(Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtTIsPuyxr
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSyOrr7HmG
"Pak Rudi, anda adalah senior saya", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpMEIEpjuV
"He He He He... Jadi bagaimana Wawan? Apa kau tertarik?", kata Pak Rudi Sadewo.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTVw2O5exO
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLr3xzHHdaP
Lama sekali Komisaris Wawan terdiam. Mereka berdua duduk lesehan dan saling menatap satu sama lain.
Di depan meja kecil itu hanya ada dua gelas kopi dan dua porsi makanan ringan yang menemani mereka berdua. Di sebuah kedai kopi kecil dekat Pantai Trahar, dari jauh mereka berdua terlihat seperti teman lama yang baru bertemu kembali setelah sekian lama.
Tapi jika di lihat dari dekat, pembicaraan mereka berdua benar-benar terlalu rahasia untuk di dengarkan orang biasa.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1QENGc1IE
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6T4GOTDbrW
(Sebelum percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiZclZtwtK
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNweTWGRgTK
"Dokter Zein, kita harus apa? Kita bahkan tidak mendengar percakapan mereka berdua sama sekali", kata Kapten Lenny kepada Dokter Zein.
Mereka berdua baru saja melepas pelukan mesra nya karena sang Sniper tidak lagi fokus memperhatikan mereka. Kini sang sniper tertuju kepada Komisaris Wawan dan Pak Rudi Sadewo.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsDOnxB4Yo
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcmGVh3a6e
Belum sempat Dokter Zein berbicara, tiba-tiba ada panah kecil melesat dan menancap ke batang pohon tinggi di samping mereka. Aneh nya adalah panah itu tertancap dengan selembar kertas.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUAsJCeXnB
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpowfG1cQh
Dokter Zein dan Kapten Lenny menjadi waspada. Dengan gerakan cepat, Dokter Zein segera mengambil kertas dari panah itu. Dia membuka kertas itu dan membaca nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbD3Nmd75GH
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuyCRtwRN0
'Hei.. kami bertiga ada di belakang', begitu isi tulisan yang ada di kertas itu.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2YxSU3SiN
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPyQd6anuT
Dokter Zein yang membaca nya sangat terkejut. Begitu juga Kapten Lenny. Segera Dokter Zein menoleh ke arah belakang mencari tahu siapa yang menuliskan nya.
Kini, Dokter Zein terfokus pada tiga sosok hitam yang memakai topeng. Dokter Zein langsung mengenali nya, kemudian mengedutkan sudut bibir nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXVmTGKr4F
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuVirRIs5S
"Ini dari siapa Dokter?", kata Kapten Lenny yang masih penasaran.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpD7FnxXtqs
"Lihat saja di sana!", kata Dokter Zein menunjuk ke arah belakang nya, dan Kapten Lenny mengikuti arah yang di tunjuk oleh Dokter Zein.
Terlihat lah tiga sosok yang memakai topeng dan salah satu nya berpakaian ninja.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sFZzC4NLt
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezdEpYBMcr
"Aahh.. siapa mereka bertiga?", kata Kapten Lenny terkejut melihat ketiga sosok itu.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDfelQua6O
"Kau tidak mengenali mereka?!", kata Dokter Zein heran kepada Kapten Lenny.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVw3pnb4EIc
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66JLQKivOa
"Bagaimana bisa kenal. Mereka bertiga memakai topeng. Kalau pun topeng nya di lepas juga belum tentu aku mengenal mereka", kata Kapten Lenny yang menggerutu sambil menggelengkan kepala nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmj0MdfJYVr
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmSnCt3QTg
Dokter Zein melambaikan tangan ke arah tiga sosok itu. Dokter Zein mengisyaratkan agar mereka datang mendekat. Dan selanjut nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplHWgYwtb9
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXPWB7QMKY
Swoozz... Swoozz... Swoozz..119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXMBOmDFqB
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZOmo8onOp
Ketiga nya langsung mendekat secepat kilat. Mereka terlihat seperti membelah udara yang di lalui nya dan menimbulkan bunyi angin yang cukup keras terdengar.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XH81L83AX
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcpQ3dZTUUM
"Aahh..!!", kata Kapten Lenny yang spontan berteriak karena merasa seperti sedang berhadapan dengan hantu.
Dokter Zein langsung saja menutup mulut Kapten Lenny dengan tangan besarnya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcS6r3J654
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XPCWFq8il
"Hei kau diam!!", kata Dokter Zein sedikit membentak kepada Kapten Lenny, khawatir mereka bertiga akan ketahuan oleh sang sniper.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAJChmHCAr
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KNZY5Bq46
"Kapten Lenny, tenanglah. Ini kami bertiga", kata Heendon yang membuka topeng nya dan diikuti oleh Zara. Sementara Dokter Zelena yang berpakaian ninja belum membuka topeng ninja nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZX0WXDZFX
"Ahh.. Nyonya Heendon dan Nona Zara?!", kata Kapten Lenny terkejut yang di ikuti senyuman dari Heendon dan Zara. Kemudian mata Kapten Lenny beralih kepada ninja itu.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKbmTJLqfx
"Dan kau adalah...", kata Kapten Lenny kepada ninja itu.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uT1XD1Hcq
"Benar.. ini aku. Aku Dokter Zelena", kata Dokter Zelena sambil membuka topeng ninja nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBkzLpRtgI
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4HxfVHenf
"Aku tidak percaya... Aku tidak percaya apa yang aku lihat ini", kata Kapten Lenny yang memegangi rambut nya dan ingin mengacak-acak nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlw25KqoXH6
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVQ1oBhysP
"Lenuh.. Ini adalah salah satu dari banyak nya misteri di dunia ini. Aku sudah pernah mengatakan nya kan?", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBeFIHh3qJ
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uP1U7imEJ
"Namaku Lenny!!", kata Kapten Lenny yang kesal terus menerus di panggil Lenuh.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkR2er5AkG
"Sudahlah..", kata Dokter Zein mengalihkan pandangan nya lalu menatap ketiga wanita itu.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEOnhLVm2t
"Kalian sedang apa di sini?", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena, Zara dan Heendon.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMDHogLyw8
"Kami bertiga merasa khawatir padamu", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47lEyZdrTR
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWiJslcwC0
Dokter Zein hanya diam saja. Lalu tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyA9oJ1Oi8o
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79D7iLSKZl
"Hei... Siapa di antara kalian bertiga yang paling cepat bergerak?", tanya Dokter Zein kepada ketiga wanita itu.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaC3yVzyZC8
"Teh Na mungkin yang tercepat", kata Zara yang mendapat anggukan dari Heendon.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡztPcOD3qlR
"Baiklah begini rencana nya", kata Dokter Zein mengemukakan rencana nya.
Semua orang mendengarkan dengan seksama rencana-rencana dari Dokter Zein. Mereka pun sangat terkejut.
(Beberapa saat setelahnya)119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW25NFZ64RM
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChwCGehl4w
"Filzev kau jahat sekali! Kau memintaku untuk menjadi gadis penggoda dua laki-laki tua itu?! Kau keterlaluan!!", kata Heendon sedikit tidak terima.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYne9UqzU1w
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpWDHSFHZ4
"Aku ini istrimu!! Apa kau sedang bermaksud menjualku hah?!", lanjut Heendon marah-marah.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuv9NpzGnxP
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTKaBAFlqX
"Bukan begitu.. Di antara wanita-wanita yang ada di sini, kau yang mempunyai tubuh seperti wanita penggoda", kata Dokter Zein dengan santai nya berbicara.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWDyVGcNaW
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wdc0uCQe0
Semua wanita tidak bisa tidak menahan tawa nya. Bahkan Kapten Lenny yang mendengar nya pun ikut tertawa sampai kram perut nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIblNnJaYy
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakCRoCT0BD
"Sh*t!! Terserah kamu saja. Setelah ini kau harus bertanggung jawab padaku!", kata Heendon yang masih terus saja mengumpat kemudian dia melepaskan rompi nya dan hanya memakai baju ketat nya.
Segera Heendon berjalan ke arah di mana Rudi Sadewo dan Komisaris Wawan berada. Sambil berjalan, Heendon mengacungkan jari tengah nya ke arah Dokter Zein. Dokter Zein hanya tersenyum kecut saat melihat nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZmBOvjwPd
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz52ypzl1Ci
"Dokter Zein.. Kau cukup keterlaluan. Ha ha ha ha", kata Kapten Lenny yang masih tertawa.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUmyeKXDEX
"Sudahlah... Kita mulai saja aksi nya. Dokter Zelena, tolong kondisikan sniper itu!", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBchT2Xh4j
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDIox0Mx8o
"Ingat. Jangan di bunuh!. Cukup kau buat pingsan saja. Aku punya rencana untuk nya!", kata Dokter Zein melanjutkan.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwW0VuJYbH
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTc69CvLVdw
"Baiklah Dokter Zein", kata Dokter Zelena yang kembali menutup wajah nya dengan topeng ninja nya. Kemudian dengan secepat kilat, Dokter Zelena menjadi bayangan hitam dan bergerak sangat cepat ke arah Sniper itu.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFeAk4LXTD
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZex1LERqv9
"Sekarang giliran kalian berdua!", kata Dokter Zein tersenyum jahat kepada Zara dan Kapten Lenny.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQcLjMXS7l
"Aku tidak percaya aku harus melakukan akting seperti ini! Hufft!!", kata Kapten Lenny menghela nafas kasar.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERAESg1SUt
"Apalagi aku Nona Lenny, aku paling anti dengan wanita-wanita seperti ini", kata Zara kepada Kapten Lenny.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYED0QwBeWx
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcn5uz3JkDl
"Baiklah Nona Zara, ayo kita lakukan..", kata Kapten Lenny kemudian langsung memulai aksi nya bersama Zara.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCG568Tfb0J
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAc3Biky8b
=========================119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWjkhnPF3i
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLH2fNGfSDB
(Kembali ke Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0Yfxm1VPd
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFCsZwsG4n
"Pak Rudi.. Apa ini tidak terlalu berlebihan?", kata Komisaris Wawan yang sedikit terkejut dengan permintaan Rudi Sadewo.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zWVNWa47e
"Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Wawan.. Kau tenang saja. Aku pasti akan mendukung dan melindungimu. Aku berjanji!", kata Pak Rudi yang mencoba meyakinkan Komisaris Wawan.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHlx3gVI5n
Komisaris Wawan akhir nya berpikir lagi. Setelah di rasa matang, akhir nya dia berbicara.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AO6ux8x6j
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9029k6RzX
"Baiklah.. aku setuju!! Mari kita bersulang untuk kemenangan kita!!", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIk0aMvcumF
"Tidak salah aku memilihmu. Ayo bersulang. Meskipun hanya dengan segelas kopi ini. Ha.. Ha.. Ha.. Ha..", kata Pak Rudi kepada Komisaris Wawan.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxL5W8RI2M
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzoK4siHOxW
Dan kedua nya pun bersulang dengan penuh kemenangan. Entah apa yang di rencanakan oleh kedua nya. Yang jelas itu bukan perkara biasa.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmthOJTnWyH
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TiBMT2XGU
"Oh ya, Pak Rudi. Di mana sekretaris cantikmu itu?", kata Komisaris Wawan bertanya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3NBNlFTUc
"Aahh.. Maksudmu Ira? Dia sudah ku buat menjadi wanita vegetatif. Sayang sekali memang, tapi dia sudah tau terlalu banyak tentangku. Aku tidak ingin membunuh nya. Itu hanya akan menggiring opini publik kepadaku".
"Saat ini aku sedang mencari pengganti nya. Tapi tidak ada yang sesuai kriteriaku atau mendekati kriteria sekretaris lamaku itu. Hufft!!", kata Pak Rudi sedikit menyesal.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7axoIrG6xL
"Kau kan orang kaya Pak Rudi. Kau bisa saja mendapatkan wanita-wanita cantik mana pun yang seperti kriteriamu", kata Komisaris Wawan sambil menyeruput kopi nya.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvb2jKHoRK0
"Mencari wanita cantik itu mudah, tapi wanita cantik dan pintar seperti Ira, sangat sulit. Selain itu..", kata Pak Rudi menghentikan perkataan nya saat melihat sebuah kejadian kecil.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyupK9SiOO
"Hei Wawan, ada apa di sana? Wanita itu seperti sedang ribut dengan seseorang ya?!", kata Pak Rudi Sadewo melihat kejadian kecil itu.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisrPYu8jL0
"Pak Rudi, untuk apa mengurusi masalah kecil seperti itu?", kata Komisaris Wawan heran.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgfoeZSUOz
"Tidak apa-apa. Ayo kita coba lihat ke sana!", kata Pak Rudi mengajak Komisaris Wawan untuk ikut melihat kejadian kecil itu.119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vUBsdXvBn
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQqvOcQtcB
=========================119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDycKHFcdo
