(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)148Please respect copyright.PENANAbILbiEZazC
148Please respect copyright.PENANAcD5atELYsE
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...148Please respect copyright.PENANAjBJmFM4MxQ
148Please respect copyright.PENANAb1opeWApQL
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.148Please respect copyright.PENANA28wgVPGD7V
148Please respect copyright.PENANAfjt6b7GaOs
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.148Please respect copyright.PENANADuKDWsSIQX
148Please respect copyright.PENANAuDIetX4DFd
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.148Please respect copyright.PENANAfe9elSoAki
148Please respect copyright.PENANAcgbYJoiGWx
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.148Please respect copyright.PENANAlsOEXj6RiV
148Please respect copyright.PENANAw1VWUS8zyF
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.148Please respect copyright.PENANAsfpTeoksIN
148Please respect copyright.PENANAB1CB8dKkRj
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.148Please respect copyright.PENANASrbteh1BDZ
148Please respect copyright.PENANAWxx19bwaBG
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.148Please respect copyright.PENANAsrsOyCd8IY
148Please respect copyright.PENANAlInHJ8ICUD
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.148Please respect copyright.PENANAjTKb1DS8Xa
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.148Please respect copyright.PENANAcuSHrBIqVp
148Please respect copyright.PENANAfnkaQd6nyt
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.148Please respect copyright.PENANAp2sYQbXth4
148Please respect copyright.PENANApBtpo3zqSU
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)148Please respect copyright.PENANAU0eidIf3oi
148Please respect copyright.PENANAxaOZWwRcK3
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.148Please respect copyright.PENANABsEtSxoz4x
148Please respect copyright.PENANAndcd7TYaYr
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.148Please respect copyright.PENANA05ebhiHjT1
148Please respect copyright.PENANARsLiyTNdJU
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.148Please respect copyright.PENANAX1K4GUuUoM
148Please respect copyright.PENANA2RpKIfoaEj
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.148Please respect copyright.PENANANV6LCElGDp
148Please respect copyright.PENANAf2k6vgXcDO
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.148Please respect copyright.PENANA7CK556qpiP
148Please respect copyright.PENANASUuclNrUeV
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.148Please respect copyright.PENANAHHbQXu6QE3
148Please respect copyright.PENANAz5mBQz3Alj
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.148Please respect copyright.PENANALAj6FhG8J4
148Please respect copyright.PENANALEmTlHj2wF
(Beberapa saat kemudian)148Please respect copyright.PENANAMKZiv6y8AG
148Please respect copyright.PENANAZ2vQh2kjCc
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.148Please respect copyright.PENANA2MEiPu6IBQ
148Please respect copyright.PENANAZqCN6WYbdw
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.148Please respect copyright.PENANARVOyRugxbB
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.148Please respect copyright.PENANA6gd8v0NN1O
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.148Please respect copyright.PENANAuZkFffanjn
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.148Please respect copyright.PENANA41LdBxypvS
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.148Please respect copyright.PENANAmXuOmvmwVJ
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.148Please respect copyright.PENANAwVbfHBcCMD
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.148Please respect copyright.PENANAZV4vv10rHx
148Please respect copyright.PENANAd5U6fvMS3Q
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.148Please respect copyright.PENANAEs22eHkSXM
148Please respect copyright.PENANAafAbzAJx5V
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.148Please respect copyright.PENANAxQTz85xTHB
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.148Please respect copyright.PENANArwRviJMl69
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.148Please respect copyright.PENANABNpbjlS0Y1
148Please respect copyright.PENANA5WvCyjfMdW
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.148Please respect copyright.PENANAxf5Gd9Avid
148Please respect copyright.PENANA0zJRSieLcZ
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.148Please respect copyright.PENANAxGwPV2xPw4
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.148Please respect copyright.PENANAlvAuZe3CCF
148Please respect copyright.PENANARurdvbB8Ml
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.148Please respect copyright.PENANAENvuJjwq8g
148Please respect copyright.PENANA3aDcz0KJLg
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.148Please respect copyright.PENANAd3xYoo6PnT
148Please respect copyright.PENANARbzNTYH0lz
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.148Please respect copyright.PENANAS8Lxqtmedv
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.148Please respect copyright.PENANAYSkafxd39L
148Please respect copyright.PENANAi4gh0HMI1e
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.148Please respect copyright.PENANAPsH0Cu2ueL
148Please respect copyright.PENANAuzAFEvXW4b
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.148Please respect copyright.PENANAi4GmXEax4v
148Please respect copyright.PENANAPGYEhVXOKv
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.148Please respect copyright.PENANAm2VCwB8B18
148Please respect copyright.PENANACuaU6s3P56
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.148Please respect copyright.PENANAY2w61LYHvO
148Please respect copyright.PENANAXgM9k3fnor
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.148Please respect copyright.PENANAU0G91VWXrt
148Please respect copyright.PENANADgVuzPzsi8
(Di malam harinya)148Please respect copyright.PENANAVBKlKMl3Lb
148Please respect copyright.PENANABh1o5gzwNI
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.148Please respect copyright.PENANAXuqyUYV1c9
148Please respect copyright.PENANAfSTKQc7vgJ
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.148Please respect copyright.PENANAtkY8jZ86MF
148Please respect copyright.PENANAyApkowCd1a
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.148Please respect copyright.PENANAgMQA73zVig
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.148Please respect copyright.PENANA1x3x0SaOij
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.148Please respect copyright.PENANAMf4Q2Jk9ad
148Please respect copyright.PENANAfA8FRV3YnS
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.148Please respect copyright.PENANAj6fNILF8VM
148Please respect copyright.PENANA3spZ7j0hdV
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.148Please respect copyright.PENANAs8Yg2Kff2k
148Please respect copyright.PENANAKtcqFgJ1LD
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.148Please respect copyright.PENANAIeI4FFoEaH
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.148Please respect copyright.PENANAaVc9gIv21W
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.148Please respect copyright.PENANAiyJf6Kki4S
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.148Please respect copyright.PENANAzDdz0Maoas
148Please respect copyright.PENANAIj1I7MUm4i
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.148Please respect copyright.PENANAR12Cn1gkLr
148Please respect copyright.PENANAZWUT8HkyNf
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.148Please respect copyright.PENANAm7fNFvCmP9
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.148Please respect copyright.PENANAznfkZ8dJJG
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.148Please respect copyright.PENANAuQ8QKu7peC
148Please respect copyright.PENANASIunUo6PJ5
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.148Please respect copyright.PENANAzAuFBhyLi2
148Please respect copyright.PENANAF1NqYDVNl9
========================148Please respect copyright.PENANAaX1L6MFiq6