
#5 Nikmat itu sungguh Terlarang2335Please respect copyright.PENANA4Ohc170teu
2335Please respect copyright.PENANAidM5YPlR5j
“Umi gak denger abi ngomong apa dari tadi?”2335Please respect copyright.PENANAFAknI2L4WZ
2335Please respect copyright.PENANAPosDllKSIC
“Umi lagi fokus makan, bi. Maaf, ya.”2335Please respect copyright.PENANASHYegzAB3P
2335Please respect copyright.PENANAx5L2DXNVHu
“Maaf, mi. Kalau gitu Abi matiin, ya?”2335Please respect copyright.PENANAZzbC04HunA
2335Please respect copyright.PENANAbARTcwbfoi
“Iya, bi,” kataku dan langsung mematikan telepon tanpa mengucapkan sepatah salam.2335Please respect copyright.PENANAFDfA8eouhn
2335Please respect copyright.PENANAR4ecwefaU3
Fajar semakin gencar meremas buah dadaku.2335Please respect copyright.PENANABt0vALielC
2335Please respect copyright.PENANA1KzjFX5wuM
“Empshh…, Jar…, ihh…., udah…,” terdengar desah ketika aku berkata.2335Please respect copyright.PENANAxQUoE0ASoR
2335Please respect copyright.PENANAqHJsq5tbB5
Fajar berhenti sejenak. “Tan, boleh cium lehernya?” ia menatapku.2335Please respect copyright.PENANATXrqmOo0DE
2335Please respect copyright.PENANA84xTuecofN
Aku menggeleng. Menolak. Tapi, Fajar kekeuh dan terus meminta. Pada akhirnya, seperti yang sudah dan yang berlalu, aku mengiyakan dan mengganguk pelan.2335Please respect copyright.PENANAkcSfvA8nYx
2335Please respect copyright.PENANAGaFSQBBHyc
Seketika bola matanya berbinar. Ia singkap jilbabku sedikit ke atas.2335Please respect copyright.PENANANyl4FsgV6x
2335Please respect copyright.PENANA3JXIN63vSO
“Empss…,” aku melenguh pelan, merasakan lidahnya menjilati leherku. Rasa geli dan juga gairah bercampur ketika ludahnya membasuh leherku.2335Please respect copyright.PENANAUky3pFdLUu
2335Please respect copyright.PENANAOsH1TXfSi9
Aku memejamkan mata. Lidahnya semakin gencar.2335Please respect copyright.PENANAUULycep9Yi
2335Please respect copyright.PENANAfctDc0NFSh
“Aw…, Jar, ih, jangan di kasih tanda.” Aku menahan pelan kepalanya agar tak melanjutkan gigitannya.2335Please respect copyright.PENANAD9oAqPdbnI
2335Please respect copyright.PENANAcjcw5gdeVb
Lama-kelamaan aku merasakan gairahku bangkit. Aku bisa merasakan kemaluanku terasa lembab. Bersamaan dengan itu, Fajar terus saja memberi tanda di leherku. Satu-dua gigitan kecil ia layangkan, membuatku meringis kecil.2335Please respect copyright.PENANALczMiIaeAw
2335Please respect copyright.PENANAjXY7GL5tNH
Merasa bosan, Fajar berpindah ke sisi satunya. Giliran sisi satunya ia kasih tanda. Ludah-ludahnya bisa kurasakan mengaliri leherku bagai sawah yang dialiri air oleh sang petani.2335Please respect copyright.PENANAj20AkCZDRZ
2335Please respect copyright.PENANAPcpQYQaGRh
Aku bisa menebak pastilah leherku memerah. Tapi, aku tidak terlalu takut, sebab, merah itu akan hilang beberapa hari kemudian.2335Please respect copyright.PENANAyg2rOwT7me
2335Please respect copyright.PENANACjUQSPllZJ
Mendadak tubuhku seperti dialuri listrik. “Jar…, empsh…, jangan di situ.” Aku mendorong pelan tangannya yang mengelus kemaluanku dari balik gamis.2335Please respect copyright.PENANAjZ7KkAgRef
2335Please respect copyright.PENANAOpz8hivuOm
“Jar, berhenti, gak!” Suaraku terdengar meninggi.2335Please respect copyright.PENANAwCpSdPjddT
2335Please respect copyright.PENANAyVThkaacVM
Sambil terus menjilati leherku, Fajar menarik kembali tangannya, berpindah meremas buah dadaku.2335Please respect copyright.PENANACko7NpQNRN
2335Please respect copyright.PENANAMgjJZC9Pvh
“Empshh…,” aku melenguh pelan.2335Please respect copyright.PENANAiY71MP35BW
2335Please respect copyright.PENANAQxuASqtjVv
Tak lama kemudian, Kegiatannya di leherku berakhir. Lekas kurapikan jilbabku yang terlihat berantakan.2335Please respect copyright.PENANANi25hb9iqp
2335Please respect copyright.PENANAIEteWfiKzS
“Tan, maaf, ya lehernya aku merahin.” katanya tersenyum.2335Please respect copyright.PENANAZrfCOVwlez
2335Please respect copyright.PENANAsw2DBGaGvR
“Ish…, gimana kalau bekasnya gak ilang?” aku memayunkan bibir.2335Please respect copyright.PENANAT7NQYu735Y
2335Please respect copyright.PENANAG8UTiccn60
Fajar malah terkekeh sambil membenarkan posisi duduknya.2335Please respect copyright.PENANARMDquVyPfJ
2335Please respect copyright.PENANA8sJaUoUssy
“Itu tanda cinta, tan,” lanjutnya. “Tapi, enak, kan?”2335Please respect copyright.PENANAVd9NGMdEIe
2335Please respect copyright.PENANAcKbtGKwdgn
Aku tidak menjawab.2335Please respect copyright.PENANA6IkVlYtGUG
2335Please respect copyright.PENANAbR9BiHC0Mn
“Enak, tan?” cercanya.2335Please respect copyright.PENANAaOLqemhZZN
2335Please respect copyright.PENANAxZHf01My3p
“Iya…, enak,” kataku akhirnya.2335Please respect copyright.PENANAs8K5M6foD4
2335Please respect copyright.PENANASW4CwbDA7y
Fajar tersenyum dan mengelus puncak kepalaku. Seketika kuerasakan pipiku memanas, tindakan romantisnya barusan berhasil membuatku salah tingkah.2335Please respect copyright.PENANAMzyQ4am33l
2335Please respect copyright.PENANAYLCj0Tw6CX
Terdengar tawa dari suaranya. Agaknya ia mentertawakan tingkahku yang seperti remaja putri ketika sedang jatuh cinta. Kupukul pelan bahunya. Ia malah menarik tubuhku, dan aku kembali ambruk dalam peluknya.2335Please respect copyright.PENANAviIzSErV7D
2335Please respect copyright.PENANACPTVEzQ871
Elusan tanganya di kepalaku terasa begitu hangat, ombak-ombak bagai sebuah iringan musik yang menemani kami berpaduh kasih. Aku melingkaran tanganku di pinggangnya. Erat.2335Please respect copyright.PENANA0s3q6DUS3V
2335Please respect copyright.PENANA8NlDGd70IV
Dalam dekapnya, aku merasa aman, seperti kalipertama ia bernyanyi kepadaku. “Ku aman ada bersamamu”. Aman, adalah sebuah rasa yang menurutku hadir atas perlakuan lembut yang penuh kasih. Yang hadir dan terasa nyata, begitulah aku memaknainya.2335Please respect copyright.PENANA2HLXG8sEjt
2335Please respect copyright.PENANAzQ2PzF8Mpu
Fajar telah membuatku terbang jauh mengarungi sesuatu yang belum pernah kurasakan. Sebelumnya aku belum pernah memeluk pria lain selain anakku dan suamiku, apalagi bercumbu. Dan ia, adalah yang pertama kalinya merenggut itu selain mereka yang pantas.2335Please respect copyright.PENANArxVQWR4qP1
2335Please respect copyright.PENANAIbVIXt0dfG
Kemudian Fajar meraih tangan kananku dan ia letakan di pahanya. Kami saling bertatapan, saling jatuh dalam pandangan satu sama lain. Daun-daun kelapa yang melindungi kami dari atas, terdengar berdesir. Terdengar merdu seperti syair Rumi.2335Please respect copyright.PENANAa1sB06jS2j
2335Please respect copyright.PENANALpX0cGKlzZ
“Terus sama Fajar, ya, Tan.” Fajar mengusap punggung tanganku mesra.2335Please respect copyright.PENANAnDjjN5Xzue
2335Please respect copyright.PENANAJOvSUnYURt
Aku mengganguk. “Iya, Jar,” kataku singkat.2335Please respect copyright.PENANA63hjtIqqPk
2335Please respect copyright.PENANAuAdp5o5hsE
“Selamanya?”2335Please respect copyright.PENANAGWflSq2F7I
2335Please respect copyright.PENANA3I63RK4OyJ
“Selamanya.”2335Please respect copyright.PENANAt270TXJfCB
2335Please respect copyright.PENANATdIsLXTK5X
Dia tersenyum. aku balik tersenyum. Kali ini aku yang mendaratkan ciuman di bibirnya. Hanya sekedar ciuman tanpa lumatan. Cukup lama. Sampai pada akhirnya, ia berkata, “Tan, Fajar bakal usahain semaksimal mungkin untuk membuat tante nyaman; membuat tante terus bersama Fajar, selamanya, sampai kita tua, sampai jadi debu.”2335Please respect copyright.PENANAIYoNkezVTU
2335Please respect copyright.PENANAfQBTfmttqm
Aku terharu dan sedikit terkekeh. “sampai jadi tua?”, Aku sendiri sudah berumur 38 tahun, sudah cukup tua. Tapi, perkataannya barusan entah kenapa, mampu membuatku memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak pantas dipikirkan oleh ibu rumah tangga sekaligus istiri sepertiku.2335Please respect copyright.PENANA2jl3WtIYP2
2335Please respect copyright.PENANA8pwlk0exxT
Aku berfikir dan jatuh dalam sebuah khayal: bagaimana jika aku memulai hidup dengannya dalam artian adalah pernikahan. Apa yang terjadi? Apakah aku akan sebahagia ini atau malah lebih bahagia lagi? lantas sampai mana kami bisa bertahan? Apakah sampai kelak kami memilik cucu dari ketiga anak kami? Khayal itu sungguh terlampau jauh; sungguh terlampau nekat, dan; sungguh membuatku meringis getir.2335Please respect copyright.PENANAQOZw3RDXqq
2335Please respect copyright.PENANATfhBuCcysE
Andaikan aku lebih muda dan belum menikah, atau andaikan saja Fajar bertemuku terlebih dahulu daripada Dimas, mungkinkah aku akan hidup bersamanya?2335Please respect copyright.PENANATYYbqClN98
2335Please respect copyright.PENANAlpY9x9j1ec
“Jar, Tante gak bisa memberi kamu kepastian tentang hubungan kita yang akan sampai mana.” Akhirnya aku mengungkapkan sesuatu yang selama ini ingin ku bahas dengannya.2335Please respect copyright.PENANAbjaLPXuAdd
2335Please respect copyright.PENANAI33YvtJFtN
“Kenapa gak bisa, Tan? Tante bahagia kan sama Fajar? Seharusnya tante ikutin naluri tante sendiri. Tinggalin Om Dimas dan Adit, lalu hidup berdua dengan Fajar. Fajar memang gak punya banyak uang, tapi Fajar orangnya pekerja keras, kok. Tan.” Ia berkata tanpa jeda, suaranya terdengar pilu.2335Please respect copyright.PENANAYL7VXtKMma
2335Please respect copyright.PENANAArGk3IIqgI
“Jar,” aku menatapnya dalam. “Kehidupan kamu masih panjang, kamu ganteng, pintar, pekerja keras. Apa yang kamu harapkan dari perempuan tua seperti tante. Masa depan yang indah menanti kamu, Jar. Untuk sekarang, tante akan terus sama kamu. Tapi, jika pada akhirnya tante disuruh milih. Tante pasti milih keluarga tante.”2335Please respect copyright.PENANAyPzDxTKwNj
2335Please respect copyright.PENANA6nt2yijTTw
Fajar terlihat muram. Bola matanya berkaca-kaca. Tangannya tidak lagi menggengam tanganku. Ia fokus memandangi lelautan.2335Please respect copyright.PENANAeECZRALVfx
2335Please respect copyright.PENANATPcVlPeuSP
Terdengar lirih suaranya, “Tan, kalau pada akhirnya kita gak bisa bersama, terus buat apa kita kaya gini? Bahagia, lalu tersakiti lebih lanjut? Bahagia terus mati dalam ruang kekosongan?”2335Please respect copyright.PENANAspP4UY6Tas
2335Please respect copyright.PENANAVwe6O50IZ3
“Kita jalanin dulu, oke?” Giliran aku yang meraih tangannya, mengelus punggung tangannya dengan lembut, meminta pengertian. “Untuk kedepannya, biarin waktu yang menjawab.”2335Please respect copyright.PENANARTooLaJiMH
2335Please respect copyright.PENANAaykzit1Hps
Fajar menatapku dalam. Alisnya sedikit berkerut, kedua sudut bibirnya terangkat sedikit ke atas, seperti meringis. “Tan, Fajar akan selalu mencintai Tante. Selamanya.”2335Please respect copyright.PENANAs4IWHURxVB
2335Please respect copyright.PENANAHCH3QQJoxY
Kalimat singkat itu, mampu membuatku tersenyum kecil. Walaupun aku tahu, bahwa aku tidak yakin bisa membalas “selamanya” ia, dengan “selamanya” aku. Tapi, ada sesuatu kehangatan yang kurasakan pada kalimat itu, sehingga aku sampai pada sebuah pemikiran, apa yang menandakan “selamanya”, atau apa yang memaknai arti “selamanya?”. Ya, mungkin kelak aku akan menemukan jawabannya.2335Please respect copyright.PENANADsapQhvcsJ
2335Please respect copyright.PENANAVyU9xZO6et
Setelah itu kami terus mengobrol, berbincang tentang banyak hal, sesekali aku tertawa lepas, sebab lelucon yang ia lontarkan. Sementara sinar Matahari semakin terik membakar puncak kepala, menembus dedaunan kelapa yang melindungi kami.2335Please respect copyright.PENANAn65B53jTIu
2335Please respect copyright.PENANAH3KvTJAbmm
Aku bersandar di bahunya. Romantisme ini membuatku ingin dan ingin terus menapak ruang dengannya, mencipta sebuah kenangan yang membuat kami tertawa, jatuh cinta, dan bahagia.2335Please respect copyright.PENANAbm2ZKnoi9G
2335Please respect copyright.PENANA372kqFU59v
“Banyak perempuan telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.” Fajar berkata sambil tangannya membuka lembar alkitab. “Amsal 31:29.”2335Please respect copyright.PENANAan02kzRn2f
2335Please respect copyright.PENANAt753xxiRP9
Aku meliriknya dan berkata, “Ayatnya cantik.”2335Please respect copyright.PENANAvh04QqtIRt
2335Please respect copyright.PENANAQmWHBMHkTL
“Fajar suka kalimat yang ini,” Terdengar lembaran alkitab yang ia buka dengan tergesa. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu,” Fajar berkata lugas. “1 Korintus 13:4-7.” Lanjutnya.2335Please respect copyright.PENANABOIncqNVo2
2335Please respect copyright.PENANAhIErVR2spo
Aku terus bersandar di bahunya, entah kenapa, kalimat yang ia comot dari alkitab itu, membuatku jiwaku terasa tenang. “Bacain lagi, dong,” kataku. Aku meliriknya. Ia terlihat antusias.2335Please respect copyright.PENANAJbVpa9B9lQ
2335Please respect copyright.PENANA5G9PdXEnAf
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. – Roma 10:9.” Ia berkata dengan irama dan kesesuaian nada sehingga mirip seperti berpuisi.2335Please respect copyright.PENANASDzeIqGY4i
2335Please respect copyright.PENANAlkaLP3Sxsd
Namun, entah kenapa, aku seakan mengerti apa yang dimaksud Fajar. Kemudian aku hengkang dari bahunya. Kami saling bertatapan. Fajar menatapku dengan penuh arti.2335Please respect copyright.PENANA4H1mO0Y8j5
2335Please respect copyright.PENANAekkhflZVJQ
“Fajar pengen kita berjalan dalam satu arah di antara lima persimpangan” ia berkata dengan wajah yang terlihat senduh. Ia kemudian meraih kedua tanganku dan mengecup punggung tanganku bergantian.2335Please respect copyright.PENANAPLWM4nZAZq
2335Please respect copyright.PENANAKkH9ZMEDX2
Aku tidak ingin membahas perihal itu, sebab bagaimanapun aku memiliki keyakinan kuat terhadap imanku, begitupun ia.2335Please respect copyright.PENANA2DdSYRCCxn
2335Please respect copyright.PENANARfqrK2kt6T
“Habis ini ke mana lagi?” tanyaku. Mengalihkan topik obrolan.2335Please respect copyright.PENANAmODJsxsBJS
2335Please respect copyright.PENANAKH11Z4fjVE
Fajar masih memegang kedua tanganku. “Ke rumah Fajar, gimana?”2335Please respect copyright.PENANAMRsHJCJsWH
2335Please respect copyright.PENANAqNytVNy6sv
Aku berfikir sejenak. “Nenek ada di rumah?”2335Please respect copyright.PENANAXn7iaMf5fI
2335Please respect copyright.PENANAouIXNqZ7ft
“Nenek pulangnya sore.” Dia tersenyum nakal kepadaku. “Mau nyusu, boleh?” tanyanya lugas sambil menatap lekat buah dadaku.2335Please respect copyright.PENANAy7sBFXEvZn
2335Please respect copyright.PENANAn2e8IYY8Yh
Sontak aku mentuup dadaku dengan kedua tangan. “Remes aja, gak lebih!” kataku sedikit galak.2335Please respect copyright.PENANAotEwkZgBdc
2335Please respect copyright.PENANAwztqtCd8vL
Fajar memayunkan bibir, lalu merengek. “Remes doang bosan, tan. Pengen nyusu. Boleh, ya, ya.”2335Please respect copyright.PENANAOGdiYr4YV0
2335Please respect copyright.PENANAQgSUqqvrFk
“Engga!”2335Please respect copyright.PENANAy9ZyvbhpYj
2335Please respect copyright.PENANAQTppL7RnpO
Fajar terus saja merengek. Berkali-kali aku mengatakan tidak, berkali-kali juga ia memohon layaknya anak kecil yang ingin membeli mainan.2335Please respect copyright.PENANAgg1kSB2RYd
2335Please respect copyright.PENANAMsAHRtLUEf
Aku menghela nafas, dalam. “Nyusu doang, kan? gak lebih?” akhirnya aku mengiyakan. Entah kenapa, melihatnya merengek seperti anak kecil membuatku kasihan kepadanya.2335Please respect copyright.PENANAB3xEd9Jjzc
2335Please respect copyright.PENANAp42f31mCxZ
Seketika bola matanya berbinar. Ia mengangguk berkali-kali. Aku menghembus nafas kuat. “Janji?” aku mengulurkan jari kelingking di hadapannya.2335Please respect copyright.PENANAr84FINjO6l
2335Please respect copyright.PENANAO0ofM7smEn
Fajar tersenyum sambil jari kelingkingnya memeluk jari kelingkingku. “Janji!”2335Please respect copyright.PENANAldkPPSCtWM
2335Please respect copyright.PENANAy7x0yFnaVu
Lalu, kami menghabiskan sisa-sisa waktu dengan bermesraan, berbincang, dan bergurau. Sampai pada akhirnya, Jam yang melingkar di pergelangan tanganku menunjuk pukul 13. 00. Aku berkata padanya untuk pulang. Kemudian kami beranjak bangkit dari karpet dan merapikan alat-alat. Dan, tentunya melepas ikatan Hammock yang sebenarnya tidak berguna sama sekali.2335Please respect copyright.PENANAbhgUr8b7JN
2335Please respect copyright.PENANAP23v13pm7s
Tidak lama kemudian kami kembali menapak kaki di pantai. Berpadu bersama semilir angin dan deru ombak. Sepanjang langkah, kami saling menggenggam tangan sambil membentangkan pandangan ke lautan. Angin-angin mulai menyapa wajah kami dengan lembut, deru ombak bernyanyi mengawal perpisahan, menghantar kami menuju daratan.2335Please respect copyright.PENANA5kVn70v4ff
2335Please respect copyright.PENANAq7zXdX2ReD
Aku baru menyadari sesuatu. Sejak kami menapak kaki di sini, kami tidak membeli satupun makanan atau minuman. Tapi, entah kenapa, aku tidak mempersalahkan itu. Atau, bisa jadi remaja itu memiliki cara tersendiri untuk memperlakukanku.2335Please respect copyright.PENANAILsS6OCsyt
2335Please respect copyright.PENANAbXFwMn6EPH
Dalam mobil kami saling melempar senyum satu sama lain. kemudian aku bersandar lagi di bahunya. Agaknya, bahunya adalah tempat ternyaman yang pernah kurasakan.2335Please respect copyright.PENANANceFDsTMB0
2335Please respect copyright.PENANARuUYlrnDDe
***2335Please respect copyright.PENANAzp6x1fbuWX
2335Please respect copyright.PENANA2a5COBFpzk
Tiba di rumahnya, aku segera masuk. Fajar menarik ku masuk dalam kamarnya. Katanya, lebih aman di kamar. Maka, aku iyakan.2335Please respect copyright.PENANAW4rEzEcRL6
2335Please respect copyright.PENANAIlwKoNOgka
Aku duduk di tepi ranjang sambil membentangkan pandangan ke penjuru ruang. Banyak stiker yang tertempel di balik pintu kamarnya. Di tembok tempat tidur, beberapa lukisan bertengger indah, salah satu yang kuketahui adalah lukisan Kahlil Gibran, seorang penyair terkenal kelahiran Lebanon. Di samping pintu, terdapat meja belajar dengan buku-buku yang tertumpuk.2335Please respect copyright.PENANAc0qLrjkQqs
2335Please respect copyright.PENANAMnYDXWs5Le
Fajar mulai mengendus leherku yang tertutup jilbab. Agaknya ia tak sabaran.2335Please respect copyright.PENANAbEFt7Vd6lH
2335Please respect copyright.PENANAhJ0sgUD4Wi
“Tan, buka dong, bajunya.” Katanya sambil meremas pahaku.2335Please respect copyright.PENANAzfH6XsBVeZ
2335Please respect copyright.PENANAySDRAPJcEA
Aku menelan ludah. “Janji, kan? gak sampe masuk?” kataku.2335Please respect copyright.PENANAxV3c5Hf63l
2335Please respect copyright.PENANAcr5FT9aqSx
“Iya, tan,” sahutnya. “Kan daritadi udah Fajar bilang.”2335Please respect copyright.PENANAAanWt6I10W
2335Please respect copyright.PENANAWOWw8dbKbb
Aku beranjak bangkit, lalu melepaskan tasku dan menaruhnya di samping meja tempat tidur.2335Please respect copyright.PENANAOm5SwqyUEE
2335Please respect copyright.PENANAY3uiesG9fJ
“Sini, Tan Fajar bantuin.” Fajar bangkit. “Angkat tangannya.”2335Please respect copyright.PENANAtkrVl1CwgG
2335Please respect copyright.PENANAzqNFe7saqM
Aku menatapnya dengan ragu. Jujur saja, aku takut seandainya terbawa suasana. “Janji, kan? engga sampe masuk?” kataku lagi, memastikan.2335Please respect copyright.PENANAZcoYhx6LO8
2335Please respect copyright.PENANA97vcnoKh9k
“Udah, angkat tangannya,” kata Fajar tidak sabaran.2335Please respect copyright.PENANAr2auIBnGPg
2335Please respect copyright.PENANAHtkVUqluVL
Perlahan kuangkat kedua tanganku dan membiarkan Fajar menanggalkan gamisku. Sontak aku menutupi area dadaku yang terbalut bra hitam tanpa motif, serta selangkanganku dengan celana dalam bewarna merah muda.2335Please respect copyright.PENANA9Xo0We1SJQ
2335Please respect copyright.PENANAZRPTfPrYQU
Terlihat wajahnya terpukau ketika gamisku tertanggal. lekas aku duduk di tepi ranjang. Fajar mendekat. Aku menahan lengannya ketika ia hendak menanggalkan jilbabku.2335Please respect copyright.PENANAI1uzsnifao
2335Please respect copyright.PENANAoAeRmis1XN
Fajar mengerti, kemudian ia duduk di sampingku.2335Please respect copyright.PENANAbLhGqmge46
2335Please respect copyright.PENANABf5cXaooqo
“Jangan di tutupin, tan.”2335Please respect copyright.PENANAcjhVi0iI50
2335Please respect copyright.PENANAkDmBRF9D6J
“Malu,” kataku sambil menutupi area selangkanganku dan dadaku.2335Please respect copyright.PENANAbHfIeKgpYd
2335Please respect copyright.PENANAB2XDYBHzJF
Perlahan ia menggeser tubuhku bersandar di dinding. Kemudian ia angkat tanganku kananku.2335Please respect copyright.PENANAdx2eicox1j
2335Please respect copyright.PENANAPkvLnL9JfO
“Ketek tante mulus banget,” pujinya.2335Please respect copyright.PENANAr4CYEIJown
2335Please respect copyright.PENANA0ApmQgKnz9
Aku tidak menjawab.2335Please respect copyright.PENANAMPsxCDx3o3
2335Please respect copyright.PENANAZ0fxs5WozJ
Fajar mulai menjilati ketiakku. Terasa lebih geli daripada biasanya. Aku memejamkan mata. Geli yang kurasakan berbeda, geli dengan kenikmatan yang tak bisa kurangkai dengan kata.2335Please respect copyright.PENANAqf8lkr98No
2335Please respect copyright.PENANA9KHB38xWaD
Pinggulku menggeliat, ke kanan, akibat rasa geli yang ia lancarkan. Tanpa rasa jijik, ludahnya bercampur dengan keringatku. Semakin gencar Fajar membasuh ketiakku. Sementara aku, semakin-semakin merasa nikmat.2335Please respect copyright.PENANAMNMGYHOha1
2335Please respect copyright.PENANASLSoJEJByz
“empshh…, Jar…, jangan…,” Aku menahan lengannya dengan tangan satunya. Tapi, jangkauanku tak cukup untuk mendorong tangannya.2335Please respect copyright.PENANAEXLAzFK9i4
2335Please respect copyright.PENANAF6p6vK3DbV
“Empshhhh…Jar…,” aku melenguh merasakan jarinya menyentuh lembut kemaluanku dari balik celana dalam. Kini sentuhan itu semakin terasa. Aku terperanjat ketika kurasakan jemarinya mengelus kemaluanku dari dalam.2335Please respect copyright.PENANAizpRMmRJwS
2335Please respect copyright.PENANAOJUw7BXuin
“Jar…, empshh…” Aku malah mendesah seakan menikmati sentuhannya di kemaluanku. Ia kemudian menyudahi aktivitas di ketiakku, sementara jemarinya bisa kurasakan masih gencar mencari lubang masuk kemaluanku.2335Please respect copyright.PENANAioHmT3rhbF
2335Please respect copyright.PENANAFKQdFlkVic
Aku menatapnya sambil menggelengkan kepala.2335Please respect copyright.PENANAgXLvPo9kJX
2335Please respect copyright.PENANAcTiW7qMpL4
“Udah, nikmatin aja, Tan.” Fajar menarik braku ke bawah, membuat buah dadaku terpampang jelas di hadapannya.2335Please respect copyright.PENANA87CbdIll2K
2335Please respect copyright.PENANAmYLl2Hj4dO
“Empshhh…, Ahhh…,” Bibirnya melumat pentilku, sementara tangan satunya meremas buah dadaku. Aku tidak bisa mengelak kalau aku juga menikmati.2335Please respect copyright.PENANAgM6sySZsL6
2335Please respect copyright.PENANAeWT6IE4qhx
Tiba-tiba pinggulku tersentak ke atas ketika kurasakan jarinya masuk dalam kemaluanku. “Aww…, keluarin…” Aku berkata dengan suara pelan, suaraku lebih terdengar seperti menahan desah.2335Please respect copyright.PENANAVi2cc6UEpb
2335Please respect copyright.PENANANN6vyNCgEj
“Ahhh…, Jar…, udah, ya.” Terdengar suaraku memohon. Sebab bagaimanapun aku takut terlena akan kenikmatan yang ia berikan.2335Please respect copyright.PENANARqPmqjmMYZ
2335Please respect copyright.PENANAndE9A3l1WR
“Memek tante udah becek, lho,” katanya dengan senyum nakal yang ia layangkan.2335Please respect copyright.PENANA3nmhuZIPT6
2335Please respect copyright.PENANA5ftw4g2p82
Dan baru kali ini aku mendengarnya berkata kotor. “Ih, mulutnya, Tante gak suka kamu ngomong kasar gitu,” kataku dengan nafas setengah-setengah.2335Please respect copyright.PENANAiY5y43ju03
2335Please respect copyright.PENANAfBo1Aqu7W8
Fajar menghiraukan perkataanku, dan kembali melumat buah dadaku bergantian. Sementara tangannya sedari tadi masih gencar mengobrak-abrik kemaluanku.2335Please respect copyright.PENANAkFP7AskLLX
2335Please respect copyright.PENANA8zAUBuDSgn
“Ahhh…, Mpshhh…” Kali ini desahku terdengar luwes, tanpa penolakan. Lama-kelamaan-an aku malah membiarkannya menyentuh setiap jengkal tubuhku. Dan tanpa kusadari tanganku malah meremas pelan rambutnya.2335Please respect copyright.PENANAgBteqo05Ep
2335Please respect copyright.PENANAC0FJpnuRcz
Fajar berpindah, kepalanya turun ke arah selangkanganku perlahan sambil lidahnya membasahi perutku. Sedangkan aku masih bersandar di tembok.2335Please respect copyright.PENANAxGWULtF1h0
2335Please respect copyright.PENANArE6vPAC7WB
“Jar…, Jangan!” Aku menahan kedua tangannya ketika ia hendak menurunkan celana dalamku. “Kan janjinya Cuma nyusu. Gak lebih.”2335Please respect copyright.PENANA6LninLacEj
2335Please respect copyright.PENANAXXjU88n8IR
“Tapi Fajar udah sange banget, tan.” Jawabnya.2335Please respect copyright.PENANAeyXeDgosRA
2335Please respect copyright.PENANAPxxNs4xtPY
Aku tahu, terlihat dari wajahnya yang penuh akan nafsu. Tapi, mau bagaimanapun aku kekeuh terhadap pendirianku.2335Please respect copyright.PENANArcQkSm8em8
2335Please respect copyright.PENANAjSFdj8DN90
Kemudian aku terpikir sesuatu. “Tante kocokin, mau?” tanyaku. Mungkin dengan begitu, nafsunya bisa terlampiaskan.2335Please respect copyright.PENANAp7cS32Dt7g
2335Please respect copyright.PENANAvYQRcd2G87
Fajar terlihat berfikir, kemudian ia mengangguk. Aku bergeser ke tepi ranjang, duduk di sampingnya.2335Please respect copyright.PENANAZuDTKmJDNN
2335Please respect copyright.PENANAqWxYb5HfaF
“Bukain celananya, tan.” Suruhnya.2335Please respect copyright.PENANApEhkiHmdh8
2335Please respect copyright.PENANAGBVV3aWahP
Aku beranjak bangkit dan bersimpuh di depan selangkangannya. Fajar berdiri. Jemariku membuka kancing celananya terlebih dahulu, perlahan kutarik ke bawah celananya.2335Please respect copyright.PENANAnXxLzqijY2
2335Please respect copyright.PENANAWVpWyJcfSU
Degup jantung berdetak kencang ketika dengan kulihat tonjolan kemaluannya yang terbungkus celana dalam bewarna abu-abu. Aku menelan ludah sejenak, membayangkan kemaluannya sebesar apa.2335Please respect copyright.PENANAhU7xO9Y5VE
2335Please respect copyright.PENANAuAo9xQnc6A
Perlahan, ku arahkan kedua tanganku menuju pinggangnya. Dalam satu tarikan pelan, kemaluannya menyembul keluar. Bulu-bulu tepis di kemaluannya mencipta desir hangat. Ukurannya lumayan besar, atau bisa dikatakan besar.2335Please respect copyright.PENANAd1NmqqRSev
2335Please respect copyright.PENANA4pD2evTMXh
Kemudian ia menampar wajahku dengan kemaluannya. Aku malah membiarkannya, membiarkan penghinaan yang ia layangkan. Mendadak, ku dorong kuat pahanya ketika penisnya mencoba masuk dalam mulutku.2335Please respect copyright.PENANAHvap9rtM0O
2335Please respect copyright.PENANAvUsOUrZ469
Fajar terhempas duduk di tepi ranjang dengan keheranan.2335Please respect copyright.PENANAn3jRvqht30
2335Please respect copyright.PENANAJWGLIcQn7w
“Tante bilang cuma pake tangan, bukan pake mulut!” kataku galak. Lagian, seumur-umur, aku tak pernah memasukan kemaluan suamiku ke dalam mulutku. Sebab bagaimanapun juga, itu menjijikan.2335Please respect copyright.PENANAHxFmyEUWrz
2335Please respect copyright.PENANA1IVkOmRbn5
Aku segera bangkit dan duduk di sampingnya. Fajar mengarahkan tanganku menuju penisnya. Kugengganm penisnya. Permukaan kemaluannya terasa kasar, bulu-bulunya bisa kurasakan menyentuh tanganku. Agak pelan, tanganku turun-naik.2335Please respect copyright.PENANAZ7Uvx6TWx2
2335Please respect copyright.PENANAxK3WXWB2il
Aku melirik Fajar sekilas, ia tampak menikmati. Entah kenapa, aku senang mengetahui kalau ia menikmati permainan tanganku. Sementara tangannya meremas buah dadaku.2335Please respect copyright.PENANAd1T07Arrs0
2335Please respect copyright.PENANAfCJF0rPFn0
Terdengar suara Fajar meringis. “Sakit…, tan,” katanya.2335Please respect copyright.PENANAMqtHwGf2ym
2335Please respect copyright.PENANA2jjw5jCJxj
Aku menatapnya bingung. Lalu, aku menyadari sesuatu, bahwa aku tidak menggunakan pelumas.2335Please respect copyright.PENANAXakeUOBT1o
2335Please respect copyright.PENANAymX2OxIokz
“Baby oil ada?” tanyaku dengan kelima jari yang masih melingkar di penisnya.2335Please respect copyright.PENANAPJA9Qz93il
2335Please respect copyright.PENANAplmDGDG8Oa
Fajar menggeleng. “Pake air ludah aja.”2335Please respect copyright.PENANAEdl7sLp4kg
2335Please respect copyright.PENANA4Ns2tY8uyO
“engga, Jorok!”2335Please respect copyright.PENANAWppBaOocFP
2335Please respect copyright.PENANAxggE1KF3hk
Mau tak mau, Fajar beranjak bangkit keluar setengah telanjang, Tak lama kemudian ia datang dengan minyak goreng sachet.2335Please respect copyright.PENANAgsvp9xbHUc
2335Please respect copyright.PENANAKMnYBSFR5C
“Kunci pintunya.” Kataku.2335Please respect copyright.PENANA8mHUyrGLoU
2335Please respect copyright.PENANAXRHCBVl5Nm
Fajar terdengar mendengus, lalu mengunci pintu. Kemudian ia menyodorkan minyak itu kepadaku. Kuteteskan minyak di telapak tanganku. Lalu ku oleskan perlahan di batang kemaluannya. Kini, terasa lebih lembut. Perlahan, kulanjutkan kocokan yang sempat terhenti.2335Please respect copyright.PENANAkFrzCdMdqy
2335Please respect copyright.PENANAu3HHQHuCYy
Nafas Fajar terlihat memburu. Nampaknya, ia sungguh menikmati. Sementara tanganku terasa licin.2335Please respect copyright.PENANAztDNvFG0Ku
2335Please respect copyright.PENANAJHID0FlRqf
Kurasakan kembali telapak tangannya menyusup melewati celana dalamku. Kali ini kubiarkan. Bersamaan dengan tanganku yang terus mengocok penisnya, Fajar juga melakukan hal yang sama. Satu jarinya masuk dalam kemaluanku.2335Please respect copyright.PENANAZ4s9ZEOGkw
2335Please respect copyright.PENANAcBWh7KKJcQ
“Empshhh…huftt,” aku melenguh agak tertahan. Pinggulku sedikit meliuk kanan-kiri, mengikut irama jarinya.2335Please respect copyright.PENANAJ8Z6DBMEXv
2335Please respect copyright.PENANAIkOaVnuBHt
“Gimana, tan, enak?” tanyanya.2335Please respect copyright.PENANA73S9dVtV9X
2335Please respect copyright.PENANAKm5tIm2J9u
Aku mengangguk pelan. “Kamu gimana?” tanyaku agak malu.2335Please respect copyright.PENANA23GWXstXJT
2335Please respect copyright.PENANAFkcDUANXNw
“Tangan tante jos banget.” Suaranya terdengar riang.2335Please respect copyright.PENANAz1JJagaexG
2335Please respect copyright.PENANAZ7LaHKB7rK
Aku malah bangga mendengar pernyataannya barusan. Lima menit berlalu. Tapi, tak kunjung kulihat ia akan mencapai orgasme.2335Please respect copyright.PENANAxsTipieJbu
2335Please respect copyright.PENANAyUnV1Soj66
“Masih lama gak?” tanyaku.2335Please respect copyright.PENANA8ZevJu0vPn
2335Please respect copyright.PENANAljfmR5Fjnn
“Awww….” Fajar malah menjawab pertanyaan ku dengan mendorong jarinya masuk lebih dalam. sontak membuatku memekik pelan. “Ih, Fajar!” Aku berkata dengan suara manja.2335Please respect copyright.PENANAyJbLANx9jg
2335Please respect copyright.PENANA2diW6Mm84Q
Fajar malah terkekeh. “Kalau mau cepet, sepongin, tan.”2335Please respect copyright.PENANAfmPaFwuGvu
2335Please respect copyright.PENANAulzyvsPend
Dengan cepat aku menggelengkan kepala. Menolak.2335Please respect copyright.PENANAw2yWFLhtpN
2335Please respect copyright.PENANAL9GDVZ7NYa
“Kalau gitu bisa sampe satu jam tante ngocokin kontol Fajar.”2335Please respect copyright.PENANA5515GlxUzE
2335Please respect copyright.PENANA4CGC8UJxdp
Sontak kupukul pahanya. “Jangan ngomong Jorok!”2335Please respect copyright.PENANAuB1u2vbkNW
2335Please respect copyright.PENANAZ7HgyjOmRm
“Empshhh…,” Fajar menekan jarinya agak dalam. Membuatku mengerang tertahan. “Keluarin, Gak!” Kataku, garang.2335Please respect copyright.PENANA87YFJbXBJ4
2335Please respect copyright.PENANAA4S0dcIo4f
“Dasar tukang marah.” Fajar menarik keluar jarinya dari kemaluanku. Sekarang aku bisa fokus mengocok penisnya.2335Please respect copyright.PENANA6fgKjjbqCO
2335Please respect copyright.PENANAsRSso2pKeU
Sepuluh menit berlalu. Tak kunjung juga ia menampakkan tanda-tanda akan orgasme.2335Please respect copyright.PENANAiMJZwauXug
2335Please respect copyright.PENANASAXc9A1PYL
Aku menghela nafas cukup dalam. “Jar, tante capek, lho.”2335Please respect copyright.PENANACJmlYtE2Gr
2335Please respect copyright.PENANAjVo3ol84AQ
“Kan, udah Fajar bilang, Kalau Cuma pake tangan, bisa satu jam baru keluar.”2335Please respect copyright.PENANAxemEbjrsdV
2335Please respect copyright.PENANAB5lxK9NzbQ
Aku mendengus kesal. Sudah berapa kali aku melumuri tanganku dengan minyak. Tapi, tak kunjung juga kemaluannya mengeluarkan cairan putih nan kental. Kemudian aku berhenti sejenak, merehatkan tanganku yang terasa pegal.2335Please respect copyright.PENANAqWg07YAFfU
2335Please respect copyright.PENANACPc3TeitWN
“Gimana kalau kontol Fajar dikocok di tengah-tengah susu tante.” Fajar meremas pelan buah dadaku sambil tersenyum nakal.2335Please respect copyright.PENANAA3IrtgbPKo
2335Please respect copyright.PENANAmEYbjW7Zyd
Reflek kupukul bahunya untuk yang kedua kalinya, cukup keras. “Udah tante bilangin, jangan ngomong jorok!”2335Please respect copyright.PENANAJXdAHZZOcj
2335Please respect copyright.PENANAahmNVAA24Y
“Mau gak, tan?” alisnya sedikit terangkat.2335Please respect copyright.PENANApGxujzdVX8
2335Please respect copyright.PENANAu99p7X0ITb
“Gak!” jawabku ketus.2335Please respect copyright.PENANAMPwVM70osl
2335Please respect copyright.PENANAdeik05wNoI
Fajar meraih kembali tanganku menuju penisnya. Belum ada satu menit beristirahat dan kini aku harus harus mengocok kembali penisnya.2335Please respect copyright.PENANAd6xRRqPbEv
2335Please respect copyright.PENANAkqOroJDd2N
“yaudah, kalau Tante mau capek,” katanya. “Kocokin lagi.”2335Please respect copyright.PENANAEE8nvkUDef
2335Please respect copyright.PENANA09eGUhehWy
Aku mendengus dan kembali mengocok penisnya. Terhitung 15 menit aku mengocok kemaluannya. Dan pada akhirnya aku menyerah. “Yaudah boleh. Tapi awas aja kalau sampe masuk!” suaraku terdengar sedikit mengancam.2335Please respect copyright.PENANAMwKH5Eok9L
2335Please respect copyright.PENANAkJIgDqcVTz
Fajar terlihat riang. Perlahan ia rebahkan tubuhku di ranjang. ku sandarkan kepalaku di bantal. Ia beranjak naik di atas ranjang. kemudian berjongkok di kedua buah dadaku. Kini, penisnya tampak jelas di wajahku. Tangannya meremas buah dadaku terlebih dahulu.2335Please respect copyright.PENANAusrFfEyc5s
2335Please respect copyright.PENANAf53zsas818
“Udah, ih, cepetan!” kataku, memalingkan wajah, sebab penisnya terlalu dengan dengan wajahku.2335Please respect copyright.PENANA5NCR9Sed7t
2335Please respect copyright.PENANA6HYGFcipJN
Kemudian ia meletakan penisnya di tengah buah dadaku. kedua buah dadaku ia hempit di antara kemaluannya. Perlahan pinggulnya maju mundur. Bisa kurasakan penisnya bergesekan dengan buah dadaku. Entah kenapa, ada rangsangan sendiri yang kurasakan. Apalagi ketika menatap penisnya yang menegang. Perlahan kurasakan kemaluanku semakin terasa lembab, seperti embun pagi yang menyelinap melewati kaca jendela.2335Please respect copyright.PENANABr0O2JlD4Q
2335Please respect copyright.PENANArJfrK7SMJK
Fajar terus memaju-mundurkan pinggulnya. Matanya terpejam, kedua tangannya menekan buah dadaku. Aku memandang penisnya yang terhimpit di antara kedua buah dadaku. Mendadak tubuhku terasa bergetar dan tersengat ketika semakin lama kuperhatikan penisnya. Terlihat pucuk penisnya mengeluarkan cairan bening, seperti anak bayi yang ngeces.2335Please respect copyright.PENANAD3Px7sDSwA
2335Please respect copyright.PENANA1hNxR0YIDk
“Gila…, susu tante enak banget!” Suara Fajar terdengar menahan desah. Dahinya banjir akan keringat. Kedua tangannya semakin erat menekan buah dadaku.2335Please respect copyright.PENANAnubrwh7bJt
2335Please respect copyright.PENANAbAm3JHKkCf
“Kalau mau keluar bilang,” kataku. “Awas aja kena muka tante.”2335Please respect copyright.PENANA33m9I5rVaZ
2335Please respect copyright.PENANAVsb3DonT6i
Mendadak Fajar berhenti. Ia kemudian menanggalkan bajunya, lalu menarik keluar penisnya dari himpitan buah dadaku. Aku melihatnya terheran. Ia malah beranjak mundur. Sepersekian detik kemudian, ia melorotkan celana dalamku. Lalu membentangkan kedua kakiku lebar. Sontak, aku mencoba bangkit.2335Please respect copyright.PENANAh3tJWcFItw
2335Please respect copyright.PENANATZMZM9QN5u
“Empshh…, Jar…, jangan.” tubuh kembali terhempas ke ranjang.2335Please respect copyright.PENANAZERxDxyWH1
2335Please respect copyright.PENANAAYxW250t9W
Aku merasakan kemaluanku dijilati oleh lidahnya. Tubuhku merinding, desir nikmat kurasakan berkali-kali lipat. Dimas, suamiku, tak pernah menjilati vaginaku. Dan Fajar melakukannya. Memberiku suatu nikmat yang belum pernah kurasakan sejak awal pernikahan. Aku memejamkan mata, pinggulku meliuk-liuk akibat lidahnya.2335Please respect copyright.PENANA19tPwJ3v8N
2335Please respect copyright.PENANADYPJy0mfBu
“Ahhh…, Empsshhh….” Tidak ada lagi penolakan dariku. Aku malah semakin menikmati permainan lidahnya. “Empshh… ahhh…berhenti…, Jar” Aku mencoba bangkit kembali, Reflek ia mendorong perutku yang membuatku kembali terbaring.2335Please respect copyright.PENANAZFysCrVzGw
2335Please respect copyright.PENANANwBE8DNA4w
Permainan lidahnya semakin membuatku merintih nikmat. Kepalaku menggeleng kanan-kiri. Pentilku terasa mengeras, keringat-keringat mulai membanjiri tubuhku. Aku meremas sprei dengan kuat. Kemudian kurasakan lidahnya berhenti. Aku mendongak ke bawah. Terlihat Fajar bangkit dan mengangkat kedua kakiku.2335Please respect copyright.PENANA0PvIwlw4gG
2335Please respect copyright.PENANAqhdGP5SyJI
“Jar…, please…, jangan!” Aku merapatkan kedua kakiku, mencegah penisnya agar tidak masuk. Tapi, Fajar tidak kehilangan ide. Ia mendekat dan mencumbu bibirku.2335Please respect copyright.PENANAtsXDecBZy6
2335Please respect copyright.PENANAswfyTu6JLn
Aku malah membalas cumbuannya. Gairahku tidak tertahan. Fajar beranjak ke arah ketiakku. Tanganku ia angkat, dan ia jilati. Aku mengerang menahan geli sekaligus nikmat. Tangan satunya mengobrak-abrik kemaluanku.2335Please respect copyright.PENANAbYObR98kkR
2335Please respect copyright.PENANALenGfya4q7
“Empshhh…Jar….,” tidak ada penolakan dariku. Hanya lenguhan, desahan, erangan yang kulontarkan.2335Please respect copyright.PENANApd1S47fy47
2335Please respect copyright.PENANAlYRuK4FnLa
Melihatku yang tak lagi melawan, Fajar kembali mengangkat kedua kakiku. Aku tidak bisa mencegahnya lagi. Tenagaku tak cukup kuat. Kenikmatan yang kurasakan terlalu nikmat.2335Please respect copyright.PENANAsIRPCCCUqH
2335Please respect copyright.PENANAbfyuE37Dpt
Nafasku tercekat, jantungku memompa darah begitu cepat, cengkraman tanganku pada sprei semakin menguat. Bersamaan dengan itu, kurasakan ada sebuah benda yang mencoba masuk dalam kemaluanku. Aku menggigit bibir, memalingkan wajah, sedikit meringis.2335Please respect copyright.PENANA8RbLHfXICX
2335Please respect copyright.PENANAN80a1bwPv4
“Empshh…, Ahhhh…,” desahku pecah seketika.
2335Please respect copyright.PENANAygHj6BhNiv
Bersambung
2335Please respect copyright.PENANAZmjAba5gzA
2335Please respect copyright.PENANAWEifOVjHCY
2335Please respect copyright.PENANAZO1NVzikec