
#6 Rasa baru
1649Please respect copyright.PENANAIgftwW3HOy
“Ahhhh…, Pelan-pelan…,” Aku meringis kecil ketika kurasakan penisnya mulai masuk. Tak bisa kubayangkan, bawah kini aku telah sah disetubuhi olehnya.1649Please respect copyright.PENANAuQ00Jkwd92
1649Please respect copyright.PENANAX5cXXKLji6
“Kalau sakit, bilang, ya, tan.” Fajar mengeluarkan penisnya, lalu ia meludahkan tangannya, dan liur itu ia oles ke penisnya. Ia meraih kedua tanganku dan menempatkannya di kedua kakiku.1649Please respect copyright.PENANA8Q8PDPbtth
1649Please respect copyright.PENANAnDUtwmrwRO
“Tahan tan,” suruhnya. Bagai tersihir aku mengikuti perintahnya. Aku menarik kakiku dan menahannya. Kini hilanglah sudah martabatku sebagai istri sekaligus ibu.1649Please respect copyright.PENANAlw8rTpXVWp
1649Please respect copyright.PENANASaMdChKVmT
“Jar…Ahhhh…” Aku mendesah tak tertahan ketika penisnya mulai masuk kembali. Aku mengigit bibir. Menahan nikmat.1649Please respect copyright.PENANAxUsVPvj8fO
1649Please respect copyright.PENANAPVse9FROUh
Terdengar bisiknya di telingaku. “Makasih, tan.”1649Please respect copyright.PENANAZqUXMgktbB
1649Please respect copyright.PENANASdunXnLv0D
Aku tidak menjawab.1649Please respect copyright.PENANAvR9pGu3guT
1649Please respect copyright.PENANAgfUH1gTMtk
Perlahan penisnya mulai masuk lebih dalam. Tidak ada rasa sakit yang kurasakan, melainkan kenikmatan penuh.1649Please respect copyright.PENANA13eTr6aMpb
1649Please respect copyright.PENANA0hul3OxaoQ
“Ahhhh…empshhhh…,” Aku mendesah lagi ketika penisnya penuh dalam kemaluanku. Aku menggeleng kanan-kiri, menahan rasa nikmat yang luar biasa.1649Please respect copyright.PENANAEOnBnLbgeW
1649Please respect copyright.PENANAV6RdSBbIQY
Fajar memaju-mundur-kan penisnya perlahan. Tangannya meremas buah dadaku, dan sesekali memelintir putingku. Sementara tangannya yang satu bertengger di puncak kepalaku yang terbalut jilbab.1649Please respect copyright.PENANAfY49aXzlXA
1649Please respect copyright.PENANAOU5yCnKRtF
Seketika pinggulku terdorong sebab hentakan dar ipenisnya.1649Please respect copyright.PENANAm4h8vvX1Bj
1649Please respect copyright.PENANAUjiCzaxad7
“Enak…tan, hah?” Fajar berkata dengan suara memburu.1649Please respect copyright.PENANALczF9RPkov
1649Please respect copyright.PENANAWql4fsiQpu
“Empshh…, enak…, Jar,” jawabku terbawa nafsu.1649Please respect copyright.PENANAtcqf7d7E3r
1649Please respect copyright.PENANAEkoC5Fj3kz
Fajar mempercepat temponya. Tangan kananku hengkar dari kaki, ia tarik ke atas, dan ia jilati ketiakku.1649Please respect copyright.PENANA88tFwu5FDK
1649Please respect copyright.PENANAv9n6axm4Nu
“Ahhh…., geli…, Jar…” Nafasku memburu, bibirku bergetar, wajahku meringis nikmat. Bisa kurasakan penisnya menyatu dalam tubuhku. Aku tidak menyangka, bahwa aku akan berakhir disetubuhi oleh sahabat anakku sendiri.1649Please respect copyright.PENANA61T5FRiUD9
1649Please respect copyright.PENANAjnLWB2tB6K
Penisnya terus menusuk kemaluanku. Kami saling bercumbu dan bertukar ludah. Sapuan lidahnya kubalas. Lepas dari cumbuan, ia membanjiri kedua buah dadaku dengan ludahnya. Sesekali ia gigit kecil putingku. Membuat tubuhku mengelinjang.1649Please respect copyright.PENANAW77QI7760Q
1649Please respect copyright.PENANARQtdUBtrQU
“Gimana, tan? Enak gak dientot?” tanyanya dengan kalimat vulgar.1649Please respect copyright.PENANAQw8AYEFuYT
1649Please respect copyright.PENANAVKTPtd7KT3
Aku terbawa suasana, dan menjawab, “Enak…”1649Please respect copyright.PENANAwsa7B0l5ny
1649Please respect copyright.PENANAXgsTbVxnNZ
Fajar semakin gencar menghujani kemaluanku. Aku memeluk tubuhnya dengan erat, menikmati setiap sentakan yang ia layangkan. Sungguh, dalam dosa ini, kurasakan kenikmatan duniawi. Bukannya malah menolak, malah sebaliknya. racau-racau terus keluar dari mulutku.1649Please respect copyright.PENANAnCei6rt0ic
1649Please respect copyright.PENANAiVXJ3yzzuf
“Memek tante enak banget.” Giliran Fajar yang meracau tidak jelas. “Sempit banget, tan!”1649Please respect copyright.PENANA97rr0QFHeo
1649Please respect copyright.PENANAOBdagK3IJ0
Aku malah terangsang mendengar ucapan vulgarnya. Lama-lama kelamaan kurasakan kenikmatan yang ingin tersalurkan. Sebuah puncak dari bersetubuh. Dan aku bisa merasakan bahwa Fajar merasakan hal yang sama.1649Please respect copyright.PENANAfUumxd8tXv
1649Please respect copyright.PENANABT4PdamYHw
Dalam satu sentakan kuat, aku berkata dengan desah yang melingking, “Empshhh…, tante keluar…”1649Please respect copyright.PENANAJfJfi7NLul
1649Please respect copyright.PENANAIwGB0AhBRP
Fajar berbisik di telingaku. “Fajar keluarin di dalam, tan.”1649Please respect copyright.PENANAmxzrpNee7o
1649Please respect copyright.PENANALdT22tTcab
Pupil membesar, dengan sekuat tenaga, aku dorong tubuhnya. Tapi, aku tak cukup kuat untuk membuat penisnya keluar dari dalam kemaluanku. Sementara itu, Fajar semakin erat memelukku.1649Please respect copyright.PENANAc7BzhmRvH5
1649Please respect copyright.PENANA6vFEVAbUDp
“Tan…, Fajar keluar!!” Dia mengerang keras.1649Please respect copyright.PENANAjg615TrH8u
1649Please respect copyright.PENANA0Yu2CH5OXz
Pun aku, tubuhku mengelinjang, mataku terangkat ke atas. Deruh nafasku memburu. Kupeluk erat tubuhnya dalam dekapku. Fajar berbisik, “Makasih, tan.”1649Please respect copyright.PENANA1dKF86Bg3x
1649Please respect copyright.PENANAPTtAlTZnwo
Aku menatap langit-langit kamar. Berharap bahwa spermanya gagal untuk membuahiku.1649Please respect copyright.PENANAPOWZeUb997
1649Please respect copyright.PENANAHeFQl1Ibbx
***1649Please respect copyright.PENANAdUtwoFexbV
1649Please respect copyright.PENANA0MD82CbrZx
Aku bersandar di ranjang dengan tatapan kosong. Sementara Fajar mengelus puncak kepalaku sedari tadi. Ia terus berusaha menenangkanku, bahwa tidak mungkin aku akan hamil dalam satu kali persetubuhan.1649Please respect copyright.PENANAhrsOwMaLtU
1649Please respect copyright.PENANA8yPmwZmBvz
Aku masih dalam keadaan setengah telanjang, dengan bra dan hijab yang tak pernah terlepas sedari awal kami bersetubuh.1649Please respect copyright.PENANAJGrJif5Ifa
1649Please respect copyright.PENANAPRhPAv7QuV
“Tan…, Fajar janji bakal tanggung jawab kalau tante hamil,” Kata Fajar sambil jemarinya mengelus pipiku.1649Please respect copyright.PENANAmkUjYNIijR
1649Please respect copyright.PENANAOhJRyiZ8cI
Aku mendengus kesal. “Tante udah punya keluarga Fajar! Kamu malah seenaknya keluarin di dalam. Dan kamu juga ngelagar janji kamu! udah tante bilang, kan, jangan sampe masuk!” Aku berkata dengan nada penuh tekanan.1649Please respect copyright.PENANAdWRXchj4KJ
1649Please respect copyright.PENANAFQqwQm1KyU
Fajar tidak menjawab. Melainkan ia rengkuh kepalaku agar besandar di bahunya. Amarahku seketika mereda.1649Please respect copyright.PENANASGspEnyszH
1649Please respect copyright.PENANAK35olqs2M6
“Udah, tan…, Tenang, ya…,” katanya lembut.1649Please respect copyright.PENANACBNmJDXfod
1649Please respect copyright.PENANAWmq9B2dmQ9
Entah kenapa aku luluh seketika. Belain tangannya di hijabku, membuatku merasakan kenyamanan.1649Please respect copyright.PENANATrQtGPoAlo
1649Please respect copyright.PENANA7QHMiOCACD
“Tante takut, Jar…,” Aku berkata lirih. “Tante belum siap sebenarnya.”1649Please respect copyright.PENANALkjBxPZk81
1649Please respect copyright.PENANAyuWVJkrYjL
Fajar menarik kedua bahuku menghadapnya. “Percaya sama Fajar, oke?” dia menatapku dalam.1649Please respect copyright.PENANAikqcp8agph
1649Please respect copyright.PENANAna5fwbOcbX
Aku hanya bisa mengganguk pelan, lalu ku tenggelamkan kepalaku dalam dadanya. Kupeluk tubuhnya dengan erat.1649Please respect copyright.PENANARYZ7ukfX6W
1649Please respect copyright.PENANAFewKP1nYtM
Tak lama kemudian, kami saling berpakain dan beranjak menuju teras.1649Please respect copyright.PENANAlR18AS6qlx
1649Please respect copyright.PENANACpToVgamZZ
Aku menatap halaman dengan tatapan kosong. Entah kenapa, persetubuhan tadi, membuat pikiranku kacau. Terlebih apa yang dilakukan Fajar kepadaku. Fajar yang di sampingku malah terlihat santai. Ia seakan tidak peduli apabila aku hamil dan mengandung anaknya.1649Please respect copyright.PENANAlVdtQzOide
1649Please respect copyright.PENANAYA5t3YHfAS
“Jar…, tadi yang terakhir kali, ya,” kataku, datar.1649Please respect copyright.PENANAkY8YMcoiCT
1649Please respect copyright.PENANAax29AwWXSR
“Engga. Fajar masih pengen ngentotin tante.”1649Please respect copyright.PENANAd4nZLpNvCg
1649Please respect copyright.PENANA4j0KpuYTVi
“Bisa gak sih, kamu gak ngomong kotor kaya gitu?” Terdengar suaraku meninggi. Aku emosi terhadap perkataannya yang seakan menghinaku. Walaupun kutau kami memang sudah bercinta.1649Please respect copyright.PENANAO4wP4I4puQ
1649Please respect copyright.PENANAbhjvnpqKT0
Terdengar helaan nafasnya, berat. “Tan…, Fajar cinta sama tante,” katanya, lirih.1649Please respect copyright.PENANA3ZXQEqITtw
1649Please respect copyright.PENANAzv5QIfP9UC
“Cinta atau nafsu?” aku meringis kecil. “Atau, kamu palingan Cuma pengen nikmatin tante, terus kamu buang? Gitu?” Mataku memanas, pandanganku berkaca-kaca.1649Please respect copyright.PENANAyAAeVRgYt6
1649Please respect copyright.PENANAhLp4kXVoXN
Fajar malah menarik tubuhku menghambur padanya. Aku menangis seketika, kutenggelamkan kepalaku di dadanya. Aku merasakan elusan mesra di punggungku. Lagi dan lagi, ia mampu membuatku luluh atas sikapnya yang romantis.1649Please respect copyright.PENANAxRB8XYlxrQ
1649Please respect copyright.PENANAZoYPi0z7V1
“Fajar cinta sama tante,” bisiknya. “Bukan sekedar mau nikmatin tante doang.”1649Please respect copyright.PENANALeWnxNcRxa
1649Please respect copyright.PENANAg1PcObqfc1
Dalam dekapnya, aku merasakan ketulusan yang menjalar pada suaranya. Aku merasakan kehangatan yang ia berikan. Dan, entah kenapa, aku tidak menyesal disetubuhi olehnya.1649Please respect copyright.PENANAyLuklUvJom
1649Please respect copyright.PENANAHkqIy4dT3o
Kuseka tangisku, dan kemudian menatapnya. “Jar, tante mau pulang.” Terdengar suaraku sedikit parau. Fajar mengganguk. Ia kecup bibirku, pipiku, keningku, bergantian. Kemudian ia beranjak bangkit, pun aku.1649Please respect copyright.PENANAkcDowdr3y2
1649Please respect copyright.PENANAiIFIP0rvYq
Fajar mengulurkan tangan sambil tersenyum. Aku mengulum senyum dan menyambar uluran tangannya. Kami melangkah bergandengan menuju mobil. Fajar membukakan pintu mobil dan menyuruhku masuk terlebih dahulu, Aku beranjak masuk. Di susul olehnya.1649Please respect copyright.PENANA67BeKydbWd
1649Please respect copyright.PENANAr4ESsTCkfl
Dalam mobil Fajar memandangiku. Aku menatapnya bingung. “Kenapa?”1649Please respect copyright.PENANAhihgNVE2Hm
1649Please respect copyright.PENANA8RK01siGfv
Fajar memalingkan wajah, lalu menunjuk pipinya dengan jari telunjuk. Aku menghela nafas, kemudian kudekatkan wajahku dan kukecup pipinya.1649Please respect copyright.PENANAL6q12zBWYw
1649Please respect copyright.PENANANA972hFlS7
“Udah, yuk. Pulang,” kataku.1649Please respect copyright.PENANAip3PER700e
1649Please respect copyright.PENANAp8uPACuWXz
Fajar mengganguk, lalu terdengar bunyi mobil menyala. Aku meliriknya sekilas. Remaja itu, sungguh berhasil membuatku jatuh cinta. Seumur hidup, tak pernah kubayangkan bahwa aku akan disetubuhi oleh pria lain selain suamiku. Sungguh, terkadang, apa yang kita bayangkan tidak sesuai dengan yang akan terjadi.1649Please respect copyright.PENANAUJD22SYi3H
1649Please respect copyright.PENANAAk5WOIOJeY
***1649Please respect copyright.PENANASz4dGM61TZ
1649Please respect copyright.PENANANtgifXnywI
Air-air mengalir di setiap lekuk tubuhku. Aku memejamkan mata, menikmati setiap tetes air yang membelai mesra wajahku. Tak lupa kusabuni setiap inci tubuhku, mulai dari ketiak, leherku yang tampak memerah, dan area selangkangan.1649Please respect copyright.PENANA3tsg6R5Vm6
1649Please respect copyright.PENANA56Efs0lc7F
Setelah itu, Ku raih handuk di gantungan samping pintu. Ketepuk-tepuk rambutku pelan, lalu kukeringkan anggota tubuhku. Lalu, ku belit handuk ditubuhku.1649Please respect copyright.PENANA4XUPFU8vPN
1649Please respect copyright.PENANA86L7n4MQde
Suara Fajar terdengar di meja makan. Ku raih gagang pintu dan kubuka. Fajar tersenyum ke arahku.1649Please respect copyright.PENANAImpRY6GoNj
1649Please respect copyright.PENANArd755NRlVN
“Sexy, banget, tan,” katanya sambil memandangi tubuhku yang terbelit handuk.1649Please respect copyright.PENANAsuZlftepk6
1649Please respect copyright.PENANAL1R9otufqu
Aku buru-buru melangkah menuju kamarku, wanti-wanti sekiranya ia kembali menyetubuhiku. Tiba-tiba langkahku terhenti. Ia berdiri di hadapanku.1649Please respect copyright.PENANAIxhJPWUZw0
1649Please respect copyright.PENANAqCaGWND3Qe
Aku mendongak, menatapnya. “Minggir, gak!” kataku, galak.1649Please respect copyright.PENANA6xAjDpCseP
1649Please respect copyright.PENANALyKPmyaN9X
“Galak banget,” katanya sambil melangkah dan duduk kembali di meja makan.1649Please respect copyright.PENANA6cQ8rhKbNl
1649Please respect copyright.PENANAoLWVeAJ9hf
Aku melanjutkan langkahku yang sempat terhenti. Tiba di kamar, aku lekas mengenakan pakaian. Aku menggenakan daster bermotif bunga, dan jilbab bewarna coklat.1649Please respect copyright.PENANAjfbCBBteUo
1649Please respect copyright.PENANANYR3jIW8GJ
“Kamu laper gak?” tanyaku menghampiri Fajar dan duduk di hadapannya. “Mau makan?”1649Please respect copyright.PENANARxHkaSTblf
1649Please respect copyright.PENANAvZZMkoMuMC
“Engga, Tan.” jawabnya. Ia mengedipkan sebelah mata. “Maunya, makan tante.”1649Please respect copyright.PENANAUFIrPYdvM7
1649Please respect copyright.PENANAjlcrjCcBig
Aku menghela nafas. Remaja itu, sering kali menggodaku. Aku beranjak berdiri. Ku ambil dua gelas, hendak membuat kopi untuknya dan untukku. Terdengar langkahnya mendekat.1649Please respect copyright.PENANAmdTCspAYzn
1649Please respect copyright.PENANAd0yTZrjsxv
“Fajar aja yang bikin, tan,” bisiknya, memelukku dari belakang. “Tante tunggu di ruang tamu aja.” Ia mengecup mesra pipiku.1649Please respect copyright.PENANAgX1433FFLF
1649Please respect copyright.PENANAtl9pNFFHDw
Aku bisa merasakan tonjolan kemalunnya yang menekan pantatku. Tapi, kubiarkan saja.1649Please respect copyright.PENANA7Wh79Z7AKr
1649Please respect copyright.PENANArE96NcuaLg
“Tante, aja, Jar,” kataku.1649Please respect copyright.PENANAQ1Z319yP0J
1649Please respect copyright.PENANAFX8ssZsdp9
Fajar membalik tubuhku menghadapnya. Ia kecup bibirku mesra. Aku memejamkan mata.1649Please respect copyright.PENANAD6HKnxUkkh
1649Please respect copyright.PENANAGOpE0IfPOc
“Fajar aja,” katanya. Aku mengganguk. Membiarkannya mengambil alih.1649Please respect copyright.PENANAljw3RWNlL9
1649Please respect copyright.PENANAnBtzEIQoZp
Entah kenapa, caranya memperlakukanku, membuat perasaanku mekar. Remaja itu, sungguh piawai menata sebuah hati. Lambat laun, aku semakin terbiasa akan perlakuannya.1649Please respect copyright.PENANAkSO8K6sQm4
1649Please respect copyright.PENANAf456L4633N
Tidak lama kemudian. Ia tiba dengan nampan berisi dua gelas kopi. Ia letakan dua kopi itu di meja, dan duduk di sampingku. Tangannya melikir di leherku, ia kecup kembali pipiku. Aku malah merona. Padahal, kecupan itu sudah sering ia layangkan.1649Please respect copyright.PENANAp9HlZSX7P6
1649Please respect copyright.PENANAqVLY8Y1Zt4
“Boleh tidur bareng, tan?” tanyanya. “Please boleh, ya? Fajar janji engga bakal macem-macem.”1649Please respect copyright.PENANAqW3894bvfb
1649Please respect copyright.PENANA97uGbMbOul
Aku menoleh ke arahnya. “Janji?” kataku sambil mengulurkan jari kelingking di depan wajahnya.1649Please respect copyright.PENANA6o6hb0kuTC
1649Please respect copyright.PENANApQnWA6XBxI
Fajar menyambut jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya. “Janji.”1649Please respect copyright.PENANA7ekdjL020t
1649Please respect copyright.PENANAdgcmeTdWyr
Aku mengganguk ringan. Entah kenapa, aku malah membiarkannya. Mungkin, karena aku merasa tidak enak akan sikapnya yang lembut. Tapi, kali ini, kupastikan akan memarihnya apabila ia kembali menyetubuhiku. Pasti.1649Please respect copyright.PENANAQJeuIquOgq
1649Please respect copyright.PENANAXXIDQY8GKV
“Om pulangnya kapan, tan?” Fajar menyesap kopinya, kakinya tersilang.1649Please respect copyright.PENANA6pQ3IIT8zi
1649Please respect copyright.PENANAvvb9heI6lz
“Sabtu depan,” jawabku.1649Please respect copyright.PENANAp0Trrm5EyO
1649Please respect copyright.PENANAbVRS8KnlrP
“Yes! Masih lama, dong.” Suaranya terdengar riang. “kalau gitu, anggap aja Fajar suami tante selama di rumah ini, oke istriku?”1649Please respect copyright.PENANAV23gPHUglr
1649Please respect copyright.PENANAzAmnOM4JP1
Seketika aku merasa desir panas mejalar di tubuhku. Menggapnya suamiku? bagaimana bisa aku melakukan hal seperti itu. Tapi, entah kenapa, aku malah merasa bahagia ketika ia mengatakan itu.1649Please respect copyright.PENANAHKs9ctAu6v
1649Please respect copyright.PENANA9N3SsFOHWe
“Apaan, sih, Jar,” kataku. “jangan aneh-aneh, deh.”1649Please respect copyright.PENANA93n5VutpVn
1649Please respect copyright.PENANAavDHm0Lmv1
Fajar mengusap kepalaku lembut. “Bercanda, tan,” katanya.1649Please respect copyright.PENANAFDYwx9afTT
1649Please respect copyright.PENANAdoTbc2kwNK
Aku menyesap kopiku, kemudian kusandarkan kepalaku di bahunya. “Degup jantung tante berdetak cepat kalau bareng kamu. Tante juga bingung, kok bisa. Tapi kelamaan tante tahu, kayanya tante jatuh cinta deh sama kamu.” akhirnya aku mengungkapkan perasaanku.1649Please respect copyright.PENANAV1CCUNDEWC
1649Please respect copyright.PENANAenrSwtBuZq
Fajar menjatuhkan kepalanya di kepalaku. Ia usap punggung tanganku dan berkata, “Kan udah Fajar bilang, tante harus ikutin naluri tante. Jika cinta berseru lantang, jangan menutup telinga. Lagian, Fajar janji, Fajar bakal bikin tante jatuh cinta sama Fajar. Selamanya,” ia berhenti sejenak, dikecupnya puncak kepalaku dan melanjutkan. “Tan. Fajar cinta banget sama tante. Fajar pengen bikin tante bahagia sekaligus menuntun tante. Tante harus percaya sama Fajar, oke?”1649Please respect copyright.PENANAUQMQlgV79P
1649Please respect copyright.PENANARHoRE3UUL6
Aku hengkang dari bahunya. Kutatap matanya, “menuntun?” tanyaku, bingung.1649Please respect copyright.PENANACsLUv7aSNh
1649Please respect copyright.PENANAzaP9sG6UK4
Fajar meraih telapak tanganku. Ia belai lembut jemariku, lalu menjawab, “Fajar pengen tante ikut Fajar.”1649Please respect copyright.PENANAtUa41HX1fA
1649Please respect copyright.PENANAYUTan3HXtv
Aku menelan ludah. Aku paham maksudnya. “Kalau itu tante gak bisa Jar. Sedari kecil, tante berpegang teguh sama keyakinan itu. Tante gak bisa.”1649Please respect copyright.PENANADOZQLYwWmk
1649Please respect copyright.PENANAeG2D8Hxei6
“Tan, percaya sama Fajar, oke? Fajar bakal mengarahkan tante ke jalanan yang benar. Fajar janji.”1649Please respect copyright.PENANAaTzCT8Di8g
1649Please respect copyright.PENANAmcBGskVkzG
“Tante gak bisa mengiyakan kalau soal itu,” kataku, meminta pengertian.1649Please respect copyright.PENANAKn7zR7k0Mr
1649Please respect copyright.PENANAOr9XDrLtGg
Fajari menarik tubuhku masuk dalam pelukannya. Lagi-lagi aku merasakan kehangatan yang begitu nyata. Aku merasakan sebuah gejolak hatiku bermekaran. Lantas, ia berbisik, “Pelan-pelan aja, tan?”1649Please respect copyright.PENANAChTLVAr9DJ
1649Please respect copyright.PENANA0nDMvw3J2B
Aku tidak mengiyakan, tidak juga menolak. Aku hanya berdiam dalam dadanya.1649Please respect copyright.PENANAfsaGTiyJvo
1649Please respect copyright.PENANAbJ0eT261gr
“Bisa, tan?” tanya Fajar memandangiku dalam.1649Please respect copyright.PENANAaRZpC4fOFo
1649Please respect copyright.PENANAILcKTt0SVX
Aku menggeleng. “Maaf,” kataku. “Tante gak bisa.”1649Please respect copyright.PENANAPcgiS5fAnb
1649Please respect copyright.PENANAuDxAQMD1uI
***1649Please respect copyright.PENANAuR0iHklWFs
1649Please respect copyright.PENANA5tj4l1lI0G
Aku mematung. Tak pernah kubayangkan aku akan mengajak pria lain tidur bersamaku, di kamarku dan suamiku. Sungguh perbuatan dosa yang besar. Kami bersandar di penyangga ranjang. Fajar membentangkan pandangannya ke setiap penjuru ruang.1649Please respect copyright.PENANAxGwGWL3an8
1649Please respect copyright.PENANAYvl7jBwRyk
Kamarku cukup menimalis. Dengan satu ranjang, lemari pakain yang tak jauh dari ranjang. Meja rias di samping lemari pakain, AC yang selalu menyala, dan satu lampu terang di atap yang selalu menyala. Aku tidak bisa tidur dalam keadaan gelap. Mungkin karena sedari kecil aku sering tidur dengan lampu yang menyala.1649Please respect copyright.PENANAuEBlWC7Uu4
1649Please respect copyright.PENANAvfVft0glx9
Aku melirik ke Arahnya. “Kamu gak tidur?” tanyaku.1649Please respect copyright.PENANAQuWyEszzpm
1649Please respect copyright.PENANAl7s6FvzzOb
Fajar menoleh, tersenyum. “Tante udah ngantuk?” tanyanya balik.1649Please respect copyright.PENANATzVDbA5J3t
1649Please respect copyright.PENANA265ubgTkTq
Aku menggeleng.1649Please respect copyright.PENANAKCqHUpZske
1649Please respect copyright.PENANAoeP5BZ4JOs
“Ngentot, yuk, tan,” katanya berterus terang.1649Please respect copyright.PENANAAKDAL7gbJx
1649Please respect copyright.PENANAXE2VKkqcih
Aku menatapnya tajam. “Kamu lupa atau pura-pura lupa?”1649Please respect copyright.PENANArjaIdevK8h
1649Please respect copyright.PENANAlJlZi2r51g
Fajar malah terkekeh. Ia mengangkat pinggulnya sedikit, lalu menanggalkan boxernya. “Kalau gitu kocokin,” katanya.1649Please respect copyright.PENANAXJpJdk3SWZ
1649Please respect copyright.PENANAmjYTEUCxCF
Aku menelan ludah, tonjolan di balik celana dalamnya membuat desir di darahku menyalak.1649Please respect copyright.PENANAslQP0gg6ip
1649Please respect copyright.PENANACKvmdeYYaV
“Jangan macem-macem, deh,” kataku, masih memandangi penisnya.1649Please respect copyright.PENANA8yN8xaalWi
1649Please respect copyright.PENANAP9ZisER5ZK
Fajar menarik celana dalamnya ke bawah. Bagai sebuah hadih dalam tirai yang dibuka, penisnya menyembul keluar. Aku terbelangak menatap penis yang pernah menyetubuhiku itu.1649Please respect copyright.PENANAOQXpOPl4AP
1649Please respect copyright.PENANAnv2v8Ycx8w
“Mau nyoba pake mulut, tan?”1649Please respect copyright.PENANATB0FNEDQyu
1649Please respect copyright.PENANAJH6NA0WHij
Aku menggeleng.1649Please respect copyright.PENANAIOUx1DKuVj
1649Please respect copyright.PENANA7N8imdrZGC
Fajar malah menarik kepalaku mendekat ke arah penisnya. Entah kenapa aku tidak memberontak. Kini penis itu tepat dihadapanku. Penisnya mengeluarkan sebuah aroma yang tak kukenali. Fajar menarik kepalaku lagi, sontak bibirku menyentuh kepala penisnya. Lalu ku dorong kepalaku ke belakang.1649Please respect copyright.PENANAgp59xAh6Q0
1649Please respect copyright.PENANAFLDP9piAm2
“Apaan sih, Jar.” Aku memukul pelan bahunya. “Kamu kelamaan kurang ajar banget, tau gak? Tante izinin kamu buat nyentuh tante bukan berarti kamu bisa bersikap seenaknya!”1649Please respect copyright.PENANAi01QPqovY6
1649Please respect copyright.PENANANOX2HpILXr
Fajar terlihat menelan ludah. Aku menatapnya tajam. Ia mengegser tubuhnya dengan wajah kikuk. Mungkin ia menyadari kesalahannya itu.1649Please respect copyright.PENANAncmJIEEM0C
1649Please respect copyright.PENANArGc5CzPiVI
“Iya, tan.” Wajahnya terlihat memelas. “Maaf.”1649Please respect copyright.PENANAxhoKLZRVWe
1649Please respect copyright.PENANA5POA1EfWCh
Remaja itu, memang harus diperlakukan seperti ini, sebab apabila kubiarkan, mungkin ia akan bertindak dengan senonoh lagi.1649Please respect copyright.PENANAEDm3qbw9Ui
1649Please respect copyright.PENANAFKYVuTudM5
“Sekali lagi kamu kaya gitu, tante gak bakal izinin kamu buat nyentuh tubuh tante lagi!” Aku kemudian melirik penisnya yang masih berdiri tegak. “Pake celana kamu!”1649Please respect copyright.PENANA39vWi05zlT
1649Please respect copyright.PENANA7Zxlf6ucbD
Terdengar helaan nafasnya, kemudian ia kembali memakai celananya.1649Please respect copyright.PENANAG41t00fubR
1649Please respect copyright.PENANAvMfkKVAeCV
“Tante marah?” tanyanya.1649Please respect copyright.PENANAk804ohwfy2
1649Please respect copyright.PENANALUOU3xaQUy
“Tante gak suka sikap kamu yang kurang ajar kaya gitu, Jar.”1649Please respect copyright.PENANA2iNZjK45ZI
1649Please respect copyright.PENANALIw35yPry6
‘Tapi, kan, tante cinta sama Fajar, kan? “1649Please respect copyright.PENANABULP1hSiir
1649Please respect copyright.PENANAULouu4jJwm
“Iya, tapi bukan berarti kamu bisa berlaku seenaknya kaya gitu! “1649Please respect copyright.PENANAYt4gTYachV
1649Please respect copyright.PENANAWUmWz41pzi
“Tan,” Fajar meraih kedua tanganku. Jika sudah begini, pastilah keluar kata-kata lembut dari mulutnya. “Fajar Cuma mengekspresikan cinta Fajar, emang gak boleh?”1649Please respect copyright.PENANAYG9oO0r5UP
1649Please respect copyright.PENANA2aBjuU8YOV
“Jar, itu cinta atau nafsu? Kalau landasan kamu cinta sama tante karena nafsu, itu bejat banget tau, gak?” Aku memandangi bola matanya, dalam.1649Please respect copyright.PENANAWzfApTJmFe
1649Please respect copyright.PENANA8WyHkCmIpO
“Cinta sama nafsu adalah dua hal yang gak bisa dipisahkan, tan. Fajar nafsu sama tante, iya. Tapi, Fajar juga cinta sama tante.” Ia memandangiku balik.1649Please respect copyright.PENANA3njw9v87KV
1649Please respect copyright.PENANAaxLKou2era
Benar yang dikatakannya. Cinta dan nafsu tidak lah terpisahakan. Mereka bagai jiwa dan nyawa, hidup dalam satu.1649Please respect copyright.PENANAfFT4ZYbCJX
1649Please respect copyright.PENANAF6h1Jjmmxm
Fajar berkata lagi, “Cinta itu energi paling purba, tan. Ia yang membentuk semesta, sekaligus ia yang menghancurkan semesta. Nafsu adalah sahabat daripada semesta itu. tanpa nafsu cinta akan terasa hampa.” Ia menatapku semakin dalam.1649Please respect copyright.PENANAW1tMJCMujp
1649Please respect copyright.PENANAGAQx1XcPsb
Kata-kata yang ia rangkai sedemikian rup, membuatku luruh-lantah. Aku mengehela nafas sejenak, “Iya, tante paham, kok.” Suaraku mulai terdengar lembut. “Tapi, kan, tante butuh adaptasi, Jar. Kamu ngertiin tante, ya?”1649Please respect copyright.PENANA5ym4gRKBRn
1649Please respect copyright.PENANAlkerEHnfTa
Fajar mengganguk. Wajahnya mendekat. Seperti yang sudah, aku memejamkan mataku. Menikmati setiap cumbuan bibirnya. Lidahnya mulai masuk. Kusabut kehadiran lidahnya.1649Please respect copyright.PENANA0cryJ2Cqkt
1649Please respect copyright.PENANAR6h0WQbsBV
Tangannya meremas pelan buah dadaku. membuatku melenguh pelan. Lalu ia rebahkan tubuhku berbaring di ranjang. Lumatan-lumatannya semakin ganas.1649Please respect copyright.PENANALgFf4FzHn1
1649Please respect copyright.PENANAPMiIRpds1r
“Tan, boleh?” ia memandangiku. Kali ini, entah kenapa, aku tergerak untuk mengatakan iya. Maka, kuanggukan kepalaku. Sepersekian detik kemudian ia tersenyum.1649Please respect copyright.PENANAOOt7a5zwzQ
1649Please respect copyright.PENANAyK31CmUPYx
“Tapi jangan di kamar ini,” kataku lagi. “Di kamar adit, aja, ya?”1649Please respect copyright.PENANAQyKDDyYyy6
1649Please respect copyright.PENANAGElhSXwYWy
Fajar mengerti. Kami beranjak dari Kasur. Mendadak tubuhku terangkat, segera kulingkaran kedua tanganku di lehernya.1649Please respect copyright.PENANA0WG4uMnbRl
1649Please respect copyright.PENANAsJGeq4JKRI
“Tante berat tauk!” suaraku terdengar manja.1649Please respect copyright.PENANABSkBOe1w33
1649Please respect copyright.PENANAvpKnngFXs3
Fajar malah tersenyum. Perlahan ia melangkah. Pintu kamar dengan mudah ia buka. Aku memandangi wajahnya, tampan sekali. Kadang aku berfikir, bagaimana seorang remaja yang seumuran anakku berhasil membuatku jatuh cinta.1649Please respect copyright.PENANAKTQEXiEMHC
1649Please respect copyright.PENANABZZadG5nPB
Fajar merebahkan tubuhku dengan lembut di kamar Adit, anakku. Mungkin, aku harus meminta maaf kepadanya, sebab kamar ini akan kugunakan untuk bersetubuh dengan sahabatnya sendiri.1649Please respect copyright.PENANAtPJTSRkF3O
1649Please respect copyright.PENANAxcddl2nnkX
Di tepi kamar tidur, Fajar membuka bajunya, menampilan dadanya yang terlihat bidang. Ia lempar bajunya di samping televisi. Lalu, ia menanggalkan celana serta celana dalamnya.1649Please respect copyright.PENANAUS6p9SHvWd
1649Please respect copyright.PENANA22JJlL4N5S
Aku kembali menelan ludah. Ini memang bukan yang kali pertamanya aku melihat kemaluannya, tapi tetap saja aku merasa agak kikuk.1649Please respect copyright.PENANA88qluupO6h
1649Please respect copyright.PENANA9VbuV9NsXG
Fajar menghamburkan tubuhnya di ranjang. Ia melumat kembali bibirku. Aku membalasnya lagi. Kedua tanganku memegangi kepalanya. kurasakan tangannya mulai turun dan menjama kemaluanku dari balik daster.1649Please respect copyright.PENANA9xBeFXowqY
1649Please respect copyright.PENANA7dEpdHtvNN
“Empshh…,” aku melenguh pelan, masih bercumbu. Sentuhannya berhasil membuat gairahku bangkit.1649Please respect copyright.PENANAlAg2Si9PTC
1649Please respect copyright.PENANA8zMaZ4pp3u
Mulutnya mulai berpindah, ia singkap jilbabku dari bawah, lalu ia jilati kembali leherku.1649Please respect copyright.PENANAmMEJ3mDftl
1649Please respect copyright.PENANAxrTymxjw5f
“Ahh…, Jar…,” sentuhan lidahnya membuat tubuhku merinding seketika.1649Please respect copyright.PENANAe1ApGykLig
1649Please respect copyright.PENANAwX7XMejCXp
Kurasakan tangannya menarik dasterku sampai pangkal paha. Aku kembali mengerang ketika tangannya menyetuh kemaluanku dari balik celana dalam. Sementara tangan satunya sedari tadi meremas buah dadaku.1649Please respect copyright.PENANAyi2jUlXCIJ
1649Please respect copyright.PENANAeEpF71wCnc
“Angkat tangannya, Tan. Fajar pengen nelanjangin tante.”1649Please respect copyright.PENANAznMXe5d0wi
1649Please respect copyright.PENANABNV8epuybU
Aku beranjak duduk di ranjang, lalu mengangkat pinggulku sedikit. Dasterku tertanggal. Kemudian tangannya beralih menarik celana dalamku. Aku menggangkat pinggulku kembali, dan kini celana dalamku lolos dari kedua kakiku. Yang tersisa hanyalah bra. Dengan piawai, ia bergeser ke arah belakang, membuka kancing braku.1649Please respect copyright.PENANAyrcOZYr5zL
1649Please respect copyright.PENANA4oLcjYIJOa
“Wangi banget, tan.” ia mencium braku sembari memejamkan mata.1649Please respect copyright.PENANARE7HrhKjya
1649Please respect copyright.PENANAuUdI2a4vIL
“Fajar, ih, Jorok.”1649Please respect copyright.PENANAf44fzbbCmF
1649Please respect copyright.PENANAC8sSqTHlWL
Fajar malah terkekeh. Braku dilemparnya ke sembarang tempat. Kemudian ditindihnya tubuhku. Aku memejamkan mata saat bibirnya menghisap-hisap pelan pentilku. Sementara Tangan satunya bergerilya di area selangkanganku.1649Please respect copyright.PENANA7i6UpVIDOi
1649Please respect copyright.PENANAxD8gmYamlR
“Mpshhh…. Ahhhh…” lenguhku tak tertahan ketika satu jarinya ia masukan dalam kemaluanku.1649Please respect copyright.PENANAcQ7CKwrU1y
1649Please respect copyright.PENANA1lSsyvmeIo
Semua lekuk tubuhku ia singgahi. Ketiakku, dijilatnya dengan rakus. Putingku digigitnya pelan. Jarinya di kemaluanku semakin bergerak cepat. Membuatku terus melenguh dan melenguh akan nikmat yang diberikannya.1649Please respect copyright.PENANAu8FgIT2rNf
1649Please respect copyright.PENANAA92S8um6Fq
Mata kami bertemu. Ia tersenyum kepadaku. Dan aku membalas senyumnya.1649Please respect copyright.PENANAUq8A4JYlBu
1649Please respect copyright.PENANAfplzuTTQiz
“Fajar buka jilbabnya, boleh?”1649Please respect copyright.PENANAi7m9eyJjWs
1649Please respect copyright.PENANAcYoaPq8usF
Aku tidak langsung mengiyakan. Sebab bagaimanapun Jilbab yang kukenakan adalah identitas agamaku. Dan, hanya Suamiku dan anakku yang pernah melihat rambutku. Tanpa persetujuanku, Fajar langsung membuka jarum pentol di hijabku. Aku malah diam, tidak tahu akan berbuat apa.1649Please respect copyright.PENANAj3sTCzbdeA
1649Please respect copyright.PENANAtmJSBYoEAW
“Empsshhh…, Jangan dikasih tanda, Jar….” Aku memejamkan mata. Lidahnya menyapu keringat yang bersinggah di leherku.1649Please respect copyright.PENANA7wbl2RJNQ7
1649Please respect copyright.PENANAy6o1rq9YeP
Perlahan, kurasakan tangannya mengelus rambutku. “Tante lebih cantik kalau gak pake jilbab.” Jilbabku, telah hilang entah ke mana.1649Please respect copyright.PENANAf1qDqHOF5c
1649Please respect copyright.PENANAf7a3z4YFHq
Fajar kemudian menarik kedua bahuku. Kini kami saling berhadapan. Bertelanjang.1649Please respect copyright.PENANAZ2zxQ5vzSD
1649Please respect copyright.PENANA6TtImqzIQ4
“Nungging, tan,” suruhnya.1649Please respect copyright.PENANAzi1EgRiCDr
1649Please respect copyright.PENANA7mPJs6O2LE
Aku menggeleng. “Jangan pake gaya yang aneh-aneh, deh,” kataku.1649Please respect copyright.PENANAkTjW2zC3Y7
1649Please respect copyright.PENANA4h1CCVrUK5
Sepanjang persetubuhanku dengan suamiku, kami tidak pernah bercinta dengan posisi yang aneh. Yang ku tahu, ketika kami bercinta, aku selalu berada di bawah.1649Please respect copyright.PENANAYbCGD07yLA
1649Please respect copyright.PENANA7WfoUVOv6U
Fajar tidak menghiraukan perkataanku. Ia membalik tubuhku, lalu menarik pinggangku. Posisi ini membuatku merasakan desir yang berbeda. Sesuatu yang tidak pernah kucoba sebelumnya. Tidak sama sekali.1649Please respect copyright.PENANA1u0x6uRp8G
1649Please respect copyright.PENANAy5UZNxQ9eN
Aku menoleh ke belakang, Ke Arah Fajar. Tubuhnya terlihat berkeringat, persis seperti dioles minyak. Bagian ketiaknya menyembut bulu-bulu tipis. Yang membuatku menelan ludah adalah bagian perutnya yang bagai sebuah rotis yang di tumpuk menjadi enam bagian.1649Please respect copyright.PENANAu8QeXxzW8C
1649Please respect copyright.PENANAyXu0hi7a20
“Fajar masukin, Tan.”1649Please respect copyright.PENANAuGcj3wvU5K
1649Please respect copyright.PENANA9mgPPiEucu
“Pelan-pelan, Jar.” Aku memalingkan wajah ke depan. Tanganku bertumpu di sprei putih. Kepalaku mendongak ke bawah.1649Please respect copyright.PENANA5AzAuQqPdD
1649Please respect copyright.PENANADpkbbEXTQs
Perlahan, kurasakan penisnya menyentuh permukaan vaginaku. Aku menggigit bibir seraya memejamkan mata.1649Please respect copyright.PENANAARMI0tYwHF
1649Please respect copyright.PENANAFTR2tHU4uO
“Empshhhhh….” Penisnya kurasakan mulai mencoba masuk lebih dalam. “Pelan-pelan..., Jar.”1649Please respect copyright.PENANARIEgnPaByk
1649Please respect copyright.PENANAic2zzSPY2p
“Ahhhh…, mpshhh…, Jar…, Enak…” Aku mendesah melengking ketika kurasakan kemaluanku menarik penuh penisnya.1649Please respect copyright.PENANAMUMSRX7mmz
1649Please respect copyright.PENANAmH93rwT6Vx
“Memek tante enak banget.” Fajar meracau sembari menusuk kemaluanku.1649Please respect copyright.PENANAYWRMt7HQ75
1649Please respect copyright.PENANA731l5t38DC
Aku menggeleng-gelengkan kepala, merasakan setiap tusukan penisnya. Kata-kata vulgar yang ia lontarkan dan posisi bercinta kami, membuat gairahku berkobar.1649Please respect copyright.PENANA36bFFQ8gF2
1649Please respect copyright.PENANAN07bErdRQq
Terdengar suara aneh yang di hasilkan oleh benturan penisnya dan kemaluanku. Suara yang sangat erotis.1649Please respect copyright.PENANAsBTx5CEbzt
1649Please respect copyright.PENANAzUzF9J620I
Fajar menusukku makin cepat. Setiap tusukan penisnya membuatku mendesah kenikmatan. Tidak pernah aku merasakan sensasi senikmat ini dalam bercinta.1649Please respect copyright.PENANAyGhdmfLV8r
1649Please respect copyright.PENANAt3xQ29GM7X
Tiba-tiba kepalaku sedikit terangkat. Fajar menarik rambutku sambil terus menusuk kemaluanku.1649Please respect copyright.PENANAxGGpuZ3QlX
1649Please respect copyright.PENANA10Yj49jq9h
“Enak…, gak tan…, di doogy?”1649Please respect copyright.PENANA71uyDfQVkp
1649Please respect copyright.PENANAVPQRNGWi9j
“Ahhh…, ahhh…, empsshh…, enak.” Suaraku bercampur dengan desah. Bercinta dalam posisi memalukan ini membuatku makin terasa nikmat.1649Please respect copyright.PENANAo7S3sqK8SA
1649Please respect copyright.PENANA2RXOveIqrx
Fajar terus menusuk kemaluanku, tangannya masih menarik rambutku pelan. tangan satunya meremas buah dadaku yang terombang-ambing akibat setiap sentakan yang ia lancarkan.1649Please respect copyright.PENANAhJgh4KP6Ez
1649Please respect copyright.PENANAxYuAE06saw
Setiap sentakan penisnya membuatku menuju sebuab kenikmatan yang semakin nikmat. Bertahap-tahap.1649Please respect copyright.PENANA1INDvbkkWu
1649Please respect copyright.PENANALTE7gD4TzO
“Gila, Om Dimas enak banget bisa nyicipin memek seenak ini.” Ucapannya tersebut entah kenapa, membuat birahi menuju tahap yang lebih tinggi. Padahal, aku tidak suka mendengar kata-kata kotor. Tapi kali ini, entah kenapa, aku merasakan sesuatu yang aneh. Mungkin karena nafsuku sudah membara.1649Please respect copyright.PENANA8P1OWGEuMv
1649Please respect copyright.PENANApq3VQFtjIn
“Empshhh…, Jar…, yang kenceng…, ahhh…” Kali ini aku yang meminta. Rasa nikmat yang kurasakan membuatku melakukannya. Sungguh, setiap sentakan penisnya membuatku meracau nikmat.1649Please respect copyright.PENANA5h4iteMZV6
1649Please respect copyright.PENANAxP325qqxS4
“Enakan kontol Fajar atau Om Dimas!”1649Please respect copyright.PENANAeW5lbkFQ5m
1649Please respect copyright.PENANAbPI3d8JrZQ
Aku menggelengkan kepala dengan mata yang terpejam. Tidak menjawab pertanyaannya. Tiba-tiba kepalku kembali terangkat, sebab tangannya menarik rambutku, cukup kuat.1649Please respect copyright.PENANA1H0IBiVedi
1649Please respect copyright.PENANA5kMhiEPfeY
“Jawab, tan.” Terdengar suaranya bercampur desah.1649Please respect copyright.PENANAkYuiD4luww
1649Please respect copyright.PENANANFA6nJvuZO
Aku masih kekeuh tidak menjawab. Bagiku pertanyaan seperti itu sama halnya menghinakan suamiku. Bagaimanapun, aku masih mencintainya. Walaupun kini aku sedang disetubuhi.1649Please respect copyright.PENANAfrLGD7Hg9l
1649Please respect copyright.PENANAAPYXV29obG
Fajar mendorong tubuhku. Tusukan penisnya terasa dalam. Buah dadaku menghepat ke ranjang. wajahku terhunus pada bantal. Lalu kurasakan tangannya membelai puncak kepalaku. Tusukannya semakin kuat dan cepat, membuatku terus mengerang dalam kenikmatan duniawi.1649Please respect copyright.PENANA1Qp58tPsWo
1649Please respect copyright.PENANAy4bnZAsuLY
Bunyi benturan kemaluan kami, mengisi setiap sudur kamar anakku. Di ranjang tempat biasa ia tidur, kini kami kotori dengan perzinahan. Sesuatu yang sungguh tak layak dilakukan seorang ibu.1649Please respect copyright.PENANA8unKxm1QTg
1649Please respect copyright.PENANACwhW6ry49C
“Empshhhh…, Jar…, Jangan…, Ahhhh…, di kasih tanda!” Suaraku terbata-bata sebab desah.1649Please respect copyright.PENANAWrFb0zYFWa
1649Please respect copyright.PENANA3xVJftdT1q
“Enak gak, tan?” bisiknya di telingaku.1649Please respect copyright.PENANAUyz2W0b2Gr
1649Please respect copyright.PENANArjzzOGYfHV
“Ahhh…, Ahhhh…Enak…, Jar…”1649Please respect copyright.PENANAk1U8AYSWIK
1649Please respect copyright.PENANAQVXVRh6nNf
Fajar terus mendorong penisnya masuk. Tusukannya semakin cepat dan cepat Membuatku menuju tahap yang lebih tinggi lagi.
1649Please respect copyright.PENANAO3vVM9r09a
Bersambung
ns3.22.79.2da2