
9.Hangatnya Birahi Erni
Aku sadar bahwa aku bukan Erni yang dahulu lagi. Bukan Erni yang lugu dan tidak mementingkan sex di atas segalanya lagi.
13121Please respect copyright.PENANAHXUjXzqLk0
Ya, dahulu aku cuma menganggap sex sebagai kewajiban pasangan suami-istri belaka. Kalau suamiku menginginkannya, aku harus meladeninya. Karena sebagai seorang istri, aku wajib melayani hasrat birahi suamiku kapan pun ia menghendakinya. Kalau ia tidak menghendakinya, aku pun jarang memancing-mancing birahinya. Katakanlah aku seolah cuma seorang istri yang pasrah terhadap apa pun yang diinginkan oleh suamiku, sementara hasratku sendiri sering kutindas dengan menyibukkan diri pada usahaku (waktu masih punya toko dahulu).
13121Please respect copyright.PENANAiaoIFCMGoF
13121Please respect copyright.PENANAII2oiptmFJ
Tapi setelah suamiku memperkenalkan dunia sex yang berwarna-warni dan penuh variasi itu, sedikit demi sedikit diriku jadi berubah. Lalu aku merasa bahwa sex itu sesuatu yang teramat indah. Teramat hangat dan teramat nikmat.
13121Please respect copyright.PENANAntzreZF8Wv
13121Please respect copyright.PENANAZqlvX9fi2f
Karena itu aku selalu bersemangat tiap kali suamiku mengajak wife swap dengan teman-temannya. Bahkan ketika aku digangbang oleh teman-temannya, aku pun tidak menolaknya.
13121Please respect copyright.PENANAhRqW6uO3JE
13121Please respect copyright.PENANAUPVUut0pyf
Semuanya itu sangat fantastis bagiku. Bahkan kalau aku mengingat setiap langkah seksual yang telah kualami itu, hasrat birahiku sering berdesir-desir dan sulit mengendalikannya. Karena itu, atas izin dari suamiku sendiri, aku meredakan hasrat itu dengan lelaki lain. Syarat dari suamiku cuma harus mencatat setiap langkahku jika terjadi hubungan seksual dengan lelaki lain.
13121Please respect copyright.PENANAO714uEpVeu
13121Please respect copyright.PENANAWwy2DzR6PO
Walaupun diberi keleluasaan untuk mendapatkan lelaki lain manakala aku tak kuasa lagi menahan hasratku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Karena keutuhan perkawinanku dengan Bang Yadi, adalah di atas segala-galanya. Dan meski sudah ada beberapa lelaki yang singgah dalam perjalanan hidupku, namun aku tau bahwa cintaku hanya untuk Bang Yadi seorang.
13121Please respect copyright.PENANAOIrv82O6EG
13121Please respect copyright.PENANAHVFBt3SJ87
Namun sampai kapan aku bisa bertahan dalam kendaliku sendiri ini? Bukankah makin lama suamiku makin jarang pulang? Bukankah kalau hasrat birahiku sedang menagih-nagih, aku sulit menguasai diri?
13121Please respect copyright.PENANA9MDAIYju1S
13121Please respect copyright.PENANADvMcNKxdwJ
Aku bisa mengerti bahwa suamiku semakin sibuk dengan bisnis propertinya. Dan aku tahu bahwa kalau sedang mujur dalam bisnis propertinya, suamiku bisa mengeduk keuntungan ratusan juta rupiah. Bahkan ketika berhasil mencarikan buyer untuk sebuah hotel yang mau dijual oleh pemiliknya, suamiku mendapatkan keuntungan sampai milyaran rupiah.
13121Please respect copyright.PENANAgQyZyF53hQ
13121Please respect copyright.PENANABycRFWpth4
Sebagai istrinya, aku senang sekali melihat sukses demi sukses yang diraih oleh suamiku itu. Tapi apakah suamiku demikian tenggelamnya dalam urusan bisnis, sehingga makin lama makin jarang pulang? Apakah ia tak punya waktu lagi untuk membahagiakan diriku?
13121Please respect copyright.PENANAr5eFNSh8s5
13121Please respect copyright.PENANAnyRyOuWa0U
Tapi aku selalu positive thinking. Biarlah, anggap saja suamiku itu seorang pejabat tinggi, yang hanya sesekali bisa berkumpul dengan keluarganya. Atau anggap saja suamiku itu seorang artis yang sangat sibuk di lokasi-lokasi shooting, sehingga aku harus menerima kesepianku sebagai suatu pengorbanan.
13121Please respect copyright.PENANATCGxUFXoWk
13121Please respect copyright.PENANAOcswsKBp0X
Lagian dari sisi materi, suamiku telah memberiku harta yang berlimpah ruah (menurut levelku). Dari sisi materi, aku tak merasa kekurangan lagi. Bahkan berlebih terus, sehingga saldo di bankku makin lama makin membesar dan meyakinkan.
13121Please respect copyright.PENANAMABki8Bt24
13121Please respect copyright.PENANAA9kUGLdKzF
Kekuranganku hanya satu : Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih tanpa solusi.
13121Please respect copyright.PENANAvyA4sg5npp
13121Please respect copyright.PENANAsV8xK9m9ua
Terkadang aku bertanya di dalam hati, apakah aku harus mengajak salah seorang lelaki yang pernah menggauliku untuk meredakan gejolak ini?
13121Please respect copyright.PENANAVTfPpbEFBv
13121Please respect copyright.PENANAZef5cZASnJ
Tidak. Kalau pun aku terpaksa harus mendapatkan lelaki untuk hasrat birahi yang sering sulit mengendalikannya ini, aku harus mendapatkan lelaki baru. Bukan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.
13121Please respect copyright.PENANA8FDJzR2B9t
13121Please respect copyright.PENANAcE81YEIoqW
Tapi siapa yang harus kupilih? Bukankah suamiku pernah menegurku setelah mengetahui skandalku dengan Jonathan, Rio dan Indra. Kata suamiku, “Jangan jadi pagar makan tanaman. Para penghuni wisma kos itu sumber rejeki kita. Jangan mereka diganggu dengan kebinalanmu. Kalau beritanya menyebar ke penghuni lain, mereka bisa antre untuk mendapatkanmu. Lalu urusan bisnisnya pasti kacau, gak jelas lagi hitungannya.”
13121Please respect copyright.PENANAIoiltWuDWb
13121Please respect copyright.PENANADRCr03ghDa
Tapi tahukah suamiku, bahwa kalau bayangan tentang sentuhan lelaki sedang merajalela, aku sering menggeliat-geliat sendiri di dalam kamarku sambil mengelus kemaluanku yang ingin dipuasi?
13121Please respect copyright.PENANANE2UyoyIjN
13121Please respect copyright.PENANAUrUNrS3oH8
Lalu bagaimana dengan Victor, lelaki yang sudah berbulan-bulan menjadi teman chattingku itu?
13121Please respect copyright.PENANAK8t68eZ7jB
13121Please respect copyright.PENANAo3D4RrsbDq
Ya…di malam-malam kesepianku, aku jadi senang berkomunikasi dengan teman-temanku di situs gaul, yang lalu bergeser ke BBM. Salah seorang yang paling intens bbman denganku itu adalah Victor.
13121Please respect copyright.PENANAD85J1FMAg9
13121Please respect copyright.PENANAqcu1pTu1rG
Tapi aku sengaja menutupi identitasku yang sebenarnya. Aku mengaku bernama Rani (karena nama panjangku memang Maharani). Mengaku sudah punya suami tapi selalu ditugaskan jauh di luar Jawa. Tempat tinggalku pun kusamarkan, kusebut saja nama kota yang bukan kotaku. Pokoknya aku mengaku sebagai wanita yang kesepian dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
13121Please respect copyright.PENANAxI8wj85uUq
13121Please respect copyright.PENANABbvAoLcrJS
Aku sengaja menyamarkan semuanya itu, karena takut kalau teman chatku cuma ingin mengincar hartaku, seperti banyak yang pernah terjadi dalam hubungan yang berawal dari dunia maya.
13121Please respect copyright.PENANAfvgf8xROHt
13121Please respect copyright.PENANAA9GK5Or7Vm
Menurut pengakuannya, Victor juga punya istri. Tapi istrinya ada masalah pada kandungannya, sehingga setelah melahirkan anak pertamanya, istrinya harus disterilkan, karena berbahaya kalau sampai hamil lagi. Kata Victor di bbmnya, “Sejak istriku disterilkan, entah karena sugestif atau memang punya istriku jadi gak enak lagi. Pokoknya aku jadi gak nafsu lagi main sama dia. Kalaupun sesekali main, rasanya aku memaksakan sekali.”
13121Please respect copyright.PENANANgh2RJnCe5
13121Please respect copyright.PENANA9ysQbXHbRZ
Banyak lagi curhat Victor di bbm. Kesimpulannya, ia merasa kemaluan istrinya jadi sangat tidak enak. Sehingga ia malas bersetubuh dengan istrinya. Meski rumah tangganya tetap dipertahankan, hanya demi anaknya itu, katanya.
13121Please respect copyright.PENANArjVFvW9Cnb
13121Please respect copyright.PENANAfD1HO1ppUJ
Menurut pengakuannya pula, usia Victor kira-kira dua tahun lebih muda dariku. Sama-sama belum kepala tiga.
13121Please respect copyright.PENANAU4EDQg9L7d
13121Please respect copyright.PENANAgckcFTZT0Z
Sebenarnya bbman dengan Victor sudah cukup jauh. Bahkan sering juga telepon-teleponan di malam hari, kecuali kalau suamiku sedang ada di rumah.
13121Please respect copyright.PENANAZCLmGCKDG1
13121Please respect copyright.PENANAOWLNu2AdID
Aku juga sudah dikirimi beberapa foto Victor lewat bbm. Sebaliknya aku pun pernah mengirimkan foto-fotoku padanya.
13121Please respect copyright.PENANAfl7n8n33q5
13121Please respect copyright.PENANADb3jTl8Nh6
Aku mengaku belum pernah selingkuh dengan lelaki lain. Apalagi yang lebih dari itu. Maka ketika ia minta fotoku dalam keadaan telanjang, kutolak mentah-mentah. Tapi ia lalu mengirimkan foto-foto sekujur tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan banyak juga ia mengirimkan foto penisnya dalam keadaan ngaceng. Membuatku merinding dan berdesir-desir dalam amukan birahiku sendiri.
13121Please respect copyright.PENANAGO4R3fCAJA
13121Please respect copyright.PENANAdEu5Z55uqL
Aku memang tetap jaim, tak mau mengirimkan foto telanjangku. Tapi tiap malam-malam kesepianku, aku suka menatap foto-foto penis Victor itu, sambil mengelus-elus kemaluanku sendiri, sambil membayangkan seandainya penis panjang gede itu dimainkan di dalam liang kemaluanku.
13121Please respect copyright.PENANAMCH8u4cIbI
13121Please respect copyright.PENANAPxEd6RDE7f
Sering aku digoda oleh hasrat birahiku sendiri seperti itu. Terkadang sampai tengah malam aku mengelus-elus kemaluanku di dalam kesendirianku. Dan esoknya pasti aku bangun terlambat.
13121Please respect copyright.PENANAufTkoyhzTj
13121Please respect copyright.PENANAom5RILOlyA
Lalu, apakah aku harus memutuskan untuk ketemuan dengan Victor seperti yang sering ditawarkannya? Entahlah. Aku jadi peragu gini. Karena Victor baru akrab di dunia maya, tapi belum bertemu di dalam dunia nyata.
13121Please respect copyright.PENANA03vfTYqJJC
13121Please respect copyright.PENANAdTMQV1S4DN
Dalam keadaan bimbang inilah tiba-tiba perhatianku tertuju kepada Billy, anak muda yang sudah tiga bulan bekerja sebagai kasir kantinku itu.
13121Please respect copyright.PENANArGsMf01J7L
13121Please respect copyright.PENANAzbOckJVrXV
Kenapa aku tidak memanfaatkan dia? Bukankah bentuk Billy tidak mengecewakan? Kenapa aku harus jauh-jauh memikirkan Victor yang belum jelas jujur atau tidaknya?
13121Please respect copyright.PENANAz9yhYZokkS
13121Please respect copyright.PENANAGxOZ0Hr0uh
Ya, sekarang ini aku tidak membutuhkan lelaki setampan Arjuna. Yang penting lelaki dan kejantanannya.
13121Please respect copyright.PENANAWEBuww7r8P
13121Please respect copyright.PENANA0Voa3sZm8y
Billy baru berusia 24 tahun. Ijazahnya juga cuma D3. Tapi itu sudah cukup. Bahkan dalam keadaan segelisah ini, lelaki tamatan SD pun boleh lah. Yang penting jantan dan bisa meredakan hasrat birahiku yang menagih-nagih terus ini.
13121Please respect copyright.PENANAwnyMY8HO3z
13121Please respect copyright.PENANAge7wGb8QHi
Maka malam itu…malam di mana gejolak birahiku sudah semakin memuncak ini, Billy menyetorkan uang pemasukan seharian tadi. Kuterima uang yang sudah dimasukkan ke kantong plastik itu, sambil berkata, “Jangan pulang dulu Bil. Ada yang mau diomongin. Di ruang tamu aja ngobrolnya yok.”
13121Please respect copyright.PENANAwJO5d9b7Ya
13121Please respect copyright.PENANAbk4nVW8YVs
“Baik Bu,” sahut Billy sopan. Lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
13121Please respect copyright.PENANAwt6T8i0zco
13121Please respect copyright.PENANAMKg54WxM4G
Billy duduk di sofa. Tetap dengan sikap sopan. Aku sengaja duduk di sampingnya. Ini pertama kalinya aku duduk disamping Billy.
13121Please respect copyright.PENANAu4q01YAjbT
13121Please respect copyright.PENANAgtV77b17MV
Dan kutepuk lutut Billy perlahan, “Aku senang melihat ketelitian dan kerajinanmu selama berkerja di sini, Bil. Kamu sendiri gimana? Kerasan kerja di sini?”
13121Please respect copyright.PENANAl3yUwrJBbY
13121Please respect copyright.PENANAUSxbDJSqwx
“Kerasan Bu. Cuman…rumah saya jauh di luar kota. Jadi kalau mau berangkat kerja, harus subuh sekali perginya dari rumah. Jadi kalau sekali-sekali saya telat datang, mohon Ibu memakluminya,” sahut Billy sambil menunduk.
13121Please respect copyright.PENANAAx0Zpynhmg
13121Please respect copyright.PENANAreRAuNTro5
“Kamu masih tinggal sama orang tua kan?”
13121Please respect copyright.PENANAkRNroByNNW
13121Please respect copyright.PENANAFo7kFtnX5L
“Iya Bu.”
13121Please respect copyright.PENANA1AmwJmDTCW
13121Please respect copyright.PENANA8chQPsFKes
“Terus…kalau kamu tinggal di sini, orangtuamu pasti ngijinin?”
13121Please respect copyright.PENANApJ9mX9P2To
13121Please respect copyright.PENANACjDXN4Qf0q
“Ohya…emang bisa saya tinggal di sini, Bu?”
13121Please respect copyright.PENANAX1rsVVcoCF
13121Please respect copyright.PENANAhlSaiN2HyP
“Bisa. Pegawai yang cewek-cewek itu juga kan pada tidur di sini. Tapi kamu kan cowok, jadi kamarmu tidak boleh di berdekatan dengan kamar-kamar pegawai wanita. AYo lihat kamarnya sekarang,” kataku sambil bangkit, lalu melangkah ke belakang. Billy pun mengikuti langkahku.
13121Please respect copyright.PENANAJU1atM1vIv
13121Please respect copyright.PENANANLs27Awm0v
Kamar-kamar yang disediakan untuk pegawai wanita itu seperti bersatu dengan rumahku. Tapi sebenarnya mereka berada di luar batas rumahku. Karena kamar-kamar pegawai itu hanya menempel dindingnya ke dinding belakang rumahku. Tapi mereka tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumahku, karena di antara kamar-kamar mereka dengan rumahku, ada pintu besi yang selalu dikunci, kecuali kalau aku ingin memeriksa kamar-kamar pegawaiku itu.
13121Please respect copyright.PENANAN0vej1Wj93
13121Please respect copyright.PENANAoRmywB4T4O
Dan aku akan menempatkan Billy pada kamar paling belakang, tapi berada di dalam lingkungan rumah pribadiku.
13121Please respect copyright.PENANAAWTUmJs2JF
13121Please respect copyright.PENANAp61mLstTVo
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi untuk bujangan seperti Billy cukup lah. Apalagi kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, bed dan furniture lainnya pun cukup bagus, bukan barang murahan seperti yang disediakan untuk pegawai wanita itu.
13121Please respect copyright.PENANAiQu1KKRzyG
13121Please respect copyright.PENANAN8s5x1vVCN
“Bagaimana?” tanyaku, “Seneng kalau ditempatkan di kamar ini?”
13121Please respect copyright.PENANAqeScr3K7tE
13121Please respect copyright.PENANAbgy20SMPO1
Dengan sorot ceria Billy menyahut, “Wah…ini sih kamar yang benar-benar bagus, Bu. Tentu aja saya seneng kalau ditempatkan di sini. Tapi saya harus bayar berapa per bulannya Bu?”
13121Please respect copyright.PENANAtJqfdGQA6H
13121Please respect copyright.PENANASnLR48jNUR
Pasti ia membayangkan aku ingin mengambil keuntungan dari peminjaman kamar itu. Dan kalau diberi harga, tentu saja kamar itu harus disewa dengan nilai mahal. Karena selain fasilitasnya serba lengkap, kamar itu pun menghadap ke kolam renang.
13121Please respect copyright.PENANApcBvA6I4fh
13121Please respect copyright.PENANAAQaXfzS5BD
“Gratis,” kataku, “Yang penting kamu harus menjaga kebersihannya.”
13121Please respect copyright.PENANAkTZLliqmk0
13121Please respect copyright.PENANAJUdISl8ajz
Wajah Billy bersorot ceria, “Iya Bu…terimakasih. Ka…kapan saya bisa mulai tinggal di sini?”
13121Please respect copyright.PENANAVOCyKMpDPw
13121Please respect copyright.PENANASVwX295lvn
“Sekarang juga bisa.”
13121Please respect copyright.PENANAfSlWGKOKZo
13121Please respect copyright.PENANAKDIVcg19SV
“Iya Bu. Tapi saya harus bawa pakaian saya dulu, sekalian bilang juga kepada orang tua saya. Bagaimana kalau mulai besok Bu?”
13121Please respect copyright.PENANA5Xhf8LZkWK
13121Please respect copyright.PENANAgiHkEOC5mb
“Iya,” aku mengangguk sambil memperhatikan sosok Billy secara diam-diam. Kenapa tidak dari kemaren-kemaren aku perhatikan dia ya?
13121Please respect copyright.PENANAxUil2dcCrQ
13121Please respect copyright.PENANA2sG7B460nX
Sebenarnya aku sudah tak sabaran, ingin mendapatkan Billy pada malam itu juga. Tapi aku harus menindas gejolak ini, jangan sampai aku dianggap wanita murahan. Dan setelah Billy pulang, aku hanya bisa membayangkannya. Membayangkan digasak oleh lelaki belia itu. Tapi aku tidak mau bermasturbasi. Aku ingin murni dipuasi oleh seorang lelaki. Dan Billy sudah masuk ke dalam targetku. Tapi terburu-buru juga aku tak mau.
13121Please respect copyright.PENANAmT1bNxy9xV
13121Please respect copyright.PENANA6ycaMxeo0B
Esok paginya, Billy datang sambil membawa sebuah koper besar. Aku langsung menjemputnya dan mengajaknya ke pintu kamar yang sudah disediakan untuknya itu. Di dalam kamar itu aku berkata setengah berbisik, “Nanti kalau cewek-cewek itu nanya, kenapa kamu ditempatkan di lingkungan rumah pribadiku, bilang aja kamu itu sebenarnya masih familiku. Supaya mereka gak ngiri.”
13121Please respect copyright.PENANAYHiaFO7MdH
13121Please respect copyright.PENANA9ficL6O1s8
“Iya Bu,” sahutnya, “yang jelas, mulai hari ini saya gak usah nyiapin duit buat ongkos naik bus dan angkot.”
13121Please respect copyright.PENANASFS7QxdeW4
13121Please respect copyright.PENANA4FrMQaxTM2
“Iya. Makan juga kamu bebas di sini. Aku takkan membatasi soal makan kepada semua pegawaikukan?”
13121Please respect copyright.PENANAOsxf3PKp3p
13121Please respect copyright.PENANAVOzlaYXrgg
“Iya Bu. Ohya…lemari ini boleh dipakai untuk pakaian saya?”
13121Please respect copyright.PENANAiR2WObcBvw
13121Please respect copyright.PENANApoefAZyexd
“Semua peralatan yang ada di dalam kamar ini boleh kamu pakai, Bil.”
13121Please respect copyright.PENANAtyiS8rBS5m
13121Please respect copyright.PENANABVJ9xgECJj
“Iya, terimakasih Bu,” kata Billy pada saat aku melangkah ke pintu lagi, kemudian meninggalkannya di dalam kamar itu. Biarlah ia merasa nyaman dulu di dalam kamar itu, tak usah kuganggu dulu.
13121Please respect copyright.PENANAB3pRXh1tiu
13121Please respect copyright.PENANAmGzdhU1ahW
Dan pada saat kantin mulai dibuka, Billy sudah nongkrong di depan cash register, sudah siap menunaikan tugasnya. Sementara dua pegawai wanitaku sedang menyapu dan mengepel lantai kantin.
13121Please respect copyright.PENANAAdOyJdlPJ4
13121Please respect copyright.PENANAE6w0v5CN06
Beberapa menit kemudian kantin itu mulai ramai dikunjungi para penghuni kos yang ingin makan sarapan pagi.
13121Please respect copyright.PENANASfiiM0zsTM
13121Please respect copyright.PENANASjj6I8hoGz
Sejak hari itu, Billy tak pernah telat masuk kerja lagi. Tentu saja, karena ia sudah tinggal di rumah pribadiku. Sehingga tak banyak waktu dan uang yang harus dibuang sia-sia lagi, tinggal melangkah dari kamarnya ke kantin, lalu siap bekerja.
13121Please respect copyright.PENANACUkyan58Rs
13121Please respect copyright.PENANAxncWh4NNsH
Sementara itu otakku berputar terus. Meski tujuanku simple sekali. Ingin dipuasi oleh anak muda yang usianya 5 tahun lebih muda dariku itu.
13121Please respect copyright.PENANAuuvi4TDz1O
13121Please respect copyright.PENANA9a6RwUyaSm
13121Please respect copyright.PENANArV5nC85TUK
Sembilan hari kemudian, aku tak bisa lagi menahan gejolak birahiku ini. Diawali percakapan di depan meja kasir, ketika kantinku sudah sepi dan siap-siap untuk ditutup.
13121Please respect copyright.PENANAf8N0R1l8Zz
13121Please respect copyright.PENANAsOP0ZEfnd8
Billy sedang menghitung uang yang baru dikeluarkan dari laci cash register. Sementara aku berdiri di depan meja kasir yang agak tinggi seperti meja bar itu.
13121Please respect copyright.PENANAw0dtWmIifd
13121Please respect copyright.PENANAJXTBoYh6Lz
“Gimana setelah tinggal di sini? Sehabis kerja, bisa istirahat sepuasnya kan?” tanyaku perlahan, takut terdengar oleh pegawai wanita yang sedang mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring.
13121Please respect copyright.PENANAXAoIXXh81M
13121Please respect copyright.PENANAFEumFNEVSh
“Enak sekali Bu. Kalau di rumah malah suka digangguin adik-adik. Kadang harus bantu mereka ngerjain pe-ernya,” sahutnya.
13121Please respect copyright.PENANAE4KtvkoRq3
13121Please respect copyright.PENANAWWngeAUqNY
“Adikmu berapa orang?”
13121Please respect copyright.PENANA4Ddk1mUpZK
13121Please respect copyright.PENANA5htOwgIp6x
“Empat orang Bu. Cowok semua.”
13121Please respect copyright.PENANAEO1MQTP6q7
13121Please respect copyright.PENANA74DB2UJDPu
“Kamu anak sulung?”
13121Please respect copyright.PENANAZJMs1zuONj
13121Please respect copyright.PENANAFa1AgAu2EB
“Iya Bu.”
13121Please respect copyright.PENANAT7aUgthamW
13121Please respect copyright.PENANA1ARwoZtAFQ
“Tapi kalau di rumah banyak adik yang suka gangguin, di sini malah kesepian ya?”
13121Please respect copyright.PENANAJ8ZAuvOHWw
13121Please respect copyright.PENANAGtckLMVaeS
“Heheheee…iya Bu.”
13121Please respect copyright.PENANATU8tFLbxuJ
13121Please respect copyright.PENANAPJM7gydJpD
Aku menengok ke kanan kiriku, lalu berkata setengah berbisik, “Ya udah…nanti malam aku temenin ya…biar kamu jangan kesepian lagi.” Ucapan itu kususul dengan cubitan kecil di lengan Billy.
13121Please respect copyright.PENANA3MeXzBNn3P
13121Please respect copyright.PENANAyKEkuhkMBu
Billy terperangah. Menatapku sesaat. Lalu tersenyum-senyum.
13121Please respect copyright.PENANAucdJvCnlXn
13121Please respect copyright.PENANA0LO9v7PpiG
Dan kutinggalkan kantin, menuju ruang tamu. Duduk di sofa dan berpikir sebentar, lalu masuk ke dalam kamarku. Dan masuk ke kamar mandi, lalu mandi sebersih-bersihnya.
13121Please respect copyright.PENANA8Qpo1usWP1
13121Please respect copyright.PENANAdR1ysXsbM6
Selesai mandi, kusemprotkan parfum ke setiap lekuk krusialku, lalu kuambil kimono putihku yang masih baru dari lemari pakaian di kamar mandi. Kukenakan celana dalam yang masih baru juga, lalu kukenakan kimono putih itu, tanpa mengenakan bra di baliknya.
13121Please respect copyright.PENANAWH4057ZXgf
13121Please respect copyright.PENANAfbztNFVPR1
Sebenarnya tiap malam kalau mau tidur, aku tak pernah mengenakan bra. Bahkan terkadang celana dalam pun tak kukenakan.Tapi malam itu aku memang punya tujuan “khusus”, makanya sengaja tak kukenakan bra. Payudaraku yang masih terawat ini pun tak lepas dari semprotan parfum, supaya kesannya semakin indah nanti.
13121Please respect copyright.PENANAIxvm3MWuQQ
13121Please respect copyright.PENANAVDjvBDzTAL
Tak lama kemudian terdengar langkah Billy menuju kamarnya yang cuma terhalang tiga kamar ke arah belakang. Sesaat berikutnya, aku melangkah juga menuju pintu kamarnya. Kuketuk pintu kamarnya yang sudah tertutup itu.
13121Please respect copyright.PENANAPZygbe3CHM
13121Please respect copyright.PENANAsfAzz7H6EV
Billy membuka pintu itu. Tadinya aku mau langsung menyergapnya. Tapi aku tak mau terlalu murahan. Aku ingin melewati suatu proses yang mengesankan.
13121Please respect copyright.PENANAXjsVL0g6pB
13121Please respect copyright.PENANAAF6bgM5NBG
“Bil…temani aku ngobrol di depan yuk,” kataku.
13121Please respect copyright.PENANA6UhDRIhd3g
13121Please respect copyright.PENANA6kRBV1x4Px
“Iya Bu…tapi boleh saya mandi dulu, Bu?”
13121Please respect copyright.PENANAnU9TIHBym7
13121Please respect copyright.PENANAmZNQN8jAYP
Aku mengangguk sambil berkata, “Kutunggu di ruang tamu ya.”
13121Please respect copyright.PENANAXCE33A4Ib6
13121Please respect copyright.PENANAEeklOmAN9k
“Iya Bu.”
13121Please respect copyright.PENANACkzooMmjxt
13121Please respect copyright.PENANAbuTqYzOGwA
Lalu aku melangkah ke depan. Kututupkan semua tirai di ruang tamu. Lalu kumatikan lampu gantung dan beberapa lampu yang terlalu terang cahayanya. Lalu kunyalakan lampu led kecil, sehingga ruang tamu itu jadi tampak remang-remang.
13121Please respect copyright.PENANA7wLiE0hw20
13121Please respect copyright.PENANAUQWhphUMnb
Lalu kuputar MP3 album Sixpence None The Richer, group favoritku sejak tahun 2002. Volumenya kecil saja, sehingga suaranya terdengar sayup-sayup di ruang tamu ini.
13121Please respect copyright.PENANAi3GPnOPawA
13121Please respect copyright.PENANAtGLjtrpJr9
Tak lama kemudian Billy muncul di ruang tamu yang cuma diterangi sinar remang-remang ini. Ia tampak ganteng, meski cuma mengenakan kaus oblong putih dan celana training biru muda begitu.
13121Please respect copyright.PENANArJkaYDqExz
13121Please respect copyright.PENANAnrpRKHcGMU
“Sini duduknya Bil,” kataku sambil menepuk kain sofa di sebelah pahaku.
13121Please respect copyright.PENANAeOPpNARp0F
13121Please respect copyright.PENANAv33vZcxk54
Dengan ragu Billy duduk di samping kananku, tapi agak menepi ke pinggiran sofa. Tentu ia masih sungkan, meski tadi sudah dipancing dengan kata-kata di meja kasir.
13121Please respect copyright.PENANAooUvKRahqD
13121Please respect copyright.PENANAMZvEcvZRja
“Sinilah duduknya, kayak mau digigit aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Billy, supaya duduknya merapat padaku.
13121Please respect copyright.PENANAiTo7f8SZoG
13121Please respect copyright.PENANA9jzr7tSxPg
“Waktu belum kerja, kalau malam suka ke mana aja, Bil?” tanyaku sesaat kemudian.
13121Please respect copyright.PENANAX54Ii7TmjG
13121Please respect copyright.PENANAAnmJGSElWX
“Paling juga bantu adik-adik bikin pe-er, Bu.”
13121Please respect copyright.PENANAlf23gYsgTR
13121Please respect copyright.PENANA3o0PkWmVhf
“Emangnya kamu gak punya pacar?”
13121Please respect copyright.PENANABdxO7mMVrA
13121Please respect copyright.PENANAztGpXGTNvO
“Sampe sekarang masih jomblo Bu.”
13121Please respect copyright.PENANAbTZD7BEePo
13121Please respect copyright.PENANA4I8Jm3ilm5
“Ah, masa? Aku gak percaya ah.”
13121Please respect copyright.PENANALecscaNXoF
13121Please respect copyright.PENANAPwR3tN7Zf9
“Betul Bu. Waktu masih di SMA pernah punya pacar. Tapi ya gitulah, cuma cinta monyet.”
13121Please respect copyright.PENANAXdfsqH0EC3
13121Please respect copyright.PENANA4zmADjxdap
“Setelah kuliah punya pacar juga kan?”
13121Please respect copyright.PENANAdg8AhJ6lrz
13121Please respect copyright.PENANA1RGb3kVqhH
“Gak Bu. Saya kasihan sama orang tua, untuk biayai kuliah sampai de tiga juga habis-habisan. Kalau saya pacaran segala kan nyusahin Bu.”
13121Please respect copyright.PENANALURIMGXDgN
13121Please respect copyright.PENANAkyrm0ac29B
“Umurmu cuma lima tahun lebih muda dariku. Panggil mbak aja deh sama aku. Gak usah bu-buan.”
13121Please respect copyright.PENANA8tVHBCxUcZ
13121Please respect copyright.PENANAudV3XTmM5q
“Iya Bu…eh…Mbak…”
13121Please respect copyright.PENANAqrel69cufU
13121Please respect copyright.PENANA9hEdlYZhwQ
“Waktu pacaran kamu ngapain aja sama pacarmu?”
13121Please respect copyright.PENANA1iAcBQHWIH
13121Please respect copyright.PENANABWN1JDNEiq
“Cuma ngobrol doang Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANAJgNiISLnW0
13121Please respect copyright.PENANA14mQO9226M
“Ah…masa? Ciuman juga gak pernah?”
13121Please respect copyright.PENANAhS9OqQH1Et
13121Please respect copyright.PENANAgJeUmtdT1i
“Sering sih. Tapi ya sebatas mmm…pokoknya dari dada ke atas. Hehehee…”
13121Please respect copyright.PENANAchnNV9MXPv
13121Please respect copyright.PENANARMoV6KFIKo
“Dari perut ke bawah gak?”
13121Please respect copyright.PENANA41Lx8UruPT
13121Please respect copyright.PENANAYHIwArz8eI
“Gak berani Mbak. Baru mau megang perut juga dia marah.”
13121Please respect copyright.PENANARTuldhEdjU
13121Please respect copyright.PENANAzjVCaALjb7
“Aku minta jawaban yang sejujur-jujurnya ya. Kamu pernah berhubungan seks dengan wanita?” tanyaku sambil menatapnya dengan penuh selidik.
13121Please respect copyright.PENANAQizMDkzm6C
13121Please respect copyright.PENANAcy2wWQtEGR
“Pernah, tapi bukan dengan pacar.”
13121Please respect copyright.PENANAzn4IDkvwBo
13121Please respect copyright.PENANAxJwONX96uR
“Bukan dengan pacar ?! Lantas sama siapa?”
13121Please respect copyright.PENANAnxmyP0OwlP
13121Please respect copyright.PENANASvo17Drc0I
“Sama dosen Mbak…hehehe….”
13121Please respect copyright.PENANAy324URkLQv
13121Please respect copyright.PENANAZ0t0uQb1ma
“Ohya?! Dosenmu pasti lebih tua darimu kan?”
13121Please respect copyright.PENANAwJ7zBYRGmd
13121Please respect copyright.PENANAm0bsgh5Iot
“Iya Mbak. Soalnya saya…saya suka sama wanita yang lebih tua.”
13121Please respect copyright.PENANAdKM0isLmfw
13121Please respect copyright.PENANAVS5qvHHbmg
“Jadi, sama aku juga suka kan?” tanyaku sambil memegang tangannya. Dan meremasnya dengan lembut.
13121Please respect copyright.PENANAMEkVvDP1jK
13121Please respect copyright.PENANAI1hsl3guwI
“Sama Mbak? Wah…saya gak berani…Mbak kan boss saya.”
13121Please respect copyright.PENANAhR5NiVljWX
13121Please respect copyright.PENANAtlJ66G9VIZ
“Santai aja Bil…kamu kan tau, suamiku jarang pulang. Mmm…aku ini sebenarnya istri yang kesepian Bil,” kataku sambil menarik tangan Billy ke balik kimono bagian dadaku.
13121Please respect copyright.PENANAV7gIek5F99
13121Please respect copyright.PENANANHOkN5c2ba
Billy tampak kaget, mungkin karena ia langsung menyentuh payudaraku yang no bra ini.
13121Please respect copyright.PENANAQVE8Mi84xj
13121Please respect copyright.PENANAFX7bu0k5SO
Terdengar lagu Kiss Me berkumandang perlahan. Membuat perasaanku jadi semakin romantis.
13121Please respect copyright.PENANAklg7hcCtiL
13121Please respect copyright.PENANAIvhhIvBC8Y
“Remas deh…tapi jangan terlalu keras ya,” kataku setengah berbisik.
13121Please respect copyright.PENANAZky2RDpLIK
13121Please respect copyright.PENANA2W6YFnbuiq
“I…iya Mbak…” Billy mulai melakukan apa yang kuminta. Tangan kanannya meremas payudaraku dengan lembut.
13121Please respect copyright.PENANApqC1OhkROe
13121Please respect copyright.PENANAJxYRjC0VJN
Remasan Billy membuatku horny. Maka tanpa ragu-ragu lagi kulingkarkan lenganku di lehernya, lalu kuciumi bibirnya, sehingga ia terasa gelagapan pada mulanya, tapi lama kelamaan ia mulai membalas lumatanku, sementara belahan kimonoku semakin terbuka lebar, sehingga sepasang payudaraku pun tersembul sepenuhnya.
13121Please respect copyright.PENANAXevq4UiVeB
13121Please respect copyright.PENANA6a3HHeEA2l
Tanpa buang-buang waktu lagi, kulepaskan kimonoku sekalian. Sehingga aku tinggal mengenakan celana dalam saja.
13121Please respect copyright.PENANAFq1BXXVNu4
13121Please respect copyright.PENANADHpekum0k8
Billy semakin gelagapan kelihatannya. Tapi kutarik lagi tangan kanannya, dan menempelkan telapak tangan itu di payudaraku. Sementara tangan kirinya kutarik, lalu diselinapkan ke balik lingkaran karet celana dalamku, kumasukkan terus tangan itu sampai menyentuh kemaluanku.
13121Please respect copyright.PENANAvqAFBOD2Fi
13121Please respect copyright.PENANAujY8uGK0Cx
“Ooo…ooo…oooh…Mbak….” cetus Billy tersendat-sendat, mungkin karena sudah bergelut dengan nafsunya.
13121Please respect copyright.PENANAUUlNZW9N7K
13121Please respect copyright.PENANAamvyZ7yLGD
“Mainkanlah…aku seneng kok….”
13121Please respect copyright.PENANAgRyNSS3P7C
13121Please respect copyright.PENANAXVgfd9j7k7
“Bo…boleh celana dalamnya dilepaskan Mbak? Takut robek…”
13121Please respect copyright.PENANAetIB41xGl3
13121Please respect copyright.PENANAxwfGzgK2ej
“Iya lepaskanlah,” sahutku sambil menelentang di atas sofa.
13121Please respect copyright.PENANApXKPlZaJRR
13121Please respect copyright.PENANAmH1hVXkmWG
Dengan hati-hati Billy menurunkan celana dalamku sampai terlepas di kakiku.
13121Please respect copyright.PENANAVsnzDlt5IY
13121Please respect copyright.PENANAXV1Uj9m8kI
Tangannya tampak gemetaran waktu mau menyentuh kemaluanku yang tak tertutup apa-apa lagi ini. Kucairkan keraguannya itu dengan menarik tangannya sampai menyentuh kemaluanku. “Jangan takut-takut…sentuhlah semaumu…jilatin juga boleh…”
13121Please respect copyright.PENANAntbDyNTQc2
13121Please respect copyright.PENANALgCLsxCvd8
“Iya…iya…” Billy mengangguk-angguk dengan sorot bersemangat. Tentu saja. Masa sih dia gak tergiur oleh kemulusan tubuhku dan kemolekan kemaluanku yang selalu kurawat dan kusterilkan dari hal-hal yang kurang aman dan nyaman?
13121Please respect copyright.PENANAR3KbSKLrAW
13121Please respect copyright.PENANAQSF30tNDbx
“Tapi nanti dulu…jangan curang dong, kamu juga harus telanjang” kataku sambil bangkit dan menarik celana training sekaligus celana dalam Billy sampai terlepas dari kakinya. Dan wow…kupegang batang kemaluan Billy yang ternyata sudah tegang sekali, sampai mengacung ke atas. Lumayan gede, meski tidak segede penis suamiku, tapi panjang sekali. Kalau dibandingkan dengan penis suamiku, pasti penis Billy ini lebih panjang…!
13121Please respect copyright.PENANA4RfYFKgwxb
13121Please respect copyright.PENANAs9A0jLxGeA
Hasrat birahi semakin menguasai diriku. Tapi setelah melepaskan kaus oblong Billy, aku menelentang kembali, sambil merenggangkan kedua belah kakiku.
13121Please respect copyright.PENANAWoGjBpKVkh
13121Please respect copyright.PENANASVAqBjBhqB
Sofa yang sandarannya bisa direbahkan sehingga berbentuk bed yang cukup lebar, membuatku leluasa untuk melakukan apa pun bersama Billy.
13121Please respect copyright.PENANA7R1xOELPwm
13121Please respect copyright.PENANAUAM6jvdHml
Sebenarnya nafsuku sudah memuncak dan membuatku sulit mengendalikan diri. Tapi kubiarkan dulu Billy menciumi kemaluanku dengan lahapnya. Lalu lidahnya pun mulai terjulur dan jilatan-jilatan liarnya mulai kurasakan….jilatan yang membuatku terpejam-pejam dalam arus nikmat yang makin lama makin menjadi-jadi.
13121Please respect copyright.PENANAQz3BxO8lny
13121Please respect copyright.PENANAzdWpprJgl5
Dan di balik rasa nikmat ini terselip rasa sayang padanya. Karena ia sedang membuang rasa jijiknya dengan menjilati bagian yang terpeka di tubuhku ini. Maka ketika aku semakin merasa syur, kubelai rambut Billy dengan lembut, sebagai rasa sayang dan tanda terima kasih yang tak terucapkan
13121Please respect copyright.PENANAP7IlNnjY6D
13121Please respect copyright.PENANAC6zdaBRkfP
Tapi di dalam kemaluanku ini sudah ada kedutan-kedutan…pertanda hasratku sudah tak terbendung lagi. Dan memang terasa liang kemaluanku sudah basah. Maka kutarik kepala Billy agar merayap ke atas tubuhku sambil berkata. “Udah Bil…masukin aja punyamu….”
13121Please respect copyright.PENANA3eI1uFTUsP
13121Please respect copyright.PENANAtthjZ6Avj9
“I…iya Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANAcYlsxsNQC3
13121Please respect copyright.PENANA9Ddq4JWjB6
Lalu Billy meletakkan batang kemaluannya pada posisi yang tepat, disusul dengan tekanannya yang agak kuat, sehingga batang kemaluan Billy mulai melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku,.
13121Please respect copyright.PENANAn8FWItgp8U
13121Please respect copyright.PENANAvCWYkpV9nA
Duuuuh…pas aku sedang menginginkannya, kini aku mendapatkannya….bukan main nikmatnya. Baru dimasuki penis Billy aja sudah terasa srrrrrrr….nikmat sekali. Apalagi setelah ia menggerak-gerakkannya, maju mundur di dalam liang senggamaku, o my God….enak banget !
13121Please respect copyright.PENANAvFxse4uoqc
13121Please respect copyright.PENANAnX4NdG4bws
Maka tanpa sungkan-sungkan lagi kupeluk leher Billy dan kuciumi bibirnya sambil mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan ayunan yang sudah terlatih, sehingga Billy mengentotku dengan mata terpejam-pejam, pasti karena saking enaknya goyangan pinggulku ini.
13121Please respect copyright.PENANAXpkNQvh8Pe
13121Please respect copyright.PENANAwyeZqE6cnF
“Duuuh Billy…ini enak banget, sayang….” cetusku seolah terlontar begitu saja. Ini pertama kalinya aku memanggil sayang kepadanya.
13121Please respect copyright.PENANAtizoN2ikbC
13121Please respect copyright.PENANAXef2ikUusz
“Punya Mbak juga ee…enak sekali, Mbaaak…” sahut Billy tanpa menghentikan entotannya.
13121Please respect copyright.PENANAqnheIEAsaH
13121Please respect copyright.PENANA8eB7etjeua
Makin lama entotan Billy terasa makin nikmat …makin nikmat dan makin nikmat saja rasanya. Sehingga aku seolah baru sekali ini merasakan nikmatnya disetubuhi pria. Maklum, sudah cukup lama aku tidak digauli oleh pria.
13121Please respect copyright.PENANARSGcMO7gSr
13121Please respect copyright.PENANArlmku45cFH
Billy pun melengkapi kenikmatanku dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibirku, di leherku yang mulai keringatan dan di pentil payudaraku. Sedangkan penisnya yang begitu panjang, mampu “menggedor-gedor” dasar liang senggamaku. Justru inilah yang membuatku nikmat sekali.
13121Please respect copyright.PENANAT7qodPLU2F
13121Please respect copyright.PENANAtviZc487WT
Tapi saking lamanya aku tidak merasakan nikmatnya bersetubuh, maka belasan menit kemudian aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku (orgasme). Maka dengan sangat binal kuayun pinggulku, dengan maksud agar kelentitku sering bergesekan dengan penis Billy. “Billy…aku…aku mau lepas Bil…..iya…iyaaa….percepat entotannya sayang…iya…iyaaaa…….ooooooh….” cetusku berlontaran begitu saja dari mulutku.
13121Please respect copyright.PENANARDf2C7qnod
13121Please respect copyright.PENANAyAzojl2BL7
Billy pun memenuhi keinginanku. Ia mempercepat entotannya…batang kemaluannya maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur……sementara goyangan pinggulku yang menghentak-hentak berhasil membuat gesekan kelentitku dengan penis Billy…sehingga akhirnya tubuhku menggeliat…lalu mengejang….berkelojot dan terkulai dalam kepuasan. Terasa liang senggamaku mengejut-ngejut sendiri, sementara Billy tetap ganas mengentotku.
13121Please respect copyright.PENANAd5fpsCyczC
13121Please respect copyright.PENANA7tvESe9OSo
Ooooh…luar biasa nikmatnya.
13121Please respect copyright.PENANAtCazI81yh3
13121Please respect copyright.PENANAdbahUVP7UC
Kutahan pantat Billy sambil berkata, “Stop dulu….duuuh…ini enak sekali, Bil…”
13121Please respect copyright.PENANAx2fvgMwiWa
13121Please respect copyright.PENANAIIeG9j7r8e
Billy pun menghentikan dulu entotannya. Membiarkan batang kemaluannya tertanam di dalam liang senggamaku.
13121Please respect copyright.PENANAPFv2iEYlXa
13121Please respect copyright.PENANAgY3hWRMeWt
“Mbak…bagaimana kalau nanti saya ketagihan? Soalnya ini enak sekali Mbak…” ucap Billy setgengah berbisik.
13121Please respect copyright.PENANAVazroqCeyE
13121Please respect copyright.PENANAAqi0XitMEf
“Santai aja Bil…kapan pun kamu mau, tinggal ngomong aja…mau sepuluh kali dalam semalam juga aku kasih….yang penting kamu kerasan tinggal di sini dan bekerja sebaik mungkin ya.”
13121Please respect copyright.PENANAVq2AYqQWjA
13121Please respect copyright.PENANAeMxo6xtVZy
“Iya Mbak…saya janji soal itu sih…”
13121Please respect copyright.PENANATCD5zaUjHd
13121Please respect copyright.PENANAkjw5LZ4URJ
“Tapi ingat Bil…semua ini rahasia kita berdua saja. Jangan sampai ada yang tau…”
13121Please respect copyright.PENANAuE0m6X4hzT
13121Please respect copyright.PENANAua6bg0HlyU
“Iya Mbak, saya janji juga soal itu…saya akan merahasiakannya.”
13121Please respect copyright.PENANA9ZTxBJCNuC
13121Please respect copyright.PENANAGxN6WnSseT
“Jadi di depan orang lain, sikap kita harus biasa-biasa saja, seperti kemaren-kemaren. Jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan.”
13121Please respect copyright.PENANAPDg2laDOuU
13121Please respect copyright.PENANAC6lgIpf10L
“I…iya Mbak….”
13121Please respect copyright.PENANACGmsEz4Dvf
13121Please respect copyright.PENANADNDhWANhGI
“Ayo…sekarang entot lagi seperti tadi, Bil…”
13121Please respect copyright.PENANAY7vrxwQ9Ag
13121Please respect copyright.PENANAKzcS9asggO
Billy mengangguk perlahan. Lalu mulai menggerakkan batang kemaluannya kembali, bermaju-mundur dalam liang senggamaku yang sudah basah ini.
13121Please respect copyright.PENANATKR84g473y
13121Please respect copyright.PENANA875TcF3DA2
Aku mulai dimanjakan oleh keindahan dan kenikmatan birahi lagi. Kenikmatan yang membuatku menggeliat, merintih dan mendesah.
13121Please respect copyright.PENANAicxtRcddW6
13121Please respect copyright.PENANAG2t70LsCrk
Dak-duk-dak-duk….puncak penis Billy kembali menonjok-nonjok dasar liang senggamaku lagi. Inilah keistimewaan penis panjang, yang mampu terus-terusan menyundul dasar liang senggamaku. Hal seperti ini tak mungkin kurasakan kalau dientot oleh penis yang panjangnya biasa-biasa saja.
13121Please respect copyright.PENANATGZKFEygdT
13121Please respect copyright.PENANA5USAPFKccB
“Bil…nanti kita barengin ya…biar nikmaaat….” bisikku pada suatu saat.
13121Please respect copyright.PENANANeKfpa6cOK
13121Please respect copyright.PENANAhhQX811h0L
“I…iyaaa..aa..Mbak….” sahut Billy terengah-engah
13121Please respect copyright.PENANAEMUmeu57ZK
13121Please respect copyright.PENANA0f9QnOFowL
“Mau ganti posisi?” tanyaku sambil menciumi pipi Billy yang sudah berkeringat.
13121Please respect copyright.PENANAeCaRTq5jF2
13121Please respect copyright.PENANAgPf2LRCnuR
“Nggak usah Mbak….ini lagi enak-enaknya…” sahut Billy disusul dengan pagutan mesranya, yang lalu berubah menjadi lumatan, yang kubalas dengan lumatan pula. Sementara salah satu tangannya asyik meremas-remas payudaraku.
13121Please respect copyright.PENANAubGvI7dC8C
13121Please respect copyright.PENANApCcrFWszw3
Oh, ini indah sekali. Bersetubuh sambil berciuman demikian lamanya, membuat desir-desir birahiku seolah arus yang menjalar ke mana-mana.
13121Please respect copyright.PENANATk7ZCIN05u
13121Please respect copyright.PENANAZu9ALNapSk
Setelah cukup lama merasakan nikmatnya disetubuhi oleh Billy, akhirnya aku merasa akan mencapai orgasme yang kedua. Maka sambil meremas-remas rambut Billy, aku berkata setengah berbisik, “Bil…aku mau lepas lagi…ayo barengin Bil…”
13121Please respect copyright.PENANAbtLcoj6tUX
13121Please respect copyright.PENANAir3400HDNB
“Boleh lepasin…di… di dalam Mbak?” cetusnya tersengal.
13121Please respect copyright.PENANA6ixej0XPYM
13121Please respect copyright.PENANAN6bBcH6204
“Iya…di dalam aja…..oooh…Billy…aku sayang kamu…Billy…aku sayang kamu, Billy….sayaaaang…” celotehku berlontaran begitu saja ketika puncak kenikmatanku makin dekat…makin dekat dan makin dekat…!
13121Please respect copyright.PENANAEYTf4EZtfx
13121Please respect copyright.PENANAFPDzmOi1sc
Untunglah Billy langsung mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku berkelojotan di puncak kenikmatanku, lalu mengejang tegang…Billy pun sudah tiba di puncak kenikmatannya. Billy mendorong batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sampai terasa mendesak dasar liang kemaluanku…oooh…ini indah sekali…bahwa ketika liang senggamaku berkedut-kedut nikmat, moncong penis Billy pun menembak-nembakkan cairan kental hangatnya….betapa indahnya semua ini…!
13121Please respect copyright.PENANA5p7xHbVu1m
13121Please respect copyright.PENANA7pnKFYrzQx
Emwuaaaah…emwuaaah…emwuaaah…kuciumi bibir Billy sebagai tanda terima kasihku. Karena sekian lamanya aku mendambakan gumulan dan entotan lelaki, kini tercapai sudah. Bahkan Billy akan kuanggap sebagai “tabunganku”. Tabungan yang sewaktu-waktu boleh kuminta dan kupakai.
13121Please respect copyright.PENANANaWsCFY9vZ
13121Please respect copyright.PENANAOjR4xC0XRk
“Mbak…luar biasa sekali rasanya….terimakasih Mbak….saya puas sekali,” kata Billy setelah duduk di sampingku, dalam keadaan masih sama-sama telanjang bulat.
13121Please respect copyright.PENANAuqcrCR5t0T
13121Please respect copyright.PENANAi4U14gsTaM
Dengan lembut kubelai rambut anak muda itu sambil berkata, “Aku tak mau jadi orang munafik. Kita saling membutuhkan, Bil…”
13121Please respect copyright.PENANAtG3NCNGyc0
13121Please respect copyright.PENANAhT7miuebvX
“Kalau saya kepengen…Mbak akan tetap ngasih?” tanya Billy sambil mencioumi puting payudaraku.
13121Please respect copyright.PENANAErxDRKV5y1
13121Please respect copyright.PENANAU4PIOFcII5
“Iya,” aku mengangguk, “Sebaliknya, kalau aku lagi kepengen, kamu harus siap ya.”
13121Please respect copyright.PENANA4rAl0bBhM1
13121Please respect copyright.PENANAZVf4W68iHz
“Siap Mbak. Saya akan selalu siap.”
13121Please respect copyright.PENANA01CNPrz2XN
13121Please respect copyright.PENANAepEvJniez3
Aku bangkit sambil meraih pergelangan tangan Billy, “Temani aku mandi yok…”
13121Please respect copyright.PENANAjrrboJauFR
13121Please respect copyright.PENANADH4DeAgwCc
Billy mengiyakan sambil mengikuti langkahku ke dalam kamarku, lalu bersama-sama masuk ke kamar mandi pribadiku.
13121Please respect copyright.PENANABbRaMeCJFd
13121Please respect copyright.PENANAwlTto8HEDJ
Di kamar mandi, kurengkuh leher Billy seraya berkata, “Billy…kita sudah saling memiliki. Apakah kamu merasakan hal itu?”
13121Please respect copyright.PENANAE5EnVDtF3S
13121Please respect copyright.PENANAdKFQawNUSN
“Iya Mbak,” sahut Billy yang disusul dengan ciuman hangatnya di bibirku. Dan lanjutnya, “Saya gak nyangka akan mendapat kesempatan yang sangat istimewa ini…”
13121Please respect copyright.PENANAbYKCOV0MmG
13121Please respect copyright.PENANAejVUDFHFAP
Berpelukan sambil berdiri dalam keadaan sama-sama telanjang begini, membuat sepasang payudaraku bertempelan dengan dada Billy. Dan kemaluan kami pun saling berentuhan.
13121Please respect copyright.PENANAzAiOL3reOs
13121Please respect copyright.PENANAEURETnBr8w
Dan gilanya, hasrat birahiku jadi bangkit lagi. Tapi aku tahu bahwa penis Billy masih terkulai lemah, karena baru melepaskan spermanya beberapa menit yang lalu.
13121Please respect copyright.PENANAbi4iITT1gz
13121Please respect copyright.PENANAqyHROrmjqa
“Billy sayang….maukah kamu menyabuni tubuhku dari kaki sampai kepala?” tanyaku sambil melepaskan pelukanku.
13121Please respect copyright.PENANA9oNSNvEnVG
13121Please respect copyright.PENANAGZKGKijGJ6
“Mau Mbak…” Billy mengangguk, Jangankan menyabuni…disuruh menjilati Mbak dari kaki sampai kepala juga saya mau…”
13121Please respect copyright.PENANAJZVhSUm6eS
13121Please respect copyright.PENANArCaUe4s5gc
“Hihihi…ntar kalau mandi kucing sih harus di atas tempat tidur,” sahutku sambil mencubit perut Billy, “Sekarang sih sabuni aja dulu dari kaki sampai kepala. Oke?”
13121Please respect copyright.PENANAUAKbexLCrA
13121Please respect copyright.PENANAPZCbRZdno6
Billy mengangguk dan mulai melaksanakan keinginanku.
13121Please respect copyright.PENANAEXzQhqszOV
13121Please respect copyright.PENANABla9QhESfg
Sambil berjongkok Billy mulai menyabuni telapak kakiku, demikian telitinya ia menyabuniku, sampai ke sela-sela jari kakiku pun disabuninya. Lalu merayap ke sepasang betisku, juga disabuninya dengan cermat. Naik lagi ke pahaku, sampai ke pangkalnya disabuni, disusul dengan semburan air hangat dari shower.
13121Please respect copyright.PENANAq9saIA0apK
13121Please respect copyright.PENANAcxPcbTAPrj
“Memekku juga dong sabuni…sampai ke lubangnya…” kataku sambil menepuk kemaluanku.
13121Please respect copyright.PENANAbanNit0y90
13121Please respect copyright.PENANA9uxpuZUWfa
Sambil berdiri membungkuk Billy menyabuni kemaluanku, sampai ke lubangnya juga dilumuri sabun cair, lalu disemprot dengan air hangat.
13121Please respect copyright.PENANAaSIbsSxv1E
13121Please respect copyright.PENANA69lJQ92J1r
Pada saat itulah aku bisa menangkap batang kemaluan Billy. Yang ternyata sudah ngaceng lagi !
13121Please respect copyright.PENANAiPJPLbUScq
13121Please respect copyright.PENANAx415QYectA
“Aku mau nyabuni tititmu aja,” bisikku sambil menuangkan sabun cair ke penis Billy, lalu meremas batang kemaluan yang telah berhasil memuasiku itu.
13121Please respect copyright.PENANAKhd0EeQWBR
13121Please respect copyright.PENANA3OWE0Pl8N1
Namun genggamanku yang kugerak-gerakkan maju mundur, membuat penis Billy tambah keras.
13121Please respect copyright.PENANAbJ5LsR0iMY
13121Please respect copyright.PENANAaoZAMuivK6
Aku pun cepat membelakangi Billy, jadi membungkuk dengan kepala berada di atas washtafel, sementara kedua tanganku dipakai untuk menahan di bak washtafelku.
13121Please respect copyright.PENANAG4pPKUvfXT
13121Please respect copyright.PENANAqFC99E5637
“Kontolmu udah ngaceng lagi tuh,” kataku, “Ayo masukin lagi dari belakang Bil.”
13121Please respect copyright.PENANA5b4Y76xTWZ
13121Please respect copyright.PENANA1okTXApNzk
“Iya Mbak,” sahut Billy sambil meraba-raba pantatku, lalu menemukan celah kemaluanku dan terasa didesak oleh moncong penisnya….blesss….mudah saja masuknya karena licinnya air sabun.
13121Please respect copyright.PENANAqJksEhyYaY
13121Please respect copyright.PENANAFQPTgrPmql
“Nyabuninya belum selesai…dari perut ke atas kan belum Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANAb4r8sXiUuf
13121Please respect copyright.PENANAsrm9j0S4pO
“Biarin…nanti aja setelah kamu ngecrot. Ayo entot lagi…jangan direndem terus…”
13121Please respect copyright.PENANArrIFcpRQtO
13121Please respect copyright.PENANAFOGITrNnMj
Lalu penis Billy terasa menyodok-nyodok lagi, membuat mekanisme syarafku berdenyut-denyut nikmat…berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. O, tak kusangka Billy pun mampu membuatku begini nikmatnya, sehingga mulutku tak terkendalikan lagi, berceloteh terus secara spontan, “Iya…Billy…iya…entot terus, Sayaaang….jangan berhenti…entot terus…dudududuuuuh…enak banget, Billy…sayangku…ooooh…Billly sayangku….”
13121Please respect copyright.PENANAozBV8iFa2S
13121Please respect copyright.PENANAPgMJCGkblF
Kedua tangan Billy tak lagi memegang buah pantatku, melainkan merayap ke arah kemaluanku. Lalu seperti mencari-cari….oooh…rupanya ia ingin mengelus-elus kelentitku. Sungguh tak kuduga, Billy demikian pandainya membuatku semakin melejit-lejit dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
13121Please respect copyright.PENANAtBpmg4GVIo
13121Please respect copyright.PENANAAvQ9Cr3Zcc
Belakangan aku tahu bahwa ia sering membaca dan mempelajari buku ilmu seks, lalu mempraktekkannya padaku.
13121Please respect copyright.PENANArBO7bxDHEI
13121Please respect copyright.PENANAA28yuUt2UX
Cukup lama Billy mengentotku dari belakang. Setelah aku dua kali orgasme, barulah ia ngecrot. Air maninya sampai membludak dan meleleh ke pahaku.
13121Please respect copyright.PENANAgnS1tejuIH
13121Please respect copyright.PENANANOgTr1USlu
Dan is tetap menunaikan “tugasnya”. Setelah mencabut batang kemaluannya yang sudah terkulai, ia menyabuni sekujur tubuhku, dari kepala sampai kakiku. Lalu dengan telaten ia membilasnya dengan air hangat.
13121Please respect copyright.PENANAmxiKWYqfgc
13121Please respect copyright.PENANASnqeF3htMa
“Saya biasa mandiin adek-adek,” katanya setelah aku mengeringkan tubuhku dengan handuk.
13121Please respect copyright.PENANAmtC3UbcLf2
13121Please respect copyright.PENANARltd1Hxd0l
Lalu kukenakan kembali kimonoku, tanpa mengenakan celana dalam dan beha di dalamnya. Billy juga mandi, lalu mengenakan kembali celana training dan kaus oblongnya dan mengikuti langkahku keluar dari kamar mandi.
13121Please respect copyright.PENANAt6sQFRhMah
13121Please respect copyright.PENANA62lxGmXy2l
“Kamu bisa nyetir?” tanyaku setelah bersama-sama duduk di ruang tamu.
13121Please respect copyright.PENANAFkpAmi79VF
13121Please respect copyright.PENANAqMMwmtL81d
“Bisa Mbak. SIM juga punya. Saya kan pernah jadi sopir cadangan mobil ELF antar kota,” sahutnya.
13121Please respect copyright.PENANAkpiyAyGPj5
13121Please respect copyright.PENANAcDxnChYL9d
“Ohya?! Baguslah. Kalau gitu kita nyari makanan yuk. Kamu yang nyetir,” kataku sambil bangkit dari sofa.
13121Please respect copyright.PENANAZp994tolc5
13121Please respect copyright.PENANA053M9EqYMy
“Boleh,” Billy juga bangkit, “Saya mau ganti baju dulu sebentar ya.”
13121Please respect copyright.PENANAXltkzSD3WM
13121Please respect copyright.PENANAvfZaymFGgv
“Iya,” aku mengangguk sambil masuk lagi ke dalam kamarku. Kukenakan celana legging biru tua dan baju kaus berwarna biru tua juga, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha. Tapi kukenakan sweater putihku, agar jangan kelihatan nobra.
13121Please respect copyright.PENANA6TGE7Len16
13121Please respect copyright.PENANAWE7eHLamFJ
13121Please respect copyright.PENANAoO7KJdNFii
Tak lama kemudian, aku sudah duduk di dalam mobilku, di samping Billy yang sudah menghidupkan mesin mobil.
13121Please respect copyright.PENANA85444h6P1O
13121Please respect copyright.PENANAa2aXKxPNz0
“Wah, mobil matic gini sih gampang nyetirnya Mbak,” kata Billy sambil memasukkan perseneleng matic ke D. Dan mobilku mulai bergerak menuju pintu gerbang yang selalu dijagai satpam itu.
13121Please respect copyright.PENANAsXE72c4CJo
13121Please respect copyright.PENANASKEgsH3Vlw
“Enak kan mobil matic?! Tangan kiri dan kaki kiri bisa leluasa bergerak ke mana-mana,” kataku sambil memegang pergelangan tangan kiri Billy lalu menyelinapkan tangannya itu ke lingkaran karet celana leggingku.
13121Please respect copyright.PENANAzy04eNwuoG
13121Please respect copyright.PENANADpV6h7GXuh
“Duh…Mbak gak pake celana dalem?” Billy seperti kaget karena tangan kirinya bisa langsung menyentuh kemaluanku.
13121Please respect copyright.PENANALKz33wSNDd
13121Please respect copyright.PENANAVHN82r3Hfu
“Hihihihi…sengaja…biar kamu gampang kalau mau megang…” kataku sambil membiarkan tangan Billy tetap menelungkupi kemaluanku.
13121Please respect copyright.PENANA4csIdzsFnk
13121Please respect copyright.PENANAIKDBk1rNkN
Meski tangan kanan Billy sedang memegang setir, tangan kirinya terasa mengelus kemaluanku sambil berkata, “Saya gak pernah menduga kalau saya akan mendapat kesempatan yang luar biasa ini Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANAvyPAWMPhKE
13121Please respect copyright.PENANA2tiJIVlmTK
“Emang seperti apa aku ini bagimu, Bil?”
13121Please respect copyright.PENANAptCYiaYOGb
13121Please respect copyright.PENANAutR5vO6uN6
“Jujur aja….Mbak adalah wanita yang paling cantik dan paling seksi di mata saya.”
13121Please respect copyright.PENANAPiB1lIQTW8
13121Please respect copyright.PENANA4UKdYkYhe3
“Kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu dulu gimana?”
13121Please respect copyright.PENANAiQnr05UVzh
13121Please respect copyright.PENANA4UaHmM95Kh
“Wah…kalau dibandingkan dengan Mbak sih gak ada apa-apanya.”
13121Please respect copyright.PENANANv3TBYoohj
13121Please respect copyright.PENANAKA7L0UFuiJ
“Masa sih?” aku tersenyum dan tersanjung.
13121Please respect copyright.PENANAPCqI2QzV7y
13121Please respect copyright.PENANAAW1VX529Bz
“Betul Mbak. Saya ngomong sejujur-jujurnya.”
13121Please respect copyright.PENANANVidHX3X7r
13121Please respect copyright.PENANAOGkbNiIs6b
“Emangnya apa saja kelebihanku kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu itu?”
13121Please respect copyright.PENANAdwUoh52BUU
13121Please respect copyright.PENANAFBma6wcG9x
“Semuanya…semuanya Mbak lebih unggul. Ya kulitnya, bentuk badannya, wajahnya dan aaah…pokoknya Mbak jauh lebih bagus.”
13121Please respect copyright.PENANAUK8icg2Ahm
13121Please respect copyright.PENANAEM1Ioyo8Zr
Diam-diam tanganku sudah membuka ritsleting celana denim Billy dan menyeinap ke balik celana dalamnya…lalu memegang penisnya yang ternyata….sudah ngaceng lagi !
13121Please respect copyright.PENANAxAptc9Wedq
13121Please respect copyright.PENANAcjdpp7h3kT
Lalu kudekatkan mulutku ke telinga Billy. Dan bertanya setengah berbisik, “Memekku enak gak?”
13121Please respect copyright.PENANAgSazjJBsEz
13121Please respect copyright.PENANAXiAbqRJb3Q
“Wuiihh…enak banget Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANAY5vHt7zBXe
13121Please respect copyright.PENANAYHYyQiOSUk
“Pantesan punyamu udah ngaceng lagi nih,” kataku sambil meremas-remas penis Billy dengan lembut.
13121Please respect copyright.PENANADoUPmgfvi8
13121Please respect copyright.PENANA6AzSXyXDeC
“Iya Mbak,” sahut Billy malu-malu, “Barusan megang-megang punya Mbak jadi bangun lagi dedenya.”
13121Please respect copyright.PENANApyVLVUHSN9
13121Please respect copyright.PENANAfCA12Y983g
“Ya udah, ntar kalau sudah makan, kita pulang. Lalu maen lagi. Malam ini tidur di kamarku aja ya.”
13121Please respect copyright.PENANA09pDcykNrB
13121Please respect copyright.PENANArCn5suC8RS
“Takut Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANAhD0tXXWsqh
13121Please respect copyright.PENANAaVkpDcLW1E
“Takut apa?”
13121Please respect copyright.PENANAyoGpgRK0wX
13121Please respect copyright.PENANACZwQUXsMZI
“Takut Om mendadak pulang. Bisa dibunuh saya nanti.”
13121Please respect copyright.PENANAmzsNoKFo7C
13121Please respect copyright.PENANAdeJb6WtAca
“Gak lah. Dia kan lagi di Surabaya. Paling juga seminggu lagi pulangnya.”
13121Please respect copyright.PENANA1vIsbEXTJS
13121Please respect copyright.PENANA5kva5CIalX
“Mmmm…Mbak aja yang tidur di kamar saya, gimana?”
13121Please respect copyright.PENANABOQsPeQiXR
13121Please respect copyright.PENANAkY5IbSr8Pp
“Ya udah…gampang deh. Nanti kita atur-atur lagi.”
13121Please respect copyright.PENANATPq1QmupKT
13121Please respect copyright.PENANA7u8mVDiqfQ
13121Please respect copyright.PENANApk6MzqCkPS
Di sebuah restoran yang cukup bergengsi di kotaku, Billy membelokkan mobilku seperti yang kuperintahkan.
13121Please respect copyright.PENANAKRGCNrAsZT
13121Please respect copyright.PENANADb37gq7YEW
“Di sini enak steaknya,” kataku setelah Billy menghentikan mobilku di pelataran parkir.
13121Please respect copyright.PENANA4o3rRcrfH5
13121Please respect copyright.PENANARjAQ4opAFh
“Iya,” Billy mengangguk, “Saya pernah satu kali makan di sini, ditraktir teman yang baru mendapat pekerjaan. Berarti sekarang untuk yang kedua kalinya.”
13121Please respect copyright.PENANASI72Ij3YFp
13121Please respect copyright.PENANAwkNtEl35Pi
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan lugu itu. Namun diam-diam aku memperhatikan Billy, yang sangat menyenangkan bagiku. Bahkan diam-diam aku membandingkan dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku. Mungkin hanya dua orang yang paling menyenangkan hatiku, yakni Joseph dan…Billy ini !
13121Please respect copyright.PENANAFLUldxu8XM
13121Please respect copyright.PENANAGYzc5xfagi
Tapi sambil menunggu pesananan makanan dihidangkan, aku mencoba mengalihkan pikiranku ke arah bisnis utamaku itu. Mengenai wisma kos itu.
13121Please respect copyright.PENANApuizhxegBR
13121Please respect copyright.PENANAqUlQ1dw8dw
Kataku, “Kamu bisa mengelola wisma kos kalau aku sedang ada urusan keluarga di luar kota kan?”
13121Please respect copyright.PENANAZU5qG0UZqe
13121Please respect copyright.PENANAzTYD700koA
“Mudah-mudahan bisa,” Billy mengangguk, “Karena kelihatannya pola wisma kos itu simple. Tinggal buka filenya aja. Kan sudah ada system operasinya, Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANALzfIx3q7JD
13121Please respect copyright.PENANAUW7eAj4pZn
“Bagus,” kataku sambil tersenyum, “Soalnya besok aku mau ke luar kota. Ya itu tadi, ada urusan keluarga. Hitung-hitung latihan aja dulu ya. Siapa tau kamu cocok untuk kuangkat jadi manager wisma kos nanti.”
13121Please respect copyright.PENANAMHYNaawpx4
13121Please respect copyright.PENANApVzHzBUxof
“Iya Mbak,” Billy mengangguk dengan sorot senang.
13121Please respect copyright.PENANALsURcWkLAY
13121Please respect copyright.PENANAfpkzi7cPNa
“Sekalian jagain rumah juga ya.”
13121Please respect copyright.PENANAsXVh6QXaQg
13121Please respect copyright.PENANAFaaBs4SNRk
“Baik Mbak. Mmm…kalau boleh tau, Mbak mau lama di luar kotanya?”
13121Please respect copyright.PENANAlEzUBAolen
13121Please respect copyright.PENANA8HxKd1o7mj
“Ah paling juga dua malam.”
13121Please respect copyright.PENANAVgOSVdopxe
13121Please respect copyright.PENANA37IhsBfEOH
13121Please respect copyright.PENANAyFi1zElK9D
13121Please respect copyright.PENANA8q6grjtHPM
Malam belum larut benar ketika kami meninggalkan restoran itu. Dan di sepanjang jalan menuju wisma kosku, tangan kananku terus-terusan mencengkram batang kemaluan Billy. Namun tidak berani berbuat lebih dari itu, karena takut Billy tidak bisa konsentrasi menyetir mobilku.
13121Please respect copyright.PENANADaokmuuZCP
13121Please respect copyright.PENANADks7ULczct
Billy masih greng sekali. Meski cuma kugenggam, batang kemaluan Billy itu sudah ngaceng berat. Bahkan sampai terasa hangat dan berdenyut-denyut dalam genggamanku.
13121Please respect copyright.PENANAVEAvNmRw33
13121Please respect copyright.PENANAUgAL8QMIch
“Malam ini kuat berapa kali lagi?” tanyaku dengan sedikit remasan di penis Billy.
13121Please respect copyright.PENANAhD4r1s9ROJ
13121Please respect copyright.PENANAPGkmpyLrH2
“Gak tau Mbak. Yang jelas…sekarang saya sudah pengen naek lagi…heheheee…”
13121Please respect copyright.PENANAlEQhUj0ay0
13121Please respect copyright.PENANAikKTxwprDi
“Naek ke mana?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
13121Please respect copyright.PENANAENn2tpYKHT
13121Please respect copyright.PENANAQkdyTXbipM
“Ke…ke atas perut Mbak. Hehehe….”
13121Please respect copyright.PENANAlvSJiTpgpf
13121Please respect copyright.PENANAPnbAFKt7Ps
“Kamu kok seperti sudah banyak pengalaman. Sudah ngerti Gspot segala. Mantan dosenmu itu yang ngajarin?”
13121Please respect copyright.PENANAGDFpB3iAQn
13121Please respect copyright.PENANAuhCiPGb5mL
“Gak Mbak. Saya hanya seneng baca bukunya aja. Buku ilmu seks, gitu.”
13121Please respect copyright.PENANAMq02fo7HpS
13121Please respect copyright.PENANAsMPxA8BWcb
“Lalu kamu praktekkan sama aku ya?”
13121Please respect copyright.PENANAO6BWKkKNLQ
13121Please respect copyright.PENANAdKRizmXuzu
“Hehehee…iya Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANAnM9qP0fpFh
13121Please respect copyright.PENANAxWwydaeR6h
Kalau tidak takut mengganggu konsentrasi Billy yang sedang nyetir, mau saja rasanya kujilati dan kuselomoti batang kemaluan yang sedang kugenggam ini.
13121Please respect copyright.PENANAJv8PPVYGeX
13121Please respect copyright.PENANAgNUo54VKy5
Tapi setelah berada di dalam kamar Billy yang pintunya sudah dikunci, aku bisa melakukannya. Pada mulanya Billy tampak kaget ketika aku mendorongnya sampai terlentang dan menyembulkan batang kemaluannya yang membuatku horny lagi itu, lalu menjilati, mengulum dan mengisap-isapnya.
13121Please respect copyright.PENANAKfkpD5a0uG
13121Please respect copyright.PENANAgmW1RIbwdT
Dalam tempo sangat singkat, aku berhasil membuat batang kemaluan Billy siap tempur kembali. Aku pun buru-buru melepaskan celana leggingku, lalu “menduduki” batang kemaluan Billy…dan…blesss….penis anak muda itu sudah membenam ke dalam liang senggamaku.
13121Please respect copyright.PENANAF8RKFNj8nJ
13121Please respect copyright.PENANAG3j4liX050
Meski kami tidak telanjang, kami bisa bersetubuh lagi, dengan posisi WOT.
13121Please respect copyright.PENANAukux1yN40m
13121Please respect copyright.PENANAUPTCD1IEVV
Namun sambil mengayun pinggulku naik turun di atas tubuh Billy, masih sempat aku melepaskan sweater dan baju kausku, sehingga aku jadi telanjang total, sementara Billy pun bisa melakukan halo yang sama, sehingga akhirnya kami sama-sama telanjang bulat.
13121Please respect copyright.PENANAE4Qzmky6aT
13121Please respect copyright.PENANAv9mNLe1SPp
Aku tidak mau mengayun pinggulku sambil duduk terus. Karena itu aku menjatuhkan diri memeluk leher Billy dari atas, sementara pantatku bergerak-gerak terus, untuk membesot-besot batang kemaluan anak muda itu.
13121Please respect copyright.PENANAGuTz1TmbL7
13121Please respect copyright.PENANA9Xd8ebk342
Meski posisinya di bawah, Billy tidak tinggal diam. Ia mengimbangi gerakan pantatku dengan sodokan-sodokan penisnya di liang senggamaku yang terasa nikmat sekali.
13121Please respect copyright.PENANACyFGjASrPR
13121Please respect copyright.PENANAMjNqmJFTDf
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas pertahananku cepat jebol. Tapi kali ini aku ingin agar jangan dulu orgasme. Karena itu aku berusaha menggulingkan tubuhku ke samping sambil mendekap pinggang Billy erat-erat dan berusaha agar kontol Billy tidak tercabut dari dalam liang kemaluanku. Akhirnya aku berada di bawah, Billy di atas.
13121Please respect copyright.PENANAkWetMZ2kdl
13121Please respect copyright.PENANAlKlch27oRG
Lalu kubisiki Billy, “Ayo…sekarang entotlah sepuasmu, Billy sayang….”
13121Please respect copyright.PENANAsAqsDcPsgb
13121Please respect copyright.PENANAtJNc3nkxkC
Billy tersenyum. Lalu kubiarkan ia mulai mengentotku dengan mantapnya. Dan aku meladeni keperkasaan Billy dengan menggoyang pinggulku, dalam gerakan meliuk-liuk dan menghempas-hempas, sambil menciumi bibir Billy sebinal mungkin.
13121Please respect copyright.PENANABgMXIZZF4c
13121Please respect copyright.PENANAbf4GErcJQP
Dan aku melayang-layang lagi di langit kenikmatanku, di langit birahi yang indah sekali.
13121Please respect copyright.PENANAjrrekRcQFk
13121Please respect copyright.PENANAP2ifopA5Rm
13121Please respect copyright.PENANA4xLvjbAvgv
Namun aku seolah perempuan yang kelaparan malam itu. Setelah Billy menumpahkan air maninya di dalam liang senggamaku, kubiarkan ia terkapar di atas perutku. Tapi aku hanya membiarkan ia beristirahat belasan menit saja. Setelah mencuci dan mengeringkan kemaluanku, aku menghampiri Billy yang juga baru mencuci penisnya yang sudah terkulai lemas.
13121Please respect copyright.PENANAqLzGq6ljZb
13121Please respect copyright.PENANA1wEXlmRPXP
“Masih kuat main lagi?” tanyaku sambil memegang batang kemaluannya yang sudah lemas itu.
13121Please respect copyright.PENANAGtNxujZN5y
13121Please respect copyright.PENANAxGLv6PTOYe
“Emangnya Mbak masih mau?” Billy balik bertanya.
13121Please respect copyright.PENANASuBSqgZepy
13121Please respect copyright.PENANAmk8CIBgDvO
Aku mengangguk sambil meremas-remas batang kemaluan Billy. Kemudian kusuruh ia menelentang. Dan kuambil posisi sungsang di atas tubuhnya.
13121Please respect copyright.PENANAaBTr5WrQBp
13121Please respect copyright.PENANAH9VKB0Qw9W
Billy mengerti apa tujuanku saat itu. Bahwa aku ingin melakukan pemanasan lagi dalam posisi 69.
13121Please respect copyright.PENANArA5z5S0488
13121Please respect copyright.PENANABs8AY0Wtaz
Billy mulai menjilati kemaluanku yang berada di atas mulutnya, sementara aku pun mulai menyelomoti penisnya yang berada di bawah mulutku.
13121Please respect copyright.PENANAUEir0SEPtZ
13121Please respect copyright.PENANAwhWdBLpBYw
Cukup lama kami melakukan posisi ini. Karena aku ingin agar penis Billy tegak sempurna lagi. Dan perlahan-lahan penis Billy mulai membesar…mulai menegang dan menegang terus. Sementara jilatan Billy pun memnbuat nafsuku berkobar lagi dengan hebatnya.
13121Please respect copyright.PENANAkON02ZyslD
13121Please respect copyright.PENANAcN3Xe9WbBu
Akhirnya aku berhasil membuat penis Billy siap tempur lagi. Maka dengan sepenuh hasrat, aku menelentang lagi sambil merentangkan sepasang pahaku lebar-lebar.
13121Please respect copyright.PENANAQT253Y6r8L
13121Please respect copyright.PENANAaxVB8MrlHj
Tanpa diminta lagi, Billy membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku…blesssss….melesak masuk lagi dengan mantapnya di liang kemaluanku yang sudah basah ini.
13121Please respect copyright.PENANAo3LB9VKxby
13121Please respect copyright.PENANANpToDeNAVT
Untuk kesekian kalinya Billy menyetubuhiku lagi. Dan aku menikmati kejantanannya dengan sepenuh hasrat birahi yang terasa begini binalnya.
13121Please respect copyright.PENANACZQ2goHDEI
13121Please respect copyright.PENANApfDx8oi6LP
Padahal tadi…di kamar mandi, pada waktu aku mau pergi ke resto itu, aku menerima phone call dan sudah janjian dengan seseorang untuk ketemuan besok di sebuah hotel……..!
13121Please respect copyright.PENANAaRD1jlxRwt
13121Please respect copyright.PENANAAcmTb0A7xi
Billy tidak tahu itu. Dan tidak usah tahu.
13121Please respect copyright.PENANAhqYSoNgmUu
13121Please respect copyright.PENANAa7WcAZPZov
Billy hanya tahu bahwa besok aku akan ke luar kota untuk urusan keluarga.
13121Please respect copyright.PENANAjiVwbAAH33
Sebelum aku berangkat untuk makan malam di resto tadi, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi. Pada saat itulah aku menerima phonecall dari…Herman ! Ya dari mantan sopirku yang sekarang sudah punya kedudukan baik, sebagai kepala bagian logistik di pertambangan suamiku di Kalsel !
13121Please respect copyright.PENANADVcVsGaXgc
13121Please respect copyright.PENANAkILquVZUCG
“Apa kabar Bu?”
13121Please respect copyright.PENANAB7iRJ6uCBe
13121Please respect copyright.PENANAxAScns0fng
“Baik-baik aja. Kamu sendiri gimana Man?”
13121Please respect copyright.PENANAMKpdaEEBIM
13121Please respect copyright.PENANAOY7EYtGm7v
“Saya lagi pulang kampung nih Bu. Lagi di rumah ortu.”
13121Please respect copyright.PENANApPt1tswDn7
13121Please respect copyright.PENANAC0S1wPdAnv
“Hah?! Kok gak ke sini?”
13121Please respect copyright.PENANArphZgRy2le
13121Please respect copyright.PENANAT7vEi3bu4s
“Sekarang masih kecapean Bu. Kan dari tambang menuju Banjarmasin aja harus naik mobil delapan jam. Penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta sih gak sampai dua jam. Tapi dari Jakarta ke rumah ortu makan waktu juga. Besok aja saya ke situ ya….”
13121Please respect copyright.PENANAljbD1Bx5Vc
13121Please respect copyright.PENANAYshL4CgPYd
Aku memaklumi hal itu. Soalnya pada masa itu belum ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke kotaku. Sekarang saja cuma ada satu kali penerbangan, pagi-pagi dari Banjarmasin ke kotaku dan sore dari kotaku ke Banjarmasin.
13121Please respect copyright.PENANA61uFn9rozG
13121Please respect copyright.PENANAcgBRYh75fC
“Emang kamu gak kangen sama aku, Man?” tanyaku.
13121Please respect copyright.PENANAOkXjL6Li1m
13121Please respect copyright.PENANAGJXOHCx3ZN
“Kangen banget sih. Tapi saya harus istirahat dulu Bu. Badan saya rasanya pegel-pegel gini. Boss lagi di Surabaya ya?”
13121Please respect copyright.PENANAOzXRVbRfsr
13121Please respect copyright.PENANANlrg6DVboq
“Iya, udah lebih sebulan gak pulang-pulang. Mmm…mendingan besok malam kita ketemuan di hotel aja Man.”
13121Please respect copyright.PENANAyuVdrwh102
13121Please respect copyright.PENANACzqoZQ6Lrl
“Siap Bu. Di hotel mana?”
13121Please respect copyright.PENANAiAPfGJnpwE
13121Please respect copyright.PENANAB5baWE5wJV
Lalu kusebutkan nama hotel yang letaknya di luar kota itu.
13121Please respect copyright.PENANAfMJGU8MaRA
13121Please respect copyright.PENANAMz4N3X2KwH
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tersenyum sendiri. Aku memang merindukan Herman. Tapi aku tak mau hubunganku dengan Billy terganggu dengan kehadiran Herman. Aku ingin agar diriku kelihatan sebagai wanita baik-baik di mata Billy. Karena Itu kuajak Herman ketemuan di hotel saja.
13121Please respect copyright.PENANAkdqS1FoiFy
13121Please respect copyright.PENANABoMaJQCWgI
13121Please respect copyright.PENANAF3OhtdBdve
Setibanya di hotel yang sudah dijanjikan itu, kuhubungi Herman lewat hapeku. Ternyata ia sudah berada di hotel itu. Tentu ia sudah mampu bayar sendiri kamar hotel itu, karena ia sudah banyak duit sekarang.
13121Please respect copyright.PENANAuMQLylIJGl
13121Please respect copyright.PENANAHFfIsfg9vT
“Saya sudah di kamar dua kosong dua, di lantai dua, Bu.”
13121Please respect copyright.PENANAwPr1MVDTeQ
13121Please respect copyright.PENANAzsQUlNeowV
“Iya. Ini lagi parkir mobil dulu, Man.”
13121Please respect copyright.PENANAeigTNN3f6i
13121Please respect copyright.PENANAhIA5ERtvK3
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan pintu bernomor 202. Kuketuk tiga kali saja pintu itu, hanya beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dari dalam. Seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu. Wow….Herman makin ganteng saja di mataku. Jauh berbeda dengan waktu masih menjadi sopirku dahulu.
13121Please respect copyright.PENANARxKLj2W2NL
13121Please respect copyright.PENANAWWnNduao9i
Maka begitu aku sudah berada di dalam kamar itu, dengan pintu yang sudah ditutup dan dikunci kembali, tanpa ragu-ragu lagi kupeluk pinggang Herman sambil berkata, “Kamu kok makin ganteng aja Man?”
13121Please respect copyright.PENANAl5bRrnNcyD
13121Please respect copyright.PENANAg2KFw9j1eG
“Mmm…justru Ibu yang makin cantik aja,” sahut Herman sambil balas memeluk pinggangku.
13121Please respect copyright.PENANAMaqKo1wdDA
13121Please respect copyright.PENANAUWu0eJi6dz
Kuciumi bibir Herman dengan penuh hasrat. Lalu kataku, “Aku kangen banget sama kamu Man.”
13121Please respect copyright.PENANAITykATHWhK
13121Please respect copyright.PENANAAsdwgOq54i
“Apalagi saya…kadang-kadang sering ingin terbang ke sini, hanya ingin bertemu dengan Ibu,” kata Herman sambil mempererat dekapannya, “Saya malah pernah mengajukan permohonan pindah ke kota ini, tapi Boss gak ngijinin. Soalnya di Kalimantan yang dipercayai oleh Boss cuma Pak Edo, saya dan Leo. Kalau salah satu pindah, pasti ada kesulitan di sana. Kan Boss sendiri jarang ke Kalimantan Bu. Makanya kami bertiga lah kepercayaannya di sana.”
13121Please respect copyright.PENANA5YN69eRhSu
13121Please respect copyright.PENANAGuTtk5iysC
“Gak perlu minta pindah ke sini, yang penting kamu harus sering pulang. Bilang aja mau nengok orang tua gitu. Tiket pesawat kan dibayar oleh perusahaan.”
13121Please respect copyright.PENANAFI3ruiRa2e
13121Please respect copyright.PENANA4BtGCOXe3R
“Iya Bu…nanti saya usahakan sebulan sekali pulang. Mudah-mudahan aja Boss ngasih ijin. Mmm…gaunnya mau dilepasin?”
13121Please respect copyright.PENANA5yChXMFJtu
13121Please respect copyright.PENANAjd8vHg8NvR
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum, “bukain dong sama kamu….kancingnya kan di punggung, susah bukanya kalau gak dibantu.”
13121Please respect copyright.PENANADWCloqeWjY
13121Please respect copyright.PENANAjjLV3RfjTm
Herman membuka kancing gaunku di bagian punggung, lalu menurunkan gaun itu dengan hati-hati, sampai terlepas di kakiku.
13121Please respect copyright.PENANA7NRgANhUIB
13121Please respect copyright.PENANAQUvvKxCCSY
“Badan Ibu ini luar biasa mulusnya,” kata Herman sambil mengelus betisku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya melemparkan gaunku ke atas tempat tidur. Lalu ia menciumi betis dan pahaku, sementara aku sudah terduduk di pinggiran tempat tidur, sambil menanggalkan behaku.
13121Please respect copyright.PENANAl59IwmpDkq
13121Please respect copyright.PENANA7EnhpgObti
Lalu aku bergerak. Menarik ritsleting celana jeans Herman. Sudah tak sabar, ingin cepat menyentuh penis Herman yang lebih “tinggi tegap” daripada penis suamiku itu.
13121Please respect copyright.PENANAcBl4tocMkP
13121Please respect copyright.PENANAzCFHJEVMjR
Ketika aku berhasil menyentuh penis lelaki muda itu, ternyata sudah ngaceng berat. Jelas hal itu membuatku makin horny.
13121Please respect copyright.PENANAGilK8b92oQ
13121Please respect copyright.PENANAwZyokPFq3P
“Aku udah kangen sama ini nih…” kataku sambil menyembulkan batang kemaluan Herman, lalu menciuminya dengan penuh hasrat.
13121Please respect copyright.PENANAGJhpYA8FSR
13121Please respect copyright.PENANAMNBOmc26vk
Herman menjawab sambil menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku dan menyentuh kemaluanku, “Saya juga udah kangen sama ini…luar biasa enaknya Bu…”
13121Please respect copyright.PENANAYYrJVqkwur
13121Please respect copyright.PENANAfM2MtOaGMa
Sentuhan jemari Herman di kemaluanku, langsung membuatku horny berat. Karena itu kutanggalkan celana dalamku, lalu menelentang di atas bed.
13121Please respect copyright.PENANAIJCpNPSrnv
13121Please respect copyright.PENANA8A2fEfvZcl
Herman pun menanggalkan seluruh pakaiannya, sampai telanjang bulat. Lalu melompat ke atas bed dan mulai menciumi pahaku, membuatku merinding-rinding dalam desir birahi.
13121Please respect copyright.PENANADNA5hFQuMo
13121Please respect copyright.PENANAcrATjOzVQz
Tapi ketika Herman mau menjilati kemaluanku, cepat kuraih kepalanya ke atas sambil berkata, “Gak usah dijilatin Man. Langsung masukin aja, biar terasa gedenya kontolmu itu…”
13121Please respect copyright.PENANATVIdL6l2Se
13121Please respect copyright.PENANAfoiRsouSSe
“Punya Ibu sekarang jadi ada jembutnya. Biasanya kan dicukur terus,” kata Herman sambil meletakkan moncong penisnya di mulut memekku.
13121Please respect copyright.PENANATmudDhwwda
13121Please respect copyright.PENANAKnvaqFnT6T
“Iya, Bang Yadi yang melarang dicukur mulu. Dia bilang, kalau terlalu gundul kesannya gersang,” sahutku sambil merenggangkan pahaku selebar mungkin, “Kamu suka yang plontos apa yang gondrong?”
13121Please respect copyright.PENANARsDMV7lflN
13121Please respect copyright.PENANAG4679TMT7V
“Hehehe…saya suka yang seperti punya Ibu ini. Ada rambutnya tapi gak sampai menutupi mulutnya. Saya lebih suka seperti ini Bu,” sahut Herman yang sudah berhasil meletakkan moncong penisnya tepat di ambang mulut vaginaku.
13121Please respect copyright.PENANAZ3BgZf4zv4
13121Please respect copyright.PENANAYvw2ggshTU
“Ya udah…kalau gitu aku takkan main cukur habis lagi, biar kamu tetap suka sama aku.”
13121Please respect copyright.PENANAhdOa1EfnqL
13121Please respect copyright.PENANAiKZGuz05J9
Ucapanku disahut dengan dorongan penis Herman. Dan…oooh….puncak penis Herman mulai melesak masuk ke dalam kemaluanku….!
13121Please respect copyright.PENANAbu8g85DKWG
13121Please respect copyright.PENANApls7gGWGDp
Terasa benar enaknya ketika penis tinggi gede itu menerobos ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sesak dan seret, tapi membuat sekujur tubuhku seolah berkedut-kedut dalam nikmat.
13121Please respect copyright.PENANARcjVl2dgWE
13121Please respect copyright.PENANACd8hPnfwjb
Herman memang sudah berpengalaman, karena pernah punya istri. Ia tidak sekaligus membenamkan penisnya. Ketika penis panjang gedenya sudah membenam sepertiganya, ia menariknya perlahan-lahan, lalu mendorongnya lagi lebih dalam, menariknya lagi, mendorongnya lagi semakin dalam, menariknya lagi, mendorongnya semakin dalam dan semakin dalam…sampai akhirnya membenam sepenuhnya.
13121Please respect copyright.PENANAwGHq9zW4l0
13121Please respect copyright.PENANAteDrwaN9tm
Tapi setelah membenam sepenuhnya, Herman menancapkan penisnya tanpa menggerakkannya.
13121Please respect copyright.PENANAqSfmO29Crb
13121Please respect copyright.PENANAKWgUauyQw8
“Bu…boleh saya berterus terang?” tanya Herman sambil menatapku.
13121Please respect copyright.PENANAHwkw7k2TvH
13121Please respect copyright.PENANAhwI0WXBIwa
“Soal apa?” tanyaku sambil mendekap pinggangnya.
13121Please respect copyright.PENANAVXwzMVywXI
13121Please respect copyright.PENANAgHW7Rz8BU5
“Rasanya saya sudah lama merasakannya…”
13121Please respect copyright.PENANAKZ1XzvWw2r
13121Please respect copyright.PENANA9T6UeX5nrx
“Merasakan apa?”
13121Please respect copyright.PENANAvoF9sb3WOQ
13121Please respect copyright.PENANAqqoLN79Hli
“Jangan marah ya Bu. Saya…saya sudah jatuh cinta sama Ibu…”
13121Please respect copyright.PENANA1JX4o0VU5Z
13121Please respect copyright.PENANAJmB7vtixxv
“Ohya?” aku agak kaget mendengar pengakuannya itu, yang aku yakin pengakuan sejujurnya.
13121Please respect copyright.PENANAY8KNN98HcJ
13121Please respect copyright.PENANA2rpCEbQsNq
“Di Kalimantan saya ingat terus sama Ibu. Saya sering melamun…bahkan sering mimpiin Ibu.”
13121Please respect copyright.PENANAFqfHJZ7GnH
13121Please respect copyright.PENANAqqIJwOKZBU
Terharu aku mendengar ucapan Herman itu. Maka kukecup bibirnya. Kubelai rambutnya. Kucium lagi bibirnya, lalu kataku, “Tapi aku kan sudah punya suami Man. Makanya jangan terlalu memperturutkan perasaan cinta. Toh aku bisa kamu miliki kapan saja.”
13121Please respect copyright.PENANAToHRCIgnbA
13121Please respect copyright.PENANA4tSSe7T4VY
“Iya Bu. Saya juga menyadari hal itu. Tapi terus terang…dalam saat seperti ini, saya bukan cuma melampiaskan nafsu Bu. Saya selalu melakukannya dengan cinta di hati saya.”
13121Please respect copyright.PENANABpCirAKkho
13121Please respect copyright.PENANAFi0gpV7HAF
Kuperhatikan sorot mata Herman. Memang aku percaya, dia sudah mencintaiku.”Iya Man. Tapi santai aja. Aku kan gak ke mana-mana. Kalau kamu pulang kampung, aku pasti ngajak kamu ketemuan seperti sekarang,” kataku sambil membelai rambutnya dengan lembut.
13121Please respect copyright.PENANAhfEHYfn9Px
13121Please respect copyright.PENANASH4qAVI362
Bagaimana pun juga aku ini seorang wanita, yang punya perasaan lebih halus daripada lawan jenisku. Maka dengansendirinya pengakuan Herman itu membuatku tersentuh.
13121Please respect copyright.PENANAO888XOvf0A
13121Please respect copyright.PENANArsGD51s9sD
Akibatnya, ketika Herman mulai menggerak-gerakan batang kemaluannya bermaju-mundur di dalam jepitan liang senggamaku, oooh…..rasanya sresettt…sresettt….benar-benar terasa gesekannya itu, demikian dominannya…membuatku benar-benar terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa…!
13121Please respect copyright.PENANA14gyAYRj2v
13121Please respect copyright.PENANAbWsCJTCciR
Apakah karena aku terhanyut oleh pengakuan Herman tadi, ataukah karena ukuran penis Herman yang lebih panjang dan lebih gede daripada penis suamiku…entahlah. Mungkin dua-duanya yang menyebabkan aku merasa nikmat sekali ketika Herman mulai mantap mengentotku. Terlebih setelah kurasakan puncak penis Herman menyundul-nyundul dasar liang senggamaku, saking panjangnya penis itu, membuatku berkali-kali menahan napas dalam nikmat yang luar biasa. Sundulan-sundulan itu pun berkali-kali membuatku mengejang dan bergetar.
13121Please respect copyright.PENANApW9HpxElb3
13121Please respect copyright.PENANAk0pF3KjCPn
Mulutku pun bergumam terus tanpa kendali lagi, “Duuuh…Maaan…..uuuuuh…..uuuuh …..enak banget Maaaan….iya Maaaan…entot terus Maaan….ooooh….”
13121Please respect copyright.PENANAMKeMSCqH7x
13121Please respect copyright.PENANAOx716DZ9hN
Herman sendiri berkali-kali membisiki telingaku dengan suara tersendat-sendat, “Punya Ibu ini….memang top….gak ada duanya….enak banget…..ooooh….Buuu…”
13121Please respect copyright.PENANAFq2E3nLkRs
13121Please respect copyright.PENANAK04ROmU0sQ
Jujur, tadinya aku kurang bersemangat menuju hotel ini. Karena aku sudah habis-habisan dengan Billy tadi malam. Tapi begitu berjumpa dengan Herman, semangatku mendadak bangkit. Dan begitu penisnya melesak masuk ke dalam liang senggamaku, oooh, luar biasa nikmatnya. Pantaslah wanita-wanita yang sering berselingkuh di belakang suaminya ada yang berkata, “Lain lelaki lain lagi rasanya. Lain gayanya, lain pula kesannya.”
13121Please respect copyright.PENANA1M6FdPCZKd
13121Please respect copyright.PENANAvlayyJ0gxI
Dan kini aku bisa berkata, lain rasa suamiku, lain rasa Billy, lain pula rasa Herman ini. Terlebih setelah Herman menyatakan cintanya tadi, yang kupercayai datang dari lubuk hatinya, rasanya tiap pergerakan penis Herman ini benar-benar membuatku merem-melek saking nikmatnya.
13121Please respect copyright.PENANAHA4JMCFQ13
13121Please respect copyright.PENANA5pFzLI4FXM
Herman memang pandai membuat jiwaku tersentuh. Pada waktu ia sedang mengentotku, jilatan-jilatannya di leher, di puting payudaraku, di ketiakku dan terkadang di telingaku…membuatku merinding-rinding dalam nikmat yang luar biasa, nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
13121Please respect copyright.PENANAYf4LJkD4vt
13121Please respect copyright.PENANA1U1qIHo5Of
Mungkin aku harus berterimakasih kepadanya. Bahwa di saat aku kesepian, ia datang dengan menaburkan 1001 kenikmatan ini.
13121Please respect copyright.PENANAYNUFq6XYlR
13121Please respect copyright.PENANAXPx6qR2zxm
Maka tanpa ragu lagi, kupagut dan kulumat bibirnya sambil memeluk lehernya erat-erat. Sambil mengoceh tak terkendalikan lagi, “Edan Man….entotanmu enak banget Man….jangan cepat-cepat dikeluarin ya Man…aku ingin menikmatinya selama mungkin…duuuuh….enak banget Maaaan…iya…entot terus Man…..ini…ini luar biasa enaknya Maaan…”
13121Please respect copyright.PENANAtFxHUSEWD4
13121Please respect copyright.PENANAermSD9Wq8i
Celotehan itu kulontarkan dengan batin bergetar-getar dalam siraman surgawi. yang makin lama makin nikmat rasanya. Terkadang mataku terpejam-pejam, sambil menahan nafasku, lalu terbeliak sambil menjambak-jambak rambut Herman sampai kusut masai.
13121Please respect copyright.PENANA0XcwoAyYnh
13121Please respect copyright.PENANAKvYBv2BMQc
Sebenarnya nafas Herman pun tersengal-sengal pada waktu entotannya makin menggila ini. Tapi aku tidak begitu memperhatikannya, karena aku sendiri sedang menikmati entotannya ini.
13121Please respect copyright.PENANASwLj448KAw
13121Please respect copyright.PENANAJ3xkWunACE
Keringat Herman pun mulai berjatuhan ke wajah dan dadaku. Tapi dalam keadaan terlupa segalanya itu, aku hanya teringat satu hal, saling memberi dan menerima kenikmatan, dengan membuang jauh-jauh sikap egoismeku. Maka tanpa keraguan lagi kujilati keringat Herman yang membanjir di leher dan di bawah dagunya itu. Disertai dengan gigitan-gigitan kecil.
13121Please respect copyright.PENANAvZO0nZuujh
13121Please respect copyright.PENANATgJlE49iXA
“Enak Bu…silakan gigit lebih keras….sampai berdarah juga gakpapa….” bisik Herman tanpa menghentikan entotannya.
13121Please respect copyright.PENANAjjIxkxKf4H
13121Please respect copyright.PENANAU36lcv4scn
“Iiih…gak mau kalau sampai berdarah sih,” sahutku tersengal, “emangnya…aku dracula?”
13121Please respect copyright.PENANAM6ozDS2K1L
13121Please respect copyright.PENANASvbRiMd0bD
Lalu kami tak bicara lagi…hanya elahan nafasku dan dengus-dengus perkasa Herman yang terdengar di dalam kamar hotel ini.
13121Please respect copyright.PENANAl78Dd8B9vr
13121Please respect copyright.PENANAz43erssR16
Namun getaran-getaran nikmat ini membuatku mulai berada di detik-detik orgasme. Makin lama makin nikmat rasanya, sampai akhirnya aku memekik lirih, “Maaaan….aku mau lepas Maaaaan…”
13121Please respect copyright.PENANAEIIz88q8Kz
13121Please respect copyright.PENANA5l6w8uy7ZO
“Iya Bu…silakan lepasin…saya suka sekali merasakan ibu sedang orga….” sahut Herman, disusul dengan percepatan gerakan penisnya…maju mundur, maju mundur, maju mundur….gedag gedug terasa menyundul-nyundul dasar liang surgawiku.
13121Please respect copyright.PENANA8qCQhvoXRQ
13121Please respect copyright.PENANAD88YnYyVwh
Sampai pada suatu detik, aku mengejang dan menahan napas di puncak kenikmatanku. Pada saat itulah aku sendiri merasakan liang kemaluanku berkejut-kejut dalam nikmat yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sementara Herman bahkan semakin mempercepat gerakan batang kemaluannya. Pada saat itulah aku menjambak-jambak rambut Herman sambil bergumam histeris, “Hermaaan…oooooh….ini enak sekali Maaaan…..”
13121Please respect copyright.PENANA8J1WveQzYx
13121Please respect copyright.PENANAugVpAGtct3
Herman menanggapinya dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas pula dengan lumatan sambil memeluk lehernya erat-erat. Oh, indahnya orgasmeku saat bitu.
13121Please respect copyright.PENANA1gUWDHBM2G
13121Please respect copyright.PENANA4macqyvzmI
Liang kemaluanku terasa basah oleh lendir kenikmatanku sendiri. Sehingga penis Herman terasa lancar sekali bermaju mundur di dalam jepitan liang senggamaku.
13121Please respect copyright.PENANAD7L8RtE3dX
13121Please respect copyright.PENANAFjO8V3LGj2
Gilanya, hanya beberapa saat aku merasa agak ngilu-ngilu ketika Herman mengentotku di detik-detik paska orgasmeku. Mungkin hal itu hanya terjadi dua menitan. Berikutnya aku malah jadi bergairah lagi untuk menyambut entotan Herman dengan melingkarkan kakiku di pinggang Herman, sehingga ia leluasa untuk menyodok memekku sedalam-dalamnya.
13121Please respect copyright.PENANARlcTITXWcm
13121Please respect copyright.PENANAFni0k72N7N
Bahkan aku pun sempat berbisik ke telingaku, “Ayo usahakan kita lepas bareng-bareng, Man…biar lebih enak.”
13121Please respect copyright.PENANAzmXt7PgDFJ
13121Please respect copyright.PENANAsG5R8jp7tW
“Iya Bu…” sahut Herman sambil mengayun penisnya dengan ganasnya.
13121Please respect copyright.PENANArPgkq6TfxF
13121Please respect copyright.PENANAptncGc6yxW
“Sambil emut tetekku, Man…” pintaku sambil mengelus rambutnya yang sudah acak-acakan.
13121Please respect copyright.PENANAHDWXcYd8q4
13121Please respect copyright.PENANALyYbcrXDId
Herman memenuhi permintaanku. Ia mulai mengulum, menjilati dan menyedot-nyedot pentil toketku, sementara penisnya tetap perkasa mengentot memekku.
13121Please respect copyright.PENANAQAIF7vnnfC
13121Please respect copyright.PENANARO74euJIXs
Aduhai Herman…Herman…makin ke sini makin terhayati olehku, bahwa disetubuhi oleh mantan sopirku ini luar biasa nikmatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya meremas-remas di bahunya, di kepalanya dan terkadang di buah pantatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya mencetuskan apa yang tengah kurasakan, “Iya Man…entot terus Man…enak banget Maaan….iya….sundulin dasar liang memekku, Maaan…ooooh…iya…iya gitu Man…gitu terus Man…ooooh…ini enak sekali Maaaan….”
13121Please respect copyright.PENANA7B75pJNCWU
13121Please respect copyright.PENANA6KHVGIr8W0
Beberapa saat kemudian, aku merengek manja lagi, “Maaan…ayo barengin Man….aku…aku udah mau lepas…”
13121Please respect copyright.PENANAfF0r9b5wK3
13121Please respect copyright.PENANAcXvyBi7ZzB
Herman mengiyakan sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya yang dahsyat itu. Maju mundur dan maju mundur ndengan cepatnya di dalam jelitan dan ayunan liang senggamaku.
13121Please respect copyright.PENANAHVF2O8Bf1f
13121Please respect copyright.PENANAEVYkR9ZPnn
Pada suatu detik, kami sama-sama kejang. Herman membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sehingga terasa moncong penisnya mendesak dasar liang memekku. Sementara liang senggamaku terasa berkejut-kejut di puncak orgasmeku, dibalas dengan semprotan-semprotan air mani Herman membasahi sekujur liang senggamaku.
13121Please respect copyright.PENANAC9EID37W92
13121Please respect copyright.PENANAgauLhmF5tM
Ooooh….ini indah sekali….nikmat sekali !
13121Please respect copyright.PENANAXbRqo5C8FK
13121Please respect copyright.PENANALXym2uWN0M
13121Please respect copyright.PENANAlAOgfg7FPD
Setelah Herman terkapar di sisiku, aku pun turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Air mani Herman banyak sekali yang membludak dari kemaluan ke pahaku. Sehingga aku merasa perlu membersihkannya , dengan air hangat dan shower soap.
13121Please respect copyright.PENANASLKn052LAv
13121Please respect copyright.PENANAdorhKHstkQ
Ternyata Herman mengikutiku masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum. Maka kusambut dengan pelukan hangat sambil mencium bibirnya, lalu kataku, “Kamu sangat memuaskan, Man. Yang tadi wuih…nikmat banget.”
13121Please respect copyright.PENANAaKE1NmfOg2
13121Please respect copyright.PENANAKU901B0E3U
“Gak mau nyabunin ini lagi?” tanyaku sambil menepuk memekku.
13121Please respect copyright.PENANA07KV9xSHlF
13121Please respect copyright.PENANAIds17P4hn0
“Tentu mau, Bu,” sahut Herman sambil berjongkok di depanku. Dan…bukannya menyabuni kemaluanku, Herman malah menjilatinya dengan agresif sekali, sehingga aku tersandar ke dinding sambil memegangi kepala Herman.
13121Please respect copyright.PENANAP5Q7KGMcuK
13121Please respect copyright.PENANAnr8Kqgs5F3
“Duuuh…Maaan….oooh….Maaan…..kamu bisa aja bikin aku keenakan, Maaan….” kataku sambil terpejam-pejam saking nikmatnya dijilati oleh lelaki yang sudah berpengalaman meruntuhkan pertahananku itu.
13121Please respect copyright.PENANADsTusp7Uee
13121Please respect copyright.PENANA6w7wCYWuhP
Herman seperti tak mendengar kata-kataku. Ia bahkan duduk di lantai kamar mandi, dengan penis yang sudah mengacung. Dan berkata, “Nyobain di sini Bu?”
13121Please respect copyright.PENANAqDYH7W6IOM
13121Please respect copyright.PENANAivVJzEUJWX
Meski sudah dua kali orgasme, gairahku bangkit lagi untuk meladeni tantangan Herman. Lalu aku berjongkok sambil memegangi batang kemaluanHerman yang sudah keras itu. Herman pun membantuku untuk memasukkan batang kemaluannya ke liang kenikmatanku.
13121Please respect copyright.PENANA1g0dP5tPTU
13121Please respect copyright.PENANABmKPjalxHp
Setelah penis Herman masuk ke dalam liang vaginaku, mulailah kami beraksi. Aku menaik turunkan pantatku, sementara Herman pun menggerak-gerakkan batang kemaluannya meski sambil duduk di bawahku.
13121Please respect copyright.PENANA9VFGsgrYKT
13121Please respect copyright.PENANAPL6LBPVeE0
Inilah pengalaman pertamaku bersetubuh di lantai kamar mandi sambil duduk begini. Tapi dalam posisi apa pun bersetubuh itu tetap saja nikmat.
13121Please respect copyright.PENANAo3LWx5k3t6
13121Please respect copyright.PENANAhX5kSBKVOc
Sambil memeluk leher Herman dan sesekali menciumi bibirnya, kuayun meqiku sedemikian rupa, sehingga penis Herman seolah terombang-ambing di dalam jepitan liang kemaluanku.
13121Please respect copyright.PENANA2tmFjxwY8M
13121Please respect copyright.PENANAa3FQXt3fEZ
Cukup lama kami lakukan semuanya itu. Sehingga pada suatu saat aku memekik lirih, “Maaaan…aku udah mau lepas lagi….!”
13121Please respect copyright.PENANAZSha8hWjTV
13121Please respect copyright.PENANAxDOfh5vz9f
“Iya Bu,” sahut Herman sambil mempererat dekapannya di pinggangku, “Saya paling suka merasakan Ibu keluar…”
13121Please respect copyright.PENANAKQDt0AglE2
13121Please respect copyright.PENANAUAMvDUcgUD
Akhirnya aku menggelepar dalam dekapan Herman. Dalam puncak orgasme yang indah sekali.
13121Please respect copyright.PENANAN7cMWPuCjN
13121Please respect copyright.PENANAtd5gLlmQon
Setelah aku orgasme, Herman mencabut batang kemaluannya sampai terlepas dari liang senggamaku.
13121Please respect copyright.PENANAgCJk8bVXKI
13121Please respect copyright.PENANAiU2jLJEyRW
“Lho…kok dilepasin? Kamu kan belum ngecrot ?!” cetusku heran.
13121Please respect copyright.PENANAybG1uwwyoM
13121Please respect copyright.PENANAkWQQTNHcqV
“Nanti aja di tempat tidur dilanjutkan. Sekarang kan mau menyabuni Ibu,” sahut Herman sambil berdiri dan meraih pergelangan tanganku supaya berdiri juga.
13121Please respect copyright.PENANAuHuZGqvko2
13121Please respect copyright.PENANAWz6YUxIoHC
Jujur, ini indah sekali. Bahwa setelah aku mencapai orgasme, Herman memandikanku, menyabuni setiap lekuk di tubuhku sampai terasa benar-benar bersih. Kemudian ia pun mandi sebersih-bersihnya, sementara aku mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.
13121Please respect copyright.PENANAOzxktQ6uWl
13121Please respect copyright.PENANAr7u3c8CCFu
“Kamu booking hotel ini buat berapa malam, Man?” tanyaku pada waktu Herman sedang menghanduki badannya.
13121Please respect copyright.PENANA8SAvdkw22a
13121Please respect copyright.PENANAaVe5iHQqfE
“Gak ditentuin Bu. Soalnya kan tergantung bisanya Ibu nginep di sini. Saya hanya menyimpan deposit aja…ya cukup buat seminggu juga sih.”
13121Please respect copyright.PENANA4yj3NjzgUC
13121Please respect copyright.PENANAv84WryIVWy
“Hush…buat apa lama-lama banget? Dua malam aja Man.”
13121Please respect copyright.PENANA841JXq07FK
13121Please respect copyright.PENANAgwAvzjJtoS
“Iya, Bu.Berarti saya akan tidur sama Ibu nanti malam ya?”
13121Please respect copyright.PENANAZw7aRwVqBV
13121Please respect copyright.PENANAqYHYGNXRgd
“Iya sayang,” kataku sambiul melingkarkan lenganku di lehernya.
13121Please respect copyright.PENANAW5hxy3e0sp
13121Please respect copyright.PENANAWuNu6QdD3F
“Asyiiik…kebayang indahnya tidur bersama Ibu yang…yang selalu saya impikan ini.”
13121Please respect copyright.PENANAtUXByizeUF
13121Please respect copyright.PENANAmlUgE3BgiI
Lalu dengan lengan kekarnya Herman mengangkat tubuhku, memangku dan membawaku ke luar kamar mandi dan metelakkan dengan hati-hati di atas tempat tidur. Kejadian ini trerasa romantis sekali buatku, karena suamiku sendiri tak pernah memperlakukanku seperti ini. Duduk di pangkuannya pun belum pernah.
13121Please respect copyright.PENANAw3ts1jlIGC
13121Please respect copyright.PENANAABRcXfDFNT
Tak cuma itu. Setelah aku diterlentangkan di atas tempat tidur, Herman mulai menjilati telapak kakiku, tanpa kelihatan ragu sedikit pun. Oooh…sedemikian mendalam perasaan Herman padaku, sehingga telapak kakiku pun dijilatinya, lalu menggigit-gigit ibu jari kakiku dengan lembut, berlanjut dengan jilatan lahap di betisku…naik ke pahaku sampai pangkalnya dan melewatkan kemaluanku untuk menjilati sekujur perutku, naik lagi ke atas…menjilati ketiakku, sekujur payudaraku…leherku…telingaku…aaaah…aku merinding-rinding dalam geli dan nikmat yang luar biasa.
13121Please respect copyright.PENANA2oz2NfSATI
13121Please respect copyright.PENANAtW7GkZKHHy
Lalu jilatannya menurun lagi. Lidahnya menyapu-nyapu pusar perutku, lalu menurun dan akhirnya menggeluti kemaluanku. Tentu saja aku meregang-regang nikmat lagi dibuatnya.
13121Please respect copyright.PENANAkm2zXUzfRh
13121Please respect copyright.PENANAFUh1ibDKeG
Aku merenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar Herman bisa menjilati kemaluanku sepuasnya. Sementara kedua tanganku mengelus-elus rambutnya dalam perasaan bercampur aduk. Ada perasaan kasihan, terharu, horny dan beraneka perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Tapi yang jelas semuanya itu nikmat sekali. Terlebih setelah Herman menjilati kelentitku dan sesekali mengisapnya…oooh….aku tak tahan lagi…!
13121Please respect copyright.PENANAE0NfH7j2Mq
13121Please respect copyright.PENANAOFf0cG0Qpy
“Udah cukup Man…masukin aja…..nanti keburu becek …” pintaku sambil menarik kepala Herman agar naik ke atas.
13121Please respect copyright.PENANAOHxB65YXtC
13121Please respect copyright.PENANAzj28JnFLNK
“Sebecek apa pun memek Ibu tetap enak,” kata Herman setelah menghimpitku sambil memegangi batang kemaluannya dan diarah-arahkan ke mulut vaginaku.
13121Please respect copyright.PENANAvIuKmkZZKK
13121Please respect copyright.PENANAEuOzYlYt8r
Tak lama kemudian batang kemaluan Herman amblas lagi ke dalam liang kenikmatanku…blessssss…..
13121Please respect copyright.PENANArfJOxhE7YB
13121Please respect copyright.PENANAaj8gmBLp7y
Mataku terpejam dalam nikmat. Terlebih nikmat lagi setelah ia mengayun batang kemaluannya. Ooo, penis perkasa mantan sopirku itu memang mampu membuat sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang bukan main nikmatnya…
13121Please respect copyright.PENANAPFvCFbwFZ1
13121Please respect copyright.PENANAbfGxSPMSsj
Dalam perjalanan pulang, aku tersenyum-senyum sendiri di belakang setir mobilku. Dua malam bersama Herman di hotel itu telah menggoreskan kenangan baru lagi bagiku. Begitu seringnya Herman menyetubuhiku di hotel itu, sehingga aku tidak ingat lagi berapa kali hal itu terjadi di sana. Entah delapan kali, entah sembilan kali…entahlah. Yang jelas selama bersamanya di hotel itu, siang malam ia melampiaskan keperkasaannya di atas perutku.
13121Please respect copyright.PENANAQf9N8IJw5L
13121Please respect copyright.PENANAnQHnQsFUgS
Dan aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa persetubuhan demi persetubuhanku dengan Herman, luar biasa nikmatnya.
13121Please respect copyright.PENANAQyQyrjLTQ2
13121Please respect copyright.PENANAoc53ZY08yY
Aku pun berjanji bahwa kalau ia datang lagi kelak, aku akan menyempatkan diri ketemuan dengannya di hotel itu.
13121Please respect copyright.PENANAGn3huYSEzu
13121Please respect copyright.PENANAaBKSBLGUmD
Ketika aku tiba di rumah, baru saja aku mau ganti pakaian, datang dua orang tamu yang belum kukenal. Yang seorang adalah lelaki bule. Yang seorang lagi lelaki negro.
13121Please respect copyright.PENANAAswugpYynr
13121Please respect copyright.PENANAdbrjr7l5qv
Aku agak heran, karena tidak mengenal mereka. Mau apa mereka itu?
13121Please respect copyright.PENANATMQXGsI54j
13121Please respect copyright.PENANAFjIjYRe3xf
Yang orang bule mengenalkan namanya, “Johnson…Neil Johnson.”
13121Please respect copyright.PENANArmcrhMVMLe
13121Please respect copyright.PENANAUzVlKoI6t9
Sedangkan yang negro mengenalkan namanya sebagai Frank Sabato.
13121Please respect copyright.PENANA9syamd6zAP
13121Please respect copyright.PENANAxk5zczA7fi
Kedua tamu asing itu sama-sama berperawakan tinggi besar, layaknya dua binaragawan berlainan warna kulit.
13121Please respect copyright.PENANA113tOJ67Q0
13121Please respect copyright.PENANAP4qhvrQqek
Meski masih heran, kupersilakan mereka duduk. Lalu tanyaku, “What can I do for you?”
13121Please respect copyright.PENANAmU6elVGZWY
13121Please respect copyright.PENANAJQNhdBj9Cx
Ternyata lelaki bule itu sudah pandai berbahasa Indonesia, meski aksennya terdengar aneh, “Kami warga negara Amerika yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta. Kebetulan kami dipindahkan ke kota ini. Kami mencari tempat kos untuk setahun saja. And kami dapat berita dari teman, bahwa wisma kos di sini bagus-bagus kamarnya. Apakah masih ada dua kamar kosong untuk kami?”
13121Please respect copyright.PENANAodBj4Gw8Op
13121Please respect copyright.PENANABpCLISzN6I
O, rupanya mereka mencari kamar kos. Tapi setahuku, kamar-kamar di wisma kos sudah penuh semua.
13121Please respect copyright.PENANAVRZhIMRoro
13121Please respect copyright.PENANAJK7zjJoTAK
“Tunggu sebentar ya. Saya mau cek dulu,” kataku ramah, sambil bangkit dan melangkah ke meja komputer. Kubuka file wisma kos. Memang sudah penuh.
13121Please respect copyright.PENANAgHpyLEiqpY
13121Please respect copyright.PENANAtUlWbpW4p2
Aku bingung, karena aku ingin membantu kedua warga negara US itu. Akhirnya kutelepon suamiku yang masih berada di Surabaya. Lalu:
13121Please respect copyright.PENANA8BxBsvFAeQ
13121Please respect copyright.PENANAjiQoSapE7x
“Bang…masih di Surabaya?”
13121Please respect copyright.PENANAS1Qi3ALClp
13121Please respect copyright.PENANArxPDUdWP0t
“Iya, sayang. GImana kamu sehat-sehat aja kan?”
13121Please respect copyright.PENANAyINgO7UvZy
13121Please respect copyright.PENANAk8VGQo4eSY
“Sehat Bang. Ini Bang…ada dua orang warganegara Amerika yang sedang mencari dua kamar kos untuk setahun. Sedangkan kamar-kamar di wisma sudah penuh. Gimana baiknya ya?”
13121Please respect copyright.PENANAsJZEGTjQj5
13121Please respect copyright.PENANAKOTVae579O
“Kasih kamar-kamar di belakang aja. Tapi tarifnya harus lebih mahal, karena fasilitasnya kan beda. Ada kolam renangnya segala lagi.”
13121Please respect copyright.PENANAmiMvZsPTmf
13121Please respect copyright.PENANAHJFWcoVoKu
“Iya ya Bang. Daripada dibiarkan kosong-kosong kan mendingan diduitkan. Tapi…kasir itu sudah ditempatkan di salah satu kamar di belakang Bang. Dia stay di rumah kita, supaya tidak telat-telat datang lagi, karena rumah ortunya di luar kota.”
13121Please respect copyright.PENANA9rf8sTEQAk
13121Please respect copyright.PENANAGM1AU1Xitm
“Kalau kasir itu kelihatan baik, tempatkan aja di kamar bekas Leo itu.”
13121Please respect copyright.PENANAHdA666JTUh
13121Please respect copyright.PENANAT4k8aPYC6T
“Iya Bang. Terus Abang kapan pulang?”
13121Please respect copyright.PENANAdVVSfosugQ
13121Please respect copyright.PENANASRPhkdKDGd
“Aku lagi sibuk banget, sayang. Tiap hari ada barang masuk ke Surabaya. Paling bisa dua minggu lagi aku baru bisa pulang.”
13121Please respect copyright.PENANAbC0Ol04KEP
13121Please respect copyright.PENANApyHU2I5dSD
“Iiih…Abang…emang gak kangen sama aku Bang?”
13121Please respect copyright.PENANA7B9fTfrLko
13121Please respect copyright.PENANAYTuEwXtuml
“Tentu aja kangen. Tapi kita gak boleh cengeng. Mending sama-sama fokus ke usaha kita masing-masing. Kalau sama-sama sukses kan bisa bikin kerajaan kecil. Hahahaaaaa….”
13121Please respect copyright.PENANAhdS6SQGgN7
13121Please respect copyright.PENANADSY1oe75M8
“Oke Bang. Ini tamu-tamu yang nyari kamar kos itu masih di depan. Aku mau hadapi mereka dulu ya. Emwuaaaah….”
13121Please respect copyright.PENANA8PueIKjQVr
13121Please respect copyright.PENANAqowPFd600k
“Emwuaaaah… I love you, beib.”
13121Please respect copyright.PENANArn2k0hQCol
13121Please respect copyright.PENANAhqkxVUYRZ7
“Me too….”
13121Please respect copyright.PENANAFQRDOrLT6U
13121Please respect copyright.PENANA1nUWzB83fD
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menghampiri kedua tamuku lagi.
13121Please respect copyright.PENANAqTxKfh5S4X
13121Please respect copyright.PENANAAis8oU6P6e
Kataku, “Sebenarnya wisma kos sudah penuh, tidak ada kamar kosong lagi. Tapi kalau you mau, masih ada beberapa kamar VIP di belakang.”
13121Please respect copyright.PENANATVmBcgJTr1
13121Please respect copyright.PENANASxisaCaWfq
“Bisa kami lihat kamarnya?” tanya lelaki bule bernama Neil Johnson itu.
13121Please respect copyright.PENANAb0x3vq21WW
13121Please respect copyright.PENANAGEldI0HS5S
“Boleh. Mari ikut saya,” kataku sambil membuka pintu menuju kamar-kamar di belakang itu.
13121Please respect copyright.PENANAY1ORVQhBkN
13121Please respect copyright.PENANATEgXHxQsli
Tampaknya mereka senang melihat kamar-kamar di belakang itu. Terlebih setelah melihat ada kolam renang segala di depannya.
13121Please respect copyright.PENANAR8SNcJ6f9t
13121Please respect copyright.PENANAYV6R7L4kNP
“Bagus…bagus,” ucap Neil sambil mengangguk-angguk, “Tapi kalau mau masuk ke sini selalu harus lewat rumah Anda, Mom?”
13121Please respect copyright.PENANABVH4YeqOo1
13121Please respect copyright.PENANAXOtrHcMLX8
“Nggak,” sahutku, “Itu kan ada dua pintu, yang satu untuk menuju keluar, yang satu lagi menuju kamar-kamar pegawai. Nanti kalau you tinggal di sini, kunci pintu keluar itu bisa kami berikan.”
13121Please respect copyright.PENANAhYCA6yZUIx
13121Please respect copyright.PENANAbP83uqoVHp
Kemudian mereka bertanya mengenai tarif dua kamar yang akan mereka pakai itu. Kusebutkan harga yang lumayan mahal. Tiga kali tarif kamar-kamar di wisma kos. Tadinya aku sengaja menyebut angka yang tergolong mahal itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menawarnya.
13121Please respect copyright.PENANALeqCWGASBl
13121Please respect copyright.PENANAjh9xwViGLD
Tapi di luar dugaanku kedua orang Amerika itu langsung setuju !
13121Please respect copyright.PENANALZfxcnCDRt
13121Please respect copyright.PENANA6SQSwaOi05
Di ruang depan, lelaki bule bernama Neil Johnson itu menyerahkan sehelai cek, sambil berkata, “Kami akan masuk ke sini seminggu lagi. Tapi kami bayar sewa kedua kamar itu untuk setahun. Ok?”
13121Please respect copyright.PENANA1H1s6PFg27
13121Please respect copyright.PENANA1yLS6Krb2e
“Iya, terima kasih,” sahutku sambil menerima cek itu dengan perasaan senang.
13121Please respect copyright.PENANAYVdffzds9E
13121Please respect copyright.PENANA8TMnhcLXNE
Setelah kedua tamuku berlalu, aku masuk ke dalam kamarku. Menyimpan cek dari mereka ke dalam dompetku. Lalu mandi sebersih mungkin.
13121Please respect copyright.PENANA5a6R1W01nW
13121Please respect copyright.PENANAKn5WqoKPW1
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Lalu kukenakan kimono sutra putihku tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya.
13121Please respect copyright.PENANAVFejHi7Gxv
13121Please respect copyright.PENANAwW3g2C7fW5
Merasa tak mengenakan celana dalam mau pun beha, aku memanggil Billy lewat hape saja.
13121Please respect copyright.PENANAmayG4qnSX5
13121Please respect copyright.PENANAUHZieowXyQ
“Bil, di kantin banyak yang makan gak?”
13121Please respect copyright.PENANAtHWPMmHNkH
13121Please respect copyright.PENANAO06Et6z7HD
“Gak ada Mbak. Baru pada bubar.”
13121Please respect copyright.PENANAxMx4DNiuzY
13121Please respect copyright.PENANAyVj1JtlJIT
“Kalau gitu ke sini sebentar.”
13121Please respect copyright.PENANAIBlOuDbXQf
13121Please respect copyright.PENANADwfjeGSkNo
“Siap Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANAAbaLjVJYya
Aku tidak tahu kenapa hasrat birahiku ini seperti tiada kenyangnya. Selama dua hari dua malam aku sudah habis-habisan bersama Herman di hotel itu. Tapi begitu Billy muncul di ruang keluargaku ini, hasrat untuk menggodanya pun timbul di dalam hatiku.
13121Please respect copyright.PENANA2q1eV070xu
13121Please respect copyright.PENANA4eSKI3uud1
Setelah ia menyerahkan setoran pendapatan kantin selama aku tak di rumah, aku langsung menggodanya.
13121Please respect copyright.PENANAUrUwANH7Ve
13121Please respect copyright.PENANASplpr2Vx77
“Kamu gak kangen sama aku?” tanyaku.
13121Please respect copyright.PENANAeGdCAeR1yv
13121Please respect copyright.PENANAJMadrG3zii
Billy menatapku dengan senyum. “Kangen sih Mbak…dua hari gak ketemu sama Mbak rasanya seperti dua minggu….”
13121Please respect copyright.PENANALiQmaDdxSv
13121Please respect copyright.PENANAqSKJHfytcW
“Lalu kenapa duduknya jauh-jauh gitu? Sini dong duduknya,” kataku sambil menepuk sofa yang sedang kududuki.
13121Please respect copyright.PENANAEB2QU6XsXg
13121Please respect copyright.PENANAo6kTyMb6Kc
Billy bangkit dari sofa di depanku ke sofa yang kududuki. Langsung kusambut dengan pelukan di lehernya, lalu kucium bibirnya dengan kehangatan birahiku. Billy membalasnya dengan lumatan mesra dan pelukan hangat.
13121Please respect copyright.PENANAk5cIcFqZbU
13121Please respect copyright.PENANAFOyfpIuhzd
“Ohya…mulai nanti malam kamu pindah kamarnya ke kamar itu, Bil,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang dahulu dijadikan kamar Leo.
13121Please respect copyright.PENANAvOnkRMf9HL
13121Please respect copyright.PENANAYQuDSIw64k
“Pindah ke kamar itu? Wah takut Mbak.”
13121Please respect copyright.PENANA3QGP2ph6da
13121Please respect copyright.PENANA2ryQFLPW7D
“Takut apa?”
13121Please respect copyright.PENANAfFMn6YsnST
13121Please respect copyright.PENANA0CfewV38uh
“Takut suami Mbak pulang nanti….pasti curiga…”
13121Please respect copyright.PENANAmMf8i7VqBG
13121Please respect copyright.PENANA1t2UUhxtnF
“Justru dia yang menyuruh agar kamu pindah ke kamar itu, Bil.”
13121Please respect copyright.PENANAgdSxzx5anz
13121Please respect copyright.PENANA4QMue6rT7T
“Ohya?”
13121Please respect copyright.PENANAFIULZOeKnD
13121Please respect copyright.PENANAKvwPt4z2GZ
“Iya. Soalnya kamar-kamar di belakang itu akan dihuni sama orang asing, Bil.”
13121Please respect copyright.PENANA5Wp0ehG7Ed
13121Please respect copyright.PENANAEeSmpW7yK8
“Oh…begitu…”
13121Please respect copyright.PENANAmdsEUa3O8C
13121Please respect copyright.PENANATMW47F9Yqb
“Ayo lihat kamarnya. Lebih bagus dari kamar-kamar di belakang itu Bil,” kataku sambil bangkit dan meraih pergelangan tangan Billy.
13121Please respect copyright.PENANAdd7Nl0zSVv
13121Please respect copyright.PENANAjwcQMegXpE
Kubuka pintu kamar itu, lalu mengajak Billy masuk ke dalam. Kunyalakan lampu-lampunya. Sehingga tampak jelas keadaan di dalam kamar itu. Memang jauh lebih bagus dan lebih lengkap daripada kamar-kamar di belakang itu.
13121Please respect copyright.PENANAWKPJWrvKB8
13121Please respect copyright.PENANAo64rdjyC28
“Lebih bagus kan?” kataku sambil memeluk Billy dari belakang.
13121Please respect copyright.PENANAktwoNd0xjX
13121Please respect copyright.PENANAvJ9QnvsFcw
“I..iya Mbak,” sahutnya tergagap, “Bahkan terlalu bagus buat saya.”
13121Please respect copyright.PENANAPhIH3avf9K
13121Please respect copyright.PENANA3Oyk3Cawnu
“Jangan bilang begitu ah. Nanti kan aku sering tidur bersamamu di sini, sayang. Makanya harus bagus, lengkap dan rapi kamarnya.”
13121Please respect copyright.PENANAUBe7x9i4gN
13121Please respect copyright.PENANAKWn1tGiNxZ
Lalu aku melompat ke atas tempat tidur sambil berkata, “Bil…kasurnya juga terbuat dari bulu angsa. Enak ditidurinnya…sini…”
13121Please respect copyright.PENANAZZVts4SWsx
13121Please respect copyright.PENANAUnLo4zfaK5
Billy duduk di pinggiran tempat tidur itu.
13121Please respect copyright.PENANA2jhdQjVJ5q
13121Please respect copyright.PENANAXRhakkot1z
Dengan sigap kutarik ritsleting celana anak muda itu. Kuselinapkan tanganku ke dalam, ke balik celana dalamnya. Dan kutangkap batang kemaluannya yang ternyata sudah tegang itu. Inilah segarnya daun muda. Baru disentuh sedikit langsung ngaceng !
13121Please respect copyright.PENANAEHSOakfZDT
13121Please respect copyright.PENANADkrcm2oQRu
“Hihihi…udah ngaceng Bil. Ayo masukin aja langsung,” kataku sambil merentangkan kimonoku, sehingga bagian depan tubuhku terbuka total.
13121Please respect copyright.PENANADexNicHYkE
13121Please respect copyright.PENANACceZeuuU82
“Kantin masih buka Mbak. Kalau banyak yang makan nanti gimana?” Billy tampak ragu, tapi sambil melepaskan celana panjangnya.
13121Please respect copyright.PENANAB2NpAv7hho
13121Please respect copyright.PENANAhLfcbEbmZP
“Alaa…sebentar aja mainnya. Nanti malam yang main lama-lamaan mah,” kataku sambil melepaskan kimonoku, sehingga tubuhku langsung telanjang bulat.
13121Please respect copyright.PENANAk51rON99eu
13121Please respect copyright.PENANA6uRonVIeDC
Billy tersenyum-senyum melihat ketelanjanganku. Masa sih tubuhku yang mulus dan sudah telanjang ini tidak membuat anak muda itu mabuk kepayang? Hihihi…narsis juga aku ini.
13121Please respect copyright.PENANAu2zpRcswdh
13121Please respect copyright.PENANAnOsO9TomH1
Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi di dalam kamar yang dahulu pernah dijadikan kamar Leo itu.
13121Please respect copyright.PENANAIfhIj3Qahy
13121Please respect copyright.PENANAOhM89agWis
13121Please respect copyright.PENANAUMzfSlsk2c
Dua minggu setelah janji di telepon itu, suamiku benar-benar datang. Aku kangen sekali padanya, sehingga begitu muncul di depan mataku, langsung kusergap dengan pelukan dan ciuman hangat.
13121Please respect copyright.PENANAVhsLB4o9ee
13121Please respect copyright.PENANAlbyNy5wxeo
Tapi setelah itu ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Langsung menyalin data-data dari Ipad ke komputernya. Lalu ia bertekun di depan komputernya.
13121Please respect copyright.PENANA5wF75ACpw1
13121Please respect copyright.PENANALXFBXQ6EVi
“Gak mandi dulu Bang?” tanyaku di ambang pintu ruang kerja suamiku.
13121Please respect copyright.PENANAOtR03rKmvT
13121Please respect copyright.PENANATZ2zu5TtgU
“Ntar…banyak yang harus kuperiksa secepatnya nih,” sahutnya dingin, “Bikinin kopi aja yang kental, gulanya sedikit aja.”
13121Please respect copyright.PENANA7tOjlu1AEN
13121Please respect copyright.PENANAesFkmHzeS7
Kulaksanakan perintah suamiku. Kubuatkan kopi sekental mungkin, lalu kuberi gula sedikit seperti permintaannya.
13121Please respect copyright.PENANAgTLwAcdJnB
13121Please respect copyright.PENANAV4rO3nPNjM
Waktu meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja suamiku, kulihat monitor komputernya hanya memperlihatkan deretan angka-angka yang aku tidak tahu angka-angka apa saja. Soalnya aku tak pernah mencampuri urusan bisnis suamiku.
13121Please respect copyright.PENANAhfRA3FnnMr
13121Please respect copyright.PENANAnmjCssPbZC
Sampai larut malam suamiku tetap tekun menghadapi komputernya. Padahal aku ingin, ingin sekali mendapat belaian dan cumbuannya yang senantiasa menghanyutkanku. Haruskah “kupanasi” ia dengan cara-cara seperti dahulu, supaya gairahnya bangkit dan melupakan pekerjaannya beberapa saat?
13121Please respect copyright.PENANAf7K4uLT1rg
13121Please respect copyright.PENANA5y6JLgM4EY
Ketika jam sudah menunjukkan lebih dari jam duabelas malam, aku menghampiri suamiku di ruang kerjanya.
13121Please respect copyright.PENANAAcFFvpiz1Q
13121Please respect copyright.PENANAuwZypRspqA
“Bang…aku mau jujur seperti yang Abang minta. Terus terang aja, Herman tempo hari datang. Dan aku menemaninya di hotel selama dua hari dua malam,” kataku.
13121Please respect copyright.PENANAEZ9BUmL6g6
13121Please respect copyright.PENANAvBkSIsHXMj
Di luar dugaanku, Bang Yadi cuma menjawab, “Iya.” Sambil mengangguk dan matanya tetap tertuju ke layar monitornya.
13121Please respect copyright.PENANAhRUTe9rIED
13121Please respect copyright.PENANANmXzyRyt1v
“Ada lagi Bang…” kataku ragu.
13121Please respect copyright.PENANAFlMdwKbQZm
13121Please respect copyright.PENANAqiwFA9p6eg
“Apa?” tanyanya tanpa menoleh padaku sedikit pun.
13121Please respect copyright.PENANAOk2blSyotP
13121Please respect copyright.PENANAj5OCjXRPjC
“Anak muda yang sekarang ditempatkan di kamar bekas Leo itu, juga sudah beberapa kali menggauliku.”
13121Please respect copyright.PENANAJ0Dt5nFX7S
13121Please respect copyright.PENANAWn7heYLQbN
Sebenarnya berat aku menyampaikan hal itu. Takut suamiku marah. Tapi apa yang kudengar sebagai jawabannya? Ia cuma berkata, “Iya gakpapa. Biar kamu jangan kesepian kalau aku tak di rumah.”
13121Please respect copyright.PENANAHALBkSsW0i
13121Please respect copyright.PENANAgCdcqYZP9H
Astagaaa ! Apakah suamiku sudah tak mencintaiku lagi? Tak adakah lagi perasaan cemburu sedikit pun, sehingga ekspresinya datar-datar saja ketika kulaporkan “kesalahanku” yang buat suami-suami lain mungkin bisa jadi sumber keributan karena cemburunya?
13121Please respect copyright.PENANA2E2tFh5NMB
13121Please respect copyright.PENANAJToxR7crok
Pasti ada sebabnya. Mungkin ada masalah berat dalam perusahaannya yang membuatnya tak bisa berpikir secara jernih, lalu masalah perusahaan itu saja yang menggeluti benaknya. Atau…adakah perempuan lain yang telah dicintainya, sehingga statusku sebagai seorang istri hanya untuk simbol status saja?
13121Please respect copyright.PENANAsgi9cx4x5Y
13121Please respect copyright.PENANAR4YWEq7baZ
Lama aku terdiam di sofa yang tak jauh dari meja kerja suamiku itu. Lalu kataku lagi, “Bang…aku mau nanya, boleh kan?”
13121Please respect copyright.PENANAF0GFnpPqdS
13121Please respect copyright.PENANAweQ1NmkHBb
“Nanya soal apa?” ia balik bertanya, sementara matanya tetap tertuju ke layar monitor.
13121Please respect copyright.PENANAU1DHQLlA8W
13121Please respect copyright.PENANAoClumAXb4V
“Abang jangan marah ya…” kataku.
13121Please respect copyright.PENANASGSdx8ezaI
13121Please respect copyright.PENANAvj8HNzWGRZ
“Iya,” sahutnya tanpa menoleh padaku.
13121Please respect copyright.PENANA3nXfzegCao
13121Please respect copyright.PENANAPzHZEyiwIg
“Kita kan sudah sepakat untuk selalu jujur. Sekarang trolong jawab pertanyaanku, tapi Abang jawab sejujur-jujurnya ya.”
13121Please respect copyright.PENANAAiXpU2LpNH
13121Please respect copyright.PENANAf6gpuheRWF
“Iya.”
13121Please respect copyright.PENANAXsWwwT4XZ4
13121Please respect copyright.PENANA598w730t6Q
Aku menarik napas panjang, lalu melepaskannya. Dan kataku, “Sebenarnya istri Abang ada berapa orang? Maksudku selain aku dan Uni, adakah wanita lain yang jadi istri Abang.”
13121Please respect copyright.PENANALI8hkcmBT3
13121Please respect copyright.PENANAtGfcx3qi60
“Ada dua orang lagi. Jadi semuanya empat orang. Tidak boleh lebih dari empat kan?”
13121Please respect copyright.PENANAJrYnJFQaQ3
13121Please respect copyright.PENANAlXy56WbCdp
Aku terkejut mendengar pengakuannya yang kuyakini sebagai pengakuan jujur itu. Tapi aku berusaha untuk menguasai diriku sendiri. Lalu kataku, “Tentu Abang hanya nikah siri dengan mereka, karena kalau nikah resmi harus ada ijin dariku kan?”
13121Please respect copyright.PENANA9jxe5b0OlG
13121Please respect copyright.PENANANPL9pnrQ2g
“Iya.”
13121Please respect copyright.PENANA6LmUakwjF9
13121Please respect copyright.PENANAKCdCkMaEn7
“Siapa aja mereka itu Bang?”
13121Please respect copyright.PENANAPgx5keW21Y
13121Please respect copyright.PENANA9qWX7B4nfR
“Istri ketigaku berdarah campuran Jawa dengan Manado. Namanya Nuryati. Sudah punya anak seorang. Anak cewek yang usianya baru tiga tahun.”
13121Please respect copyright.PENANAwqGNSRfV7c
13121Please respect copyright.PENANAnXlFQuS0bn
“Lalu istri yang keempat?”
13121Please respect copyright.PENANAC8eHW3gklP
13121Please respect copyright.PENANAHU141R58bg
“Yang keempat berdarah campuran Indonesia dengan Belanda, namanya Anna Karina. Sudah punya anak juga, yang usianya baru tiga bulan.”
13121Please respect copyright.PENANAf5OH76lR0s
13121Please respect copyright.PENANA6V5mUUvLp6
“Hebat,” cetusku nyinyir, “Punya istri Indo segala…”
13121Please respect copyright.PENANABYJhCpvkN9
13121Please respect copyright.PENANAK3bLl1b6Lj
“Dia adik kandung Joseph.”
13121Please respect copyright.PENANA2LRXyHlarO
13121Please respect copyright.PENANA8D8ncZQa6l
Aku terkejut lagi. Kalau benar istri keempatnya itu adik Joseph, sudah terbayang…pasti cantik wanita bernama Anna itu.
13121Please respect copyright.PENANAMhmtcpoaiP
13121Please respect copyright.PENANAj7P4f2kSAF
Lalu kataku, “Pantesan Abang jadi jarang pulang. Mungkin lebih kerasan bersama mereka ya.”
13121Please respect copyright.PENANAWRxRZ63Gew
13121Please respect copyright.PENANApYWjXUhKcd
“Gak juga,” sahutnya, “Aku tetap konsen di dalam bisnis.”
13121Please respect copyright.PENANAIeD5gAe3YF
13121Please respect copyright.PENANAML3j3NkwSv
“Lalu siapa yang ditempatkan di Surabaya, sehingga Abang jadi kerasan di sana?”
13121Please respect copyright.PENANAiJnnYgexD1
13121Please respect copyright.PENANAbkn6wuG8A5
“Gak ada,” suamiku menggeleng, “Semuanya tinggal di kota ini. Kalau gak percaya, kapan pun kamu boleh cek ke Gresik sana. Lingkunganku di sana laki-laki semua. Boro-boro bawa istri segala.”
13121Please respect copyright.PENANARbqCg0UGQZ
13121Please respect copyright.PENANAcoME7MfaTk
Aku percaya pada pengakuan suamiku itu. Napasku agak lega, meski masih tetap galau.
13121Please respect copyright.PENANAyn43YmDNAu
13121Please respect copyright.PENANAh8vc4KB99Z
“Lalu di antara keempat istri Abang, siapa yang paling Abang cintai?” tanyaku lagi.
13121Please respect copyright.PENANA90b8fBlR5x
13121Please respect copyright.PENANAJ4CKY38DMc
“Tetap kamu yang paling kucintai. Karena kamu istri pertamaku yang kunikahi secara resmi di depan kedua orang tuamu.”
13121Please respect copyright.PENANAEjC9cxzfIn
13121Please respect copyright.PENANAFCJzb5pZyW
Suasana menjadi hening lagi. Sementara suamiku asyik mengetik lagi.
13121Please respect copyright.PENANAQkBvQzITTt
13121Please respect copyright.PENANAimGJulh764
Dan aku mencoba mengatasi perasaan cemburu ini dengan berkata, “Harusnya adil dong. Kalau istri Abang empat orang, aku pun boleh dong punya suami empat orang.”
13121Please respect copyright.PENANAfFiam4Bc0C
13121Please respect copyright.PENANALl7A5QLSZR
“Agama mana yang membolehkan istri punya suami lebih dari seorang?” cetus suamiku sambil menyalakan rokoknya, tapi matanya tetap tertuju ke layar monitor.
13121Please respect copyright.PENANADW2kBuU8aS
13121Please respect copyright.PENANAm88WNGsALw
“Kalau resmi-resmian, Abang juga gak bisa punya istri sebanyak itu. Kalau nikahnya resmi aku hanya mengijinkan untuk menikahi Uni saja. Yang dua lagi itu takkan kuijinkan.”
13121Please respect copyright.PENANA53MpKJOKcH
13121Please respect copyright.PENANAJB1uBzKoPZ
“Jadi kamu kepengen punya suami simpanan, gitu?”
13121Please respect copyright.PENANAvoIN2hnSRj
13121Please respect copyright.PENANA4EkHkAkizb
Aku tak menjawabnya. Karena sebenarnya aku tak punya niat punya suami simpanan. Untuk apa punya suami simpanan segala? Bukankah aku sudah enjoy dengan kebebasan yang kumiliki saat ini?
13121Please respect copyright.PENANA4OS0krvOEr
13121Please respect copyright.PENANAvJI5qNKW8z
“Yang penting, Abang jangan complain kalau aku punya hubungan dengan lelaki lain ya.”
13121Please respect copyright.PENANApfYaA7LPKb
13121Please respect copyright.PENANAJmUCfkQdkd
“Emang kapan aku pernah complain? Sudah berapa banyak teman-temanku yang menggaulimu, aku gak pernah complain kan? Bahkan dengan Leo, Herman dan kasir baru itu pun aku gak complain. Yang penting harus hati-hati. Jangan sampai bawa penyakit yang bisa nular ke sana-sini. Jadi harus yakin dulu lelaki pilihanmu itu terjamin kebersihannya atau tidak.”
13121Please respect copyright.PENANAXq7tQMuIWB
13121Please respect copyright.PENANA5ehRlxPwFh
Aku tak menjawab lagi. Secara tidak langsung ucapan suamiku itu seolah mengijinkanku untuk mencari lelaki lain, yang penting kebersihannya terjamin. Jujur…itu ucapan yang luar biasa beratnya buat suami yang pandangannya masih konservatif.
13121Please respect copyright.PENANAxeTb6ZELZe
13121Please respect copyright.PENANA2JGlQ7YKVi
Lalu apakah aku mau kembali ke pandangan konservatif dengan mempersoalkan suamiku yang ternyata istrinya empat orang? Bukankah aku sendiri kalau mau bisa mendapatkan sepuluh lelaki sekali pun untuk dijadikan simpananku?
13121Please respect copyright.PENANA91jm62kzye
13121Please respect copyright.PENANAwPWDziDMUG
Tidak. Aku memang sering bertualang. Tapi aku tak mau terikat dengan siapa pun kecuali dengan suamiku. Meski aku mendapatkan kenikmatan puluhan kali lipat dengan lelaki lain, aku hanya mengakui Bang Yadi sebagai lelaki yang paling kucintai dan akan tetap kucintai sampai kapan pun.
13121Please respect copyright.PENANAHfXXJdZj9P
13121Please respect copyright.PENANASJ62lKZhrl
“Tidurlah sana,” kata suamiku tiba-tiba, “Ini sudah jam setengah dua pagi.”
13121Please respect copyright.PENANAqB79wGJeB4
13121Please respect copyright.PENANAUz8Unm6Zyg
“Abang sendiri gak tidur?”
13121Please respect copyright.PENANAATrI6df617
13121Please respect copyright.PENANAExNxAD7aJD
“Gak. Ini masih banyak yang harus dikerjain, besok harus terbawa ke Banjarmasin.”
13121Please respect copyright.PENANAcAfEgxB36N
13121Please respect copyright.PENANAOi5sN4PuSy
“Abang besok mau ke Banjarmasin?”
13121Please respect copyright.PENANASS82BLJrhA
13121Please respect copyright.PENANAYF5Z201hYi
“Iya, ada beberapa surat penting yang harus secepatnya kutandatangani di sana.”
13121Please respect copyright.PENANA4dFXTndkcz
13121Please respect copyright.PENANAqKh6KadIag
“Ikut Bang…!”
13121Please respect copyright.PENANAuOoC9DgKLY
13121Please respect copyright.PENANAJifuZtS3iU
“Ayo aja.”
13121Please respect copyright.PENANA9NVeOkNFJ7
13121Please respect copyright.PENANAUW34Wp4KJa
“Tapi…di sana panas ya hawanya.”
13121Please respect copyright.PENANAxZaVyA18Sk
13121Please respect copyright.PENANAsverkkH44x
“Panas sekali. Lebih panas daripada Jakarta atau Surabaya.”
13121Please respect copyright.PENANAAPzQwOUwhS
13121Please respect copyright.PENANAOtsscubah7
“Ah…pasti belepotan keringet mulu nanti…”
13121Please respect copyright.PENANA5dX7IHSsoJ
13121Please respect copyright.PENANACrL4b5iidR
“Di hotel kan pake AC, di hotel juga pake AC.”
13121Please respect copyright.PENANASpWhplrkyU
13121Please respect copyright.PENANAl7dpBTHTR6
“Males ah…di sini kan gak bisa ditinggalin lama-lama Bang.”
13121Please respect copyright.PENANADH4YqiKY3K
13121Please respect copyright.PENANAWLiLZIY0cG
“Emangnya gak kangen sama Edo dan Leo?”
13121Please respect copyright.PENANAFa9rUnVlCZ
13121Please respect copyright.PENANAzecpN4Gw0o
Aku terperangah mendengar ucapan suamiku itu. Kalau aku bicara jujur, aku akan bilang, tentu saja aku kangen kepada mereka. Tapi masa aku harus bicara seperti itu kepada suamiku?
13121Please respect copyright.PENANAcdMlSkoqsN
13121Please respect copyright.PENANA7PyV1k7qv3
Maka kataku, “Ah, kalau mereka kangen, tentu mereka datang ke kota ini. Masa aku harus nyebrang lautan hanya untuk berjumpa dengan mereka?”
13121Please respect copyright.PENANAfH8C4eEGPY
13121Please respect copyright.PENANA73QkTTJ6tC
Lalu kutinggalkan ruang kerja pribadi suamiku. Melangkah dengan batin gontai ke dalam kamarku.
13121Please respect copyright.PENANAP35l9gPbjz
13121Please respect copyright.PENANAns6B3jccO2
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi batinku yang sedang kemelut ini membuatku tak dapat tidur.
13121Please respect copyright.PENANAvvn4HUfnMA
13121Please respect copyright.PENANAKrAWJoARqv
Pengakuan suamiku, bahwa istrinya empat orang itu, memang cukup memukulku. Dan terbayang olehku betapa cantik-cantiknya istri ketiga dan keempat itu. Tentu saja. Kalau tidak cantik, tak mungkin suamiku mau menikahi mereka.
13121Please respect copyright.PENANAv2P8dEFaJf
13121Please respect copyright.PENANAgQ6IE8nZcN
Lalu seberapa cantik aku kini di mata suamiku? Apakah aku tidak menarik lagi dan cuma dijadikan symbol status belaka baginya, sementara cintanya sudah beralih ke istri lain?
13121Please respect copyright.PENANARSCiREhYFg
13121Please respect copyright.PENANAIs3QgDxSUX
Aku berusaha untuk bersabar dan berbesar hati. Terlebih kalau mengingat bahwa langkah-langkahku sendiri sudah gila-gilaan. Tapi dengan kebinalan demi kebinalan yang sudah kulakukan, apakah aku tak punya hak untuk cemburu lagi?
13121Please respect copyright.PENANA3k0toccEtv
13121Please respect copyright.PENANARulady1GpR
Masalahnya, kalau suamiku sekadar berselingkuh saja dengan wanita lain, aku masih bisa memaklumi dan memaafkannya. Tapi diam-diam menikahi dua wanita lain yang katanya bernama Nuryati dan Anna Karina itu, benar-benar terasa seperti pukulan berat yang menghantam batinku.
13121Please respect copyright.PENANA19DZX3JkWq
13121Please respect copyright.PENANAozbCMewOIa
Padahal aku sudah cukup “bijak” dengan memintanya agar menikahi Uni Erna sebagai istri keduanya. Lalu…apakah dua istri pun masih belum cukup baginya?
13121Please respect copyright.PENANAb9kDQiNqY9
13121Please respect copyright.PENANA0Twu4RG7eL
Lalu, kalau timbul protes di dalam hatiku, apakah aku ini tergolong istri yang mau menang sendiri?
13121Please respect copyright.PENANAdexpoXdb2g
13121Please respect copyright.PENANA2pQhiixhyv
Bukankah aku sendiri sudah melangkah sedemikian binalnya, sehingga lelaki demi lelaki kubiarkan menikmati kehangatan tubuhku? Kubiarkan menggasak sekujur tubuhku habis-habisan? Lalu kenapa aku tak tahu diri dan mempersoalkan istri ketiga dan keempat itu?
13121Please respect copyright.PENANAmYUfEbMyYH
13121Please respect copyright.PENANAOOv9x8nSv6
Aaaah…entahlah….dalam suasana batin kemelut ini aku tak bisa berpikir jernih lagi.
13121Please respect copyright.PENANAH0yX3JgSLY
13121Please respect copyright.PENANA9zUftP5iEy
Ketika terdengar ayam mulai berkokok di kejauhan, barulah aku tertidur.
13121Please respect copyright.PENANA8aQ9Ac6G1d
13121Please respect copyright.PENANAiIX9OKfbZ7
Demikian nyenyaknya tidurku, sehingga baru terbangun setelah jam menunjukkan pukul setengah duabelas siang.
13121Please respect copyright.PENANAxsHygzKQ9x
13121Please respect copyright.PENANAgPbxuZIoOk
Dengan malas-malasan aku turun dari tempat tidur. Masuk ke kamar mandi, tapi cuma untuk sikat gigi dan cuci muka.
13121Please respect copyright.PENANAR5irXG5xNe
13121Please respect copyright.PENANApXXEGp8SW1
Pada waktu melangkah ke ruang keluarga, kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan sudah menyiapkan kopor pakaian.
13121Please respect copyright.PENANAVi2gfYXv3N
13121Please respect copyright.PENANAR9ZTpWRT0X
“Abang tadi gak tidur?” tanyaku dengan kening berkerut.
13121Please respect copyright.PENANAe7l1KSf2ex
13121Please respect copyright.PENANAcIa6llsPzi
“Tidur sejam di ruang kerja,” sahutnya tanpa ekspresi, “Oke, aku berangkat dulu ya.”
13121Please respect copyright.PENANA28IeI5JkBT
13121Please respect copyright.PENANA0y9d26ORe7
Ia memelukku. Mencium bibir dan keningku. Tapi perasaan halusku berkata bahwa semuanya itu tidak semesra dahulu lagi.
13121Please respect copyright.PENANA5Z7ZgMWcFZ
13121Please respect copyright.PENANAc0NuTWMov3
Tapi sebagai seorang istri, aku mengucapkan, “Semoga penerbangannya lancar, selamat sampai tujuan ya Bang.”
13121Please respect copyright.PENANA9Qlswd1R7N
13121Please respect copyright.PENANA6951TyqLo5
“Amien,” sahutnya, lalu memanggil sopir taksi yang sudah menunggu di depan rumah dan menyuruhnya memasukkan koper besar itu ke bagasi taksinya.
13121Please respect copyright.PENANABcMNQkjMeY
13121Please respect copyright.PENANA0kF1sqlO9M
Setelah suamiku berlalu, aku tertunduk kelu. Ada perasaan sepi yang mencekam. yang membuatku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Padahal sejak menikah dengan Bang Yadi, aku sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari. Bahkan belakangan ini ia bisa lebih dari sebulan tak pulang-pulang. Tapi mengapa sekarang aku jadi dicekam perasaan kesepian yang teramat sangat begini?
13121Please respect copyright.PENANAP86w6NeVyB
13121Please respect copyright.PENANAefjP2vapj5
Akhirnya aku mandi, karena tadi baru cuci muka dan sikat gigi. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan agar kesepianku ini terobati. Tak usahlah mengajak ketemuan dengan lelaki mana pun, yang penting aku ingin mengusir kesepian ini dan bisa berpikir jernih lagi.
13121Please respect copyright.PENANAb6YZtrmT4V
13121Please respect copyright.PENANANLI0WNxR8B
Sebelum meninggalkan rumah, kusempatkan makan roti bakar dulu di kantin.
13121Please respect copyright.PENANAfvXslhWYee
13121Please respect copyright.PENANAo6QwUd6QEo
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku menuju mall yang biasanya mampu mengusir rasa kesepianku. Kebetulan aku ingin mengganti casing hapeku yang sudah tampak lusuh.
13121Please respect copyright.PENANAAsew93vYf7
13121Please respect copyright.PENANAWiw0imAUCy
Di counter asesori hape itulah bahuku ditepuk, disertai suara lelaki dari belakangku, “Erni?!”
13121Please respect copyright.PENANARofFMOX6QR
13121Please respect copyright.PENANA9TfsbjQGnL
Aku terkejut dan menoleh. Dan lebih terkejut lagi ketika kulihat seorang lelaki tampan berdiri di dekatku, dengan senyumnya yang…..oooh….rasanya sekujur tubuhku jadi lunglai…karena ternyata lelaki itu Aria…! Ya…Aria yang dahulu pernah merajut cinta di masa remaja denganku. Cinta pertamaku !
13121Please respect copyright.PENANAxoa8lm3OAK
13121Please respect copyright.PENANAcYq3JhPSid
“Jadi sekarang tinggal di kota ini?” tanyanya sambil menjabat tanganku.
13121Please respect copyright.PENANAvj30wrNy3F
13121Please respect copyright.PENANAyCRjtXwlsu
“Iya,” aku mengangguk. Dengan jantung memukul kencang.
13121Please respect copyright.PENANAHs5bMr6a9R
13121Please respect copyright.PENANAcUn881rOut
“Erwin udah cerita bahwa kamu jadi istri temannya yang seorang pengusaha besar.”
13121Please respect copyright.PENANA5TwXwFajBa
13121Please respect copyright.PENANApcbOSUi8Dr
Aku terkejut dan serasa diingatkan bahwa dalam salah satu acara swinger, aku pernah jadi pasangan adik Aria yang bernama Erwin itu. Ah…jangan-jangan Erwin sudah cerita banyak dan mungkin saja dilebih-lebihkan. “Erwin ngomong apa mengenai aku?” tanyaku.
13121Please respect copyright.PENANAofoVohxkjx
13121Please respect copyright.PENANAiZUsXhTwD9
“Gak ngomong apa-apa. Cuma bilang ketemu sama kamu dalam suatu acara reuni,” sahutnya.
13121Please respect copyright.PENANAa74yTHzHqX
13121Please respect copyright.PENANAw1tp0XwcmY
Hmm…mudah-mudahan saja Erwin belum pernah bicara masalah yang terjadi antara dirinya dengan diriku.
13121Please respect copyright.PENANAmF18OWaPs8
13121Please respect copyright.PENANAiBdSJADJLn
“Mana suamimu?” tanyanya.
13121Please respect copyright.PENANAyTdMvMJgln
13121Please respect copyright.PENANADz1fUzKBYp
“Baru berangkat ke Kalimantan tadi. Istrimu mana?” aku balik bertanya.
13121Please respect copyright.PENANA3rTWdZerwB
13121Please respect copyright.PENANALWSR0TT12n
“Di Jakarta. Gak ikut ke sini,” sahutnya sambil menepuk lenganku, “rasanya seperti mimpi ketemu lagi denganmu setelah kita sama-sama dewasa begini.”
13121Please respect copyright.PENANAURKsAoINAi
13121Please respect copyright.PENANAbtdfolIWUX
“Sama…aku juga rasa seperti ngimpi,” kataku, “dalam rangka apa kamu ke kota ini sekarang?”
13121Please respect copyright.PENANA6ZLBUe1GJS
13121Please respect copyright.PENANAs92ruOTWZC
“Tugas dari kantor.”
13121Please respect copyright.PENANACs49NVIDHL
13121Please respect copyright.PENANAOL0DkcAshS
“Dengan teman-teman sekantor?”
13121Please respect copyright.PENANAuDU1UOY7pg
13121Please respect copyright.PENANAP2IEvov8qM
“Gak. Cuma aku sendirian.”
13121Please respect copyright.PENANAwgNfALVNUy
13121Please respect copyright.PENANAakl2zx47Go
“Berapa lama kamu di sini?”
13121Please respect copyright.PENANAcoo7CYEMsp
13121Please respect copyright.PENANATaWEedCt8K
“Paling juga tiga hari lagi aku pulang ke Jakarta.”
13121Please respect copyright.PENANA3BumzyDs6O
13121Please respect copyright.PENANAz9MLE7iBiU
“Nginap di mana?”
13121Please respect copyright.PENANAqH3kxoa7pj
13121Please respect copyright.PENANA12LiaKakNm
Aria menyebutkan nama hotel yang sangat kukenal. Disusul dengan pertanyaan, “Kenapa? Mau nemenin aku di hotel?”
13121Please respect copyright.PENANAlfvxtL2hKq
13121Please respect copyright.PENANA66O8nbuWWK
“Nemenin apa?” tanyaku disertai kerlingan menggoda.
13121Please respect copyright.PENANARrSLTAknmv
13121Please respect copyright.PENANAlvgRNZik0R
“Nemenin ngobrol…nemenin makan dan sebagainya…mmm…hitung-hitung nostalgia masa remaja aja.”
13121Please respect copyright.PENANArxDEys4gGj
13121Please respect copyright.PENANAdI8hAf1ZrI
Jujur, batinku tergetar mendengar kata “nostalgia” itu. Karena aku dan Aria pernah menggoreskan kenangan indah di masa remajaku. Tapi pada saat itu masih serba terbatas. Tiada langkah yang lebih dari sekadar berciuman.
13121Please respect copyright.PENANAl0LO5NUXVn
13121Please respect copyright.PENANAMurAl06Lzr
Aku dengan Aria putus dengan baik-baik. Sehingga aku tetap menganggapnya sebagai orang dekat, meski sekian lamanya aku baru dipertemukan lagi dengannya. Maka tanpa sungkan-sungkan kutanyakan di kamar nomor berapa dia menginap di hotel itu? Ia pun menyebutkan nomor kamarnya. Lalu aku berjanji akan datang ke hotel itu nanti malam.
13121Please respect copyright.PENANAT06E23Z43P
Setelah tukaran nomor hape, kami berpisah. Setelah mengganti casing dan cover hape, aku kembali ke basement paling bawah, di mana mobilku diparkir. Aria entah pergi ke mana setelah berjanji untuk melanjutkan obrolan di hotel nanti malam. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu parkir, hapeku berdering. Aria yang call. Supaya tidak mengganggu tanganku yang sedang nyetir, kupasang handsfree hapeku.
13121Please respect copyright.PENANA4Zmwbe79iH
13121Please respect copyright.PENANAg5bbappCwb
Lalu:
13121Please respect copyright.PENANA2FvSyGoUEt
13121Please respect copyright.PENANAB0L4kPELkC
“Tau gak, tadi kalau kita ketemunya bukan di tempat umum, mau saja rasanya kupeluk dirimu seerat-eratnya, Er.”
13121Please respect copyright.PENANA3vPv5wBgDE
13121Please respect copyright.PENANAArAI5S97qY
Tergetar batinku mendengar ucapan itu. Tapi entahlah, aku tak mau dipandang murahan oleh mantan pacar pertamaku itu. Karena itu aku malah bertanya, “Tadi ada yang lupa kutanyakan. Anakmu udah berapa orang?”
13121Please respect copyright.PENANAs1SHL0b8yn
13121Please respect copyright.PENANAtpSx0gq83o
“Dua orang. Kamu?”
13121Please respect copyright.PENANArvE7bL90dw
13121Please respect copyright.PENANAkp0hrUss62
“Baru satu.”
13121Please respect copyright.PENANA8qL2hzHrpy
13121Please respect copyright.PENANAzHnXiAtpM2
“Sengaja distop dulu?”
13121Please respect copyright.PENANALfs0WV0vDK
13121Please respect copyright.PENANAsVp1trzyvi
“Iya. Biar anakku gede dulu. Jangan punya adik dulu.”
13121Please respect copyright.PENANAF8Fg5LYfbs
13121Please respect copyright.PENANAnCD50TXOPE
“Hmm…sekarang kita sudah menjadi bapak dan ibu ya.”
13121Please respect copyright.PENANAU7mC2F5271
13121Please respect copyright.PENANAJobfdo1QAZ
“Iya. Bapak muda dan ibu muda. Sekarang kamu sudah tigapuluh kan?”
13121Please respect copyright.PENANAulbiw9pzi4
13121Please respect copyright.PENANApbuV73gSov
“Iya. Seminggu yang lalu aku genap tigapuluh tahun.”
13121Please respect copyright.PENANA44R1mvnqwb
13121Please respect copyright.PENANAWrU3IziX55
“Ohya? Terlambat dong aku ngasih ucapan selamat ulang tahunnya. Mau kado apa?”
13121Please respect copyright.PENANAFLZbty6jmt
13121Please respect copyright.PENANAvHYawBTQAI
“Kadonya? Jangan berupa barang deh. Aku ingin mendapatkan ciuman mesra aja…seperti suka kita lakukan pada waktu masih pacaran dulu.”
13121Please respect copyright.PENANAX6ZcgGeNFc
13121Please respect copyright.PENANA5ZK8jlwU7K
“Mmm…ciuman lewat telepon ini aja ya. Emwuaaaah…”
13121Please respect copyright.PENANARQcqaGsCi7
13121Please respect copyright.PENANAGnlpDrn3Tw
“Gak ah…gak kerasa lewat telepon sih. Nanti malam aja ya Er…please….”
13121Please respect copyright.PENANAUCBFpprl5F
13121Please respect copyright.PENANAkX6DrNIKhj
“Aku kan udah punya suami, Ar.”
13121Please respect copyright.PENANAJMmPFAVtlZ
13121Please respect copyright.PENANAlrLZKmkVqn
“Aku juga udah punya istri. Tapi aku tak mau munafik. Pertemuan kita barusan…benar-benar menggetarkan hatiku…menggetarkan cintaku padamu, sayang.”
13121Please respect copyright.PENANA7Rs78ZdBYt
13121Please respect copyright.PENANAQAF9MZOH3T
Aria…Aria…tahukah kau bahwa tadi aku pun sangat tergetar setelah melihat dirimu berdiri di depan mataku?
13121Please respect copyright.PENANAOZVpY5upet
13121Please respect copyright.PENANA3cdviom8Xe
Tapi entah kenapa, aku ingin tetap kelihatan sebagai wanita terhormat di mata mantan kekasihku itu. Maka kataku, “Nanti malam aja kita sambung ya Ar. Ini aku lagi nyetir, takut nabrak mobil lain…”
13121Please respect copyright.PENANAVrjp5gqB1A
13121Please respect copyright.PENANAgH6aDTNrvY
“Oh, kamu lagi nyetir? Ya udah…aku tunggu nanti malam, ya Erniku sayang…”
13121Please respect copyright.PENANAb7IhLxIbXa
13121Please respect copyright.PENANA7SZaFmZY9C
Aku termangu lagi. Mendengar istilah “Erniku sayang” itu, terbayang lagi kisah remajaku bersama Aria dahulu. Semuanya masih tergambar dengan jelas.
13121Please respect copyright.PENANAVnx7UkbkjU
13121Please respect copyright.PENANAOxUZg4bVwG
Kalau saja pamanku merestui hubunganku dengan Aria, pasti ia sudah menjadi suamiku sejak lama. Tapi pamanku lebih menyukai Bang Yadi. Sehingga terpaksa hubunganku dengan Aria diputuskan.
13121Please respect copyright.PENANAPUbCVknDNJ
13121Please respect copyright.PENANABDmp3qCxQR
Pada masa remaja, aku memang anak yang penurut. Aku juga sadar bahwa paman yang merawat dan menyayangiku dari kecil sampai dewasa. Sehingga aku merasa berhutang budi benar padanya. Meski masih remaja, aku sudah punya pikiran ingin membalas kebaikannya sebisaku. Karena itru, ketika paman menganjurkan untuk menerima lamaran Bang Yadi, aku langsung menerimanya saja, meski cinta pertamaku harus kuhancurkan. Dan aku bahagia melihat pamanku senang dengan penerimaan lamaran Bang Yadi itu. Lalu aku berusaha menutup pintu hatiku. Berusaha untuk mengalihkan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Meski aku sudah berada di alam baru, alam yang mulai diperkenalkan oleh suamiku sendiri, tiada seorang lelaki pun yang kucintai di dunia ini selain Bang Yadi seorang. Lelaki mana pun bisa memiliki tubuhku, tapi cintaku tetap hanya untuk Bang Yadi.
13121Please respect copyright.PENANAHxw63E8s5H
13121Please respect copyright.PENANAoH8UqhhYUx
Tapi…sejak mendengar pengakuan suamiku, bahwa ia memiliki empat istri, bukan cuma aku dan Uni Erna….entahlah…rasanya aku tak bisa menerimanya. Kalau sekadar selingkuh dengan perempuan lain, aku pun takkan mempersoalkannya, karena aku sendiri juga agak kerap melakukannya (tapi selalu laporan kepada suamiku).
13121Please respect copyright.PENANAgal4WY6C9a
13121Please respect copyright.PENANAbm1dmjLXev
Ya, aku bisa mentolerir jika suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Karena mungkin saja ia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya semata. Tapi…kalau menikahi perempuan lain…aku yakin…pasti ada cinta di hati suamiku. Bukan sekadar menyalurkan kebutuhan biologisnya semata.
13121Please respect copyright.PENANADcgdhwVutS
13121Please respect copyright.PENANAgNOl9Km3F3
Lalu…masih adakah perasaan cinta di hati Bang Yadi kepadaku? Apakah perkawinannya denganku sekarang sudah tinggal symbol status belaka, sementara cintanya sudah beralih ke perempuan lain?
13121Please respect copyright.PENANAeWiKmGq8Di
13121Please respect copyright.PENANAMB2TmOGUV4
Hmm…seandainya tidak ada masalah itu, sudah pasti aku akan menolak pertemuan empat mata dengan Aria. Karena aku sangsi apakah aku masih bisa mempertahankan diri pada waktu ia menghendaki lebih dari ciuman atau tidak.
13121Please respect copyright.PENANAXlL0VDGQUH
13121Please respect copyright.PENANA6kumGoJPWT
Tapi masalah suamiku yang ternyata punya istri empat orang itu membuat batinku kemelut dan murka.
13121Please respect copyright.PENANA5kaxv6YQbT
13121Please respect copyright.PENANAxbYPxJ9tDx
Dan aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan Aria nanti. Sehingga aku sampai pada suatu keputusan…que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah !
13121Please respect copyright.PENANA6GxkpvWmp6
13121Please respect copyright.PENANAhUwpKSPdbt
13121Please respect copyright.PENANAWr2M88ZFLo
Jam setengah tujuh malam aku sudah menyiapkan diri sesiap-siapnya. Bahkan diam-diam aku memasukkan tas pakaianku ke bagasi mobilku, untuk persiapan kalau-kalau aku harus menginap di hotel nanti. Tapi pada waktu menuju kamar Aria, aku akan melenggang saja dengan tas kecilku. Tas pakaian itu akan kutinggalkan di bagasi mobil. Dan hanya akan kukeluarkan jika sudah ada kepastian harus menginap di hotel itu.
13121Please respect copyright.PENANACNujNACr0F
13121Please respect copyright.PENANAaHFzWeLoCn
Meski sudah banyak pengalaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan suamiku, anehnya kali ini aku agak degdegan waktu sedang mengemudikan mobilku menuju hotel tempat Aria menginap. Masalahnya aku sudah bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti. Rasanya mustahil kalau Aria cuma minta dicium doang. Tapi yah..que serra serra…apa yang mau terjadi terjadilah.
13121Please respect copyright.PENANA7LgYw8dEDt
13121Please respect copyright.PENANA13hKiwAVJ1
Begitu mobilku memasuki area parkir, aku memberitahu Aria lewat hapeku, “Ini aku sudah mau parkir di hotel, Ar.”
13121Please respect copyright.PENANAXGHBspbclI
13121Please respect copyright.PENANAXEf97pBx82
“Oh…yayayaa…tunggu di lobby aja. Aku akan menjemput ke situ, sayang.”
13121Please respect copyright.PENANADllq6lIKPP
13121Please respect copyright.PENANAhTor73HiDe
Dan ketika Aria muncul di lobby…batinku bergetar hebat melihat senyumnya yang menggugahkan kenangan lamaku. Ah…apakah aku sudah menjadi wanita cengeng malam ini? Kenapa perasaanku mendadak jadi mellow begini?
13121Please respect copyright.PENANAO3mD1X13mc
13121Please respect copyright.PENANAJUOMwYBfNo
Kenapa aku tertunduk malu-malu waktu melihat tatapan teduh Aria itu?
13121Please respect copyright.PENANAVVyydFCHyC
13121Please respect copyright.PENANAtTSwwFDhDB
Dan ketika Aria menggandeng pinggangku menuju pintu lift, batinku serasa dinaungi keteduhan dan kesejukan. Seakan-akan aku kembali ke masa remajaku dahulu.
13121Please respect copyright.PENANABaKejY62S7
13121Please respect copyright.PENANAHnt1te51T9
Setibanya di dalam kamar tertutup, kedua tangan Aria mengepit sepasang pipiku. Dan bibirnya mendekat…perlahan tapi pasti…sampai akhirnya menciumi bibirku dengan mesra dan hangatnya.
13121Please respect copyright.PENANAquB06aR5yi
13121Please respect copyright.PENANATGw5hwdmxV
Oh, Aria…Aria…kenapa kita harus bertemu lagi? Bukankah kini keadaannya sudah berubah? Bukankah kita sekarang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup? Tapi kenapa perasaanku ini malah lebih mendalam daripada waktu masih pacaran denganmu dahulu?
13121Please respect copyright.PENANAF5ZLaeBNQ3
13121Please respect copyright.PENANAPqFnrXBEK0
Lalu Aria mengajakku duduk berdampingan di sofa. Aku menurutinya saja. Tapi setelah duduk merapat dengannya, sekujur tubuhku terasa lemas. Lemas dalam indahnya berada di dekat lelaki yang dahulu sangat kucintai itu.
13121Please respect copyright.PENANADZMBVbTqOy
13121Please respect copyright.PENANABecxHyShDU
Barangkali aku harus mengakuinya sejujur mungkin, bahwa cintaku kepada Aria tidak pernah layu. Hanya saja sebagai seorang istri, aku memaksakan diri untuk mencintai Bang Yadi sambil berusaha untuk melupakan Aria. Memang butuh waktu untuk melupakan cinta pertamaku itu. Lalu aku berhasil melupakannya, kemudian kutujukan perasaan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Tapi…setelah berjumpa lagi dengan Aria dalam suasana seperti ini….oooh….apa yang sedang terjadi di dalam diriku ini?
13121Please respect copyright.PENANA4BWSJ0wGvy
13121Please respect copyright.PENANA65jy0rG7gC
Entahlah. Yang jelas, aku merebahkan kepalaku di paha Aria, sambil berpuas-puas menatap wajahnya.
13121Please respect copyright.PENANA3AdcFbOEdD
13121Please respect copyright.PENANANJv0YRtO2F
Dan hatiku semakin luluh ketika Aria membelai rambutku, terkadang menciumi bibirku denga kemesraan yang menghanyutkan.
13121Please respect copyright.PENANA52iGVIffu6
13121Please respect copyright.PENANABdTHcEEHLS
“Nginap aja di sini ya sayang,” kata Aria sambil megusap pipiku dengan lembut.
13121Please respect copyright.PENANAUprUnWjo9v
13121Please respect copyright.PENANA0pYgWPk6qs
Aku tidak menjawabnya.
13121Please respect copyright.PENANAASdV26MxlT
13121Please respect copyright.PENANAOf6Uu9idNF
“Mau kan tidur bersamaku malam ini?”
13121Please respect copyright.PENANAInVhPRZG4n
13121Please respect copyright.PENANA5onfG9hMMw
“Takut…”
13121Please respect copyright.PENANAIQyLeh3ifi
13121Please respect copyright.PENANAlzIIHx86XH
“Takut apa?”
13121Please respect copyright.PENANAfRs2NSmb5e
13121Please respect copyright.PENANAidsOgCvA6g
“Takut gak mau pisah lagi sama kamu…”
13121Please respect copyright.PENANAhAdSOZr1Bp
13121Please respect copyright.PENANAadPZTqkcGL
“Jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang mumpung ada kesempatan, kita nikmati aja.”
13121Please respect copyright.PENANAc5p5FRtVUN
13121Please respect copyright.PENANAUPoj5henw4
“Pakaianku di bagasi mobilku.”
13121Please respect copyright.PENANAcR84aTmOMF
13121Please respect copyright.PENANArntIFYuovK
“Ohya?! Mana kunci mobilnya? Biar kuambilin,” Aria bangkit dengan sikap bersemangat.
13121Please respect copyright.PENANA7KgrWEOGq8
13121Please respect copyright.PENANAAhpHv2gQZM
Kuambil kunci mobilku dari tas kecilku, lalu kuberikan pada Aria sambil menyebutkan nopol mobilku.
13121Please respect copyright.PENANARW0o1L36gH
13121Please respect copyright.PENANAzD2NQ721aA
Aria tampak senang sekali. “Tunggu sebentar ya sayang,” katanya sambil membuka pintu kamar, kemudian meninggalkanku sendirian di dalam kamar ini.
13121Please respect copyright.PENANAvbbGEsR1zc
13121Please respect copyright.PENANAKbUDIVNAuM
Hanya beberapa menit Aria meninggalkanku. Lalu muncul lagi sambil menjinjing tas pakaianku.
13121Please respect copyright.PENANAaKHuVoJwaA
13121Please respect copyright.PENANAjXKtJM862u
“Kamu bawa pakaian ganti…bikin aku senang aja,” kata Aria sambil meletakkan tas pakaianku di atas meja kecil.
13121Please respect copyright.PENANAJlh6t6qrTH
13121Please respect copyright.PENANAQ3C0u7ra0w
“Ke mana pun aku pergi, selalu membawa pakaian untuk ganti. Hanya untuk persiapan kalau pakaian yang kukenakan kotor. Bukan sengaja merencanakan tidur di sini.”
13121Please respect copyright.PENANADlszA80Za0
13121Please respect copyright.PENANAbIihb3APCF
“Whatever lah…yang penting kamu bisa bersamaku malam ini….malah maunya sih sampai aku mau pulang ke Jakarta nanti.”
13121Please respect copyright.PENANALDZfNh7Q1G
“Kamu berkeras banget ingin aku tidur di sini, emangnya mau ngapain?” tanyaku sambil membuka tas pakaianku dan mempertimbangkan pakaian tidur mana yang cocok kukenakan malam ini.
13121Please respect copyright.PENANAOCmbZYmqf2
13121Please respect copyright.PENANAyNxLqwkRj3
“Ingin mengobati kerinduanku selama bertahun-tahun,” sahut Aria sambil memelukku dari belakang.
13121Please respect copyright.PENANADchl842O6M
13121Please respect copyright.PENANAPQFU3JQeCv
“Sabar dulu dong sayang,” kataku sambil mengeluarkan kimono importku yang terbuat dari kain handuk halus berwarna kuning muda, “Aku mau ganti pakaian dulu ya.”
13121Please respect copyright.PENANA5nb4aukvub
13121Please respect copyright.PENANALyEDoxmiVT
Aria melepaskan pelukannya dan membiarkanku menuju kamar mandi, untuk mengganti baju kaus dan celana corduroyku di dalam kamar mandi.
13121Please respect copyright.PENANAWSdGLyFuDs
13121Please respect copyright.PENANAADC2U8sOR5
Waktu berganti pakaian di kamar mandi, sengaja pintunya tidak kukuncikan. Tapi Aria tidak berani membukanya. Itulah salah satu sifatnya yang aku sukai. Ia tak mau bertindak sembarangan dalam segala hal.
13121Please respect copyright.PENANAVZ14ErvFqM
13121Please respect copyright.PENANAvV9V7DzgCD
Tapi tahukah Aria bahwa hasrat birahiku mulai berdesir-desir sejak ia mencium bibirku tadi?
13121Please respect copyright.PENANAAYXGBievFm
13121Please respect copyright.PENANAnpnkKODmzF
Tak lama kemudian, aku sudah mengenakan kimono tebal itu, sementara baju kaus dan celana corduroyku sudah kugantungkan di kapstok kamar mandi. Bahkan behaku juga kugantungkan di situ.
13121Please respect copyright.PENANAhFz2ssTcJ8
13121Please respect copyright.PENANAvnKwt3TP0B
Lalu aku keluar dari kamar mandi, disongsong dengan senyuman Aria yang selalu saja membuatku luluh.
13121Please respect copyright.PENANA7UfDA1O54O
13121Please respect copyright.PENANABYM0h2AK3H
“Dalam pakaian apa pun, kamu tetap cantik di mataku, sayang,” kata Aria sambil menggandeng pinggangku dan kembali mengajakku duduk di sofa berkulit putih bersih itu.
13121Please respect copyright.PENANAQAl6SPTMmk
13121Please respect copyright.PENANAkFCjLlgC8B
Di sofa itulah Aria memeluk leherku, kembali menciumi bibirku, lalu terdengar suaranya, “Dahulu banyak larangan, gak boleh menyentuh ini dan itu. Sekarang gimana? Masih ada larangan?” tanya Aria sambil menciumi leherku.
13121Please respect copyright.PENANAyCbqwdmPqy
13121Please respect copyright.PENANAb7Y3GzjrwW
Aku cuma tersenyum. Memang dahulu Aria kubatasi, cuma boleh mencium pipi dan bibirku. Menyentuh payudaraku pun belum pernah kuizinkan. Tapi kini? Masihkah larangan itu berlaku?
13121Please respect copyright.PENANAdLY7UYxAaJ
13121Please respect copyright.PENANAdyI8vnUXwS
Bukankah hasrat birahiku sudah berdesir-desir begini hebatnya? Masih perlukah aku berlagak wanita terhormat yang tak pernah selingkuh dari suamiku?
13121Please respect copyright.PENANAizvZ1ctu7T
13121Please respect copyright.PENANAD9vGEnty5D
Maka kataku, “Whatever you want, do as you will.”
13121Please respect copyright.PENANAzBBj3mMK8Z
13121Please respect copyright.PENANA6yV8XfDYmE
Aria terperangah, lalu tersenyum.
13121Please respect copyright.PENANAWGGfPwZF2g
13121Please respect copyright.PENANAVPvbk8X9XU
“Terimakasih, sayangku….” kata Aria sambil menciumi pipiku, “Aku masih dan akan tetap mencintaimu…sampai kapan pun. Hanya saja pertemuan kali ini terjadi dalam keadaan sama-sama dewasa. Maka tentu berbeda cinta di masa remaja dengan cinta di masa dewasa. Tapi bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah cinta di hatimu?”
13121Please respect copyright.PENANAsiYMBEcOz7
13121Please respect copyright.PENANA1XbGSVpFv5
“Pikir aja sendiri,” sahutku sambil mengerling manja, “Makanya aku datang ke sini karena apa?”
13121Please respect copyright.PENANAXx3sz3UnLL
13121Please respect copyright.PENANAgPoO8kzxPc
Aria ketawa kecil. Lalu meraih pergelangan tanganku, “Kalau begitu, kita pindah ke sana aja yok,” katanya sambil menunjuk ke tempat tidur bertilam seprai putih bersih itu.
13121Please respect copyright.PENANAcPEGxsXXjp
13121Please respect copyright.PENANAPBW1DSQxLZ
Aku jadi manja lagi, seperti masa remajaku dulu. Diam saja di sofa itu, sehingga Aria menggodaku, “Mau kugendong?”
13121Please respect copyright.PENANAWPSpNCZvLT
13121Please respect copyright.PENANAlwxQj2TCqV
Aria mengangsurkan punggungnya. Maka sekalian aku memeluk lehernya dari belakang. Dan ia benar-benar menggendongku, lalu meletakkanku dengan hati-hati ke atas tempat tidur.
13121Please respect copyright.PENANAJpGmtudjWR
13121Please respect copyright.PENANAaTXzBBctWi
Kini aku yang merengkuh lehernya. Dan Aria seperti mengerti apa yang kuinginkan. Ia mendekatkan bibirnya ke bibirku, lalu merapat dan saling lumat. Tapi ketika tangannya menyelinap ke arah payudaraku yang tak berbeha ini, kubisiki telinganya, “Sentuhlah dengan mulutmu, sayang.”
13121Please respect copyright.PENANAKdaUSei9Yt
13121Please respect copyright.PENANAQ9QqoiZ5fR
Aria mengangguk dan mendekatkan mulutnya ke arah oayudaraku. Pada saat itulah kulepaskan ikatan tali kimonoku, lalu kurentangkan kedua sisi kimonoku, sehingga payudaraku terbuka total di depan mata Aria. Inilah untuk pertama kalinya payudaraku dipertontonkan di depan mata Aria.
13121Please respect copyright.PENANA4Gbu3cXYqE
13121Please respect copyright.PENANAierbcLP5E8
Aria pun berkomentar, “Hmmm….payudaramu indah sekali, sayang.”
13121Please respect copyright.PENANALIxYKLAP27
13121Please respect copyright.PENANAr5YQrqtyJ8
Lalu Aria benar-benar mengikuti permintaanku. Mulutnya mendekati puting payudara kiriku, sementara tangan kirinya memegang payudara kananku.
13121Please respect copyright.PENANAqUMwUwW92m
13121Please respect copyright.PENANAvn42kUNmUF
Desir birahiku semakin menguasai batinku ketika Aria mulai mengemut pentil payudara kiriku, sementara tangan kirinya mulai meremas-remas lembut payudara kananku.
13121Please respect copyright.PENANAFV7tisy4I1
13121Please respect copyright.PENANA73RYa4UQLn
Entah kenapa, aku merasa inilah emutan yang paling indah dalam hidupku. Yang membuatku terlena dalam godaan birahi yang semakin menjadi-jadi.
13121Please respect copyright.PENANA9lsWxf3DIp
13121Please respect copyright.PENANAxN9PfdWbMA
Kubiarkan ia menjilati pentil payudaraku dan sesekali mengisapnya seperti bayi yang sedang menyusu. Namun diam-diam tanganku mulai masuk ke balik jerseynya. Mengusap-usap kulit punggungnya yang terasa hangat. Dan seperti digerakkan oleh tenaga magnetisme, kuturunkan celana dalamku sampai ke dekat lututku, karena mulut Aria mulai menurun ke arah perutku. Ini bisa dijadikan lampu hijau, bahwa Aria boleh menyentuh kemaluanku !
13121Please respect copyright.PENANAuzbZJ0U9gd
13121Please respect copyright.PENANAACwkIaM29f
Tapi tahukah Aria bahwa kemaluanku sudah mulai basah akibat emutannya di pentil payudaraku? Oh…sebaiknya ia jangan menjilati kemaluanku. Karena aku tak mau kemaluanku jadi terlalu basah.
13121Please respect copyright.PENANASwAwW4PhsL
13121Please respect copyright.PENANAHnpNA14HNX
Karena itu cepat kutarik lagi kepala Aria ke atas, lalu kucium bibirnya dengan binalnya. Sementara tanganku berusaha menarik ritsleting celana panjangnya, lalu berusaha menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Aria membiarkan apa pun yang kulakukan.
13121Please respect copyright.PENANAf5hqsseSG9
13121Please respect copyright.PENANAIxeIRVaKJ1
Jantungku memukul kencang setelah berhasil memegang penis mantan kekasih pertamaku itu. Dan nafsuku semakin menjadi-jadi. Sehingga tanpa ragu lagi kusembulkan penis Aria yang ternyata sudah sangat tegang itu. Lalu tanpa ragu pula kucolek-colekkan moncong penis itu ke celah kemaluanku yang sudah basah licin ini.
13121Please respect copyright.PENANArHeKIbZGEf
13121Please respect copyright.PENANAcOkWkKnFm3
Dan semakin basah licin setelah kurasakan nikmatnya mengelus-eluskan moncong penis itu ke celah kemaluanku.
13121Please respect copyright.PENANAg2Xi6QtBoY
13121Please respect copyright.PENANAjrfTeMpe8Z
Dan…oooh…moncong penis itu terasa mulai mendesak dengan kuatnya…mulai membenam ke dalam liang kemaluanku.
13121Please respect copyright.PENANAgnMzCYruvK
13121Please respect copyright.PENANAbmLOGYw2pW
Pada saat itulah kualihkan tanganku untuk memeluk leher Aria sambil merengek manja, “Aaaaa…Aria ….oooh….ini sudah mulai masuk, sayang….”
13121Please respect copyright.PENANAUJih94p2WO
13121Please respect copyright.PENANAgzulgoFXfG
“Iya sayang…aku bahagia sekali…karena akhirnya aku bisa memilikimu…” sahut Aria tersengal, sementara penisnya mulai bergerak-gerak maju mudur di dalam liang senggamaku.
13121Please respect copyright.PENANA24JbnIFccR
13121Please respect copyright.PENANAV1Q5MTEfIl
“Sebentar…celana dalamku harus dilepaskan dulu,” kataku sambil menggerakkan kaki kananku, lalu jari-jari kakiku menjepit celana dalamku dan mendorongnya sampai terlepas dari kakiku.
13121Please respect copyright.PENANA9ivrYxYZka
13121Please respect copyright.PENANAYOdZ2ihSmw
Aria pun melakukan hal yang sama. Batang kemaluannya tetap berada di dalam jepitan liang senggamaku, namun ia berusaha melepaskan celana panjang dan celana dalamnya.
13121Please respect copyright.PENANAFUQ9PaEg3d
13121Please respect copyright.PENANAif2bNJWYbx
Aku sendiri sudah berhasil mengeluarkan kedua tanganku dari kimonoku. Lalu kutarik jersey Aria ke atas, sampai terlepas dari kepalanya.
13121Please respect copyright.PENANAuKtAJrcb02
13121Please respect copyright.PENANAN7tr7fSRl0
Dan kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
13121Please respect copyright.PENANAIu1Joi3RdT
13121Please respect copyright.PENANA6ArVL5oodr
Maka mulailah kami melakukannya dengan lebih leluasa. Bahwa Aria mulai mengentotku, sementara kedua pahaku terangkat tinggi ke atas, agar ia bisa mendorong penisnya sedalam mungkin.
13121Please respect copyright.PENANAEjGxc5YDSY
Aria…oh, Aria…tak kusangka akan terjadi juga kisah indah ini. Kisah tentang galaunya batinku di rumah, lalu bertemu denganmu dan akhirnya kegalauanku terobati olehmu. Padahal aku tak pernah merencanakannya. Apalagi kalau mengingat bahwa kita berlainan kota. Tapi dunia ini terkadang terasa kecil, sehingga kita dipertemukan lagi setelah sama-sama dewasa.
13121Please respect copyright.PENANAFeO48xV4hd
13121Please respect copyright.PENANAovIAbpLrV0
Dan aku merasakan, disetubuhi oleh lelaki yang kucintai, luar biasa indahnya. Apalagi ketika Aria mengentotku sambil menciumi bibirku dengan lahapnya, sementara payudaraku pun tiada hentinya diremas-remas olehnya.
13121Please respect copyright.PENANAJCiQMAzuTc
13121Please respect copyright.PENANAM20yDS6vHh
Sambil menikmati keperkasaan Aria, aku pun punya pikiran harus jauh lebih memuaskan daripada istri Aria. Karena itu aku mulai menggoyang pinggulku segila mungkin. Dengan gerakan meliuk-liuk, memutar-mutar dan menghentak-hentak. Napas Aria terdengar ngos-ngosan, tapi entotannya makin lama makin ganas. Terasa menggesek-gesek dinding liang senggamaku dan menonjok-nonjok dasar liang senggamaku, sebagai pertanda betapa panjang penis mantan kekasihku itu.
13121Please respect copyright.PENANABHdbqSF0fX
13121Please respect copyright.PENANAQzpMFsRZC1
Dalam nikmat tak terlukiskan itu, aku pun meremas-remas rambut Aria dengan gemasnya. Dan mulutku tak terkendalikan lagi, terus-terusan melontarkan suara histerisku, “Ooooh…Aria…Aria sayang…..ini enak banget sayang……ooooh….iya….entot terus Ariaku sayang….enak sayang…iya…iya….aaaaaah….oooooh….aaaah…”
13121Please respect copyright.PENANAJeznXk26m9
13121Please respect copyright.PENANAqhoQOolOYf
Begitu nikmatnya disetubuhi oleh lelaki yang masih dan akan tetap kucintai itu, membuatku cepat sekali mencapai puncak orgasmeku.
13121Please respect copyright.PENANArZhmMfP4UT
13121Please respect copyright.PENANAhc7uRYNBLR
Maka pada saat Aria sedang ganas-ganasnya mengayun penisnya, aku justru sedang mengejang tegang sambil menahan napasku, dengan mata terbeliak lalu terpejam, dengan pinggul terangkat ke atas dan…aaaaah….terasa betapa nikmatnya puncak orgasmeku ini…sehingga aku sendiri merasakan betapa liang senggamaku berkejut-kejut, kemudian sekujur tubuhku serasa dialiri desir-desir nikmat yang tiada taranya…
13121Please respect copyright.PENANAEMxCKRM75l
13121Please respect copyright.PENANAfNgkXRWGDe
Aku menggelepar, lalu sekujur tubuhku lemas kembali, dalam nikmat sedalam lautan.
13121Please respect copyright.PENANAStrOxx1nbb
13121Please respect copyright.PENANAcCZhStqpYb
Tapi Aria masih asyik mengayun penisnya bermaju mundur di dalam liang senggamaku yang sudah basah licin ini.
13121Please respect copyright.PENANApQb6ocpduM
13121Please respect copyright.PENANANLAGR2Y6ut
Muncul lagi perasaan ingin lebih memuaskan daripada istri Aria itu. Maka kutahan rasa ngiluku sesaat, kemudian aku pun menggoyang pinggul lagi sebinal mungkin. Sehingga liang kemaluanku seolah memilin-milin dan meremas-remas batang kemaluan Aria yang tetap mantap bermaju-mundur itu.
13121Please respect copyright.PENANACdIgUpUO23
13121Please respect copyright.PENANAZ6DpKMLFjj
“Kamu ikut kabe…?” tanya Aria terengah.
13121Please respect copyright.PENANA5GG3oW7E8r
13121Please respect copyright.PENANAYwJdoiflon
“Iya,..
ns216.73.216.210da2