
3.Reuni yang Fantastis
Tadinya aku tidak mengutamakan sex di atas segalanya. Tadinya aku menganggap sex cuma kewajiban seorang istri untuk selalu melayani hasrat suami ketika tubuhku dibutuhkan. Karena itu aku tak pernah punya inisiatif untuk melakukan hal yang aneh-aneh. Maka meskipun berhari-hari tubuhku tak disentuh oleh suami, aku tak pernah mengeluh apalagi protes. Dan aku selalu berusaha mengerti bahwa suamiku terlalu letih mencari uang, sehingga wajarlah kalau ia pulang langsung tidur.
19570Please respect copyright.PENANAMW55QAcrFI
19570Please respect copyright.PENANAMVAWrx3oAW
Namun setelah suamiku mengajak untuk swing dengan sahabatnya yang bernama Edo itu, aku mulai merasakan bahwa sex itu sesuatu yang indah….indah sekali. Padahal tadinya aku menganggap ajakan swing itu sesuatu yang gila-gilaan. Tapi ternyata sangat indah untuk kukenang.
19570Please respect copyright.PENANAh1irvFKgbv
19570Please respect copyright.PENANASoOlFkgSKu
Tapi sayang, keindahan yang bisa kureguk dari teman suamiku bernama Edo itu tak berlangsung lama. Karena pada suatu saat ia dan istrinya pindah ke Gorontalo.
19570Please respect copyright.PENANAe5ma458Hmn
19570Please respect copyright.PENANAjgoiagceVf
Dan aku mencoba untuk melupakannya, menganggap semua yang pernah terjadi dengan Edo itu hanya mimpi belaka.
19570Please respect copyright.PENANAMYzZQtqIjb
19570Please respect copyright.PENANAkFV9RoK4Qh
Namun suamiku menghadirkan lagi seorang lelaki tampan bernama Jaka. Meski tidak kuperlihatkan secara terang-terangan di depan suamiku, sebenarnya aku suka sekali dengan ketampanan mantan teman sekelas suamiku semasa di SMA itu. Maka ketika aku harus digauli oleh lelaki bernama Jaka itu, sebenarnya hatiku bersorak gembira. Biarlah suamiku menggauli istri Jaka, yang penting aku bisa menikmati indahnya digumuli oleh lelaki tampan itu.
19570Please respect copyright.PENANAXbRR8ozAHJ
19570Please respect copyright.PENANAi7oQ5AE5Ec
Jujur harus kuakui, pola hidup suamiku yang tadinya kuanggap aneh itu, akhirnya membuatku ketagihan. Terlebih setelah merasakan disetubuhi oleh lelaki tampan bernama Jaka itu, rasanya hidupku seperti di surga…surga dunia.
19570Please respect copyright.PENANAS9DITrTwVc
19570Please respect copyright.PENANA5ZOFFsVSm2
Dan aku merasa jadi wanita yang senantiasa dipuasi oleh ide-ide suamiku dan teman-temannya.
19570Please respect copyright.PENANA1hzkHMRcqz
19570Please respect copyright.PENANAVhhcTwTpWn
Pada suatu hari, suamiku memberitahu sesuatu yang lebih edan lagi (edan tapi pasti asyik dan membuatku penasaran):
19570Please respect copyright.PENANAYabVrrxDpT
19570Please respect copyright.PENANApitN4qSu0B
“Kita akan reuni di Puncak,” kata suamiku.
19570Please respect copyright.PENANAUAI3Apitmd
19570Please respect copyright.PENANAyVFJltwVTv
“Reuni dengan teman-teman sefakultas?” tanyaku.
19570Please respect copyright.PENANAWbCwKbm3VV
19570Please respect copyright.PENANAIouXp6ALGJ
“Mantan teman-teman seangkatan di SMA. Jadi Jaka juga termasuk yang akan hadir di Puncak nanti.”
19570Please respect copyright.PENANAFE5CD44HGz
19570Please respect copyright.PENANAd6zkiFIqi3
“Gak pake nginap kan di Puncak Bang?”
19570Please respect copyright.PENANAfJ5Qj2G3UO
19570Please respect copyright.PENANAFNYbHilWCJ
“Justru tergantung jumlah teman yang hadir nanti. Kalau yang hadir duapuluh orang, bisa duapuluh hari kita nginap di sana. Tapi menurut perkiraanku paling banyak juga cuma tujuh orang yang akan hadir. Karena yang lainnya banyak yang sudah pindah ke luar Jawa, bahkan ada yang menetap di luar negri. Jadi kami lost contact dengan mereka.”
19570Please respect copyright.PENANAkjFnaNWzNn
19570Please respect copyright.PENANAZYcZJ2Jikv
“Ntar dulu Bang…kok aneh? Kenapa jumlah yang hadir bisa jadi patokan lamanya kita tinggal di Puncak?”
19570Please respect copyright.PENANAOIshQz6Heg
19570Please respect copyright.PENANAzbYM34p3Bi
Suamiku tersenyum, lalu berkata setengah berbisik, “Bukan reuni biasa, Sayang. Kita akan bikin acara rolling party….”
19570Please respect copyright.PENANArF5TKwSiMX
19570Please respect copyright.PENANAlNxjxe4tmv
“Rolling party gimana Bang? Gak ngerti ah.”
19570Please respect copyright.PENANAYSqfuYk6jg
19570Please respect copyright.PENANApHsv4KVRBp
“Begini…misalnya yang hadir tujuh orang termasuk aku. Maka keenam orang temanku harus merasakan hubungan sex denganmu. Aku juga akan merasakan hubungan sex dengan istri-istri temanku yang enam orang itu.”
19570Please respect copyright.PENANABIjfAVjufl
19570Please respect copyright.PENANAUm13MHRWl1
“Wuihh…edan banget acaranya !” seruku dengan bulu kuduk merinding.
19570Please respect copyright.PENANAKLscAUGgTl
19570Please respect copyright.PENANA4Wj1lM0SaG
“Pasti hot lah acaranya.”
19570Please respect copyright.PENANA9juuzKR7TE
19570Please respect copyright.PENANAcekRsYHEAn
“Tapi toko gimana Bang?” tanyaku dengan rasa penasaran dan membayangkan fantastisnya acara reuni itu.
19570Please respect copyright.PENANAkxzfCP0Rj8
19570Please respect copyright.PENANAX66Kh0UH4R
“Suruh tungguin aja sama Mimin. Bisa dibantu sama Herman, karena nanti aku mau nyetir sendiri. Jadi suruh aja Herman tidur di sini sambil bantu-bantuin Mimin.”
19570Please respect copyright.PENANAkFKIHWCPtO
19570Please respect copyright.PENANAT2NzXLjp4c
Aku terdiam. Membayangkan serunya acara reunian itu.
19570Please respect copyright.PENANAstffdHDQ88
19570Please respect copyright.PENANAaCJqQkNLbO
“Kamu sanggup kan ikut dalam acara khusus reuni itu?”
19570Please respect copyright.PENANAjgwSNoA2K1
19570Please respect copyright.PENANAFC1OBKqnsQ
“Kalau aku kan perempuan Bang. Ladeni lelaki sambil tidur juga bisa. Justru Abang tuh…sanggup gak kalau ternyata yang hadir duapuluh orang? Bisa Abang menggauli perempuan sebanyak itu?”
19570Please respect copyright.PENANAPpLesOLxZT
19570Please respect copyright.PENANA5QLMjV4vu0
“Biasanya ganti perempuan ganti mood. Minimal semalam sekali, pasti bisa lah.”
19570Please respect copyright.PENANAAwZlbtSGTw
19570Please respect copyright.PENANA9cYVpWQjP5
“Jadi nanti rencananya semalaman aku harus tidur dengan orang lain, lalu besoknya dengan yang lain lagi, besoknya dengan yang lain lagi, gitu?”
19570Please respect copyright.PENANAbIgCnT8t12
19570Please respect copyright.PENANAX8VQE2Dflg
“Iya. Pokoknya nanti ada yang mengatur. Misalnya malam ini kamu bersama si A, besok malam bersama si B, malam berikutnya lagi dengan si C dan seterusnya. Tentu bukan hanya digauli, tapi tidur bersamanya, makan bersamanya, segalanya bersama teman yang giliran berpartner denganmu itu sampai berganti partner berikutnya. Ngerti kan?”
19570Please respect copyright.PENANAVl5Ptl3sAy
19570Please respect copyright.PENANANpjZEYo6Yp
“Ngerti…iiih…aku merinding nih…bayanginnya aja serem….”
19570Please respect copyright.PENANAr9zcYfymGS
19570Please respect copyright.PENANADiHF9CBxJ6
“Serem apanya? Istri-istri yang hadir di sana, bukan mau digangbang. Bedanya dengan yang pernah kita lakukan, di reuni itu tiap malam kita ganti pasangan dengan yang baru, besoknya yang baru lagi dan seterusnya.”
19570Please respect copyright.PENANAKVn66lLodn
19570Please respect copyright.PENANADWdNfEyeZE
“Hihihi…Bang Yadi bakal ganti cewek baru dong tiap malam…”
19570Please respect copyright.PENANAmkz7kgixQi
19570Please respect copyright.PENANAYlCKsqSdTl
“Kamu juga bakal ganti cowok baru tiap malam. Gimana? Siap mental dan fisik?”
19570Please respect copyright.PENANAxmi9ACVmWr
19570Please respect copyright.PENANAmSirH0lZnP
“Terserah Abang aja. Aku kan istri Abang. Jadi aku sih ikut maunya Abang aja.”
19570Please respect copyright.PENANAtSmSTOxoFA
19570Please respect copyright.PENANAnVi1vgBeV4
“Nah gitu dong yang namanya istri tercintaku.”
19570Please respect copyright.PENANAczfzgMbz4Q
19570Please respect copyright.PENANAqpmVBtxOU7
“Tapi Bang…emangnya reuni itu mau diselenggarakan di mana? Kan harus banyak kamarnya. Masa mau geletak di lantai kayak pindang bandeng?”
19570Please respect copyright.PENANA2nylnkbQct
19570Please respect copyright.PENANATagsh0cgH0
“Salah satu temanku punya hotel kecil. Yah kamarnya juga gak sampai limapuluh. Di situ nanti reuninya. Pokoknya selama reuni itu, hotelnya gak terima tamu dari luar.”
19570Please respect copyright.PENANAD3Cjwe7gMY
19570Please respect copyright.PENANAtOCfsWfnO5
“Biasanya kalau reuni gitu suka pada pamer. Pamer mobil, pakaian, perhiasan dan sebagainya.”
19570Please respect copyright.PENANAW28mOxIEVa
19570Please respect copyright.PENANAVxqoOtRTF8
“Iya sih. Kan semuanya ingin memperlihatkan sukses yang telah dicapai. Yang merasa gagal dalam perjuangannya, biasanya gak mau hadir dengan bermacam-macam alasan. Mungkin karena merasa minder di depan teman-teman yang sudah pada sukses.”
19570Please respect copyright.PENANAr4WOxOa36M
19570Please respect copyright.PENANA2KKXHDBI8Y
“Berarti aku harus tampil glamour nanti ya Bang?”
19570Please respect copyright.PENANAuHuTpUhNzx
19570Please respect copyright.PENANAKlgZdFDmgV
“Iya. Jangan kalah sama istri teman-temanku.”
19570Please respect copyright.PENANAzWQfyNnrv1
19570Please respect copyright.PENANAGmWzmfCnqa
“Nanti sore mau beli baju yang bagus-bagus ah.”
19570Please respect copyright.PENANAGoF2YzjijX
19570Please respect copyright.PENANAV1YKSuW5Wh
“Iya. Sama Herman aja ya. Aku lagi pengen istirahat. Soalnya besok mau ke Jakarta lagi, harus sepagi mungkin, jam delapan harus sudah tiba di Jakarta.”
19570Please respect copyright.PENANAQRiM9CGvUb
19570Please respect copyright.PENANA9zsLhGK9Ar
Mendengar suamiku mau ke Jakarta, aku jadi teringat kisah dua bulan yang lalu. Saat itu juga suamiku sedang berada di Jakarta. Saat itu Bang Jaka meneleponku. Intinya, ia ingin datang ke rumahku, tentu akan minta izin dulu kepada suamiku. Tentu aku tahu apa tujuan utama Bang Jaka mau datang ke rumahku. Tapi karena suamiku sedang berada di Jakarta, aku harus meneleponnya dulu. Lalu aku menelepon suamiku, yang katanya masih seminggu lagi akan berada di Jakarta untuk urusan bisnis sekaligus menengok Uni Erna.
19570Please respect copyright.PENANAjD7W0xaBCn
19570Please respect copyright.PENANAkBRgsb7qT5
Suamiku mengizinkan untuk menerima kedatangan Bang Jaka, meski suamiku sedang di Jakarta. Syaratnya cuma dua, yaitu harus menerima Bang Jaka di kamar atas yang paling kanan, juga harus memijat tombol di belakang lemari kecil di kamar tengah sebelum masuk ke kamar yang kanan itu. Dan aku sudah tahu apa tujuannya. Bahwa suamiku akan melihat hasil rekaman pergumulanku dengan Bang Jaka. Dan aku tahu kalau memutar video hasil rekaman rahasia itu, suamiku seolah mendapatkan rangsangan hebat yang lebih mujarab daripada obat perangsang.
19570Please respect copyright.PENANAsZJjtwLj5Z
19570Please respect copyright.PENANAznXaOSN1No
Ketika Bang Jaka datang tepat pada jam 20.30, jantungku memukul kencang melihat lelaki yang sebenarnya sangat kurindukan itu.
19570Please respect copyright.PENANAlpfdOdvhbh
19570Please respect copyright.PENANAGW2hq4S44O
Saat itu rumahku sudah sepi, karena toko sudah ditutup, Mimin pun sudah pulang.
19570Please respect copyright.PENANAXKTrKOXaXB
19570Please respect copyright.PENANAZkOOVJ6mPR
Maka tanpa keraguan lagi, kedatangan lelaki tampan itu kusambut dengan pelukan dan ciuman mesra di ruangan depan. Saat itu aku mengenakan gaun yang cukup unik. Karena gaun itu tanpa lengan dan leher, hanya sampai dada. Di kanan kiri terdapat ritsleting memanjang dari ketiak sampai ujung bawah. Maka kalau ditarik satu sisi saja, aku akan langsung telanjang, seandainya aku tidak mengenakan pakaian dalam. Saat itu aku mengenakan celana dalam. Tapi tidak mengenakan beha.
19570Please respect copyright.PENANAgUf3jnxWPH
19570Please respect copyright.PENANAqrFAPajjOE
“Aku kangen banget padamu, cantik,” bisik Bang Jaka setelah ciumannya lumatannya terlepas.
19570Please respect copyright.PENANASsNKZYWzRS
19570Please respect copyright.PENANA1FPeUxq9E0
“Sama Bang…aku juga….mmm, Furry tau Abang mau nginap di sini?”
19570Please respect copyright.PENANAkzqa0jqg1L
19570Please respect copyright.PENANA1Ejreo6u6B
“Dia sedang di Singapura, nemenin ibunya.”
19570Please respect copyright.PENANA8PSxDMrYKW
19570Please respect copyright.PENANAvwDJj6jKsR
“Pantesan Bang Jaka kesepian ya?”
19570Please respect copyright.PENANABqucrxN4eT
19570Please respect copyright.PENANA3hgioN7fcW
“Wow…nyentrik juga gaunmu ini, Er?” kata Bang Jaka sambil memegang tarikan ritsleting yang di sebelah kiriku. Lalu menariknya ke bawah.
19570Please respect copyright.PENANA3YYHEIdN8g
19570Please respect copyright.PENANAgzoqIK7M24
“Bang….” seruku tertahan, karena gaunku langsung jatuh ke lantai, sehingga tubuhku cuma tinggal mengenakan celana dalam saja.
19570Please respect copyright.PENANAxEBxXYud9N
19570Please respect copyright.PENANAov7nES6NmZ
“Hebat gaunnya,” kata Bang Jaka sambil meraihku ke sofa, menyangga bagian bawah payudara kiriku dengan elusan lembut ke arah putingnya (yang kata Bang Jaka sangat indah). Tak cuma itu yang dilakukannya. Ia pun mulai menciumi payudaraku, menyedot pentil payudaraku dengan lembut sehingga lututku terasa mulai lemas. Dan aku langsung rebah di sofa. Membiarkan Bang Jaka menarik celana dalamku, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuhku.
19570Please respect copyright.PENANAnCOrWANMrQ
19570Please respect copyright.PENANAGvOhq5bYA0
“Wah…jembinya mulai numbuh ya….malah jadi makin indah,” kata Bang Jaka sambil mengelus jembutku yang sudah tumbuh kira-kira 1 cm. Sengaja tidak kucukur, karena Bang Jaka pernah bilang “Kalau dicukur sampai botak, kesannya gersang”.
19570Please respect copyright.PENANATXPBPkikzy
19570Please respect copyright.PENANAF4ITRdGZH9
Bang Jaka menciumi kemaluanku yang kini berbulu pendek ini. Tapi aku menepiskannya sambil berkata, “Di atas aja Bang….takut mendadak ada tamu…”
19570Please respect copyright.PENANA0dOMUNyKrD
19570Please respect copyright.PENANArAggYRTNhE
Bang Jaka mengangguk, kupungut gaunku yang tergeletak di lantai, lalu melangkah ke tangga. Lelaki tampan itu mendampingiku sambil mengelus-elus punggung telanjangku.
19570Please respect copyright.PENANABg4wcaWdyk
19570Please respect copyright.PENANAuPJNgHTtr7
Lalu semua “syarat” yang diajukan oleh Bang Yadi kulaksanakan. Bahwa tanpa sepengetahuan Bang Jaka kupijat tombol di belakang lemari kecil di kamar tengah itu. Berarti kamera tersembunyi di kamar kanan sudah mulai bekerja. Semua yang kulakukan bersama Bang Jaka di kamar kanan, akan terekam. Dan aku harus menganggap kamera itu tidak ada. Aku harus mengikuti keinginan suamiku, bahwa ketika melayani Bang Jaka, aku harus berbuat sebinal mungkin, supaya suamiku cemburu. Dan kelak cemburu itu akan berbunga….bunga gairah !
19570Please respect copyright.PENANA2GD2x51iL5
19570Please respect copyright.PENANANbLVPU0JLL
Semua syarat itu kuanggap kecil, terlalu kecil kalau kubandingkan dengan apa yang kudapat dari lelaki tampan bernama Jaka itu.
19570Please respect copyright.PENANAypaWvd9HSD
19570Please respect copyright.PENANAK8BKcAahJJ
Aku masih ingat benar. Bahwa di kamar kanan itu Bang Jaka menanggalkan semua pakaiannya. Lalu duduk di sofa. Dan aku langsung menyergapnya, dengan menduduki pangkal pahanya, setelah membenamkan penisnya ke dalam liang meqiku. Lalu aku mulai action. Senggama dalam posisi duduk begini termasuk favoritku.
19570Please respect copyright.PENANAQgP55yOeye
19570Please respect copyright.PENANAKm1L9tdTwy
Ya…malam itu berkat kebesaran hati Bang Yadi, aku bisa habis-habisan bersetubuh dengan Bang Jaka dalam bermacam-macam posisi.
19570Please respect copyright.PENANAT1B1bevW6w
19570Please respect copyright.PENANAeWRFEy0dH5
Esoknya, setelah Bang Jaka pulang, aku mandi sebersih-bersihnya dengan kepuasan yang sangat mendalam.
19570Please respect copyright.PENANAe6BoavktFR
19570Please respect copyright.PENANA4MIVDNAItL
O, Bang Yadi yang baik hati, aku sangat berterimakasih padamu dengan semua yang kudapat ini. Aku semakin sayang padamu. Dan aku harus membalasnya dengan kebaikan pula. Karena itu aku berpikir berhari-hari, ingin melakukan sesuatu sebagai balas budi kepada suamiku.
19570Please respect copyright.PENANAM5zIhJZuCc
19570Please respect copyright.PENANANc62uWhwez
Akhirnya pilihanku jatuh kepada Mimin, penjaga tokoku yang tamatan SMA itu. Kalau suamiku bisa menggauli Mimin secara rutin dan rahasia, ada dua hal yang kudapatkan. Suamiku akan mendapatkan penyaluran baru, yang lebih muda dariku. Mimin pun pasti akan kerasan bekerja di tokoku, tapi suamiku harus menggaulinya secara rutin. Kalau perlu, seminggu dua kali pun akan kuizinkan. Dan…aku yakin suamiku juga takkan susah memberi izin kalau aku ingin digauli oleh temannya yang bernama Jaka itu.
19570Please respect copyright.PENANAv80OwllvyN
19570Please respect copyright.PENANArs0r1w299Y
Lalu hal itu pun terjadi. Suamiku berhasil kubujuk untuk menggauli Mimin di kamar lantai atas itu. Tapi kulihat Mimin jadi canggung dan malu-malu kalau berada di dekatku.
19570Please respect copyright.PENANAIEilJpCFjM
19570Please respect copyright.PENANAktRcv5aZyU
Aku ingin mencairkan kecanggungan Mimin itu. Aku ingin agar dia yakin bahwa izinku memang datang dari hati yang tulus. Maka pada suatu hari toko kututup dan kuajak Mimin ke ruang keluarga yang sudah kugelari dua kasur lebar seperti yang pernah suamiku lakukan waktu mau “mengeroyokku” bersama Bang Jaka. Tapi kini rencanaku berbeda. Kini giliran suamiku yang dikeroyok olehku bersama Mimin. Video threesome FFM pun diputar di DVD playerku, tertayang jelas di TVku yang berlayar 50 inchi itu.
19570Please respect copyright.PENANA6vBwRzt2tD
19570Please respect copyright.PENANA5fpiXOcrRm
Mimin pun langsung mengerti apa yang harus ia lakukan setelah melihat adegan-adegan threesome FFM di layar tv itu.
19570Please respect copyright.PENANAQ5e3HlVMC4
19570Please respect copyright.PENANAFcmQgnjrzl
Sambil ketawa cekikikan Mimin menelanjangi dirinya, lalu menelentang di sampingku yang sudah duluan bertelanjang bulat.
19570Please respect copyright.PENANAvxDHNbcfeY
19570Please respect copyright.PENANAe90QP0vJj5
“Ayo Bang…” kataku kepada suamiku yang sudah bertelanjang juga, “silakan pilih mau yang mana dulu? Mau Mimin dulu apa mau aku dulu?”
19570Please respect copyright.PENANAxuNWTbazKK
19570Please respect copyright.PENANAGj9nhoijdQ
Suamiku tampak senang. Ia mulai mengenjot kemaluanku dulu, tapi beberapa menit kemudian pindah ke atas perut Mimin, lalu mengenjot Mimin dengan garangnya….pindah lagi ke atas perutku…pindah lagi ke atas perut Mimin dan seterusnya. Bahkan pada suatu saat, ketika suamiku main dalam posisi WOT, aku diajak facesitting (aku berlutut dengan sepasang lutut berada di kanan-kiri kepala suamiku, dengan posisi meqi berada di atas mulut suamiku). Lalu suamiku menjilati kemaluanku, sementara Mimin tetap asyik mengayun meqinya dalam posisi woman on top. Berikutnya aku gantian tempat dengan Mimin. Aku yang aktif mengayun pantat di atas batang kemaluan suamiku, sementara Mimin bisa menikmati enaknya berlutut dan suamiku menjilati meqinya yang berjembut jarang dan halus itu.
19570Please respect copyright.PENANA2txgSfai0N
19570Please respect copyright.PENANAPgzo4ChtxH
Begitulah….sejak terjadinya threesome FFM di ruang keluarga itu, Mimin jadi tidak malu-malu lagi kalau sedang berada di dekatku. Bahkan kalau toko sedang sepi pembeli, Mimin suka kuajak ngobrol. Aku pun memberitahu bahwa di zaman modern ini, semua yang telah kami lakukan boleh disebut wajar-wajar saja. Tidak ada yang perlu membuatnya ragu dan canggung lagi. Tampaknya Mimin pun mulai memahami jalan pikiranku dan suamiku.
19570Please respect copyright.PENANAGZAyTjPZFl
19570Please respect copyright.PENANAwj9DHc37QJ
Lalu, apakah semua yang telah terjadi itu membuat cintaku berkurang kepada suamiku? Tidak. Aku bahkan semakin mencintai dan menyayanginya. Karena aku seakan diperkenalkan kepada alam yang jauh lebih indah daripada sebelumnya, berkat kebaikan dan kebvesaran hati suamiku.
19570Please respect copyright.PENANAsrpJgKIzL8
19570Please respect copyright.PENANAO6T32UxDab
Dan kini suamiku punya rencana untuk menghadiri reuni di Puncak itu. Reuni yang menurutku sangat fantastis.
19570Please respect copyright.PENANAF9XpgRo7tv
19570Please respect copyright.PENANARSFItWRAmO
Kata suamiku, reuni itu akan dilaksanakan pada liburan panjang menjelang tahun baru 2008.
19570Please respect copyright.PENANAsW0ARi1kTe
19570Please respect copyright.PENANA1hfyMsZgKD
“Tepatnya, hari Sabtu tanggal duapuluh dua Desember duaribu tujuh kita harus sudah berada di tempat reuni. Karena pestanya akan dibuka pada Sabtu malam,” kata suamiku, “Teman-teman pada liburan panjang semua. Baru mulai kerja lagi pada tanggal tujuh Januari duaribu delapan.”
19570Please respect copyright.PENANA32xVMhklGv
19570Please respect copyright.PENANATTkDLRLRqS
“”Wah…sekarang sudah tanggal limabelas Desember,” kataku, “Berarti tinggal seminggu lagi, ya Bang.”
19570Please respect copyright.PENANAKZpjNYmExX
19570Please respect copyright.PENANA0avglJhGes
“Iya…eh…aku lupa…jadwal datang bulanmu tanggal sepuluh kan?”
19570Please respect copyright.PENANA1P70WxjUGU
19570Please respect copyright.PENANAW7t3QENV3L
“Iya. Ini kan lagi mens. Lusa juga bersih. kenapa Abang nanyain soal mens segala?”
19570Please respect copyright.PENANAsKDJw5gtUr
19570Please respect copyright.PENANANchiC2y12y
“Lho…teman-teman yang istrinya lagi mens pada reunian itu, pasti gak bisa ikut rolling party. ”
19570Please respect copyright.PENANA7e9zfpnSTd
19570Please respect copyright.PENANA0lkWIL6tq9
Aku menghitung-hitung jadwal menstruasiku dalam hati. Lalu menyesuaikannya dengan jadwal reuni itu. Dan kataku, “Aku sih aman Bang. Lusa juga udah bersih. Dapet-dapet lagi sekitar tanggal sepuluh Januari tahun depan.”
19570Please respect copyright.PENANAHAhk56SsxW
19570Please respect copyright.PENANAhSZvg3kL76
“Bagus. Nanti panitianya pasti nanyain juga soal jadwal menstruasimu, sayang. Jadi nanti hanya yang benar-benar aman saja bisa ikutan rolling party. Yang kebetulan sedang mens atau akan mens dalam waktu rolling party, bisa ikut dalam rolling party berikutnya.”
19570Please respect copyright.PENANA9ue9Chj3Xt
19570Please respect copyright.PENANAFwCKAJmxuw
“Wow, jadi ada rolling party kedua juga?”
19570Please respect copyright.PENANAdKxyjDsQ1r
19570Please respect copyright.PENANAzIY29yQtaQ
“Iya. Nanti kalau ada yang cocok, bisa kita ajak swing lagi. Kalau dengan Jaka dan Furry terus, ya bosan juga nantinya.”
19570Please respect copyright.PENANAGNwvlQltZX
19570Please respect copyright.PENANAcULTnXrfAK
“Hmm…Abang mah ada aja akalnya…”
19570Please respect copyright.PENANAodCDvRMFvk
19570Please respect copyright.PENANAL6H9tJbCIR
19570Please respect copyright.PENANABIuRyL4bpb
Esoknya suamiku menghampiriku. Dan berkata, “Yang sudah ada kepastian akan ikut rolling party itu sebelas pasangan suami-istri. Nih daftarnya.”
19570Please respect copyright.PENANANf3G4o2qnm
19570Please respect copyright.PENANAE8hprfthdV
Suamiku menyerahkan hpnya, yang memperlihatkan daftar nama-nama:
19570Please respect copyright.PENANAj1u9w0WWZS
19570Please respect copyright.PENANAd5lfcT7RRt
19570Please respect copyright.PENANAYyd6uzZ2Vw
Yadi & Erni
19570Please respect copyright.PENANAyROeU1AjAO
Simon & Sandra
19570Please respect copyright.PENANAphTlDrIuyg
Yudho & Devi
19570Please respect copyright.PENANAHCEsRcGvho
Faizal & Vania
19570Please respect copyright.PENANAAQpmZF85vs
Marlon & Monik
19570Please respect copyright.PENANAvqQ0bY4wck
Apuy & Poppy
19570Please respect copyright.PENANAiaVmJ6cZyJ
Aria & Yolene
19570Please respect copyright.PENANAJJFatFRAw9
Max & Rita
19570Please respect copyright.PENANAjEAE0oPgHg
Barata & Novi
19570Please respect copyright.PENANAI7rsDICtMh
Albert & Karina
19570Please respect copyright.PENANAp6kTkKgBzE
Joseph & Mila
19570Please respect copyright.PENANA8znTkf1lKY
Kuperhatikan nama-nama itu semua dengan cermat, “Kok gak ada nama Yadi dan Furry?” tanyaku.
19570Please respect copyright.PENANA3prTSSEJxe
19570Please respect copyright.PENANAVGj6ReMWBb
“Mereka masuk di gelombang kedua. Biasanya tanggal duapuluhdua itu Furry justru mulai dapet mens, katanya.”
19570Please respect copyright.PENANAnFzvwKg6oU
19570Please respect copyright.PENANAFwM57ctbRw
“Uuu…sayang ya?!”
19570Please respect copyright.PENANAAWUU61B02O
19570Please respect copyright.PENANABHuWSbyznF
“Kenapa ? Kangen sama Jaka? Kan dia mah gampang, tinggal ditelepon juga pasti datang.”
19570Please respect copyright.PENANADOE1DiMT2K
19570Please respect copyright.PENANAmEPa4FNhhq
“Bukan gitu Bang. Di antara nama-nama sebanyak ini, gak ada yang kenal satu pun. Kalau ada Furry kan enak, punya teman ngobrol.”
19570Please respect copyright.PENANANAAhxHvncX
19570Please respect copyright.PENANAwMEEazzlA0
“Kan nanti banyak teman baru. Aku juga gak kenal sama istri teman-temanku itu. Yang aku kenal cuma Furry doang. Tapi nanti di Puncak kan bisa saling mengakrabkan diri. Dan…jangan salah lho…teman-temanku itu banyak yang ganteng. Bukan cuma Jaka yang ganteng itu.”
19570Please respect copyright.PENANA8BwGCfgiV7
19570Please respect copyright.PENANAtjfxQ0d70T
“Hmmm…kalau udah main rolling gitu, ganteng maupun jelek tetap harus mau kan?”
19570Please respect copyright.PENANA8lT0pX0Bva
19570Please respect copyright.PENANADgZNIl2Pou
“Kalau kulihat di daftar itu, gak ada satu pun yang jelek. Minimal biasa-biasa aja. Tapi gak jelek.”
19570Please respect copyright.PENANANfsAIhu98a
19570Please respect copyright.PENANAnAakkLvVYE
“Terus acaranya gimana sih Bang?”
19570Please respect copyright.PENANAdH6HQGqNkd
19570Please respect copyright.PENANA4x1yffT8NV
“Acaranya ya pesta dulu. Pasti minum-minum lalu dansa, saling tukar partner dansa seperti biasa. Waktu mau tidur, mulai dirolling. Coba lihat aja daftarnya. Malam pertama kamu tidur dengan Joseph, malam kedua dengan Albert, malam ketiga dengan Barata, malam keempat dengan Max dan seterusnya. Ohya…malam pertama dan kedua asyik tuh, Joseph dan Albert itu dua-duanya keturunan Belanda.”
19570Please respect copyright.PENANApQ2bl4dLgu
19570Please respect copyright.PENANAcg4cM5ioFS
“Mereka teman sekelas Abang juga?”
19570Please respect copyright.PENANAe6i1GNlkWt
19570Please respect copyright.PENANAUIPw8XRduY
“Bukan. Mereka dari IPA. Aku dan Yadi kan dari IPS. Jadi…waktu kontes penis itu mereka gak ikut, karena beda kelas. So…aku gak tau seperti apa penis mereka.”
19570Please respect copyright.PENANAyJ00U8NYpl
19570Please respect copyright.PENANAzDDgPtn3eS
“Iiiih…Abang mah langsung ngomongin itu aja….” kataku tersipu. Karena diam-diam mulai membayangkan seperti apa rasanya disetubuhi oleh orang indo Belanda…iya…seperti apa ya rasanya? Wow, suamiku membawaku ke dunia yang semakin luas, yang dahulu tak pernah terbayangkan sedikit pun. Namun aku harus jujur mengakuinya, bahwa dunia baru ini teramat sangat indah dan nikmat.
19570Please respect copyright.PENANAcg98AhiZgR
19570Please respect copyright.PENANAFVD3Dk3dQG
19570Please respect copyright.PENANAFMXUmH4eLI
Sabtu 22 Desember 2007
19570Please respect copyright.PENANA00nFrIujgm
19570Please respect copyright.PENANAd2cEnpwjfm
19570Please respect copyright.PENANAr98Dnk7D4D
19570Please respect copyright.PENANA67JJHvJUMt
Pada hari yang sudah ditentukan ini, aku sudah mempersiapkan segalanya. Aku pun sudah mempercayakan toko kepada Mimin dan Herman. Bahkan Herman kusuruh tidur di toko selama aku dan suamiku di Puncak. Aku pun sempat membisiki Mimin, “Awas Min…jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan Herman ya. Kalau sampai itu terjadi, pasti Bapak marah besar.”
19570Please respect copyright.PENANAtP6oZp56jI
19570Please respect copyright.PENANAxTyGh8jgRg
“Iiih…Ibu…gak mungkin lah saya mau sama dia…yang bener aja…” sahut Mimin tersipu.
19570Please respect copyright.PENANAg92oMaN4HG
19570Please respect copyright.PENANAL8Mb3cyFcY
Tas pakaianku dan tas pakaian suamiku sudah dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
19570Please respect copyright.PENANAVgZn8367RC
19570Please respect copyright.PENANA4a5gxoAGtj
Suamiku juga memanggil Mimin ke ruang keluarga, “Kami mempercayakan toko padamu Min. Uang pemasukannya kasihkan saja ke Herman. Nanti dia akan menyetorkannya ke bank. Jaga diri baik-baik ya.” Ucapan suamiku diakhiri dengan kecupan di kedua belah pipi Mimin, lalu di bibirnya juga. Aku melihat semuanya itu dengan santai-santai aja.
19570Please respect copyright.PENANAwSxkX9XhiW
19570Please respect copyright.PENANAC2Yy64kqCg
Kemudian kami berangkat. Saat itu aku hanya mengenakan pakaian casual. Celana jeans, baju kaus putih yang ditutupi dengan jaket jeans pula. Suamiku bilang, berdandannya nanti saja setibanya di lokasi.
19570Please respect copyright.PENANAQgnDEjfQat
19570Please respect copyright.PENANAVX54sdXokr
“Jangan heran, nanti akan ada spanduk selamat datang peserta seminar kewiraan nusantara. Setiap orang akan dikasih satu buku kosong yang tebal dan satu flashdisk. Itu cuma untuk kamuflase aja,” kata suamiku di belakang setirnya.
19570Please respect copyright.PENANAaqmRwhymSm
19570Please respect copyright.PENANAyNgTLNYeFH
“Lalu untuk apa buku kosong dan flashdisk itu Bang?”
19570Please respect copyright.PENANAzGnkAdhheK
19570Please respect copyright.PENANAmTZ8iEa972
“Untuk menulis catatan pengalaman pribadi masing-masing selama kita berada di sana. Kalau yang bawa laptop, ya bisa pakai flashdisk itu.”
19570Please respect copyright.PENANAJtdnfXfJFn
19570Please respect copyright.PENANA6BbDjkz8Vd
“Lalu isi catatan itu akan dibacakan di depan para peserta reuni?”
19570Please respect copyright.PENANA38Wb7od30O
19570Please respect copyright.PENANAB5HlDhg5NI
“Nggak lah. Namanya juga catatan pribadi. Ya untuk menuliskan kejadian-kejadian yang dianggap penting dan menyenangkan bagi kita masing-masing. Nanti setelah pulang kan bisa dibaca lagi…jadi ada semacam kenangan indah, gitu.”
19570Please respect copyright.PENANAanKJ17q0Tl
19570Please respect copyright.PENANAiaZ0aaaeFQ
“Abang harus menceritakan apa yang dialami waktu kita bersama pasangan masing-masing, ya.”
19570Please respect copyright.PENANAMwXxGYbtsM
19570Please respect copyright.PENANA3FArz9B2oe
“Iya,” suamiku mengangguk dengan senyum, “Kamu juga harus menuliskan seluruh pengalamanmu sewaktu kita sudah mulai bersama pasangan masing-masing.”
19570Please respect copyright.PENANAW6HlRuvpbz
19570Please respect copyright.PENANAQ6FTrRMTs4
“Hmm…aku belum bisa bayangin…tiap malam aku berganti teman tidur. Sementara Abang juga akan ganti wanita tiap malam.”
19570Please respect copyright.PENANAAXxPFwm145
19570Please respect copyright.PENANAOvpidwJBT9
“Enjoy aja, jangan kaku. Kalau kita berpapasan waktu sedang bersama pasangan masing-masing, jangan saling tegur berkepanjangan. Cukup dengan saling lempar senyum aja.”
19570Please respect copyright.PENANAXtILwAKXiC
19570Please respect copyright.PENANA8sUbgyIfrj
“Iya Bang.”
19570Please respect copyright.PENANAclwxbT2Rxm
19570Please respect copyright.PENANAsrIkDh1BHE
“Ohya…nanti di akhir acara, akan ada pemilihan King and Queen of Reunion. Jadi akan dipilih siapa pria dan wanita yang paling menyenangkan dalam rolling party itu.”
19570Please respect copyright.PENANApLZXzCkNJj
19570Please respect copyright.PENANASbE2j638Tx
“Bagaimana cara memilihnya?”
19570Please respect copyright.PENANA3N51zYzv5R
19570Please respect copyright.PENANA7u79ekNQxC
“Lewat angket. Yang memiliki suara terbanyak, ya dipilih jadi raja dan ratu.”
19570Please respect copyright.PENANA15O4KDlsUj
19570Please respect copyright.PENANAfoX6dMjnkD
“Gak pake hadiah kan?”
19570Please respect copyright.PENANAT1aMymnU6o
19570Please respect copyright.PENANAVBAQfV6vPa
“Memang gak dikasih hadiah. Hanya dikasih semacam mahkota, gak tau seperti apa bentuknya.”
19570Please respect copyright.PENANAz90N3nWvK5
19570Please respect copyright.PENANAtV9qqG2Gtm
Obrolan itu membuatku tersenyum-senyum terus. Tapi ada semacam motivasi agar pada waktunya nanti aku harus jadi perempuan yang sangat menyenangkan bagi siapa pun yang dapat giliran jadi “suami semalam”ku.
19570Please respect copyright.PENANAK9HAHimscJ
19570Please respect copyright.PENANA7EmOvlVTjv
Setibanya di hotel kecil yang akan dijadikan tempat reuni itu, kulihat memang benar ada spanduk bertuliskan Selamat Datang Peserta Seminar Kewiraan Nusantara. Mungkin hal itu untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Karena acara dalam reuni itu mungkin dianggap tidak baik bagi sebagian besar masyarakat kita.
19570Please respect copyright.PENANAAxLv85AQcM
19570Please respect copyright.PENANAEl2RmGwyew
Belum banyak orang yang tampak, karena hari memang masih pagi. Baru jam 10.15.
19570Please respect copyright.PENANANrN9lrLarz
19570Please respect copyright.PENANAJKqOTeOUhQ
Di lobby hotel ada seorang lelaki tampan yang duduk di belakang meja dengan setumpuk buku besar dan tebal.
19570Please respect copyright.PENANAEb0Yan3xmK
19570Please respect copyright.PENANAlQotse9Eqq
“Wow ! Yadi ! Apa kabar?” sambut lelaki itu sambil berdiri dan menghampiri suamiku. Mereka berpelukan, layaknya dua teman lama yang sudah lama tidak bertemu.
19570Please respect copyright.PENANAbHnfy0NM7S
19570Please respect copyright.PENANAdyel9Ei8Ts
“Sayang, kenalin dulu, ini teman sekelasku…” kata suamiku padaku.
19570Please respect copyright.PENANApskQOpOzqy
19570Please respect copyright.PENANAGYRiUSbMjk
Lalu aku berjabatan tangan dengan lelaki tampan itu sambil menyebutkan nama masing-masing.
19570Please respect copyright.PENANASe20uaYp16
19570Please respect copyright.PENANAx9h2f84oMM
“Erni.”
19570Please respect copyright.PENANAXb46fqqBmu
19570Please respect copyright.PENANAe2QuW3EGus
“Apuy.”
19570Please respect copyright.PENANAUcanPCrWK1
19570Please respect copyright.PENANAJUGfrFWde7
Ooo…ini yang namanya Apuy? Namanya sederhana banget, tidak sesuai dengan orangnya yang kuanggap tak kalah tampan kalau dibandingkan dengan Bang Jaka juga.Tapi diam-diam aku berpikir, bahwa pada saatnya nanti, lelaki bernama Apuy itu pasti akan menjadi teman tidurku…pasti akan menggauliku…iiih…diam-diam darahku tersirap-sirap juga dibuatnya.
19570Please respect copyright.PENANAPSbEKts3r9
19570Please respect copyright.PENANAyGCfqMmPCM
Suamiku ngobrol dengan temannya itu. Sementara aku lebih tertarik menikmati pemandangan indah di luar dinding kaca lobby itu. Kemudian suamiku diberi kunci kamar bernomor 24.
19570Please respect copyright.PENANAFHyIVlJ0va
19570Please respect copyright.PENANAP6NO1wUjEn
Beberapa saat kemudian. sambil menjinjing tas pakaianku dan tas pakaiannya sendiri, suamiku melangkah ke pintu bernomor 24. Aku pun mengikutinya dari belakang. Ternyata kamar hotel ini lumayan bagus. Ada AC dan air panasnya, tempat tidurnya juga lebar dan bagus, ada sofa yang bagus, ada meja makan dan kursinya, ada meja rias dsb.
19570Please respect copyright.PENANAVTBjCC6JE4
19570Please respect copyright.PENANArlSyCsa4xw
Setelah menutupkan pintu kamar dari dalam, suamiku berkata, “Dalam rolling party nanti, para wanita tetap di kamarnya masing-masing. Jadi pihak prianya yang berpindah-pindah kamar.”
19570Please respect copyright.PENANAyx5BP5oXgr
19570Please respect copyright.PENANASUvU5IdZVO
“Jadi selama di hotel ini aku tetap tidur di kamar ini?” tanyaku.
19570Please respect copyright.PENANAoqQe7UqecS
19570Please respect copyright.PENANAFK3xvvBTmd
“Iya. Tapi sejak nanti malam kamu tidur dengan lelaki yang akan menjadi suamimu selama duapuluhempat jam.”
19570Please respect copyright.PENANAPmgaZpU0iV
19570Please respect copyright.PENANA5g17ouX1HM
“So…selama di sini aku gak bakalan tidur dengan Abang?”
19570Please respect copyright.PENANAlUvIdgbaJf
19570Please respect copyright.PENANACbCWDV4s8x
“Nggak sayang. Tidur denganku sih nanti aja setelah di rumah. Ohya…ada penambahan seorang teman lagi yang akan gabung bersama kita. Namanya Raymond, biasa dipanggil Ray aja. Bersama istrinya bernama Sarah.”
19570Please respect copyright.PENANAD6uv27NGgz
19570Please respect copyright.PENANAXCUhwtqac2
“Berarti jumlah pesertanya jadi duabelas pasangan suami-istri Bang.”
19570Please respect copyright.PENANAIukXFbLgTZ
19570Please respect copyright.PENANA2bkyIr03nk
“Iya,” sahut suamiku sambil tersenyum menggoda, “Berarti kamu akan mendapatkan sebelas suami baru…..”
19570Please respect copyright.PENANAEWdFCEEkqu
19570Please respect copyright.PENANAOdcFHZxdbv
“Abang, iiiih!” cetusku sambil menepuk lengan suamiku.
19570Please respect copyright.PENANApEbZgv4dFw
19570Please respect copyright.PENANAjoPhe1zkYp
“Kan memang mulai nanti malam, kamu harus menganggap suami pada lelaki yang dapat giliran tidur denganmu.”
19570Please respect copyright.PENANAgqd1ThiQJm
19570Please respect copyright.PENANAAIHMx38TrS
Ketika hari hampir malam, aku pun mulai sibuk berdandan serapi mungkin. Kukenakan gaun merah hati yang mengkilap dengan pernak-pernik gemerlapan. Gaunku ini cukup panjang, sampai hampir menyentuh lantai. Namun di sebelah kananku ada belahan yang cukup panjang, hampir mencapai pangkal pahaku. Gaun ini pilihan suamiku, karena ia yang membelikannya kemaren.
19570Please respect copyright.PENANAxCr1ni4B6p
19570Please respect copyright.PENANAy9GRMjkFUF
Rambutku pendek, sehingga mudah merapikannya. Cukup dengan menyisir saja, lalu kusemprot dengan hair spray. Di setiap “lekuk penting” kusemprotkan parfum mahalku yang made in France (gak usah disebut merknya). Lalu kuoleskan lipstick tipis saja, karena aku tak suka berlipstick tebal-tebal. Apalagi suamiku menggodaku tadi, “Pakai lipstick sih gak usah tebal-tebal. Nanti kalau luntur, bisa bikin penis pasanganmu cemang-cemong. Hihihihihi !”
19570Please respect copyright.PENANApwSEa3Hfgt
19570Please respect copyright.PENANACvdStcwiqh
Kubalas ledekan itu dengan kata-kata, “Abang juga jangan makan yang pedas-pedas ya. Nanti bisa bikin meqi pasangan Abang kepanasan.”
19570Please respect copyright.PENANAdSRe624GZM
19570Please respect copyright.PENANAdC6uJZjbnA
“Hahahaaaa….”
19570Please respect copyright.PENANAooi9kwIQ3L
19570Please respect copyright.PENANAyn1R9fytgP
Tak lama kemudian, aku dan suamiku menuju ke meeting room, di mana sebagian teman-teman suamiku sudah hadir dengan istrinya masing-masing.
19570Please respect copyright.PENANAw9cWtB7HjB
19570Please respect copyright.PENANAZem9rCmiEQ
Takkan kubahas satu persatu teman-teman suamiku dan istrinya masing-masing itu. Karena nantinya juga akan hadir seorang demi seorang di kamarku yang bernomor 24 itu.
19570Please respect copyright.PENANAERZyt11jJS
19570Please respect copyright.PENANAqcvJ7mydYN
Yang jelas, kudengar ada suara rekaman paparan, yang entah suara siapa. Yang jelas rekaman paparan itu menjelaskan tata cara mengikuti reuni ini. Memang banyak peraturannya. Antara lain, tak boleh ketawa keras-keras, berbicara pun harus dipelankan.
19570Please respect copyright.PENANAP7YRA4HScz
19570Please respect copyright.PENANAHsfpk0MvYo
Para peserta setiap pagi dianjurkan untuk jogging di daerah perkebunan teh yang tak jauh dari hotel. Hal itu penting, untuk menjaga stabilitas dan vitalitas semua peserta, sekaligus untuk mengusir kejenuhan. Anjuran itu kuanggap penting, karena aku senang sekali jalan-jalan di daerah perkebunan dengan udaranya yang bersih-sejuk seperti itu. Lagian masa harus mengurung diri di hotel terus?!
19570Please respect copyright.PENANA8Spc8b6uki
19570Please respect copyright.PENANA4OA0f8vgft
Acara untuk malam ini hanya perkenalan para istri supaya merasa dekat dan menjalin persahabatan di kemudian hari. Para suami tak perlu perkenalan lagi, karena mereka sudah saling kenal sejak belasan tahun yang lalu. Tapi mereka tampak minum-minum, sampai tiba pengumuman pasangan-pasangan dalam acara rolling party. Aku rada degdegan juga, karena ingin segera tahu siapa calon pasanganku malam ini?
19570Please respect copyright.PENANATicBTVmqSr
19570Please respect copyright.PENANAQIKf01kxqZ
Mungkin karena peserta reuni itu bertambah satu pasangan (Raymond dan Sarah), perkiraan suamiku jadi meleset (tentang lelaki yang akan menjadi pasanganku di malam pertama ini). Ternyata lelaki yang akan menjadi pasanganku di malam pertama ini, adalah Apuy…yang tadi pertama kali dikenalkan oleh suamiku waktu baru datang.
19570Please respect copyright.PENANA5d7lebYlqM
19570Please respect copyright.PENANAixa02bv5GL
Apakah aku kecewa? Tidak. Aku bahkan senang, karena Apuy itu tampan, tak kalah oleh ketampanan Bang Jaka.
19570Please respect copyright.PENANAypPbM3XIXj
19570Please respect copyright.PENANApZ7ud0vSgu
Sementara itu suamiku mendapatkan pasangan Sarah. Yang lainnya tak kupedulikan lagi, karena pasanganku sudah jelas. Ya Apuy itu.
19570Please respect copyright.PENANApSxbN5hYr3
19570Please respect copyright.PENANAWsZVsWalHP
Dalam suara rekaman paparan yang dikumandangkan lewat audio system di meeting room ini, juga dianjurkan agar masing-masing pasangan jangan terlalu “habis-habisan”. Karena mereka harus menyiapkan fisik untuk malam berikutnya.
19570Please respect copyright.PENANAKwLvqz7SGZ
19570Please respect copyright.PENANAUAJDrO4KiS
Setelah itu, masing-masing pasangan yang telah ditetapkan, dipersilakan untuk duduk berdampingan dan saling pdkt, sebelum mengikuti acara yang paling khusus, yakni pihak pria masuk ke kamar pihak wanita.
19570Please respect copyright.PENANApSjYGM4ymO
19570Please respect copyright.PENANAR07YkOKdsK
Di akhir paparan yang tak kuketahui suara siapa-siapanya itu, terdengar penjelasan: “Silakan lihat ke jam dinding. Besok pergantian pasangan akan dilakukan pada jam yang sama dengan sekarang. Selamat menikmati liburan panjang. Semoga kita semua mendapatkan sesuatu yang fantastis dalam reuni ini.”
19570Please respect copyright.PENANAOz0QHTG2so
19570Please respect copyright.PENANAWSe7F5se80
Lalu suara paparan itu berganti dengan bunyi musik intrumental yang sentimental dan mendayu-dayu.
19570Please respect copyright.PENANATY8jnMS0Ck
19570Please respect copyright.PENANANfvwhZg5bQ
Suamiku tampak menghampiri Sarah yang duduk agak jauh dari kursiku. Sementara Apuy menghampiriku dengan senyum ceria di bibirnya. Lalu duduk di sampingku. Memegang pergelangan tanganku sambil berkata setengah berbisik, “Nasibku untung banget. Karena di malam pertama ini mendapatkan wanita yang sejak tadi kuincar-incar.”
19570Please respect copyright.PENANArVcnzKqMuo
19570Please respect copyright.PENANA3NpuGMDJML
“Masa sih? Emangnya yang menentukan pasangan demi pasangan itu siapa?”
19570Please respect copyright.PENANAto1gsyTORb
19570Please respect copyright.PENANAjGXXIpGvbc
“Diundi…supaya ada kejutan. Jadi besok juga kita belum tahu siapa pasangan kita. Yang pasti, setiap peserta pria gak boleh berpasangan dengan istrinya sendiri dalam rolling party ini.”
19570Please respect copyright.PENANATXFsuApw5o
Episode Dua
19570Please respect copyright.PENANAmLqMbV7w10
19570Please respect copyright.PENANArtIlYfCUHw
19570Please respect copyright.PENANAXRIXoMa5ZM
Para peserta reuni selesai makan dan banyak yang beranjak dari kursinya masing-masing. Apuy (yang gak mau dipanggil Bang maupun Mas) juga mengajakku keluar dari meeting room, menuju kamarku. Kamar 24.
19570Please respect copyright.PENANAkHiKpx99l8
19570Please respect copyright.PENANAn1r3xBjHCN
“Namanya kok Apuy sih?” kataku setelah berada di dalam kamar 24, “Kayak nama orang Tionghoa.”
19570Please respect copyright.PENANAXvs9iuSLhn
19570Please respect copyright.PENANA0HSDjIZOK0
“Memang aku punya darah Tionghoa dari ibuku. Nama asliku Tommy Wiratama. Tapi teman-teman di SMA dulu suka manggil aku Apuy. Ya akhirnya julukan itu dipakai sampai sekarang. Gakpapa deh. Apalah arti sebuah nama,” sahutnya.
19570Please respect copyright.PENANABb40lVybXA
19570Please respect copyright.PENANAApbrYOXyve
Aku membenarkan di dalam hati. Memang, apalah arti sebuah nama. Yang jelas lelaki yang berada di depanku kini, adalah seorang lelaki muda yang tampan, berkulit kuning cemerlang dan bermata agak menyipit. Maklumlah karena ibunya orang Tionghoa.
19570Please respect copyright.PENANAtkYPTUgRaf
19570Please respect copyright.PENANAGaoy2u4AgD
Lalu Apuy meraih tanganku agar duduk di sampingnya, di sofa kamar 24 ini, “Erni itu nama aslinya?”
19570Please respect copyright.PENANAPIQ6S6JCQ1
19570Please respect copyright.PENANAmhuRarDdD2
“Iya,” aku mengangguk, “lengkapnya sih Erni Maharani.”
19570Please respect copyright.PENANANfYTAPD97m
19570Please respect copyright.PENANAZnc7rNnxoh
“Nama yang bagus. Sesuai dengan orangnya,” pujinya, “Sudah pernah swing?”
19570Please respect copyright.PENANAT9Q1NVk17m
19570Please respect copyright.PENANA5i6q6zA6RE
“Pernah,” jawabku jujur.
19570Please respect copyright.PENANAMZSmYM6Fj4
19570Please respect copyright.PENANAGR7OaJKZTH
“Wow, Yadi gak bilang-bilang. Padahal kalau tau gitu, dari dulu aku bisa sama Erni yang cantik dan sexy ini. Swing sama yang sealmamater dengan Yadi?”
19570Please respect copyright.PENANAWMr67RuZA8
19570Please respect copyright.PENANAeD92rqSwj9
“Iya, dengan Bang Jaka.”
19570Please respect copyright.PENANAlUkj2veVXd
19570Please respect copyright.PENANALf0IkFH5fU
“Ohya?! Pantesan Jaka mendesak terus, agar reuni ini segera dilaksanakan sambil menyongsong tahun duaribudelapan. Eee…gak taunya dia sendiri malah gak bisa hadir sekarang.”
19570Please respect copyright.PENANAbvBT1r5HCi
19570Please respect copyright.PENANAG1Ol57ougI
“Kata Bang Yadi, istri Bang Jaka lagi datang bulan. Jadi mau ikut gelombang kedua. Emang banyak yang ikut di gelombang dua?”
19570Please respect copyright.PENANAx4eJhiDOqb
19570Please respect copyright.PENANA3kk1RhWh49
“Mmm…kira-kira sama banyaknya dengan yang hadir sekarang. Mmm…kenapa natap aku seperti itu?”
19570Please respect copyright.PENANAWnPuwHs2hA
19570Please respect copyright.PENANAc46HyXl5yr
“Apuy ini kalau diperhatiin, kayak artis-artis Korea.”
19570Please respect copyright.PENANAGUuelIk1s9
19570Please respect copyright.PENANA3qGw5c6ghG
“Hahahaaa…emang banyak yang ngomong seperti itu. Tapi sekarang yang penting aku sedang didampingi seorang wanita cantik bernama Erni…”
19570Please respect copyright.PENANAwr9Qo6oIYa
19570Please respect copyright.PENANAU15m4oifYR
Aku menjawabnya dengan senyum. Padahal tangan Apuy mulai merayapi pahaku yang terbuka di bagian belahan gaunku.
19570Please respect copyright.PENANAV7Mb8b7LeF
19570Please respect copyright.PENANAWwjwz3SQbL
“Ikut KB kan?” tanyanya setengah berbisik di saat darahku mulai berdesir-desir akibat rabaannya yang semakin intens ke arah pangkal pahaku.
19570Please respect copyright.PENANAIjqnpE64iJ
19570Please respect copyright.PENANAwSWvFdkv2C
“Iya,” sahutku perlahan.
19570Please respect copyright.PENANAkITEXApV38
19570Please respect copyright.PENANA5ii0Da3vVz
“Asyik,” bisiknya, “berarti boleh dilepasin di dalam.”
19570Please respect copyright.PENANAOsndGqY7jr
19570Please respect copyright.PENANANz2fRCLA1f
“Lepasin apa?” tanyaku pura-pura bego.
19570Please respect copyright.PENANAJKFrLdGi0O
19570Please respect copyright.PENANAaJVdGlcUGf
“Lepasin liur si dede…”
19570Please respect copyright.PENANAAWJ2bvWasg
19570Please respect copyright.PENANAHlF0IzJnLC
“Si dede suka terbit air liur kah?”
19570Please respect copyright.PENANAv11HTIwhic
19570Please respect copyright.PENANAIq6LSzHHIM
“Hahaha…kamu lucu Er. Mending buka dulu gaunnya gih. Biar jangan kusut.”
19570Please respect copyright.PENANAXDG2SgIZsL
19570Please respect copyright.PENANAQLK9CYKlDP
“Takut ah,” kataku sambil berdiri dengan sikap menggoda.
19570Please respect copyright.PENANAfkCbUIoYSp
19570Please respect copyright.PENANAbkbZND9sZw
“Takut apa?”
19570Please respect copyright.PENANAcKDKiEVHVC
19570Please respect copyright.PENANALBj6IQiCUy
“Takut diacak-acak sama Apuy.”
19570Please respect copyright.PENANAWfI7BvtDmf
19570Please respect copyright.PENANAe9cGbekjZx
“Hahaha…kalau gitu Erni aja yang acak-acak aku ya.”
19570Please respect copyright.PENANAgs8mg7Hu0H
19570Please respect copyright.PENANAUSNXbKiRDd
“Buka dulu dong bajunya. Biar jangan kusut,” kataku semakin menggodanya.
19570Please respect copyright.PENANAERZdooUW9r
19570Please respect copyright.PENANAvndQqSbPIs
Apuy ketawa lagi. Tapi tawanya pelan saja. Mungkin takut ditegur, karena tadi sudah diperingatkan agar jangan berteriak-teriak dan ketawa keras-keras.
19570Please respect copyright.PENANA5lEses4Clz
19570Please respect copyright.PENANA1jy47dweaA
Dan suasana di kamar hotel itu tetap tenang. Tiada yang berisik. Hanya terdengar musik instrumental yang mengalun perlahan dari speaker kecil di plafon kamar.
19570Please respect copyright.PENANAh5f1J3OVgU
19570Please respect copyright.PENANAAK5U85O6mv
Di dalam kamar 24 pun semuanya berjalan dengan smooth. Terasa benar Apuy memperlakukanku dengan hati-hati. Padahal aku sudah penasaran, ingin secepatnya merasakan sesuatu yang sudah kubayang-bayangkan sejak berhari-hari yang lalu.
19570Please respect copyright.PENANAIwsmfQTVre
19570Please respect copyright.PENANAFXPyqgBRAV
Dan setelah aku tinggal mengenakan bra dan cd saja, aku memperhatikan tubuh Apuy yang tinggal bercelana dalam doang. Hmmm…tak salah kalau kukatakan tadi bahwa Apuy sangat mirip dengan artis-artis Korea. Tampan dan mempesona, meski terlalu sopan sikap dan perilakunya. Padahal waktu berdekatan, kucium bau minuman dari mulutnya. Biasanya kalau lelaki sudah minum, perilakunya suka jadi vulgar. Tapi Apuy itu tetap terkontrol sikapnya. Dan gilanya…aku ingin ia sedikit brutal, untuk memenuhi hasratku yang kian membara ini. Tapi mungkin ia mengikuti saran panitia tadi, agar jangan terlalu habis-habisan, harus menyisakan tenaga untuk pasangan di keesokan harinya.
19570Please respect copyright.PENANA3tqGh3jpmR
19570Please respect copyright.PENANAQg0ImpBA2b
Kutanggalkan gaunku, lalu kugantungkan di kapstok. Kulihat Apuy pun melakukan hal yang sama. Melepaskan pakaiannya sehelai demi sehelai, sehingga tinggal celana dalam saja yang masih melekat di tubuhnya. Aku pun menanggalkan behaku, sehingga tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhku.
19570Please respect copyright.PENANA3eiZm1bo1z
19570Please respect copyright.PENANAFvjZuRtimw
Lalu kuhampiri Apuy yang sudah duduk di pinggiran tempat tidur.
19570Please respect copyright.PENANAXV71WnwyGR
19570Please respect copyright.PENANAphuSTW5w37
“Yadi pintar milih calon istri,” kata Apuy sambil menyambutku dengan pelukan hangat, “Erni bukan cuma cantik, tapi juga seksi.”
19570Please respect copyright.PENANAjf4czx7NM7
19570Please respect copyright.PENANAGWBvXjm4wk
Aku merasa tersanjung. Dan aku mendorong dada Apuy agar ia terlentang. Lalu kutarik celana dalamnya sampai terlepas. Dan kulihat batang kemaluan teman Bang Yadi itu sudah benar-benar tegak, “Kata Bang Yadi, Apuy dulu juara dua waktu kontes penis ya?” kataku sambil mengganggam batang kemaluan Apuy yang terasa gede ini, meski tak sepanjang penis suamiku.
19570Please respect copyright.PENANALWIBPepLgP
19570Please respect copyright.PENANA1KN0yHO6EW
“Iya,” sahutnya sambil tersenyum, “Juara pertamanya kan Yadi. Tapi…itu hanya kontes di antara teman-teman sekelasku aja. Yang kelas IPA sih gak tau. Kayak Albert, Faisal, Joseph dan Raymond itu kan dari kelas IPA. Nanti juga pasti tahu seperti apa punya mereka itu.”
19570Please respect copyright.PENANAz2Sc95MEoC
19570Please respect copyright.PENANAEkaYARLnMe
Tiba-tiba Apuy bangkit, duduk dan mendorong dadaku sampai aku terlentang. Kemudian ia menarik celana dalamku. Dan tanpa terduga-duga, tiba-tiba ia menyerudukkan mulutnya ke kemaluanku. Oooh…serangan seperti inilah yang kuharapkan sejak tadi.
19570Please respect copyright.PENANA6EJms4hHqb
19570Please respect copyright.PENANA8Ml33ND1TN
Ketika kurasakan jilatan Apuy semakin intens, aku pun merenggangkan sepasang pahaku selebar-lebarnya. Biar ia puas menjelajahi lekuk-lekuk vaginaku, yang tentu akan membuatku nikmat sekali.
19570Please respect copyright.PENANAZb2LmAhcza
19570Please respect copyright.PENANAqQRWSQbENn
O ternyata mulut Apuy itu binal sekali. Mungkin pada waktu menjilati kemaluanku mulut Apuy tak ubahnya moncong belalai gajah, yang bisa menyapu dan menyedot-nyedot kemaluanku sepuasnya. Ini membuatku terkejang-kejang dalam arus nikmat yang luar biasa. Apalagi waktu ia menyedot kelentitku, rasanya bagian terpeka ini tersedot ke luar dan berada di dalam kepitan bibir Apuy.
19570Please respect copyright.PENANAssaXKm1s6f
19570Please respect copyright.PENANA9ip87H4YKW
Terkadang jari tangan Apuy pun ikut bermain, menggesek-gesek lubang kemaluanku, sehingga dalam tempo singkat aja pertahananku ambrol dibuatnya. Ya, saking nikmatnya jilatan Apuy itu, aku seolah melesat ke langit tinggi dan tiba di langit orgasmeku, yang membuatku merengek tertahan, “Ooo….ooooooooh…..”.
19570Please respect copyright.PENANAqAJsCoQzsW
19570Please respect copyright.PENANADwILmQrNzj
“Heeee…..? Udah orga lagi?” tanya Apuy dengan tatapan menggoda.
19570Please respect copyright.PENANAMoqK9qsffc
19570Please respect copyright.PENANAyRBSp82AGc
“Iya,” sahutku tersipu, “abisnya gila banget jilatinnya…”
19570Please respect copyright.PENANAghHBnS8d3X
19570Please respect copyright.PENANA5oz44lmFx2
Apuy seperti mau mengatakan sesuatu. Tapi tiba-tiba hpnya berdering. Cepat ia mengambil hpnya. Dan aku cuma melihatnya mengangguk-angguk. Yang terdengar cuma “oke…oke…oke…”
19570Please respect copyright.PENANA5Vm5yoy7Yu
19570Please respect copyright.PENANAce4dyz5XPM
Setelah menutup hubungan teleponnya, Apuy meletakkan hpnya di meja kecil samping bed lebar ini. Lalu memegang lenganku dan berkata, “Acara kita akan semakin asyik. Sebentar lagi Faisal dan istri Marlon akan gabung dengan kita.”
19570Please respect copyright.PENANAsnTsLEHGXI
19570Please respect copyright.PENANAAG3jO3aTiX
“Hah? Emangnya boleh gabung-gabung gitu?” tanyaku sambil bangkit dan cepat mengenakan kembali celana dalamku.
19570Please respect copyright.PENANA08nzBd707q
19570Please respect copyright.PENANAqHBdTxr8Yu
“Boleh,” Apuy mengangguk, Asal kita gak keberatan bisa aja teman lain gabung di sini dengan pasangannya. Biar acara kita lebih meriah. Nanti malah bisa tukar-tukar posisi, aku main dengan Monik, Erni dengan Faisal….biar seru, Er.”
19570Please respect copyright.PENANAhd3TurIG3U
19570Please respect copyright.PENANA0zDhMajjMt
Belum sempat aku bicara lagi, terdengar bunyi ketukan di pintu. Apuy bergegas menuju pintu dan membukanya. Aku jadi panik, karena keadaanku yang cuma bercelana dalam. Bergegas aku menuju kamar mandi, lalu melilitkan handuk untuk menutupi payudaraku.
19570Please respect copyright.PENANAFB1Lbry5dK
19570Please respect copyright.PENANAyaCtKNishw
Ketika keluar lagi dari kamar mandi, tampak seorang lelaki gagah berperawakan atletis bersama seorang wanita yang agak chuby. Aku tahu itulah Faisal dan Monik.
19570Please respect copyright.PENANA3DDMXvYMHL
19570Please respect copyright.PENANAOsmDeetH9R
Monik langsung menghampiriku. Berkata setengah berbisik, “Kita ikuti aja apa yang mereka mau ya.”
19570Please respect copyright.PENANADCtEMTM80F
19570Please respect copyright.PENANAV6lRKTLPBK
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum.
19570Please respect copyright.PENANApwzt3LJXW8
19570Please respect copyright.PENANAZ4xGBoc5ng
“Pokoknya kita harus kompak ya….” Monik mengacungkan telapak tangannya ke depanku. Kubalas dengan hal yang sama, sampai terjadi tepukan antara tanganku dengan tangan Monik.
19570Please respect copyright.PENANA82vIcj32Wl
19570Please respect copyright.PENANAR2UZ7cQICE
“Lho…ini kalian udah mulai main tadi?” tanya Faisal kepada Apuy.
19570Please respect copyright.PENANAht7pzTSHTF
19570Please respect copyright.PENANABxRS3GrfrC
“Belum. Baru heating doang,” sahut Apuy,”kalian udah main?”
19570Please respect copyright.PENANAK2evEpttzM
19570Please respect copyright.PENANAKHv0Oxc0iz
“Belum…baru ngobrol doang. Ya ngerundingin mau gabung di sini,” kata Faisal, “teman-teman lain juga pada gabung jadi dua pasang – dua pasang .”
19570Please respect copyright.PENANAIlLmIINmr1
19570Please respect copyright.PENANADLkBO1d4hO
“Ayo kita langsung ke acara utama…everyone must be naked please…” kata Apuy sambil menanggalkan celana dalamnya (satu-satunya yang masih melekat di tubuhnya).
19570Please respect copyright.PENANAlBDlG75T0c
19570Please respect copyright.PENANAK7Evtjj92k
Aku mengangguk sambil memberi isyarat kepada Monik agar melepaskan semua pakaiannya, lalu bersama-sama naik ke atas tempat tidur. Monik tak sulit melakukannya, karena ia cuma mengenakan kimono, sementara di balik kimono itu gak ada apa-apa lagi kecuali tubuh chubbynya yang putih bersih. Setelah sama-sama telanjang, aku danm Monik naik ke atas tempat tidur sambil ketawa-ketawa kecil.
19570Please respect copyright.PENANASvW3l84eQK
19570Please respect copyright.PENANAnefP5EosLN
“Kalau dipikir-pikir, acara reuni ini fantastis banget ya,” kata Monik setengah berbisik padaku.
19570Please respect copyright.PENANAvvLZrs9l8a
19570Please respect copyright.PENANAWXyAUxgejW
“Iya…,” sahutku sambil memperhatikan Faisal yang sedang menelanjangi dirinya, “nanti setelah reuni ini selesai, pasti ada yang bikin acara swing secara pribadi.”
19570Please respect copyright.PENANAR2lW9E04Gr
19570Please respect copyright.PENANAIK1UuRchK7
“Faisal itu penisnya panjang banget lho,” bisik Monik sambil memandang ke arah Faisal yang sedang menanggalkan celana dalamnya.
19570Please respect copyright.PENANAcbf0oAV1Qv
19570Please respect copyright.PENANALBcXXwbcQw
“Masa?!” cetusku dengan pandangan tetap tertuju ke arah bagian di bawah perut Faisal. Dan….aaaauuu….setelah Faisal telanjang, ternyata kata-kata Monik itu benar, penis Faisal itu panjang banget….! Kayak ular cobra yang sedang mengacung tegak lurus ke atas….!
19570Please respect copyright.PENANASv2KYyxhFz
19570Please respect copyright.PENANASV1mLa8m5n
Apuy melompat ke atas tubuhku sambil berkata, “Kita lanjutin yang tadi yooooo…”
19570Please respect copyright.PENANA3b4d1z86HE
19570Please respect copyright.PENANAm8Zl0lkUWI
Disusul dengan suara Faisal, “Aku juga mau lanjutin….” disusul dengan lompatannya ke atas tubuh Monika.
19570Please respect copyright.PENANADH1KNyi5om
19570Please respect copyright.PENANAXMbrPg15KD
Kami berempat mulai bergumul dengan pasangan masing-masing. Tapi Apuy cuma sebentar menggumuliku, lalu berusaha memasukkan penisnya ke dalam liang kemaluanku. Lubang kemaluanku belum lama mencapai orgasme, sehingga tak sulit bagi Apuy untuk memasukkan batang kemaluannya.
19570Please respect copyright.PENANAPZNMAYt3qi
19570Please respect copyright.PENANA7PBGX9fHQ2
Sesaat kemudian Apuy mulai mengenjotku, sementara Faisal pun kelihatan mulai berusaha memasukkan penis panjangnya ke dalam vagina Monik.Tak lama kemudian Faisal pun sudah mengenjot Monik dengan garangnya.
19570Please respect copyright.PENANAdK8grgzybN
19570Please respect copyright.PENANA7xa0OmgqJc
Monik yang menelentang di sisiku berkali-kali menyentuhku tanpa disengaja. Bahkan lama-lama aku merasa mulai merapat dengan Monik. Tapi manakala aku dan Monik saling pandang, kami jadi ketawa malu-malu. Karena sebenarnya kami sedang berkespresi aneh, kalau lihat bayangan di cermin pasti kami malu.
19570Please respect copyright.PENANAdPwulBPflX
19570Please respect copyright.PENANA0mhPfLJEEU
Apuy semakin gencar mengenjotku. Sementara kulihat Faisal pun mulai gencar-gencarnya mengenjot Monik.
19570Please respect copyright.PENANAju8L3oPQwD
19570Please respect copyright.PENANAnZofDdvUVi
Namun pada satu saat Faisal berkata, “Puy ! Tukaran pasangan yok…”
19570Please respect copyright.PENANAh9IbbYe9lr
19570Please respect copyright.PENANAHjIk8CCmPC
“Boleh,” Apuy mengangguk sambil memandangku seolah minta izin. Aku tidak bereaksi. Padahal aku senang sekali mendengar Faisal mengajak tukar pasangan tadi. Karena diam-diam aku ingin merasakan seperti apa dienjot oleh penis sepanjang itu.
19570Please respect copyright.PENANA4RUGyUvSG1
19570Please respect copyright.PENANAyAbaQNEzCw
Apuy dan Faisal hampir barengan mencabut penisnya. Lalu Apuy bergerak ke atas perut Monik, sementara Faisal bergerak ke atas perutku.
19570Please respect copyright.PENANAoOvNzl4koY
19570Please respect copyright.PENANAu1Fwxo3L6X
Apuy langsung membenamkan penisnya ke liang kemaluan Monik, lalu mengenjotnya dengan sikap ceria. Tapi Faisal tidak seperti itu. Ia menerkamku, lalu meremas buah dadaku sambil berbisik, “Dari tadi aku udah gemas melihat payudaramu ini…bentuknya seperti menantangku terus…”
19570Please respect copyright.PENANAL7Fme9QVdj
19570Please respect copyright.PENANADPhzJKGWCj
Dan aku menjawabnya dengan genggaman di batang kemaluannya yang benar-benar panjang ini. Aku pun gemas dari tadi, ingin merasakan gesekan penis sepanjang ini. Besarnya hampir sama dengan penis Apuy. Tapi panjangnya, wow, luar biasa !
19570Please respect copyright.PENANA0cccPBE5rx
19570Please respect copyright.PENANAjMiYf0gVKk
Namun kubiarkan ia berpuas-puas meremas dan mengemut pentil payudaraku. Karena permainan tangan dan mulutnya kurasakan enak sekali.
19570Please respect copyright.PENANABQha0xgtPR
19570Please respect copyright.PENANAHATti5gc5a
Ia pun mencium bibirku disusul dengan lumatannya, lalu terdengar bisikannya, “Mau main di atas?”
19570Please respect copyright.PENANA8SEap2j65c
19570Please respect copyright.PENANAPCEX5CjtTe
“Gak ah…panjang begini tititnya…ntar aku keselek,” sahutku, “Ayo masukin aja….aku udah horny berat neh…”
19570Please respect copyright.PENANAWC24gprEPh
19570Please respect copyright.PENANAiwCJBlPigV
Faisal tersenyum, mencium bibirku sekali lagi, lalu mengarahkan penisnya ke mulut vaginaku…dan…oooh….ketika penis panjang gede itu menerobos lubang kemaluanku….belum masuk semua juga terasa sudah menendang ujung lorong kenikmatanku. Tapi jujur…ini enak sekali…!
19570Please respect copyright.PENANAiBopxORjw8
19570Please respect copyright.PENANA93YirsyTqi
Maka dengan sepenuh gairahku, kudekap pinggang Faisal dan ia mulai menggeser-geserkan batang kemaluannya secara berirama.
19570Please respect copyright.PENANALulPLOilq6
19570Please respect copyright.PENANAgFMH0zS7FD
Dan setiap kali ia mendorong batang kemaluannya, terasa “topi bajanya” menonjok dasar liang kewanitaanku. Ini benar-benar nikmat, mungkin karena bagian yang disebut “cincin purana” di dasar liang kewanitaanku terus-terusan tersentuh oleh moncong penis Faisal. Membuatku terpejam-pejam saking enaknya.
19570Please respect copyright.PENANA5IWHFb8wHX
19570Please respect copyright.PENANAaDrgbhVvSP
19570Please respect copyright.PENANAjqlW7I172y
======================================================================
19570Please respect copyright.PENANAYNvnciGY6Q
19570Please respect copyright.PENANABs391bztXs
19570Please respect copyright.PENANAkOVIMUEgMH
Hanya sampai di situ tulisan istriku. Entah kenapa ia tidak menyelesaikannya. Padahal sudah kusuruh untuk menuliskan semua kejadian indah dalam reuni yang fantastis itu.
19570Please respect copyright.PENANAyVf9euFUU8
19570Please respect copyright.PENANAKKxeqJ9tkz
“Sayang,” kataku sambil membawa buku tebal yang baru diisi beberapa lembar itu, “Kenapa tulisanmu cuma segini? Ini kan cuma hari pertama? Lalu yang kedua, ketiga dan selanjutnya mana?”
19570Please respect copyright.PENANAeY10L01S9n
19570Please respect copyright.PENANAII0xxAIn4s
“Aku kan bukan penulis Bang,” sahutnya, “Lagian terlalu banyak kejadian di dalam reuni itu. Susah nulisinnya satu persatu. Kapan-kapan akan kutuliskan lagi semua kejadian yang masih kuingat.”
19570Please respect copyright.PENANAcCvfD7dZDy
19570Please respect copyright.PENANAlor6N3grQI
“Oke deh,” aku tersenyum dan mencoba untuk mengerti istriku. Ia memang paling malas menulis-nulis seperti yang kuinginkan. Ia cuma senang bergelut dengan angka-angka rupiah, karena bakatnya memang kuat di bidang matematika.
19570Please respect copyright.PENANARKZlKJ9ehL
19570Please respect copyright.PENANA5tyQ6wEmvf
“Tapi kan seperti kata Abang…setelah reuni itu kita bisa melanjutkan ke arah yang lebih serius dengan pasangan suami istri pilihan kita.”
19570Please respect copyright.PENANA4bGhUBQqGY
19570Please respect copyright.PENANAv2WW5kQLhh
“Iya. Emang di antara teman-temanku itu mana yang paling berkesan bagimu?”
19570Please respect copyright.PENANAhlwZ9XThRV
19570Please respect copyright.PENANAVsS4l1wi3k
“Mmm…siapa ya? Semuanya juga berkesan. Tapi suasana di dalam reuni itu terlalu ramai, jadi aku gak bisa meresapinya.”
19570Please respect copyright.PENANAVmn0NuISCn
19570Please respect copyright.PENANA2WPt2inNuE
“Tapi kita jadi punya banyak teman yang bisa kita ajak swing seperti dengan Edo dan Jaka. Makanya aku tanya, siapa yang paling mengesankan di antara teman-temanku itu?”
19570Please respect copyright.PENANAQedtPDPkvb
19570Please respect copyright.PENANAy2Jazad6tI
“Joseph…”
19570Please respect copyright.PENANAQO3qGQF3Ps
19570Please respect copyright.PENANARCcSXBioWu
“Kenapa Joseph yang mengesankan?”
19570Please respect copyright.PENANAqayvNBfvPP
19570Please respect copyright.PENANAYYowByTkaw
“Ah, pokoknya mengesankan aja.”
19570Please respect copyright.PENANAZCoeWd4CNe
19570Please respect copyright.PENANA8OqEJhpcyR
“Oke. Nanti kalau mau swing kita ajak dia aja ya.”
19570Please respect copyright.PENANAXjozzLeyHy
19570Please respect copyright.PENANAoPn1yEPytY
“Boleh,” istriku mengangguk sambil tersenyum manis, “Sekarang kita bobo aja yok…udah malem neh.”
19570Please respect copyright.PENANA3HIwqmCq0x
19570Please respect copyright.PENANA1b192684lg
Aku mengangguk sambil mencari piyama di lemari pakaianku. Tadinya aku mau mengenakan piyama, lalu tidur seperti ajakan istriku. Namun tiba-tiba hpku berdering.
19570Please respect copyright.PENANA4bJi1JsTxe
19570Please respect copyright.PENANALWwjEeyhtx
Kulihat siapa yang nelepon. Ternyata dari Mbak Lies, istri Bang Yana.
19570Please respect copyright.PENANAzBBiIZMZdr
19570Please respect copyright.PENANAtBwnNCP9bG
“Hallo Mbak….”
19570Please respect copyright.PENANA8LEbywf5vC
19570Please respect copyright.PENANAd7YqTdbcZd
“Yadi…bisa ke rumah sebentar?”
19570Please respect copyright.PENANAIxxZ6MJGo6
19570Please respect copyright.PENANAkvkccxPC3A
“Kapan Mbak?”
19570Please respect copyright.PENANAJwMhjxDT5U
19570Please respect copyright.PENANApKSJg9erNx
“Ya sekarang lah. Ada hal penting sekali.”
19570Please respect copyright.PENANAaYQphVMdOy
19570Please respect copyright.PENANAZQLS9nuo8y
“Baik Mbak. Aku merapat ke situ dalam setengah jam.”
19570Please respect copyright.PENANAnvTUouUVl6
19570Please respect copyright.PENANAmTmzmRUHt2
“Aku tunggu ya.”
19570Please respect copyright.PENANAxeOgtfCmM8
19570Please respect copyright.PENANAj1wDwZJOuL
“Iya Mbak.”
19570Please respect copyright.PENANAewvRjjXibr
19570Please respect copyright.PENANA0O3jgGedN5
Kutengok jam dinding, sudah jam sembilan malam. Ada apa istri Bang Yana memanggilku malam-malam begini? Padahal aku baru saja pulang, habis transaksi café yang dibeli oleh orang Solo.
19570Please respect copyright.PENANAgZh3dYBWcy
19570Please respect copyright.PENANATxmz5FqWZ3
Aku bergegas ke kamar mandi. Meski sudah malam, aku maksain mandi. Karena badanku keringatan siang tadi.
19570Please respect copyright.PENANAiq9QTFehuH
19570Please respect copyright.PENANAWZFuvTMdbm
“Mau ke mana Bang?” tanya istriku ketika aku sedang berdandan di kamar.
19570Please respect copyright.PENANAaGWDzLO3It
19570Please respect copyright.PENANAmJex07cq1o
“Dipanggil sama istri Bang Yana. Jangan-jangan ada masalah dengan proyek di Samarinda itu.”
19570Please respect copyright.PENANAsIC1Ofr0rE
19570Please respect copyright.PENANAZ4ermKRE1g
“Nanti bawa kunci ya Bang. Biar bisa langsung masuk kalau Abang pulang, gak usah ngetok-ngetok dulu. Aku udah ngantuk, mau tidur.”
19570Please respect copyright.PENANANlbwY09vks
19570Please respect copyright.PENANAxLbfZY9dXC
“Iya,” aku mengangguk, lalu mencium bibir istriku, “Aku pergi dulu ya sayang.”
19570Please respect copyright.PENANALrlmQohV42
19570Please respect copyright.PENANA4Y63jW4Lsb
“Iya, ati-ati di jalan Bang.”
19570Please respect copyright.PENANAMM5Hsnx0oX
19570Please respect copyright.PENANAzEsVmBdjo9
Aku bergegas menuju garasi, mengeluarkan mobilku sendiri, karena Herman sudah pulang. Lagian rumah kakakku itu tak terlalu jauh. Setelah mobilku berada di depan garasi, kukunci pintu garasi dari luar. Dan kuncinya kumasukkan ke saku jaketku.
19570Please respect copyright.PENANAcoZHh5RS1g
19570Please respect copyright.PENANAvYUvlrcg7p
Tak lama kemudian aku sudah memacu mobilku di jalan raya. Untungnya gak macet, karena hariu sudah malam. Hanya butuh belasan menit, mobilku sudah memasuki pekarangan sebuah rumah megah. Rumah Bang Yana, kakak kandungku.
19570Please respect copyright.PENANAMDe9DXTtoV
19570Please respect copyright.PENANAvSwfy8gDxf
Tanpa harus memijat bel, pintu depan rumah megah itu dibuka dari dalam. Seorang wanita bertubuh tinggi montok, berusia 35 tahunan, berdiri di ambang pintu. Rupanya Mbak Lies sudah menantikan kedatanganku.
19570Please respect copyright.PENANADSy42XfBZA
19570Please respect copyright.PENANADY78GDSlpP
Mbak Lies mempersilakanku masuk ke dalam. Mengajakku masuk ke dalam kamarnya. Mungkin ada sesuatu yang sangat rahasia makanya aku diajak masuk ke dalam kamarnya.
19570Please respect copyright.PENANAYh5s4bHaBd
19570Please respect copyright.PENANAQGGGmddHFJ
“Sini Yad,” Mbak Lies menepuk sofa panjang yang sudah didudukinya, “Aku mau ngomongin hal penting sekali.”
19570Please respect copyright.PENANAFEm0BZ3luv
19570Please respect copyright.PENANApp7MF6mtTj
Aku pun duduk di sampingnya, “Ada apa Mbak?” tanyaku.
19570Please respect copyright.PENANAXVNxo8hnN3
19570Please respect copyright.PENANAogGW7ha4D1
“Kamu tau abangmu itu di mana sekarang?”
19570Please respect copyright.PENANAnYtjuWeYqx
19570Please respect copyright.PENANAxDtgWXYVVw
“Setau saya sedang di Papua, Mbak.”
19570Please respect copyright.PENANAVvqPOqmPQ4
19570Please respect copyright.PENANAYPVrVrKQ9Y
“Bukan,” Mbak Lies geleng-geleng kepala, “Sebenarnya dia sekarang ada di Lombok.”
19570Please respect copyright.PENANAT9hGSadNFS
19570Please respect copyright.PENANArVxlNvvE2y
“Ohya?! Ada bisnis baru di Lombok?”
19570Please respect copyright.PENANAgxqGSFYXCZ
19570Please respect copyright.PENANA3HktPDWuud
“Bisnis apa? Dia kawin lagi dengan gadis Mataram.”
19570Please respect copyright.PENANA0kGd7tthQ2
19570Please respect copyright.PENANAiFy4QGdS6w
“Ah masa sih?! Mbak tau dari mana?”
19570Please respect copyright.PENANAbLPlcixfEn
19570Please respect copyright.PENANAd1dZTdfCYN
“Pacar cewek itu yang kasitau. Dia sakit hati karena pacarnya direbut oleh abangmu, lalu berusaha mendapatkan alamat rumah ini. Lihat nih isinya….” kata Mbak Lies sambil mengambil amplop besar berwarna coklat dari laci lemarinya. Kemudian ia mengeluarkan surat dan beberapa lembar foto dari dalam amplop itu.
19570Please respect copyright.PENANASMiU64ABGP
19570Please respect copyright.PENANACVqWr8kKl4
Kubaca surat itu, yang ditujukan kepada Nyonya Suryana. Isinya merupakan curhat seorang cowok yang merasa pacarnya direbut lalu dinikahi oleh Bang Yana. Panjang lebar ia curhat di dalam surat itu. Namun kesimpulannya, ia mengadu kepada istri Bang Yana (Mbak Lies). Ia sakit hati karena merasa kebahagiaannya dibunuh oleh Bang Yana. Ia juga melampirkan foto-foto pernikahan Bang Yana dengan gadis Mataram itu. Kuamati foto-foto itu satu persatu. Memang itu foto Bang Yana yang sedang duduk di pelaminan, di samping seorang cewek yang kuakui memang cantik, masih sangat muda pula.
19570Please respect copyright.PENANAggrFnK3nMy
19570Please respect copyright.PENANAJ6RmFf6zkY
“Kok bisa ya Bang Yana kawin lagi?” cetusku sambil memasukkan kembali surat dan foto-foto itu ke dalam amplopnya.
19570Please respect copyright.PENANABJ14GYQKU8
19570Please respect copyright.PENANA9sDnIjOsdR
“Itulah yang bikin sakit hati,” kata Mbak Lies sambil berdiri, “Padahal aku ini kurang apa sih? Coba kamu nilai, aku ini kurang apa?”
19570Please respect copyright.PENANA6HWvHdHfpC
19570Please respect copyright.PENANAhMtjdG3U6T
Aku kaget ketika melihat Mbak Lies menanggalkan gaun tidurnya (yang aku yakin harganya cukup mahal). Lalu dalam keadaan cuma bercelana dalam, ia bertolak pinggang sambil memandangku. Aku agak jengah dibuatnya. Karena sepasang payudara yang montok itu sengaja dipertontonkan padaku.
19570Please respect copyright.PENANAd8IHT2SNYL
19570Please respect copyright.PENANASbD4LIIYGg
“Aku ini kurang apa Yad? Coba jawab yang jujur,” kata Mbak Lies sambil membusungkan dadanya, tetap bertolak pinggang.
19570Please respect copyright.PENANAoQWCx1HP7q
19570Please respect copyright.PENANAKqhkrvTXOo
Aku jadi salah tingkah. Lalu menjawab asal-asalan, “Mbak masih cantik dan sexy.”
19570Please respect copyright.PENANAQi33hQPOGY
19570Please respect copyright.PENANA6v6E8U6fAV
Gilanya Mbak Lies menarik tanganku. Lalu ditempelkan ke togenya sambil berkata, “Walaupun gede, tetekku masih kencang kan? Coba remaslah…remas jangan ragu-ragu…biar kamu bisa menilaiku secara jujur…”
19570Please respect copyright.PENANAxcTZSzA3dj
19570Please respect copyright.PENANAz074MMpSCV
Oh, baru sekali ini aku dibikin degdegan waktu menyentuh payudara perempuan. Masalahnya aku sadar betul siapa perempuan bertubuh tinggi montok dan berpayudara gede ini. Dan aku seperti kena hypnotis, kulakukan apa yang dimintanya. Kuremas perlahan payudara itu. Memang masih kencang. Mungkin karena ia selalu merawatnya dengan ramuan-ramuan khusus. Kalau tidak dirawat, mustahil wanita berusia 35 tahunan dan sudah punya dua orang anak bisa memiliki payudara sekencang itu.
19570Please respect copyright.PENANAZQCtuPAaEG
19570Please respect copyright.PENANAqhaTGtjGPy
“I…iya Mbak…masih kencang banget,” kataku.
19570Please respect copyright.PENANAdXJnxBvAkO
19570Please respect copyright.PENANA43w75MAVQK
Mbak Lies duduk merapat padaku. Tanganku ditarik lagi. Diselipkan ke dalam lingkaran celana dalamnya. Membuatku semakin degdegan. Karena aku seperti dipaksa untuk menyentuh kemaluannya yang tak terasa ada bulunya, mungkin karena ia selalu mencukur jembutnya seperti yang biasa dilakukan oleh istriku. Gilanya, jemariku seperti dipaksa untuk mencolek-colek ke dalam liang kemaluannya yang terasa hangat dan licin.
19570Please respect copyright.PENANA5RmWnn7oEM
19570Please respect copyright.PENANAZ9DLQtfxBQ
“Gak kalah sama vegy gadis kan? Lubangnya masih rapet kan?” cetusnya ketika aku masih degdegan karena tak menyangka akan tiba-tiba mengalami semuanya ini.
19570Please respect copyright.PENANA1JZkAKAxXK
19570Please respect copyright.PENANAD2aTPA0Ii5
“Iii…iya Mbak. Masih kecil banget lubangnya,” sahutku dengan desir aneh yang mulai merajalela di batinku.
19570Please respect copyright.PENANAQYKtxQRdu2
19570Please respect copyright.PENANAzs185rEIhT
Dan ketika aku masih dipandu untuk mencolek-colek kemaluan Mbak Lies yang masih tertutup celana dalamnya itu, tiba-tiba ia menarik ritsleting celanaku. Entah apa yang mau dilakukannya. Dan…oooh…ia memegang penisku yang sudah menegang ini. Ia pasti kaget, karena aku tahu persis bahwa kalau dibandingkan dengan penis abangku, penisku jauh lebih gede dan jauh lebih panjang.
19570Please respect copyright.PENANAoxuRCnj181
19570Please respect copyright.PENANAMX0qo3SfrO
Dan yang membuatku agak malu, Mbak Lies jadi tahu bahwa diam-diam penisku sudah “siap tempur” alias ngaceng berat !
19570Please respect copyright.PENANAFAzYaOwA5G
19570Please respect copyright.PENANAAuBfBMnei4
Dadaku didorongnya, sehingga aku jadi terlentang dibuatnya. Aku tak bergerak ketika celana panjang dan celana dalamku ditarik oleh Mbak Lies, sampai terlepas. Dan…oooh….Mbak Lies menunduk, lalu menjilati batang kemaluanku dengan lahapnya. Lalu mengulumnya…dan terasa menyedot-nyedot sambil menyapu-nyapukan lidahnya di puncak penisku.
19570Please respect copyright.PENANAnTj331MJTh
19570Please respect copyright.PENANATv1RWmnPot
Ketika aku semakin dilanda gelombang nafsu, dengan cepat Mbak Lies melepaskan celana dalamnya. sehingga tubuh istri abangku itu jadi telanjang bulat. Dan aku diam saja ketika ia menduduki batang kemaluanku…bukan cuma menduduki, karena ia sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam meqinya yang tanpa jembut itu. Masuk ! Ya…ia berhasil membuat penisku membenam ke dalam liang meqinya !
19570Please respect copyright.PENANAqxmeMhZcgP
19570Please respect copyright.PENANARiqdakAB6O
Memang kuakui, liang meqi Mbak Lies terasa sempit sekali, meski aku tahu bahwa ia sudah punya dua orang anak. Mungkin ada perawatan khusus yang membuat meqinya tetap rapet, atau mungkin juga ia sudah mengalami operasi untuk membuat liang meqinya jadi seperti perawan lagi. Entahlah. Yang jelas, ia sudah mulai menggerak-gerakkan pantatnya sedemikian rupa, sehingga penisku jadi seperti dikocok-kocok oleh liang meqinya.
19570Please respect copyright.PENANAEUcsWuvV5J
19570Please respect copyright.PENANAT8LkShbyNN
“Oooh…Mbak….aaaaaah…..Mbak…..” aku pun mulai mendesah-desah keenakan.
19570Please respect copyright.PENANA3i0o5IU8E0
19570Please respect copyright.PENANAmLjlGrhItJ
“Masih enak kan?” tanya Mbak Lies sambil menghentikan ayunan meqinya.
19570Please respect copyright.PENANABIa7euNtLv
19570Please respect copyright.PENANAhzl8KQXwj8
“I…iya Mbak…enak sekali….”
19570Please respect copyright.PENANAT4bpVPrmQC
19570Please respect copyright.PENANAbQMnZY4la2
Mbak Lies mengangkat pantatnya, sehingga penisku terlepas dari jepitan liang kewanitaannya. Aku heran dan…kecewa…karena tadinya kupikir mau stop di situ. Ternyata tidak. Ia menarik lenganku dan mengajakku pindah ke atas tempat tidurnya, mungkin karena sofa itu dianggap kurang lebar dan membuatnya kurang leluasa bergerak.
19570Please respect copyright.PENANA3EzVYAW48V
19570Please respect copyright.PENANAS8USNcbQX7
Ia menelentang di atas tempat tidur sambil merentangkan kedua pahanya lebar-kebar, sambil berkata, ” Bukan cuma abangmu saja yang bisa main gila. Aku juga bisa main gila. Ayo Yad….kebetulan punyamu jauh lebih gagah daripada punya abangmu….lanjutkan….”
19570Please respect copyright.PENANAOgObUgmW10
19570Please respect copyright.PENANAiEjt9ofOiF
Tanpa harus diberi petunjuk lagi, aku cukup mengerti apa yang diinginkannya. Dan memang sang nafsu sudah menguasaiku. Maka tanpabuang-buang waktu lagi kuarahkan batang kemaluanku ke mulut meqi Mbak Lies, lalu kudorong kuat-kuat. Dan…blessssssssss…..masuk lagi.
19570Please respect copyright.PENANArixZ8u11Rz
19570Please respect copyright.PENANAy2rFMHVOau
Kujatuhkan dadaku ke atas dada Mbak Lies, kemudian kuayun batang kemaluanku dengan gerakan perlahan…lalu kupercepat…..dan aku benar-benar sedang menyetubuhi istri abangku tanpa basa basi lagi.
19570Please respect copyright.PENANAXpK73GPrk6
19570Please respect copyright.PENANAwvI8mOXrUA
Mbak Lies memeluk leherku. Menciumi bibirku. Meremas-remas bahuku sambil berdesah-desah.
19570Please respect copyright.PENANAIraCe4EjEw
19570Please respect copyright.PENANAQbzNxQJY5N
“Aaaah….Yadi….malah lebih enak digauli sama kamu Yad….ayo Yad….kita buktikan bahwa kita juga bisa gila-gilaan seperti abangmu….iya…uuuuh….genjot terus Yad…aaah…enak Yad…..”
19570Please respect copyright.PENANAA1GQRaw7Aq
19570Please respect copyright.PENANAyAHa9VaYLf
Dalam keadaan yang sudah telanjur jauh ini, tiada pilihan bagiku selain menikmati enaknya kemaluan wanita setengah baya ini. Maka aku pun mengumpulkan segenap potensiku untuk menyetubuhi Mbak Lies habis-habisan.
19570Please respect copyright.PENANAvjlt9yufFG
19570Please respect copyright.PENANAz02LD8J6N0
“Oooh…Yadi…oooh…aaah….aaaah…..hhhh….iya…genjot terus sayang…genjot terus…..hhhhh” tiada hentinya Mbak Lies berceloteh meski dengan suara setengah berbisik.
19570Please respect copyright.PENANAdT1QNoFFkR
19570Please respect copyright.PENANAg72EJtsPm9
Aku pun mulai memanfaatkan kedua tanganku, untuk meremas-remas sepasang payudara Mbak Lies, bahkan terkadang kukulum pentil togenya, kucelucupi, kujilati dan kuremas.
19570Please respect copyright.PENANAzqDFAOFyBn
19570Please respect copyright.PENANAJRkrVCiZoq
Rasanya persetubuhanku dengan wanita tinggi montok ini seru jua. Namun setelah sekian lamanya aklu mengenjot Mbak Lies, tiba-tiba ioa berbisik terengah, “Ayo Yad….aku sudah mau keluar…kita keluarin bareng-bareng yuk….ooooh…..”
19570Please respect copyright.PENANALyMhxk1uCC
19570Please respect copyright.PENANA7bkMh04Vkn
Sebenarnya aku masih bisa bertahan lama. Tapi aku ingin mengikuti ajakan Mbak Lies. Ingin mencapai titik orrgasme berbarengan, karena aku tahu hal itu paling sempurna dalam suatu persetubuhan.
19570Please respect copyright.PENANAhRrKtsoWeS
19570Please respect copyright.PENANArr9t8aWTvr
Maka dengan gerakan garang kugenjot batang kemaluanku maju-mundur…dag-dug-dag-dug-dag-dug…..sampai akhirnya kami sama-sama menahan napas, sama-sama mengejang….lalu saling remas dan melenguh nikmat….aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh…
19570Please respect copyright.PENANAUbwssAMSzS
19570Please respect copyright.PENANANnVu2vk25d
Dekapan Mbak Lies masih terasa erat sekali ketika kurasakan liang kemaluannya mengedut-ngedut, disusul dengan membanjirnya lendir di dalamnya, disusul lagi dengan tembakan-tembakan air maniku yang semakin membanjiri liang kewanitaan istri abangku itu.
19570Please respect copyright.PENANAbmoxvUIhZT
19570Please respect copyright.PENANALAG56K9Hiw
“Uuuuh…luar biasa,” kata Mbak Lies setelah kucabut batang kemaluanku dari jepitan liang vaginanya. Dan tampak cairan kental putih mengalir dari liang vagina wanita setengah baya itu.
19570Please respect copyright.PENANAl920rX8jYu
19570Please respect copyright.PENANALRGNOUSsA5
Setelah mengelap vaginanya dengan handuk kecil, Mbak Lies memelukku, “Terimakasih Yad. Besok juga aku akan menyerahkan salah satu assetku padamu.”
19570Please respect copyright.PENANAY6kJytELtG
19570Please respect copyright.PENANApXURHFjh3z
Aku tak menjawab. Cuma memandang Mbak Lies sambil mengenakan pakaianku kembali.
19570Please respect copyright.PENANA5QNwOk7KGN
19570Please respect copyright.PENANAApjRWquEDA
“Kamu tau kan, aku yang modalin abangmu itu. Kalau tidak ada hartaku, apa yang bisa dia perbuat? Tapi setelah kumodali, dia malah mengambil kesempatan untuk perempuan lain. Tapi gakpapa. Harta warisan dari orangtuaku takkan habis tujuh turunan. Masih banyak hartaku yang abangmu gak tau. Karena itu aku akan memberimu salah satu asset yang akan menaikkan taraf hidupmu. Syaratnya cuma dua. Pertama, jangan sampai abangmu tau bahwa aku memberikan asset itu.”
19570Please respect copyright.PENANAoXEQ9y9dKM
19570Please respect copyright.PENANAagOXSRT1Zk
Aku cuma terlongong. Mbak Lies memelukku dengan hangat dan berkata, “Syarat yang kedua, kalau abangmu tidak ada…kamu harus memuasiku seperti barusan ya sayang.”
19570Please respect copyright.PENANA0QEWAS5biQ
19570Please respect copyright.PENANAvUu6CwpqBE
“I…iya Mbak,” sahutku tergagap.
19570Please respect copyright.PENANArYgpzoXi1R
19570Please respect copyright.PENANA1AxJ9lXL0h
“Kalau aku mau sembarangan main gila, gampang sekali. Tapi aku tak mau sembarangan. Karena itu aku ngajak kamu selingkuh. Dan ternyata aku tidak salah pilih….” Mbak Lies menciumi pipiku dan membisiki telingaku, “ternyata kamu jauh lebih hebat dari perkiraanku…jauh lebih hebat daripada abangmu sendiri. Tapi tutup rahasia ini ya sayang.”
19570Please respect copyright.PENANALLNC0XsFa9
19570Please respect copyright.PENANAYxwmOUwW4h
“Iya Mbak. Tapi dengan sendirinya istriku juga jangan sampai tau.”
19570Please respect copyright.PENANA94UStpuXOs
19570Please respect copyright.PENANA7dhcVrohF6
“Ya iyalah. Kalau istrimu nanya dari mana kamu dapat asset segitu mahalnya, bilang aja bisnismu ada yang meledak.”
19570Please respect copyright.PENANA5Uyp27JtCt
19570Please respect copyright.PENANAI0w2ET158D
“Sekarang pulanglah. Jangan sampai istrimu curiga nanti. Besok pagi ke sini lagi, untuk melihat asset yang akan kuhibahkan padamu itu ya.”
19570Please respect copyright.PENANAfWnUV3ArbZ
19570Please respect copyright.PENANAMz86YJnt6n
“Iii…iya Mbak.”
19570Please respect copyright.PENANAMRKT5DmC07
19570Please respect copyright.PENANAN6oMFe7JFT
Pulang dari rumah Bang Yana, ada tanda tanya besar di benakku. Asset apa sebenarnya yang akan diberikan padaku itu? Tanah atau sawah atau apa ya?
19570Please respect copyright.PENANAEPuQM1Cl3g
19570Please respect copyright.PENANACTA6zsYp4e
Tanda tanya itu tak mendapat jawaban sama sekali. Tapi sejak lama aku tahu bahwa Mbak Lies itu anak orang super kaya. Anak tunggal pula. Waktu resepsi pernikahannya dengan abangku juga diselenggarakan di convention hall hotel bintang lima di Jakarta.
19570Please respect copyright.PENANAVsSO9I8XMf
19570Please respect copyright.PENANAh7Xj6ioSKP
Setibanya di rumah, kulihat istriku sudah nyenyak tidur. Dan aku sulit memicingkan mata, karena tanda tanya itu tak terjawabkan juga. Untuk menindas keresahanku, kusetelkan HBO di TVku. tapi pikiranku tidak tertuju ke film yang sedang ditayangkan. Jujur….semua yang kualami tadi merupakan kejutan besar bagiku. Kejutan yang sedikit pun tak pernah kupikirkan sebelumnya.
19570Please respect copyright.PENANAlipFl8p2Qu
19570Please respect copyright.PENANAYgHgilrf0o
Dan akhirnya aku tertidur di sofa, tanpa mematikan TV yang masih menayangkan film barat.
19570Please respect copyright.PENANAnoS2Wy0QNs
19570Please respect copyright.PENANAt8mqQCRdNC
Paginya aku terbangunkan oleh suara istriku, “Abang tidur di sini lagi…pindah ke kamar Bang…”
19570Please respect copyright.PENANAkySvmGknTj
19570Please respect copyright.PENANAMSYxfWkLnN
Aku bangkit dan menggeliat, “Aku lihat kamu tidur nyenyak sekali,” kataku, “aku takut bikin kamu terbangun, makanya tidur di sini.”
19570Please respect copyright.PENANAheDXz2qGGi
19570Please respect copyright.PENANAyXukzveVyr
“Nggak lah. Abang sih nyari alesan aja. Bilang aja pengen nonton sepakbola gitu.”
19570Please respect copyright.PENANAPgJYIxNpNK
19570Please respect copyright.PENANAgHM5QGExL6
Aku tidak membantahnya. biar gak jadi panjang.
19570Please respect copyright.PENANAMGf17HD55v
19570Please respect copyright.PENANACb06kyKQOW
“Tadi malam ada apa istri Bang Yana manggil Bang?” tanya istriku yang membuatku bingung menjawabnya.
19570Please respect copyright.PENANAqy5PNT382j
19570Please respect copyright.PENANAIBbAInMF5p
Tapi, sebagai “pakar ngeles” cepat saja aku menemukan jawabannya. Kataku, “Cuma nanyain Bang Yana itu benar lagi di Papua atau di mana. Yaaa, aku gak bisa jawab. Terbang ke Papuanya juga aku gak tau. Setelah ada proyek di Samarinda itu, baru aku tau bahwa dia di Papua.”
19570Please respect copyright.PENANAbKwPbjUMnm
19570Please respect copyright.PENANAhQSp1px4Ew
“Oh, sukurlah kalau gak ada apa-apa sih. Takutnya kerjaan Abang di Samarinda itu ada yang gak beres.”
19570Please respect copyright.PENANAiI221N3AuI
19570Please respect copyright.PENANAACEEX0b67V
“Ufff…lupa ! Pagi ini aku mau meeting sama team dari Bogor,” kataku sambil bergegas menuju kamar mandi.
19570Please respect copyright.PENANAgA1cjkvkea
19570Please respect copyright.PENANAH6l8FF1jQo
Di kamar mandi aku mandi sebersih-bersihnya. Rambutku juga dikeramas….hihihi.
19570Please respect copyright.PENANA80L7VXdO9N
19570Please respect copyright.PENANABfDPxEKqbY
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku. Saat itu membekal jas dan dasi, untuk jaga-jaga, siapa tahu Mbak Lies membawaku ke dalam suasana yang formal. Tapi jas dan dasiku cuma digantungkan dengan hangernya di samping pintu kanan belakang mobilku. Dan tidak seperti biasanya, saat itu aku mengenakan kemeja putih tangan panjang, celana dan sepatuku juga bukan casual lagi. Herman sudah ditelepon tadi, agar dia libur saja hari ini. Soalnya aku ingin Mbak Lies merasa benar-benar aman waktu penyerahan asset itu. Asset yang aku belum tahu dalam bentuk apa.
19570Please respect copyright.PENANAiOhNK5JMyW
19570Please respect copyright.PENANA60B8uufdk2
Setibanya di rumah megah itu, Mbak Lies menyambutku, dalam gaun hitamnya yang mengkilap, sehingga kulitnya yang putih mulus itu tampak kontras dengan warna gaunnya.
19570Please respect copyright.PENANA4CvK0PbGFd
19570Please respect copyright.PENANAkrVvu3PbDZ
“Mobil Yadi tinggalin di sini. Nanti pakai mobilku aja.”
19570Please respect copyright.PENANANU0QvjfhU8
19570Please respect copyright.PENANADRsTy3Vv1n
Aku menurut saja. Lalu Mbak Lies mengeluarkan salah satu mobilnya dari dalam garasi. Tadinya kupikir mau mengeluarkan Hammernya. Ternyata ia mengeluarkan Jaguar hitamnya.
19570Please respect copyright.PENANAHnEGFhzneu
19570Please respect copyright.PENANAqvK449OTaS
“Kamu aja yang nyetir, Yad,” kata Mbak Lies sambil keluar dari Jaguarnya, yang mesinnya masih hidup.
19570Please respect copyright.PENANA1ci6U48Z9C
19570Please respect copyright.PENANA6m9Dof3alu
“Langsung berangkat sekarang Mbak?” tanyaku.
19570Please respect copyright.PENANANwOWlMifkK
19570Please respect copyright.PENANAvHItPDTbxQ
“Iya, mumpung jalanan belum macet,” sahutnya. Harum parfum mahal tersiar ke hidungku. Tentu parfum yang Mbak Lies kenakan.
19570Please respect copyright.PENANABls6EhS8qM
19570Please respect copyright.PENANA9QwcKymTji
Tak lama kemudian aku sudah melajukan Jaguar hitam itu di jalan aspal. Mbak Lies memberi petunjuk jalan apa yang harus kutuju.
19570Please respect copyright.PENANAt7jOku7CSD
19570Please respect copyright.PENANAi0fNAt3y1G
“Yad…jujur…tadi malam mengesankan sekali. Aku gak nyangka kamu perkasa begitu.”
19570Please respect copyright.PENANA3NppwpqIwz
19570Please respect copyright.PENANAQXH8prsQAF
“Hehehe…sama Mbak. Aku juga terkesan,” sahutku. Di dalam hati aku berkata: Itu belum apa-apa. Sebenarnya tadi malam aku bisa bertahan empat-lima kali lipat lebih lama dari itu.
19570Please respect copyright.PENANAh5MDCTHxwO
19570Please respect copyright.PENANAQHveFYYXNf
“Apa yang membuat kamu terkesan?”
19570Please respect copyright.PENANAEMMcLVp7ma
19570Please respect copyright.PENANAZNnN2QFNuQ
“Semuanya serba mengesankan.”
19570Please respect copyright.PENANAAqgaPDPcc6
19570Please respect copyright.PENANAWK7xiDo9Lb
“Nanti kita main lagi, bisa?”
19570Please respect copyright.PENANAeTA0cRfUHI
19570Please respect copyright.PENANAfHBG2Zqnl7
“Boleh,” aku mengangguk.
19570Please respect copyright.PENANAwuEkneY8EO
19570Please respect copyright.PENANApvJObVJf3Z
“Nah Yad…di situ belok ke kiri….iya…iya…ini halaman depan asset yang kujanjikan tadi malam. Mulai hari ini jadi milikmu.”
19570Please respect copyright.PENANAsnsspqYIJ4
19570Please respect copyright.PENANAahbfwG0arh
“Ho…hotel ini buatku Mbak?” tanyaku dalam kaget. Sebuah hotel tiga lantai berdiri megah di depanku. (maaf, nama hotel itu takkan kusebutkan di sini, untuk menjaga kerahasiaan true story ini)
19570Please respect copyright.PENANA1s6l4Y90O0
19570Please respect copyright.PENANAkE4mOxji0k
“Iya. Ini hotel bintang tiga. Kuhibahkan padamu. Tapi nanti di notaris bikin perjanjian seolah-olah dijual padamu. Hotel ini atas nama temanku, sengaja dibuat begitu, supaya abangmu jangan tau…jangan semua hartaku dihabiskan olehnya.”
19570Please respect copyright.PENANALnTHXkd3aM
19570Please respect copyright.PENANAvKW1tGeKVV
“Kalau bunyinya jual beli, kan ada pajaknya Mbak.”
19570Please respect copyright.PENANAMuRdwvaubE
19570Please respect copyright.PENANA4Q6KXVkZvs
“Iya,” Mbak Lies menepuk bahuku, “Pajaknya, biaya notarisnya dan sebagainya akan kubayar semuanya. Kamu cukup duduk manis aja Yadi sayang….emwuaaah,” Mbak Lies mengecup pipiku, lalu turun dari mobil. Dua orang satpam mengangguk sopan sambil mengucapkan selamat pagi kepada Mbak Lies, kemudian mereka mengawal Mbak Lies masuk ke lobby hotel. Aku pun mengikutinya dari belakang.
19570Please respect copyright.PENANAFhtAaIN0Q7
19570Please respect copyright.PENANA6NFxUVOJRn
Wow…mimpi apa aku sebelum dipanggil Mbak Lies tadi malam? Tiba-tiba saja aku kejatuhan bintang yang…aaah…sejujurnya bermimpi pun tidak kalau aku akan mendapatkan sesuatu yang terlalu berharga untukku ini.
19570Please respect copyright.PENANAJAaPLM3oLm
19570Please respect copyright.PENANADgy59EA9zp
Di ruang kerja owner, Mbak Lies berkata padaku, “Jadi nanti saham hotel ini seolah-olah dijual padamu sebanyak sembilan puluh sembilan persen. Yang satu persen adalah milik para karyawan di sini. Jadi setiap akhir tahun mereka berhak mendapatkan bagian keuntungan satu persen.”
19570Please respect copyright.PENANAEYBUEOr5cO
19570Please respect copyright.PENANAYkefeMRMim
“Iya Mbak.”
19570Please respect copyright.PENANALjKTgwhxLE
19570Please respect copyright.PENANA9nOaq7fwQV
“Sebagai owner baru, kamu berhak mengganti GM dan para manager. Terserah kamulah Yad. Yang jelas luas tanah di belakang itu, masih ada satu hektar lagi, kalau-kalau kamu bermaksud mengembangkannya nanti. ”
19570Please respect copyright.PENANA8iNgW7lqJa
19570Please respect copyright.PENANAy2Y139Mck2
“Iya Mbak.”
19570Please respect copyright.PENANAtdvJMqu3Cu
19570Please respect copyright.PENANAIAwizLRUPB
“Aku percaya, kamu bisa mengembangkan hotel ini. Tapi jangan buru-buru menaikkannya ke bintang empat, apalagi ke bintang lima. Mmm…nantilah aku kasih tau managemennya yang baik. Hotel-hotel bintang lima bahkan tak ragu-ragu menggaji orang asing untuk menjadi GM. Tapi kamu jangan ikut-ikutan seperti itu. Bangsa kita juga banyak yang sudah pandai kok.”
19570Please respect copyright.PENANASv5JQeVPdN
19570Please respect copyright.PENANA8ny9pvBZ9B
Tak lama kemudian datang seorang wanita yang sebaya dengan Mbak Lies. “Nah ini Bu Nancy datang….kenalkan dulu….ini Pak Yadi pembeli hotel ini….dan ini Bu Nancy, yang selama ini berperan seolah-olah owner hotel ini. Dia teman seangkatan waktu masih kuliah dulu. ”
19570Please respect copyright.PENANA0Xse9y5T3M
19570Please respect copyright.PENANA2rtnNbF8c1
Aku pun berdiri dan menjabat tangan wanita yang dipanggil Bu Nancy itu. Mbak Lies merahasiakan hubunganku dengannya, jadi dia tidak menyebutkan bahwa aku ini adik suami Mbak Lies. Pokoknya di mata Bu Nancy pun aku disebut sebagai pembeli hotel bintang tiga ini.
19570Please respect copyright.PENANA9qLtqM3YDw
19570Please respect copyright.PENANAOoUqDpPVFc
Tak lama kemudian notaris pun datang. O, enaknya jadi orang super kaya. Mau transaksi juga notarisnya datang sendiri, tak usah mendatangi kantornya.
19570Please respect copyright.PENANAKAGQYHeqy6
19570Please respect copyright.PENANApBGdkeYTC9
Singkatnya semua prosedur untuk “pembelian” hotel itu bisa diselesaikan pada hari itu juga.
19570Please respect copyright.PENANAC1i1UeYndi
19570Please respect copyright.PENANAVwYtLP83OD
Setelah proses transaksi selesai, kusangka Mbak Lies mau ngajak langsung pulang ke rumahnya. Ternyata tidak. Ia mengajakku ke luar kota. Di jalan ke arah yang diminta oleh Mbak Lies, aku berkata, “Mbak Lies…aku sangat-sangat berterimakasih atas kebaikan Mbak. Terus terang, bermimpi pun tidak kalau aku akan mendapat hadiah yang tak ternilai harganya itu.”
19570Please respect copyright.PENANA0vIAKbxtlv
19570Please respect copyright.PENANAQumvkyllsF
“Sudahlah…jangan banyak basa-basi,” sahut Mbak Lies, “Sekarang kalau hatiku bertanya, siapa lelaki yang paling kamu sayangi di dunia ini, aku akan menjawabnya sendiri. Lelaki itu bernama Yadi. So hadiahku itu boleh dianggap sebagai tanda sayangku padamu, Yad.”
19570Please respect copyright.PENANAn65mobhJ2y
19570Please respect copyright.PENANAMUeH7XNhlk
“Iya Mbak. Perasaanku juga sejak tadi malam sudah mulai menyayangi Mbak.” Mbak Lies tersenyum. kemudian menyuruhku membelokkan mobilnya ke halaman sebuah villa.
19570Please respect copyright.PENANA5CkA3QlKUI
19570Please respect copyright.PENANA0u0tPIZA45
“Kita istirahat dulu di villaku itu, nanti malam atau besok pagi aja pulangnya,” kata Mbak Lies sambil membuka pintu mobilnya.
19570Please respect copyright.PENANAZCgYrAQHWV
19570Please respect copyright.PENANAPxwm6K5cww
“Ini villa punya Mbak?” tanyaku dengan perasaan kagum.
19570Please respect copyright.PENANAxroAEUWybw
19570Please respect copyright.PENANAZJeMC7aWIR
“Iya,” Mbak Lies mengangguk. Lalu turun dari mobil. Aku pun turun dari mobil, kemudian mengikuti langkah Mbak Lies.
19570Please respect copyright.PENANAUMU8VOZ5GG
19570Please respect copyright.PENANATzxfwyk9bp
“Sebenarnya mubadzir juga punya villa seperti ini. Dipakainya paling juga setahun sekali,” kata Mbak Lies, sementara dari kejauhan seorang lelaki berlari-lari menghampiri Mbak Lies.
19570Please respect copyright.PENANANbCD1s0TgV
19570Please respect copyright.PENANAIwIsnJcwux
“Selamat sore, Nyonya,” kata lelaki itu sambil membungkuk sopan.
19570Please respect copyright.PENANAw0brruXYEA
19570Please respect copyright.PENANAAjjCcYSDnI
“Sore,” Mbak Lies mengangguk tanpa senyum, “villanya hari ini dibersihkan?”
19570Please respect copyright.PENANA0sBLapSDFg
19570Please respect copyright.PENANAFXzkOkAcVP
“Sudah Nyonya. Tiap pagi juga dibersihkan,” sahut lelaki itu sambil melangkah duluan menuju pintu depan. Ia mengeluarkan serangkaian kunci dari saku celananya, lalu memilih-milih kunci itu dan dibukanya pintu itu.
19570Please respect copyright.PENANARPlbviciK1
19570Please respect copyright.PENANAfbPrOmGT8u
Setelah masuk ke dalam villa itu, aku menilai bahwa villa itu jauh lebih besar daripada villa yang pernah kupakai bersama istriku, Edo dan istrinya. Tapi kelihatannya kamar-kamar di dalam villa ini tidak sebesar villa punya orang asing itu. Namun kamarnya cukup banyak. Kuhitung-hitung, ternyata kamarnya ada sembilan.
19570Please respect copyright.PENANA34zVkf5TPw
19570Please respect copyright.PENANAWrNUuGaz1a
“Villa ini besar sekali Mbak. Kenapa gak dikomersilkan?” tanyaku setelah lelaki itu berlalu dan pintu depan sudah Mbak Lies tutupkan dari dalam.
19570Please respect copyright.PENANA6XfZ8ZNi3z
19570Please respect copyright.PENANAlwTno4C4vn
“Dikomersilkan gimana?”
19570Please respect copyright.PENANANFerwM3yG0
19570Please respect copyright.PENANAeS6LirPvLT
“Disewakan seperti hotel.”
19570Please respect copyright.PENANA4jIRuz5if2
19570Please respect copyright.PENANALfkKlrJ8sH
“Ooo…nggak ah. Dulu juga pernah disewa, gak taunya dipakai judi….digerebek polisi, eeee….aku terbawa-bawa juga dipanggil ke kantor polisi.”
19570Please respect copyright.PENANAeHJhgob3Vu
19570Please respect copyright.PENANAj1PP3ieamc
“Ohya?”
19570Please respect copyright.PENANATPTdQm1gpm
19570Please respect copyright.PENANAeaJ7bSav6J
“Iya. Biar aja villa ini hitung-hitung nginvest aja. Sekalian bisa dipakai…hmmm…dipakai kencan denganmu, sayang….” kata Mbak Lies sambil mengepit sepasang pipiku. Lalu mencium bibirku.
19570Please respect copyright.PENANA3QhSmCarrs
19570Please respect copyright.PENANAkthM3kXNnj
“Bang Yana tahu bahwa Mbak punya villa ini?”
19570Please respect copyright.PENANAXySPVDt8hX
19570Please respect copyright.PENANAyFSp4qjn92
“Nggak,” Mbak Lies menggeleng, lalu duduk di sofa panjang dan lebar tapi tanpa sandaran, “Jadi villa ini juga termasuk rahasia kita ya.”
19570Please respect copyright.PENANAr8BzkYLMD6
19570Please respect copyright.PENANAaLkc3qZIbK
“Iya Mbak. Kujamin semua rahasia Mbak yang aku tahu, akan tetap kurahasiakan,” kataku sambil duduk di samping Mbak Lies.
19570Please respect copyright.PENANABvas2zoVBh
19570Please respect copyright.PENANAnAWfN6INDD
Rasanya kurang enak juga kalau aku menunggu diserang terus. Sebagai seorang lelaki, sepatutnya aku yang menyerang duluan. Karena aku tau tujuan Mbak Lies mengajakku ke villa ini, maka langsung aja kupeluk pinggangnya erat-erat. Tadinya aku bermaksud mencium dan melumat bibirnya. Tapi Mbak Lies menepiskan pelukanku. Katanya, “Nanti dulu…gaunku ini harus dilepaskan dulu. Ohya…kunciin pintu depan, sekalian tutupkan gordijnnya.”
19570Please respect copyright.PENANA46te0MfgsV
19570Please respect copyright.PENANA0OOqepR0Yw
“Sip Mbak Lies sayang…” sahutku sambil bergegas menuju pintu depan yang memang belum dikuncikan. Setelah menguncikan pintu depan, kutarik kain gordijnnya. Sehingga di dalam villa jadi agak gelap. Namun tampak jelas Mbak Lies sedang menanggalkan gaun hitamnya. Lalu membuka pintu kamar yang paling utara. Dan menggantungkan gaunnya di kapstok. Kemudian ia merebahkan diri di atas tempat tidur, dalam keadaan tinggal berbeha dan bercelana dalam saja.
19570Please respect copyright.PENANAuUPRqF0PXZ
19570Please respect copyright.PENANAFuU957s4aW
Aku pun menanggalkan celana panjang dan kemeja putihku, lalu kugantungkan di dekat gaun Mbak Lies.
19570Please respect copyright.PENANA8tWPzppane
19570Please respect copyright.PENANAmu1pVKRXe3
Mbak Lies yang sedang terlentang menungguku, menyunggingkan senyum manisnya untukku. Aku pun menjawabnya dengan senyuman. Dengan terkaman hangat. Dengan pagutan di bibir sensualnya. Dan terasa ia sangat menikmatinya. Ia membalas lumatanku sambil memeluk leherku erat-erat.
19570Please respect copyright.PENANAe7S8lFyLAJ
19570Please respect copyright.PENANAeBIAQUALxS
Kami bergumul hangat, namun kujaga agar tetap mesra. Karena ia seorang wanita yang telah meningkatkan derajat hidupku. Aku tak boleh sekadar melampiaskan nafsuku. Aku harus menjaga perasaannya, agar sakit hatinya terhadap abangku bertambah dengan sakit hati terhadapku.
19570Please respect copyright.PENANAQfPszyh96P
19570Please respect copyright.PENANAs5eGLeGOxZ
Lagian sebenarnya Mbak Lies ini tidak jelek. Bahkan sebaliknya, manis dan sexy. Kalau dibanding-bandingkan, Mbak Lies ini mirip-mirip Cornelia Agatha waktu masih agak mudaan.
19570Please respect copyright.PENANAmebYYwyiad
19570Please respect copyright.PENANAAvZLE1HnkR
Ketika bra Mbak Lies sudah tertanggal, aku melanjutkannya ke tahap yang lebih hangat. Kuremas payudaranya dengan lembut, lalu kucelucupi dengan hangat, sementara tanganku mulai menyelusuri perutnya, menyelinap ke dalam celana dalamnya, lalu menggerayangi kemaluannya yang terasa hangat dan agak membasah.
19570Please respect copyright.PENANADaddD10hbs
19570Please respect copyright.PENANAkezLkCD2X3
Desahan dan rengekan histerisnya mulai terdengar. Sementara mata bundarnya kadang terpejam kadang menatapku dengan bola mata bergoyang….ah…kenapa Bang Yana menyia-nyiakan mahluk semenarik ini? Apakah karena rumput di pekarangan tetangga selalu tampak lebih hijau daripada di pekarangan sendiri?
19570Please respect copyright.PENANAiAmS6kEh39
19570Please respect copyright.PENANATsKxF9rJ2x
Entahlah. Yang jelas aku sudah menurunkan bibirku, dari payudara montok itu ke pusar perutnya. Dan celana dalam Mbak Lies mulai kuturunkan sedikit demi sedikit, sampai terlepas sepenuhnya dari kakinya. Lalu daratkan bibirku di kemaluan yang tercukur habis itu…kuciumi dengan penuh semangat, kujilati labia mayoranya dengan nafsu yang semakin bergejolak…kujilati clitorisnya yang terasa agak mengeras…sehingga Mbak Lies mulai mengejang-ngejang. Mulai mengelus rambutku yang berada di bawah perutnya.
19570Please respect copyright.PENANAuFzIx7XwoL
19570Please respect copyright.PENANAS8Bs7HC7IM
Dan ketika aku mulai melancarkan jilatan bercampur isapan di clitorisnya, Mbak Lies mulai merengek-rengek histris, “Yadi….aaaaaa……aaaaah…..jilatanmu enak banget Yad….aaaaahhhhh……aaaah…iya Yad….iya….enak digituin Yad….aaaaahh…Yadiiii ….aku makin sayang padamu Yadddd………aaaa….aaaaa….aaaahhhhh….”
19570Please respect copyright.PENANANHm7PUH4Ly
19570Please respect copyright.PENANATBmhefETVF
Ketika feelingku berkata bahwa Mbak Lies sudah dekat orgasme, aku pun menjulurkan tanganku jauh ke atas, ke sepasang payudaranya yang montok itu. Kumainkan kedua pentil payudara Mbak Lies, sementara mulutku konsen di clitorisnya. Kusedot-sedot sambil kuelus-elus dengan ujung lidahku.
19570Please respect copyright.PENANAMk8ZLop5DC
19570Please respect copyright.PENANARTQKEP8QEL
“Yaaaad….aaaaahhhh…akhuuu lephassssssssssssssss….hhhhhhhh……..” Mbak Lies berkelojotan sementara liang kemaluannya terasa membanjir. Tapi aku tak peduli dengan kering ataupun banjirnya liang kemaluan wanita bertubuh tinggi montok itu. Aku langsung mengarahkan batang kemaluanku ke liang yang kebanjiran lendir itu. Dan sekali tekan…blessss….batang kemaluanku dengan mudahnya melesak masuk seluruhnya. Mbak Lies membuka matanya yang tampak sayu. Lalu mendekapku erat-erat, sementara aku mulai mengenjotnya….
19570Please respect copyright.PENANARIKhlPFR07
Episode 3
19570Please respect copyright.PENANANN9sIYSUwO
19570Please respect copyright.PENANA8To6Ych2tE
19570Please respect copyright.PENANAcAucjyefb2
Aku masih ingat benar percakapanku dengan Mbak Lies beberapa hari berikutnya :
19570Please respect copyright.PENANAOVdfzlmlVW
19570Please respect copyright.PENANAZuC8i3DQw3
“Mbak…seandainya hotel itu kujual dan kualihkan ke usaha yang sedang kurintis di Kalsel, boleh gak?”
19570Please respect copyright.PENANAFW2WgVZWqb
19570Please respect copyright.PENANAVdqZJFaGZP
“Usaha apa?”
19570Please respect copyright.PENANAlSJE4HDRwE
19570Please respect copyright.PENANA6cHAFQIkUa
“Tambang batubara, Mbak.”
19570Please respect copyright.PENANAUtGfJFkIB5
19570Please respect copyright.PENANA1NdyluQqh4
“Wah, bagus itu. Malah sesekali aku bisa datang ke sana…ikut gabung dengan usahamu. Tapi kamu sudah punya pengalaman dalam pertambangan? Hati-hati Yad…banyak juga yang kena tipu di sana lho. Terutama para pemula, bisa dimakan oleh para penipu di daerah pertambangan.”
19570Please respect copyright.PENANAWX6JEW32Wm
19570Please respect copyright.PENANAgtkXANyK5f
“Tenang aja Mbak. Aku sudah punya orang-orang yang bisa dipercaya di sana. Aku tak mungkin bisa kena tipu begitu aja.”
19570Please respect copyright.PENANAhSTS7KwvQb
19570Please respect copyright.PENANAiTQD5wcgdH
“Jadi kamu mau standby di sana?”
19570Please respect copyright.PENANAbNZfB4lO95
19570Please respect copyright.PENANAnuvrupoetq
“Kalau musim hujan, biasanya tambang-tambang batubara pada nganggur. Ya aku pulang ke sini dulu lah. Kalau sudah musim kemarau, baru aku ke sana lagi.”
19570Please respect copyright.PENANAU7SOJbzLQ5
19570Please respect copyright.PENANAAkygKMjNzo
“Iya, iya. Lagian seorang pengusaha itu gak perlu mengerjakan semuanya sendiri. Pengusaha yang baik itu, ia harus bisa main golf atau jalan-jalan ke mana pun yang dia sukai, tapi perusahaan harus jalan terus.”
19570Please respect copyright.PENANAwPRn2prpOf
19570Please respect copyright.PENANAovUVrGNkZq
“Iya Mbak. Nanti kan aku akan minta bimbingan Mbak juga.”
19570Please respect copyright.PENANASBYy6vpvTg
19570Please respect copyright.PENANA5ORtajCDwL
“Walah…kamu kan sarjana manajemen. Masa mau minta bimbingan sama aku?”
19570Please respect copyright.PENANAP3L4cAxfjl
19570Please respect copyright.PENANAdAEd01yI1U
“Jadi…Mbak izinkan aku jual hotel itu? Soalnya pengetahuanku dalam perhotelan masih mentah banget Mbak. Dan kebetulan aku sedang penuh spirit untuk terjun di pertambangan batu bara, tapi modalku minim banget.”
19570Please respect copyright.PENANAxSr7XTc14Z
19570Please respect copyright.PENANANGTBC3OLJM
“Yad…aku sudah memberikan hotel itu padamu. Ya terserah kamu lah mau diapain selanjutnya. Aku cuma pesan…kembangkan semua yang telah kuberikan padamu itu, jangan malah sebaliknya. Nanti kalau kelihatan berkembang, aku akan ikut nginvest, tapi jangan bilang-bilang sama abangmu.”
19570Please respect copyright.PENANAt6H2maxKLD
19570Please respect copyright.PENANAviodHIRFpi
“Iya Mbak.”
19570Please respect copyright.PENANAAhiq2iJVt8
19570Please respect copyright.PENANAt0Wr9rOGcK
“Istrimu sudah tau mengenai hotel itu?”
19570Please respect copyright.PENANAVLNMqexQ2A
19570Please respect copyright.PENANAx82CtVTnpJ
“Belum Mbak. Aku akan tetap merahasiakan masalah itu kepada siapa pun, termasuk kepada istriku.”
19570Please respect copyright.PENANA1gh9uzD3EZ
19570Please respect copyright.PENANAZCLH3PC2P5
“Yadi…oooh….kamu benar-benar sesuai dengan harapanku,” Mbak Lies memelukku, menciumiku dengan mesra, “Aku senang sekali kalau masalah itu jangan dibuka kepada siapa pun, termasuk kepada istrimu.”
19570Please respect copyright.PENANAFI49jlzxj1
19570Please respect copyright.PENANAnRXHoB0x2t
“Percayalah padaku Mbak. Mulutku bukan ember bocor.”
19570Please respect copyright.PENANAZIuDzjaJ4b
19570Please respect copyright.PENANAgUiZDvSUQb
“Lalu…apakah semua hasil penjualan hotel itu akan kamu pakai untuk tambang batubara?”
19570Please respect copyright.PENANA2VOEtKr4jv
19570Please respect copyright.PENANAg5QZmpVFzI
“Nggak Mbak. Aku ingin agar Erni ganti usaha. Jangan nungguin toko terus. Lagian sekarang sudah banyak minimart. Mendingan beralih ke usaha lain.”
19570Please respect copyright.PENANAAsTJnDH2ef
19570Please respect copyright.PENANA2B5s6pMhsm
“Sudah ada rencana istrimu mau disuruh buka usaha apa?”
19570Please respect copyright.PENANAxmlW7MTzUA
19570Please respect copyright.PENANAmnN1BRvlSz
“Ada…kalau Mbak izinkan, aku mau beli tanah di daerah yang dekat kampus, lalu akan membangun kos-kosan yang agak mewah.”
19570Please respect copyright.PENANARG2tqCaiuQ
19570Please respect copyright.PENANAKkfk9Cv76a
“Gak usah minta izin padaku lagi, sayang,” Mbak Lies mencium pipiku lagi, “rencanamu itu sangat bagus. Laksanakanlah kalau hotel itu sudah laku terjual.”
19570Please respect copyright.PENANANt7XL0onm2
19570Please respect copyright.PENANAiIj0tIYNJx
Begitulah. Karena aku punya jaringan bisnis yang cukup luas, dalam tempo singkat saja aku berhasil menjual hotel itu. Sebelum terjadi transaksi hotel itu, aku sudah membuka rekening baru. Rekening yang akan kurahasiakan kepada siapa pun.
19570Please respect copyright.PENANA8ZPCJF3vqg
19570Please respect copyright.PENANA2gaP2u0xgi
Aku senang karena telah memiliki rekening gendut. Sebagian kecil uang hasil penjualan hotel itu kusisihkan untuk rencana pembelian tanah dan pembangunan rumah kos itu.
19570Please respect copyright.PENANAaGcbp3SU6z
19570Please respect copyright.PENANAx58y5DciXz
Aku sudah pernah bertamu ke rumah keponakanku yang tinggal di rumah kos mewah. Rumah kos yang berlantai tiga. Yang tiap kamarnya punya fasilitas seperti kamar mandi bersatu dengan masing-masing kamar, ada kulkas kecil dan pesawat televisi dan sebagainya. Pokoknya rumah kos itu tak ubahnya hotel kecil yang dibikin serba nyaman. Bahkan ada basement untuk parkir mobil segala. Dan aku ingin punya yang lebih bagus daripada rumah kos itu.
19570Please respect copyright.PENANAdE8JHb6itx
19570Please respect copyright.PENANA4A2v76Q0E8
Tanpa memberitahu istriku, aku berhasil mendapatkan sebidang tanah yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampus sebuah perguruan tinggi terkenal di kotaku. Lalu aku minta gambar bangunannya kepada seorang arsitek yang masih menjalin hubungan rahasia denganku. Arsitek itu adalah Mbak Arini (Lihat Teman Bisnisku Teman di Ranjang episode 7). Aku percaya pada Mbak Arini, seperti Bang Yana juga selalu mempercayakan gambar-gambar bangunan untuk setiap proyeknya.
19570Please respect copyright.PENANAS7XElCkBmb
19570Please respect copyright.PENANApGiR1ATkYw
Sampai pada suatu hari….
19570Please respect copyright.PENANA6APG9kw162
19570Please respect copyright.PENANAeATJof7Ck2
Aku ingat bahwa hari itu dua hari menjelang ulang tahun istriku. Aku ingin menjajaki sesuatu yang sebenarnya sudah kusiapkan. Aku menghampiri istriku yang sedang menghitung uang dari laci cash register toko.
19570Please respect copyright.PENANAGYfnvg10mE
19570Please respect copyright.PENANAD0OE1m6qFm
“Sayang…kita ngobrol di rumah sebentar yuk,” ajakku.
19570Please respect copyright.PENANAQhlyJs5rAr
19570Please respect copyright.PENANAcY5XUtDhcZ
Seperti biasanya istriku manut saja kalau kuajak apa pun. Ia mengikuti langkahku menuju ruang keluarga.
19570Please respect copyright.PENANAIkZql32Qqq
19570Please respect copyright.PENANA2HMtKAMS4R
“Kenapa Bang? Kok seperti ada yang serius? Mau swing lagi ya?” cetus istriku sambil duduk di sampingku.
19570Please respect copyright.PENANA1jJD8uqI0W
19570Please respect copyright.PENANAmf5vfh1BrX
“Bukan,” aku menggeleng dengan senyum, “aku ingin membahas masalah tokomu itu, sayang. Sepertinya sudah waktunya kamu fokus ke bidang lain. Soalnya di daerah kita ini, minimart sudah lebih dari lima. Lama-lama tenggelam toko kita nanti.”
19570Please respect copyright.PENANA3hkutFcdKI
19570Please respect copyright.PENANAfryduVN25o
“Abis usaha apa lagi Bang? Aku cuma bisa dagang seperti ini.”
19570Please respect copyright.PENANAYcHzTDSQxY
19570Please respect copyright.PENANAolaKbbAXMa
“Bagaimana kalau bikin rumah kos-kosan?”
19570Please respect copyright.PENANAkTtItaE20b
19570Please respect copyright.PENANALOBNbWaZLU
“Rumah kos?! Abang ini ada-ada aja…dari mana modal untuk bangun rumah kos segala Bang? Pak Danu tuh bikin rumah kos dua lantai, modalnya sampe milyaran.”
19570Please respect copyright.PENANAwFb4rWhk5k
19570Please respect copyright.PENANA86gThn0Uck
“Tapi ada minat untuk punya rumah kos gak?”
19570Please respect copyright.PENANAUlAMkE3WNb
19570Please respect copyright.PENANAOncaXRHAnx
“Pengen sih Bang. Soalnya rumah kost gampang ngelolanya. Apalagi kalau mengingat pendidikanku yang dari akademi perhotelan….”
19570Please respect copyright.PENANAXdHUhv3UcW
19570Please respect copyright.PENANAdvkEfeSa76
“Nah…pendidikanmu kan dari akademi perhotelan. Bukan akademi pertokoan.”
19570Please respect copyright.PENANAFjCDJ03sdo
19570Please respect copyright.PENANA12NodGBRiE
“Iya…mengelola rumah kos yang modern kan seperti mengelola hotel atau apartment Bang.”
19570Please respect copyright.PENANAbmtm75UUZE
19570Please respect copyright.PENANAAV148CMegU
“Jadi kalau minat sih ada, tapi gak kebayang modalnya dari mana, gitu?”
19570Please respect copyright.PENANAq3BD8vi87I
19570Please respect copyright.PENANAB6zDzfZ1xw
“Iya Bang. Untuk saat ini sih aku mau fokus ke toko aja dulu. Paling juga kalau toko kita dilibas oleh minimart-minimart, mau buka rumah makan aja kecil-kecilan dulu.”
19570Please respect copyright.PENANAGMxgDYsx0X
19570Please respect copyright.PENANAIsSO4qTfPr
Pembicaraan itu tidak kulanjutkan. Karena aku hanya ingin menjajaki hatinya saja. Dan dua hari berikutnya, pas hari ulang tahun istriku, aku sengaja menyiapkan kejutan jauh hari sebelumnya. Kuajak ia pergi ke arah kejutan itu. Ke rumah kos yang sudah selesai dibangun tanpa sepengetahuan istriku itu.
19570Please respect copyright.PENANAsUl9hZ5uLy
19570Please respect copyright.PENANAKrJ9PLc3o0
Rumah-rumah kos yang sudah selesai dibangun itu terdiri dari tiga bangunan minimalis yang terpisah-pisah. Masing-masing terdiri dari dua lantai. Berarti aku sudah membangun tiga rumah kos dalam bentuk dan ukuran yang kembar. Tiap rumah kos terdiri dari 40 kamar. 20 kamar di lantai bawah, 20 kamar di lantai atas. Berarti semuanya ada 120 kamar kos yang sudah dilengkapi furniture serba bagus. Di setiap kamar tersedia bed berkualitas bagus, pesawat televisi LED, sofa, kulkas kecil dan hiasan dinding serba abstrak. Setiap kamar juga memiliki kamar mandi dan toilet. Pokoknya aku yakin ketiga bangunan rumah kos itu akan terasa nyaman bagi penghuninya. Terlebih lagi penataan tanaman hias di sekelilingnya sudah ditata sedemikian artistiknya, maklum yang merancangnya pun arsitek berkelas, Mbak Arini.
19570Please respect copyright.PENANAMG6n1ykPPy
19570Please respect copyright.PENANAHrsQoM9YBB
Pelataran untuk parkir mobil pun sudah disediakan, bahkan ada basement segala. Karena aku tahu zaman sekarang orang-orang yang kos bukan cuma orang-orang dari kelas menengah ke bawah. Banyakj juga dari golongan menengah ke atas sengaja mencari rumah kos, yang tentu harus memenuhi standard kehidupannya masing-masing.
19570Please respect copyright.PENANAqcxNJKDzNl
19570Please respect copyright.PENANAsClgUJa9FI
Bukan cuma ketiga bangunan rumah kos itu yang selesai dibangun. Di bagian belakang, menghadap ke sebuah kolam kecil yang dihuni oleh ikan-ikan koi, ada sebuah rumah kecil yang sudah lengkap dengan furniturenya. Rumah yang hanya memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu, dapur dan tempat mencuci. Itu adalah rumah yang kusediakan untuk istriku, kalau ia ingin konsentrasi ke kos-kosan dan harus memantau dari dekat.
19570Please respect copyright.PENANAMYBd0LKk69
19570Please respect copyright.PENANAi5eWlc38R9
Tanah yang cukup luas itu dikelilingi oleh pagar tembok dengan pintu gerbang besi yang selalu dijaga oleh satpam.
19570Please respect copyright.PENANAtEVNbmWE9R
19570Please respect copyright.PENANAJsLRZ2yYbu
Setibanya di depan pintu gerbang, seorang satpam membukakan pintu. Mengangguk sopan padaku sambil mengucapkan, “Selamat siang Boss.”
19570Please respect copyright.PENANAYC1vaz7Cf9
19570Please respect copyright.PENANAzc1z561nni
Aku mengangguk. Herman memasukkan mobilku ke pelataran parkir. Lalu aku mengajak istriku turun.
19570Please respect copyright.PENANAxIG8o1u51B
19570Please respect copyright.PENANA6oOLc6gWD0
“Ini bangunan apa Bang? Hotel?” tanya istriku sambil menyapukan pandangan ke sekitarnya.
19570Please respect copyright.PENANAEdxlzAd8X9
19570Please respect copyright.PENANABz38uKs8FW
Sebagai jawaban, kupeluk pinggang istriku sambil mengucapkan, “Selamat Ulang Tahun, permaisuriku sayang…semoga panjang umur dan tetap bahagia bersamaku. Dan…semua yang berada di dalam pagar tembok ini adalah hadiah ulang tahun bagimu, sayang.”
19570Please respect copyright.PENANA5IGYwCaN62
19570Please respect copyright.PENANAnHIVK3GMAt
“Bang !” istriku terbelalak. Seperti tak percaya pada kata-kataku, “Abang cuma becanda kan?”
19570Please respect copyright.PENANALDN9hE9AHn
19570Please respect copyright.PENANAyBSzvXbmgZ
“Kapan aku pernah becanda dalam hal-hal penting begini?” ucapku sambil mengajaknya melihat-lihat keadaan di dalam bangunan-bangunan rumah kos itu.
19570Please respect copyright.PENANASizIOTmJZE
19570Please respect copyright.PENANAjs9urHb3MI
“Jadi ini benar-benar punya kita, Bang?”
19570Please respect copyright.PENANATzcfhjJLN1
19570Please respect copyright.PENANA3c3U5S6ls7
“Iya sayang.”
19570Please respect copyright.PENANAoqZBglJvjx
19570Please respect copyright.PENANAvQzUZerfI6
“Kok Abang bisa punya duit sebanyak itu? Ini sih jauh lebih megah daripada kos-kosan punya Pak Danu, Bang. Biaya pembangunannya aja pasti milyaran…belum lagi tanahnya…”
19570Please respect copyright.PENANAGqpIQL4tM8
19570Please respect copyright.PENANAyGkWE4dBXi
“Semuanya ini hasil perjuanganku selama bertahun-tahun. Kuendapkan duitku dengan penuh tekad, bahwa pada suatu saat kita harus memiliki sesuatu yang berarti.”
19570Please respect copyright.PENANA6QmqI7QJmb
19570Please respect copyright.PENANAciwjcaWOJB
“Oh…Abang hebat banget. Tapi mengelola rumah kos semegah ini harus secara profesional Bang. Lagian…apakah ada mahasiswa yang bakal sanggup kos di sini?”
19570Please respect copyright.PENANAqVuxjFpuSh
19570Please respect copyright.PENANANjb373PZf2
“Kita jangan terlalu fokus ke mahasiswa doang. Sekarang banyak juga karyawan gajinya besar tapi hanya akan tinggal sementara di kota ini, lalu mencari kos-kosan yang sesuai dengan standard kehidupannya masing-masing. Makanya kusediakan pelataran parkir yang cukup luas, karena zaman sekarang mahasiswa perantau pun banyak yang punya mobil. Karena itu aku sengaja mengelompokkan jadi tiga bangunan. Yang satu, untuk mahasiswa. Yang tengah untuk karyawan dan yang satu lagi uintuk mahasiswi. Tapi sebaiknya jangan terima cewek lah…nanti banyak masalah yang bikin pusing.”
19570Please respect copyright.PENANAcwqLIYzD60
19570Please respect copyright.PENANAmGZI69NpHJ
Setelah meninjau ketiga bangunan rumah kos itu, aku mengajak istriku ke rumah kecil itu. Rumah yang kusediakan untuknya.
19570Please respect copyright.PENANAageqUpBDct
19570Please respect copyright.PENANABo0IGG88dS
“Ini untuk tempat tinggalmu, kalau kamu mau serius memantau rumah-rumah kos itu, sayang. Tau gak? Tadinya aku ingin tiap bangunan terdiri dari tiga lantai. Tapi aku tak mau terlalu menyolok. Makanya kucukupkan dua lantai aja,” kataku sambil mengajak istriku duduk di sofa.
19570Please respect copyright.PENANAWWvC7w8GZT
19570Please respect copyright.PENANA0D1OGuOoUs
“Aku…aku merasa seperti sedang bermimpi Bang…” kata istriku sambil merapatkan pipinya ke pipiku.
19570Please respect copyright.PENANAzKHteosQUb
19570Please respect copyright.PENANAOJYYOubKzc
“Kamu tidak sedang bermimpi. Bahkan kalau prospeknya bagus, kamu masih bisa mengembangkan kos-kosan ini…tanah di sebelah timur sana masih bisa untuk didirikan lima atau enam, bangunan lagi.”
19570Please respect copyright.PENANAtUmNnGadlg
19570Please respect copyright.PENANAkakOil9Tc0
“Tapi…katanya Abang mau ke Kalimantan?”
19570Please respect copyright.PENANAeth4L6LI76
19570Please respect copyright.PENANA9zfIrLgAaW
“Iya. Mungkin bulan depan aku akan terbang ke Banjarmasin.”
19570Please respect copyright.PENANAuE8Aj6T4fO
19570Please respect copyright.PENANAvPPI9sH2G7
“Lalu…aku sama siapa nanti? Masa aku ditinggal sendirian mengurus kos-kosan segitu gedenya? Ini sih sudah kayak hotel aja Bang.”
19570Please respect copyright.PENANAIMOfgO19iI
19570Please respect copyright.PENANAU5eAkZ1xX1
“Kalau mau sih ajak Leo aja ke sini.”
19570Please respect copyright.PENANAzEc2wAYM07
19570Please respect copyright.PENANA8n8il1baQR
“Leo?!”
19570Please respect copyright.PENANA0TUpJc7qaI
19570Please respect copyright.PENANA5NQH7YymfC
“Iya…adik sepupuku yang karateka itu. Dia bisa diandalkan untuk melindungimu, sekalian mengatur keamanan di sini. Kalau satpam, sudah ada enam orang. Kurasa segitu juga cukup.”
19570Please respect copyright.PENANAQPvNraKwO9
19570Please respect copyright.PENANATXEavG0hy3
“Oh Leo yang anak Om Wardi itu…iya aku ingat. Tapi dia kan kuliah Bang.”
19570Please respect copyright.PENANACK2iUgxRjL
19570Please respect copyright.PENANAnYcuvtGghu
“Gakpapa. Yang penting malam dia standby di sini. Siangnya biarin aja kuliah.”
19570Please respect copyright.PENANALmr3088JZL
19570Please respect copyright.PENANAZs3vUqxhgg
“Ohya….kalau aku pengen buka kantin, di mana Bang?”
19570Please respect copyright.PENANAUwdGN4lwUs
19570Please respect copyright.PENANAXKV8xxEtmT
“Nah ! Itu yang terlupakan olehku. Tapi gampanglah….nanti bangun aja kantin di dekat kolam itu…dapurnya di situ…membangunnya paling juga sebulan selesai.”
19570Please respect copyright.PENANAJ1huBwZJOr
19570Please respect copyright.PENANAgZ1APAOlUb
“Ntar dulu Bang. Kalau aku konsen di sini, toko mau diapain?”
19570Please respect copyright.PENANAJufncz1H1I
19570Please respect copyright.PENANA5B39Hwagj0
“Tutup aja. Jadikan kos-kosan yang agak murahan gitu. Mimin ajak aja ke sini, biar kamu gak kesepian juga. Tapi tentu aja harus ditraining dulu.”
19570Please respect copyright.PENANAWU8GkKBc6y
19570Please respect copyright.PENANARf9QeoQXeN
“Kataku sih Mimin biar aja tetap ngurus toko. Jangan langsung ditutup begitu aja, kan sayang Bang…toko itu berawal dari kios kecil, lalu digedein…digedein lagi…masa setelah gede mau ditutup begitu aja?”
19570Please respect copyright.PENANAJtzkXd102G
19570Please respect copyright.PENANAH3Mqjyi8Ym
“Iya, atur-atur aja gimana baiknya. Yang penting, kalau aku sudah di Kalimantan nanti, kamu harus bisa mandiri. Kelola semuanya secara profesional. Kalau perlu, cari orang yang bakal mampu mengembangkan bisnis kos-kosan nanti.”
19570Please respect copyright.PENANAfvuzaWuDdb
19570Please respect copyright.PENANA0q6np4PLis
“Kita harus pasang iklan dulu di koran-koran, ya Bang. Iklan terima kos gitu.”
19570Please respect copyright.PENANANqp7kUneUY
19570Please respect copyright.PENANAIsYaCjB1OL
“Tentu aja. Tapi aku yakin dalam tempo singkat aja rumah kos kita akan penuh. Karena letaknya sangat strategis. Ke kampus dekat, ke perkantoran juga dekat.”
19570Please respect copyright.PENANAXQxguXW0UZ
19570Please respect copyright.PENANAk4JTdKHMsZ
“Amien…” cetus istriku sambil menciumi pipiku.
19570Please respect copyright.PENANAgydAHSFrJb
19570Please respect copyright.PENANATQZ3FRlgGG
Istriku bahagia sekali kelihatannya.
19570Please respect copyright.PENANANxZ1cooJCQ
19570Please respect copyright.PENANAl2isLa7bFS
“Nah…untuk merayakan hari ulangtahunmu, gimana kalau kita undang Jaka ke rumah?”
19570Please respect copyright.PENANAlw4xgSEkpH
19570Please respect copyright.PENANAfy6TjvMGcL
“Bang Jaka?! Hmm…boleh juga,” sahut istriku sambil mengerling manja, “Udah lama gak ketemu dia ya Bang. Mau ngajak Furry juga kan?”
19570Please respect copyright.PENANAMEnmeZnz1b
19570Please respect copyright.PENANACgxjjnNRbt
“Nggak…Jaka aja sendiri.”
19570Please respect copyright.PENANAeln9MiFAX6
19570Please respect copyright.PENANASy1YzMylkS
“Iiih…mau ngeroyok aku lagi?”
19570Please respect copyright.PENANAvD0ssuyuvg
19570Please respect copyright.PENANAkLK43sM67i
“Nggak juga. Kita ajak Mimin aja. Biar dia belajar mengikuti pola kita.”
19570Please respect copyright.PENANAvE3sBW8x5F
19570Please respect copyright.PENANAhsE0AsTMYL
“Mmm…boleh juga tuh Bang. Tapi mau foursome lagi apa masuk ke kamar masing-masing?”
19570Please respect copyright.PENANAcwtgqoUxL8
19570Please respect copyright.PENANAA9Rqwf1eM7
“Foursome aja…biar lebih meriah. Tata aja ruang keluarga seperti biasa, hamparin dua kasur dijadikan satu.”
19570Please respect copyright.PENANAzykfjubTd9
19570Please respect copyright.PENANACd46YVtKeX
“Iya,” istriku mengangguk. Tampak bersemangat sekali mendengar nama Jaka mau diajak “reuni mini” di rumahku. Apakah aku tak punya lagi rasa cemburu melihat semangat istriku waktu kuberitahu akan mengundang Jaka? Tentu saja rasa cemburuku tetap ada. Tapi aku tak mau mendramatisir kecemburuanku, bahkan kureka-reka agar menjadi gejolak gairah.
19570Please respect copyright.PENANAu0aPHuSkQ4
19570Please respect copyright.PENANA0w0MWsZOvY
Namun saat itu tampak ada juga semangat lain pada diri istriku, karena sudah memiliki rumah kos yang lumayan besar dan mewah itu, meski bukan yang terbesar dan termewah di kotaku.
19570Please respect copyright.PENANAPRiMJcE6hq
19570Please respect copyright.PENANAWJh0PJapPV
Setibanya di rumah, istriku menyuruh Mimin menutup toko meski baru jam tiga sore, juga minta bantuan untuk membereskan ruang keluarga, sekaligus menghamparkan dua kasur yang dirapatkan.
19570Please respect copyright.PENANAOvfxpvMJdY
19570Please respect copyright.PENANAUGR1XczVse
Aku sendiri langsung mandi. Dan setelah mandi kudengar percakapan istriku dengan Mimin, “Kita mau seperti dulu lagi, bertigaan dengan Bapak, Bu?”
19570Please respect copyright.PENANAOwuuq0xQKd
19570Please respect copyright.PENANA6YuFaOmD1w
“Sebentar lagi temannya Bapak datang. Jadi nanti berempat, bukan bertiga lagi. Lebih asyik Min.”
19570Please respect copyright.PENANAUczQH0dc2N
19570Please respect copyright.PENANAV9pT0oPtfV
“Berempat?”
19570Please respect copyright.PENANA65pkKWVXF0
19570Please respect copyright.PENANAuQbm4vbWoN
“Iya. Santai aja. Kamu dengan Bapak, aku dengan temannya Bapak.”
19570Please respect copyright.PENANAd9TLrbXREo
19570Please respect copyright.PENANAccItZZaDZY
“Ooh…Bapak gak marah nanti lihat ibu sama temannya?”
19570Please respect copyright.PENANArlLJPkFeQF
19570Please respect copyright.PENANA0f9z9H2U4w
“Nggak. Justru Bapak yang ngajak…santai aja Min.”
19570Please respect copyright.PENANA0eKuxureRm
19570Please respect copyright.PENANA2ObdZtCvhc
Mendengar percakapan itu aku tersenyum sendiri di dalam kamarku. Pasti Mimin masih bingung mendengar ucapan istriku itu.
19570Please respect copyright.PENANAE1iHT5VRz2
19570Please respect copyright.PENANAKioPACENGi
Tak lama kemudian Jaka datang. Sambil menjinjing kantong plastik berisi minuman.
19570Please respect copyright.PENANAA179TSf4DN
19570Please respect copyright.PENANA7ZvYuRmNxu
AKu menyambut sahabatku dengan senyuman. Lalu kuajak duduk di ruang depan. Tak lama kemudian istriku muncul dengan senyam-senyum yang bikin aku cemburu. Mimin juga ikut ke ruang depan dan duduk di sampingku setelah berjabatan tangan dengan Jaka.
19570Please respect copyright.PENANArt5ceacEor
19570Please respect copyright.PENANAxWaiyxLgAN
Tanpa sepengetahuan Mimin dan istriku, Jaka mengacungkan jempolnya sambil melirik ke arah Mimin. Aku tau maksudnya Mimin itu cantik. Aku cuma menjawab dengan senyuman. Sementara istriku sudah duduk di samping Jaka.
19570Please respect copyright.PENANAdc05x94se1
19570Please respect copyright.PENANAFkNLxrwSTg
Tutup botol-botol minuman pun dibuka. Jaka memilihkan minuman yang agak soft untuk Istriku dan Mimin. Sementara untuk aku dan Jaka sendiri, dipilihkan yang jauh lebih keras.
19570Please respect copyright.PENANA8akHsufTEQ
19570Please respect copyright.PENANAsdnyHgHVRI
Mimin tak menolak waktu diajak minum bareng-bareng. Waktu gelasnya dituangi minuman kedua kalinya juga Mimin manut saja. Meneguknya sampai habis. Istriku malah menghabiskan tiga gelas kecil. Sehingga gerak-geriknya mulai makin binal.
19570Please respect copyright.PENANAPA4kaHqlUS
19570Please respect copyright.PENANAonLWyZqUbm
Secara demonstratif ia memeluk pinggang Jaka dan menciumi pipinya.
19570Please respect copyright.PENANAPAxWl6pd03
19570Please respect copyright.PENANAW10Q0aVaXH
Aku pun tak mau kalah. Meski saat itu Mimin mengenakan celana jeans dan baju kaus biru tua, aku bisa memasukkan tanganku ke dalam baju kausnya. Menyelinap terus ke balik behanya, sampai kurasakan hangat dan kenyalnya payudara Mimin.
19570Please respect copyright.PENANAvYJj1xW4ZQ
19570Please respect copyright.PENANAcPEB49PScZ
Mimin pun seperti sudah dipengaruhi alkohol, tanpa ragu lagi menyelinapkan tangannya
19570Please respect copyright.PENANAzYQvDTa2tY
19570Please respect copyright.PENANABFJPvgu5Mr
ke balik lingkaran karet celana piyamaku, langsung memegang batang kemaluanku, karena saat itu aku tidak mengenakan celana dalam.
19570Please respect copyright.PENANAoVRUNlA69U
19570Please respect copyright.PENANAiGVT7iX1YH
Tanpa canggung-canggung lagi Mimin menyembulkan batang kemaluanku, lalu berjongkok di depanku, di antara kedua belah pahaku, sambil menyelomoti batang kemaluanku !
19570Please respect copyright.PENANAlX0B5ivHdk
19570Please respect copyright.PENANA24APimOyh6
Istriku seperti kaget menyaksikan kebinalan Mimin. Namun ia pun tak mau kalah. Ia menarik ritsleting celana jeans Jaka dan tak lama kemudian batang kemaluan Jaka sudah tersembul. Lalu istriku memperlakukan Jaka seperti Mimin memperlakukanku.
19570Please respect copyright.PENANAQhZvrhczhn
19570Please respect copyright.PENANAfinJr24HFf
Ya, tanpa cangugung-canggung lagi istriku menyelomoti batang kemaluan Jaka, sambil berjongkok di depan sahabatku itu.
19570Please respect copyright.PENANAiWq2l3hZvf
19570Please respect copyright.PENANACK96oBXSxM
“Ayo pindah ke sana !” seruku sambil menunjuk ke ruang keluarga, dengan darah tersirap-sirap karena melihat begitu binalnya istriku menyelomoti batang kemaluan Jaka.
19570Please respect copyright.PENANARQDdj0OIJx
19570Please respect copyright.PENANAhny0inigBK
Aku duluan melompat ke atas kasur yang terhampar di ruang keluarga ini. Mimin pun sudah menerti apa yang harus dilakukannya. Ia menanggalkan setiap helai pakaian yang melekat di tubuhnya, sampai telanjang bulat. Lalu dengan senyum manis ia menelentang di kasur ketika aku sudah menanggalkan baju dan celana piyamaku. Lalu kurenggangkan kedua belah paha Mimin dan gapppp….mulutku menerkam kemaluan wanita yang lebih muda daripaada istriku itu.
19570Please respect copyright.PENANAVSA0rSuXzi
19570Please respect copyright.PENANAQdbWhlewJq
Aku mulai asyik menjilati kemaluan Mimin yang kunilai selalu bersih sehingga tiada aroma tak sedap yang ditimbulkannya. Mimin pun mulai menggeliat-geliat dan mengejang-ngejang karena aku makin intensif menjilati kelentitnya.
19570Please respect copyright.PENANAycKwbaL8vv
19570Please respect copyright.PENANAfFkLTtikZV
Aku tidak tahu lagi apa yang sedang dilakukan Jaka dan istriku di ruang depan. Karena mereka belum gabung juga di ruang keluarga ini. Tapi aku sudah semakin tenggelam dalam arus nafsu terhadap Mimin yang tambah lama tambah jelita ini.
19570Please respect copyright.PENANAP9N8lgcWMj
19570Please respect copyright.PENANAuZQjkePejx
Jaka dan istriku baru bergabung di ruang keluarga ini ketika aku sudah mulai membenamkan batang kemaluanku ke liang kewanitaan Mimin.
19570Please respect copyright.PENANAmo9bjvqv2s
19570Please respect copyright.PENANAskkl7cRTFi
Istriku memperhatikan apa yang sedang kulakukan bersama Mimin. Kemudian ia pun menelanjangi dirinya, lalu menelentang di samping Mimin. Jaka pun langsung menerkam dan menggumuli istriku yang sudah telanjang itu, sementara Jaka pun sudah bertelanjang bulat.
19570Please respect copyright.PENANA2ulTLHuFIQ
19570Please respect copyright.PENANAfKREQZ4EGv
Kadang Mimin menoleh ke arah pergumulan istriku dengan Jaka. Mungkin dia heran, kenapa aku membiarkan semuanya itu terjadi. Apalagi ketika Jaka mulai membenamkan batang kemaluannya ke liang meqi istriku, Mimin tampak berkali-kali melirik ke arah Jaka dan istriku. Mimin tidak tahu bahwa saat itu sebenarnya hatiku menjerit. Cemburu setengah mati, karena vagina istriku sudah dibenami penis temanku yang tampan itu.
19570Please respect copyright.PENANAIfrWmfQivv
19570Please respect copyright.PENANAMCaDdQ4xnC
Dan Mimin memejamkan matanya, karena aku mulai mengayun batang kemaluanku dengan ganasnya. Ganas, sebagai kompensasi dari apa yang sedang terjadi pada diri istriku. Mimin pun sepertinya tak peduli lagi dengan yang sedang terjadi pada istriku. Mimin bahkan mendekap leherku erat-erat. Membuat mukaku berlama-lama saling tempel dengan muka Mimin.
19570Please respect copyright.PENANAOZUo2cHQ3B
19570Please respect copyright.PENANA53bzLGUAV3
Sementara Jaka mulai garang mengayun penisnya, membuat istriku merem melek dan tak peduli lagi padaku.
19570Please respect copyright.PENANAZmojxhXn8K
19570Please respect copyright.PENANAY1jQh7VtSG
Apakah aku harus marah dengan ketidak pedulian istriku itu? Tidak. Karena inilah seninya. Seni bertukar pasangan dan seni share wife. Seni yang hanya bisa dihayati oleh orang-orang bermental kuat. Apalagi seni share wife, kalau lelakinya bermental lemah atau cengeng atau kurang pede, mending jangan ikut-ikutan, ntar malah jadi gila dibuatnya.
19570Please respect copyright.PENANAlPIx8UubXL
19570Please respect copyright.PENANA0Jqa1lH4e3
Mungkin karena meresapi seninya itu, aku selalu enjoy manakala sedang melakukan swing ataupun share wife. Tak pernah aku bertengkar dengan istriku setelah melakukan
19570Please respect copyright.PENANAFU3b4i9vfg
19570Please respect copyright.PENANAzZIUJutbdY
semuanya ini. Bahkan sebaliknya, aku semakin sayang pada istriku. Tampaknya istriku juga semakin sayang dan patuh kepadaku setiap kali habis melakukan semuanya itu.
19570Please respect copyright.PENANArBp92auxn0
19570Please respect copyright.PENANA75hCxr07gg
Dan jauh di dalam lubuk hatiku yang sebenarnya, ada perasaan ingin memberikan kepuasan yang dahsyat buat istri tercintaku. Sebagai kompensasi petualangan demi petualangan di masa laluku (bahkan mungkin di masa yang akan datang juga).
19570Please respect copyright.PENANAtAhQdSgW76
19570Please respect copyright.PENANAPZbSU4bd1h
Aku tetap percaya pada istriku, seperti yang pernah dikatakannya pada suatu hari, “Abang adalah rumahku, belahan jiwaku dan segalanya bagiku. Teman-teman Abang itu kuanggap makanan-makanan lezat. Bukan rumahku.”
19570Please respect copyright.PENANAD9oExGFkOj
19570Please respect copyright.PENANA9ElmBzVOAP
Lalu apakah kangennya kepada Jaka juga bisa dianggap sebagai kangen kepada makanan kegemaran istriku?
19570Please respect copyright.PENANAWDhfYYdDj6
19570Please respect copyright.PENANAoLuFYBcqGC
Tapi biarlah ia menikmati semuanya itu. Biarlah ia mencapai kepuasan batinnya, karena aku memang ingin membuatnya puas habis.
19570Please respect copyright.PENANA2Hba5hw6Oo
19570Please respect copyright.PENANAFVBFDzF1yn
Dan pada waktu sedang disetubuhi oleh Jaka itu, tampaknya istriku sudah mencapai kepuasannya. Sementara Mimin pun terasa sudah mencapai orgasmenya. Maka kutepuk bahu Jaka sambil memberi isyarat untuk tukar posisi. Jaka setuju. Aku berkata kepada Mimin, agar menerima temanku yang akan menggantikan posisiku. Mimin tampak malu-malu. Tapi akhirnya kami melakukannya. Jaka membenamkan penisnya ke liang kemaluan Mimin, aku pun sudah mulai menyetubuhi istriku.
19570Please respect copyright.PENANA7am3b6FdHX
19570Please respect copyright.PENANACroSbYCeRP
Tiada kata-kata lagi yang terlontar dari mulut kami. Hanya desahan napas dan rengek-rengek histeris yang terdengar.
19570Please respect copyright.PENANAKiQw4RXiZN
19570Please respect copyright.PENANAEf7JkVHlCK
Istriku tampak menghayati semuanya ini. Sehingga aku punya rencana untuk mengajak Joseph untuk swing. Karena istriku pernah bilang bahwa dalam reuni di Puncak itu, Joseph lah yang paling berkesan di hatinya.
19570Please respect copyright.PENANAlb0tQ8zXLc
Episode 4
19570Please respect copyright.PENANADE5BH0osAd
19570Please respect copyright.PENANABJX5ktjJHy
19570Please respect copyright.PENANAtPU9IkLLFZ
19570Please respect copyright.PENANAa3Ffk824Cq
19570Please respect copyright.PENANAFrnfVtUrug
Acara dengan Jaka dan Mimin itu tidak sampai larut malam. Jam delapan juga bubar, mengingat Mimin harus pulang ke rumahnya di jam tutup toko.
19570Please respect copyright.PENANAEgQkOJsZWp
19570Please respect copyright.PENANAmeEctCZJHN
Setelah Jaka pulang, aku dan istriku mandi bareng.
19570Please respect copyright.PENANANmcdNtUzN0
19570Please respect copyright.PENANAnx55XMNRFc
“Gimana? Udah lepas kangennya sama Jaka?” bisikku sambil memeluk tubuh istriku yang telanjang.
19570Please respect copyright.PENANAno4cVuUlgg
19570Please respect copyright.PENANAAFDum3gKIN
Istriku menjawab dengan cubitan di perutku.
19570Please respect copyright.PENANABAkkzG0BAG
19570Please respect copyright.PENANAia7zL3Zm9U
“Puas kan?” bisikku.
19570Please respect copyright.PENANAVCZbqVffgD
19570Please respect copyright.PENANAp7pQr9PEZ5
“Puas banget,” sahut istriku singkat.
19570Please respect copyright.PENANAUQNCMlGiCl
19570Please respect copyright.PENANAzLeDSTIAG4
Aku senang mendengar pengakuan jujurnya itu. Lalu kusemprotkan shower air panas ke tubuhku.
19570Please respect copyright.PENANAXTVortcBBv
19570Please respect copyright.PENANAZAVoSu0REj
Selesai mandi, aku merasa ingin istirahat sehabis letih “bertempur” dengan Mimin dan istriku.
19570Please respect copyright.PENANAhHq7M91je9
19570Please respect copyright.PENANAW2wUZKnGAH
Tapi tiba-tiba terdengar hpku berdering. Cepat kuambil hpku dari meja rias istriku. Ternyata Mbak Lies yang menilponku. Dan :
19570Please respect copyright.PENANAgwIIYu7WfO
19570Please respect copyright.PENANAzP0FE9VqAt
“Hallo Mbak…”
19570Please respect copyright.PENANAViizFbWooN
19570Please respect copyright.PENANAhr8u029UlN
“Yad…masa berlaku paspormu masih jalan?”
19570Please respect copyright.PENANA1XoMz8MXsP
19570Please respect copyright.PENANAcqSCrDMMyp
“Masih, setahun lagi. Emang kenapa Mbak?”
19570Please respect copyright.PENANAuB77BVMzDs
19570Please respect copyright.PENANAa04qDdY4WT
“Antar aku ke SIngapura dong besok.”
19570Please respect copyright.PENANAonAYNQTqni
19570Please respect copyright.PENANAi50ATVMupu
“Mmm…boleh…emang sudah punya tiketnya?”
19570Please respect copyright.PENANAqkk3mLeDHv
19570Please respect copyright.PENANASEPxpyK0UB
“Besok semuanya diatur oleh biro perjalanan langgananku.”
19570Please respect copyright.PENANA8nYaCT6OBu
19570Please respect copyright.PENANAyYnl13gdfF
“Baik Mbak. Kira-kira jam berapa kita harus berangkat ke Jakarta?” (Saat itu kalau mau ke luar negeri harus dari Jakarta, karena bandara di kotaku belum jadi bandara internasional. Kalau sekarang gak usah ke Jakarta lagi, bisa langsung terbang dari kotaku).
19570Please respect copyright.PENANAsFhPB9SwsM
19570Please respect copyright.PENANAzcJ7lZqdbg
Begitulah. Keesokan siangnya aku dan Mbak Lies sudah berada di dalam Jaguar hitam, menuju bandara Soekarno-Hatta). Sebelum berangkat, aku berpesan kepada istriku, “Catatan tentang reuni di Puncak itu lanjutkan sampai semuanya tertulis dengan jelas, ya sayang. Aku ingin membacanya. Tapi tolong tulisannya sejujur mungkin, sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Jangan ditambah-tambah, apalagi dikurangi.”
19570Please respect copyright.PENANAIkuvafHdiQ
19570Please respect copyright.PENANAb3akmENgBc
“Iya…akan kuusahakan Bang.”
19570Please respect copyright.PENANA0tZvCl7Dr1
19570Please respect copyright.PENANA7MsmVGWzTf
19570Please respect copyright.PENANAdGmO5xnmXB
“Kamu kalau ke Singapura suka nginap di mana?” tanya Mbak Lies waktu Jaguar yang dikemudikan oleh sopirnya sudah melesat di jalan tol.
19570Please respect copyright.PENANA1Do2NtzZPZ
19570Please respect copyright.PENANAiF97fzM6ZY
“Hotel di Singapura kan mahal Mbak. Makanya aku suka nginep di Lavender Street. Hotel kecil tapi enak, karena di depannya ada food market, kayak pujasera di kita,” sahutku.
19570Please respect copyright.PENANAtIHPwwu5mY
19570Please respect copyright.PENANAyoCtgkReB9
“Ya udah nanti kita nginap di situ aja.”
19570Please respect copyright.PENANA8POS9la7PF
19570Please respect copyright.PENANAXnxlg2ET6w
“Mbak mau ada acara apa di Singapura? Bisnis?”
19570Please respect copyright.PENANArdZ3B3bViN
19570Please respect copyright.PENANAvIPfD8pxY1
“Nggak. Pengen maen aja. Pengen menghibur diri. Yah, kamu kan tau gimana perasaanku saat ini.”
19570Please respect copyright.PENANA4avB0kfYsi
19570Please respect copyright.PENANAqIXWPsQnWO
Kujawab dengan bisikan, karena takut kedengaran sopir Mbak Lies, “Santai aja Mbak. Kan ada aku.”
19570Please respect copyright.PENANADQrdhhtyB9
19570Please respect copyright.PENANA94MT6Zo8UZ
Mbak Lies menatapku dengan senyum manis. Tanganku pun diremasnya dengan kehangatan yang menjalar sampai dadaku. Jujur, aku heran, kenapa Bang Yana menyia-nyiakan Mbak Lies yang begitu seksinya? Apakah di Lombok abangku menemukan gadis yang jauh lebih mengguncang imannya?
19570Please respect copyright.PENANAbVsOvkFWcS
19570Please respect copyright.PENANArCYL6nkOxq
Waktu menunggu cek in di bandara, Mbak Lies tiada hentinya meremas-remas tanganku, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Tak peduli dengan orang yang lalu lalang di terminal keberangkatan itu, Mbak Lies berkata, “Tau gak? Sejak peristiwa pertama yang sangat indah itu, aku terus-terusan ingat padamu, Yad. Siang dan malam hanya namamu yang bermukim di hatiku.”
19570Please respect copyright.PENANAyexggfTv17
19570Please respect copyright.PENANAfrFrSOsA51
“Sama Mbak…aku juga begitu. Bahkan ketika menggauli Erni, aku membayangkan seolah-olah sedang menggauli Mbak,” sahutku.
19570Please respect copyright.PENANAFTuszVgSaY
19570Please respect copyright.PENANAuiXcU5wVKu
Itu memang pengakuanku yang sejujur-jujurnya. Meski aku telah bertualang dengan bermacam-macam wanita, Mbak Lies ini punya nilai tersendiri bagiku. Nilai yang sangat penting pula bagi hidup dan kehidupanku.
19570Please respect copyright.PENANAZJqOMXk7OR
19570Please respect copyright.PENANA8GBL4oranO
Karena itu, khusus untuk Mbak Lies, aku tak berniat mengajak share, threesome dan sebagainya.Mbak Lies untukku sendiri. Ia bukan cuma sosok yang menggiurkan, tapi juga sudah menjadi lumbung duit bagiku.
19570Please respect copyright.PENANAmtyKbVz7KC
19570Please respect copyright.PENANA0r1V09W2pU
“Mobilmu kenapa gak diganti sama mobil mahal? Kok masih mobil lama juga?” tanya Mbak Lies, sambil tetap meremas-remas tanganku.
19570Please respect copyright.PENANAaNH2nvaJpJ
19570Please respect copyright.PENANAdeqbQ0uHJG
Kataku, “Aku gak mau show of power Mbak. Aku tak mau jadi pusat perhatian orang. Aku mencoba untuk tetap low profile. Biar saja mobilku tetap mobil yang lama, yang penting rekeningku makin lama makin gendut.”
19570Please respect copyright.PENANAJEHEJIZeKS
19570Please respect copyright.PENANAhKk6I80NVo
“Bagus ! Aku seneng dengarnya. Memang jangan berjiwa sok pamer, yang ujung-ujungnya membuat orang-orang jadi iri. Lalu pada melontarkan rumor gak jelas. Lalu kapan rumah kos-kosan itu mau dibuka?”
19570Please respect copyright.PENANADx8wOlWXvR
19570Please respect copyright.PENANArM610c0Lq4
“Sebentar lagi Mbak. Ada yang terlupakan, belum ada kantin. Erni pengen sekalian buka kantin di sana.”
19570Please respect copyright.PENANAUUdJMeLNc4
19570Please respect copyright.PENANAs0F5kr9YHF
“Bagus…bagus. Tapi Erni tetap tidak dikasih tahu dari mana sumber dana yang kamu buat rumah kos-kosan itu kan?”
19570Please respect copyright.PENANA947dtJC9Fs
19570Please respect copyright.PENANAUTRl6u7olP
“Sampai kapan pun aku takkan membuka rahasia itu. Kecuali kalau Mbak sendiri yang membocorkannya.”
19570Please respect copyright.PENANAgwMkpkHv1X
19570Please respect copyright.PENANAlAXernxJpx
“Hmmm…aku percaya padamu, sayang. Dan…tau gak kenapa aku ngajak ke Singapura sekarang?”
19570Please respect copyright.PENANAOf0cIAWGnW
19570Please respect copyright.PENANAVujSsaYyYZ
“Mau shoping ?!”
19570Please respect copyright.PENANAz7FinaZgTx
19570Please respect copyright.PENANA5B9GlDHmCL
“Nggak,” Mbak Lies menggeleng, “Aku bosan shoping di Singapura. Barang yang dijual di sana, di Jakarta juga ada. Malah harganya malah murahan di Jakarta.”
19570Please respect copyright.PENANA2QD53xQ4KO
19570Please respect copyright.PENANAusmPfVCsO2
“Terus…tujuan Mbak ke Singapura itu apa?”
19570Please respect copyright.PENANA2QXCnn3H3y
19570Please respect copyright.PENANApUDXIQ3Dw8
“Aku hanya ingin bebas…lepas….berdua denganmu tanpa takut dilihat siapa pun. Dan ini baru perjalanan terpendek. Nanti aku akan mengajakmu ke negara yang lebih jauh lagi.”
19570Please respect copyright.PENANAdbU9CSGIEN
19570Please respect copyright.PENANAX9W35yZWGV
Pada waktu cek in dan boarding, Mbak Lies tidak banyak bicara. Tapi setelah pesawat take off, ia mengajakku bicara, tapi cuma bisik-bisik, mungkin karena tak mau ucapannya didengar penumpang lain.
19570Please respect copyright.PENANAnalLAD0Oyd
19570Please respect copyright.PENANAs1HmDMOhvY
Setelah mendarat di Changi, pemeriksaan imigrasi singkat saja. Tidak bertele-tele seperti orang asing baru tiba di negara kita.
19570Please respect copyright.PENANAU592CN04nC
19570Please respect copyright.PENANAEliLbwaGnk
Tak lama kemudian kami pun menuju tempat parkir taksi, yang antre secara tertib. Tanpa harus menunggu lama, taksi yang membawa aku dan Mbak Lies sudah meluncur di jalan yang gemerlapan oleh pantulan sorot lampu-lampu, karena hari sudah mulai malam.
19570Please respect copyright.PENANA66A6xx9MWx
19570Please respect copyright.PENANAsA9By2A7Tu
Hotel yang kutuju bukan hotel besar. Tapi tarifnya sama dengan hotel bintang lima di Indonesia. Yang membuatku senang dengan hotel itu, suasananya tenang, tidak terlalu ramai seperti di daerah Orchard Road. Selain daripada itu, kalau mau makan tinggal nyebrang jalan saja, karena di depan hotel itu ada food market, yang menyajikan bermacam-macam jenis makanan.
19570Please respect copyright.PENANAPrSULA7vIo
19570Please respect copyright.PENANAOJAWcfHwYC
Setibanya di dalam kamar hotel yang telah kupilih, Mbak Lies berkata, “Besok kan hari Minggu. Kita jalan-jalan ke Lucky Plaza ya.”
19570Please respect copyright.PENANAsCyz6X2SC0
19570Please respect copyright.PENANAqwEyREuUJr
“Ih jangan Mbak.”
19570Please respect copyright.PENANAPizaz3gcrg
19570Please respect copyright.PENANAtIoPuc7Wmw
“Emang kenapa?”
19570Please respect copyright.PENANA8r3s7e93uO
19570Please respect copyright.PENANAPZqddAT7Sp
“Kalau hari Minggu, di depan Lucky Plaza itu berderet TKW dari negara kita, yang sedang menjajakan diri. Malu-maluin bangsa kita aja. Masa Mbak gak tau?”
19570Please respect copyright.PENANArMHvPQIOY5
19570Please respect copyright.PENANAdq93P1X1BH
“Masa sih? Aku emang gak pernah perhatiin soal itu.”
19570Please respect copyright.PENANA8Ntcnd6jXL
19570Please respect copyright.PENANABdKwckC4gb
“Para TKW tiap hari Minggu kan off. Di hari itulah mereka nyari duit tambahan, yang kabarnya malah bisa lebih gede daripada gajinya.”
19570Please respect copyright.PENANAG64NJFqe30
19570Please respect copyright.PENANAXtmULKL1GR
“Emang mereka cantik-cantik?”
19570Please respect copyright.PENANAgw6s3JZqRq
19570Please respect copyright.PENANArGbjUaRZPV
“Walaaah Mbak…malah mendingan pembokat-pembokat di negara kita ! Yang berjejer di Lucky Plaza itu pada umumnya sangat di bawah rata-rata !”
19570Please respect copyright.PENANATgjaayxRow
19570Please respect copyright.PENANA6WF81xz6g1
“Ogitu? Tapi sebaiknya besok kita jalan-jalan ke mana?”
19570Please respect copyright.PENANA2uX1rmXKkx
19570Please respect copyright.PENANA3NBDEAXpiX
“Mending ke Bird Park di Jurong.”
19570Please respect copyright.PENANAtxlVrVuL6s
19570Please respect copyright.PENANA6XNa2V6TGt
“Yayaya…aku pernah ke sana. Sangat menyenangkan. Oke, besok kita ke Jurong aja. Sekarang mending kita mandi dulu yok. Nanti setelah mandi, kita nyari makan malam.”
19570Please respect copyright.PENANAJkVxLiwmC0
19570Please respect copyright.PENANA8DZPpuMyvR
“Iya…nyari makan tinggal nyebrang aja di sini sih. Di kanan kiri juga berderet rumah makan, tinggal pilih aja mau makan di mana.”
19570Please respect copyright.PENANAIblhM76FEH
19570Please respect copyright.PENANAHBO4KxpOFD
Mbak Lies mengangguk-angguk dengan senyum manis di bibir sensualnya. Lalu mengeluarkan handuk dari kopornya. Aku pun melakukan hal yang sama. Lalu mengikuti langkah Mbak Lies masuk ke kamar mandi.
19570Please respect copyright.PENANAnmaTMS9PkX
19570Please respect copyright.PENANAYZ9lb6VcAJ
Meski pintu kamar mandi masih terbuka, Mbak Lies sudah menanggalkan gaunnya, sampai tinggal bra dan celana dalam yang masih melekat di tubuhnya. Aku menutupkan pintu kamar mandi, lalu menanggalkan seluruh pakaianku.
19570Please respect copyright.PENANAXMz7i5ynqr
19570Please respect copyright.PENANAFqFhjHpTYz
Mandi juga belum, Mbak Lies langsung memelukku, “Udah hampir sebulan kamu gak nengok punyaku…”
19570Please respect copyright.PENANAybEJAunWdO
19570Please respect copyright.PENANAHx8o5LARGR
“Hehehe…ini kan udah berhadapan,” kataku sambil memijat tombol shower air panas.
19570Please respect copyright.PENANATTy0vMlAyp
19570Please respect copyright.PENANAFGYZt4b02y
Setelah badan kami basah kuyup, Mbak Lies menyabuni tubuh montok padatnya, kemudian juga menyabuniku. Pada waktu kedua telapak tangannya yang bersabun itu memegang penisku, iseng juga kuambil sabun untuk menyabuni kemaluan Mbak Lies. Dan ketika moncong penisku sudah bertempelan dengan mulut meqi Mbak Lies, langsung kudorong dengan kuat dan….lep…blessss….melesak masuk ke dalam lubang kewanitaan Mbak Lies yang sering membuatku penuh fantasi dalam kenikmatan.
19570Please respect copyright.PENANAVDitcF3WjL
19570Please respect copyright.PENANATYspUFhExW
“Selamat datang di Singapura,” bisik Mbak Lies sambil menyandar ke dinding kamar mandi.
19570Please respect copyright.PENANAqunAP1PB20
19570Please respect copyright.PENANA17XKzH1PxA
Aku cuma tersenyum, lalu memeluk lehernya dan mulai mengayun penisku. Sekilas terbayang lagi pengalamanku bersetubuh di kamar mandi dengan perempuan-perempuan yang pernah singgah di dalam kehidupanku. Buatku, lain perempuan lain rasa dan kesannya. Maka bodoh sekali kalau ada yang berkata, “Perempuan sih begitu-begitu juga rasanya.”
19570Please respect copyright.PENANApsBvF246id
19570Please respect copyright.PENANADW3TBrmUKA
Tidak ! Buatku, satu perempuan satu rasa dan satu kesan. Berbeda-beda meski ujungnya sama: Crot-cret-crot !
19570Please respect copyright.PENANAo2OlJtO6pR
19570Please respect copyright.PENANAIoPPjlYsRY
Tapi baru beberapa menit aku bersetubuh sambil berdiri di kamar mandi itu, Mbak Lies sudah mencapai orgasme. Sehingga aku pun merasa tak perlu menahan-nahan lagi. Kugenjot batang kemaluanku dengan cepat. Dan akhirnya penisku menembak-nembakkan “amunisi cair”….membuat Mbak Lies membisikiku sesudahnya, “Kok buru-buru amat?”
19570Please respect copyright.PENANAL3poCvCPgq
19570Please respect copyright.PENANAtkAZUqxelq
“Abisnya Mbak juga cepat banget organya,” sahutku.
19570Please respect copyright.PENANAiVEo4owWzS
19570Please respect copyright.PENANAplmmhJLdl6
“Aku sudah horny sejak masih di dalam pesawat tadi, sayang,” sahut Mbak Lies disusul dengan kecupan hangatnya di bibirku.
19570Please respect copyright.PENANAyQ0Hc2QdZr
19570Please respect copyright.PENANA8Zhh5NyEz2
Lalu kami melanjutkan mandi sebersih mungkin.
19570Please respect copyright.PENANACXvRnoAOK9
19570Please respect copyright.PENANAcpByJe6ERG
Selesai mandi, kukenakan celana pendek hitam dan baju kaus oblong hitam juga, tanpa mengenakan celana dalam. Mbak Lies juga ikut-ikutan mengenakan hot pant putih dengan baju kaus berwarna deep blue, dengan logo sebuah universitas di UK. Juga tanpa mengenakan bra maupun celana dalam.
19570Please respect copyright.PENANAi43KYRiYFq
19570Please respect copyright.PENANAVjp9WkSy52
“Kita makan dulu yok,” ajak Mbak Lies, “Kan kata Yadi di sebrang ada food market.”
19570Please respect copyright.PENANANEjOh0IMSS
19570Please respect copyright.PENANAjsaQa43f3k
“Oke,” aku mengangguk, memeluk dan mencium bibirnya sebentar, membuka pintu kamar dan menutupkannya kembali. Lalu melangkah di samping Mbak Lies menuju lift, turun ke lobby. Lalu keluar dari lift, langsung ke arah teras hotel dan menyebrangi Lavender Street, menuju food market.
19570Please respect copyright.PENANAqPnICYhcHk
19570Please respect copyright.PENANA26isk9DcDB
Bau masakan sudah tercium begitu memasuki food market itu. Hebatnya, meski bau ikan, daging dsb., siang ataupun malam aku tak pernah melihat lalat seekor pun di food market itu. Padahal food market di Lavender Street itu hanya seperti di pasar biasa, bukan di dalam bangunan megah seperti food court di mall-mall. Tapi kebersihannya, memang patut dicontoh di negara kita.
19570Please respect copyright.PENANAlKs1M3yFO0
19570Please respect copyright.PENANA7nVad950v2
Beberapa pasang mata lelaki memandang ke arah Mbak Lies dengan ekspresi khusus. Pasti karena Mbak Lies cuma mengenakan hot pant ketat yang sangat pendek, sehingga bisa dibilang 90% paha putihnya terpamerkan. Ia juga cuma mengenakan baju kaus hitam tanpa bra di dalamnya, sehingga payudara montoknya tampak membayang berikut pentilnya yang menonjol. Setiap lelaki normal yang melihat Mbak Lies malam itu pasti berkomentar sama di dalam hatinya: Menggiurkan !
19570Please respect copyright.PENANAFpSNilY9B6
19570Please respect copyright.PENANAXVcvouOuGt
Aku memesan Korean fried rice dan kopi O (istilah kopi pahit di Singapura). Mbak Lies malah cuma beli dua fish cake yang harganya cuma sedollar Singapura per buah dan segelas orange juice.
19570Please respect copyright.PENANAXgSchepkrd
19570Please respect copyright.PENANAsgLbmLkhsp
Jujur, baru sekali itu aku nyobain nasi goreng Korea. Iiih, cuma nasi goreng dicampur cabe giling, dikasih kimchi dan….secuwil ikan teri yang cuma digoreng tanpa minyak ! Kalau soal nasi goreng, Indonesia lah jagonya, pikirku. Tapi aku tak mau kelihatan katro di mata Mbak Lies. Kumakan juga nasi goreng Korea itu, meski rasanya gak karuan.
19570Please respect copyright.PENANAOaOqplPtpX
19570Please respect copyright.PENANAk3Vxl7wskR
Sehabis makan, aku membeli dua kaleng bir dan mengajak Mbak Lies pindah ke teras food market itu, karena ingin merokok.
19570Please respect copyright.PENANAADMa46QOYA
19570Please respect copyright.PENANAWtYktM1R6G
Di teras food market, cepat kuhabiskan isi bir di kaleng pertama. Karena aku tahu rumah makan di Singapura tidak menyediakan asbak. Dan kalau menyediakan asbak, akan kena denda (dalam rangka memperketat agar masyarakatnya jangan merokok). Jadi kaleng bir yang sudah kosong itu kujadikan asbaknya.
19570Please respect copyright.PENANAnEiU885KaB
19570Please respect copyright.PENANALEavdsuwCV
Anak-anak muda tampak berbincang di belakang dan di depanku. Karena di dekat food marketg itu memang ada pub.
19570Please respect copyright.PENANAgOPxQINaD3
19570Please respect copyright.PENANAkD7ZfKkDyM
Aku pun asyik ngobrol dengan Mbak Lies. “Kalau aku boleh jujur, hubngan sex dengan Mbak jauh lebih enak daripada dengan istri sendiri.”
19570Please respect copyright.PENANAEy5HdvCjFb
19570Please respect copyright.PENANAWUCzZrZgRp
“Masa sih?” Mbak Lies memegang pergelangan tanganku dengan hangatnya, “Mungkin karena rumput di pekarangan tetangga suka tampak lebih hijau daripada di pekarangan sendiri.”
19570Please respect copyright.PENANA8iHiEAldQm
19570Please respect copyright.PENANAeouoz5hV9l
“Wah…hal itu sih udah kelewat, Mbak. Kita kan udah puluhan kali ML…udah bisa saling merasakan secara benar, bukan cuma fatamorgana lagi.”
19570Please respect copyright.PENANALBjfqGEwOT
19570Please respect copyright.PENANATRKLTalROF
“Kalau aku bicara jujur, sebenarnya kamu juga jauh lebih enak daripada abangmu, Yad,” kata Mbak Lies sambil meremas tanganku.
19570Please respect copyright.PENANAym1Y1pbr1I
19570Please respect copyright.PENANAluN6dFTFkS
“Tapi kalau Bang Yana sudah pulang….”
19570Please respect copyright.PENANAGVUaVT5Gm3
19570Please respect copyright.PENANAGudhhe5hjg
“…Jangan bicara soal abangmu ah,” potong Mbak Lies, “Aku sedang menikmati indahnya berdua denganmu. Jangan diganggu oleh hal-hal yang menjengkelkan.”
19570Please respect copyright.PENANATEElTbBIYw
19570Please respect copyright.PENANAzVWbp46ZLg
“Kalau gitu, masuk lagi aja yuk. Aku juga pengen menikmati indahnya berduaan bersama Mbak Lies, tanpa gangguan pandangan di sekitar kita,” ajakku sambil meneguk habis bir kaleng yang kedua. Lalu bangkit sambil memegang pergelangan tangan Mbak Lies.
ns216.73.216.210da2