(Di kafe tempat di mana Dokter Zelena menghilangkan kejenuhan)
320Please respect copyright.PENANA5vT32Qk5nZ
320Please respect copyright.PENANASeMjg2fhdN
"Boleh saya duduk di sini, Nona?", kata seorang pemuda kurus bertanya kepada Dokter Zelena.
320Please respect copyright.PENANAcVSYhZs0Gj
"Maaf anda siapa ya?", tanya Dokter Zelena yang merasa tidak mengenal pemuda di hadapannya ini.
320Please respect copyright.PENANAopB9adWCrn
"Saya bukan siapa-siapa, Nona. Hanya ingin menumpang duduk di sini saja. Apa anda mengizinkannya?", kata pemuda itu sambil menatap Dokter Zelena dengan pandangan penuh hasrat.
320Please respect copyright.PENANA6T2Tlk77xH
"Silahkan duduk di sini. Asalkan anda tidak mengganggu saya", kata Zelena mengangguk dan mengizinkan pemuda tidak di kenal itu duduk semeja dengannya.
320Please respect copyright.PENANA7fgOIDmhXR
"Baik, Nona. Terima kasih. Saya berjanji tidak akan mengganggu anda", kata pemuda itu berjanji kemudian duduk membelakangi Dokter Zelena.
320Please respect copyright.PENANAX1J3inEJ5Y
Yang tidak diketahui oleh Dokter Zelena adalah pemuda itu saat ini sedang tersenyum menyeramkan.
320Please respect copyright.PENANAaJx2QsfmAa
Awalnya pemuda itu memang biasa saja dan tidak mengganggu Dokter Zelena. Semuanya berubah saat pemuda itu terlalu banyak minum minuman beralkohol. Tidak berapa lama kemudian, pemuda itu mulai sedikit kurang ajar.
320Please respect copyright.PENANAZNTZB6HryX
Kulit di pergelangan tangan Dokter Zelena dirabanya. Sangat halus, pikir pemuda itu.
Dokter Zelena kemudian segera menepis tangan dari pemuda itu. Selanjutnya pemuda itu kembali berulah dengan menyentuh dagu Dokter Zelena, dan itulah yang membuat Dokter Zelena sangat muak.
320Please respect copyright.PENANA7dtQgKim1i
Akhirnya, dengan kesal dan jijik, Dokter Zelena memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu.
320Please respect copyright.PENANAfHOjrl0yCZ
Saat Dokter Zelena hendak bangkit berdiri dari duduknya, dengan sengaja pemuda kurus itu menghalangi jalan Dokter Zelena. Kemudian memegang pergelangan tangannya dengan tanda-tanda tidak akan di lepaskan. Dokter Zelena pun akhirnya murka.
320Please respect copyright.PENANAoJbh6kJtpp
"Lepaskan tanganku!!", bentak Dokter Zelena.
320Please respect copyright.PENANAsoquFx93w1
Pemuda kurus itu hanya tersenyum penuh makna dan berkata.
320Please respect copyright.PENANAJmhD4wN7L8
"Temani aku dan bersenang-senanglah denganku malam ini", kata pemuda kurus itu dengan tetap memandang wajah Dokter Zelena yang cantik.
320Please respect copyright.PENANA0SzdRM5wt3
Dokter Zelena memperingati pemuda kurus itu sekali lagi. Akan tetapi, pemuda itu tidak menggubrisnya.
320Please respect copyright.PENANAOeomU30BxJ
Dokter Zelena yang benar-benar sudah muak pun akhirnya memutar pergelangan tangan pemuda kurus itu. Dan terdengarlah bunyi renyah dan teriakan kesengsaraan sesudahnya.
320Please respect copyright.PENANAzSckQaZpST
Kraaakkk...
320Please respect copyright.PENANAmqmQZen7ut
"Arrrgghhh!!!", kata pemuda itu yang berteriak kesakitan saat ini.
320Please respect copyright.PENANAekWefDtjim
Selanjutnya, Dokter Zelena menendang dada pemuda itu hingga sang pemuda kurus terhempas ke belakang. Sekarang sudah ada kesempatan untuk lari. Maka Dokter Zelena pun segera berlari meninggalkan kafe.
320Please respect copyright.PENANAOMbdaDTCFy
Banyak orang yang melihat kejadian itu, tetapi mereka hanya diam saja seolah-olah tidak mau mencampuri urusan orang lain.
320Please respect copyright.PENANAHj6ORzKXKB
"Tangkap jalang itu!!", kata si pemuda kurus menyuruh beberapa anak buahnya.
320Please respect copyright.PENANAJNi1BzyUVn
"Baik bos!!", kata anak buahnya serempak dan segera mengejar keluar dari kafe.
320Please respect copyright.PENANAMCt8f11lsW
Dokter Zelena berlari dan terus berlari hingga melalui beberapa blok dari kafe itu. Setiap ada gang kecil, dia masuk ke dalamnya dan berlari terus menerus entah kemana. Dokter Zelena berlari dengan tanpa menggunakan alas kaki agar larinya lebih cepat.
320Please respect copyright.PENANA3BjPXGJQVj
Sementara anak buah pemuda kurus yang tadi dipukulnya, terus saja mengejar di belakang. Dokter Zelena terus berlari hingga 15 menit lamanya dan tanpa henti hingga akhirnya dirinya merasa kelelahan dan tak sanggup lagi untuk berlari.
320Please respect copyright.PENANAEU2CRqalYd
Beruntung ada sebuah rumah besar yang gerbangnya terbuka. Dokter Zelena tanpa ragu memasuki rumah itu, dan bersembunyi di balik kursi di teras rumah.
320Please respect copyright.PENANASH2mEv4a5F
Hal yang Dokter Zelena belum ketahui adalah sang pemilik rumah itu diam-diam memperhatikannya begitu dia masuk dan bersembunyi di balik kursi teras.
320Please respect copyright.PENANAqUTy9uQvTU
Kemungkinan karena sangat panik, Dokter Zelena tidak menyadari bahwa pemilik rumah itu sedang duduk sambil membaca koran di sampingnya.
320Please respect copyright.PENANAuD0rtSWHXo
Anak buah pemuda kurus itu kini kebingungan dan kehilangan jejak Dokter Zelena. Beberapa dari mereka berpencar mencari ke sana dan kemari akan tetapi tidak juga menemukan Dokter Zelena.
Setelah pencarian mereka yang terus menerus berputar di sekitar blok hingga berkali-kali, dan sudah ada beberapa warga yang mencurigai aksi mereka, akhirnya beberapa anak buah pemuda kurus itu saling berdiskusi dan memutuskan untuk kembali ke kafe dengan meninggalkan jejak-jejak wajah keputusasaan.
320Please respect copyright.PENANAfjmATALCMR
Dokter Zelena pun akhirnya bisa menarik nafas panjang dengan penuh rasa kelegaan. Tampak tubuh Dokter Zelena bermandikan keringat. Peluh yang ada di dahinya layaknya seperti orang yang baru saja berolahraga berat.
320Please respect copyright.PENANAb0vIPkEN9I
'Seharusnya aku bisa menghajar mereka semua. Hitung-hitung malam ini aku sedang melatih staminaku lagi', kata Dokter Zelena yang sedikit meremehkan orang-orang yang mengejarnya itu.
320Please respect copyright.PENANAwo7IFk0IM9
Setelah cukup tenaga, Dokter Zelena bangkit dan akan segera pergi keluar dari rumah itu. Sambil mengawasi ke depan gerbang takutnya beberapa orang yang mengejarnya hanya menjebaknya untuk keluar dari persembunyiannya.
320Please respect copyright.PENANAlOy4sOgogP
Dan sebelum sempat Dokter Zelena melangkahkan kakinya, mendadak ada suara yang terdengar dari samping kirinya.
320Please respect copyright.PENANA9tqQKPsWJ1
"Mereka sudah pergi, kalo mau pulang ya pulang saja", kata suara itu.
320Please respect copyright.PENANAjxpyiVEpOk
Dokter Zelena terkejut dan beristighfar saking kagetnya. Dokter Zelena segera meminta maaf kepada pemilik rumah karena sudah lancang memasuki rumahnya tanpa izin.
320Please respect copyright.PENANAYP4e2VZHQg
"Maaf, maaf, pak. Saya terdesak dan masuk ke sini. Saya akan segera... Hah?! Anda Dokter Zein kan, yang di RS Derisa?!", kata Dokter Zelena yang sangat terkejut jika dia kini sedang di hadapan Dokter Zein.
320Please respect copyright.PENANAO9gBq0kDj5
"Ya ini aku", kata Dokter Zein sambil terus membaca koran.
320Please respect copyright.PENANAGkZxduiOHy
"Dokter sedang apa di sini?", kata Dokter Zelena yang penasaran.
320Please respect copyright.PENANAL3iTmkxGzg
"Seharusnya aku yang bertanya begitu, ini kan rumahku, huh..", balas Dokter Zein yang menggeleng-gelengkan kepalanya.
320Please respect copyright.PENANA1Oe0H0IMb6
"Oh maaf maaf, he he", kata Dokter Zelena merasa canggung.
320Please respect copyright.PENANAxTH45HYKuM
Karena sudah terjadi seperti ini, mau tidak mau mereka berdua jadi mengobrol.
"Jadi kenapa kau sampai dikejar-kejar orang-orang itu", tanya Dokter Zein yang cukup penasaran.
320Please respect copyright.PENANAKg2KxwzbzW
"Ceritanya pelik", kata Dokter Zelena.
320Please respect copyright.PENANAqHccbYDbyn
Dokter Zelena kemudian menceritakan semua yang terjadi padanya saat di kafe. Dari dia bertemu pemuda itu hingga dia dikejar-kejar.
320Please respect copyright.PENANATg81fT2Ufu
Tapi Dokter Zelena tidak memberitahu Dokter Zein alasan kenapa dia nekat pergi ke kafe dalam keadaan pikiran yang tidak karuan itu. Karena memang benar-benar Dokter Zelena tidak bisa lepas dari bayangan dan pikiran sosok yang ada di depannya ini.
320Please respect copyright.PENANA1dbj4Tmix5
Dan jika Dokter Zein tahu alasan yang sebenarnya, bisa-bisa dirinya malah akan ditertawakan oleh Dokter Zein.
320Please respect copyright.PENANAw0Wp2IcmCP
"Apa kau mau makan atau minum sesuatu?", tanya Dokter Zein.
320Please respect copyright.PENANAMNRCow0m2y
"Ah.. Apa tidak merepotkanmu?", kata Dokter Zelena yang merasa tidak enak hati. Dokter Zein pun hanya menggeleng saja.
320Please respect copyright.PENANAdcCXrO5Kd4
"Kalau begitu, aku minta air dingin, air es atau minuman apa saja yang penting dingin.. Aku merasa haus dan lelah sekali. Kalau makanan, itu terserah kamu saja", kata Dokter Zelena.
320Please respect copyright.PENANAHB3Lk9uG79
"Baiklah tunggu sebentar", kata Dokter Zein lagi.
320Please respect copyright.PENANAqq5YK2IuWw
Dokter Zein kemudian pergi mengambil beberapa biskuit coklat kecil dan beberapa minuman botol dingin yang ada di kulkasnya.
320Please respect copyright.PENANAD3h7QxLmfG
Sementara saat ini, Dokter Zelena sedang berpikir dan berbicara dalam hatinya.
320Please respect copyright.PENANAxfm5lSowrD
'Entah ini keberuntungan atau kesialan, aku sedang mencoba untuk tidak memikirkan lagi Dokter Zein. Sekarang aku malah bertamu di rumahnya. Haahh!!', kata Dokter Zelena bergumam dalam hati.
320Please respect copyright.PENANAwKZVaClvn2
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
320Please respect copyright.PENANAydSNMlJONg
(Sementara itu, kembali ke kafe)
320Please respect copyright.PENANA1zsOBpjFxM
320Please respect copyright.PENANAx7eKVqr0bv
"Apa..?! Tidak ketemu?!! Bagaimana bisa?!!", kata pemuda kurus itu yang bernama asli Andy Arjito alias Gareng ini. Gareng masih muda dan berusia 21 tahun, anak dari pejabat korup di kota ini.
320Please respect copyright.PENANAGcFuKBponx
"Iya bos, larinya cepat sekali seperti kancil bos!!", kata anak buahnya beralasan.
320Please respect copyright.PENANAFr8u7OjuoT
"Jalang itu nanti saja kita pikirkan, sekarang cepat bawa aku ke Rumah Sakit!!", kata Gareng yang masih memegangi tangannya karena kesakitan.
320Please respect copyright.PENANANsrEwIdC4O
'Tidak ada orang yang bisa lepas dari Gareng', kata Gareng dalam hati, yang sudah sangat geram kali ini.
320Please respect copyright.PENANAzm5eefoyK5
Mobil Gareng melaju dengan sangat cepat dan hanya dua puluh menit kemudian, mereka sudah sampai di depan Rumah Sakit. Gareng dibawa anak buahnya menuju ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), untuk diperiksa dan mendapatkan pengobatan.
320Please respect copyright.PENANA9VXuab7Sza
= = = = = = = = = = = = = = = = =
320Please respect copyright.PENANAzaHEFeZbfR
(Kembali ke rumah Dokter Zein)
320Please respect copyright.PENANAM4TJpCPdmZ
320Please respect copyright.PENANATL77vjfd0c
"Hei, pelan-pelan minumnya, apa kau tidak takut kembung?!", kata Dokter Zein yang terkejut melihat Dokter Zelena yang sudah menghabiskan gelas ke-5 nya.
320Please respect copyright.PENANAbkmV9DrsuF
"Maaf aku benar-benar kehausan sekali", kata Dokter Zelena yang terus-menerus menatap Dokter Zein dengan mata yang terlihat rakus dan sambil minum juga.
320Please respect copyright.PENANAaOglwbNkVc
'Zelena kau memalukan sekali!!', teriak Dokter Zelena di dalam hati.
320Please respect copyright.PENANAhxOPTFXET4
Setelah menghabiskan hingga 7 gelas, Dokter Zelena pun berhenti. Kemudian terdengar suara "aaarrrrgggg". Itu adalah suara sendawa keras dari Dokter Zelena yang menandakan sudah penuhnya air di dalam organ lambungnya.
320Please respect copyright.PENANAGGlYIhm7wS
"Kau sedang mabuk air es ya?", kata Dokter Zein sambil menaikkan sebelah alisnya.
320Please respect copyright.PENANAMnLjGXOwi8
"Ha ha ha ha", kata Dokter Zelena yang seketika tertawa lucu.
320Please respect copyright.PENANA8GOF0qgd8Y
"Kamu lucu deh kayak marmut", kata Dokter Zelena yang mendadak berhenti berbicara setelah keceplosan berkata 'marmut'.
320Please respect copyright.PENANAA6KlBY3cHp
"Kamu juga lucu kayak orang... Orang utan..", kata Dokter Zein membalas datar.
320Please respect copyright.PENANACmpyPdRp6u
"Ha ha ha ha.. Ha ha ha ha.. Ha ha ha ha.. Ha ha ha ha..", entah kenapa Dokter Zelena malah tertawa terbahak-bahak saat Dokter Zein mengucapkan kalimat itu.
320Please respect copyright.PENANAAaJD79QNpj
'Padahal candaan ini kan garing, kok bisa dia ketawa sampai begitu?!', kata Dokter Zein dengan penuh keheranan.
320Please respect copyright.PENANASFAf6xYFqP
Mendengar tawa perempuan yang tidak dikenalnya, mendadak Pak Abdullah datang ke teras depan dan berkata.
320Please respect copyright.PENANA92JkE3rWxJ
"Zein, baca Ta'awudz, abu dengar suara setan perempuan, kayak kuntilanak", kata Pak Abdullah serius.
320Please respect copyright.PENANASpWbS5d0aA
"Apa ini setannya bi..", kata Dokter Zein sambil menunjuk Dokter Zelena yang memang saat itu terlihat sangat berantakan sekali.
320Please respect copyright.PENANATDrwkKz2SA
"Allahu Akbar..", kata Pak Abdullah memandang Dokter Zelena kemudian membuat gerakan-gerakan silat, sambil berkata.
320Please respect copyright.PENANAimymdTwQH0
"Kamu jangan ketipu, Zein. Setan ini berhijab dan sangat cantik!!!", kata Pak Abdullah waspada tingkat dewa.
320Please respect copyright.PENANAQY8lI3HRoC
Dokter Zein tertawa terpingkal-pingkal mendengar Pak Abdullah mempercayai ucapannya. Sementara Dokter Zelena merah padam wajahnya. Akhirnya, karena kasihan, Dokter Zein menjelaskan jika Dokter Zelena ini adalah teman kerjanya di Rumah Sakit dan sama-sama berprofesi sebagai Dokter.
320Please respect copyright.PENANAJYQKOGg95k
"Ente bahlul, Zein.. Astaghfirullah, 'afwu 'afwu..(maaf maaf)", kata Pak Abdullah meminta maaf kepada Dokter Zelena.
320Please respect copyright.PENANABaX6kOBHAe
Dokter Zelena yang masih merah padam wajahnya pun, akhirnya memaafkan Pak Abdullah.
320Please respect copyright.PENANAoK092AoEzJ
Tapi sejurus kemudian, Pak Abdullah kembali bermuka tegas.
320Please respect copyright.PENANA7xK8JAQFJq
"Ente Zein sama Enti fulana, apa sedang berkhalwat?!", kata Pak Abdullah curiga.
320Please respect copyright.PENANAgo8tlViR6f
(Khalwat = berduaan di tempat tersembunyi antara dua orang yang bukan mahrom dan tidak terikat pernikahan).
320Please respect copyright.PENANAh73DahoTvP
Dokter Zein dan Dokter Zelena yang mendengarnya pun kaget. Mereka berdua membela diri masing-masing.
320Please respect copyright.PENANAWU2HqEgax3
"Astaghfirullah.. Wallahi ana gak khalwat bi", kata Dokter Zein yang terdengar cukup panik dituduh seperti itu.
320Please respect copyright.PENANAYbj1LJ5cbP
"Wallahi, ana gak sengaja mampir ke sini, bah", kata Dokter Zelena.
320Please respect copyright.PENANAErUAprjQq6
Dokter Zelena kemudian menjelaskan lagi semuanya dari awal, dari dia berkunjung ke sebuah kafe, memukul orang, sampai dikejar-kejar anak buah orang yang di pukulnya tadi dan secara tidak sengaja malah bersembunyi di tempat ini yang ternyata adalah rumah Dokter Zein. Pak Abdullah pun hanya manggut-manggut saja mendengarnya.
320Please respect copyright.PENANAxVsRlSjHIC
Sambil melihat wajah Dokter Zein lalu berganti melihat ke wajah Dokter Zelena, Pak Abdullah mengatakan.
320Please respect copyright.PENANA4b6YVjsoMk
"Ente berdua cocok, serasi.. Ada kemiripan antara ente berdua. Kalo udah siap, tinggal ijab aja", kata Pak Abdullah yang tersenyum sambil meninggalkan Dokter Zein dan Dokter Zelena.
320Please respect copyright.PENANAsUCHLQ7iVg
Dokter Zein dan Dokter Zelena hanya saling memandang satu sama lain. Kemudian mengalihkan pandangan masing-masing karena malu.
320Please respect copyright.PENANAUFbLAmvqTb
=========================
ns216.73.216.143da2