
#5 Nikmat itu sungguh Terlarang3527Please respect copyright.PENANAo3S2PpzCKv
3527Please respect copyright.PENANAi7sY7WUnQq
“Umi gak denger abi ngomong apa dari tadi?”3527Please respect copyright.PENANAQuDMkGK69n
3527Please respect copyright.PENANAyGv14YbVaO
“Umi lagi fokus makan, bi. Maaf, ya.”3527Please respect copyright.PENANAYWkGYRTQWQ
3527Please respect copyright.PENANA1zZfYHZIWt
“Maaf, mi. Kalau gitu Abi matiin, ya?”3527Please respect copyright.PENANAep6KTuoJKA
3527Please respect copyright.PENANAyhcKZIsc6b
“Iya, bi,” kataku dan langsung mematikan telepon tanpa mengucapkan sepatah salam.3527Please respect copyright.PENANAy8b1MblKJy
3527Please respect copyright.PENANAQwhXqJLgoq
Fajar semakin gencar meremas buah dadaku.3527Please respect copyright.PENANAy6ix8hbEaU
3527Please respect copyright.PENANA5ozaVK1HfH
“Empshh…, Jar…, ihh…., udah…,” terdengar desah ketika aku berkata.3527Please respect copyright.PENANAoaXQxOTsMw
3527Please respect copyright.PENANAedW7DPoYox
Fajar berhenti sejenak. “Tan, boleh cium lehernya?” ia menatapku.3527Please respect copyright.PENANAdIlkAPcJNn
3527Please respect copyright.PENANAaVO1LqjAb5
Aku menggeleng. Menolak. Tapi, Fajar kekeuh dan terus meminta. Pada akhirnya, seperti yang sudah dan yang berlalu, aku mengiyakan dan mengganguk pelan.3527Please respect copyright.PENANAvZRLCeB9uG
3527Please respect copyright.PENANAAU6N96Uc4h
Seketika bola matanya berbinar. Ia singkap jilbabku sedikit ke atas.3527Please respect copyright.PENANAtq1ZSNVhLI
3527Please respect copyright.PENANAKpvBafEans
“Empss…,” aku melenguh pelan, merasakan lidahnya menjilati leherku. Rasa geli dan juga gairah bercampur ketika ludahnya membasuh leherku.3527Please respect copyright.PENANAXk4rZcoW1i
3527Please respect copyright.PENANANtVBdZ2xB0
Aku memejamkan mata. Lidahnya semakin gencar.3527Please respect copyright.PENANAYlVQFyzpuP
3527Please respect copyright.PENANAY2ZACk8f12
“Aw…, Jar, ih, jangan di kasih tanda.” Aku menahan pelan kepalanya agar tak melanjutkan gigitannya.3527Please respect copyright.PENANAj2fKDg5hGl
3527Please respect copyright.PENANAyijAtQu8cv
Lama-kelamaan aku merasakan gairahku bangkit. Aku bisa merasakan kemaluanku terasa lembab. Bersamaan dengan itu, Fajar terus saja memberi tanda di leherku. Satu-dua gigitan kecil ia layangkan, membuatku meringis kecil.3527Please respect copyright.PENANAJBffbosjaN
3527Please respect copyright.PENANA2uOvJxoXrO
Merasa bosan, Fajar berpindah ke sisi satunya. Giliran sisi satunya ia kasih tanda. Ludah-ludahnya bisa kurasakan mengaliri leherku bagai sawah yang dialiri air oleh sang petani.3527Please respect copyright.PENANATH8XePVtJF
3527Please respect copyright.PENANAsnQJ2L1zYQ
Aku bisa menebak pastilah leherku memerah. Tapi, aku tidak terlalu takut, sebab, merah itu akan hilang beberapa hari kemudian.3527Please respect copyright.PENANA1tUqHuitba
3527Please respect copyright.PENANAUPA30hXq3r
Mendadak tubuhku seperti dialuri listrik. “Jar…, empsh…, jangan di situ.” Aku mendorong pelan tangannya yang mengelus kemaluanku dari balik gamis.3527Please respect copyright.PENANAIiJCPIcDnG
3527Please respect copyright.PENANAFKBE8pUME1
“Jar, berhenti, gak!” Suaraku terdengar meninggi.3527Please respect copyright.PENANAhZ6yKxrGid
3527Please respect copyright.PENANAP1ifp82O87
Sambil terus menjilati leherku, Fajar menarik kembali tangannya, berpindah meremas buah dadaku.3527Please respect copyright.PENANAIxVsO4ZbYb
3527Please respect copyright.PENANAI5NfYdi22s
“Empshh…,” aku melenguh pelan.3527Please respect copyright.PENANAHtXYLht60i
3527Please respect copyright.PENANAjaRiE0XTD3
Tak lama kemudian, Kegiatannya di leherku berakhir. Lekas kurapikan jilbabku yang terlihat berantakan.3527Please respect copyright.PENANAN31jAkX2Xc
3527Please respect copyright.PENANAjrASwZrUyu
“Tan, maaf, ya lehernya aku merahin.” katanya tersenyum.3527Please respect copyright.PENANAMhmRyYTS3w
3527Please respect copyright.PENANALZrg6YMk86
“Ish…, gimana kalau bekasnya gak ilang?” aku memayunkan bibir.3527Please respect copyright.PENANA2pMFfe0cSo
3527Please respect copyright.PENANAN7A6Ae8POs
Fajar malah terkekeh sambil membenarkan posisi duduknya.3527Please respect copyright.PENANABYDNqICkWP
3527Please respect copyright.PENANAwxHZ9me6LH
“Itu tanda cinta, tan,” lanjutnya. “Tapi, enak, kan?”3527Please respect copyright.PENANAuvsuxlw6FG
3527Please respect copyright.PENANAZqN6uXuzZm
Aku tidak menjawab.3527Please respect copyright.PENANA4oTTM7qjrb
3527Please respect copyright.PENANAiIB7aWrRMm
“Enak, tan?” cercanya.3527Please respect copyright.PENANARtF8keLgF4
3527Please respect copyright.PENANANdRWouHRuG
“Iya…, enak,” kataku akhirnya.3527Please respect copyright.PENANAEmBLWkFnOh
3527Please respect copyright.PENANAZ0kTCGAeqd
Fajar tersenyum dan mengelus puncak kepalaku. Seketika kuerasakan pipiku memanas, tindakan romantisnya barusan berhasil membuatku salah tingkah.3527Please respect copyright.PENANAF6UrcKgoPB
3527Please respect copyright.PENANA7XWEADRoFI
Terdengar tawa dari suaranya. Agaknya ia mentertawakan tingkahku yang seperti remaja putri ketika sedang jatuh cinta. Kupukul pelan bahunya. Ia malah menarik tubuhku, dan aku kembali ambruk dalam peluknya.3527Please respect copyright.PENANA5g2eMYotGx
3527Please respect copyright.PENANAEK5TIPsZ89
Elusan tanganya di kepalaku terasa begitu hangat, ombak-ombak bagai sebuah iringan musik yang menemani kami berpaduh kasih. Aku melingkaran tanganku di pinggangnya. Erat.3527Please respect copyright.PENANATXtjAuQxDl
3527Please respect copyright.PENANAiZSwjp9A5Y
Dalam dekapnya, aku merasa aman, seperti kalipertama ia bernyanyi kepadaku. “Ku aman ada bersamamu”. Aman, adalah sebuah rasa yang menurutku hadir atas perlakuan lembut yang penuh kasih. Yang hadir dan terasa nyata, begitulah aku memaknainya.3527Please respect copyright.PENANA7aERu97Nau
3527Please respect copyright.PENANAaWIPQCNrJW
Fajar telah membuatku terbang jauh mengarungi sesuatu yang belum pernah kurasakan. Sebelumnya aku belum pernah memeluk pria lain selain anakku dan suamiku, apalagi bercumbu. Dan ia, adalah yang pertama kalinya merenggut itu selain mereka yang pantas.3527Please respect copyright.PENANAExkFiSsQ3K
3527Please respect copyright.PENANABJUMLQKsJG
Kemudian Fajar meraih tangan kananku dan ia letakan di pahanya. Kami saling bertatapan, saling jatuh dalam pandangan satu sama lain. Daun-daun kelapa yang melindungi kami dari atas, terdengar berdesir. Terdengar merdu seperti syair Rumi.3527Please respect copyright.PENANAocadt3guES
3527Please respect copyright.PENANAakK4B9Mcpp
“Terus sama Fajar, ya, Tan.” Fajar mengusap punggung tanganku mesra.3527Please respect copyright.PENANAjT2zR8tqVq
3527Please respect copyright.PENANAMRkiAL01Xi
Aku mengganguk. “Iya, Jar,” kataku singkat.3527Please respect copyright.PENANA2ilEIzvTkN
3527Please respect copyright.PENANAq8pXYgO5UI
“Selamanya?”3527Please respect copyright.PENANAN7MXqi4eC1
3527Please respect copyright.PENANAqO6Yf42kKs
“Selamanya.”3527Please respect copyright.PENANAXzTE5Jtoul
3527Please respect copyright.PENANAFRqM8yMNw6
Dia tersenyum. aku balik tersenyum. Kali ini aku yang mendaratkan ciuman di bibirnya. Hanya sekedar ciuman tanpa lumatan. Cukup lama. Sampai pada akhirnya, ia berkata, “Tan, Fajar bakal usahain semaksimal mungkin untuk membuat tante nyaman; membuat tante terus bersama Fajar, selamanya, sampai kita tua, sampai jadi debu.”3527Please respect copyright.PENANAj65E5FVmHo
3527Please respect copyright.PENANA3fDTVXfiQU
Aku terharu dan sedikit terkekeh. “sampai jadi tua?”, Aku sendiri sudah berumur 38 tahun, sudah cukup tua. Tapi, perkataannya barusan entah kenapa, mampu membuatku memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak pantas dipikirkan oleh ibu rumah tangga sekaligus istiri sepertiku.3527Please respect copyright.PENANAKp4HdFXuov
3527Please respect copyright.PENANAdDb3Jjoo3c
Aku berfikir dan jatuh dalam sebuah khayal: bagaimana jika aku memulai hidup dengannya dalam artian adalah pernikahan. Apa yang terjadi? Apakah aku akan sebahagia ini atau malah lebih bahagia lagi? lantas sampai mana kami bisa bertahan? Apakah sampai kelak kami memilik cucu dari ketiga anak kami? Khayal itu sungguh terlampau jauh; sungguh terlampau nekat, dan; sungguh membuatku meringis getir.3527Please respect copyright.PENANA9FqAvQwABw
3527Please respect copyright.PENANAIzGozISxrZ
Andaikan aku lebih muda dan belum menikah, atau andaikan saja Fajar bertemuku terlebih dahulu daripada Dimas, mungkinkah aku akan hidup bersamanya?3527Please respect copyright.PENANAThXTSjjUw4
3527Please respect copyright.PENANAB41D8xy1Pb
“Jar, Tante gak bisa memberi kamu kepastian tentang hubungan kita yang akan sampai mana.” Akhirnya aku mengungkapkan sesuatu yang selama ini ingin ku bahas dengannya.3527Please respect copyright.PENANAd3T7S1vBme
3527Please respect copyright.PENANAgFe7EDf5Em
“Kenapa gak bisa, Tan? Tante bahagia kan sama Fajar? Seharusnya tante ikutin naluri tante sendiri. Tinggalin Om Dimas dan Adit, lalu hidup berdua dengan Fajar. Fajar memang gak punya banyak uang, tapi Fajar orangnya pekerja keras, kok. Tan.” Ia berkata tanpa jeda, suaranya terdengar pilu.3527Please respect copyright.PENANAlBqZZVvZxM
3527Please respect copyright.PENANAby6W6TS9nT
“Jar,” aku menatapnya dalam. “Kehidupan kamu masih panjang, kamu ganteng, pintar, pekerja keras. Apa yang kamu harapkan dari perempuan tua seperti tante. Masa depan yang indah menanti kamu, Jar. Untuk sekarang, tante akan terus sama kamu. Tapi, jika pada akhirnya tante disuruh milih. Tante pasti milih keluarga tante.”3527Please respect copyright.PENANArsaT2Lg7OL
3527Please respect copyright.PENANAESAiFW3iRu
Fajar terlihat muram. Bola matanya berkaca-kaca. Tangannya tidak lagi menggengam tanganku. Ia fokus memandangi lelautan.3527Please respect copyright.PENANAkeWioMkhdv
3527Please respect copyright.PENANAixyACjGxP6
Terdengar lirih suaranya, “Tan, kalau pada akhirnya kita gak bisa bersama, terus buat apa kita kaya gini? Bahagia, lalu tersakiti lebih lanjut? Bahagia terus mati dalam ruang kekosongan?”3527Please respect copyright.PENANAW9sKUAwOVB
3527Please respect copyright.PENANAcZShGcQaC6
“Kita jalanin dulu, oke?” Giliran aku yang meraih tangannya, mengelus punggung tangannya dengan lembut, meminta pengertian. “Untuk kedepannya, biarin waktu yang menjawab.”3527Please respect copyright.PENANAmGdOnZkHqf
3527Please respect copyright.PENANAYfUw6ZJpQa
Fajar menatapku dalam. Alisnya sedikit berkerut, kedua sudut bibirnya terangkat sedikit ke atas, seperti meringis. “Tan, Fajar akan selalu mencintai Tante. Selamanya.”3527Please respect copyright.PENANAuFeuDcwR8z
3527Please respect copyright.PENANA61jBYuKNXC
Kalimat singkat itu, mampu membuatku tersenyum kecil. Walaupun aku tahu, bahwa aku tidak yakin bisa membalas “selamanya” ia, dengan “selamanya” aku. Tapi, ada sesuatu kehangatan yang kurasakan pada kalimat itu, sehingga aku sampai pada sebuah pemikiran, apa yang menandakan “selamanya”, atau apa yang memaknai arti “selamanya?”. Ya, mungkin kelak aku akan menemukan jawabannya.3527Please respect copyright.PENANApvqPxIdDz8
3527Please respect copyright.PENANAj8qBec6UnF
Setelah itu kami terus mengobrol, berbincang tentang banyak hal, sesekali aku tertawa lepas, sebab lelucon yang ia lontarkan. Sementara sinar Matahari semakin terik membakar puncak kepala, menembus dedaunan kelapa yang melindungi kami.3527Please respect copyright.PENANAUrmjmkSzbM
3527Please respect copyright.PENANAGXljJ3T5yv
Aku bersandar di bahunya. Romantisme ini membuatku ingin dan ingin terus menapak ruang dengannya, mencipta sebuah kenangan yang membuat kami tertawa, jatuh cinta, dan bahagia.3527Please respect copyright.PENANAuOYcSXz2zI
3527Please respect copyright.PENANA3PCzbZNN37
“Banyak perempuan telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.” Fajar berkata sambil tangannya membuka lembar alkitab. “Amsal 31:29.”3527Please respect copyright.PENANAEf9TKb2oyB
3527Please respect copyright.PENANAOLfFs93eux
Aku meliriknya dan berkata, “Ayatnya cantik.”3527Please respect copyright.PENANATJIBP6M42u
3527Please respect copyright.PENANAoQo8Phfxli
“Fajar suka kalimat yang ini,” Terdengar lembaran alkitab yang ia buka dengan tergesa. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu,” Fajar berkata lugas. “1 Korintus 13:4-7.” Lanjutnya.3527Please respect copyright.PENANAnRZB3q42HK
3527Please respect copyright.PENANAmDNNmF5dNM
Aku terus bersandar di bahunya, entah kenapa, kalimat yang ia comot dari alkitab itu, membuatku jiwaku terasa tenang. “Bacain lagi, dong,” kataku. Aku meliriknya. Ia terlihat antusias.3527Please respect copyright.PENANAV47F9WVMvQ
3527Please respect copyright.PENANAtxcpaQ5BXX
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. – Roma 10:9.” Ia berkata dengan irama dan kesesuaian nada sehingga mirip seperti berpuisi.3527Please respect copyright.PENANACqdwuFT9sa
3527Please respect copyright.PENANAJt8TiWhUnz
Namun, entah kenapa, aku seakan mengerti apa yang dimaksud Fajar. Kemudian aku hengkang dari bahunya. Kami saling bertatapan. Fajar menatapku dengan penuh arti.3527Please respect copyright.PENANAQaw6XEHILr
3527Please respect copyright.PENANAYe03CObObO
“Fajar pengen kita berjalan dalam satu arah di antara lima persimpangan” ia berkata dengan wajah yang terlihat senduh. Ia kemudian meraih kedua tanganku dan mengecup punggung tanganku bergantian.3527Please respect copyright.PENANAx1dYp4Bw7i
3527Please respect copyright.PENANApktC87Yayv
Aku tidak ingin membahas perihal itu, sebab bagaimanapun aku memiliki keyakinan kuat terhadap imanku, begitupun ia.3527Please respect copyright.PENANA60qpPWVg2a
3527Please respect copyright.PENANAWhjn6vLAVn
“Habis ini ke mana lagi?” tanyaku. Mengalihkan topik obrolan.3527Please respect copyright.PENANAdKrt1oGtug
3527Please respect copyright.PENANAB9RaDgorVq
Fajar masih memegang kedua tanganku. “Ke rumah Fajar, gimana?”3527Please respect copyright.PENANAvKT61uCroW
3527Please respect copyright.PENANAx8RvQ2U2TM
Aku berfikir sejenak. “Nenek ada di rumah?”3527Please respect copyright.PENANA9BERnHOugc
3527Please respect copyright.PENANASIGDku3z9a
“Nenek pulangnya sore.” Dia tersenyum nakal kepadaku. “Mau nyusu, boleh?” tanyanya lugas sambil menatap lekat buah dadaku.3527Please respect copyright.PENANAk2G0zu3L1Z
3527Please respect copyright.PENANAeRQo7s69mV
Sontak aku mentuup dadaku dengan kedua tangan. “Remes aja, gak lebih!” kataku sedikit galak.3527Please respect copyright.PENANANO62Fx9nMT
3527Please respect copyright.PENANAfUW8pwvw6a
Fajar memayunkan bibir, lalu merengek. “Remes doang bosan, tan. Pengen nyusu. Boleh, ya, ya.”3527Please respect copyright.PENANANQGd4QS2FE
3527Please respect copyright.PENANAr202RRbw0S
“Engga!”3527Please respect copyright.PENANAEVeEQiul07
3527Please respect copyright.PENANA3YNvQvkZxl
Fajar terus saja merengek. Berkali-kali aku mengatakan tidak, berkali-kali juga ia memohon layaknya anak kecil yang ingin membeli mainan.3527Please respect copyright.PENANA7llHBzO9Zl
3527Please respect copyright.PENANA7dftyFctUJ
Aku menghela nafas, dalam. “Nyusu doang, kan? gak lebih?” akhirnya aku mengiyakan. Entah kenapa, melihatnya merengek seperti anak kecil membuatku kasihan kepadanya.3527Please respect copyright.PENANAOrUkxhpboZ
3527Please respect copyright.PENANAn3g8G7qKZL
Seketika bola matanya berbinar. Ia mengangguk berkali-kali. Aku menghembus nafas kuat. “Janji?” aku mengulurkan jari kelingking di hadapannya.3527Please respect copyright.PENANAdJoh7c0ond
3527Please respect copyright.PENANAcqEjqoT7kG
Fajar tersenyum sambil jari kelingkingnya memeluk jari kelingkingku. “Janji!”3527Please respect copyright.PENANATTVXr3EzbK
3527Please respect copyright.PENANAJxktwW5p06
Lalu, kami menghabiskan sisa-sisa waktu dengan bermesraan, berbincang, dan bergurau. Sampai pada akhirnya, Jam yang melingkar di pergelangan tanganku menunjuk pukul 13. 00. Aku berkata padanya untuk pulang. Kemudian kami beranjak bangkit dari karpet dan merapikan alat-alat. Dan, tentunya melepas ikatan Hammock yang sebenarnya tidak berguna sama sekali.3527Please respect copyright.PENANArbkRGh2f59
3527Please respect copyright.PENANAQCelJEMHIz
Tidak lama kemudian kami kembali menapak kaki di pantai. Berpadu bersama semilir angin dan deru ombak. Sepanjang langkah, kami saling menggenggam tangan sambil membentangkan pandangan ke lautan. Angin-angin mulai menyapa wajah kami dengan lembut, deru ombak bernyanyi mengawal perpisahan, menghantar kami menuju daratan.3527Please respect copyright.PENANAMoGRCLcqxW
3527Please respect copyright.PENANACVFlpc8Nny
Aku baru menyadari sesuatu. Sejak kami menapak kaki di sini, kami tidak membeli satupun makanan atau minuman. Tapi, entah kenapa, aku tidak mempersalahkan itu. Atau, bisa jadi remaja itu memiliki cara tersendiri untuk memperlakukanku.3527Please respect copyright.PENANAyfOP5wUmQZ
3527Please respect copyright.PENANAnFcmFs2Tej
Dalam mobil kami saling melempar senyum satu sama lain. kemudian aku bersandar lagi di bahunya. Agaknya, bahunya adalah tempat ternyaman yang pernah kurasakan.3527Please respect copyright.PENANANOMAGZAOB4
3527Please respect copyright.PENANAlf4YMDcvlM
***3527Please respect copyright.PENANAgzc3dUka0a
3527Please respect copyright.PENANAnX7wvp0K06
Tiba di rumahnya, aku segera masuk. Fajar menarik ku masuk dalam kamarnya. Katanya, lebih aman di kamar. Maka, aku iyakan.3527Please respect copyright.PENANALGeflqqlQn
3527Please respect copyright.PENANAN0taQT1Z6W
Aku duduk di tepi ranjang sambil membentangkan pandangan ke penjuru ruang. Banyak stiker yang tertempel di balik pintu kamarnya. Di tembok tempat tidur, beberapa lukisan bertengger indah, salah satu yang kuketahui adalah lukisan Kahlil Gibran, seorang penyair terkenal kelahiran Lebanon. Di samping pintu, terdapat meja belajar dengan buku-buku yang tertumpuk.3527Please respect copyright.PENANA0f2eZBNlMs
3527Please respect copyright.PENANAvvWYKFM9QX
Fajar mulai mengendus leherku yang tertutup jilbab. Agaknya ia tak sabaran.3527Please respect copyright.PENANA4U1lPLxYDe
3527Please respect copyright.PENANAgKdinmWtw5
“Tan, buka dong, bajunya.” Katanya sambil meremas pahaku.3527Please respect copyright.PENANAJjOzGyFvDi
3527Please respect copyright.PENANAdW5HEE8hf7
Aku menelan ludah. “Janji, kan? gak sampe masuk?” kataku.3527Please respect copyright.PENANAugirzl3Fwe
3527Please respect copyright.PENANAe4pLwZcNHi
“Iya, tan,” sahutnya. “Kan daritadi udah Fajar bilang.”3527Please respect copyright.PENANACtlTKWJv8o
3527Please respect copyright.PENANAeWkCSj7Xqb
Aku beranjak bangkit, lalu melepaskan tasku dan menaruhnya di samping meja tempat tidur.3527Please respect copyright.PENANASSw3Z30BPf
3527Please respect copyright.PENANAYtkWD4zvVv
“Sini, Tan Fajar bantuin.” Fajar bangkit. “Angkat tangannya.”3527Please respect copyright.PENANAMU952o6zeI
3527Please respect copyright.PENANAPMFi9ePeyy
Aku menatapnya dengan ragu. Jujur saja, aku takut seandainya terbawa suasana. “Janji, kan? engga sampe masuk?” kataku lagi, memastikan.3527Please respect copyright.PENANA9sVJcBoqjG
3527Please respect copyright.PENANA4vhYtgqOiy
“Udah, angkat tangannya,” kata Fajar tidak sabaran.3527Please respect copyright.PENANAma2sUz3N4a
3527Please respect copyright.PENANAQyIFnr3vOH
Perlahan kuangkat kedua tanganku dan membiarkan Fajar menanggalkan gamisku. Sontak aku menutupi area dadaku yang terbalut bra hitam tanpa motif, serta selangkanganku dengan celana dalam bewarna merah muda.3527Please respect copyright.PENANAquydvPodpf
3527Please respect copyright.PENANAUWGnT5FhHV
Terlihat wajahnya terpukau ketika gamisku tertanggal. lekas aku duduk di tepi ranjang. Fajar mendekat. Aku menahan lengannya ketika ia hendak menanggalkan jilbabku.3527Please respect copyright.PENANAHOrZ9b3N8d
3527Please respect copyright.PENANAVMi5eN79OV
Fajar mengerti, kemudian ia duduk di sampingku.3527Please respect copyright.PENANA3B9bUVZezj
3527Please respect copyright.PENANAtemjdaT0Bg
“Jangan di tutupin, tan.”3527Please respect copyright.PENANAXqegR2TadS
3527Please respect copyright.PENANAy1XQWb14wD
“Malu,” kataku sambil menutupi area selangkanganku dan dadaku.3527Please respect copyright.PENANAscsgUd8LDu
3527Please respect copyright.PENANALw5GqLec4G
Perlahan ia menggeser tubuhku bersandar di dinding. Kemudian ia angkat tanganku kananku.3527Please respect copyright.PENANAqS5UvRNXtf
3527Please respect copyright.PENANAVcuS8RhLMP
“Ketek tante mulus banget,” pujinya.3527Please respect copyright.PENANAJH1cH0CdM5
3527Please respect copyright.PENANAGKfvOjzd51
Aku tidak menjawab.3527Please respect copyright.PENANAwOlY5OiFVT
3527Please respect copyright.PENANAYXRrPg25Qn
Fajar mulai menjilati ketiakku. Terasa lebih geli daripada biasanya. Aku memejamkan mata. Geli yang kurasakan berbeda, geli dengan kenikmatan yang tak bisa kurangkai dengan kata.3527Please respect copyright.PENANAzdag8UjqYJ
3527Please respect copyright.PENANA00I5xXYaZM
Pinggulku menggeliat, ke kanan, akibat rasa geli yang ia lancarkan. Tanpa rasa jijik, ludahnya bercampur dengan keringatku. Semakin gencar Fajar membasuh ketiakku. Sementara aku, semakin-semakin merasa nikmat.3527Please respect copyright.PENANAW3QNTIRt3e
3527Please respect copyright.PENANA5dqEStR8V6
“empshh…, Jar…, jangan…,” Aku menahan lengannya dengan tangan satunya. Tapi, jangkauanku tak cukup untuk mendorong tangannya.3527Please respect copyright.PENANABZyAtUNKh7
3527Please respect copyright.PENANANucvcf4ov6
“Empshhhh…Jar…,” aku melenguh merasakan jarinya menyentuh lembut kemaluanku dari balik celana dalam. Kini sentuhan itu semakin terasa. Aku terperanjat ketika kurasakan jemarinya mengelus kemaluanku dari dalam.3527Please respect copyright.PENANAQl6TAeceGg
3527Please respect copyright.PENANAkjBaP2gOj6
“Jar…, empshh…” Aku malah mendesah seakan menikmati sentuhannya di kemaluanku. Ia kemudian menyudahi aktivitas di ketiakku, sementara jemarinya bisa kurasakan masih gencar mencari lubang masuk kemaluanku.3527Please respect copyright.PENANACrVcGir5di
3527Please respect copyright.PENANADeEUE7wn9v
Aku menatapnya sambil menggelengkan kepala.3527Please respect copyright.PENANAzPXSU9w3am
3527Please respect copyright.PENANAPy4198dwBv
“Udah, nikmatin aja, Tan.” Fajar menarik braku ke bawah, membuat buah dadaku terpampang jelas di hadapannya.3527Please respect copyright.PENANAu5ftJhMAyS
3527Please respect copyright.PENANAgotdV2ZOlP
“Empshhh…, Ahhh…,” Bibirnya melumat pentilku, sementara tangan satunya meremas buah dadaku. Aku tidak bisa mengelak kalau aku juga menikmati.3527Please respect copyright.PENANA5hay05ng78
3527Please respect copyright.PENANA9PTVdQqgA8
Tiba-tiba pinggulku tersentak ke atas ketika kurasakan jarinya masuk dalam kemaluanku. “Aww…, keluarin…” Aku berkata dengan suara pelan, suaraku lebih terdengar seperti menahan desah.3527Please respect copyright.PENANAXEzUSD0dOU
3527Please respect copyright.PENANAkAGWjIO2mI
“Ahhh…, Jar…, udah, ya.” Terdengar suaraku memohon. Sebab bagaimanapun aku takut terlena akan kenikmatan yang ia berikan.3527Please respect copyright.PENANAh9RybnGgAf
3527Please respect copyright.PENANAO6zPETpHBp
“Memek tante udah becek, lho,” katanya dengan senyum nakal yang ia layangkan.3527Please respect copyright.PENANA1T1h73fPEb
3527Please respect copyright.PENANAfCZcOaEAcS
Dan baru kali ini aku mendengarnya berkata kotor. “Ih, mulutnya, Tante gak suka kamu ngomong kasar gitu,” kataku dengan nafas setengah-setengah.3527Please respect copyright.PENANAv4dyc1Pq5i
3527Please respect copyright.PENANA8taVJmzW3C
Fajar menghiraukan perkataanku, dan kembali melumat buah dadaku bergantian. Sementara tangannya sedari tadi masih gencar mengobrak-abrik kemaluanku.3527Please respect copyright.PENANAD4SIiuYCs5
3527Please respect copyright.PENANAu88YOyE4vW
“Ahhh…, Mpshhh…” Kali ini desahku terdengar luwes, tanpa penolakan. Lama-kelamaan-an aku malah membiarkannya menyentuh setiap jengkal tubuhku. Dan tanpa kusadari tanganku malah meremas pelan rambutnya.3527Please respect copyright.PENANAHRqOkN6gmU
3527Please respect copyright.PENANAtTwCKwsBVq
Fajar berpindah, kepalanya turun ke arah selangkanganku perlahan sambil lidahnya membasahi perutku. Sedangkan aku masih bersandar di tembok.3527Please respect copyright.PENANAKfTyrUCntu
3527Please respect copyright.PENANAB5eIaW3Amz
“Jar…, Jangan!” Aku menahan kedua tangannya ketika ia hendak menurunkan celana dalamku. “Kan janjinya Cuma nyusu. Gak lebih.”3527Please respect copyright.PENANAIJ6RWWY7OO
3527Please respect copyright.PENANA0davkm2LVt
“Tapi Fajar udah sange banget, tan.” Jawabnya.3527Please respect copyright.PENANAkW7XVr7NbF
3527Please respect copyright.PENANAdBMoTUMbwy
Aku tahu, terlihat dari wajahnya yang penuh akan nafsu. Tapi, mau bagaimanapun aku kekeuh terhadap pendirianku.3527Please respect copyright.PENANASQJkefnXdI
3527Please respect copyright.PENANAOk6BX0xBxY
Kemudian aku terpikir sesuatu. “Tante kocokin, mau?” tanyaku. Mungkin dengan begitu, nafsunya bisa terlampiaskan.3527Please respect copyright.PENANA5loMaN2YXL
3527Please respect copyright.PENANAE6MpsvlbrN
Fajar terlihat berfikir, kemudian ia mengangguk. Aku bergeser ke tepi ranjang, duduk di sampingnya.3527Please respect copyright.PENANAQrw7xrv3c8
3527Please respect copyright.PENANAxG6bRJ1Rhj
“Bukain celananya, tan.” Suruhnya.3527Please respect copyright.PENANAlwZVzTwAad
3527Please respect copyright.PENANAhIXbjAjAn3
Aku beranjak bangkit dan bersimpuh di depan selangkangannya. Fajar berdiri. Jemariku membuka kancing celananya terlebih dahulu, perlahan kutarik ke bawah celananya.3527Please respect copyright.PENANADgECyDXvaz
3527Please respect copyright.PENANA7nmfVtc55c
Degup jantung berdetak kencang ketika dengan kulihat tonjolan kemaluannya yang terbungkus celana dalam bewarna abu-abu. Aku menelan ludah sejenak, membayangkan kemaluannya sebesar apa.3527Please respect copyright.PENANATmsTalHScB
3527Please respect copyright.PENANAv6lN5NiZVT
Perlahan, ku arahkan kedua tanganku menuju pinggangnya. Dalam satu tarikan pelan, kemaluannya menyembul keluar. Bulu-bulu tepis di kemaluannya mencipta desir hangat. Ukurannya lumayan besar, atau bisa dikatakan besar.3527Please respect copyright.PENANAZ2QEipEwAd
3527Please respect copyright.PENANAUDUFIOQs8R
Kemudian ia menampar wajahku dengan kemaluannya. Aku malah membiarkannya, membiarkan penghinaan yang ia layangkan. Mendadak, ku dorong kuat pahanya ketika penisnya mencoba masuk dalam mulutku.3527Please respect copyright.PENANAQNZYtcdUQB
3527Please respect copyright.PENANAF3FKispNaz
Fajar terhempas duduk di tepi ranjang dengan keheranan.3527Please respect copyright.PENANAnDAtYprT2h
3527Please respect copyright.PENANAiA4auSNfW8
“Tante bilang cuma pake tangan, bukan pake mulut!” kataku galak. Lagian, seumur-umur, aku tak pernah memasukan kemaluan suamiku ke dalam mulutku. Sebab bagaimanapun juga, itu menjijikan.3527Please respect copyright.PENANAFRYUnh6cQB
3527Please respect copyright.PENANAZU8115YuhA
Aku segera bangkit dan duduk di sampingnya. Fajar mengarahkan tanganku menuju penisnya. Kugengganm penisnya. Permukaan kemaluannya terasa kasar, bulu-bulunya bisa kurasakan menyentuh tanganku. Agak pelan, tanganku turun-naik.3527Please respect copyright.PENANAVzVjuT8Kgb
3527Please respect copyright.PENANAYvRpORUIuh
Aku melirik Fajar sekilas, ia tampak menikmati. Entah kenapa, aku senang mengetahui kalau ia menikmati permainan tanganku. Sementara tangannya meremas buah dadaku.3527Please respect copyright.PENANAwAp7ZMainA
3527Please respect copyright.PENANAFMF8bi2DhP
Terdengar suara Fajar meringis. “Sakit…, tan,” katanya.3527Please respect copyright.PENANAQeIG1EwoOK
3527Please respect copyright.PENANAueZgrrk5lb
Aku menatapnya bingung. Lalu, aku menyadari sesuatu, bahwa aku tidak menggunakan pelumas.3527Please respect copyright.PENANAAWepiFOSVC
3527Please respect copyright.PENANAPS4hsNvSeY
“Baby oil ada?” tanyaku dengan kelima jari yang masih melingkar di penisnya.3527Please respect copyright.PENANASPoefaV0LI
3527Please respect copyright.PENANA34wxvWWih6
Fajar menggeleng. “Pake air ludah aja.”3527Please respect copyright.PENANA8q94EkKnaH
3527Please respect copyright.PENANATs2sa4FPqS
“engga, Jorok!”3527Please respect copyright.PENANAlR5C3x2zm9
3527Please respect copyright.PENANAjzSe9k99dK
Mau tak mau, Fajar beranjak bangkit keluar setengah telanjang, Tak lama kemudian ia datang dengan minyak goreng sachet.3527Please respect copyright.PENANAxEX38NrvGd
3527Please respect copyright.PENANALGvmocsH8I
“Kunci pintunya.” Kataku.3527Please respect copyright.PENANAUbDGbjjqSn
3527Please respect copyright.PENANAR4e962zyhb
Fajar terdengar mendengus, lalu mengunci pintu. Kemudian ia menyodorkan minyak itu kepadaku. Kuteteskan minyak di telapak tanganku. Lalu ku oleskan perlahan di batang kemaluannya. Kini, terasa lebih lembut. Perlahan, kulanjutkan kocokan yang sempat terhenti.3527Please respect copyright.PENANAXas96FVUwy
3527Please respect copyright.PENANAFPwZqqzJpx
Nafas Fajar terlihat memburu. Nampaknya, ia sungguh menikmati. Sementara tanganku terasa licin.3527Please respect copyright.PENANA2LvkDpMN9K
3527Please respect copyright.PENANAlskiVBMZc7
Kurasakan kembali telapak tangannya menyusup melewati celana dalamku. Kali ini kubiarkan. Bersamaan dengan tanganku yang terus mengocok penisnya, Fajar juga melakukan hal yang sama. Satu jarinya masuk dalam kemaluanku.3527Please respect copyright.PENANAhLMM68COSg
3527Please respect copyright.PENANAKCX3P7DZb2
“Empshhh…huftt,” aku melenguh agak tertahan. Pinggulku sedikit meliuk kanan-kiri, mengikut irama jarinya.3527Please respect copyright.PENANACzkLunzQ6C
3527Please respect copyright.PENANAUfsOGsak4U
“Gimana, tan, enak?” tanyanya.3527Please respect copyright.PENANACGaqyBb8iE
3527Please respect copyright.PENANAWLN0mWmQmY
Aku mengangguk pelan. “Kamu gimana?” tanyaku agak malu.3527Please respect copyright.PENANApGenN7qbiu
3527Please respect copyright.PENANANro1ewyxXg
“Tangan tante jos banget.” Suaranya terdengar riang.3527Please respect copyright.PENANAtgUeM266tl
3527Please respect copyright.PENANA92PPXD5xoR
Aku malah bangga mendengar pernyataannya barusan. Lima menit berlalu. Tapi, tak kunjung kulihat ia akan mencapai orgasme.3527Please respect copyright.PENANA08UqF0YRrb
3527Please respect copyright.PENANAJdr1yoYvLs
“Masih lama gak?” tanyaku.3527Please respect copyright.PENANA9A2spOcsMB
3527Please respect copyright.PENANA25gZ0H2a1Z
“Awww….” Fajar malah menjawab pertanyaan ku dengan mendorong jarinya masuk lebih dalam. sontak membuatku memekik pelan. “Ih, Fajar!” Aku berkata dengan suara manja.3527Please respect copyright.PENANAH4ofcfWQ3A
3527Please respect copyright.PENANAaEzWhzY1ih
Fajar malah terkekeh. “Kalau mau cepet, sepongin, tan.”3527Please respect copyright.PENANATJQyl6ZzpU
3527Please respect copyright.PENANA61w1IqYSsC
Dengan cepat aku menggelengkan kepala. Menolak.3527Please respect copyright.PENANA1JMloK2TXR
3527Please respect copyright.PENANAsKAUvxL731
“Kalau gitu bisa sampe satu jam tante ngocokin kontol Fajar.”3527Please respect copyright.PENANA3AGuLlD3G6
3527Please respect copyright.PENANAasY1ocb5Bp
Sontak kupukul pahanya. “Jangan ngomong Jorok!”3527Please respect copyright.PENANAKykTGRqEfI
3527Please respect copyright.PENANAXSASt9y9M5
“Empshhh…,” Fajar menekan jarinya agak dalam. Membuatku mengerang tertahan. “Keluarin, Gak!” Kataku, garang.3527Please respect copyright.PENANAJqSY8MWrpW
3527Please respect copyright.PENANAOOcL2J7sUF
“Dasar tukang marah.” Fajar menarik keluar jarinya dari kemaluanku. Sekarang aku bisa fokus mengocok penisnya.3527Please respect copyright.PENANAITO8H3gYI8
3527Please respect copyright.PENANAlolxF2hBUg
Sepuluh menit berlalu. Tak kunjung juga ia menampakkan tanda-tanda akan orgasme.3527Please respect copyright.PENANAVoSMx6szL0
3527Please respect copyright.PENANAeKbBkFcKZH
Aku menghela nafas cukup dalam. “Jar, tante capek, lho.”3527Please respect copyright.PENANA2gVOSaTexg
3527Please respect copyright.PENANA9lbnu26JnD
“Kan, udah Fajar bilang, Kalau Cuma pake tangan, bisa satu jam baru keluar.”3527Please respect copyright.PENANA9fqgzA8ytX
3527Please respect copyright.PENANAcXrw4z8Zob
Aku mendengus kesal. Sudah berapa kali aku melumuri tanganku dengan minyak. Tapi, tak kunjung juga kemaluannya mengeluarkan cairan putih nan kental. Kemudian aku berhenti sejenak, merehatkan tanganku yang terasa pegal.3527Please respect copyright.PENANAM0Lo3Hobo0
3527Please respect copyright.PENANANdfeIDcCNo
“Gimana kalau kontol Fajar dikocok di tengah-tengah susu tante.” Fajar meremas pelan buah dadaku sambil tersenyum nakal.3527Please respect copyright.PENANAsze19LD657
3527Please respect copyright.PENANAlM5yKKvNWS
Reflek kupukul bahunya untuk yang kedua kalinya, cukup keras. “Udah tante bilangin, jangan ngomong jorok!”3527Please respect copyright.PENANAf3eJgEAZHK
3527Please respect copyright.PENANAxTvjVc9OpI
“Mau gak, tan?” alisnya sedikit terangkat.3527Please respect copyright.PENANAGXFS6Hj36y
3527Please respect copyright.PENANADQnOMfmwfH
“Gak!” jawabku ketus.3527Please respect copyright.PENANAPIZuIlB9zK
3527Please respect copyright.PENANARNxEAbu0hD
Fajar meraih kembali tanganku menuju penisnya. Belum ada satu menit beristirahat dan kini aku harus harus mengocok kembali penisnya.3527Please respect copyright.PENANAJkJpqh1iGA
3527Please respect copyright.PENANAv6YaOO0O7E
“yaudah, kalau Tante mau capek,” katanya. “Kocokin lagi.”3527Please respect copyright.PENANAKe0Ld41h0j
3527Please respect copyright.PENANAjuuvthNntg
Aku mendengus dan kembali mengocok penisnya. Terhitung 15 menit aku mengocok kemaluannya. Dan pada akhirnya aku menyerah. “Yaudah boleh. Tapi awas aja kalau sampe masuk!” suaraku terdengar sedikit mengancam.3527Please respect copyright.PENANAnLbJI1DAIk
3527Please respect copyright.PENANAjMcigmKZBZ
Fajar terlihat riang. Perlahan ia rebahkan tubuhku di ranjang. ku sandarkan kepalaku di bantal. Ia beranjak naik di atas ranjang. kemudian berjongkok di kedua buah dadaku. Kini, penisnya tampak jelas di wajahku. Tangannya meremas buah dadaku terlebih dahulu.3527Please respect copyright.PENANAuYBAg8j1Lp
3527Please respect copyright.PENANA3u4h3DXEsP
“Udah, ih, cepetan!” kataku, memalingkan wajah, sebab penisnya terlalu dengan dengan wajahku.3527Please respect copyright.PENANAUm5djtNWIp
3527Please respect copyright.PENANAwiw1qN2p53
Kemudian ia meletakan penisnya di tengah buah dadaku. kedua buah dadaku ia hempit di antara kemaluannya. Perlahan pinggulnya maju mundur. Bisa kurasakan penisnya bergesekan dengan buah dadaku. Entah kenapa, ada rangsangan sendiri yang kurasakan. Apalagi ketika menatap penisnya yang menegang. Perlahan kurasakan kemaluanku semakin terasa lembab, seperti embun pagi yang menyelinap melewati kaca jendela.3527Please respect copyright.PENANA57Y6kGUSUv
3527Please respect copyright.PENANAebQGdmxnld
Fajar terus memaju-mundurkan pinggulnya. Matanya terpejam, kedua tangannya menekan buah dadaku. Aku memandang penisnya yang terhimpit di antara kedua buah dadaku. Mendadak tubuhku terasa bergetar dan tersengat ketika semakin lama kuperhatikan penisnya. Terlihat pucuk penisnya mengeluarkan cairan bening, seperti anak bayi yang ngeces.3527Please respect copyright.PENANA6oA0pTdsw1
3527Please respect copyright.PENANApSIl97lb2U
“Gila…, susu tante enak banget!” Suara Fajar terdengar menahan desah. Dahinya banjir akan keringat. Kedua tangannya semakin erat menekan buah dadaku.3527Please respect copyright.PENANAN22BgtH26K
3527Please respect copyright.PENANArqiLwvEFHq
“Kalau mau keluar bilang,” kataku. “Awas aja kena muka tante.”3527Please respect copyright.PENANAeNDnEDFmjN
3527Please respect copyright.PENANAj5Wv4NwBiZ
Mendadak Fajar berhenti. Ia kemudian menanggalkan bajunya, lalu menarik keluar penisnya dari himpitan buah dadaku. Aku melihatnya terheran. Ia malah beranjak mundur. Sepersekian detik kemudian, ia melorotkan celana dalamku. Lalu membentangkan kedua kakiku lebar. Sontak, aku mencoba bangkit.3527Please respect copyright.PENANAMcT6Tcex4X
3527Please respect copyright.PENANA8lU04sBb1n
“Empshh…, Jar…, jangan.” tubuh kembali terhempas ke ranjang.3527Please respect copyright.PENANAzdpWZ8hAL0
3527Please respect copyright.PENANAHQnI3WlWcd
Aku merasakan kemaluanku dijilati oleh lidahnya. Tubuhku merinding, desir nikmat kurasakan berkali-kali lipat. Dimas, suamiku, tak pernah menjilati vaginaku. Dan Fajar melakukannya. Memberiku suatu nikmat yang belum pernah kurasakan sejak awal pernikahan. Aku memejamkan mata, pinggulku meliuk-liuk akibat lidahnya.3527Please respect copyright.PENANAWjgbihzVkN
3527Please respect copyright.PENANAh8ZGvWYMCw
“Ahhh…, Empsshhh….” Tidak ada lagi penolakan dariku. Aku malah semakin menikmati permainan lidahnya. “Empshh… ahhh…berhenti…, Jar” Aku mencoba bangkit kembali, Reflek ia mendorong perutku yang membuatku kembali terbaring.3527Please respect copyright.PENANAQvtQge22or
3527Please respect copyright.PENANAzXxNNCyG2l
Permainan lidahnya semakin membuatku merintih nikmat. Kepalaku menggeleng kanan-kiri. Pentilku terasa mengeras, keringat-keringat mulai membanjiri tubuhku. Aku meremas sprei dengan kuat. Kemudian kurasakan lidahnya berhenti. Aku mendongak ke bawah. Terlihat Fajar bangkit dan mengangkat kedua kakiku.3527Please respect copyright.PENANA44CWiA7Ahq
3527Please respect copyright.PENANAIvaQB5H0lQ
“Jar…, please…, jangan!” Aku merapatkan kedua kakiku, mencegah penisnya agar tidak masuk. Tapi, Fajar tidak kehilangan ide. Ia mendekat dan mencumbu bibirku.3527Please respect copyright.PENANAM9E07IXP4N
3527Please respect copyright.PENANA2P4WyePuBF
Aku malah membalas cumbuannya. Gairahku tidak tertahan. Fajar beranjak ke arah ketiakku. Tanganku ia angkat, dan ia jilati. Aku mengerang menahan geli sekaligus nikmat. Tangan satunya mengobrak-abrik kemaluanku.3527Please respect copyright.PENANAcu5WDqiYdq
3527Please respect copyright.PENANAkwsO4SiHZ5
“Empshhh…Jar….,” tidak ada penolakan dariku. Hanya lenguhan, desahan, erangan yang kulontarkan.3527Please respect copyright.PENANAupPO362xW3
3527Please respect copyright.PENANAmvysh8hoRR
Melihatku yang tak lagi melawan, Fajar kembali mengangkat kedua kakiku. Aku tidak bisa mencegahnya lagi. Tenagaku tak cukup kuat. Kenikmatan yang kurasakan terlalu nikmat.3527Please respect copyright.PENANAAc8Txgxr4u
3527Please respect copyright.PENANA90o73TpgR3
Nafasku tercekat, jantungku memompa darah begitu cepat, cengkraman tanganku pada sprei semakin menguat. Bersamaan dengan itu, kurasakan ada sebuah benda yang mencoba masuk dalam kemaluanku. Aku menggigit bibir, memalingkan wajah, sedikit meringis.3527Please respect copyright.PENANAhRQoXUb5Xn
3527Please respect copyright.PENANAcVVb2mP72R
“Empshh…, Ahhhh…,” desahku pecah seketika.
3527Please respect copyright.PENANANT8troNXba
Bersambung
3527Please respect copyright.PENANAxydLxErmSS
3527Please respect copyright.PENANAYw3nzuEgT2
3527Please respect copyright.PENANANtZBVAa6UE