(Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)159Please respect copyright.PENANAg4SNKD58uf
159Please respect copyright.PENANA3rS0fOc1Tn
"Pak Rudi, anda adalah senior saya", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.159Please respect copyright.PENANAMgHLKNv1gm
"He He He He... Jadi bagaimana Wawan? Apa kau tertarik?", kata Pak Rudi Sadewo.159Please respect copyright.PENANAfRavhDTyKE
159Please respect copyright.PENANAFJ4ZIUmfu9
Lama sekali Komisaris Wawan terdiam. Mereka berdua duduk lesehan dan saling menatap satu sama lain.
Di depan meja kecil itu hanya ada dua gelas kopi dan dua porsi makanan ringan yang menemani mereka berdua. Di sebuah kedai kopi kecil dekat Pantai Trahar, dari jauh mereka berdua terlihat seperti teman lama yang baru bertemu kembali setelah sekian lama.
Tapi jika di lihat dari dekat, pembicaraan mereka berdua benar-benar terlalu rahasia untuk di dengarkan orang biasa.159Please respect copyright.PENANA9cEJ2wD1Ue
159Please respect copyright.PENANAN12r3R1hdh
(Sebelum percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)159Please respect copyright.PENANAZFCqfxkegZ
159Please respect copyright.PENANAtJiszXrMIE
"Dokter Zein, kita harus apa? Kita bahkan tidak mendengar percakapan mereka berdua sama sekali", kata Kapten Lenny kepada Dokter Zein.
Mereka berdua baru saja melepas pelukan mesra nya karena sang Sniper tidak lagi fokus memperhatikan mereka. Kini sang sniper tertuju kepada Komisaris Wawan dan Pak Rudi Sadewo.159Please respect copyright.PENANAoPJdw2ugp9
159Please respect copyright.PENANA7yl6BGWb2q
Belum sempat Dokter Zein berbicara, tiba-tiba ada panah kecil melesat dan menancap ke batang pohon tinggi di samping mereka. Aneh nya adalah panah itu tertancap dengan selembar kertas.159Please respect copyright.PENANAdrqS6r4DDT
159Please respect copyright.PENANAmoye06SASH
Dokter Zein dan Kapten Lenny menjadi waspada. Dengan gerakan cepat, Dokter Zein segera mengambil kertas dari panah itu. Dia membuka kertas itu dan membaca nya.159Please respect copyright.PENANAIPjOqzNT38
159Please respect copyright.PENANAGtCpGn61Zu
'Hei.. kami bertiga ada di belakang', begitu isi tulisan yang ada di kertas itu.159Please respect copyright.PENANAQldiIckP1B
159Please respect copyright.PENANAwu8TNWyIKv
Dokter Zein yang membaca nya sangat terkejut. Begitu juga Kapten Lenny. Segera Dokter Zein menoleh ke arah belakang mencari tahu siapa yang menuliskan nya.
Kini, Dokter Zein terfokus pada tiga sosok hitam yang memakai topeng. Dokter Zein langsung mengenali nya, kemudian mengedutkan sudut bibir nya.159Please respect copyright.PENANAoJTB9dnsu4
159Please respect copyright.PENANATdizK7029Z
"Ini dari siapa Dokter?", kata Kapten Lenny yang masih penasaran.159Please respect copyright.PENANADFzPD71yl5
"Lihat saja di sana!", kata Dokter Zein menunjuk ke arah belakang nya, dan Kapten Lenny mengikuti arah yang di tunjuk oleh Dokter Zein.
Terlihat lah tiga sosok yang memakai topeng dan salah satu nya berpakaian ninja.159Please respect copyright.PENANAUynWuFxDLW
159Please respect copyright.PENANAZU01Yz4OG8
"Aahh.. siapa mereka bertiga?", kata Kapten Lenny terkejut melihat ketiga sosok itu.159Please respect copyright.PENANAzTVGbd9bZ5
"Kau tidak mengenali mereka?!", kata Dokter Zein heran kepada Kapten Lenny.159Please respect copyright.PENANA7eSvU3ZYtM
159Please respect copyright.PENANA0FzsEzeGke
"Bagaimana bisa kenal. Mereka bertiga memakai topeng. Kalau pun topeng nya di lepas juga belum tentu aku mengenal mereka", kata Kapten Lenny yang menggerutu sambil menggelengkan kepala nya.159Please respect copyright.PENANAG7OHIt6nvt
159Please respect copyright.PENANA37vZRqTram
Dokter Zein melambaikan tangan ke arah tiga sosok itu. Dokter Zein mengisyaratkan agar mereka datang mendekat. Dan selanjut nya.159Please respect copyright.PENANAQgBrKboJdI
159Please respect copyright.PENANAV51ktNaXO4
Swoozz... Swoozz... Swoozz..159Please respect copyright.PENANAhnstcNEtr8
159Please respect copyright.PENANALAUbnYoKsG
Ketiga nya langsung mendekat secepat kilat. Mereka terlihat seperti membelah udara yang di lalui nya dan menimbulkan bunyi angin yang cukup keras terdengar.159Please respect copyright.PENANABBjpLIBWyu
159Please respect copyright.PENANARwGLWmxLbV
"Aahh..!!", kata Kapten Lenny yang spontan berteriak karena merasa seperti sedang berhadapan dengan hantu.
Dokter Zein langsung saja menutup mulut Kapten Lenny dengan tangan besarnya.159Please respect copyright.PENANAcq3MiOVNXa
159Please respect copyright.PENANAriec3gPCH7
"Hei kau diam!!", kata Dokter Zein sedikit membentak kepada Kapten Lenny, khawatir mereka bertiga akan ketahuan oleh sang sniper.159Please respect copyright.PENANAglwlvnAIN5
159Please respect copyright.PENANA9EASBuVvp0
"Kapten Lenny, tenanglah. Ini kami bertiga", kata Heendon yang membuka topeng nya dan diikuti oleh Zara. Sementara Dokter Zelena yang berpakaian ninja belum membuka topeng ninja nya.159Please respect copyright.PENANAAv1enJKfwr
"Ahh.. Nyonya Heendon dan Nona Zara?!", kata Kapten Lenny terkejut yang di ikuti senyuman dari Heendon dan Zara. Kemudian mata Kapten Lenny beralih kepada ninja itu.159Please respect copyright.PENANAOwRp876ZqV
"Dan kau adalah...", kata Kapten Lenny kepada ninja itu.159Please respect copyright.PENANAyeGLkkvdZw
"Benar.. ini aku. Aku Dokter Zelena", kata Dokter Zelena sambil membuka topeng ninja nya.159Please respect copyright.PENANAy2GLAoEGpZ
159Please respect copyright.PENANAXEFjCwuzER
"Aku tidak percaya... Aku tidak percaya apa yang aku lihat ini", kata Kapten Lenny yang memegangi rambut nya dan ingin mengacak-acak nya.159Please respect copyright.PENANAqprCUPBeUM
159Please respect copyright.PENANAjeexKZIfL4
"Lenuh.. Ini adalah salah satu dari banyak nya misteri di dunia ini. Aku sudah pernah mengatakan nya kan?", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.159Please respect copyright.PENANAkN6zqxdUUS
159Please respect copyright.PENANAzM4DkRwXbd
"Namaku Lenny!!", kata Kapten Lenny yang kesal terus menerus di panggil Lenuh.159Please respect copyright.PENANABvbIO5bEJl
"Sudahlah..", kata Dokter Zein mengalihkan pandangan nya lalu menatap ketiga wanita itu.159Please respect copyright.PENANAOxZNT1SH9k
"Kalian sedang apa di sini?", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena, Zara dan Heendon.159Please respect copyright.PENANAPYWRJZnAzC
"Kami bertiga merasa khawatir padamu", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein.159Please respect copyright.PENANAxJ6dPyO8TZ
159Please respect copyright.PENANAuoCtBXO2JO
Dokter Zein hanya diam saja. Lalu tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.159Please respect copyright.PENANAZnsucN7o7Y
159Please respect copyright.PENANApvAPEQJjLL
"Hei... Siapa di antara kalian bertiga yang paling cepat bergerak?", tanya Dokter Zein kepada ketiga wanita itu.159Please respect copyright.PENANAUaeQE3LnUA
"Teh Na mungkin yang tercepat", kata Zara yang mendapat anggukan dari Heendon.159Please respect copyright.PENANAOovkmHqZPH
"Baiklah begini rencana nya", kata Dokter Zein mengemukakan rencana nya.
Semua orang mendengarkan dengan seksama rencana-rencana dari Dokter Zein. Mereka pun sangat terkejut.
(Beberapa saat setelahnya)159Please respect copyright.PENANAyDfLEWxWlv
159Please respect copyright.PENANA3LmXqvSj0u
"Filzev kau jahat sekali! Kau memintaku untuk menjadi gadis penggoda dua laki-laki tua itu?! Kau keterlaluan!!", kata Heendon sedikit tidak terima.159Please respect copyright.PENANAk19RNhizvO
159Please respect copyright.PENANAYi6GZ92UDJ
"Aku ini istrimu!! Apa kau sedang bermaksud menjualku hah?!", lanjut Heendon marah-marah.159Please respect copyright.PENANAr6b8EmgZ5s
159Please respect copyright.PENANARSVFrBbcmU
"Bukan begitu.. Di antara wanita-wanita yang ada di sini, kau yang mempunyai tubuh seperti wanita penggoda", kata Dokter Zein dengan santai nya berbicara.159Please respect copyright.PENANA9iHRGghWth
159Please respect copyright.PENANAr5BQoS2JMY
Semua wanita tidak bisa tidak menahan tawa nya. Bahkan Kapten Lenny yang mendengar nya pun ikut tertawa sampai kram perut nya.159Please respect copyright.PENANAABDLQNmYnB
159Please respect copyright.PENANAZgrfq9gcFi
"Sh*t!! Terserah kamu saja. Setelah ini kau harus bertanggung jawab padaku!", kata Heendon yang masih terus saja mengumpat kemudian dia melepaskan rompi nya dan hanya memakai baju ketat nya.
Segera Heendon berjalan ke arah di mana Rudi Sadewo dan Komisaris Wawan berada. Sambil berjalan, Heendon mengacungkan jari tengah nya ke arah Dokter Zein. Dokter Zein hanya tersenyum kecut saat melihat nya.159Please respect copyright.PENANAsYzKmHJX90
159Please respect copyright.PENANAhB23XlBcFb
"Dokter Zein.. Kau cukup keterlaluan. Ha ha ha ha", kata Kapten Lenny yang masih tertawa.159Please respect copyright.PENANAtQlIleL3MH
"Sudahlah... Kita mulai saja aksi nya. Dokter Zelena, tolong kondisikan sniper itu!", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena.159Please respect copyright.PENANApqZpbdu4q3
159Please respect copyright.PENANAb6LpDEDSVG
"Ingat. Jangan di bunuh!. Cukup kau buat pingsan saja. Aku punya rencana untuk nya!", kata Dokter Zein melanjutkan.159Please respect copyright.PENANAG9X5Cyuyby
159Please respect copyright.PENANAAsJFeRV5iq
"Baiklah Dokter Zein", kata Dokter Zelena yang kembali menutup wajah nya dengan topeng ninja nya. Kemudian dengan secepat kilat, Dokter Zelena menjadi bayangan hitam dan bergerak sangat cepat ke arah Sniper itu.159Please respect copyright.PENANAg2azdOqwmw
159Please respect copyright.PENANAVnxIMnei1f
"Sekarang giliran kalian berdua!", kata Dokter Zein tersenyum jahat kepada Zara dan Kapten Lenny.159Please respect copyright.PENANA2AYw3pwhve
"Aku tidak percaya aku harus melakukan akting seperti ini! Hufft!!", kata Kapten Lenny menghela nafas kasar.159Please respect copyright.PENANAUOX6bXX6El
"Apalagi aku Nona Lenny, aku paling anti dengan wanita-wanita seperti ini", kata Zara kepada Kapten Lenny.159Please respect copyright.PENANA89ozUrAcWy
159Please respect copyright.PENANAmnmboZDaae
"Baiklah Nona Zara, ayo kita lakukan..", kata Kapten Lenny kemudian langsung memulai aksi nya bersama Zara.159Please respect copyright.PENANAhlo7SB0lTp
159Please respect copyright.PENANAXDn8aBWRRr
=========================159Please respect copyright.PENANAWUalqqyijF
159Please respect copyright.PENANAZhETMMKjDF
(Kembali ke Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)159Please respect copyright.PENANAeGGBreMLvV
159Please respect copyright.PENANAFaUk9TRiWV
"Pak Rudi.. Apa ini tidak terlalu berlebihan?", kata Komisaris Wawan yang sedikit terkejut dengan permintaan Rudi Sadewo.159Please respect copyright.PENANAsxepYrz4h3
"Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Wawan.. Kau tenang saja. Aku pasti akan mendukung dan melindungimu. Aku berjanji!", kata Pak Rudi yang mencoba meyakinkan Komisaris Wawan.159Please respect copyright.PENANASyOD3VMLkO
Komisaris Wawan akhir nya berpikir lagi. Setelah di rasa matang, akhir nya dia berbicara.159Please respect copyright.PENANAqduxqFNrC6
159Please respect copyright.PENANAZ7zaHuWtb7
"Baiklah.. aku setuju!! Mari kita bersulang untuk kemenangan kita!!", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.159Please respect copyright.PENANAJN19AYJI9V
"Tidak salah aku memilihmu. Ayo bersulang. Meskipun hanya dengan segelas kopi ini. Ha.. Ha.. Ha.. Ha..", kata Pak Rudi kepada Komisaris Wawan.159Please respect copyright.PENANAmeFssnE4gI
159Please respect copyright.PENANAo1DT5P9FOA
Dan kedua nya pun bersulang dengan penuh kemenangan. Entah apa yang di rencanakan oleh kedua nya. Yang jelas itu bukan perkara biasa.159Please respect copyright.PENANAQ8HCSirmSt
159Please respect copyright.PENANAScUPRwxNw5
"Oh ya, Pak Rudi. Di mana sekretaris cantikmu itu?", kata Komisaris Wawan bertanya.159Please respect copyright.PENANAEoafF7Ktfr
"Aahh.. Maksudmu Ira? Dia sudah ku buat menjadi wanita vegetatif. Sayang sekali memang, tapi dia sudah tau terlalu banyak tentangku. Aku tidak ingin membunuh nya. Itu hanya akan menggiring opini publik kepadaku".
"Saat ini aku sedang mencari pengganti nya. Tapi tidak ada yang sesuai kriteriaku atau mendekati kriteria sekretaris lamaku itu. Hufft!!", kata Pak Rudi sedikit menyesal.159Please respect copyright.PENANAQdMJHZKdOs
"Kau kan orang kaya Pak Rudi. Kau bisa saja mendapatkan wanita-wanita cantik mana pun yang seperti kriteriamu", kata Komisaris Wawan sambil menyeruput kopi nya.159Please respect copyright.PENANAz70KN7qPkN
"Mencari wanita cantik itu mudah, tapi wanita cantik dan pintar seperti Ira, sangat sulit. Selain itu..", kata Pak Rudi menghentikan perkataan nya saat melihat sebuah kejadian kecil.159Please respect copyright.PENANA5yrz2D05Rn
"Hei Wawan, ada apa di sana? Wanita itu seperti sedang ribut dengan seseorang ya?!", kata Pak Rudi Sadewo melihat kejadian kecil itu.159Please respect copyright.PENANAoOzT3JtNjk
"Pak Rudi, untuk apa mengurusi masalah kecil seperti itu?", kata Komisaris Wawan heran.159Please respect copyright.PENANAJP1JeOmDLj
"Tidak apa-apa. Ayo kita coba lihat ke sana!", kata Pak Rudi mengajak Komisaris Wawan untuk ikut melihat kejadian kecil itu.159Please respect copyright.PENANAbRve9nzMq2
159Please respect copyright.PENANA3X7HFyLkUd
=========================159Please respect copyright.PENANAzefgjis3Zy