Kompleks apartemen.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rvju99UTx
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KvtU4JAMM
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xGMl68PqC
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1y8QArCmp8
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUEMilU3Z5
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Ai4JHWVIa
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRVQ7TF5QV
.....
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcB4JYfMYZ
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1evvyzqMRG
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfWmAEA9Aq
Ding!
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4EDlNiUqL
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSRICsTjbo
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJN8ZlYo7hh
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCUFwUNdob
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrjt3OYBsG
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1ejb8Kdfj
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LjZTFu05j
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydWG2adMPZ
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDA4KYgsruG
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSSJ6CxIgO
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssiYwAOQsh
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0Lns5By7V
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQcbiCZO5x
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwi8ex761y
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrAzLU1pWiB
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznEBbrgQDM
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KJ5CCLC10
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtc4qQhhj5J
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIo1W8QHtq
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMFn0vKecu
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4RJK1XsEVN
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvmNYbKjqF
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6b6nopaJs
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmVD6aJp0q
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVECAN7dmvB
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuSWBMlftK
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzk52lfN5Xe
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBkpcGpkkJ
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0zBovYihZh
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsZVmIZSO7
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjY6qxB8j2r
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8V4wLWRirH
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwa11gN6R8
Sendawaa...
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWRW5TaufV
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JoXNEToli
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX85jMXXu7Y
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhS36g6vuDK
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6q2Bf3cv2
"..."
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGxGwcAVrj
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKqs4nU3IR
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUiqIClU3Wz
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7EyCTS8Vf
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakGXkvykZc
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHZ44EtWVz
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdnNxYFv7V
Klunting, klunting...
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2IUlpWGqN
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3ygLhPJrz
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHyoF4t08X
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdGMiUN9IA
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLn6hmLeYW
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqo3dxnLlq
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddut6zwvSe
"...." Jeni Yan terdiam.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjIwTyuBY4
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiAjh9iM2A
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVcUfu868q
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNWPvgHhNS
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvv1BN6gYF6
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXt3ZDO8br
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInXN9sYNcn
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqMxbuPWKw
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVqBNyYBYC
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemtRqjPrNE
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiQx9WEv17
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tejvO9Zg1
"..." Jeni Yan terdiam.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoLAXmYKNY
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwk1ytb9Yea
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqUDqHF2l0
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOKSQW0JtM
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbf11jTN5E
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns216.73.216.197da2
