(Di Tempat Keributan)92Please respect copyright.PENANAmKe84wBWBw
92Please respect copyright.PENANA4dheAx3Jew
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.92Please respect copyright.PENANAEpCkIXLFGK
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.92Please respect copyright.PENANA8ktWpXDWOE
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.92Please respect copyright.PENANATK6E3o1ZOu
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.92Please respect copyright.PENANAGrHei7CTFG
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.92Please respect copyright.PENANAKzlCJSkIzL
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.92Please respect copyright.PENANAbyDW2Lp1Go
92Please respect copyright.PENANAGXGOENT4Fs
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.92Please respect copyright.PENANAE4fvhX0Usr
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.92Please respect copyright.PENANA7UIbelnuVh
92Please respect copyright.PENANAkCaZfq2MZl
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.92Please respect copyright.PENANABiONF2g6mT
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.92Please respect copyright.PENANAPn5KOYs7Hz
92Please respect copyright.PENANAHm830NkxBz
Kraakkkk...92Please respect copyright.PENANAoMFOBtY6aX
92Please respect copyright.PENANAcsegnuM2kn
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.92Please respect copyright.PENANAsPwoBJfxYS
92Please respect copyright.PENANAWR0pzo3Tg0
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.92Please respect copyright.PENANAPa5vpUccCP
92Please respect copyright.PENANAxM7FqKJKEe
Duaagggg..92Please respect copyright.PENANAGVNMm4u4YI
92Please respect copyright.PENANAUxuPgXRxi3
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.92Please respect copyright.PENANAAxaCy53mjj
92Please respect copyright.PENANAoMGf6gSb9Q
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.92Please respect copyright.PENANAlYlCMInTJm
92Please respect copyright.PENANAqQSsTGuSrf
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.92Please respect copyright.PENANAl3EL4Z4L4v
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.92Please respect copyright.PENANAuZTuH5ZWit
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.92Please respect copyright.PENANAFJNsP6XhfZ
92Please respect copyright.PENANAmWnVX86EIT
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.92Please respect copyright.PENANAbpoS4svC2R
92Please respect copyright.PENANAvOFTmWhtbs
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.92Please respect copyright.PENANAEFwcapZr9P
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.92Please respect copyright.PENANATVTZjN7W0b
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.92Please respect copyright.PENANA7YOlcavTbr
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.92Please respect copyright.PENANAyjoZyNVoqF
92Please respect copyright.PENANAYa0sP9CO47
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.92Please respect copyright.PENANARUJpj1gSKO
92Please respect copyright.PENANAsyPAbDeHao
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.92Please respect copyright.PENANAkoJoF59lXa
92Please respect copyright.PENANAu9BN8KxRaV
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.92Please respect copyright.PENANAxlIv8gjdBI
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.92Please respect copyright.PENANAVvZ6oklkIQ
92Please respect copyright.PENANAjhzPUnybbz
==========================92Please respect copyright.PENANAHyUbFffPev
92Please respect copyright.PENANAPGBQSKBmbr
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)92Please respect copyright.PENANAutdwPxklRz
92Please respect copyright.PENANA9dzQdK2dSq
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.92Please respect copyright.PENANArgu0NWdf1w
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.92Please respect copyright.PENANAJSJnZSkSSp
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.92Please respect copyright.PENANAMXLzfNwHxG
92Please respect copyright.PENANAVvK9KTfSXx
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.92Please respect copyright.PENANAASLYUdK2cl
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.92Please respect copyright.PENANAOraAOd9RdL
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.92Please respect copyright.PENANAe6zsNhYh83
92Please respect copyright.PENANALqgcR9mzhg
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.92Please respect copyright.PENANAzzCagiQOMy
92Please respect copyright.PENANAUYwJCEzXI2
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.92Please respect copyright.PENANAoGTxH5ToMY
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.92Please respect copyright.PENANAMIYT9GXRzd
92Please respect copyright.PENANAsotruwZYAd
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.92Please respect copyright.PENANAxhh6Ut5yIO
92Please respect copyright.PENANAGOBBFtahZC
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)92Please respect copyright.PENANAdtqupXMZ1Z
92Please respect copyright.PENANAA7HU8wlajL
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.92Please respect copyright.PENANAwFdLhgNK6P
92Please respect copyright.PENANA5JXox6kV6P
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.92Please respect copyright.PENANATgHRmOzNAW
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.92Please respect copyright.PENANAqT6jCuzMZh
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.92Please respect copyright.PENANA0ju7wbxvM3
92Please respect copyright.PENANAz28tViyJZk
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.92Please respect copyright.PENANAINR3jZ8GeL
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.92Please respect copyright.PENANAlSX0x9B4X3
92Please respect copyright.PENANAj4hO1xQ8s3
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.92Please respect copyright.PENANAqCmorTXFvq
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.92Please respect copyright.PENANAoQyzj5z6j1
92Please respect copyright.PENANAIqc8pUI8gz
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.92Please respect copyright.PENANAx6dkOn7KpI
92Please respect copyright.PENANATCdFCbDBQw
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.92Please respect copyright.PENANA257rOOqp3n
92Please respect copyright.PENANABdLHSVNGjQ
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.92Please respect copyright.PENANAEJ3n4Kdcd6
92Please respect copyright.PENANASr5NALhegA
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.92Please respect copyright.PENANA8wAQOIIZhP
92Please respect copyright.PENANAcTMH7grLE9
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...92Please respect copyright.PENANAVRwcDTfGGO
92Please respect copyright.PENANAAiG5g3yKXD
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.92Please respect copyright.PENANAZcVPO13XgJ
92Please respect copyright.PENANAwnbCbXGh3f
=======================92Please respect copyright.PENANApADhLEakcQ