
#5 Nikmat itu sungguh Terlarang2925Please respect copyright.PENANAF0zaRzPQc8
2925Please respect copyright.PENANAhdQgOwmlL5
“Umi gak denger abi ngomong apa dari tadi?”2925Please respect copyright.PENANAc8e9Wb2kNB
2925Please respect copyright.PENANAcxSqWujK9m
“Umi lagi fokus makan, bi. Maaf, ya.”2925Please respect copyright.PENANAc68XU3LIla
2925Please respect copyright.PENANA3aXsVryKPR
“Maaf, mi. Kalau gitu Abi matiin, ya?”2925Please respect copyright.PENANA6PHzDjMUpy
2925Please respect copyright.PENANAaOEmQMNv0U
“Iya, bi,” kataku dan langsung mematikan telepon tanpa mengucapkan sepatah salam.2925Please respect copyright.PENANA6JNDB6rWjb
2925Please respect copyright.PENANA3YLxxQL8do
Fajar semakin gencar meremas buah dadaku.2925Please respect copyright.PENANAX1Bt4tyZdX
2925Please respect copyright.PENANAJKns0carL4
“Empshh…, Jar…, ihh…., udah…,” terdengar desah ketika aku berkata.2925Please respect copyright.PENANAe6UWlGz1u7
2925Please respect copyright.PENANAceiwLQkeNO
Fajar berhenti sejenak. “Tan, boleh cium lehernya?” ia menatapku.2925Please respect copyright.PENANA9HjOS8fuGP
2925Please respect copyright.PENANAzcc4U0fang
Aku menggeleng. Menolak. Tapi, Fajar kekeuh dan terus meminta. Pada akhirnya, seperti yang sudah dan yang berlalu, aku mengiyakan dan mengganguk pelan.2925Please respect copyright.PENANAQZlgDxuZ26
2925Please respect copyright.PENANAjsLwT8Fkso
Seketika bola matanya berbinar. Ia singkap jilbabku sedikit ke atas.2925Please respect copyright.PENANATu3frT2JfS
2925Please respect copyright.PENANAMTiCVY2Jl0
“Empss…,” aku melenguh pelan, merasakan lidahnya menjilati leherku. Rasa geli dan juga gairah bercampur ketika ludahnya membasuh leherku.2925Please respect copyright.PENANAkWtVg7jTfE
2925Please respect copyright.PENANA9lx6CcOQkn
Aku memejamkan mata. Lidahnya semakin gencar.2925Please respect copyright.PENANAf0Zo31iHSe
2925Please respect copyright.PENANAzZ1gbEZh4P
“Aw…, Jar, ih, jangan di kasih tanda.” Aku menahan pelan kepalanya agar tak melanjutkan gigitannya.2925Please respect copyright.PENANAs6YnZHsxdn
2925Please respect copyright.PENANAgCFhx1S8Gy
Lama-kelamaan aku merasakan gairahku bangkit. Aku bisa merasakan kemaluanku terasa lembab. Bersamaan dengan itu, Fajar terus saja memberi tanda di leherku. Satu-dua gigitan kecil ia layangkan, membuatku meringis kecil.2925Please respect copyright.PENANAw29cjwX0iX
2925Please respect copyright.PENANAjzfWwUW5Y0
Merasa bosan, Fajar berpindah ke sisi satunya. Giliran sisi satunya ia kasih tanda. Ludah-ludahnya bisa kurasakan mengaliri leherku bagai sawah yang dialiri air oleh sang petani.2925Please respect copyright.PENANAHf4dRqQ4Rz
2925Please respect copyright.PENANAEBUwyRhJVh
Aku bisa menebak pastilah leherku memerah. Tapi, aku tidak terlalu takut, sebab, merah itu akan hilang beberapa hari kemudian.2925Please respect copyright.PENANAse35HWteC9
2925Please respect copyright.PENANAmyH3JxdR2w
Mendadak tubuhku seperti dialuri listrik. “Jar…, empsh…, jangan di situ.” Aku mendorong pelan tangannya yang mengelus kemaluanku dari balik gamis.2925Please respect copyright.PENANAA95Jxvt5Ie
2925Please respect copyright.PENANAepOcLnu03h
“Jar, berhenti, gak!” Suaraku terdengar meninggi.2925Please respect copyright.PENANA4w2Crenrwm
2925Please respect copyright.PENANAbbS3jrKZOx
Sambil terus menjilati leherku, Fajar menarik kembali tangannya, berpindah meremas buah dadaku.2925Please respect copyright.PENANAx4Sjr2fycy
2925Please respect copyright.PENANAH8drEPA2Qm
“Empshh…,” aku melenguh pelan.2925Please respect copyright.PENANAmWMWiNUzIh
2925Please respect copyright.PENANA8cjecJFKtF
Tak lama kemudian, Kegiatannya di leherku berakhir. Lekas kurapikan jilbabku yang terlihat berantakan.2925Please respect copyright.PENANAO3qewc69Qa
2925Please respect copyright.PENANAeXi3C8yY2Z
“Tan, maaf, ya lehernya aku merahin.” katanya tersenyum.2925Please respect copyright.PENANA61z1wp7EtJ
2925Please respect copyright.PENANAhG4c6QiUet
“Ish…, gimana kalau bekasnya gak ilang?” aku memayunkan bibir.2925Please respect copyright.PENANAvhfQlUk9l1
2925Please respect copyright.PENANAt8xgiNwrHr
Fajar malah terkekeh sambil membenarkan posisi duduknya.2925Please respect copyright.PENANADYq6J2qTJy
2925Please respect copyright.PENANA2cAPb3l3AY
“Itu tanda cinta, tan,” lanjutnya. “Tapi, enak, kan?”2925Please respect copyright.PENANAunmtKuS5UU
2925Please respect copyright.PENANAF2hTM5KpVR
Aku tidak menjawab.2925Please respect copyright.PENANAQpDfYdKfw3
2925Please respect copyright.PENANAGK2R0vRnbt
“Enak, tan?” cercanya.2925Please respect copyright.PENANAPzHTTx2RZ7
2925Please respect copyright.PENANABTWUzIGK9W
“Iya…, enak,” kataku akhirnya.2925Please respect copyright.PENANAXsLUMAsLz8
2925Please respect copyright.PENANADXyvbADdbc
Fajar tersenyum dan mengelus puncak kepalaku. Seketika kuerasakan pipiku memanas, tindakan romantisnya barusan berhasil membuatku salah tingkah.2925Please respect copyright.PENANAY7x558AvnK
2925Please respect copyright.PENANAO6BFjcwdxW
Terdengar tawa dari suaranya. Agaknya ia mentertawakan tingkahku yang seperti remaja putri ketika sedang jatuh cinta. Kupukul pelan bahunya. Ia malah menarik tubuhku, dan aku kembali ambruk dalam peluknya.2925Please respect copyright.PENANAygeBHXI2Qc
2925Please respect copyright.PENANANbVCpt1aNJ
Elusan tanganya di kepalaku terasa begitu hangat, ombak-ombak bagai sebuah iringan musik yang menemani kami berpaduh kasih. Aku melingkaran tanganku di pinggangnya. Erat.2925Please respect copyright.PENANAExfV5BKCjc
2925Please respect copyright.PENANA6bms7WxNnA
Dalam dekapnya, aku merasa aman, seperti kalipertama ia bernyanyi kepadaku. “Ku aman ada bersamamu”. Aman, adalah sebuah rasa yang menurutku hadir atas perlakuan lembut yang penuh kasih. Yang hadir dan terasa nyata, begitulah aku memaknainya.2925Please respect copyright.PENANAsUtFXvUgzS
2925Please respect copyright.PENANAI2iX7bUbNl
Fajar telah membuatku terbang jauh mengarungi sesuatu yang belum pernah kurasakan. Sebelumnya aku belum pernah memeluk pria lain selain anakku dan suamiku, apalagi bercumbu. Dan ia, adalah yang pertama kalinya merenggut itu selain mereka yang pantas.2925Please respect copyright.PENANAKJVSKSMzBY
2925Please respect copyright.PENANApcKxsoj3QJ
Kemudian Fajar meraih tangan kananku dan ia letakan di pahanya. Kami saling bertatapan, saling jatuh dalam pandangan satu sama lain. Daun-daun kelapa yang melindungi kami dari atas, terdengar berdesir. Terdengar merdu seperti syair Rumi.2925Please respect copyright.PENANAtvT4CqJKZy
2925Please respect copyright.PENANAd2l5ALOQP6
“Terus sama Fajar, ya, Tan.” Fajar mengusap punggung tanganku mesra.2925Please respect copyright.PENANAfnj3ZeVImM
2925Please respect copyright.PENANABBzMzxxZwc
Aku mengganguk. “Iya, Jar,” kataku singkat.2925Please respect copyright.PENANAyP9Wpw72XS
2925Please respect copyright.PENANAR0K496pfzw
“Selamanya?”2925Please respect copyright.PENANAkLZp3nVeRq
2925Please respect copyright.PENANAoBCY89QDN0
“Selamanya.”2925Please respect copyright.PENANAdw4oJmKiWB
2925Please respect copyright.PENANAauxFl8a0QT
Dia tersenyum. aku balik tersenyum. Kali ini aku yang mendaratkan ciuman di bibirnya. Hanya sekedar ciuman tanpa lumatan. Cukup lama. Sampai pada akhirnya, ia berkata, “Tan, Fajar bakal usahain semaksimal mungkin untuk membuat tante nyaman; membuat tante terus bersama Fajar, selamanya, sampai kita tua, sampai jadi debu.”2925Please respect copyright.PENANAzEcjfICa5d
2925Please respect copyright.PENANATICiyr0aQZ
Aku terharu dan sedikit terkekeh. “sampai jadi tua?”, Aku sendiri sudah berumur 38 tahun, sudah cukup tua. Tapi, perkataannya barusan entah kenapa, mampu membuatku memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak pantas dipikirkan oleh ibu rumah tangga sekaligus istiri sepertiku.2925Please respect copyright.PENANAMXSVqXjRJB
2925Please respect copyright.PENANAR2A5eL7ZEf
Aku berfikir dan jatuh dalam sebuah khayal: bagaimana jika aku memulai hidup dengannya dalam artian adalah pernikahan. Apa yang terjadi? Apakah aku akan sebahagia ini atau malah lebih bahagia lagi? lantas sampai mana kami bisa bertahan? Apakah sampai kelak kami memilik cucu dari ketiga anak kami? Khayal itu sungguh terlampau jauh; sungguh terlampau nekat, dan; sungguh membuatku meringis getir.2925Please respect copyright.PENANAa1DFmP5yqN
2925Please respect copyright.PENANACAHMlhgclb
Andaikan aku lebih muda dan belum menikah, atau andaikan saja Fajar bertemuku terlebih dahulu daripada Dimas, mungkinkah aku akan hidup bersamanya?2925Please respect copyright.PENANAbxnx0Ffqg5
2925Please respect copyright.PENANAKwzNtTTXcz
“Jar, Tante gak bisa memberi kamu kepastian tentang hubungan kita yang akan sampai mana.” Akhirnya aku mengungkapkan sesuatu yang selama ini ingin ku bahas dengannya.2925Please respect copyright.PENANAjE4A2vHiTj
2925Please respect copyright.PENANAKbyH2YTkTE
“Kenapa gak bisa, Tan? Tante bahagia kan sama Fajar? Seharusnya tante ikutin naluri tante sendiri. Tinggalin Om Dimas dan Adit, lalu hidup berdua dengan Fajar. Fajar memang gak punya banyak uang, tapi Fajar orangnya pekerja keras, kok. Tan.” Ia berkata tanpa jeda, suaranya terdengar pilu.2925Please respect copyright.PENANAtiWvftoVuX
2925Please respect copyright.PENANAALDPnrLCWr
“Jar,” aku menatapnya dalam. “Kehidupan kamu masih panjang, kamu ganteng, pintar, pekerja keras. Apa yang kamu harapkan dari perempuan tua seperti tante. Masa depan yang indah menanti kamu, Jar. Untuk sekarang, tante akan terus sama kamu. Tapi, jika pada akhirnya tante disuruh milih. Tante pasti milih keluarga tante.”2925Please respect copyright.PENANAn8F7TzHLo0
2925Please respect copyright.PENANArsQJ7GsYEf
Fajar terlihat muram. Bola matanya berkaca-kaca. Tangannya tidak lagi menggengam tanganku. Ia fokus memandangi lelautan.2925Please respect copyright.PENANAzvTeXfGtfS
2925Please respect copyright.PENANAAoIYHYQAay
Terdengar lirih suaranya, “Tan, kalau pada akhirnya kita gak bisa bersama, terus buat apa kita kaya gini? Bahagia, lalu tersakiti lebih lanjut? Bahagia terus mati dalam ruang kekosongan?”2925Please respect copyright.PENANAOJZTTJphUO
2925Please respect copyright.PENANAIvqlYp4ViJ
“Kita jalanin dulu, oke?” Giliran aku yang meraih tangannya, mengelus punggung tangannya dengan lembut, meminta pengertian. “Untuk kedepannya, biarin waktu yang menjawab.”2925Please respect copyright.PENANADpuHNwky6z
2925Please respect copyright.PENANA3X6vVWycY8
Fajar menatapku dalam. Alisnya sedikit berkerut, kedua sudut bibirnya terangkat sedikit ke atas, seperti meringis. “Tan, Fajar akan selalu mencintai Tante. Selamanya.”2925Please respect copyright.PENANAYmyQajn2V2
2925Please respect copyright.PENANAp6TIaq4eON
Kalimat singkat itu, mampu membuatku tersenyum kecil. Walaupun aku tahu, bahwa aku tidak yakin bisa membalas “selamanya” ia, dengan “selamanya” aku. Tapi, ada sesuatu kehangatan yang kurasakan pada kalimat itu, sehingga aku sampai pada sebuah pemikiran, apa yang menandakan “selamanya”, atau apa yang memaknai arti “selamanya?”. Ya, mungkin kelak aku akan menemukan jawabannya.2925Please respect copyright.PENANAmyHwCvAGQ1
2925Please respect copyright.PENANAqdUnTYFcZa
Setelah itu kami terus mengobrol, berbincang tentang banyak hal, sesekali aku tertawa lepas, sebab lelucon yang ia lontarkan. Sementara sinar Matahari semakin terik membakar puncak kepala, menembus dedaunan kelapa yang melindungi kami.2925Please respect copyright.PENANAnKJjVQO6Tp
2925Please respect copyright.PENANAygvr9P9FjO
Aku bersandar di bahunya. Romantisme ini membuatku ingin dan ingin terus menapak ruang dengannya, mencipta sebuah kenangan yang membuat kami tertawa, jatuh cinta, dan bahagia.2925Please respect copyright.PENANAz4sHjFG6Wn
2925Please respect copyright.PENANAvcx0siZchV
“Banyak perempuan telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.” Fajar berkata sambil tangannya membuka lembar alkitab. “Amsal 31:29.”2925Please respect copyright.PENANA1yMk7m94gK
2925Please respect copyright.PENANA49mLuu9t3V
Aku meliriknya dan berkata, “Ayatnya cantik.”2925Please respect copyright.PENANAtszwQ95gl2
2925Please respect copyright.PENANAJtf8PwAPg2
“Fajar suka kalimat yang ini,” Terdengar lembaran alkitab yang ia buka dengan tergesa. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu,” Fajar berkata lugas. “1 Korintus 13:4-7.” Lanjutnya.2925Please respect copyright.PENANACkcTrqG4WK
2925Please respect copyright.PENANAdZcZZG0ewv
Aku terus bersandar di bahunya, entah kenapa, kalimat yang ia comot dari alkitab itu, membuatku jiwaku terasa tenang. “Bacain lagi, dong,” kataku. Aku meliriknya. Ia terlihat antusias.2925Please respect copyright.PENANAwf39FkwLu2
2925Please respect copyright.PENANAbAknN0JEFY
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. – Roma 10:9.” Ia berkata dengan irama dan kesesuaian nada sehingga mirip seperti berpuisi.2925Please respect copyright.PENANADWnn61iKIO
2925Please respect copyright.PENANAT8UA0IcpNZ
Namun, entah kenapa, aku seakan mengerti apa yang dimaksud Fajar. Kemudian aku hengkang dari bahunya. Kami saling bertatapan. Fajar menatapku dengan penuh arti.2925Please respect copyright.PENANAmxi7mdXh4w
2925Please respect copyright.PENANAwCrYT5B2T9
“Fajar pengen kita berjalan dalam satu arah di antara lima persimpangan” ia berkata dengan wajah yang terlihat senduh. Ia kemudian meraih kedua tanganku dan mengecup punggung tanganku bergantian.2925Please respect copyright.PENANArBKj02NZ1i
2925Please respect copyright.PENANAICifuHPSU3
Aku tidak ingin membahas perihal itu, sebab bagaimanapun aku memiliki keyakinan kuat terhadap imanku, begitupun ia.2925Please respect copyright.PENANAB4k9iBWNeR
2925Please respect copyright.PENANARBHF6Ndug2
“Habis ini ke mana lagi?” tanyaku. Mengalihkan topik obrolan.2925Please respect copyright.PENANAcoluTmctG2
2925Please respect copyright.PENANAt421DPgPHQ
Fajar masih memegang kedua tanganku. “Ke rumah Fajar, gimana?”2925Please respect copyright.PENANAa1tDRAmlcI
2925Please respect copyright.PENANAG3Q3I92PgV
Aku berfikir sejenak. “Nenek ada di rumah?”2925Please respect copyright.PENANAJjSAVMxywo
2925Please respect copyright.PENANAvf06rLHBAZ
“Nenek pulangnya sore.” Dia tersenyum nakal kepadaku. “Mau nyusu, boleh?” tanyanya lugas sambil menatap lekat buah dadaku.2925Please respect copyright.PENANAZfY1QM78oU
2925Please respect copyright.PENANAZJGi0ujP9t
Sontak aku mentuup dadaku dengan kedua tangan. “Remes aja, gak lebih!” kataku sedikit galak.2925Please respect copyright.PENANAp4uWr9izgG
2925Please respect copyright.PENANAlcIlmQzy8M
Fajar memayunkan bibir, lalu merengek. “Remes doang bosan, tan. Pengen nyusu. Boleh, ya, ya.”2925Please respect copyright.PENANA0BAzfATqoz
2925Please respect copyright.PENANAMpb5SqyKXS
“Engga!”2925Please respect copyright.PENANAunN9MHdCBh
2925Please respect copyright.PENANAEJjLg6pkHF
Fajar terus saja merengek. Berkali-kali aku mengatakan tidak, berkali-kali juga ia memohon layaknya anak kecil yang ingin membeli mainan.2925Please respect copyright.PENANATVDPAqwqpI
2925Please respect copyright.PENANAxHWHQXXBwR
Aku menghela nafas, dalam. “Nyusu doang, kan? gak lebih?” akhirnya aku mengiyakan. Entah kenapa, melihatnya merengek seperti anak kecil membuatku kasihan kepadanya.2925Please respect copyright.PENANAkb0636uA9q
2925Please respect copyright.PENANAUrLH0pfzak
Seketika bola matanya berbinar. Ia mengangguk berkali-kali. Aku menghembus nafas kuat. “Janji?” aku mengulurkan jari kelingking di hadapannya.2925Please respect copyright.PENANATM4iubG1Kj
2925Please respect copyright.PENANAR6myagnIAy
Fajar tersenyum sambil jari kelingkingnya memeluk jari kelingkingku. “Janji!”2925Please respect copyright.PENANANvEpjiQ4Pi
2925Please respect copyright.PENANADNtygsveTd
Lalu, kami menghabiskan sisa-sisa waktu dengan bermesraan, berbincang, dan bergurau. Sampai pada akhirnya, Jam yang melingkar di pergelangan tanganku menunjuk pukul 13. 00. Aku berkata padanya untuk pulang. Kemudian kami beranjak bangkit dari karpet dan merapikan alat-alat. Dan, tentunya melepas ikatan Hammock yang sebenarnya tidak berguna sama sekali.2925Please respect copyright.PENANACmB5Uj1WlC
2925Please respect copyright.PENANAPrm0ew9JtJ
Tidak lama kemudian kami kembali menapak kaki di pantai. Berpadu bersama semilir angin dan deru ombak. Sepanjang langkah, kami saling menggenggam tangan sambil membentangkan pandangan ke lautan. Angin-angin mulai menyapa wajah kami dengan lembut, deru ombak bernyanyi mengawal perpisahan, menghantar kami menuju daratan.2925Please respect copyright.PENANAmsG0fznmuH
2925Please respect copyright.PENANAsTVcUpe6b4
Aku baru menyadari sesuatu. Sejak kami menapak kaki di sini, kami tidak membeli satupun makanan atau minuman. Tapi, entah kenapa, aku tidak mempersalahkan itu. Atau, bisa jadi remaja itu memiliki cara tersendiri untuk memperlakukanku.2925Please respect copyright.PENANAcsBYjqbzw0
2925Please respect copyright.PENANA2MnGGd0RXK
Dalam mobil kami saling melempar senyum satu sama lain. kemudian aku bersandar lagi di bahunya. Agaknya, bahunya adalah tempat ternyaman yang pernah kurasakan.2925Please respect copyright.PENANAKzbPGbijeJ
2925Please respect copyright.PENANAriHfwKyfa4
***2925Please respect copyright.PENANANlSzA2cd7W
2925Please respect copyright.PENANAc1wqNFhuIE
Tiba di rumahnya, aku segera masuk. Fajar menarik ku masuk dalam kamarnya. Katanya, lebih aman di kamar. Maka, aku iyakan.2925Please respect copyright.PENANAV1rOkMYuVV
2925Please respect copyright.PENANAn0kkFhmIwb
Aku duduk di tepi ranjang sambil membentangkan pandangan ke penjuru ruang. Banyak stiker yang tertempel di balik pintu kamarnya. Di tembok tempat tidur, beberapa lukisan bertengger indah, salah satu yang kuketahui adalah lukisan Kahlil Gibran, seorang penyair terkenal kelahiran Lebanon. Di samping pintu, terdapat meja belajar dengan buku-buku yang tertumpuk.2925Please respect copyright.PENANAGP8anLp5zg
2925Please respect copyright.PENANAqochUbIfhQ
Fajar mulai mengendus leherku yang tertutup jilbab. Agaknya ia tak sabaran.2925Please respect copyright.PENANAi1cLEeONX9
2925Please respect copyright.PENANA7CjLNLgFln
“Tan, buka dong, bajunya.” Katanya sambil meremas pahaku.2925Please respect copyright.PENANABwIJJ7Grfs
2925Please respect copyright.PENANAOuFKG4OoQK
Aku menelan ludah. “Janji, kan? gak sampe masuk?” kataku.2925Please respect copyright.PENANAJbKP0vcuF2
2925Please respect copyright.PENANA6eMN5EjzNU
“Iya, tan,” sahutnya. “Kan daritadi udah Fajar bilang.”2925Please respect copyright.PENANAuAaONt7YWz
2925Please respect copyright.PENANAzXwylaouAq
Aku beranjak bangkit, lalu melepaskan tasku dan menaruhnya di samping meja tempat tidur.2925Please respect copyright.PENANAZX590tVxlF
2925Please respect copyright.PENANAnLLTLPb3mf
“Sini, Tan Fajar bantuin.” Fajar bangkit. “Angkat tangannya.”2925Please respect copyright.PENANABlBVwK3b34
2925Please respect copyright.PENANAsU8COm7RNN
Aku menatapnya dengan ragu. Jujur saja, aku takut seandainya terbawa suasana. “Janji, kan? engga sampe masuk?” kataku lagi, memastikan.2925Please respect copyright.PENANAfHLD1aNAVu
2925Please respect copyright.PENANAhFSNwr8Fz6
“Udah, angkat tangannya,” kata Fajar tidak sabaran.2925Please respect copyright.PENANAUhwOm7cgWU
2925Please respect copyright.PENANA3VZUpJupPH
Perlahan kuangkat kedua tanganku dan membiarkan Fajar menanggalkan gamisku. Sontak aku menutupi area dadaku yang terbalut bra hitam tanpa motif, serta selangkanganku dengan celana dalam bewarna merah muda.2925Please respect copyright.PENANAWq6NQD4rib
2925Please respect copyright.PENANA1dUDNVOxoV
Terlihat wajahnya terpukau ketika gamisku tertanggal. lekas aku duduk di tepi ranjang. Fajar mendekat. Aku menahan lengannya ketika ia hendak menanggalkan jilbabku.2925Please respect copyright.PENANAU6OM9044na
2925Please respect copyright.PENANAWGID6eBNjd
Fajar mengerti, kemudian ia duduk di sampingku.2925Please respect copyright.PENANAMYozxcrLWI
2925Please respect copyright.PENANATQccRWTs8H
“Jangan di tutupin, tan.”2925Please respect copyright.PENANAyTQzJGmO8z
2925Please respect copyright.PENANASdLmQ0oG4G
“Malu,” kataku sambil menutupi area selangkanganku dan dadaku.2925Please respect copyright.PENANAGvsQlmz2VS
2925Please respect copyright.PENANAHL41CJCIsU
Perlahan ia menggeser tubuhku bersandar di dinding. Kemudian ia angkat tanganku kananku.2925Please respect copyright.PENANAFVy3TFf4KO
2925Please respect copyright.PENANAyeZXUHygc2
“Ketek tante mulus banget,” pujinya.2925Please respect copyright.PENANAdgpYrOPwtC
2925Please respect copyright.PENANAThpizx3BjQ
Aku tidak menjawab.2925Please respect copyright.PENANAc1iBmYmIQJ
2925Please respect copyright.PENANADzW05IwaXo
Fajar mulai menjilati ketiakku. Terasa lebih geli daripada biasanya. Aku memejamkan mata. Geli yang kurasakan berbeda, geli dengan kenikmatan yang tak bisa kurangkai dengan kata.2925Please respect copyright.PENANAmfvFtL3QQE
2925Please respect copyright.PENANAQdoXbQi5kN
Pinggulku menggeliat, ke kanan, akibat rasa geli yang ia lancarkan. Tanpa rasa jijik, ludahnya bercampur dengan keringatku. Semakin gencar Fajar membasuh ketiakku. Sementara aku, semakin-semakin merasa nikmat.2925Please respect copyright.PENANAB2UAql3aUu
2925Please respect copyright.PENANAj1uYx2c4Is
“empshh…, Jar…, jangan…,” Aku menahan lengannya dengan tangan satunya. Tapi, jangkauanku tak cukup untuk mendorong tangannya.2925Please respect copyright.PENANAcfpFQKqq2u
2925Please respect copyright.PENANAShPEyJ3Kj8
“Empshhhh…Jar…,” aku melenguh merasakan jarinya menyentuh lembut kemaluanku dari balik celana dalam. Kini sentuhan itu semakin terasa. Aku terperanjat ketika kurasakan jemarinya mengelus kemaluanku dari dalam.2925Please respect copyright.PENANAdNIrMzBkzC
2925Please respect copyright.PENANArY2rL7Vqy0
“Jar…, empshh…” Aku malah mendesah seakan menikmati sentuhannya di kemaluanku. Ia kemudian menyudahi aktivitas di ketiakku, sementara jemarinya bisa kurasakan masih gencar mencari lubang masuk kemaluanku.2925Please respect copyright.PENANAh80CbT1VCM
2925Please respect copyright.PENANAPv90tryZfg
Aku menatapnya sambil menggelengkan kepala.2925Please respect copyright.PENANAo2jpFU1z5Y
2925Please respect copyright.PENANAOJHZ4Xbpea
“Udah, nikmatin aja, Tan.” Fajar menarik braku ke bawah, membuat buah dadaku terpampang jelas di hadapannya.2925Please respect copyright.PENANA1GVVSQo5a8
2925Please respect copyright.PENANAu9vQlqrD5s
“Empshhh…, Ahhh…,” Bibirnya melumat pentilku, sementara tangan satunya meremas buah dadaku. Aku tidak bisa mengelak kalau aku juga menikmati.2925Please respect copyright.PENANAP8SnssdzYx
2925Please respect copyright.PENANAxJecm86SoQ
Tiba-tiba pinggulku tersentak ke atas ketika kurasakan jarinya masuk dalam kemaluanku. “Aww…, keluarin…” Aku berkata dengan suara pelan, suaraku lebih terdengar seperti menahan desah.2925Please respect copyright.PENANAKSCXe2yWMy
2925Please respect copyright.PENANABS4PSWeSzz
“Ahhh…, Jar…, udah, ya.” Terdengar suaraku memohon. Sebab bagaimanapun aku takut terlena akan kenikmatan yang ia berikan.2925Please respect copyright.PENANAMQ3m4T84Ya
2925Please respect copyright.PENANAbXwkzt9QOc
“Memek tante udah becek, lho,” katanya dengan senyum nakal yang ia layangkan.2925Please respect copyright.PENANAQZK2YboT9w
2925Please respect copyright.PENANArbAEtVZdeD
Dan baru kali ini aku mendengarnya berkata kotor. “Ih, mulutnya, Tante gak suka kamu ngomong kasar gitu,” kataku dengan nafas setengah-setengah.2925Please respect copyright.PENANAyaFrvjsDEr
2925Please respect copyright.PENANA4VgDKgaGle
Fajar menghiraukan perkataanku, dan kembali melumat buah dadaku bergantian. Sementara tangannya sedari tadi masih gencar mengobrak-abrik kemaluanku.2925Please respect copyright.PENANATGDSstTADB
2925Please respect copyright.PENANAiZFPpGfcVI
“Ahhh…, Mpshhh…” Kali ini desahku terdengar luwes, tanpa penolakan. Lama-kelamaan-an aku malah membiarkannya menyentuh setiap jengkal tubuhku. Dan tanpa kusadari tanganku malah meremas pelan rambutnya.2925Please respect copyright.PENANAz3kyUCEgz4
2925Please respect copyright.PENANATUPEke31cw
Fajar berpindah, kepalanya turun ke arah selangkanganku perlahan sambil lidahnya membasahi perutku. Sedangkan aku masih bersandar di tembok.2925Please respect copyright.PENANAhPFdBlQ8RW
2925Please respect copyright.PENANA5HnSF3fG7P
“Jar…, Jangan!” Aku menahan kedua tangannya ketika ia hendak menurunkan celana dalamku. “Kan janjinya Cuma nyusu. Gak lebih.”2925Please respect copyright.PENANAxyOx4GHjGz
2925Please respect copyright.PENANAEDCpuLbqKG
“Tapi Fajar udah sange banget, tan.” Jawabnya.2925Please respect copyright.PENANACBmF3C62mF
2925Please respect copyright.PENANAH8b8aYQ9NZ
Aku tahu, terlihat dari wajahnya yang penuh akan nafsu. Tapi, mau bagaimanapun aku kekeuh terhadap pendirianku.2925Please respect copyright.PENANAfO9mlIh6FC
2925Please respect copyright.PENANAkGVkDQwwEI
Kemudian aku terpikir sesuatu. “Tante kocokin, mau?” tanyaku. Mungkin dengan begitu, nafsunya bisa terlampiaskan.2925Please respect copyright.PENANAXr1HoaKJzR
2925Please respect copyright.PENANAjPIz7fSfKe
Fajar terlihat berfikir, kemudian ia mengangguk. Aku bergeser ke tepi ranjang, duduk di sampingnya.2925Please respect copyright.PENANAASxYLYjZG8
2925Please respect copyright.PENANA1XGl0b7Gjw
“Bukain celananya, tan.” Suruhnya.2925Please respect copyright.PENANApYngKOE3D9
2925Please respect copyright.PENANARit9EhZ2w0
Aku beranjak bangkit dan bersimpuh di depan selangkangannya. Fajar berdiri. Jemariku membuka kancing celananya terlebih dahulu, perlahan kutarik ke bawah celananya.2925Please respect copyright.PENANAQCjZYJeYWQ
2925Please respect copyright.PENANAywGvuOJ27o
Degup jantung berdetak kencang ketika dengan kulihat tonjolan kemaluannya yang terbungkus celana dalam bewarna abu-abu. Aku menelan ludah sejenak, membayangkan kemaluannya sebesar apa.2925Please respect copyright.PENANAqoZhl2h8Dc
2925Please respect copyright.PENANAWUi81T6UAh
Perlahan, ku arahkan kedua tanganku menuju pinggangnya. Dalam satu tarikan pelan, kemaluannya menyembul keluar. Bulu-bulu tepis di kemaluannya mencipta desir hangat. Ukurannya lumayan besar, atau bisa dikatakan besar.2925Please respect copyright.PENANA82pdUFxEzd
2925Please respect copyright.PENANAIprWEZNgv1
Kemudian ia menampar wajahku dengan kemaluannya. Aku malah membiarkannya, membiarkan penghinaan yang ia layangkan. Mendadak, ku dorong kuat pahanya ketika penisnya mencoba masuk dalam mulutku.2925Please respect copyright.PENANA0ZWZftRkis
2925Please respect copyright.PENANA9MJOa9dynm
Fajar terhempas duduk di tepi ranjang dengan keheranan.2925Please respect copyright.PENANAP8syits25n
2925Please respect copyright.PENANAiLh0NEVNUb
“Tante bilang cuma pake tangan, bukan pake mulut!” kataku galak. Lagian, seumur-umur, aku tak pernah memasukan kemaluan suamiku ke dalam mulutku. Sebab bagaimanapun juga, itu menjijikan.2925Please respect copyright.PENANA6NXVUfG5G2
2925Please respect copyright.PENANAsH69LxCufM
Aku segera bangkit dan duduk di sampingnya. Fajar mengarahkan tanganku menuju penisnya. Kugengganm penisnya. Permukaan kemaluannya terasa kasar, bulu-bulunya bisa kurasakan menyentuh tanganku. Agak pelan, tanganku turun-naik.2925Please respect copyright.PENANANebUpMp0X5
2925Please respect copyright.PENANAqCiO7OytwM
Aku melirik Fajar sekilas, ia tampak menikmati. Entah kenapa, aku senang mengetahui kalau ia menikmati permainan tanganku. Sementara tangannya meremas buah dadaku.2925Please respect copyright.PENANAQLFGq5zwHW
2925Please respect copyright.PENANAntBApJ3ixs
Terdengar suara Fajar meringis. “Sakit…, tan,” katanya.2925Please respect copyright.PENANAKl3MiuadQ3
2925Please respect copyright.PENANAWXjFSCPdN2
Aku menatapnya bingung. Lalu, aku menyadari sesuatu, bahwa aku tidak menggunakan pelumas.2925Please respect copyright.PENANAcxBKo2bJwi
2925Please respect copyright.PENANAskmxCO02F4
“Baby oil ada?” tanyaku dengan kelima jari yang masih melingkar di penisnya.2925Please respect copyright.PENANA0nHb5CW69g
2925Please respect copyright.PENANASx1s384uFy
Fajar menggeleng. “Pake air ludah aja.”2925Please respect copyright.PENANAABdwN0SChl
2925Please respect copyright.PENANAJp35Pcn7gn
“engga, Jorok!”2925Please respect copyright.PENANAjKAPqw6qLX
2925Please respect copyright.PENANA2lh5gsqeVk
Mau tak mau, Fajar beranjak bangkit keluar setengah telanjang, Tak lama kemudian ia datang dengan minyak goreng sachet.2925Please respect copyright.PENANAA8JlOpi81L
2925Please respect copyright.PENANAph4wIkVdJK
“Kunci pintunya.” Kataku.2925Please respect copyright.PENANAJLkVvZXvbU
2925Please respect copyright.PENANAo9sT9mocqe
Fajar terdengar mendengus, lalu mengunci pintu. Kemudian ia menyodorkan minyak itu kepadaku. Kuteteskan minyak di telapak tanganku. Lalu ku oleskan perlahan di batang kemaluannya. Kini, terasa lebih lembut. Perlahan, kulanjutkan kocokan yang sempat terhenti.2925Please respect copyright.PENANAZ9XjONCrSu
2925Please respect copyright.PENANA9u6KlimSaW
Nafas Fajar terlihat memburu. Nampaknya, ia sungguh menikmati. Sementara tanganku terasa licin.2925Please respect copyright.PENANADhjhp9ar4X
2925Please respect copyright.PENANAXRnUQeGQd6
Kurasakan kembali telapak tangannya menyusup melewati celana dalamku. Kali ini kubiarkan. Bersamaan dengan tanganku yang terus mengocok penisnya, Fajar juga melakukan hal yang sama. Satu jarinya masuk dalam kemaluanku.2925Please respect copyright.PENANAr0M1el0iSK
2925Please respect copyright.PENANAsVmIRHa7Di
“Empshhh…huftt,” aku melenguh agak tertahan. Pinggulku sedikit meliuk kanan-kiri, mengikut irama jarinya.2925Please respect copyright.PENANAXd4lczCzwb
2925Please respect copyright.PENANAKmZ6lAYkOh
“Gimana, tan, enak?” tanyanya.2925Please respect copyright.PENANAnh1YWv7eQC
2925Please respect copyright.PENANAefjmE9jjWh
Aku mengangguk pelan. “Kamu gimana?” tanyaku agak malu.2925Please respect copyright.PENANAy7ol9sTJ8K
2925Please respect copyright.PENANAsGRmE6KHhM
“Tangan tante jos banget.” Suaranya terdengar riang.2925Please respect copyright.PENANANaTqiLClPI
2925Please respect copyright.PENANAC2mDAnofnr
Aku malah bangga mendengar pernyataannya barusan. Lima menit berlalu. Tapi, tak kunjung kulihat ia akan mencapai orgasme.2925Please respect copyright.PENANAmNgHv7gsef
2925Please respect copyright.PENANAQ23hqk26Cq
“Masih lama gak?” tanyaku.2925Please respect copyright.PENANAGTMLqRQYUo
2925Please respect copyright.PENANAOSRc64hw8H
“Awww….” Fajar malah menjawab pertanyaan ku dengan mendorong jarinya masuk lebih dalam. sontak membuatku memekik pelan. “Ih, Fajar!” Aku berkata dengan suara manja.2925Please respect copyright.PENANAFJJeQ7pM1c
2925Please respect copyright.PENANALx31BK6tMM
Fajar malah terkekeh. “Kalau mau cepet, sepongin, tan.”2925Please respect copyright.PENANAKsXO3THwjf
2925Please respect copyright.PENANAU3vNGFpxAF
Dengan cepat aku menggelengkan kepala. Menolak.2925Please respect copyright.PENANAN4BJajsO6w
2925Please respect copyright.PENANAE7MNbfnvAX
“Kalau gitu bisa sampe satu jam tante ngocokin kontol Fajar.”2925Please respect copyright.PENANAQccEGdXThQ
2925Please respect copyright.PENANAXcLzvrNVth
Sontak kupukul pahanya. “Jangan ngomong Jorok!”2925Please respect copyright.PENANAI97DoYqqdI
2925Please respect copyright.PENANAuqjB3iEx1I
“Empshhh…,” Fajar menekan jarinya agak dalam. Membuatku mengerang tertahan. “Keluarin, Gak!” Kataku, garang.2925Please respect copyright.PENANAEUGVRJ9cUf
2925Please respect copyright.PENANAt4xed60W8c
“Dasar tukang marah.” Fajar menarik keluar jarinya dari kemaluanku. Sekarang aku bisa fokus mengocok penisnya.2925Please respect copyright.PENANAt3msBmAAWM
2925Please respect copyright.PENANAjgKhmmIRgW
Sepuluh menit berlalu. Tak kunjung juga ia menampakkan tanda-tanda akan orgasme.2925Please respect copyright.PENANAuyFrqMphRz
2925Please respect copyright.PENANAsJLbfF1txm
Aku menghela nafas cukup dalam. “Jar, tante capek, lho.”2925Please respect copyright.PENANAo5dYdKxpK2
2925Please respect copyright.PENANAVFOL5FYJkp
“Kan, udah Fajar bilang, Kalau Cuma pake tangan, bisa satu jam baru keluar.”2925Please respect copyright.PENANALRiSPdtOEV
2925Please respect copyright.PENANAF0e2Ms4htk
Aku mendengus kesal. Sudah berapa kali aku melumuri tanganku dengan minyak. Tapi, tak kunjung juga kemaluannya mengeluarkan cairan putih nan kental. Kemudian aku berhenti sejenak, merehatkan tanganku yang terasa pegal.2925Please respect copyright.PENANAai6aNbrSza
2925Please respect copyright.PENANAXnZfmHE4mr
“Gimana kalau kontol Fajar dikocok di tengah-tengah susu tante.” Fajar meremas pelan buah dadaku sambil tersenyum nakal.2925Please respect copyright.PENANAMaWngL0Ahe
2925Please respect copyright.PENANAJxrq6r7Q8d
Reflek kupukul bahunya untuk yang kedua kalinya, cukup keras. “Udah tante bilangin, jangan ngomong jorok!”2925Please respect copyright.PENANAAyA5v0q0Yy
2925Please respect copyright.PENANADjXj1N3FSs
“Mau gak, tan?” alisnya sedikit terangkat.2925Please respect copyright.PENANAFiERs8Ua4t
2925Please respect copyright.PENANAdP92Q9iApJ
“Gak!” jawabku ketus.2925Please respect copyright.PENANAjYhNonh4j4
2925Please respect copyright.PENANAlbPT9ByLDb
Fajar meraih kembali tanganku menuju penisnya. Belum ada satu menit beristirahat dan kini aku harus harus mengocok kembali penisnya.2925Please respect copyright.PENANABrlWH7fYyM
2925Please respect copyright.PENANABMdH4dJbMO
“yaudah, kalau Tante mau capek,” katanya. “Kocokin lagi.”2925Please respect copyright.PENANAfqXmONOghH
2925Please respect copyright.PENANArGmwddNEOm
Aku mendengus dan kembali mengocok penisnya. Terhitung 15 menit aku mengocok kemaluannya. Dan pada akhirnya aku menyerah. “Yaudah boleh. Tapi awas aja kalau sampe masuk!” suaraku terdengar sedikit mengancam.2925Please respect copyright.PENANAsYKO8MXjeS
2925Please respect copyright.PENANAQKrkAm7zxO
Fajar terlihat riang. Perlahan ia rebahkan tubuhku di ranjang. ku sandarkan kepalaku di bantal. Ia beranjak naik di atas ranjang. kemudian berjongkok di kedua buah dadaku. Kini, penisnya tampak jelas di wajahku. Tangannya meremas buah dadaku terlebih dahulu.2925Please respect copyright.PENANAY2nF7rKHU9
2925Please respect copyright.PENANAYHXrmBiQ9O
“Udah, ih, cepetan!” kataku, memalingkan wajah, sebab penisnya terlalu dengan dengan wajahku.2925Please respect copyright.PENANA9G9re62eFE
2925Please respect copyright.PENANAnOKScdlMxn
Kemudian ia meletakan penisnya di tengah buah dadaku. kedua buah dadaku ia hempit di antara kemaluannya. Perlahan pinggulnya maju mundur. Bisa kurasakan penisnya bergesekan dengan buah dadaku. Entah kenapa, ada rangsangan sendiri yang kurasakan. Apalagi ketika menatap penisnya yang menegang. Perlahan kurasakan kemaluanku semakin terasa lembab, seperti embun pagi yang menyelinap melewati kaca jendela.2925Please respect copyright.PENANASrundo251m
2925Please respect copyright.PENANAGqct4n9tls
Fajar terus memaju-mundurkan pinggulnya. Matanya terpejam, kedua tangannya menekan buah dadaku. Aku memandang penisnya yang terhimpit di antara kedua buah dadaku. Mendadak tubuhku terasa bergetar dan tersengat ketika semakin lama kuperhatikan penisnya. Terlihat pucuk penisnya mengeluarkan cairan bening, seperti anak bayi yang ngeces.2925Please respect copyright.PENANACpov3Bhcah
2925Please respect copyright.PENANAo0KOos8JMb
“Gila…, susu tante enak banget!” Suara Fajar terdengar menahan desah. Dahinya banjir akan keringat. Kedua tangannya semakin erat menekan buah dadaku.2925Please respect copyright.PENANA8HAPNKfauP
2925Please respect copyright.PENANAipKPyRxmkf
“Kalau mau keluar bilang,” kataku. “Awas aja kena muka tante.”2925Please respect copyright.PENANAQVoeEUyZwT
2925Please respect copyright.PENANAGO65rTUp56
Mendadak Fajar berhenti. Ia kemudian menanggalkan bajunya, lalu menarik keluar penisnya dari himpitan buah dadaku. Aku melihatnya terheran. Ia malah beranjak mundur. Sepersekian detik kemudian, ia melorotkan celana dalamku. Lalu membentangkan kedua kakiku lebar. Sontak, aku mencoba bangkit.2925Please respect copyright.PENANAQsCUndDiKV
2925Please respect copyright.PENANA9xTetad7Jn
“Empshh…, Jar…, jangan.” tubuh kembali terhempas ke ranjang.2925Please respect copyright.PENANAZyMNN6YOYh
2925Please respect copyright.PENANAVyOtIFX2Oc
Aku merasakan kemaluanku dijilati oleh lidahnya. Tubuhku merinding, desir nikmat kurasakan berkali-kali lipat. Dimas, suamiku, tak pernah menjilati vaginaku. Dan Fajar melakukannya. Memberiku suatu nikmat yang belum pernah kurasakan sejak awal pernikahan. Aku memejamkan mata, pinggulku meliuk-liuk akibat lidahnya.2925Please respect copyright.PENANALRkSUcJh2V
2925Please respect copyright.PENANAO80ZzgGiZI
“Ahhh…, Empsshhh….” Tidak ada lagi penolakan dariku. Aku malah semakin menikmati permainan lidahnya. “Empshh… ahhh…berhenti…, Jar” Aku mencoba bangkit kembali, Reflek ia mendorong perutku yang membuatku kembali terbaring.2925Please respect copyright.PENANAf9qqFWP1CZ
2925Please respect copyright.PENANAYuXJCYluWH
Permainan lidahnya semakin membuatku merintih nikmat. Kepalaku menggeleng kanan-kiri. Pentilku terasa mengeras, keringat-keringat mulai membanjiri tubuhku. Aku meremas sprei dengan kuat. Kemudian kurasakan lidahnya berhenti. Aku mendongak ke bawah. Terlihat Fajar bangkit dan mengangkat kedua kakiku.2925Please respect copyright.PENANAhv3PIjPNGS
2925Please respect copyright.PENANAmXyG22RfCJ
“Jar…, please…, jangan!” Aku merapatkan kedua kakiku, mencegah penisnya agar tidak masuk. Tapi, Fajar tidak kehilangan ide. Ia mendekat dan mencumbu bibirku.2925Please respect copyright.PENANAkkbbRsBq4g
2925Please respect copyright.PENANAZp4TYHbFIN
Aku malah membalas cumbuannya. Gairahku tidak tertahan. Fajar beranjak ke arah ketiakku. Tanganku ia angkat, dan ia jilati. Aku mengerang menahan geli sekaligus nikmat. Tangan satunya mengobrak-abrik kemaluanku.2925Please respect copyright.PENANA03ONhSqbMW
2925Please respect copyright.PENANACLEoyMRxQe
“Empshhh…Jar….,” tidak ada penolakan dariku. Hanya lenguhan, desahan, erangan yang kulontarkan.2925Please respect copyright.PENANAZfF77h22LD
2925Please respect copyright.PENANATmwBjd7HVS
Melihatku yang tak lagi melawan, Fajar kembali mengangkat kedua kakiku. Aku tidak bisa mencegahnya lagi. Tenagaku tak cukup kuat. Kenikmatan yang kurasakan terlalu nikmat.2925Please respect copyright.PENANAAUoHtglk5f
2925Please respect copyright.PENANAtdv0ZEGuFI
Nafasku tercekat, jantungku memompa darah begitu cepat, cengkraman tanganku pada sprei semakin menguat. Bersamaan dengan itu, kurasakan ada sebuah benda yang mencoba masuk dalam kemaluanku. Aku menggigit bibir, memalingkan wajah, sedikit meringis.2925Please respect copyright.PENANAhkpBlhxxb5
2925Please respect copyright.PENANAUMeddOQZa7
“Empshh…, Ahhhh…,” desahku pecah seketika.
2925Please respect copyright.PENANAZoegd7zzOl
Bersambung
2925Please respect copyright.PENANA2jq9hjkGgb
2925Please respect copyright.PENANAuvoF9oYrKR
2925Please respect copyright.PENANAMMrN4HtYUm