(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDKDWp7Guw
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL20teHKaLA
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7tF5fuhXI
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFFyS8zf5K
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNh7qslq7Ld
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAz7xn1Tc1
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDz5LLnJ6L
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcT1NYNotMM
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxOyf7ewOn
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJbNUyyOmi
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCWEv1pD8w
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSxyWzEXBi
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNo3EEW9I7Q
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5hJ2t39oW
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UqSiI5m73
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaAhL9u7kCN
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2nWBgqG04
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPR63h7NNr
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUUfEE4eHN
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaxOtwjg2p
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIYyaabJIC
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrM0uunT9E
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFQkOc81tn
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKypQL943rc
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrooxIewVrQ
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxG8gV4moH
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVCAFbbmhg
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCSVGLzTvE
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9BVp6JZP3
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVDawR6w8v
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVgf4uF0kb
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ97kmj3gUaf
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisl6bwcaos
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡep3XlfYJOf
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzD0Y62XDU
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZx3hw09c6
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNS2FlRa4R5
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcLBkDcVcL
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvri0E8XawE
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GyEhjTYtG
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjFKTz3Erd
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAwCBBB1A6
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAzCWcCs24
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3uwj9hwUs
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNL4LYeH7fV
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSaPYaojZJq
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKN0xrNRid7
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApHCQZnWsp
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK28YT61ed0
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp7iY3BuqDV
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3oKBRAHZWe
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJyhfXm8t3
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCycw90ek2
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUZivEAxR0
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQJ9rCmals
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8HuMEYkP8q
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpbEUcJBpBB
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZN9cYLb30
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvkvlWhBu8
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jyKf4CuXO
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdWZEedlh5
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWdpaM11kW
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvC5eKi6ib7
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GFPK8UMNF
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSp3evKkVg
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aTLilAnhv
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLOQSk53Wj
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOZ0qlwGw6
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIx72N0sLD8
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOw0j10Gpn
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcpyOuZQ7q8
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAP5lMMKyZ
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HAY29uGq5
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6huN2V7xD
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk01KMN5YS9
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8kfMKRlh0
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWVDtqNZQ1
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXQwucA47G
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKh3YPEFaF
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfQGcmKrPK
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0ybfj0Yf5
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8TXhDD8zF
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByzQ94aw78
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFz651llryN
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡen4uVxVKbT
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGFEvTBD05
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDFz6ztFm0I
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnyZvwQQOj
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmN2j3Otf6s
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Xy3y8gN7C
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBlAAVlyJk
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9dQw90wbk
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGfoEn5lRs
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNAUFXvPzY
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01944Jt2z5
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwK54xBoOqw
=========================234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBPSf0kumQ
234Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PAySyluWk
