Dokter Zelena pun merasa sangat malu hingga dia memutuskan untuk menunggu di luar dan duduk bersama dengan beberapa pasien Dokter Zein.251Please respect copyright.PENANAcygZ9Y4BY1
251Please respect copyright.PENANAvYd9xTHXeN
"Hei kau lihat dia? Dia adalah dokter wanita tadi yang langsung masuk menemui Dokter Zein", kata pasien sebelumnya yang mengomentari Dokter Zelena sambil berbisik.251Please respect copyright.PENANAweAczVS5G1
251Please respect copyright.PENANAIGdqM83FWq
"Iya itu dia.. Tampaknya dia kena marah sama Dokter Zein ya? Lihatlah wajahnya yang memerah", balas pasien lainnya.251Please respect copyright.PENANAugGEZYd5C9
251Please respect copyright.PENANAWJQ0Vqq2oJ
"Kabarnya Dokter Zein itu orang yang tegas dan adil. Sebelumnya aku kurang mempercayainya. Tapi sekarang setelah melihat dokter wanita itu, aku baru percaya", kata pasien pertama menambahkan.251Please respect copyright.PENANA4hcfa3FSWk
251Please respect copyright.PENANAXeJTt2rAuM
"Sudah.. sudah.. kasihan dokter wanita itu. Ku rasa sekarang dia sudah mendapatkan pelajaran. Tidak usah di pedulikan lagi", kata pasien di sebelahnya ikut mengomentari.251Please respect copyright.PENANAevs7PP406w
251Please respect copyright.PENANA9s1e49gyu2
Sebenarnya Dokter Zelena mendengar bisik-bisik pasien di belakangnya itu. Tapi Dokter Zelena hanya diam saja. Benar memang dia yang salah. Tidak seharusnya masuk ruangan tanpa mengetuk pintu lebih dulu. Itu pun jika di ijinkan masuk.
Akhirnya Dokter Zelena tidak memasukkan hati ucapan-ucapan pasien Dokter Zein itu dan hanya diam menunggu Dokter Zein selesai praktek.251Please respect copyright.PENANAJAZd1RPyC5
251Please respect copyright.PENANAU4xljLv5YS
251Please respect copyright.PENANA9QEeVk9gRU
(Kembali ke ruang praktek Dokter Zein)
251Please respect copyright.PENANAvTtw1TPx1D
251Please respect copyright.PENANAsm50uXpooI
"Dokter Zein, pacarmu sangat cantik", kata Bapak Suryo Sumpeno yang saat ini tengah diperiksa oleh Dokter Zein.251Please respect copyright.PENANA5T6Cv9mGHL
251Please respect copyright.PENANAnAlvThM8PJ
Bapak Suryo adalah salah satu pasien langganan dari Dokter Zein ini. Dia tidak mau di obati jika tidak bersama Dokter Zein. Mereka berdua pun lama-lama menjadi akrab.251Please respect copyright.PENANA9XR03aJEaX
251Please respect copyright.PENANACadqfpv1Jj
Setidaknya, Pak Suryo ini tahu sedikit tentang beberapa privasi dari Dokter Zein. Sudah beberapa kali Pak Suryo bertanya tentang kehidupan pribadi, seperti masalah rumah tangga, asmara dan lainnya.
Pak Suryo tadi juga sangat mengagumi kecantikan Dokter Zelena itu. Pak Suryo berharap Dokter Zein dan Dokter Zelena setidaknya minimal bisa menjadi sepasang kekasih.251Please respect copyright.PENANA5aOVTa21QL
251Please respect copyright.PENANA3ecgazaBr1
"Ah, Pak Suryo, dia bukan pacarku", kata Dokter Zein menggelengkan kepalanya.251Please respect copyright.PENANA0iLoswuTYr
251Please respect copyright.PENANAz69txsU8w8
"Sekarang memang belum, tapi bisa jadi besok, lusa atau suatu hari nanti. Bapak lihat kalian berdua sangat serasi. Dan Bapak juga melihat wajah kalian berdua sedikit ada kemiripan", kata Pak Suryo berterus terang.251Please respect copyright.PENANAEUwFMwv5ne
251Please respect copyright.PENANAS6LRD30uZ1
"Memangnya semirip itu, Pak?! Masalahnya ayah saya juga berkata yang sama dengan Pak Suryo ini", kata Dokter Zein kepada Pak Suryo.251Please respect copyright.PENANAi5UoRjQQjF
251Please respect copyright.PENANAoGu9MFyBZ3
"Nah kan, apa bapak bilang. Eh eh tunggu dulu, ayahmu juga sudah pernah bertemu Dokter Zelena itu? Wah.. bagus bagus ha ha ha.. Semoga langgeng ya.. Ha ha ha.. Mengenai almarhumah istrimu itu, yang sudah ya sudah, jangan terlalu dipikirkan almarhumah istrimu itu. Kasihan sudah tenang di sana, jangan di ungkit lagi. Sekarang Dokter harus move on. Sayang sekali bapak ini cuma punya cucu laki-laki. Kalau bapak punya cucu perempuan, pasti bapak sudah jodohkan dengan Dokter Zein ini. Ha ha..", kata Pak Suryo tertawa kemudian menghela nafas karena tidak mempunyai cucu perempuan.251Please respect copyright.PENANA3dzkBlwbKB
251Please respect copyright.PENANA2veETIizbB
Dokter Zein hanya mengiyakannya saja. Setelah di rasa cukup memeriksa keadaan Pak Suryo, Dokter Zein kemudian menulis beberapa resep obat kepada Pak Suryo. Selesai menulis, segera Dokter Zein menyerahkan resep itu kepadanya. Pak Suryo bangkit dan berdiri dari tidurnya lalu mengucapkan banyak terima kasih.251Please respect copyright.PENANAcTwkTJycZj
251Please respect copyright.PENANAiUErUbUNw3
"Pasien atas nama Bapak Tony Herlambang".251Please respect copyright.PENANAxlikpRaTRR
251Please respect copyright.PENANAVq2ezHHs7U
Terdengar suara dari speaker yang memanggil sebuah nama. Pasien atas nama itu kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan masuk ke dalam ruangan praktek Dokter Zein.251Please respect copyright.PENANAl8opouwNze
251Please respect copyright.PENANAlKCun8jLYF
Di luar, Dokter Zelena semakin merasa cemas. Dokter Zelena tetap menunggu dengan sabar hingga selesai praktek Dokter Zein.
'Lama sekali', kata Dokter Zelena dalam hati sambil terus menerus memainkan jari jemarinya.
251Please respect copyright.PENANAA3JrhZ1cC1
Setelah menunggu hampir selama 45 menit, selesai sudah praktek Dokter Zein. Dokter Zelena yang sudah tidak sabar lagi pun langsung menerobos saja dan masuk ke ruangan itu.251Please respect copyright.PENANAzEgZjQdAEv
251Please respect copyright.PENANAMtyjD9lPsc
"Dokter Zein, sudah selesai belum?", kata Dokter Zelena yang terdengar panik.251Please respect copyright.PENANAR7mHHTf7c8
251Please respect copyright.PENANANflHmuhNYP
"Sudah, baru saja. Ada apa sih, Dok. Sepertinya penting sekali", kata Dokter Zein yang juga penasaran.251Please respect copyright.PENANAQSVBteeuKE
251Please respect copyright.PENANAeSxCzGH3sS
"Orang yang aku pukul itu, ternyata dirawat di sini. Anak buahnya tadi datang menemuiku, dan berpesan kepadaku agar aku menemui bos nya. Bos Gareng namanya", kata Dokter Zelena menjelaskan.251Please respect copyright.PENANAzBXcwygEEs
251Please respect copyright.PENANAkzpgxz6Gtk
"Lalu?", kata Dokter Zein bertanya sambil menaikkan alisnya.251Please respect copyright.PENANAKopKS7g8Dz
251Please respect copyright.PENANAx5N5HVezaV
"Lalu?! Aku ini butuh bantuanmu!!!", jawab Dokter Zelena kesal.251Please respect copyright.PENANAfDS1SXc8Q8
251Please respect copyright.PENANA472R3r1KSz
"Kenapa harus aku?! Hubungi polisi saja sana!", kata Dokter Zein yang segera bangkit dari duduk dan berjalan ke arah pintu keluar.251Please respect copyright.PENANAuAwnGOzAyJ
251Please respect copyright.PENANAq3207noQZZ
"Zein...!!!, Dokter Zein...!!!", kata Dokter Zelena yang kesal dan seketika berjalan cepat menyusul Dokter Zein.251Please respect copyright.PENANAr1lUjTErPR
251Please respect copyright.PENANAlTYYG4yviz
Karena panik dan tergesa-gesa berjalan, kaki kiri Dokter Zelena tersandung kaki kanannya. Kemudian meluncur cepat ke arah Dokter Zein yang saat itu hendak berbalik untuk mengatakan 'ada apa lagi?'.251Please respect copyright.PENANALgdK4rpqiu
251Please respect copyright.PENANAf1P7xo7DMa
Melihat Dokter Zelena yang meluncur cepat dan akan jatuh ke arahnya, mau tidak mau Dokter Zein spontan menahannya. Tapi karena terlambat mengantisipasi, tubuh Dokter Zein terdorong ke tembok sementara tubuh Dokter Zelena menghantam ke arahnya.251Please respect copyright.PENANARgyFUyh6UP
251Please respect copyright.PENANAp1VAYyEgug
Duggggg...251Please respect copyright.PENANATcPC6KNbL6
251Please respect copyright.PENANA3kIeoMsZXX
Benturan keduanya tak terelakkan lagi dan menimbulkan suara yang cukup keras. Keduanya terjatuh dalam posisi Dokter Zelena di atas tubuh Dokter Zein. Dan juga kedua bibir mereka beradu.251Please respect copyright.PENANALSDzPVHCBU
251Please respect copyright.PENANAyKAhWvFSbd
"Aarrggghhh!!!", kata Dokter Zein yang langsung sadar dan kini kaget bercampur malu. Segera saja Dokter Zein menghempaskan tubuh Dokter Zelena jauh dari tubuhnya.
Tapi mungkin karena kuatnya hempasan, tubuh Dokter Zelena kini malah berganti di bagian bawah. Akibatnya, sekarang malah terlihat Dokter Zein yang sedang menindih tubuh Dokter Zelena.251Please respect copyright.PENANAVPzRZW9DVl
251Please respect copyright.PENANAik9DmULLhv
"Ada apa ini??!!!", kata beberapa perawat dan seorang sekuriti yang kaget karena mendengar seperti suara benda jatuh. Mereka langsung masuk saja ke ruangan Dokter Zein.251Please respect copyright.PENANAfvTAU2zUf9
251Please respect copyright.PENANAQvCx9ddylp
Betapa terkejutnya mereka saat mendapati Dokter Zein sedang dalam posisi 'ekstrem' ini. Entah apa yang harus mereka berdua lakukan saat ini. Mereka tidak bisa mengatakan apapun.251Please respect copyright.PENANAttlQQqYo6C
251Please respect copyright.PENANArddnuqhIH2
"Ada apa kalian ke sini?!", bentak Dokter Zelena yang tahu bahwa Dokter Zein pun bingung harus menjawab apa.251Please respect copyright.PENANAmjXxmuGLLz
251Please respect copyright.PENANA5nuBBOvfku
"Dok.. Dok.. Dokter Zelena, kami kira sedang ada apa..?", kata sekuriti itu beralasan.251Please respect copyright.PENANA9qmDGUqaWf
251Please respect copyright.PENANA1VTUU5bGdS
"Kalian cepat keluar dari sini!!!", bentak Dokter Zelena tegas.251Please respect copyright.PENANAG8szdr6bke
251Please respect copyright.PENANAAzsqco3erI
"Ba.. ba.. baik dok, maaf mengganggu waktunya", kata mereka yang segera keluar dari ruangan itu.251Please respect copyright.PENANAijgoB48U4X
251Please respect copyright.PENANALMV0N2MsaO
"1-0", kata Dokter Zelena tersenyum jahat.251Please respect copyright.PENANAYDmM4Gz1Qt
251Please respect copyright.PENANAZHciPCQPvS
"Aku sudah membantumu barusan, sekarang kau bantu juga aku", kata Dokter Zelena tersenyum jahat sekali lagi.251Please respect copyright.PENANANk9T1EYRiK
251Please respect copyright.PENANAQD24Z6wYAl
"Apa-apaan. Itu tidak membantuku. Itu justru memanfaatkanku!!", kata Dokter Zein kesal dan langsung bangkit berdiri sambil menepuk-nepuk debu di jas putihnya.251Please respect copyright.PENANALpSF3uMyl5
251Please respect copyright.PENANAYhTmsisA96
"Tidak masalah... Lagi pula ada beberapa orang yang sudah melihatmu sedang menindihku tadi. Aku bisa saja berteriak minta tolong atau menjadikan mereka saksi agar kau dihukum berat", kata Dokter Zelena tersenyum lebar.251Please respect copyright.PENANA9wH1vKyoQw
251Please respect copyright.PENANAVhJhJrTGAI
"Apa kau sedang mengancamku?", kata Dokter Zein menatap tajam pada Dokter Zelena.251Please respect copyright.PENANAkLe8v0HSnf
251Please respect copyright.PENANA3rjgAkElgj
"Emm.. bisa dikatakan begitu. Terlihat elegan kan?! Haha.. Ayo cepat ikut aku ke Paviliun Dandellion kamar No. 1", kata Dokter Zelena tertawa dan kemudian langsung menggandeng lengan Dokter Zein.251Please respect copyright.PENANAFl8XBQ7EEU
251Please respect copyright.PENANAbAT5irWAjN
"Tidak perlu digandeng!!", kata Dokter Zein kesal.251Please respect copyright.PENANAtfOWhfGgGk
251Please respect copyright.PENANAN2nRWoBimX
"Apa kau bodoh, mungkin sekarang kabar ini sudah tersebar sampai ke seluruh karyawan RS ini. Biar saja mereka tahu jika kita ada apa-apa!!!", kata Dokter Zelena tersenyum puas dan dalam hatinya sebenarnya bangga karena bisa berdampingan dengan dokter tampan seperti Dokter Zein.251Please respect copyright.PENANA1BsE5WPNZp
251Please respect copyright.PENANAhJphNwyRyy
=============================251Please respect copyright.PENANAYa1zwgAqiG
251Please respect copyright.PENANA78hrYILKkp
(Di dalam Paviliun Dandellion kamar No.1)251Please respect copyright.PENANAJywR0ndVty
251Please respect copyright.PENANAbNXOWlNMKS
"Kau yakin jika wanita jalang itu akan kemari?", tanya Bos Gareng kepada pria bertopi cowboy.251Please respect copyright.PENANA3zU1Fo3AOB
251Please respect copyright.PENANAcns7dh6IVY
"Saya sangat yakin bos, dia tidak akan bisa lari dari kita. Aku tahu mungkin dia sedang memanggil bala bantuan saat ini. Itu tidak masalah kan?", kata pria bertopi cowboy yang sangat yakin.251Please respect copyright.PENANAyI5BjSzGn6
251Please respect copyright.PENANAnNO54fO6Z9
"Ha ha ha.. tidak masalah dia mau memanggil siapa pun. Baiklah, kita tunggu saja sebentar di sini", kata Bos Gareng sambil menggigit Buah Apel di tangannya.251Please respect copyright.PENANATU1obTde1Q
251Please respect copyright.PENANAmmXiinf2pn
(Beberapa Saat Kemudian)251Please respect copyright.PENANAZ5DsycOMUy
251Please respect copyright.PENANAtYoxm6UF9Z
Tok.. tok.. tok...251Please respect copyright.PENANAkazktbzfg7
251Please respect copyright.PENANAKj3vU3co4s
Suara ketukan pintu yang diketuk dari luar, membuat Bos Gareng yang sedang memakan Buah Apel, akhirnya berhenti kemudian tersenyum.251Please respect copyright.PENANA2nDZpaoZEJ
251Please respect copyright.PENANAMx4mlEWJ8M
"Kau.. cepat bukakan pintu", kata Bos Gareng memerintahkan salah seorang anak buahnya.251Please respect copyright.PENANAiK7cDKrNvz
251Please respect copyright.PENANAuRnZQeFicI
"Baik bos..", kata sang anak buah kemudian berjalan ke arah pintu dan membukanya. Terlihat dua orang dokter yang sedang berdiri. Satu dokter wanita cantik dan satu dokter pria tampan.251Please respect copyright.PENANA5c3RzuzSzD
251Please respect copyright.PENANAfuuyJNo3aG
"Bos Gareng sudah menunggu anda dari tadi nona", kata anak buah Gareng. Dokter Zelena mengangguk, kemudian masuk ke dalam ruangan. Dokter Zein juga akan masuk ruangan, tapi seketika dihadang oleh anak buahnya.251Please respect copyright.PENANANUvatYGYc9
251Please respect copyright.PENANAvV4f0aUjE2
"Biarkan Dokter pria itu ikut masuk!!", kata Bos Gareng memerintahkan anak buahnya. Anak buahnya pun mengangguk lalu membiarkan Dokter Zein masuk untuk mendampingi Dokter Zelena.251Please respect copyright.PENANA4vy9XEdOGX
251Please respect copyright.PENANA1iOO1tERgO
==========================
251Please respect copyright.PENANAGOG0ygDqFn
251Please respect copyright.PENANACYqODf4EwB
251Please respect copyright.PENANAEfrFrMlGl5