Kompleks apartemen.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdkL8jiv5i
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXPacUwiWI
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVBl9QIsygH
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYRTSQ4zlj
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKKu8X3Toi
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggtX0LVVIJ
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkpozIXuN1
.....
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQlODVLMWJ
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lsTG0PBv0
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv10vt6tLpF
Ding!
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcWg8o7MUo
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgxOoALKSA
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxym59qMUIq
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5ljehCurZ
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHxcDZUQbCh
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnvGdeNhEm
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhg4XbaJu2N
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyLhV0Cbsb
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIAKHDzzl6
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGM1XfhVoH
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmdgXlUE0a
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoU5XqpLCJr
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkVp8GyW6g
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7l80tow66S
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLqC8vcUdQ
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHbXjQU0e5
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxr6TYnAPV
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa28lS9gMDb
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CMhUhQy8t
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XLZV7qlYp
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgckvSjT6b
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZ0ep22o8l
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPG0gvG4083
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZ3HslLIpB
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdytuPAO8Ct
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhsX30z4ZPY
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTO6IjGajGC
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyd4dCJcqj
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnbJZJBxpf
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5g7O5ZQ87q
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKkyse3CLT
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWQLDKFayo
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ckSva7RyX
Sendawaa...
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EpYkJzz32
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnowhgAZ8l
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TCSu2YGho
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XU81jMUhE
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLKynMIyhJ
"..."
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jIUU1LpAU
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoLEonGGgt
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4aHvk0xw1
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAvWxmka8u
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ijWEF7vDs
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBzMgLCnQA
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhew2oDWdrg
Klunting, klunting...
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9jxtt4URD
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvo5rxh4bpa
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDoAlTJQJa
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrYp9klf8J
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxHZr1YXmj
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JQ0rePszr
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoLq1wathU
"...." Jeni Yan terdiam.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyaePKA1yMH
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwcspnlz8H
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOtFPsKTWt
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIE5m4a3M2t
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzX3Q5JS1C
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLOY463Tii
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9llagL8Gg
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmJUDg6FYS
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEF7Ho7j5nT
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg75TFGkAOW
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZvYb1D39j
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1yimCFU38
"..." Jeni Yan terdiam.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡreS5qC6ZXH
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSwGIZe39S
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhDE1lU7ow
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NBdHAYQt5
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
348Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtp2P9OJbkG
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns216.73.216.197da2
