Emosi Sesaat
Kehidupan manusia tak lepas dari berbagai peristiwa, tantangan, rintangan, kesempatan dan pengalaman. Semua itu bisa dijadikan pelajaran hidup bagi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pengalaman mengajarkan kita untuk selalu ingat pada sesuatu yang pernah kita lakukan. Adapun pengalaman yang pernah kita lewati tidak begitu menyenangkan.
1982Please respect copyright.PENANAHciAUvqENx
Pernah suatu hari aku bermimpi tentang kejadian yang ingin aku lupakan, kejadian dimana aku menjadi orang lain yang aku sendiri tidak mengenalnya. Sebuah mimpi memang unik karena kadang mimpi itu tidak masuk akal dan kita juga tidak bisa mengaturnya seperti keinginan kita.
1982Please respect copyright.PENANAZaD2Zrv4yn
Sama halnya dengan perjalanan hidup, kita tidak akan pernah tau dengan apa yang akan kita hadapi di depan sana, seperti tantangan dan rintangan yang menguji kita untuk melewati jalan hidup kita.
1982Please respect copyright.PENANAhmThQ56kI4
Sekarang aku sedang duduk dengan temanku Yudha di kamar mandi belakang, kami sama – sama terdiam dan merokok seakan sedang menikmati permasalahan kami masing – masing.
1982Please respect copyright.PENANAASwoJ0U7Q0

“bro.. ente ada masalah apa..?” tanyaku ke Yudha karena akhir – akhir ini dia terlihat kurang bersemangat.
1982Please respect copyright.PENANATrZVzzQEve
“masalah hati Rik..” balas Yudha lemas.
1982Please respect copyright.PENANAdtz6nVcU1z
“emang ente lagi ada masalah sama Ratna..?” tanyaku ke Yudha.
1982Please respect copyright.PENANAhO3JVDNq0q
“entah Rik.. ane pusing mikirin tu anak..” balas Yudha padaku.
1982Please respect copyright.PENANA56q0r3fOm4
“emang Ratna kenapa..?” tanyaku penasaran.
1982Please respect copyright.PENANA5Ng6Pva3ru
“akhir – akhir ini dia sering marah – marah Rik..” balas Yudha.
1982Please respect copyright.PENANAB28Ptd2aVu
“lah.. bukannya emang dia sering marah ya..?” ucapku menanggapi.
1982Please respect copyright.PENANAxEmGw3KqOK
“iya sih.. tapi marahnya beda Rik.. seperti ada masalah gitu..” ucap Yudha yang membuatku terdiam.
1982Please respect copyright.PENANAWkCfKhu98v
Aku sepertinya merasa kalau masalah Ratna itu berhubungan denganku yang selalu menghindarinya.
1982Please respect copyright.PENANAEkQyHLKxPo
“apalagi sekarang dia mulai merokok lagi..” lanjut Yudha yang terlihat sedih.
1982Please respect copyright.PENANAdWyPImBNpv
“emang Ratna merokok..?” tanyaku pada Yudha.
1982Please respect copyright.PENANA4YygdHizXZ
“dia itu kalau merokok biasanya sedang ada masalah, seperti dulu waktu dia ada masalah dengan keluarganya..” balas Yudha menjelaskan.
1982Please respect copyright.PENANADEiEpangFq
“dulu setiap aku tanya pasti dia mau cerita Rik, tapi entah kenapa yang sekarang dia selalu bilang gak ada masalah..” ucap Yudha melanjutkan.
1982Please respect copyright.PENANArQ6uFTrq6h
“mungkin untuk yang sekarang, dia gak pengen ente tau bro..” balasku ke Yudha.
1982Please respect copyright.PENANAGd5G83REt6
“sepertinya begitu Rik.. mungkin dia bisa bilang gak ada masalah, tapi dari sikap dan tindakannya menjelaskan kalau dia sedang ada masalah..” ucap Yudha kemudian.
1982Please respect copyright.PENANALPHI52bmRj
“ya udah.. tar ente temuin terus bicara baik – baik..” balasku menenangkan.
1982Please respect copyright.PENANANXE7Td9eMK
Inilah yang aku takutkan, setelah Ratna bersamaku waktu itu, sikapnya menjadi berbeda dan imbasnya malah Yudha yang sekarang kena. Aku jadi serba salah dan bingung untuk bersikap, lebih parahnya aku tidak tau harus bagaimana.
1982Please respect copyright.PENANADq7lJU5HnK
Setelah jam istirahat selesai, aku dan Yudha kembali ke kelas kami masing – masing untuk mengikuti pelajaran. Saat jam pulang sekolah, aku dan Yudha kemudian menuju ke cafe tempat kami nongkrong.
1982Please respect copyright.PENANA3GCQTjVVPb
Sampai disana terlihat teman – temanku sudah berkumpul, aku melihat ada Reno, Wahyu, Ucup, Anggi dan Ratna yang terlihat sedang mengobrol. Saat aku dan Yudha bergabung, aku melihat Ratna menunjukkan tatapan sinis yang pernah aku lihat. Hufh.. pasti dia ngambek sama aku, karena sikapnya yang judes dan tidak menyenangkan.
1982Please respect copyright.PENANAC8RT7wUQ8z

Saat kami sedang ngobrol, tiba – tiba Ratna mengeluarkan rokok dan membakarnya, semua teman – temanku terlihat kaget kecuali Yudha, sedangkan aku merasa risih saat melihat cewek merokok, jujur walau aku merokok tapi aku paling tidak suka melihat cewek yang merokok apalagi aku mengenalnya. Ratna sengaja melakukannya di depanku untuk menunjukkan rasa marahnya padaku, aku yang melihat itu mencoba untuk bertahan dan berusaha tidak memperhatikannya. Semakin lama aku merasa muak dengan Ratna yang dengan sengaja terus menghisap rokoknya di depanku.
1982Please respect copyright.PENANAwtIqjKRknR
“ane ke belakang dulu sob.. sakit perut..” ucapku pada teman – temanku.
1982Please respect copyright.PENANASendMClwkm
Aku sengaja beralasan untuk pergi ke belakang karena aku yang malas melihat Ratna yang terus merokok di depanku. Aku muak melihat Ratna yang terlihat sengaja agar aku memperhatikannya. Setelah beberapa saat, aku yakin rokok Ratna sudah habis dan aku kemudian kembali bergabung dengan teman – temanku.
1982Please respect copyright.PENANAcL3jkiyW7q
Saat aku sudah kembali duduk bersama teman – temanku, aku melihat Ratna yang terlihat cemberut. Aku dengan cuek tidak memperhatikannya dan asik ngobrol dengan Reno. Hingga kemudian Ratna yang kembali mengambil rokoknya yang membuatku geram, Ratna yang melihatku emosi malah tersenyum mengejek seolah tidak peduli dengan sikapku.
1982Please respect copyright.PENANAToxCjbOspJ
“sob ane pulang dulu ya.. pala ane pusing..” ucapku berdiri saat melihat Ratna membakar rokok.
1982Please respect copyright.PENANAyMFuKJcE8G
“loh.. yang sakit perut apa kepala ente sih..?” ucap Reno yang melihatku tiba – tiba berdiri.
1982Please respect copyright.PENANAaGO0A3cq9y
“perut ane pusing..” balasku asal sambil berlalu pergi.
1982Please respect copyright.PENANArQp1baYnXV
Aku kemudian memacu motorku pergi meninggalkan cafe. Aku tidak mengarahkan motorku untuk pulang tapi aku mengarahkan motorku ke kost Ratna. Setelah sampai disana, aku menunggunya sampai dia datang.
1982Please respect copyright.PENANA3y4KLvoFlN
Setelah menunggu hampir 1 jam, aku melihat Ratna yang pulang dan terlihat kaget saat melihatku menunggu di depan kostnya.
1982Please respect copyright.PENANAMjVhcPmjEk
“loh Rik.. kamu disini..” ucap Ratna yang terlihat kaget.
1982Please respect copyright.PENANAIx6CyZ69y0
Aku hanya diam tidak menjawabnya dan dia terlihat takut menatapku karena melihat aku yang terlihat emosi. Setelah memarkirkan motor, kemudian Ratna menarik tanganku mengajakku masuk ke dalam kostnya, saat aku dan Ratna sudah masuk ke kamar, aku langsung memepet Ratna ke dinding dan langsung mencium bibirnya. Entah apa yang ada di dalam pikiranku yang jelas aku hanya ingin melakukannya.
1982Please respect copyright.PENANAWrtEMCVhTf
Aku mencium Ratna dengan agak kasar dan Ratna hanya diam tidak berusaha memberontak, sampai saat aku merasakan ada air yang membasahi pipiku, kemudian aku menghentikan ciumanku dan melihat Ratna yang menangis. Aku tersadar bahwa aku sudah kasar padanya dan aku menyesal kenapa aku sampai bisa melakukan itu. Aku merasa emosiku tak terkendali hingga aku lupa diri.
1982Please respect copyright.PENANATvQaB9AKc9
“maaf Na..” ucapku yang merasa bersalah.
1982Please respect copyright.PENANAMJav2uB47y
“maafkan aku sudah kasar sama kamu..” ucapku kemudian memeluk Ratna yang masih menangis.
1982Please respect copyright.PENANAc6px02Ffml
“aku yang maaf Rik sudah buat kamu emosi..” balas Ratna.
1982Please respect copyright.PENANAmk5oNVrzFR
“kenapa kamu melakukan itu..?” tanyaku padanya.
1982Please respect copyright.PENANAzWOGGMd4eA
“aku kangen sama kamu..” balas Ratna yang masih memelukku.
1982Please respect copyright.PENANA4KhYiuMonr
“kenapa saat aku sudah menemukanmu, kamu malah menjauhiku..” ucap Ratna kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAhYWEKvKLt7
Aku hanya diam dan tidak bisa berkata – kata. Jujur aku bingung harus menjawab apa.
1982Please respect copyright.PENANAOHPqJtfCIm
“jawab Rik.. kenapa..?” ucap Ratna yang kembali bertanya.
1982Please respect copyright.PENANASdFFqvUCyC
“karena kamu pacar temanku, dan aku tidak ingin menyakitinya..” jawabku menjelaskan.
1982Please respect copyright.PENANApsvhvTekoG
“tapi kamu menyakitiku..” ucap Ratna yang terlihat sedih.
1982Please respect copyright.PENANAesXbS6UHaS
“Na.. Yudha itu temanku dan..” ucapku terpotong.
1982Please respect copyright.PENANAFTx7aqlbem
“cukup..” sahut Ratna memotong perkataanku.
1982Please respect copyright.PENANAhOHtlw0len
“aku tidak ingin membahas dia, ini hanya antara aku dan kamu..” ucap Ratna kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAvNR95TWBUQ
Aku hanya tersenyum dan mengangguk menyetujuinya.
1982Please respect copyright.PENANAPnikbhNSfe
“Rik.. tolong perlakukan aku dengan lembut..” ucap Ratna dengan tatapan sayu.
1982Please respect copyright.PENANAgfXnfYszNG
Entah perasaan sayang atau nafsu yang kemudian mendorongku untuk mencium Ratna dan dia membalas ciumanku dengan lembut. Kami berciuman dengan penuh perasaan dan saling menikmati. Aku kemudian meraba dadanya yang masih terbungkus dengan tetap berciuman. Ciumanku kemudian turun ke lehernya yang membuatnya mendesah nikmat.
1982Please respect copyright.PENANAo29YmqNukd
Aku kemudian melepas pakaian serta bra nya, Ratna yang tidak mau kalah kemudian juga melepas pakaianku sehingga kami sama – sama bertelanjang dada. Kemudian aku melumat dadanya dan meremas – remasnya, saat aku menghisap putingnya, Ratna mendesah dan mencengkram rambutku.
1982Please respect copyright.PENANAx6juMhtxGx
Aku kemudian membawa Ratna ke kasur dan merebahkannya. Lalu aku melepas bagian bawahnya dan sekarang dia sudah telanjang bulat. Aku kemudian berjongkok dan mengarahkan kepalaku ke selangkangannya, memeknya yang bersih langsung aku garap dengan menjilat – jilat dan menghisap – hisapnya sampai Ratna yang mendesah ke enakan.
1982Please respect copyright.PENANANC09dKtVTh
Beberapa menit kemudian memeknya terasa berkedut dan pahanya menjepit kepalaku. Ratna yang terus mendesah semakin kuat menjepit kepalaku, aku yang tau kalau dia akan keluar makin cepat menggarap memeknya. Hingga..
1982Please respect copyright.PENANAIE1O66M5Hs
Crut.. crut.. crut..
1982Please respect copyright.PENANA2NiBLb0bIN
“aahhhh…..” desah panjang Ratna.
1982Please respect copyright.PENANAMdgeVAelaG
Paha Ratna yang menjepit kepalaku dengan badannya yang sedikit melengkung dan terasa ada cairan yang keluar dari memeknya. Aku menjilatnya sampai bersih kemudian menegakkan badanku dan melihat Ratna yang masih mengatur nafas.
1982Please respect copyright.PENANACeSi85pNx3
Setelah nafasnya agak tenang, kemudian Ratna menarikku ke bawah sampai posisiku yang menindihnya kemudian mengajakku berciuman. Beberapa saat kemudian, Ratna menggulingkan badanku sehingga posisiku yang rebahan di bawah. Ratna kemudian melepas celanaku dan melemparnya. Kontolku yang dari tadi sudah tegang keluar dari sarangnya dengan tegak menantang.
1982Please respect copyright.PENANAHNFZom6IUw
Ratna kemudian memainkan kontolku dengan mengulumnya, menjilat dan menghisapnya. Aku yang merasa nikmat tanpa sadar mendesah karena permainan mulut Ratna. Setelah beberapa menit puas memainkan kontolku, Ratna kemudian berjongkok di atasku dan mengarahkan memeknya ke kontolku.
1982Please respect copyright.PENANAm5cf74Qfhs
“aahhh…” desah kami bersamaan saat kontolku masuk ke memeknya.
1982Please respect copyright.PENANAMKTrWcIMgW
Perlahan Ratna mulai bergerak naik turun memompa memeknya, dadanya yang bergoyang di depanku tidak aku sia – siakan, aku meremas – remas dadanya yang kenyal sesekali memilin putingnya yang membuatnya kelonjotan.
1982Please respect copyright.PENANAAJmzC8fT0n
Semakin lama gerakan Ratna semakin cepat. Ratna yang mendesah hebat terus bergerak naik turun, hingga aku yang merasakan kontolku seperti dicengkram oleh memeknya. Beberapa saat kemudian gerakan Ratna makin liar kemudian dia menegakkan badannya dan mengejang.
1982Please respect copyright.PENANA4PMjAcJgkb
“aahhhhh…” teriak Ratna yang kemudian ambruk menimpaku.
1982Please respect copyright.PENANAI6scE9RnmS
Aku merasakan kontolku tersiram cairan hangat dan kontolku terasa di remas – remas.
1982Please respect copyright.PENANA1OP5QXoI6M
“aku sayang kamu Rik..” ucap Ratna yang ngos – ngosan di atasku.
1982Please respect copyright.PENANALPHRI3vmy0
Setelah agak tenang, Ratna kemudian berguling ke samping dengan posisi terlentang. Kemudian dia menarikku agar aku segera menyetubuhinya.
1982Please respect copyright.PENANAGws7jVo1kq
Aku kemudian berjongkok dan mengarahkan kontolku ke memeknya.
1982Please respect copyright.PENANAP0U6ih28jz
“aahhh..” desah Ratna saat kontolku amblas di memeknya.
1982Please respect copyright.PENANAP9KoYJ3RC3
Aku kemudian memompa kontolku dengan kecepatan sedang dan Ratna mendesah setiap kontolku mentok di memeknya. Perlahan goyanganku semakin cepat dan Ratna yang berteriak sambil menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri. Aku yang merasa sudah dekat semakin cepat memompa kontolku. Tiba – tiba..
1982Please respect copyright.PENANAjLyjlEVnTc
Crut.. crut.. crut…
1982Please respect copyright.PENANAXEQHWiEFhQ
“aahhhh…” Ratna mendesah hebat saat mencapai orgasme yang ketiga.
1982Please respect copyright.PENANAijGcHtBSXm
“hah.. hah.. hah..” terlihat Ratna yang ngos – ngosan mengatur nafas.
1982Please respect copyright.PENANAI1TP2R7tCT
Aku yang sudah mau keluar terhenti karena Ratna mencapai orgasme, aku yang merasa tanggung langsung memompa kontolku yang masih menancap di memek Ratna.
1982Please respect copyright.PENANARsqzr3xKE7
“ahh.. udah sayang.. udah..” ucap Ratna yang memintaku untuk berhenti.
1982Please respect copyright.PENANAPSo8w9RrXe
Aku yang sebentar lagi akan sampai tidak menghiraukannya dan terus memompa kontolku dengan cepat.
1982Please respect copyright.PENANAbfEzxxfiwx
“ahh.. udaahhh yannggg…” teriak Ratna yang sudah kepayahan.
1982Please respect copyright.PENANApI3EvJSAz2
Aku yang terus memompa akhirnya tidak kuat menahannya lagi. Aku kemudian mencabut kontolku.
1982Please respect copyright.PENANATDzZPUB82z
CROT.. CROT.. CROT..
1982Please respect copyright.PENANAssn5FNI8BT
“ahh…” desahku saat maniku tumpah di atas perut Ratna.
1982Please respect copyright.PENANAD6xKBlROSW
Aku kemudian mengatur nafasku dan melihat Ratna yang sudah tertidur. Aku yang merasa lelah akhirnya ikut tidur di sebelah Ratna.
1982Please respect copyright.PENANAooOx4ABLhf
***
1982Please respect copyright.PENANAovlpISpyjM
Aku terbangun karena ada yang menciumi bibir dan pipiku, saat aku membuka mata melihat Ratna yang tersenyum dengan manisnya.
1982Please respect copyright.PENANApXNQanb7Xb
“kamu manis kalau enggak lagi galak..” ucapku pada Ratna yang tersenyum.
1982Please respect copyright.PENANADL0A69N4EV
“emang aku galak ya..?” tanya Ratna padaku.
1982Please respect copyright.PENANAh3TprLDJtB
“banget..” ucapku menggodanya.
1982Please respect copyright.PENANAhJNBeAjBtp
“ihhh…” Ratna yang gemas menggigit lenganku.
1982Please respect copyright.PENANAVK9Gv75VsT
“aaww.. aduh.. aduh..” teriakku yang kesakitan.
1982Please respect copyright.PENANAL20hbVqVl8
“jahaatt..” ucap Ratna manja kemudian merebahkan kepalanya di dadaku.
1982Please respect copyright.PENANAfF5NBwZqsl
Aku kemudian terdiam sambil mengelus kepalanya.
1982Please respect copyright.PENANAqJTegKdHhO
“berdua sama kamu mengingatkan dulu waktu kita bersama – sama merawat si Gembul..” ucap Ratna memecah keheningan.
1982Please respect copyright.PENANAKVXh8qNW8h
“maaf Na.. dia mati tak lama setelah aku pindah karena aku tidak bisa membawanya..” balasku pada Ratna.
1982Please respect copyright.PENANAOsV0n1lyMq
“mungkin dia merasakan kehilangan seperti aku yang merasa kehilangan kamu..” ucap Ratna kemudian.
1982Please respect copyright.PENANASgCeDLVRjC
Aku kembali terdiam teringat marmut kesayanganku. Dulu saat pindah aku merasa sedih karena tidak bisa membawanya, jadi aku terpaksa menitipkan Gembul ke Om Heri. Suatu hari kemudian Ayah mendapat kabar dari Om Heri kalau si Gembul mati, aku yang mendengar itu langsung menangis dan Riska yang saat itu mencoba menghiburku dengan mengajakku untuk beli lagi. Aku saat itu menolak bukan karena bisa membeli lagi, tapi aku teringat dengan siapa yang memberi.
1982Please respect copyright.PENANA0lY7xDJh1S
“Na.. yang kita lakukan ini salah..” ucapku merasa bersalah.
1982Please respect copyright.PENANAbOf7WmXr74
“bagiku enggak..” balas Ratna tanpa beban.
1982Please respect copyright.PENANAK9Ttddi9g0
“aku sudah menghianati pacarmu dan dia itu temanku sendiri..” ucapku yang merasa bersalah.
1982Please respect copyright.PENANAVQAgUFWnux
“aku mau memutuskan Yudha asal kamu mau sama aku..” balas Ratna yang menatapku.
1982Please respect copyright.PENANAVkuf0Xthhs
“bukan seperti itu cara menyelesaikan masalah..” ucapku kemudian berdiri mencari pakaianku.
1982Please respect copyright.PENANALsfSYGqRMX
“kenapa kamu gak mau sama aku..?” tanya Ratna kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAUXPa3kYAoT
Aku hanya tersenyum dan tidak menjawabnya.
1982Please respect copyright.PENANAZbDSeL9XlT
“apa karena ada cewek lain..?” ucap Ratna kemudian.
1982Please respect copyright.PENANARTFs2RuEpr
“sudah aku mau pulang dulu..” balasku tidak menanggapinya.
1982Please respect copyright.PENANAuykxjxPkZt
Aku kemudian memakai pakaianku dan bergegas untuk pulang, tiba – tiba Ratna memelukku dari belakang.
1982Please respect copyright.PENANAbItgBCHjOd
“kamu gak mau lagi yank..?” ucap Ratna manja.
1982Please respect copyright.PENANAwWM4MQyQ9J
Aku kemudian berbalik menghadapnya, Ratna masih telanjang dan belum memakai pakaian sama sekali.
1982Please respect copyright.PENANArr9V3yZTN6
“aku gak mau kamu pingsan lagi..” ucapku tersenyum kemudian mencium keningnya.
1982Please respect copyright.PENANAXVMC4uGjtJ
Aku kemudian pergi meninggalkan kost Ratna dan bergegas untuk pulang. Ternyata aku tertidur cukup lama karena hari sudah malam. Aku kembali berfikir dengan apa yang sudah aku lakukan, di satu sisi aku tidak ingin menyakiti Ratna, di sisi yang lain aku sudah menghianati temanku Yudha. Kenapa juga setiap aku bertemu dengan Ratna selalu berakhir dengan tidur bareng, dan bangsatnya aku juga menikmatinya. Entah apa yang aku rasakan, apakah aku juga sayang padanya atau hanya nafsu semata..? Hufh.. Riki.. Riki.. belum kelar masalah dengan Dini, sudah muncul masalah yang lain.
1982Please respect copyright.PENANA0jFJCeonus
***
1982Please respect copyright.PENANAGcw3pXasMI
Pagi hari di sekolah terasa berbeda, para siswa terlihat bersemangat karena siangnya tim sepak bola sekolah kami akan bertanding. Mereka terlihat tidak sabar untuk segera hadir untuk mendukung tim sekolahnya bertanding.
1982Please respect copyright.PENANAnJ8W9GbDEN
“bro ente nanti ikut kan..?” tanya Akbar padaku.
1982Please respect copyright.PENANAwbHscrdwel
“hmm.. ya liat nanti lah..” balasku yang malas karena aku tidak terlalu suka sepak bola.
1982Please respect copyright.PENANACV6EoWHfVN
“seru ini nanti.. ente harus ikut..” ucap Akbar padaku.
1982Please respect copyright.PENANAAucyXBEgVu
“emang lawan SMA mana..?” tanyaku.
1982Please respect copyright.PENANApp8DlVAZ5F
“SMA 10..” sahut Yudha yang tiba – tiba datang.
1982Please respect copyright.PENANAIJ75Wcmewl
“bro ikut ane bentar..” ucap Yudha kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAM8vTvRNqyf
Aku dan Yudha kemudian berjalan ke kamar mandi belakang.
1982Please respect copyright.PENANAIQ7NZaIZwp
“ada apa bro..?” tanyaku pada Yudha yang terlihat khawatir.
1982Please respect copyright.PENANA6svF5jBxzH
“nanti kayaknya bakalan rusuh bro..” balas Yudha padaku.
1982Please respect copyright.PENANAPJoMjwDXoc
“gara – gara waktu study tour ya..?” ucapku ke Yudha dan dia mengangguk.
1982Please respect copyright.PENANAqUYPDFjXNp
“ya udah nanti koordinasi ke anak – anak suruh pada ikut..” ucapku kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAP5RiSjb4YD
Aku sebenarnya tidak ingin kalau sampai rusuh – rusuh, tapi yang namanya sepak bola kan gak mungkin kalau gak ada suporternya. Berkaca dari persepakbolaan di negeri yang terkenal dengan suap dan korupsinya, mereka dengan tega memakan uang yang seharusnya diberikan pada rakyat, mereka malah berfoya – foya dan membeli barang – barang mewah dengan uang hasil korupsi. Lho kok malah jadi ngomongin yang lain.
1982Please respect copyright.PENANAv4FrLYdmXF
Kita melihat persepakbolaan di negeri kita ini, masing – masing klub sepak bola memiliki kelompok suporter yang fanatik, tak jarang mereka sampai tawuran cuma gara – gara saling ejek atau tim yang mereka dukung kalah. Hal itu tidak kita pungkiri bisa terjadi juga pada tim sekolah kami. Aku mencoba meminta teman – temanku untuk tidak memancing keributan, di samping kita sedang bertanding di markas polisi, tim kami juga tidak ingin di diskualifikasi gara – gara tawuran.
1982Please respect copyright.PENANABikpNdmj8z
Pertandingan ini di adakan dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara, kemudian di adakan pertandingan sepak bola antar SMA yang sifatnya kompetisi dan dilaksanakan dengan sistem gugur. Jadi masing – masing tim harus menang untuk bisa melaju ke babak selanjutnya.
1982Please respect copyright.PENANAQsjBWbMruj
Saat jam pulang sekolah kami sempat berkumpul dahulu dan akhirnya berangkat ke lapangan bersama – sama. Setelah sampai tujuan dan masuk, aku bersama – sama temanku sudah berada di sekitar lapangan dan untuk tim sepak bola kami sedang memperoleh pengarahan dari seorang pelatih, disana aku juga melihat pak Tri yang sepertinya menjadi salah satu wakil dari pihak sekolah yang ikut mendampingi tim sepak bola sekolah kami bertanding.
1982Please respect copyright.PENANASAH45nfIKQ
Setelah briefing selesai kemudian para pemain melakukan pemanasan. Bersamaan dengan itu, aku melihat pak Tri yang berjalan ke arahku.
1982Please respect copyright.PENANACvEQWxotRV
“Rik.. kamu bawa berapa orang..?” tanya pak Tri saat menemuiku.
1982Please respect copyright.PENANAQLybJHyZZh
“hmm… maksudnya pak..?” balasku yang ragu.
1982Please respect copyright.PENANAXhJqPMsaox
“anggota MEDUSA yang ikut berapa orang..?” tanya pak Tri memperjelas.
1982Please respect copyright.PENANA8Pgz5AJBnq
“total hampir 30 orang pak, tapi sebagian dari mereka jadi pemain..” balasku menjelaskan.
1982Please respect copyright.PENANAGJE3fwrunK
“hmm.. ya udah.. bilang ke teman – temanmu jangan terpancing..” ucap pak Tri padaku kemudian pergi.
1982Please respect copyright.PENANA5AzvHs3n2Z
Aku kemudian berfikir dengan apa yang disampaikan oleh pak Tri, apa ini buntut dari kejadian waktu di Bali..? Atau pak Tri mengingatkanku untuk jangan terpancing memulai keributan. Aku kemudian mengajak Akbar dan Yudha untuk berkumpul, dan untuk anak kelas 1 dan 2 ada beberapa anak yang mewakili, karena Sony dan Bayu ikut jadi pemain.
1982Please respect copyright.PENANAhpMSoViK3M
“bro.. barusan pak Tri berpesan agar kita tidak terpancing, entah ini ada hubungannya dengan kejadian di Bali atau tidak kita tidak tau..” ucapku ke teman – temanku.
1982Please respect copyright.PENANAEhxQSxYikV
“ada hal yang lain juga Rik.. mereka emang suka memancing kerusuhan..” sahut Yudha menanggapi.
1982Please respect copyright.PENANA4BdTqUetLf
“hmm.. ya udah kalau gitu kita tahan dulu, kalau mereka maju duluan baru sikat..” ucapku kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAWQQU5xIFGT
Tak berselang lama kemudian datang massa dengan jumlah sangat banyak, dan ternyata mereka adalah rombongan tim SMA 10 berserta suporternya. Jumlah mereka hampir dua kali lipat dari jumlah kami dan suasana seketika itu menjadi sangat ramai.
1982Please respect copyright.PENANAS3Vuwasr01
“anjing.. banyak banget mereka..” gerutu Akbar yang melihat banyaknya pihak lawan.
1982Please respect copyright.PENANAkYfffkOcTO
“bisa mampus ini kalau jadi ribut..” sahut Samo terlihat pucat.
1982Please respect copyright.PENANAddH0z4fWBU
Aku kemudian melihat teman – temanku yang lain juga terlihat memucat, sepertinya mereka sudah takut duluan saat melihat jumlah lawan yang sangat banyak. Aku kemudian melihat sekitarku dan memikirkan cara untuk menenangkan mereka.
1982Please respect copyright.PENANAhRBcDKcT2O
Aku melihat di dekatku ada gerbang yang tidak terlalu lebar tapi lumayan tinggi, dan gerbang tersebut langsung mengarah ke kantor polisi karena letak lapangan yang agak terpisah dengan gedung kantor. Apabila kami diserang, kami bisa memanfaatkan gerbang itu untuk melawan musuh karena untuk melewati gerbang itu tidak bisa banyak orang sekaligus. Kami juga cukup waktu untuk kesana karena pihak lawan harus menyeberang lapangan dulu untuk sampai ke tempat kami.
1982Please respect copyright.PENANAYkaDr4XirX
“udah santai aja..” ucapku yang membuat teman – temanku melihatku.
1982Please respect copyright.PENANA8yVuLl0REL
“santai gimana Rik.. ente gak liat apa jumlah mereka banyak banget..” ucap Akbar geleng – geleng.
1982Please respect copyright.PENANAIaJDNxJ3rS
“iya Rik.. nanti kalau kita di serang gimana..” ucap Samo menambahkan.
1982Please respect copyright.PENANAPVcjFoI3RH
“terus apa rencanamu Rik..” ucap Yudha yang ikut berbicara.
1982Please respect copyright.PENANAX4LXaMblVt
“kita lawan mereka..” balasku terpotong.
1982Please respect copyright.PENANAKLA8BRdKZX
“kaaannnn…. kita ngikutin orang gila.. ane sih bisa lawan 2 sampai 3 orang sekaligus, kalau Samo lawan 1 aja udah kepayahan dia..” ucap Akbar yang mengomel.
1982Please respect copyright.PENANA7P9P6Ynhis
“eh anjing.. kenapa ente bawa – bawa ane..!!” balas Samo yang tidak terima.
1982Please respect copyright.PENANALr6LSoNdSk
“ya emang bener kan secara ente itu lambat..” ucap Akbar ke Samo.
1982Please respect copyright.PENANA0XpC6S8LFe
“bangsaattt…!! Ane buat lawan 5 orang macam ente cukup sendirian..!!” balas Samo ke Akbar.
1982Please respect copyright.PENANAcqoSbNVgH6
“woi.. udah.. udah diem..!!” teriak Yudha menengahi.
1982Please respect copyright.PENANAdbnLVYGZgo
“udah belum ngomelnya..?” ucapku ke mereka.
1982Please respect copyright.PENANAsV4gVgXl2u
“udah Rik lanjutin..” balas Yudha menanggapi.
1982Please respect copyright.PENANAL1M8t1gMTd
“kalau nanti kita di serang, kita lawan mereka disana..” ucapku sambil menunjuk ke gerbang.
1982Please respect copyright.PENANAZvCVFGOYg7
“terus terang kalau kita lawan mereka secara terbuka kita jelas kalah jumlah, tapi dengan memanfaatkan gerbang itu kita bisa melawan mereka dari dalam karena mereka tidak bisa masuk semuanya sekaligus. Nanti kita atur sebagian menjaga gerbang kanan kiri untuk mengganggu mereka, dan kita yang di tengah langsung menghajar mereka yang masuk..” ucapku menjelaskan pada teman – temanku.
1982Please respect copyright.PENANAWjEKNqjeA9
“kalian lihat gedung itu..?” ucapku menunjuk gedung kantor polisi.
1982Please respect copyright.PENANAYPgQcNp2IA
“itu adalah kunci kemenangan kita, apabila terjadi kerusuhan otomatis polisi yang melihat itu langsung datang dan membubarkan. Saat polisi sudah datang, mereka akan tau kalau kita yang di serang, hal itu tentu saja menguntungkan kita..” lanjutku menjelaskan.
1982Please respect copyright.PENANAKoVKG3mnGQ
“HAHAHA…” Akbar yang tiba – tiba tertawa dengan keras.
1982Please respect copyright.PENANApAJU1M4Lsf
Saking kerasnya suara Akbar yang tertawa membuat semua orang di sekitar melihat ke arah Akbar, sampai para pemain yang sedang pemanasan pun juga melihat ke arah Akbar. Aku kemudian melihat teman – temanku yang tadi sempat memucat sekarang sudah bisa tersenyum.
1982Please respect copyright.PENANAZnJQSApXJr
“HAHAHA… kamu memang idolaku…” ucap Akbar yang masih tertawa dan berusaha memelukku.
1982Please respect copyright.PENANATmUhT0Ik9u
“anjing..!! Gak usah peluk – peluk..!! Aku bukan hom – hom..!!” balasku sambil mendorong – dorong Akbar agar menjauh.
1982Please respect copyright.PENANAPwbNynCXCl
“hahaha…” ucap Akbar yang masih tertawa kemudian memeluk Samo.
1982Please respect copyright.PENANAEnwavQjvSb
“woi sikat WC..!! Gak usah peluk – peluk anjingg..!!” ucap Samo yang risih saat di peluk Akbar.
1982Please respect copyright.PENANA8HfqPJFVoT
“hahaha…” kami yang tertawa melihat tingkah Akbar dan Samo.
1982Please respect copyright.PENANAa7F63QvGBc
Aku tersenyum melihat teman – temanku yang sudah tidak terlihat tegang dan mereka juga sudah bisa tertawa. Semoga saja hal yang aku takutkan tidak terjadi, karena aku juga merasa khawatir kalau sampai terjadi tawuran, pasti akan ada korban dan hanya itu yang bisa aku rencanakan untuk meminimalisir kemungkinan terburuk. Yudha kemudian menepuk – nepuk pundakku sambil tersenyum dan mengajakku untuk menonton pertandingan yang segera akan dimulai.
1982Please respect copyright.PENANAkPyqLHOF14
Kick off babak pertama sudah dimulai dan yang melakukan kick off dari tim kami. Pertandingan berjalan dengan tempo lambat karena masing – masing tim sedang membaca permainan lawan dan mengatur strategi untuk membongkar pertahanan lawan. Pertandingan berjalan seru karena masing – masing tim saling menyerang dan bertahan dengan baik, hingga berakhirnya babak pertama kedudukan masih sama kuat dengan skor imbang 0 – 0.
1982Please respect copyright.PENANA2PlPeQMuSZ
Setelah istirahat turun minum, kemudian babak kedua dilanjutkan kembali. Terlihat dari masing – masing tim merubah strategi dan melakukan beberapa pergantian pemain. Pertandingan yang tadinya berjalan dengan tempo lambat berubah menjadi cepat, masing – masing tim berusaha untuk mencetak goal ke gawang lawan.
1982Please respect copyright.PENANAggJsHxekir
“Rik.. ente perhatikan itu yang nomor 10..” ucap Yudha yang tiba – tiba menghampiriku.
1982Please respect copyright.PENANASLNDM3VoR1
“yang baru masuk ya..” balasku ke Yudha karena aku tidak melihatnya bermain di babak pertama.
1982Please respect copyright.PENANA1Bypvs56AC
“iya.. dia itu masih kelas 2 Rik tapi dia udah bisa nguasai SJ..” ucap Yudha padaku.
1982Please respect copyright.PENANAGIMUvq67xi
“SJ nama genk SMA 10 ya..?” tanyaku ke Yudha.
1982Please respect copyright.PENANABssXz6lqA7
“iya.. Sempak Jaran..” balas Yudha.
1982Please respect copyright.PENANA2XhXcP4a7f
“hah..?” ucapku yang heran.
1982Please respect copyright.PENANAT1TaZYLMqk

“SJ itu singkatan dari Sempak Jaran. Dulu setahuku artinya Selalu Kompak dan Jarang Tawuran, tapi itu hanya nama Rik karena mereka sering memancing keributan yang kemudian berakhir dengan tawuran..” balas Yudha menjelaskan.
1982Please respect copyright.PENANA4OPPNyI7a6
“yang nomer 10 itu namanya Febri dan dia yang kemudian mengubah kata “Jarang” menjadi “Jago”. Dia menganggap jumlah massa yang banyak menjadikan SJ sebagai jago tawuran.” Lanjut Yudha bercerita.
1982Please respect copyright.PENANA6JkhXAGd0T
“ente tau semua ini dari mana..?” tanyaku ke Yudha.
1982Please respect copyright.PENANA3mXMrTjK7f
“dari temenku Rik.. dia anak SMA 10 juga..” balas Yudha padaku.
1982Please respect copyright.PENANAeizXBajUiX
“BANGSAATT… WOII KALAU MAIN JANGAN KASAR – KASAR ANJINGG..!!” teriak Akbar mengagetkanku.
1982Please respect copyright.PENANAccF8tjN6Jo
“LEMAAHH GOBLOKKK… HAHAHA…!!” teriak suporter dari pihak lawan.
1982Please respect copyright.PENANAlgGIruVuPP
Aku kemudian melihat ke lapangan dan terlihat salah satu pemain kami sedang tergeletak kesakitan. Ternyata pemain kami habis di kasari oleh pemain lawan nomor 10, dan yang membuatku heran karena dia hanya diberi peringatan oleh wasit.
1982Please respect copyright.PENANA6tIXA9sJVr
“bro.. tolong ente tenangin Akbar..” ucapku menyuruh Yudha untuk nenangin Akbar.
1982Please respect copyright.PENANAvV30UEftgr
Aku kembali menyaksikan pertandingan dan memang pertandingan berjalan dengan keras dan menjurus ke kasar. Aku tetap memperhatikan pemain nomor 10 itu yang dari tadi terlihat memprovokasi pemain kami.
1982Please respect copyright.PENANAdM2vXIRZY1
Saat tendangan sudut untuk pihak lawan, para pemain terlihat berkumpul di depan gawang. Aku yang terus memperhatikan nomor 10 terlihat di jaga oleh Sony, tiba – tiba anak itu menyikut perut Sony dan Sony yang merasa tidak terima langsung mendorong si nomor 10 itu. Si nomor 10 yang di dorong Sony kemudian menjatuhkan diri dan pura – pura kesakitan seperti habis dipukul, wasit yang melihat kejadian itu langsung menghentikan pertandingan. Karena dianggap bermain tidak sportif, kemudian Sony diberi kartu merah yang membuatnya harus keluar lapangan.
1982Please respect copyright.PENANAtjub1fAHlQ
“WUUU… BANCII MAIN KASAR..!!” teriak suporter lawan.
1982Please respect copyright.PENANAq0aorDGRdZ
“WOII… ITU CUMA PURA – PURA..!!” teriak Akbar yang tidak mau kalah.
1982Please respect copyright.PENANAKLNXqgfmMr
“NOMOR 10 ANJINNGG… BERANTEM AJA AYOO…!!” ucap Akbar yang terlihat emosi.
1982Please respect copyright.PENANAbMGkS0ly2z
Saat merasa dia disebut, kemudian si nomor 10 melihat Akbar yang dari tadi teriak – teriak. Aku sebenarnya emosi juga melihat itu, tapi aku tahan karena aku yang disuruh oleh pak Tri untuk tidak terpancing.
1982Please respect copyright.PENANAwPe3RwkvZ8
Setelah itu pertandingan dilanjutkan, tapi kami dirugikan akibat pelanggaran dari Sony yang berada di dalam kotak pinalty yang akhirnya pihak lawan di untungkan karena memperoleh hadiah tendangan pinalty. Tendangan pinalty dilakukan oleh pemain nomor 10 dan..
1982Please respect copyright.PENANAblZ8fFVvGN
“GOOAAALLL…” teriak suporter lawan saat gawang kami kebobolan.
1982Please respect copyright.PENANA4srwFCmMy1
Goal terjadi karena penjaga gawang salah menebak arah bola yang menjadikan kami tertinggal dengan skor 0 – 1. Pemain nomor 10 itu terlihat mengejek kami saat melakukan selebrasi dan kami yang melihat itu menjadi geram terutama Akbar.
1982Please respect copyright.PENANAp8PMo7pY5d
Pertandingan dilanjutkan dengan tim kami yang hanya 10 pemain, hal itu membuat pertahanan tim kami sedikit keteteran karena posisi yang ditinggalkan oleh Sony adalah posisi bertahan. Setelah menarik salah satu penyerang dan memasukkan pemain bertahan, permainan kembali stabil dan tim kami bisa mengancam gawang lawan lewat serangan balik.
1982Please respect copyright.PENANAFsdFmKkGAc
Aku melihat peran Bayu yang cukup merepotkan pihak lawan, karena dengan kelincahan dan kecepatannya bisa beberapa kali membuat peluang. Saat tim kami sedang menyerang, terlihat Bayu yang sedang menggiring bola terlihat dijaga oleh salah satu pemain lawan, kemudian Bayu bisa melewatkan bola dan berlari mengejar bola melewati pemain yang menjaganya, tiba – tiba dari arah samping berlari seseorang yang menuju ke arah Bayu.
1982Please respect copyright.PENANAyrOoTYJQ0X
“BANGSAATT..!!” teriakku saat melihat Bayu yang terjatuh.
1982Please respect copyright.PENANAYmDjzVK6LJ
Aku seketika itu langsung emosi melihat adikku yang berguling kesakitan memegang kakinya, dan emosiku bertambah karena yang menjatuhkan Bayu adalah si nomor 10, dia sengaja tidak mengincar bola tapi mengincar adikku karena bukan bola yang di tendang tapi kaki adikku.
1982Please respect copyright.PENANAXgRrV0wIqN
“WOOO… MANJAA ITUU MANJAA..!!” ejek suporter lawan meneriaki Bayu yang kesakitan.
1982Please respect copyright.PENANA7MPFFBQtLi
“WOII… UDAHH AYO BERANTEM AJA SINI… ANJINGG..!!” teriak Akbar yang juga emosi.
1982Please respect copyright.PENANAxDAfU9b0xY
Aku benar – benar emosi melihat permainan nomor 10, dan parahnya lagi wasit hanya memberinya kartu kuning karena pelanggaran tadi. Aku benar – benar sudah tidak tahan lagi dan ingin menyerang, walau akhirnya nanti kalah aku juga tidak peduli, karena yang terpenting bagiku adalah bisa menghajar si nomor 10 itu.
1982Please respect copyright.PENANAxg8d9ZdsdP
Saat tanganku yang sudah terkepal dan siap untuk maju, tiba – tiba ada yang menggenggam tanganku dan melepaskan kepalanku. Saat aku menengok ke belakang ternyata yang melakukannya adalah Monic.
1982Please respect copyright.PENANAKpoQOTcfQk

Monic ternyata sudah dari tadi berada di belakangku dan aku tidak menyadarinya. Saat aku melihat sekitar ternyata banyak cewek juga yang menonton, hal itu tentu membahayakan mereka kalau sampai terjadi tawuran. Aku yang tersadar akan hal itu kemudian mengurungkan niatku dan menahan diri. Aku juga merasakan emosiku perlahan turun karena Monic yang terus menggenggam tanganku.
1982Please respect copyright.PENANAzb34T79v3B
“Mon.. kalau dilihat orang gimana..?” tanyaku ke Monic yang menggenggam tanganku.
1982Please respect copyright.PENANA6dZToS8S06
“sudah biarin aja..” balas Monic padaku.
1982Please respect copyright.PENANArUxKEJ6kIz
Aku kemudian melihat sekitarku dan mendapati Ferdi yang sedang bersama Farah berdiri tidak jauh dariku, mereka terlihat cuek dan pura – pura tidak melihatku yang sedang bergandengan dengan Monic. Saat aku melihat ke arah samping, Yudha tersenyum sambil memainkan alisnya saat melihatku yang terlihat grogi.
1982Please respect copyright.PENANAr1knLLtujd
“Mon..” panggilku lagi.
1982Please respect copyright.PENANAorZ1Ne1hgf
“ssttt…” balas Monic menyuruhku diam.
1982Please respect copyright.PENANArANHrwIbBP
Akhirnya aku kembali menyaksikan sisa pertandingan dengan tangan yang saling terkait. Aku juga melihat Bayu yang sudah kembali bertanding walau terlihat agak pincang. Perlahan aku mulai merasa nyaman dan membalas genggaman tangan Monic. Monic yang merasakan balasanku kemudian bersandar di lenganku yang membuatku tambah nyaman.
1982Please respect copyright.PENANALMbE4rEB2d
Akhirnya pertandingan berakhir dengan skor akhir 0 – 1 untuk kemenangan pihak lawan. Walau tim kami kalah, kami tetap mendukung dan menghargai perjuangan para pemain yang bertanding di lapangan. Aku kemudian menuju ke tempat pemain berkumpul untuk melihat keadaan Bayu, saat aku berjalan kesana Monic tetap tidak melepas genggaman tangannya dan ikut berjalan denganku.
1982Please respect copyright.PENANAtPGagTwiCJ
“dek.. gimana kakimu..?” tanyaku pada Bayu yang sedang duduk beristirahat.
1982Please respect copyright.PENANAVnXGJ7XJVl
“gak papa mas.. cuma sedikit nyeri..” balas Bayu sambil melirik tanganku.
1982Please respect copyright.PENANAxcSZLXAYnN
“ya udah habis ini langsung pulang kan..?” tanyaku lagi.
1982Please respect copyright.PENANABfemLWv5Ac
“iya mas..” balas Bayu tersenyum.
1982Please respect copyright.PENANA0KpeUpEU6S
“ya udah hati – hati ya..” ucapku kemudian pergi meninggalkan Bayu.
1982Please respect copyright.PENANAjT1THEvPL5
Aku kemudian berjalan bersama Monic yang masih menggandengku.
1982Please respect copyright.PENANAYWyNgBv7Fv
“Mon.. kok gak lepas – lepas..” ucapku menyindir.
1982Please respect copyright.PENANAjs0tb5dP0q
Kemudian Monic melepaskan tanganku dengan muka yang cemberut. Aku tersenyum melihat Monic yang ngambek kemudian menggandeng tangannya lagi.
1982Please respect copyright.PENANA0uqHR6ad76
“kamu tadi kesini naik apa..?” tanyaku ke Monic.
1982Please respect copyright.PENANAt1AJA4VT6g
“di antar..” balas Monic datar.
1982Please respect copyright.PENANA08iwkfu26l
“terus pulangnya..?” tanyaku lagi.
1982Please respect copyright.PENANAj4FUHVWFnF
“sama kamu..” balas Monic yang masih cemberut.
1982Please respect copyright.PENANAEd9OjUUjBq
“aku gak mau..” ucapku yang membuat Monic menghentikan langkah dan melihatku.
1982Please respect copyright.PENANAJ4JaFMLrCy
“aku gak mau nganter kamu kalau masih cemberut..” ucapku tersenyum.
1982Please respect copyright.PENANAKT4Dff1qBq
“iihhhh…” balas Monic yang gemas sambil mencubitku.
1982Please respect copyright.PENANAyEFwSqZzlr
“hehehe…” aku tertawa melihat Monic yang tersenyum malu.
1982Please respect copyright.PENANAmF1UA417HU
Saat kami sampai parkiran motor, aku kemudian melihat teman – temanku yang sudah berkumpul dan bersiap untuk pulang. Beberapa saat kemudian, rombongan anak – anak SMA 10 melintas melewati kami dengan motor yang di geber – geber. Aku melihat Febri si nomor 10 tadi yang berada di depan memimpin rombongan menggunakan motor RX Kong warna merah, muka – muka mereka terlihat mengejek kami karena berhasil memenangkan pertandingan.
1982Please respect copyright.PENANA8UGVfayHIH
“AWAS KAU BANGSAAATT..!!” teriak Akbar yang terlihat emosi.
1982Please respect copyright.PENANABLMQejCs0g
Mereka yang diteriaki Akbar terlihat geram tapi tidak berani berhenti karena terlihat ada beberapa polisi yang berjaga mengatur jalan. Setelah rombongan itu pergi, kami kemudian pergi untuk pulang ke rumah masing – masing.
1982Please respect copyright.PENANAjnXHO3xEZ2
Aku kemudian memacu motorku untuk mengantar Monic pulang. Monic memboncengku dengan memelukku dan aku merasa kangen dengan pelukan ini, pelukan yang bisa menenangkan hatiku dan membuatku merasa nyaman. Aku teringat bahwa dari siang aku belum makan.
1982Please respect copyright.PENANAEDjOlYpHPP
“Mon.. kita mampir makan ya..” ucapku ke Monic.
1982Please respect copyright.PENANAHxFQMhkE7r
“boleh..” balas Monic.
1982Please respect copyright.PENANA4H88RVxRLq
“kamu mau makan apa..?” tanyaku kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAdX7MycLm6R
“yang dekat sini aja..” balas Monic padaku.
1982Please respect copyright.PENANAMA1R85nBmo
“aku kira kamu mau jawab terserah.. hehe..” ucapku mengajak bercanda.
1982Please respect copyright.PENANAwUwWglKYbF
“besok yah kalau aku udah siap ketemu keluargamu..” balas Monic yang ternyata ingat.
1982Please respect copyright.PENANA9iPOZxaMEl
Aku teringat saat terakhir kali mengajak Monic untuk makan, dan saat itu aku menggodanya untuk aku ajak ke rumah gara – gara kata “terserah”. Ternyata Monic juga masih mengingatnya saat aku tadi mengajaknya bercanda.
1982Please respect copyright.PENANA6jSd15Judu
Beberapa saat kemudian kami berhenti di sebuah warung makan, aku tau tempat ini karena aku pernah makan disini dan ini sejalur dengan arah ke rumah Monic. Aku dan Monic kemudian mengambil makanan dan mencari tempat duduk.
1982Please respect copyright.PENANA37JF5eqeyp
Saat kami makan, aku melihat Monic yang terlihat sangat lahap.
1982Please respect copyright.PENANAAY0iZkxcYV
“Mon.. kamu laper apa doyan..?” ucapku yang melihat Monic makan dengan lahap.
1982Please respect copyright.PENANA4ycncI3XSV
“hihihi… makanannya enak Rik.. kamu pernah kesini..?” balas Monic padaku.
1982Please respect copyright.PENANAuvXJ3kuZnq
“pernah.. eh sebentar..” ucapku yang melihat ada nasi di samping bibir Monic.
1982Please respect copyright.PENANAnGyz0qKC6X
Mungkin karena Monic yang makannya lahap jadi tidak tau kalau ada nasi yang nempel di samping bibirnya, saat aku sedang membersihkannya aku melihat seseorang yang berdiri di belakang Monic menatapku dengan tajam, dan orang itu adalah Ratna. Ratna yang melihatku sedang bersama seorang cewek terlihat sangat marah, kemudian aku melihatnya yang langsung pergi dengan terburu – buru.
1982Please respect copyright.PENANAxgwvKnXF0G
“sudah Mon..” ucapku setelah membersihkan nasi yang menempel.
1982Please respect copyright.PENANAY1hiaNgu83
“makasih..” balas Monic tersenyum.
1982Please respect copyright.PENANAQymzilhXA7
Setelah selesai makan, kami langsung bergegas untuk pergi. Sepanjang perjalanan aku hanya diam memikirkan yang baru saja terjadi, kenapa aku bisa gak kepikiran kalau warung makan itu dekat kostnya Ratna, dan yang pasti kalau Ratna cari makan juga disitu karena aku tau tempat itu juga dari Ratna. Hufh… bodoh.. bodoh..
1982Please respect copyright.PENANA6C0nMfTM0U
“Rik.. kok kamu diam aja..?” tanya Monic saat perjalanan.
1982Please respect copyright.PENANAYai6n60wBn
“eh.. enggak Mon.. aku lagi mikir belum ngerjain PR..” balasku berbohong.
1982Please respect copyright.PENANAAhg94gkNhp
“ohh.. perlu aku bantuin..?” ucap Monic menawarkan.
1982Please respect copyright.PENANAyQGokhybKn
“gak usah Mon..” balasku
1982Please respect copyright.PENANAUPe2WaS9BU
Setelah sampai rumah Monic, aku kemudian pamit dan bergegas untuk pulang.
1982Please respect copyright.PENANAMM6NFtXbqt
***
1982Please respect copyright.PENANAGV5chXycbf
Saat jam istirahat sekolah, aku sedang duduk di kantin bersama dengan temanku Yudha. Saat kami sedang mengobrol, tiba – tiba aku melihat Dini, Monic, Nisa dan Farah yang datang ke kantin dan duduk tidak jauh dari tempatku. Yang membuatku heran adalah sikap Dini yang tidak seperti biasanya, Dini yang sehari – harinya bersikap acuh dan tidak mau melihatku, kini dia melihatku dengan tajam, dan anehnya dia melakukannya tidak hanya sekali. Ada apa ya kira – kira dengan Dini..?
1982Please respect copyright.PENANA8ONS4YB0ZU

Aku berfikir mengenai sikap yang dilakukan Dini, apakah itu suatu sinyal bahwa dia sudah mau bertemu dan bicara denganku..? Jika itu benar, maka aku harus mencari cara untuk bisa bertemu dengannya, tapi aku harus mulai dari mana, rumahnya saja aku tidak tau dimana.
1982Please respect copyright.PENANA7hrLS0N3cV
“Rik.. nanti pulang sekolah ente ada acara gak..?” ucap Akbar yang tiba – tiba datang membuyarkan lamunanku.
1982Please respect copyright.PENANAbqtCfFsafQ
“eh.. ada apa bro..?” tanyaku ke Akbar.
1982Please respect copyright.PENANAUmfkFOKxq2
“ane mau minta temenin ke daerah X, nanti kita boncengan aja..” balas Akbar menjelaskan.
1982Please respect copyright.PENANAxuxjFHbLH0
“hmm.. sory bro ane ada acara..” ucapku menolak Akbar karena aku sudah menemukan cara untuk bertemu Dini.
1982Please respect copyright.PENANASeTbr18ZXi
“oh gitu.. ya udah gak papa..” balas Akbar yang terlihat kecewa.
1982Please respect copyright.PENANAJS4l6nyjNY
“emang ente mau ngapain kesana..?” tanya Yudha ke Akbar.
1982Please respect copyright.PENANAmnIV9jo8Kl
“ane mau ngambil pesanan bokap..” balas Akbar menjelaskan.
1982Please respect copyright.PENANAwENFImaWDe
“ya udah nanti ente pulang dulu ganti baju terus kesana..” ucap Yudha ke Akbar.
1982Please respect copyright.PENANAcW5u9FURe3
“halaahh… kelamaan malah muter – muter..” balas Akbar yang kemudian pergi.
1982Please respect copyright.PENANAporfWtoukH
Selama permbicaraan tadi aku tidak terlalu memperhatikan karena aku sedang fokus dengan rencanaku untuk bertemu dengan Dini, aku berencana mengikutinya pulang yang paling tidak aku bisa tau dulu rumah Dini.
1982Please respect copyright.PENANAg4igVzMBT2
Setelah jam istirahat selesai, aku dan Yudha kembali ke kelas masing – masing untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Saat jam pulang sekolah, aku segera menuju ke parkiran dan menunggu disana. Aku memperhatikan Dini yang terlihat sedang menunggu jemputan, aku juga sempat melihat Akbar yang pergi berboncengan dengan Samo.
1982Please respect copyright.PENANAZ06RjvU44C
Setelah menunggu beberapa menit, terlihat mobil jemputan Dini datang, setelah Dini masuk kemudian mobil itu pergi meninggalkan sekolah. Aku yang melihatnya kemudian memacu motorku untuk mengikuti mobil Dini. Aku sengaja menjaga jarak karena rencana awalku hanya ingin tau dulu rumah Dini. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, tiba – tiba HP ku bergetar pertanda ada telepon masuk, aku mendiamkannya karena kalau aku berhenti dulu untuk mengangkat telepon takutnya aku kehilangan jejak Dini.
1982Please respect copyright.PENANAC3g0t2lVNI
Setelah beberapa panggilan yang sempat berhenti, aku merasakan HP ku bergetar lagi tanda ada telepon masuk, aku menduga bahwa ini telepon penting karena tidak biasanya ada yang menelponku sampai berkali – kali, aku akhirnya menepikan motor dan menyudahi untuk mengikuti mobil Dini.
1982Please respect copyright.PENANA59L7lLxrez
Saat aku mengambil HP ku dari saku, aku melihat nama Yudha yang menelpon.
1982Please respect copyright.PENANA1HORYDZMjc
“halo bro..” ucapku ke Yudha.
1982Please respect copyright.PENANAkJD9smOroH
“Rik ente dimana..?” tanya Yudha padaku.
1982Please respect copyright.PENANA5AMdruFWwL
“lagi di jalan.. kenapa..?” jawabku.
1982Please respect copyright.PENANAnl9hdd45PF
“Akbar sama Samo masuk rumah sakit.. mereka habis di keroyok..” ucap Yudha mengagetkanku.
1982Please respect copyright.PENANAt3o48xDPb7
“sekarang ente dimana..?” tanyaku sedikit panik.
1982Please respect copyright.PENANAzzAg35wC3S
“ini lagi mau ke rumah sakit..” balas Yudha.
1982Please respect copyright.PENANA2BtobhXpEW
“ya udah kita ketemu disana..” ucapku mengakhiri telepon.
1982Please respect copyright.PENANA8GNTZG6CuU
Aku kemudian melihat layar HP ku ada 3 panggilan tidak terjawab dan itu semua dari Akbar, dia berusaha mengabariku tapi aku tidak merespon makanya kemudian dia mengabari Yudha.
1982Please respect copyright.PENANAV13dx1iZdl
Aku kemudian memacu motorku dengan cepat menuju rumah sakit, setelah sampai sana aku kemudian bertemu Yudha yang sudah disana terlebih dahulu.
1982Please respect copyright.PENANAJZNT3v41GM
“bro.. gimana..?” tanyaku ke Yudha.
1982Please respect copyright.PENANAgIFb7bVSvM
“Akbar luka – luka sama lebam, tapi kalau Samo sampai gak sadarkan diri Rik..” balas Yudha padaku.
1982Please respect copyright.PENANA5xHQAifF4L
“kejadiannya gimana..?” tanyaku ke Yudha.
1982Please respect copyright.PENANAZsHoGfsj8t
“kata Akbar tadi mereka di pepet sama 3 motor di daerah X, mereka di keroyok sampai kemudian ditolong warga..” balas Yudha menjelaskan.
1982Please respect copyright.PENANA1F7LqRBZoe
“ciri – cirinya tau gak..?” tanyaku lagi.
1982Please respect copyright.PENANAu7AYiyJZ0B
“Akbar cuma tau motor yang menutup jalannya dari depan pakai RX Kong warna merah, Akbar tidak tau orangnya karena mereka pakai slayer..” balas Yudha bercerita.
1982Please respect copyright.PENANAU4SRZMkeaX
“ane boleh masuk gak ini..” ucapku kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAp4E0Up5Hgw
“kayaknya gak boleh Rik, ane aja tadi disuruh keluar..” balas Yudha padaku.
1982Please respect copyright.PENANA3h5Ik226lI
“oh.. ya udah ane keluar bentar..” ucapku ke Yudha.
1982Please respect copyright.PENANAp0tqCHuhHT
“kemana Rik..?” tanya Yudha yang melihatku pergi.
1982Please respect copyright.PENANAKaVPrwFgmu
“beli rokok bentar..” balasku meninggalkan Yudha.
1982Please respect copyright.PENANAeL32NfTutU
Aku tersadar karena aku merasa bodoh, kenapa gara – gara Dini aku jadi tidak peka dengan temanku. Akbar yang memintaku untuk mengantarkannya ke daerah X dan Yudha yang menyuruh Akbar pulang dulu untuk ganti pakaian, dari situ kan aku harusnya tau kalau daerah X itu dekat dengan SMA 10, dan kita sedang bersitegang gara – gara masalah sepak bola tempo hari. Bangsat.. bangsat.. aku jadi merasa bersalah pada Samo, karena harusnya aku yang dikeroyok bukan dia.
1982Please respect copyright.PENANAg7AgHPmyJB
Aku kemudian mengambil motorku dan mengarahkannya ke SMA 10, aku sengaja berbohong pada Yudha karena aku ingin mendatanginya sendiri. Aku teringat dengan ciri – ciri motor yang disebutkan oleh Yudha, aku ingat kalau itu sama dengan motor yang dipakai Febri dan aku yakin pasti Febri juga pelakunya. Aku seketika itu merasa emosi mengingat apa yang telah Febri lakukan pada temanku dan adikku.
1982Please respect copyright.PENANARld21ZjY6N
Saat aku sampai di SMA 10, aku kemudian mengitari daerah tersebut. Aku menyisir beberapa kali tempat tersebut tapi tidak menemukan apa yang aku cari. Aku yang mulai putus asa kemudian berhenti di pinggir jalan, aku yang hendak akan pulang malah mengambil HP ku dan menelpon Reno.
1982Please respect copyright.PENANAQD8elXPTX0
“halo Rik ada apa..?” ucap Reno menjawab teleponku.
1982Please respect copyright.PENANABmDz97TzQ6
“Ren.. tau nongkrongnya anak SMA 10..?” tanyaku ke Reno.
1982Please respect copyright.PENANAHyeIZ5YIdO
“anak SJ ya..? Emang ada urusan apa..?” balas Reno yang heran.
1982Please respect copyright.PENANAK2YEsIvfiJ
“enggak Ren, cuma mau nemuin temanku..” ucapku beralasan.
1982Please respect copyright.PENANACJLET9aPlY
“ohh.. bentar aku coba tanya Wahyu..” balas Rendi kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAyMRm9z0TGC
Aku mendengar Reno dan Wahyu yang sepertinya sedang bercakap, berarti Reno dan Wahyu sedang nongkrong di cafe.
1982Please respect copyright.PENANAWWTmEhT4Mz
“Rik.. haloo..” ucap Reno memanggilku.
1982Please respect copyright.PENANAYMFpfMdFQe
“iya Ren..” balasku.
1982Please respect copyright.PENANAeeEkINRn8U
“kata Wahyu di sebelah barat SMA ada jalan tanah di tengah kebun, ente masuk aja nanti..” ucap Reno terpotong karena aku memutus telepon.
1982Please respect copyright.PENANA9NbaAwhNpw
Aku yang sudah tidak sabar kemudian mengarahkan motorku seperti yang dikatakan Reno tadi, saat aku menemukan jalan yang dimaksud, aku mengarahkan motorku kesana. Aku melewati perkebunan yang di kanan kirinya hanya terlihat pepohonan, beberapa saat kemudian aku menemukan sebuah gubuk yang di depannya terparkir 3 motor dan salah satunya motor yang aku cari.
1982Please respect copyright.PENANA14XTz2IfpU

Perasaan marah dan benci bersatu membuat emosiku semakin memuncak, aku langsung masuk ke dalam warung dengan membawa sebuah kayu yang aku ambil saat di depan tadi. Aku melihat ada 5 orang yang sedang memutar minuman dan salah satunya adalah Febri, orang yang aku cari. Mereka terlihat kaget saat melihat kedatanganku.
1982Please respect copyright.PENANAJLNLgoqiXN

“woii mau apa kamu..!!” teriak Febri saat melihatku membawa kayu.
1982Please respect copyright.PENANAIbZZcMzVs7
BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH..
1982Please respect copyright.PENANAPvHGDbvHku
Dua orang langsung tumbang setelah aku memukul mereka menggunakan kayu.
1982Please respect copyright.PENANA8gWGTQNZkF
BUGH..
1982Please respect copyright.PENANAYN5prxVTCK
Sebuah tendangan dari Febri yang membuatku termundur. Aku seketika itu langsung memukul menggunakan kayu pada seseorang yang berada di kananku, pukulanku dapat ditahan walau dia kesakitan. Tiba – tiba..
1982Please respect copyright.PENANABwXhhUgcLF
BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH..
1982Please respect copyright.PENANAQK1HVRs0BZ
Seseorang menyerangku dari samping yang membuatku oleng dan kayu yang aku bawa terlempar, aju langsung dihujani pukulan bertubi – tubi oleh dua orang hingga tiba – tiba seseorang memukulku dengan kayu dari samping. Aku yang terjatuh langsung di injak – injak oleh 3 orang sekaligus. Aku yang hanya bisa bertahan merasa sangat emosi karena tujuanku ke sini untuk menghajar Febri, bukan untuk kalah.
1982Please respect copyright.PENANA4r7Ywd5plj
Tiba – tiba aku merasakan hawa panas menjalar di tubuhku dan emosiku terasa seperti meledak – ledak.
1982Please respect copyright.PENANAeZo7gIxjS6
“AARRRGGGGHHHHH….” teriakku memberontak mendorong mereka bertiga.
1982Please respect copyright.PENANAUwEi2r8pa3
Aku langsung berdiri dan menatap mereka dengan tajam. Aku merasakan pandanganku menjadi lebih tajam dan badanku terasa lebih ringan.
1982Please respect copyright.PENANADu7luch8gU
“bantai.. bantai.. bantai..” terdengar suara bisikan.
1982Please respect copyright.PENANAA8cO2hpn4e
“AARRRGGGGHHHHH….” teriakku menyerang mereka bertiga.
1982Please respect copyright.PENANAc8E4FQSZFm
BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH..
1982Please respect copyright.PENANASHLFWI7hQD
Aku menyerang mereka dengan brutal dan mereka yang aku serang berusaha membalas seranganku. Dengan pandanganku yang lebih tajam dan badanku yang terasa ringan membuat gerakanku menjadi lebih cepat. Aku bisa menghindar sekaligus menyerang secara bersamaan walau beberapa pukulan sempat masuk mengenaiku, hingga kemudian satu orang tumbang terkena tendanganku. Kemudian satu orang lainnya terlihat berlari pergi seperti ketakutan, sehingga hanya tersisa Febri seorang diri.
1982Please respect copyright.PENANAALp8lDOxwF
“bantai.. bantai.. bantai..” suara bisikan yang terus menggema.
1982Please respect copyright.PENANAr41kPknavs
Febri langsung maju berusaha menyerangku dan aku yang sudah siap bisa menahan dan balas menyerangnya. Aku merasa emosiku tersalurkan setiap memukul Febri karena tujuanku kesini memang untuk menghajarnya, aku menyerangnya bertubi – tubi sampai saat dia terjatuh pun aku terus memukulinya.
1982Please respect copyright.PENANAsKyQ8lyYXq
BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH..
1982Please respect copyright.PENANAWSl6C9x9xz
“amm.. puunn..” terdengar suara lirih dari Febri yang membuatku tersadar.
1982Please respect copyright.PENANAlurWFnkrUq
Aku seperti orang bingung saat melihat keadaan sekitarku. Posisiku menduduki Febri yang diam tidak bergerak dan ada 3 orang lainnya yang berada tidak jauh dariku dengan keadaan pingsan. Aku kemudian mencoba untuk berdiri.
1982Please respect copyright.PENANABROfZbyEI8
“uhh..” rintihku yang merasakan tubuhku terasa sakit semua.
1982Please respect copyright.PENANAV3yT0Tn10v
Aku kemudian berdiri dan melihat ada 1 botol minuman yang belum dibuka. Setelah mengambilnya, aku berjalan dengan gontai keluar dari gubuk kemudian duduk di sebuah bangku. Aku merasakan sangat capek sekali dan badanku terasa sakit semua.
1982Please respect copyright.PENANALRH3LZ4yvK
Sambil menikmati minuman, aku merenung memikirkan yang baru saja terjadi. Aku seperti tak percaya bisa melakukan semua itu, apa yang aku lakukan seperti tidak masuk akal dan herannya aku seperti tidak sadar saat melakukannya. Di satu sisi aku mengingat setiap detail tindakanku, tapi di sisi yang lain aku merasa tidak terkendali, apalagi bisikan – bisikan yang aku dengar membuatku tambah menggila.
1982Please respect copyright.PENANAsccYPOVceN
Beberapa menit kemudian datang polisi yang menggunakan beberapa mobil. Beberapa orang turun kemudian menyisir lokasi dan ada seorang polisi yang mendatangiku.
1982Please respect copyright.PENANAzxUWJ6kC81
“kamu yang tadi melaporkan terjadi penyerangan..?” tanya polisi itu padaku.
1982Please respect copyright.PENANAgmkQU5isfe
“bukan pak..” jawabku.
1982Please respect copyright.PENANAp3LvxEkVBo
“mana temanmu yang lain..?” tanya polisi kembali.
1982Please respect copyright.PENANAwbZG89eezw
“gak ada pak..” balasku yang membuat polisi tersebut heran.
1982Please respect copyright.PENANALIhwBrPHCy
“lapor Ndan.. tidak ada orang di sekitar lokasi, hanya ada 4 orang di dalam gubuk, mereka semuanya pingsan..” ucap seorang polisi kepada polisi yang ada di depanku.
1982Please respect copyright.PENANAKziXSdNp1t
Polisi tersebut setelah mendapat laporan dari anak buahnya langsung mendekatiku kemudian mengecek bet lokasi sekolah di lenganku.
1982Please respect copyright.PENANAHLhtCO1wQC
“berarti kamu yang melakukan penyerangan..?” tanya polisi itu padaku.
1982Please respect copyright.PENANAiqPkQDp9Ht
“iya pak..” jawabku.
1982Please respect copyright.PENANAN3b6sDoDl0
“kenapa kamu tidak lari..?” tanya polisi itu heran.
1982Please respect copyright.PENANA5AHIG7pfAz
“saya capek pak..” balasku lemas.
1982Please respect copyright.PENANAAw1nrz0oX8
Mungkin polisi itu heran melihatku yang malah duduk santai sambil minum, bukannya lari setelah melakukan penyerangan.
1982Please respect copyright.PENANAQFqP6wRT4p
“segera lakukan olah TKP dan bawa anak ini ke kantor..” ucap polisi tersebut ke anak buahnya.
1982Please respect copyright.PENANAcInJ9aQ26n
“siap Ndan..!!”
1982Please respect copyright.PENANA0Soy1rB5JG
Aku kemudian di giring masuk ke dalam mobil polisi dan di bawa ke kantor, setelah sampai disana barang bawaanku di sita semua dan aku di masukkan ke dalam sebuah ruangan.
1982Please respect copyright.PENANAJ6zn0Z9pV0
Setelah beberapa menit kemudian datang seorang polisi yang kemudian duduk di depanku, polisi tersebut kemudian melihat – lihat suatu berkas yang dibawanya.
1982Please respect copyright.PENANA4La8q1xss8
“apakah benar saudara yang bernama Riki Putra Sanjaya..?” tanya polisi padaku.
1982Please respect copyright.PENANAjqVGFq07o5
“benar pak..” jawabku.
1982Please respect copyright.PENANA6rF3RHi6mm
“apa alasan saudara melakukan penyerangan..?” tanya polisi.
1982Please respect copyright.PENANA5HOMyd56yU
“tidak ada pak..” jawabku.
1982Please respect copyright.PENANAcmnG9vMfdW
“apa alasan saudara melakukan penyerangan..!!” ucap polisi dengan nada yang lebih keras.
1982Please respect copyright.PENANAOY77ttgbGt
“saya hanya ingin melakukannya..” balasku datar.
1982Please respect copyright.PENANARmBPN21WPo
“berarti anda sudah merencanakannya..?” tanya polisi lagi.
1982Please respect copyright.PENANAMjeCB71H6Z
“iya pak..” jawabku.
1982Please respect copyright.PENANACHsDnw4JMs
“baik.. akibat tindakan yang saudara lakukan, anda telah melanggar pasal 353 KUHP tentang penganiayaan berencana dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. Walau status anda masih pelajar, itu tidak berpengaruh pada proses hukum yang berlaku, karena anda sudah berumur lebih dari 18 tahun..” ucap polisi menjelaskan.
1982Please respect copyright.PENANA9yirN8baNi
“apa ada seseorang yang ingin anda hubungi..?” tanya polisi kemudian.
1982Please respect copyright.PENANAAJmSSVjWeZ
“tidak ada pak..” balasku.
1982Please respect copyright.PENANAn7VvDL4TP7
“baik.. saya kira keterangan saudara sudah cukup..” ucap polisi yang kemudian pergi meninggalkanku.
1982Please respect copyright.PENANAHx6peXhSIW
Tak berapa lama, datang seorang polisi lain yang kemudian memasukkanku ke dalam sel penjara. Sepertinya aku hanya sendirian di dalam sel karena aku lihat sel lain juga terlihat sepi. Aku sudah pasrah apabila memang harus dihukum akibat tindakan yang telah aku lakukan. Aku yang merasa lelah kemudian merebahkan diriku. Karena emosi sesaat akhirnya aku harus tidur dengan merasakan dinginnya lantai di balik jeruji besi.
ns 172.70.127.63da2