(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxUKy2PMeT
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkVnRBjj9t
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCp0jCE2v1
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmoofllT7eL
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLC5nmkArG7
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BTWgIH2Db
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OOJgSfz57
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ooGEyavEZ
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxFiqznPR1
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSH8ggiNiVp
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLgoIxiklJ
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwx1NnFRDVa
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWrpJ6ferO
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kTSovnah2
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnwDyhBOCv
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXzidExhjd
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWY4ifwXBy1
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzeCX57IC4
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpx23PpnLxX
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwUzV8jrNc
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8q1OYveon2
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00u4Qj34xl
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgdENSzPlP
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJHBHbprEN
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDglz4ltxf
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrVTByPUD4
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTgfJsnoxh
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRaovIPyh0M
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkrQZdRX1a
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWekXxak7G
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxCQmoB4Km
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aVvK6jGTT
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMC8ZJygmFK
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI17dHO7XKY
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8nXHkF6fv
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNKPck9Z1FC
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwKf6RbG5M
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWB6hTtTQcZ
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lsqCfB5AO
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XRb6czLh5
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhW0VmK3swj
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyvFDInwjA
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJudPgRpaw
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡab5aMyey9W
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvtC62CA0i
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0zGBBbj0DD
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7zsvbuoLM
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XKD6PWo5L
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUles1f7hC2
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZCFfYMJ2h
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDUzrCWuVq
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hhdDQt1D7
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZmTYZZkU0
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHYrooQZSE
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDnbqPo67W
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISPg5n9MUI
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3LgW3kwZR
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7UVpcOYsL
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJl37OiAljz
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT99oDDGkvn
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiQEYuJFOk
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzDppP27NEl
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCsy5lG87t
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq32H8TBCZh
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡez56z3ImUo
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRpgJM1FuU
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XLEV7HlsY
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5vat5T05y
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSyhHhGf5pu
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4C963Ke35
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdbFCqZ4v5
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRI8StmY3w5
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERDXovkyQO
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFeFKt6kemy
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZRorizS1l
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPaN4swHX5
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIvm1JTP6I
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKyZA2jJos
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkHtijAIpf
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqL1UJJzSbN
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavY3XX1AnC
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNRTZPYhNl
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVtm213S5W
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGAK9v53Mp
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblJxdxT6ie
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaCwNvc1Is
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUwXTvwPql
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jMTj1DYEg
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Fh1Z7xTDg
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpBNJXyUzd
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlt2Lwq6nT7
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0QMyq6yy6
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzEu8AybOJ
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtRzJDsAWN
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2AnOXiOuY
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7siQUbIMgK
=========================198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJKnmO9ddR
198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcxMvD5zweF
