
#6 Rasa baru
1681Please respect copyright.PENANApI3Eh9LRan
“Ahhhh…, Pelan-pelan…,” Aku meringis kecil ketika kurasakan penisnya mulai masuk. Tak bisa kubayangkan, bawah kini aku telah sah disetubuhi olehnya.1681Please respect copyright.PENANAj8UkWRIq5x
1681Please respect copyright.PENANApJ6tPC1VlJ
“Kalau sakit, bilang, ya, tan.” Fajar mengeluarkan penisnya, lalu ia meludahkan tangannya, dan liur itu ia oles ke penisnya. Ia meraih kedua tanganku dan menempatkannya di kedua kakiku.1681Please respect copyright.PENANA7yUtLW6UJW
1681Please respect copyright.PENANAO9whrsfGmd
“Tahan tan,” suruhnya. Bagai tersihir aku mengikuti perintahnya. Aku menarik kakiku dan menahannya. Kini hilanglah sudah martabatku sebagai istri sekaligus ibu.1681Please respect copyright.PENANAMuk0jFOzX5
1681Please respect copyright.PENANAoafh77VX1u
“Jar…Ahhhh…” Aku mendesah tak tertahan ketika penisnya mulai masuk kembali. Aku mengigit bibir. Menahan nikmat.1681Please respect copyright.PENANA6W3bxN1e2k
1681Please respect copyright.PENANAEyr8gKgtYG
Terdengar bisiknya di telingaku. “Makasih, tan.”1681Please respect copyright.PENANAmBRtImhzwJ
1681Please respect copyright.PENANA4lG6XXpAz1
Aku tidak menjawab.1681Please respect copyright.PENANAjuE918YfWf
1681Please respect copyright.PENANAVlNLNBxcoc
Perlahan penisnya mulai masuk lebih dalam. Tidak ada rasa sakit yang kurasakan, melainkan kenikmatan penuh.1681Please respect copyright.PENANAHfO6RUW2eG
1681Please respect copyright.PENANAC3hFFX48aI
“Ahhhh…empshhhh…,” Aku mendesah lagi ketika penisnya penuh dalam kemaluanku. Aku menggeleng kanan-kiri, menahan rasa nikmat yang luar biasa.1681Please respect copyright.PENANAWaiMUy1DBL
1681Please respect copyright.PENANAOkqhcr8QUm
Fajar memaju-mundur-kan penisnya perlahan. Tangannya meremas buah dadaku, dan sesekali memelintir putingku. Sementara tangannya yang satu bertengger di puncak kepalaku yang terbalut jilbab.1681Please respect copyright.PENANAnhkfE3MVGa
1681Please respect copyright.PENANAuznFKvA1Xj
Seketika pinggulku terdorong sebab hentakan dar ipenisnya.1681Please respect copyright.PENANAPC2Caepj2X
1681Please respect copyright.PENANAJKraZKs1Sl
“Enak…tan, hah?” Fajar berkata dengan suara memburu.1681Please respect copyright.PENANAEah5xMsHWi
1681Please respect copyright.PENANAhv5TEXfoEG
“Empshh…, enak…, Jar,” jawabku terbawa nafsu.1681Please respect copyright.PENANAJYZ8Jo5MYv
1681Please respect copyright.PENANA1earIfcHgy
Fajar mempercepat temponya. Tangan kananku hengkar dari kaki, ia tarik ke atas, dan ia jilati ketiakku.1681Please respect copyright.PENANAvO8Y1BJUQ9
1681Please respect copyright.PENANAfTWAaJF70J
“Ahhh…., geli…, Jar…” Nafasku memburu, bibirku bergetar, wajahku meringis nikmat. Bisa kurasakan penisnya menyatu dalam tubuhku. Aku tidak menyangka, bahwa aku akan berakhir disetubuhi oleh sahabat anakku sendiri.1681Please respect copyright.PENANAVLk0T1RBEp
1681Please respect copyright.PENANAcxiyiaMhOa
Penisnya terus menusuk kemaluanku. Kami saling bercumbu dan bertukar ludah. Sapuan lidahnya kubalas. Lepas dari cumbuan, ia membanjiri kedua buah dadaku dengan ludahnya. Sesekali ia gigit kecil putingku. Membuat tubuhku mengelinjang.1681Please respect copyright.PENANAomSAAqfgJP
1681Please respect copyright.PENANAnvSsXJOVBv
“Gimana, tan? Enak gak dientot?” tanyanya dengan kalimat vulgar.1681Please respect copyright.PENANAfRMlLCHZDI
1681Please respect copyright.PENANAOn8kWUMOtw
Aku terbawa suasana, dan menjawab, “Enak…”1681Please respect copyright.PENANAPd7MhbwVlC
1681Please respect copyright.PENANALydkzx1wZo
Fajar semakin gencar menghujani kemaluanku. Aku memeluk tubuhnya dengan erat, menikmati setiap sentakan yang ia layangkan. Sungguh, dalam dosa ini, kurasakan kenikmatan duniawi. Bukannya malah menolak, malah sebaliknya. racau-racau terus keluar dari mulutku.1681Please respect copyright.PENANAHaxVnyZmFF
1681Please respect copyright.PENANAEKRWILy4vK
“Memek tante enak banget.” Giliran Fajar yang meracau tidak jelas. “Sempit banget, tan!”1681Please respect copyright.PENANAWCk21SeSf7
1681Please respect copyright.PENANAnhY2Z1EHil
Aku malah terangsang mendengar ucapan vulgarnya. Lama-lama kelamaan kurasakan kenikmatan yang ingin tersalurkan. Sebuah puncak dari bersetubuh. Dan aku bisa merasakan bahwa Fajar merasakan hal yang sama.1681Please respect copyright.PENANAiwkTN9SCoP
1681Please respect copyright.PENANAfYORVaOQ0r
Dalam satu sentakan kuat, aku berkata dengan desah yang melingking, “Empshhh…, tante keluar…”1681Please respect copyright.PENANA2TBpuJObE4
1681Please respect copyright.PENANA8iaOGf3C5a
Fajar berbisik di telingaku. “Fajar keluarin di dalam, tan.”1681Please respect copyright.PENANAP0dzKeAbPq
1681Please respect copyright.PENANAfGLdrLJVVj
Pupil membesar, dengan sekuat tenaga, aku dorong tubuhnya. Tapi, aku tak cukup kuat untuk membuat penisnya keluar dari dalam kemaluanku. Sementara itu, Fajar semakin erat memelukku.1681Please respect copyright.PENANAh2C2HMDADd
1681Please respect copyright.PENANAzqW2RBdEpa
“Tan…, Fajar keluar!!” Dia mengerang keras.1681Please respect copyright.PENANAEUw37VNU8W
1681Please respect copyright.PENANAkSSYLE32tm
Pun aku, tubuhku mengelinjang, mataku terangkat ke atas. Deruh nafasku memburu. Kupeluk erat tubuhnya dalam dekapku. Fajar berbisik, “Makasih, tan.”1681Please respect copyright.PENANAI4EFVaRKkZ
1681Please respect copyright.PENANAUw24J29zeO
Aku menatap langit-langit kamar. Berharap bahwa spermanya gagal untuk membuahiku.1681Please respect copyright.PENANAO158YRAC7d
1681Please respect copyright.PENANAPJnlryFoLL
***1681Please respect copyright.PENANA98jU1kqDkf
1681Please respect copyright.PENANA5jaMq2tovQ
Aku bersandar di ranjang dengan tatapan kosong. Sementara Fajar mengelus puncak kepalaku sedari tadi. Ia terus berusaha menenangkanku, bahwa tidak mungkin aku akan hamil dalam satu kali persetubuhan.1681Please respect copyright.PENANAcEIfc7CbKr
1681Please respect copyright.PENANA2fLCcIlFOq
Aku masih dalam keadaan setengah telanjang, dengan bra dan hijab yang tak pernah terlepas sedari awal kami bersetubuh.1681Please respect copyright.PENANAqGn0gTpPnH
1681Please respect copyright.PENANA8Idatajp8Z
“Tan…, Fajar janji bakal tanggung jawab kalau tante hamil,” Kata Fajar sambil jemarinya mengelus pipiku.1681Please respect copyright.PENANAeWInNXM1UX
1681Please respect copyright.PENANABm6VrVFj9s
Aku mendengus kesal. “Tante udah punya keluarga Fajar! Kamu malah seenaknya keluarin di dalam. Dan kamu juga ngelagar janji kamu! udah tante bilang, kan, jangan sampe masuk!” Aku berkata dengan nada penuh tekanan.1681Please respect copyright.PENANAVVcSJJVOEb
1681Please respect copyright.PENANAfW5yPThDVx
Fajar tidak menjawab. Melainkan ia rengkuh kepalaku agar besandar di bahunya. Amarahku seketika mereda.1681Please respect copyright.PENANAPt2UxIJJRh
1681Please respect copyright.PENANAZJJiVQH4ip
“Udah, tan…, Tenang, ya…,” katanya lembut.1681Please respect copyright.PENANAR3ELNewwwu
1681Please respect copyright.PENANAe5Dkkn21gM
Entah kenapa aku luluh seketika. Belain tangannya di hijabku, membuatku merasakan kenyamanan.1681Please respect copyright.PENANAgJaS2VUXDx
1681Please respect copyright.PENANAR4qzlXgkfG
“Tante takut, Jar…,” Aku berkata lirih. “Tante belum siap sebenarnya.”1681Please respect copyright.PENANAZJgZWIic24
1681Please respect copyright.PENANAVlwKVVZEMI
Fajar menarik kedua bahuku menghadapnya. “Percaya sama Fajar, oke?” dia menatapku dalam.1681Please respect copyright.PENANAS75bohOw7Q
1681Please respect copyright.PENANAAIVvmzdfk0
Aku hanya bisa mengganguk pelan, lalu ku tenggelamkan kepalaku dalam dadanya. Kupeluk tubuhnya dengan erat.1681Please respect copyright.PENANArSmDAXSXvr
1681Please respect copyright.PENANApD2OGX8coD
Tak lama kemudian, kami saling berpakain dan beranjak menuju teras.1681Please respect copyright.PENANAwlFpuHXb4C
1681Please respect copyright.PENANA0d75eTTgZH
Aku menatap halaman dengan tatapan kosong. Entah kenapa, persetubuhan tadi, membuat pikiranku kacau. Terlebih apa yang dilakukan Fajar kepadaku. Fajar yang di sampingku malah terlihat santai. Ia seakan tidak peduli apabila aku hamil dan mengandung anaknya.1681Please respect copyright.PENANALiupDCSNaC
1681Please respect copyright.PENANAkQf8aktnz8
“Jar…, tadi yang terakhir kali, ya,” kataku, datar.1681Please respect copyright.PENANAjXrVN18G6D
1681Please respect copyright.PENANAQ6ZlueO7mo
“Engga. Fajar masih pengen ngentotin tante.”1681Please respect copyright.PENANAw1QPZGwmYi
1681Please respect copyright.PENANAmsMX3AwkxG
“Bisa gak sih, kamu gak ngomong kotor kaya gitu?” Terdengar suaraku meninggi. Aku emosi terhadap perkataannya yang seakan menghinaku. Walaupun kutau kami memang sudah bercinta.1681Please respect copyright.PENANAqPm4QvtZsK
1681Please respect copyright.PENANAQFhrQwtO13
Terdengar helaan nafasnya, berat. “Tan…, Fajar cinta sama tante,” katanya, lirih.1681Please respect copyright.PENANAeOXfROQqwd
1681Please respect copyright.PENANAoQUg5Ng3X4
“Cinta atau nafsu?” aku meringis kecil. “Atau, kamu palingan Cuma pengen nikmatin tante, terus kamu buang? Gitu?” Mataku memanas, pandanganku berkaca-kaca.1681Please respect copyright.PENANAD02RBjaTyC
1681Please respect copyright.PENANA0Ucybm1Fm6
Fajar malah menarik tubuhku menghambur padanya. Aku menangis seketika, kutenggelamkan kepalaku di dadanya. Aku merasakan elusan mesra di punggungku. Lagi dan lagi, ia mampu membuatku luluh atas sikapnya yang romantis.1681Please respect copyright.PENANAgjzYesAVTN
1681Please respect copyright.PENANADCCtmsMdqX
“Fajar cinta sama tante,” bisiknya. “Bukan sekedar mau nikmatin tante doang.”1681Please respect copyright.PENANAwfp29RNuwC
1681Please respect copyright.PENANAMghydSgxWM
Dalam dekapnya, aku merasakan ketulusan yang menjalar pada suaranya. Aku merasakan kehangatan yang ia berikan. Dan, entah kenapa, aku tidak menyesal disetubuhi olehnya.1681Please respect copyright.PENANAt96f13r3Dr
1681Please respect copyright.PENANA2LHSKGFn7s
Kuseka tangisku, dan kemudian menatapnya. “Jar, tante mau pulang.” Terdengar suaraku sedikit parau. Fajar mengganguk. Ia kecup bibirku, pipiku, keningku, bergantian. Kemudian ia beranjak bangkit, pun aku.1681Please respect copyright.PENANAG0zRA94dGA
1681Please respect copyright.PENANAbOZOsSEfei
Fajar mengulurkan tangan sambil tersenyum. Aku mengulum senyum dan menyambar uluran tangannya. Kami melangkah bergandengan menuju mobil. Fajar membukakan pintu mobil dan menyuruhku masuk terlebih dahulu, Aku beranjak masuk. Di susul olehnya.1681Please respect copyright.PENANAkCw1SnPZLq
1681Please respect copyright.PENANA5RBWN3PIGa
Dalam mobil Fajar memandangiku. Aku menatapnya bingung. “Kenapa?”1681Please respect copyright.PENANAHWh9olc31Q
1681Please respect copyright.PENANAcVcA435RCz
Fajar memalingkan wajah, lalu menunjuk pipinya dengan jari telunjuk. Aku menghela nafas, kemudian kudekatkan wajahku dan kukecup pipinya.1681Please respect copyright.PENANALnssz0NHAZ
1681Please respect copyright.PENANA2d0DjKF17f
“Udah, yuk. Pulang,” kataku.1681Please respect copyright.PENANA8NyLnqObzk
1681Please respect copyright.PENANAf6RlzBdyTJ
Fajar mengganguk, lalu terdengar bunyi mobil menyala. Aku meliriknya sekilas. Remaja itu, sungguh berhasil membuatku jatuh cinta. Seumur hidup, tak pernah kubayangkan bahwa aku akan disetubuhi oleh pria lain selain suamiku. Sungguh, terkadang, apa yang kita bayangkan tidak sesuai dengan yang akan terjadi.1681Please respect copyright.PENANAydlKvrXxxm
1681Please respect copyright.PENANAaRWLZQIyh6
***1681Please respect copyright.PENANAYPhs14V37v
1681Please respect copyright.PENANAviVnhvbSiU
Air-air mengalir di setiap lekuk tubuhku. Aku memejamkan mata, menikmati setiap tetes air yang membelai mesra wajahku. Tak lupa kusabuni setiap inci tubuhku, mulai dari ketiak, leherku yang tampak memerah, dan area selangkangan.1681Please respect copyright.PENANAsHWE69lEwB
1681Please respect copyright.PENANAE97vEaQ0qr
Setelah itu, Ku raih handuk di gantungan samping pintu. Ketepuk-tepuk rambutku pelan, lalu kukeringkan anggota tubuhku. Lalu, ku belit handuk ditubuhku.1681Please respect copyright.PENANANqjFXZqpq5
1681Please respect copyright.PENANAJL3JkBVogN
Suara Fajar terdengar di meja makan. Ku raih gagang pintu dan kubuka. Fajar tersenyum ke arahku.1681Please respect copyright.PENANAxsTBt377di
1681Please respect copyright.PENANAGrAynh8Ouc
“Sexy, banget, tan,” katanya sambil memandangi tubuhku yang terbelit handuk.1681Please respect copyright.PENANA40qOxjf6cs
1681Please respect copyright.PENANAMRW66ZPyhy
Aku buru-buru melangkah menuju kamarku, wanti-wanti sekiranya ia kembali menyetubuhiku. Tiba-tiba langkahku terhenti. Ia berdiri di hadapanku.1681Please respect copyright.PENANABluTxefprN
1681Please respect copyright.PENANAybyB0k6kL6
Aku mendongak, menatapnya. “Minggir, gak!” kataku, galak.1681Please respect copyright.PENANARPugXFbowS
1681Please respect copyright.PENANAECeyyJfZNh
“Galak banget,” katanya sambil melangkah dan duduk kembali di meja makan.1681Please respect copyright.PENANA9ZMsrcJt0N
1681Please respect copyright.PENANAMgFOM0jwt6
Aku melanjutkan langkahku yang sempat terhenti. Tiba di kamar, aku lekas mengenakan pakaian. Aku menggenakan daster bermotif bunga, dan jilbab bewarna coklat.1681Please respect copyright.PENANAo4zzMDG3n4
1681Please respect copyright.PENANAkRCirY3OzQ
“Kamu laper gak?” tanyaku menghampiri Fajar dan duduk di hadapannya. “Mau makan?”1681Please respect copyright.PENANAAyQKW3NlEz
1681Please respect copyright.PENANArdiYzZaxhh
“Engga, Tan.” jawabnya. Ia mengedipkan sebelah mata. “Maunya, makan tante.”1681Please respect copyright.PENANAx633wCJh52
1681Please respect copyright.PENANANC4WDNo5YU
Aku menghela nafas. Remaja itu, sering kali menggodaku. Aku beranjak berdiri. Ku ambil dua gelas, hendak membuat kopi untuknya dan untukku. Terdengar langkahnya mendekat.1681Please respect copyright.PENANAEUihUcfiDi
1681Please respect copyright.PENANANKV4f68aBq
“Fajar aja yang bikin, tan,” bisiknya, memelukku dari belakang. “Tante tunggu di ruang tamu aja.” Ia mengecup mesra pipiku.1681Please respect copyright.PENANAhFTGFKgj06
1681Please respect copyright.PENANAF9WVTZ2ChC
Aku bisa merasakan tonjolan kemalunnya yang menekan pantatku. Tapi, kubiarkan saja.1681Please respect copyright.PENANADQRw0HkbQJ
1681Please respect copyright.PENANApneKuPIEPn
“Tante, aja, Jar,” kataku.1681Please respect copyright.PENANA6zQY6qX8Sr
1681Please respect copyright.PENANA2gO4ojDC7j
Fajar membalik tubuhku menghadapnya. Ia kecup bibirku mesra. Aku memejamkan mata.1681Please respect copyright.PENANAyGdpcRHU3W
1681Please respect copyright.PENANA7yATE35ALb
“Fajar aja,” katanya. Aku mengganguk. Membiarkannya mengambil alih.1681Please respect copyright.PENANA5bwujD865p
1681Please respect copyright.PENANAclgtivo78U
Entah kenapa, caranya memperlakukanku, membuat perasaanku mekar. Remaja itu, sungguh piawai menata sebuah hati. Lambat laun, aku semakin terbiasa akan perlakuannya.1681Please respect copyright.PENANAb0PywFNNou
1681Please respect copyright.PENANAzNEeBruiMW
Tidak lama kemudian. Ia tiba dengan nampan berisi dua gelas kopi. Ia letakan dua kopi itu di meja, dan duduk di sampingku. Tangannya melikir di leherku, ia kecup kembali pipiku. Aku malah merona. Padahal, kecupan itu sudah sering ia layangkan.1681Please respect copyright.PENANAFfpdLj4k9n
1681Please respect copyright.PENANAi9lh95p7UA
“Boleh tidur bareng, tan?” tanyanya. “Please boleh, ya? Fajar janji engga bakal macem-macem.”1681Please respect copyright.PENANAZv00udJUOA
1681Please respect copyright.PENANAb5qWgbtMNQ
Aku menoleh ke arahnya. “Janji?” kataku sambil mengulurkan jari kelingking di depan wajahnya.1681Please respect copyright.PENANAwoGXaxNquU
1681Please respect copyright.PENANAn0TuMXZcp5
Fajar menyambut jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya. “Janji.”1681Please respect copyright.PENANAfrzQLbwbcU
1681Please respect copyright.PENANA4d8fswhWZN
Aku mengganguk ringan. Entah kenapa, aku malah membiarkannya. Mungkin, karena aku merasa tidak enak akan sikapnya yang lembut. Tapi, kali ini, kupastikan akan memarihnya apabila ia kembali menyetubuhiku. Pasti.1681Please respect copyright.PENANAhaaYvjda8c
1681Please respect copyright.PENANAF0egiVhQIZ
“Om pulangnya kapan, tan?” Fajar menyesap kopinya, kakinya tersilang.1681Please respect copyright.PENANA4TIr9JrQa0
1681Please respect copyright.PENANAWpeo0r8nAr
“Sabtu depan,” jawabku.1681Please respect copyright.PENANAa8aD0oqQUd
1681Please respect copyright.PENANAwpnloN5cg6
“Yes! Masih lama, dong.” Suaranya terdengar riang. “kalau gitu, anggap aja Fajar suami tante selama di rumah ini, oke istriku?”1681Please respect copyright.PENANAeCL4pvmfnk
1681Please respect copyright.PENANArw1lDLzUDW
Seketika aku merasa desir panas mejalar di tubuhku. Menggapnya suamiku? bagaimana bisa aku melakukan hal seperti itu. Tapi, entah kenapa, aku malah merasa bahagia ketika ia mengatakan itu.1681Please respect copyright.PENANAZbuxtePNRf
1681Please respect copyright.PENANAjPDpNg8GuQ
“Apaan, sih, Jar,” kataku. “jangan aneh-aneh, deh.”1681Please respect copyright.PENANAKvbC2tVuSG
1681Please respect copyright.PENANAYCzYhZeFge
Fajar mengusap kepalaku lembut. “Bercanda, tan,” katanya.1681Please respect copyright.PENANAUNSO3zVNaJ
1681Please respect copyright.PENANARjayEY9Bpx
Aku menyesap kopiku, kemudian kusandarkan kepalaku di bahunya. “Degup jantung tante berdetak cepat kalau bareng kamu. Tante juga bingung, kok bisa. Tapi kelamaan tante tahu, kayanya tante jatuh cinta deh sama kamu.” akhirnya aku mengungkapkan perasaanku.1681Please respect copyright.PENANAHE5oarhEa3
1681Please respect copyright.PENANAdLTboHW4Qd
Fajar menjatuhkan kepalanya di kepalaku. Ia usap punggung tanganku dan berkata, “Kan udah Fajar bilang, tante harus ikutin naluri tante. Jika cinta berseru lantang, jangan menutup telinga. Lagian, Fajar janji, Fajar bakal bikin tante jatuh cinta sama Fajar. Selamanya,” ia berhenti sejenak, dikecupnya puncak kepalaku dan melanjutkan. “Tan. Fajar cinta banget sama tante. Fajar pengen bikin tante bahagia sekaligus menuntun tante. Tante harus percaya sama Fajar, oke?”1681Please respect copyright.PENANAiL5vhsZx2e
1681Please respect copyright.PENANAliTo2hIett
Aku hengkang dari bahunya. Kutatap matanya, “menuntun?” tanyaku, bingung.1681Please respect copyright.PENANABCOJqFoyvF
1681Please respect copyright.PENANApXSM3I1y4y
Fajar meraih telapak tanganku. Ia belai lembut jemariku, lalu menjawab, “Fajar pengen tante ikut Fajar.”1681Please respect copyright.PENANAJpVf0W9YZH
1681Please respect copyright.PENANAvvNLxcGTo2
Aku menelan ludah. Aku paham maksudnya. “Kalau itu tante gak bisa Jar. Sedari kecil, tante berpegang teguh sama keyakinan itu. Tante gak bisa.”1681Please respect copyright.PENANAOo7WCSjyYn
1681Please respect copyright.PENANAlOGPk5Z43D
“Tan, percaya sama Fajar, oke? Fajar bakal mengarahkan tante ke jalanan yang benar. Fajar janji.”1681Please respect copyright.PENANAa9lWN9miX7
1681Please respect copyright.PENANAdcdikvW3TD
“Tante gak bisa mengiyakan kalau soal itu,” kataku, meminta pengertian.1681Please respect copyright.PENANAkvMR0xzS2z
1681Please respect copyright.PENANAJrYLMFPQep
Fajari menarik tubuhku masuk dalam pelukannya. Lagi-lagi aku merasakan kehangatan yang begitu nyata. Aku merasakan sebuah gejolak hatiku bermekaran. Lantas, ia berbisik, “Pelan-pelan aja, tan?”1681Please respect copyright.PENANAdsXrbGyBud
1681Please respect copyright.PENANAC23ny8MEDu
Aku tidak mengiyakan, tidak juga menolak. Aku hanya berdiam dalam dadanya.1681Please respect copyright.PENANA9dAsH46kN1
1681Please respect copyright.PENANAdA3WS4fOaW
“Bisa, tan?” tanya Fajar memandangiku dalam.1681Please respect copyright.PENANADeW6L0Jh8P
1681Please respect copyright.PENANAashfasQqhU
Aku menggeleng. “Maaf,” kataku. “Tante gak bisa.”1681Please respect copyright.PENANAqCnoPDKYAi
1681Please respect copyright.PENANARbHteR5EUV
***1681Please respect copyright.PENANAMoBscvqbcR
1681Please respect copyright.PENANAC8s4Gvmouv
Aku mematung. Tak pernah kubayangkan aku akan mengajak pria lain tidur bersamaku, di kamarku dan suamiku. Sungguh perbuatan dosa yang besar. Kami bersandar di penyangga ranjang. Fajar membentangkan pandangannya ke setiap penjuru ruang.1681Please respect copyright.PENANAWRlCDq60d4
1681Please respect copyright.PENANAdcmYm5tOR4
Kamarku cukup menimalis. Dengan satu ranjang, lemari pakain yang tak jauh dari ranjang. Meja rias di samping lemari pakain, AC yang selalu menyala, dan satu lampu terang di atap yang selalu menyala. Aku tidak bisa tidur dalam keadaan gelap. Mungkin karena sedari kecil aku sering tidur dengan lampu yang menyala.1681Please respect copyright.PENANA48sojdDPNa
1681Please respect copyright.PENANAijUJBl1gdU
Aku melirik ke Arahnya. “Kamu gak tidur?” tanyaku.1681Please respect copyright.PENANA1D6Y9qDPE0
1681Please respect copyright.PENANAeWajO7W9SH
Fajar menoleh, tersenyum. “Tante udah ngantuk?” tanyanya balik.1681Please respect copyright.PENANAQC5G3RluvS
1681Please respect copyright.PENANAAixwFdQXtI
Aku menggeleng.1681Please respect copyright.PENANAenX9eXecgx
1681Please respect copyright.PENANA6w0BW8n8Xc
“Ngentot, yuk, tan,” katanya berterus terang.1681Please respect copyright.PENANAXsLqvx06r2
1681Please respect copyright.PENANAeUDlf1I8Lq
Aku menatapnya tajam. “Kamu lupa atau pura-pura lupa?”1681Please respect copyright.PENANAgXKBxz9NZm
1681Please respect copyright.PENANAh0Pk3Y6UC3
Fajar malah terkekeh. Ia mengangkat pinggulnya sedikit, lalu menanggalkan boxernya. “Kalau gitu kocokin,” katanya.1681Please respect copyright.PENANAm6Hsfs92BA
1681Please respect copyright.PENANAA2FLdOgiFl
Aku menelan ludah, tonjolan di balik celana dalamnya membuat desir di darahku menyalak.1681Please respect copyright.PENANA8v6B9NeORd
1681Please respect copyright.PENANAiSGdOxCP6v
“Jangan macem-macem, deh,” kataku, masih memandangi penisnya.1681Please respect copyright.PENANArRxTsZif7n
1681Please respect copyright.PENANACh3d0l5zc7
Fajar menarik celana dalamnya ke bawah. Bagai sebuah hadih dalam tirai yang dibuka, penisnya menyembul keluar. Aku terbelangak menatap penis yang pernah menyetubuhiku itu.1681Please respect copyright.PENANADQXInH5Fpg
1681Please respect copyright.PENANASOnedI0ruo
“Mau nyoba pake mulut, tan?”1681Please respect copyright.PENANAYJYl9pGGmt
1681Please respect copyright.PENANAZIPLbMI6PA
Aku menggeleng.1681Please respect copyright.PENANAPXsGm1DjK5
1681Please respect copyright.PENANAwRKYb0sJV7
Fajar malah menarik kepalaku mendekat ke arah penisnya. Entah kenapa aku tidak memberontak. Kini penis itu tepat dihadapanku. Penisnya mengeluarkan sebuah aroma yang tak kukenali. Fajar menarik kepalaku lagi, sontak bibirku menyentuh kepala penisnya. Lalu ku dorong kepalaku ke belakang.1681Please respect copyright.PENANAXyYblIbY5t
1681Please respect copyright.PENANAWpiL4ZgySB
“Apaan sih, Jar.” Aku memukul pelan bahunya. “Kamu kelamaan kurang ajar banget, tau gak? Tante izinin kamu buat nyentuh tante bukan berarti kamu bisa bersikap seenaknya!”1681Please respect copyright.PENANAG0uS6B6YkC
1681Please respect copyright.PENANA0TqMNd2cwY
Fajar terlihat menelan ludah. Aku menatapnya tajam. Ia mengegser tubuhnya dengan wajah kikuk. Mungkin ia menyadari kesalahannya itu.1681Please respect copyright.PENANAoNRls0ue4s
1681Please respect copyright.PENANAsYhNh845hy
“Iya, tan.” Wajahnya terlihat memelas. “Maaf.”1681Please respect copyright.PENANAiXyKUTJOVs
1681Please respect copyright.PENANA9Ec8X1yuwF
Remaja itu, memang harus diperlakukan seperti ini, sebab apabila kubiarkan, mungkin ia akan bertindak dengan senonoh lagi.1681Please respect copyright.PENANATjEdUs2kln
1681Please respect copyright.PENANAcQkLt6SqCf
“Sekali lagi kamu kaya gitu, tante gak bakal izinin kamu buat nyentuh tubuh tante lagi!” Aku kemudian melirik penisnya yang masih berdiri tegak. “Pake celana kamu!”1681Please respect copyright.PENANAhoN62llHVl
1681Please respect copyright.PENANAfMCTSSrMUD
Terdengar helaan nafasnya, kemudian ia kembali memakai celananya.1681Please respect copyright.PENANAlZsDiCDIQr
1681Please respect copyright.PENANAppXV6O4YmR
“Tante marah?” tanyanya.1681Please respect copyright.PENANAImX9B7WBhg
1681Please respect copyright.PENANADmglTEUfOM
“Tante gak suka sikap kamu yang kurang ajar kaya gitu, Jar.”1681Please respect copyright.PENANAMoFpBAplI8
1681Please respect copyright.PENANAaoDUanUdHe
‘Tapi, kan, tante cinta sama Fajar, kan? “1681Please respect copyright.PENANAUFjdfBLI84
1681Please respect copyright.PENANAUl4OEaM3y6
“Iya, tapi bukan berarti kamu bisa berlaku seenaknya kaya gitu! “1681Please respect copyright.PENANAvbuKr9tD6i
1681Please respect copyright.PENANAwPvMR5tURd
“Tan,” Fajar meraih kedua tanganku. Jika sudah begini, pastilah keluar kata-kata lembut dari mulutnya. “Fajar Cuma mengekspresikan cinta Fajar, emang gak boleh?”1681Please respect copyright.PENANAtaN4tR95c3
1681Please respect copyright.PENANA2fNAHE1zss
“Jar, itu cinta atau nafsu? Kalau landasan kamu cinta sama tante karena nafsu, itu bejat banget tau, gak?” Aku memandangi bola matanya, dalam.1681Please respect copyright.PENANAJ3G9ymgWaE
1681Please respect copyright.PENANARz24N2Z7Gv
“Cinta sama nafsu adalah dua hal yang gak bisa dipisahkan, tan. Fajar nafsu sama tante, iya. Tapi, Fajar juga cinta sama tante.” Ia memandangiku balik.1681Please respect copyright.PENANAro2GBiu0Yo
1681Please respect copyright.PENANAIAwh0l5gy4
Benar yang dikatakannya. Cinta dan nafsu tidak lah terpisahakan. Mereka bagai jiwa dan nyawa, hidup dalam satu.1681Please respect copyright.PENANAaSL2G8PtgI
1681Please respect copyright.PENANAALZoF2pviC
Fajar berkata lagi, “Cinta itu energi paling purba, tan. Ia yang membentuk semesta, sekaligus ia yang menghancurkan semesta. Nafsu adalah sahabat daripada semesta itu. tanpa nafsu cinta akan terasa hampa.” Ia menatapku semakin dalam.1681Please respect copyright.PENANAsY48ikDw9y
1681Please respect copyright.PENANAyveI3KTmax
Kata-kata yang ia rangkai sedemikian rup, membuatku luruh-lantah. Aku mengehela nafas sejenak, “Iya, tante paham, kok.” Suaraku mulai terdengar lembut. “Tapi, kan, tante butuh adaptasi, Jar. Kamu ngertiin tante, ya?”1681Please respect copyright.PENANACImo9S18un
1681Please respect copyright.PENANAIQCslGZ1Dt
Fajar mengganguk. Wajahnya mendekat. Seperti yang sudah, aku memejamkan mataku. Menikmati setiap cumbuan bibirnya. Lidahnya mulai masuk. Kusabut kehadiran lidahnya.1681Please respect copyright.PENANAUMsUCfo1b5
1681Please respect copyright.PENANArmEZXR0Ue0
Tangannya meremas pelan buah dadaku. membuatku melenguh pelan. Lalu ia rebahkan tubuhku berbaring di ranjang. Lumatan-lumatannya semakin ganas.1681Please respect copyright.PENANAjqwsQuZgjA
1681Please respect copyright.PENANAkl2WwY76Rm
“Tan, boleh?” ia memandangiku. Kali ini, entah kenapa, aku tergerak untuk mengatakan iya. Maka, kuanggukan kepalaku. Sepersekian detik kemudian ia tersenyum.1681Please respect copyright.PENANAUYUi86uiEo
1681Please respect copyright.PENANA2iN1OJzSrH
“Tapi jangan di kamar ini,” kataku lagi. “Di kamar adit, aja, ya?”1681Please respect copyright.PENANArNrwpJMPO8
1681Please respect copyright.PENANATXLXt9hRDq
Fajar mengerti. Kami beranjak dari Kasur. Mendadak tubuhku terangkat, segera kulingkaran kedua tanganku di lehernya.1681Please respect copyright.PENANArmmPjf9myq
1681Please respect copyright.PENANAjA3fpdp9J8
“Tante berat tauk!” suaraku terdengar manja.1681Please respect copyright.PENANAJ1PsfS1GHt
1681Please respect copyright.PENANAuPh7imE36g
Fajar malah tersenyum. Perlahan ia melangkah. Pintu kamar dengan mudah ia buka. Aku memandangi wajahnya, tampan sekali. Kadang aku berfikir, bagaimana seorang remaja yang seumuran anakku berhasil membuatku jatuh cinta.1681Please respect copyright.PENANA5Jujad1EpL
1681Please respect copyright.PENANAUJ27d5Ksne
Fajar merebahkan tubuhku dengan lembut di kamar Adit, anakku. Mungkin, aku harus meminta maaf kepadanya, sebab kamar ini akan kugunakan untuk bersetubuh dengan sahabatnya sendiri.1681Please respect copyright.PENANA8fGMnIbdya
1681Please respect copyright.PENANABAlQAkIcFP
Di tepi kamar tidur, Fajar membuka bajunya, menampilan dadanya yang terlihat bidang. Ia lempar bajunya di samping televisi. Lalu, ia menanggalkan celana serta celana dalamnya.1681Please respect copyright.PENANAvv76FM3LZ6
1681Please respect copyright.PENANAPukutUzc5T
Aku kembali menelan ludah. Ini memang bukan yang kali pertamanya aku melihat kemaluannya, tapi tetap saja aku merasa agak kikuk.1681Please respect copyright.PENANAlm2knDuUE3
1681Please respect copyright.PENANAJeL6rwdGvq
Fajar menghamburkan tubuhnya di ranjang. Ia melumat kembali bibirku. Aku membalasnya lagi. Kedua tanganku memegangi kepalanya. kurasakan tangannya mulai turun dan menjama kemaluanku dari balik daster.1681Please respect copyright.PENANAg8OTNWfIIG
1681Please respect copyright.PENANASjvEU8WS63
“Empshh…,” aku melenguh pelan, masih bercumbu. Sentuhannya berhasil membuat gairahku bangkit.1681Please respect copyright.PENANAp42iLAyZSi
1681Please respect copyright.PENANAyANiJI7rIT
Mulutnya mulai berpindah, ia singkap jilbabku dari bawah, lalu ia jilati kembali leherku.1681Please respect copyright.PENANAblNmeAaHSg
1681Please respect copyright.PENANAKm5wOc9ALC
“Ahh…, Jar…,” sentuhan lidahnya membuat tubuhku merinding seketika.1681Please respect copyright.PENANAqhcyT8qmFh
1681Please respect copyright.PENANAx4NZQzPCD8
Kurasakan tangannya menarik dasterku sampai pangkal paha. Aku kembali mengerang ketika tangannya menyetuh kemaluanku dari balik celana dalam. Sementara tangan satunya sedari tadi meremas buah dadaku.1681Please respect copyright.PENANAyZmqfu11dE
1681Please respect copyright.PENANAYCO57Ny9Np
“Angkat tangannya, Tan. Fajar pengen nelanjangin tante.”1681Please respect copyright.PENANAQMhUrEOJCK
1681Please respect copyright.PENANA8QvIcvV73j
Aku beranjak duduk di ranjang, lalu mengangkat pinggulku sedikit. Dasterku tertanggal. Kemudian tangannya beralih menarik celana dalamku. Aku menggangkat pinggulku kembali, dan kini celana dalamku lolos dari kedua kakiku. Yang tersisa hanyalah bra. Dengan piawai, ia bergeser ke arah belakang, membuka kancing braku.1681Please respect copyright.PENANAQhMR9VkDmp
1681Please respect copyright.PENANAmZH6MTxKUI
“Wangi banget, tan.” ia mencium braku sembari memejamkan mata.1681Please respect copyright.PENANAl9BmxR8vDj
1681Please respect copyright.PENANA5PcuxSgybS
“Fajar, ih, Jorok.”1681Please respect copyright.PENANAw64MysqHBl
1681Please respect copyright.PENANAibZrsMLSMn
Fajar malah terkekeh. Braku dilemparnya ke sembarang tempat. Kemudian ditindihnya tubuhku. Aku memejamkan mata saat bibirnya menghisap-hisap pelan pentilku. Sementara Tangan satunya bergerilya di area selangkanganku.1681Please respect copyright.PENANAJATYYLOnwP
1681Please respect copyright.PENANAeSSbGPN5TB
“Mpshhh…. Ahhhh…” lenguhku tak tertahan ketika satu jarinya ia masukan dalam kemaluanku.1681Please respect copyright.PENANASPc8aAk9FA
1681Please respect copyright.PENANALItF7TugrU
Semua lekuk tubuhku ia singgahi. Ketiakku, dijilatnya dengan rakus. Putingku digigitnya pelan. Jarinya di kemaluanku semakin bergerak cepat. Membuatku terus melenguh dan melenguh akan nikmat yang diberikannya.1681Please respect copyright.PENANAWr4NHCHdJ9
1681Please respect copyright.PENANAnlXkY1G7x9
Mata kami bertemu. Ia tersenyum kepadaku. Dan aku membalas senyumnya.1681Please respect copyright.PENANAiP0SailqF9
1681Please respect copyright.PENANAzNfIRQ2lit
“Fajar buka jilbabnya, boleh?”1681Please respect copyright.PENANAf0aWFvsKtT
1681Please respect copyright.PENANAek4zJUZRLf
Aku tidak langsung mengiyakan. Sebab bagaimanapun Jilbab yang kukenakan adalah identitas agamaku. Dan, hanya Suamiku dan anakku yang pernah melihat rambutku. Tanpa persetujuanku, Fajar langsung membuka jarum pentol di hijabku. Aku malah diam, tidak tahu akan berbuat apa.1681Please respect copyright.PENANAzfuslLHA8h
1681Please respect copyright.PENANAo0oFNsizem
“Empsshhh…, Jangan dikasih tanda, Jar….” Aku memejamkan mata. Lidahnya menyapu keringat yang bersinggah di leherku.1681Please respect copyright.PENANAOphBazk5YC
1681Please respect copyright.PENANApxXLVXTQ3C
Perlahan, kurasakan tangannya mengelus rambutku. “Tante lebih cantik kalau gak pake jilbab.” Jilbabku, telah hilang entah ke mana.1681Please respect copyright.PENANAR1JM2PpToa
1681Please respect copyright.PENANAXUiTKQDjjW
Fajar kemudian menarik kedua bahuku. Kini kami saling berhadapan. Bertelanjang.1681Please respect copyright.PENANA43pSaLdgv7
1681Please respect copyright.PENANAF3dBf3K7PK
“Nungging, tan,” suruhnya.1681Please respect copyright.PENANAVueEUSULfk
1681Please respect copyright.PENANApVF7c5HrjG
Aku menggeleng. “Jangan pake gaya yang aneh-aneh, deh,” kataku.1681Please respect copyright.PENANAmErnD2cqtb
1681Please respect copyright.PENANAIURAe3Pd4a
Sepanjang persetubuhanku dengan suamiku, kami tidak pernah bercinta dengan posisi yang aneh. Yang ku tahu, ketika kami bercinta, aku selalu berada di bawah.1681Please respect copyright.PENANACX2VOAJvjz
1681Please respect copyright.PENANASRJlLRMMai
Fajar tidak menghiraukan perkataanku. Ia membalik tubuhku, lalu menarik pinggangku. Posisi ini membuatku merasakan desir yang berbeda. Sesuatu yang tidak pernah kucoba sebelumnya. Tidak sama sekali.1681Please respect copyright.PENANArBdbcRjbHL
1681Please respect copyright.PENANAsetOHk19U8
Aku menoleh ke belakang, Ke Arah Fajar. Tubuhnya terlihat berkeringat, persis seperti dioles minyak. Bagian ketiaknya menyembut bulu-bulu tipis. Yang membuatku menelan ludah adalah bagian perutnya yang bagai sebuah rotis yang di tumpuk menjadi enam bagian.1681Please respect copyright.PENANA8HEfcfFghU
1681Please respect copyright.PENANAviPSEAxf07
“Fajar masukin, Tan.”1681Please respect copyright.PENANAsP7qfnwYHX
1681Please respect copyright.PENANAhxB50c4WRl
“Pelan-pelan, Jar.” Aku memalingkan wajah ke depan. Tanganku bertumpu di sprei putih. Kepalaku mendongak ke bawah.1681Please respect copyright.PENANAcqWyoEj7z9
1681Please respect copyright.PENANAFIWZrSvorm
Perlahan, kurasakan penisnya menyentuh permukaan vaginaku. Aku menggigit bibir seraya memejamkan mata.1681Please respect copyright.PENANA8CXGWGt9fn
1681Please respect copyright.PENANAWraKaiSlET
“Empshhhhh….” Penisnya kurasakan mulai mencoba masuk lebih dalam. “Pelan-pelan..., Jar.”1681Please respect copyright.PENANAe7olnAqLlt
1681Please respect copyright.PENANAkF6mKTRjNi
“Ahhhh…, mpshhh…, Jar…, Enak…” Aku mendesah melengking ketika kurasakan kemaluanku menarik penuh penisnya.1681Please respect copyright.PENANAPhuKOxUxjr
1681Please respect copyright.PENANATDeOs54gLE
“Memek tante enak banget.” Fajar meracau sembari menusuk kemaluanku.1681Please respect copyright.PENANAJTO4q8dPra
1681Please respect copyright.PENANAK2FHBY0muR
Aku menggeleng-gelengkan kepala, merasakan setiap tusukan penisnya. Kata-kata vulgar yang ia lontarkan dan posisi bercinta kami, membuat gairahku berkobar.1681Please respect copyright.PENANANfcttki3Ss
1681Please respect copyright.PENANAojxTIg2bVw
Terdengar suara aneh yang di hasilkan oleh benturan penisnya dan kemaluanku. Suara yang sangat erotis.1681Please respect copyright.PENANAxZxy80q5QP
1681Please respect copyright.PENANArkQI5A3m3f
Fajar menusukku makin cepat. Setiap tusukan penisnya membuatku mendesah kenikmatan. Tidak pernah aku merasakan sensasi senikmat ini dalam bercinta.1681Please respect copyright.PENANAto9TBbN892
1681Please respect copyright.PENANAPXiHe2ijtR
Tiba-tiba kepalaku sedikit terangkat. Fajar menarik rambutku sambil terus menusuk kemaluanku.1681Please respect copyright.PENANARgLhUb9bPu
1681Please respect copyright.PENANAOrThPiUnox
“Enak…, gak tan…, di doogy?”1681Please respect copyright.PENANAcx4ZLk2IhU
1681Please respect copyright.PENANAwWqzh8haCR
“Ahhh…, ahhh…, empsshh…, enak.” Suaraku bercampur dengan desah. Bercinta dalam posisi memalukan ini membuatku makin terasa nikmat.1681Please respect copyright.PENANAgErgpfyQlV
1681Please respect copyright.PENANAmjWQPA9Ha4
Fajar terus menusuk kemaluanku, tangannya masih menarik rambutku pelan. tangan satunya meremas buah dadaku yang terombang-ambing akibat setiap sentakan yang ia lancarkan.1681Please respect copyright.PENANABhNBkt375o
1681Please respect copyright.PENANAmJQ3qt41C3
Setiap sentakan penisnya membuatku menuju sebuab kenikmatan yang semakin nikmat. Bertahap-tahap.1681Please respect copyright.PENANAq5nzjRv6m2
1681Please respect copyright.PENANARRcVrrB8AK
“Gila, Om Dimas enak banget bisa nyicipin memek seenak ini.” Ucapannya tersebut entah kenapa, membuat birahi menuju tahap yang lebih tinggi. Padahal, aku tidak suka mendengar kata-kata kotor. Tapi kali ini, entah kenapa, aku merasakan sesuatu yang aneh. Mungkin karena nafsuku sudah membara.1681Please respect copyright.PENANAYmxJNen6gS
1681Please respect copyright.PENANA0PqChoIjHD
“Empshhh…, Jar…, yang kenceng…, ahhh…” Kali ini aku yang meminta. Rasa nikmat yang kurasakan membuatku melakukannya. Sungguh, setiap sentakan penisnya membuatku meracau nikmat.1681Please respect copyright.PENANADSWyQLosFe
1681Please respect copyright.PENANAmP9ZkdZUiZ
“Enakan kontol Fajar atau Om Dimas!”1681Please respect copyright.PENANA92cijEqC4K
1681Please respect copyright.PENANA4gAX71oltT
Aku menggelengkan kepala dengan mata yang terpejam. Tidak menjawab pertanyaannya. Tiba-tiba kepalku kembali terangkat, sebab tangannya menarik rambutku, cukup kuat.1681Please respect copyright.PENANA7bvItlYXTM
1681Please respect copyright.PENANAPoRdDSI2ya
“Jawab, tan.” Terdengar suaranya bercampur desah.1681Please respect copyright.PENANAMbvPzSTaO3
1681Please respect copyright.PENANAoeKdAZQwIV
Aku masih kekeuh tidak menjawab. Bagiku pertanyaan seperti itu sama halnya menghinakan suamiku. Bagaimanapun, aku masih mencintainya. Walaupun kini aku sedang disetubuhi.1681Please respect copyright.PENANAaXMQR1RyWu
1681Please respect copyright.PENANA2buCL8HG96
Fajar mendorong tubuhku. Tusukan penisnya terasa dalam. Buah dadaku menghepat ke ranjang. wajahku terhunus pada bantal. Lalu kurasakan tangannya membelai puncak kepalaku. Tusukannya semakin kuat dan cepat, membuatku terus mengerang dalam kenikmatan duniawi.1681Please respect copyright.PENANAlTf6SoA422
1681Please respect copyright.PENANAqG0bA5Ki0O
Bunyi benturan kemaluan kami, mengisi setiap sudur kamar anakku. Di ranjang tempat biasa ia tidur, kini kami kotori dengan perzinahan. Sesuatu yang sungguh tak layak dilakukan seorang ibu.1681Please respect copyright.PENANAgeTxKfEV5Q
1681Please respect copyright.PENANAL2BwhDJf2x
“Empshhhh…, Jar…, Jangan…, Ahhhh…, di kasih tanda!” Suaraku terbata-bata sebab desah.1681Please respect copyright.PENANAKeDTJHZFoO
1681Please respect copyright.PENANAyQEVDivoPw
“Enak gak, tan?” bisiknya di telingaku.1681Please respect copyright.PENANAfZEj5map6a
1681Please respect copyright.PENANAPA7Zzocc8S
“Ahhh…, Ahhhh…Enak…, Jar…”1681Please respect copyright.PENANAT82qk3OY0X
1681Please respect copyright.PENANA5tWOEOUr5a
Fajar terus mendorong penisnya masuk. Tusukannya semakin cepat dan cepat Membuatku menuju tahap yang lebih tinggi lagi.
1681Please respect copyright.PENANAn0V19jYENo
Bersambung
ns18.191.174.190da2