
Chapter 08
14975Please respect copyright.PENANAc5ADzymsmk
Yanto kembali bekerja seperti biasanya, yaitu membersihkan halaman rumah.
14975Please respect copyright.PENANA7NyendAtgb
Satu jam kemudian terlihat mobil memasuki pekarangan rumah.
14975Please respect copyright.PENANAusBjtEpUH9
Ternyata Pak Lurah yang datang dari luar kota.
14975Please respect copyright.PENANAqkYcHFLpJG
Krisna : "Pak, tolong bawain barang barang saya ke dalam ya"
14975Please respect copyright.PENANANVL6DjGN4H
Yanto : "Ya Pak"
14975Please respect copyright.PENANAwswglR8974
Orang tua itu sambil tersenyum geli membayangkan bagaimana seandainya Pak Lurah tahu bahwa istrinya yang cantik itu dari malam tadi sampai pagi di gagahi dua orang bandot tua.
14975Please respect copyright.PENANAkaaF2yeWav
Yanto membawa masuk barang barang Pak Lurah masuk kedalam kamar, disana Ia melihat Nia sudah terlihat rapi dan bersih dan yang selalu membuat kontol Yanto selalu ngaceng adalah Nia terlihat sangat cantik sekali dan begitu menggairahkan.
14975Please respect copyright.PENANAIpAhRVLv7X
Sementara Nia tak begitu menghiraukan Yanto, sikapnya biasa saja seperti tak ada apa apa.
14975Please respect copyright.PENANAlGM8PSYafP
Setelah selesai memasukkan barang barang Pak Lurah, Yanto kembali mengerjakan tugasnya.
14975Please respect copyright.PENANAI1KDANy6sG
Tak terasa hari sudah berganti sore, Yanto sudah menyelesaikan semua pekerjaannya hari itu, kini Ia bersiap untuk pulang, sebelum pulang Ia bermaksud membersihkan diri ke kamar mandi dibelakang, saat hendak masuk kamar mandi, Yanto melihat Nia yang memakai tank top warna biru dengan rok span warna putih sedang mencuci piring didapur, saat sedang mencuci posisi Nia membungkuk, sedang pantatnya yang membulat besar itu agak diangkat sedikit.
14975Please respect copyright.PENANAFkKwaW39Zn
Melihat pemandangan itu, batang kontol Yanto kembali berdiri, Yanto pun mendekati Nia dan merangkulnya dari belakang.
14975Please respect copyright.PENANAUJoVbtqJU9
Yanto : "Cantik sekali Bu Lurah, kalau pakai baju ini, saya jadi pengin lagi"
14975Please respect copyright.PENANAAUM0CCWxe7
Nia : "Pak Yanto ini apa apaan sih, nanti kalau ketahuan suami saya gimana?"
14975Please respect copyright.PENANAqtip33ss2V
Nia sedikit sewot.
14975Please respect copyright.PENANAEVO1TZZ4Oq
Wanita cantik itu tak habis pikir dengan bandot tua satu itu, gak ada capeknya orang tua itu, pagi tadi udah menggagahinya, ditambah bekerja seharian tapi sorenya masih pengin minta lagi.
14975Please respect copyright.PENANAjEiPoEO98x
Yanto : "Pak Lurah sedang tidur pules,"
14975Please respect copyright.PENANAMB6elnlmzv
Yanto : "Gak mungkin dia tahu kecuali kalau Bu Lurah pingin dia tahu...."
14975Please respect copyright.PENANAl5wbKeurfR
Yanto : "Udah gak usah lama lama turutin saja kemauan saya"
14975Please respect copyright.PENANAQ6DtqQLA3p
Nia : "Udah buruan,..tapi jangan lama lama"
14975Please respect copyright.PENANAjgX2pvbqLO
Nia agak kesal juga.
14975Please respect copyright.PENANAsalRdaH2zb
Yanto : "Beres, nggak sampai 10 menit, hehehe"
14975Please respect copyright.PENANA8xjMxYxaLo
Seringai Yanto menambah Nia tambah kesal.
14975Please respect copyright.PENANANXF6a81hj8
Yanto segera memelorotkan kolornya, kontolnya yang sudah berdiri tegak meloncat dari sarangnya, kemudian Yanto menyingkap rok Nia ke atas dan juga memelorotkan celana dalam yang dikenakan ibu muda cantik itu.
14975Please respect copyright.PENANAzOTUlcLpwP
Yanto meludahi batang kontolnya, lalu batang kontol besar dan panjang juga hitam berurat itu Ia gesek gesekan sebentar dibelahan pantat Nia.
14975Please respect copyright.PENANA7boclDeiPO
Tak lama kemudian kontol Yanto mulai membelah liang vagina Nia dan menusuknya ke dalam memek wanita itu.
14975Please respect copyright.PENANA4U63aR7S4D
Nia pun mengernyitkan dahinya merasakan perih yang teramat sangat.
14975Please respect copyright.PENANA7hNZyf6RFs
Nia : "Auuuwww,...sakiiiitt...pelan pelan Pak"
14975Please respect copyright.PENANAEhUoM5uqdm
Yanto : "Tenang saja Lonteku,...nanti juga lama lama enak"
14975Please respect copyright.PENANABrNo0T1q7s
Yanto mulai menggerakan pinggulnya maju mundur dan sore itu kedua insan berlainan jenis itu kembali mengulangi persetubuhannya ,dalam posisi berdiri.
14975Please respect copyright.PENANA4rqTpwVvfT
Nia sedikit membungkukan badannya.
14975Please respect copyright.PENANAVyLBc12w9o
Sementara Yanto menusuk vaginanya dari belakang.
14975Please respect copyright.PENANAseCesCujzs
Persetubuhan sore itu terlihat panas, Yanto semakin menaikan temponya menusuk nusuk vagina Nia, kedua tanganya meremasi payudara montok Nia yang ikut terguncang seiring gerakan maju mundur pinggul Yanto.
14975Please respect copyright.PENANADI2MiP1nx8
Yanto memalingkan wajah Nia ke arahnya dan kemudian bibirnya menyambar bibir ibu muda yang cantik itu, melumatnya dengan penuh nafsu.
14975Please respect copyright.PENANAn42ziCIyxi
Nia yang juga sudah merasakan birahinya kembali bangkit membalas pagutan bandot tua itu.
14975Please respect copyright.PENANAD1dWuBHpOO
Nia : "Hmmpppptttt"
14975Please respect copyright.PENANA5mrfucY43G
Rasa sakit yang dirasakan Nia sudah hilang dan kini berganti dengan kenikmatan, wanita itu pun mendesah lirih agar tak membangunkan suaminya yang sedang tidur.
14975Please respect copyright.PENANAIx1v4bjqLE
Nia : "Ah,ah,ah,ah,aaakhhhh,...."
14975Please respect copyright.PENANAlPVdMGlHky
Yanto juga merasakan kenikmatan yang sama, orang tua itu merasakan memek Nia begitu licin dan hangat, hingga saking nikmatnya, Ia tak dapat menahannya, sampai akhirnya tubuhnya mengejang, begitu juga dengan Nia yang juga merasakan ogasmenya akan datang, tubuh Nia melengkung dan keduanya pun orgasme secara bersamaan.
14975Please respect copyright.PENANAVmWIMMZgUk
Seeeerrrrr....Seeeerrrrr...Seeerrrrr
14975Please respect copyright.PENANATGM0ZMH7gl
Crt,crt,crt,crt,crt
14975Please respect copyright.PENANATQxa9PPHnn
Ada lima kali tembakan sperma Yanto mengisi rahim Nia dan beruntung waktu itu bukan waktu yang subur bagi rahim Nia.
14975Please respect copyright.PENANAoMqMfeaSfv
Suara keduanya terdengar terengah engah usai persetubuhan itu.
14975Please respect copyright.PENANAUsxVx7qPT8
Yanto mencabut batang kontolnyadari vagina Nia, kemudian Ia memungut celana dalam Nia dan memasukannya ke saku.
14975Please respect copyright.PENANAr3yIU3tGbG
Yanto : "Mulai sekarang kalau lagi dirumah jangan pakai daleman.."
14975Please respect copyright.PENANAxn6TK1val6
Yanto : "Biar kalau lagi pengin biar cepet"
14975Please respect copyright.PENANAPyrJe5Kq9X
Sebelum pergi Yanto mengecup kening Nia.
14975Please respect copyright.PENANA46b5CMSROE
Muaaacchhh...
14975Please respect copyright.PENANAYtY4JZTbV9
Yanto "Terima kasih untuk pelayanan hari ini"
14975Please respect copyright.PENANAKLWeDfH5SF
Yanto lalu pergi meninggalkan Nia.
14975Please respect copyright.PENANA0Pnwn0bC3G
Setelah merapikan diri, Nia kembali mengerjakan pekerjaanya yang sempat tertunda.
14975Please respect copyright.PENANA1j2W79heBN
14975Please respect copyright.PENANArIfEkqBARv
14975Please respect copyright.PENANAAySQgO2cl1
Sementara itu kesokaan harinya...
14975Please respect copyright.PENANAdGnuJWaXUe
14975Please respect copyright.PENANAn2GV1pLlc3
Anna
Darso hendak mengantar Ustadzah Anna ke kantor Polisi untuk menjenguk suaminya yang sedang di tahan di sel MaPolres setempat.
14975Please respect copyright.PENANA86KBMb55qA
Ustadzah Anna tadinya ingin pergi sendiri dengan memesan ojek online, tapi setelah dirayu rayu oleh Darso, akhirnya mau juga Ia berboncengan dengan Darso.
14975Please respect copyright.PENANAfRmG0yeAEe
Tiba di Mapolres keduanya langsung masuk ke dalam, mereka menemui petugas yang sedang berjaga dan memberi tahu ingin bertemu dengan Ustadz Afandi, tak lama mereka menunggu akhirnya Ustadz Afandi datang menemui mereka, Ustadzah Anna tak kuasa menahan tangis saat Ia melihat suaminya yang terlihat sangat lesu dan nampak seperti keletihan, nampak ada luka lebam di bagian wajah, kusut sekali ustadz Afandi saat itu.
14975Please respect copyright.PENANAQI4SdsZsG6
Anna : "Assalamu’alaikum.. Abi, gimana kabar Abi disini?"
14975Please respect copyright.PENANATX1IbULogi
Darso : "Assalamu;alaikum Ustadz"
14975Please respect copyright.PENANA2F9M4rflbM
Ustadz Afandi tak menjawab pertanyaan istrinya, hanya lelehan air mata keluar dari sudut matanya.
14975Please respect copyright.PENANA61RcLuNY5r
Afandi : "Rasanya aku ingin mati saja Umi,..."
14975Please respect copyright.PENANArGmJQx3lPs
Afandi : "Mereka telah memaksaku untuk mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan"
14975Please respect copyright.PENANAnVWvSnQeP9
Afandi : "Dan karena tak tahan dengan semua siksaan aku terpaksa mengakui,..."
14975Please respect copyright.PENANAmgq8zT2gmB
Afandi : "Mereka sudah melecehkan Abi, Umi...."
14975Please respect copyright.PENANA6ksurSMxyv
Afandi : "Abi sudah kotor,..Hiks,hiks,hiks"
14975Please respect copyright.PENANAy9MrDD5AJB
Ustadz Afandi menceritakan bahwa baru semalam berada di sel Mapolres itu ia mengalami siksaan lahir batin yang begitu hebat, dari siksaan fisik yang dilakukan oleh para penyidik ditambah lagi Ia dimasukan kedalam sel bersama dengan tahanan kriminal lainnya dan di dalam sel itu ia diperlakukan tidak senonoh oleh para Napi.
14975Please respect copyright.PENANAdFPx5EkFIi
Didalam sana, bahkan sampai ada yang menyodomi Ustadz afandi hingga membuat Ustadz Afandi tak kuasa menahan siksaan itu, akhirnya dengan terpaksa Ia harus mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan.
14975Please respect copyright.PENANAxO3AZFCv1Y
Perih sekali hati Ustadzah Anna mendengar cerita suaminya, Ia sampai tak sanggup mendengarnya. Pertemuan dengan suaminya di Mapolres itu tak berlangsung lama karena petugas jaga mendatangi mereka dan menyampaikan bahwa waktu berkunjung sudah habis.
14975Please respect copyright.PENANAoBYnrCkMJ4
Ustadz Afandi sudah di bawa masuk lagi ke dalam selnya.
14975Please respect copyright.PENANAdbEglrKqs0
Ustadzah Anna dan Darso meninggalkan MaPolres, namun baru sampai didepan pintu keluar Darso bertemu dengan Kapolres, yaitu AKBP Haryadi.
14975Please respect copyright.PENANAz337YEsy6F
Haryadi : "Pak Darso"
14975Please respect copyright.PENANAUiuIg0JtCV
Darso : "Selamat Pagi Komandan"
14975Please respect copyright.PENANA5WRDBfYpFw
Haryadi : "Ah, Pak Darso bisa aja, gimana kabarnya?"
14975Please respect copyright.PENANAhvoWBdpek2
Darso : "Yah seperti yang Bapak lihat, saya masih seger buger gini"
14975Please respect copyright.PENANAez3LQ1AUjH
Haryadi : "Gimana kabar Anton?"
14975Please respect copyright.PENANApOPdjUweMB
Haryadi : "Saya dengar sekarang dia udah dipromosikan"
14975Please respect copyright.PENANAsL5pSibGhv
Haryadi : "Naik setingkat lebih tinggi dari saya.....selamat ya Pak"
14975Please respect copyright.PENANAyxNU8UWcxy
Pak Haryadi memberi ucapan selamat pada Darso untuk anaknya.
14975Please respect copyright.PENANAW2lNJu2fdn
AKBP Haryadi yang sebagai Kapolres di tempat Darso tinggal memang teman satu angkatan dengan anaknya yang sama sama mengenyam pendidikan di akademi kepolisian.
14975Please respect copyright.PENANAG7OrVCwyil
Kapolres itu mengajak Darso duduk di ruang loby, Ustadzah Anna juga ikut gabung hanya tempat duduknya memisah.
14975Please respect copyright.PENANAZ4KiAFvgKK
Meski sudah menjadi seorang Kapolres namun pak Haryadi sangat menghormati kedua orang itu bercakap cakap, hingga Darso menyinggung soal Ustadaz Afandi.
14975Please respect copyright.PENANALtAvMwxVTl
Darso : "Gimana dengan kasus Ustadz Afandi Pak Kapolres?"
14975Please respect copyright.PENANAEe1Fzx06E2
Haryadi : "Hmm,..ini kasus berat Pak"
14975Please respect copyright.PENANAIkAOg1xqU6
Haryadi : "Dan tersangka sudah mengakuinya, ancamannya pun hukuman mati"
14975Please respect copyright.PENANAc5tJSDbtvz
DEGH..
14975Please respect copyright.PENANAp0CzbG8v3v
Jantung Ustadzah Anna seperti berhenti mendengar pernyataan Kapolres.
14975Please respect copyright.PENANAvgbWqNWhNG
Anna : "Tapi suami saya tidak bersalah Pak,...kenapa dihukum seberat itu"
14975Please respect copyright.PENANA3b5nP2IC8U
Ustadzah Anna dengan suara gemetaran, emosi sudah mulai tak terkendali.
14975Please respect copyright.PENANAUUCIgehrnj
Haryadi : "Itu nanti, ibu bisa melakukan pembelaan di pengadilan,"
14975Please respect copyright.PENANAYESl836WFp
Haryadi : "Tapi untuk saat ini berkas berkasnya sudah ditanda tangani oleh tersangka,"
14975Please respect copyright.PENANAWZ5YzFQAUQ
Haryadi : "Kami tinggal melengkapinya,"
14975Please respect copyright.PENANAv8ssEzmvhB
Haryadi : "Kemungkinan dua minggu yang akan datang akan kami limpahkan ke Kejaksaan,"
14975Please respect copyright.PENANADC1nmSBM2l
Haryadi : "Ibu bisa melakukan pembelaan nanti setelah ada proses pengadilan"
14975Please respect copyright.PENANAEEOcbxL25P
Ustadzah Anna sudah tak sanggup berkata kata lagi, matanya terlihat sembab, tubuhnya terasa lemas, ingin rasanya ia pingsan saat itu, tapi Ia mencoba menguatkan dirinya.
14975Please respect copyright.PENANAgZNDal5FUD
Melihat hal itu Darso pun berpamitan pada Kapolres, namun sebelumnya sempat tukeran nomer HP dengan Kapolres.
14975Please respect copyright.PENANAtPTQWCBeGs
Haryadi : "Simpan saja nomer saya Pak Darso"
14975Please respect copyright.PENANAeuUBbj0Old
Haryadi : "Barangkali sewaktu waktu Pak Darso membutuhkan Saya"
14975Please respect copyright.PENANARs1f2HM6B1
Darso : "OK,...Pak...kami pamit dulu"
14975Please respect copyright.PENANArh2R9LDLPS
Kemudian Darso dan Ustadzah Anna pun meninggalkan Mapolres, dengan berboncengan naik motor milik Darso, tak berapa lama kemudian sampailah mereka dirumah kontrakan Ustadzah Anna.
14975Please respect copyright.PENANAVfV0lPXqXX
Anna : "Terimakasih atas bantuan Pak Darso"
14975Please respect copyright.PENANALxOP82Uh9Q
Anna : "Saya tak bisa membalasnya, semoga Allah membalas kebaikan Pak Darso"
14975Please respect copyright.PENANAK6mU8VKxn8
Ustadazah Anna turun dari motor dan kemudian masuk ke dalam rumah kontrakannya, baru beberapa langkah Ia berhenti.
14975Please respect copyright.PENANA6MN5zHCJvg
Darso : "Saya bisa membantu Ustadz Afandi keluar dari penjara,...tapi itu tak mudah..."
14975Please respect copyright.PENANAb02uLDwfGY
Darso : "Maka saya mengajukan syarat buat Bu Ustadaz"
14975Please respect copyright.PENANAso9lDDVuls
Darso : "Itu juga kalau Bu Ustadz mau menerimanya"
14975Please respect copyright.PENANACvHjQlnUfk
Mendengar kata kata Darso, Ustadzah Anna seperti mendapat secercah harapan, Ia tahu Darso bisa menolong suaminya, Ustadzah Anna tak peduli dengan syarat apa yang akan diminta Darso, asal suaminya bebas dari penderitaan Ia akan melakukan apa saja.
14975Please respect copyright.PENANAxEe4x0dEXu
Anna : "Apa syarat yang bisa saya lakukan Pak?"
14975Please respect copyright.PENANA5i34RxT6QA
Darso : "Syaratnya Bu Ustadz mau tidur dengan saya"
14975Please respect copyright.PENANA0z657KO2nA
DEGH...
14975Please respect copyright.PENANACbxcj105Pk
Jantung Ustadzah Anna seperti terhenti mendengar kata kata Darso
14975Please respect copyright.PENANABhrPUwYrcb
Berat sekali syarat yang diajukan Darso untuknya, apakah Ia harus menjual kehormatannya demi membebaskan suaminya dari penjara bahkan ancaman hukuman mati.
14975Please respect copyright.PENANAf52H9mvL0Y
Ustadzah Anna mendadak kepalanya menjadi pening.
14975Please respect copyright.PENANAlJdBYCMGCr
Darso : "Bu Ustadz tak harus menjawabnya sekarang"
14975Please respect copyright.PENANAsgruwR7t1a
Darso : Malam ini silahkan Bu ustadz pertimbangkan dengan penuh pertimbangan"
14975Please respect copyright.PENANApoMoUDIbDG
Darso : "Ingat nasib Ustadz Afandi Bu Ustad....."
14975Please respect copyright.PENANAyO9RXsVHXS
Darso : "Saya pamit dulu Bu Ustdaz,"
14975Please respect copyright.PENANABDyQH1O00g
Darso : "Besok saya ke sini lagi meminta jawaban dari Bu ustadz"
14975Please respect copyright.PENANAKgvo3Y8NLj
Darso sambil menyetater motornya dan kemudian pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
14975Please respect copyright.PENANARI72cp2soX
Ustadzah Anna masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kekamar nya, disana Ia merebahkan tubuhnya, berat sekali cobaan yang harus Ia hadapi saat ini, suaminya sedang di penjara dan mengalami siksaan lahir batin yang luar biasa hebatnya, sampai Ia tak sanggup membayangkan bagaimana nasib suaminya kalau lama dipenjara, baru semalam saja ia sudah mengalami siksaan yang begitu berat.
14975Please respect copyright.PENANAdoDUpEicqc
Hatinya bimbang,apakah menerima persyaratan yang diajukan Darso dengan konsekuensi Ia harus menjual kehormatannya, ataukah pasrah menerima kenyataan hidup ini.
Satu sisi hatinya berkata.
14975Please respect copyright.PENANAAmTnThH0Jm
"Anna, terima saja persyaratan yang diajukan Darso...."
14975Please respect copyright.PENANAZ1A19VImyG
"Dengan begitu kamu bisa membebaskan suamimu dari segala penderitaan"
14975Please respect copyright.PENANAeLJZ18yo6Q
Satu sisi hati yang lainnya berkata.
14975Please respect copyright.PENANABHAvpeZFZ9
"Jangan Anna, jangan kau lakukan itu, itu sangat berdosa, jangan kau lakukan itu"
14975Please respect copyright.PENANAcRtn09ElRS
Ustadzah Anna menjadi pusing memikirkannya, namun dalam relung hatinya yang paling dalam Ia sangat menyayangi suaminya, tak sanggup rasanya Ia membayangkan penderitaan yang di alami suaminya saat dipenjara.
14975Please respect copyright.PENANAkvWFcQlAsj
Lama Ia memikirkan semuanya itu membuat kepalanya pening, lelehan air matanya keluar dari sudut matanya, Ustadzah Anna pun meratapi nasibnya.
14975Please respect copyright.PENANAanzDLdHmx6
Anna : "Ya Allah, kenapa kau berikan cobaan seberat ini kepadaku Ya Allah"
14975Please respect copyright.PENANAG8N9fqq0jL
14975Please respect copyright.PENANA3GIFkveuQ0
14975Please respect copyright.PENANA7tdlPMGxSI
Sementara itu...
14975Please respect copyright.PENANAJU8cWcNJa3
Darso sudah berada di warung kopi milik Parjo, saat baru menyeruput kopinya, dering suara HP nya terdengar.
14975Please respect copyright.PENANAjvaEtOhz0G
Tuuuttttt...Tuuutttt....
14975Please respect copyright.PENANAEC4Pjvj709
Darso : "Halo, Iya Pak Kapolres,ada yang bisa saya bantu?"
14975Please respect copyright.PENANA1vXEUgjjJP
Haryadi : "Pak Darso, bisa ke kantor sekarang Pak?"
14975Please respect copyright.PENANAiBE3G83a8p
Darso : "Iya Pak,bisa...tunggu setengah jam lagi saya tiba disana"
14975Please respect copyright.PENANApQB4bz7gVI
Haryadi : "Ya, sudah saya tunggu ya Pak,..selamat siang"
14975Please respect copyright.PENANAmduMSVEMyh
Kapolres kemudian menutup telepon.
14975Please respect copyright.PENANA8fC31TeuZ2
Darso juga menutup telepon.
14975Please respect copyright.PENANA4XjGS2AtBA
Kemudian Ia membayar kopi yang baru diminumnya.
14975Please respect copyright.PENANAGKMK4H6jK6
Parjo : "Buru buru amat sih Pak Darso,"
14975Please respect copyright.PENANABAWCLPKaAn
Darso : "Iya nih, ada urusan dengan Pak Kapolres...udah dulu ya Jo”
14975Please respect copyright.PENANARqWZbsMjEv
Darso meninggalkan warung.
14975Please respect copyright.PENANAd6BUz1Wzyi
Motor Darso melaju di jalanan dengan kecepatan sedang, setengah jam kemudian sampailah Darso di Mapolres dan ia langsung menuju ke dalam ruangan Kapolres.
14975Please respect copyright.PENANA3eIE3h1iot
Tok,tok,tok
14975Please respect copyright.PENANA614k5InBAB
Haryadi : "Silahkan masuk Pak"
14975Please respect copyright.PENANAZzX7ys5BAc
Darso masuk memberikan salam dan duduk dikursi berhadapan dengan Kapolres.
14975Please respect copyright.PENANA16ZbgwWTiC
Darso : "Ada apa ini Pak kok kayaknya ada urusan penting?"
14975Please respect copyright.PENANALn3opqRodp
Haryadi : "Begini Pak Darso,tadi saya dapat telepon dari Polda"
14975Please respect copyright.PENANAF2poql5Jl8
Haryadi : "Bahwa ternyata ada kesalahan prosedur dalam menangkap Ustadz Afandi kemarin"
14975Please respect copyright.PENANASq2YFSqM5n
Darso : "Maksudnya gimana Pak,..Saya belum mengerti?"
14975Please respect copyright.PENANAjoNhv13EX2
Haryadi : "Begini Pak Darso, kami akui ada kesalahan informasi dari inteligen kami"
14975Please respect copyright.PENANAEWxJoekUjY
Haryadi : "Bahwa Ustadz Afandi yang kemarin kami tangkap bukanlah terorisnya,"
14975Please respect copyright.PENANAcgCLIieqU4
Haryadi : "Ternyata ada Ustadz Afandi lain di wilayah Polres ini"
14975Please respect copyright.PENANAcS54OnypJF
Haryadi : "Dan untuk itu saya minta bantuan Pak Darso"
14975Please respect copyright.PENANApETFC2sLOH
Haryadi : "Untuk menyelamatkan reputasi kami"
14975Please respect copyright.PENANAPD26YuxQh1
Darso : "Apa yang bisa saya lakukan dalam hal ini Pak Kapolres?"
14975Please respect copyright.PENANAxq1KeRkjOr
Haryadi : "Kita bebaskan Ustadz Afandi dengan alasan Pak Darso sebagai Penjamin"
14975Please respect copyright.PENANAXs2mY7930r
Mendengar pernyataan Kapolres, hati Darso bertambah senang, peluang dirinya untuk bisa meniduri Ustadzah Anna semakin besar, tapi itu semua tergantung juga dari usahanya membujuk wanita itu.
14975Please respect copyright.PENANAPCw1greBun
Darso : "Oke,..Saya menerimanya Pak, saya mau jadi penjamin bagi Ustadz Afandi"
14975Please respect copyright.PENANA0kkbcvWnLs
Haryadi : "Baik, ini akan kita proses"
14975Please respect copyright.PENANA7a5Aug1ggp
Haryadi : "Kemungkinan dua hari kedepan bisa kami lepaskan"
14975Please respect copyright.PENANAfYdWjNE60b
Darso : "Oke,...kalau begitu saya pamit dulu Pak."
14975Please respect copyright.PENANAHizSuygyi9
Dengan penuh suka cita Darso pulang kerumahnya untuk berisitirahat, sudah terbayang dalam angan angannya bisa meniduri Ustadzah Anna.
ns18.117.129.72da2