Selamat Ulang Tahun
“Mbah.. Mbah..” panggilku pada Mbah Wongso saat sudah berada di depan gubuknya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzXUazDPeg
“Mbah..!!” panggilku lagi dengan sedikit berteriak.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsOrPJoQzu
Tak berapa lama kemudian pintu terbuka dan terlihat Mbah Wongso yang melihatku dengan sinis. Nampaknya beliau tidak nyaman dengan suaraku yang sedikit berteriak. Kemudian Mbah Wongso menyuruhku duduk di lincak yang berada di depan gubuknya dan beliau kembali masuk ke dalam. (Lincak = bangku panjang yang terbuat dari kayu atau bambu).
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iFGWGHsPz
Beberapa saat kemudian Mbah Wongso keluar dengan membawa segelas air yang langsung diberikan padaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa61cXYACBN
“minum..!” ucapnya sambil menyerahkan gelas padaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9J7Ad408Fw
Aku tanpa bertanya langsung meminum air itu sampai habis.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw61N7wfqPd
“huek..” aku yang merasa mual karena air yang aku minum rasanya gak enak banget dan baunya seperti air cucian.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrmr4hn4sn
“air apaan sih ini Mbah..” tanyaku pada Mbah Wongso.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtBrp2WRQu
“biar kamu gak emosi lagi.. kekeke..” balas Mbah Wongso terkekeh.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGFy91a4fi
Memang sih aku jadi gak emosi lagi, tapi perutku terasa mual dan rasanya ingin muntah.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKUPu3lR9p
“tunggu sini..” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam lagi.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjclzmrtT2c
Aku tak tau apa yang dilakukan Mbah Wongso di dalam, karena selama menunggu aku sampai menghabiskan dua batang rokok saking lamanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDo4MGT8J0
“nak sini masuk..” panggil Mbah Wongso dari dalam gubuknya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelvsMvoONX
Aku kemudian masuk dan melihat Mbah Wongso yang sedang duduk menghisap rokok lintingannya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYRuQImgzY
“sana bersihkan dulu badanmu.. aku sudah siapkan air..” ucap Mbah Wongso menyuruhku ke belakang untuk membersihkan diri.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbyXiYxSUj
Aku yang sudah sampai di belakang hanya bingung tolah – toleh mencari kamar mandi. Karena di belakang hanya ada sebuah sumur dan ada sebuah bangunan kecil setinggi dada tanpa atap yang hanya di tutup dengan anyaman bambu. Saat aku mengintip isi di dalamnya yang ternyata adalah jamban.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkApj7nG1B5
“Mbah.. kamar mandinya mana..?” ucapku berteriak pada Mbah Wongso.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuT1PDlyJb
“dasar anak manja.. sudah mandi disitu cepat..!!” ucap Mbah Wongso yang berdiri di pintu belakang sambil menunjuk sebelah ember di dekat sumur.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjZ9mAS3ca
Gila bro.. ini ruang terbuka.. kalau ada yang lihat gimana coba. Masa mandi di samping sumur yang letaknya diluar tanpa ada tembok sama sekali.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORwkHwtlvs
Dengan agak ragu aku kemudian membuka baju dan kaosku. Saat aku akan membuka celana, aku melihat Mbah Wongso yang masih berdiri di pintu belakang. Aku hanya nyengir karena Mbah Wongso masih melihatku dengan melotot.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBsS6rguASl
“kenapa..? Cepat buka..!!” ucap Mbah Wongso menyuruhku segera membuka celana.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvSTrDJYpe
Dengan berat hati akhirnya aku melepaskan celana dan celana dalamku hingga sekarang kondisiku telanjang bulat.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvq7iRwlXl
“dasar perjaka..!!” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjiq26pEm8
Aku kemudian berjongkok di depan ember dan menyentuh airnya. Ternyata air dalam ember tersebut adalah air hangat dan baunya seperti air rebusan daun sirih. Aku kemudian mengambil gayung dan menyiramkannya dari atas kepalaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiV5wxL1dEc
“aarrgghhhh…” teriakku kesakitan saat air itu mengenai luka di wajahku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9H6BT6Wqb
Aku yang merasa perih hanya bisa menahannya dan memejamkan mataku. Kalau dirasakan dari perihnya, ini bukan hanya air rebusan daun sirih, pasti ada campuran lainnya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqrtFV0vPf
“arghh..” rintihku saat aku menyiramkan air lagi. Rasanya masih perih tapi tidak sesakit yang pertama.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYrfijFm22
Akhirnya aku melanjutkan mandiku. Rasa perih yang tadi sempat terasa perlahan mulai hilang. Sampai aku menyelesaikan mandiku, sudah tidak terasa perih lagi pada lukaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2MaaP3Ka9
Aku kemudian mengeringkan badan dan memakai pakaianku kembali. Aku kemudian mencari Mbah Wongso yang ternyata sedang duduk di depan. Aku kemudian menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK93lHYTQOh
“Mbah.. sebenarnya apa yang terjadi pada diriku..?” ucapku bertanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzCa6C98mZ
“minumlah dulu..” balas Mbah Wongso memberiku secangkir minuman.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRG1XC2ZqNy
“air apa lagi ini Mbah..?” ucapku bertanya. Jujur aku jadi parno sendiri dengan minuman – minuman yang diberikan oleh Mbah Wongso.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSKUa2YtEc
“teh panas..” balas Mbah Wongso singkat.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNkn3jriO3
Aku kemudian mengambil cangkir tersebut dan meminumnya. Waw.. rasa tehnya beda dan enak. Badanku jadi terasa hangat setelah meminum teh tersebut.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCuCrmhOPN
“kamu ingin tau dengan apa yang terjadi padamu..?” tanya Mbah Wongso padaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTjAjqnMHm
“iya Mbah..” jawabku tegas.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgq7vQKYQg
Dengan tenang Mbah Wongso mulai bercerita.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMlJooFC4U
“semua berawal dari kakekmu. Hadi Sanjaya atau lebih dikenal dengan sebutan Hadi Ndawe adalah seorang petarung jalanan yang akhirnya menjadi preman yang ditakuti karena banyaknya daerah yang ditaklukkan. Banyak yang kemudian ikut menjadi anak buah kakekmu sampai akhirnya terbentuk suatu kelompok yang besar. Kerasnya hidup di jalanan menjadi tanda bahwa tidak selamanya daerah yang dikuasai menjadi aman. Pertempuran demi pertempuran biasa terjadi hanya demi memperebutkan kekuasaan” ucap Mbah Wongso bercerita sambil melinting rokok. Setelah membakar rokok, Mbah Wongso melanjutkan ceritanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4OolUsYjG
“kakekmu yang seorang pimpinan kelompok adalah sosok yang vital untuk ditaklukkan, berbagai serangan coba diarahkan ke kakekmu mulai dari serangan fisik sampai yang non fisik. Untuk menjaga dirinya, anak buah kakekmu sampai ada yang berjaga secara bergantian. Dan kakekmu sempat lelaku (mencari ilmu/wangsit) di sebuah hutan yang letaknya di bagian timur pulau ini. Disitulah akhirnya kakekmu bertemu dengan Gembong, khodam penjaga yang setia dan selalu menemani kakekmu” ucap Mbah Wongso menceritakan asal usul Gembong.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6igdibFH8K
“seiring berjalannya waktu, kakekmu mulai berkeluarga dan kemudian memiliki tiga orang anak. Saat Ayahmu semakin beranjak dewasa, ternyata kelakuan kakekmu menurun ke Ayahmu. Ayahmu yang suka berkelahi dan berbuat ulah menjadikan dirinya banyak musuh. Hal itu tentu saja membuat kakekmu khawatir yang kemudian kakekmu meminta bantuanku untuk memindahkan Gembong. Kakekmu ingin mewariskan Gembong pada anaknya dan memutuskan berhenti dari dunia yang membesarkannya.” ucap Mbah Wongso bercerita.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURfEH5X6yw
Aku yang mendengar cerita Mbah Wongso jadi tau kalau aku selama ini benar – benar polos dan tidak tau tentang sejarah keluargaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJ3yTJSeHd
“keinginan kakekmu untuk mewariskan Gembong ternyata tidak berjalan dengan mulus. Setelah Ayahmu menyatu dengan Gembong, ternyata membuat Ayahmu semakin liar dan tidak terkendali. Hal itu menjadikan suasana menjadi semakin panas hingga nenekmu tewas dalam suatu penyerangan. Kakekmu memintaku untuk menarik kembali Gembong dari tubuh Ayahmu. Hal itu ternyata tidak berpengaruh apapun sampai akhirnya Ayahmu bertemu dengan wanita yang bisa meredamnya, wanita itu adalah Bundamu.” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQqzkjwRoX
Memang aku dari kecil belum pernah bertemu dengan nenekku, ternyata penyebab nenek meninggal adalah penyerangan suatu kelompok. Dan sekarang aku jadi mengerti. Kenapa saat aku emosi kemarin langsung dipeluk oleh Tanteku, dan emosiku langsung mereda dan hilang. Mungkin itu juga yang terjadi pada Ayahku dulu yang kemudian diredakan oleh Bundaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhUHi84kGM
“kalau Om Heri..?” tanyaku pada Mbah Wongso.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYvYctErna
“sama.. tidak berhasil juga. Walau Om mu sempat liar, tapi tidak separah Ayahmu.” balas Mbah Wongso.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DCk2HWaKk
“kakekmu sempat sedih karena meninggalnya nenekmu. Kakekmu juga sedih karena Herman dan Heri tidak mampu mengendalikan Gembong. Dan aku yang bilang pada kakekmu waktu itu kalau Gembong itu tidak bisa dikendalikan, karena yang seharusnya dikendalikan adalah emosi orang yang bersamanya. Gembong hanya bisa lebih tenang dengan orang yang dia pilih.” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOjxCReLTF
“berarti Gembong juga tidak bisa aku kendalikan Mbah..?” ucapku bertanya dan Mbah Wongso hanya tersenyum menggeleng kepala.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtGCERFW3a
“kita semua adalah makhluk ciptaan-Nya, kita juga tidak bisa saling mengendalikan. Yang harus kita kendalikan adalah emosi kita dan kita juga harus saling menyayangi kepada sesama. Tunjukkan kasih sayangmu, maka sekitarmu juga akan menyayangimu..” ucap Mbah Wongso menasehati.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvahng4HElG
“tapi kenapa aku tidak bisa mengendalikan emosiku Mbah..?” tanyaku heran karena saat aku emosi, seperti hilang akal.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7J4TUnrA23
“karena otakmu bebal..!!” jawab Mbah Wongso yang langsung membuatku dongkol.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3S1YRJ2yau
Ini orang sudah tua tapi ngomongnya bebas banget. Tanpa ba bi bu langsung ngatain orang otak bebal. Coba deh bilangnya agak halusan dikit, kan jadi lebih enak di dengernya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElVauW9nRn
“terus aku harus gimana Mbah..?” tanyaku jengkel.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcpnEeEfbOw
“udah kita istirahat dulu, dilanjut besok lagi.. jadi bloon nanti kamu kalau kebanyakan denger ceritaku..” balas Mbah Wongso yang kemudian pergi ke dalam.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1BU6hD5r9
Akbar ngatain aku bego, Om Heri ngatain aku otak kosong, adikku Riska bilang aku rada oon, terus sekarang Mbah Wongso bilang otakku bebal dan bilang aku bloon.. Arrghhh… separah itukah otakku?
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4MpyeaH5j
Aku yang sempat pamit ke Om Heri dengan mengirim pesan kalau aku tidak pulang dengan alasan menginap di rumah teman. Aku juga sempat mengirim pesan pada Dini memberitahukan kalau besok tidak bisa pergi olahraga di alun – alun. Disamping badanku yang masih sakit, aku juga tidak mau dia melihat kondisi wajahku yang terluka.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ066fz7JCJz
Malamnya Mbah Wongso memberiku singkong rebus untuk makan malam, dan memberiku sebuah sarung untuk aku tidur di luar. Aku sempat meminta untuk ikut tidur di dalam, tapi jawaban dari Mbah Wongso membuatku mengelus dada.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1RgVYklqD
“tamu itu harus nurut sama pemilik rumah, sudah mending aku ijinin kamu tidur disini dari pada aku suruh kamu tidur disana..!!” ucap Mbah Wongso sambil menunjuk pemakaman.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTw1KmEAWsB
Hufh.. dimana – mana tuh kalau yang namanya tamu itu adalah raja, selayaknya diperlakukan dengan sebaik – baiknya. Sayangnya aku bukan raja, hanya seorang pemuda yang takut pulang dan mencari tempat pelarian.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76KeIpsrTJ
Akhirnya aku tidur di luar dengan berselimutkan sarung yang tipis menahan dingin dan gigitan nyamuk.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCQrkQB6YB
***
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSItlqynp1
Paginya aku dibangunkan oleh Mbah Wongso dan disuruh sarapan bubur. Anehnya, kapan Mbah Wongso beli bubur? Terus naik apa beliau? Karena yang aku tau, area makam ini agak jauh dari pemukiman penduduk dan yang pasti yang jual bubur juga jauh. Apa Mbah Wongso sempat masak ya? Tapi kan beliau makannya cuma umbi – umbian yang direbus. Ah.. kenapa juga mikirin itu, yang penting aku bisa sarapan.. hehehe..
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxQb4pYrw4
“habis ini kamu mandi, terus nanti ikut aku..” ucap Mbah Wongso saat aku masih sarapan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtJWo4eIWz
“iya Mbah..” jawabku menghabiskan sarapan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZuFbj1iq6
Setelah sarapanku habis aku kemudian bergegas untuk mandi, dan air yang aku pakai untuk mandi sama seperti kemarin. Saat aku mencoba meraba luka – lukaku terasa sudah tidak sakit lagi dan lukanya sudah mulai mengering hanya tinggal bekas – bekasnya saja. Wah.. sungguh ajaib ramuan yang dibuat oleh Mbah Wongso ini.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0P6irQtd9f
Selesai mandi aku di ajak Mbah Wongso menuju area pemakaman. Kami kemudian berhenti di sebuah bangunan. Setelah membuka kunci, Mbah Wongso mengajakku masuk.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MCbk9pM6R
“kita mau ngapain Mbah..?” tanyaku bingung karena bangunan ini seperti gudang yang isinya ada keranda, payung dan peralatan lainnya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nIuRALQ0N
“ambil cangkul itu..” ucap Mbah Wongso menyuruhku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡop3a52mKS6
Setelah mengambil cangkul, Mbah Wongso mengajakku berjalan lagi sampai kemudian kami berhenti di suatu tanah kosong sekitar pemakaman.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxMKtLPLjF
“cepat gali disitu.. nanti siang ada yang mau dimakamkan disini..” ucap Mbah Wongso sambil menunjuk lokasi yang tidak jauh dari tempatku berdiri.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1lKptQx4t
Hah..? Jadi aku di ajak kesana kemari cuma disuruh buat gali makam. Aku kira mau di ajarin caranya buat mengendalikan emosi atau mau diceritain sesuatu oleh Mbah Wongso. Dan yang membuatku heran, kenapa gali lubangnya tidak berdekatan dengan makam yang lain malah agak jauh dan terpisah.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuehj2VMx4W
Aku tanpa banyak bertanya lagi langsung membuka pakaianku dan mencangkul tanah tersebut. Aku hanya diam dan mengerjakan karena takut dimarahin sama Mbah Wongso. Setelah kedalaman sekitar 1 meter, tiba – tiba Mbah Wongso menyuruhku berhenti. Aku sempat heran karena yang aku tau, kedalaman makam itu setinggi orang berdiri. Aku yang sudah letih merasa senang – senang saja disuruh berhenti.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicoPlzuO5c
“kenapa tadi disuruh mandi dulu Mbah kalau akhirnya cuma keringatan lagi..” ucapku yang sedang duduk beristirahat.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdFZZnFZ89
“cuma mau ngecek badanmu sudah pulih apa belum..” jawab Mbah Wongso yang membuatku bertanya – tanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrUGa8E62g
“jadi gak ada yang mau dimakamkan disini Mbah..?” tanyaku lemas.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJVb02rCDE
“hekekeke…” balas Mbah Wongso terkekeh.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqLrHnywfA
Kemudian Mbah Wongso mengajakku pergi mengembalikan cangkul dan balik ke gubuk. Aku yang sudah letih hanya bisa menurut tanpa banyak protes.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bG7vEs9XG
Setelah sampai gubuk, Mbah Wongso memberiku teh yang sama seperti kemarin. Aku yang langsung meminumnya merasakan hangat di badanku dan tenagaku seperti pulih kembali.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVooKgyK0Je
“dulu waktu kamu kecil, kakekmu sering mengajakmu jalan – jalan kesini..” ucap Mbah Wongso saat kami duduk di depan gubuk.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZMOjXoPcAa
Aku tidak terlalu ingat pergi kemana, yang aku ingat memang kakekku sering mengajakku jalan – jalan. Mungkin karena aku yang masih kecil, jadi aku tak mengingat tempat ini.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOyybD1in4
“tujuan kakekmu membawamu kesini sebenarnya agar Gembong mengenalimu. Mengingat kegagalan Herman dan Heri, membuat kakekmu mempersiapkanmu lebih dini..” ucap Mbah Wongso bercerita.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡureulhZG6O
“sebenarnya kamu sendiri sudah bisa mengendalikan emosimu, tapi karena otakmu yang bebal membuatmu jadi tidak fokus..” ucap Mbah Wongso kemudian.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl17VVqVv2a
“maksudnya gimana Mbah..?” tanyaku yang belum paham.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpa7LLojvF3
“ya kamu itu bebal… lambat berfikir..!!” ucap Mbah Wongso tegas.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdRZOBUJIa
Aku kemudian menilai diriku sendiri, aku menyadari kalau aku sering tidak fokus yang membuatku lambat berfikir dan lama untuk memahami sesuatu.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLI7nHLvJKh
“terus bagaimana caranya aku mengendalikan emosiku Mbah..?” tanyaku pada Mbah Wongso.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfX1MT896S
“yang bisa mengendalikan emosimu ya hanya kamu sendiri.. atau..” ucap Mbah Wongso terhenti.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCStuDkEAdj
“atau apa Mbah..?” tanyaku penasaran.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMR2orwXp8k
“atau dengan cara membuatmu lebih fokus, jadi kamu akan bisa mengendalikan emosimu sendiri..” jawab Mbah Wongso.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55EezpcpW7
“caranya..?” tanyaku yang makin penasaran.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZe88cJLHN
“melepas keperjakaanmu..” jawab Mbah Wongso yang membuatku kaget.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLv6A9fhBu
Hah..? Serius..? Emang dengan melepas keperjakaan terus aku bisa fokus dan mengendalikan emosi? Emang ada hubungannya gitu? Cara yang menurutku benar – benar tidak masuk akal.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDt4XwAITX
“ke.. kenapa harus begitu Mbah..?” tanyaku tergagap karena masih kaget.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWrkjKNLoI
“kita manusia punya akal, perasaan dan nafsu. Semua harus berjalan seimbang dan berurutan. Menggunakan akal untuk menilai perasaan dan untuk mengendalikan nafsu adalah cara yang seharusnya dilakukan. Apabila kita hanya mengedepankan perasaan atau nafsu, maka akalmu tidak bisa berfikir yang menjadikanmu hilang kendali” jawab Mbah Wongso menjelaskan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlPigo2ce2
“apa harus dengan seorang wanita Mbah..?” tanyaku memastikan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTc1hZULMxT
“maksudmu coli sendiri gitu..?” balas Mbah Wongso bertanya dan aku hanya nyengir mengangguk.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuMpHsdzHs
“untuk permasalahanmu ini tidak bisa sembarangan. Harus seorang wanita yang benar – benar mengerti dan bisa membantumu untuk melakukannya. Tidak bisa sembarang wanita, karena dia harus bisa membuat perasaanmu nyaman dan nafsumu tersalurkan dengan benar. Hal itu akan membuat pikiranmu menjadi tenang dan membuatmu jadi lebih fokus” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zaJgo4oiO
Wah.. benar – benar berat caranya. Aku pikir kalau cuma asal wanita sih aku bisa saja jajan, habis melakukan bayar selesai. Hehehe.. atau aku mengajak salah satu temanku? Terus gimana ngajaknya? Masa datengin terus tiba – tiba bilang “hai.. ML yuk..” bukan jawaban setuju tapi yang ada malah digampar aku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcghGemzKa
“gak ada cara yang lain Mbah..?” tanyaku berharap ada cara lain.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnsoZBdljR
“ada..” jawab Mbah Wongso yang membuatku antusias.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYVaWjwrx1
“gimana Mbah..?” tanyaku bersemangat.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfSuNnUQP4
“kamu minum air cucian seperti yang kamu minum kemarin saat kamu emosi.. kekekeke..” jawab Mbah Wongso tertawa.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoIMIt3ISS
Wah.. bener kan dugaanku.. ternyata yang aku minum kemarin air cucian. Pantas saja rasa dan baunya aja bikin mau muntah. Untuk yang ini jelas aku gak mau, karena membayangkannya saja aku sudah mual, apalagi kalau sampai minum lagi. Hueekk..
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrqOLIYVzG
“enggak Mbah.. gak mau..” balasku nyengir.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0eWryB91yd
“ya udah.. aku siapkan air dulu.. setelah mandi kamu pulang..” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGya5iwnkz
Setelah mandi Mbah Wongso sempat mengecek luka – lukaku dan kata Mbah Wongso lukaku sudah sembuh, hanya tinggal bekasnya saja. Aku kemudian berpamitan pada Mbah Wongso dan bergegas pulang.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcFfyNHF6g
***
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2Q7uidWb9
Setelah sampai dirumah, aku kemudian berganti pakaian dan ikut bergabung dengan Om Heri dan Tante Septi yang sedang makan siang.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dW8VlFsgS

“dari mana saja kamu Rik..?” tanya Tante Septi saat di meja makan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUlCCP6Jcd
“dari rumah teman Tan..” jawabku dan Om Heri hanya melirikku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9fyJKB33pK
“besok lagi kalau mau nginep, bawa baju ganti..” ucap Tante Septi.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEYxZU3pHO
“iya Tan..” balasku menghabiskan makanan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0ri737Off
Setelah selesai makan siang aku dan Om Heri ke belakang rumah untuk merokok.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYpYeb3nYo

“gimana Rik..?” tanya Om Heri setelah membakar rokok.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZxwKvecke
“gimana apanya Om..?” jawabku yang juga membakar rokok.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡei3FvTy2Gt
“temanmu..” balas Om Heri.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ367nBzArFj
“temanku yang mana..?” balasku heran.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWm87I7VBF0
“katanya kamu dari tempat temanmu..” ucap Om Heri menyeringai.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbpkQ9IaYR
Wah pintar juga Om Heri memancingku. Aku yang bingung mau jawab apa hanya bisa nyengir.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZB5Z679X1
“disuruh apa aja kamu..?” tanya Om Heri yang membuatku mengernyitkan dahi.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UiJPSENeU
“maksudnya..?” tanyaku heran.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYlYeX9LER
“disuruh gali makam berapa..?” balas Om Heri yang membuatku kaget.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQQx8Pkomr
Ternyata Om Heri tau aku pergi kemana dan disuruh ngapain aja. Yang aku heran, Om Heri kok bisa tau dari mana ya..
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXiL84uz8X
“kok Om bisa tau..?” tanyaku penasaran.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3j8hSXsZw
“luka bisa sembuh dengan cepat hanya hitungan hari, dimana lagi kalau bukan di tempat Mbah Wongso..” balas Om Heri yang membuatku diam.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2xxiDYq9y
“maaf Om..” ucapku merasa bersalah karena tidak berterus terang.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdftmvVjCt
“hmm..” balas Om Heri.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUIgl0I7FA
“semoga disana kamu sudah menemukan apa yang kamu cari..” ucap Om Heri yang kemudian pergi meninggalkanku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVCLlYlGxc
Aku masih duduk sambil memikirkan yang dikatakan oleh Om Heri. Memang aku sudah menemukan jawaban dari pertanyaanku, tapi yang aku bingung bagaimana cara menjawabnya. Akhirnya aku hanya pasrah dan membiarkan waktu yang menjawabnya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JCuefaCrk
***
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mUCKCc0WD
Aku terbangun oleh suara dering telepon di HP ku. Aku yang masih mengantuk langsung mengangkat telepon tanpa melihat siapa yang menelpon.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4r9lRbmLrJ
“halo..” ucapku di telepon dengan nada malas.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7sqeoNO6CM
“halo nak.. kamu gak pergi ke pasar..?” terdengar suara Ayahku di telepon yang membuatku langsung melek.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFv7o3hp6N
“eh Ayah.. enggak yah.. Om Heri nyuruh aku gak ikut..” balasku sambil melihat jam yang menunjukkan pukul setengah 5 pagi.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOOf6W6WJS
“oh.. ini Bundamu mau ngomong..” ucap Ayahku yang kemudian menyerahkan telepon.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlifcmkrTIn
“halo kakak…” ucap Bundaku di telepon.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGTYdzrQgM
“iya Bun..” balasku pada Bunda.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfqQIr5ZPv
“gimana kabar kakak.. baik – baik aja kan..?” tanya Bundaku kemudian.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLn5d8C2EyX
“Alhamdulillah baik Bun.. gimana kabar disana..?” balasku ke Bunda.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BskBEyftb
“kita semua baik – baik aja Kak..” ucap Bunda yang membuatku tenang.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUtCJNgE5E
“tumben pagi – pagi telepon Bun..?” tanyaku heran karena biasanya kalau telepon tuh sore atau malam.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZDKRAsjXh
“emang gak boleh ya kalau teleponnya pagi..?” balas Bundaku balik bertanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2ARXSWvZo
“eh.. bukan gitu Bun.. boleh kok boleh..” balasku yang merasa bersalah.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CEBxP8ICT
Kenapa juga aku nanyain seperti itu, lagian kan orang tuaku mau telepon kapan saja juga bebas. Apalagi yang di telepon anak kesayangan… hehehe..
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxdWXdxdWa
“Kak..” panggil Bundaku di telepon.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtp1GXUPqXb
“iya Bun..” jawabku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEP0de7qIWO
“selamat ulang tahun ya kakak.. semoga kakak selalu menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab dan selalu sayang keluarga..” ucap Bundaku yang membuatku kaget.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBMlHHiPsz
Aku yang masih kaget kemudian tersadar kalau sekarang hari ulang tahunku. Aku sama sekali tidak ingat karena kemarin aku disibukkan oleh permasalahan yang menyita pikiranku. Aku merasa terharu karena keluargaku tidak pernah lupa hari ulang tahunku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBD4i2v6zOt
“makasih Bun..” balasku yang tidak bisa banyak berkata – kata.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfasqvA502
“kak..” panggil Bunda kemudian.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeS56EtLOXb
“iya Bun.. ‘sroott” balasku menahan haru.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryn0WTOY0K
“sayangilah orang – orang yang menyayangimu.. “ ucap Bundaku berpesan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TNAbEGWOh
“iya Bun..” balasku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCvYP6qokq
“Bun gantian..” terdengar suara Riska.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCrcltDeql
“kak.. ini adikmu mau ngomong..” ucap Bundaku yang kemudian menyerahkan telepon ke Riska.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhliHQ9jVo
“halo kakakku yang ganteng..” ucap Riska di telepon.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89Jxu4QFy5
“halo Dek..” balasku tersenyum mendengar suara adikku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjynpRmmp4j
“selamat ulang tahun yah kak.. semoga kakak selalu sehat dan selalu dalam lindungan-Nya.. Aamiin..” ucap Riska padaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LfCReQ17u
“Aamiin.. makasih Dek..” balasku yang merasa bahagia.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xed3jBTHF
“adek buruan mandi.. nanti telat sekolahnya..” terdengar suara Bunda menyuruh Riska untuk mandi.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYfHc6EznF
“bentar Bun..” balas Riska ke Bunda..
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOvAfLuoVi
“kak..” panggil adikku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJi75ZEphS2
“ya..?” balasku ke Riska.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JpepqQX2X
“hmm.. kakak jangan terlalu cuek ya sama cewek.. apalagi sama yang tulus mencintai kakak..” ucap adikku berpesan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5hl3gIvsy
“hush.. kamu masih kecil udah ngomongin cinta – cinta..” balasku menyangkal.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ynQy34ke6
“ihh.. kakak kalau dibilangin pasti gitu…” ucap Riska yang terlihat kesal.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRE9EDYHaAv
“udah.. udah.. gantian Ayah yang ngomong..” terdengar suara Ayahku yang meminta telepon.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgszZUEfRY
“iya.. iya.. daahh kakak.. muach..” ucap Riska yang kemudian menyerahkan telepon ke Ayahku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUfbzF1zSy
“nak..” panggil Ayahku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTbAk9iMT1
“iya Yah..?” balasku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrQioEWCkU
“sekarang umurmu sudah 18 tahun.. kamu seharusnya bisa lebih dewasa lagi.. Kendalikan emosimu..” ucap Ayahku menasehati.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZAlQ2fdqk
“iya Yah..” balasku pada Ayah.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJDSAS5pQO
“udah dulu ya nak.. kamu juga mau berangkat sekolah kan..” ucap Ayahku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bpTxFvPme
“iya Yah..” balasku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Ez58M0YEg
“eh iya.. selamat ulang tahun ya nak..” ucap Ayahku mengucapkan selamat.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4FanYfQsr
“makasih Yah..” balasku tersenyum yang kemudian Ayah menutup telepon.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqlqYKQUrE
Aku tersenyum bahagia merasakan kasih sayang dari keluagaku. Walaupun hanya lewat suara aku bisa merasakan ketulusan dan perhatian dari orang – orang yang aku sayangi.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHckdK2fNcz
Mengingat aku yang harus berangkat sekolah, aku kemudian bergegas untuk mandi. Saat menuju kamar mandi, aku melihat Tante Septi yang sedang menyiapkan sarapan dan aku juga melihat Om Heri yang sudah pulang dari pasar.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFlOYR9ER5
Setelah selesai mandi, aku terkejut saat membuka pintu kamar mandi. Di depan pintu berdiri Om Heri, Tante Septi dan adek Fian yang sedang digendong. Om Heri terlihat membawa sebuah mangkok yang berisikan makanan dan di atasnya ada sebuah lilin yang menyala.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fodMP61vM

“selamat ulang tahun..” ucap Tante Septi tersenyum padaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FeX2x4fhX
“makasih Om, Tan, adek..” balasku terharu.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwr0gy0SLGN
Aku merasa terharu karena ternyata mereka juga tau kalau hari ini adalah ulang tahunku. Dan yang membuatku sangat bahagia, karena mereka sampai repot – repot menyiapkan kejutan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvOfkvYbc5
“sebelum tiup lilin, buatlah permintaan..” ucap Tante Septi tersenyum padaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ipC4yVBCZ
“semoga aku selalu bisa membahagiakan orang – orang sekitarku.. hufhh..” batinku yang kemudian meniup lilin.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CO9kFmZO3
“yeeyyy…” ucap Tante Septi yang kemudian bertepuk tangan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXZC5heVdH
“selamat ulang tahun ya..” ucap Om Heri yang kemudian memelukku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjj8okl2Tuo
“makasih Om makasih..” balasku pada Om Heri.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MeN7raK1D
“selamat ulang tahun yah Rik.. semoga kamu bisa lebih dewasa lagi..” ucap Tante Septi yang kemudian memelukku menyamping, karena ada adek Fian yang sedang di gendong.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZEpdLJ9Zd
“makasih Tan.. Makasih..” balasku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBKYOZ2Bsy
Kemudian aku bergegas untuk memakai seragamku dan sarapan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhg2d87sak
“sory Rik.. di pasar gak ada kue ulang tahun.. adanya cuma gethuk.. hehehe..” ucap Om Heri tertawa.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJdJucLtu8
“gak papa Om.. yang penting bukan barangnya, tapi nilainya..” balasku tersenyum.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIRPxh2Ajc
“tumben kamu bijak.. biasanya kamu ngejek..” balas Om Heri yang heran.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqac6ZGgVnu
“Yah..” ucap Tante Septi menegur Om Heri.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8F90rLZeq
“hehehe..” Om Heri yang ditegur hanya bisa tertawa.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpc0COSFPz
“gak papa Tan.. karena ini hari ulang tahunku, dia bebas..” ucapku yang membuat Om Heri melirikku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwcbJW9V1J
“maksudnya..?” tanya Om Heri melotot.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahV6h39D5x
“hehehe…” aku hanya tertawa menanggapinya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmhxTnRA8e
Setelah sarapan, aku kemudian pamit dan segera berangkat ke sekolah. Karena tadi sempat ada acara tiup lilin, menjadikanku agak kesiangan. Untungnya aku tidak sampai terlambat saat sampai di sekolah. Karena upacara akan segera dimulai, aku hanya meletakkan tasku di atas motor dan langsung mengikuti upacara.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaxrpbNnJg
Saat upacara selesai, aku kembali ke parkiran motor untuk mengambil tasku, kemudian bergegas untuk masuk ke kelas.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEv7cYdovfC
“eh bro.. ada berita heboh..” teriak Akbar saat melihatku datang masuk kelas.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6sXfwApUr
“apaan..?” tanyaku yang sudah duduk di sebelah Akbar.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDbetBiIig
“kak Doni mengundurkan diri, tapi tidak menunjuk pengganti..” jawab Akbar yang terlihat antusias.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvaWO3RZpw
“kak Doni siapa..?” balasku yang tidak tau dengan orang yang dimaksud.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYaMSbK5Dx
“kak Doni.. ketua genk MEDUSA bro..” ucap Akbar menjelaskan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QXY6PuGRs
“oh.. tau dari mana..?” tanyaku penasaran.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hadb94R8v
“ini.. lagi ramai di grup..” jawab Akbar sambil menunjukkan sebuah aplikasi perpesanan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCts8NeWSGu
“kita besok harus ikut acara pemilihan ketua bro.. siapa tau kita masuk kandidat..” ucap Akbar yang terlihat bersemangat.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdOcm7XPLW
“kita..? Ente aja kali.. ane sih ogah ikut – ikut gituan..” balasku malas, karena aku memang malas untuk ikut.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGggAJD5rEz
“ente kan juga anggota bro.. makanya wajib ikut..” ucap Akbar kemudian.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYy4IsJsOF
“anggota..? Sejak kapan ane daftar jadi anggota..?” balasku bertanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVRvByncm3
“itu waktu ente mukulin orang kan udah masuk seleksi..!!” ucap Akbar yang geram mengingatkanku saat aku menghajar Benny.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitgoV0LSjj
“biasa aja ngomongnya gak usah pake melotot..” balasku terkekeh.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWiuH3ijQq
“anjing…!” ucap Akbar kesal.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2UTrJcbrls
Selama pelajaran berlangsung Akbar berkali – kali membahas tentang pemilihan ketua MEDUSA yang membuatku sampai malas menanggapi dan mendengarnya. Hingga jam istirahat sekolah pun Akbar terus mengikutiku sampai ke kantin sekolah.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2pp0SHmSO
Aku sedang duduk di kantin sekolah bersama Akbar, Ferdi dan Yudha. Nampaknya teman – temanku tidak ada yang tau kalau hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku sih senang – senang saja karena tidak perlu mentraktir mereka. Hehehe.. Kami hanya mengobrol ringan sambil bercanda, dan lagi – lagi Akbar menyinggung tentang MEDUSA.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FyOazLkDE
“eh bro.. ngomong – ngomong kenapa ya kak Doni kok tiba – tiba mundur tanpa menunjuk pengganti..?” tanya Akbar yang membuatku geram.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdqRjQn8Hn
“mungkin dia muak liat muka ente.. jadi gak bilang – bilang..” balasku asal.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVfAdAUgYJ
“hahaha..” Ferdi dan Yudha hanya tertawa mendengar ucapanku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfA4r6HNIj
“eh.. serius anjing.. ini pasti ada sesuatu..” ucap Akbar yang masih penasaran.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnOYoeOq6M
“iya.. sesuatu di dalam sempakmu..” balas Yudha menanggapi Akbar.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhh0Vp5PRTo
“anjing..” umpat Akbar kesal.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBKMPFOQ52
“hahaha..” aku, Ferdi dan Yudha tertawa melihat Akbar yang kesal.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDEJ17ZAiuh
Kami yang sedang bercanda dan tertawa tiba – tiba dikagetkan oleh seseorang yang menarikku dengan kasar.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmadwxfX0Ix

“PLAKKK..” suara tamparan yang keras mengenai pipi kiriku yang membuat pengunjung kantin langsung melihat ke arahku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzaRktb1gP
“JANGAN PERNAH GANGGU KELUARGAKU LAGI DAN JANGAN COBA – COBA DEKATI AKU LAGI..!!!” teriak Dini yang terlihat sangat marah dan kemudian pergi meninggalkanku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihIHQdvhR7
Aku hanya terdiam mematung dan tidak bisa berkata apa – apa. Aku bingung dengan Dini yang tiba – tiba menamparku dan marah padaku. Apa salahku sampai dia yang begitu marah padaku. Aku yang sebenarnya ingin mendapat hadiah kebahagiaan dari Dini saat hari ulang tahunku, malah hadiah tamparan yang kudapat darinya. Aku masih terdiam saat melihat Dini yang pergi meninggalkanku dengan wajah yang terlihat sangat emosi.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVZlTtndYr
“kamu kenapa Rik..? Apa salah kak Doni sampai kamu menghajarnya..” ucap Farah yang tadi datang bersama Dini.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6pO9k3ncG
“beb.. tunggu..” ucap Ferdi yang kemudian pergi mengejar Farah.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NXBm6nrG3
Aku kemudian duduk termenung memikirkan yang baru saja terjadi. Farah tadi menyebut nama yang aku hajar adalah Doni, berarti orang yang berkelahi denganku tempo hari itu adalah orang yang dimaksud.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeRkf3NcIq
“beneran bro..? Beneran ente menghajar kak Doni..?” tanya Akbar dan hanya aku balas dengan anggukan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXJqb5cTnB
“wah.. berarti bener kak Doni mundur karena sudah ente kalahkan, secara otomatis ente yang menggantikan..” ucap Akbar yang tidak aku hiraukan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiV9H0ZGnv
Aku tidak menanggapi Akbar yang malah mengurusi masalah genk, bagiku yang terpenting saat ini adalah masalah hati. Aku masih berpikir keras dengan apa yang terjadi. Kenapa Dini sampai melakukan itu padaku. Apa hubungannya aku menghajar Doni dengan Dini yang marah padaku..? Dini tadi sempat menyebut kata “keluarga”. Apa berarti Doni dan Dini ada hubungan keluarga?
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgX67u6U4qQ
“Doni itu kakaknya Dini.. dan dulu mereka satu sekolah denganku waktu SMP..” ucap Yudha yang membuatku kaget.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0K71Nr2GNE
Terjawab sudah permasalahan ini yang ternyata Doni adalah kakaknya Dini. Aku jadi mengerti kenapa Dini begitu marahnya padaku. Memang kuakui kalau aku salah karena sudah menghajar kakaknya, tapi aku melakukannya juga atas permintaan Doni yang mengajakku berduel. Tapi kenapa cuma aku yang disalahkan? Aku harus menjelaskan semuanya pada Dini, karena ini hanya sebuah kesalah pahaman.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhKXyYuo64
Aku dengan pikiran yang kacau akhirnya memutuskan untuk membolos pelajaran dan nongkrong di kamar mandi belakang untuk menenangkan diri. Aku yang duduk sendirian di sudut belakang sambil merokok mencoba menenangkan diriku. Sampai jam sekolah selesai pun aku juga masih belum beranjak, hingga kemudian datang seseorang mendekatiku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzVevSbivU
“bro.. ayo ikut ane..” ucap seseorang mengajakku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu46Tp6lV82

Saat aku melihat orang tersebut adalah Yudha yang juga terlihat membawa tasku. Setelah menyerahkan tasku, kemudian Yudha menarikku berdiri dan mengajakku pergi.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Qxi3zxOmo
Aku hanya mengikuti Yudha yang berjalan lebih dulu dengan motornya. Kemudian kami berhenti di sebuah café. Yudha sempat bilang padaku kalau dia biasa nongkrong disini. Bangunan café tersebut tidak terlalu besar, tapi halaman di dalamnya cukup luas yang terdapat banyak meja dibawah pepohonan. Yudha terus mengajakku masuk sampai kemudian berhenti di salah satu meja yang sudah ditempati oleh 3 orang yang duduk disana.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrBu0AEdTO
Aku kemudian dikenalkan oleh teman – teman tongkrongan Yudha, yang kemudian aku tau nama mereka adalah Reno, Wahyu dan Yusuf atau biasa dipanggil Ucup.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4KF14PUOC



Aku yang baru mengenal mereka hanya mendengarkan obrolan mereka. Ucup yang anaknya cengengesan, Wahyu yang lebih banyak diam tapi suka tersenyum dan Reno yang orangnya paling rame. Aku mulai nyaman mengobrol dengan mereka karena sesekali aku juga menyahut.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnljVKpxvLV
“sob.. temen ente kenapa kok kayaknya murung..?” tanya Reno pada Yudha.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHLJeWHfRC
“patah hati..” balas Yudha yang berbisik.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9ZtQdaTcY
“hmm.. enaknya minum jamu ini.. hehehe..” ucap Reno yang kemudian bangkit dan pergi.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnaxiuwRVS
Aku tau yang dimaksud jamu oleh Reno adalah minuman keras. Aku sebenarnya jarang mabuk sih, cuma waktu aku masih tinggal di pulau seberang, aku kadang minum sama teman – temanku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvAnZcp2eP
Tak berapa lama Reno datang membawa 4 botol minuman bergambar orang tua. Reno kemudian membuka 1 botol dan menuangkannya ke gelas. Reno yang meminum pertama, selanjutnya diputar ke yang lain. Sampai pada giliranku, aku masih sempat berfikir. Apa dengan mabuk aku bisa menyelesaikan masalahku? Atau aku hanya ingin lari dari masalah dan melampiaskannya dengan mabuk?
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhTEJDe6e6
Akhirnya aku putuskan untuk minum. Aku ingin sejenak melupakan masalahku, karena aku sudah terlalu lelah untuk berpikir. Gelas demi gelas kami minum secara bergantian, sampai habis 4 botol kemudian mereka pulang.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWJF7AkIwK
Aku masih duduk sendiri dan kembali merenung tentang permasalahanku. Aku yang merasa masih nanggung hanya bisa garuk – garuk kepala. Gimana gak nanggung, 4 botol untuk lima orang. Aku yang malas pulang dan merasa gerah akhirnya memutuskan untuk numpang mandi di café tersebut. Aku sekarang membawa baju ganti karena teringat pesan Tante Septi tempo hari kalau sewaktu – waktu aku tidak pulang.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqCh8QSdF1
Setelah mandi badanku terasa segar, tapi yang jadi masalah mabukku malah hilang. Aku yang ingin sejenak melupakan masalah dengan mabuk malah jadi dongkol. Akhirnya aku membeli 2 botol minuman dan duduk di bagian pojok café seorang diri. Aku sempat mengirim pesan pada Om Heri kalau aku tidak pulang, karena aku gak mau pulang dalam kondisi mabuk dan terlihat banyak masalah.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjemLgyCgnS

Aku menikmati minumanku seorang diri sambil merokok. Saat minumanku sudah habis 1 botol, aku melihat Reno yang datang sendirian kemudian menghampiri seorang cewek yang sudah menunggunya di salah satu meja.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEwHSwLYxM
Aku yang sedang menikmati kesendirianku melihat Reno dan teman ceweknya seperti sedang berdebat. Tak berapa lama tiba – tiba cewek itu berdiri dan pergi meninggalkan Reno dengan marah – marah. Reno yang masih duduk terlihat hanya mengusap – usap kepalanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2DhUyes1Z
Aku menduga kalau mereka itu pacaran dan entah ada masalah apa mereka jadi berantem. Aku tidak terlalu memperdulikan karena itu bukan urusanku. Reno yang terlihat masih bingung tiba – tiba menoleh ke arahku dan melihatku duduk sendirian. Dia kemudian mendatangiku, dan saat dia datang aku memberinya segelas minuman. Setelah minum kemudian Reno pergi dan tak berapa lama dia datang membawa 2 botol minuman.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKX9SyT6sJ

“wah.. apa orang yang ada masalah selalu larinya ke minum..?” batinku bertanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnfQBB3Y2c
“sama kita sob..” ucap Reno padaku dan aku hanya tersenyum padanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduFWKaZ8uw
“apa semua cewek selalu bikin pusing..” ucap Reno kemudian dan aku hanya mengangguk mengiyakan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgYUGMyzGu
“ente sekolah dimana sob..?” tanyaku pada Reno.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8ZVB5CB0A
“SMA 8 sob.. ente sekelas sama Yudha..?” jawab Reno yang kemudian bertanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCbzLLW9tC
“enggak.. ane beda kelas sama dia..” balasku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYv1R5rqH52
Kemudian kami mulai asik bercerita dan saling bertanya satu sama lain. Dari yang aku tau, ternyata Reno tinggal sendiri di kontrakan. Dia beralasan karena Ayah tirinya tidak mau tinggal bersama dengannya, jadi ibunya mengontrak rumah untuk ditempati Reno. Dia tinggal sendirian dan dicukupi semuanya fasilitasnya termasuk motor dan mobil. Walaupun serba berkecukupan, tapi aku melihat Reno seperti kesepian dengan dia yang jarang pulang dan lebih sering nongkrong. Untungnya Reno orangnya asik dan mudah bergaul, membuatnya gampang mendapat teman. Seperti aku yang baru saja kenal dengannya, terasa seperti sudah teman lama.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51DYs3yHhZ
Tak terasa sudah 2 botol kami habiskan sambil mengobrol, Reno kemudian pamit untuk pulang karena dia sudah merasa tidak kuat. Reno sempat mengajakku untuk menginap di kontrakannya dan aku jelas menolaknya karena ngapain juga tidur tempat cowok, takutnya kalau dia hom – hom malah diperkosa aku nanti.. hahaha…
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeiPBgUq4M
Satu botol tersisa setelah Reno pergi, aku yang sudah merasa mabuk tetap kupaksakan untuk meminumnya. Sampai aku yang sudah tidak kuat lagi akhirnya tertidur ditempat.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2m6ao8rxX
***
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHkhmvN3WB
Paginya aku dibangunkan oleh seseorang yang ternyata adalah tukang bersih – bersih café tersebut. Aku sempat meminta maaf padanya dan kemudian bergegas untuk pergi. Aku mendorong motorku keluar area cafe karena kepalaku yang masih terasa pusing. Disamping café tersebut ada sebuah ruko yang nampaknya tutup. Aku mendorong motorku kesana kemudian duduk di bangku yang ada di depan ruko tersebut.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDpWAldAOm
Aku kemudian membuka HP ku dan melihat ada beberapa panggilan dan pesan yang masuk. Panggilan dari Om Heri dan pesan dari Akbar.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRf2blTCy2D
“bro.. kenapa ente gak masuk..?” pesan dari Akbar yang hanya aku baca.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGHyD90AfW
Aku melihat jam di HP ku menunjukkan pukul 9 kurang yang berarti aku bolos sekolah. Aku hanya duduk menunduk karena kepalaku masih sedikit pusing. Kembali aku teringat pada permasalahanku dengan Dini. Ternyata mabuk hanya membuat permasalahan kita terlupakan sesaat, setelahnya permasalahan itu malah terasa semakin berat.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWFdy3eI0x
Aku yang masih menunduk tiba – tiba dikejutkan oleh seseorang yang berdiri di depanku. Aku yang melihatnya sempat kaget. Bagaimana dia bisa tau kalau aku disini..? Dia melihatku dengan wajah yang terlihat khawatir.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Lp5zw94Ld
“Mon..?” panggilku pada Monic yang berdiri di depanku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCirIRaGyAG

Aku yang merasa malu dengan kondisiku kembali menundukkan kepalaku. Jujur aku merasa malu karena aku yang malah larut dengan permasalahanku. Sebagai seorang lelaki harusnya aku bangkit dan menyelesaikan masalahku, bukan malah mencari pelarian yang menjadikanku terpuruk.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpDNskeAye
Monic kemudian mendekatiku dan menyandarkan kepalaku di perutnya. Dia membelai rambutku dengan lembut yang membuatku merasa nyaman. Tanpa terasa air mataku mengalir dengan bangsatnya. Kenapa wanita ini yang hadir disaat aku terpuruk? Dia hadir menenangkanku dan memberiku kenyamanan, dan bangsatnya malah aku menyakitinya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGfYT2RA4R
Monic kemudian mengangkat wajahku dan tersenyum padaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBI96oRNM00
“antar aku pulang..” ucap Monic tersenyum.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMQseKw1hg
Aku hanya mengangguk kemudian berdiri menaiki motorku. Monic yang langsung memboncengku memelukku dengan erat.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9MHcLJ3rz
Sepanjang perjalanan kami sama – sama terdiam. Aku merasakan pelukan Monic benar – benar tulus. Aku juga merasakan kenyamanan saat dia memelukku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrtC9hjTW8
Setelah sampai Monic menyuruhku duduk di teras, kemudian dia masuk ke dalam. Tak berapa lama Monic keluar membawa sepiring nasi dan segelas air. Monic juga terlihat sudah berganti dengan pakaian rumahan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcPRqqBjX5
“makanlah dulu..” ucap Monic memberiku sepiring nasi berserta lauknya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDBy4OFXfl
“terus kamu..?” tanyaku pada Monic.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPWrcemDTX
“aku sudah sarapan.. kamu kan belum..” balas Monic tersenyum.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisVxc2dps2
Aku kemudian makan dengan lahapnya, karena aku merasa benar – benar lapar. Seharian kemarin aku sama sekali tidak makan dan hanya minum sampai aku teler.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNgC1IdpLU
Setelah selesai Monic memberiku segelas air yang langsung aku habiskan. Melihat aku yang terlihat kehausan kemudian Monic kembali ke dalam mengambil botol yang berisi air putih.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6sc09PFLA
“Mon..” panggilku pada Monic.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBMwQZ6NI1
“yah..?” jawabnya yang kemudian melihatku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yLJbWHMsO
“kamu bisa tau aku disana dari mana..?” tanyaku yang merasa penasaran.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6X80bTgHCO
“sebelum aku jawab, aku mau tanya dulu sama kamu..” balas Monic.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDSR2x3ptP
“kenapa kamu seperti ini..?” tanya Monic yang membuatku hanya bisa menunduk.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRGRMsvF6T
“apa yang sebenarnya terjadi..? Kamu ada masalah apa sama kak Doni sampai Dini begitu marah padamu..” ucap Monic kemudian dan aku masih tetap diam.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8Q2wwRWxE
“Rik.. tolong jawab.. aku mohon..” ucap Monic memohon.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolUGZDNMYs
“Mon.. aku mau cerita, tapi tolong jangan bilang ke siapa pun termasuk Dini..” ucapku yang dibalas anggukan oleh Monic.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8Pp2MyJbX
Aku mulai bercerita tentang Akbar yang mengajakku sparing dengan KOMBAT. Kemudian aku juga bercerita tentang aku yang menghajar Benny sampai aku yang dipanggil oleh Bimo karena masalah aliansi yang pecah. Aku kemudian bercerita saat aku dan Bimo yang akan bertarung dan tiba – tiba terhenti karena kedatangan Doni. Aku yang saat itu harus bertarung dengan terpaksa menghajar Doni. Aku menjelaskan pada Monic kalau saat itu aku tidak tau siapa Doni dan tidak tau juga kalau Doni adalah kakaknya Dini.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTtL87scte
“berarti ini hanya kesalah pahaman..” ucap Monic yang terlihat kaget.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4n3at7oIxh
“aku harus menjelaskan..” ucap Monic terpotong.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3tScdE2B2
“Mon..” panggilku memotong perkataan Monic.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIF35bp7Mt
“tolong berjanjilah.. jangan terlibat dalam permasalahan ini..” ucapku memohon.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6zCl7qERx
“tapi Rik..” balas Monic yang merasa tidak terima.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCCbhAGuso
“aku tidak mau persahabatan kalian hancur gara – gara aku..” ucapku yang membuat Monic berkaca – kaca.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5KivXvlFh
“aku masih bisa bertahan dengan perasaanku..” ucapku yang membuat Monic menangis.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1i3UJtUKlQ
Setelah acara tangis – tangisan kami kemudian mengobrol ringan. Kadang kami juga bercanda bersama. Ternyata memang dasarnya Monic orangnya ceria, yang membuat beban masalahku sedikit berkurang. Monic juga pintar menghidupkan suasana, dari yang awalnya terasa canggung berubah menjadi lebih terbiasa.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQMNad4BCq
Tanpa terasa hari sudah semakin siang, aku kemudian pamit pada Monic untuk pulang ke rumah.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxpLI17G2D
“Mon.. aku pulang dulu ya.. makasih untuk semuanya..” ucapku pada Monic.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7aIAihx0E
“iya Rik.. hati – hati ya..” balas Monic padaku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLCNp449Rq
“maaf ya.. gara – gara aku kamu jadi bolos sekolah..” ucapku yang merasa tidak enak.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMMpon5QIb
“sudahlah.. gak usah dipikirin..” balas Monic tersenyum.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpfFOpk7O7
“eh iya Rik.. tunggu sebentar..” ucap Monic yang kemudian berlari ke dalam.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbf2sBCvms
Beberapa saat kemudian Monic kembali dan terlihat membawa sesuatu.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRYFPPc1Nd

“ini buat kamu..” ucap Monic menyerahkah kotak kecil yang bertalikan pita.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFDZVZIQIhU
“eh.. ini apa Mon..?” tanyaku yang kaget.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgMubQwOEh
“selamat ulang tahun.. maaf yah telat” ucap Monic tersenyum.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnfH6glg4c
Aku sangat kaget saat menerima kado dari Monic. Darimana dia bisa tau kalau aku habis ulang tahun? Sedangkan teman – temanku yang lain tak ada satu pun yang tau kalau aku ulang tahun.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOga2cTcj9a
“makasih Mon..” ucapku yang merasa senang.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MiMEhNut2
Aku yang merasa senang dapat kado langsung ingin membukanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4e4a56zEDp
“eh jangan dibuka disini..” ucap Monic menghentikanku saat akan membuka kado.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jEhIxQ3pP
“nanti dibuka dirumah aja ya..” ucap Monic tersenyum dan aku mengangguk setuju.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSHCWriaSt
“ya udah aku pulang dulu ya..” ucapku sambil mengulurkan tangan mengajak bersalaman.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfPjCduLj3U
Monic tidak membalas salamanku malah memegang pipiku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLP3FkOM8sB
“cuph..” Monic mengecup bibirku dengan lembut.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLl7TdARpjz
“hati – hati yah..” ucapnya tersenyum.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBptQF3zB3
Aku hanya mengangguk dan kemudian pergi untuk pulang ke rumah. Sesampainya di kamar aku langsung masuk ke kamar dan menutup pintu. Aku kemudian mengambil bungkusan yang diberikan oleh Monic tadi. Setelah aku buka, aku melihat sebuah benda dan ada secarik kertas yang terlipat. Aku mengambil kertas itu dan membacanya.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ZK0IzvgLm
Sehebat apapun usahaku,
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhjrtgMR9p
Sebanyak apapun namamu dalam doaku,
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50HAQvr2Er
Seperih apapun perjuanganku.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVv77DMCBws
Akhirnya akan tetap sama.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNWh9GSwOg
Aku tak akan pernah menjadi seseorang yang kau impikan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBHpMCp3Dm
Apalagi menjadi seseorang yang hatinya kau simpan.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmsD1qIGps
Kupikir mencintaimu saja sudah cukup.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNJwA3HzgV
Melihatmu tertawa meski dengannya sudah membuat aku lega.
11344Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBGlqLWlpS
-Monica Anastasya-
ns216.73.216.143da2
