
3.Reuni yang Fantastis
Tadinya aku tidak mengutamakan sex di atas segalanya. Tadinya aku menganggap sex cuma kewajiban seorang istri untuk selalu melayani hasrat suami ketika tubuhku dibutuhkan. Karena itu aku tak pernah punya inisiatif untuk melakukan hal yang aneh-aneh. Maka meskipun berhari-hari tubuhku tak disentuh oleh suami, aku tak pernah mengeluh apalagi protes. Dan aku selalu berusaha mengerti bahwa suamiku terlalu letih mencari uang, sehingga wajarlah kalau ia pulang langsung tidur.
19983Please respect copyright.PENANAhB9hKPz5Fw
19983Please respect copyright.PENANAkZboPsm5UK
Namun setelah suamiku mengajak untuk swing dengan sahabatnya yang bernama Edo itu, aku mulai merasakan bahwa sex itu sesuatu yang indah….indah sekali. Padahal tadinya aku menganggap ajakan swing itu sesuatu yang gila-gilaan. Tapi ternyata sangat indah untuk kukenang.
19983Please respect copyright.PENANA6Ar2KDJHoK
19983Please respect copyright.PENANAWXdoa9ogHS
Tapi sayang, keindahan yang bisa kureguk dari teman suamiku bernama Edo itu tak berlangsung lama. Karena pada suatu saat ia dan istrinya pindah ke Gorontalo.
19983Please respect copyright.PENANAQDeczid2q6
19983Please respect copyright.PENANAt9Ou4WKGHI
Dan aku mencoba untuk melupakannya, menganggap semua yang pernah terjadi dengan Edo itu hanya mimpi belaka.
19983Please respect copyright.PENANAWYeiQBUWFp
19983Please respect copyright.PENANAajezJa28Tq
Namun suamiku menghadirkan lagi seorang lelaki tampan bernama Jaka. Meski tidak kuperlihatkan secara terang-terangan di depan suamiku, sebenarnya aku suka sekali dengan ketampanan mantan teman sekelas suamiku semasa di SMA itu. Maka ketika aku harus digauli oleh lelaki bernama Jaka itu, sebenarnya hatiku bersorak gembira. Biarlah suamiku menggauli istri Jaka, yang penting aku bisa menikmati indahnya digumuli oleh lelaki tampan itu.
19983Please respect copyright.PENANA6GHEcbcXkO
19983Please respect copyright.PENANALGSpkuskJ6
Jujur harus kuakui, pola hidup suamiku yang tadinya kuanggap aneh itu, akhirnya membuatku ketagihan. Terlebih setelah merasakan disetubuhi oleh lelaki tampan bernama Jaka itu, rasanya hidupku seperti di surga…surga dunia.
19983Please respect copyright.PENANAfJVvg7Kj1V
19983Please respect copyright.PENANA5cADJoWrIJ
Dan aku merasa jadi wanita yang senantiasa dipuasi oleh ide-ide suamiku dan teman-temannya.
19983Please respect copyright.PENANANtM9VZqw8F
19983Please respect copyright.PENANATlh2bq8jGx
Pada suatu hari, suamiku memberitahu sesuatu yang lebih edan lagi (edan tapi pasti asyik dan membuatku penasaran):
19983Please respect copyright.PENANAJIXsv4bqvU
19983Please respect copyright.PENANAjm7rfy5mFu
“Kita akan reuni di Puncak,” kata suamiku.
19983Please respect copyright.PENANAR8dWWkR1hR
19983Please respect copyright.PENANApOQ7fHbrlZ
“Reuni dengan teman-teman sefakultas?” tanyaku.
19983Please respect copyright.PENANAWdp1gtVjCq
19983Please respect copyright.PENANAIkJlkMqL4x
“Mantan teman-teman seangkatan di SMA. Jadi Jaka juga termasuk yang akan hadir di Puncak nanti.”
19983Please respect copyright.PENANAflcmXSVxPK
19983Please respect copyright.PENANAQNkvsSwQ4h
“Gak pake nginap kan di Puncak Bang?”
19983Please respect copyright.PENANA4bTmkuC8c1
19983Please respect copyright.PENANAqUq9aoANCQ
“Justru tergantung jumlah teman yang hadir nanti. Kalau yang hadir duapuluh orang, bisa duapuluh hari kita nginap di sana. Tapi menurut perkiraanku paling banyak juga cuma tujuh orang yang akan hadir. Karena yang lainnya banyak yang sudah pindah ke luar Jawa, bahkan ada yang menetap di luar negri. Jadi kami lost contact dengan mereka.”
19983Please respect copyright.PENANAoBRRV1ZLUX
19983Please respect copyright.PENANAd8CohKRqF7
“Ntar dulu Bang…kok aneh? Kenapa jumlah yang hadir bisa jadi patokan lamanya kita tinggal di Puncak?”
19983Please respect copyright.PENANA7YVGazWuIn
19983Please respect copyright.PENANAOUESdWeI8i
Suamiku tersenyum, lalu berkata setengah berbisik, “Bukan reuni biasa, Sayang. Kita akan bikin acara rolling party….”
19983Please respect copyright.PENANADWBphB2UMX
19983Please respect copyright.PENANATNN1t0moXb
“Rolling party gimana Bang? Gak ngerti ah.”
19983Please respect copyright.PENANA3MCGPjSeCb
19983Please respect copyright.PENANAI7HjH7vyLS
“Begini…misalnya yang hadir tujuh orang termasuk aku. Maka keenam orang temanku harus merasakan hubungan sex denganmu. Aku juga akan merasakan hubungan sex dengan istri-istri temanku yang enam orang itu.”
19983Please respect copyright.PENANAOmVKDoB1RX
19983Please respect copyright.PENANAuHOwXqDhrs
“Wuihh…edan banget acaranya !” seruku dengan bulu kuduk merinding.
19983Please respect copyright.PENANA9iBHpWfNwb
19983Please respect copyright.PENANAYE58nrWXce
“Pasti hot lah acaranya.”
19983Please respect copyright.PENANAETa9w7ymD0
19983Please respect copyright.PENANAIPquVyRtKp
“Tapi toko gimana Bang?” tanyaku dengan rasa penasaran dan membayangkan fantastisnya acara reuni itu.
19983Please respect copyright.PENANAdRjgrJpv4z
19983Please respect copyright.PENANA6OoIQLwEhx
“Suruh tungguin aja sama Mimin. Bisa dibantu sama Herman, karena nanti aku mau nyetir sendiri. Jadi suruh aja Herman tidur di sini sambil bantu-bantuin Mimin.”
19983Please respect copyright.PENANAc92KG4T9I3
19983Please respect copyright.PENANAgxlEcp1lhY
Aku terdiam. Membayangkan serunya acara reunian itu.
19983Please respect copyright.PENANAG4Y1DzMLsd
19983Please respect copyright.PENANAMgLMNeAup4
“Kamu sanggup kan ikut dalam acara khusus reuni itu?”
19983Please respect copyright.PENANAupXSB2pyLU
19983Please respect copyright.PENANAySZQzF5RuE
“Kalau aku kan perempuan Bang. Ladeni lelaki sambil tidur juga bisa. Justru Abang tuh…sanggup gak kalau ternyata yang hadir duapuluh orang? Bisa Abang menggauli perempuan sebanyak itu?”
19983Please respect copyright.PENANAxNbhOxZwmk
19983Please respect copyright.PENANAjwgW3nRoNr
“Biasanya ganti perempuan ganti mood. Minimal semalam sekali, pasti bisa lah.”
19983Please respect copyright.PENANARDHFsaryr2
19983Please respect copyright.PENANAZuQ7Wc605B
“Jadi nanti rencananya semalaman aku harus tidur dengan orang lain, lalu besoknya dengan yang lain lagi, besoknya dengan yang lain lagi, gitu?”
19983Please respect copyright.PENANAicECXFAX7d
19983Please respect copyright.PENANABv9u0ukdAZ
“Iya. Pokoknya nanti ada yang mengatur. Misalnya malam ini kamu bersama si A, besok malam bersama si B, malam berikutnya lagi dengan si C dan seterusnya. Tentu bukan hanya digauli, tapi tidur bersamanya, makan bersamanya, segalanya bersama teman yang giliran berpartner denganmu itu sampai berganti partner berikutnya. Ngerti kan?”
19983Please respect copyright.PENANAtJ1t8ZIcCp
19983Please respect copyright.PENANAPPAKpJ5TSL
“Ngerti…iiih…aku merinding nih…bayanginnya aja serem….”
19983Please respect copyright.PENANAWs3UqCvIXX
19983Please respect copyright.PENANAOY7KYhsoUA
“Serem apanya? Istri-istri yang hadir di sana, bukan mau digangbang. Bedanya dengan yang pernah kita lakukan, di reuni itu tiap malam kita ganti pasangan dengan yang baru, besoknya yang baru lagi dan seterusnya.”
19983Please respect copyright.PENANAJ3dLOfgwPD
19983Please respect copyright.PENANA3vpog7WPs8
“Hihihi…Bang Yadi bakal ganti cewek baru dong tiap malam…”
19983Please respect copyright.PENANAXnDtCaVejt
19983Please respect copyright.PENANA2s0C7X3Rla
“Kamu juga bakal ganti cowok baru tiap malam. Gimana? Siap mental dan fisik?”
19983Please respect copyright.PENANA3chLrLbr6Z
19983Please respect copyright.PENANAhPLef8cBZI
“Terserah Abang aja. Aku kan istri Abang. Jadi aku sih ikut maunya Abang aja.”
19983Please respect copyright.PENANAAOW2a6T7iD
19983Please respect copyright.PENANA2G2baHC5cc
“Nah gitu dong yang namanya istri tercintaku.”
19983Please respect copyright.PENANAAToMRE5XPA
19983Please respect copyright.PENANAlTYBwceOSb
“Tapi Bang…emangnya reuni itu mau diselenggarakan di mana? Kan harus banyak kamarnya. Masa mau geletak di lantai kayak pindang bandeng?”
19983Please respect copyright.PENANAsiaEuipxqq
19983Please respect copyright.PENANAFWlC9dEwL3
“Salah satu temanku punya hotel kecil. Yah kamarnya juga gak sampai limapuluh. Di situ nanti reuninya. Pokoknya selama reuni itu, hotelnya gak terima tamu dari luar.”
19983Please respect copyright.PENANAqKtU1PNUrc
19983Please respect copyright.PENANALm2z0BicAB
“Biasanya kalau reuni gitu suka pada pamer. Pamer mobil, pakaian, perhiasan dan sebagainya.”
19983Please respect copyright.PENANArVX7SPwVWP
19983Please respect copyright.PENANAn5P8EpekMU
“Iya sih. Kan semuanya ingin memperlihatkan sukses yang telah dicapai. Yang merasa gagal dalam perjuangannya, biasanya gak mau hadir dengan bermacam-macam alasan. Mungkin karena merasa minder di depan teman-teman yang sudah pada sukses.”
19983Please respect copyright.PENANArozKilYPv5
19983Please respect copyright.PENANAr9TGm5RVxP
“Berarti aku harus tampil glamour nanti ya Bang?”
19983Please respect copyright.PENANA9Ev2GJYSQ5
19983Please respect copyright.PENANAzxN6TOaotI
“Iya. Jangan kalah sama istri teman-temanku.”
19983Please respect copyright.PENANAnty3ytMhkJ
19983Please respect copyright.PENANAAjqAorgyho
“Nanti sore mau beli baju yang bagus-bagus ah.”
19983Please respect copyright.PENANAEJuuxKMzz8
19983Please respect copyright.PENANAn2PnTa0UaH
“Iya. Sama Herman aja ya. Aku lagi pengen istirahat. Soalnya besok mau ke Jakarta lagi, harus sepagi mungkin, jam delapan harus sudah tiba di Jakarta.”
19983Please respect copyright.PENANAAr39OxlaxK
19983Please respect copyright.PENANATgTDYcE9Hx
Mendengar suamiku mau ke Jakarta, aku jadi teringat kisah dua bulan yang lalu. Saat itu juga suamiku sedang berada di Jakarta. Saat itu Bang Jaka meneleponku. Intinya, ia ingin datang ke rumahku, tentu akan minta izin dulu kepada suamiku. Tentu aku tahu apa tujuan utama Bang Jaka mau datang ke rumahku. Tapi karena suamiku sedang berada di Jakarta, aku harus meneleponnya dulu. Lalu aku menelepon suamiku, yang katanya masih seminggu lagi akan berada di Jakarta untuk urusan bisnis sekaligus menengok Uni Erna.
19983Please respect copyright.PENANArQITj4w68e
19983Please respect copyright.PENANA72vFnKl1ka
Suamiku mengizinkan untuk menerima kedatangan Bang Jaka, meski suamiku sedang di Jakarta. Syaratnya cuma dua, yaitu harus menerima Bang Jaka di kamar atas yang paling kanan, juga harus memijat tombol di belakang lemari kecil di kamar tengah sebelum masuk ke kamar yang kanan itu. Dan aku sudah tahu apa tujuannya. Bahwa suamiku akan melihat hasil rekaman pergumulanku dengan Bang Jaka. Dan aku tahu kalau memutar video hasil rekaman rahasia itu, suamiku seolah mendapatkan rangsangan hebat yang lebih mujarab daripada obat perangsang.
19983Please respect copyright.PENANAg4Yr6t6wWI
19983Please respect copyright.PENANA7ihIoXsfXf
Ketika Bang Jaka datang tepat pada jam 20.30, jantungku memukul kencang melihat lelaki yang sebenarnya sangat kurindukan itu.
19983Please respect copyright.PENANA3gqsYkUWTr
19983Please respect copyright.PENANArQJSziLSh3
Saat itu rumahku sudah sepi, karena toko sudah ditutup, Mimin pun sudah pulang.
19983Please respect copyright.PENANAmFvPlL8gtY
19983Please respect copyright.PENANA5yJ3uJLJ2N
Maka tanpa keraguan lagi, kedatangan lelaki tampan itu kusambut dengan pelukan dan ciuman mesra di ruangan depan. Saat itu aku mengenakan gaun yang cukup unik. Karena gaun itu tanpa lengan dan leher, hanya sampai dada. Di kanan kiri terdapat ritsleting memanjang dari ketiak sampai ujung bawah. Maka kalau ditarik satu sisi saja, aku akan langsung telanjang, seandainya aku tidak mengenakan pakaian dalam. Saat itu aku mengenakan celana dalam. Tapi tidak mengenakan beha.
19983Please respect copyright.PENANAH4bsVqEh5M
19983Please respect copyright.PENANAn2tZdrHyN8
“Aku kangen banget padamu, cantik,” bisik Bang Jaka setelah ciumannya lumatannya terlepas.
19983Please respect copyright.PENANAC7auLS7o2M
19983Please respect copyright.PENANAR56xvphZDd
“Sama Bang…aku juga….mmm, Furry tau Abang mau nginap di sini?”
19983Please respect copyright.PENANA0mNVhI9Ddm
19983Please respect copyright.PENANAZOKBj32PWA
“Dia sedang di Singapura, nemenin ibunya.”
19983Please respect copyright.PENANANDGpAwvonE
19983Please respect copyright.PENANAySfMa3gPfL
“Pantesan Bang Jaka kesepian ya?”
19983Please respect copyright.PENANAZHIuJOj3iV
19983Please respect copyright.PENANACLHnA3jPMD
“Wow…nyentrik juga gaunmu ini, Er?” kata Bang Jaka sambil memegang tarikan ritsleting yang di sebelah kiriku. Lalu menariknya ke bawah.
19983Please respect copyright.PENANAN8607HAFBk
19983Please respect copyright.PENANAFl4oS0yOav
“Bang….” seruku tertahan, karena gaunku langsung jatuh ke lantai, sehingga tubuhku cuma tinggal mengenakan celana dalam saja.
19983Please respect copyright.PENANAKQpTb3PuGQ
19983Please respect copyright.PENANAluKKA006JB
“Hebat gaunnya,” kata Bang Jaka sambil meraihku ke sofa, menyangga bagian bawah payudara kiriku dengan elusan lembut ke arah putingnya (yang kata Bang Jaka sangat indah). Tak cuma itu yang dilakukannya. Ia pun mulai menciumi payudaraku, menyedot pentil payudaraku dengan lembut sehingga lututku terasa mulai lemas. Dan aku langsung rebah di sofa. Membiarkan Bang Jaka menarik celana dalamku, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuhku.
19983Please respect copyright.PENANAg6muq43UrX
19983Please respect copyright.PENANAcgLTjf3iVz
“Wah…jembinya mulai numbuh ya….malah jadi makin indah,” kata Bang Jaka sambil mengelus jembutku yang sudah tumbuh kira-kira 1 cm. Sengaja tidak kucukur, karena Bang Jaka pernah bilang “Kalau dicukur sampai botak, kesannya gersang”.
19983Please respect copyright.PENANA9Uyq2U0BLE
19983Please respect copyright.PENANAUoTWyhR9z0
Bang Jaka menciumi kemaluanku yang kini berbulu pendek ini. Tapi aku menepiskannya sambil berkata, “Di atas aja Bang….takut mendadak ada tamu…”
19983Please respect copyright.PENANAIz3v46n9do
19983Please respect copyright.PENANAEj2xHOPvxV
Bang Jaka mengangguk, kupungut gaunku yang tergeletak di lantai, lalu melangkah ke tangga. Lelaki tampan itu mendampingiku sambil mengelus-elus punggung telanjangku.
19983Please respect copyright.PENANArYxQiEKqnw
19983Please respect copyright.PENANAK0JRP9l9m0
Lalu semua “syarat” yang diajukan oleh Bang Yadi kulaksanakan. Bahwa tanpa sepengetahuan Bang Jaka kupijat tombol di belakang lemari kecil di kamar tengah itu. Berarti kamera tersembunyi di kamar kanan sudah mulai bekerja. Semua yang kulakukan bersama Bang Jaka di kamar kanan, akan terekam. Dan aku harus menganggap kamera itu tidak ada. Aku harus mengikuti keinginan suamiku, bahwa ketika melayani Bang Jaka, aku harus berbuat sebinal mungkin, supaya suamiku cemburu. Dan kelak cemburu itu akan berbunga….bunga gairah !
19983Please respect copyright.PENANAChtiBrP9vt
19983Please respect copyright.PENANAPBeJeuPxSx
Semua syarat itu kuanggap kecil, terlalu kecil kalau kubandingkan dengan apa yang kudapat dari lelaki tampan bernama Jaka itu.
19983Please respect copyright.PENANAQHoFMThhi1
19983Please respect copyright.PENANArAszxa9FSm
Aku masih ingat benar. Bahwa di kamar kanan itu Bang Jaka menanggalkan semua pakaiannya. Lalu duduk di sofa. Dan aku langsung menyergapnya, dengan menduduki pangkal pahanya, setelah membenamkan penisnya ke dalam liang meqiku. Lalu aku mulai action. Senggama dalam posisi duduk begini termasuk favoritku.
19983Please respect copyright.PENANAbbhHtoCU6B
19983Please respect copyright.PENANA0R7YEp81b9
Ya…malam itu berkat kebesaran hati Bang Yadi, aku bisa habis-habisan bersetubuh dengan Bang Jaka dalam bermacam-macam posisi.
19983Please respect copyright.PENANAXdGJShtSCP
19983Please respect copyright.PENANArx9gssPUvx
Esoknya, setelah Bang Jaka pulang, aku mandi sebersih-bersihnya dengan kepuasan yang sangat mendalam.
19983Please respect copyright.PENANAIUCTTA13Zs
19983Please respect copyright.PENANA73yOiS6Z1m
O, Bang Yadi yang baik hati, aku sangat berterimakasih padamu dengan semua yang kudapat ini. Aku semakin sayang padamu. Dan aku harus membalasnya dengan kebaikan pula. Karena itu aku berpikir berhari-hari, ingin melakukan sesuatu sebagai balas budi kepada suamiku.
19983Please respect copyright.PENANAVDtJ0Ha1h4
19983Please respect copyright.PENANA7qWP0AQl8h
Akhirnya pilihanku jatuh kepada Mimin, penjaga tokoku yang tamatan SMA itu. Kalau suamiku bisa menggauli Mimin secara rutin dan rahasia, ada dua hal yang kudapatkan. Suamiku akan mendapatkan penyaluran baru, yang lebih muda dariku. Mimin pun pasti akan kerasan bekerja di tokoku, tapi suamiku harus menggaulinya secara rutin. Kalau perlu, seminggu dua kali pun akan kuizinkan. Dan…aku yakin suamiku juga takkan susah memberi izin kalau aku ingin digauli oleh temannya yang bernama Jaka itu.
19983Please respect copyright.PENANAhfpUpXi5sq
19983Please respect copyright.PENANAbbnrqtjnKt
Lalu hal itu pun terjadi. Suamiku berhasil kubujuk untuk menggauli Mimin di kamar lantai atas itu. Tapi kulihat Mimin jadi canggung dan malu-malu kalau berada di dekatku.
19983Please respect copyright.PENANAlvczVqgeyU
19983Please respect copyright.PENANAxxHxH5RU0o
Aku ingin mencairkan kecanggungan Mimin itu. Aku ingin agar dia yakin bahwa izinku memang datang dari hati yang tulus. Maka pada suatu hari toko kututup dan kuajak Mimin ke ruang keluarga yang sudah kugelari dua kasur lebar seperti yang pernah suamiku lakukan waktu mau “mengeroyokku” bersama Bang Jaka. Tapi kini rencanaku berbeda. Kini giliran suamiku yang dikeroyok olehku bersama Mimin. Video threesome FFM pun diputar di DVD playerku, tertayang jelas di TVku yang berlayar 50 inchi itu.
19983Please respect copyright.PENANAphEGYTl7pk
19983Please respect copyright.PENANAu2WCLOnCMD
Mimin pun langsung mengerti apa yang harus ia lakukan setelah melihat adegan-adegan threesome FFM di layar tv itu.
19983Please respect copyright.PENANA95k0EMgN4m
19983Please respect copyright.PENANA0i5hthNrIv
Sambil ketawa cekikikan Mimin menelanjangi dirinya, lalu menelentang di sampingku yang sudah duluan bertelanjang bulat.
19983Please respect copyright.PENANAAVCtHSBBwV
19983Please respect copyright.PENANAQ9Xmw11DEZ
“Ayo Bang…” kataku kepada suamiku yang sudah bertelanjang juga, “silakan pilih mau yang mana dulu? Mau Mimin dulu apa mau aku dulu?”
19983Please respect copyright.PENANAiiBRzBOKZ7
19983Please respect copyright.PENANA8bioQDUYgx
Suamiku tampak senang. Ia mulai mengenjot kemaluanku dulu, tapi beberapa menit kemudian pindah ke atas perut Mimin, lalu mengenjot Mimin dengan garangnya….pindah lagi ke atas perutku…pindah lagi ke atas perut Mimin dan seterusnya. Bahkan pada suatu saat, ketika suamiku main dalam posisi WOT, aku diajak facesitting (aku berlutut dengan sepasang lutut berada di kanan-kiri kepala suamiku, dengan posisi meqi berada di atas mulut suamiku). Lalu suamiku menjilati kemaluanku, sementara Mimin tetap asyik mengayun meqinya dalam posisi woman on top. Berikutnya aku gantian tempat dengan Mimin. Aku yang aktif mengayun pantat di atas batang kemaluan suamiku, sementara Mimin bisa menikmati enaknya berlutut dan suamiku menjilati meqinya yang berjembut jarang dan halus itu.
19983Please respect copyright.PENANAOfafTGANSS
19983Please respect copyright.PENANAQ3SHf2dTJ2
Begitulah….sejak terjadinya threesome FFM di ruang keluarga itu, Mimin jadi tidak malu-malu lagi kalau sedang berada di dekatku. Bahkan kalau toko sedang sepi pembeli, Mimin suka kuajak ngobrol. Aku pun memberitahu bahwa di zaman modern ini, semua yang telah kami lakukan boleh disebut wajar-wajar saja. Tidak ada yang perlu membuatnya ragu dan canggung lagi. Tampaknya Mimin pun mulai memahami jalan pikiranku dan suamiku.
19983Please respect copyright.PENANAM6L4IMA3AO
19983Please respect copyright.PENANAL62jCg71pg
Lalu, apakah semua yang telah terjadi itu membuat cintaku berkurang kepada suamiku? Tidak. Aku bahkan semakin mencintai dan menyayanginya. Karena aku seakan diperkenalkan kepada alam yang jauh lebih indah daripada sebelumnya, berkat kebaikan dan kebvesaran hati suamiku.
19983Please respect copyright.PENANAKvsREnHhdu
19983Please respect copyright.PENANAUAb1C2rkVU
Dan kini suamiku punya rencana untuk menghadiri reuni di Puncak itu. Reuni yang menurutku sangat fantastis.
19983Please respect copyright.PENANAMmSTGU8Qoy
19983Please respect copyright.PENANAsEXYn3Wzsu
Kata suamiku, reuni itu akan dilaksanakan pada liburan panjang menjelang tahun baru 2008.
19983Please respect copyright.PENANA0k1LMF3N96
19983Please respect copyright.PENANAWYeA8WmCXD
“Tepatnya, hari Sabtu tanggal duapuluh dua Desember duaribu tujuh kita harus sudah berada di tempat reuni. Karena pestanya akan dibuka pada Sabtu malam,” kata suamiku, “Teman-teman pada liburan panjang semua. Baru mulai kerja lagi pada tanggal tujuh Januari duaribu delapan.”
19983Please respect copyright.PENANACYDge6YqV0
19983Please respect copyright.PENANA3YYiFm8gyG
“”Wah…sekarang sudah tanggal limabelas Desember,” kataku, “Berarti tinggal seminggu lagi, ya Bang.”
19983Please respect copyright.PENANAGeOLe8Fu4Q
19983Please respect copyright.PENANA9KBDLlS8wC
“Iya…eh…aku lupa…jadwal datang bulanmu tanggal sepuluh kan?”
19983Please respect copyright.PENANAOAEbtK5T1Y
19983Please respect copyright.PENANAsGpUorpedj
“Iya. Ini kan lagi mens. Lusa juga bersih. kenapa Abang nanyain soal mens segala?”
19983Please respect copyright.PENANAgYMHRU27CG
19983Please respect copyright.PENANAnSCixTWuRe
“Lho…teman-teman yang istrinya lagi mens pada reunian itu, pasti gak bisa ikut rolling party. ”
19983Please respect copyright.PENANAnHf0ftMLA9
19983Please respect copyright.PENANAH7ttwYtwiU
Aku menghitung-hitung jadwal menstruasiku dalam hati. Lalu menyesuaikannya dengan jadwal reuni itu. Dan kataku, “Aku sih aman Bang. Lusa juga udah bersih. Dapet-dapet lagi sekitar tanggal sepuluh Januari tahun depan.”
19983Please respect copyright.PENANA1hw2c2Futi
19983Please respect copyright.PENANA6jvwtx1CTf
“Bagus. Nanti panitianya pasti nanyain juga soal jadwal menstruasimu, sayang. Jadi nanti hanya yang benar-benar aman saja bisa ikutan rolling party. Yang kebetulan sedang mens atau akan mens dalam waktu rolling party, bisa ikut dalam rolling party berikutnya.”
19983Please respect copyright.PENANADgh0WxIJAE
19983Please respect copyright.PENANAfoFBPBGwlc
“Wow, jadi ada rolling party kedua juga?”
19983Please respect copyright.PENANAuLGoIIz6Hi
19983Please respect copyright.PENANAmIGvhbqQPG
“Iya. Nanti kalau ada yang cocok, bisa kita ajak swing lagi. Kalau dengan Jaka dan Furry terus, ya bosan juga nantinya.”
19983Please respect copyright.PENANAHw2KYQ35eK
19983Please respect copyright.PENANAiDdUar1s4f
“Hmm…Abang mah ada aja akalnya…”
19983Please respect copyright.PENANAI9bCjmQMFs
19983Please respect copyright.PENANA2YxWTxzfhF
19983Please respect copyright.PENANAgPb9RTXs6C
Esoknya suamiku menghampiriku. Dan berkata, “Yang sudah ada kepastian akan ikut rolling party itu sebelas pasangan suami-istri. Nih daftarnya.”
19983Please respect copyright.PENANAk1O2W1kzvu
19983Please respect copyright.PENANAXY1SClEzcW
Suamiku menyerahkan hpnya, yang memperlihatkan daftar nama-nama:
19983Please respect copyright.PENANAIcYtCD5hS5
19983Please respect copyright.PENANAdn5QsSAGpr
19983Please respect copyright.PENANA8iNTL3LtsT
Yadi & Erni
19983Please respect copyright.PENANAnZMt7ucRBv
Simon & Sandra
19983Please respect copyright.PENANAsdAXsGfYVy
Yudho & Devi
19983Please respect copyright.PENANA5iYaeTK3ZG
Faizal & Vania
19983Please respect copyright.PENANAi5aLjj9P2B
Marlon & Monik
19983Please respect copyright.PENANAdFTN6eh6Mv
Apuy & Poppy
19983Please respect copyright.PENANAAMMRm1A9Rx
Aria & Yolene
19983Please respect copyright.PENANATZdlwQflET
Max & Rita
19983Please respect copyright.PENANAc0oRgKTsM6
Barata & Novi
19983Please respect copyright.PENANAQNYcsfdAfB
Albert & Karina
19983Please respect copyright.PENANAt8SQktKoji
Joseph & Mila
19983Please respect copyright.PENANA9UgEh8kjWo
Kuperhatikan nama-nama itu semua dengan cermat, “Kok gak ada nama Yadi dan Furry?” tanyaku.
19983Please respect copyright.PENANAgTZu0HUefC
19983Please respect copyright.PENANAoYazwhYYlU
“Mereka masuk di gelombang kedua. Biasanya tanggal duapuluhdua itu Furry justru mulai dapet mens, katanya.”
19983Please respect copyright.PENANAP977dc16E8
19983Please respect copyright.PENANAxRMB0qeT93
“Uuu…sayang ya?!”
19983Please respect copyright.PENANAzNdnfrDUFW
19983Please respect copyright.PENANAla1zSGVWaJ
“Kenapa ? Kangen sama Jaka? Kan dia mah gampang, tinggal ditelepon juga pasti datang.”
19983Please respect copyright.PENANAwgthFRpQaQ
19983Please respect copyright.PENANA6wENOaTGTw
“Bukan gitu Bang. Di antara nama-nama sebanyak ini, gak ada yang kenal satu pun. Kalau ada Furry kan enak, punya teman ngobrol.”
19983Please respect copyright.PENANAdmx33afxgf
19983Please respect copyright.PENANA3Ow8zbcSQv
“Kan nanti banyak teman baru. Aku juga gak kenal sama istri teman-temanku itu. Yang aku kenal cuma Furry doang. Tapi nanti di Puncak kan bisa saling mengakrabkan diri. Dan…jangan salah lho…teman-temanku itu banyak yang ganteng. Bukan cuma Jaka yang ganteng itu.”
19983Please respect copyright.PENANA47x3Mk2zrU
19983Please respect copyright.PENANAnbJkIIrqXY
“Hmmm…kalau udah main rolling gitu, ganteng maupun jelek tetap harus mau kan?”
19983Please respect copyright.PENANAtCDPo0TSbD
19983Please respect copyright.PENANAfJHLlfM7m0
“Kalau kulihat di daftar itu, gak ada satu pun yang jelek. Minimal biasa-biasa aja. Tapi gak jelek.”
19983Please respect copyright.PENANAKtxZuTgxbi
19983Please respect copyright.PENANAqC7cpA0pbt
“Terus acaranya gimana sih Bang?”
19983Please respect copyright.PENANAxUtSFKDDz4
19983Please respect copyright.PENANAuPNWHk3NGJ
“Acaranya ya pesta dulu. Pasti minum-minum lalu dansa, saling tukar partner dansa seperti biasa. Waktu mau tidur, mulai dirolling. Coba lihat aja daftarnya. Malam pertama kamu tidur dengan Joseph, malam kedua dengan Albert, malam ketiga dengan Barata, malam keempat dengan Max dan seterusnya. Ohya…malam pertama dan kedua asyik tuh, Joseph dan Albert itu dua-duanya keturunan Belanda.”
19983Please respect copyright.PENANA7atXStE8XN
19983Please respect copyright.PENANAsezKx4f85K
“Mereka teman sekelas Abang juga?”
19983Please respect copyright.PENANAM4I57wCRri
19983Please respect copyright.PENANAy8tGVKyt0Q
“Bukan. Mereka dari IPA. Aku dan Yadi kan dari IPS. Jadi…waktu kontes penis itu mereka gak ikut, karena beda kelas. So…aku gak tau seperti apa penis mereka.”
19983Please respect copyright.PENANA0G49yElIgI
19983Please respect copyright.PENANARTW4CTONVd
“Iiiih…Abang mah langsung ngomongin itu aja….” kataku tersipu. Karena diam-diam mulai membayangkan seperti apa rasanya disetubuhi oleh orang indo Belanda…iya…seperti apa ya rasanya? Wow, suamiku membawaku ke dunia yang semakin luas, yang dahulu tak pernah terbayangkan sedikit pun. Namun aku harus jujur mengakuinya, bahwa dunia baru ini teramat sangat indah dan nikmat.
19983Please respect copyright.PENANAOVk3bXkfrj
19983Please respect copyright.PENANAU67H5Isi0U
19983Please respect copyright.PENANARzPyMjY2Qr
Sabtu 22 Desember 2007
19983Please respect copyright.PENANAIQEg5IkYwl
19983Please respect copyright.PENANAzmGgTOKAWN
19983Please respect copyright.PENANAsjXENzJ5g8
19983Please respect copyright.PENANAgxRbF08bt5
Pada hari yang sudah ditentukan ini, aku sudah mempersiapkan segalanya. Aku pun sudah mempercayakan toko kepada Mimin dan Herman. Bahkan Herman kusuruh tidur di toko selama aku dan suamiku di Puncak. Aku pun sempat membisiki Mimin, “Awas Min…jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan Herman ya. Kalau sampai itu terjadi, pasti Bapak marah besar.”
19983Please respect copyright.PENANAOvN9zLUfBS
19983Please respect copyright.PENANAbCHzjKV0n8
“Iiih…Ibu…gak mungkin lah saya mau sama dia…yang bener aja…” sahut Mimin tersipu.
19983Please respect copyright.PENANAGXFLcnJai0
19983Please respect copyright.PENANAc7puYq7cax
Tas pakaianku dan tas pakaian suamiku sudah dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
19983Please respect copyright.PENANAfm8nZyc2Vv
19983Please respect copyright.PENANAJZZjhEM1ug
Suamiku juga memanggil Mimin ke ruang keluarga, “Kami mempercayakan toko padamu Min. Uang pemasukannya kasihkan saja ke Herman. Nanti dia akan menyetorkannya ke bank. Jaga diri baik-baik ya.” Ucapan suamiku diakhiri dengan kecupan di kedua belah pipi Mimin, lalu di bibirnya juga. Aku melihat semuanya itu dengan santai-santai aja.
19983Please respect copyright.PENANAORe77kLED6
19983Please respect copyright.PENANAHLgsbFhW1y
Kemudian kami berangkat. Saat itu aku hanya mengenakan pakaian casual. Celana jeans, baju kaus putih yang ditutupi dengan jaket jeans pula. Suamiku bilang, berdandannya nanti saja setibanya di lokasi.
19983Please respect copyright.PENANAvN6I3c2QNZ
19983Please respect copyright.PENANAijJ3BjdUzb
“Jangan heran, nanti akan ada spanduk selamat datang peserta seminar kewiraan nusantara. Setiap orang akan dikasih satu buku kosong yang tebal dan satu flashdisk. Itu cuma untuk kamuflase aja,” kata suamiku di belakang setirnya.
19983Please respect copyright.PENANAUbMqBSxF2S
19983Please respect copyright.PENANAGfcuL1TBGd
“Lalu untuk apa buku kosong dan flashdisk itu Bang?”
19983Please respect copyright.PENANAlT3oZXLVPw
19983Please respect copyright.PENANAJktr0IfBIr
“Untuk menulis catatan pengalaman pribadi masing-masing selama kita berada di sana. Kalau yang bawa laptop, ya bisa pakai flashdisk itu.”
19983Please respect copyright.PENANAMkTOOttrB1
19983Please respect copyright.PENANA44R3DLdoYS
“Lalu isi catatan itu akan dibacakan di depan para peserta reuni?”
19983Please respect copyright.PENANAFkMuMCtSaZ
19983Please respect copyright.PENANAGZerIf6ZUC
“Nggak lah. Namanya juga catatan pribadi. Ya untuk menuliskan kejadian-kejadian yang dianggap penting dan menyenangkan bagi kita masing-masing. Nanti setelah pulang kan bisa dibaca lagi…jadi ada semacam kenangan indah, gitu.”
19983Please respect copyright.PENANAm9FTLZBNIf
19983Please respect copyright.PENANAvoNZHrIQAT
“Abang harus menceritakan apa yang dialami waktu kita bersama pasangan masing-masing, ya.”
19983Please respect copyright.PENANAqwvUEzO4g9
19983Please respect copyright.PENANAX2U256vEIp
“Iya,” suamiku mengangguk dengan senyum, “Kamu juga harus menuliskan seluruh pengalamanmu sewaktu kita sudah mulai bersama pasangan masing-masing.”
19983Please respect copyright.PENANAk8z9Qajzta
19983Please respect copyright.PENANAnYdyREPQKT
“Hmm…aku belum bisa bayangin…tiap malam aku berganti teman tidur. Sementara Abang juga akan ganti wanita tiap malam.”
19983Please respect copyright.PENANAx7kB81r7Tw
19983Please respect copyright.PENANAlLcB0V9K84
“Enjoy aja, jangan kaku. Kalau kita berpapasan waktu sedang bersama pasangan masing-masing, jangan saling tegur berkepanjangan. Cukup dengan saling lempar senyum aja.”
19983Please respect copyright.PENANAI1UvbarKlP
19983Please respect copyright.PENANAHixm3TSKBG
“Iya Bang.”
19983Please respect copyright.PENANAHxC9Oh5J1n
19983Please respect copyright.PENANA3dO3ZBICWJ
“Ohya…nanti di akhir acara, akan ada pemilihan King and Queen of Reunion. Jadi akan dipilih siapa pria dan wanita yang paling menyenangkan dalam rolling party itu.”
19983Please respect copyright.PENANA7h4aTFUesL
19983Please respect copyright.PENANAXa4Y0ndhHE
“Bagaimana cara memilihnya?”
19983Please respect copyright.PENANA7NvPhPoAOP
19983Please respect copyright.PENANAQUyzxlbaj6
“Lewat angket. Yang memiliki suara terbanyak, ya dipilih jadi raja dan ratu.”
19983Please respect copyright.PENANAfcVuRoJk4c
19983Please respect copyright.PENANAsCi99vtQe4
“Gak pake hadiah kan?”
19983Please respect copyright.PENANAfS3FGq41Zd
19983Please respect copyright.PENANAvGaGtVVEtc
“Memang gak dikasih hadiah. Hanya dikasih semacam mahkota, gak tau seperti apa bentuknya.”
19983Please respect copyright.PENANAPTrVzI6BDt
19983Please respect copyright.PENANAL70ymYh5oW
Obrolan itu membuatku tersenyum-senyum terus. Tapi ada semacam motivasi agar pada waktunya nanti aku harus jadi perempuan yang sangat menyenangkan bagi siapa pun yang dapat giliran jadi “suami semalam”ku.
19983Please respect copyright.PENANAYb23w4lrRr
19983Please respect copyright.PENANApMXlyIvZ9F
Setibanya di hotel kecil yang akan dijadikan tempat reuni itu, kulihat memang benar ada spanduk bertuliskan Selamat Datang Peserta Seminar Kewiraan Nusantara. Mungkin hal itu untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Karena acara dalam reuni itu mungkin dianggap tidak baik bagi sebagian besar masyarakat kita.
19983Please respect copyright.PENANAeZsbdEjxSV
19983Please respect copyright.PENANAL0vWRGK7JO
Belum banyak orang yang tampak, karena hari memang masih pagi. Baru jam 10.15.
19983Please respect copyright.PENANAeoDbr2vaOe
19983Please respect copyright.PENANA7EBTDp2ZvB
Di lobby hotel ada seorang lelaki tampan yang duduk di belakang meja dengan setumpuk buku besar dan tebal.
19983Please respect copyright.PENANAMRDqy7mn7F
19983Please respect copyright.PENANAeGMo2YSlMH
“Wow ! Yadi ! Apa kabar?” sambut lelaki itu sambil berdiri dan menghampiri suamiku. Mereka berpelukan, layaknya dua teman lama yang sudah lama tidak bertemu.
19983Please respect copyright.PENANA26yYQqotDn
19983Please respect copyright.PENANAYPvKDr83aw
“Sayang, kenalin dulu, ini teman sekelasku…” kata suamiku padaku.
19983Please respect copyright.PENANAQ8ND1ZVbvZ
19983Please respect copyright.PENANAVcm4EzD83E
Lalu aku berjabatan tangan dengan lelaki tampan itu sambil menyebutkan nama masing-masing.
19983Please respect copyright.PENANANt21PRazQr
19983Please respect copyright.PENANAjiVBs1EgfB
“Erni.”
19983Please respect copyright.PENANA4xDAgMDxvy
19983Please respect copyright.PENANArNpmMXs5Ru
“Apuy.”
19983Please respect copyright.PENANAYhUOdcAH0e
19983Please respect copyright.PENANAPRUt4iY5PV
Ooo…ini yang namanya Apuy? Namanya sederhana banget, tidak sesuai dengan orangnya yang kuanggap tak kalah tampan kalau dibandingkan dengan Bang Jaka juga.Tapi diam-diam aku berpikir, bahwa pada saatnya nanti, lelaki bernama Apuy itu pasti akan menjadi teman tidurku…pasti akan menggauliku…iiih…diam-diam darahku tersirap-sirap juga dibuatnya.
19983Please respect copyright.PENANALa0O8Vybj3
19983Please respect copyright.PENANAg4Nbesmr24
Suamiku ngobrol dengan temannya itu. Sementara aku lebih tertarik menikmati pemandangan indah di luar dinding kaca lobby itu. Kemudian suamiku diberi kunci kamar bernomor 24.
19983Please respect copyright.PENANALJijO6LWKy
19983Please respect copyright.PENANAha7HcbkoT5
Beberapa saat kemudian. sambil menjinjing tas pakaianku dan tas pakaiannya sendiri, suamiku melangkah ke pintu bernomor 24. Aku pun mengikutinya dari belakang. Ternyata kamar hotel ini lumayan bagus. Ada AC dan air panasnya, tempat tidurnya juga lebar dan bagus, ada sofa yang bagus, ada meja makan dan kursinya, ada meja rias dsb.
19983Please respect copyright.PENANACOgs9z3NOP
19983Please respect copyright.PENANA75nqC8hySv
Setelah menutupkan pintu kamar dari dalam, suamiku berkata, “Dalam rolling party nanti, para wanita tetap di kamarnya masing-masing. Jadi pihak prianya yang berpindah-pindah kamar.”
19983Please respect copyright.PENANAa3q7cvYbdH
19983Please respect copyright.PENANAvOLR0AFLIR
“Jadi selama di hotel ini aku tetap tidur di kamar ini?” tanyaku.
19983Please respect copyright.PENANAt1SqNVD8aC
19983Please respect copyright.PENANA8PlXUqJOdJ
“Iya. Tapi sejak nanti malam kamu tidur dengan lelaki yang akan menjadi suamimu selama duapuluhempat jam.”
19983Please respect copyright.PENANAuJinw1ROmi
19983Please respect copyright.PENANAksAIGUvAGo
“So…selama di sini aku gak bakalan tidur dengan Abang?”
19983Please respect copyright.PENANAdTJ5mfRnZr
19983Please respect copyright.PENANAGADbVgQE6C
“Nggak sayang. Tidur denganku sih nanti aja setelah di rumah. Ohya…ada penambahan seorang teman lagi yang akan gabung bersama kita. Namanya Raymond, biasa dipanggil Ray aja. Bersama istrinya bernama Sarah.”
19983Please respect copyright.PENANAEr0d5IqdKz
19983Please respect copyright.PENANAY9gtEIciPG
“Berarti jumlah pesertanya jadi duabelas pasangan suami-istri Bang.”
19983Please respect copyright.PENANA3Y7PPThIJ9
19983Please respect copyright.PENANArRmPyuPToQ
“Iya,” sahut suamiku sambil tersenyum menggoda, “Berarti kamu akan mendapatkan sebelas suami baru…..”
19983Please respect copyright.PENANAZfB9smaIl1
19983Please respect copyright.PENANA3fYOXtLDas
“Abang, iiiih!” cetusku sambil menepuk lengan suamiku.
19983Please respect copyright.PENANAMcngsnFtEZ
19983Please respect copyright.PENANAxdQia6ddfP
“Kan memang mulai nanti malam, kamu harus menganggap suami pada lelaki yang dapat giliran tidur denganmu.”
19983Please respect copyright.PENANAu1FeBWqcRp
19983Please respect copyright.PENANAF4qIV19j4R
Ketika hari hampir malam, aku pun mulai sibuk berdandan serapi mungkin. Kukenakan gaun merah hati yang mengkilap dengan pernak-pernik gemerlapan. Gaunku ini cukup panjang, sampai hampir menyentuh lantai. Namun di sebelah kananku ada belahan yang cukup panjang, hampir mencapai pangkal pahaku. Gaun ini pilihan suamiku, karena ia yang membelikannya kemaren.
19983Please respect copyright.PENANAeB89bNHl5m
19983Please respect copyright.PENANAN9tmXChZAN
Rambutku pendek, sehingga mudah merapikannya. Cukup dengan menyisir saja, lalu kusemprot dengan hair spray. Di setiap “lekuk penting” kusemprotkan parfum mahalku yang made in France (gak usah disebut merknya). Lalu kuoleskan lipstick tipis saja, karena aku tak suka berlipstick tebal-tebal. Apalagi suamiku menggodaku tadi, “Pakai lipstick sih gak usah tebal-tebal. Nanti kalau luntur, bisa bikin penis pasanganmu cemang-cemong. Hihihihihi !”
19983Please respect copyright.PENANAionj0qyuFR
19983Please respect copyright.PENANAGPCyWz37Ij
Kubalas ledekan itu dengan kata-kata, “Abang juga jangan makan yang pedas-pedas ya. Nanti bisa bikin meqi pasangan Abang kepanasan.”
19983Please respect copyright.PENANAQdaUQKAcEn
19983Please respect copyright.PENANAD9BfiMBSb3
“Hahahaaaa….”
19983Please respect copyright.PENANAeLkmlghdvc
19983Please respect copyright.PENANAMmwV1YumTY
Tak lama kemudian, aku dan suamiku menuju ke meeting room, di mana sebagian teman-teman suamiku sudah hadir dengan istrinya masing-masing.
19983Please respect copyright.PENANA61pN6V0JN0
19983Please respect copyright.PENANAgTtnKxx9jP
Takkan kubahas satu persatu teman-teman suamiku dan istrinya masing-masing itu. Karena nantinya juga akan hadir seorang demi seorang di kamarku yang bernomor 24 itu.
19983Please respect copyright.PENANAFTOLvIQeTY
19983Please respect copyright.PENANA5K3nZOvMWn
Yang jelas, kudengar ada suara rekaman paparan, yang entah suara siapa. Yang jelas rekaman paparan itu menjelaskan tata cara mengikuti reuni ini. Memang banyak peraturannya. Antara lain, tak boleh ketawa keras-keras, berbicara pun harus dipelankan.
19983Please respect copyright.PENANA45DwKfDnPQ
19983Please respect copyright.PENANAOZVW5zzBhQ
Para peserta setiap pagi dianjurkan untuk jogging di daerah perkebunan teh yang tak jauh dari hotel. Hal itu penting, untuk menjaga stabilitas dan vitalitas semua peserta, sekaligus untuk mengusir kejenuhan. Anjuran itu kuanggap penting, karena aku senang sekali jalan-jalan di daerah perkebunan dengan udaranya yang bersih-sejuk seperti itu. Lagian masa harus mengurung diri di hotel terus?!
19983Please respect copyright.PENANAPMqqT1xJ1a
19983Please respect copyright.PENANAExttuIaXGO
Acara untuk malam ini hanya perkenalan para istri supaya merasa dekat dan menjalin persahabatan di kemudian hari. Para suami tak perlu perkenalan lagi, karena mereka sudah saling kenal sejak belasan tahun yang lalu. Tapi mereka tampak minum-minum, sampai tiba pengumuman pasangan-pasangan dalam acara rolling party. Aku rada degdegan juga, karena ingin segera tahu siapa calon pasanganku malam ini?
19983Please respect copyright.PENANA7fIe1g5Or8
19983Please respect copyright.PENANA0EY5Ca7Rk8
Mungkin karena peserta reuni itu bertambah satu pasangan (Raymond dan Sarah), perkiraan suamiku jadi meleset (tentang lelaki yang akan menjadi pasanganku di malam pertama ini). Ternyata lelaki yang akan menjadi pasanganku di malam pertama ini, adalah Apuy…yang tadi pertama kali dikenalkan oleh suamiku waktu baru datang.
19983Please respect copyright.PENANA7ljwdlpGmw
19983Please respect copyright.PENANAzbQTEoPBT7
Apakah aku kecewa? Tidak. Aku bahkan senang, karena Apuy itu tampan, tak kalah oleh ketampanan Bang Jaka.
19983Please respect copyright.PENANAtuDJxBkAQB
19983Please respect copyright.PENANAqZJaNtRpaM
Sementara itu suamiku mendapatkan pasangan Sarah. Yang lainnya tak kupedulikan lagi, karena pasanganku sudah jelas. Ya Apuy itu.
19983Please respect copyright.PENANAD0jAJ6sU6E
19983Please respect copyright.PENANAbrRWnFeSo8
Dalam suara rekaman paparan yang dikumandangkan lewat audio system di meeting room ini, juga dianjurkan agar masing-masing pasangan jangan terlalu “habis-habisan”. Karena mereka harus menyiapkan fisik untuk malam berikutnya.
19983Please respect copyright.PENANASC8bCd5v87
19983Please respect copyright.PENANARYVDhCEpUG
Setelah itu, masing-masing pasangan yang telah ditetapkan, dipersilakan untuk duduk berdampingan dan saling pdkt, sebelum mengikuti acara yang paling khusus, yakni pihak pria masuk ke kamar pihak wanita.
19983Please respect copyright.PENANAOM5PJWtFMT
19983Please respect copyright.PENANAcznCdaQhe5
Di akhir paparan yang tak kuketahui suara siapa-siapanya itu, terdengar penjelasan: “Silakan lihat ke jam dinding. Besok pergantian pasangan akan dilakukan pada jam yang sama dengan sekarang. Selamat menikmati liburan panjang. Semoga kita semua mendapatkan sesuatu yang fantastis dalam reuni ini.”
19983Please respect copyright.PENANACnueyCgZGm
19983Please respect copyright.PENANATcmWR3V60C
Lalu suara paparan itu berganti dengan bunyi musik intrumental yang sentimental dan mendayu-dayu.
19983Please respect copyright.PENANAxH52Ycpf6T
19983Please respect copyright.PENANA9w5AglFwKr
Suamiku tampak menghampiri Sarah yang duduk agak jauh dari kursiku. Sementara Apuy menghampiriku dengan senyum ceria di bibirnya. Lalu duduk di sampingku. Memegang pergelangan tanganku sambil berkata setengah berbisik, “Nasibku untung banget. Karena di malam pertama ini mendapatkan wanita yang sejak tadi kuincar-incar.”
19983Please respect copyright.PENANA0u2ToY9rxE
19983Please respect copyright.PENANAfRkPKj9vuf
“Masa sih? Emangnya yang menentukan pasangan demi pasangan itu siapa?”
19983Please respect copyright.PENANAti5HNscaH9
19983Please respect copyright.PENANAeEgW8b5Etm
“Diundi…supaya ada kejutan. Jadi besok juga kita belum tahu siapa pasangan kita. Yang pasti, setiap peserta pria gak boleh berpasangan dengan istrinya sendiri dalam rolling party ini.”
19983Please respect copyright.PENANAym41jwBpQd
Episode Dua
19983Please respect copyright.PENANAx2k2m6873n
19983Please respect copyright.PENANAx4zsaIc1xG
19983Please respect copyright.PENANAtL5eSrPR93
Para peserta reuni selesai makan dan banyak yang beranjak dari kursinya masing-masing. Apuy (yang gak mau dipanggil Bang maupun Mas) juga mengajakku keluar dari meeting room, menuju kamarku. Kamar 24.
19983Please respect copyright.PENANAvhLavzThzJ
19983Please respect copyright.PENANAcBXr7KdIIz
“Namanya kok Apuy sih?” kataku setelah berada di dalam kamar 24, “Kayak nama orang Tionghoa.”
19983Please respect copyright.PENANA8S6iHxNq0z
19983Please respect copyright.PENANA6hak3TxG56
“Memang aku punya darah Tionghoa dari ibuku. Nama asliku Tommy Wiratama. Tapi teman-teman di SMA dulu suka manggil aku Apuy. Ya akhirnya julukan itu dipakai sampai sekarang. Gakpapa deh. Apalah arti sebuah nama,” sahutnya.
19983Please respect copyright.PENANAKAX6IxMrEG
19983Please respect copyright.PENANA3J6UCavVfp
Aku membenarkan di dalam hati. Memang, apalah arti sebuah nama. Yang jelas lelaki yang berada di depanku kini, adalah seorang lelaki muda yang tampan, berkulit kuning cemerlang dan bermata agak menyipit. Maklumlah karena ibunya orang Tionghoa.
19983Please respect copyright.PENANAULaislcTDx
19983Please respect copyright.PENANAmoxOFlDtYj
Lalu Apuy meraih tanganku agar duduk di sampingnya, di sofa kamar 24 ini, “Erni itu nama aslinya?”
19983Please respect copyright.PENANAi9dveTWDe0
19983Please respect copyright.PENANAkqkTT6qR34
“Iya,” aku mengangguk, “lengkapnya sih Erni Maharani.”
19983Please respect copyright.PENANAkskeQ2SNpj
19983Please respect copyright.PENANAIWWR9UMEy6
“Nama yang bagus. Sesuai dengan orangnya,” pujinya, “Sudah pernah swing?”
19983Please respect copyright.PENANAb0QxpZmwJ1
19983Please respect copyright.PENANAaKZDcYMgms
“Pernah,” jawabku jujur.
19983Please respect copyright.PENANAojKC6CYYqs
19983Please respect copyright.PENANA0QzUz6dVZr
“Wow, Yadi gak bilang-bilang. Padahal kalau tau gitu, dari dulu aku bisa sama Erni yang cantik dan sexy ini. Swing sama yang sealmamater dengan Yadi?”
19983Please respect copyright.PENANAxvgsDNJoQs
19983Please respect copyright.PENANAdQ7oepeGgf
“Iya, dengan Bang Jaka.”
19983Please respect copyright.PENANAHdR97iR2sK
19983Please respect copyright.PENANACCy5l6YjbN
“Ohya?! Pantesan Jaka mendesak terus, agar reuni ini segera dilaksanakan sambil menyongsong tahun duaribudelapan. Eee…gak taunya dia sendiri malah gak bisa hadir sekarang.”
19983Please respect copyright.PENANAu8V9BISxeu
19983Please respect copyright.PENANADSyHLIdgIa
“Kata Bang Yadi, istri Bang Jaka lagi datang bulan. Jadi mau ikut gelombang kedua. Emang banyak yang ikut di gelombang dua?”
19983Please respect copyright.PENANAx88hA0pBYO
19983Please respect copyright.PENANA4uEkGDUjQy
“Mmm…kira-kira sama banyaknya dengan yang hadir sekarang. Mmm…kenapa natap aku seperti itu?”
19983Please respect copyright.PENANAqEVddN49JS
19983Please respect copyright.PENANA546EgW6WHg
“Apuy ini kalau diperhatiin, kayak artis-artis Korea.”
19983Please respect copyright.PENANAIF7yAxt97u
19983Please respect copyright.PENANABdAm10AvnU
“Hahahaaa…emang banyak yang ngomong seperti itu. Tapi sekarang yang penting aku sedang didampingi seorang wanita cantik bernama Erni…”
19983Please respect copyright.PENANAj89NdR7Fg3
19983Please respect copyright.PENANAa8LirZq5Bm
Aku menjawabnya dengan senyum. Padahal tangan Apuy mulai merayapi pahaku yang terbuka di bagian belahan gaunku.
19983Please respect copyright.PENANAzGoTA7jJ8q
19983Please respect copyright.PENANA4qAMgLuaUV
“Ikut KB kan?” tanyanya setengah berbisik di saat darahku mulai berdesir-desir akibat rabaannya yang semakin intens ke arah pangkal pahaku.
19983Please respect copyright.PENANAcVU7ez0LUQ
19983Please respect copyright.PENANAJajZPwo7ww
“Iya,” sahutku perlahan.
19983Please respect copyright.PENANAAMeUpHmN7d
19983Please respect copyright.PENANAZqe2i6aYs9
“Asyik,” bisiknya, “berarti boleh dilepasin di dalam.”
19983Please respect copyright.PENANAWQvoW1Nbas
19983Please respect copyright.PENANAvgMHTPSQjN
“Lepasin apa?” tanyaku pura-pura bego.
19983Please respect copyright.PENANAX6IKkiI90y
19983Please respect copyright.PENANANzZ2lqTYrj
“Lepasin liur si dede…”
19983Please respect copyright.PENANAwdh4aIdA9a
19983Please respect copyright.PENANAU84VAo30lr
“Si dede suka terbit air liur kah?”
19983Please respect copyright.PENANAyojEReF4g6
19983Please respect copyright.PENANAPf9TLd5CUK
“Hahaha…kamu lucu Er. Mending buka dulu gaunnya gih. Biar jangan kusut.”
19983Please respect copyright.PENANAFMrHfJ17T0
19983Please respect copyright.PENANAGjdagL1jjT
“Takut ah,” kataku sambil berdiri dengan sikap menggoda.
19983Please respect copyright.PENANARGlUrLzeBs
19983Please respect copyright.PENANAIkzKepLsyB
“Takut apa?”
19983Please respect copyright.PENANA9YW8jJB0lp
19983Please respect copyright.PENANAgKxyu3hOPm
“Takut diacak-acak sama Apuy.”
19983Please respect copyright.PENANA17FC4btTEo
19983Please respect copyright.PENANAjfcxdFS9nL
“Hahaha…kalau gitu Erni aja yang acak-acak aku ya.”
19983Please respect copyright.PENANA64vB3cfLNH
19983Please respect copyright.PENANAol7n4N638a
“Buka dulu dong bajunya. Biar jangan kusut,” kataku semakin menggodanya.
19983Please respect copyright.PENANAM3ztVeX3Kx
19983Please respect copyright.PENANAuN1zNVvF0s
Apuy ketawa lagi. Tapi tawanya pelan saja. Mungkin takut ditegur, karena tadi sudah diperingatkan agar jangan berteriak-teriak dan ketawa keras-keras.
19983Please respect copyright.PENANA7PL7HWSPBy
19983Please respect copyright.PENANARZ6gTXVF8O
Dan suasana di kamar hotel itu tetap tenang. Tiada yang berisik. Hanya terdengar musik instrumental yang mengalun perlahan dari speaker kecil di plafon kamar.
19983Please respect copyright.PENANAfL4qqWIqFD
19983Please respect copyright.PENANAQf2jn1626O
Di dalam kamar 24 pun semuanya berjalan dengan smooth. Terasa benar Apuy memperlakukanku dengan hati-hati. Padahal aku sudah penasaran, ingin secepatnya merasakan sesuatu yang sudah kubayang-bayangkan sejak berhari-hari yang lalu.
19983Please respect copyright.PENANALn69LSjmB6
19983Please respect copyright.PENANArHGbTwm4T4
Dan setelah aku tinggal mengenakan bra dan cd saja, aku memperhatikan tubuh Apuy yang tinggal bercelana dalam doang. Hmmm…tak salah kalau kukatakan tadi bahwa Apuy sangat mirip dengan artis-artis Korea. Tampan dan mempesona, meski terlalu sopan sikap dan perilakunya. Padahal waktu berdekatan, kucium bau minuman dari mulutnya. Biasanya kalau lelaki sudah minum, perilakunya suka jadi vulgar. Tapi Apuy itu tetap terkontrol sikapnya. Dan gilanya…aku ingin ia sedikit brutal, untuk memenuhi hasratku yang kian membara ini. Tapi mungkin ia mengikuti saran panitia tadi, agar jangan terlalu habis-habisan, harus menyisakan tenaga untuk pasangan di keesokan harinya.
19983Please respect copyright.PENANAThzsTaUwcU
19983Please respect copyright.PENANA5ip6XxS50F
Kutanggalkan gaunku, lalu kugantungkan di kapstok. Kulihat Apuy pun melakukan hal yang sama. Melepaskan pakaiannya sehelai demi sehelai, sehingga tinggal celana dalam saja yang masih melekat di tubuhnya. Aku pun menanggalkan behaku, sehingga tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhku.
19983Please respect copyright.PENANAFs3wGgJKmf
19983Please respect copyright.PENANAm9Q5RGAnGg
Lalu kuhampiri Apuy yang sudah duduk di pinggiran tempat tidur.
19983Please respect copyright.PENANAut8E3I3E7N
19983Please respect copyright.PENANAEJwEpJdIiP
“Yadi pintar milih calon istri,” kata Apuy sambil menyambutku dengan pelukan hangat, “Erni bukan cuma cantik, tapi juga seksi.”
19983Please respect copyright.PENANAJQzyQD76Xz
19983Please respect copyright.PENANAdReeuhFk52
Aku merasa tersanjung. Dan aku mendorong dada Apuy agar ia terlentang. Lalu kutarik celana dalamnya sampai terlepas. Dan kulihat batang kemaluan teman Bang Yadi itu sudah benar-benar tegak, “Kata Bang Yadi, Apuy dulu juara dua waktu kontes penis ya?” kataku sambil mengganggam batang kemaluan Apuy yang terasa gede ini, meski tak sepanjang penis suamiku.
19983Please respect copyright.PENANAI5mikK4ILY
19983Please respect copyright.PENANA4xXfDvhE27
“Iya,” sahutnya sambil tersenyum, “Juara pertamanya kan Yadi. Tapi…itu hanya kontes di antara teman-teman sekelasku aja. Yang kelas IPA sih gak tau. Kayak Albert, Faisal, Joseph dan Raymond itu kan dari kelas IPA. Nanti juga pasti tahu seperti apa punya mereka itu.”
19983Please respect copyright.PENANA9SWXqpdhiq
19983Please respect copyright.PENANAAeDmzxfpWI
Tiba-tiba Apuy bangkit, duduk dan mendorong dadaku sampai aku terlentang. Kemudian ia menarik celana dalamku. Dan tanpa terduga-duga, tiba-tiba ia menyerudukkan mulutnya ke kemaluanku. Oooh…serangan seperti inilah yang kuharapkan sejak tadi.
19983Please respect copyright.PENANAL6rcga2pBK
19983Please respect copyright.PENANAPCrUkMYpWA
Ketika kurasakan jilatan Apuy semakin intens, aku pun merenggangkan sepasang pahaku selebar-lebarnya. Biar ia puas menjelajahi lekuk-lekuk vaginaku, yang tentu akan membuatku nikmat sekali.
19983Please respect copyright.PENANAzC1e8e0fnW
19983Please respect copyright.PENANAsHGRJQqZJ0
O ternyata mulut Apuy itu binal sekali. Mungkin pada waktu menjilati kemaluanku mulut Apuy tak ubahnya moncong belalai gajah, yang bisa menyapu dan menyedot-nyedot kemaluanku sepuasnya. Ini membuatku terkejang-kejang dalam arus nikmat yang luar biasa. Apalagi waktu ia menyedot kelentitku, rasanya bagian terpeka ini tersedot ke luar dan berada di dalam kepitan bibir Apuy.
19983Please respect copyright.PENANAeoWqmDnkxm
19983Please respect copyright.PENANA5ItiPiWHtZ
Terkadang jari tangan Apuy pun ikut bermain, menggesek-gesek lubang kemaluanku, sehingga dalam tempo singkat aja pertahananku ambrol dibuatnya. Ya, saking nikmatnya jilatan Apuy itu, aku seolah melesat ke langit tinggi dan tiba di langit orgasmeku, yang membuatku merengek tertahan, “Ooo….ooooooooh…..”.
19983Please respect copyright.PENANAm9zhPzq0sh
19983Please respect copyright.PENANADhFLTWJPeM
“Heeee…..? Udah orga lagi?” tanya Apuy dengan tatapan menggoda.
19983Please respect copyright.PENANAMeN739F4xF
19983Please respect copyright.PENANAuYAzJBQjm2
“Iya,” sahutku tersipu, “abisnya gila banget jilatinnya…”
19983Please respect copyright.PENANAhbFUTlwEHY
19983Please respect copyright.PENANA8V513I5GkW
Apuy seperti mau mengatakan sesuatu. Tapi tiba-tiba hpnya berdering. Cepat ia mengambil hpnya. Dan aku cuma melihatnya mengangguk-angguk. Yang terdengar cuma “oke…oke…oke…”
19983Please respect copyright.PENANAihcc6txGYf
19983Please respect copyright.PENANALOAunE1Eub
Setelah menutup hubungan teleponnya, Apuy meletakkan hpnya di meja kecil samping bed lebar ini. Lalu memegang lenganku dan berkata, “Acara kita akan semakin asyik. Sebentar lagi Faisal dan istri Marlon akan gabung dengan kita.”
19983Please respect copyright.PENANAhICE7sXBwQ
19983Please respect copyright.PENANAvSaI9YU6Sm
“Hah? Emangnya boleh gabung-gabung gitu?” tanyaku sambil bangkit dan cepat mengenakan kembali celana dalamku.
19983Please respect copyright.PENANAbt49UyWJUs
19983Please respect copyright.PENANALJHBnLoOJa
“Boleh,” Apuy mengangguk, Asal kita gak keberatan bisa aja teman lain gabung di sini dengan pasangannya. Biar acara kita lebih meriah. Nanti malah bisa tukar-tukar posisi, aku main dengan Monik, Erni dengan Faisal….biar seru, Er.”
19983Please respect copyright.PENANAuMQ0mkiUfb
19983Please respect copyright.PENANAFt1nOlbM1H
Belum sempat aku bicara lagi, terdengar bunyi ketukan di pintu. Apuy bergegas menuju pintu dan membukanya. Aku jadi panik, karena keadaanku yang cuma bercelana dalam. Bergegas aku menuju kamar mandi, lalu melilitkan handuk untuk menutupi payudaraku.
19983Please respect copyright.PENANABnlo45Fqbr
19983Please respect copyright.PENANAtR8bwhOfGb
Ketika keluar lagi dari kamar mandi, tampak seorang lelaki gagah berperawakan atletis bersama seorang wanita yang agak chuby. Aku tahu itulah Faisal dan Monik.
19983Please respect copyright.PENANArJZE12iV4T
19983Please respect copyright.PENANA3v6nklo9zC
Monik langsung menghampiriku. Berkata setengah berbisik, “Kita ikuti aja apa yang mereka mau ya.”
19983Please respect copyright.PENANASH3ByKHTNS
19983Please respect copyright.PENANABOdHq1cpnF
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum.
19983Please respect copyright.PENANAkwFgH18kDj
19983Please respect copyright.PENANAVlo6mNWRsF
“Pokoknya kita harus kompak ya….” Monik mengacungkan telapak tangannya ke depanku. Kubalas dengan hal yang sama, sampai terjadi tepukan antara tanganku dengan tangan Monik.
19983Please respect copyright.PENANAqvSjo1OLi3
19983Please respect copyright.PENANAewhGRCcNLT
“Lho…ini kalian udah mulai main tadi?” tanya Faisal kepada Apuy.
19983Please respect copyright.PENANAlD3ZheH3fq
19983Please respect copyright.PENANAJsgr2aSS1F
“Belum. Baru heating doang,” sahut Apuy,”kalian udah main?”
19983Please respect copyright.PENANATK2R5Las7H
19983Please respect copyright.PENANA8LcmwHP3Wq
“Belum…baru ngobrol doang. Ya ngerundingin mau gabung di sini,” kata Faisal, “teman-teman lain juga pada gabung jadi dua pasang – dua pasang .”
19983Please respect copyright.PENANAPPnBXtlsYE
19983Please respect copyright.PENANA11ck50Y7Ln
“Ayo kita langsung ke acara utama…everyone must be naked please…” kata Apuy sambil menanggalkan celana dalamnya (satu-satunya yang masih melekat di tubuhnya).
19983Please respect copyright.PENANAWoRU4ZlHtU
19983Please respect copyright.PENANARVX0GU3UAS
Aku mengangguk sambil memberi isyarat kepada Monik agar melepaskan semua pakaiannya, lalu bersama-sama naik ke atas tempat tidur. Monik tak sulit melakukannya, karena ia cuma mengenakan kimono, sementara di balik kimono itu gak ada apa-apa lagi kecuali tubuh chubbynya yang putih bersih. Setelah sama-sama telanjang, aku danm Monik naik ke atas tempat tidur sambil ketawa-ketawa kecil.
19983Please respect copyright.PENANAad9Hg25boV
19983Please respect copyright.PENANAChhmzsWrh5
“Kalau dipikir-pikir, acara reuni ini fantastis banget ya,” kata Monik setengah berbisik padaku.
19983Please respect copyright.PENANACLnZgFFAEM
19983Please respect copyright.PENANA8qUY8DT4ra
“Iya…,” sahutku sambil memperhatikan Faisal yang sedang menelanjangi dirinya, “nanti setelah reuni ini selesai, pasti ada yang bikin acara swing secara pribadi.”
19983Please respect copyright.PENANAVwaYsdmaL1
19983Please respect copyright.PENANAuf98pgyQqU
“Faisal itu penisnya panjang banget lho,” bisik Monik sambil memandang ke arah Faisal yang sedang menanggalkan celana dalamnya.
19983Please respect copyright.PENANAmJbxZHbbvn
19983Please respect copyright.PENANA0FUYcGejbn
“Masa?!” cetusku dengan pandangan tetap tertuju ke arah bagian di bawah perut Faisal. Dan….aaaauuu….setelah Faisal telanjang, ternyata kata-kata Monik itu benar, penis Faisal itu panjang banget….! Kayak ular cobra yang sedang mengacung tegak lurus ke atas….!
19983Please respect copyright.PENANArHx9IV0sNo
19983Please respect copyright.PENANAIsElCCvDef
Apuy melompat ke atas tubuhku sambil berkata, “Kita lanjutin yang tadi yooooo…”
19983Please respect copyright.PENANAqMFrGLa7S2
19983Please respect copyright.PENANAGxcOmQ8wo0
Disusul dengan suara Faisal, “Aku juga mau lanjutin….” disusul dengan lompatannya ke atas tubuh Monika.
19983Please respect copyright.PENANA8lvC3KWrqP
19983Please respect copyright.PENANAv99asPcrxZ
Kami berempat mulai bergumul dengan pasangan masing-masing. Tapi Apuy cuma sebentar menggumuliku, lalu berusaha memasukkan penisnya ke dalam liang kemaluanku. Lubang kemaluanku belum lama mencapai orgasme, sehingga tak sulit bagi Apuy untuk memasukkan batang kemaluannya.
19983Please respect copyright.PENANAITi3dNeqGk
19983Please respect copyright.PENANA5oacUiKJxP
Sesaat kemudian Apuy mulai mengenjotku, sementara Faisal pun kelihatan mulai berusaha memasukkan penis panjangnya ke dalam vagina Monik.Tak lama kemudian Faisal pun sudah mengenjot Monik dengan garangnya.
19983Please respect copyright.PENANAJGtVJcgCNI
19983Please respect copyright.PENANAD6svsB3cOV
Monik yang menelentang di sisiku berkali-kali menyentuhku tanpa disengaja. Bahkan lama-lama aku merasa mulai merapat dengan Monik. Tapi manakala aku dan Monik saling pandang, kami jadi ketawa malu-malu. Karena sebenarnya kami sedang berkespresi aneh, kalau lihat bayangan di cermin pasti kami malu.
19983Please respect copyright.PENANAfFuwtUIUbs
19983Please respect copyright.PENANAVpaN4hcWlf
Apuy semakin gencar mengenjotku. Sementara kulihat Faisal pun mulai gencar-gencarnya mengenjot Monik.
19983Please respect copyright.PENANAGSy1XiU3CN
19983Please respect copyright.PENANAeycyQxAaEz
Namun pada satu saat Faisal berkata, “Puy ! Tukaran pasangan yok…”
19983Please respect copyright.PENANALoQdlvX6ib
19983Please respect copyright.PENANA2GbsIii9Ou
“Boleh,” Apuy mengangguk sambil memandangku seolah minta izin. Aku tidak bereaksi. Padahal aku senang sekali mendengar Faisal mengajak tukar pasangan tadi. Karena diam-diam aku ingin merasakan seperti apa dienjot oleh penis sepanjang itu.
19983Please respect copyright.PENANAT6Uj7VOlYY
19983Please respect copyright.PENANAHN1ShahoZz
Apuy dan Faisal hampir barengan mencabut penisnya. Lalu Apuy bergerak ke atas perut Monik, sementara Faisal bergerak ke atas perutku.
19983Please respect copyright.PENANADzlufDU9HF
19983Please respect copyright.PENANAMsvbENJsZS
Apuy langsung membenamkan penisnya ke liang kemaluan Monik, lalu mengenjotnya dengan sikap ceria. Tapi Faisal tidak seperti itu. Ia menerkamku, lalu meremas buah dadaku sambil berbisik, “Dari tadi aku udah gemas melihat payudaramu ini…bentuknya seperti menantangku terus…”
19983Please respect copyright.PENANA1OtGLXcR7g
19983Please respect copyright.PENANAFWghmfDLxA
Dan aku menjawabnya dengan genggaman di batang kemaluannya yang benar-benar panjang ini. Aku pun gemas dari tadi, ingin merasakan gesekan penis sepanjang ini. Besarnya hampir sama dengan penis Apuy. Tapi panjangnya, wow, luar biasa !
19983Please respect copyright.PENANAVmpEBQRfWr
19983Please respect copyright.PENANALkevChWVD9
Namun kubiarkan ia berpuas-puas meremas dan mengemut pentil payudaraku. Karena permainan tangan dan mulutnya kurasakan enak sekali.
19983Please respect copyright.PENANAj5DVIUGOYH
19983Please respect copyright.PENANAbwQo29irTq
Ia pun mencium bibirku disusul dengan lumatannya, lalu terdengar bisikannya, “Mau main di atas?”
19983Please respect copyright.PENANAlxrKPRIVSs
19983Please respect copyright.PENANAc9xAl6uI9t
“Gak ah…panjang begini tititnya…ntar aku keselek,” sahutku, “Ayo masukin aja….aku udah horny berat neh…”
19983Please respect copyright.PENANAQ1pAiloKJu
19983Please respect copyright.PENANAgGdi0SQCjx
Faisal tersenyum, mencium bibirku sekali lagi, lalu mengarahkan penisnya ke mulut vaginaku…dan…oooh….ketika penis panjang gede itu menerobos lubang kemaluanku….belum masuk semua juga terasa sudah menendang ujung lorong kenikmatanku. Tapi jujur…ini enak sekali…!
19983Please respect copyright.PENANAGyfcPGEV3J
19983Please respect copyright.PENANApgOHe6tNOq
Maka dengan sepenuh gairahku, kudekap pinggang Faisal dan ia mulai menggeser-geserkan batang kemaluannya secara berirama.
19983Please respect copyright.PENANAt2dj28AIOS
19983Please respect copyright.PENANAlyyXoL2t9R
Dan setiap kali ia mendorong batang kemaluannya, terasa “topi bajanya” menonjok dasar liang kewanitaanku. Ini benar-benar nikmat, mungkin karena bagian yang disebut “cincin purana” di dasar liang kewanitaanku terus-terusan tersentuh oleh moncong penis Faisal. Membuatku terpejam-pejam saking enaknya.
19983Please respect copyright.PENANAKAuHj4c7eR
19983Please respect copyright.PENANALHjHZW4qfl
19983Please respect copyright.PENANALtFZlHaFgH
======================================================================
19983Please respect copyright.PENANAVPv33ibCoD
19983Please respect copyright.PENANATT04nWfg3A
19983Please respect copyright.PENANAvOZM5yaV6w
Hanya sampai di situ tulisan istriku. Entah kenapa ia tidak menyelesaikannya. Padahal sudah kusuruh untuk menuliskan semua kejadian indah dalam reuni yang fantastis itu.
19983Please respect copyright.PENANAf0k1NIV48a
19983Please respect copyright.PENANAyCbeHZt3pX
“Sayang,” kataku sambil membawa buku tebal yang baru diisi beberapa lembar itu, “Kenapa tulisanmu cuma segini? Ini kan cuma hari pertama? Lalu yang kedua, ketiga dan selanjutnya mana?”
19983Please respect copyright.PENANAlkxecDlYL0
19983Please respect copyright.PENANALCAvysqnkf
“Aku kan bukan penulis Bang,” sahutnya, “Lagian terlalu banyak kejadian di dalam reuni itu. Susah nulisinnya satu persatu. Kapan-kapan akan kutuliskan lagi semua kejadian yang masih kuingat.”
19983Please respect copyright.PENANABV1wHZj1kI
19983Please respect copyright.PENANAWAFaKXpyIh
“Oke deh,” aku tersenyum dan mencoba untuk mengerti istriku. Ia memang paling malas menulis-nulis seperti yang kuinginkan. Ia cuma senang bergelut dengan angka-angka rupiah, karena bakatnya memang kuat di bidang matematika.
19983Please respect copyright.PENANAIm2kSlvVBM
19983Please respect copyright.PENANAckKEmJaFFA
“Tapi kan seperti kata Abang…setelah reuni itu kita bisa melanjutkan ke arah yang lebih serius dengan pasangan suami istri pilihan kita.”
19983Please respect copyright.PENANA08lAnA4zKI
19983Please respect copyright.PENANAr0MRDbVOLN
“Iya. Emang di antara teman-temanku itu mana yang paling berkesan bagimu?”
19983Please respect copyright.PENANAxes0jLCR38
19983Please respect copyright.PENANAwuZYUretAq
“Mmm…siapa ya? Semuanya juga berkesan. Tapi suasana di dalam reuni itu terlalu ramai, jadi aku gak bisa meresapinya.”
19983Please respect copyright.PENANA9fkK1lUaHc
19983Please respect copyright.PENANA4geVI55WYN
“Tapi kita jadi punya banyak teman yang bisa kita ajak swing seperti dengan Edo dan Jaka. Makanya aku tanya, siapa yang paling mengesankan di antara teman-temanku itu?”
19983Please respect copyright.PENANAVPU6DfftJd
19983Please respect copyright.PENANA7sJGAmXSpF
“Joseph…”
19983Please respect copyright.PENANAlZVsMd5cG9
19983Please respect copyright.PENANACQzvi9t0bo
“Kenapa Joseph yang mengesankan?”
19983Please respect copyright.PENANAN6UpU2HWfb
19983Please respect copyright.PENANAZ5LWsFmEtB
“Ah, pokoknya mengesankan aja.”
19983Please respect copyright.PENANAP1aglgbe1f
19983Please respect copyright.PENANAuT3a4WpAsc
“Oke. Nanti kalau mau swing kita ajak dia aja ya.”
19983Please respect copyright.PENANAcK4VBy14ep
19983Please respect copyright.PENANAzFzScvE7xh
“Boleh,” istriku mengangguk sambil tersenyum manis, “Sekarang kita bobo aja yok…udah malem neh.”
19983Please respect copyright.PENANA4wypsRokce
19983Please respect copyright.PENANA1w6d34AtYq
Aku mengangguk sambil mencari piyama di lemari pakaianku. Tadinya aku mau mengenakan piyama, lalu tidur seperti ajakan istriku. Namun tiba-tiba hpku berdering.
19983Please respect copyright.PENANA5XQwpAWdsi
19983Please respect copyright.PENANArBtBHxKfST
Kulihat siapa yang nelepon. Ternyata dari Mbak Lies, istri Bang Yana.
19983Please respect copyright.PENANAqJRF27wD13
19983Please respect copyright.PENANANXpKs1cwSg
“Hallo Mbak….”
19983Please respect copyright.PENANAwAVVSubEqd
19983Please respect copyright.PENANA8zBsP1JzLI
“Yadi…bisa ke rumah sebentar?”
19983Please respect copyright.PENANAI0dGiukq25
19983Please respect copyright.PENANAyjtV90l9GJ
“Kapan Mbak?”
19983Please respect copyright.PENANA1dJegUsERl
19983Please respect copyright.PENANAprI3fUkNAn
“Ya sekarang lah. Ada hal penting sekali.”
19983Please respect copyright.PENANAWAKvwUsyKe
19983Please respect copyright.PENANAlXLe3O3XRu
“Baik Mbak. Aku merapat ke situ dalam setengah jam.”
19983Please respect copyright.PENANAllG7xBEoF2
19983Please respect copyright.PENANA7qX0lMBZOA
“Aku tunggu ya.”
19983Please respect copyright.PENANAD93BCZntph
19983Please respect copyright.PENANAPk2SN3iAzd
“Iya Mbak.”
19983Please respect copyright.PENANA3e5LonryhU
19983Please respect copyright.PENANAArQZMDJft8
Kutengok jam dinding, sudah jam sembilan malam. Ada apa istri Bang Yana memanggilku malam-malam begini? Padahal aku baru saja pulang, habis transaksi café yang dibeli oleh orang Solo.
19983Please respect copyright.PENANAP5Kon4jOsQ
19983Please respect copyright.PENANAjT8DxvAgIY
Aku bergegas ke kamar mandi. Meski sudah malam, aku maksain mandi. Karena badanku keringatan siang tadi.
19983Please respect copyright.PENANAm41tJoGZET
19983Please respect copyright.PENANAMXdrLQfZ3o
“Mau ke mana Bang?” tanya istriku ketika aku sedang berdandan di kamar.
19983Please respect copyright.PENANAAhU6OErV5h
19983Please respect copyright.PENANA0ge2PkIWLn
“Dipanggil sama istri Bang Yana. Jangan-jangan ada masalah dengan proyek di Samarinda itu.”
19983Please respect copyright.PENANAdFss56usn8
19983Please respect copyright.PENANA9wVIdYNoDY
“Nanti bawa kunci ya Bang. Biar bisa langsung masuk kalau Abang pulang, gak usah ngetok-ngetok dulu. Aku udah ngantuk, mau tidur.”
19983Please respect copyright.PENANAhO3C5EuLbm
19983Please respect copyright.PENANAjClFxCWbwQ
“Iya,” aku mengangguk, lalu mencium bibir istriku, “Aku pergi dulu ya sayang.”
19983Please respect copyright.PENANApHwOEhSKIo
19983Please respect copyright.PENANAE9J98iVzQ8
“Iya, ati-ati di jalan Bang.”
19983Please respect copyright.PENANAxpI3hiSqOA
19983Please respect copyright.PENANApwWH7fSA3D
Aku bergegas menuju garasi, mengeluarkan mobilku sendiri, karena Herman sudah pulang. Lagian rumah kakakku itu tak terlalu jauh. Setelah mobilku berada di depan garasi, kukunci pintu garasi dari luar. Dan kuncinya kumasukkan ke saku jaketku.
19983Please respect copyright.PENANArsOVzkA3BA
19983Please respect copyright.PENANAwiJ09KvX1Q
Tak lama kemudian aku sudah memacu mobilku di jalan raya. Untungnya gak macet, karena hariu sudah malam. Hanya butuh belasan menit, mobilku sudah memasuki pekarangan sebuah rumah megah. Rumah Bang Yana, kakak kandungku.
19983Please respect copyright.PENANAzt2VwvV72r
19983Please respect copyright.PENANAivzpS0fNh7
Tanpa harus memijat bel, pintu depan rumah megah itu dibuka dari dalam. Seorang wanita bertubuh tinggi montok, berusia 35 tahunan, berdiri di ambang pintu. Rupanya Mbak Lies sudah menantikan kedatanganku.
19983Please respect copyright.PENANAhRZiNQrSxF
19983Please respect copyright.PENANAFocT16MXwo
Mbak Lies mempersilakanku masuk ke dalam. Mengajakku masuk ke dalam kamarnya. Mungkin ada sesuatu yang sangat rahasia makanya aku diajak masuk ke dalam kamarnya.
19983Please respect copyright.PENANAfCaCjp5wy5
19983Please respect copyright.PENANANQ4Z7GHcL7
“Sini Yad,” Mbak Lies menepuk sofa panjang yang sudah didudukinya, “Aku mau ngomongin hal penting sekali.”
19983Please respect copyright.PENANAH4dNBJhO1w
19983Please respect copyright.PENANAOxNviiZ6Wo
Aku pun duduk di sampingnya, “Ada apa Mbak?” tanyaku.
19983Please respect copyright.PENANAnTcc0rkycP
19983Please respect copyright.PENANAyf6If4tvqW
“Kamu tau abangmu itu di mana sekarang?”
19983Please respect copyright.PENANAUGqLPFp3DR
19983Please respect copyright.PENANAlc4pzPCYTo
“Setau saya sedang di Papua, Mbak.”
19983Please respect copyright.PENANApWqEUbZlA6
19983Please respect copyright.PENANAkVEO7Uhl82
“Bukan,” Mbak Lies geleng-geleng kepala, “Sebenarnya dia sekarang ada di Lombok.”
19983Please respect copyright.PENANAXRZicT9QZl
19983Please respect copyright.PENANANpAij3obhJ
“Ohya?! Ada bisnis baru di Lombok?”
19983Please respect copyright.PENANAxhU5wP715E
19983Please respect copyright.PENANAk5Rs2q4oFG
“Bisnis apa? Dia kawin lagi dengan gadis Mataram.”
19983Please respect copyright.PENANAmfYbZzyK9t
19983Please respect copyright.PENANA8rvlEMX1s7
“Ah masa sih?! Mbak tau dari mana?”
19983Please respect copyright.PENANAfV60P2b2ub
19983Please respect copyright.PENANAgVr9gcaE2h
“Pacar cewek itu yang kasitau. Dia sakit hati karena pacarnya direbut oleh abangmu, lalu berusaha mendapatkan alamat rumah ini. Lihat nih isinya….” kata Mbak Lies sambil mengambil amplop besar berwarna coklat dari laci lemarinya. Kemudian ia mengeluarkan surat dan beberapa lembar foto dari dalam amplop itu.
19983Please respect copyright.PENANAdVdkZxw9y0
19983Please respect copyright.PENANAjVTBbZTlq4
Kubaca surat itu, yang ditujukan kepada Nyonya Suryana. Isinya merupakan curhat seorang cowok yang merasa pacarnya direbut lalu dinikahi oleh Bang Yana. Panjang lebar ia curhat di dalam surat itu. Namun kesimpulannya, ia mengadu kepada istri Bang Yana (Mbak Lies). Ia sakit hati karena merasa kebahagiaannya dibunuh oleh Bang Yana. Ia juga melampirkan foto-foto pernikahan Bang Yana dengan gadis Mataram itu. Kuamati foto-foto itu satu persatu. Memang itu foto Bang Yana yang sedang duduk di pelaminan, di samping seorang cewek yang kuakui memang cantik, masih sangat muda pula.
19983Please respect copyright.PENANAfFJeuHR5Br
19983Please respect copyright.PENANAp2mbAqMChi
“Kok bisa ya Bang Yana kawin lagi?” cetusku sambil memasukkan kembali surat dan foto-foto itu ke dalam amplopnya.
19983Please respect copyright.PENANA5Xl3sWOrCI
19983Please respect copyright.PENANAj7gMj8xPor
“Itulah yang bikin sakit hati,” kata Mbak Lies sambil berdiri, “Padahal aku ini kurang apa sih? Coba kamu nilai, aku ini kurang apa?”
19983Please respect copyright.PENANAXO5H9EywCe
19983Please respect copyright.PENANAveusMZT6XY
Aku kaget ketika melihat Mbak Lies menanggalkan gaun tidurnya (yang aku yakin harganya cukup mahal). Lalu dalam keadaan cuma bercelana dalam, ia bertolak pinggang sambil memandangku. Aku agak jengah dibuatnya. Karena sepasang payudara yang montok itu sengaja dipertontonkan padaku.
19983Please respect copyright.PENANAdsnYGtxakL
19983Please respect copyright.PENANA6ckj6YZOTp
“Aku ini kurang apa Yad? Coba jawab yang jujur,” kata Mbak Lies sambil membusungkan dadanya, tetap bertolak pinggang.
19983Please respect copyright.PENANA1bGp2pKB9F
19983Please respect copyright.PENANA8h3pxxlAvw
Aku jadi salah tingkah. Lalu menjawab asal-asalan, “Mbak masih cantik dan sexy.”
19983Please respect copyright.PENANApBk1Gix9j5
19983Please respect copyright.PENANAKBrTQkBxSU
Gilanya Mbak Lies menarik tanganku. Lalu ditempelkan ke togenya sambil berkata, “Walaupun gede, tetekku masih kencang kan? Coba remaslah…remas jangan ragu-ragu…biar kamu bisa menilaiku secara jujur…”
19983Please respect copyright.PENANAOg75CQXZYr
19983Please respect copyright.PENANAgK93O8Losg
Oh, baru sekali ini aku dibikin degdegan waktu menyentuh payudara perempuan. Masalahnya aku sadar betul siapa perempuan bertubuh tinggi montok dan berpayudara gede ini. Dan aku seperti kena hypnotis, kulakukan apa yang dimintanya. Kuremas perlahan payudara itu. Memang masih kencang. Mungkin karena ia selalu merawatnya dengan ramuan-ramuan khusus. Kalau tidak dirawat, mustahil wanita berusia 35 tahunan dan sudah punya dua orang anak bisa memiliki payudara sekencang itu.
19983Please respect copyright.PENANALYwvIrO4CF
19983Please respect copyright.PENANAh0mZU2Fd8z
“I…iya Mbak…masih kencang banget,” kataku.
19983Please respect copyright.PENANAEZs8ejEne3
19983Please respect copyright.PENANAVkTZleyyrY
Mbak Lies duduk merapat padaku. Tanganku ditarik lagi. Diselipkan ke dalam lingkaran celana dalamnya. Membuatku semakin degdegan. Karena aku seperti dipaksa untuk menyentuh kemaluannya yang tak terasa ada bulunya, mungkin karena ia selalu mencukur jembutnya seperti yang biasa dilakukan oleh istriku. Gilanya, jemariku seperti dipaksa untuk mencolek-colek ke dalam liang kemaluannya yang terasa hangat dan licin.
19983Please respect copyright.PENANA2qBUBVqyN7
19983Please respect copyright.PENANAckVFMAPtxS
“Gak kalah sama vegy gadis kan? Lubangnya masih rapet kan?” cetusnya ketika aku masih degdegan karena tak menyangka akan tiba-tiba mengalami semuanya ini.
19983Please respect copyright.PENANAEfAPDt7eje
19983Please respect copyright.PENANAgTAki6x5nN
“Iii…iya Mbak. Masih kecil banget lubangnya,” sahutku dengan desir aneh yang mulai merajalela di batinku.
19983Please respect copyright.PENANAAoHcV9olTC
19983Please respect copyright.PENANAHThFbcGz6B
Dan ketika aku masih dipandu untuk mencolek-colek kemaluan Mbak Lies yang masih tertutup celana dalamnya itu, tiba-tiba ia menarik ritsleting celanaku. Entah apa yang mau dilakukannya. Dan…oooh…ia memegang penisku yang sudah menegang ini. Ia pasti kaget, karena aku tahu persis bahwa kalau dibandingkan dengan penis abangku, penisku jauh lebih gede dan jauh lebih panjang.
19983Please respect copyright.PENANAndWjFtSNXo
19983Please respect copyright.PENANAtdsgeYtK3H
Dan yang membuatku agak malu, Mbak Lies jadi tahu bahwa diam-diam penisku sudah “siap tempur” alias ngaceng berat !
19983Please respect copyright.PENANAiG7HkaSDwQ
19983Please respect copyright.PENANAFDOuhoe0Ic
Dadaku didorongnya, sehingga aku jadi terlentang dibuatnya. Aku tak bergerak ketika celana panjang dan celana dalamku ditarik oleh Mbak Lies, sampai terlepas. Dan…oooh….Mbak Lies menunduk, lalu menjilati batang kemaluanku dengan lahapnya. Lalu mengulumnya…dan terasa menyedot-nyedot sambil menyapu-nyapukan lidahnya di puncak penisku.
19983Please respect copyright.PENANAeLnuVKZGoM
19983Please respect copyright.PENANAgUTe0J3s37
Ketika aku semakin dilanda gelombang nafsu, dengan cepat Mbak Lies melepaskan celana dalamnya. sehingga tubuh istri abangku itu jadi telanjang bulat. Dan aku diam saja ketika ia menduduki batang kemaluanku…bukan cuma menduduki, karena ia sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam meqinya yang tanpa jembut itu. Masuk ! Ya…ia berhasil membuat penisku membenam ke dalam liang meqinya !
19983Please respect copyright.PENANAQueRsfzBYZ
19983Please respect copyright.PENANAIa3KGw5mCL
Memang kuakui, liang meqi Mbak Lies terasa sempit sekali, meski aku tahu bahwa ia sudah punya dua orang anak. Mungkin ada perawatan khusus yang membuat meqinya tetap rapet, atau mungkin juga ia sudah mengalami operasi untuk membuat liang meqinya jadi seperti perawan lagi. Entahlah. Yang jelas, ia sudah mulai menggerak-gerakkan pantatnya sedemikian rupa, sehingga penisku jadi seperti dikocok-kocok oleh liang meqinya.
19983Please respect copyright.PENANAqulbkFqW74
19983Please respect copyright.PENANAJ5xswfwXWa
“Oooh…Mbak….aaaaaah…..Mbak…..” aku pun mulai mendesah-desah keenakan.
19983Please respect copyright.PENANA3bqrSlCx5i
19983Please respect copyright.PENANAiNVI4Hbyxb
“Masih enak kan?” tanya Mbak Lies sambil menghentikan ayunan meqinya.
19983Please respect copyright.PENANA1ZK0hTMMyx
19983Please respect copyright.PENANAPx11fyXujh
“I…iya Mbak…enak sekali….”
19983Please respect copyright.PENANAwBYGHSI9df
19983Please respect copyright.PENANAlOpIPHPEMt
Mbak Lies mengangkat pantatnya, sehingga penisku terlepas dari jepitan liang kewanitaannya. Aku heran dan…kecewa…karena tadinya kupikir mau stop di situ. Ternyata tidak. Ia menarik lenganku dan mengajakku pindah ke atas tempat tidurnya, mungkin karena sofa itu dianggap kurang lebar dan membuatnya kurang leluasa bergerak.
19983Please respect copyright.PENANAcaVuE7Sy0r
19983Please respect copyright.PENANAkinHgcjhvq
Ia menelentang di atas tempat tidur sambil merentangkan kedua pahanya lebar-kebar, sambil berkata, ” Bukan cuma abangmu saja yang bisa main gila. Aku juga bisa main gila. Ayo Yad….kebetulan punyamu jauh lebih gagah daripada punya abangmu….lanjutkan….”
19983Please respect copyright.PENANAKLhmI0yKwM
19983Please respect copyright.PENANAN1XKKhl3LD
Tanpa harus diberi petunjuk lagi, aku cukup mengerti apa yang diinginkannya. Dan memang sang nafsu sudah menguasaiku. Maka tanpabuang-buang waktu lagi kuarahkan batang kemaluanku ke mulut meqi Mbak Lies, lalu kudorong kuat-kuat. Dan…blessssssssss…..masuk lagi.
19983Please respect copyright.PENANA6b1esxrhZ0
19983Please respect copyright.PENANAQfx7Tt5RH0
Kujatuhkan dadaku ke atas dada Mbak Lies, kemudian kuayun batang kemaluanku dengan gerakan perlahan…lalu kupercepat…..dan aku benar-benar sedang menyetubuhi istri abangku tanpa basa basi lagi.
19983Please respect copyright.PENANAmI60v1znml
19983Please respect copyright.PENANAqH3RHV0BAS
Mbak Lies memeluk leherku. Menciumi bibirku. Meremas-remas bahuku sambil berdesah-desah.
19983Please respect copyright.PENANAkXfcHjYl12
19983Please respect copyright.PENANAOP3KJjfsqK
“Aaaah….Yadi….malah lebih enak digauli sama kamu Yad….ayo Yad….kita buktikan bahwa kita juga bisa gila-gilaan seperti abangmu….iya…uuuuh….genjot terus Yad…aaah…enak Yad…..”
19983Please respect copyright.PENANATGoaqyf7w2
19983Please respect copyright.PENANARDhW7Tvfxn
Dalam keadaan yang sudah telanjur jauh ini, tiada pilihan bagiku selain menikmati enaknya kemaluan wanita setengah baya ini. Maka aku pun mengumpulkan segenap potensiku untuk menyetubuhi Mbak Lies habis-habisan.
19983Please respect copyright.PENANAKTJuHYYJUH
19983Please respect copyright.PENANATAyASIQf3U
“Oooh…Yadi…oooh…aaah….aaaah…..hhhh….iya…genjot terus sayang…genjot terus…..hhhhh” tiada hentinya Mbak Lies berceloteh meski dengan suara setengah berbisik.
19983Please respect copyright.PENANAxmwQMSD7SH
19983Please respect copyright.PENANAVfNA60oFng
Aku pun mulai memanfaatkan kedua tanganku, untuk meremas-remas sepasang payudara Mbak Lies, bahkan terkadang kukulum pentil togenya, kucelucupi, kujilati dan kuremas.
19983Please respect copyright.PENANAAdpRgcR8XS
19983Please respect copyright.PENANA2qqV6LpkEX
Rasanya persetubuhanku dengan wanita tinggi montok ini seru jua. Namun setelah sekian lamanya aklu mengenjot Mbak Lies, tiba-tiba ioa berbisik terengah, “Ayo Yad….aku sudah mau keluar…kita keluarin bareng-bareng yuk….ooooh…..”
19983Please respect copyright.PENANAgOeUrr1HlR
19983Please respect copyright.PENANAOcLfOK2Vp9
Sebenarnya aku masih bisa bertahan lama. Tapi aku ingin mengikuti ajakan Mbak Lies. Ingin mencapai titik orrgasme berbarengan, karena aku tahu hal itu paling sempurna dalam suatu persetubuhan.
19983Please respect copyright.PENANAvT6IVf1HbZ
19983Please respect copyright.PENANAX37H3vWfX0
Maka dengan gerakan garang kugenjot batang kemaluanku maju-mundur…dag-dug-dag-dug-dag-dug…..sampai akhirnya kami sama-sama menahan napas, sama-sama mengejang….lalu saling remas dan melenguh nikmat….aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh…
19983Please respect copyright.PENANAIQFabcAMSP
19983Please respect copyright.PENANAU83KCgZLsC
Dekapan Mbak Lies masih terasa erat sekali ketika kurasakan liang kemaluannya mengedut-ngedut, disusul dengan membanjirnya lendir di dalamnya, disusul lagi dengan tembakan-tembakan air maniku yang semakin membanjiri liang kewanitaan istri abangku itu.
19983Please respect copyright.PENANAknBrdwpMl0
19983Please respect copyright.PENANArF1CChxeaL
“Uuuuh…luar biasa,” kata Mbak Lies setelah kucabut batang kemaluanku dari jepitan liang vaginanya. Dan tampak cairan kental putih mengalir dari liang vagina wanita setengah baya itu.
19983Please respect copyright.PENANA3nnKJ5McbT
19983Please respect copyright.PENANAHKSj48cuxx
Setelah mengelap vaginanya dengan handuk kecil, Mbak Lies memelukku, “Terimakasih Yad. Besok juga aku akan menyerahkan salah satu assetku padamu.”
19983Please respect copyright.PENANAaadMBrLVjc
19983Please respect copyright.PENANAcFc1AJP5q3
Aku tak menjawab. Cuma memandang Mbak Lies sambil mengenakan pakaianku kembali.
19983Please respect copyright.PENANANbOZAfAnbD
19983Please respect copyright.PENANAhojrD8Zu2W
“Kamu tau kan, aku yang modalin abangmu itu. Kalau tidak ada hartaku, apa yang bisa dia perbuat? Tapi setelah kumodali, dia malah mengambil kesempatan untuk perempuan lain. Tapi gakpapa. Harta warisan dari orangtuaku takkan habis tujuh turunan. Masih banyak hartaku yang abangmu gak tau. Karena itu aku akan memberimu salah satu asset yang akan menaikkan taraf hidupmu. Syaratnya cuma dua. Pertama, jangan sampai abangmu tau bahwa aku memberikan asset itu.”
19983Please respect copyright.PENANA3D6Gz82xxE
19983Please respect copyright.PENANAK8yGEnZM1z
Aku cuma terlongong. Mbak Lies memelukku dengan hangat dan berkata, “Syarat yang kedua, kalau abangmu tidak ada…kamu harus memuasiku seperti barusan ya sayang.”
19983Please respect copyright.PENANAgVU9aQVztr
19983Please respect copyright.PENANAetdowpVrmu
“I…iya Mbak,” sahutku tergagap.
19983Please respect copyright.PENANAk6IkpvvbFd
19983Please respect copyright.PENANAvTO3BLPeaM
“Kalau aku mau sembarangan main gila, gampang sekali. Tapi aku tak mau sembarangan. Karena itu aku ngajak kamu selingkuh. Dan ternyata aku tidak salah pilih….” Mbak Lies menciumi pipiku dan membisiki telingaku, “ternyata kamu jauh lebih hebat dari perkiraanku…jauh lebih hebat daripada abangmu sendiri. Tapi tutup rahasia ini ya sayang.”
19983Please respect copyright.PENANAhSulTkz4ox
19983Please respect copyright.PENANAvMooRtaNA2
“Iya Mbak. Tapi dengan sendirinya istriku juga jangan sampai tau.”
19983Please respect copyright.PENANAKBb14pBAEI
19983Please respect copyright.PENANA3ChYaoUleE
“Ya iyalah. Kalau istrimu nanya dari mana kamu dapat asset segitu mahalnya, bilang aja bisnismu ada yang meledak.”
19983Please respect copyright.PENANAQOius3b5nL
19983Please respect copyright.PENANAbpxxkm64X4
“Sekarang pulanglah. Jangan sampai istrimu curiga nanti. Besok pagi ke sini lagi, untuk melihat asset yang akan kuhibahkan padamu itu ya.”
19983Please respect copyright.PENANA554YSvUHfT
19983Please respect copyright.PENANA6iPF78lZgU
“Iii…iya Mbak.”
19983Please respect copyright.PENANATXKGJpwnZv
19983Please respect copyright.PENANA00wxcCRy6P
Pulang dari rumah Bang Yana, ada tanda tanya besar di benakku. Asset apa sebenarnya yang akan diberikan padaku itu? Tanah atau sawah atau apa ya?
19983Please respect copyright.PENANAHe19mXKLBI
19983Please respect copyright.PENANArS8c4zVzUa
Tanda tanya itu tak mendapat jawaban sama sekali. Tapi sejak lama aku tahu bahwa Mbak Lies itu anak orang super kaya. Anak tunggal pula. Waktu resepsi pernikahannya dengan abangku juga diselenggarakan di convention hall hotel bintang lima di Jakarta.
19983Please respect copyright.PENANA9i1ajFw9AI
19983Please respect copyright.PENANATxNWCDA0gi
Setibanya di rumah, kulihat istriku sudah nyenyak tidur. Dan aku sulit memicingkan mata, karena tanda tanya itu tak terjawabkan juga. Untuk menindas keresahanku, kusetelkan HBO di TVku. tapi pikiranku tidak tertuju ke film yang sedang ditayangkan. Jujur….semua yang kualami tadi merupakan kejutan besar bagiku. Kejutan yang sedikit pun tak pernah kupikirkan sebelumnya.
19983Please respect copyright.PENANA9h17hbONP6
19983Please respect copyright.PENANA4ZYcizIRL9
Dan akhirnya aku tertidur di sofa, tanpa mematikan TV yang masih menayangkan film barat.
19983Please respect copyright.PENANA3bW0swI8P7
19983Please respect copyright.PENANAtUIB3Uwh7T
Paginya aku terbangunkan oleh suara istriku, “Abang tidur di sini lagi…pindah ke kamar Bang…”
19983Please respect copyright.PENANAKlWxEOwbEA
19983Please respect copyright.PENANAn6JmPAMdEo
Aku bangkit dan menggeliat, “Aku lihat kamu tidur nyenyak sekali,” kataku, “aku takut bikin kamu terbangun, makanya tidur di sini.”
19983Please respect copyright.PENANAr4O5LQnxvD
19983Please respect copyright.PENANAZDFD4nzPe3
“Nggak lah. Abang sih nyari alesan aja. Bilang aja pengen nonton sepakbola gitu.”
19983Please respect copyright.PENANA2fpZxxkvfw
19983Please respect copyright.PENANAVEnXbPfJD7
Aku tidak membantahnya. biar gak jadi panjang.
19983Please respect copyright.PENANAcPdW8xOUCL
19983Please respect copyright.PENANAdU8OPNLEfE
“Tadi malam ada apa istri Bang Yana manggil Bang?” tanya istriku yang membuatku bingung menjawabnya.
19983Please respect copyright.PENANAzoiU9HQVpw
19983Please respect copyright.PENANARrWpm7R40A
Tapi, sebagai “pakar ngeles” cepat saja aku menemukan jawabannya. Kataku, “Cuma nanyain Bang Yana itu benar lagi di Papua atau di mana. Yaaa, aku gak bisa jawab. Terbang ke Papuanya juga aku gak tau. Setelah ada proyek di Samarinda itu, baru aku tau bahwa dia di Papua.”
19983Please respect copyright.PENANAGFOsUUjshF
19983Please respect copyright.PENANAei4HEihFVw
“Oh, sukurlah kalau gak ada apa-apa sih. Takutnya kerjaan Abang di Samarinda itu ada yang gak beres.”
19983Please respect copyright.PENANAxvRotZ1uJB
19983Please respect copyright.PENANAffKBZMLxwg
“Ufff…lupa ! Pagi ini aku mau meeting sama team dari Bogor,” kataku sambil bergegas menuju kamar mandi.
19983Please respect copyright.PENANAI1ghQhgzZn
19983Please respect copyright.PENANARBklosJyzd
Di kamar mandi aku mandi sebersih-bersihnya. Rambutku juga dikeramas….hihihi.
19983Please respect copyright.PENANAAozHnUCeRk
19983Please respect copyright.PENANAUhuYCVazBx
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku. Saat itu membekal jas dan dasi, untuk jaga-jaga, siapa tahu Mbak Lies membawaku ke dalam suasana yang formal. Tapi jas dan dasiku cuma digantungkan dengan hangernya di samping pintu kanan belakang mobilku. Dan tidak seperti biasanya, saat itu aku mengenakan kemeja putih tangan panjang, celana dan sepatuku juga bukan casual lagi. Herman sudah ditelepon tadi, agar dia libur saja hari ini. Soalnya aku ingin Mbak Lies merasa benar-benar aman waktu penyerahan asset itu. Asset yang aku belum tahu dalam bentuk apa.
19983Please respect copyright.PENANAzPEEDJijbk
19983Please respect copyright.PENANARYNlAGTYOP
Setibanya di rumah megah itu, Mbak Lies menyambutku, dalam gaun hitamnya yang mengkilap, sehingga kulitnya yang putih mulus itu tampak kontras dengan warna gaunnya.
19983Please respect copyright.PENANA7pK7SdCQPv
19983Please respect copyright.PENANAbmavWp9L5W
“Mobil Yadi tinggalin di sini. Nanti pakai mobilku aja.”
19983Please respect copyright.PENANAM8CibHJHWx
19983Please respect copyright.PENANA4PYevfL426
Aku menurut saja. Lalu Mbak Lies mengeluarkan salah satu mobilnya dari dalam garasi. Tadinya kupikir mau mengeluarkan Hammernya. Ternyata ia mengeluarkan Jaguar hitamnya.
19983Please respect copyright.PENANAF6wNIeSgdZ
19983Please respect copyright.PENANAHPhTpAguuP
“Kamu aja yang nyetir, Yad,” kata Mbak Lies sambil keluar dari Jaguarnya, yang mesinnya masih hidup.
19983Please respect copyright.PENANAZ7vuqF8Bp7
19983Please respect copyright.PENANAL268cquV5P
“Langsung berangkat sekarang Mbak?” tanyaku.
19983Please respect copyright.PENANAOUHeNwhPqz
19983Please respect copyright.PENANA9tjF0Nypwn
“Iya, mumpung jalanan belum macet,” sahutnya. Harum parfum mahal tersiar ke hidungku. Tentu parfum yang Mbak Lies kenakan.
19983Please respect copyright.PENANANlU9wxGD1c
19983Please respect copyright.PENANAuLijnAt0RO
Tak lama kemudian aku sudah melajukan Jaguar hitam itu di jalan aspal. Mbak Lies memberi petunjuk jalan apa yang harus kutuju.
19983Please respect copyright.PENANA3hHvfj6Ryz
19983Please respect copyright.PENANAp9XhROG35c
“Yad…jujur…tadi malam mengesankan sekali. Aku gak nyangka kamu perkasa begitu.”
19983Please respect copyright.PENANASKJHXd7LwN
19983Please respect copyright.PENANAQPDGipfLqU
“Hehehe…sama Mbak. Aku juga terkesan,” sahutku. Di dalam hati aku berkata: Itu belum apa-apa. Sebenarnya tadi malam aku bisa bertahan empat-lima kali lipat lebih lama dari itu.
19983Please respect copyright.PENANAKTrGJllnR9
19983Please respect copyright.PENANAmHW2MhVkub
“Apa yang membuat kamu terkesan?”
19983Please respect copyright.PENANAJ5KpVXWDM2
19983Please respect copyright.PENANAAt8IlnnzSE
“Semuanya serba mengesankan.”
19983Please respect copyright.PENANAfXe53t40sz
19983Please respect copyright.PENANA9FdvAk1U7u
“Nanti kita main lagi, bisa?”
19983Please respect copyright.PENANAZJWyrVta5d
19983Please respect copyright.PENANAMWQ6y426os
“Boleh,” aku mengangguk.
19983Please respect copyright.PENANAcRtfklTSh7
19983Please respect copyright.PENANAu0prETnJBR
“Nah Yad…di situ belok ke kiri….iya…iya…ini halaman depan asset yang kujanjikan tadi malam. Mulai hari ini jadi milikmu.”
19983Please respect copyright.PENANAUg0Esk22hp
19983Please respect copyright.PENANAVs3cKumxYl
“Ho…hotel ini buatku Mbak?” tanyaku dalam kaget. Sebuah hotel tiga lantai berdiri megah di depanku. (maaf, nama hotel itu takkan kusebutkan di sini, untuk menjaga kerahasiaan true story ini)
19983Please respect copyright.PENANAAhE0CiThTF
19983Please respect copyright.PENANAFHJr9Fyw0m
“Iya. Ini hotel bintang tiga. Kuhibahkan padamu. Tapi nanti di notaris bikin perjanjian seolah-olah dijual padamu. Hotel ini atas nama temanku, sengaja dibuat begitu, supaya abangmu jangan tau…jangan semua hartaku dihabiskan olehnya.”
19983Please respect copyright.PENANAA3S3s8bHtr
19983Please respect copyright.PENANAB5eIfMy4gx
“Kalau bunyinya jual beli, kan ada pajaknya Mbak.”
19983Please respect copyright.PENANAsLv0IQg51H
19983Please respect copyright.PENANAcJdoZVHG17
“Iya,” Mbak Lies menepuk bahuku, “Pajaknya, biaya notarisnya dan sebagainya akan kubayar semuanya. Kamu cukup duduk manis aja Yadi sayang….emwuaaah,” Mbak Lies mengecup pipiku, lalu turun dari mobil. Dua orang satpam mengangguk sopan sambil mengucapkan selamat pagi kepada Mbak Lies, kemudian mereka mengawal Mbak Lies masuk ke lobby hotel. Aku pun mengikutinya dari belakang.
19983Please respect copyright.PENANAJjW38vsQ7F
19983Please respect copyright.PENANAO6PHdJcILK
Wow…mimpi apa aku sebelum dipanggil Mbak Lies tadi malam? Tiba-tiba saja aku kejatuhan bintang yang…aaah…sejujurnya bermimpi pun tidak kalau aku akan mendapatkan sesuatu yang terlalu berharga untukku ini.
19983Please respect copyright.PENANADjbM085u0U
19983Please respect copyright.PENANAqGt7I3RfiH
Di ruang kerja owner, Mbak Lies berkata padaku, “Jadi nanti saham hotel ini seolah-olah dijual padamu sebanyak sembilan puluh sembilan persen. Yang satu persen adalah milik para karyawan di sini. Jadi setiap akhir tahun mereka berhak mendapatkan bagian keuntungan satu persen.”
19983Please respect copyright.PENANAD3e69AIZ6q
19983Please respect copyright.PENANA9TKL127PZu
“Iya Mbak.”
19983Please respect copyright.PENANAzQhAtsphLA
19983Please respect copyright.PENANAqGaOgj85pm
“Sebagai owner baru, kamu berhak mengganti GM dan para manager. Terserah kamulah Yad. Yang jelas luas tanah di belakang itu, masih ada satu hektar lagi, kalau-kalau kamu bermaksud mengembangkannya nanti. ”
19983Please respect copyright.PENANAAID00Nl0Xb
19983Please respect copyright.PENANAeVClsqTvBn
“Iya Mbak.”
19983Please respect copyright.PENANAoE2XkyAuoA
19983Please respect copyright.PENANAMCDW7zRfDP
“Aku percaya, kamu bisa mengembangkan hotel ini. Tapi jangan buru-buru menaikkannya ke bintang empat, apalagi ke bintang lima. Mmm…nantilah aku kasih tau managemennya yang baik. Hotel-hotel bintang lima bahkan tak ragu-ragu menggaji orang asing untuk menjadi GM. Tapi kamu jangan ikut-ikutan seperti itu. Bangsa kita juga banyak yang sudah pandai kok.”
19983Please respect copyright.PENANAoRcsiqaFvK
19983Please respect copyright.PENANAY6EW9nInK9
Tak lama kemudian datang seorang wanita yang sebaya dengan Mbak Lies. “Nah ini Bu Nancy datang….kenalkan dulu….ini Pak Yadi pembeli hotel ini….dan ini Bu Nancy, yang selama ini berperan seolah-olah owner hotel ini. Dia teman seangkatan waktu masih kuliah dulu. ”
19983Please respect copyright.PENANAD1yknfWGkG
19983Please respect copyright.PENANA7lTE5SGx7t
Aku pun berdiri dan menjabat tangan wanita yang dipanggil Bu Nancy itu. Mbak Lies merahasiakan hubunganku dengannya, jadi dia tidak menyebutkan bahwa aku ini adik suami Mbak Lies. Pokoknya di mata Bu Nancy pun aku disebut sebagai pembeli hotel bintang tiga ini.
19983Please respect copyright.PENANAR3l8WRNFbw
19983Please respect copyright.PENANAIgjDfXuTeT
Tak lama kemudian notaris pun datang. O, enaknya jadi orang super kaya. Mau transaksi juga notarisnya datang sendiri, tak usah mendatangi kantornya.
19983Please respect copyright.PENANACLSXmoJ68c
19983Please respect copyright.PENANAFyuzhQfXNR
Singkatnya semua prosedur untuk “pembelian” hotel itu bisa diselesaikan pada hari itu juga.
19983Please respect copyright.PENANARsTddq5h2i
19983Please respect copyright.PENANAy79noKf7FN
Setelah proses transaksi selesai, kusangka Mbak Lies mau ngajak langsung pulang ke rumahnya. Ternyata tidak. Ia mengajakku ke luar kota. Di jalan ke arah yang diminta oleh Mbak Lies, aku berkata, “Mbak Lies…aku sangat-sangat berterimakasih atas kebaikan Mbak. Terus terang, bermimpi pun tidak kalau aku akan mendapat hadiah yang tak ternilai harganya itu.”
19983Please respect copyright.PENANAWyiHGgZ8tl
19983Please respect copyright.PENANAd2MC0sElp6
“Sudahlah…jangan banyak basa-basi,” sahut Mbak Lies, “Sekarang kalau hatiku bertanya, siapa lelaki yang paling kamu sayangi di dunia ini, aku akan menjawabnya sendiri. Lelaki itu bernama Yadi. So hadiahku itu boleh dianggap sebagai tanda sayangku padamu, Yad.”
19983Please respect copyright.PENANAY1k5GvCVo2
19983Please respect copyright.PENANAsVtJr7QH9X
“Iya Mbak. Perasaanku juga sejak tadi malam sudah mulai menyayangi Mbak.” Mbak Lies tersenyum. kemudian menyuruhku membelokkan mobilnya ke halaman sebuah villa.
19983Please respect copyright.PENANA7S543nWqB6
19983Please respect copyright.PENANAdJovxDejZp
“Kita istirahat dulu di villaku itu, nanti malam atau besok pagi aja pulangnya,” kata Mbak Lies sambil membuka pintu mobilnya.
19983Please respect copyright.PENANAHMoUNRmkGR
19983Please respect copyright.PENANAKRTw4goVb4
“Ini villa punya Mbak?” tanyaku dengan perasaan kagum.
19983Please respect copyright.PENANA4FdLcPgMAX
19983Please respect copyright.PENANAvj01KgAuot
“Iya,” Mbak Lies mengangguk. Lalu turun dari mobil. Aku pun turun dari mobil, kemudian mengikuti langkah Mbak Lies.
19983Please respect copyright.PENANAC3cnSLReqy
19983Please respect copyright.PENANAc6H7IKcTOo
“Sebenarnya mubadzir juga punya villa seperti ini. Dipakainya paling juga setahun sekali,” kata Mbak Lies, sementara dari kejauhan seorang lelaki berlari-lari menghampiri Mbak Lies.
19983Please respect copyright.PENANAMJt25SPNZO
19983Please respect copyright.PENANApO5L3l6uqW
“Selamat sore, Nyonya,” kata lelaki itu sambil membungkuk sopan.
19983Please respect copyright.PENANAvC7VYkEnRU
19983Please respect copyright.PENANAwyJ698O8FX
“Sore,” Mbak Lies mengangguk tanpa senyum, “villanya hari ini dibersihkan?”
19983Please respect copyright.PENANAG1OIMdtEEa
19983Please respect copyright.PENANAmgFRPjKBp8
“Sudah Nyonya. Tiap pagi juga dibersihkan,” sahut lelaki itu sambil melangkah duluan menuju pintu depan. Ia mengeluarkan serangkaian kunci dari saku celananya, lalu memilih-milih kunci itu dan dibukanya pintu itu.
19983Please respect copyright.PENANA28KyvcVwxN
19983Please respect copyright.PENANAbDuI5opCXy
Setelah masuk ke dalam villa itu, aku menilai bahwa villa itu jauh lebih besar daripada villa yang pernah kupakai bersama istriku, Edo dan istrinya. Tapi kelihatannya kamar-kamar di dalam villa ini tidak sebesar villa punya orang asing itu. Namun kamarnya cukup banyak. Kuhitung-hitung, ternyata kamarnya ada sembilan.
19983Please respect copyright.PENANAEOR5CbMZuK
19983Please respect copyright.PENANAp9cATPRGQ0
“Villa ini besar sekali Mbak. Kenapa gak dikomersilkan?” tanyaku setelah lelaki itu berlalu dan pintu depan sudah Mbak Lies tutupkan dari dalam.
19983Please respect copyright.PENANA8bKowkuGRN
19983Please respect copyright.PENANAhl8xYXIIIP
“Dikomersilkan gimana?”
19983Please respect copyright.PENANA9HorUwifSd
19983Please respect copyright.PENANAdd8XNXamdH
“Disewakan seperti hotel.”
19983Please respect copyright.PENANAOgVMcJ6AH3
19983Please respect copyright.PENANA1dxoqvYSK4
“Ooo…nggak ah. Dulu juga pernah disewa, gak taunya dipakai judi….digerebek polisi, eeee….aku terbawa-bawa juga dipanggil ke kantor polisi.”
19983Please respect copyright.PENANAMrBqU7XUhm
19983Please respect copyright.PENANA4siYnZvI4J
“Ohya?”
19983Please respect copyright.PENANA68Y6eoMXG6
19983Please respect copyright.PENANA3ii1d4Ae4E
“Iya. Biar aja villa ini hitung-hitung nginvest aja. Sekalian bisa dipakai…hmmm…dipakai kencan denganmu, sayang….” kata Mbak Lies sambil mengepit sepasang pipiku. Lalu mencium bibirku.
19983Please respect copyright.PENANArCgSJ60PkN
19983Please respect copyright.PENANAvOfCeyPNV3
“Bang Yana tahu bahwa Mbak punya villa ini?”
19983Please respect copyright.PENANAIbex5HTkS1
19983Please respect copyright.PENANAZcrbXiTJug
“Nggak,” Mbak Lies menggeleng, lalu duduk di sofa panjang dan lebar tapi tanpa sandaran, “Jadi villa ini juga termasuk rahasia kita ya.”
19983Please respect copyright.PENANA5d1zGf6ieW
19983Please respect copyright.PENANA5k2JwT6MZE
“Iya Mbak. Kujamin semua rahasia Mbak yang aku tahu, akan tetap kurahasiakan,” kataku sambil duduk di samping Mbak Lies.
19983Please respect copyright.PENANABJK9vmLHLj
19983Please respect copyright.PENANA3LONEnqSn7
Rasanya kurang enak juga kalau aku menunggu diserang terus. Sebagai seorang lelaki, sepatutnya aku yang menyerang duluan. Karena aku tau tujuan Mbak Lies mengajakku ke villa ini, maka langsung aja kupeluk pinggangnya erat-erat. Tadinya aku bermaksud mencium dan melumat bibirnya. Tapi Mbak Lies menepiskan pelukanku. Katanya, “Nanti dulu…gaunku ini harus dilepaskan dulu. Ohya…kunciin pintu depan, sekalian tutupkan gordijnnya.”
19983Please respect copyright.PENANA7k28CYcOKa
19983Please respect copyright.PENANAeNvDYJLUCK
“Sip Mbak Lies sayang…” sahutku sambil bergegas menuju pintu depan yang memang belum dikuncikan. Setelah menguncikan pintu depan, kutarik kain gordijnnya. Sehingga di dalam villa jadi agak gelap. Namun tampak jelas Mbak Lies sedang menanggalkan gaun hitamnya. Lalu membuka pintu kamar yang paling utara. Dan menggantungkan gaunnya di kapstok. Kemudian ia merebahkan diri di atas tempat tidur, dalam keadaan tinggal berbeha dan bercelana dalam saja.
19983Please respect copyright.PENANAiFvlPv2G6y
19983Please respect copyright.PENANALkGvzVPqx8
Aku pun menanggalkan celana panjang dan kemeja putihku, lalu kugantungkan di dekat gaun Mbak Lies.
19983Please respect copyright.PENANA6eacb2pXPl
19983Please respect copyright.PENANA7677Q5zOuS
Mbak Lies yang sedang terlentang menungguku, menyunggingkan senyum manisnya untukku. Aku pun menjawabnya dengan senyuman. Dengan terkaman hangat. Dengan pagutan di bibir sensualnya. Dan terasa ia sangat menikmatinya. Ia membalas lumatanku sambil memeluk leherku erat-erat.
19983Please respect copyright.PENANAtiQFRtUlGN
19983Please respect copyright.PENANAYDOr0b6weT
Kami bergumul hangat, namun kujaga agar tetap mesra. Karena ia seorang wanita yang telah meningkatkan derajat hidupku. Aku tak boleh sekadar melampiaskan nafsuku. Aku harus menjaga perasaannya, agar sakit hatinya terhadap abangku bertambah dengan sakit hati terhadapku.
19983Please respect copyright.PENANA9veymm3qbp
19983Please respect copyright.PENANAaDemKrVWE2
Lagian sebenarnya Mbak Lies ini tidak jelek. Bahkan sebaliknya, manis dan sexy. Kalau dibanding-bandingkan, Mbak Lies ini mirip-mirip Cornelia Agatha waktu masih agak mudaan.
19983Please respect copyright.PENANAsVnynm3bBs
19983Please respect copyright.PENANAyr2PYW3LzT
Ketika bra Mbak Lies sudah tertanggal, aku melanjutkannya ke tahap yang lebih hangat. Kuremas payudaranya dengan lembut, lalu kucelucupi dengan hangat, sementara tanganku mulai menyelusuri perutnya, menyelinap ke dalam celana dalamnya, lalu menggerayangi kemaluannya yang terasa hangat dan agak membasah.
19983Please respect copyright.PENANAMzge432j5b
19983Please respect copyright.PENANAmm0oNTvYEO
Desahan dan rengekan histerisnya mulai terdengar. Sementara mata bundarnya kadang terpejam kadang menatapku dengan bola mata bergoyang….ah…kenapa Bang Yana menyia-nyiakan mahluk semenarik ini? Apakah karena rumput di pekarangan tetangga selalu tampak lebih hijau daripada di pekarangan sendiri?
19983Please respect copyright.PENANA75clhCnRht
19983Please respect copyright.PENANAAiFU08Zz54
Entahlah. Yang jelas aku sudah menurunkan bibirku, dari payudara montok itu ke pusar perutnya. Dan celana dalam Mbak Lies mulai kuturunkan sedikit demi sedikit, sampai terlepas sepenuhnya dari kakinya. Lalu daratkan bibirku di kemaluan yang tercukur habis itu…kuciumi dengan penuh semangat, kujilati labia mayoranya dengan nafsu yang semakin bergejolak…kujilati clitorisnya yang terasa agak mengeras…sehingga Mbak Lies mulai mengejang-ngejang. Mulai mengelus rambutku yang berada di bawah perutnya.
19983Please respect copyright.PENANA3v3mafZpFE
19983Please respect copyright.PENANAGUiNgGxJUD
Dan ketika aku mulai melancarkan jilatan bercampur isapan di clitorisnya, Mbak Lies mulai merengek-rengek histris, “Yadi….aaaaaa……aaaaah…..jilatanmu enak banget Yad….aaaaahhhhh……aaaah…iya Yad….iya….enak digituin Yad….aaaaahh…Yadiiii ….aku makin sayang padamu Yadddd………aaaa….aaaaa….aaaahhhhh….”
19983Please respect copyright.PENANAa4NKrbhq0r
19983Please respect copyright.PENANAc0vIXi6MxA
Ketika feelingku berkata bahwa Mbak Lies sudah dekat orgasme, aku pun menjulurkan tanganku jauh ke atas, ke sepasang payudaranya yang montok itu. Kumainkan kedua pentil payudara Mbak Lies, sementara mulutku konsen di clitorisnya. Kusedot-sedot sambil kuelus-elus dengan ujung lidahku.
19983Please respect copyright.PENANAa3fBlBtGCj
19983Please respect copyright.PENANA9lGN1XstdH
“Yaaaad….aaaaahhhh…akhuuu lephassssssssssssssss….hhhhhhhh……..” Mbak Lies berkelojotan sementara liang kemaluannya terasa membanjir. Tapi aku tak peduli dengan kering ataupun banjirnya liang kemaluan wanita bertubuh tinggi montok itu. Aku langsung mengarahkan batang kemaluanku ke liang yang kebanjiran lendir itu. Dan sekali tekan…blessss….batang kemaluanku dengan mudahnya melesak masuk seluruhnya. Mbak Lies membuka matanya yang tampak sayu. Lalu mendekapku erat-erat, sementara aku mulai mengenjotnya….
19983Please respect copyright.PENANAWN9otoA5kK
Episode 3
19983Please respect copyright.PENANAKssUbvDKmd
19983Please respect copyright.PENANAmK6aY2MqDH
19983Please respect copyright.PENANAevWhPJ9rTJ
Aku masih ingat benar percakapanku dengan Mbak Lies beberapa hari berikutnya :
19983Please respect copyright.PENANAVGNluGrcqm
19983Please respect copyright.PENANAIoX5kCRu6w
“Mbak…seandainya hotel itu kujual dan kualihkan ke usaha yang sedang kurintis di Kalsel, boleh gak?”
19983Please respect copyright.PENANA6tuDQZqmFv
19983Please respect copyright.PENANAxC8KCuYq7w
“Usaha apa?”
19983Please respect copyright.PENANA2DPlZkcK5n
19983Please respect copyright.PENANA4kO40PIUQj
“Tambang batubara, Mbak.”
19983Please respect copyright.PENANAQU53l7rEHt
19983Please respect copyright.PENANAWbERMQMvAC
“Wah, bagus itu. Malah sesekali aku bisa datang ke sana…ikut gabung dengan usahamu. Tapi kamu sudah punya pengalaman dalam pertambangan? Hati-hati Yad…banyak juga yang kena tipu di sana lho. Terutama para pemula, bisa dimakan oleh para penipu di daerah pertambangan.”
19983Please respect copyright.PENANAxgI1nOrkKc
19983Please respect copyright.PENANAkmDl2AvgIK
“Tenang aja Mbak. Aku sudah punya orang-orang yang bisa dipercaya di sana. Aku tak mungkin bisa kena tipu begitu aja.”
19983Please respect copyright.PENANAUZ80WxEZEP
19983Please respect copyright.PENANAS6e4B2mxDe
“Jadi kamu mau standby di sana?”
19983Please respect copyright.PENANAa5IRn8H44L
19983Please respect copyright.PENANA4qNve0Qmfk
“Kalau musim hujan, biasanya tambang-tambang batubara pada nganggur. Ya aku pulang ke sini dulu lah. Kalau sudah musim kemarau, baru aku ke sana lagi.”
19983Please respect copyright.PENANAlFMh6your2
19983Please respect copyright.PENANAFRoaEhmwrA
“Iya, iya. Lagian seorang pengusaha itu gak perlu mengerjakan semuanya sendiri. Pengusaha yang baik itu, ia harus bisa main golf atau jalan-jalan ke mana pun yang dia sukai, tapi perusahaan harus jalan terus.”
19983Please respect copyright.PENANANXuXhlXrnq
19983Please respect copyright.PENANAHllnfGfBXF
“Iya Mbak. Nanti kan aku akan minta bimbingan Mbak juga.”
19983Please respect copyright.PENANAJkSGqrv5uu
19983Please respect copyright.PENANAnEYDCTmLr3
“Walah…kamu kan sarjana manajemen. Masa mau minta bimbingan sama aku?”
19983Please respect copyright.PENANAPLKu3IWfrD
19983Please respect copyright.PENANAzggGgO9OMF
“Jadi…Mbak izinkan aku jual hotel itu? Soalnya pengetahuanku dalam perhotelan masih mentah banget Mbak. Dan kebetulan aku sedang penuh spirit untuk terjun di pertambangan batu bara, tapi modalku minim banget.”
19983Please respect copyright.PENANAa9nqC64RZh
19983Please respect copyright.PENANAglVRDYn8DK
“Yad…aku sudah memberikan hotel itu padamu. Ya terserah kamu lah mau diapain selanjutnya. Aku cuma pesan…kembangkan semua yang telah kuberikan padamu itu, jangan malah sebaliknya. Nanti kalau kelihatan berkembang, aku akan ikut nginvest, tapi jangan bilang-bilang sama abangmu.”
19983Please respect copyright.PENANArzRjyefPH1
19983Please respect copyright.PENANA7o1KSzWcAO
“Iya Mbak.”
19983Please respect copyright.PENANA6ebMoo0sCM
19983Please respect copyright.PENANAsk15GPGwRe
“Istrimu sudah tau mengenai hotel itu?”
19983Please respect copyright.PENANAjJMbjqUuSr
19983Please respect copyright.PENANAUHzGHdA09y
“Belum Mbak. Aku akan tetap merahasiakan masalah itu kepada siapa pun, termasuk kepada istriku.”
19983Please respect copyright.PENANA3manHlBPE0
19983Please respect copyright.PENANA1LhD9wCpo6
“Yadi…oooh….kamu benar-benar sesuai dengan harapanku,” Mbak Lies memelukku, menciumiku dengan mesra, “Aku senang sekali kalau masalah itu jangan dibuka kepada siapa pun, termasuk kepada istrimu.”
19983Please respect copyright.PENANAyDaTVfkHNK
19983Please respect copyright.PENANAXEKwyV1dtd
“Percayalah padaku Mbak. Mulutku bukan ember bocor.”
19983Please respect copyright.PENANAzkOaXLEBfR
19983Please respect copyright.PENANA378Dt007hJ
“Lalu…apakah semua hasil penjualan hotel itu akan kamu pakai untuk tambang batubara?”
19983Please respect copyright.PENANAoforQWEese
19983Please respect copyright.PENANAODBP10J4HO
“Nggak Mbak. Aku ingin agar Erni ganti usaha. Jangan nungguin toko terus. Lagian sekarang sudah banyak minimart. Mendingan beralih ke usaha lain.”
19983Please respect copyright.PENANAAR62MHHKtR
19983Please respect copyright.PENANABA5MBqMYuZ
“Sudah ada rencana istrimu mau disuruh buka usaha apa?”
19983Please respect copyright.PENANA7MneFnpJrT
19983Please respect copyright.PENANAxZsd3Owmxu
“Ada…kalau Mbak izinkan, aku mau beli tanah di daerah yang dekat kampus, lalu akan membangun kos-kosan yang agak mewah.”
19983Please respect copyright.PENANAF4JMZVZj0O
19983Please respect copyright.PENANAgXRdtAQka6
“Gak usah minta izin padaku lagi, sayang,” Mbak Lies mencium pipiku lagi, “rencanamu itu sangat bagus. Laksanakanlah kalau hotel itu sudah laku terjual.”
19983Please respect copyright.PENANALv7w5vhuOC
19983Please respect copyright.PENANAAN1ljLLJL8
Begitulah. Karena aku punya jaringan bisnis yang cukup luas, dalam tempo singkat saja aku berhasil menjual hotel itu. Sebelum terjadi transaksi hotel itu, aku sudah membuka rekening baru. Rekening yang akan kurahasiakan kepada siapa pun.
19983Please respect copyright.PENANABpAsFodIE4
19983Please respect copyright.PENANA5hRPAGg00k
Aku senang karena telah memiliki rekening gendut. Sebagian kecil uang hasil penjualan hotel itu kusisihkan untuk rencana pembelian tanah dan pembangunan rumah kos itu.
19983Please respect copyright.PENANAc23YGzI7Df
19983Please respect copyright.PENANARQUULAh7fB
Aku sudah pernah bertamu ke rumah keponakanku yang tinggal di rumah kos mewah. Rumah kos yang berlantai tiga. Yang tiap kamarnya punya fasilitas seperti kamar mandi bersatu dengan masing-masing kamar, ada kulkas kecil dan pesawat televisi dan sebagainya. Pokoknya rumah kos itu tak ubahnya hotel kecil yang dibikin serba nyaman. Bahkan ada basement untuk parkir mobil segala. Dan aku ingin punya yang lebih bagus daripada rumah kos itu.
19983Please respect copyright.PENANASoCfc0wwCv
19983Please respect copyright.PENANAvhaoInUM9Z
Tanpa memberitahu istriku, aku berhasil mendapatkan sebidang tanah yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampus sebuah perguruan tinggi terkenal di kotaku. Lalu aku minta gambar bangunannya kepada seorang arsitek yang masih menjalin hubungan rahasia denganku. Arsitek itu adalah Mbak Arini (Lihat Teman Bisnisku Teman di Ranjang episode 7). Aku percaya pada Mbak Arini, seperti Bang Yana juga selalu mempercayakan gambar-gambar bangunan untuk setiap proyeknya.
19983Please respect copyright.PENANAt5o5ioOJsW
19983Please respect copyright.PENANAFx2n2VxdHE
Sampai pada suatu hari….
19983Please respect copyright.PENANA5Yh6zWFRLt
19983Please respect copyright.PENANAqBvVauJYnc
Aku ingat bahwa hari itu dua hari menjelang ulang tahun istriku. Aku ingin menjajaki sesuatu yang sebenarnya sudah kusiapkan. Aku menghampiri istriku yang sedang menghitung uang dari laci cash register toko.
19983Please respect copyright.PENANAAyEw7LGA0P
19983Please respect copyright.PENANAIiYYvFUpB2
“Sayang…kita ngobrol di rumah sebentar yuk,” ajakku.
19983Please respect copyright.PENANAISJ6miCVtf
19983Please respect copyright.PENANASWQMjGh05x
Seperti biasanya istriku manut saja kalau kuajak apa pun. Ia mengikuti langkahku menuju ruang keluarga.
19983Please respect copyright.PENANAc2Pxmv9w3L
19983Please respect copyright.PENANAkR7fO422om
“Kenapa Bang? Kok seperti ada yang serius? Mau swing lagi ya?” cetus istriku sambil duduk di sampingku.
19983Please respect copyright.PENANAa48q6ZsJHU
19983Please respect copyright.PENANADYdy6frCcy
“Bukan,” aku menggeleng dengan senyum, “aku ingin membahas masalah tokomu itu, sayang. Sepertinya sudah waktunya kamu fokus ke bidang lain. Soalnya di daerah kita ini, minimart sudah lebih dari lima. Lama-lama tenggelam toko kita nanti.”
19983Please respect copyright.PENANAjhOwI0gfXW
19983Please respect copyright.PENANA28ldSuDRY4
“Abis usaha apa lagi Bang? Aku cuma bisa dagang seperti ini.”
19983Please respect copyright.PENANAA0SITB1uTi
19983Please respect copyright.PENANAB0GDKTE5NQ
“Bagaimana kalau bikin rumah kos-kosan?”
19983Please respect copyright.PENANAfbwMwoAAfu
19983Please respect copyright.PENANAG4xVLNKtyW
“Rumah kos?! Abang ini ada-ada aja…dari mana modal untuk bangun rumah kos segala Bang? Pak Danu tuh bikin rumah kos dua lantai, modalnya sampe milyaran.”
19983Please respect copyright.PENANAlT9K11ULKM
19983Please respect copyright.PENANAxLX1iqby8T
“Tapi ada minat untuk punya rumah kos gak?”
19983Please respect copyright.PENANAYXL5UUABtM
19983Please respect copyright.PENANAOxc71hEYWY
“Pengen sih Bang. Soalnya rumah kost gampang ngelolanya. Apalagi kalau mengingat pendidikanku yang dari akademi perhotelan….”
19983Please respect copyright.PENANAXUrSn5nMnY
19983Please respect copyright.PENANABlGM3fXCS9
“Nah…pendidikanmu kan dari akademi perhotelan. Bukan akademi pertokoan.”
19983Please respect copyright.PENANApF7sniHPt0
19983Please respect copyright.PENANAozSuWk53X0
“Iya…mengelola rumah kos yang modern kan seperti mengelola hotel atau apartment Bang.”
19983Please respect copyright.PENANA1cj20N2UKz
19983Please respect copyright.PENANAxr9qd5dQzZ
“Jadi kalau minat sih ada, tapi gak kebayang modalnya dari mana, gitu?”
19983Please respect copyright.PENANAnLPKy5lIio
19983Please respect copyright.PENANA0Z2QGmoh0t
“Iya Bang. Untuk saat ini sih aku mau fokus ke toko aja dulu. Paling juga kalau toko kita dilibas oleh minimart-minimart, mau buka rumah makan aja kecil-kecilan dulu.”
19983Please respect copyright.PENANAEgNoPPgrdy
19983Please respect copyright.PENANAGWMy6JdU8S
Pembicaraan itu tidak kulanjutkan. Karena aku hanya ingin menjajaki hatinya saja. Dan dua hari berikutnya, pas hari ulang tahun istriku, aku sengaja menyiapkan kejutan jauh hari sebelumnya. Kuajak ia pergi ke arah kejutan itu. Ke rumah kos yang sudah selesai dibangun tanpa sepengetahuan istriku itu.
19983Please respect copyright.PENANAqUMg54EVBa
19983Please respect copyright.PENANANoLfNbJScl
Rumah-rumah kos yang sudah selesai dibangun itu terdiri dari tiga bangunan minimalis yang terpisah-pisah. Masing-masing terdiri dari dua lantai. Berarti aku sudah membangun tiga rumah kos dalam bentuk dan ukuran yang kembar. Tiap rumah kos terdiri dari 40 kamar. 20 kamar di lantai bawah, 20 kamar di lantai atas. Berarti semuanya ada 120 kamar kos yang sudah dilengkapi furniture serba bagus. Di setiap kamar tersedia bed berkualitas bagus, pesawat televisi LED, sofa, kulkas kecil dan hiasan dinding serba abstrak. Setiap kamar juga memiliki kamar mandi dan toilet. Pokoknya aku yakin ketiga bangunan rumah kos itu akan terasa nyaman bagi penghuninya. Terlebih lagi penataan tanaman hias di sekelilingnya sudah ditata sedemikian artistiknya, maklum yang merancangnya pun arsitek berkelas, Mbak Arini.
19983Please respect copyright.PENANAOwTja6UbiN
19983Please respect copyright.PENANAWahTXnhhtC
Pelataran untuk parkir mobil pun sudah disediakan, bahkan ada basement segala. Karena aku tahu zaman sekarang orang-orang yang kos bukan cuma orang-orang dari kelas menengah ke bawah. Banyakj juga dari golongan menengah ke atas sengaja mencari rumah kos, yang tentu harus memenuhi standard kehidupannya masing-masing.
19983Please respect copyright.PENANArPkK8A626X
19983Please respect copyright.PENANAc87qvgkVOR
Bukan cuma ketiga bangunan rumah kos itu yang selesai dibangun. Di bagian belakang, menghadap ke sebuah kolam kecil yang dihuni oleh ikan-ikan koi, ada sebuah rumah kecil yang sudah lengkap dengan furniturenya. Rumah yang hanya memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu, dapur dan tempat mencuci. Itu adalah rumah yang kusediakan untuk istriku, kalau ia ingin konsentrasi ke kos-kosan dan harus memantau dari dekat.
19983Please respect copyright.PENANAt8OyyngI09
19983Please respect copyright.PENANAWfCVTObS1I
Tanah yang cukup luas itu dikelilingi oleh pagar tembok dengan pintu gerbang besi yang selalu dijaga oleh satpam.
19983Please respect copyright.PENANAgAOU0STRxw
19983Please respect copyright.PENANAc2YjzOjDYV
Setibanya di depan pintu gerbang, seorang satpam membukakan pintu. Mengangguk sopan padaku sambil mengucapkan, “Selamat siang Boss.”
19983Please respect copyright.PENANA4sLVUVmU6E
19983Please respect copyright.PENANAi1YWRYVlnG
Aku mengangguk. Herman memasukkan mobilku ke pelataran parkir. Lalu aku mengajak istriku turun.
19983Please respect copyright.PENANAHpzm5x8OdC
19983Please respect copyright.PENANAOeZnlxfcqB
“Ini bangunan apa Bang? Hotel?” tanya istriku sambil menyapukan pandangan ke sekitarnya.
19983Please respect copyright.PENANAxSpPUF0FOK
19983Please respect copyright.PENANATvLdYwhiej
Sebagai jawaban, kupeluk pinggang istriku sambil mengucapkan, “Selamat Ulang Tahun, permaisuriku sayang…semoga panjang umur dan tetap bahagia bersamaku. Dan…semua yang berada di dalam pagar tembok ini adalah hadiah ulang tahun bagimu, sayang.”
19983Please respect copyright.PENANAOSf35mdN0M
19983Please respect copyright.PENANAu198Ry4RVR
“Bang !” istriku terbelalak. Seperti tak percaya pada kata-kataku, “Abang cuma becanda kan?”
19983Please respect copyright.PENANAe9mwDxcJhs
19983Please respect copyright.PENANAzWPutydJph
“Kapan aku pernah becanda dalam hal-hal penting begini?” ucapku sambil mengajaknya melihat-lihat keadaan di dalam bangunan-bangunan rumah kos itu.
19983Please respect copyright.PENANAjTx8P1zGdr
19983Please respect copyright.PENANAMjNkqqhXWu
“Jadi ini benar-benar punya kita, Bang?”
19983Please respect copyright.PENANAjWFmqFy16m
19983Please respect copyright.PENANAtk3FDJyWln
“Iya sayang.”
19983Please respect copyright.PENANAjo7WV1nlL2
19983Please respect copyright.PENANAu8NeMHsn1K
“Kok Abang bisa punya duit sebanyak itu? Ini sih jauh lebih megah daripada kos-kosan punya Pak Danu, Bang. Biaya pembangunannya aja pasti milyaran…belum lagi tanahnya…”
19983Please respect copyright.PENANAt0K1s1tf0M
19983Please respect copyright.PENANAfig9OmzZLP
“Semuanya ini hasil perjuanganku selama bertahun-tahun. Kuendapkan duitku dengan penuh tekad, bahwa pada suatu saat kita harus memiliki sesuatu yang berarti.”
19983Please respect copyright.PENANAWAjmvwwBP7
19983Please respect copyright.PENANADU4N8yNZYC
“Oh…Abang hebat banget. Tapi mengelola rumah kos semegah ini harus secara profesional Bang. Lagian…apakah ada mahasiswa yang bakal sanggup kos di sini?”
19983Please respect copyright.PENANA8T3wQqhhk2
19983Please respect copyright.PENANAI40IIe9X1o
“Kita jangan terlalu fokus ke mahasiswa doang. Sekarang banyak juga karyawan gajinya besar tapi hanya akan tinggal sementara di kota ini, lalu mencari kos-kosan yang sesuai dengan standard kehidupannya masing-masing. Makanya kusediakan pelataran parkir yang cukup luas, karena zaman sekarang mahasiswa perantau pun banyak yang punya mobil. Karena itu aku sengaja mengelompokkan jadi tiga bangunan. Yang satu, untuk mahasiswa. Yang tengah untuk karyawan dan yang satu lagi uintuk mahasiswi. Tapi sebaiknya jangan terima cewek lah…nanti banyak masalah yang bikin pusing.”
19983Please respect copyright.PENANAbgKYdDTTCX
19983Please respect copyright.PENANAPNwVSI7MBg
Setelah meninjau ketiga bangunan rumah kos itu, aku mengajak istriku ke rumah kecil itu. Rumah yang kusediakan untuknya.
19983Please respect copyright.PENANA0aKXra8Ez3
19983Please respect copyright.PENANA95tFOq23aq
“Ini untuk tempat tinggalmu, kalau kamu mau serius memantau rumah-rumah kos itu, sayang. Tau gak? Tadinya aku ingin tiap bangunan terdiri dari tiga lantai. Tapi aku tak mau terlalu menyolok. Makanya kucukupkan dua lantai aja,” kataku sambil mengajak istriku duduk di sofa.
19983Please respect copyright.PENANA5o8Tp9Tc2S
19983Please respect copyright.PENANACkmeFY2Ktg
“Aku…aku merasa seperti sedang bermimpi Bang…” kata istriku sambil merapatkan pipinya ke pipiku.
19983Please respect copyright.PENANAxhhkr7lU2M
19983Please respect copyright.PENANAiAO6aPn1Fq
“Kamu tidak sedang bermimpi. Bahkan kalau prospeknya bagus, kamu masih bisa mengembangkan kos-kosan ini…tanah di sebelah timur sana masih bisa untuk didirikan lima atau enam, bangunan lagi.”
19983Please respect copyright.PENANAuWwy63RUSx
19983Please respect copyright.PENANAZi8TPa513k
“Tapi…katanya Abang mau ke Kalimantan?”
19983Please respect copyright.PENANAKkxRkb5ChW
19983Please respect copyright.PENANAndA9uJrNY6
“Iya. Mungkin bulan depan aku akan terbang ke Banjarmasin.”
19983Please respect copyright.PENANA2L1GjLXdPM
19983Please respect copyright.PENANAhfml1ERei3
“Lalu…aku sama siapa nanti? Masa aku ditinggal sendirian mengurus kos-kosan segitu gedenya? Ini sih sudah kayak hotel aja Bang.”
19983Please respect copyright.PENANAsFHV3xJOMs
19983Please respect copyright.PENANA4A9S2usjvE
“Kalau mau sih ajak Leo aja ke sini.”
19983Please respect copyright.PENANAXtyuo3ZMTZ
19983Please respect copyright.PENANACtvGKpt384
“Leo?!”
19983Please respect copyright.PENANAZxnlnR0ph8
19983Please respect copyright.PENANAset3Zaxf7I
“Iya…adik sepupuku yang karateka itu. Dia bisa diandalkan untuk melindungimu, sekalian mengatur keamanan di sini. Kalau satpam, sudah ada enam orang. Kurasa segitu juga cukup.”
19983Please respect copyright.PENANAiZqwVBSWSj
19983Please respect copyright.PENANAGTfqxXkCDv
“Oh Leo yang anak Om Wardi itu…iya aku ingat. Tapi dia kan kuliah Bang.”
19983Please respect copyright.PENANA1qEKAcJTj3
19983Please respect copyright.PENANAE8alardJdL
“Gakpapa. Yang penting malam dia standby di sini. Siangnya biarin aja kuliah.”
19983Please respect copyright.PENANAv7aBh6vsVB
19983Please respect copyright.PENANA3hMB9FHGgJ
“Ohya….kalau aku pengen buka kantin, di mana Bang?”
19983Please respect copyright.PENANALf8rM6Txfy
19983Please respect copyright.PENANAbBTzouevQ1
“Nah ! Itu yang terlupakan olehku. Tapi gampanglah….nanti bangun aja kantin di dekat kolam itu…dapurnya di situ…membangunnya paling juga sebulan selesai.”
19983Please respect copyright.PENANAJqWBi9uByk
19983Please respect copyright.PENANAo7cw9ZXMtL
“Ntar dulu Bang. Kalau aku konsen di sini, toko mau diapain?”
19983Please respect copyright.PENANAqeoj77bZgl
19983Please respect copyright.PENANArp4WWMvSuh
“Tutup aja. Jadikan kos-kosan yang agak murahan gitu. Mimin ajak aja ke sini, biar kamu gak kesepian juga. Tapi tentu aja harus ditraining dulu.”
19983Please respect copyright.PENANAQZF9bRRNKM
19983Please respect copyright.PENANApoQ3ZKBJN0
“Kataku sih Mimin biar aja tetap ngurus toko. Jangan langsung ditutup begitu aja, kan sayang Bang…toko itu berawal dari kios kecil, lalu digedein…digedein lagi…masa setelah gede mau ditutup begitu aja?”
19983Please respect copyright.PENANARjLxIrJmOC
19983Please respect copyright.PENANA7ECinqm1sW
“Iya, atur-atur aja gimana baiknya. Yang penting, kalau aku sudah di Kalimantan nanti, kamu harus bisa mandiri. Kelola semuanya secara profesional. Kalau perlu, cari orang yang bakal mampu mengembangkan bisnis kos-kosan nanti.”
19983Please respect copyright.PENANA6QDyaec9lD
19983Please respect copyright.PENANAKCsmzVY976
“Kita harus pasang iklan dulu di koran-koran, ya Bang. Iklan terima kos gitu.”
19983Please respect copyright.PENANA5ieV7DbA5B
19983Please respect copyright.PENANAlmaib9hVQP
“Tentu aja. Tapi aku yakin dalam tempo singkat aja rumah kos kita akan penuh. Karena letaknya sangat strategis. Ke kampus dekat, ke perkantoran juga dekat.”
19983Please respect copyright.PENANANuQiOQQ6OY
19983Please respect copyright.PENANAzeQBW2BjWJ
“Amien…” cetus istriku sambil menciumi pipiku.
19983Please respect copyright.PENANAma7JsKTJLz
19983Please respect copyright.PENANAWTS9i5m6U4
Istriku bahagia sekali kelihatannya.
19983Please respect copyright.PENANAjf3LJo7kvg
19983Please respect copyright.PENANAil8OKBfhxL
“Nah…untuk merayakan hari ulangtahunmu, gimana kalau kita undang Jaka ke rumah?”
19983Please respect copyright.PENANAZ58ndB5PFf
19983Please respect copyright.PENANAt5tPkMr8we
“Bang Jaka?! Hmm…boleh juga,” sahut istriku sambil mengerling manja, “Udah lama gak ketemu dia ya Bang. Mau ngajak Furry juga kan?”
19983Please respect copyright.PENANAfYDruwfbDu
19983Please respect copyright.PENANA5XiqAehr2u
“Nggak…Jaka aja sendiri.”
19983Please respect copyright.PENANAGGN4GYzQKU
19983Please respect copyright.PENANAD0FE8jUyi8
“Iiih…mau ngeroyok aku lagi?”
19983Please respect copyright.PENANAf0zuuB9oon
19983Please respect copyright.PENANAEtQZV8GRHJ
“Nggak juga. Kita ajak Mimin aja. Biar dia belajar mengikuti pola kita.”
19983Please respect copyright.PENANAaXgL2QpkZE
19983Please respect copyright.PENANA9VJx5rK7QV
“Mmm…boleh juga tuh Bang. Tapi mau foursome lagi apa masuk ke kamar masing-masing?”
19983Please respect copyright.PENANAljOBw5aRq4
19983Please respect copyright.PENANANSDZfqQ0C0
“Foursome aja…biar lebih meriah. Tata aja ruang keluarga seperti biasa, hamparin dua kasur dijadikan satu.”
19983Please respect copyright.PENANAqwxIbZOvo8
19983Please respect copyright.PENANApypFXq989M
“Iya,” istriku mengangguk. Tampak bersemangat sekali mendengar nama Jaka mau diajak “reuni mini” di rumahku. Apakah aku tak punya lagi rasa cemburu melihat semangat istriku waktu kuberitahu akan mengundang Jaka? Tentu saja rasa cemburuku tetap ada. Tapi aku tak mau mendramatisir kecemburuanku, bahkan kureka-reka agar menjadi gejolak gairah.
19983Please respect copyright.PENANAQ87tDfULOe
19983Please respect copyright.PENANApoY8tZSdlD
Namun saat itu tampak ada juga semangat lain pada diri istriku, karena sudah memiliki rumah kos yang lumayan besar dan mewah itu, meski bukan yang terbesar dan termewah di kotaku.
19983Please respect copyright.PENANAnwKJSFOpL0
19983Please respect copyright.PENANAz0Y3VY3LXU
Setibanya di rumah, istriku menyuruh Mimin menutup toko meski baru jam tiga sore, juga minta bantuan untuk membereskan ruang keluarga, sekaligus menghamparkan dua kasur yang dirapatkan.
19983Please respect copyright.PENANAAtNQvI9bZF
19983Please respect copyright.PENANAfw8IQvMRY6
Aku sendiri langsung mandi. Dan setelah mandi kudengar percakapan istriku dengan Mimin, “Kita mau seperti dulu lagi, bertigaan dengan Bapak, Bu?”
19983Please respect copyright.PENANAt8lYAI9i1D
19983Please respect copyright.PENANAkGtr3y2wz1
“Sebentar lagi temannya Bapak datang. Jadi nanti berempat, bukan bertiga lagi. Lebih asyik Min.”
19983Please respect copyright.PENANA3g0jIhjozV
19983Please respect copyright.PENANAcYkMPRo27m
“Berempat?”
19983Please respect copyright.PENANApGIMeB893Q
19983Please respect copyright.PENANAwkrCmMYumD
“Iya. Santai aja. Kamu dengan Bapak, aku dengan temannya Bapak.”
19983Please respect copyright.PENANAude4bPwRPh
19983Please respect copyright.PENANAZyjZ0EFkoa
“Ooh…Bapak gak marah nanti lihat ibu sama temannya?”
19983Please respect copyright.PENANAi0a2unI4d2
19983Please respect copyright.PENANA8NNrobeX8u
“Nggak. Justru Bapak yang ngajak…santai aja Min.”
19983Please respect copyright.PENANAFxQm4C7AgN
19983Please respect copyright.PENANAD0Mht312TY
Mendengar percakapan itu aku tersenyum sendiri di dalam kamarku. Pasti Mimin masih bingung mendengar ucapan istriku itu.
19983Please respect copyright.PENANAMemZV8XJTa
19983Please respect copyright.PENANASWEka5G7iB
Tak lama kemudian Jaka datang. Sambil menjinjing kantong plastik berisi minuman.
19983Please respect copyright.PENANAoHgn6llX1s
19983Please respect copyright.PENANAqZldiP9vIz
AKu menyambut sahabatku dengan senyuman. Lalu kuajak duduk di ruang depan. Tak lama kemudian istriku muncul dengan senyam-senyum yang bikin aku cemburu. Mimin juga ikut ke ruang depan dan duduk di sampingku setelah berjabatan tangan dengan Jaka.
19983Please respect copyright.PENANAeyHZI5AjPb
19983Please respect copyright.PENANAaIog8N7mRl
Tanpa sepengetahuan Mimin dan istriku, Jaka mengacungkan jempolnya sambil melirik ke arah Mimin. Aku tau maksudnya Mimin itu cantik. Aku cuma menjawab dengan senyuman. Sementara istriku sudah duduk di samping Jaka.
19983Please respect copyright.PENANAseRlcz9XPb
19983Please respect copyright.PENANAxjBr0EPvvu
Tutup botol-botol minuman pun dibuka. Jaka memilihkan minuman yang agak soft untuk Istriku dan Mimin. Sementara untuk aku dan Jaka sendiri, dipilihkan yang jauh lebih keras.
19983Please respect copyright.PENANAOeSy1MhRCU
19983Please respect copyright.PENANAbYjQTe1WqI
Mimin tak menolak waktu diajak minum bareng-bareng. Waktu gelasnya dituangi minuman kedua kalinya juga Mimin manut saja. Meneguknya sampai habis. Istriku malah menghabiskan tiga gelas kecil. Sehingga gerak-geriknya mulai makin binal.
19983Please respect copyright.PENANAxQplV1QtO3
19983Please respect copyright.PENANA1GA3xz3NDi
Secara demonstratif ia memeluk pinggang Jaka dan menciumi pipinya.
19983Please respect copyright.PENANA5BUEsdNPWY
19983Please respect copyright.PENANAFZ41nOIi1f
Aku pun tak mau kalah. Meski saat itu Mimin mengenakan celana jeans dan baju kaus biru tua, aku bisa memasukkan tanganku ke dalam baju kausnya. Menyelinap terus ke balik behanya, sampai kurasakan hangat dan kenyalnya payudara Mimin.
19983Please respect copyright.PENANAtzqPC4HFjH
19983Please respect copyright.PENANAYAJ0FqyfBY
Mimin pun seperti sudah dipengaruhi alkohol, tanpa ragu lagi menyelinapkan tangannya
19983Please respect copyright.PENANAbrwLqaxsDM
19983Please respect copyright.PENANAkUf8ZtQ5lY
ke balik lingkaran karet celana piyamaku, langsung memegang batang kemaluanku, karena saat itu aku tidak mengenakan celana dalam.
19983Please respect copyright.PENANAJB6DoGBbh8
19983Please respect copyright.PENANAE7oDa9Oq5q
Tanpa canggung-canggung lagi Mimin menyembulkan batang kemaluanku, lalu berjongkok di depanku, di antara kedua belah pahaku, sambil menyelomoti batang kemaluanku !
19983Please respect copyright.PENANAMMQEZ97wHJ
19983Please respect copyright.PENANAffkfu355ql
Istriku seperti kaget menyaksikan kebinalan Mimin. Namun ia pun tak mau kalah. Ia menarik ritsleting celana jeans Jaka dan tak lama kemudian batang kemaluan Jaka sudah tersembul. Lalu istriku memperlakukan Jaka seperti Mimin memperlakukanku.
19983Please respect copyright.PENANAqiJ7Ig7S7O
19983Please respect copyright.PENANAJJoIkT8kKb
Ya, tanpa cangugung-canggung lagi istriku menyelomoti batang kemaluan Jaka, sambil berjongkok di depan sahabatku itu.
19983Please respect copyright.PENANAOELzBQ9Hdt
19983Please respect copyright.PENANAw1f1DbLhqC
“Ayo pindah ke sana !” seruku sambil menunjuk ke ruang keluarga, dengan darah tersirap-sirap karena melihat begitu binalnya istriku menyelomoti batang kemaluan Jaka.
19983Please respect copyright.PENANAuIy3p9iuNS
19983Please respect copyright.PENANAVSrNzX8Goo
Aku duluan melompat ke atas kasur yang terhampar di ruang keluarga ini. Mimin pun sudah menerti apa yang harus dilakukannya. Ia menanggalkan setiap helai pakaian yang melekat di tubuhnya, sampai telanjang bulat. Lalu dengan senyum manis ia menelentang di kasur ketika aku sudah menanggalkan baju dan celana piyamaku. Lalu kurenggangkan kedua belah paha Mimin dan gapppp….mulutku menerkam kemaluan wanita yang lebih muda daripaada istriku itu.
19983Please respect copyright.PENANAdrWTrtDR8J
19983Please respect copyright.PENANAnAfKy6oNJC
Aku mulai asyik menjilati kemaluan Mimin yang kunilai selalu bersih sehingga tiada aroma tak sedap yang ditimbulkannya. Mimin pun mulai menggeliat-geliat dan mengejang-ngejang karena aku makin intensif menjilati kelentitnya.
19983Please respect copyright.PENANA2kqpZ150QB
19983Please respect copyright.PENANAVvLAJxjJkV
Aku tidak tahu lagi apa yang sedang dilakukan Jaka dan istriku di ruang depan. Karena mereka belum gabung juga di ruang keluarga ini. Tapi aku sudah semakin tenggelam dalam arus nafsu terhadap Mimin yang tambah lama tambah jelita ini.
19983Please respect copyright.PENANAhIfp2VSe9c
19983Please respect copyright.PENANAeF1jWabZys
Jaka dan istriku baru bergabung di ruang keluarga ini ketika aku sudah mulai membenamkan batang kemaluanku ke liang kewanitaan Mimin.
19983Please respect copyright.PENANAsIHwj8DStR
19983Please respect copyright.PENANADlRlNTwvZn
Istriku memperhatikan apa yang sedang kulakukan bersama Mimin. Kemudian ia pun menelanjangi dirinya, lalu menelentang di samping Mimin. Jaka pun langsung menerkam dan menggumuli istriku yang sudah telanjang itu, sementara Jaka pun sudah bertelanjang bulat.
19983Please respect copyright.PENANAA1RTtW7ED6
19983Please respect copyright.PENANAk2eqQezfcs
Kadang Mimin menoleh ke arah pergumulan istriku dengan Jaka. Mungkin dia heran, kenapa aku membiarkan semuanya itu terjadi. Apalagi ketika Jaka mulai membenamkan batang kemaluannya ke liang meqi istriku, Mimin tampak berkali-kali melirik ke arah Jaka dan istriku. Mimin tidak tahu bahwa saat itu sebenarnya hatiku menjerit. Cemburu setengah mati, karena vagina istriku sudah dibenami penis temanku yang tampan itu.
19983Please respect copyright.PENANAhdUSkKgHQV
19983Please respect copyright.PENANAD8SX6u2FQ3
Dan Mimin memejamkan matanya, karena aku mulai mengayun batang kemaluanku dengan ganasnya. Ganas, sebagai kompensasi dari apa yang sedang terjadi pada diri istriku. Mimin pun sepertinya tak peduli lagi dengan yang sedang terjadi pada istriku. Mimin bahkan mendekap leherku erat-erat. Membuat mukaku berlama-lama saling tempel dengan muka Mimin.
19983Please respect copyright.PENANAtpGnk86TT7
19983Please respect copyright.PENANAP4iuekh8Ea
Sementara Jaka mulai garang mengayun penisnya, membuat istriku merem melek dan tak peduli lagi padaku.
19983Please respect copyright.PENANAmjsjc7QyCj
19983Please respect copyright.PENANAKL2oFrVVTr
Apakah aku harus marah dengan ketidak pedulian istriku itu? Tidak. Karena inilah seninya. Seni bertukar pasangan dan seni share wife. Seni yang hanya bisa dihayati oleh orang-orang bermental kuat. Apalagi seni share wife, kalau lelakinya bermental lemah atau cengeng atau kurang pede, mending jangan ikut-ikutan, ntar malah jadi gila dibuatnya.
19983Please respect copyright.PENANAHwvecNbs4e
19983Please respect copyright.PENANA5Q9tkeQrhi
Mungkin karena meresapi seninya itu, aku selalu enjoy manakala sedang melakukan swing ataupun share wife. Tak pernah aku bertengkar dengan istriku setelah melakukan
19983Please respect copyright.PENANA5Reo8BOD6g
19983Please respect copyright.PENANAC9bB063Pkj
semuanya ini. Bahkan sebaliknya, aku semakin sayang pada istriku. Tampaknya istriku juga semakin sayang dan patuh kepadaku setiap kali habis melakukan semuanya itu.
19983Please respect copyright.PENANAxfgv0ZD6La
19983Please respect copyright.PENANAohC14Kh2BU
Dan jauh di dalam lubuk hatiku yang sebenarnya, ada perasaan ingin memberikan kepuasan yang dahsyat buat istri tercintaku. Sebagai kompensasi petualangan demi petualangan di masa laluku (bahkan mungkin di masa yang akan datang juga).
19983Please respect copyright.PENANAcsNgdLMzay
19983Please respect copyright.PENANAYXvobtR1y0
Aku tetap percaya pada istriku, seperti yang pernah dikatakannya pada suatu hari, “Abang adalah rumahku, belahan jiwaku dan segalanya bagiku. Teman-teman Abang itu kuanggap makanan-makanan lezat. Bukan rumahku.”
19983Please respect copyright.PENANAFi83dM9yQh
19983Please respect copyright.PENANA8M2zGnA2NZ
Lalu apakah kangennya kepada Jaka juga bisa dianggap sebagai kangen kepada makanan kegemaran istriku?
19983Please respect copyright.PENANA3v1DLoQflw
19983Please respect copyright.PENANAl6jNp1XdFX
Tapi biarlah ia menikmati semuanya itu. Biarlah ia mencapai kepuasan batinnya, karena aku memang ingin membuatnya puas habis.
19983Please respect copyright.PENANAREb6rYd1tx
19983Please respect copyright.PENANAEB6T1S0fVU
Dan pada waktu sedang disetubuhi oleh Jaka itu, tampaknya istriku sudah mencapai kepuasannya. Sementara Mimin pun terasa sudah mencapai orgasmenya. Maka kutepuk bahu Jaka sambil memberi isyarat untuk tukar posisi. Jaka setuju. Aku berkata kepada Mimin, agar menerima temanku yang akan menggantikan posisiku. Mimin tampak malu-malu. Tapi akhirnya kami melakukannya. Jaka membenamkan penisnya ke liang kemaluan Mimin, aku pun sudah mulai menyetubuhi istriku.
19983Please respect copyright.PENANAHUNmHjO41B
19983Please respect copyright.PENANAAioCyiyLCC
Tiada kata-kata lagi yang terlontar dari mulut kami. Hanya desahan napas dan rengek-rengek histeris yang terdengar.
19983Please respect copyright.PENANAyUUrf4fHQz
19983Please respect copyright.PENANAhu4G2W5mX4
Istriku tampak menghayati semuanya ini. Sehingga aku punya rencana untuk mengajak Joseph untuk swing. Karena istriku pernah bilang bahwa dalam reuni di Puncak itu, Joseph lah yang paling berkesan di hatinya.
19983Please respect copyright.PENANAddQlH6HCYl
Episode 4
19983Please respect copyright.PENANAx4XdDcvbaB
19983Please respect copyright.PENANARZxYjN9HmQ
19983Please respect copyright.PENANAZv4NpjpVtY
19983Please respect copyright.PENANAeloO3eybJe
19983Please respect copyright.PENANAaPFUK1ayZ3
Acara dengan Jaka dan Mimin itu tidak sampai larut malam. Jam delapan juga bubar, mengingat Mimin harus pulang ke rumahnya di jam tutup toko.
19983Please respect copyright.PENANAIxT8TCh7Ic
19983Please respect copyright.PENANAwHCeDbhosV
Setelah Jaka pulang, aku dan istriku mandi bareng.
19983Please respect copyright.PENANA5xxW6l1AgT
19983Please respect copyright.PENANARsEXswk7Ek
“Gimana? Udah lepas kangennya sama Jaka?” bisikku sambil memeluk tubuh istriku yang telanjang.
19983Please respect copyright.PENANAaLRsDgtOji
19983Please respect copyright.PENANAuJe1vqMBqK
Istriku menjawab dengan cubitan di perutku.
19983Please respect copyright.PENANAp6YegH1qIG
19983Please respect copyright.PENANAjNEASvVN6l
“Puas kan?” bisikku.
19983Please respect copyright.PENANAol3OrMbUGq
19983Please respect copyright.PENANA8zbAJGtFW6
“Puas banget,” sahut istriku singkat.
19983Please respect copyright.PENANA5fnjIpqS1V
19983Please respect copyright.PENANA2y5LqhrRyb
Aku senang mendengar pengakuan jujurnya itu. Lalu kusemprotkan shower air panas ke tubuhku.
19983Please respect copyright.PENANAZNvd7foSkd
19983Please respect copyright.PENANAp5GLCgrchV
Selesai mandi, aku merasa ingin istirahat sehabis letih “bertempur” dengan Mimin dan istriku.
19983Please respect copyright.PENANAy47m6UXVi0
19983Please respect copyright.PENANAG54IC6n6mA
Tapi tiba-tiba terdengar hpku berdering. Cepat kuambil hpku dari meja rias istriku. Ternyata Mbak Lies yang menilponku. Dan :
19983Please respect copyright.PENANAa217PwoltF
19983Please respect copyright.PENANAySBPnyY20g
“Hallo Mbak…”
19983Please respect copyright.PENANA8bluJmPNIF
19983Please respect copyright.PENANAlF3gqat7XV
“Yad…masa berlaku paspormu masih jalan?”
19983Please respect copyright.PENANACvwFdeo6Vj
19983Please respect copyright.PENANACE8zJEYSrj
“Masih, setahun lagi. Emang kenapa Mbak?”
19983Please respect copyright.PENANAbq1M6Unr3j
19983Please respect copyright.PENANAjhcfsE7DQt
“Antar aku ke SIngapura dong besok.”
19983Please respect copyright.PENANAcKciUGG0Th
19983Please respect copyright.PENANAo5dVCY1QfQ
“Mmm…boleh…emang sudah punya tiketnya?”
19983Please respect copyright.PENANAQdTCjmztWB
19983Please respect copyright.PENANAEZmVER3j8L
“Besok semuanya diatur oleh biro perjalanan langgananku.”
19983Please respect copyright.PENANAe2DTIj9wxx
19983Please respect copyright.PENANAnaHp8Q6DF2
“Baik Mbak. Kira-kira jam berapa kita harus berangkat ke Jakarta?” (Saat itu kalau mau ke luar negeri harus dari Jakarta, karena bandara di kotaku belum jadi bandara internasional. Kalau sekarang gak usah ke Jakarta lagi, bisa langsung terbang dari kotaku).
19983Please respect copyright.PENANAiHZmXIIJTr
19983Please respect copyright.PENANA4lsWD5qh44
Begitulah. Keesokan siangnya aku dan Mbak Lies sudah berada di dalam Jaguar hitam, menuju bandara Soekarno-Hatta). Sebelum berangkat, aku berpesan kepada istriku, “Catatan tentang reuni di Puncak itu lanjutkan sampai semuanya tertulis dengan jelas, ya sayang. Aku ingin membacanya. Tapi tolong tulisannya sejujur mungkin, sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Jangan ditambah-tambah, apalagi dikurangi.”
19983Please respect copyright.PENANA4k2idJKgZy
19983Please respect copyright.PENANAM1w40OscOJ
“Iya…akan kuusahakan Bang.”
19983Please respect copyright.PENANA0wPTH5QB2A
19983Please respect copyright.PENANAtOxPcoYLGn
19983Please respect copyright.PENANAehECLSEkeH
“Kamu kalau ke Singapura suka nginap di mana?” tanya Mbak Lies waktu Jaguar yang dikemudikan oleh sopirnya sudah melesat di jalan tol.
19983Please respect copyright.PENANAl16vXcRjgr
19983Please respect copyright.PENANAkhgkfR6JLh
“Hotel di Singapura kan mahal Mbak. Makanya aku suka nginep di Lavender Street. Hotel kecil tapi enak, karena di depannya ada food market, kayak pujasera di kita,” sahutku.
19983Please respect copyright.PENANACTLR5RoemR
19983Please respect copyright.PENANAS8e8hAfFDr
“Ya udah nanti kita nginap di situ aja.”
19983Please respect copyright.PENANAbZWvkUOiKy
19983Please respect copyright.PENANASUKUNfG1co
“Mbak mau ada acara apa di Singapura? Bisnis?”
19983Please respect copyright.PENANAUooksg1hSD
19983Please respect copyright.PENANAgbRDwlQAU3
“Nggak. Pengen maen aja. Pengen menghibur diri. Yah, kamu kan tau gimana perasaanku saat ini.”
19983Please respect copyright.PENANApYnVS9F3Q5
19983Please respect copyright.PENANAdW6UuuFoLP
Kujawab dengan bisikan, karena takut kedengaran sopir Mbak Lies, “Santai aja Mbak. Kan ada aku.”
19983Please respect copyright.PENANAb7fTLHM5xT
19983Please respect copyright.PENANAFMCr4eLfB7
Mbak Lies menatapku dengan senyum manis. Tanganku pun diremasnya dengan kehangatan yang menjalar sampai dadaku. Jujur, aku heran, kenapa Bang Yana menyia-nyiakan Mbak Lies yang begitu seksinya? Apakah di Lombok abangku menemukan gadis yang jauh lebih mengguncang imannya?
19983Please respect copyright.PENANA9G875rBNRR
19983Please respect copyright.PENANAbTlGwiO3qJ
Waktu menunggu cek in di bandara, Mbak Lies tiada hentinya meremas-remas tanganku, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Tak peduli dengan orang yang lalu lalang di terminal keberangkatan itu, Mbak Lies berkata, “Tau gak? Sejak peristiwa pertama yang sangat indah itu, aku terus-terusan ingat padamu, Yad. Siang dan malam hanya namamu yang bermukim di hatiku.”
19983Please respect copyright.PENANAnIU8g9YLXk
19983Please respect copyright.PENANA5PCTagOQBo
“Sama Mbak…aku juga begitu. Bahkan ketika menggauli Erni, aku membayangkan seolah-olah sedang menggauli Mbak,” sahutku.
19983Please respect copyright.PENANAFi6B5yFWJi
19983Please respect copyright.PENANAodujZniVo7
Itu memang pengakuanku yang sejujur-jujurnya. Meski aku telah bertualang dengan bermacam-macam wanita, Mbak Lies ini punya nilai tersendiri bagiku. Nilai yang sangat penting pula bagi hidup dan kehidupanku.
19983Please respect copyright.PENANARZaJGkfd8Y
19983Please respect copyright.PENANAxjdZahQTOj
Karena itu, khusus untuk Mbak Lies, aku tak berniat mengajak share, threesome dan sebagainya.Mbak Lies untukku sendiri. Ia bukan cuma sosok yang menggiurkan, tapi juga sudah menjadi lumbung duit bagiku.
19983Please respect copyright.PENANApnMr1e0lUf
19983Please respect copyright.PENANATgWXH1Ni5X
“Mobilmu kenapa gak diganti sama mobil mahal? Kok masih mobil lama juga?” tanya Mbak Lies, sambil tetap meremas-remas tanganku.
19983Please respect copyright.PENANALR9xeKGZGz
19983Please respect copyright.PENANAMP2y7KZaYD
Kataku, “Aku gak mau show of power Mbak. Aku tak mau jadi pusat perhatian orang. Aku mencoba untuk tetap low profile. Biar saja mobilku tetap mobil yang lama, yang penting rekeningku makin lama makin gendut.”
19983Please respect copyright.PENANAaKhoy6CEfJ
19983Please respect copyright.PENANAZSe4SOxo5s
“Bagus ! Aku seneng dengarnya. Memang jangan berjiwa sok pamer, yang ujung-ujungnya membuat orang-orang jadi iri. Lalu pada melontarkan rumor gak jelas. Lalu kapan rumah kos-kosan itu mau dibuka?”
19983Please respect copyright.PENANA6zwiu5ocwP
19983Please respect copyright.PENANAQWMYqlvvq6
“Sebentar lagi Mbak. Ada yang terlupakan, belum ada kantin. Erni pengen sekalian buka kantin di sana.”
19983Please respect copyright.PENANA6Qf9w42om5
19983Please respect copyright.PENANAKwSZn3xSv9
“Bagus…bagus. Tapi Erni tetap tidak dikasih tahu dari mana sumber dana yang kamu buat rumah kos-kosan itu kan?”
19983Please respect copyright.PENANABiolQFDmdK
19983Please respect copyright.PENANAvTQXvTtN0S
“Sampai kapan pun aku takkan membuka rahasia itu. Kecuali kalau Mbak sendiri yang membocorkannya.”
19983Please respect copyright.PENANAeLDe2oLBaS
19983Please respect copyright.PENANAFHqdS5EHf0
“Hmmm…aku percaya padamu, sayang. Dan…tau gak kenapa aku ngajak ke Singapura sekarang?”
19983Please respect copyright.PENANA9Y7KYoXfkA
19983Please respect copyright.PENANA4fjhaALZWq
“Mau shoping ?!”
19983Please respect copyright.PENANAN2Ia8UN6Bx
19983Please respect copyright.PENANACbGfHHAdte
“Nggak,” Mbak Lies menggeleng, “Aku bosan shoping di Singapura. Barang yang dijual di sana, di Jakarta juga ada. Malah harganya malah murahan di Jakarta.”
19983Please respect copyright.PENANAtKeY1CJWPl
19983Please respect copyright.PENANA44jB0fjtQP
“Terus…tujuan Mbak ke Singapura itu apa?”
19983Please respect copyright.PENANAya6eFtfeew
19983Please respect copyright.PENANAjrCv6DRNJb
“Aku hanya ingin bebas…lepas….berdua denganmu tanpa takut dilihat siapa pun. Dan ini baru perjalanan terpendek. Nanti aku akan mengajakmu ke negara yang lebih jauh lagi.”
19983Please respect copyright.PENANArL6oId3VCR
19983Please respect copyright.PENANAS84SuMA5wT
Pada waktu cek in dan boarding, Mbak Lies tidak banyak bicara. Tapi setelah pesawat take off, ia mengajakku bicara, tapi cuma bisik-bisik, mungkin karena tak mau ucapannya didengar penumpang lain.
19983Please respect copyright.PENANAWvm0cuREPZ
19983Please respect copyright.PENANAhmAb3xYQJL
Setelah mendarat di Changi, pemeriksaan imigrasi singkat saja. Tidak bertele-tele seperti orang asing baru tiba di negara kita.
19983Please respect copyright.PENANA8avgryw0BA
19983Please respect copyright.PENANAOIku0JEjFy
Tak lama kemudian kami pun menuju tempat parkir taksi, yang antre secara tertib. Tanpa harus menunggu lama, taksi yang membawa aku dan Mbak Lies sudah meluncur di jalan yang gemerlapan oleh pantulan sorot lampu-lampu, karena hari sudah mulai malam.
19983Please respect copyright.PENANADYI6xkNt5G
19983Please respect copyright.PENANAMrwW2OyzSt
Hotel yang kutuju bukan hotel besar. Tapi tarifnya sama dengan hotel bintang lima di Indonesia. Yang membuatku senang dengan hotel itu, suasananya tenang, tidak terlalu ramai seperti di daerah Orchard Road. Selain daripada itu, kalau mau makan tinggal nyebrang jalan saja, karena di depan hotel itu ada food market, yang menyajikan bermacam-macam jenis makanan.
19983Please respect copyright.PENANApHzCUtVUMZ
19983Please respect copyright.PENANAgeufoHwJf3
Setibanya di dalam kamar hotel yang telah kupilih, Mbak Lies berkata, “Besok kan hari Minggu. Kita jalan-jalan ke Lucky Plaza ya.”
19983Please respect copyright.PENANA7MLQ1E4cog
19983Please respect copyright.PENANAPsTacLQKQa
“Ih jangan Mbak.”
19983Please respect copyright.PENANARwNwdb5fus
19983Please respect copyright.PENANAzpi1wj4j9W
“Emang kenapa?”
19983Please respect copyright.PENANAZsC3iESQPM
19983Please respect copyright.PENANAuhLcMVjJuI
“Kalau hari Minggu, di depan Lucky Plaza itu berderet TKW dari negara kita, yang sedang menjajakan diri. Malu-maluin bangsa kita aja. Masa Mbak gak tau?”
19983Please respect copyright.PENANACanuVTdDhp
19983Please respect copyright.PENANA5v0CFJE9Lx
“Masa sih? Aku emang gak pernah perhatiin soal itu.”
19983Please respect copyright.PENANAmOL3pRcFyb
19983Please respect copyright.PENANAlPWPwyMjzx
“Para TKW tiap hari Minggu kan off. Di hari itulah mereka nyari duit tambahan, yang kabarnya malah bisa lebih gede daripada gajinya.”
19983Please respect copyright.PENANAdCHY94V0oP
19983Please respect copyright.PENANACbFOfH7Vjb
“Emang mereka cantik-cantik?”
19983Please respect copyright.PENANAvJfgBsVUG1
19983Please respect copyright.PENANA0Vz9y8wkFK
“Walaaah Mbak…malah mendingan pembokat-pembokat di negara kita ! Yang berjejer di Lucky Plaza itu pada umumnya sangat di bawah rata-rata !”
19983Please respect copyright.PENANAg0Zpc8qXK3
19983Please respect copyright.PENANA1dtkTzs44P
“Ogitu? Tapi sebaiknya besok kita jalan-jalan ke mana?”
19983Please respect copyright.PENANAHXuaZ4DKsS
19983Please respect copyright.PENANAsiyxDLcDD2
“Mending ke Bird Park di Jurong.”
19983Please respect copyright.PENANA4kwaIDw0Pi
19983Please respect copyright.PENANAwYe9HBOcxq
“Yayaya…aku pernah ke sana. Sangat menyenangkan. Oke, besok kita ke Jurong aja. Sekarang mending kita mandi dulu yok. Nanti setelah mandi, kita nyari makan malam.”
19983Please respect copyright.PENANAzE7Bo1CpzQ
19983Please respect copyright.PENANADlF0vprQCi
“Iya…nyari makan tinggal nyebrang aja di sini sih. Di kanan kiri juga berderet rumah makan, tinggal pilih aja mau makan di mana.”
19983Please respect copyright.PENANATNq0mn8ecN
19983Please respect copyright.PENANA6GDz78YlPq
Mbak Lies mengangguk-angguk dengan senyum manis di bibir sensualnya. Lalu mengeluarkan handuk dari kopornya. Aku pun melakukan hal yang sama. Lalu mengikuti langkah Mbak Lies masuk ke kamar mandi.
19983Please respect copyright.PENANAWxcPWOTBpc
19983Please respect copyright.PENANAAP3n5134OG
Meski pintu kamar mandi masih terbuka, Mbak Lies sudah menanggalkan gaunnya, sampai tinggal bra dan celana dalam yang masih melekat di tubuhnya. Aku menutupkan pintu kamar mandi, lalu menanggalkan seluruh pakaianku.
19983Please respect copyright.PENANAYnfy5u4rbB
19983Please respect copyright.PENANAOqN6YgmflQ
Mandi juga belum, Mbak Lies langsung memelukku, “Udah hampir sebulan kamu gak nengok punyaku…”
19983Please respect copyright.PENANALsG3p0HTEA
19983Please respect copyright.PENANABJUeiKlKvo
“Hehehe…ini kan udah berhadapan,” kataku sambil memijat tombol shower air panas.
19983Please respect copyright.PENANAFu9soPzB3A
19983Please respect copyright.PENANA07exIjBDlS
Setelah badan kami basah kuyup, Mbak Lies menyabuni tubuh montok padatnya, kemudian juga menyabuniku. Pada waktu kedua telapak tangannya yang bersabun itu memegang penisku, iseng juga kuambil sabun untuk menyabuni kemaluan Mbak Lies. Dan ketika moncong penisku sudah bertempelan dengan mulut meqi Mbak Lies, langsung kudorong dengan kuat dan….lep…blessss….melesak masuk ke dalam lubang kewanitaan Mbak Lies yang sering membuatku penuh fantasi dalam kenikmatan.
19983Please respect copyright.PENANAZ0xFparw71
19983Please respect copyright.PENANAKF4K2WmkxZ
“Selamat datang di Singapura,” bisik Mbak Lies sambil menyandar ke dinding kamar mandi.
19983Please respect copyright.PENANAKIbTPiIb8D
19983Please respect copyright.PENANA8DInxdBUod
Aku cuma tersenyum, lalu memeluk lehernya dan mulai mengayun penisku. Sekilas terbayang lagi pengalamanku bersetubuh di kamar mandi dengan perempuan-perempuan yang pernah singgah di dalam kehidupanku. Buatku, lain perempuan lain rasa dan kesannya. Maka bodoh sekali kalau ada yang berkata, “Perempuan sih begitu-begitu juga rasanya.”
19983Please respect copyright.PENANAXHtvgFinj2
19983Please respect copyright.PENANAO8AXLeSqrC
Tidak ! Buatku, satu perempuan satu rasa dan satu kesan. Berbeda-beda meski ujungnya sama: Crot-cret-crot !
19983Please respect copyright.PENANAXYtFMQkTyU
19983Please respect copyright.PENANAdrXw0qACJ6
Tapi baru beberapa menit aku bersetubuh sambil berdiri di kamar mandi itu, Mbak Lies sudah mencapai orgasme. Sehingga aku pun merasa tak perlu menahan-nahan lagi. Kugenjot batang kemaluanku dengan cepat. Dan akhirnya penisku menembak-nembakkan “amunisi cair”….membuat Mbak Lies membisikiku sesudahnya, “Kok buru-buru amat?”
19983Please respect copyright.PENANAmvVVCD4VjQ
19983Please respect copyright.PENANA6sAn1uKmwm
“Abisnya Mbak juga cepat banget organya,” sahutku.
19983Please respect copyright.PENANALYMt8sk4sD
19983Please respect copyright.PENANAVejgUUO6P2
“Aku sudah horny sejak masih di dalam pesawat tadi, sayang,” sahut Mbak Lies disusul dengan kecupan hangatnya di bibirku.
19983Please respect copyright.PENANA8lNVI5z7Z5
19983Please respect copyright.PENANAzMIZ5AxGph
Lalu kami melanjutkan mandi sebersih mungkin.
19983Please respect copyright.PENANAAH9wJRhmlI
19983Please respect copyright.PENANAqV67wlER74
Selesai mandi, kukenakan celana pendek hitam dan baju kaus oblong hitam juga, tanpa mengenakan celana dalam. Mbak Lies juga ikut-ikutan mengenakan hot pant putih dengan baju kaus berwarna deep blue, dengan logo sebuah universitas di UK. Juga tanpa mengenakan bra maupun celana dalam.
19983Please respect copyright.PENANAQBZeLy3tFZ
19983Please respect copyright.PENANAa3aVg6xbVP
“Kita makan dulu yok,” ajak Mbak Lies, “Kan kata Yadi di sebrang ada food market.”
19983Please respect copyright.PENANATgfZ2gSZJM
19983Please respect copyright.PENANAi0pZn8Rvzs
“Oke,” aku mengangguk, memeluk dan mencium bibirnya sebentar, membuka pintu kamar dan menutupkannya kembali. Lalu melangkah di samping Mbak Lies menuju lift, turun ke lobby. Lalu keluar dari lift, langsung ke arah teras hotel dan menyebrangi Lavender Street, menuju food market.
19983Please respect copyright.PENANAjWFwt9C2Oa
19983Please respect copyright.PENANAY5FDUzMukh
Bau masakan sudah tercium begitu memasuki food market itu. Hebatnya, meski bau ikan, daging dsb., siang ataupun malam aku tak pernah melihat lalat seekor pun di food market itu. Padahal food market di Lavender Street itu hanya seperti di pasar biasa, bukan di dalam bangunan megah seperti food court di mall-mall. Tapi kebersihannya, memang patut dicontoh di negara kita.
19983Please respect copyright.PENANA4gdxBdFNmH
19983Please respect copyright.PENANAZXmp3wOf10
Beberapa pasang mata lelaki memandang ke arah Mbak Lies dengan ekspresi khusus. Pasti karena Mbak Lies cuma mengenakan hot pant ketat yang sangat pendek, sehingga bisa dibilang 90% paha putihnya terpamerkan. Ia juga cuma mengenakan baju kaus hitam tanpa bra di dalamnya, sehingga payudara montoknya tampak membayang berikut pentilnya yang menonjol. Setiap lelaki normal yang melihat Mbak Lies malam itu pasti berkomentar sama di dalam hatinya: Menggiurkan !
19983Please respect copyright.PENANAJJ2ooWF8X8
19983Please respect copyright.PENANAOafmCZT5SH
Aku memesan Korean fried rice dan kopi O (istilah kopi pahit di Singapura). Mbak Lies malah cuma beli dua fish cake yang harganya cuma sedollar Singapura per buah dan segelas orange juice.
19983Please respect copyright.PENANAGBggt7vfDZ
19983Please respect copyright.PENANAu8xQWC4OOq
Jujur, baru sekali itu aku nyobain nasi goreng Korea. Iiih, cuma nasi goreng dicampur cabe giling, dikasih kimchi dan….secuwil ikan teri yang cuma digoreng tanpa minyak ! Kalau soal nasi goreng, Indonesia lah jagonya, pikirku. Tapi aku tak mau kelihatan katro di mata Mbak Lies. Kumakan juga nasi goreng Korea itu, meski rasanya gak karuan.
19983Please respect copyright.PENANADAEdwNzXGQ
19983Please respect copyright.PENANAz1vsLebYU7
Sehabis makan, aku membeli dua kaleng bir dan mengajak Mbak Lies pindah ke teras food market itu, karena ingin merokok.
19983Please respect copyright.PENANAdjEfT2dd2E
19983Please respect copyright.PENANAh6ZhoI0Ec2
Di teras food market, cepat kuhabiskan isi bir di kaleng pertama. Karena aku tahu rumah makan di Singapura tidak menyediakan asbak. Dan kalau menyediakan asbak, akan kena denda (dalam rangka memperketat agar masyarakatnya jangan merokok). Jadi kaleng bir yang sudah kosong itu kujadikan asbaknya.
19983Please respect copyright.PENANAD0XGWZKyKM
19983Please respect copyright.PENANAOphwi4Aj3L
Anak-anak muda tampak berbincang di belakang dan di depanku. Karena di dekat food marketg itu memang ada pub.
19983Please respect copyright.PENANApH4m9EECg1
19983Please respect copyright.PENANA8XCjce792W
Aku pun asyik ngobrol dengan Mbak Lies. “Kalau aku boleh jujur, hubngan sex dengan Mbak jauh lebih enak daripada dengan istri sendiri.”
19983Please respect copyright.PENANARwzZLTf0qn
19983Please respect copyright.PENANAYVUdqBz9jR
“Masa sih?” Mbak Lies memegang pergelangan tanganku dengan hangatnya, “Mungkin karena rumput di pekarangan tetangga suka tampak lebih hijau daripada di pekarangan sendiri.”
19983Please respect copyright.PENANAogGaIhZDL6
19983Please respect copyright.PENANAqMgl7SVxtF
“Wah…hal itu sih udah kelewat, Mbak. Kita kan udah puluhan kali ML…udah bisa saling merasakan secara benar, bukan cuma fatamorgana lagi.”
19983Please respect copyright.PENANAZBTSaox6pV
19983Please respect copyright.PENANApWfngEHv3P
“Kalau aku bicara jujur, sebenarnya kamu juga jauh lebih enak daripada abangmu, Yad,” kata Mbak Lies sambil meremas tanganku.
19983Please respect copyright.PENANAggkVJvWvws
19983Please respect copyright.PENANAc5ArH4BasZ
“Tapi kalau Bang Yana sudah pulang….”
19983Please respect copyright.PENANAoymDOtX598
19983Please respect copyright.PENANAVCwo940Xjh
“…Jangan bicara soal abangmu ah,” potong Mbak Lies, “Aku sedang menikmati indahnya berdua denganmu. Jangan diganggu oleh hal-hal yang menjengkelkan.”
19983Please respect copyright.PENANAsM9cWIOgu2
19983Please respect copyright.PENANAyH5VL5MlL9
“Kalau gitu, masuk lagi aja yuk. Aku juga pengen menikmati indahnya berduaan bersama Mbak Lies, tanpa gangguan pandangan di sekitar kita,” ajakku sambil meneguk habis bir kaleng yang kedua. Lalu bangkit sambil memegang pergelangan tangan Mbak Lies.
ns216.73.216.239da2