(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31ef0LIUWU
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfNhS1lTrc
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLEa9MkEiB
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeVR3QRx3d
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNoEt5ozlZ5
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkgAnKqHbA
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnHk3vedKr
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNRieUitwN
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTq3Mmj07Y
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUehSoneVZK
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwo9gmX3Zh8
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxFU62AUti
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuTljQes8y
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZFUT0yuC6
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkPOVQi6nY
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpEunKMHxX
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQ7RCoYMm8
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOhO4qnfaM
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBJJB6zlVL
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2XNpFuUYH
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jp2DFo4pU
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpUyi5jmaw
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkT2vQnp2X
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFoCbcANjJB
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyen7hVsEBn
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkIY8pC8PT
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChHtRQGNYN
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fYW9sjQj9
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkRWGa0kMd
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mtP1t51Lp
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSmFLvWRm8
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡft64I2ues7
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qTJdI38S2
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSysuZlOStc
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhFprZOe71
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWXWg3NmjP
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxyeN1ihry
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpDZrFYRuv
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1S1kk22IaZ
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZc5UTQTPd
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYLIZCBZNU
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qahI9NSCz
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2huoLCRsmY
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNwvXWlM9v
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjpIWU3qJR
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiVidTN06q
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJU2dZc8F8M
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvIBnIQv6w
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFbBoyjuY7
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyOLCyLWd4o
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15kUKXk2PW
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4s3GCOfnG
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sTimPTdtq
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgZ49pSJfN
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzI5pAlSRo5
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOuaYCTLzB
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydmDKiUMFi
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qgHJTEO5w
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyZqkWRqlQ
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGxMa0EcrH
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGi2mGwP1M
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eIvkiQDS1
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ085zWpNRHF
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pUmULTyR0
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtyXabn82H7
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjyjbbJuGN
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxTl9X1Xv1
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmxsbYmK0W
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFV4llR8i0
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMUE9SdT7m
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3q68suJ6J
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpD2bOyUIH
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AyZTVwMej
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9gUsBKC3T
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEQcU4Fh9P
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HUjvchesy
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNaSpLOVbS
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmUlAAMxlK
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdIDot7fdS
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftQM2We65Q
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3jeltyqXp
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIGLqYBLDFt
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HhxYDCgvX
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TvkAVglox
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKh9XIHlXQb
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Q5CUv6cDH
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08vLZc7Tej
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCX1WTSObtP
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa80fXfMhZv
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mxYJCq1yj
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgf562kcxSp
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kpqTm4VaC
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIhdyXsS7G
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbjRMWpVn0
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0nUhR1HgAI
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9sPlX2j1J
=========================233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEY00O5Se3o
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYSJQ0TwiSI
