
1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
65024Please respect copyright.PENANA2QvEjLizrl
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
65024Please respect copyright.PENANAn0JgEAxzn4
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
65024Please respect copyright.PENANAS8j71LOJAc
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
65024Please respect copyright.PENANAyW36kqllXB
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
65024Please respect copyright.PENANARgl3pVknNM
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
65024Please respect copyright.PENANAz72yg2uFSd
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
65024Please respect copyright.PENANA5BAafoNp8X
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
65024Please respect copyright.PENANAWYq9CYwqmX
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
65024Please respect copyright.PENANAWHUs7dpJe7
65024Please respect copyright.PENANA7pM6Uvm3ln
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
65024Please respect copyright.PENANAIP5QUhxtnc
65024Please respect copyright.PENANAGdLTfu8yEm
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
65024Please respect copyright.PENANAV7VQjrqR8H
65024Please respect copyright.PENANAsm9JtUidvf
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
65024Please respect copyright.PENANAmXcRQLFqF7
65024Please respect copyright.PENANA8v00Is9or1
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
65024Please respect copyright.PENANAU2CfiMsK4b
65024Please respect copyright.PENANAMO8IbHwU82
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
65024Please respect copyright.PENANA65xW7DML5k
65024Please respect copyright.PENANAa45dIPNGSE
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
65024Please respect copyright.PENANAuposr5ovHt
65024Please respect copyright.PENANAEsbI99iqCO
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
65024Please respect copyright.PENANANOuxh0gCbx
65024Please respect copyright.PENANAEbifs4RCwL
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
65024Please respect copyright.PENANA2qOMApUua7
65024Please respect copyright.PENANAaYxjA4w3BM
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
65024Please respect copyright.PENANAeRP8nnkcJi
65024Please respect copyright.PENANADz5D0xdYtH
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
65024Please respect copyright.PENANAkgM1XIM3BF
65024Please respect copyright.PENANAMJ1tiUFx7m
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
65024Please respect copyright.PENANAiX5m5iJMYJ
65024Please respect copyright.PENANAXfqc8FGcpO
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
65024Please respect copyright.PENANA75zmEBRb5N
65024Please respect copyright.PENANATZwYG9ZAMt
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
65024Please respect copyright.PENANA7iTwp5NYr1
65024Please respect copyright.PENANA3LRbwc5zfs
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
65024Please respect copyright.PENANAMb4PdqS9Yc
65024Please respect copyright.PENANASoMfKY5MUA
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
65024Please respect copyright.PENANA0NjuiMWrT1
65024Please respect copyright.PENANAwL1gKgmSBh
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
65024Please respect copyright.PENANAVUQEe0BQNk
65024Please respect copyright.PENANAgAFVp50lmP
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
65024Please respect copyright.PENANAA2hC6x0tKc
65024Please respect copyright.PENANATtIAm9e5yG
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
65024Please respect copyright.PENANATByTYORahP
65024Please respect copyright.PENANAKu6UKhCLZL
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
65024Please respect copyright.PENANAYwn4Rj0OlW
65024Please respect copyright.PENANA8UzuSmppMm
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
65024Please respect copyright.PENANAUpITNK3Lev
65024Please respect copyright.PENANAYaVWZNkIqw
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
65024Please respect copyright.PENANAavLQTTwfNI
65024Please respect copyright.PENANAvaItw5g3KZ
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
65024Please respect copyright.PENANA5kW9QShTvs
65024Please respect copyright.PENANAlN5hclmjTt
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
65024Please respect copyright.PENANA0s4v4VByzT
65024Please respect copyright.PENANA7GnIr1qaNe
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
65024Please respect copyright.PENANAidThs4YWh1
65024Please respect copyright.PENANAV62lJEdh1k
65024Please respect copyright.PENANA5YikLiltuQ
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
65024Please respect copyright.PENANAtqpdIlji6R
65024Please respect copyright.PENANAOsnafhZCTn
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
65024Please respect copyright.PENANAk2J57rmIBJ
65024Please respect copyright.PENANAI5yfzjujT0
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
65024Please respect copyright.PENANAk1pGtlpurn
65024Please respect copyright.PENANA8tKWiQ9Wxn
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
65024Please respect copyright.PENANAVhWd0SCX2Z
65024Please respect copyright.PENANATvRHont4vM
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
65024Please respect copyright.PENANAoB5Mup1cow
65024Please respect copyright.PENANAkGi9SVo4dt
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
65024Please respect copyright.PENANAXI88c3uYGZ
65024Please respect copyright.PENANAKKvQtypjaU
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
65024Please respect copyright.PENANAeIOD6EYKBm
65024Please respect copyright.PENANAdoK72P8isE
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
65024Please respect copyright.PENANAUoUqaAvXjJ
65024Please respect copyright.PENANAn3JctuCVZr
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
65024Please respect copyright.PENANAIUnGyQCcQS
65024Please respect copyright.PENANAEbURvzxwRe
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
65024Please respect copyright.PENANATbP2yIuy7Y
65024Please respect copyright.PENANAfc3MPDzM5v
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
65024Please respect copyright.PENANA3vUwYat6Lz
65024Please respect copyright.PENANAuOxO3fnzAy
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
65024Please respect copyright.PENANAvZxagfxj7z
65024Please respect copyright.PENANArhAuvI3FlU
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
65024Please respect copyright.PENANANqPIIEZ1Ic
65024Please respect copyright.PENANAAAZk9EgRC1
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
65024Please respect copyright.PENANAY1hLRKA4kS
65024Please respect copyright.PENANACQN36ZirCP
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
65024Please respect copyright.PENANA70F3dRLZVk
65024Please respect copyright.PENANAqFSNVnNw60
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
65024Please respect copyright.PENANA9snQBUJaTO
65024Please respect copyright.PENANAqRPEiWXH0J
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
65024Please respect copyright.PENANAtLdQCP6MY5
65024Please respect copyright.PENANAmwMWYZCSOp
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
65024Please respect copyright.PENANAiQejIHyT94
65024Please respect copyright.PENANAk2eFIyrDoW
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
65024Please respect copyright.PENANA0q5sljo9vt
65024Please respect copyright.PENANAgyLsbIxnfC
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
65024Please respect copyright.PENANA0E8WynyJ5F
65024Please respect copyright.PENANAJRsUBOWRmE
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
65024Please respect copyright.PENANArapP6rLlbs
65024Please respect copyright.PENANAhKl1i7mZ0L
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
65024Please respect copyright.PENANAT5RmsQgkls
65024Please respect copyright.PENANA4AgDxchKpV
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
65024Please respect copyright.PENANATeQlLvGQNt
65024Please respect copyright.PENANApPxDjihKAv
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
65024Please respect copyright.PENANAbf2SRpnwhF
65024Please respect copyright.PENANAoXy9Kg2iDh
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
65024Please respect copyright.PENANAQl6vV1oRzX
65024Please respect copyright.PENANAssMMPvLKkK
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
65024Please respect copyright.PENANA1UW570mp37
65024Please respect copyright.PENANAYqtuH3eYgJ
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
65024Please respect copyright.PENANA6zsUnxCla7
65024Please respect copyright.PENANAyfxi8RH6xS
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
65024Please respect copyright.PENANACIzI40SDLR
65024Please respect copyright.PENANAnL4IrPHj0x
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
65024Please respect copyright.PENANAnWoAOPorFV
65024Please respect copyright.PENANAef3ceY6gZ1
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
65024Please respect copyright.PENANAF31clHTnZw
65024Please respect copyright.PENANAa1gfiDLs7Q
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
65024Please respect copyright.PENANAYvw3p8iEfw
65024Please respect copyright.PENANA5zvBdBrhZ1
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
65024Please respect copyright.PENANAo9mLByQAnU
65024Please respect copyright.PENANAY43FYYVy04
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
65024Please respect copyright.PENANAxH93J4aAb5
65024Please respect copyright.PENANAbZTNPKZnId
“Asyik dong, jadi aman….”
65024Please respect copyright.PENANA74ANbCG9u1
65024Please respect copyright.PENANAadiff1p0y7
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
65024Please respect copyright.PENANAILM0Z7iAFZ
65024Please respect copyright.PENANAWH4RXsLmrT
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
65024Please respect copyright.PENANAgucbqIKrtL
65024Please respect copyright.PENANA7AMO5048h9
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
65024Please respect copyright.PENANAvrztipVxia
65024Please respect copyright.PENANAk0Vmozupj3
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
65024Please respect copyright.PENANABNjUhv16Dy
65024Please respect copyright.PENANAkXLKqdSHk5
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
65024Please respect copyright.PENANA3fvcpBqPsn
65024Please respect copyright.PENANAlwnJpeVknr
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
65024Please respect copyright.PENANADmRrWxC36P
65024Please respect copyright.PENANAp3F3Xe26MI
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
65024Please respect copyright.PENANAeF21mjEUem
65024Please respect copyright.PENANAmH3YmirNFj
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
65024Please respect copyright.PENANAH3wrjDDFOj
65024Please respect copyright.PENANAxUJmLGtwDa
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
65024Please respect copyright.PENANAmqQja8zcOP
65024Please respect copyright.PENANAilbHh711Pa
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
65024Please respect copyright.PENANAxFkTfOSbD6
65024Please respect copyright.PENANAOzDydcW8qK
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
65024Please respect copyright.PENANASmlPsFlJLI
65024Please respect copyright.PENANADlpBAutz4h
65024Please respect copyright.PENANAiLKtSF5K0q
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
65024Please respect copyright.PENANA80jeDQv8tL
65024Please respect copyright.PENANAfUp889L1Rs
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
65024Please respect copyright.PENANAkcVvtU5lmH
65024Please respect copyright.PENANAsnPSm7H4aP
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
65024Please respect copyright.PENANAUCyz3lOR8y
65024Please respect copyright.PENANAEEt0qw5jrd
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
65024Please respect copyright.PENANAa1C5qXJTse
65024Please respect copyright.PENANAFVLx8BBpUI
65024Please respect copyright.PENANAKEN5RSSEld
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
65024Please respect copyright.PENANAJPTsgOHmO1
65024Please respect copyright.PENANA1ISOD9fcea
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
65024Please respect copyright.PENANAMRFIYavdJk
65024Please respect copyright.PENANAXFmpeCVKlY
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
65024Please respect copyright.PENANAnLe2taTjRj
65024Please respect copyright.PENANA7TsWqQrWoE
Episode 2
65024Please respect copyright.PENANAlaQ6aAodGP
65024Please respect copyright.PENANAgyFqciqH4t
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
65024Please respect copyright.PENANATit84ALiUu
65024Please respect copyright.PENANAJBCJZWs5bP
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
65024Please respect copyright.PENANAhqH3ORTN5s
65024Please respect copyright.PENANA7T63PwamvO
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
65024Please respect copyright.PENANAGCdvbKuJ3z
65024Please respect copyright.PENANAXATED4MxNY
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
65024Please respect copyright.PENANAnsV5AEURZW
65024Please respect copyright.PENANAIXCC5f7RMh
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
65024Please respect copyright.PENANAyISKNY8K0U
65024Please respect copyright.PENANA2fSxr8zuG2
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
65024Please respect copyright.PENANAp84UpAE6HQ
65024Please respect copyright.PENANAii37V0qg4t
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
65024Please respect copyright.PENANAtGiY5rTrew
65024Please respect copyright.PENANAQAhqouYWx0
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
65024Please respect copyright.PENANAxAGRBEk5QD
65024Please respect copyright.PENANAMVewi3W2ju
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
65024Please respect copyright.PENANAwRZ3qFabIA
65024Please respect copyright.PENANApLZD2peibv
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
65024Please respect copyright.PENANAtnZKEMY9tV
65024Please respect copyright.PENANAWUc1LTUkRX
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
65024Please respect copyright.PENANAJYKrtlSJ8c
65024Please respect copyright.PENANAYWoY3SnZXw
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
65024Please respect copyright.PENANANFYEwh9V1a
65024Please respect copyright.PENANAXb1oF28GLE
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
65024Please respect copyright.PENANAmXDJFRUNII
65024Please respect copyright.PENANAgsNSI3IpQS
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
65024Please respect copyright.PENANAHdQuGDZNHW
65024Please respect copyright.PENANAsssMEy6G5u
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
65024Please respect copyright.PENANAssQ4xyVock
65024Please respect copyright.PENANApR1U6ymrlU
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
65024Please respect copyright.PENANAZvUtrR5pPc
65024Please respect copyright.PENANAhUw6NV9uBt
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
65024Please respect copyright.PENANAxO5cvLuchX
65024Please respect copyright.PENANAlRJd9em04V
“Juice strawberry juga boleh.”
65024Please respect copyright.PENANAyetu9fR46X
65024Please respect copyright.PENANApeFniT5exw
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
65024Please respect copyright.PENANANJVM8tm2zi
65024Please respect copyright.PENANAWpHhOiSfK6
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
65024Please respect copyright.PENANAxTcbfyrkHC
65024Please respect copyright.PENANAR1AsubSdNM
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
65024Please respect copyright.PENANAyVquIEreUf
65024Please respect copyright.PENANAiKSdHQDAFq
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
65024Please respect copyright.PENANAAf0z4PljHP
65024Please respect copyright.PENANA58THIg27m3
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
65024Please respect copyright.PENANAGMCvTBz70p
65024Please respect copyright.PENANAKxaIZhu3TY
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
65024Please respect copyright.PENANATo1YeQAbw1
65024Please respect copyright.PENANAX3dohUJBvb
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
65024Please respect copyright.PENANAYiTyLBRxuR
65024Please respect copyright.PENANAvxy1dxchqQ
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
65024Please respect copyright.PENANA3gTyEMmumq
65024Please respect copyright.PENANAP0A5JmuKyS
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
65024Please respect copyright.PENANAqLnmLUOnqI
65024Please respect copyright.PENANAM8q4xXz50s
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
65024Please respect copyright.PENANA0tAUHsy2N4
65024Please respect copyright.PENANAW3Fl9Oc151
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
65024Please respect copyright.PENANAMfbjn20X2R
65024Please respect copyright.PENANAIDdo3xn45B
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
65024Please respect copyright.PENANAW1YokOnHkF
65024Please respect copyright.PENANApcnDPl5vI9
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
65024Please respect copyright.PENANAYc5XoPPWDu
65024Please respect copyright.PENANAYFYz06cdTN
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
65024Please respect copyright.PENANAG9bK6XPvKY
65024Please respect copyright.PENANAzCkcKq6Z31
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
65024Please respect copyright.PENANAe4sccD9PV2
65024Please respect copyright.PENANA1BQcZt1vPE
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
65024Please respect copyright.PENANABbpsqYZSO6
65024Please respect copyright.PENANAlAqVGO4if1
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
65024Please respect copyright.PENANAuQTWaJlUdL
65024Please respect copyright.PENANAQq1m04WO35
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
65024Please respect copyright.PENANApI5ILpRhJP
65024Please respect copyright.PENANA0NqivnfV9N
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
65024Please respect copyright.PENANAFdQ4fB9pKl
65024Please respect copyright.PENANADAb6WfLj3p
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
65024Please respect copyright.PENANAxVK9hXKl5w
65024Please respect copyright.PENANAjYVU3TkusG
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
65024Please respect copyright.PENANAxmLRPyuaml
65024Please respect copyright.PENANAlGtxLczD4N
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
65024Please respect copyright.PENANAFAXZsGxn4z
65024Please respect copyright.PENANAeHfKdVCrgk
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
65024Please respect copyright.PENANAtLDo9ZDZnU
65024Please respect copyright.PENANAqJp2OGWwDr
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
65024Please respect copyright.PENANAwwxndCB6oy
65024Please respect copyright.PENANAhQmFsmd7UG
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
65024Please respect copyright.PENANAEClvnoVqKS
65024Please respect copyright.PENANAUgCrNB4Php
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
65024Please respect copyright.PENANA92FOCqJW85
65024Please respect copyright.PENANAtVBMvFepWY
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
65024Please respect copyright.PENANA17T5yASk3W
65024Please respect copyright.PENANArsWbd3FGsv
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
65024Please respect copyright.PENANAW4gBrrwWbm
65024Please respect copyright.PENANAwjcdb26vMg
65024Please respect copyright.PENANAspa9AOJuCv
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
65024Please respect copyright.PENANARiWvx1qrvt
65024Please respect copyright.PENANAPAKCA9Tye2
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
65024Please respect copyright.PENANAblErPqGNQF
65024Please respect copyright.PENANAU3RzZTGfmx
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
65024Please respect copyright.PENANAZghFOU6hAj
65024Please respect copyright.PENANAo9fSRctYKE
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
65024Please respect copyright.PENANAAxtYevpji4
65024Please respect copyright.PENANA5J3freNsUg
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
65024Please respect copyright.PENANAzR6MJz0nMC
65024Please respect copyright.PENANAGX6WVO0PSv
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
65024Please respect copyright.PENANAFzzZC1mFxW
65024Please respect copyright.PENANAj4I797u5cd
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
65024Please respect copyright.PENANANHPdjZwgGi
65024Please respect copyright.PENANACayk4Vl6UV
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
65024Please respect copyright.PENANAC932QIIqoK
65024Please respect copyright.PENANAomPy3aWABB
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
65024Please respect copyright.PENANA5wnoS6JZFF
65024Please respect copyright.PENANAzqSZSiM85T
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
65024Please respect copyright.PENANAoGMNsRwcAf
65024Please respect copyright.PENANAYBbGBcLpN0
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
65024Please respect copyright.PENANA2tlvAajME4
65024Please respect copyright.PENANAGzf2OZAX1R
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
65024Please respect copyright.PENANAQQqrNHiRMJ
65024Please respect copyright.PENANA4vgnWXwRnT
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
65024Please respect copyright.PENANANBZ2XR1F1K
65024Please respect copyright.PENANARHD7sQh4AB
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
65024Please respect copyright.PENANAWwZqeLZr3Y
65024Please respect copyright.PENANAHFUSsb4FcT
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
65024Please respect copyright.PENANArSAELFO1Fc
65024Please respect copyright.PENANAWfZVo5qhnm
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
65024Please respect copyright.PENANAlSt6v9EvMo
65024Please respect copyright.PENANAWrVg8Nd1qz
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
65024Please respect copyright.PENANAUknWniXs4n
65024Please respect copyright.PENANANsiMln85gq
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
65024Please respect copyright.PENANAfpUSO5wkv1
65024Please respect copyright.PENANAt8bJ2Nlz1b
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
65024Please respect copyright.PENANAtrUCNoAnzM
65024Please respect copyright.PENANAkH6pGCRT6v
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
65024Please respect copyright.PENANAPYimfZ2uHq
65024Please respect copyright.PENANAqj5YfjhHqc
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
65024Please respect copyright.PENANAWCvxj9gbkU
65024Please respect copyright.PENANA0BBtGfYfEb
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
65024Please respect copyright.PENANAecRKlqABz0
65024Please respect copyright.PENANAlS6BTyiY4C
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
65024Please respect copyright.PENANA3lqvVVKizx
65024Please respect copyright.PENANA8wMcwjDB9p
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
65024Please respect copyright.PENANAD3m73ciJzS
65024Please respect copyright.PENANAneLfChWJ5O
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
65024Please respect copyright.PENANAF9oEI3rJNM
65024Please respect copyright.PENANAZ9iFaq8w0F
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
65024Please respect copyright.PENANAdYsuLAnSDd
65024Please respect copyright.PENANAtwLT9SfKzo
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
65024Please respect copyright.PENANAuHb3chKp4Q
65024Please respect copyright.PENANA0czysEcLDW
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
65024Please respect copyright.PENANA7ZwKQ8YSmO
65024Please respect copyright.PENANAWUlhZvL2bC
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
65024Please respect copyright.PENANA5yHzaGm6hX
65024Please respect copyright.PENANAmEjd4oJrfh
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
65024Please respect copyright.PENANAjPCvd9w3oz
65024Please respect copyright.PENANABV1IdgXSPF
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
65024Please respect copyright.PENANAzb0vvicABd
65024Please respect copyright.PENANAMniaRwiA2y
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
65024Please respect copyright.PENANA0alGMdU3iy
65024Please respect copyright.PENANAUDrFZ4eCXI
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
65024Please respect copyright.PENANAHrLt3QIaTs
65024Please respect copyright.PENANAMVq5yDwGXr
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
65024Please respect copyright.PENANAgxMo3BRIpz
65024Please respect copyright.PENANAA2frdhtCFv
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
65024Please respect copyright.PENANA2oYnCT0VbV
65024Please respect copyright.PENANAem9Z51uxVB
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
65024Please respect copyright.PENANA2zNs4yntNx
65024Please respect copyright.PENANA4xk1uxEFSj
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
65024Please respect copyright.PENANAJUI1gFpvFQ
65024Please respect copyright.PENANAk29XmH7iy8
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
65024Please respect copyright.PENANAvfN8ttASuX
65024Please respect copyright.PENANAPdxmtx4OiO
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
65024Please respect copyright.PENANARUQtmrYTPE
65024Please respect copyright.PENANA3IIk1e7SBS
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
65024Please respect copyright.PENANAJ6oHk4UUaf
65024Please respect copyright.PENANAS81UZqNh37
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
65024Please respect copyright.PENANAMPAuQWsAFF
65024Please respect copyright.PENANAjNjO0H1wYQ
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
65024Please respect copyright.PENANA7SfAaMF67x
65024Please respect copyright.PENANAIhcdJznEYg
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
65024Please respect copyright.PENANA3n0034hZrp
65024Please respect copyright.PENANAIHspgxkvpU
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
65024Please respect copyright.PENANAnx7HrgrAue
65024Please respect copyright.PENANAqofdwOXx74
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
65024Please respect copyright.PENANAOsKHtH7FVn
65024Please respect copyright.PENANAqFXBaY47fD
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
65024Please respect copyright.PENANAqlog5luWGF
65024Please respect copyright.PENANAGkOghioOB7
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
65024Please respect copyright.PENANA2FRzcD2DNQ
65024Please respect copyright.PENANAcbvX1M5UR1
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
65024Please respect copyright.PENANAFooX3SOcys
65024Please respect copyright.PENANA2yycXPYrd8
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
65024Please respect copyright.PENANAm6KVO0QKwU
65024Please respect copyright.PENANAHvjJIg4Wzv
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
65024Please respect copyright.PENANAlDdxWIp1a7
65024Please respect copyright.PENANAL2Wy6Y3Cct
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
65024Please respect copyright.PENANAwBEMI7zBkG
65024Please respect copyright.PENANA25Sws87ONf
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
65024Please respect copyright.PENANALgZgiPi90g
65024Please respect copyright.PENANAUXqsIaz8F5
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
65024Please respect copyright.PENANAJDBj2LmfA7
65024Please respect copyright.PENANA5eCK20uuLb
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
65024Please respect copyright.PENANASN97Gje4YF
65024Please respect copyright.PENANAO3eVclR1H5
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
65024Please respect copyright.PENANAzKezK9yijR
65024Please respect copyright.PENANAADFMRbFA08
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
65024Please respect copyright.PENANAq73bbDUYML
65024Please respect copyright.PENANA9J1s7Brf7Y
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
65024Please respect copyright.PENANAuFkOFZJCrf
65024Please respect copyright.PENANAzfIdQgQd4v
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
65024Please respect copyright.PENANALieRIrmwNT
65024Please respect copyright.PENANA2qxgTTPUF8
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
65024Please respect copyright.PENANAULEKoujj7k
65024Please respect copyright.PENANAAsxKNU0S8M
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
65024Please respect copyright.PENANAfAcu6Xshpb
65024Please respect copyright.PENANAK1iF1UcmmE
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
65024Please respect copyright.PENANArcbIG7kdeF
65024Please respect copyright.PENANAgl8o7EKNF9
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
65024Please respect copyright.PENANA3QF3Fqmgji
65024Please respect copyright.PENANAeMbe3nnYQ8
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
65024Please respect copyright.PENANA8m3q0l22aj
65024Please respect copyright.PENANARSJBcqeXD5
65024Please respect copyright.PENANAngwE9VSqNL
Episode 3
65024Please respect copyright.PENANAxaA4qSrPmf
65024Please respect copyright.PENANAT4wT63AbDW
65024Please respect copyright.PENANAgl1PDskj51
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
65024Please respect copyright.PENANAgEtMKZrqPa
65024Please respect copyright.PENANAre5Gd4t1CZ
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
65024Please respect copyright.PENANAKsO2WXVUXx
65024Please respect copyright.PENANAfjIq9vdg8g
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
65024Please respect copyright.PENANAxxgaahp4UW
65024Please respect copyright.PENANACazhSuy92g
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
65024Please respect copyright.PENANAfNF5l6l9gf
65024Please respect copyright.PENANAlpPEvarcO4
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
65024Please respect copyright.PENANATjLja3rekq
65024Please respect copyright.PENANAKBPBSNXrKp
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
65024Please respect copyright.PENANACZ7BAIGHR2
65024Please respect copyright.PENANAhxIKcutij0
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
65024Please respect copyright.PENANAwNcn5FHE5k
65024Please respect copyright.PENANArki6L2XeJK
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
65024Please respect copyright.PENANAtajTBr1uPj
65024Please respect copyright.PENANA2t0osH2Nc4
“Iya. Kapan kita survey?”
65024Please respect copyright.PENANAPd86goa0LC
65024Please respect copyright.PENANAaQGabiUu5V
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
65024Please respect copyright.PENANApIO7Au4I1Y
65024Please respect copyright.PENANATAg96GRxpd
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
65024Please respect copyright.PENANA0y2ZxOrKKA
65024Please respect copyright.PENANAMdGntRhLJr
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
65024Please respect copyright.PENANA75eKpzUHJS
65024Please respect copyright.PENANAvE0xDKHmyS
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
65024Please respect copyright.PENANADLwUiBLLwO
65024Please respect copyright.PENANAsE4fbgCC7b
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
65024Please respect copyright.PENANAOI71GZBxSH
65024Please respect copyright.PENANAHfBWy2ANYI
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
65024Please respect copyright.PENANAdLAYQutFdI
65024Please respect copyright.PENANA6dD9WWqlBG
“Baik Mas. Thank you.”
65024Please respect copyright.PENANAJE7QCq15li
65024Please respect copyright.PENANANCjA1O42cY
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
65024Please respect copyright.PENANA7q5Oqw5QNP
65024Please respect copyright.PENANAXHCb94ikAt
“Siap Pak !” sahut sopirku.
65024Please respect copyright.PENANA9L8pVUlF6e
65024Please respect copyright.PENANA0uylCOePou
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
65024Please respect copyright.PENANAmop1L4f9MS
65024Please respect copyright.PENANAwafJQxFJZJ
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
65024Please respect copyright.PENANA9f30V2Bh55
65024Please respect copyright.PENANAAmg8MoBqKh
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
65024Please respect copyright.PENANAuszlYMJtaK
65024Please respect copyright.PENANAyR9REsy4Vg
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
65024Please respect copyright.PENANA9CJBk4iGgX
65024Please respect copyright.PENANA6w3XMc3RMn
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
65024Please respect copyright.PENANAmS41aqmMfx
65024Please respect copyright.PENANA8roSIjLPDZ
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
65024Please respect copyright.PENANAX4wGHB4GKL
65024Please respect copyright.PENANAgfFGZgcBUQ
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
65024Please respect copyright.PENANA1i0lb8AH81
65024Please respect copyright.PENANA1UTT71zHOA
“Kira-kira begitulah.”
65024Please respect copyright.PENANAeLmKMq0p3A
65024Please respect copyright.PENANAUTjHhzsSMC
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
65024Please respect copyright.PENANANvfbQawi7Y
65024Please respect copyright.PENANASXpEKN5K1i
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
65024Please respect copyright.PENANAhPMTsHSkpc
65024Please respect copyright.PENANApyBeuhGz3U
65024Please respect copyright.PENANAJlbjrQrmqJ
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
65024Please respect copyright.PENANAwJjojjht4P
65024Please respect copyright.PENANAIJnaddhZVT
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
65024Please respect copyright.PENANAKQvypYVBf9
65024Please respect copyright.PENANAketUoNUsIS
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
65024Please respect copyright.PENANAJUmAap4qgX
65024Please respect copyright.PENANAah0G3yZv0D
“O, yang perawan tua itu Pak?”
65024Please respect copyright.PENANAJG1mjRbz3Q
65024Please respect copyright.PENANANRwyh5oo3O
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
65024Please respect copyright.PENANA94o3FGjN33
65024Please respect copyright.PENANAkostknLcHg
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
65024Please respect copyright.PENANAAiBC1EpQ8T
65024Please respect copyright.PENANA69UVhxN2K5
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
65024Please respect copyright.PENANABIERLgn780
65024Please respect copyright.PENANAY1IQTzDLL3
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
65024Please respect copyright.PENANAqCJetzyfy5
65024Please respect copyright.PENANAR6EWYBvAth
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
65024Please respect copyright.PENANA8IRyghqhZP
65024Please respect copyright.PENANAhGPGmt98EE
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
65024Please respect copyright.PENANA83M7F3Mn6L
65024Please respect copyright.PENANALTTwhCdItj
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
65024Please respect copyright.PENANAdGI8HBCfAD
65024Please respect copyright.PENANAg1EjRMMYYL
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
65024Please respect copyright.PENANAYSM9Ye72pL
65024Please respect copyright.PENANADv6nftcSm7
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
65024Please respect copyright.PENANABiA6BnYy2n
65024Please respect copyright.PENANAqiORJ1SPVr
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
65024Please respect copyright.PENANAmLZm3IQHbg
65024Please respect copyright.PENANAhhkVBdIrwF
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
65024Please respect copyright.PENANAHUwd53glrr
65024Please respect copyright.PENANA3OUZdNyhWs
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
65024Please respect copyright.PENANAE6z7LCeGgQ
65024Please respect copyright.PENANA0sbTKsJUja
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
65024Please respect copyright.PENANAU7lL2swFpN
65024Please respect copyright.PENANAvt8H4jdPD7
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
65024Please respect copyright.PENANAUf0dvRW8yj
65024Please respect copyright.PENANAxI2TDkPZDA
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
65024Please respect copyright.PENANAvJoFumdXmT
65024Please respect copyright.PENANAeeV9Hc3Vaq
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
65024Please respect copyright.PENANA4xvTo6otRn
65024Please respect copyright.PENANACeaeWOuYHs
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
65024Please respect copyright.PENANAFIReiSpmGS
65024Please respect copyright.PENANADg53sCX3GP
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
65024Please respect copyright.PENANAJlPE0Y22Cw
65024Please respect copyright.PENANAcvsLGmVdqG
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
65024Please respect copyright.PENANAIEWBbXmrpN
65024Please respect copyright.PENANAYO27gWrjAQ
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
65024Please respect copyright.PENANAPbqdjb2kno
65024Please respect copyright.PENANAp7WRb30typ
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
65024Please respect copyright.PENANAKrq9UOV4Gb
65024Please respect copyright.PENANAAaEnOeeTsn
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
65024Please respect copyright.PENANATmJB69oObb
65024Please respect copyright.PENANAUhZ62aLDd9
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
65024Please respect copyright.PENANAP8UZH9Mqb9
65024Please respect copyright.PENANAjsViuPrBi2
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
65024Please respect copyright.PENANApZNPLdVURN
65024Please respect copyright.PENANAvkj8EsEkNh
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
65024Please respect copyright.PENANAfNi7a7nn7R
65024Please respect copyright.PENANA3LiHjIBzc7
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
65024Please respect copyright.PENANAxJXTLtrQYt
65024Please respect copyright.PENANAm7dFJlot1h
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
65024Please respect copyright.PENANAZH13IQED2n
65024Please respect copyright.PENANAZUkX5MuFua
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
65024Please respect copyright.PENANAwz4V56t6i9
65024Please respect copyright.PENANAhAxTWlMImC
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
65024Please respect copyright.PENANA2UE1gqxERO
65024Please respect copyright.PENANAsF28Be780Z
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
65024Please respect copyright.PENANAN9dMCqrzvR
65024Please respect copyright.PENANA1q8qmYcmAr
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
65024Please respect copyright.PENANApAWWo4KrM5
65024Please respect copyright.PENANAr2oThLVwuL
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
65024Please respect copyright.PENANAJGRBuGltEW
65024Please respect copyright.PENANANs1yrZZEkC
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
65024Please respect copyright.PENANAQZIzzNBUsz
65024Please respect copyright.PENANAewwAF2Hgqt
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
65024Please respect copyright.PENANAGWRp3ACSq4
65024Please respect copyright.PENANAu6YgISubIx
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
65024Please respect copyright.PENANAiEsR9GeuxW
65024Please respect copyright.PENANA14UbBI1FQI
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
65024Please respect copyright.PENANAtkFOkynAh0
65024Please respect copyright.PENANArCNrBfjTY3
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
65024Please respect copyright.PENANAJGj5U7o2E2
65024Please respect copyright.PENANAqF6oWmuRUj
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
65024Please respect copyright.PENANA08eeivmC5w
65024Please respect copyright.PENANAcAgRuYaR78
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
65024Please respect copyright.PENANAp3PA998He5
65024Please respect copyright.PENANAk8UScC84oK
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
65024Please respect copyright.PENANAwudJx8zqTS
65024Please respect copyright.PENANAD5EvivkxGE
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
65024Please respect copyright.PENANASysC2bK9oj
65024Please respect copyright.PENANARcsFuooANB
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
65024Please respect copyright.PENANACqy8BI2Tjy
65024Please respect copyright.PENANAHFYN3f9Ru4
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
65024Please respect copyright.PENANAb4wbTkV04Y
65024Please respect copyright.PENANAUlzCpt09ft
“Iya, tapi bednya kan misah.”
65024Please respect copyright.PENANAS5kVmTZJTG
65024Please respect copyright.PENANA7NYlpCKvzw
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
65024Please respect copyright.PENANA1tQt24HKaC
65024Please respect copyright.PENANAHN3lPgTjYR
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
65024Please respect copyright.PENANAOQZBnrUIQD
65024Please respect copyright.PENANAzKgWExYcuy
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
65024Please respect copyright.PENANAUCOPH3hH1i
65024Please respect copyright.PENANAcdtf65URYx
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
65024Please respect copyright.PENANAkuvf3hgOKf
65024Please respect copyright.PENANAqBJf2DAIDr
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
65024Please respect copyright.PENANAIRnMdo8ipl
65024Please respect copyright.PENANApxQomK4TuW
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
65024Please respect copyright.PENANAEzbXbSuBao
65024Please respect copyright.PENANAoPzonbFYpo
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
65024Please respect copyright.PENANAaXSpmD7vQz
65024Please respect copyright.PENANAZo63bGPXxS
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
65024Please respect copyright.PENANAFrpYzzmnv2
65024Please respect copyright.PENANAPqt5aSNHH7
“Masa sih?”
65024Please respect copyright.PENANAvAuyDmI4u6
65024Please respect copyright.PENANAFnRXfx7bJJ
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
65024Please respect copyright.PENANA2yYVsvJovl
65024Please respect copyright.PENANApwGx9SNyWI
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
65024Please respect copyright.PENANA1QWvbUiP08
65024Please respect copyright.PENANAZHRu0xZ18g
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
65024Please respect copyright.PENANAz0xtx4w6Bx
65024Please respect copyright.PENANAWkKzm2Oy1Y
“Emang belum pernah pacaran?”
65024Please respect copyright.PENANAjalfk6D6BS
65024Please respect copyright.PENANArTWQkJaLkG
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
65024Please respect copyright.PENANAsQ0XpfEgr0
65024Please respect copyright.PENANAXcCWTyZSGY
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
65024Please respect copyright.PENANA87vHyA9JEs
65024Please respect copyright.PENANA5101jfW9nM
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
65024Please respect copyright.PENANAKLQG1XpfXa
65024Please respect copyright.PENANARkEDJZDLTC
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
65024Please respect copyright.PENANAfd4nyC4VX3
65024Please respect copyright.PENANASYPrqRq8JJ
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
65024Please respect copyright.PENANAKWiic1Glen
65024Please respect copyright.PENANA1tJIDNl1v2
“Mmm…degdegan, Mas.”
65024Please respect copyright.PENANAOzS0nyVbcV
65024Please respect copyright.PENANANcPbP46Lwj
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
65024Please respect copyright.PENANAEYJw5ih2SI
65024Please respect copyright.PENANA2qJg4YXB9G
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
65024Please respect copyright.PENANAqWM81jcf7C
65024Please respect copyright.PENANALK1HYwJBW6
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
65024Please respect copyright.PENANA1hYBOjJJJ1
65024Please respect copyright.PENANAJKKgRAUj4i
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
65024Please respect copyright.PENANArgoX6nyHcE
65024Please respect copyright.PENANAyyBMQEuQf5
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
65024Please respect copyright.PENANA02LrJsoTXT
65024Please respect copyright.PENANAWLGR0UKuHZ
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
65024Please respect copyright.PENANA6fPkkuZVAz
65024Please respect copyright.PENANAzr8QmRVw27
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
65024Please respect copyright.PENANAgVLAZbl4lf
65024Please respect copyright.PENANAcCs3Ymt4TN
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
65024Please respect copyright.PENANAsAuZFAmEG8
65024Please respect copyright.PENANAkAOSK2RC30
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
65024Please respect copyright.PENANAHvSHWFW7Gg
65024Please respect copyright.PENANAqtjyHi25Ao
“Malu…” sahutnya.
65024Please respect copyright.PENANAc5nJwXSQxc
65024Please respect copyright.PENANA8SEm0GjvkG
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
65024Please respect copyright.PENANAzCqDmMofQd
65024Please respect copyright.PENANAu6qsxdS2U1
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
65024Please respect copyright.PENANAbWectupaGr
65024Please respect copyright.PENANAavl576yl5w
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
65024Please respect copyright.PENANAl8QnidNJlW
65024Please respect copyright.PENANAJ6ZYEHxOcp
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
65024Please respect copyright.PENANAxZND6DN11N
65024Please respect copyright.PENANAc1AoXeMaGh
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
65024Please respect copyright.PENANAbcFvEMowKA
65024Please respect copyright.PENANAZIop1XUEUg
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
65024Please respect copyright.PENANA6c71k9j5kf
65024Please respect copyright.PENANAy02Hn7bs9x
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
65024Please respect copyright.PENANAUQfOE1KVNr
65024Please respect copyright.PENANAuyEoLIF5K1
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
65024Please respect copyright.PENANADlUsNPPFFy
65024Please respect copyright.PENANAal1XEANZH4
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
65024Please respect copyright.PENANAamTjlCfVc6
65024Please respect copyright.PENANAsqQTwmgFjt
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
65024Please respect copyright.PENANAzEROwXooeC
65024Please respect copyright.PENANAONs18Iij5c
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
65024Please respect copyright.PENANAlwE6FI54m2
65024Please respect copyright.PENANAUDdVUEA1sC
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
65024Please respect copyright.PENANALOauaOjrTi
65024Please respect copyright.PENANAbf23MwQdIp
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
65024Please respect copyright.PENANAp6MtsROY14
65024Please respect copyright.PENANA6elLev8YVb
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
65024Please respect copyright.PENANAfC0bdHa07S
65024Please respect copyright.PENANAQChjZM7fB0
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
65024Please respect copyright.PENANApwEiSr4yey
65024Please respect copyright.PENANAjDWbDD3S7B
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
65024Please respect copyright.PENANAlFgVkqgelA
65024Please respect copyright.PENANA7sA0hM258K
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
65024Please respect copyright.PENANABmBsUPfMW0
65024Please respect copyright.PENANAGWWg6lucn2
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
65024Please respect copyright.PENANAVuzFVLCedR
65024Please respect copyright.PENANAtcL59P7V3N
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
65024Please respect copyright.PENANAUGO088sVkD
65024Please respect copyright.PENANAIBcnRbJw9y
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
65024Please respect copyright.PENANA8fOHPb2jRR
65024Please respect copyright.PENANAEeySdKqt23
“Masa sih?”
65024Please respect copyright.PENANAXXcivGyHP1
65024Please respect copyright.PENANAp2kaFXntqZ
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
65024Please respect copyright.PENANAqQlhGRTczf
65024Please respect copyright.PENANAWAI5LkhqKb
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
65024Please respect copyright.PENANAfhhTOfRjlW
65024Please respect copyright.PENANAgyATNTPNsa
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
65024Please respect copyright.PENANAlqzrnszgNn
65024Please respect copyright.PENANADp178XLVdd
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
65024Please respect copyright.PENANAsv7WbUniLY
65024Please respect copyright.PENANAg5wexxx3X1
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
65024Please respect copyright.PENANAKTPvHvY0rk
65024Please respect copyright.PENANAr2rCGxN1we
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
65024Please respect copyright.PENANAnXGR3PJQkj
65024Please respect copyright.PENANAJHR39VFiWl
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
65024Please respect copyright.PENANAV9OqVzozgS
65024Please respect copyright.PENANAsBJ5N5Zk3R
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
65024Please respect copyright.PENANAStif7S7TZC
65024Please respect copyright.PENANA7yNEbZ9fiQ
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
65024Please respect copyright.PENANAy3qXHKf7za
65024Please respect copyright.PENANAlWdM02COV3
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
65024Please respect copyright.PENANA7ckOOpN2n9
65024Please respect copyright.PENANANyXpVzVMTM
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
65024Please respect copyright.PENANAiUsiFI3L6S
65024Please respect copyright.PENANAFuQcihnSJw
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
65024Please respect copyright.PENANAEOKExdcsXy
65024Please respect copyright.PENANA6oNMtDKofl
“Lalu?”
65024Please respect copyright.PENANAvOYCs1oUt1
65024Please respect copyright.PENANARqHkRAjHLK
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
65024Please respect copyright.PENANAS0yZVBiybx
65024Please respect copyright.PENANAKeh9TdJs8z
“Iya Mas.”
65024Please respect copyright.PENANANbybzKumD4
65024Please respect copyright.PENANAi4qTkvUpX1
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
65024Please respect copyright.PENANAorqZ0hqWTt
65024Please respect copyright.PENANA20JrrDNy8X
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
65024Please respect copyright.PENANAv8HhVV6eUK
65024Please respect copyright.PENANA1KrWOEW4qJ
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
65024Please respect copyright.PENANAITvtZd1iWl
65024Please respect copyright.PENANAtr29Uiygwe
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
65024Please respect copyright.PENANAnbnjVYWeOL
65024Please respect copyright.PENANAL9zbo8FVa5
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
65024Please respect copyright.PENANArfnsTySU8O
65024Please respect copyright.PENANArS0fHERGPQ
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
65024Please respect copyright.PENANAMfv2KzhLUV
65024Please respect copyright.PENANAssRZ5CKH8y
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
65024Please respect copyright.PENANAGaYp23yO9D
65024Please respect copyright.PENANAdcVd4TQt49
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
65024Please respect copyright.PENANAzioNsCeJ9h
65024Please respect copyright.PENANAWxz6cNqASD
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
65024Please respect copyright.PENANA3FvHog4nhC
65024Please respect copyright.PENANAxnZXQtJh5w
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
65024Please respect copyright.PENANANhT9RXhFDO
65024Please respect copyright.PENANAaP690ciN6k
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
65024Please respect copyright.PENANAPJoNPxxrOW
65024Please respect copyright.PENANATuZVTc76tZ
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
65024Please respect copyright.PENANAalTggwC8Ng
65024Please respect copyright.PENANA3Q5jwrwRgC
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
65024Please respect copyright.PENANAhH8ABdTb1A
65024Please respect copyright.PENANAsMCxFct9iO
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
65024Please respect copyright.PENANAJ6MmcubH35
65024Please respect copyright.PENANAAhjTj69CKA
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
65024Please respect copyright.PENANA0pcOX8zlMe
65024Please respect copyright.PENANADFrydh5Ejk
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
65024Please respect copyright.PENANANhtQj07mMg
Episode 4
65024Please respect copyright.PENANAU56eCLP0mO
65024Please respect copyright.PENANAbz4WCo8yOh
65024Please respect copyright.PENANAPLrZOu3QC9
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
65024Please respect copyright.PENANATECyZzckeR
65024Please respect copyright.PENANAymvn58WWoS
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
65024Please respect copyright.PENANAV7fLh6xPVi
65024Please respect copyright.PENANABAkgjQVpsR
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
65024Please respect copyright.PENANAGDHA3Vrmwx
65024Please respect copyright.PENANAwMJ1AzgplK
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
65024Please respect copyright.PENANA0KgA5SI6GD
65024Please respect copyright.PENANAIOfnWoyyuO
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
65024Please respect copyright.PENANADqEe8t6ZuM
65024Please respect copyright.PENANAq0yS2apCg7
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
65024Please respect copyright.PENANAZFulp9IHVf
65024Please respect copyright.PENANA6NqK0PurvQ
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
65024Please respect copyright.PENANAALOxs905aq
65024Please respect copyright.PENANAhtstFrbWvm
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
65024Please respect copyright.PENANAzJo2VKTUHr
65024Please respect copyright.PENANAZ4voEkYcHH
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
65024Please respect copyright.PENANAac7LM7tKsl
65024Please respect copyright.PENANAxN2KTeHsjH
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
65024Please respect copyright.PENANAAeiWYngu7W
65024Please respect copyright.PENANAlFGI56Nod1
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
65024Please respect copyright.PENANAfkDCSyGiny
65024Please respect copyright.PENANAj6jSSGzuxj
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
65024Please respect copyright.PENANASKqHIVzsjA
65024Please respect copyright.PENANAo3rvlkQrB6
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
65024Please respect copyright.PENANAkpSUObqIU0
65024Please respect copyright.PENANACGpPh9qkMl
“Iya…putih dan mulus banget.”
65024Please respect copyright.PENANADlaAF5DogF
65024Please respect copyright.PENANAWNVQ7ciPvG
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
65024Please respect copyright.PENANAvRDULigoLA
65024Please respect copyright.PENANAzSap7HBFib
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
65024Please respect copyright.PENANARPPXykLEm9
65024Please respect copyright.PENANAOIyvHwWL85
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
65024Please respect copyright.PENANAQogiof6O1x
65024Please respect copyright.PENANAhZbYfF1Fqe
“Serius?”
65024Please respect copyright.PENANACwJ4I24jvA
65024Please respect copyright.PENANAqer4cZaPtA
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
65024Please respect copyright.PENANAYo0syQ6B2n
65024Please respect copyright.PENANAjW0ywFt15h
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
65024Please respect copyright.PENANAk4QRxbbswE
65024Please respect copyright.PENANAlgbL0NZatA
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
65024Please respect copyright.PENANAsgbYrIqAKX
65024Please respect copyright.PENANA5dTAhPvDoQ
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
65024Please respect copyright.PENANAQBDYuWwpQw
65024Please respect copyright.PENANATLildMncPF
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
65024Please respect copyright.PENANAXf4MlAUp9g
65024Please respect copyright.PENANAjmLWk6mBPp
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
65024Please respect copyright.PENANA8xqBGiKvLQ
65024Please respect copyright.PENANApLqOZuqfh1
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
65024Please respect copyright.PENANARuJtq3ZK4T
65024Please respect copyright.PENANAVsFJ4sHHdI
“Terus?” aku memandang sahabatku.
65024Please respect copyright.PENANAOOFCTYe6Pn
65024Please respect copyright.PENANAvqIdTfLHxK
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
65024Please respect copyright.PENANA62g9F2XPO5
65024Please respect copyright.PENANANH3SG1GcFI
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
65024Please respect copyright.PENANApeBojhfYUw
65024Please respect copyright.PENANA0BpHqUEdN5
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
65024Please respect copyright.PENANACbZ7We4UMb
65024Please respect copyright.PENANADcHhXHCzQO
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
65024Please respect copyright.PENANA97I6TTxdOi
65024Please respect copyright.PENANAoLorjqaztL
“Maksud Boss bersih gimana?”
65024Please respect copyright.PENANARP82dBWlTj
65024Please respect copyright.PENANAFf50wRxmDx
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
65024Please respect copyright.PENANAt0n0DeDQXU
65024Please respect copyright.PENANAjYECbCpg6u
“Oh…iya…iyaaa….”
65024Please respect copyright.PENANA7llOo6lApB
65024Please respect copyright.PENANAVHpXX8dWQ2
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
65024Please respect copyright.PENANAr5ZiXsW38J
65024Please respect copyright.PENANA5YYRvbCS2k
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
65024Please respect copyright.PENANAPyxvOqMv3s
65024Please respect copyright.PENANAfo0v6aUvlZ
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
65024Please respect copyright.PENANADgsXcHS3LG
65024Please respect copyright.PENANAvWNaVU7Xju
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
65024Please respect copyright.PENANAsfuHV6BDBU
65024Please respect copyright.PENANAuMLwhIIMys
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
65024Please respect copyright.PENANAeMBos8YVRy
65024Please respect copyright.PENANAeOCApVqvkw
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
65024Please respect copyright.PENANAkTX3BOKFHM
65024Please respect copyright.PENANAgRyYIA4YJS
“Oke.”
65024Please respect copyright.PENANAQE6EaDvMXR
65024Please respect copyright.PENANAmwIv3ojzAT
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
65024Please respect copyright.PENANAu9RaRd73c4
65024Please respect copyright.PENANAjY1TIEyaen
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
65024Please respect copyright.PENANAUmQDyiI3mW
65024Please respect copyright.PENANAEOQa3hLGne
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
65024Please respect copyright.PENANAl3ogz9fxvg
65024Please respect copyright.PENANAyJWjOsaGeo
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
65024Please respect copyright.PENANAIW4QMwx9es
65024Please respect copyright.PENANAAcSUGDNwAl
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
65024Please respect copyright.PENANADXqHUabwtf
65024Please respect copyright.PENANANJqVyaAS2w
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
65024Please respect copyright.PENANAQGytiK6OGe
65024Please respect copyright.PENANANVQ8XhjdDf
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
65024Please respect copyright.PENANAxGlVaSnTLa
65024Please respect copyright.PENANA03bJd39Me5
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
65024Please respect copyright.PENANAkIBnyWNlRy
65024Please respect copyright.PENANAJlXpSGTy4P
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
65024Please respect copyright.PENANAHXeTptvoGN
65024Please respect copyright.PENANAowGdyDZog2
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
65024Please respect copyright.PENANA2a0bpuxplL
65024Please respect copyright.PENANA3do9AR1Xz9
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
65024Please respect copyright.PENANAJXSXy94L4W
65024Please respect copyright.PENANAOnV6xX7PSO
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
65024Please respect copyright.PENANAU5lhFHIpPA
65024Please respect copyright.PENANAJGJm2a6wK6
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
65024Please respect copyright.PENANAaktzmrnco3
65024Please respect copyright.PENANANodoKDocTI
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
65024Please respect copyright.PENANA6vrYzJhms8
65024Please respect copyright.PENANAniBSvpXCdb
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
65024Please respect copyright.PENANA1C5pYqEHjQ
65024Please respect copyright.PENANAYWCUVOYQa4
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
65024Please respect copyright.PENANAqvVdPtnT8u
65024Please respect copyright.PENANANnS5tn1QHZ
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
65024Please respect copyright.PENANAwdr1lxIQy5
65024Please respect copyright.PENANAxuUEFNpXbm
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
65024Please respect copyright.PENANA3nOWrrJeLG
65024Please respect copyright.PENANANsdvY7LOyH
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
65024Please respect copyright.PENANAbhhE1fje4y
65024Please respect copyright.PENANA0rcR541ZAd
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
65024Please respect copyright.PENANAm8kJDq8EVa
65024Please respect copyright.PENANAVyH6M91oNT
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
65024Please respect copyright.PENANAag71o8B59R
65024Please respect copyright.PENANAluuE0mF1Ch
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
65024Please respect copyright.PENANAP9bfp069YL
65024Please respect copyright.PENANANsbXyi2Qqd
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
65024Please respect copyright.PENANA7sUyZo8KK5
65024Please respect copyright.PENANAVlna7Vao8W
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
65024Please respect copyright.PENANAHHE5B8XT21
65024Please respect copyright.PENANAliROGA3aoD
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
65024Please respect copyright.PENANAvoE5TRhHqN
65024Please respect copyright.PENANAs4ldWMwv1t
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
65024Please respect copyright.PENANAxxxLDsNAoT
65024Please respect copyright.PENANAVghJq1FF6d
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
65024Please respect copyright.PENANA5bjWho2PN1
65024Please respect copyright.PENANA1lcfJG4XJ5
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
65024Please respect copyright.PENANAohFTskWJrO
65024Please respect copyright.PENANAxIWtXbDwv8
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
65024Please respect copyright.PENANAsWH6AGC7T4
65024Please respect copyright.PENANA44JGVAEqPT
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
65024Please respect copyright.PENANABL94fCpHCL
65024Please respect copyright.PENANAo4R8qlai0g
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
65024Please respect copyright.PENANA1kC6hYl8Xy
65024Please respect copyright.PENANAMsTLgvyKq6
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
65024Please respect copyright.PENANApuPC0VewZc
65024Please respect copyright.PENANAszM4ghkPuw
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
65024Please respect copyright.PENANArRK7ZF8Rq8
65024Please respect copyright.PENANAaOYh6LSLww
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
65024Please respect copyright.PENANAlJR0JFu1ri
65024Please respect copyright.PENANA4XiTJGJIvU
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
65024Please respect copyright.PENANAp2tyjdeSHn
65024Please respect copyright.PENANA4lo216FeUK
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
65024Please respect copyright.PENANAvN94kHx4Dp
65024Please respect copyright.PENANAzTYWRIVd1s
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
65024Please respect copyright.PENANAb9nGf091E4
65024Please respect copyright.PENANADvTURsd3Gt
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
65024Please respect copyright.PENANA6e8icq5vLp
65024Please respect copyright.PENANAnUHNknTro3
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
65024Please respect copyright.PENANAyiGwyQ2WI0
65024Please respect copyright.PENANA6qP7c6nfag
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
65024Please respect copyright.PENANAIWfv2RNCjE
65024Please respect copyright.PENANAmjl70KrMei
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
65024Please respect copyright.PENANAU3PqEj2NOp
65024Please respect copyright.PENANAZzgCxgG7Oc
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
65024Please respect copyright.PENANAFjsZbj5m96
65024Please respect copyright.PENANAUttMAnmmrN
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
65024Please respect copyright.PENANAuPQag9bPad
65024Please respect copyright.PENANAFI9YsGLSJD
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
65024Please respect copyright.PENANAASKoXNMb2D
65024Please respect copyright.PENANAfqcyuVPbAA
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
65024Please respect copyright.PENANAxkt75BZDCA
65024Please respect copyright.PENANAZmsArmHXwM
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
65024Please respect copyright.PENANA8hYlnFJvPn
65024Please respect copyright.PENANA6JHCOZ0KYf
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
65024Please respect copyright.PENANAPIMvXelVDh
65024Please respect copyright.PENANAymQag8kXG0
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
65024Please respect copyright.PENANA77rBz7pXCi
65024Please respect copyright.PENANADd0FTpX9jm
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
65024Please respect copyright.PENANACD2DIjqRJ7
65024Please respect copyright.PENANAOnGyDoHSha
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
65024Please respect copyright.PENANA9OQrcujny3
65024Please respect copyright.PENANAi0RcvesYQO
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
65024Please respect copyright.PENANAk0JGinhBKD
Episode 5
65024Please respect copyright.PENANAFVnW9xLGvu
65024Please respect copyright.PENANAj87p020XKe
65024Please respect copyright.PENANALs2nwHqOhW
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
65024Please respect copyright.PENANA9X7ZJPFCEB
65024Please respect copyright.PENANA0ur8ryUlAK
65024Please respect copyright.PENANAcmWl3fsOdT
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
65024Please respect copyright.PENANArjqRFdLqp0
65024Please respect copyright.PENANAyvN1DnmP15
65024Please respect copyright.PENANAUQJlNTfDAF
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
65024Please respect copyright.PENANAsO52pVmc6Q
65024Please respect copyright.PENANAcKVRGarYdT
65024Please respect copyright.PENANAiWBsC2broF
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
65024Please respect copyright.PENANAkN6WLi6ois
65024Please respect copyright.PENANADmtO2LdLDa
65024Please respect copyright.PENANApojMoYIGrT
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
65024Please respect copyright.PENANAqhvFWoTIry
65024Please respect copyright.PENANA0eyDuFWAD6
65024Please respect copyright.PENANAkJYLAsHueG
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
65024Please respect copyright.PENANAloWtdyUuFW
65024Please respect copyright.PENANAik2j2KVKP2
65024Please respect copyright.PENANAANcHVNngHe
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
65024Please respect copyright.PENANAHHpjqVMirW
65024Please respect copyright.PENANARsqP2jctua
65024Please respect copyright.PENANATSM4d2xGrP
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
65024Please respect copyright.PENANAMUN94xRMBh
65024Please respect copyright.PENANAYFCZhLmAqa
65024Please respect copyright.PENANAyFPXFIkx0E
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
65024Please respect copyright.PENANANvXa1bBnL0
65024Please respect copyright.PENANARLyrTHYlws
65024Please respect copyright.PENANAQRb4hpmL75
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
65024Please respect copyright.PENANAIqIFZrPLow
65024Please respect copyright.PENANAMUUT91G139
65024Please respect copyright.PENANAPshRqVgYMj
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
65024Please respect copyright.PENANATMoxi5fLJW
65024Please respect copyright.PENANAm6MADpVAzR
65024Please respect copyright.PENANAZonAsppiJW
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
65024Please respect copyright.PENANAgVvGJyyfoa
65024Please respect copyright.PENANA6ZqxR0v3oh
65024Please respect copyright.PENANAoBfphIccgt
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
65024Please respect copyright.PENANAn7YGCBwhWO
65024Please respect copyright.PENANAfCRwBj5zkV
65024Please respect copyright.PENANAGatLHuJb4X
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
65024Please respect copyright.PENANALBXa56dCHI
65024Please respect copyright.PENANAkgDhI0iKYu
65024Please respect copyright.PENANAJvj37lckgv
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
65024Please respect copyright.PENANA7HCtVUuXHY
65024Please respect copyright.PENANAQPIPtbQZb3
65024Please respect copyright.PENANAbKIfL4U4vx
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
65024Please respect copyright.PENANAHqXxFpViOS
65024Please respect copyright.PENANArk5y6ZWOBk
65024Please respect copyright.PENANArkUiH2ujFv
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
65024Please respect copyright.PENANAzU99ncZcI4
65024Please respect copyright.PENANAF2meqxfMxe
65024Please respect copyright.PENANAloeawzhUPu
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
65024Please respect copyright.PENANAWGIWjBspN3
65024Please respect copyright.PENANAP0OBnQpAps
65024Please respect copyright.PENANApNXRdG68d3
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
65024Please respect copyright.PENANAacgWarJYEa
65024Please respect copyright.PENANA9JjxVLLiti
65024Please respect copyright.PENANAYOUiDhhzni
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
65024Please respect copyright.PENANAJv9CSasSGi
65024Please respect copyright.PENANAmIYvRZiVm5
65024Please respect copyright.PENANAo5QMKtyCPC
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
65024Please respect copyright.PENANAqPPsbn4X1C
65024Please respect copyright.PENANAmgJzOa0AdA
65024Please respect copyright.PENANAA2mboChsgw
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
65024Please respect copyright.PENANAwq8BNWKIuX
65024Please respect copyright.PENANATNhbyGRHLy
65024Please respect copyright.PENANArtyy4yCp2V
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
65024Please respect copyright.PENANAm9shHVo0yZ
65024Please respect copyright.PENANAR5eJq2Vyam
65024Please respect copyright.PENANAt1PWcimZzx
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
65024Please respect copyright.PENANA3JPRQa29Bi
65024Please respect copyright.PENANAuzEWSLFKkF
65024Please respect copyright.PENANAMumobejdNO
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
65024Please respect copyright.PENANAjLdeDMVgv8
65024Please respect copyright.PENANAIwYJAYVu6P
65024Please respect copyright.PENANA4LY5h6kRhR
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
65024Please respect copyright.PENANA2vNRePcNbL
65024Please respect copyright.PENANA1MblD5pWCz
65024Please respect copyright.PENANABxdo8OT7PB
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
65024Please respect copyright.PENANAJa4L4LFlrx
65024Please respect copyright.PENANASD62RsVh9N
65024Please respect copyright.PENANAvBbvbp6EF0
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
65024Please respect copyright.PENANAlCk27cpEue
65024Please respect copyright.PENANASF1J1mhEUS
65024Please respect copyright.PENANAaSb2bbwbzL
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
65024Please respect copyright.PENANAiwwH8mxhcx
65024Please respect copyright.PENANAW1jMk0k9Et
65024Please respect copyright.PENANAyya0reKint
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
65024Please respect copyright.PENANAh07gSeGW4S
65024Please respect copyright.PENANAGyaa4iW563
65024Please respect copyright.PENANAM7rwKhzM6B
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
65024Please respect copyright.PENANAm8upYLHzvN
65024Please respect copyright.PENANADAzBlgIo1Z
65024Please respect copyright.PENANAkKlNeMjlMM
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
65024Please respect copyright.PENANAzCh1QTJY7V
65024Please respect copyright.PENANAHmDSHT4U7z
65024Please respect copyright.PENANAj7JxkuOOqN
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
65024Please respect copyright.PENANAFRveH3wbKJ
65024Please respect copyright.PENANAaJHtGUnowA
65024Please respect copyright.PENANAgLzf2gVtoe
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
65024Please respect copyright.PENANAbbyO5a3Ow5
65024Please respect copyright.PENANAsBfTwJnBnJ
65024Please respect copyright.PENANAiJ4IF5PxzR
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
65024Please respect copyright.PENANAgZdKiqzPF5
65024Please respect copyright.PENANA7vSnlcQlYf
65024Please respect copyright.PENANAgzvzqPAZ1T
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
65024Please respect copyright.PENANAyOi1V8Y5r1
65024Please respect copyright.PENANAEcHU5YuVWP
65024Please respect copyright.PENANAvfD1O7CWwp
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
65024Please respect copyright.PENANA7d0D91HKmN
65024Please respect copyright.PENANAMjSPT5w16a
65024Please respect copyright.PENANAG26TKasIpY
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
65024Please respect copyright.PENANAhoVlZeq5zN
65024Please respect copyright.PENANAzG4i4eS1Hc
65024Please respect copyright.PENANAyXDKk2wnYs
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
65024Please respect copyright.PENANAv3Mu05XS8n
65024Please respect copyright.PENANAQKAZuCIa9D
65024Please respect copyright.PENANA3zWL72IpXO
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
65024Please respect copyright.PENANAHUmgjjEO41
65024Please respect copyright.PENANAn9SzVqllvN
65024Please respect copyright.PENANAHaCGbIzqGr
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
65024Please respect copyright.PENANAEIqpysuBSv
65024Please respect copyright.PENANASh1Ys6ga9M
65024Please respect copyright.PENANAo1SzHBVI0A
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
65024Please respect copyright.PENANAAf22nJApcJ
65024Please respect copyright.PENANAftWIf0EeUj
65024Please respect copyright.PENANAvx3ujUEolJ
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
65024Please respect copyright.PENANA8pJyxACP7C
65024Please respect copyright.PENANAOI38mzDopv
65024Please respect copyright.PENANA6ViA3KrLhQ
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
65024Please respect copyright.PENANAvE9uaw3zv5
65024Please respect copyright.PENANAQpz3sPv24O
65024Please respect copyright.PENANAxO5ugqleUQ
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
65024Please respect copyright.PENANAyqRZQn5TK2
65024Please respect copyright.PENANA9uIdAEgjKx
65024Please respect copyright.PENANAmj9z9WKUf0
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
65024Please respect copyright.PENANA85cMd2HF6b
65024Please respect copyright.PENANAPsXku1lcGM
65024Please respect copyright.PENANAyE18GH9yiv
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
65024Please respect copyright.PENANAnWZxA3hnr0
65024Please respect copyright.PENANAgSOqc7SvqK
65024Please respect copyright.PENANAAApslVTSVp
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
65024Please respect copyright.PENANAaqm56HMJLR
65024Please respect copyright.PENANAK3aZ3FURXM
65024Please respect copyright.PENANAswkFUPeL5S
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
65024Please respect copyright.PENANAtW20NZQL5Z
65024Please respect copyright.PENANAjG1kV57ZUL
65024Please respect copyright.PENANAJBTPh2bSox
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
65024Please respect copyright.PENANAFfCWoMklOs
65024Please respect copyright.PENANAW4IX3zdNGw
65024Please respect copyright.PENANAJsdcuaPpJV
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
65024Please respect copyright.PENANASB7XNN7r2X
65024Please respect copyright.PENANAns1FGxhFMN
65024Please respect copyright.PENANA1dNelQHlAx
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
65024Please respect copyright.PENANAiD2LYg10rB
65024Please respect copyright.PENANAoFM0hx33Xl
65024Please respect copyright.PENANAUJ7XZqYPyj
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
65024Please respect copyright.PENANAYpZy2NiOM2
65024Please respect copyright.PENANAbpmj4XASpI
65024Please respect copyright.PENANAwNpM4HTxGe
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
65024Please respect copyright.PENANANCglHidUSk
65024Please respect copyright.PENANAVenSIDyUHc
65024Please respect copyright.PENANA0X7KgeTd5j
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
65024Please respect copyright.PENANACcwfHEBgGn
65024Please respect copyright.PENANAnP0OXA95b5
65024Please respect copyright.PENANA5sspLcJMXN
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
65024Please respect copyright.PENANAQSEnm0wG2J
65024Please respect copyright.PENANACGMMIM4yP6
65024Please respect copyright.PENANAvSKwKPyUnu
“Tapi lebih enak kan?”
65024Please respect copyright.PENANACEwnfXSCuP
65024Please respect copyright.PENANARv9KsixDR9
65024Please respect copyright.PENANAq9UAoUrWDR
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
65024Please respect copyright.PENANAmv7aQdb8UX
65024Please respect copyright.PENANAQyVWfve6jx
65024Please respect copyright.PENANAUPTLPtDDzN
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
65024Please respect copyright.PENANAsdAVaSFnnY
65024Please respect copyright.PENANAxsHgyQGc62
65024Please respect copyright.PENANAD1vGriA2TX
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
65024Please respect copyright.PENANAB7J1WBzAi2
65024Please respect copyright.PENANARawYVXzEe7
65024Please respect copyright.PENANA80EbMhKOQV
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
65024Please respect copyright.PENANAjUKhImvlPm
65024Please respect copyright.PENANAyHGQpJSzTW
65024Please respect copyright.PENANAM82C8FQN1E
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
65024Please respect copyright.PENANA6iDuHD98ky
65024Please respect copyright.PENANAcyzbJ2jBgA
65024Please respect copyright.PENANAhJaPeyVi6e
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
65024Please respect copyright.PENANAaaaEGOHEzz
65024Please respect copyright.PENANAanukhxBPMy
65024Please respect copyright.PENANAWXOe5afhYU
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
65024Please respect copyright.PENANAtKTinlp67f
65024Please respect copyright.PENANA0wZe9zxVv0
65024Please respect copyright.PENANAaDU50hMMz1
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
65024Please respect copyright.PENANAx12Ujk8wuN
65024Please respect copyright.PENANA0jLIvc8zb8
65024Please respect copyright.PENANA7ORliSwn9W
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
65024Please respect copyright.PENANA7mIdKXS8S7
65024Please respect copyright.PENANAOUATp6R40X
65024Please respect copyright.PENANArB1YLDT8VC
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
65024Please respect copyright.PENANAKKXB1fUc4l
65024Please respect copyright.PENANAxcPEr7edr8
65024Please respect copyright.PENANA2SC187j4zD
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
65024Please respect copyright.PENANAk2OgbFpP1S
65024Please respect copyright.PENANA0WXRkAefIO
65024Please respect copyright.PENANAHlu8Sg55lm
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
65024Please respect copyright.PENANAZlipzxyPgF
65024Please respect copyright.PENANAQajSngc2QK
65024Please respect copyright.PENANAoCPCXmivbH
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
65024Please respect copyright.PENANAaHJt9fyltL
65024Please respect copyright.PENANA4iTMVsnrqr
65024Please respect copyright.PENANAJ2ySOnN07D
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
65024Please respect copyright.PENANAsNfHMSzm67
65024Please respect copyright.PENANATlhAwhuPDJ
65024Please respect copyright.PENANAJHDjQ2RvTt
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
65024Please respect copyright.PENANAinfmondOwW
65024Please respect copyright.PENANAp8jUTSHxeu
65024Please respect copyright.PENANAqjnqCnKY5j
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
65024Please respect copyright.PENANAuMTxaepXFG
65024Please respect copyright.PENANAwzR5FJ4koj
65024Please respect copyright.PENANAUmyXxOXMrt
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
65024Please respect copyright.PENANAlcPQKlFjoT
65024Please respect copyright.PENANAuqOjsOgyWD
65024Please respect copyright.PENANAhXw5VSckk2
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
65024Please respect copyright.PENANANTFLHg25g0
65024Please respect copyright.PENANAYcE4mQ6eZS
65024Please respect copyright.PENANAykpoKHFlYM
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
65024Please respect copyright.PENANAFznYnacrMs
65024Please respect copyright.PENANAoWI81cl4K0
65024Please respect copyright.PENANABHMkPiyR83
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
65024Please respect copyright.PENANAT14zZdaNtW
65024Please respect copyright.PENANAxjujhr7k33
65024Please respect copyright.PENANA6rOo2V53qY
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
65024Please respect copyright.PENANAf6mHGdpYzx
65024Please respect copyright.PENANAv496nOr1kh
65024Please respect copyright.PENANAzFlCwXVyhC
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
65024Please respect copyright.PENANAcssSnTOT25
65024Please respect copyright.PENANAY90R2KNwbh
65024Please respect copyright.PENANAgEv9REKT4p
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
65024Please respect copyright.PENANAvvNEorbdPn
65024Please respect copyright.PENANAgIZBq1L2uj
65024Please respect copyright.PENANAmENxi5TH5P
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
65024Please respect copyright.PENANAQMQBN6ggvB
65024Please respect copyright.PENANAmKm4MjJbaH
65024Please respect copyright.PENANAcFaa0DX0V3
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
65024Please respect copyright.PENANAkBtZMb9O5f
65024Please respect copyright.PENANAIIFQcBBAsd
65024Please respect copyright.PENANA4RvprbwYa1
65024Please respect copyright.PENANAySqhJ3CSOr
65024Please respect copyright.PENANA5tCuynocJJ
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
65024Please respect copyright.PENANAWSvdKqcQlZ
65024Please respect copyright.PENANAa5GHsSdQEg
65024Please respect copyright.PENANAAGMOuunItq
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
65024Please respect copyright.PENANAfoQHFd2tRc
65024Please respect copyright.PENANAHILJjAI8F4
65024Please respect copyright.PENANAxc67oswsFG
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
65024Please respect copyright.PENANAN04cHsFXPO
65024Please respect copyright.PENANA84hinPzXXr
65024Please respect copyright.PENANAqSCn8OiUMN
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
65024Please respect copyright.PENANArU9heHkLYq
65024Please respect copyright.PENANA6wibh8L3Ym
65024Please respect copyright.PENANA8kyiweqAUZ
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
65024Please respect copyright.PENANA0USeFqeWtR
Episode 6
65024Please respect copyright.PENANASQ7SvirFTB
65024Please respect copyright.PENANApKqZPkAe35
65024Please respect copyright.PENANARyCieBSeqI
65024Please respect copyright.PENANAcJHMU4N8PV
65024Please respect copyright.PENANA7p8OWN20wJ
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
65024Please respect copyright.PENANA773ItVe9qz
65024Please respect copyright.PENANAuYvk3ZyUhF
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
65024Please respect copyright.PENANA5qv5qwzVBp
65024Please respect copyright.PENANAPmNPViCGX8
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
65024Please respect copyright.PENANALurFFLcjvx
65024Please respect copyright.PENANAegmOTpJWfG
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
65024Please respect copyright.PENANAEsxCTJBY5m
65024Please respect copyright.PENANAYVjKbTLvCh
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
65024Please respect copyright.PENANADDVSxuWt3d
65024Please respect copyright.PENANAFdvQMnTs8n
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
65024Please respect copyright.PENANAWgyyuNVdmj
65024Please respect copyright.PENANAl2xYNinOaX
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
65024Please respect copyright.PENANAW6W6oeRJ9W
65024Please respect copyright.PENANAWo9jpMrBZX
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
65024Please respect copyright.PENANAQYvzQTvrD0
65024Please respect copyright.PENANAahWQ7JI0PR
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
65024Please respect copyright.PENANAwWWOz3sCU1
65024Please respect copyright.PENANAtvf7dSZVGl
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
65024Please respect copyright.PENANAeLg3GLKZI8
65024Please respect copyright.PENANABf7KX8SJdc
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
65024Please respect copyright.PENANAXjGowHzrmg
65024Please respect copyright.PENANA0085Nribjs
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
65024Please respect copyright.PENANAZrv3oUGT9M
65024Please respect copyright.PENANAdplvTpZ4Rd
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
65024Please respect copyright.PENANA2621Llf4t1
65024Please respect copyright.PENANA3Jb6h2FBC1
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
65024Please respect copyright.PENANARAuUGuTVNr
65024Please respect copyright.PENANA9Fi20Aa8xT
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
65024Please respect copyright.PENANAOpp2oxKH9M
65024Please respect copyright.PENANAkxCKgjL39o
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
65024Please respect copyright.PENANAnOho4Qvvle
65024Please respect copyright.PENANAdS5rNCOnQW
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
65024Please respect copyright.PENANAJKzdfR928W
65024Please respect copyright.PENANAB1ZfbCZXv3
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
65024Please respect copyright.PENANAz32flGM6SC
65024Please respect copyright.PENANAohA0eGKWMR
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
65024Please respect copyright.PENANAaBVIOlYpfq
65024Please respect copyright.PENANAQRSubcDz6E
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
65024Please respect copyright.PENANAqI6Y6orFdi
65024Please respect copyright.PENANA0oKobik4FA
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
65024Please respect copyright.PENANAKDn3Aj7HwP
65024Please respect copyright.PENANAf8WhjSOm80
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
65024Please respect copyright.PENANAF0Uag5Ei95
65024Please respect copyright.PENANAMdrK7SnbNS
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
65024Please respect copyright.PENANA5ILN13DzYD
65024Please respect copyright.PENANAORViMKNLo4
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
65024Please respect copyright.PENANAw6RuiT0QUG
65024Please respect copyright.PENANAI45ZalYxdR
“Ooo…belum menikah?”
65024Please respect copyright.PENANADaU1lkrFq2
65024Please respect copyright.PENANAzWr1UtTGqF
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
65024Please respect copyright.PENANABg4FJPXchM
65024Please respect copyright.PENANAPSdTVMhjPL
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
65024Please respect copyright.PENANAoLF8TwFn1n
65024Please respect copyright.PENANAsfFUGhDutX
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
65024Please respect copyright.PENANAiUgKEnea91
65024Please respect copyright.PENANAqyUOU3MvTo
“Sakit apa?”
65024Please respect copyright.PENANAgZM3Plmvk0
65024Please respect copyright.PENANAnpK5SgaqIK
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
65024Please respect copyright.PENANA48espwFlje
65024Please respect copyright.PENANAfLIptNjWtw
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
65024Please respect copyright.PENANAxbk55xyQQF
65024Please respect copyright.PENANAacjzSO0jyj
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
65024Please respect copyright.PENANAv2nQlRzAeg
65024Please respect copyright.PENANA9oIGr2b9li
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
65024Please respect copyright.PENANA0Ol4SYKRrS
65024Please respect copyright.PENANAHsoMBtADvs
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
65024Please respect copyright.PENANAOipAK3syAN
65024Please respect copyright.PENANA4t00wIui7G
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
65024Please respect copyright.PENANAnjpc0gceCG
65024Please respect copyright.PENANAoXSeUHeJTz
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
65024Please respect copyright.PENANAcH91EAbYXr
65024Please respect copyright.PENANAOFC2y0jPr5
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
65024Please respect copyright.PENANAI1s2HQ0IEP
65024Please respect copyright.PENANA16U7E4f4uQ
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
65024Please respect copyright.PENANAF1rqKFOeJj
65024Please respect copyright.PENANAMcWIOfzMpT
Tapi dari mana aku harus memulainya?
65024Please respect copyright.PENANAMSS8B1DFIu
65024Please respect copyright.PENANA0foooCb295
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
65024Please respect copyright.PENANAlCFKds3Qn1
65024Please respect copyright.PENANA0E6mKYKmYI
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
65024Please respect copyright.PENANAbLScBVvSob
65024Please respect copyright.PENANAIca9l9aLzL
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
65024Please respect copyright.PENANA7NmrGdpHZ9
65024Please respect copyright.PENANAnyTh1Bki2G
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
65024Please respect copyright.PENANAvyCiJw9zJE
65024Please respect copyright.PENANA9oSgMYQDaK
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
65024Please respect copyright.PENANACVlHaXEHhw
65024Please respect copyright.PENANAjd8h4scw88
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
65024Please respect copyright.PENANAbaqHMdTZA5
65024Please respect copyright.PENANAkzIaR6JXfy
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
65024Please respect copyright.PENANAKwle15FRUf
65024Please respect copyright.PENANAobm7FnHMiF
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
65024Please respect copyright.PENANA1H9CQY8IZZ
65024Please respect copyright.PENANAJeORkbK5kB
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
65024Please respect copyright.PENANA6Rv1yWIJ87
65024Please respect copyright.PENANAFNLyFWpW3R
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
65024Please respect copyright.PENANATKYJKrMEkO
65024Please respect copyright.PENANAj1CTMsTANj
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
65024Please respect copyright.PENANAzWfGb6SnZw
65024Please respect copyright.PENANAyWMKu7MI71
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
65024Please respect copyright.PENANA9DgG6VTNPm
65024Please respect copyright.PENANAqtlsBQX7A2
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
65024Please respect copyright.PENANAWA6QcDahcS
65024Please respect copyright.PENANAjycEarC5d0
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
65024Please respect copyright.PENANA6liRLZoF7I
65024Please respect copyright.PENANAPYL71gK72Z
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
65024Please respect copyright.PENANAw2PRybPM25
65024Please respect copyright.PENANAFUXxXj23tg
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
65024Please respect copyright.PENANAcEiK8yuHzK
65024Please respect copyright.PENANARKIFAGqK86
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
65024Please respect copyright.PENANALlVN9LBEOF
65024Please respect copyright.PENANAWRvMW5C8hH
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
65024Please respect copyright.PENANAdrz41S5EKo
65024Please respect copyright.PENANAwYYPRabhq8
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
65024Please respect copyright.PENANAzfGllxONWO
65024Please respect copyright.PENANAY3CspBOtsR
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
65024Please respect copyright.PENANAiZMeeSxaOR
65024Please respect copyright.PENANAtBfzxlS95E
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
65024Please respect copyright.PENANAszrNbC8gZz
65024Please respect copyright.PENANACSwSTzif4x
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
65024Please respect copyright.PENANA2dcoO6DrSw
65024Please respect copyright.PENANA43cqdAbOgs
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
65024Please respect copyright.PENANAyBnOd4mTBL
65024Please respect copyright.PENANAydLxYeqHyr
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
65024Please respect copyright.PENANAlxPi3KTktk
65024Please respect copyright.PENANAIV6kbiGAkc
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
65024Please respect copyright.PENANANSlKXJXpFd
65024Please respect copyright.PENANAxPTvrhhJjF
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
65024Please respect copyright.PENANAYwVobwgWFu
65024Please respect copyright.PENANAVxOfPugdfp
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
65024Please respect copyright.PENANAxmFna9QQx1
65024Please respect copyright.PENANAEfJnAqdK5t
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
65024Please respect copyright.PENANAd75AGcA1gF
65024Please respect copyright.PENANAp5aXy73opq
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
65024Please respect copyright.PENANAsdwCp8gB5A
65024Please respect copyright.PENANAYIhdmwNBfu
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
65024Please respect copyright.PENANARHSBXBhv7Z
65024Please respect copyright.PENANA8cwivTirTC
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
65024Please respect copyright.PENANAjQl83BLnYo
65024Please respect copyright.PENANASNt9vBf8jw
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
65024Please respect copyright.PENANAzmqUH2wRO9
65024Please respect copyright.PENANACcHj15q3dG
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
65024Please respect copyright.PENANA9CSOADUIFI
65024Please respect copyright.PENANAlFlK5jSKSa
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
65024Please respect copyright.PENANApuuUGXUjGg
65024Please respect copyright.PENANAUdLfsr6UfN
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
65024Please respect copyright.PENANAAW489zbge1
65024Please respect copyright.PENANANbpOJnkdx5
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
65024Please respect copyright.PENANA0OqbfvilWf
65024Please respect copyright.PENANA54mC3lGdea
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
65024Please respect copyright.PENANAKQ8v7UThJ1
65024Please respect copyright.PENANA7mm5QAoZyM
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns216.73.216.239da2