
#6 Rasa baru
2696Please respect copyright.PENANAY41Q5U0wv6
“Ahhhh…, Pelan-pelan…,” Aku meringis kecil ketika kurasakan penisnya mulai masuk. Tak bisa kubayangkan, bawah kini aku telah sah disetubuhi olehnya.2696Please respect copyright.PENANARooLCeJ7QN
2696Please respect copyright.PENANATDPCsPUjAF
“Kalau sakit, bilang, ya, tan.” Fajar mengeluarkan penisnya, lalu ia meludahkan tangannya, dan liur itu ia oles ke penisnya. Ia meraih kedua tanganku dan menempatkannya di kedua kakiku.2696Please respect copyright.PENANAdUleoSvQCn
2696Please respect copyright.PENANAxrKHePMiIH
“Tahan tan,” suruhnya. Bagai tersihir aku mengikuti perintahnya. Aku menarik kakiku dan menahannya. Kini hilanglah sudah martabatku sebagai istri sekaligus ibu.2696Please respect copyright.PENANADyNjDyq9Is
2696Please respect copyright.PENANAkmhEo9NqXj
“Jar…Ahhhh…” Aku mendesah tak tertahan ketika penisnya mulai masuk kembali. Aku mengigit bibir. Menahan nikmat.2696Please respect copyright.PENANAXpAnHE8Pz7
2696Please respect copyright.PENANAxRW0LmSvWf
Terdengar bisiknya di telingaku. “Makasih, tan.”2696Please respect copyright.PENANAQB1VmJhv3m
2696Please respect copyright.PENANA4bIPaJVXK8
Aku tidak menjawab.2696Please respect copyright.PENANAfiHUYHBFq4
2696Please respect copyright.PENANAZUpUPvrqGq
Perlahan penisnya mulai masuk lebih dalam. Tidak ada rasa sakit yang kurasakan, melainkan kenikmatan penuh.2696Please respect copyright.PENANAqEflKW6fXV
2696Please respect copyright.PENANA7eV1zqirdz
“Ahhhh…empshhhh…,” Aku mendesah lagi ketika penisnya penuh dalam kemaluanku. Aku menggeleng kanan-kiri, menahan rasa nikmat yang luar biasa.2696Please respect copyright.PENANA16GHtHJUmq
2696Please respect copyright.PENANAcBjOGVkEsV
Fajar memaju-mundur-kan penisnya perlahan. Tangannya meremas buah dadaku, dan sesekali memelintir putingku. Sementara tangannya yang satu bertengger di puncak kepalaku yang terbalut jilbab.2696Please respect copyright.PENANA2QBlz9W1Ut
2696Please respect copyright.PENANAiBMYSvQcwW
Seketika pinggulku terdorong sebab hentakan dar ipenisnya.2696Please respect copyright.PENANA9YGi1gBSQg
2696Please respect copyright.PENANATVkTMtXGxz
“Enak…tan, hah?” Fajar berkata dengan suara memburu.2696Please respect copyright.PENANArnERpsMo2y
2696Please respect copyright.PENANAvU3M3TmCd9
“Empshh…, enak…, Jar,” jawabku terbawa nafsu.2696Please respect copyright.PENANAcropzKv9yp
2696Please respect copyright.PENANAQGWhVvlrvv
Fajar mempercepat temponya. Tangan kananku hengkar dari kaki, ia tarik ke atas, dan ia jilati ketiakku.2696Please respect copyright.PENANAKJNkNRypTF
2696Please respect copyright.PENANApk6QYlvBck
“Ahhh…., geli…, Jar…” Nafasku memburu, bibirku bergetar, wajahku meringis nikmat. Bisa kurasakan penisnya menyatu dalam tubuhku. Aku tidak menyangka, bahwa aku akan berakhir disetubuhi oleh sahabat anakku sendiri.2696Please respect copyright.PENANAqWiOSDXRob
2696Please respect copyright.PENANAS4D7p5jToI
Penisnya terus menusuk kemaluanku. Kami saling bercumbu dan bertukar ludah. Sapuan lidahnya kubalas. Lepas dari cumbuan, ia membanjiri kedua buah dadaku dengan ludahnya. Sesekali ia gigit kecil putingku. Membuat tubuhku mengelinjang.2696Please respect copyright.PENANAWuHdxBxy4s
2696Please respect copyright.PENANA5qvjlrc4Aw
“Gimana, tan? Enak gak dientot?” tanyanya dengan kalimat vulgar.2696Please respect copyright.PENANAGlZpTGIhv0
2696Please respect copyright.PENANAlwuTLpikwy
Aku terbawa suasana, dan menjawab, “Enak…”2696Please respect copyright.PENANAOA6KTDET5I
2696Please respect copyright.PENANAxEylSmW38b
Fajar semakin gencar menghujani kemaluanku. Aku memeluk tubuhnya dengan erat, menikmati setiap sentakan yang ia layangkan. Sungguh, dalam dosa ini, kurasakan kenikmatan duniawi. Bukannya malah menolak, malah sebaliknya. racau-racau terus keluar dari mulutku.2696Please respect copyright.PENANAfWcC9iIA3p
2696Please respect copyright.PENANAbjwgA7ruEB
“Memek tante enak banget.” Giliran Fajar yang meracau tidak jelas. “Sempit banget, tan!”2696Please respect copyright.PENANAECK210FF5C
2696Please respect copyright.PENANAxlnT1Gwbvy
Aku malah terangsang mendengar ucapan vulgarnya. Lama-lama kelamaan kurasakan kenikmatan yang ingin tersalurkan. Sebuah puncak dari bersetubuh. Dan aku bisa merasakan bahwa Fajar merasakan hal yang sama.2696Please respect copyright.PENANAUuVRfoOKse
2696Please respect copyright.PENANAxVSteYt3Fu
Dalam satu sentakan kuat, aku berkata dengan desah yang melingking, “Empshhh…, tante keluar…”2696Please respect copyright.PENANALVcsCIOJyZ
2696Please respect copyright.PENANARovVfHpUVN
Fajar berbisik di telingaku. “Fajar keluarin di dalam, tan.”2696Please respect copyright.PENANA5rdfYl7WQv
2696Please respect copyright.PENANAvmu157oH1K
Pupil membesar, dengan sekuat tenaga, aku dorong tubuhnya. Tapi, aku tak cukup kuat untuk membuat penisnya keluar dari dalam kemaluanku. Sementara itu, Fajar semakin erat memelukku.2696Please respect copyright.PENANAJlVC5A4VUe
2696Please respect copyright.PENANABxXFWtU15L
“Tan…, Fajar keluar!!” Dia mengerang keras.2696Please respect copyright.PENANAfJjvHmsF0P
2696Please respect copyright.PENANANYCTVU7Ovq
Pun aku, tubuhku mengelinjang, mataku terangkat ke atas. Deruh nafasku memburu. Kupeluk erat tubuhnya dalam dekapku. Fajar berbisik, “Makasih, tan.”2696Please respect copyright.PENANA8zt6ENjBSI
2696Please respect copyright.PENANASVb2sP17Rw
Aku menatap langit-langit kamar. Berharap bahwa spermanya gagal untuk membuahiku.2696Please respect copyright.PENANArlCJrCkgAd
2696Please respect copyright.PENANAyMzKTIJVKD
***2696Please respect copyright.PENANAOjeTjAqQ8f
2696Please respect copyright.PENANAQtvHPintwZ
Aku bersandar di ranjang dengan tatapan kosong. Sementara Fajar mengelus puncak kepalaku sedari tadi. Ia terus berusaha menenangkanku, bahwa tidak mungkin aku akan hamil dalam satu kali persetubuhan.2696Please respect copyright.PENANA50tWqyA1Yz
2696Please respect copyright.PENANAFysuR8EngW
Aku masih dalam keadaan setengah telanjang, dengan bra dan hijab yang tak pernah terlepas sedari awal kami bersetubuh.2696Please respect copyright.PENANAJUAicRtYea
2696Please respect copyright.PENANAKoXcUqsBS3
“Tan…, Fajar janji bakal tanggung jawab kalau tante hamil,” Kata Fajar sambil jemarinya mengelus pipiku.2696Please respect copyright.PENANAR0mmVHazO6
2696Please respect copyright.PENANA56foCUJfni
Aku mendengus kesal. “Tante udah punya keluarga Fajar! Kamu malah seenaknya keluarin di dalam. Dan kamu juga ngelagar janji kamu! udah tante bilang, kan, jangan sampe masuk!” Aku berkata dengan nada penuh tekanan.2696Please respect copyright.PENANARmzNX24aUa
2696Please respect copyright.PENANAeyicCGESQI
Fajar tidak menjawab. Melainkan ia rengkuh kepalaku agar besandar di bahunya. Amarahku seketika mereda.2696Please respect copyright.PENANARj30QkI2SJ
2696Please respect copyright.PENANA9yYNpcnST2
“Udah, tan…, Tenang, ya…,” katanya lembut.2696Please respect copyright.PENANAYGN4A4Ua2H
2696Please respect copyright.PENANAVKwqpLzzJf
Entah kenapa aku luluh seketika. Belain tangannya di hijabku, membuatku merasakan kenyamanan.2696Please respect copyright.PENANA4AUJM0qgsu
2696Please respect copyright.PENANAa81q7Ixm93
“Tante takut, Jar…,” Aku berkata lirih. “Tante belum siap sebenarnya.”2696Please respect copyright.PENANAZzUxTRZWCx
2696Please respect copyright.PENANAm97okMtOWB
Fajar menarik kedua bahuku menghadapnya. “Percaya sama Fajar, oke?” dia menatapku dalam.2696Please respect copyright.PENANAaeBnBWYgZH
2696Please respect copyright.PENANAQhdfNi9Gtv
Aku hanya bisa mengganguk pelan, lalu ku tenggelamkan kepalaku dalam dadanya. Kupeluk tubuhnya dengan erat.2696Please respect copyright.PENANALGJ4RLM9Uq
2696Please respect copyright.PENANAwJPXpNGQKF
Tak lama kemudian, kami saling berpakain dan beranjak menuju teras.2696Please respect copyright.PENANAVCM8ZvrxDr
2696Please respect copyright.PENANACbTOzhELgI
Aku menatap halaman dengan tatapan kosong. Entah kenapa, persetubuhan tadi, membuat pikiranku kacau. Terlebih apa yang dilakukan Fajar kepadaku. Fajar yang di sampingku malah terlihat santai. Ia seakan tidak peduli apabila aku hamil dan mengandung anaknya.2696Please respect copyright.PENANAmK275bFhdA
2696Please respect copyright.PENANAbre8TC7Q7L
“Jar…, tadi yang terakhir kali, ya,” kataku, datar.2696Please respect copyright.PENANA6wot5XuZ3q
2696Please respect copyright.PENANAhWymYH1rVb
“Engga. Fajar masih pengen ngentotin tante.”2696Please respect copyright.PENANAntBdrcpHJq
2696Please respect copyright.PENANAaoNk4i2SFx
“Bisa gak sih, kamu gak ngomong kotor kaya gitu?” Terdengar suaraku meninggi. Aku emosi terhadap perkataannya yang seakan menghinaku. Walaupun kutau kami memang sudah bercinta.2696Please respect copyright.PENANAnzWfCo5oyt
2696Please respect copyright.PENANA7HjTccUZ7B
Terdengar helaan nafasnya, berat. “Tan…, Fajar cinta sama tante,” katanya, lirih.2696Please respect copyright.PENANAshIDQ8i3x6
2696Please respect copyright.PENANAjjxOMSViw2
“Cinta atau nafsu?” aku meringis kecil. “Atau, kamu palingan Cuma pengen nikmatin tante, terus kamu buang? Gitu?” Mataku memanas, pandanganku berkaca-kaca.2696Please respect copyright.PENANAzJUx0A7Sn8
2696Please respect copyright.PENANAWSc9qS9WZE
Fajar malah menarik tubuhku menghambur padanya. Aku menangis seketika, kutenggelamkan kepalaku di dadanya. Aku merasakan elusan mesra di punggungku. Lagi dan lagi, ia mampu membuatku luluh atas sikapnya yang romantis.2696Please respect copyright.PENANAqDVFGWNpWf
2696Please respect copyright.PENANA7DQy5H9qC1
“Fajar cinta sama tante,” bisiknya. “Bukan sekedar mau nikmatin tante doang.”2696Please respect copyright.PENANAfUYARsFlRZ
2696Please respect copyright.PENANACZFYGe930S
Dalam dekapnya, aku merasakan ketulusan yang menjalar pada suaranya. Aku merasakan kehangatan yang ia berikan. Dan, entah kenapa, aku tidak menyesal disetubuhi olehnya.2696Please respect copyright.PENANAneKywiSpjs
2696Please respect copyright.PENANAsP9DU6YAQb
Kuseka tangisku, dan kemudian menatapnya. “Jar, tante mau pulang.” Terdengar suaraku sedikit parau. Fajar mengganguk. Ia kecup bibirku, pipiku, keningku, bergantian. Kemudian ia beranjak bangkit, pun aku.2696Please respect copyright.PENANARf8w3CIvpL
2696Please respect copyright.PENANAeZh9sqDAJj
Fajar mengulurkan tangan sambil tersenyum. Aku mengulum senyum dan menyambar uluran tangannya. Kami melangkah bergandengan menuju mobil. Fajar membukakan pintu mobil dan menyuruhku masuk terlebih dahulu, Aku beranjak masuk. Di susul olehnya.2696Please respect copyright.PENANAoiIxsqtSt9
2696Please respect copyright.PENANAN8HhU8ua84
Dalam mobil Fajar memandangiku. Aku menatapnya bingung. “Kenapa?”2696Please respect copyright.PENANAjQcvuQZGnX
2696Please respect copyright.PENANALg6tb9zVZn
Fajar memalingkan wajah, lalu menunjuk pipinya dengan jari telunjuk. Aku menghela nafas, kemudian kudekatkan wajahku dan kukecup pipinya.2696Please respect copyright.PENANA7zNCiKZd3d
2696Please respect copyright.PENANA5CbSamt4mG
“Udah, yuk. Pulang,” kataku.2696Please respect copyright.PENANAgLsl0EDmUA
2696Please respect copyright.PENANAxHZzSekJ1p
Fajar mengganguk, lalu terdengar bunyi mobil menyala. Aku meliriknya sekilas. Remaja itu, sungguh berhasil membuatku jatuh cinta. Seumur hidup, tak pernah kubayangkan bahwa aku akan disetubuhi oleh pria lain selain suamiku. Sungguh, terkadang, apa yang kita bayangkan tidak sesuai dengan yang akan terjadi.2696Please respect copyright.PENANAHJKngP0pEG
2696Please respect copyright.PENANAT0b7mJHeXL
***2696Please respect copyright.PENANACkR8HgBHFb
2696Please respect copyright.PENANANHn37xd7FS
Air-air mengalir di setiap lekuk tubuhku. Aku memejamkan mata, menikmati setiap tetes air yang membelai mesra wajahku. Tak lupa kusabuni setiap inci tubuhku, mulai dari ketiak, leherku yang tampak memerah, dan area selangkangan.2696Please respect copyright.PENANAjr4kJudxst
2696Please respect copyright.PENANASl8acxivzc
Setelah itu, Ku raih handuk di gantungan samping pintu. Ketepuk-tepuk rambutku pelan, lalu kukeringkan anggota tubuhku. Lalu, ku belit handuk ditubuhku.2696Please respect copyright.PENANA9SzYR1C03a
2696Please respect copyright.PENANAfrzVWyVWl6
Suara Fajar terdengar di meja makan. Ku raih gagang pintu dan kubuka. Fajar tersenyum ke arahku.2696Please respect copyright.PENANAP2z9OZ3BGk
2696Please respect copyright.PENANAVAqIdCd2t6
“Sexy, banget, tan,” katanya sambil memandangi tubuhku yang terbelit handuk.2696Please respect copyright.PENANAxyJoTxBS78
2696Please respect copyright.PENANAnivoRzweos
Aku buru-buru melangkah menuju kamarku, wanti-wanti sekiranya ia kembali menyetubuhiku. Tiba-tiba langkahku terhenti. Ia berdiri di hadapanku.2696Please respect copyright.PENANAGmbMV9whe6
2696Please respect copyright.PENANAwwMAUMKNFd
Aku mendongak, menatapnya. “Minggir, gak!” kataku, galak.2696Please respect copyright.PENANAbDLxW9kRqt
2696Please respect copyright.PENANARDboYzHz5S
“Galak banget,” katanya sambil melangkah dan duduk kembali di meja makan.2696Please respect copyright.PENANAKKJD1lkBUZ
2696Please respect copyright.PENANAt7n2WJS3MU
Aku melanjutkan langkahku yang sempat terhenti. Tiba di kamar, aku lekas mengenakan pakaian. Aku menggenakan daster bermotif bunga, dan jilbab bewarna coklat.2696Please respect copyright.PENANAPYTbO8Lvtu
2696Please respect copyright.PENANAbzieqR5Rea
“Kamu laper gak?” tanyaku menghampiri Fajar dan duduk di hadapannya. “Mau makan?”2696Please respect copyright.PENANAOV6JMQ5KZs
2696Please respect copyright.PENANAqrGbiaWIRD
“Engga, Tan.” jawabnya. Ia mengedipkan sebelah mata. “Maunya, makan tante.”2696Please respect copyright.PENANA2XRbPiQBwh
2696Please respect copyright.PENANA71lEyuWqDW
Aku menghela nafas. Remaja itu, sering kali menggodaku. Aku beranjak berdiri. Ku ambil dua gelas, hendak membuat kopi untuknya dan untukku. Terdengar langkahnya mendekat.2696Please respect copyright.PENANA9j9DkG5ndd
2696Please respect copyright.PENANA9LDDBc3YxU
“Fajar aja yang bikin, tan,” bisiknya, memelukku dari belakang. “Tante tunggu di ruang tamu aja.” Ia mengecup mesra pipiku.2696Please respect copyright.PENANAJ1c8tQtJI8
2696Please respect copyright.PENANAMlACgeRgO3
Aku bisa merasakan tonjolan kemalunnya yang menekan pantatku. Tapi, kubiarkan saja.2696Please respect copyright.PENANACZdJzbFjrG
2696Please respect copyright.PENANAvmQexj67Ry
“Tante, aja, Jar,” kataku.2696Please respect copyright.PENANAL2Q3GjIvDq
2696Please respect copyright.PENANAEUx8fcFpzf
Fajar membalik tubuhku menghadapnya. Ia kecup bibirku mesra. Aku memejamkan mata.2696Please respect copyright.PENANAmyK2ec0mTT
2696Please respect copyright.PENANAw5Rn6lmkku
“Fajar aja,” katanya. Aku mengganguk. Membiarkannya mengambil alih.2696Please respect copyright.PENANAOnij7geSK6
2696Please respect copyright.PENANACtVh2O1ipW
Entah kenapa, caranya memperlakukanku, membuat perasaanku mekar. Remaja itu, sungguh piawai menata sebuah hati. Lambat laun, aku semakin terbiasa akan perlakuannya.2696Please respect copyright.PENANAEQWNKQ5eoT
2696Please respect copyright.PENANAew2CWPbPU4
Tidak lama kemudian. Ia tiba dengan nampan berisi dua gelas kopi. Ia letakan dua kopi itu di meja, dan duduk di sampingku. Tangannya melikir di leherku, ia kecup kembali pipiku. Aku malah merona. Padahal, kecupan itu sudah sering ia layangkan.2696Please respect copyright.PENANAFPf9g64PQX
2696Please respect copyright.PENANAf3TOe0fgnl
“Boleh tidur bareng, tan?” tanyanya. “Please boleh, ya? Fajar janji engga bakal macem-macem.”2696Please respect copyright.PENANA6DxSNiZRHp
2696Please respect copyright.PENANArmQLmXInGb
Aku menoleh ke arahnya. “Janji?” kataku sambil mengulurkan jari kelingking di depan wajahnya.2696Please respect copyright.PENANAfuVIi4qBqE
2696Please respect copyright.PENANALVzLhSAiRR
Fajar menyambut jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya. “Janji.”2696Please respect copyright.PENANAhGH2W9kBhl
2696Please respect copyright.PENANASKWtGORrfL
Aku mengganguk ringan. Entah kenapa, aku malah membiarkannya. Mungkin, karena aku merasa tidak enak akan sikapnya yang lembut. Tapi, kali ini, kupastikan akan memarihnya apabila ia kembali menyetubuhiku. Pasti.2696Please respect copyright.PENANAcrp7TtkKoy
2696Please respect copyright.PENANA21YhzQZfF6
“Om pulangnya kapan, tan?” Fajar menyesap kopinya, kakinya tersilang.2696Please respect copyright.PENANA0nSo223bdu
2696Please respect copyright.PENANANaNmoicinm
“Sabtu depan,” jawabku.2696Please respect copyright.PENANAvIy0plDmLb
2696Please respect copyright.PENANAyAniVkqVpZ
“Yes! Masih lama, dong.” Suaranya terdengar riang. “kalau gitu, anggap aja Fajar suami tante selama di rumah ini, oke istriku?”2696Please respect copyright.PENANA6sSzg8pmAA
2696Please respect copyright.PENANAyGxcD0TlNZ
Seketika aku merasa desir panas mejalar di tubuhku. Menggapnya suamiku? bagaimana bisa aku melakukan hal seperti itu. Tapi, entah kenapa, aku malah merasa bahagia ketika ia mengatakan itu.2696Please respect copyright.PENANA7vLllkMaXo
2696Please respect copyright.PENANA1ZAz5rS0t3
“Apaan, sih, Jar,” kataku. “jangan aneh-aneh, deh.”2696Please respect copyright.PENANAnUc6QBnCKc
2696Please respect copyright.PENANA13UCNdL2Cs
Fajar mengusap kepalaku lembut. “Bercanda, tan,” katanya.2696Please respect copyright.PENANAPbFQrt9X6q
2696Please respect copyright.PENANALwcoOJZGtw
Aku menyesap kopiku, kemudian kusandarkan kepalaku di bahunya. “Degup jantung tante berdetak cepat kalau bareng kamu. Tante juga bingung, kok bisa. Tapi kelamaan tante tahu, kayanya tante jatuh cinta deh sama kamu.” akhirnya aku mengungkapkan perasaanku.2696Please respect copyright.PENANAUQ0MznFuzS
2696Please respect copyright.PENANARW1T36JLsf
Fajar menjatuhkan kepalanya di kepalaku. Ia usap punggung tanganku dan berkata, “Kan udah Fajar bilang, tante harus ikutin naluri tante. Jika cinta berseru lantang, jangan menutup telinga. Lagian, Fajar janji, Fajar bakal bikin tante jatuh cinta sama Fajar. Selamanya,” ia berhenti sejenak, dikecupnya puncak kepalaku dan melanjutkan. “Tan. Fajar cinta banget sama tante. Fajar pengen bikin tante bahagia sekaligus menuntun tante. Tante harus percaya sama Fajar, oke?”2696Please respect copyright.PENANAYvOGfZZleM
2696Please respect copyright.PENANA6Gmru9fle3
Aku hengkang dari bahunya. Kutatap matanya, “menuntun?” tanyaku, bingung.2696Please respect copyright.PENANAzsDNbM0fPH
2696Please respect copyright.PENANA3GDXoh0zGU
Fajar meraih telapak tanganku. Ia belai lembut jemariku, lalu menjawab, “Fajar pengen tante ikut Fajar.”2696Please respect copyright.PENANAlTEIqkj1Yb
2696Please respect copyright.PENANAjPaDFETqMi
Aku menelan ludah. Aku paham maksudnya. “Kalau itu tante gak bisa Jar. Sedari kecil, tante berpegang teguh sama keyakinan itu. Tante gak bisa.”2696Please respect copyright.PENANABBNUM7i1JN
2696Please respect copyright.PENANAObNh0tl5sK
“Tan, percaya sama Fajar, oke? Fajar bakal mengarahkan tante ke jalanan yang benar. Fajar janji.”2696Please respect copyright.PENANAuQoIFwGT74
2696Please respect copyright.PENANA1Fe9tGrjpd
“Tante gak bisa mengiyakan kalau soal itu,” kataku, meminta pengertian.2696Please respect copyright.PENANAAg19LpWuzz
2696Please respect copyright.PENANAkiTtrgi8oJ
Fajari menarik tubuhku masuk dalam pelukannya. Lagi-lagi aku merasakan kehangatan yang begitu nyata. Aku merasakan sebuah gejolak hatiku bermekaran. Lantas, ia berbisik, “Pelan-pelan aja, tan?”2696Please respect copyright.PENANA2im63VJpH8
2696Please respect copyright.PENANAwiRbdZmWzE
Aku tidak mengiyakan, tidak juga menolak. Aku hanya berdiam dalam dadanya.2696Please respect copyright.PENANA8vhxemYjNk
2696Please respect copyright.PENANARsiWwwNyHq
“Bisa, tan?” tanya Fajar memandangiku dalam.2696Please respect copyright.PENANAltrfF2NfYi
2696Please respect copyright.PENANAADjGCdkCIM
Aku menggeleng. “Maaf,” kataku. “Tante gak bisa.”2696Please respect copyright.PENANAhAAq6GlcA1
2696Please respect copyright.PENANAEyfOCmD92n
***2696Please respect copyright.PENANApNDVr5DRat
2696Please respect copyright.PENANAUE00LmgOIX
Aku mematung. Tak pernah kubayangkan aku akan mengajak pria lain tidur bersamaku, di kamarku dan suamiku. Sungguh perbuatan dosa yang besar. Kami bersandar di penyangga ranjang. Fajar membentangkan pandangannya ke setiap penjuru ruang.2696Please respect copyright.PENANAPe5KczaBb6
2696Please respect copyright.PENANAj1eyXDO2jH
Kamarku cukup menimalis. Dengan satu ranjang, lemari pakain yang tak jauh dari ranjang. Meja rias di samping lemari pakain, AC yang selalu menyala, dan satu lampu terang di atap yang selalu menyala. Aku tidak bisa tidur dalam keadaan gelap. Mungkin karena sedari kecil aku sering tidur dengan lampu yang menyala.2696Please respect copyright.PENANAK7xrsZjN8f
2696Please respect copyright.PENANALjwleVPom0
Aku melirik ke Arahnya. “Kamu gak tidur?” tanyaku.2696Please respect copyright.PENANAvE407cmhnS
2696Please respect copyright.PENANAsPPSlCdOHT
Fajar menoleh, tersenyum. “Tante udah ngantuk?” tanyanya balik.2696Please respect copyright.PENANAVYkYthnCTo
2696Please respect copyright.PENANAU63PSLtJTz
Aku menggeleng.2696Please respect copyright.PENANAv83p1GMg4G
2696Please respect copyright.PENANACSqCJgpImZ
“Ngentot, yuk, tan,” katanya berterus terang.2696Please respect copyright.PENANAHve8pUsfEO
2696Please respect copyright.PENANAYgIY0M5SN8
Aku menatapnya tajam. “Kamu lupa atau pura-pura lupa?”2696Please respect copyright.PENANANpAKMhfHaz
2696Please respect copyright.PENANAAjcpZsKa6X
Fajar malah terkekeh. Ia mengangkat pinggulnya sedikit, lalu menanggalkan boxernya. “Kalau gitu kocokin,” katanya.2696Please respect copyright.PENANAujM9TUlym9
2696Please respect copyright.PENANAjCqDp6zve7
Aku menelan ludah, tonjolan di balik celana dalamnya membuat desir di darahku menyalak.2696Please respect copyright.PENANAQwPqoayBbs
2696Please respect copyright.PENANAy8rZogrs2Z
“Jangan macem-macem, deh,” kataku, masih memandangi penisnya.2696Please respect copyright.PENANAZujlNFYYYJ
2696Please respect copyright.PENANABbR1WFZGj1
Fajar menarik celana dalamnya ke bawah. Bagai sebuah hadih dalam tirai yang dibuka, penisnya menyembul keluar. Aku terbelangak menatap penis yang pernah menyetubuhiku itu.2696Please respect copyright.PENANAFmfmXJ8O0w
2696Please respect copyright.PENANAfHYAwWn5AX
“Mau nyoba pake mulut, tan?”2696Please respect copyright.PENANA8beY3hnRrP
2696Please respect copyright.PENANAa7v4lMQf8t
Aku menggeleng.2696Please respect copyright.PENANAPwoOSZOGCA
2696Please respect copyright.PENANA9TbajEP9oE
Fajar malah menarik kepalaku mendekat ke arah penisnya. Entah kenapa aku tidak memberontak. Kini penis itu tepat dihadapanku. Penisnya mengeluarkan sebuah aroma yang tak kukenali. Fajar menarik kepalaku lagi, sontak bibirku menyentuh kepala penisnya. Lalu ku dorong kepalaku ke belakang.2696Please respect copyright.PENANAaioTIllqvl
2696Please respect copyright.PENANAcztSn0Vlax
“Apaan sih, Jar.” Aku memukul pelan bahunya. “Kamu kelamaan kurang ajar banget, tau gak? Tante izinin kamu buat nyentuh tante bukan berarti kamu bisa bersikap seenaknya!”2696Please respect copyright.PENANAhDANcLLjrI
2696Please respect copyright.PENANAuG1JCNJIEz
Fajar terlihat menelan ludah. Aku menatapnya tajam. Ia mengegser tubuhnya dengan wajah kikuk. Mungkin ia menyadari kesalahannya itu.2696Please respect copyright.PENANA4Ms2pIDF24
2696Please respect copyright.PENANAc1cvOVyuxp
“Iya, tan.” Wajahnya terlihat memelas. “Maaf.”2696Please respect copyright.PENANADHfriVMOfY
2696Please respect copyright.PENANAq9xu4Im8do
Remaja itu, memang harus diperlakukan seperti ini, sebab apabila kubiarkan, mungkin ia akan bertindak dengan senonoh lagi.2696Please respect copyright.PENANAFAFTxNMzw2
2696Please respect copyright.PENANAcoUEb6SmeL
“Sekali lagi kamu kaya gitu, tante gak bakal izinin kamu buat nyentuh tubuh tante lagi!” Aku kemudian melirik penisnya yang masih berdiri tegak. “Pake celana kamu!”2696Please respect copyright.PENANAOYv8P7YeUU
2696Please respect copyright.PENANA7QuLtmhSWY
Terdengar helaan nafasnya, kemudian ia kembali memakai celananya.2696Please respect copyright.PENANA8OpPh7C7Oi
2696Please respect copyright.PENANAQF8U87CX2M
“Tante marah?” tanyanya.2696Please respect copyright.PENANA0KY3RiDBtr
2696Please respect copyright.PENANA4WIBOH8OTO
“Tante gak suka sikap kamu yang kurang ajar kaya gitu, Jar.”2696Please respect copyright.PENANAao2yy5chvp
2696Please respect copyright.PENANAF0fedcex3Y
‘Tapi, kan, tante cinta sama Fajar, kan? “2696Please respect copyright.PENANAYMbHrYTd7A
2696Please respect copyright.PENANAI1bYSl9Rcp
“Iya, tapi bukan berarti kamu bisa berlaku seenaknya kaya gitu! “2696Please respect copyright.PENANAdnZARDx2K6
2696Please respect copyright.PENANAZPyFWWQSYP
“Tan,” Fajar meraih kedua tanganku. Jika sudah begini, pastilah keluar kata-kata lembut dari mulutnya. “Fajar Cuma mengekspresikan cinta Fajar, emang gak boleh?”2696Please respect copyright.PENANApOM1T8aDFe
2696Please respect copyright.PENANAqfuD2gE7zc
“Jar, itu cinta atau nafsu? Kalau landasan kamu cinta sama tante karena nafsu, itu bejat banget tau, gak?” Aku memandangi bola matanya, dalam.2696Please respect copyright.PENANAVLYGfnMBXw
2696Please respect copyright.PENANArDEUjGT31M
“Cinta sama nafsu adalah dua hal yang gak bisa dipisahkan, tan. Fajar nafsu sama tante, iya. Tapi, Fajar juga cinta sama tante.” Ia memandangiku balik.2696Please respect copyright.PENANAy9y3q4tsCG
2696Please respect copyright.PENANA7QbUCtRXft
Benar yang dikatakannya. Cinta dan nafsu tidak lah terpisahakan. Mereka bagai jiwa dan nyawa, hidup dalam satu.2696Please respect copyright.PENANAxA7gn9104B
2696Please respect copyright.PENANAtL3HdrUfJc
Fajar berkata lagi, “Cinta itu energi paling purba, tan. Ia yang membentuk semesta, sekaligus ia yang menghancurkan semesta. Nafsu adalah sahabat daripada semesta itu. tanpa nafsu cinta akan terasa hampa.” Ia menatapku semakin dalam.2696Please respect copyright.PENANAG5aYOqcWFY
2696Please respect copyright.PENANAeNMJaaobh1
Kata-kata yang ia rangkai sedemikian rup, membuatku luruh-lantah. Aku mengehela nafas sejenak, “Iya, tante paham, kok.” Suaraku mulai terdengar lembut. “Tapi, kan, tante butuh adaptasi, Jar. Kamu ngertiin tante, ya?”2696Please respect copyright.PENANA4la6g3srXq
2696Please respect copyright.PENANAy7ZmWnQ5PQ
Fajar mengganguk. Wajahnya mendekat. Seperti yang sudah, aku memejamkan mataku. Menikmati setiap cumbuan bibirnya. Lidahnya mulai masuk. Kusabut kehadiran lidahnya.2696Please respect copyright.PENANAKFMKRCtMyd
2696Please respect copyright.PENANAkcwh1oGA60
Tangannya meremas pelan buah dadaku. membuatku melenguh pelan. Lalu ia rebahkan tubuhku berbaring di ranjang. Lumatan-lumatannya semakin ganas.2696Please respect copyright.PENANAFKtQPIQpYG
2696Please respect copyright.PENANAl6LQEK3eBi
“Tan, boleh?” ia memandangiku. Kali ini, entah kenapa, aku tergerak untuk mengatakan iya. Maka, kuanggukan kepalaku. Sepersekian detik kemudian ia tersenyum.2696Please respect copyright.PENANABfTaBYEhrK
2696Please respect copyright.PENANAxUkT4hLa6r
“Tapi jangan di kamar ini,” kataku lagi. “Di kamar adit, aja, ya?”2696Please respect copyright.PENANAJKuAcBWovB
2696Please respect copyright.PENANAKYRBJyUzuv
Fajar mengerti. Kami beranjak dari Kasur. Mendadak tubuhku terangkat, segera kulingkaran kedua tanganku di lehernya.2696Please respect copyright.PENANAhX53S2ZF4R
2696Please respect copyright.PENANAwdFjqfHh7Q
“Tante berat tauk!” suaraku terdengar manja.2696Please respect copyright.PENANANlcJ78oThU
2696Please respect copyright.PENANALM3CjMzOsE
Fajar malah tersenyum. Perlahan ia melangkah. Pintu kamar dengan mudah ia buka. Aku memandangi wajahnya, tampan sekali. Kadang aku berfikir, bagaimana seorang remaja yang seumuran anakku berhasil membuatku jatuh cinta.2696Please respect copyright.PENANA5SGcfNpAT8
2696Please respect copyright.PENANAOlZMpVAfaC
Fajar merebahkan tubuhku dengan lembut di kamar Adit, anakku. Mungkin, aku harus meminta maaf kepadanya, sebab kamar ini akan kugunakan untuk bersetubuh dengan sahabatnya sendiri.2696Please respect copyright.PENANAVhcw9nDTgh
2696Please respect copyright.PENANAWPrqOpogfh
Di tepi kamar tidur, Fajar membuka bajunya, menampilan dadanya yang terlihat bidang. Ia lempar bajunya di samping televisi. Lalu, ia menanggalkan celana serta celana dalamnya.2696Please respect copyright.PENANAlj6lB0WP7r
2696Please respect copyright.PENANAD1kTMxWgrm
Aku kembali menelan ludah. Ini memang bukan yang kali pertamanya aku melihat kemaluannya, tapi tetap saja aku merasa agak kikuk.2696Please respect copyright.PENANAyOwbCBcfC2
2696Please respect copyright.PENANAeA1HAqJ61A
Fajar menghamburkan tubuhnya di ranjang. Ia melumat kembali bibirku. Aku membalasnya lagi. Kedua tanganku memegangi kepalanya. kurasakan tangannya mulai turun dan menjama kemaluanku dari balik daster.2696Please respect copyright.PENANAzJi5hqr92J
2696Please respect copyright.PENANAAhts8rekJW
“Empshh…,” aku melenguh pelan, masih bercumbu. Sentuhannya berhasil membuat gairahku bangkit.2696Please respect copyright.PENANA6OeErdgKSR
2696Please respect copyright.PENANAe3sUUUPjFc
Mulutnya mulai berpindah, ia singkap jilbabku dari bawah, lalu ia jilati kembali leherku.2696Please respect copyright.PENANAIdB3IXKu0Y
2696Please respect copyright.PENANAhNikHHrGH7
“Ahh…, Jar…,” sentuhan lidahnya membuat tubuhku merinding seketika.2696Please respect copyright.PENANAODf4hhzr3f
2696Please respect copyright.PENANAdHeYsbsoQP
Kurasakan tangannya menarik dasterku sampai pangkal paha. Aku kembali mengerang ketika tangannya menyetuh kemaluanku dari balik celana dalam. Sementara tangan satunya sedari tadi meremas buah dadaku.2696Please respect copyright.PENANAQZGvJHT0mk
2696Please respect copyright.PENANAi3OIWfVho1
“Angkat tangannya, Tan. Fajar pengen nelanjangin tante.”2696Please respect copyright.PENANAxWtWZ5CRlc
2696Please respect copyright.PENANAhfO4bVgGQM
Aku beranjak duduk di ranjang, lalu mengangkat pinggulku sedikit. Dasterku tertanggal. Kemudian tangannya beralih menarik celana dalamku. Aku menggangkat pinggulku kembali, dan kini celana dalamku lolos dari kedua kakiku. Yang tersisa hanyalah bra. Dengan piawai, ia bergeser ke arah belakang, membuka kancing braku.2696Please respect copyright.PENANAKJMyowkY28
2696Please respect copyright.PENANAdufx47Ixhx
“Wangi banget, tan.” ia mencium braku sembari memejamkan mata.2696Please respect copyright.PENANAkUagUo5rlL
2696Please respect copyright.PENANAYNsAEvk1Ys
“Fajar, ih, Jorok.”2696Please respect copyright.PENANAnqwl5z5yKq
2696Please respect copyright.PENANA7vokqpashu
Fajar malah terkekeh. Braku dilemparnya ke sembarang tempat. Kemudian ditindihnya tubuhku. Aku memejamkan mata saat bibirnya menghisap-hisap pelan pentilku. Sementara Tangan satunya bergerilya di area selangkanganku.2696Please respect copyright.PENANAwl2kehtBGd
2696Please respect copyright.PENANAS9ZQ2CswFi
“Mpshhh…. Ahhhh…” lenguhku tak tertahan ketika satu jarinya ia masukan dalam kemaluanku.2696Please respect copyright.PENANAWihZyfxaUz
2696Please respect copyright.PENANA2fjBQNV11U
Semua lekuk tubuhku ia singgahi. Ketiakku, dijilatnya dengan rakus. Putingku digigitnya pelan. Jarinya di kemaluanku semakin bergerak cepat. Membuatku terus melenguh dan melenguh akan nikmat yang diberikannya.2696Please respect copyright.PENANA90qY5OBQED
2696Please respect copyright.PENANAVDWtX4V7Vp
Mata kami bertemu. Ia tersenyum kepadaku. Dan aku membalas senyumnya.2696Please respect copyright.PENANAi0swpmsAPb
2696Please respect copyright.PENANAovjH4QojXE
“Fajar buka jilbabnya, boleh?”2696Please respect copyright.PENANATiY5CcPK3l
2696Please respect copyright.PENANAf6b7r5jnas
Aku tidak langsung mengiyakan. Sebab bagaimanapun Jilbab yang kukenakan adalah identitas agamaku. Dan, hanya Suamiku dan anakku yang pernah melihat rambutku. Tanpa persetujuanku, Fajar langsung membuka jarum pentol di hijabku. Aku malah diam, tidak tahu akan berbuat apa.2696Please respect copyright.PENANAxsZXLBXOJq
2696Please respect copyright.PENANAeoMQhrkc0H
“Empsshhh…, Jangan dikasih tanda, Jar….” Aku memejamkan mata. Lidahnya menyapu keringat yang bersinggah di leherku.2696Please respect copyright.PENANA6eTwvg5uqJ
2696Please respect copyright.PENANAHq9653yhFN
Perlahan, kurasakan tangannya mengelus rambutku. “Tante lebih cantik kalau gak pake jilbab.” Jilbabku, telah hilang entah ke mana.2696Please respect copyright.PENANAtytSrPsiwU
2696Please respect copyright.PENANAdAvx8lsRwp
Fajar kemudian menarik kedua bahuku. Kini kami saling berhadapan. Bertelanjang.2696Please respect copyright.PENANAazKfuHP4oV
2696Please respect copyright.PENANAx1sXcdIgoM
“Nungging, tan,” suruhnya.2696Please respect copyright.PENANAflP7TaJRxS
2696Please respect copyright.PENANAZjUC7XW8jD
Aku menggeleng. “Jangan pake gaya yang aneh-aneh, deh,” kataku.2696Please respect copyright.PENANAEQIWeOKJND
2696Please respect copyright.PENANAGNqKJlC964
Sepanjang persetubuhanku dengan suamiku, kami tidak pernah bercinta dengan posisi yang aneh. Yang ku tahu, ketika kami bercinta, aku selalu berada di bawah.2696Please respect copyright.PENANACAsuGzREb9
2696Please respect copyright.PENANAcbaXuZ3Ejp
Fajar tidak menghiraukan perkataanku. Ia membalik tubuhku, lalu menarik pinggangku. Posisi ini membuatku merasakan desir yang berbeda. Sesuatu yang tidak pernah kucoba sebelumnya. Tidak sama sekali.2696Please respect copyright.PENANAZB6WaUZg7Y
2696Please respect copyright.PENANAGts7Ts3gwz
Aku menoleh ke belakang, Ke Arah Fajar. Tubuhnya terlihat berkeringat, persis seperti dioles minyak. Bagian ketiaknya menyembut bulu-bulu tipis. Yang membuatku menelan ludah adalah bagian perutnya yang bagai sebuah rotis yang di tumpuk menjadi enam bagian.2696Please respect copyright.PENANA9WTeSyUMzd
2696Please respect copyright.PENANA2EpenuzqX1
“Fajar masukin, Tan.”2696Please respect copyright.PENANAsnNNqNP6s9
2696Please respect copyright.PENANAo4w3LXRAWy
“Pelan-pelan, Jar.” Aku memalingkan wajah ke depan. Tanganku bertumpu di sprei putih. Kepalaku mendongak ke bawah.2696Please respect copyright.PENANAosdWV79nDn
2696Please respect copyright.PENANAfv7u8Uzm5V
Perlahan, kurasakan penisnya menyentuh permukaan vaginaku. Aku menggigit bibir seraya memejamkan mata.2696Please respect copyright.PENANAD3ffTrM27M
2696Please respect copyright.PENANAWPd5XzLcHx
“Empshhhhh….” Penisnya kurasakan mulai mencoba masuk lebih dalam. “Pelan-pelan..., Jar.”2696Please respect copyright.PENANAg1Z7zVQb0Q
2696Please respect copyright.PENANAngef0Ih1qh
“Ahhhh…, mpshhh…, Jar…, Enak…” Aku mendesah melengking ketika kurasakan kemaluanku menarik penuh penisnya.2696Please respect copyright.PENANA76zWZQ5xCB
2696Please respect copyright.PENANAT0HzbuSsJh
“Memek tante enak banget.” Fajar meracau sembari menusuk kemaluanku.2696Please respect copyright.PENANAlMRQVftfcl
2696Please respect copyright.PENANAVYmH1wWa1j
Aku menggeleng-gelengkan kepala, merasakan setiap tusukan penisnya. Kata-kata vulgar yang ia lontarkan dan posisi bercinta kami, membuat gairahku berkobar.2696Please respect copyright.PENANAzOwlh4IZxK
2696Please respect copyright.PENANAsftPsNVgKB
Terdengar suara aneh yang di hasilkan oleh benturan penisnya dan kemaluanku. Suara yang sangat erotis.2696Please respect copyright.PENANAgSkzsrLLRw
2696Please respect copyright.PENANAwpIJ2GtzGR
Fajar menusukku makin cepat. Setiap tusukan penisnya membuatku mendesah kenikmatan. Tidak pernah aku merasakan sensasi senikmat ini dalam bercinta.2696Please respect copyright.PENANAglbjjStdM8
2696Please respect copyright.PENANAB3SUdOpJT9
Tiba-tiba kepalaku sedikit terangkat. Fajar menarik rambutku sambil terus menusuk kemaluanku.2696Please respect copyright.PENANAIQamOt4Ciu
2696Please respect copyright.PENANAfL1ZsA6hz8
“Enak…, gak tan…, di doogy?”2696Please respect copyright.PENANA30I1uFgOMq
2696Please respect copyright.PENANAMOrauY3pGc
“Ahhh…, ahhh…, empsshh…, enak.” Suaraku bercampur dengan desah. Bercinta dalam posisi memalukan ini membuatku makin terasa nikmat.2696Please respect copyright.PENANAGU2Dm78lLB
2696Please respect copyright.PENANARcBG31PiIX
Fajar terus menusuk kemaluanku, tangannya masih menarik rambutku pelan. tangan satunya meremas buah dadaku yang terombang-ambing akibat setiap sentakan yang ia lancarkan.2696Please respect copyright.PENANALUCs7uDwsa
2696Please respect copyright.PENANAAQyUaqSJwH
Setiap sentakan penisnya membuatku menuju sebuab kenikmatan yang semakin nikmat. Bertahap-tahap.2696Please respect copyright.PENANAEQSbXq8zhP
2696Please respect copyright.PENANAPqlugMI8do
“Gila, Om Dimas enak banget bisa nyicipin memek seenak ini.” Ucapannya tersebut entah kenapa, membuat birahi menuju tahap yang lebih tinggi. Padahal, aku tidak suka mendengar kata-kata kotor. Tapi kali ini, entah kenapa, aku merasakan sesuatu yang aneh. Mungkin karena nafsuku sudah membara.2696Please respect copyright.PENANA4dN7qJxk1P
2696Please respect copyright.PENANAoh8stoBjKb
“Empshhh…, Jar…, yang kenceng…, ahhh…” Kali ini aku yang meminta. Rasa nikmat yang kurasakan membuatku melakukannya. Sungguh, setiap sentakan penisnya membuatku meracau nikmat.2696Please respect copyright.PENANADECBSgvkOV
2696Please respect copyright.PENANAsy2e5zfp0c
“Enakan kontol Fajar atau Om Dimas!”2696Please respect copyright.PENANAlQS7Z68sSR
2696Please respect copyright.PENANAVUeFhCGEzG
Aku menggelengkan kepala dengan mata yang terpejam. Tidak menjawab pertanyaannya. Tiba-tiba kepalku kembali terangkat, sebab tangannya menarik rambutku, cukup kuat.2696Please respect copyright.PENANAR17z4Gzl0a
2696Please respect copyright.PENANAbQqCbqWfmm
“Jawab, tan.” Terdengar suaranya bercampur desah.2696Please respect copyright.PENANAACVT8mwD7Q
2696Please respect copyright.PENANAy2qG2KuvHQ
Aku masih kekeuh tidak menjawab. Bagiku pertanyaan seperti itu sama halnya menghinakan suamiku. Bagaimanapun, aku masih mencintainya. Walaupun kini aku sedang disetubuhi.2696Please respect copyright.PENANAPKZLXKKzZP
2696Please respect copyright.PENANAWorV9XAoGu
Fajar mendorong tubuhku. Tusukan penisnya terasa dalam. Buah dadaku menghepat ke ranjang. wajahku terhunus pada bantal. Lalu kurasakan tangannya membelai puncak kepalaku. Tusukannya semakin kuat dan cepat, membuatku terus mengerang dalam kenikmatan duniawi.2696Please respect copyright.PENANAyXy5vVpRUs
2696Please respect copyright.PENANApaKSsoYvGk
Bunyi benturan kemaluan kami, mengisi setiap sudur kamar anakku. Di ranjang tempat biasa ia tidur, kini kami kotori dengan perzinahan. Sesuatu yang sungguh tak layak dilakukan seorang ibu.2696Please respect copyright.PENANAkVWyEitMuX
2696Please respect copyright.PENANAvh1XxDWevj
“Empshhhh…, Jar…, Jangan…, Ahhhh…, di kasih tanda!” Suaraku terbata-bata sebab desah.2696Please respect copyright.PENANA0sJJDVsjeS
2696Please respect copyright.PENANARbzpALFcsP
“Enak gak, tan?” bisiknya di telingaku.2696Please respect copyright.PENANAm9ybG3iIDe
2696Please respect copyright.PENANAHPXG1YDntq
“Ahhh…, Ahhhh…Enak…, Jar…”2696Please respect copyright.PENANAYdNVwKeYbH
2696Please respect copyright.PENANAaS5d0tIfzu
Fajar terus mendorong penisnya masuk. Tusukannya semakin cepat dan cepat Membuatku menuju tahap yang lebih tinggi lagi.
2696Please respect copyright.PENANAzh5EQnhzAe
Bersambung
ns216.73.216.197da2