Bruak!
472Please respect copyright.PENANA0FPE82IFtR
Brian Won di lemparkan oleh petugas kereta cepat ke dalam ruangan yang sangat sempit. Ruangan itu memiliki ukuran satu kali satu meter yang sudah terasa sesak meskipun baru di masuki oleh satu orang.
472Please respect copyright.PENANAos3UIaN3g8
"..."
472Please respect copyright.PENANAJMm25cnOZW
Brian Won terlihat tenang dan tidak memiliki banyak bereaksi. Dia menatap petugas kereta cepat yang telah melempar nya dengan tatapan datar dan berkata.
472Please respect copyright.PENANAwA07gMvCg6
" Dimana dua pemuda itu?" Tanya Brian Won dengan nada tenang.
472Please respect copyright.PENANAeRBBwMOy9p
" Huh! Mereka berdua adalah keponakan dari bos kami. Kamu telah membuat sebuah kesalahan besar dengan membuat mereka berdua marah." Ucap petugas kereta itu dengan nada dingin.
472Please respect copyright.PENANAcfYDwvEGQr
Mendengar penjelasan dari petugas itu, Brian Won mulai merasa kesal saat ini.
472Please respect copyright.PENANAsq5Gdhg6xI
Dia mengulurkan tangan dan menyentuh gagang pintu dengan kuat.
472Please respect copyright.PENANA0pFz0LHmus
" Hem? Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya petugas kereta itu dengan ekspresi dan nada aneh.
472Please respect copyright.PENANAVzdBtvbdV2
Krak!
472Please respect copyright.PENANAYYbbpQTSCr
Saat petugas kereta cepat itu mulai merasa kebingungan, suara retakan yang cukup keras tiba - tiba terdengar.
472Please respect copyright.PENANAAaptZfwL3S
Petugas kereta cepat itu terkejut dan melihat pintu dengan ekspresi tidak percaya.
472Please respect copyright.PENANA4wYpwTPMXi
" Ini... Bagaimana mungkin?!" Ucap petugas kereta cepat dengan nada tidak percaya.
472Please respect copyright.PENANAWh17xBfsY1
Dia melihat gagang pintu yang kini telah rusak akibat cengkraman tangan Brian Won dengan ekspresi tidak percaya.
472Please respect copyright.PENANAukmhFdA0V0
Bruak!
472Please respect copyright.PENANApk4sYnHfiO
Brian Won membuka pintu dan berjalan keluar dengan ekspresi tenang.
472Please respect copyright.PENANAjhVfaZ9qDX
Dia menatap petugas kereta cepat itu dengan ekspresi santai dan berkata, " Dimana dua pemuda itu sekarang? Oh ya, katakan juga di mana bos mu berada saat ini."
472Please respect copyright.PENANAXuukGkKe8f
" Anu... Itu.... Mereka sedang berada di gerbong depan. Apa, apa yang mau kamu lakukan?" Ucap petugas kereta cepat itu dengan nada gugup.
472Please respect copyright.PENANAKuVrLnRlBn
" Bukan kah sudah jelas? Aku akan pergi untuk membersihkan sampah negara." Balas Brian Won dengan nada santai.
472Please respect copyright.PENANA4Wgh27SmiA
Brian Won berjalan dengan tenang di depan petugas kereta cepat itu.
472Please respect copyright.PENANAI58NHY2orS
Petugas kereta cepat tidak bereaksi sampai saat di mana Brian Won sudah menghilang.
472Please respect copyright.PENANApU9M5AXeZS
......
472Please respect copyright.PENANApWOEprTdiv
Di dalam salah satu gerbong, terdapat dua orang pemuda yang bermasalah dengan Brian Won sedang duduk dengan panik di sofa yang terlihat mahal.
472Please respect copyright.PENANAnyX9jwtgkh
" Paman, paman harus membalaskan dendam kami! " ucap pemuda berkacamata mata hitam dengan nada kesal.
472Please respect copyright.PENANAcEMOT4MS0u
Saat ini penampilan nya terlihat aneh dengan tangan dan kaki yang bengkok ke segala arah.
472Please respect copyright.PENANAQrqNsrpUdv
Pria paruh baya gendut itu terlihat gugup sambil menatap khawatir ke arah dua ponakan nya itu.
472Please respect copyright.PENANA0JH3oblmGC
" Kalian berdua harus tenang. Aku sudah menyuruh bawahan ku untuk menghajar orang yang telah membuat kalian berubah menjadi seperti ini." Jawab pria paruh baya gendut itu dengan nada serius.
472Please respect copyright.PENANASoWQJ5JvmG
" Huh! Jangan hanya di hajar! Kami ingin orang itu menjadi orang cacat seumur hidup dan tidak bisa di pulihkan lagi!!" Kata pemuda bertahi lalat hitam dengan ekspresi penuh kebencian.
472Please respect copyright.PENANAjG0BhG15zy
Pria paruh baya gendut itu mengangguk beberapa kali dengan ekspresi serius.
472Please respect copyright.PENANAxMpzgOSd9X
" Tentu saja, aku akan membuat pemuda itu menjadi seperti yang kalian berdua inginkan. Kalian berdua tunggu saja kabar baik dari ku."
472Please respect copyright.PENANA7GiQpSX7lR
" He he... Menarik, kalian ingin aku berubah menjadi orang cacat? Lalu coba lakukan itu sekarang.
472Please respect copyright.PENANAjVIYw6p5ll
Aku tidak akan banyak melawan kalian, jadi tenang saja." Suara menggoda Brian Won tiba - tiba terdengar.
472Please respect copyright.PENANAwBCvECely7
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tertegun.
472Please respect copyright.PENANAHtDUlrhpdP
Mereka bertiga menengok secara perlahan dan melihat Brian Won yang sedang berdiri dengan ekspresi main - main beberapa meter di belakang mereka.
472Please respect copyright.PENANAjnf7SkXjc5
" Kamu... Bagaimana bisa kamu datang kemari?!" Teriak pria paruh baya gendut itu dengan nada terkejut.
472Please respect copyright.PENANAp84YNlabWB
" He he, jangan pikir kamu bisa mengurung ku dengan cara seperti ini. Kau tahu? Aku pernah di tangkap oleh salah satu negara superpower dan berhasil keluar dengan mudah dari penjara terbaik yang mereka miliki.
472Please respect copyright.PENANAq64duGgNbR
Hanya kurungan di dalam kereta cepat belaka, mustahil bisa mengurung ku dalam waktu yang lama." Jelas Brian Won dengan nada main - main.
472Please respect copyright.PENANA982l3LN08n
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tentu saja tidak percaya dengan cerita yang diucapkan oleh Brian.
472Please respect copyright.PENANAag1ILY2j47
Mereka bertiga tertawa dan mulai mengejek Brian tanpa ampun.
472Please respect copyright.PENANACRKIiAaUnk
Brian hanya tersenyum tipis saat dia mendengar kan ejekan dari mereka bertiga.
472Please respect copyright.PENANASxTyNEV3YE
Setelah cukup lama Brian membiarkan tiga orang itu tertawa lepas sambil mengejek nya, dia kemudian bicara dengan nada santai.
472Please respect copyright.PENANAGPQXBIjkwN
" Kalian bertiga, apa kalian tidak ingin meminta maaf kepada ku?" Ucap Brian pelan.
472Please respect copyright.PENANA4GFnhvB5z8
Pria paruh baya gendut itu merasa sedikit terkejut, dia menatap Brian dengan ekspresi mengejek sebelum kemudian berkata.
472Please respect copyright.PENANAvBNfD6TXVu
" Minta maaf? Seharusnya kau yang melakukan nya bocah! Cepat balikan keponakan ku seperti semula.
472Please respect copyright.PENANAsBx0glEvuZ
Jika kau menolak untuk mengembalikan mereka, aku tidak akan ragu untuk memotong tubuh mu menjadi beberapa bagian!" Ancam pria paruh baya gendut itu dengan nada dingin.
472Please respect copyright.PENANAt7UA6E64Do
Brian Won terdiam.
472Please respect copyright.PENANAJRhMIrp0Vf
Dia menunduk dan menyeringai kejam beberapa saat setelah nya.
472Please respect copyright.PENANAg17iVMFD9R
" Jadi begitu, kalian bertiga memang sampah yang perlu aku hilangkan dari muka bumi." Ucap Brian Won dengan tenang.
472Please respect copyright.PENANAXvT62xHCdP
"...." kali ini pria paruh baya gendut itu terkejut.
472Please respect copyright.PENANAusbuozql0d
Ekspresi nya terlihat serius saat dia menatap Brian Won dengan ekspresi curiga.
472Please respect copyright.PENANA8tnVVEfTBe
Sebelum pria paruh baya gendut itu sempat bicara, Brian Won mendadak menghilang dari tempat nya dan muncul di belakang pria paruh baya gendut itu.
472Please respect copyright.PENANAOBA7CubIyn
" Apa?! Sejak kapan?!" Pria paruh baya gendut itu terkejut dan berbalik menatap Brian Won dengan ekspresi waspada.
472Please respect copyright.PENANAA6LgZuCODm
Namun beberapa detik kemudian, ekspresi pria paruh baya gendut itu berubah saat dia merasakan tubuh nya melemah secara tiba - tiba.
472Please respect copyright.PENANAlwqBaLnPSB
Bruk!
472Please respect copyright.PENANA1gvl3H6enq
Pria paruh baya gendut itu jatuh dan berbaring di lantai dengan ekspresi kosong.
472Please respect copyright.PENANACL4D9E48fm
Darah merah terus mengalir dengan deras melalui lubang yang ada di dada nya.
472Please respect copyright.PENANAgGKXNBGkr6
"...." Dua pemuda yang melihat kejadian ini terkejut sebelum kemudian mulai merasa panik dan ketakutan melanda pikiran mereka.
472Please respect copyright.PENANAHnu7tkLNyX
Brian Won berbalik, dia memperlihatkan tangan nya yang bernoda darah dan berkata dengan senyum hangat.
472Please respect copyright.PENANAGRCVEfsg3i
" Kalian berdua, sekarang adalah giliran kalian. Tenang saja, tidak akan sakit kok. Kalian akan mati tanpa merasa sakit sedikit pun di tangan ku." Ucap Brian Won dengan nada lembut.
472Please respect copyright.PENANA8cRB2j7eWq
" Tidak... Pergi dari sini!!" Pemuda berkacamata hitam berteriak panik untuk mengusir Brian Won.
472Please respect copyright.PENANAVthYHnAoWK
Pemuda bertahi lalat hitam berusaha keras merangkak untuk melarikan diri dari Brian Won.
472Please respect copyright.PENANAcjfOOms52K
" He he he... Mana bisa aku pergi sekarang. Sebelum nya aku sudah memberi kalian bertiga kesempatan. Salah sendiri kalian bertiga tidak memanfaatkan kesempatan dari ku dengan baik." Ucap Brian Won menggunakan senyum lembut.
472Please respect copyright.PENANA37V4DkplF1
Brian Won menjawab sambil bergerak selangkah demi selangkah ke arah dua pemuda itu.
472Please respect copyright.PENANAtUktCgRsSo
Pemuda berkacamata hitam menjadi lebih panik dari sebelum nya. Pemuda bertahi lalat hitam juga mencoba lebih keras untuk melarikan diri dari Brian Won.
472Please respect copyright.PENANADJDp9Bq4HC
Setelah itu, terdengar dua teriakan keras yang berbeda dan bertahan selama beberapa detik.
472Please respect copyright.PENANAPFvYn5pwye
Usai teriakan itu menghilang, terlihat Brian Won yang tengah duduk tenang di atas sofa. Dia menatap mayat tiga orang itu dan mengeluarkan ponsel nya untuk membuat panggilan telepon.
472Please respect copyright.PENANAgvZhA3SBH1
" Halo! Tuan Won, kenapa anda memanggil saya? Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Ucap seorang lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
472Please respect copyright.PENANAJOPh0DM7tj
" Um! Aku baru saja membunuh beberapa warga sipil. Apa kau bisa datang kemari untuk mengurus nya?" Jawab Brian Won dengan tenang.
472Please respect copyright.PENANAEBAXd1iGOR
" Oke... Dimana anda sekarang? Saya akan bergegas menemui anda sekarang." Jawab lelaki di sisi lain telepon dengan cepat.
472Please respect copyright.PENANA3WqfscjZ5h
" Aku berada di kereta cepat saat ini. Kau tunggu saja kereta cepat yang akan tiba di kota bunga beberapa jam lagi.
472Please respect copyright.PENANAd4MfXj00Cl
Aku berada di dalam kereta cepat itu." Jelas Brian Won dengan nada santai.
472Please respect copyright.PENANA5VEtrwszmP
" Baik Tuan Won, saya akan berangkat segera menuju ke stasiun kereta cepat kota bunga." Ucap lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
472Please respect copyright.PENANAlGimuWMnRB
Kemudian setelah itu, Brian Won menutup telepon dan membaringkan tubuh nya dengan mata tertutup.
472Please respect copyright.PENANAdhAZbsyuCl
' Hem, dua bajingan ini sudah mati, seharusnya Liu Wen bisa tenang beristirahat di kursi nya.' gumam Brian Won di dalam hati.
472Please respect copyright.PENANAZsXFnjP1kd
Selesai memikirkan keadaan Liu Wen, Brian Won akhirnya tertidur pulas beberapa saat setelah nya.
472Please respect copyright.PENANAigp5zrxOCx
Yang sedikit aneh di sini, telapak tangan Brian Won terlihat masih bernoda darah dan dia seperti nya tidak berniat untuk membersihkan noda darah itu.
ns18.118.37.74da2