(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkN2msL2MWM
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUUNLBEzyc
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6duW5Wdqm
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxN88vy1l9d
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkf0BV1hkJ8
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFp56KoeQ7y
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKBUAnTQzM
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjywDRQYt4
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALJ9gyTboz
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8w7u7LT4x
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhQsIn4qjk
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwPPuQD5os
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTEE1yeyc6
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6b6UPEW6N
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeniWL0HFNO
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKX5SEjyY8v
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Tl7Zwb9nd
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiv3lT4c8i
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLsS90IIHG
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozPRRiSvdG
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACSw1eXqZf
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeePJhb5JxE
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFC4W5OhYKT
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUq0SQd5BCF
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeb08TMQruy
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpRhufkCao
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNIsTJtks5
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi0dF9dn549
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxn5U61FxA
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIB54xoG0HZ
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4aDcBOum2
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBZM0wK71d
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecKJYDrvOT
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxFAWXvrQ8
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyiWkgWXyB
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZu5FW5JPM9
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjigXHdNNKC
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡon1q2fhoBD
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRq7KDd3yT
(Beberapa saat kemudian)135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYVhYkB6umc
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKhjSUItHz
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTZVv17azW
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenW0oSLObb
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LPuOsD77w
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2j6XJkoPD8
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzgRZj8NmM
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22Drtblwzn
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJxOCfcUBM
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXo7PX4FOpp
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1VouLyytb
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ44FIP1thn
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8whUDEhCd
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZtz5WX1gp
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjBCQso9wMp
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs18uufIQJY
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylerjXHZZh
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ex6D0oqrL
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hvOZYn99X
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGlfKCdYi3
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkpHV2o4lH
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRXy7j8Z3f
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrl7u7P1ni
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZb4iGJaEID
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jrS53TXPr
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrWL0S4Y8E
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PxxXTIGkv
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVuyDTEpS8
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxR1CmPmsh
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2NgQs0gMS
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtv9utxDIA4
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDZJrg1S5n
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXGVWCTOAw
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNxAXHQqc3
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrRWjWCNul
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj63JAPApow
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkdZdOh5an
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nI9woS0l3
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1FAmJQeLw
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTCqBY6Hv6
(Di malam harinya)135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjth7w61BO2
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgIbJ0LV6a
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XvSm1CKOw
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1FcZyXvr2
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZJnCUYAzs
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWSS9IZAoA
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlX1B8E2aTe
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUzOIbwpWD
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmq9pW2jyx
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6IPmp2jQ2
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGLCuoDDUo
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDzWCjxU3o
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbay0fQF7EU
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAdeP8agFC
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQoICNnXzC
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZDdEnw2Fw
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnq15Lqy891
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7zg1NRFGh
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8RaIXwiJ0
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3M3QXaapvD
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0P3XL4aQrS
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruQD0C9SOx
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqgcJWMw54
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vlGuIlzfM
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sO3nq4Yqo
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUs5UiEi6Eq
135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd2y0glPRDa
========================135Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtqCNccoWG
