
1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
57682Please respect copyright.PENANA592e3WyzmH
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
57682Please respect copyright.PENANAnlVAS4u0Tq
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
57682Please respect copyright.PENANAcJ0aZwMV3P
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
57682Please respect copyright.PENANATe0zCoODn5
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
57682Please respect copyright.PENANAOcCDU2xUwz
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
57682Please respect copyright.PENANA4NjUjRKR5W
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
57682Please respect copyright.PENANAy5shp9aJDZ
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
57682Please respect copyright.PENANA1pD7afdKPx
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
57682Please respect copyright.PENANAw4LsDIWLsh
57682Please respect copyright.PENANAxNHnZvIysX
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
57682Please respect copyright.PENANAYYRzLi90Z4
57682Please respect copyright.PENANALjgVLQcKQb
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
57682Please respect copyright.PENANAk6yhTFY6Cf
57682Please respect copyright.PENANAuhxlqjVxqK
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
57682Please respect copyright.PENANAXTEUxgCpdW
57682Please respect copyright.PENANAm52SFXyvDQ
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
57682Please respect copyright.PENANAJPF6ZTJfKW
57682Please respect copyright.PENANA22hUW2AgbR
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
57682Please respect copyright.PENANArdCOm4Q6Oz
57682Please respect copyright.PENANAMCYjKpC9F1
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
57682Please respect copyright.PENANAUPeQOuoLKG
57682Please respect copyright.PENANAV3a2QlTTUK
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
57682Please respect copyright.PENANA7tefdHz9mP
57682Please respect copyright.PENANAPRYXKFixcO
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
57682Please respect copyright.PENANA8ABsAJpRhP
57682Please respect copyright.PENANAoTC1lhgCJs
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
57682Please respect copyright.PENANA97gIl0rCab
57682Please respect copyright.PENANANjIOcRuW2F
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
57682Please respect copyright.PENANAaeCoVmMgf8
57682Please respect copyright.PENANA6oZT5k0DYs
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
57682Please respect copyright.PENANAkyX6jE7XNm
57682Please respect copyright.PENANAhq5mDRm91g
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
57682Please respect copyright.PENANAzvyzstx2Qc
57682Please respect copyright.PENANAUyoW0RPPEv
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
57682Please respect copyright.PENANA7SctF3gyG5
57682Please respect copyright.PENANASTAQmd44yy
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
57682Please respect copyright.PENANAVvaVf6e6UI
57682Please respect copyright.PENANAJE1R2av7GW
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
57682Please respect copyright.PENANAqLgv6Avl8T
57682Please respect copyright.PENANAu5dSX7yPSK
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
57682Please respect copyright.PENANAlHEqlSgO81
57682Please respect copyright.PENANAiuICW9vWDS
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
57682Please respect copyright.PENANALvGSl05W6n
57682Please respect copyright.PENANA5DR8yj1fDN
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
57682Please respect copyright.PENANAfcbJl4Aqvo
57682Please respect copyright.PENANAFuuqJO1Pn1
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
57682Please respect copyright.PENANA5naB44CU9i
57682Please respect copyright.PENANA5snYCYQAN3
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
57682Please respect copyright.PENANAjrMYCVhVis
57682Please respect copyright.PENANAzp2ZgFmKVw
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
57682Please respect copyright.PENANAx1OmOyXbw3
57682Please respect copyright.PENANAcMVwDvfKRc
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
57682Please respect copyright.PENANAfiHfdp5fZi
57682Please respect copyright.PENANA8DkiUMS2Sq
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
57682Please respect copyright.PENANA8HoQtjjwvy
57682Please respect copyright.PENANAsThsY25Lu8
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
57682Please respect copyright.PENANABXX4braGDA
57682Please respect copyright.PENANAZtLo2XmwYG
57682Please respect copyright.PENANA8FBmaDcLjf
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
57682Please respect copyright.PENANAaDYqfqADGd
57682Please respect copyright.PENANAvcSxcKJ8IN
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
57682Please respect copyright.PENANAlpWWZniUgk
57682Please respect copyright.PENANAl0Y2KHppyW
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
57682Please respect copyright.PENANA2fJxu1FWPx
57682Please respect copyright.PENANA1zTzIctYA9
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
57682Please respect copyright.PENANAKFfTJd2IqH
57682Please respect copyright.PENANA9g5SsfmIyw
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
57682Please respect copyright.PENANAoqoCd0F3zC
57682Please respect copyright.PENANAK6gE5Vpa26
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
57682Please respect copyright.PENANAxIJfDLxzan
57682Please respect copyright.PENANA6bRGwxoBab
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
57682Please respect copyright.PENANAp6pK3fsVUh
57682Please respect copyright.PENANAHD6G4WUnTp
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
57682Please respect copyright.PENANAmYu9aze4QO
57682Please respect copyright.PENANAmWkdxkUExP
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
57682Please respect copyright.PENANASlX0ImJgdf
57682Please respect copyright.PENANAlG1hnXeiUf
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
57682Please respect copyright.PENANAWgWcqfcYHf
57682Please respect copyright.PENANA2OidDWi4pK
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
57682Please respect copyright.PENANAxRzeVbChJA
57682Please respect copyright.PENANAp06uq8T3t7
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
57682Please respect copyright.PENANAwZQBXE5cli
57682Please respect copyright.PENANAbfA4g5cOoq
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
57682Please respect copyright.PENANAI3gp9bUNkH
57682Please respect copyright.PENANAHmZFm5lch8
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
57682Please respect copyright.PENANAJ1k1LhMxO9
57682Please respect copyright.PENANANhb7nhtRpo
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
57682Please respect copyright.PENANAU2iSA7KNlC
57682Please respect copyright.PENANAZ0BlzAw7D6
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
57682Please respect copyright.PENANAzMBHk7RYGl
57682Please respect copyright.PENANAZP5lwGYr9N
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
57682Please respect copyright.PENANA2XtCsCPCrW
57682Please respect copyright.PENANAR2Ez8qFLsT
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
57682Please respect copyright.PENANAEtueEEEPNH
57682Please respect copyright.PENANAtMSBsUOc19
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
57682Please respect copyright.PENANAP0GY3zLjgs
57682Please respect copyright.PENANAut0iRwrfkI
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
57682Please respect copyright.PENANAXMcxnE8i7X
57682Please respect copyright.PENANAFUUwpStAhW
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
57682Please respect copyright.PENANAAbN5V5bJJU
57682Please respect copyright.PENANAsGdJBKyC1d
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
57682Please respect copyright.PENANANKcVAt5WOg
57682Please respect copyright.PENANA4qYsQec02q
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
57682Please respect copyright.PENANAPy6W0RfGvV
57682Please respect copyright.PENANAgu48Bl0Wqm
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
57682Please respect copyright.PENANAVCFsrsgDrx
57682Please respect copyright.PENANAdokhNzYNKb
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
57682Please respect copyright.PENANAhlfJK3XTkV
57682Please respect copyright.PENANAYufkZtH4v7
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
57682Please respect copyright.PENANA95JApRWEHT
57682Please respect copyright.PENANAXu7nEjKZKo
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
57682Please respect copyright.PENANAcCk4D3Rha2
57682Please respect copyright.PENANAKAXqzplm51
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
57682Please respect copyright.PENANAG5MiyqprMl
57682Please respect copyright.PENANAyNmRANH8J4
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
57682Please respect copyright.PENANAvR49il3ViR
57682Please respect copyright.PENANAxhUslpLwIy
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
57682Please respect copyright.PENANAeymcVwGcAf
57682Please respect copyright.PENANAnKjijf7Ucp
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
57682Please respect copyright.PENANAmWOP7Z1pqg
57682Please respect copyright.PENANAl9zxmEbHpp
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
57682Please respect copyright.PENANAmwGmmKNWd4
57682Please respect copyright.PENANA7NhCLuN5U5
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
57682Please respect copyright.PENANArpvQU500MT
57682Please respect copyright.PENANAduLRMhlXfv
“Asyik dong, jadi aman….”
57682Please respect copyright.PENANAlPu8Nt8EJc
57682Please respect copyright.PENANA1Lh1DhhAlI
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
57682Please respect copyright.PENANAerlX3cZMe7
57682Please respect copyright.PENANAO2svjWQC0j
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
57682Please respect copyright.PENANAuOdF0tHMyK
57682Please respect copyright.PENANAAd7ZGgJZRE
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
57682Please respect copyright.PENANAlrhcD23hXp
57682Please respect copyright.PENANAHFuKNDaxfu
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
57682Please respect copyright.PENANAG2eCMAmjDz
57682Please respect copyright.PENANAlHWSLfS24V
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
57682Please respect copyright.PENANAd139l7fpEJ
57682Please respect copyright.PENANAe7nGuAoZiv
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
57682Please respect copyright.PENANAK3vTkdJxgy
57682Please respect copyright.PENANArU1n5lcass
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
57682Please respect copyright.PENANAWZY00Ho4UM
57682Please respect copyright.PENANAFCQmGNgA1y
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
57682Please respect copyright.PENANAFh8TmdqrGb
57682Please respect copyright.PENANAhXowUndhyk
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
57682Please respect copyright.PENANAIaOOjYg5Bi
57682Please respect copyright.PENANAaUhevCJnWW
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
57682Please respect copyright.PENANAbPJhBr9c87
57682Please respect copyright.PENANAqrkFF06v16
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
57682Please respect copyright.PENANAIMVlT3dISc
57682Please respect copyright.PENANAss10i8FS7w
57682Please respect copyright.PENANAjgDqRlmtNC
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
57682Please respect copyright.PENANA7WwnXtviP6
57682Please respect copyright.PENANAcF63WCoDfP
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
57682Please respect copyright.PENANAY0tm1PWdSH
57682Please respect copyright.PENANA8RCbc1YyiX
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
57682Please respect copyright.PENANAwG0EosCCCy
57682Please respect copyright.PENANAlRzFljK6mm
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
57682Please respect copyright.PENANA4ygXaDK2Dc
57682Please respect copyright.PENANA0UqiuP5eyj
57682Please respect copyright.PENANAaGuk5zZv0k
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
57682Please respect copyright.PENANAlYysrJT8bi
57682Please respect copyright.PENANAqqxF5L3SHg
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
57682Please respect copyright.PENANACXh1v2m1ez
57682Please respect copyright.PENANAZPDgPluD8v
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
57682Please respect copyright.PENANAV8Uq127wVy
57682Please respect copyright.PENANACzyVvCgMFg
Episode 2
57682Please respect copyright.PENANAggxNjjbuip
57682Please respect copyright.PENANAj4ZUFrFP2L
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
57682Please respect copyright.PENANAbeaBNeg7sZ
57682Please respect copyright.PENANAgNAAbdHPjt
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
57682Please respect copyright.PENANAz4ndcufALP
57682Please respect copyright.PENANAlC9bcG9kJG
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
57682Please respect copyright.PENANAlGaV11PQ2g
57682Please respect copyright.PENANAEA0MesSiv7
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
57682Please respect copyright.PENANA2RNRmkoj8o
57682Please respect copyright.PENANAORwKWNKWOn
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
57682Please respect copyright.PENANAEDsotee08k
57682Please respect copyright.PENANAWw6UiWpzuZ
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
57682Please respect copyright.PENANAlswLR3vTvQ
57682Please respect copyright.PENANAPTQDnBF7Mk
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
57682Please respect copyright.PENANATKqeYhm05K
57682Please respect copyright.PENANAXuSODRF3z3
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
57682Please respect copyright.PENANAwHvlypUMwU
57682Please respect copyright.PENANAbRepp3cgNu
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
57682Please respect copyright.PENANAhE7wRvGWtM
57682Please respect copyright.PENANAifH9V1ZdR1
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
57682Please respect copyright.PENANARhDpGr5Aiq
57682Please respect copyright.PENANAUjCEq4klDV
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
57682Please respect copyright.PENANAc5z36sBZFI
57682Please respect copyright.PENANAap0VwUANMH
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
57682Please respect copyright.PENANAi3d9eN8qLf
57682Please respect copyright.PENANAvYy2Y7UYCu
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
57682Please respect copyright.PENANAsSOEu6ZlUU
57682Please respect copyright.PENANAa1kXiijnSe
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
57682Please respect copyright.PENANAg5UBEPkDDl
57682Please respect copyright.PENANAEqsDwT5TpE
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
57682Please respect copyright.PENANA9oCGQShd3d
57682Please respect copyright.PENANA1RQUxbBzM6
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
57682Please respect copyright.PENANABWqIwM36on
57682Please respect copyright.PENANAKnhZuFHMxa
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
57682Please respect copyright.PENANABO8mUspG47
57682Please respect copyright.PENANApbbQgoftdG
“Juice strawberry juga boleh.”
57682Please respect copyright.PENANA6R0SjqhVO8
57682Please respect copyright.PENANAzUDL4cO3wg
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
57682Please respect copyright.PENANARVUpXwtfNu
57682Please respect copyright.PENANAlIfYmdZ6LD
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
57682Please respect copyright.PENANANOid45cOEa
57682Please respect copyright.PENANA3SXC25tPmt
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
57682Please respect copyright.PENANAAH5Re3jiDw
57682Please respect copyright.PENANAUxi1ZuDBep
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
57682Please respect copyright.PENANAPjnO7e2GRK
57682Please respect copyright.PENANAx97YAqCf9O
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
57682Please respect copyright.PENANAHM3xRl7oHo
57682Please respect copyright.PENANArSEi7EiQCT
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
57682Please respect copyright.PENANAN6Vwlf9M1F
57682Please respect copyright.PENANA0UaW0qCzLL
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
57682Please respect copyright.PENANAG2Lu9qq2wK
57682Please respect copyright.PENANA1isayaPUVy
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
57682Please respect copyright.PENANAqnFxBmSdan
57682Please respect copyright.PENANAbcmR9Oz3GP
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
57682Please respect copyright.PENANALr7qxw9OmY
57682Please respect copyright.PENANAgcVCESrx2a
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
57682Please respect copyright.PENANAcHMf2fdgy4
57682Please respect copyright.PENANAGplTzHogbO
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
57682Please respect copyright.PENANAziXxbbJJBb
57682Please respect copyright.PENANAuBiJqy9Ekc
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
57682Please respect copyright.PENANAQ5AuctWHja
57682Please respect copyright.PENANAEu5t40DaNy
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
57682Please respect copyright.PENANAgxeag2ft67
57682Please respect copyright.PENANAeEUYEfEvLA
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
57682Please respect copyright.PENANAtPjhdnbLzG
57682Please respect copyright.PENANAjCKqO1TPjV
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
57682Please respect copyright.PENANAvBdcFdmL4k
57682Please respect copyright.PENANAcDu32oCcvt
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
57682Please respect copyright.PENANAuGDCa9Of7R
57682Please respect copyright.PENANAyYhC0IIWN1
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
57682Please respect copyright.PENANAJNpFwMZsj6
57682Please respect copyright.PENANA8OJmGaMpbi
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
57682Please respect copyright.PENANAeG02f7cEpd
57682Please respect copyright.PENANAng30NVsf9P
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
57682Please respect copyright.PENANAc1p9T0lG34
57682Please respect copyright.PENANAnWBXaQyuMl
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
57682Please respect copyright.PENANAOBYfhwV3zp
57682Please respect copyright.PENANAOCybU8VOYK
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
57682Please respect copyright.PENANAZYJVIhj6eo
57682Please respect copyright.PENANAjB864JYcdo
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
57682Please respect copyright.PENANAFt9b3t7itt
57682Please respect copyright.PENANAndDeEruCFB
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
57682Please respect copyright.PENANAOkZahvZkzZ
57682Please respect copyright.PENANAiubAX527a4
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
57682Please respect copyright.PENANAEpHL8ZHCBt
57682Please respect copyright.PENANALwLS0Nrwx1
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
57682Please respect copyright.PENANA9IkGF5C8w7
57682Please respect copyright.PENANA7COFQPfgfV
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
57682Please respect copyright.PENANAbbF1wfDKoM
57682Please respect copyright.PENANAQiNKoh6uhX
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
57682Please respect copyright.PENANAOSiN8ZTpv0
57682Please respect copyright.PENANA7TYYBCOoYt
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
57682Please respect copyright.PENANAQK0XcNOQg0
57682Please respect copyright.PENANASIkHstKuXN
57682Please respect copyright.PENANA3giceK6Y3Y
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
57682Please respect copyright.PENANATHXuhmjU7T
57682Please respect copyright.PENANABecbmfQw2z
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
57682Please respect copyright.PENANAxVVlgeQbrc
57682Please respect copyright.PENANAigO5lhIQN3
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
57682Please respect copyright.PENANAwYF0wD9Y2d
57682Please respect copyright.PENANANsOXfl8eIb
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
57682Please respect copyright.PENANAwFshxkM1w8
57682Please respect copyright.PENANAhiraRUNAtk
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
57682Please respect copyright.PENANAJsnLbsTR9G
57682Please respect copyright.PENANAQCmPexccQy
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
57682Please respect copyright.PENANAzeP5zO2rv7
57682Please respect copyright.PENANAffSthsbfbs
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
57682Please respect copyright.PENANAO3XUFajgIm
57682Please respect copyright.PENANAXJARqm5tSr
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
57682Please respect copyright.PENANAy6hvKaFicj
57682Please respect copyright.PENANAHlCqJaOS4m
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
57682Please respect copyright.PENANAwmt2BSjeFq
57682Please respect copyright.PENANAd1o2Q9HtZc
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
57682Please respect copyright.PENANAcvxKpV8FOz
57682Please respect copyright.PENANAcXSnQ1wWHt
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
57682Please respect copyright.PENANA9Jl8APrGxn
57682Please respect copyright.PENANAfqVjM5bJD0
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
57682Please respect copyright.PENANAk02LAhNV1m
57682Please respect copyright.PENANAadzV8Uf0mw
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
57682Please respect copyright.PENANAoeyzIo4hra
57682Please respect copyright.PENANAskQHaNpOfz
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
57682Please respect copyright.PENANAN6aBXFS2TN
57682Please respect copyright.PENANAqAkqdInQi2
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
57682Please respect copyright.PENANAPQlJHh3JWI
57682Please respect copyright.PENANA8MTn7BDWEg
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
57682Please respect copyright.PENANAcaCB7mC7Ym
57682Please respect copyright.PENANA5p92iwGQJL
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
57682Please respect copyright.PENANAEi9N92NbMt
57682Please respect copyright.PENANA27VCn9VqUH
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
57682Please respect copyright.PENANAgxYCecBUoX
57682Please respect copyright.PENANAjbUj2M1XKo
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
57682Please respect copyright.PENANAwDa0FLK4gF
57682Please respect copyright.PENANAez7a07n10w
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
57682Please respect copyright.PENANAV4HV8ZbAhT
57682Please respect copyright.PENANA6pdJh9la5H
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
57682Please respect copyright.PENANAuby5CSnjIg
57682Please respect copyright.PENANARYdYglK15l
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
57682Please respect copyright.PENANAyzzWHn76Cm
57682Please respect copyright.PENANAQL3N4fRIgp
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
57682Please respect copyright.PENANA1W0jIycqkk
57682Please respect copyright.PENANAKvw1KY8NeN
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
57682Please respect copyright.PENANAR3c54PZ4Pg
57682Please respect copyright.PENANAlufWffsJzb
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
57682Please respect copyright.PENANAYcf0AcfLIe
57682Please respect copyright.PENANAGhmpI1lbm7
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
57682Please respect copyright.PENANAPm82WFOuCp
57682Please respect copyright.PENANAdUG4c24Us7
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
57682Please respect copyright.PENANAPk9hT73qeN
57682Please respect copyright.PENANAIAfT5j7ZhO
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
57682Please respect copyright.PENANAKTba45u3IM
57682Please respect copyright.PENANABSCo8hGzjy
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
57682Please respect copyright.PENANANCtixis7MQ
57682Please respect copyright.PENANApzDGFyHCff
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
57682Please respect copyright.PENANA4JiCCIgZQ3
57682Please respect copyright.PENANALtXfjiv9hM
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
57682Please respect copyright.PENANA8zU5LEsg34
57682Please respect copyright.PENANA4AWhNGh7WF
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
57682Please respect copyright.PENANAax5OMuQLJv
57682Please respect copyright.PENANAVK22S80bKk
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
57682Please respect copyright.PENANA4kOgiZ4JVZ
57682Please respect copyright.PENANAaqJ6JYEnuL
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
57682Please respect copyright.PENANAS1sshyam1h
57682Please respect copyright.PENANAq7jSYLc7C8
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
57682Please respect copyright.PENANAEuUTRavK5X
57682Please respect copyright.PENANANgbzrAAPdu
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
57682Please respect copyright.PENANAJ23oj4yk0e
57682Please respect copyright.PENANAFSfBfKTvKG
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
57682Please respect copyright.PENANAcaml2P9FgE
57682Please respect copyright.PENANAAEMcbSaxHs
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
57682Please respect copyright.PENANAG3y9l3B4h8
57682Please respect copyright.PENANAr9cWULjyrn
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
57682Please respect copyright.PENANANYR1WuTlsm
57682Please respect copyright.PENANAVYYbfXcLjI
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
57682Please respect copyright.PENANARPGxlQ1ODp
57682Please respect copyright.PENANAzmgMrx1WDJ
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
57682Please respect copyright.PENANAoULoKWbzqM
57682Please respect copyright.PENANAvhDw2XQRl0
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
57682Please respect copyright.PENANAgXBfTRros4
57682Please respect copyright.PENANAJUca8uR5SN
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
57682Please respect copyright.PENANAZRpsxI0byI
57682Please respect copyright.PENANA9bDNbNCEEB
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
57682Please respect copyright.PENANAOlVI86OABd
57682Please respect copyright.PENANApxbnsNyCs2
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
57682Please respect copyright.PENANA1r5unNNtDy
57682Please respect copyright.PENANAIQ9Ks144nd
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
57682Please respect copyright.PENANAE6zwS6thIT
57682Please respect copyright.PENANAp19MjdCGYD
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
57682Please respect copyright.PENANAD9V9LGacYG
57682Please respect copyright.PENANAhNndzgoJus
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
57682Please respect copyright.PENANAkCBvsiQZeI
57682Please respect copyright.PENANAHqd9vdMYNK
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
57682Please respect copyright.PENANAMq5nkxaHis
57682Please respect copyright.PENANAOwBcF1ZSNO
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
57682Please respect copyright.PENANARpJ01yKz9O
57682Please respect copyright.PENANASU6izKwPZq
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
57682Please respect copyright.PENANATIDwPOgMu8
57682Please respect copyright.PENANAGUxmYLVG4r
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
57682Please respect copyright.PENANAbXNJImLwSF
57682Please respect copyright.PENANA6Q1RL9It3U
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
57682Please respect copyright.PENANABl48YNMfKb
57682Please respect copyright.PENANAmYVQ0ls6G6
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
57682Please respect copyright.PENANAt8prbjO1yc
57682Please respect copyright.PENANAWHfMm9fsLv
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
57682Please respect copyright.PENANAGXMt182vWN
57682Please respect copyright.PENANAaWm5c2gCQY
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
57682Please respect copyright.PENANAkLmWjuSB4H
57682Please respect copyright.PENANAGWyJSGRXwC
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
57682Please respect copyright.PENANAAExoFSFJB1
57682Please respect copyright.PENANA9VjDplXgZb
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
57682Please respect copyright.PENANAd8zOIJZZn4
57682Please respect copyright.PENANAwEHtnrkJyu
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
57682Please respect copyright.PENANAlrUwp5FquD
57682Please respect copyright.PENANAvtUOL7f2v0
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
57682Please respect copyright.PENANAwsBxIEd01W
57682Please respect copyright.PENANACeOMVUc4ky
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
57682Please respect copyright.PENANAUcKSRE40cQ
57682Please respect copyright.PENANAuymmfsPXyE
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
57682Please respect copyright.PENANAkNXjwgf2c7
57682Please respect copyright.PENANAp0UTUlFnwT
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
57682Please respect copyright.PENANA986KIK56RZ
57682Please respect copyright.PENANAkCCO0kKhjc
57682Please respect copyright.PENANAPhLXTWni7d
Episode 3
57682Please respect copyright.PENANA9WPRvKMTx7
57682Please respect copyright.PENANAHxphLI2g4g
57682Please respect copyright.PENANACW7v99W5xp
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
57682Please respect copyright.PENANAWB9hiFuXHn
57682Please respect copyright.PENANAj0ndgAosWa
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
57682Please respect copyright.PENANAC2aYoZJkjW
57682Please respect copyright.PENANArEAOg3iC5Z
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
57682Please respect copyright.PENANA6R5dZm5GKz
57682Please respect copyright.PENANAr6emX6easF
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
57682Please respect copyright.PENANATDdMOm4siL
57682Please respect copyright.PENANASOpAwE4uFG
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
57682Please respect copyright.PENANA3T7a9xcaUF
57682Please respect copyright.PENANAojpWYUqCUh
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
57682Please respect copyright.PENANAhQ6lBm7jzA
57682Please respect copyright.PENANAMTBQ1OPbqt
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
57682Please respect copyright.PENANAeWqI8e8tOj
57682Please respect copyright.PENANAofdbKygD6j
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
57682Please respect copyright.PENANAAmJbO1xP35
57682Please respect copyright.PENANAVnHpsCWAbm
“Iya. Kapan kita survey?”
57682Please respect copyright.PENANAtBFDS2fBOr
57682Please respect copyright.PENANAoyyZUzqt2m
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
57682Please respect copyright.PENANAfcipBjNEbo
57682Please respect copyright.PENANA7IBo3lv0lC
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
57682Please respect copyright.PENANAWJjoUtDlmu
57682Please respect copyright.PENANAO8s4UoLC7H
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
57682Please respect copyright.PENANA8dDQLhId9X
57682Please respect copyright.PENANAsvX8JxMwFR
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
57682Please respect copyright.PENANAaCxlVSx6Vg
57682Please respect copyright.PENANAQ94Vh1quTv
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
57682Please respect copyright.PENANA2uZKvYA8kJ
57682Please respect copyright.PENANA3mRioTykQ3
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
57682Please respect copyright.PENANAsKlr1AjpqG
57682Please respect copyright.PENANAX5AoXFjfU3
“Baik Mas. Thank you.”
57682Please respect copyright.PENANAgg6tC3HK7C
57682Please respect copyright.PENANAqNBJmhA6px
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
57682Please respect copyright.PENANARuFuiVc4qs
57682Please respect copyright.PENANAMtlBqVXEbp
“Siap Pak !” sahut sopirku.
57682Please respect copyright.PENANAsvh2HO2v5k
57682Please respect copyright.PENANAeX1VF9xcFa
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
57682Please respect copyright.PENANAxJ8rU61Shi
57682Please respect copyright.PENANAmGeW3IQ9ij
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
57682Please respect copyright.PENANApvS2rVDh8G
57682Please respect copyright.PENANAFwA0E357bK
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
57682Please respect copyright.PENANA9tC8S9HLp8
57682Please respect copyright.PENANAdAgoUHwSzc
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
57682Please respect copyright.PENANAZ1mrLKGHl2
57682Please respect copyright.PENANAJEQ0DOdb2n
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
57682Please respect copyright.PENANAnPbAhVHqhU
57682Please respect copyright.PENANA7Jl7IaiQnH
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
57682Please respect copyright.PENANAIbGU2IcFgy
57682Please respect copyright.PENANAtM3jaj8mTY
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
57682Please respect copyright.PENANAEpuuETdaJm
57682Please respect copyright.PENANAzn22UtZ4zm
“Kira-kira begitulah.”
57682Please respect copyright.PENANAY80MdXQfLE
57682Please respect copyright.PENANARgMOgRgB4X
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
57682Please respect copyright.PENANANqVIdxfFzW
57682Please respect copyright.PENANAPujypePWrF
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
57682Please respect copyright.PENANAjEpImXzztQ
57682Please respect copyright.PENANAY8q9VJxde5
57682Please respect copyright.PENANAfyn1PGoHlE
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
57682Please respect copyright.PENANAcASHPk16aa
57682Please respect copyright.PENANAIE17222Fu4
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
57682Please respect copyright.PENANAeGSiEpqmfQ
57682Please respect copyright.PENANARYn3wQENmP
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
57682Please respect copyright.PENANAs07HRDgMgD
57682Please respect copyright.PENANAq12KxtTVfS
“O, yang perawan tua itu Pak?”
57682Please respect copyright.PENANAjTjvKs96Kz
57682Please respect copyright.PENANARvvHU2FCVa
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
57682Please respect copyright.PENANA4nJ7mhPFWC
57682Please respect copyright.PENANA136hqCXp67
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
57682Please respect copyright.PENANAgbmLD6DkLh
57682Please respect copyright.PENANAcOnzQWqOnR
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
57682Please respect copyright.PENANAIP1eG1vNCw
57682Please respect copyright.PENANAyx8AV8fbcS
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
57682Please respect copyright.PENANA2H2qScH1zk
57682Please respect copyright.PENANA92JEz7ZQMq
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
57682Please respect copyright.PENANAZCEjpwE42L
57682Please respect copyright.PENANAOn0vofaOXk
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
57682Please respect copyright.PENANAAygKEJuIHO
57682Please respect copyright.PENANAdxAbBaQmHN
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
57682Please respect copyright.PENANAbzkLNyvfp5
57682Please respect copyright.PENANA2eEhiKe3Ov
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
57682Please respect copyright.PENANAF9uBRneskK
57682Please respect copyright.PENANA5oiUXKjEr6
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
57682Please respect copyright.PENANAzXakAtlr9H
57682Please respect copyright.PENANAIICkKNFVs9
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
57682Please respect copyright.PENANAMFtPW2m3Kw
57682Please respect copyright.PENANAwP5g7p1j3w
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
57682Please respect copyright.PENANAex1DYnm7Ih
57682Please respect copyright.PENANAWmS7HpzgLo
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
57682Please respect copyright.PENANASiGtGijidb
57682Please respect copyright.PENANAgeaU2rX7s2
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
57682Please respect copyright.PENANArgm8CD5hRg
57682Please respect copyright.PENANA0joeBeMuiJ
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
57682Please respect copyright.PENANA1EkRo4FO7x
57682Please respect copyright.PENANA1GnU49H2sp
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
57682Please respect copyright.PENANAKP9dWJRPN8
57682Please respect copyright.PENANAii25e78WZ1
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
57682Please respect copyright.PENANA4Gs7J7QRIL
57682Please respect copyright.PENANARhSomunivY
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
57682Please respect copyright.PENANALVeaKvQrkx
57682Please respect copyright.PENANA0AT0nkegZj
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
57682Please respect copyright.PENANAnj3SCtc7G0
57682Please respect copyright.PENANAAk0B35q298
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
57682Please respect copyright.PENANAqYP8nj9VPh
57682Please respect copyright.PENANAAiKJ8nOJVK
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
57682Please respect copyright.PENANASKFTLCM8p8
57682Please respect copyright.PENANAR3YuzpkOKI
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
57682Please respect copyright.PENANAiOWkNdLK81
57682Please respect copyright.PENANAoMphXFh8RP
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
57682Please respect copyright.PENANArQHI6KKjkw
57682Please respect copyright.PENANAqz47JyqfP4
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
57682Please respect copyright.PENANA2NJarFR7Nf
57682Please respect copyright.PENANADyLF1vC1Ny
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
57682Please respect copyright.PENANA3PqauVGvuv
57682Please respect copyright.PENANARPcPvki6sl
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
57682Please respect copyright.PENANAwlgE9lsRiv
57682Please respect copyright.PENANAD7oVlT2788
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
57682Please respect copyright.PENANA7ZgDabqpwP
57682Please respect copyright.PENANAJjbq8JdNuU
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
57682Please respect copyright.PENANAHtW6fQ0kdV
57682Please respect copyright.PENANAcssNO8a92H
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
57682Please respect copyright.PENANAL5gezgTeg7
57682Please respect copyright.PENANA37kRbTgKE8
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
57682Please respect copyright.PENANA3LKUuMF7kM
57682Please respect copyright.PENANAtrBQv6zb7q
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
57682Please respect copyright.PENANAPCoTeLi1bT
57682Please respect copyright.PENANAbRf0atkW12
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
57682Please respect copyright.PENANAiIITDFAFR9
57682Please respect copyright.PENANAVZTCUZG6kL
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
57682Please respect copyright.PENANAuaQ39LO2y3
57682Please respect copyright.PENANAoTKxTYB7ce
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
57682Please respect copyright.PENANAQUAPphKb20
57682Please respect copyright.PENANAhUG0C8RSDN
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
57682Please respect copyright.PENANA9dVEw6FfYn
57682Please respect copyright.PENANAvTWuBaq1KH
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
57682Please respect copyright.PENANAJoft3CZxZf
57682Please respect copyright.PENANAjDitybwsfg
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
57682Please respect copyright.PENANAi6IS5cP8sF
57682Please respect copyright.PENANAfQf8zWJCKB
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
57682Please respect copyright.PENANARKF4s3h1yc
57682Please respect copyright.PENANAxIawAx8lfG
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
57682Please respect copyright.PENANAj62xRxvNw4
57682Please respect copyright.PENANAnK9mvv1aW2
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
57682Please respect copyright.PENANAd3fI7K3aVv
57682Please respect copyright.PENANAXcJ7iVTWhJ
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
57682Please respect copyright.PENANAbWuGOXO16h
57682Please respect copyright.PENANABvsRVwrCEx
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
57682Please respect copyright.PENANAy674ZdfTip
57682Please respect copyright.PENANAjmduIjUJcN
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
57682Please respect copyright.PENANAAfgILLR7Tu
57682Please respect copyright.PENANAU6yuRCh2vT
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
57682Please respect copyright.PENANAc6BC6iAqbR
57682Please respect copyright.PENANACpUFLXDIcr
“Iya, tapi bednya kan misah.”
57682Please respect copyright.PENANAfGtmquediD
57682Please respect copyright.PENANADo2J9ZBXzB
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
57682Please respect copyright.PENANAH5UjLlc3xh
57682Please respect copyright.PENANA6C5peqvqTu
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
57682Please respect copyright.PENANAdNX9kLU1co
57682Please respect copyright.PENANA2P3gFIARWb
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
57682Please respect copyright.PENANAhMaLy8hiWx
57682Please respect copyright.PENANAcEgaFuGiIe
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
57682Please respect copyright.PENANA8bBkkHv8Da
57682Please respect copyright.PENANAPNxluofs2g
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
57682Please respect copyright.PENANAenWLd8torK
57682Please respect copyright.PENANAwBV6oghpBj
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
57682Please respect copyright.PENANAmbBIjAZJgd
57682Please respect copyright.PENANAf1pbW0tro9
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
57682Please respect copyright.PENANA8E5dSP7vvJ
57682Please respect copyright.PENANAhbAZq3MJhI
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
57682Please respect copyright.PENANAkqSsZwDEQD
57682Please respect copyright.PENANA8evhLw3mq8
“Masa sih?”
57682Please respect copyright.PENANAU8SglQJ6uM
57682Please respect copyright.PENANAmgxpfEfb9V
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
57682Please respect copyright.PENANAw2cCod1laA
57682Please respect copyright.PENANAdBS4co6wdO
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
57682Please respect copyright.PENANAhp5HSB0PJo
57682Please respect copyright.PENANAM7MXYygRNZ
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
57682Please respect copyright.PENANALSN75xNLX8
57682Please respect copyright.PENANA4RkOLK7pCi
“Emang belum pernah pacaran?”
57682Please respect copyright.PENANANcT5qe06vl
57682Please respect copyright.PENANArxY1jmQo1e
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
57682Please respect copyright.PENANA9dL8VJsci5
57682Please respect copyright.PENANAVgJblR1AxA
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
57682Please respect copyright.PENANA7Qjx1VIjy8
57682Please respect copyright.PENANA0asTin0qnH
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
57682Please respect copyright.PENANAIgRhq4HCei
57682Please respect copyright.PENANA1H1kJGnbqc
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
57682Please respect copyright.PENANA2Dx9YTPRL3
57682Please respect copyright.PENANAWRYwuStEGt
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
57682Please respect copyright.PENANA1sVhQLlH7g
57682Please respect copyright.PENANAXlhpAYZQkn
“Mmm…degdegan, Mas.”
57682Please respect copyright.PENANAEXG4zKpdqW
57682Please respect copyright.PENANA8TqOpgPCio
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
57682Please respect copyright.PENANApWpKSyOVk0
57682Please respect copyright.PENANAhz9DRQBDuO
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
57682Please respect copyright.PENANA7VoNA7eEdQ
57682Please respect copyright.PENANANfXNhoQ3O7
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
57682Please respect copyright.PENANAsEGZHPuQuI
57682Please respect copyright.PENANACzt8Rc2nnW
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
57682Please respect copyright.PENANAdsTbXsrhHD
57682Please respect copyright.PENANA0tS02Kri1m
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
57682Please respect copyright.PENANAdpEPieuEmZ
57682Please respect copyright.PENANAlqtnJTOlKt
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
57682Please respect copyright.PENANAxFqLRWLEiv
57682Please respect copyright.PENANArSCv1NQJTk
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
57682Please respect copyright.PENANARPPpRLF8lN
57682Please respect copyright.PENANAE3IZ8tcK7c
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
57682Please respect copyright.PENANAs7uDDSLbvT
57682Please respect copyright.PENANAAmOPREvCia
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
57682Please respect copyright.PENANAGreZR0qSPB
57682Please respect copyright.PENANAtJD3ovSZRv
“Malu…” sahutnya.
57682Please respect copyright.PENANAHALw9nKiq2
57682Please respect copyright.PENANAekjlJkmmAt
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
57682Please respect copyright.PENANA4ho28QtCh3
57682Please respect copyright.PENANARVpfzXUcC9
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
57682Please respect copyright.PENANAinZTrRAmNS
57682Please respect copyright.PENANAaSZrk7gFAH
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
57682Please respect copyright.PENANAo0NCSCIHHQ
57682Please respect copyright.PENANAh2kAQvTBQH
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
57682Please respect copyright.PENANAxu5m7rJNZm
57682Please respect copyright.PENANAp8AyXqB0Ky
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
57682Please respect copyright.PENANAsqfWqbOmnx
57682Please respect copyright.PENANA525lbbR7u1
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
57682Please respect copyright.PENANACa716weD9J
57682Please respect copyright.PENANA4IKTKDMzzS
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
57682Please respect copyright.PENANAI1eTLxfdUP
57682Please respect copyright.PENANAGuF9VLYAAb
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
57682Please respect copyright.PENANABqIUQbTJKD
57682Please respect copyright.PENANAXd3G73Bygq
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
57682Please respect copyright.PENANAr7pWCuqIFT
57682Please respect copyright.PENANAQD59tJMsUl
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
57682Please respect copyright.PENANAp2jABvkTFZ
57682Please respect copyright.PENANAD9BkOD9Dch
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
57682Please respect copyright.PENANAWhXoLkwcuS
57682Please respect copyright.PENANA6FG8PTikdG
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
57682Please respect copyright.PENANAdmWXXrqSSa
57682Please respect copyright.PENANApGUTniRIHo
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
57682Please respect copyright.PENANAO559SzHnDk
57682Please respect copyright.PENANAkMLuPkr6Z2
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
57682Please respect copyright.PENANA4xZtPc2ybo
57682Please respect copyright.PENANAvzvVLEuWuu
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
57682Please respect copyright.PENANAAQDG7MhWbD
57682Please respect copyright.PENANADqP0kORsBs
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
57682Please respect copyright.PENANA2fIf8xZVPX
57682Please respect copyright.PENANAYMDeH5dsZl
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
57682Please respect copyright.PENANA5OuWB2ydCb
57682Please respect copyright.PENANAYWNiKtJgA8
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
57682Please respect copyright.PENANAQ3Fl0J56ZQ
57682Please respect copyright.PENANAXQ585ijRvp
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
57682Please respect copyright.PENANAurjJyA2l2k
57682Please respect copyright.PENANAxl5En75snU
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
57682Please respect copyright.PENANA97A8D8RdQC
57682Please respect copyright.PENANAcKyO1yBI7f
“Masa sih?”
57682Please respect copyright.PENANAW9F6uqWan6
57682Please respect copyright.PENANAkvUEVMO3bE
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
57682Please respect copyright.PENANASODmzwkDQg
57682Please respect copyright.PENANAcX3r1zHo3i
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
57682Please respect copyright.PENANA7ycis0u8BB
57682Please respect copyright.PENANAZAgpqVXejD
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
57682Please respect copyright.PENANAnCXqD40pG3
57682Please respect copyright.PENANAB9VT8BpTLd
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
57682Please respect copyright.PENANAODihvWmpbr
57682Please respect copyright.PENANAcQudIoUPTT
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
57682Please respect copyright.PENANAtYDBVBf8fe
57682Please respect copyright.PENANA7IeUAVByCp
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
57682Please respect copyright.PENANAHvSsswMihF
57682Please respect copyright.PENANAiRLuOauxmZ
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
57682Please respect copyright.PENANAQA5FGhnxgc
57682Please respect copyright.PENANAu5Vb7LqHs7
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
57682Please respect copyright.PENANAMndKZRHRof
57682Please respect copyright.PENANANBeLjdw1uR
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
57682Please respect copyright.PENANAqSUIbJ35PT
57682Please respect copyright.PENANAlAO1TtH3vm
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
57682Please respect copyright.PENANAkHeCoPUkra
57682Please respect copyright.PENANAgCAHOBe2qX
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
57682Please respect copyright.PENANA6bLtXZFwxd
57682Please respect copyright.PENANA1hIPv4mT00
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
57682Please respect copyright.PENANAoxB0cNpiNT
57682Please respect copyright.PENANAXtjPh8P9LY
“Lalu?”
57682Please respect copyright.PENANAT4ZJCvQoJ3
57682Please respect copyright.PENANATPeybGjQlg
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
57682Please respect copyright.PENANAx5pIMhhUwq
57682Please respect copyright.PENANAS84Wf1RnV7
“Iya Mas.”
57682Please respect copyright.PENANAfdJ5KPwfoU
57682Please respect copyright.PENANA7hPOmagXR2
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
57682Please respect copyright.PENANAEsKHQSh8sv
57682Please respect copyright.PENANAggrtEZlF0j
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
57682Please respect copyright.PENANAm7oRIPsKvs
57682Please respect copyright.PENANAhw1n90ltDc
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
57682Please respect copyright.PENANA8SngvjRb6C
57682Please respect copyright.PENANAglPmicc2TO
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
57682Please respect copyright.PENANACxVypIBjv2
57682Please respect copyright.PENANAFixOhMdx35
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
57682Please respect copyright.PENANAVzBksKvjiS
57682Please respect copyright.PENANAZd7s0fFYVl
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
57682Please respect copyright.PENANAbHPZSI7EDr
57682Please respect copyright.PENANATYsOWqE110
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
57682Please respect copyright.PENANAaahdIgGYVd
57682Please respect copyright.PENANALPkZ7H5YAF
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
57682Please respect copyright.PENANAQsH7rXy13W
57682Please respect copyright.PENANAWzSAHIdvJ4
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
57682Please respect copyright.PENANAdCEmEN0oMA
57682Please respect copyright.PENANAeOO8ZJgD4O
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
57682Please respect copyright.PENANAOn8yLMN0pp
57682Please respect copyright.PENANA3nNSXcXMEQ
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
57682Please respect copyright.PENANAXE8SvrRNg2
57682Please respect copyright.PENANAstOC204ccO
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
57682Please respect copyright.PENANAXdII5szJHg
57682Please respect copyright.PENANAxZob5cxVLw
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
57682Please respect copyright.PENANAivZpZK8QvS
57682Please respect copyright.PENANAStmKZmbYS1
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
57682Please respect copyright.PENANAooGWBGYzIW
57682Please respect copyright.PENANAasEGWQX3uo
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
57682Please respect copyright.PENANAKkGQqb433r
57682Please respect copyright.PENANAbSmtNXwioa
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
57682Please respect copyright.PENANAx8TAQukNwP
Episode 4
57682Please respect copyright.PENANAOvdtvXb4QM
57682Please respect copyright.PENANAw3ptw0CfMs
57682Please respect copyright.PENANAmzErr7q1u7
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
57682Please respect copyright.PENANAY7bqTnQx0E
57682Please respect copyright.PENANAN8GdvbheFz
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
57682Please respect copyright.PENANAhPAtJpFUtp
57682Please respect copyright.PENANAKdU519YSuz
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
57682Please respect copyright.PENANA3dUavo1UJ2
57682Please respect copyright.PENANAUd18BAffzS
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
57682Please respect copyright.PENANA0jKs5bNZtK
57682Please respect copyright.PENANADl4tEirN8u
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
57682Please respect copyright.PENANAwwGGkdIiEX
57682Please respect copyright.PENANAGD3PjUEYjk
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
57682Please respect copyright.PENANAUA45ULa77B
57682Please respect copyright.PENANAeW9Wb7sjnF
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
57682Please respect copyright.PENANAaG4WZiYg8L
57682Please respect copyright.PENANApvH3rBQwvW
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
57682Please respect copyright.PENANAe7yuSgYFfT
57682Please respect copyright.PENANAelsgCKsRfW
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
57682Please respect copyright.PENANAJGH79sqZdp
57682Please respect copyright.PENANAATeqC1gKBo
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
57682Please respect copyright.PENANAsEvr4jAEjx
57682Please respect copyright.PENANAMafokHhUvM
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
57682Please respect copyright.PENANABTiJxZSQqF
57682Please respect copyright.PENANAaIktWNBKdw
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
57682Please respect copyright.PENANAZPQlTAyCZl
57682Please respect copyright.PENANAksGk4T8M9E
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
57682Please respect copyright.PENANA3BegbFbZsv
57682Please respect copyright.PENANAx5cY7XICGm
“Iya…putih dan mulus banget.”
57682Please respect copyright.PENANAnsrH8ZTFII
57682Please respect copyright.PENANApCJD6HSVON
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
57682Please respect copyright.PENANAD0ikcpxAQn
57682Please respect copyright.PENANAZdPXjTIAwq
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
57682Please respect copyright.PENANAIR9qv1mQj4
57682Please respect copyright.PENANAma1rjHxknL
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
57682Please respect copyright.PENANAdFQ6JJY0aK
57682Please respect copyright.PENANAHmbt2TpXwi
“Serius?”
57682Please respect copyright.PENANAYq24TXiFWt
57682Please respect copyright.PENANAc17xurz1aV
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
57682Please respect copyright.PENANAD1WWf1aq5z
57682Please respect copyright.PENANAJ7YGQvqeLk
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
57682Please respect copyright.PENANAtRqtyPnbDf
57682Please respect copyright.PENANAVs5AqzRqZs
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
57682Please respect copyright.PENANAErbPtmL3zD
57682Please respect copyright.PENANAOZoOnsmPnT
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
57682Please respect copyright.PENANAUY6E4qHAUc
57682Please respect copyright.PENANAspa6HTmxrU
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
57682Please respect copyright.PENANAELnfvdcJCZ
57682Please respect copyright.PENANAdDrWZFz0H0
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
57682Please respect copyright.PENANA8asphk388k
57682Please respect copyright.PENANAutdLbGowIn
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
57682Please respect copyright.PENANAOCiTByKDfV
57682Please respect copyright.PENANA4G7WicAJFe
“Terus?” aku memandang sahabatku.
57682Please respect copyright.PENANADfRtaXLvwA
57682Please respect copyright.PENANAlbHUNpSm4x
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
57682Please respect copyright.PENANAuuo0alR8Sa
57682Please respect copyright.PENANArPky6YfNTW
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
57682Please respect copyright.PENANA8hVt6tpSFH
57682Please respect copyright.PENANAHUlfUGXT4e
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
57682Please respect copyright.PENANAujgnT2aRgF
57682Please respect copyright.PENANAQfYuo8ueh3
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
57682Please respect copyright.PENANA6z68wA2cme
57682Please respect copyright.PENANAXABP3Jztyz
“Maksud Boss bersih gimana?”
57682Please respect copyright.PENANAsEpd18iJpE
57682Please respect copyright.PENANAcwsGQKp8Bs
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
57682Please respect copyright.PENANARk1H9miOXe
57682Please respect copyright.PENANAw8Jomvxdqa
“Oh…iya…iyaaa….”
57682Please respect copyright.PENANAuyLxzyyF2F
57682Please respect copyright.PENANALG9JnLckyR
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
57682Please respect copyright.PENANA4CpKfBbbHo
57682Please respect copyright.PENANAjqRUHVQuz9
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
57682Please respect copyright.PENANAaNuaJlG2w4
57682Please respect copyright.PENANAj5ESPK40q4
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
57682Please respect copyright.PENANAmLZ4CrmvCZ
57682Please respect copyright.PENANA4P8PngEdrQ
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
57682Please respect copyright.PENANAjiKKpFMdf9
57682Please respect copyright.PENANABmKuBh5Jue
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
57682Please respect copyright.PENANAFrVlJW6fq0
57682Please respect copyright.PENANAamzHmgbUm7
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
57682Please respect copyright.PENANASzEXmeZkui
57682Please respect copyright.PENANAi4wznDZI5X
“Oke.”
57682Please respect copyright.PENANADgrqnd6JDJ
57682Please respect copyright.PENANA4y239oCIqN
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
57682Please respect copyright.PENANAIEqmFsbfuj
57682Please respect copyright.PENANAJwiNlklNQl
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
57682Please respect copyright.PENANAOywIx5DJNJ
57682Please respect copyright.PENANADpL49tyrNT
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
57682Please respect copyright.PENANAglCOiC893A
57682Please respect copyright.PENANACgqJrUnMin
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
57682Please respect copyright.PENANAp79m3garXA
57682Please respect copyright.PENANAMJQL2Xn3L6
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
57682Please respect copyright.PENANAt5bq0HGAFp
57682Please respect copyright.PENANAmTyVvMzbRB
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
57682Please respect copyright.PENANA19fNx3q5si
57682Please respect copyright.PENANAXMwGrAAEEq
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
57682Please respect copyright.PENANAyGmQgWl0RO
57682Please respect copyright.PENANAOfCcMbdxVz
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
57682Please respect copyright.PENANAgspscK5Gym
57682Please respect copyright.PENANAf70hau4uFM
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
57682Please respect copyright.PENANAjCnr9kjYE6
57682Please respect copyright.PENANAQrWLvWUhPU
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
57682Please respect copyright.PENANAJgGmZOPkTf
57682Please respect copyright.PENANAefY19XuRGq
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
57682Please respect copyright.PENANATLp0X4wwgD
57682Please respect copyright.PENANASq0DHqtqLK
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
57682Please respect copyright.PENANAFhp42P5q7Y
57682Please respect copyright.PENANA5hWmBPFlpZ
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
57682Please respect copyright.PENANAq6r601te6c
57682Please respect copyright.PENANAPD5HtD8b9R
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
57682Please respect copyright.PENANAHr3prv0hkA
57682Please respect copyright.PENANAv4rBKrrtQS
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
57682Please respect copyright.PENANARVcBcXyir9
57682Please respect copyright.PENANAyh4gNLVQD2
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
57682Please respect copyright.PENANAikcaWAGI4V
57682Please respect copyright.PENANApqz9SFI2eS
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
57682Please respect copyright.PENANA0AuQU9jO6s
57682Please respect copyright.PENANADUelS93OWv
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
57682Please respect copyright.PENANANquhn1HhjJ
57682Please respect copyright.PENANAmpaGrqMzrt
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
57682Please respect copyright.PENANApuvFDJOanj
57682Please respect copyright.PENANAqjN5VSxhPJ
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
57682Please respect copyright.PENANA5rFoV9oBa7
57682Please respect copyright.PENANAqOl05i9I39
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
57682Please respect copyright.PENANA5OGRvB7TOY
57682Please respect copyright.PENANA6vlCf91FGO
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
57682Please respect copyright.PENANAWbVLVSEsIS
57682Please respect copyright.PENANAiptMuK5wez
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
57682Please respect copyright.PENANAup74vyLVy3
57682Please respect copyright.PENANAEs0ikbv38R
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
57682Please respect copyright.PENANAYJwcOS3WWC
57682Please respect copyright.PENANAHD2zqoKH6M
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
57682Please respect copyright.PENANAlyye9fQBSs
57682Please respect copyright.PENANAdiKwvm1GUM
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
57682Please respect copyright.PENANAuJWz6m7cl5
57682Please respect copyright.PENANApk80vjqIWc
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
57682Please respect copyright.PENANAI4tWvYgtVp
57682Please respect copyright.PENANA0DoOtwgynQ
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
57682Please respect copyright.PENANAtKhJtI8frf
57682Please respect copyright.PENANAhqfDGHUxTx
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
57682Please respect copyright.PENANA9c5hE2sgr2
57682Please respect copyright.PENANAJr3QQm706m
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
57682Please respect copyright.PENANAPCx8erRLMu
57682Please respect copyright.PENANAt2nTEzpl4f
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
57682Please respect copyright.PENANAKDxSBInvLv
57682Please respect copyright.PENANAH8UtEkI9lO
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
57682Please respect copyright.PENANArm4J0Ol4xp
57682Please respect copyright.PENANAGpOyzuG2ZI
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
57682Please respect copyright.PENANAHHHlloxZ1T
57682Please respect copyright.PENANAYfPQmPAAmF
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
57682Please respect copyright.PENANA3BxDEuYtF7
57682Please respect copyright.PENANAdhp6RNfUrM
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
57682Please respect copyright.PENANA9RxwJraS8G
57682Please respect copyright.PENANAotCIozJl8I
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
57682Please respect copyright.PENANAjTOGMb6K49
57682Please respect copyright.PENANA9oPzJGrTeL
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
57682Please respect copyright.PENANArcJvbfwGVp
57682Please respect copyright.PENANA0qtCJdb8xp
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
57682Please respect copyright.PENANAmmJrNYktnq
57682Please respect copyright.PENANA9dbrnvP0aL
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
57682Please respect copyright.PENANAsJMz4ZIrWF
57682Please respect copyright.PENANAFUesfKP27q
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
57682Please respect copyright.PENANAQD0QbT0C45
57682Please respect copyright.PENANAHMlAwYY1T4
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
57682Please respect copyright.PENANA32vbPATEi8
57682Please respect copyright.PENANAS9FFZ5faXv
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
57682Please respect copyright.PENANAJiMJFr7vMo
57682Please respect copyright.PENANAD9Iev67MMz
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
57682Please respect copyright.PENANACe1YqUO4FV
57682Please respect copyright.PENANADItdixKfNq
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
57682Please respect copyright.PENANAwmDRLVwb0m
57682Please respect copyright.PENANADn41rMQHEv
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
57682Please respect copyright.PENANAkbO8yAFEPf
57682Please respect copyright.PENANAOZ4KN46ltG
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
57682Please respect copyright.PENANAs9eN4FEl4H
57682Please respect copyright.PENANA9xNktpK1IL
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
57682Please respect copyright.PENANAG2hrR9WtNw
57682Please respect copyright.PENANARYeEb8tg4B
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
57682Please respect copyright.PENANAD5uTig4VQx
57682Please respect copyright.PENANAiqO2xNicnj
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
57682Please respect copyright.PENANASk1Pgn41qS
57682Please respect copyright.PENANAFCsL1iwI7r
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
57682Please respect copyright.PENANA26E8mXi4rA
57682Please respect copyright.PENANAFYmKpjcdoC
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
57682Please respect copyright.PENANAO72JheFZ3B
Episode 5
57682Please respect copyright.PENANAc7Zcal5Pwx
57682Please respect copyright.PENANACMr41Rj9pk
57682Please respect copyright.PENANAiuedvR8VkO
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
57682Please respect copyright.PENANAXgemCkNu7c
57682Please respect copyright.PENANAXin4b6sjT1
57682Please respect copyright.PENANA14ur24b9be
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
57682Please respect copyright.PENANASZ8FnTIrnW
57682Please respect copyright.PENANABZltyk3BVf
57682Please respect copyright.PENANAa128AZxkg2
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
57682Please respect copyright.PENANANsgn4N8FQa
57682Please respect copyright.PENANAzKFQvQhif4
57682Please respect copyright.PENANAldLIAv8TWh
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
57682Please respect copyright.PENANAErd9wIquIa
57682Please respect copyright.PENANAV7bQ1wdLEM
57682Please respect copyright.PENANAYmR7lBAZjd
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
57682Please respect copyright.PENANAlxUcfc4p8w
57682Please respect copyright.PENANASCzCMlHlTA
57682Please respect copyright.PENANAbBG0z7gAxW
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
57682Please respect copyright.PENANAPJ4Kf4TUGV
57682Please respect copyright.PENANAnnXpnFDB8x
57682Please respect copyright.PENANAkcBtQS4Fcj
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
57682Please respect copyright.PENANAizZZAHqVPu
57682Please respect copyright.PENANAaTGHJccLrb
57682Please respect copyright.PENANAFET3aLq0aP
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
57682Please respect copyright.PENANA353UxZAw19
57682Please respect copyright.PENANA4Ieurrc8r6
57682Please respect copyright.PENANAgLuVsPJAI2
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
57682Please respect copyright.PENANApIAYeZNYtF
57682Please respect copyright.PENANA2kW2caOBNY
57682Please respect copyright.PENANAtpIJn9SQQk
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
57682Please respect copyright.PENANArXbSlqjMeM
57682Please respect copyright.PENANA9NCo1i9KxF
57682Please respect copyright.PENANAkXYh0TIrmD
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
57682Please respect copyright.PENANAkVn3IbSf8L
57682Please respect copyright.PENANAEC0godRl63
57682Please respect copyright.PENANAbjy8J8nE7z
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
57682Please respect copyright.PENANA7KP2rbbAMt
57682Please respect copyright.PENANAURjM4yVXOR
57682Please respect copyright.PENANABeu1B4tLPL
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
57682Please respect copyright.PENANAGFrhaVAjUZ
57682Please respect copyright.PENANA8nH1rJqRch
57682Please respect copyright.PENANA1gqFU9u8ch
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
57682Please respect copyright.PENANAHzjVqIL2dU
57682Please respect copyright.PENANAfCRFkh22SO
57682Please respect copyright.PENANAIG989fsPiM
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
57682Please respect copyright.PENANA6BZF3EFPPj
57682Please respect copyright.PENANAW19EA8K3P4
57682Please respect copyright.PENANADd28BQh2Y8
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
57682Please respect copyright.PENANAdf8jUJHcQz
57682Please respect copyright.PENANA1OrIbN3hcW
57682Please respect copyright.PENANAilmLjHQfle
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
57682Please respect copyright.PENANAZ9QUx5duJb
57682Please respect copyright.PENANAjJNv7pLEUj
57682Please respect copyright.PENANARBb8BlVpza
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
57682Please respect copyright.PENANACSbrUlGwEn
57682Please respect copyright.PENANAO9Rzk8YPiA
57682Please respect copyright.PENANA5kzueMhxQk
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
57682Please respect copyright.PENANA4rJ1v0YOgo
57682Please respect copyright.PENANArEauSVh7GD
57682Please respect copyright.PENANArmc6ynkHXI
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
57682Please respect copyright.PENANAP4V2MY06Wi
57682Please respect copyright.PENANAQqb12vqOXA
57682Please respect copyright.PENANAOKYeqgBjSb
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
57682Please respect copyright.PENANA3RtE1UvzFT
57682Please respect copyright.PENANA2QqvE8s2lb
57682Please respect copyright.PENANAS6nc2HcXHP
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
57682Please respect copyright.PENANA15UoE2sK41
57682Please respect copyright.PENANA5Kw9aUPayz
57682Please respect copyright.PENANAzUXSU8XuIJ
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
57682Please respect copyright.PENANAK1Qpn19jwx
57682Please respect copyright.PENANAWIKHISUjlm
57682Please respect copyright.PENANAfMH83mmAZ2
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
57682Please respect copyright.PENANARZbOl6Gb2P
57682Please respect copyright.PENANAYoXKMOFA49
57682Please respect copyright.PENANAlZBiiL9JIf
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
57682Please respect copyright.PENANAoXMQQiV4FI
57682Please respect copyright.PENANAc2l3p5lGNS
57682Please respect copyright.PENANAjoG1bRbbWa
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
57682Please respect copyright.PENANApkTbgQQpg0
57682Please respect copyright.PENANAwP5edm2OIA
57682Please respect copyright.PENANADYgg62455e
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
57682Please respect copyright.PENANAfA57dQYpQu
57682Please respect copyright.PENANA5shgEEyzL8
57682Please respect copyright.PENANA0f43ALNmTg
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
57682Please respect copyright.PENANABCzeGXIjv0
57682Please respect copyright.PENANAzIR3wpmHIT
57682Please respect copyright.PENANALO0Jde66xN
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
57682Please respect copyright.PENANAlEUi6HKhpb
57682Please respect copyright.PENANAZpD3xRJruF
57682Please respect copyright.PENANAahsnF9NCeB
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
57682Please respect copyright.PENANAYyDRl7mT1K
57682Please respect copyright.PENANAB3daprEN0G
57682Please respect copyright.PENANAPKGoUZK6ur
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
57682Please respect copyright.PENANA3XGJOEB5X5
57682Please respect copyright.PENANA2NoH3Zu2xa
57682Please respect copyright.PENANABo0PG2VAuH
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
57682Please respect copyright.PENANAjbuSuxaoGy
57682Please respect copyright.PENANAj7sh7VbTGA
57682Please respect copyright.PENANAz9cciBoRRd
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
57682Please respect copyright.PENANAEHwqKXlwRq
57682Please respect copyright.PENANAN3NrijZ7Iy
57682Please respect copyright.PENANAO5dM0oSJ7T
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
57682Please respect copyright.PENANAjLQcKaiySX
57682Please respect copyright.PENANAceJl7YqjHa
57682Please respect copyright.PENANAePy6EeuAQR
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
57682Please respect copyright.PENANAwGGdtAfrog
57682Please respect copyright.PENANAWkcqMLZVIU
57682Please respect copyright.PENANAencciEeb00
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
57682Please respect copyright.PENANA6TBZoutF7v
57682Please respect copyright.PENANA5NPwv8Jocz
57682Please respect copyright.PENANAJzYn0Ml41c
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
57682Please respect copyright.PENANAc4J5jKSZwO
57682Please respect copyright.PENANAwYJYWgjbrK
57682Please respect copyright.PENANAqSiEXtzkzJ
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
57682Please respect copyright.PENANArnwBUbKboW
57682Please respect copyright.PENANAmaMeLDIWph
57682Please respect copyright.PENANA6VVTNZ4QYo
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
57682Please respect copyright.PENANAjyLUVR3Gci
57682Please respect copyright.PENANAZJnh5UjHKW
57682Please respect copyright.PENANAvWjMoog6sU
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
57682Please respect copyright.PENANAEqgcYIztUg
57682Please respect copyright.PENANA0D7lZK4uXc
57682Please respect copyright.PENANADvKlDR8Wpx
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
57682Please respect copyright.PENANA70jgVsSz1w
57682Please respect copyright.PENANAQUbWGAF2Kq
57682Please respect copyright.PENANAkX6hC8kt9H
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
57682Please respect copyright.PENANAtaZ8rsqY7b
57682Please respect copyright.PENANAVytBvlIrNk
57682Please respect copyright.PENANAr3g8mzJBPd
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
57682Please respect copyright.PENANAwbFsiURT2F
57682Please respect copyright.PENANAIIDj68Hogs
57682Please respect copyright.PENANAw0EFIGfB3h
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
57682Please respect copyright.PENANACmEDzFHuNh
57682Please respect copyright.PENANA16uksesQKd
57682Please respect copyright.PENANA1NZp7TurFX
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
57682Please respect copyright.PENANAChMMzyAHYN
57682Please respect copyright.PENANA8CU2a3Zzxb
57682Please respect copyright.PENANA5Y4VHMQ6bv
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
57682Please respect copyright.PENANAEJ3OkZvvJ8
57682Please respect copyright.PENANAtRovGuQ6Wa
57682Please respect copyright.PENANAod7vzm2JBI
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
57682Please respect copyright.PENANAx71yvBXFtx
57682Please respect copyright.PENANAGixwKgJjVA
57682Please respect copyright.PENANA1QubTHPWVH
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
57682Please respect copyright.PENANAAK9pfcdx8t
57682Please respect copyright.PENANAC8cXufkXn7
57682Please respect copyright.PENANAFPHmBD5ZAG
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
57682Please respect copyright.PENANAoVBsmmoOme
57682Please respect copyright.PENANAZ4za8WU7iB
57682Please respect copyright.PENANAjGVzhaep0o
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
57682Please respect copyright.PENANApaOsFFYwhI
57682Please respect copyright.PENANABoKnm53hgj
57682Please respect copyright.PENANAjLGcHtCppV
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
57682Please respect copyright.PENANAnT6UXk0dRx
57682Please respect copyright.PENANAO4mt0icGmS
57682Please respect copyright.PENANAntjKGmyJHZ
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
57682Please respect copyright.PENANAqP83ffCLIx
57682Please respect copyright.PENANAhhLxbB2ALi
57682Please respect copyright.PENANAf74zqDpIgS
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
57682Please respect copyright.PENANAOZvsXEC1ce
57682Please respect copyright.PENANALt8GaRKwWg
57682Please respect copyright.PENANAZ751f8az65
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
57682Please respect copyright.PENANA7suGX8i6qG
57682Please respect copyright.PENANAawL3v0yB9Z
57682Please respect copyright.PENANAQ3Tocrc8bN
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
57682Please respect copyright.PENANA8b2SciicnW
57682Please respect copyright.PENANALFt0mBAq6L
57682Please respect copyright.PENANAfK0kBPZ0jT
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
57682Please respect copyright.PENANAjEX9fflSN7
57682Please respect copyright.PENANAtGZoLQCchp
57682Please respect copyright.PENANAb9Ve7Tq4fs
“Tapi lebih enak kan?”
57682Please respect copyright.PENANAU0KlVb4Zv9
57682Please respect copyright.PENANAqdjBvVa48X
57682Please respect copyright.PENANAFfhaKcZeZP
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
57682Please respect copyright.PENANATcinDTUqnd
57682Please respect copyright.PENANAe10G06axl6
57682Please respect copyright.PENANA2tCbB4bWw4
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
57682Please respect copyright.PENANAulFSlDYKb3
57682Please respect copyright.PENANA2iXEqwEbJ8
57682Please respect copyright.PENANAWhF2dwXvXz
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
57682Please respect copyright.PENANAXdeJgU22iA
57682Please respect copyright.PENANAxr7JJ8Jep8
57682Please respect copyright.PENANA9byGNEMaLE
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
57682Please respect copyright.PENANAd6ZqGpZtV7
57682Please respect copyright.PENANAPeHkEX6tyr
57682Please respect copyright.PENANAdEY8mZqbDI
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
57682Please respect copyright.PENANA4XltAj01Tc
57682Please respect copyright.PENANAEvSV6NgvVj
57682Please respect copyright.PENANAXSJYxpVNEf
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
57682Please respect copyright.PENANAejhdwo4xUY
57682Please respect copyright.PENANAijlyN0tSqg
57682Please respect copyright.PENANAIUA1YfT78E
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
57682Please respect copyright.PENANAeEu7gt5KuZ
57682Please respect copyright.PENANAfEEsRCW9Sf
57682Please respect copyright.PENANASj3qEw1pPQ
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
57682Please respect copyright.PENANAcALv4LqaQd
57682Please respect copyright.PENANABK2BFGfSR4
57682Please respect copyright.PENANARZdyMboEGW
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
57682Please respect copyright.PENANAn19RQKPK2d
57682Please respect copyright.PENANAxXBKQGSdIm
57682Please respect copyright.PENANA317B4UeCb2
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
57682Please respect copyright.PENANAwQOjL56Q8G
57682Please respect copyright.PENANA1S54RBROJD
57682Please respect copyright.PENANABCDJiXWb3s
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
57682Please respect copyright.PENANAgLgR67Qldr
57682Please respect copyright.PENANAanB8NtBb0j
57682Please respect copyright.PENANAxr0gA5Fn4R
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
57682Please respect copyright.PENANAg1YPl32NTW
57682Please respect copyright.PENANATvJpwSETQg
57682Please respect copyright.PENANAvl9aGbku63
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
57682Please respect copyright.PENANA0NPpQmCYwM
57682Please respect copyright.PENANAyThQq0OZ9w
57682Please respect copyright.PENANADUsEAYgj20
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
57682Please respect copyright.PENANAwLE4WyBbeG
57682Please respect copyright.PENANA53jhMb1NhH
57682Please respect copyright.PENANAEJqec47Mdu
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
57682Please respect copyright.PENANAAN10FJLHX8
57682Please respect copyright.PENANAnmSFh2SRQY
57682Please respect copyright.PENANA9tVvuD3w6o
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
57682Please respect copyright.PENANAq15hClYWvu
57682Please respect copyright.PENANAVFrUhIncKk
57682Please respect copyright.PENANA0VyvVIJoUO
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
57682Please respect copyright.PENANAhivadL04xW
57682Please respect copyright.PENANAbSTfkELO1e
57682Please respect copyright.PENANA7k6luo1rFz
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
57682Please respect copyright.PENANAloL6e3bY6n
57682Please respect copyright.PENANAqZQLfhaBLV
57682Please respect copyright.PENANA6c4kPv8dTg
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
57682Please respect copyright.PENANAevwdIo0JPe
57682Please respect copyright.PENANAci2rIQbUYV
57682Please respect copyright.PENANA4SQCBMVL7m
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
57682Please respect copyright.PENANAhlE4AqglMS
57682Please respect copyright.PENANAhKivEshZcx
57682Please respect copyright.PENANAKQSU4yMFdJ
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
57682Please respect copyright.PENANAE3daicfY5w
57682Please respect copyright.PENANAYq2GKzCtbw
57682Please respect copyright.PENANAABa0O4uF4z
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
57682Please respect copyright.PENANAg7yzx6G3br
57682Please respect copyright.PENANALNxqZ1uXeX
57682Please respect copyright.PENANAfqaqxnNTxN
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
57682Please respect copyright.PENANAGNhTVKi4tX
57682Please respect copyright.PENANAJlVv1fSkjL
57682Please respect copyright.PENANAYX0NDEStef
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
57682Please respect copyright.PENANANcTAFymsvz
57682Please respect copyright.PENANA1ULvFcMqcx
57682Please respect copyright.PENANAYlH3IV1vTW
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
57682Please respect copyright.PENANABJTfqMkb9K
57682Please respect copyright.PENANAe6U6PxY4T0
57682Please respect copyright.PENANAFvzNbXYH5x
57682Please respect copyright.PENANAGFeUMDRhW1
57682Please respect copyright.PENANAtzOWaNdOvK
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
57682Please respect copyright.PENANA2LNg3sIi7K
57682Please respect copyright.PENANA8GEspLe6wR
57682Please respect copyright.PENANAptlX1NvsLW
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
57682Please respect copyright.PENANAlc4tj0SR8F
57682Please respect copyright.PENANAfJw8n1eNeM
57682Please respect copyright.PENANAQ3Xj6xvzyJ
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
57682Please respect copyright.PENANAhLrrCbrXwY
57682Please respect copyright.PENANAUuaxUjQZqh
57682Please respect copyright.PENANA7CjVEnLbbz
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
57682Please respect copyright.PENANANtN6WiAtNF
57682Please respect copyright.PENANAcsS5vx7YVA
57682Please respect copyright.PENANAVTRuEe0xX6
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
57682Please respect copyright.PENANAYE6NMILU1r
Episode 6
57682Please respect copyright.PENANAqkuJ05IJcf
57682Please respect copyright.PENANADNzHcFsGoX
57682Please respect copyright.PENANAwj6PKJi4fR
57682Please respect copyright.PENANAaliFJhbhRt
57682Please respect copyright.PENANAYLzadPhSlG
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
57682Please respect copyright.PENANA8To2YzMJcb
57682Please respect copyright.PENANATHDg9UwxIY
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
57682Please respect copyright.PENANAJf3yOwHMXP
57682Please respect copyright.PENANAtFeKILsmOH
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
57682Please respect copyright.PENANAu2h9e9chto
57682Please respect copyright.PENANA76cJo2DcFr
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
57682Please respect copyright.PENANAgqTC32yrPi
57682Please respect copyright.PENANAezxV8vL0CZ
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
57682Please respect copyright.PENANA4B4ZX7gsEz
57682Please respect copyright.PENANAzjDhiJUNdk
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
57682Please respect copyright.PENANAzzEULB5izW
57682Please respect copyright.PENANAtAkoVRcke7
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
57682Please respect copyright.PENANAuB5E6MQjB6
57682Please respect copyright.PENANAcRFgEBPzFL
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
57682Please respect copyright.PENANAWEgzjJUxl4
57682Please respect copyright.PENANAaMt3xOQ2HQ
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
57682Please respect copyright.PENANAzm45Birp3w
57682Please respect copyright.PENANA0IodkfmqT5
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
57682Please respect copyright.PENANAl4ihj7ATBK
57682Please respect copyright.PENANAJ4weV0aSDJ
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
57682Please respect copyright.PENANAM01BrPWvIl
57682Please respect copyright.PENANA0FdsvhAFaM
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
57682Please respect copyright.PENANAGzhORO7zkY
57682Please respect copyright.PENANA43h8IB6roo
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
57682Please respect copyright.PENANAhVr2NTxqkE
57682Please respect copyright.PENANAXvKkQ6ASLs
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
57682Please respect copyright.PENANAWn9rVDdjKd
57682Please respect copyright.PENANAx8ENJkXOol
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
57682Please respect copyright.PENANAt1GrrIGtot
57682Please respect copyright.PENANAhmOSfSxw1P
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
57682Please respect copyright.PENANA0GhB7CdVt1
57682Please respect copyright.PENANAMuHELbymet
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
57682Please respect copyright.PENANAOv0tik8kwM
57682Please respect copyright.PENANAvv0aMtxmnZ
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
57682Please respect copyright.PENANAT42Wf7nTn1
57682Please respect copyright.PENANAbqFaTPzaTT
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
57682Please respect copyright.PENANA8YxmKhMpvJ
57682Please respect copyright.PENANA87qj3yE3qr
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
57682Please respect copyright.PENANAZyJ0uaMm2h
57682Please respect copyright.PENANAtrsOSi1tYZ
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
57682Please respect copyright.PENANAR1el8GLegc
57682Please respect copyright.PENANAWLFeH4BBj2
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
57682Please respect copyright.PENANAUg36DKeIAi
57682Please respect copyright.PENANAf5Ga7ba2h1
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
57682Please respect copyright.PENANAmbZOzpSiiB
57682Please respect copyright.PENANAQm0zxEP9br
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
57682Please respect copyright.PENANAsPehRRZSf6
57682Please respect copyright.PENANACOONQOQnfi
“Ooo…belum menikah?”
57682Please respect copyright.PENANALWEclqCcF7
57682Please respect copyright.PENANArtqaYXngFs
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
57682Please respect copyright.PENANAZB7aQRF9a9
57682Please respect copyright.PENANAIrmzeK06m5
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
57682Please respect copyright.PENANAiGwFWnweYQ
57682Please respect copyright.PENANAukbq2dfFjp
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
57682Please respect copyright.PENANAiu3I6KsqBb
57682Please respect copyright.PENANAFehNNpjVxL
“Sakit apa?”
57682Please respect copyright.PENANAPN5hekGyQx
57682Please respect copyright.PENANAPmodfyNZiC
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
57682Please respect copyright.PENANAXhNYlLQYnH
57682Please respect copyright.PENANAdK7r5tmsbi
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
57682Please respect copyright.PENANA7wY1X908rd
57682Please respect copyright.PENANAm1zg1y9vIR
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
57682Please respect copyright.PENANAxcUSkIXGmw
57682Please respect copyright.PENANAQHRYOUdO0z
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
57682Please respect copyright.PENANAl6bI81xjuy
57682Please respect copyright.PENANAcmTJkBlzr4
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
57682Please respect copyright.PENANAUUbfIchYWs
57682Please respect copyright.PENANApMLV8fDMsY
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
57682Please respect copyright.PENANAyJchKWZ7nG
57682Please respect copyright.PENANArukLMJBNOU
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
57682Please respect copyright.PENANArweSAFa17i
57682Please respect copyright.PENANA3DkT77CSB8
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
57682Please respect copyright.PENANAIkCCt3T7mA
57682Please respect copyright.PENANAl9BogCiIZe
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
57682Please respect copyright.PENANAs4aWYnjJdG
57682Please respect copyright.PENANAZb17LjH0Wt
Tapi dari mana aku harus memulainya?
57682Please respect copyright.PENANAnR0RX4819s
57682Please respect copyright.PENANAJVUkPaaQiQ
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
57682Please respect copyright.PENANAwPtGyQcObt
57682Please respect copyright.PENANAlkFYSboShZ
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
57682Please respect copyright.PENANA1dSov9Mu0E
57682Please respect copyright.PENANADw88eeqOEw
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
57682Please respect copyright.PENANAP5sIz7yd9Z
57682Please respect copyright.PENANALMNrRX5D2w
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
57682Please respect copyright.PENANAFXOpyHNeeh
57682Please respect copyright.PENANAMStqYmPJ8G
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
57682Please respect copyright.PENANAl9OVMRGNky
57682Please respect copyright.PENANAw7eyvvsErR
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
57682Please respect copyright.PENANA9KGgZwcB5A
57682Please respect copyright.PENANAmnE14dM8vX
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
57682Please respect copyright.PENANAmQdvU0DBBr
57682Please respect copyright.PENANAlb4T059OPI
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
57682Please respect copyright.PENANAckhxuYfwbP
57682Please respect copyright.PENANAKwzLuaNdXY
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
57682Please respect copyright.PENANARm13awQzTq
57682Please respect copyright.PENANAhjzwf0hZq2
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
57682Please respect copyright.PENANANs36mkgF3s
57682Please respect copyright.PENANAB0Lw1SLx1z
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
57682Please respect copyright.PENANAfrLMqr9G71
57682Please respect copyright.PENANAiV9Rc0HGZr
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
57682Please respect copyright.PENANAKPv1d6npqN
57682Please respect copyright.PENANAUU5ywD1PsE
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
57682Please respect copyright.PENANAHBdbxfZsad
57682Please respect copyright.PENANA4ktbSA48RP
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
57682Please respect copyright.PENANABB91nFTYHN
57682Please respect copyright.PENANAIBGbQ6N4RZ
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
57682Please respect copyright.PENANAOy7R4g14bP
57682Please respect copyright.PENANAqUvLF29qsj
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
57682Please respect copyright.PENANAuzElQA6Ydy
57682Please respect copyright.PENANAwD93HAZM5k
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
57682Please respect copyright.PENANAh9oeELwjjX
57682Please respect copyright.PENANARugSf9gnUE
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
57682Please respect copyright.PENANA26FpZsa4ic
57682Please respect copyright.PENANAKHvYLesIpK
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
57682Please respect copyright.PENANATBXHBzFfuJ
57682Please respect copyright.PENANAGngEY1i6hy
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
57682Please respect copyright.PENANAro6unHBhgy
57682Please respect copyright.PENANAC995z8KJSL
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
57682Please respect copyright.PENANAeZ5SYkUxe1
57682Please respect copyright.PENANA8Z4uZ0ctGA
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
57682Please respect copyright.PENANAReNghef2HQ
57682Please respect copyright.PENANAQtsfzDdd4v
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
57682Please respect copyright.PENANA5MXshhsoY9
57682Please respect copyright.PENANAWAuhukWLpt
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
57682Please respect copyright.PENANAv1rRLNUM3z
57682Please respect copyright.PENANAeVMNyHNNEf
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
57682Please respect copyright.PENANAhqu2iAqlrQ
57682Please respect copyright.PENANAh2CEJA7euh
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
57682Please respect copyright.PENANAKxGJvAvwfX
57682Please respect copyright.PENANAN750dD8DVm
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
57682Please respect copyright.PENANARu4Fp4sewW
57682Please respect copyright.PENANAQyJks48isC
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
57682Please respect copyright.PENANA9ZvKaTj0z1
57682Please respect copyright.PENANAUS7QiVI977
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
57682Please respect copyright.PENANADXpTYrCa4t
57682Please respect copyright.PENANAcPBkybLqLV
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
57682Please respect copyright.PENANA0WT5wtKv8D
57682Please respect copyright.PENANAM4rESzWTF3
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
57682Please respect copyright.PENANAKYIrBTmihs
57682Please respect copyright.PENANAJDYgrQVW65
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
57682Please respect copyright.PENANA02lZaJz1t0
57682Please respect copyright.PENANACHZruRwuvT
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
57682Please respect copyright.PENANAzWwArPhDdp
57682Please respect copyright.PENANAkSQT5SFPjl
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
57682Please respect copyright.PENANAFFNLbP6ba2
57682Please respect copyright.PENANAqJbrWvVSp4
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
57682Please respect copyright.PENANAVwOfTNz0f1
57682Please respect copyright.PENANAC0mQpa8Eon
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
57682Please respect copyright.PENANAAGM14N1MlS
57682Please respect copyright.PENANAk46XVvIJVR
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
57682Please respect copyright.PENANAvz0NKRzbZ6
57682Please respect copyright.PENANAgD2bz2jMpi
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns216.73.216.51da2