
1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
49592Please respect copyright.PENANA3yUNVC8WP6
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
49592Please respect copyright.PENANAYh8xjQCkac
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
49592Please respect copyright.PENANAFgQqgGhBTi
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
49592Please respect copyright.PENANAScl3gHeIZI
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
49592Please respect copyright.PENANAvXritXUXW8
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
49592Please respect copyright.PENANAhoDmT5tpBk
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
49592Please respect copyright.PENANAL6LxA8f6iL
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
49592Please respect copyright.PENANAjVIJFhHsoH
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
49592Please respect copyright.PENANAXAxP6tpg7C
49592Please respect copyright.PENANAQZaPYYKjOD
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
49592Please respect copyright.PENANAz5iwHwrFCn
49592Please respect copyright.PENANAZ1OudwHJFi
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
49592Please respect copyright.PENANAvAr9NtEOh8
49592Please respect copyright.PENANAi7ZPDRpOz2
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
49592Please respect copyright.PENANAiBbcDLYjb8
49592Please respect copyright.PENANA5WQTN1pzp6
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
49592Please respect copyright.PENANAVFKqg51xpx
49592Please respect copyright.PENANAeqqhmdeKN7
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
49592Please respect copyright.PENANA1YUHQafkqp
49592Please respect copyright.PENANAdgZf91ptLf
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
49592Please respect copyright.PENANAtMj8Y7K1Ts
49592Please respect copyright.PENANAE7RXCPPSys
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
49592Please respect copyright.PENANASg9muuq0OU
49592Please respect copyright.PENANA8qICyukpgf
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
49592Please respect copyright.PENANAGfriML2tg0
49592Please respect copyright.PENANAROZIsxPeYd
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
49592Please respect copyright.PENANAnR3qY2MpeN
49592Please respect copyright.PENANA727qyGxyER
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
49592Please respect copyright.PENANA1DJVcvHmok
49592Please respect copyright.PENANAf8R6X49LsN
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
49592Please respect copyright.PENANAlANEoAjuCd
49592Please respect copyright.PENANAcwqLpsuKOt
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
49592Please respect copyright.PENANA8Tjmx9ln8u
49592Please respect copyright.PENANA3DXuobSLVI
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
49592Please respect copyright.PENANAeAveRDeTvi
49592Please respect copyright.PENANAO0f5Wi9fAF
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
49592Please respect copyright.PENANAQtrSndP9FI
49592Please respect copyright.PENANAWwW3WobSi7
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
49592Please respect copyright.PENANAmr0EW5lNYK
49592Please respect copyright.PENANArHeYjkb5nC
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
49592Please respect copyright.PENANA24yv3TyCjI
49592Please respect copyright.PENANAu6wcgDOgyY
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
49592Please respect copyright.PENANAipZI1qEiYA
49592Please respect copyright.PENANAiSVOO8zwXF
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
49592Please respect copyright.PENANAD0JwGwzb94
49592Please respect copyright.PENANAoxSXigf3sM
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
49592Please respect copyright.PENANA4WtGOZJmM3
49592Please respect copyright.PENANA3nA5rUughR
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
49592Please respect copyright.PENANAJS99aX8fop
49592Please respect copyright.PENANANx5qpLX8cB
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
49592Please respect copyright.PENANAeaOnmBRn1i
49592Please respect copyright.PENANAeD6G9uZt1Y
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
49592Please respect copyright.PENANAObBH1wlClg
49592Please respect copyright.PENANAlqfNwYHl8T
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
49592Please respect copyright.PENANAbI6KUP0TUw
49592Please respect copyright.PENANA11mkB29Xwt
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
49592Please respect copyright.PENANABlmxs1KzjZ
49592Please respect copyright.PENANAbBoz6XuYSF
49592Please respect copyright.PENANARMdJb11Lvg
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
49592Please respect copyright.PENANAGqBXxTXeRP
49592Please respect copyright.PENANAdHOFQ3Nx5a
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
49592Please respect copyright.PENANAs817FfzGVd
49592Please respect copyright.PENANAbyalTgJ9FL
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
49592Please respect copyright.PENANAvJGM2TOCiw
49592Please respect copyright.PENANAoJ9pWDilFF
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
49592Please respect copyright.PENANAEn4jj0zp4e
49592Please respect copyright.PENANArBde4WEPGR
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
49592Please respect copyright.PENANAledWr8Yoyh
49592Please respect copyright.PENANABLK2dBon4T
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
49592Please respect copyright.PENANAmHTSywgzof
49592Please respect copyright.PENANAZHo0czn6f4
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
49592Please respect copyright.PENANAsFTOlRLQxx
49592Please respect copyright.PENANAV0OIgtBwnH
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
49592Please respect copyright.PENANAR2xrpMWInd
49592Please respect copyright.PENANANagmG1E1LU
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
49592Please respect copyright.PENANACp6AsJdBro
49592Please respect copyright.PENANAFw6iego2M3
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
49592Please respect copyright.PENANAYdXUOe1mQa
49592Please respect copyright.PENANAIBGHtzl0rL
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
49592Please respect copyright.PENANA7hiBwCTSM5
49592Please respect copyright.PENANAJ98JzYHriJ
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
49592Please respect copyright.PENANAWZjLzhRi4f
49592Please respect copyright.PENANA66ycXiMKBo
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
49592Please respect copyright.PENANAA3OMHVncxX
49592Please respect copyright.PENANAwCngbFWlIj
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
49592Please respect copyright.PENANAcv9qQxysLs
49592Please respect copyright.PENANAZUwC2cfxXy
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
49592Please respect copyright.PENANAaPT5n3ixcB
49592Please respect copyright.PENANAoOoiNVZKcJ
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
49592Please respect copyright.PENANAuTO34QytfR
49592Please respect copyright.PENANAyOUPDFwsLb
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
49592Please respect copyright.PENANAuXSZNDwH9S
49592Please respect copyright.PENANAr2lkOP4NqZ
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
49592Please respect copyright.PENANAjs92dUZyFE
49592Please respect copyright.PENANAyDkjOAM7nu
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
49592Please respect copyright.PENANADAfobD3C8m
49592Please respect copyright.PENANAkpZJCed97t
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
49592Please respect copyright.PENANAgAm3Jn0iPT
49592Please respect copyright.PENANAvd5wID8GtJ
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
49592Please respect copyright.PENANA5j6SGAwUPt
49592Please respect copyright.PENANAxQVGuddQlr
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
49592Please respect copyright.PENANA2O9sLhCB9E
49592Please respect copyright.PENANAawaVr8YsRP
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
49592Please respect copyright.PENANAyZBL1GBEb7
49592Please respect copyright.PENANAQoJqLKVffn
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
49592Please respect copyright.PENANA5KaDne2lmo
49592Please respect copyright.PENANAIcAxRmEcod
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
49592Please respect copyright.PENANA7oMxcN94ix
49592Please respect copyright.PENANA4VDl5A382S
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
49592Please respect copyright.PENANAwVGPl3PjN8
49592Please respect copyright.PENANAqwBYdacFEJ
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
49592Please respect copyright.PENANARDdiASnQP7
49592Please respect copyright.PENANAMiGDier90N
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
49592Please respect copyright.PENANAcPae8tMUHb
49592Please respect copyright.PENANAD44jkqofYO
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
49592Please respect copyright.PENANAgvAecAlfS2
49592Please respect copyright.PENANA0XIdWM329Z
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
49592Please respect copyright.PENANAuQIPdUqGfL
49592Please respect copyright.PENANACQkdbvzl4e
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
49592Please respect copyright.PENANAufg5N62ylv
49592Please respect copyright.PENANApZltl4IbF9
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
49592Please respect copyright.PENANAvWvDKgzgwf
49592Please respect copyright.PENANA9jL0hXnFSn
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
49592Please respect copyright.PENANANB4VZT8qml
49592Please respect copyright.PENANAXOEAnDKOZH
“Asyik dong, jadi aman….”
49592Please respect copyright.PENANAZBy9fyEbNZ
49592Please respect copyright.PENANAZGkko5FihQ
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
49592Please respect copyright.PENANAsQNTncflM1
49592Please respect copyright.PENANAmZPPVDKhGe
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
49592Please respect copyright.PENANAcBFeTAcUKP
49592Please respect copyright.PENANA1ktlqm6re2
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
49592Please respect copyright.PENANA7aVzIE0bPo
49592Please respect copyright.PENANAoByKKgi4NY
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
49592Please respect copyright.PENANAhjF1WcmBCT
49592Please respect copyright.PENANA0KYWB0XGCO
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
49592Please respect copyright.PENANAtKoGK9wlVn
49592Please respect copyright.PENANAAfGYJARA8I
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
49592Please respect copyright.PENANA1RYnLFc11N
49592Please respect copyright.PENANAoAiAF7O5zy
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
49592Please respect copyright.PENANAZl2R9y42d5
49592Please respect copyright.PENANA6G0ia6koHb
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
49592Please respect copyright.PENANALJtJh1qXoZ
49592Please respect copyright.PENANALQo5itgspV
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
49592Please respect copyright.PENANA9CH9dokSdq
49592Please respect copyright.PENANAWl49tkkOhr
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
49592Please respect copyright.PENANAIww58khWxl
49592Please respect copyright.PENANAr9vn05fR77
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
49592Please respect copyright.PENANA0ACe9xseu0
49592Please respect copyright.PENANAWdWU5T9EIF
49592Please respect copyright.PENANAAJdrbBfcHb
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
49592Please respect copyright.PENANAcTDPsxPbYa
49592Please respect copyright.PENANAjfJOReo5pQ
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
49592Please respect copyright.PENANAZ5mvDj5Xsc
49592Please respect copyright.PENANAGZBZ8ZEj2K
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
49592Please respect copyright.PENANAVdTASNrEmB
49592Please respect copyright.PENANASdyxYo8pqw
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
49592Please respect copyright.PENANAqmFEESbvuv
49592Please respect copyright.PENANAza6QMTPz6p
49592Please respect copyright.PENANAr0satoFvKU
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
49592Please respect copyright.PENANADebuNiu6tE
49592Please respect copyright.PENANA40YRCjP3PE
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
49592Please respect copyright.PENANAd1IvKqQ4qG
49592Please respect copyright.PENANAjyyF77LVWd
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
49592Please respect copyright.PENANAUGbifqkS1y
49592Please respect copyright.PENANAaIRLJuvM47
Episode 2
49592Please respect copyright.PENANAncwd6fejBA
49592Please respect copyright.PENANANzFieLcIAo
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
49592Please respect copyright.PENANA36LeHiRea3
49592Please respect copyright.PENANA8XNqPG2bj3
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
49592Please respect copyright.PENANAB7hpmuNPEX
49592Please respect copyright.PENANAoHHdTlouW9
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
49592Please respect copyright.PENANAf7DTCr3ruQ
49592Please respect copyright.PENANApBlpZCYHVk
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
49592Please respect copyright.PENANA6iJL6Ia42t
49592Please respect copyright.PENANAtvWBmZ4xiy
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
49592Please respect copyright.PENANARsOsnbgAws
49592Please respect copyright.PENANA4eKy1arTye
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
49592Please respect copyright.PENANAg21BmDn9NS
49592Please respect copyright.PENANA6GUDQnHeBl
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
49592Please respect copyright.PENANAVAewv8c7gG
49592Please respect copyright.PENANAmdlKIAnOvF
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
49592Please respect copyright.PENANAGClYZdpWhw
49592Please respect copyright.PENANAUhvsX3lXNB
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
49592Please respect copyright.PENANA73OyHp5ShN
49592Please respect copyright.PENANAylx4DYcrvo
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
49592Please respect copyright.PENANAV7DPH2HswK
49592Please respect copyright.PENANAdkvN3IlVNT
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
49592Please respect copyright.PENANAX7lAm9vLFT
49592Please respect copyright.PENANAYfdznNQhN8
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
49592Please respect copyright.PENANAGs01z3IEoz
49592Please respect copyright.PENANAHtAfq6TCjY
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
49592Please respect copyright.PENANAklXc7sZQPE
49592Please respect copyright.PENANAxstQugrQ61
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
49592Please respect copyright.PENANAdHxdDSoAHU
49592Please respect copyright.PENANALaSV8xAqE1
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
49592Please respect copyright.PENANAji0DVlEaqM
49592Please respect copyright.PENANA2NBzyOUFTz
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
49592Please respect copyright.PENANA79xpFnynrk
49592Please respect copyright.PENANAuK3KRNu6Kb
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
49592Please respect copyright.PENANAIKM30KwXMn
49592Please respect copyright.PENANAuHDPTgKzQT
“Juice strawberry juga boleh.”
49592Please respect copyright.PENANAQrj4fAJCI7
49592Please respect copyright.PENANA83HyJsbDWV
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
49592Please respect copyright.PENANAEaEsl6MdK1
49592Please respect copyright.PENANADkf3ZocbSv
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
49592Please respect copyright.PENANAAEV7IeHCQR
49592Please respect copyright.PENANA8YPQXgJGuj
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
49592Please respect copyright.PENANALTmVr4cBGe
49592Please respect copyright.PENANAPkVkh9BaFU
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
49592Please respect copyright.PENANAGbE8RC3jwo
49592Please respect copyright.PENANA1CbVslIYkj
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
49592Please respect copyright.PENANAB0ltpT886K
49592Please respect copyright.PENANAsXG0CdQqkb
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
49592Please respect copyright.PENANA3ZVXjj5uNY
49592Please respect copyright.PENANAVJ6QN6ebk8
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
49592Please respect copyright.PENANAwcj9fAvwjT
49592Please respect copyright.PENANAE7oRRHR5dt
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
49592Please respect copyright.PENANAA8WCEuuNMt
49592Please respect copyright.PENANAQTSjwJIXau
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
49592Please respect copyright.PENANAyDkx2QQm8y
49592Please respect copyright.PENANARVsZ3Kd04y
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
49592Please respect copyright.PENANAnApPn4rOoS
49592Please respect copyright.PENANAzE3qfYXvHq
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
49592Please respect copyright.PENANA4BYAfRp8S4
49592Please respect copyright.PENANANSqffrPofz
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
49592Please respect copyright.PENANA9L8aqCpfxX
49592Please respect copyright.PENANASW0Wd8RFtd
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
49592Please respect copyright.PENANAeKB2XwVhiY
49592Please respect copyright.PENANAVHo0GP02S0
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
49592Please respect copyright.PENANAzCc8JDKuux
49592Please respect copyright.PENANAPHojd4UQzy
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
49592Please respect copyright.PENANA24Hlo9nr6P
49592Please respect copyright.PENANA6UxZJoZy4E
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
49592Please respect copyright.PENANAE06LHxpw5K
49592Please respect copyright.PENANAdQkLDgJfRF
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
49592Please respect copyright.PENANADo1cRjlDTJ
49592Please respect copyright.PENANAUZFVwO8KeY
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
49592Please respect copyright.PENANADeMjdRUjcB
49592Please respect copyright.PENANAYOzn3NUOyi
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
49592Please respect copyright.PENANA2yse5rPfSv
49592Please respect copyright.PENANAlH8YTy6zI4
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
49592Please respect copyright.PENANAWrJO7GxMzh
49592Please respect copyright.PENANA55Y3lWI65E
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
49592Please respect copyright.PENANAIaK9JhzWbE
49592Please respect copyright.PENANAJTpOskefzC
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
49592Please respect copyright.PENANADMOyRa3R3Y
49592Please respect copyright.PENANAZxaWkG9kWK
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
49592Please respect copyright.PENANAO1TIs7RvFs
49592Please respect copyright.PENANA5cnZC4QiDo
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
49592Please respect copyright.PENANAnysKUuBVSG
49592Please respect copyright.PENANAby0WuayaDy
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
49592Please respect copyright.PENANAWUPJ4Ex178
49592Please respect copyright.PENANAWqGUx5Blpj
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
49592Please respect copyright.PENANAIjLDQgYjlk
49592Please respect copyright.PENANAjkgRfeNSSR
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
49592Please respect copyright.PENANAy14tV7EqEL
49592Please respect copyright.PENANA5Ru3Jh4CFu
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
49592Please respect copyright.PENANAIlMJ0OkOEy
49592Please respect copyright.PENANAPJzO7ZqCxR
49592Please respect copyright.PENANAvT2HSX2v5A
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
49592Please respect copyright.PENANAzJLvfUfGnQ
49592Please respect copyright.PENANABvbs6MvKHs
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
49592Please respect copyright.PENANAStknpjnVkA
49592Please respect copyright.PENANA3ckLv19yN6
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
49592Please respect copyright.PENANA2DdVNY74C1
49592Please respect copyright.PENANAFpNjHJ1qOf
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
49592Please respect copyright.PENANAix2kBGp1Nk
49592Please respect copyright.PENANAnLvKdI2cjZ
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
49592Please respect copyright.PENANAC6YNJDbLW9
49592Please respect copyright.PENANA80hWGR9WW5
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
49592Please respect copyright.PENANAbRMU9Doc4C
49592Please respect copyright.PENANA0hVwhrSG1E
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
49592Please respect copyright.PENANAcHjjITKSn4
49592Please respect copyright.PENANAUZ4bp8qASd
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
49592Please respect copyright.PENANAjaOw4C8PEc
49592Please respect copyright.PENANAJKj4MICN6o
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
49592Please respect copyright.PENANA9y1IjHueXh
49592Please respect copyright.PENANAOjwaatRdgl
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
49592Please respect copyright.PENANAIcyKr4quEi
49592Please respect copyright.PENANAd1zxv6waJU
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
49592Please respect copyright.PENANA5iNasWt1IB
49592Please respect copyright.PENANA3jmRLARHx1
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
49592Please respect copyright.PENANAuaoBoi1VbJ
49592Please respect copyright.PENANA27XNzNrTxI
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
49592Please respect copyright.PENANAZ1WJdAragK
49592Please respect copyright.PENANABtLbuGrxeC
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
49592Please respect copyright.PENANAN2UVwgNF8r
49592Please respect copyright.PENANA1mrBMGVJNB
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
49592Please respect copyright.PENANA63tJmX8ta6
49592Please respect copyright.PENANAXuK0Bv0bzh
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
49592Please respect copyright.PENANAg3hD1lstpN
49592Please respect copyright.PENANAO4U1xSnIQf
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
49592Please respect copyright.PENANAiE1vkiYeqk
49592Please respect copyright.PENANAR7zEL1e7Cs
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
49592Please respect copyright.PENANA9Y0oCLQ0xO
49592Please respect copyright.PENANA0NrbdC5Ub6
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
49592Please respect copyright.PENANAW3PB9nN8UY
49592Please respect copyright.PENANAkpNTWLrE4B
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
49592Please respect copyright.PENANAkSXMaj12E9
49592Please respect copyright.PENANAmemtU59jJh
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
49592Please respect copyright.PENANAekfjUxLBZ0
49592Please respect copyright.PENANAEf45hqBbqv
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
49592Please respect copyright.PENANATzNCk8Ir5f
49592Please respect copyright.PENANAIwSAndEaah
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
49592Please respect copyright.PENANAfqwdCLOFHy
49592Please respect copyright.PENANAbG9HTmlmMD
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
49592Please respect copyright.PENANAMWjPWqwYjG
49592Please respect copyright.PENANANN9cmSsK8j
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
49592Please respect copyright.PENANA3mflRsGwvO
49592Please respect copyright.PENANAIwb49VY2aR
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
49592Please respect copyright.PENANAYXhVtUVmj1
49592Please respect copyright.PENANA2YEG7METF7
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
49592Please respect copyright.PENANAuVqANGkJUs
49592Please respect copyright.PENANAEanxsJ4Q0I
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
49592Please respect copyright.PENANA5h46mTFumQ
49592Please respect copyright.PENANAyiL3pu3jDj
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
49592Please respect copyright.PENANAV7ZJvgHnBd
49592Please respect copyright.PENANAvVVs6Vad5C
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
49592Please respect copyright.PENANAlQqnx8TH00
49592Please respect copyright.PENANAGZPiDfZJgW
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
49592Please respect copyright.PENANAtmTT2Deasb
49592Please respect copyright.PENANAKkRYd8BQNR
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
49592Please respect copyright.PENANAwygGt3mhri
49592Please respect copyright.PENANA5R1Z3lP4G4
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
49592Please respect copyright.PENANAJrNFRO9IRh
49592Please respect copyright.PENANADlvruAlcUO
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
49592Please respect copyright.PENANAPzyQbKICHt
49592Please respect copyright.PENANAVePLA0Kxpr
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
49592Please respect copyright.PENANAMj3Bw0WirI
49592Please respect copyright.PENANAnw5EGjicK9
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
49592Please respect copyright.PENANA1c62SSAy4l
49592Please respect copyright.PENANApGDqpqQ2Vb
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
49592Please respect copyright.PENANA1x5VntZafR
49592Please respect copyright.PENANAyOw6E9ZSrK
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
49592Please respect copyright.PENANAY6axiJaTop
49592Please respect copyright.PENANAQQMlAKHW5j
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
49592Please respect copyright.PENANAF6U93q2Fdg
49592Please respect copyright.PENANACBUM88kyij
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
49592Please respect copyright.PENANAWw1eIGAxVG
49592Please respect copyright.PENANAZ0Z2Z5vg3L
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
49592Please respect copyright.PENANAc8aqJIt2Ik
49592Please respect copyright.PENANAtIjXaBXvvu
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
49592Please respect copyright.PENANA4pzxqeENoX
49592Please respect copyright.PENANACshxBKlF4W
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
49592Please respect copyright.PENANANoGLKOqAbD
49592Please respect copyright.PENANAXaFDMnnPr0
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
49592Please respect copyright.PENANAd7NRTwLjhH
49592Please respect copyright.PENANAHjHyBTBCUp
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
49592Please respect copyright.PENANA69kcKwQrmq
49592Please respect copyright.PENANAUAINjjXHGI
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
49592Please respect copyright.PENANAzCtM950WRC
49592Please respect copyright.PENANAKoV6S4jgtj
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
49592Please respect copyright.PENANAljnbJEJM2H
49592Please respect copyright.PENANAvdQ3HgqNYT
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
49592Please respect copyright.PENANAZiaAelfn0f
49592Please respect copyright.PENANAUoopPqRoOU
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
49592Please respect copyright.PENANArypqtgJd1C
49592Please respect copyright.PENANARs08RQhRUd
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
49592Please respect copyright.PENANAm1smO7VJn0
49592Please respect copyright.PENANAq783JoVtUE
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
49592Please respect copyright.PENANAvcmcXMznl3
49592Please respect copyright.PENANAW0kjz9Xp0u
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
49592Please respect copyright.PENANA2OPRTZ849S
49592Please respect copyright.PENANA1K4cvbFAe5
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
49592Please respect copyright.PENANAJeM6WcggV3
49592Please respect copyright.PENANAE3p2psfgyo
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
49592Please respect copyright.PENANAs8d7RYpJ2m
49592Please respect copyright.PENANATBCdY1WyAg
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
49592Please respect copyright.PENANA3VJamX5qf6
49592Please respect copyright.PENANAXSZMgOO5Bq
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
49592Please respect copyright.PENANAYu6QDUDxpK
49592Please respect copyright.PENANA7DO08e5dBZ
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
49592Please respect copyright.PENANAQ59uC1eHhQ
49592Please respect copyright.PENANAqqS2uGV4od
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
49592Please respect copyright.PENANAXuhrvhVix3
49592Please respect copyright.PENANAArkf25ryg5
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
49592Please respect copyright.PENANAMWfkPEBDBP
49592Please respect copyright.PENANACOSUvUQ0yI
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
49592Please respect copyright.PENANAGlfVQUrppz
49592Please respect copyright.PENANAhAhyETEaD7
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
49592Please respect copyright.PENANABo70z9v0xc
49592Please respect copyright.PENANAGmQVen4VL1
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
49592Please respect copyright.PENANADHrLu4KtHg
49592Please respect copyright.PENANAyDkmnzOXDa
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
49592Please respect copyright.PENANAmejWURFhr7
49592Please respect copyright.PENANA57TCJBgnJz
49592Please respect copyright.PENANAI56SmMJG8V
Episode 3
49592Please respect copyright.PENANAwo7RNuO0BE
49592Please respect copyright.PENANAwzu0uZpzp7
49592Please respect copyright.PENANAzwCtrUiYTM
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
49592Please respect copyright.PENANAZAQs59kV1a
49592Please respect copyright.PENANA9Rf13RCTdU
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
49592Please respect copyright.PENANAfOMn1mOwZC
49592Please respect copyright.PENANAppJ9kW1BcW
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
49592Please respect copyright.PENANAhH2zxRoJvY
49592Please respect copyright.PENANA24GHKN8ATZ
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
49592Please respect copyright.PENANASP6vWgIitC
49592Please respect copyright.PENANAK0OUnODC8n
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
49592Please respect copyright.PENANASU8RTX6y3D
49592Please respect copyright.PENANARKutpz0G1M
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
49592Please respect copyright.PENANASv7XWRNIqA
49592Please respect copyright.PENANAAThqjlUKkv
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
49592Please respect copyright.PENANAe9zJ3GHyPm
49592Please respect copyright.PENANANnVyAqtcGp
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
49592Please respect copyright.PENANAsI2GFXI0Tn
49592Please respect copyright.PENANABEKTmhjK4v
“Iya. Kapan kita survey?”
49592Please respect copyright.PENANAwf70JSio3o
49592Please respect copyright.PENANAKAYLe7KS5F
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
49592Please respect copyright.PENANAGJr1RDOG1N
49592Please respect copyright.PENANAkt2sxOoZgs
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
49592Please respect copyright.PENANAbAttXXYJKK
49592Please respect copyright.PENANAdT0U0x9UXA
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
49592Please respect copyright.PENANANayvvPvdLc
49592Please respect copyright.PENANAXr9TjiFriv
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
49592Please respect copyright.PENANADcXUtVeLsP
49592Please respect copyright.PENANAILkCOG28NT
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
49592Please respect copyright.PENANAITUMO1Wttm
49592Please respect copyright.PENANAh7gCy279kh
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
49592Please respect copyright.PENANANhhCy3tYLW
49592Please respect copyright.PENANATCmokuaBx7
“Baik Mas. Thank you.”
49592Please respect copyright.PENANAar8SjUK4xr
49592Please respect copyright.PENANAlnxYVzg8dM
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
49592Please respect copyright.PENANAjFA1v1lqHY
49592Please respect copyright.PENANARNEZUgyAgV
“Siap Pak !” sahut sopirku.
49592Please respect copyright.PENANAh7SH9MVwoq
49592Please respect copyright.PENANAhE0WK9HKGN
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
49592Please respect copyright.PENANAWjcRV2NMpB
49592Please respect copyright.PENANAJPNKRwkl9U
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
49592Please respect copyright.PENANA3vVx0ks9AI
49592Please respect copyright.PENANAxa5HkXgPeM
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
49592Please respect copyright.PENANAMn125crzdY
49592Please respect copyright.PENANAncWn7Smme9
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
49592Please respect copyright.PENANASk7FBKndJh
49592Please respect copyright.PENANAmXkkMGR0tW
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
49592Please respect copyright.PENANAhPOGGUPoZC
49592Please respect copyright.PENANAP1PetIFQ6t
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
49592Please respect copyright.PENANA1DPE4OVgXf
49592Please respect copyright.PENANA16GyBZqAd0
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
49592Please respect copyright.PENANAzDDQyOvMGT
49592Please respect copyright.PENANAsoNMorwTh6
“Kira-kira begitulah.”
49592Please respect copyright.PENANAaXfG6ImA8N
49592Please respect copyright.PENANAeyyQOjzB3g
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
49592Please respect copyright.PENANApND4Z9tl09
49592Please respect copyright.PENANAURtCvh4CPp
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
49592Please respect copyright.PENANA2zadAgJrFi
49592Please respect copyright.PENANAy9UI1y7Wa0
49592Please respect copyright.PENANAF2l9NOPRYt
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
49592Please respect copyright.PENANAgI7iZmpsoZ
49592Please respect copyright.PENANAhSJJzCqxFw
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
49592Please respect copyright.PENANATaiZQCmuST
49592Please respect copyright.PENANAQvLq4Dit2L
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
49592Please respect copyright.PENANAIKbKBx6gRX
49592Please respect copyright.PENANATn6BU4B5X7
“O, yang perawan tua itu Pak?”
49592Please respect copyright.PENANAMsLx4GO272
49592Please respect copyright.PENANAtwotZwkuq3
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
49592Please respect copyright.PENANA6lb0pYWLyA
49592Please respect copyright.PENANAUPf88sdgHB
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
49592Please respect copyright.PENANAuaJGdoMOwL
49592Please respect copyright.PENANAYcnqqNPb0v
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
49592Please respect copyright.PENANAZIp6AJCv1E
49592Please respect copyright.PENANApTvcqSS9Q8
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
49592Please respect copyright.PENANAwujdG8O2uc
49592Please respect copyright.PENANAKrGMvKxItj
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
49592Please respect copyright.PENANAU0EynBG1yp
49592Please respect copyright.PENANAdOBEU4yuUd
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
49592Please respect copyright.PENANAbrg1hb26su
49592Please respect copyright.PENANAmXZdmBkinR
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
49592Please respect copyright.PENANAECdbMZ2Gas
49592Please respect copyright.PENANAZpAsr6b3Xi
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
49592Please respect copyright.PENANAQFKeie3jON
49592Please respect copyright.PENANArn5Xx0e3oK
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
49592Please respect copyright.PENANAGbJIaiz0L0
49592Please respect copyright.PENANAFcve74GUFT
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
49592Please respect copyright.PENANAJBnHYV6Dpk
49592Please respect copyright.PENANA0N4paS4rVZ
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
49592Please respect copyright.PENANAqkGnLy1viO
49592Please respect copyright.PENANAEeUWAsnmE2
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
49592Please respect copyright.PENANAcvbVDsgTgg
49592Please respect copyright.PENANA5tKcIfV7n1
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
49592Please respect copyright.PENANAesH3108r1I
49592Please respect copyright.PENANAU6X1AlNx0u
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
49592Please respect copyright.PENANAwe9JLCJwlb
49592Please respect copyright.PENANAxskCrxbNor
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
49592Please respect copyright.PENANAIgpn5TPaFs
49592Please respect copyright.PENANAhhdJVBwJwU
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
49592Please respect copyright.PENANAOdn6SnbOzZ
49592Please respect copyright.PENANAKC3wHwfyqw
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
49592Please respect copyright.PENANApwnnlKdGzY
49592Please respect copyright.PENANAnoZH23mnRk
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
49592Please respect copyright.PENANAMVNtCxkfp1
49592Please respect copyright.PENANAs3ru4V4Jvw
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
49592Please respect copyright.PENANAO3ycWRroBJ
49592Please respect copyright.PENANACSDlV9t1PZ
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
49592Please respect copyright.PENANAQ2Mj9gwLmU
49592Please respect copyright.PENANAjcn6jtzvVF
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
49592Please respect copyright.PENANAOOqtx3pckv
49592Please respect copyright.PENANAy6qXa4zuRp
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
49592Please respect copyright.PENANAWzVHwW5Rj8
49592Please respect copyright.PENANAzEP6Nu0gCk
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
49592Please respect copyright.PENANAROy4RsUcJA
49592Please respect copyright.PENANAltPmJQkQ1N
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
49592Please respect copyright.PENANAkWZ0dxNsB5
49592Please respect copyright.PENANAGr0xWunKXZ
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
49592Please respect copyright.PENANA3tsff7uinX
49592Please respect copyright.PENANAKDsl1S7eWm
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
49592Please respect copyright.PENANA5ah0jCCe2h
49592Please respect copyright.PENANAVe0nEP3KWj
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
49592Please respect copyright.PENANAtbO2WqtdSb
49592Please respect copyright.PENANAQviRtnNIOy
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
49592Please respect copyright.PENANAJzztYIEpZE
49592Please respect copyright.PENANAtpVByCSnIM
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
49592Please respect copyright.PENANA7xgY4KBU6p
49592Please respect copyright.PENANAmvvTcQvPed
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
49592Please respect copyright.PENANAIFx0FyaUHK
49592Please respect copyright.PENANAlZgLXx0sie
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
49592Please respect copyright.PENANAuTi4hZtIS1
49592Please respect copyright.PENANAnMyfc69pjK
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
49592Please respect copyright.PENANADpeLu2ub4K
49592Please respect copyright.PENANAzp6XMDwqn0
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
49592Please respect copyright.PENANAGblvGHC3ko
49592Please respect copyright.PENANADNVhIGkzgV
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
49592Please respect copyright.PENANAAsdRqRL35R
49592Please respect copyright.PENANACQhVK1XDti
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
49592Please respect copyright.PENANAt9hgzruzPW
49592Please respect copyright.PENANAszo8Q8iZjn
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
49592Please respect copyright.PENANA2lykZwP7IT
49592Please respect copyright.PENANAgFkNmp9gwL
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
49592Please respect copyright.PENANATNr4fyLqsl
49592Please respect copyright.PENANAD2c7lYByQ3
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
49592Please respect copyright.PENANA5VhPU6K1Zn
49592Please respect copyright.PENANAwR4HIHB77P
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
49592Please respect copyright.PENANAz5PzOmZEtA
49592Please respect copyright.PENANAcCgmdWdFUw
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
49592Please respect copyright.PENANAHGZQA5rKYL
49592Please respect copyright.PENANA0GpNs1pflk
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
49592Please respect copyright.PENANAojYV9yntbS
49592Please respect copyright.PENANAYr7qvBKlgu
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
49592Please respect copyright.PENANAbCYqOyZv7g
49592Please respect copyright.PENANAi2caetGMYc
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
49592Please respect copyright.PENANAOLjOKGOnlK
49592Please respect copyright.PENANAqeeckVjgON
“Iya, tapi bednya kan misah.”
49592Please respect copyright.PENANAEqs7czTUQX
49592Please respect copyright.PENANAh93igwt38W
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
49592Please respect copyright.PENANAJByXzlb9Bd
49592Please respect copyright.PENANATHGJDTouyx
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
49592Please respect copyright.PENANAK6yjHXqdMu
49592Please respect copyright.PENANAzmuyfbWuBH
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
49592Please respect copyright.PENANArC0NgZTWQe
49592Please respect copyright.PENANA51wf5cGwgI
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
49592Please respect copyright.PENANAsJLNezOU8a
49592Please respect copyright.PENANAn7vgvEHqHQ
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
49592Please respect copyright.PENANA6anNiQ6OWo
49592Please respect copyright.PENANApHG31KnISK
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
49592Please respect copyright.PENANA0OUXtmUxRh
49592Please respect copyright.PENANAf5AxfD1tGO
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
49592Please respect copyright.PENANA6mVHLKAnvn
49592Please respect copyright.PENANAlSP5qzqGOQ
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
49592Please respect copyright.PENANADRTiys5qdO
49592Please respect copyright.PENANA3KAGaIwmGV
“Masa sih?”
49592Please respect copyright.PENANAlfWk2o9a56
49592Please respect copyright.PENANAIEKiliLq4V
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
49592Please respect copyright.PENANAApDrep2oae
49592Please respect copyright.PENANADf0tlH794S
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
49592Please respect copyright.PENANA0J03UXH3ZJ
49592Please respect copyright.PENANAns2WWG31L3
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
49592Please respect copyright.PENANAgHNWnkmZqu
49592Please respect copyright.PENANAjXCKKbBfIz
“Emang belum pernah pacaran?”
49592Please respect copyright.PENANAacM47YxwgG
49592Please respect copyright.PENANAGolaeTvNon
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
49592Please respect copyright.PENANAWobumLk7Kh
49592Please respect copyright.PENANANrM3plND6a
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
49592Please respect copyright.PENANAgNTBNdYKZ8
49592Please respect copyright.PENANA3Kp0j7cC0a
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
49592Please respect copyright.PENANA5xNy70QfoU
49592Please respect copyright.PENANAoEYKWt33pF
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
49592Please respect copyright.PENANARZal7N0mub
49592Please respect copyright.PENANAkw3bf18xH8
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
49592Please respect copyright.PENANA9wIYgBW3e4
49592Please respect copyright.PENANAdhGtzxplNk
“Mmm…degdegan, Mas.”
49592Please respect copyright.PENANAC0hizm2QjZ
49592Please respect copyright.PENANAL6STeksQGh
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
49592Please respect copyright.PENANAyGjtpI3Ijd
49592Please respect copyright.PENANA6LgKcHwsNp
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
49592Please respect copyright.PENANAEjJuZC5gUd
49592Please respect copyright.PENANAtZcIHUNsEJ
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
49592Please respect copyright.PENANA1aWQciW8eK
49592Please respect copyright.PENANAiK8bsiDSb8
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
49592Please respect copyright.PENANAMs7lHk5oqC
49592Please respect copyright.PENANAvCbh3A2DoB
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
49592Please respect copyright.PENANAemp3hLpqyy
49592Please respect copyright.PENANAWu15DUx1RX
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
49592Please respect copyright.PENANAnTpKkCw4rB
49592Please respect copyright.PENANAl1OzM6McDu
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
49592Please respect copyright.PENANAxrtkUdCqhr
49592Please respect copyright.PENANAxPl29FCOZv
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
49592Please respect copyright.PENANABbDDtBYSXu
49592Please respect copyright.PENANATt4cAtuSPT
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
49592Please respect copyright.PENANAcZp9wjvcz3
49592Please respect copyright.PENANAJAgP0fignU
“Malu…” sahutnya.
49592Please respect copyright.PENANARSDaDvfUb4
49592Please respect copyright.PENANAIxvPLMJpgi
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
49592Please respect copyright.PENANAEAPwMxJHYR
49592Please respect copyright.PENANAPDVFCq6m5V
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
49592Please respect copyright.PENANA84tJzlZgnz
49592Please respect copyright.PENANAxa1gzz3BKk
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
49592Please respect copyright.PENANA2OUCsB5J47
49592Please respect copyright.PENANAMpBb5hhaxy
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
49592Please respect copyright.PENANAdv6coCUJDu
49592Please respect copyright.PENANAfbFcvo2WFB
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
49592Please respect copyright.PENANAGi6DtIUuJz
49592Please respect copyright.PENANAjqcwZQEjFl
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
49592Please respect copyright.PENANAOWEKQASqrY
49592Please respect copyright.PENANA47sJrjaEps
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
49592Please respect copyright.PENANAtPu2UF4u8n
49592Please respect copyright.PENANA66XP9tQAiU
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
49592Please respect copyright.PENANAC1aBXEyPLA
49592Please respect copyright.PENANAXin05sdLXs
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
49592Please respect copyright.PENANAFbsNuWaETr
49592Please respect copyright.PENANA7PxrfM9sM7
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
49592Please respect copyright.PENANAJEfuhbePJs
49592Please respect copyright.PENANA6DO0QTSXGE
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
49592Please respect copyright.PENANABEWRS1Rasw
49592Please respect copyright.PENANAuktaM5QG3X
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
49592Please respect copyright.PENANAMXXBThrIfZ
49592Please respect copyright.PENANAFh2L9Zu1OG
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
49592Please respect copyright.PENANAmM86YJEKdd
49592Please respect copyright.PENANAmCwmh1MNSf
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
49592Please respect copyright.PENANAhVYdasVeEF
49592Please respect copyright.PENANAiBR0mQmanN
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
49592Please respect copyright.PENANAO9oTOXAviN
49592Please respect copyright.PENANANyP4LLdwjo
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
49592Please respect copyright.PENANAVBv1SFn9VT
49592Please respect copyright.PENANAv4rPBNCxUT
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
49592Please respect copyright.PENANApolxvQ8GwS
49592Please respect copyright.PENANAdg0llb6uAi
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
49592Please respect copyright.PENANAvWwiLmYGUr
49592Please respect copyright.PENANARNeK7tIREe
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
49592Please respect copyright.PENANAwAwpyZhIdD
49592Please respect copyright.PENANArYSehOji85
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
49592Please respect copyright.PENANAtPOOL1HWtY
49592Please respect copyright.PENANA7vlRIbmsRW
“Masa sih?”
49592Please respect copyright.PENANAL9DEwLY4uL
49592Please respect copyright.PENANAUPWGV9kB9M
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
49592Please respect copyright.PENANA3T0iwPKEJC
49592Please respect copyright.PENANAonQA4s1HAK
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
49592Please respect copyright.PENANAEfbDmxZzVL
49592Please respect copyright.PENANA51SZr1QqK5
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
49592Please respect copyright.PENANArv63f3abi5
49592Please respect copyright.PENANAwd0dsIBHaB
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
49592Please respect copyright.PENANAUqw4CfwtdR
49592Please respect copyright.PENANAgYbAejTdod
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
49592Please respect copyright.PENANABxX1xeblPh
49592Please respect copyright.PENANAYqGMpS1RhT
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
49592Please respect copyright.PENANAwKaRsa615M
49592Please respect copyright.PENANAiG3dbYAWUK
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
49592Please respect copyright.PENANAhM5Teobib7
49592Please respect copyright.PENANAUtFvprgnhu
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
49592Please respect copyright.PENANAlWOP7gfbQd
49592Please respect copyright.PENANAt57AGNWQHi
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
49592Please respect copyright.PENANAukrtQsVpUp
49592Please respect copyright.PENANA7rwq6gMRPN
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
49592Please respect copyright.PENANASWDa3lIQR3
49592Please respect copyright.PENANAiZORUcepf7
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
49592Please respect copyright.PENANAzZXiBmijiw
49592Please respect copyright.PENANAPfa5k7la9b
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
49592Please respect copyright.PENANAN0ab2ABSvU
49592Please respect copyright.PENANAqpeG3B7FTo
“Lalu?”
49592Please respect copyright.PENANAsrwKqEcGWk
49592Please respect copyright.PENANAZplBbvYIH3
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
49592Please respect copyright.PENANA7YmHgkQYXm
49592Please respect copyright.PENANA8SJdp17BDw
“Iya Mas.”
49592Please respect copyright.PENANAhYyUmFwHfo
49592Please respect copyright.PENANAmw8khoGpfV
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
49592Please respect copyright.PENANA7ukBI8bYN3
49592Please respect copyright.PENANA44RNLNETpO
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
49592Please respect copyright.PENANA3H5U40b1tD
49592Please respect copyright.PENANAv3Oo3pyzdD
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
49592Please respect copyright.PENANAWoj3RhDUpq
49592Please respect copyright.PENANASKeHDjD3lT
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
49592Please respect copyright.PENANAGctTgNqMKC
49592Please respect copyright.PENANA7devRgs9jy
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
49592Please respect copyright.PENANACiyZ8u7aXQ
49592Please respect copyright.PENANA8fb6NyySSm
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
49592Please respect copyright.PENANAzuvJQAWimc
49592Please respect copyright.PENANAGniMD8P9ZJ
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
49592Please respect copyright.PENANAV6YOrjHWs0
49592Please respect copyright.PENANAEKWcIwnBe3
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
49592Please respect copyright.PENANANhzFgbr7p8
49592Please respect copyright.PENANARLfy5sY6O4
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
49592Please respect copyright.PENANApwDtELEzfx
49592Please respect copyright.PENANA1EKqrH9ylU
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
49592Please respect copyright.PENANAhV43BC0Mii
49592Please respect copyright.PENANA3Je9Atrdsy
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
49592Please respect copyright.PENANA2J2YaalV3E
49592Please respect copyright.PENANA8y5b7CznRX
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
49592Please respect copyright.PENANA7GK3tMwXrS
49592Please respect copyright.PENANANA739g47xb
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
49592Please respect copyright.PENANAAnevuJZGzc
49592Please respect copyright.PENANAQaamm9pg5G
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
49592Please respect copyright.PENANAEuz4hPOjsf
49592Please respect copyright.PENANAOvCkFrJ8Ih
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
49592Please respect copyright.PENANAVabEuPrGs4
49592Please respect copyright.PENANAy4ohCkEGGp
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
49592Please respect copyright.PENANAjt8TnwW03W
Episode 4
49592Please respect copyright.PENANABZHqKLokuZ
49592Please respect copyright.PENANADJ9KgODi2q
49592Please respect copyright.PENANAwgb7aJunwA
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
49592Please respect copyright.PENANAZClYqgo4El
49592Please respect copyright.PENANABQ983EnzDe
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
49592Please respect copyright.PENANAVlFTxKFwU3
49592Please respect copyright.PENANAYuR4gDjhp4
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
49592Please respect copyright.PENANAJUbOw12xiM
49592Please respect copyright.PENANA5FwIVTNOFD
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
49592Please respect copyright.PENANAoT5Mywn1vm
49592Please respect copyright.PENANAop3LsyUm51
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
49592Please respect copyright.PENANAM65rA4SQ2B
49592Please respect copyright.PENANAFdVJizTyYd
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
49592Please respect copyright.PENANAVYraz3e2Cq
49592Please respect copyright.PENANAElIpwyRgFu
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
49592Please respect copyright.PENANAf5RKO4QCUB
49592Please respect copyright.PENANA2EqUgUXOrl
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
49592Please respect copyright.PENANArhEU0W7agq
49592Please respect copyright.PENANA4G70kh596i
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
49592Please respect copyright.PENANAiyEt0AlgPE
49592Please respect copyright.PENANAxe7nDBI81H
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
49592Please respect copyright.PENANAYP3E9so7pE
49592Please respect copyright.PENANAZQDZBfdp0A
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
49592Please respect copyright.PENANAT3blegPIKp
49592Please respect copyright.PENANAW91Q09I8cL
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
49592Please respect copyright.PENANAwCpCcFdxA7
49592Please respect copyright.PENANAt0tZobPw6z
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
49592Please respect copyright.PENANA8lqHUI0xUX
49592Please respect copyright.PENANA3R4Tc1Ffge
“Iya…putih dan mulus banget.”
49592Please respect copyright.PENANAS99zoM7Xb3
49592Please respect copyright.PENANAAm6nqA8ehT
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
49592Please respect copyright.PENANANENwbqtbWQ
49592Please respect copyright.PENANAnu8cVxEGOa
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
49592Please respect copyright.PENANACqmPDgBL8i
49592Please respect copyright.PENANAaZ1ml8bwY9
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
49592Please respect copyright.PENANAusJhD3Qy0H
49592Please respect copyright.PENANAEueYoQj2v1
“Serius?”
49592Please respect copyright.PENANAxRgPfwEjYb
49592Please respect copyright.PENANA7RV7MDjE4U
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
49592Please respect copyright.PENANAI5khS45JFd
49592Please respect copyright.PENANA9onGDHTelC
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
49592Please respect copyright.PENANAi8lwHbXPCP
49592Please respect copyright.PENANAicPLtTA0K7
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
49592Please respect copyright.PENANAaGcJXF98ma
49592Please respect copyright.PENANAIjpR0MipRc
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
49592Please respect copyright.PENANAQjWReVX9HI
49592Please respect copyright.PENANAKyxKmtnyKF
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
49592Please respect copyright.PENANALz7lE1tK46
49592Please respect copyright.PENANAvyPY17UQmW
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
49592Please respect copyright.PENANAZd45jLeSYD
49592Please respect copyright.PENANAx1pZ6IySWJ
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
49592Please respect copyright.PENANAd2WvUw56C3
49592Please respect copyright.PENANAClKNX7kKXO
“Terus?” aku memandang sahabatku.
49592Please respect copyright.PENANAMJBFltVdim
49592Please respect copyright.PENANAGNHleZcShS
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
49592Please respect copyright.PENANAqMFAWZxIku
49592Please respect copyright.PENANAutd4aqdZMI
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
49592Please respect copyright.PENANA4n8MEeKbNc
49592Please respect copyright.PENANASe7DpHHzaE
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
49592Please respect copyright.PENANAzynrtUt2kh
49592Please respect copyright.PENANAGc4IbrIxPt
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
49592Please respect copyright.PENANApY7s2pPMSY
49592Please respect copyright.PENANA6Npwixjx1E
“Maksud Boss bersih gimana?”
49592Please respect copyright.PENANAIL5lV2PwBz
49592Please respect copyright.PENANA86D7czD8QY
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
49592Please respect copyright.PENANARxisIq1JuF
49592Please respect copyright.PENANA5EpmFkRgJG
“Oh…iya…iyaaa….”
49592Please respect copyright.PENANACCIncV7u6w
49592Please respect copyright.PENANAVQ6e5MJ8H9
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
49592Please respect copyright.PENANAK8W203hMmI
49592Please respect copyright.PENANANTsuPAb7cj
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
49592Please respect copyright.PENANALMundM24e4
49592Please respect copyright.PENANAkHLwkPdpaN
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
49592Please respect copyright.PENANA5UZbB8DY3W
49592Please respect copyright.PENANA2GGi2kcSci
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
49592Please respect copyright.PENANAFuDKdZkQw0
49592Please respect copyright.PENANAkbC3ifRpcn
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
49592Please respect copyright.PENANAO7gG1Ihg4E
49592Please respect copyright.PENANAaWHY79LwsL
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
49592Please respect copyright.PENANAimlfiewUe6
49592Please respect copyright.PENANAobhhJteiqK
“Oke.”
49592Please respect copyright.PENANAHydSh5aaXC
49592Please respect copyright.PENANArXg8g6baga
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
49592Please respect copyright.PENANAGFCOmpTqrW
49592Please respect copyright.PENANAUMVQ6n2UWS
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
49592Please respect copyright.PENANAs3zHehYcQD
49592Please respect copyright.PENANAIzL3G0ajLV
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
49592Please respect copyright.PENANAZT1zRH0jpD
49592Please respect copyright.PENANADtT5Bco4HH
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
49592Please respect copyright.PENANAZa31foOQh7
49592Please respect copyright.PENANAAFqvBMgAIc
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
49592Please respect copyright.PENANAnioTQZo4T5
49592Please respect copyright.PENANAN0h8AeZVXi
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
49592Please respect copyright.PENANAdiSQMJUQPh
49592Please respect copyright.PENANAom2rlCitCa
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
49592Please respect copyright.PENANAQd3v4rh0kM
49592Please respect copyright.PENANA2bt33qyl9Z
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
49592Please respect copyright.PENANAfnRW80J5jN
49592Please respect copyright.PENANAPsqJ9R5yt8
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
49592Please respect copyright.PENANAOt0TWwYxk9
49592Please respect copyright.PENANABb9HwNwcvy
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
49592Please respect copyright.PENANAGW4nuDx0wJ
49592Please respect copyright.PENANAk62BydzUrN
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
49592Please respect copyright.PENANAucLBintSCB
49592Please respect copyright.PENANAMzkvoqszEW
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
49592Please respect copyright.PENANAneldb5lP4x
49592Please respect copyright.PENANAQ36D4TBumc
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
49592Please respect copyright.PENANAVRbtAYI1XN
49592Please respect copyright.PENANA5Wf0vrDciH
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
49592Please respect copyright.PENANAWu6iU7GnXd
49592Please respect copyright.PENANA6kqE1cU1vR
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
49592Please respect copyright.PENANA0IGn0uGdnd
49592Please respect copyright.PENANA44doIEIPSA
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
49592Please respect copyright.PENANAti9smQnHhH
49592Please respect copyright.PENANAZMCfRH9WQA
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
49592Please respect copyright.PENANA3PYYYRLzkW
49592Please respect copyright.PENANACMh7HKe26e
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
49592Please respect copyright.PENANAJZx862BQxa
49592Please respect copyright.PENANANKEHjJ5DMZ
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
49592Please respect copyright.PENANACepwuVBfLr
49592Please respect copyright.PENANAn4FezLalFO
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
49592Please respect copyright.PENANAtookjHvgeM
49592Please respect copyright.PENANAvVWinCWNnL
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
49592Please respect copyright.PENANAuZJWspQKiy
49592Please respect copyright.PENANAhu0BbgZNVi
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
49592Please respect copyright.PENANAssRC4SF61S
49592Please respect copyright.PENANAeO2zpEYVW7
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
49592Please respect copyright.PENANAlcTDrNkEq5
49592Please respect copyright.PENANAuFmNRFIWOs
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
49592Please respect copyright.PENANAD8wxUFu55s
49592Please respect copyright.PENANAL98WfHYw8C
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
49592Please respect copyright.PENANAiVpKATDcW5
49592Please respect copyright.PENANAT3eXWWEAqU
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
49592Please respect copyright.PENANAH09BzGoT0C
49592Please respect copyright.PENANAsNqfPCbnNS
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
49592Please respect copyright.PENANA1WXM1jVtGW
49592Please respect copyright.PENANAv8jd6O9gWm
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
49592Please respect copyright.PENANAE99OL0be3K
49592Please respect copyright.PENANASpgacJBVe8
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
49592Please respect copyright.PENANAjJciaXUf24
49592Please respect copyright.PENANAQFlgYeRy4P
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
49592Please respect copyright.PENANAI0tcJSvYd0
49592Please respect copyright.PENANAww39EHTQo6
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
49592Please respect copyright.PENANA1ApXyTbYXL
49592Please respect copyright.PENANAWCc8fuxdF2
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
49592Please respect copyright.PENANAGxlmzN5BVQ
49592Please respect copyright.PENANAc46CMHq3ok
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
49592Please respect copyright.PENANA2M87lzKsUF
49592Please respect copyright.PENANAECzkii1oX3
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
49592Please respect copyright.PENANA7SCpVhsWSb
49592Please respect copyright.PENANAceoMey0CX6
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
49592Please respect copyright.PENANAcifAPuphO8
49592Please respect copyright.PENANA5X4ccFJRFp
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
49592Please respect copyright.PENANAhUkOhAGGoY
49592Please respect copyright.PENANA71xpEKfeTK
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
49592Please respect copyright.PENANAj6s4T9lxpQ
49592Please respect copyright.PENANAeuLtIaVp3w
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
49592Please respect copyright.PENANAyJ1EnlOn4d
49592Please respect copyright.PENANADAVdQGxh2j
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
49592Please respect copyright.PENANAOwbXLFf5Sv
49592Please respect copyright.PENANAW7zYwali1Q
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
49592Please respect copyright.PENANA2TjxCgUwSV
49592Please respect copyright.PENANAlIztZGj0Qk
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
49592Please respect copyright.PENANADVKFmKRNzV
49592Please respect copyright.PENANAMqvRYo3jwK
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
49592Please respect copyright.PENANAR4UB9b3flL
49592Please respect copyright.PENANAHPflqqRIHK
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
49592Please respect copyright.PENANATtsd8u5aEI
49592Please respect copyright.PENANAGWS1RX3o7d
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
49592Please respect copyright.PENANAKtvIsj4Gs0
49592Please respect copyright.PENANAF5E4ojSdYW
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
49592Please respect copyright.PENANA7rX9pJX6Vo
49592Please respect copyright.PENANAzHFJDMX8I7
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
49592Please respect copyright.PENANAyn0ciLW1kj
49592Please respect copyright.PENANAPfDA4WCXSR
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
49592Please respect copyright.PENANAsgbOkjlB9q
49592Please respect copyright.PENANANgf80DxTx0
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
49592Please respect copyright.PENANAmLqJnG2ReP
49592Please respect copyright.PENANAHo0fyweIEy
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
49592Please respect copyright.PENANAOTo3lGpdav
49592Please respect copyright.PENANA7A5reOy3YP
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
49592Please respect copyright.PENANAPKx0oaDUut
49592Please respect copyright.PENANAPWUhoLMWXT
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
49592Please respect copyright.PENANAneriJg4Jgp
Episode 5
49592Please respect copyright.PENANAzx3SVtFm0x
49592Please respect copyright.PENANAyiRxSK8djJ
49592Please respect copyright.PENANARL2IqBqgsW
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
49592Please respect copyright.PENANANbJNXqSWrn
49592Please respect copyright.PENANAUKM0uXEXdp
49592Please respect copyright.PENANAgGcbE7Er0X
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
49592Please respect copyright.PENANAx3LZaU6xJs
49592Please respect copyright.PENANAYN37gKDnD7
49592Please respect copyright.PENANA0PnIK7rg6A
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
49592Please respect copyright.PENANA7SzSSqgCKS
49592Please respect copyright.PENANALXEuH2Dxr9
49592Please respect copyright.PENANA4ql8GJpc7m
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
49592Please respect copyright.PENANAe8DnyE5PP5
49592Please respect copyright.PENANAjMoJswtNsU
49592Please respect copyright.PENANAiwujTnETHi
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
49592Please respect copyright.PENANAbs66rMPsmd
49592Please respect copyright.PENANAcIzNYUs2BB
49592Please respect copyright.PENANArPuxQQSSqN
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
49592Please respect copyright.PENANAfT3PXMSYZi
49592Please respect copyright.PENANAI4tuijHIjx
49592Please respect copyright.PENANAP5oe4BdsIv
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
49592Please respect copyright.PENANAhBu812wXk1
49592Please respect copyright.PENANASd5l8Nq5yd
49592Please respect copyright.PENANAKjxmV6Jwfe
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
49592Please respect copyright.PENANAcwepRQxMBv
49592Please respect copyright.PENANA9eNkX5QYvN
49592Please respect copyright.PENANACmH8vDoeFB
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
49592Please respect copyright.PENANAYllrFA0Xcg
49592Please respect copyright.PENANAu4Pe8O8C4y
49592Please respect copyright.PENANAN6CwLNRd7n
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
49592Please respect copyright.PENANAvWUYmwZ7in
49592Please respect copyright.PENANASfFMOyIHOB
49592Please respect copyright.PENANAeMbq3UqcGU
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
49592Please respect copyright.PENANA3OyoIihtHC
49592Please respect copyright.PENANAjR9o0ukR2n
49592Please respect copyright.PENANA1saao5G9kW
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
49592Please respect copyright.PENANAtqLd0Vks6V
49592Please respect copyright.PENANAKXnHmO22vC
49592Please respect copyright.PENANAuwPzBmJ9OX
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
49592Please respect copyright.PENANAmBps8UBZFJ
49592Please respect copyright.PENANAxl18xmJsAl
49592Please respect copyright.PENANAEFn3XOelKI
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
49592Please respect copyright.PENANAQsCxEy3qUM
49592Please respect copyright.PENANAsjUsIVZSQG
49592Please respect copyright.PENANAAVRqnFK5KM
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
49592Please respect copyright.PENANAZpvusRXO2Q
49592Please respect copyright.PENANArQgFItOhmy
49592Please respect copyright.PENANAFgMNLZoUVr
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
49592Please respect copyright.PENANAazo10TiEFS
49592Please respect copyright.PENANAz1NwmkJLts
49592Please respect copyright.PENANAyOJavedEVh
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
49592Please respect copyright.PENANAK9pEp7CVok
49592Please respect copyright.PENANA8OLuU98ISp
49592Please respect copyright.PENANABmG8doYU0g
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
49592Please respect copyright.PENANARl8gg4ztbQ
49592Please respect copyright.PENANAwCbf3CB6hm
49592Please respect copyright.PENANA7zvMz9j66P
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
49592Please respect copyright.PENANAgzpgWwtz6j
49592Please respect copyright.PENANAKG5eRFt7r5
49592Please respect copyright.PENANALbq72qMeKz
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
49592Please respect copyright.PENANAWmJ03kfYDa
49592Please respect copyright.PENANAQo1nbW3RjU
49592Please respect copyright.PENANAOubljFX5uw
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
49592Please respect copyright.PENANAK4ApqOf6SP
49592Please respect copyright.PENANA1OrYyCgYpD
49592Please respect copyright.PENANApXfY4uX7S5
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
49592Please respect copyright.PENANAN5PKQI3X1X
49592Please respect copyright.PENANAJL43stV7Qj
49592Please respect copyright.PENANAs8Erywnh3C
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
49592Please respect copyright.PENANAALLSKFfbnc
49592Please respect copyright.PENANAY7NPIQQGtA
49592Please respect copyright.PENANA1xZkx5RY4o
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
49592Please respect copyright.PENANAr5nPj1qqjA
49592Please respect copyright.PENANAPhtnAIUJfe
49592Please respect copyright.PENANAQwUrC0HV4L
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
49592Please respect copyright.PENANASnkeX5Bivy
49592Please respect copyright.PENANAlcm3wIBZYK
49592Please respect copyright.PENANA6YGpx6WWf9
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
49592Please respect copyright.PENANANZZaG3Auji
49592Please respect copyright.PENANAaA2Z6cRcwv
49592Please respect copyright.PENANAWsN1d54ewy
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
49592Please respect copyright.PENANAOkXgh7Nafo
49592Please respect copyright.PENANAVc7ZK9eHgS
49592Please respect copyright.PENANA4C0V9cEp4z
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
49592Please respect copyright.PENANA80SLUkmv4H
49592Please respect copyright.PENANAdirvIdYDqn
49592Please respect copyright.PENANAR26KxjTBG5
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
49592Please respect copyright.PENANAx4oYS2XawI
49592Please respect copyright.PENANAgDsj3ZWGmL
49592Please respect copyright.PENANA0KTHd3IFWw
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
49592Please respect copyright.PENANAZAXqYCc3PD
49592Please respect copyright.PENANAdz7tAevL0x
49592Please respect copyright.PENANAKxnePhdMJX
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
49592Please respect copyright.PENANAPPKCSxZhKt
49592Please respect copyright.PENANAkK6ThKxJY9
49592Please respect copyright.PENANAOYQow6NrQH
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
49592Please respect copyright.PENANAKofZWZKf4Q
49592Please respect copyright.PENANAN42fSqQRx3
49592Please respect copyright.PENANANqb4MnYuFt
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
49592Please respect copyright.PENANAnSUbuzkg7M
49592Please respect copyright.PENANAI4szEjjKAd
49592Please respect copyright.PENANAMoZbQMycQ0
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
49592Please respect copyright.PENANArG2CFM8DLX
49592Please respect copyright.PENANANM99146t28
49592Please respect copyright.PENANAp87jswrXoL
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
49592Please respect copyright.PENANAqkC3Yh0zA5
49592Please respect copyright.PENANA4o6LLJ1UTc
49592Please respect copyright.PENANAwdv7yfyXes
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
49592Please respect copyright.PENANAf1VU7tpWlA
49592Please respect copyright.PENANA3l5xWYKhYC
49592Please respect copyright.PENANAfYQQudIGNW
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
49592Please respect copyright.PENANAbRL0R1eoDT
49592Please respect copyright.PENANAtcvHw0Owob
49592Please respect copyright.PENANAdgrzK3FyfF
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
49592Please respect copyright.PENANA7XBMpNXYHC
49592Please respect copyright.PENANAOSycCSFQFg
49592Please respect copyright.PENANAeqWYAW6Oh1
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
49592Please respect copyright.PENANAwWj9RPRr2W
49592Please respect copyright.PENANA7fWKJzUWZQ
49592Please respect copyright.PENANAFCue3wIOJ4
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
49592Please respect copyright.PENANAdIcPdx6Jso
49592Please respect copyright.PENANAdKzNRzkPL0
49592Please respect copyright.PENANAbGPFil6jFA
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
49592Please respect copyright.PENANA9UObDV9sWh
49592Please respect copyright.PENANAbcwhm5ChHY
49592Please respect copyright.PENANAKtbbdi7XFi
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
49592Please respect copyright.PENANANIImNDk5vl
49592Please respect copyright.PENANAkExCQlEfFh
49592Please respect copyright.PENANATFj4jsB50x
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
49592Please respect copyright.PENANASJuwpa2plf
49592Please respect copyright.PENANA9Xyccs1Iwi
49592Please respect copyright.PENANAgdGF2jyNys
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
49592Please respect copyright.PENANAGjOiwiPo1C
49592Please respect copyright.PENANAwudm8iwJHw
49592Please respect copyright.PENANA2xd14qYFw0
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
49592Please respect copyright.PENANA3RNaupgIFV
49592Please respect copyright.PENANAQ73MPHsH0w
49592Please respect copyright.PENANAKiOY19ykvg
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
49592Please respect copyright.PENANABCgFV1Vlyo
49592Please respect copyright.PENANAiFuDrddGVT
49592Please respect copyright.PENANAetQWnXuIML
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
49592Please respect copyright.PENANALLM6GMnOpq
49592Please respect copyright.PENANAoogy6vU14n
49592Please respect copyright.PENANA3uRgaBbwBU
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
49592Please respect copyright.PENANATO95XXSeth
49592Please respect copyright.PENANA0th87Qb9xE
49592Please respect copyright.PENANA3x8jsqt4Ms
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
49592Please respect copyright.PENANAijZk1TBj5i
49592Please respect copyright.PENANAP5uvsXxCaU
49592Please respect copyright.PENANAw34wwtFdi4
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
49592Please respect copyright.PENANA0uxyvGrnCj
49592Please respect copyright.PENANA0ugNzU2Uu4
49592Please respect copyright.PENANAeLoAMuJsvc
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
49592Please respect copyright.PENANANsTKLKoMV6
49592Please respect copyright.PENANAbIaJ9tGDy9
49592Please respect copyright.PENANAGVWCUk5Cld
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
49592Please respect copyright.PENANA6W0pCcuQHi
49592Please respect copyright.PENANAIfQkCf55mD
49592Please respect copyright.PENANAzhvbVtQZc3
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
49592Please respect copyright.PENANALKYoyTQpZq
49592Please respect copyright.PENANAGEWaLliNIs
49592Please respect copyright.PENANAoYx0FlKUoT
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
49592Please respect copyright.PENANABBb2hh3x1T
49592Please respect copyright.PENANAzuewtNvNzr
49592Please respect copyright.PENANACsXBWUJUhJ
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
49592Please respect copyright.PENANAStBVfdbDe0
49592Please respect copyright.PENANAvnLS9uawfY
49592Please respect copyright.PENANApCPRRAvYym
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
49592Please respect copyright.PENANA5tDGwu9oHj
49592Please respect copyright.PENANADkc0Iys9st
49592Please respect copyright.PENANAyZYDgq3PJB
“Tapi lebih enak kan?”
49592Please respect copyright.PENANAuOIF059jtm
49592Please respect copyright.PENANA3rFzSnYMCN
49592Please respect copyright.PENANAW8YL4ZTLyR
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
49592Please respect copyright.PENANAnRZC6bGLpm
49592Please respect copyright.PENANAHjHvPWIN4W
49592Please respect copyright.PENANAxtXSiIWn9d
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
49592Please respect copyright.PENANAOUaac9pknp
49592Please respect copyright.PENANAprTUHQM4fI
49592Please respect copyright.PENANAQbRRFBHf3I
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
49592Please respect copyright.PENANA1UdXXjUlic
49592Please respect copyright.PENANAJ95KeFD1Bm
49592Please respect copyright.PENANA3ATMCOm5Yg
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
49592Please respect copyright.PENANASOlSFvIZpj
49592Please respect copyright.PENANAFQuSCPclRS
49592Please respect copyright.PENANAmzd4Tf35g5
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
49592Please respect copyright.PENANA8zH4996mwn
49592Please respect copyright.PENANA1RsxdFaouw
49592Please respect copyright.PENANAtqCxEMeAgW
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
49592Please respect copyright.PENANA3qFog6c0Ic
49592Please respect copyright.PENANA4ddcjrOGoY
49592Please respect copyright.PENANAL05n7OLukO
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
49592Please respect copyright.PENANA1dW8Vued7o
49592Please respect copyright.PENANAkKamkkICCU
49592Please respect copyright.PENANAG2BJ2m55Bk
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
49592Please respect copyright.PENANAIdrzPdrZmf
49592Please respect copyright.PENANAhcPnQ7Uzwj
49592Please respect copyright.PENANALoY57DBJGS
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
49592Please respect copyright.PENANAAgiJmuWTIr
49592Please respect copyright.PENANALl5yyZw5Ik
49592Please respect copyright.PENANAe1XYUMy84E
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
49592Please respect copyright.PENANAKp2loiRqy6
49592Please respect copyright.PENANAMOayZlQAzC
49592Please respect copyright.PENANALSkdQeduRv
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
49592Please respect copyright.PENANABg1UlsWYzw
49592Please respect copyright.PENANA3cZxMq6oZS
49592Please respect copyright.PENANAGkPaIXfHPC
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
49592Please respect copyright.PENANAzfKk7ATyPN
49592Please respect copyright.PENANAYkV9FVU5eu
49592Please respect copyright.PENANAn9xpV2fqUP
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
49592Please respect copyright.PENANA3HMZSf9DMx
49592Please respect copyright.PENANAPeGjtleXvo
49592Please respect copyright.PENANA89gMZNaIpA
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
49592Please respect copyright.PENANAGQRHxZO3XW
49592Please respect copyright.PENANAuPRr4ONzXu
49592Please respect copyright.PENANAlQjn6rJWEH
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
49592Please respect copyright.PENANAuDdvzSExXL
49592Please respect copyright.PENANAQLMJVokQHW
49592Please respect copyright.PENANAX70sRCfkLw
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
49592Please respect copyright.PENANArXlaKym65M
49592Please respect copyright.PENANAaZgcqfpF60
49592Please respect copyright.PENANAGTjGGF2CTq
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
49592Please respect copyright.PENANA06OalPJ8yf
49592Please respect copyright.PENANAMwpAyn2vVf
49592Please respect copyright.PENANAeulo1gQYGB
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
49592Please respect copyright.PENANAn0rSRbasqv
49592Please respect copyright.PENANAwehCXBHrMh
49592Please respect copyright.PENANAPVv4D2rQF7
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
49592Please respect copyright.PENANAEWrXUQ2rNQ
49592Please respect copyright.PENANAATkGPc5yKe
49592Please respect copyright.PENANAVz1uTZQvQ4
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
49592Please respect copyright.PENANAVyInr2dbNq
49592Please respect copyright.PENANAIawo5vzbnc
49592Please respect copyright.PENANAJtCiGe4Thp
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
49592Please respect copyright.PENANABcMCLAmoX0
49592Please respect copyright.PENANAkXXkAcBJ7a
49592Please respect copyright.PENANA6F7kcDkmbc
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
49592Please respect copyright.PENANAgmMldSav9o
49592Please respect copyright.PENANAAi9kQGYdD0
49592Please respect copyright.PENANAiwogSVdIwJ
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
49592Please respect copyright.PENANA15jOClCyUc
49592Please respect copyright.PENANAoXIxe5c0Pg
49592Please respect copyright.PENANAy3r1DuVMtQ
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
49592Please respect copyright.PENANAxCnUNi4A03
49592Please respect copyright.PENANAIn9S0dt8Ao
49592Please respect copyright.PENANA2HyNDV8wv9
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
49592Please respect copyright.PENANAQEE9y6a1JV
49592Please respect copyright.PENANAEXFeImEUPx
49592Please respect copyright.PENANAtgZaEEJbCy
49592Please respect copyright.PENANAozJB7GmJLl
49592Please respect copyright.PENANAp5hf0ynetr
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
49592Please respect copyright.PENANAs5xQLI6C1G
49592Please respect copyright.PENANAn5K6FTEnzQ
49592Please respect copyright.PENANARPRebFF13u
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
49592Please respect copyright.PENANAZODsGqq3gp
49592Please respect copyright.PENANAMWb8vNkjaX
49592Please respect copyright.PENANA9YcarYgVs4
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
49592Please respect copyright.PENANAgOAq78akhH
49592Please respect copyright.PENANAWjcVBvarR1
49592Please respect copyright.PENANAAFJ4yZokds
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
49592Please respect copyright.PENANAV4AAsYQmm2
49592Please respect copyright.PENANAIaeLaw7VFa
49592Please respect copyright.PENANAZhoVX7mlxc
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
49592Please respect copyright.PENANAp677ulc5kL
Episode 6
49592Please respect copyright.PENANA8JVS8lV1EG
49592Please respect copyright.PENANAz3HNzb4q0d
49592Please respect copyright.PENANAoefjNRAILs
49592Please respect copyright.PENANADUgS9PmBAo
49592Please respect copyright.PENANAU3nDs8UXQh
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
49592Please respect copyright.PENANAii0lXQFhJg
49592Please respect copyright.PENANAtw7bqkVGAU
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
49592Please respect copyright.PENANAESoQoszPHa
49592Please respect copyright.PENANAMQrqkKsLtX
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
49592Please respect copyright.PENANAiFiXdypiOq
49592Please respect copyright.PENANA5Xsfspr8ox
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
49592Please respect copyright.PENANA3jMTf6AJic
49592Please respect copyright.PENANAbFLedaCb68
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
49592Please respect copyright.PENANAi2Q8593GdY
49592Please respect copyright.PENANAOaIb2vz87s
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
49592Please respect copyright.PENANAQEMyqDaJC1
49592Please respect copyright.PENANAw45JmSvW7w
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
49592Please respect copyright.PENANAH9LpKnkwJr
49592Please respect copyright.PENANAfyiPSgDlEa
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
49592Please respect copyright.PENANAZkZciYEUB4
49592Please respect copyright.PENANAnPojOUSDFB
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
49592Please respect copyright.PENANAFu1gxWZma8
49592Please respect copyright.PENANAVtlgJQ5ziJ
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
49592Please respect copyright.PENANAbwnwI9n5mR
49592Please respect copyright.PENANAR4tKmVdXCN
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
49592Please respect copyright.PENANA7VMbyaW1QC
49592Please respect copyright.PENANAmddQ7ntf8T
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
49592Please respect copyright.PENANAvigWnreTRs
49592Please respect copyright.PENANAg5DTcjJiqC
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
49592Please respect copyright.PENANA7rSl08qEy3
49592Please respect copyright.PENANAFwBEgFhRKr
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
49592Please respect copyright.PENANAZoKj5W7eS4
49592Please respect copyright.PENANALqol5FfE8t
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
49592Please respect copyright.PENANAEQdpH9JzUO
49592Please respect copyright.PENANAT65jGTs68J
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
49592Please respect copyright.PENANAIy8lEaVXoH
49592Please respect copyright.PENANAse2q93iAFe
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
49592Please respect copyright.PENANAD4jOWiBYOd
49592Please respect copyright.PENANAtIliCGDCEL
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
49592Please respect copyright.PENANA4RhyiIuZ5H
49592Please respect copyright.PENANAfCcqfBPkEO
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
49592Please respect copyright.PENANAHyU9kOmJ3v
49592Please respect copyright.PENANAafkBzVE58H
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
49592Please respect copyright.PENANAEFG1unkgh1
49592Please respect copyright.PENANAWceYjjmQ3N
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
49592Please respect copyright.PENANAn23FDWDNx4
49592Please respect copyright.PENANAPHohOXhbSh
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
49592Please respect copyright.PENANAZQIkU6eREj
49592Please respect copyright.PENANATGeGx2fVno
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
49592Please respect copyright.PENANAcHRSzXouwx
49592Please respect copyright.PENANAmlhnygiyUm
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
49592Please respect copyright.PENANAjCiRl7XsPM
49592Please respect copyright.PENANAW3GJAQ3DO9
“Ooo…belum menikah?”
49592Please respect copyright.PENANArZLFIt5zs1
49592Please respect copyright.PENANAhGTlSd9TnC
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
49592Please respect copyright.PENANAG9PymOTfca
49592Please respect copyright.PENANAt6bKDYYJk6
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
49592Please respect copyright.PENANAwripE1Dq5f
49592Please respect copyright.PENANAIzNNJ2mGoV
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
49592Please respect copyright.PENANAmIUvyZmv3o
49592Please respect copyright.PENANAzcGEbAidZ8
“Sakit apa?”
49592Please respect copyright.PENANAfjEFiy6rm5
49592Please respect copyright.PENANAAs21RrNbvI
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
49592Please respect copyright.PENANAw7K8PC7dyM
49592Please respect copyright.PENANA0oyV7TMwD5
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
49592Please respect copyright.PENANAjFuI0DQ6Mh
49592Please respect copyright.PENANA3BBQCjJmYZ
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
49592Please respect copyright.PENANAqNdmzscHI4
49592Please respect copyright.PENANAVZjr4coq1G
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
49592Please respect copyright.PENANABGQw0c2OfR
49592Please respect copyright.PENANABL6ZRun51t
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
49592Please respect copyright.PENANAfnn4ZncBGr
49592Please respect copyright.PENANAVrfd3j5wSO
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
49592Please respect copyright.PENANAd0jSOumKpX
49592Please respect copyright.PENANAwzBdu2RobJ
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
49592Please respect copyright.PENANAk7musG96Jf
49592Please respect copyright.PENANAToMOJx7Awv
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
49592Please respect copyright.PENANAI91iXCVa67
49592Please respect copyright.PENANALSTeBndFaf
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
49592Please respect copyright.PENANAsIUqK4YdNQ
49592Please respect copyright.PENANAnejztbXILp
Tapi dari mana aku harus memulainya?
49592Please respect copyright.PENANAoffpYdHWZd
49592Please respect copyright.PENANAeWxLxRf32X
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
49592Please respect copyright.PENANAnna1sJP4ep
49592Please respect copyright.PENANAqKB12xrIvQ
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
49592Please respect copyright.PENANAp8M95gNgPz
49592Please respect copyright.PENANAnTiYvWfqV4
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
49592Please respect copyright.PENANAtWMHnPMsl9
49592Please respect copyright.PENANAFHgLJ7lvqt
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
49592Please respect copyright.PENANAk4djRtsm64
49592Please respect copyright.PENANAh8rXOoneoR
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
49592Please respect copyright.PENANAuaBiISa2SN
49592Please respect copyright.PENANAOqH2kNcduV
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
49592Please respect copyright.PENANAj8owtQeFaU
49592Please respect copyright.PENANAAxxdt9zEhH
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
49592Please respect copyright.PENANAxqrwi069fs
49592Please respect copyright.PENANA6lDg3A1doK
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
49592Please respect copyright.PENANAbc6WI7CNNu
49592Please respect copyright.PENANAtMlNfjlsGV
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
49592Please respect copyright.PENANAyF7hUodtRv
49592Please respect copyright.PENANAPdamFVHiVn
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
49592Please respect copyright.PENANAvFXZ7RFSwQ
49592Please respect copyright.PENANA7hirJo7d3n
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
49592Please respect copyright.PENANAKF3uOmf96a
49592Please respect copyright.PENANA9wuEo0ebV9
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
49592Please respect copyright.PENANAkLjocwy1nr
49592Please respect copyright.PENANAidvp7PVsaF
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
49592Please respect copyright.PENANA8bN6HYR3Gf
49592Please respect copyright.PENANAQu0Mmvl46g
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
49592Please respect copyright.PENANAY1bTDiCMxP
49592Please respect copyright.PENANAkrxFuikRzv
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
49592Please respect copyright.PENANAYNCD83gPPi
49592Please respect copyright.PENANAExYrpaSXGT
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
49592Please respect copyright.PENANAHp7B1pUNhN
49592Please respect copyright.PENANAluD1XVIPR6
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
49592Please respect copyright.PENANA5ABghBTA0I
49592Please respect copyright.PENANAZVihVcTn5l
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
49592Please respect copyright.PENANAmcu3mJOxXO
49592Please respect copyright.PENANAzt5d96x5FN
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
49592Please respect copyright.PENANAytZzhCc0oy
49592Please respect copyright.PENANAxkTVaQgnA7
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
49592Please respect copyright.PENANAEOLgEYT9e0
49592Please respect copyright.PENANAMWCIJimt0a
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
49592Please respect copyright.PENANAU91iTCVbsF
49592Please respect copyright.PENANAmqa5uaET7U
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
49592Please respect copyright.PENANAngnuvEiFUz
49592Please respect copyright.PENANACn7dktOSLk
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
49592Please respect copyright.PENANAiFt7xsnPo2
49592Please respect copyright.PENANAlocTSBTrJS
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
49592Please respect copyright.PENANAiqnAKtn5ay
49592Please respect copyright.PENANAf2RJ9GTrRO
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
49592Please respect copyright.PENANAlIysoHJT9n
49592Please respect copyright.PENANA5DKTyYbLh0
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
49592Please respect copyright.PENANA25QhEuya1U
49592Please respect copyright.PENANAUEBPIVr7PB
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
49592Please respect copyright.PENANAee0Ufrr02f
49592Please respect copyright.PENANAIZAydyq3gI
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
49592Please respect copyright.PENANARKWFUtLe6U
49592Please respect copyright.PENANAxOF4ht0tWY
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
49592Please respect copyright.PENANAc9RpFkytXM
49592Please respect copyright.PENANAAPJNkbPvqc
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
49592Please respect copyright.PENANAbCNZOy0XnT
49592Please respect copyright.PENANACuPVyEAblx
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
49592Please respect copyright.PENANAZRa4oYGddq
49592Please respect copyright.PENANAjikxPtv7FA
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
49592Please respect copyright.PENANAwNMoKkBEwK
49592Please respect copyright.PENANAEoxFF5CHGz
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
49592Please respect copyright.PENANA2Rvf9kQbV3
49592Please respect copyright.PENANA7Cyd8urHzt
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
49592Please respect copyright.PENANAdw5Byh99FD
49592Please respect copyright.PENANAKg6pXk44iz
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
49592Please respect copyright.PENANAReCTk4b0kl
49592Please respect copyright.PENANAYfQFQXqrSX
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
49592Please respect copyright.PENANAaEsiJqSLx3
49592Please respect copyright.PENANAmTXwTlbbFi
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
49592Please respect copyright.PENANAOp8WxLswhu
49592Please respect copyright.PENANA5RQoV8AoaC
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns18.189.188.157da2