Kompleks apartemen.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkxpNdoCIb
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6eRwPkUM4Z
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgahnexZye0
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTgqY1RKJz
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0cTSmCVHI
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGrIcnlAwV
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYzJbo34yR
.....
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZJSuSIRie
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrd71zPe9K
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJh2on9QKv
Ding!
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHk40T6leO
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXHx0CwMVj
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0IRkb4jZoR
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcsN7nkDT0d
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiXcWV6AOg
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmRMURkkuBl
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnG9rMxsuDN
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFn95bhjMQZ
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQOhd7W400
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnRIujScWU
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1x59pxBcoC
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SGE175zZH
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGNZu7JmIi
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKFOPTFTkw
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwZkmh8rUW
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHcamOC984L
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyEganI4It
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqZzEv1Ste
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VoGe4V0vV
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLlpvCEU5a
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgZf5pmKfC
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVQHGiaFV1
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrHyGPfc6B
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKY3WV3AV3
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEC0KSliZd
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNftinUduA
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFO1VsMDa4A
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3vYDMIHqg
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SL6gFa3Bb
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSp8Uhmbl5
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSY2kJc9NtM
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eytYmAjX4
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHl6d4pj6NX
Sendawaa...
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzg25MKWmBO
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmJDPXUG0x
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLL4UZUwdmC
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVykm4NfHJ6
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbn0dlXJTDl
"..."
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeoVSQkTwYF
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUqtCuSUl8
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrenDlJNAi
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhMFMdPuJI
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjThlEmFRBE
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInp1dn0GFa
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbOsn8Y2DP
Klunting, klunting...
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5o7bZoSJq
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlxjF05ZJU
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhN929UMJj0
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKKwmIbItF
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZ4ja7AKEP
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8FlzCdWTo
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ym5FEK1mw
"...." Jeni Yan terdiam.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyCQMACJBE
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4edap49GJE
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgoF5Da0zr
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6RFFIIa3h
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uY7yrLTyn
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCgrHAJIlX
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecAD5chvLZ
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLuwacPy30
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73d0j5viKZ
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLhC3sNLQD
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLOK0LhwQM
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9g7ICzgBV
"..." Jeni Yan terdiam.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZoxfUF13H
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3BDNtbX17
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNpQyBnxAY
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTibdPCFKD
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
303Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1upn1dLJ4
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns3.135.236.134da2
