(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)134Please respect copyright.PENANA11j4Bs6IfO
134Please respect copyright.PENANAEcl0KoEi9v
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...134Please respect copyright.PENANAuuhAVsuyLe
134Please respect copyright.PENANAjIdsUwXFb0
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.134Please respect copyright.PENANA16IIRTRTPo
134Please respect copyright.PENANAxAkEymwi6j
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.134Please respect copyright.PENANAA9MTLPDhWL
134Please respect copyright.PENANAIPmgJGZlD7
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.134Please respect copyright.PENANAh3tQMxKAWH
134Please respect copyright.PENANADWSMWUoaLj
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.134Please respect copyright.PENANAUhHN6B7M9a
134Please respect copyright.PENANAKjQ1a6lfxf
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.134Please respect copyright.PENANA3vd7b56Gsi
134Please respect copyright.PENANAEkcCnlls8F
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.134Please respect copyright.PENANAUjYbOzGDCC
134Please respect copyright.PENANA3E5y5oZnV1
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.134Please respect copyright.PENANAx3tuIiNvXV
134Please respect copyright.PENANAePoqnM6jMe
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.134Please respect copyright.PENANAQfiq36vZRY
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.134Please respect copyright.PENANAZEtecVn4AH
134Please respect copyright.PENANAclF9QmEJ2R
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.134Please respect copyright.PENANA70bPqKaG8z
134Please respect copyright.PENANAzgNCBafH8a
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)134Please respect copyright.PENANAWxc4iLn3Qx
134Please respect copyright.PENANAypJEcu9JLN
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.134Please respect copyright.PENANAUSrbJUZ3wu
134Please respect copyright.PENANAieJgkpwXJX
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.134Please respect copyright.PENANAT46IvtKNpI
134Please respect copyright.PENANA1OsgF88XW7
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.134Please respect copyright.PENANAmn5Pxit3YC
134Please respect copyright.PENANAfGRiNBQ8en
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.134Please respect copyright.PENANALWcTuwwlq3
134Please respect copyright.PENANAr52U7Lhsya
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.134Please respect copyright.PENANAbf6IXsDn1h
134Please respect copyright.PENANADX7uxDDpzv
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.134Please respect copyright.PENANAPhHaKRrjcq
134Please respect copyright.PENANAbIW5Pfk8Lq
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.134Please respect copyright.PENANAvSmMljqR1S
134Please respect copyright.PENANAW8GorXVjgl
(Beberapa saat kemudian)134Please respect copyright.PENANAilLBXawc0a
134Please respect copyright.PENANA8WnefANQmH
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.134Please respect copyright.PENANAqqNk07BsoB
134Please respect copyright.PENANAKPPpEQDJEz
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.134Please respect copyright.PENANAAQfzoWnjsf
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.134Please respect copyright.PENANAXIS6rMrQBi
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.134Please respect copyright.PENANAKlzsQDtV80
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.134Please respect copyright.PENANAsaXiSw4tCs
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.134Please respect copyright.PENANArSXj9IByFQ
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.134Please respect copyright.PENANAHnNk6LNZgM
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.134Please respect copyright.PENANAIVKrsIiBJe
134Please respect copyright.PENANAAfhAllg4iW
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.134Please respect copyright.PENANAJQpbBN2MeE
134Please respect copyright.PENANAQy8w0SJc4B
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.134Please respect copyright.PENANA2e3aFtSAWl
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.134Please respect copyright.PENANAOnfumxCIus
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.134Please respect copyright.PENANAlYWNHqaQn0
134Please respect copyright.PENANAJ4pwq2iJVJ
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.134Please respect copyright.PENANA6W0T00pYU7
134Please respect copyright.PENANAKsHZo3LjAj
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.134Please respect copyright.PENANAfjZlhkA9ja
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.134Please respect copyright.PENANAYFf64KfXLl
134Please respect copyright.PENANASu3cPEo6y9
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.134Please respect copyright.PENANArmavg83LmU
134Please respect copyright.PENANAxS6ZmlWwBN
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.134Please respect copyright.PENANACZ8iiMJLeW
134Please respect copyright.PENANAHRgVTlFgpu
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.134Please respect copyright.PENANAL59k06P90p
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.134Please respect copyright.PENANAx3V0MNjNvN
134Please respect copyright.PENANAw9UC37ANsW
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.134Please respect copyright.PENANAip9ChazPLm
134Please respect copyright.PENANAEg3BDi4upO
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.134Please respect copyright.PENANAiDM2uQoSpZ
134Please respect copyright.PENANAvKfAiMEIdM
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.134Please respect copyright.PENANAwvyK6jwAMf
134Please respect copyright.PENANAt7zMu6Xzfh
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.134Please respect copyright.PENANAilbzln682T
134Please respect copyright.PENANAYIfKCchmHJ
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.134Please respect copyright.PENANAPi957p4l0r
134Please respect copyright.PENANAsMClT6VFHw
(Di malam harinya)134Please respect copyright.PENANAL690TOvkG5
134Please respect copyright.PENANApkY1F8RRnN
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.134Please respect copyright.PENANAcUMRX9DQmr
134Please respect copyright.PENANAbIdhIQRJIS
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.134Please respect copyright.PENANAqal1ndhEuq
134Please respect copyright.PENANAdygUsk5ZaK
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.134Please respect copyright.PENANAZneScB8Xma
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.134Please respect copyright.PENANAcQouYhcORc
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.134Please respect copyright.PENANAW4RmVrjvu4
134Please respect copyright.PENANAGUdDGT1uRB
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.134Please respect copyright.PENANA11QaE2bk6F
134Please respect copyright.PENANAhxaWJK0PVx
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.134Please respect copyright.PENANAqrtW1QHAhf
134Please respect copyright.PENANAICEQTdMat9
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.134Please respect copyright.PENANA8vvMC7cbnm
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.134Please respect copyright.PENANAEcRHBhuGqd
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.134Please respect copyright.PENANAf2KZ4Fi4iC
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.134Please respect copyright.PENANANF6ZoRBtML
134Please respect copyright.PENANAhqnOiljr2c
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.134Please respect copyright.PENANAwGu3u93fIx
134Please respect copyright.PENANAPHMlczxT9l
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.134Please respect copyright.PENANABDrx5Y1KPC
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.134Please respect copyright.PENANAWuAi8gnnO1
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.134Please respect copyright.PENANA1Kf6yj4Ye0
134Please respect copyright.PENANABB90hqV9J6
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.134Please respect copyright.PENANA10Ssv2OWkm
134Please respect copyright.PENANA7pXfPrJ6S0
========================134Please respect copyright.PENANAZgh3MONDEJ