(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GKYWYJB5V
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvX88Pnecb
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ujZxg6XDW
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3imTgWNqb
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GMBGv9xOb
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mNPyXCHdU
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CcKCPCGCI
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHldPu9lUx
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7w0i61peLY
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpLzQRIMQ6
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EQRNly6Vu
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULzZnT1MCQ
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglFavTwVdL
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QIUcHRlzx
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7H7MIQj5N
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibh7aYv67q
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1IABBos4vU
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYr6Gvdjjn
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwj9Y0UZEp
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dv7pZYvFf
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsY40YCiV0d
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7eeDTM1hY
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl60Xhtr7wd
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtzIXREdYc
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLGBPfyKRx
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyD6xOrXcf3
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtTWDhSEfO
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjb1McUlAb8
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0b4dbyFUbF
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHW7EyOUcy
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBb7gmrVUv
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ428cVRs9Cd
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhl1UfnhE81
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZcwtaWoCo
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJh2Q73NTW
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLnG0ZQpqNN
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgwX69ZICp
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0CzIIFI16b
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDoX3wJQGc
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdFiOxeH26
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP74WaKokKS
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVuubTCqxIZ
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTc6B2H4SQn
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIbzbAmUIp
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UmwTnnqab
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKY2pZch8O7
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn71NV8mBNQ
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT7EFn7flUr
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIVqrkQR5s
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLw3pMP6ZIL
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJmEeF9HdE
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcJga32vLU
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtd2IJ186a
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lueXwRq5b
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTl4ea29Wt
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLzQOaXsWr
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LFnUcm3ib
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBm2ro4vk4
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOcx4vRKGC
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcd6hP97O9
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQrZuvGBtF
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqsOAITXol
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOYSxFYwcd
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxPEN7db0Nl
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfrMazt45Q
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWODw8T0sZ3
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkR7RuTGexX
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVyPP8CpIO5
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0OgpXVJy1I
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9shAJ4W63H
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYslON3Tkb
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5hISY72Un
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhI2hCHYsj
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOl9EV7xYoz
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0c8KdoCA2B
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QEiPtwhxu
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ysqnw4EZy
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnckZRfmkb
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRynp0g1OOd
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYNKnLkYEP
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UrA5Po1V8
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7T1AiKaX0
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSkeDuEm96
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJ5aQj8CtJ
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡht3OgydYC6
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBzU3PYGwb
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnHoNtmbES
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNm9F5VPdkY
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVa5pqqdxuM
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz6xsAahfWM
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGxE855lsP
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEghaNadvZ
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobJwFUCSh0
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCdgSLkKz9x
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Guf7sXwHG
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSv3LojKZHh
=========================165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUbYuiQFN4
165Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJhBH74qcq
