(Di kafe tempat di mana Dokter Zelena menghilangkan kejenuhan)
258Please respect copyright.PENANAPQdgXxVoBf
258Please respect copyright.PENANAUpWJjRMjqL
"Boleh saya duduk di sini, Nona?", kata seorang pemuda kurus bertanya kepada Dokter Zelena.
258Please respect copyright.PENANAg6OMEueGwA
"Maaf anda siapa ya?", tanya Dokter Zelena yang merasa tidak mengenal pemuda di hadapannya ini.
258Please respect copyright.PENANAtqUmKKTtY8
"Saya bukan siapa-siapa, Nona. Hanya ingin menumpang duduk di sini saja. Apa anda mengizinkannya?", kata pemuda itu sambil menatap Dokter Zelena dengan pandangan penuh hasrat.
258Please respect copyright.PENANAyFBEQWrCIL
"Silahkan duduk di sini. Asalkan anda tidak mengganggu saya", kata Zelena mengangguk dan mengizinkan pemuda tidak di kenal itu duduk semeja dengannya.
258Please respect copyright.PENANAILUpf605Hy
"Baik, Nona. Terima kasih. Saya berjanji tidak akan mengganggu anda", kata pemuda itu berjanji kemudian duduk membelakangi Dokter Zelena.
258Please respect copyright.PENANASEu3cOSNle
Yang tidak diketahui oleh Dokter Zelena adalah pemuda itu saat ini sedang tersenyum menyeramkan.
258Please respect copyright.PENANAxCHkRrGKcG
Awalnya pemuda itu memang biasa saja dan tidak mengganggu Dokter Zelena. Semuanya berubah saat pemuda itu terlalu banyak minum minuman beralkohol. Tidak berapa lama kemudian, pemuda itu mulai sedikit kurang ajar.
258Please respect copyright.PENANACarY8wHeie
Kulit di pergelangan tangan Dokter Zelena dirabanya. Sangat halus, pikir pemuda itu.
Dokter Zelena kemudian segera menepis tangan dari pemuda itu. Selanjutnya pemuda itu kembali berulah dengan menyentuh dagu Dokter Zelena, dan itulah yang membuat Dokter Zelena sangat muak.
258Please respect copyright.PENANAG3wDIbHh6s
Akhirnya, dengan kesal dan jijik, Dokter Zelena memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu.
258Please respect copyright.PENANAQosHafQPPx
Saat Dokter Zelena hendak bangkit berdiri dari duduknya, dengan sengaja pemuda kurus itu menghalangi jalan Dokter Zelena. Kemudian memegang pergelangan tangannya dengan tanda-tanda tidak akan di lepaskan. Dokter Zelena pun akhirnya murka.
258Please respect copyright.PENANAhRcWwVdIWj
"Lepaskan tanganku!!", bentak Dokter Zelena.
258Please respect copyright.PENANACVpOhTMpsQ
Pemuda kurus itu hanya tersenyum penuh makna dan berkata.
258Please respect copyright.PENANAlkvZg7eBTd
"Temani aku dan bersenang-senanglah denganku malam ini", kata pemuda kurus itu dengan tetap memandang wajah Dokter Zelena yang cantik.
258Please respect copyright.PENANAm5uYyfc9Nz
Dokter Zelena memperingati pemuda kurus itu sekali lagi. Akan tetapi, pemuda itu tidak menggubrisnya.
258Please respect copyright.PENANAqspdbagAlK
Dokter Zelena yang benar-benar sudah muak pun akhirnya memutar pergelangan tangan pemuda kurus itu. Dan terdengarlah bunyi renyah dan teriakan kesengsaraan sesudahnya.
258Please respect copyright.PENANA25J2Fu4rya
Kraaakkk...
258Please respect copyright.PENANAvBnvcqna9L
"Arrrgghhh!!!", kata pemuda itu yang berteriak kesakitan saat ini.
258Please respect copyright.PENANAAxd9c2XbNO
Selanjutnya, Dokter Zelena menendang dada pemuda itu hingga sang pemuda kurus terhempas ke belakang. Sekarang sudah ada kesempatan untuk lari. Maka Dokter Zelena pun segera berlari meninggalkan kafe.
258Please respect copyright.PENANAdQDwPOTLuW
Banyak orang yang melihat kejadian itu, tetapi mereka hanya diam saja seolah-olah tidak mau mencampuri urusan orang lain.
258Please respect copyright.PENANA5riIyvhy4e
"Tangkap jalang itu!!", kata si pemuda kurus menyuruh beberapa anak buahnya.
258Please respect copyright.PENANAiugMWvIwlj
"Baik bos!!", kata anak buahnya serempak dan segera mengejar keluar dari kafe.
258Please respect copyright.PENANAUGKSOxCGzy
Dokter Zelena berlari dan terus berlari hingga melalui beberapa blok dari kafe itu. Setiap ada gang kecil, dia masuk ke dalamnya dan berlari terus menerus entah kemana. Dokter Zelena berlari dengan tanpa menggunakan alas kaki agar larinya lebih cepat.
258Please respect copyright.PENANAmO2YMx91L6
Sementara anak buah pemuda kurus yang tadi dipukulnya, terus saja mengejar di belakang. Dokter Zelena terus berlari hingga 15 menit lamanya dan tanpa henti hingga akhirnya dirinya merasa kelelahan dan tak sanggup lagi untuk berlari.
258Please respect copyright.PENANAgvajIviBjo
Beruntung ada sebuah rumah besar yang gerbangnya terbuka. Dokter Zelena tanpa ragu memasuki rumah itu, dan bersembunyi di balik kursi di teras rumah.
258Please respect copyright.PENANAZyUFfu9BkI
Hal yang Dokter Zelena belum ketahui adalah sang pemilik rumah itu diam-diam memperhatikannya begitu dia masuk dan bersembunyi di balik kursi teras.
258Please respect copyright.PENANA22PGJmIzqi
Kemungkinan karena sangat panik, Dokter Zelena tidak menyadari bahwa pemilik rumah itu sedang duduk sambil membaca koran di sampingnya.
258Please respect copyright.PENANAVe8J47CoL1
Anak buah pemuda kurus itu kini kebingungan dan kehilangan jejak Dokter Zelena. Beberapa dari mereka berpencar mencari ke sana dan kemari akan tetapi tidak juga menemukan Dokter Zelena.
Setelah pencarian mereka yang terus menerus berputar di sekitar blok hingga berkali-kali, dan sudah ada beberapa warga yang mencurigai aksi mereka, akhirnya beberapa anak buah pemuda kurus itu saling berdiskusi dan memutuskan untuk kembali ke kafe dengan meninggalkan jejak-jejak wajah keputusasaan.
258Please respect copyright.PENANAvEKriJYGo0
Dokter Zelena pun akhirnya bisa menarik nafas panjang dengan penuh rasa kelegaan. Tampak tubuh Dokter Zelena bermandikan keringat. Peluh yang ada di dahinya layaknya seperti orang yang baru saja berolahraga berat.
258Please respect copyright.PENANA25CVRArDU6
'Seharusnya aku bisa menghajar mereka semua. Hitung-hitung malam ini aku sedang melatih staminaku lagi', kata Dokter Zelena yang sedikit meremehkan orang-orang yang mengejarnya itu.
258Please respect copyright.PENANADDIXsco2bb
Setelah cukup tenaga, Dokter Zelena bangkit dan akan segera pergi keluar dari rumah itu. Sambil mengawasi ke depan gerbang takutnya beberapa orang yang mengejarnya hanya menjebaknya untuk keluar dari persembunyiannya.
258Please respect copyright.PENANAvbXjZlQKNM
Dan sebelum sempat Dokter Zelena melangkahkan kakinya, mendadak ada suara yang terdengar dari samping kirinya.
258Please respect copyright.PENANAvqncXQTz1p
"Mereka sudah pergi, kalo mau pulang ya pulang saja", kata suara itu.
258Please respect copyright.PENANAhdF6f29X1Y
Dokter Zelena terkejut dan beristighfar saking kagetnya. Dokter Zelena segera meminta maaf kepada pemilik rumah karena sudah lancang memasuki rumahnya tanpa izin.
258Please respect copyright.PENANAnTfXFgPi7Z
"Maaf, maaf, pak. Saya terdesak dan masuk ke sini. Saya akan segera... Hah?! Anda Dokter Zein kan, yang di RS Derisa?!", kata Dokter Zelena yang sangat terkejut jika dia kini sedang di hadapan Dokter Zein.
258Please respect copyright.PENANATbuJ7Tl4Pt
"Ya ini aku", kata Dokter Zein sambil terus membaca koran.
258Please respect copyright.PENANAAvMOXRt7Kb
"Dokter sedang apa di sini?", kata Dokter Zelena yang penasaran.
258Please respect copyright.PENANAomNc3szDli
"Seharusnya aku yang bertanya begitu, ini kan rumahku, huh..", balas Dokter Zein yang menggeleng-gelengkan kepalanya.
258Please respect copyright.PENANAOHQjd8Knw8
"Oh maaf maaf, he he", kata Dokter Zelena merasa canggung.
258Please respect copyright.PENANADq77pRUYMx
Karena sudah terjadi seperti ini, mau tidak mau mereka berdua jadi mengobrol.
"Jadi kenapa kau sampai dikejar-kejar orang-orang itu", tanya Dokter Zein yang cukup penasaran.
258Please respect copyright.PENANAsIjNgSK2vo
"Ceritanya pelik", kata Dokter Zelena.
258Please respect copyright.PENANAt2HnSnFRJo
Dokter Zelena kemudian menceritakan semua yang terjadi padanya saat di kafe. Dari dia bertemu pemuda itu hingga dia dikejar-kejar.
258Please respect copyright.PENANAkVtwEoFj1d
Tapi Dokter Zelena tidak memberitahu Dokter Zein alasan kenapa dia nekat pergi ke kafe dalam keadaan pikiran yang tidak karuan itu. Karena memang benar-benar Dokter Zelena tidak bisa lepas dari bayangan dan pikiran sosok yang ada di depannya ini.
258Please respect copyright.PENANABR8jLEfsRw
Dan jika Dokter Zein tahu alasan yang sebenarnya, bisa-bisa dirinya malah akan ditertawakan oleh Dokter Zein.
258Please respect copyright.PENANANahBpvH4Ge
"Apa kau mau makan atau minum sesuatu?", tanya Dokter Zein.
258Please respect copyright.PENANA50o1jTWN6L
"Ah.. Apa tidak merepotkanmu?", kata Dokter Zelena yang merasa tidak enak hati. Dokter Zein pun hanya menggeleng saja.
258Please respect copyright.PENANAPXkDNiOGXl
"Kalau begitu, aku minta air dingin, air es atau minuman apa saja yang penting dingin.. Aku merasa haus dan lelah sekali. Kalau makanan, itu terserah kamu saja", kata Dokter Zelena.
258Please respect copyright.PENANAN52525z2eK
"Baiklah tunggu sebentar", kata Dokter Zein lagi.
258Please respect copyright.PENANAGte2KNLQom
Dokter Zein kemudian pergi mengambil beberapa biskuit coklat kecil dan beberapa minuman botol dingin yang ada di kulkasnya.
258Please respect copyright.PENANANT9upzFjSD
Sementara saat ini, Dokter Zelena sedang berpikir dan berbicara dalam hatinya.
258Please respect copyright.PENANAIrTMtc7lWx
'Entah ini keberuntungan atau kesialan, aku sedang mencoba untuk tidak memikirkan lagi Dokter Zein. Sekarang aku malah bertamu di rumahnya. Haahh!!', kata Dokter Zelena bergumam dalam hati.
258Please respect copyright.PENANAwxiRerujGb
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
258Please respect copyright.PENANAwjnUA81w1Z
(Sementara itu, kembali ke kafe)
258Please respect copyright.PENANATuGAr6n1gR
258Please respect copyright.PENANAkWR1UZf6O1
"Apa..?! Tidak ketemu?!! Bagaimana bisa?!!", kata pemuda kurus itu yang bernama asli Andy Arjito alias Gareng ini. Gareng masih muda dan berusia 21 tahun, anak dari pejabat korup di kota ini.
258Please respect copyright.PENANAlWtxEf7Wwr
"Iya bos, larinya cepat sekali seperti kancil bos!!", kata anak buahnya beralasan.
258Please respect copyright.PENANAbcDtS4rRTL
"Jalang itu nanti saja kita pikirkan, sekarang cepat bawa aku ke Rumah Sakit!!", kata Gareng yang masih memegangi tangannya karena kesakitan.
258Please respect copyright.PENANANuAy7HbxvA
'Tidak ada orang yang bisa lepas dari Gareng', kata Gareng dalam hati, yang sudah sangat geram kali ini.
258Please respect copyright.PENANAwcE2oiP8e2
Mobil Gareng melaju dengan sangat cepat dan hanya dua puluh menit kemudian, mereka sudah sampai di depan Rumah Sakit. Gareng dibawa anak buahnya menuju ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), untuk diperiksa dan mendapatkan pengobatan.
258Please respect copyright.PENANA0ofkFhsJTi
= = = = = = = = = = = = = = = = =
258Please respect copyright.PENANAWId6bvYBKa
(Kembali ke rumah Dokter Zein)
258Please respect copyright.PENANAf8WtA6HQ4Z
258Please respect copyright.PENANAjP6uDnSb0e
"Hei, pelan-pelan minumnya, apa kau tidak takut kembung?!", kata Dokter Zein yang terkejut melihat Dokter Zelena yang sudah menghabiskan gelas ke-5 nya.
258Please respect copyright.PENANAxc5KE4IB5v
"Maaf aku benar-benar kehausan sekali", kata Dokter Zelena yang terus-menerus menatap Dokter Zein dengan mata yang terlihat rakus dan sambil minum juga.
258Please respect copyright.PENANAsvHnQmDjr3
'Zelena kau memalukan sekali!!', teriak Dokter Zelena di dalam hati.
258Please respect copyright.PENANA6ikpoEXUL6
Setelah menghabiskan hingga 7 gelas, Dokter Zelena pun berhenti. Kemudian terdengar suara "aaarrrrgggg". Itu adalah suara sendawa keras dari Dokter Zelena yang menandakan sudah penuhnya air di dalam organ lambungnya.
258Please respect copyright.PENANAxaWUtO0lMS
"Kau sedang mabuk air es ya?", kata Dokter Zein sambil menaikkan sebelah alisnya.
258Please respect copyright.PENANAKCdYvUhea3
"Ha ha ha ha", kata Dokter Zelena yang seketika tertawa lucu.
258Please respect copyright.PENANAaPFcGk2ZOr
"Kamu lucu deh kayak marmut", kata Dokter Zelena yang mendadak berhenti berbicara setelah keceplosan berkata 'marmut'.
258Please respect copyright.PENANANAF6f1lReR
"Kamu juga lucu kayak orang... Orang utan..", kata Dokter Zein membalas datar.
258Please respect copyright.PENANAP4J5L3pz8D
"Ha ha ha ha.. Ha ha ha ha.. Ha ha ha ha.. Ha ha ha ha..", entah kenapa Dokter Zelena malah tertawa terbahak-bahak saat Dokter Zein mengucapkan kalimat itu.
258Please respect copyright.PENANASxKjn51tVf
'Padahal candaan ini kan garing, kok bisa dia ketawa sampai begitu?!', kata Dokter Zein dengan penuh keheranan.
258Please respect copyright.PENANA3GssdIKyag
Mendengar tawa perempuan yang tidak dikenalnya, mendadak Pak Abdullah datang ke teras depan dan berkata.
258Please respect copyright.PENANAEyQQrPctCT
"Zein, baca Ta'awudz, abu dengar suara setan perempuan, kayak kuntilanak", kata Pak Abdullah serius.
258Please respect copyright.PENANAzORFaYInRE
"Apa ini setannya bi..", kata Dokter Zein sambil menunjuk Dokter Zelena yang memang saat itu terlihat sangat berantakan sekali.
258Please respect copyright.PENANA7cIzQt7lJd
"Allahu Akbar..", kata Pak Abdullah memandang Dokter Zelena kemudian membuat gerakan-gerakan silat, sambil berkata.
258Please respect copyright.PENANAep5rXROMLL
"Kamu jangan ketipu, Zein. Setan ini berhijab dan sangat cantik!!!", kata Pak Abdullah waspada tingkat dewa.
258Please respect copyright.PENANAgpjE6RK8Nr
Dokter Zein tertawa terpingkal-pingkal mendengar Pak Abdullah mempercayai ucapannya. Sementara Dokter Zelena merah padam wajahnya. Akhirnya, karena kasihan, Dokter Zein menjelaskan jika Dokter Zelena ini adalah teman kerjanya di Rumah Sakit dan sama-sama berprofesi sebagai Dokter.
258Please respect copyright.PENANAzkSAdN3llf
"Ente bahlul, Zein.. Astaghfirullah, 'afwu 'afwu..(maaf maaf)", kata Pak Abdullah meminta maaf kepada Dokter Zelena.
258Please respect copyright.PENANAqYuXDHV8wT
Dokter Zelena yang masih merah padam wajahnya pun, akhirnya memaafkan Pak Abdullah.
258Please respect copyright.PENANAw2DBfRxnNy
Tapi sejurus kemudian, Pak Abdullah kembali bermuka tegas.
258Please respect copyright.PENANAVAPpWBRvdj
"Ente Zein sama Enti fulana, apa sedang berkhalwat?!", kata Pak Abdullah curiga.
258Please respect copyright.PENANAlHag1H281P
(Khalwat = berduaan di tempat tersembunyi antara dua orang yang bukan mahrom dan tidak terikat pernikahan).
258Please respect copyright.PENANAnr1X1CuUc3
Dokter Zein dan Dokter Zelena yang mendengarnya pun kaget. Mereka berdua membela diri masing-masing.
258Please respect copyright.PENANAn1rxP447ub
"Astaghfirullah.. Wallahi ana gak khalwat bi", kata Dokter Zein yang terdengar cukup panik dituduh seperti itu.
258Please respect copyright.PENANAzrdeZEVrGL
"Wallahi, ana gak sengaja mampir ke sini, bah", kata Dokter Zelena.
258Please respect copyright.PENANAat2aJsNNXn
Dokter Zelena kemudian menjelaskan lagi semuanya dari awal, dari dia berkunjung ke sebuah kafe, memukul orang, sampai dikejar-kejar anak buah orang yang di pukulnya tadi dan secara tidak sengaja malah bersembunyi di tempat ini yang ternyata adalah rumah Dokter Zein. Pak Abdullah pun hanya manggut-manggut saja mendengarnya.
258Please respect copyright.PENANABDOyYFBDis
Sambil melihat wajah Dokter Zein lalu berganti melihat ke wajah Dokter Zelena, Pak Abdullah mengatakan.
258Please respect copyright.PENANAHKWfq6Hufp
"Ente berdua cocok, serasi.. Ada kemiripan antara ente berdua. Kalo udah siap, tinggal ijab aja", kata Pak Abdullah yang tersenyum sambil meninggalkan Dokter Zein dan Dokter Zelena.
258Please respect copyright.PENANAtuFirYycpK
Dokter Zein dan Dokter Zelena hanya saling memandang satu sama lain. Kemudian mengalihkan pandangan masing-masing karena malu.
258Please respect copyright.PENANAaurafRTG6S
=========================
ns3.145.133.121da2