
Chapter 08
19172Please respect copyright.PENANAMEQGZVtYf1
Yanto kembali bekerja seperti biasanya, yaitu membersihkan halaman rumah.
19172Please respect copyright.PENANAIZbW9STMMs
Satu jam kemudian terlihat mobil memasuki pekarangan rumah.
19172Please respect copyright.PENANA5FexVvgcIi
Ternyata Pak Lurah yang datang dari luar kota.
19172Please respect copyright.PENANArwTk33b6TX
Krisna : "Pak, tolong bawain barang barang saya ke dalam ya"
19172Please respect copyright.PENANAcxl8mlLcj8
Yanto : "Ya Pak"
19172Please respect copyright.PENANAbx6wETVC1b
Orang tua itu sambil tersenyum geli membayangkan bagaimana seandainya Pak Lurah tahu bahwa istrinya yang cantik itu dari malam tadi sampai pagi di gagahi dua orang bandot tua.
19172Please respect copyright.PENANAHwq8rIm7Bu
Yanto membawa masuk barang barang Pak Lurah masuk kedalam kamar, disana Ia melihat Nia sudah terlihat rapi dan bersih dan yang selalu membuat kontol Yanto selalu ngaceng adalah Nia terlihat sangat cantik sekali dan begitu menggairahkan.
19172Please respect copyright.PENANASrdh93M8nH
Sementara Nia tak begitu menghiraukan Yanto, sikapnya biasa saja seperti tak ada apa apa.
19172Please respect copyright.PENANAHOn46E3OiP
Setelah selesai memasukkan barang barang Pak Lurah, Yanto kembali mengerjakan tugasnya.
19172Please respect copyright.PENANAyNmdA81MMj
Tak terasa hari sudah berganti sore, Yanto sudah menyelesaikan semua pekerjaannya hari itu, kini Ia bersiap untuk pulang, sebelum pulang Ia bermaksud membersihkan diri ke kamar mandi dibelakang, saat hendak masuk kamar mandi, Yanto melihat Nia yang memakai tank top warna biru dengan rok span warna putih sedang mencuci piring didapur, saat sedang mencuci posisi Nia membungkuk, sedang pantatnya yang membulat besar itu agak diangkat sedikit.
19172Please respect copyright.PENANAexRqMdRT9l
Melihat pemandangan itu, batang kontol Yanto kembali berdiri, Yanto pun mendekati Nia dan merangkulnya dari belakang.
19172Please respect copyright.PENANAkn7gQizFnr
Yanto : "Cantik sekali Bu Lurah, kalau pakai baju ini, saya jadi pengin lagi"
19172Please respect copyright.PENANAQzxEDTDDsK
Nia : "Pak Yanto ini apa apaan sih, nanti kalau ketahuan suami saya gimana?"
19172Please respect copyright.PENANAqzQrEzG02u
Nia sedikit sewot.
19172Please respect copyright.PENANAMZYwMeVUoV
Wanita cantik itu tak habis pikir dengan bandot tua satu itu, gak ada capeknya orang tua itu, pagi tadi udah menggagahinya, ditambah bekerja seharian tapi sorenya masih pengin minta lagi.
19172Please respect copyright.PENANA1yAfQJDJRr
Yanto : "Pak Lurah sedang tidur pules,"
19172Please respect copyright.PENANAJ8AfElIJMz
Yanto : "Gak mungkin dia tahu kecuali kalau Bu Lurah pingin dia tahu...."
19172Please respect copyright.PENANATiY2QzoSIT
Yanto : "Udah gak usah lama lama turutin saja kemauan saya"
19172Please respect copyright.PENANACDCnhdZ0Uc
Nia : "Udah buruan,..tapi jangan lama lama"
19172Please respect copyright.PENANAmQsO86lQ9F
Nia agak kesal juga.
19172Please respect copyright.PENANAsRAUR1LUaS
Yanto : "Beres, nggak sampai 10 menit, hehehe"
19172Please respect copyright.PENANA7gmQJSeGnI
Seringai Yanto menambah Nia tambah kesal.
19172Please respect copyright.PENANAfuvIKBYbvK
Yanto segera memelorotkan kolornya, kontolnya yang sudah berdiri tegak meloncat dari sarangnya, kemudian Yanto menyingkap rok Nia ke atas dan juga memelorotkan celana dalam yang dikenakan ibu muda cantik itu.
19172Please respect copyright.PENANAaOfHsLsNMA
Yanto meludahi batang kontolnya, lalu batang kontol besar dan panjang juga hitam berurat itu Ia gesek gesekan sebentar dibelahan pantat Nia.
19172Please respect copyright.PENANAOcseFCdAC2
Tak lama kemudian kontol Yanto mulai membelah liang vagina Nia dan menusuknya ke dalam memek wanita itu.
19172Please respect copyright.PENANAI9VI2x73dR
Nia pun mengernyitkan dahinya merasakan perih yang teramat sangat.
19172Please respect copyright.PENANAQn5MP6MJ6Q
Nia : "Auuuwww,...sakiiiitt...pelan pelan Pak"
19172Please respect copyright.PENANAmlkL39Flsr
Yanto : "Tenang saja Lonteku,...nanti juga lama lama enak"
19172Please respect copyright.PENANAyt2kGyJYwS
Yanto mulai menggerakan pinggulnya maju mundur dan sore itu kedua insan berlainan jenis itu kembali mengulangi persetubuhannya ,dalam posisi berdiri.
19172Please respect copyright.PENANAT1imUalWSK
Nia sedikit membungkukan badannya.
19172Please respect copyright.PENANAu8iSOi3vKr
Sementara Yanto menusuk vaginanya dari belakang.
19172Please respect copyright.PENANAqWgIbEDeyf
Persetubuhan sore itu terlihat panas, Yanto semakin menaikan temponya menusuk nusuk vagina Nia, kedua tanganya meremasi payudara montok Nia yang ikut terguncang seiring gerakan maju mundur pinggul Yanto.
19172Please respect copyright.PENANAyedG686j06
Yanto memalingkan wajah Nia ke arahnya dan kemudian bibirnya menyambar bibir ibu muda yang cantik itu, melumatnya dengan penuh nafsu.
19172Please respect copyright.PENANAIyfLCcIl7n
Nia yang juga sudah merasakan birahinya kembali bangkit membalas pagutan bandot tua itu.
19172Please respect copyright.PENANA2MmaTGaXiq
Nia : "Hmmpppptttt"
19172Please respect copyright.PENANAxJVMswnjFw
Rasa sakit yang dirasakan Nia sudah hilang dan kini berganti dengan kenikmatan, wanita itu pun mendesah lirih agar tak membangunkan suaminya yang sedang tidur.
19172Please respect copyright.PENANAOiRxv5sWh4
Nia : "Ah,ah,ah,ah,aaakhhhh,...."
19172Please respect copyright.PENANAs6WLM2rrBS
Yanto juga merasakan kenikmatan yang sama, orang tua itu merasakan memek Nia begitu licin dan hangat, hingga saking nikmatnya, Ia tak dapat menahannya, sampai akhirnya tubuhnya mengejang, begitu juga dengan Nia yang juga merasakan ogasmenya akan datang, tubuh Nia melengkung dan keduanya pun orgasme secara bersamaan.
19172Please respect copyright.PENANAa3S29uVqJP
Seeeerrrrr....Seeeerrrrr...Seeerrrrr
19172Please respect copyright.PENANAhBRHJqhAmy
Crt,crt,crt,crt,crt
19172Please respect copyright.PENANAZ67ZX0uBvt
Ada lima kali tembakan sperma Yanto mengisi rahim Nia dan beruntung waktu itu bukan waktu yang subur bagi rahim Nia.
19172Please respect copyright.PENANAjjBHsWEepQ
Suara keduanya terdengar terengah engah usai persetubuhan itu.
19172Please respect copyright.PENANA7fVRApQ85w
Yanto mencabut batang kontolnyadari vagina Nia, kemudian Ia memungut celana dalam Nia dan memasukannya ke saku.
19172Please respect copyright.PENANAnHzyb6uL1a
Yanto : "Mulai sekarang kalau lagi dirumah jangan pakai daleman.."
19172Please respect copyright.PENANAHAGEDJ2bnn
Yanto : "Biar kalau lagi pengin biar cepet"
19172Please respect copyright.PENANAqFVnfnEM4j
Sebelum pergi Yanto mengecup kening Nia.
19172Please respect copyright.PENANAuK9A6m3AOW
Muaaacchhh...
19172Please respect copyright.PENANAGZTEI1ftzc
Yanto "Terima kasih untuk pelayanan hari ini"
19172Please respect copyright.PENANAPMwg0iyblw
Yanto lalu pergi meninggalkan Nia.
19172Please respect copyright.PENANAfPxfPU0aXV
Setelah merapikan diri, Nia kembali mengerjakan pekerjaanya yang sempat tertunda.
19172Please respect copyright.PENANAgqS3YzGOJt
19172Please respect copyright.PENANACnIdFsGXas
19172Please respect copyright.PENANAlQrffhvwhX
Sementara itu kesokaan harinya...
19172Please respect copyright.PENANAXWrhxeDExK
19172Please respect copyright.PENANARzeCOEoAkr
Anna
Darso hendak mengantar Ustadzah Anna ke kantor Polisi untuk menjenguk suaminya yang sedang di tahan di sel MaPolres setempat.
19172Please respect copyright.PENANAkXYqZ5s5kd
Ustadzah Anna tadinya ingin pergi sendiri dengan memesan ojek online, tapi setelah dirayu rayu oleh Darso, akhirnya mau juga Ia berboncengan dengan Darso.
19172Please respect copyright.PENANAnBHEHwMNA6
Tiba di Mapolres keduanya langsung masuk ke dalam, mereka menemui petugas yang sedang berjaga dan memberi tahu ingin bertemu dengan Ustadz Afandi, tak lama mereka menunggu akhirnya Ustadz Afandi datang menemui mereka, Ustadzah Anna tak kuasa menahan tangis saat Ia melihat suaminya yang terlihat sangat lesu dan nampak seperti keletihan, nampak ada luka lebam di bagian wajah, kusut sekali ustadz Afandi saat itu.
19172Please respect copyright.PENANAj4jWNjnbKa
Anna : "Assalamu’alaikum.. Abi, gimana kabar Abi disini?"
19172Please respect copyright.PENANAJEWtZ0KyYU
Darso : "Assalamu;alaikum Ustadz"
19172Please respect copyright.PENANAkPZRN8MwFZ
Ustadz Afandi tak menjawab pertanyaan istrinya, hanya lelehan air mata keluar dari sudut matanya.
19172Please respect copyright.PENANAH8p62mpKSW
Afandi : "Rasanya aku ingin mati saja Umi,..."
19172Please respect copyright.PENANAXozCKMVW4s
Afandi : "Mereka telah memaksaku untuk mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan"
19172Please respect copyright.PENANAa5ptVEMDae
Afandi : "Dan karena tak tahan dengan semua siksaan aku terpaksa mengakui,..."
19172Please respect copyright.PENANADeMfMPqzoC
Afandi : "Mereka sudah melecehkan Abi, Umi...."
19172Please respect copyright.PENANAh0s1sI8Za2
Afandi : "Abi sudah kotor,..Hiks,hiks,hiks"
19172Please respect copyright.PENANA4jSfCChcuc
Ustadz Afandi menceritakan bahwa baru semalam berada di sel Mapolres itu ia mengalami siksaan lahir batin yang begitu hebat, dari siksaan fisik yang dilakukan oleh para penyidik ditambah lagi Ia dimasukan kedalam sel bersama dengan tahanan kriminal lainnya dan di dalam sel itu ia diperlakukan tidak senonoh oleh para Napi.
19172Please respect copyright.PENANA8KKGWlGFwe
Didalam sana, bahkan sampai ada yang menyodomi Ustadz afandi hingga membuat Ustadz Afandi tak kuasa menahan siksaan itu, akhirnya dengan terpaksa Ia harus mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan.
19172Please respect copyright.PENANA7DIJDbjvwV
Perih sekali hati Ustadzah Anna mendengar cerita suaminya, Ia sampai tak sanggup mendengarnya. Pertemuan dengan suaminya di Mapolres itu tak berlangsung lama karena petugas jaga mendatangi mereka dan menyampaikan bahwa waktu berkunjung sudah habis.
19172Please respect copyright.PENANAfXvhlX7xNZ
Ustadz Afandi sudah di bawa masuk lagi ke dalam selnya.
19172Please respect copyright.PENANAsZg8kVx7ZO
Ustadzah Anna dan Darso meninggalkan MaPolres, namun baru sampai didepan pintu keluar Darso bertemu dengan Kapolres, yaitu AKBP Haryadi.
19172Please respect copyright.PENANAOz83TPn1ZX
Haryadi : "Pak Darso"
19172Please respect copyright.PENANAqvxJHfPaFH
Darso : "Selamat Pagi Komandan"
19172Please respect copyright.PENANA8MXB2UMy9w
Haryadi : "Ah, Pak Darso bisa aja, gimana kabarnya?"
19172Please respect copyright.PENANAGABJkanFKC
Darso : "Yah seperti yang Bapak lihat, saya masih seger buger gini"
19172Please respect copyright.PENANAJRZt3R3r8q
Haryadi : "Gimana kabar Anton?"
19172Please respect copyright.PENANA2R5eeEqYz7
Haryadi : "Saya dengar sekarang dia udah dipromosikan"
19172Please respect copyright.PENANAfTznc3VCHH
Haryadi : "Naik setingkat lebih tinggi dari saya.....selamat ya Pak"
19172Please respect copyright.PENANAHcbIVBQRJL
Pak Haryadi memberi ucapan selamat pada Darso untuk anaknya.
19172Please respect copyright.PENANAd8MVqohWfA
AKBP Haryadi yang sebagai Kapolres di tempat Darso tinggal memang teman satu angkatan dengan anaknya yang sama sama mengenyam pendidikan di akademi kepolisian.
19172Please respect copyright.PENANAXmFUX9PEHO
Kapolres itu mengajak Darso duduk di ruang loby, Ustadzah Anna juga ikut gabung hanya tempat duduknya memisah.
19172Please respect copyright.PENANAjvxre4H7oj
Meski sudah menjadi seorang Kapolres namun pak Haryadi sangat menghormati kedua orang itu bercakap cakap, hingga Darso menyinggung soal Ustadaz Afandi.
19172Please respect copyright.PENANAuClp3K4YOu
Darso : "Gimana dengan kasus Ustadz Afandi Pak Kapolres?"
19172Please respect copyright.PENANAQ9tN8QZrKZ
Haryadi : "Hmm,..ini kasus berat Pak"
19172Please respect copyright.PENANA7JLbhKR1LA
Haryadi : "Dan tersangka sudah mengakuinya, ancamannya pun hukuman mati"
19172Please respect copyright.PENANAtwwWgYfFkp
DEGH..
19172Please respect copyright.PENANA4IPwA4q2eA
Jantung Ustadzah Anna seperti berhenti mendengar pernyataan Kapolres.
19172Please respect copyright.PENANAWnBEbDzjey
Anna : "Tapi suami saya tidak bersalah Pak,...kenapa dihukum seberat itu"
19172Please respect copyright.PENANACzcrSuIYF7
Ustadzah Anna dengan suara gemetaran, emosi sudah mulai tak terkendali.
19172Please respect copyright.PENANAR8M6Fu3mYl
Haryadi : "Itu nanti, ibu bisa melakukan pembelaan di pengadilan,"
19172Please respect copyright.PENANAeU9bJbThNG
Haryadi : "Tapi untuk saat ini berkas berkasnya sudah ditanda tangani oleh tersangka,"
19172Please respect copyright.PENANA2mncGfAyae
Haryadi : "Kami tinggal melengkapinya,"
19172Please respect copyright.PENANAzkByEnyZMC
Haryadi : "Kemungkinan dua minggu yang akan datang akan kami limpahkan ke Kejaksaan,"
19172Please respect copyright.PENANAEuwbZrBJLI
Haryadi : "Ibu bisa melakukan pembelaan nanti setelah ada proses pengadilan"
19172Please respect copyright.PENANAdn86hQrCMH
Ustadzah Anna sudah tak sanggup berkata kata lagi, matanya terlihat sembab, tubuhnya terasa lemas, ingin rasanya ia pingsan saat itu, tapi Ia mencoba menguatkan dirinya.
19172Please respect copyright.PENANANPQBXpvcl6
Melihat hal itu Darso pun berpamitan pada Kapolres, namun sebelumnya sempat tukeran nomer HP dengan Kapolres.
19172Please respect copyright.PENANALdJzd3UIdd
Haryadi : "Simpan saja nomer saya Pak Darso"
19172Please respect copyright.PENANABTKMWel4tO
Haryadi : "Barangkali sewaktu waktu Pak Darso membutuhkan Saya"
19172Please respect copyright.PENANAMJSVmzirPi
Darso : "OK,...Pak...kami pamit dulu"
19172Please respect copyright.PENANA13fvVEANqb
Kemudian Darso dan Ustadzah Anna pun meninggalkan Mapolres, dengan berboncengan naik motor milik Darso, tak berapa lama kemudian sampailah mereka dirumah kontrakan Ustadzah Anna.
19172Please respect copyright.PENANAwHKICyOXeJ
Anna : "Terimakasih atas bantuan Pak Darso"
19172Please respect copyright.PENANAnV8ZZGLkmH
Anna : "Saya tak bisa membalasnya, semoga Allah membalas kebaikan Pak Darso"
19172Please respect copyright.PENANAWZlPr3h4oP
Ustadazah Anna turun dari motor dan kemudian masuk ke dalam rumah kontrakannya, baru beberapa langkah Ia berhenti.
19172Please respect copyright.PENANAW4lv8EDmhD
Darso : "Saya bisa membantu Ustadz Afandi keluar dari penjara,...tapi itu tak mudah..."
19172Please respect copyright.PENANA7Fg5FeodYD
Darso : "Maka saya mengajukan syarat buat Bu Ustadaz"
19172Please respect copyright.PENANAT2RnQG9HSK
Darso : "Itu juga kalau Bu Ustadz mau menerimanya"
19172Please respect copyright.PENANAU3G5SIlhP5
Mendengar kata kata Darso, Ustadzah Anna seperti mendapat secercah harapan, Ia tahu Darso bisa menolong suaminya, Ustadzah Anna tak peduli dengan syarat apa yang akan diminta Darso, asal suaminya bebas dari penderitaan Ia akan melakukan apa saja.
19172Please respect copyright.PENANAn4WbPvrshZ
Anna : "Apa syarat yang bisa saya lakukan Pak?"
19172Please respect copyright.PENANAGt1inAfndg
Darso : "Syaratnya Bu Ustadz mau tidur dengan saya"
19172Please respect copyright.PENANAluJdKsn3yA
DEGH...
19172Please respect copyright.PENANA1o0aFgqMEH
Jantung Ustadzah Anna seperti terhenti mendengar kata kata Darso
19172Please respect copyright.PENANAtXKzRxyfmK
Berat sekali syarat yang diajukan Darso untuknya, apakah Ia harus menjual kehormatannya demi membebaskan suaminya dari penjara bahkan ancaman hukuman mati.
19172Please respect copyright.PENANAwBvmQER76A
Ustadzah Anna mendadak kepalanya menjadi pening.
19172Please respect copyright.PENANAWVTt0Sdjle
Darso : "Bu Ustadz tak harus menjawabnya sekarang"
19172Please respect copyright.PENANAOebuRj88mb
Darso : Malam ini silahkan Bu ustadz pertimbangkan dengan penuh pertimbangan"
19172Please respect copyright.PENANAObgTEfBmxL
Darso : "Ingat nasib Ustadz Afandi Bu Ustad....."
19172Please respect copyright.PENANAG2ieauMPCD
Darso : "Saya pamit dulu Bu Ustdaz,"
19172Please respect copyright.PENANAa6TGJDxokL
Darso : "Besok saya ke sini lagi meminta jawaban dari Bu ustadz"
19172Please respect copyright.PENANAqrsZTCGBMy
Darso sambil menyetater motornya dan kemudian pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
19172Please respect copyright.PENANA5AbowqDa7U
Ustadzah Anna masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kekamar nya, disana Ia merebahkan tubuhnya, berat sekali cobaan yang harus Ia hadapi saat ini, suaminya sedang di penjara dan mengalami siksaan lahir batin yang luar biasa hebatnya, sampai Ia tak sanggup membayangkan bagaimana nasib suaminya kalau lama dipenjara, baru semalam saja ia sudah mengalami siksaan yang begitu berat.
19172Please respect copyright.PENANATBdqBzPXDE
Hatinya bimbang,apakah menerima persyaratan yang diajukan Darso dengan konsekuensi Ia harus menjual kehormatannya, ataukah pasrah menerima kenyataan hidup ini.
Satu sisi hatinya berkata.
19172Please respect copyright.PENANA7OFnv7ZxDP
"Anna, terima saja persyaratan yang diajukan Darso...."
19172Please respect copyright.PENANAoMiqrsI0kf
"Dengan begitu kamu bisa membebaskan suamimu dari segala penderitaan"
19172Please respect copyright.PENANAxcq0XEMC1z
Satu sisi hati yang lainnya berkata.
19172Please respect copyright.PENANAAiFJB5awkQ
"Jangan Anna, jangan kau lakukan itu, itu sangat berdosa, jangan kau lakukan itu"
19172Please respect copyright.PENANAKLg3Qcltj9
Ustadzah Anna menjadi pusing memikirkannya, namun dalam relung hatinya yang paling dalam Ia sangat menyayangi suaminya, tak sanggup rasanya Ia membayangkan penderitaan yang di alami suaminya saat dipenjara.
19172Please respect copyright.PENANAL5QoINJM9t
Lama Ia memikirkan semuanya itu membuat kepalanya pening, lelehan air matanya keluar dari sudut matanya, Ustadzah Anna pun meratapi nasibnya.
19172Please respect copyright.PENANAOqnYXarBwQ
Anna : "Ya Allah, kenapa kau berikan cobaan seberat ini kepadaku Ya Allah"
19172Please respect copyright.PENANAyeFL1lXtvJ
19172Please respect copyright.PENANA00gbUsGEzW
19172Please respect copyright.PENANAynun5FDp97
Sementara itu...
19172Please respect copyright.PENANASVMyjAMKV4
Darso sudah berada di warung kopi milik Parjo, saat baru menyeruput kopinya, dering suara HP nya terdengar.
19172Please respect copyright.PENANArb1QBsxkKB
Tuuuttttt...Tuuutttt....
19172Please respect copyright.PENANAAGtUaW36Tk
Darso : "Halo, Iya Pak Kapolres,ada yang bisa saya bantu?"
19172Please respect copyright.PENANARv3dcgi4ir
Haryadi : "Pak Darso, bisa ke kantor sekarang Pak?"
19172Please respect copyright.PENANApf1cLRTL6X
Darso : "Iya Pak,bisa...tunggu setengah jam lagi saya tiba disana"
19172Please respect copyright.PENANA1h5jyuRf68
Haryadi : "Ya, sudah saya tunggu ya Pak,..selamat siang"
19172Please respect copyright.PENANAD1MALI8FfM
Kapolres kemudian menutup telepon.
19172Please respect copyright.PENANADpUS1NqOZj
Darso juga menutup telepon.
19172Please respect copyright.PENANADcviIhC8kS
Kemudian Ia membayar kopi yang baru diminumnya.
19172Please respect copyright.PENANAlxC4zZ97Fk
Parjo : "Buru buru amat sih Pak Darso,"
19172Please respect copyright.PENANA42wzIHejpr
Darso : "Iya nih, ada urusan dengan Pak Kapolres...udah dulu ya Jo”
19172Please respect copyright.PENANAFzNvNj3JZd
Darso meninggalkan warung.
19172Please respect copyright.PENANAE1MVsDCSPA
Motor Darso melaju di jalanan dengan kecepatan sedang, setengah jam kemudian sampailah Darso di Mapolres dan ia langsung menuju ke dalam ruangan Kapolres.
19172Please respect copyright.PENANAuv9R0YlwjA
Tok,tok,tok
19172Please respect copyright.PENANAZZNNOb0JfR
Haryadi : "Silahkan masuk Pak"
19172Please respect copyright.PENANAIL7osmnCcZ
Darso masuk memberikan salam dan duduk dikursi berhadapan dengan Kapolres.
19172Please respect copyright.PENANAyznmZTbLsd
Darso : "Ada apa ini Pak kok kayaknya ada urusan penting?"
19172Please respect copyright.PENANAgURazAKus6
Haryadi : "Begini Pak Darso,tadi saya dapat telepon dari Polda"
19172Please respect copyright.PENANATeQX4OJdA8
Haryadi : "Bahwa ternyata ada kesalahan prosedur dalam menangkap Ustadz Afandi kemarin"
19172Please respect copyright.PENANAHmL1PlRgCw
Darso : "Maksudnya gimana Pak,..Saya belum mengerti?"
19172Please respect copyright.PENANAzekV6xVo4i
Haryadi : "Begini Pak Darso, kami akui ada kesalahan informasi dari inteligen kami"
19172Please respect copyright.PENANAqT1IkMDZ0I
Haryadi : "Bahwa Ustadz Afandi yang kemarin kami tangkap bukanlah terorisnya,"
19172Please respect copyright.PENANAxpFpKAGqkj
Haryadi : "Ternyata ada Ustadz Afandi lain di wilayah Polres ini"
19172Please respect copyright.PENANA7CeAYWHVrh
Haryadi : "Dan untuk itu saya minta bantuan Pak Darso"
19172Please respect copyright.PENANAob2yKzEzio
Haryadi : "Untuk menyelamatkan reputasi kami"
19172Please respect copyright.PENANAO5CcT4qGCq
Darso : "Apa yang bisa saya lakukan dalam hal ini Pak Kapolres?"
19172Please respect copyright.PENANA8FHBQ39RSt
Haryadi : "Kita bebaskan Ustadz Afandi dengan alasan Pak Darso sebagai Penjamin"
19172Please respect copyright.PENANAGfKZf6SKOR
Mendengar pernyataan Kapolres, hati Darso bertambah senang, peluang dirinya untuk bisa meniduri Ustadzah Anna semakin besar, tapi itu semua tergantung juga dari usahanya membujuk wanita itu.
19172Please respect copyright.PENANAE9tq2IR7H2
Darso : "Oke,..Saya menerimanya Pak, saya mau jadi penjamin bagi Ustadz Afandi"
19172Please respect copyright.PENANAHRjqALm3XJ
Haryadi : "Baik, ini akan kita proses"
19172Please respect copyright.PENANAPSOmSLr3it
Haryadi : "Kemungkinan dua hari kedepan bisa kami lepaskan"
19172Please respect copyright.PENANAGfsvdu4Dmo
Darso : "Oke,...kalau begitu saya pamit dulu Pak."
19172Please respect copyright.PENANAvv8gkHRvBF
Dengan penuh suka cita Darso pulang kerumahnya untuk berisitirahat, sudah terbayang dalam angan angannya bisa meniduri Ustadzah Anna.
ns216.73.216.250da2