(Di Tempat Keributan)79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCnIT8JcS6
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQer2OtM0B
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9GQWilZFd
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yBxne7uSh
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkz8y5pnIs
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPXopvVS2Y
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHC91LSdjRY
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaav0U9Xvl8
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ljRZ82BxZ
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHitrZpp9zJ
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvClfUIwG0
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27Wt6TVYLY
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKO5WUEwgsf
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRf9ivDAJA2
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfx4fS11MS3
Kraakkkk...79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkRcyLmEvt2
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvDJocKEsv
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Cegv9BQ5U
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgyWich8hB
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUmzl4xVbX
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9AZuDlLSc
Duaagggg..79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaS2XLAHfp
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7iiIZvNFry
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmThQlqHyh
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYDNfMI3kE
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUV09ueIzfD
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQ8n4OjDyc
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPUWBLbdmU
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4rPZI98ov
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMa7vtbnIy
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XB2GCOoot
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9vQDdqszH
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqn9ezZgOeS
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtEHASLf9n
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCddV4SZCcL
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡki89FDwRnt
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PfKfkyYCr
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlV26tPtsih
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOobdTutxD
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3mbfAKcDR
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIH2286GRf
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7ZHrn7d0X
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDbgQDFhvX
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVGsyWRWYV
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrsoxam66a
==========================79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQr69AUd5Sl
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddA43HeDaR
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHGOmFcdyz
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEnrQ3LQii
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUszB8O22UI
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JSZqkNdnP
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUxm00lJO5
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOkoxc86hr
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLINSoCMYH8
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuA6Bmn1Dn
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gKdp80IvN
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4vZMtWM29J
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoForuUiyQY
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaE69uP6Xn
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04VL0dCuBC
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw43V926U4J
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6TI490FbQb
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhy36iubyG1
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMIBU3ANLu
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHeQFovtWp
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabS9VSZscw
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1edzlhm4u
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8IMx0IpeF
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteQyiBiVNf
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlPFF3GJ4r
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO13ShALCn2
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSVz9r84mC
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGMxAUDCMk
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRvdKFMkUi
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Id7GWP5mH
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Ic51MekXP
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDXAUXLyTT
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQbxNFq0a7
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMAEuOEpXre
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hJ6dcFpJG
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtoHsDHSA6s
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXmDhdYwxOi
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9E67moKVUJ
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KC6CadhIG
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1d5ZDy7zie
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2AgjGsrqb
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgkLyly0wP
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIsnHiXYbN
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymeXPcbwjF
79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ltahkhg6m
=======================79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswkFGNSJ6Z
