Pertempuran Hati
Damainya hati saat merasa nyaman di dekatnya. Rindunya hati saat selalu ingin bertemu dengannya. Galaunya diri karena ada orang lain yang tersakiti.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnfM1Ve6N6
Ketika kita jatuh cinta, perasaan yang lebih sering muncul pastinya rasa senang dan bahagia. Melihatnya tersenyum akan membuat kita ikut tersenyum dan kita akan selalu mencari cara untuk selalu bisa dekat dengan orang yang kita sayangi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUW5zMQ4mkh
Perasaanku bercampur antara senang dan sedih. Senang karena semakin dekatnya aku dengan Dini, sedih karena melihat Monic yang selalu berusaha tersenyum. Dibalik senyumnya tersimpan perasaan pilu melihatku dan Dini yang bercengkrama di depannya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJrMmcnnya
“jangan menatapku seperti itu, aku masih bisa bertahan dengan perasaanku”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKifiaujaAy
Ungkap Monic lewat pesan yang dikirimnya padaku. Aku jadi merasa bersalah padanya saat aku membaca pesan darinya berulang kali. Sebesar itukah perasaannya padaku?
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAP6DpPTz1
Jujur sampai saat ini aku belum berani membicarakannya dengan Monic. Aku tak ingin tambah menyakitinya, walaupun dia tau kalau aku lebih memilih Dini, tapi aku tak berani berterus terang padanya tentang itu.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgKkz4a9dM
Perasaan canggung terasa saat kami berkumpul bersama, walau Monic bisa menutupinya dengan sempurna, hal itu tidak berlaku padaku. Lewat tatapan matanya aku bisa melihat semuanya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR9t1alIuvp
Kenapa aku selalu menjaga sikapku, apa untuk menjaga perasaannya? Apa aku juga peduli dengannya? Apa aku juga ada rasa padanya? Pertanyaan itu yang selalu muncul di kepalaku yang membuatku jadi galau.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yzF2LTHao
“Rik nanti pulang sekolah ikut ane..” ucap Akbar membuyarkan lamunanku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiL5iVIrR7l
“eh.. kemana..?” balasku pada Akbar.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWh1sPHXfF5
“udah ikut aja..” balas Akbar.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpiWrF09Q3
“penting..?” tanyaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡausbWhdEQj
“penting..!” jawab Akbar terlihat mulai kesal.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qCXtSDgbz
“banget..?” tanyaku menggoda.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshVHiMSUZW
“anjing ya ente lama – lama bikin kesel..!” ucap Akbar kesal kemudian memeteng leherku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zCjUwNtRX
“hahaha..” aku yang tertawa mencoba melepaskan petengan leherku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwAcbRWzh7
Saat pulang sekolah aku dan Akbar kemudian menuju parkiran untuk mengambil motor. Aku sempat bertanya pada Akbar untuk boncengan apa naik motor sendiri – sendiri. Dia bilang kalau kita naik sendiri – sendiri aja karena setelah selesai langsung pulang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65MTPb7QC5
Kami kemudian melajukan motor beriringan, aku yang tidak tau kemana tujuannya hanya mengikuti Akbar dari belakang. Setelah melewati sebuah SMA, kami kemudian berhenti di sebuah warung yang di depannya terparkir banyak motor tapi sepi pengunjungnya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLU2zW48f6
“kita sebenernya mau ngapain?” tanyaku pada Akbar yang masih di atas motor.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZFVcEgveI
“mau sparing bro..” jawab Akbar yang sudah memarkir motornya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJijdlBg3Qm
“sparing apaan? Tanding bola..?” tanyaku heran.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEmou2DhpE
Akbar hanya menggelengkan kepala kemudian mengepalkan tangan kanannya dan memukulkan ke telapak tangan kirinya. Aku seketika itu jadi tau kalau yang dimaksud sparing ternyata adalah berkelahi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVkCqsPDll
“males ah.. ane balik aja..” ucapku yang merasa malas.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvl14kexiHz
“eh.. eh.. eh.. jangan..!” ucap Akbar yang kemudian berlari mencegatku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkuFLicaxi
“males ane kalau kesini cuma mau berkelahi..” ucapku pada Akbar yang berdiri di depan motorku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVGirtY9Qv
“bentar Rik.. dengerin dulu..” ucap Akbar yang menahanku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7DLvUFzYv
“sekarang ini lagi ada seleksi buat masuk MEDUSA..” ucap Akbar menjelaskan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZqn9zzWDs
Aku yang bingung karena tidak tau apa yang di maksud oleh Akbar hanya mengernyitkan dahi. Medusa apaan lagi itu, yang ada di bayanganku medusa itu adalah makhluk mitologi yunani yang rambut di kepalanya adalah ular.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAINr8CXwDa
“MEDUSA apaan?” tanyaku yang tidak mengerti.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eTImfb3nC
“MEDUSA itu genk sekolah kita.. dan sekarang lagi seleksi anggota buat anak – anak kelas 1. Lawan sparing kita anak – anak KOMBAT..” jawab Akbar menjelaskan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmYmdDHrM6
Aku semakin tidak mengerti apa yang dibicarakan Akbar. Apa lagi itu kombat? Film mortal kombat kah? Lagian seleksi kok berantem, namanya seleksi tuh ya ujian.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSZRw7TJb9
“udah.. udah.. ane gak paham sama yang ente maksud. Lagian kalau buat anak kelas 1, kenapa ane yang kelas 2 disuruh ikut juga..” balasku yang makin malas dan ingin pergi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeoTVyasU6
“ente di undang bro..” ucap Akbar yang membuatku heran.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkukhJiM6x4
“kok bisa..?” tanyaku heran
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7gC4NVuRe
“karena ente sudah berani kencing dan merokok di kamar mandi tempat tongkrongan anak – anak MEDUSA bro, jadi ente harus buktikan ente layak apa tidak..” balas Akbar menjelaskan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMQ0nSmjQW
“halah.. mau kencing dimana juga terserah ane lah.. kalau mau ane bisa kencingin itu mulut ente..” ucapku yang mulai kesal.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSAybGsUhL
“anjing ni anak malah nyolot..” balas Akbar yang kemudian mengambil kunciku dan pergi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqINDZcOzN
“woi kribo.. balikin..!” teriakku meminta kunciku yang di ambil oleh Akbar.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFXevIgxae
“ikut dulu.. tar ane balikin.. hehehe..” balas Akbar terkekeh sambil memamerkan kunciku yang dipegangnya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvuSjJyv74
Akhirnya mau tak mau aku mengikuti kemauan Akbar. Aku dan Akbar berjalan menuju suatu perkebunan yang berada di belakang warung.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmKKMbSrrH
“MEDUSA artinya apa bro..?” tanyaku pada Akbar saat berjalan ke perkebunan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4gXy4yMRa
“Memorial of Dua Satu” jawab Akbar bangga.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfZeteXu8q
“kalau KOMBAT..?” tanyaku kemudian.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5Ac6MmKho
“Komando Batas Kota.. anak – anak genk SMA 6..” jawab Akbar sambil menunjuk SMA yang sempat kami lewati tadi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxWZvOgdXz
“huh.. alay..” gumanku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCJ3TPqJdD
“terus hubungannya MEDUSA sama KOMBAT apa?” tanyaku kemudian yang masih penasaran.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLa8ULlDxoE
“aliansi bro.. kita gabung buat lawan JITU (SMA 17)” jawab Akbar menjelaskan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyc40mcmkOz
“kurang kerjaan..” gumamku dan Akbar hanya melirikku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJD74w2upjb
Setelah berjalan cukup ke dalam, aku melihat ada banyak orang yang mengelilingi dua orang yang sedang bertarung. Ternyata yang sedang bertarung itu adalah anak SMA 21 melawan anak dari SMA 6, dan semuanya masih kelas 1.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWnAVaSxyy
Aku dan Akbar kemudian berjalan mendekati kerumunan, kemudian Akbar mempertemukanku pada seorang kakak kelas yang kemudian aku tau namanya Sigit.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCp42h12gER

Aku kemudian di ajak Akbar untuk duduk menonton yang sedang bertarung.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBgfMrHDfM
Dari yang aku tau, peserta boleh memilih sendiri lawan atau dipilihkan oleh penanggung jawab masing – masing kelompok. Dari kelompok kami yang bertanggung jawab yaitu kak Sigit (Kak = panggilan atau sebutan untuk kakak kelas). Peserta yang sedang bertarung dijaga oleh dua orang yang bertindak sebagai wasit. Wasit tersebut adalah satu orang perwakilan dari masing – masing kelompok yang bertujuan menjaga pertarungan berjalan sesuai peraturan yang sudah disepakati dan berhak menghentikan pertarungan apabila sudah melewati batas.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaB6q2Xk50f
Setiap pertarungan diberi waktu maksimal 5 menit. Pertarungan berakhir apabila salah satu dari peserta menyerah atau tidak bisa lagi melanjutkan pertarungan. Apabila dalam waktu 5 menit belum ada yang kalah atau menyerah, maka pertarungan dinyatakan imbang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeWxQasLufd
Aku yang dari tadi sedang memperhatikan pertarungan tiba – tiba pandanganku beralih dan tertuju pada seorang yang aku kenal, dan dia duduk terpisah dari peserta yang bertarung. Orang itu adalah kakak kelasku waktu SMP dulu, dan aku masih sangat ingat saat dia menghinaku dan keluargaku, salah satunya dengan menyebarkan berita ke orang – orang tentang bangkrutnya usaha Ayahku. Walaupun saat itu dia sudah lulus, tapi masih sering terlihat nongkrong di SMP. Aku yang saat itu ingin menghajarnya ditahan oleh teman – temanku. Hingga sampai aku pindah sekolah dan pergi merantau bersama keluargaku, aku belum bisa melampiaskan amarahku pada orang tersebut. Mungkin ini saatnya aku bisa membuat perhitungan dengannya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHgodffCEe
“bro.. nanti ente harus tarung.. tenang aja, lawan ente masih anak – anak kelas 1” ucap Akbar yang berbisik padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVp7q3ZizY
Aku hanya mengangguk dan masih terus melihat ke arah orang yang ingin aku lawan itu.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5j6mvJN36L
“Bar.. suruh temenmu siap – siap.. suruh dia pilih lawan..” ucap kak Sigit pada Akbar.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8a5AoV67Q2
“iya kak..” balas Akbar menyanggupi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOcAkqEAxb
Setelah pertarungan yang berlangsung selesai, kini giliranku bertarung. Akbar menyuruhku berdiri dan memilih lawan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzgkKTFDxC
“cepet pilih terus selesaikan..” ucap Akbar berbisik padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvJJbcgjsn
“yang itu..” ucapku sambil menunjuk ke arah orang yang ingin aku lawan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtN4CFKOtA
“itu anak kelas 3 bego.. Bar suruh temanmu milih yang bener..!” ucap kak Sigit melotot.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlbxVmFZnl
“kenapa..? Apa Benny takut mau lawan aku..” ucapku berteriak pada kak Sigit yang rupanya terdengar oleh pihak lawan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4mqg0oSc7
Mendengar namanya disebut, Benny yang terlihat kaget karena melihatku yang menyebut namanya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdFSeK4vfE

“apa Benny terlalu pengecut buat ngelawan anak baru..?” teriakku lagi yang membuat suasana jadi ramai.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VUiA3rZ1i
“Benny.. Benny.. Benny..” suara anak – anak kelas 1 pihak lawan yang menyemangati kakak kelasnya untuk menerima tantangan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9ylpvkAc3
Akbar dan kak Sigit hanya bisa diam dan tidak bisa lagi melarang karena riuhnya suara dari anak – anak kelas 1 dari pihak lawan yang justru menyemangati kakak kelasnya, sedangkan anak – anak kelas 1 dari pihak kami hanya bengong karena ada anak baru yang berani – beraninya menantang anak kelas 3.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBd5G2qT7Y
Benny yang tidak bisa mengelak akhirnya menerima tantangan dengan maju ke tengah. Dia mungkin merasa malu pada teman – teman dan adik – adik kelasnya kalau sampai menolak untuk bertarung. Aku dengan senyum menyeringai kemudian maju ke tengah. Aku akhirnya berhasil memancingnya untuk bertarung, karena dia itu adalah seorang pengecut yang selalu menghindar dan hanya berani berteriak sambil bersembunyi dibalik teman – temannya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIFAro7S9S
“siap..!! siap..!!” ucap wasit memberi aba – aba dan kami hanya mengangguk.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSKBaJRnHH
“mulai..!!” ucap wasit yang membuatku langsung berlari menerjang Benny.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3ZPrGK9Sw
Terlihat Benny yang kaget melihatku yang langsung berlari ke arahnya dan membuatnya tidak bisa menghindari seranganku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkEJiS4oi9
“BUGH”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKt1dNehatk
Sebuah pukulan telak dariku yang mengenai wajah Benny sebelah kiri yang membuatnya sampai berputar dan jatuh tersungkur ke tanah. Aku kemudian membalikkan badan Benny yang masih tengkurap dan memukulnya berkali – kali.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZeeCDxBA3
“BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH..”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqzVq7Uxsa
“cukup woi.. cukup..!!” teriak salah seorang wasit menyuruhku berhenti dan tidak aku hiraukan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmHjmO3qNJ
Aku dengan sangat emosi masih terus memukul Benny sampai kemudian aku di tarik dan diseret pergi menjauh. Akbar dan kak Sigit yang ternyata menarikku dan membawaku pergi menjauh.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfa6e0aaWu
“Bar sana bawa temanmu pergi..!!” ucap kak Sigit menyuruh Akbar.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTeVsyjhAn2
“arghh.. anjing.. anjing..!!” gerutu kak Sigit yang terlihat emosi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzhYoP7wdv
Akbar terus membawaku pergi dengan terus memeteng leherku. Sampai di parkiran motor kemudian Akbar memberikan kunciku dan menyuruhku pergi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0uZNd9TTF
Aku kemudian memacu motorku dengan kecepatan tinggi untuk pulang kerumah. Sesampainya di rumah aku langsung berlari menuju kamar mandi. Panggilan dari Tante Septi yang melihatku tergesa – gesa juga tidak aku hiraukan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYy6H3gWBNt
Aku kemudian menyiramkan air ke kepalaku berkali – kali. Guyuran air di kepalaku tidak juga menghilangkan rasa panas di kepalaku. Seragam yang masih aku pakai sampai basah kuyup terkena guyuran air.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8QumT4ahW
“dug.. dug.. dug.. Rik.. Rik..” panggil Tanteku sambil mengetuk – ngetuk pintu kamar mandi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyINF3xo6XV
“iya Tan..” balasku dengan suara berat.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLE9pCEbT57
Aku kemudian membuka pintu kamar mandi dan Tante Septi yang berdiri di depan pintu terlihat kaget melihatku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUzsJVzowQ

Tante Septi langsung memelukku dan mengelus kepala belakangku dengan lembut.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQNBwoLScb
“Bun..” terdengar suara Om Heri memanggil.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7J6gvzqdZ
“ssttt..” balas Tante Septi yang masih memelukku dan menyuruh Om ku pergi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hovscU3Bh
Aku yang masih dipeluk oleh Tanteku memejamkan mata dan merasakan perlahan emosiku mulai mereda. Sampai kemudian aku merasa tenang dan nyaman.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAAwqlTm2I
“sudah belum..?” ucap Tante Septi mengagetkanku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOemp65AD36
“eh.. maaf Tan..” balasku tersadar kemudian melepaskan pelukan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxc78JVz2FQ
Aku yang saat itu melihat Tanteku bukan ke arah wajahnya tapi malah fokus ke dadanya. Karena Tante Septi memelukku dengan kondisi bajuku yang basah, membuat pakaian yang dikenakannya juga ikut basah. Hal itu membuat payudaranya yang besar terlihat nyeplak. Karena sedang menyusui, dia juga tidak menggunakan bra yang membuat putingnya terlihat menyembul. Aku sampai tidak berkedip melihat pemandangan yang ada di depanku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqCrIVDyB2
“nakal ya kamu..” ucap Tante Septi tersenyum menggoda kemudian pergi meninggalkanku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAIV5ApSr2
“maaf Tan..” balasku malu karena ketahuan melototin dadanya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiHzaMpNW8
Aku kemudian bergegas ke kamar untuk ganti baju. Setelah selesai, aku kemudian pergi ke belakang untuk mencari Om ku. Aku melihat Om Heri yang lagi duduk santai sambil merokok, kemudian aku menghampirinya dan duduk disebelahnya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3CAhf1Ist

“aw..” teriakku yang tiba – tiba dijitak oleh Om ku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJn5ZmCt5Oe
“enak ya meluk – meluk istri orang..” ucap Om Heri padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2B2TeMzH0
“aku yang dipeluk kenapa aku yang dimarahin sih Om..” balasku sambil mengelus kepalaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsejFuUcxT
“kamu kan bisa nolak.. alasan aja kamu..” sahut Om Heri merasa tidak terima.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hlBSVUXYk
“habisnya enak..” ucapku dengan suara yang pelan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5LS6c1JwC
“apa..?” ucap Om Heri melotot padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbUzZbjmaH
“hehehe.. enggak Om..” balasku nyengir pada Om Heri.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsORYZjf7j
Kemudian kami sama – sama terdiam menikmati rokok. Setelah mematikan rokoknya, Om Heri mulai berbicara serius padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KM7Mr3LzQ
“aku sudah mengingatkanmu untuk menjaga emosimu.. kalau kamu tidak bisa mengendalikannya, kamu yang akan dikendalikan olehnya..” ucap Om Heri menjelaskan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xFxdfDeDo
Aku masih mencoba memahami yang dimaksud oleh Om ku. Mengendalikan? Dikendalikan? Apa ini ada hubungannya dengan kejadian yang aku alami saat pertemuanku dengan Mbah Wongso waktu itu. Apa karena itu aku jadi gampang emosi dan tidak bisa mengendalikan emosiku. Seperti tadi saat aku berkelahi dengan Benny, aku yang dengan brutal memukulinya walau dia sudah pingsan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohZ28gL49I
“perjalananmu masih panjang, banyak hal yang akan kamu lalui nanti. Dengan apa yang ada pada dirimu sekarang, akan menjadikanmu sebagai sosok pribadi yang baru. Mulai dari sekarang, belajarlah untuk mengendalikan emosimu. Bukannya aku mengguruimu, tapi aku juga pernah mengalami, dan aku tidak sekuat dirimu..” ucap Om Heri yang dengan serius menjelaskan panjang lebar.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs82bfHdujQ
“Om.. aku boleh jujur gak..?” ucapku pada Om Heri.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfoKtiBUja
“ya.. kenapa..?” balas Om Heri yang baru saja membakar rokoknya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUOr01o4g1
“sebenernya.. aku gak tau Om itu ngomong apa..” ucapku sambil nyengir pada Om Heri yang membuatnya melotot padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTuWPCVM09
“plak..”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpphKAbVKd
“aw..” teriakku kesakitan karena kepalaku yang dipukul oleh Om Heri.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPkL767cZh
“percuma aku ngomong banyak – banyak, ternyata otakmu kosong..!” ucap Om Heri yang terlihat geram padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xAAwkGYQc
“hehehe.. lha bicaranya muter – muter, kan aku bingung..” ucapku nyengir sambil mengelus kepalaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnLA8NPAJh
“dah.. intinya sekarang kendalikan emosimu..!!” ucap Om Heri yang terlihat kesal.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlIHcZUySL
Aku hanya manggut – manggut aja mendengar Om ku. Kalau ngomong langsung ke intinya kan aku jadi paham. Intinya aku jangan gampang emosi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJU0u67wac
Melihat Om ku yang terlihat kesal, spontan aku mengambil rokok yang baru dibakar oleh Om Heri dari tangannya, kemudian aku mematikan rokok tersebut di asbak. Om Heri hanya bengong melihat apa yang aku lakukan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRqOadWiEd
“maksudnya apa kamu..” ucap Om Heri terpotong yang terlihat marah.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDFYNSw3Sv
“jangan emosi..” sahutku tersenyum jahil.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUaaOA4lD5r
“aku kan yang nyuruh..” ucap Om Heri terpotong.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFI3AefpfT
“jangan emosi..” ucapku tersenyum memotong perkataan Om Heri.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXe1CugYiEn
Terlihat Om Heri yang menghela nafas, kemudian mengambil rokok yang aku matikan tadi dan membakarnya lagi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbLbML6b5O
“becanda aja Om.. hehehe..” ucapku pada Om Heri dan dia hanya melirikku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpagKV9bV4
“plak..”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUX1vlArAS
“aw.. apa lagi sih Om mukul – mukul..!” teriakku yang merasa tak terima karena kepalaku kembali dipukul oleh Om ku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqF5jKKNU53
“becanda aja Rik.. hehehe..” balas Om Heri terkekeh.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIveSgLjWv
Kemudian terdengar suara Tante Septi yang memanggil kami karena petani sayur yang mengantar sayuran sudah datang. Aku dan Om Heri kemudian bergegas ke halaman samping untuk menata sayuran.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iSeStRQsx
***
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacB1TNFMPN
“Rik.. ternyata ente gila juga ya..” ucap Akbar padaku saat sedang kegiatan belajar mengajar di kelas.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqA32hgDAA7
“biasa aja..” balasku cuek dan tetap mendengarkan guru yang sedang menjelaskan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YQXy8trSQ
“emang ada masalah apa ente sama tu anak..? Kelihatannya ente begitu dendam sama dia..” ucap Akbar yang terlihat berisik.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqcFHNyG9q
“adalah.. udah diem..!” balasku pada Akbar dan menyuruhnya diam karena sedang di perhatikan oleh bu guru.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0Obti2cpI
“pokoknya ente keren bro.. kalau kemaren gak diberhentikan, bisa mati tuh bocah ente pukulin terus..” ucap Akbar yang terus mengoceh.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEADpyDXYZi
Aku tidak menjawabnya dan masih memperhatikan ke arah depan, karena guru yang sedang mengajar berjalan menuju ke arah kami.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrKHDEofOp

“Akbar sekarang kamu maju ke depan..” ucap bu Asih saat sudah berada di dekat kami.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NWP5pZINn
Akbar yang dari tadi ngoceh ke arahku tak menyadari kalau bu Asih sudah ada di dekat kami. Akbar yang terlihat kaget hanya bisa nyengir saat disuruh maju.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AnUraVuGG
“Akbar.. sekarang cepat kamu maju kedepan..!” ucap bu Asih mengulangi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStTbLkAG0B
Akbar yang sampai disuruh dua kali oleh bu Asih akhirnya berjalan maju ke depan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnruPEQG9cf
“sekarang gantian kamu yang cerita..” ucap bu Asih yang kemudian duduk di sebelahku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89orbTnMLI
Aku yang sedikit merasa kaget karena setelah menyuruh Akbar maju, bu Asih tidak kembali ke depan kelas malah duduk di sebelahku. Tercium wangi parfum bu Asih saat berjalan melewatiku dan duduk di kursinya Akbar.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlXmCCK54fl
Aku yang menoleh ke arah bu Asih jadi agak grogi karena bu Asih melihatku sambil tersenyum dengan tatapan yang tidak bisa aku mengerti. Aku yang salah tingkah kemudian melihat Akbar yang berdiri di depan kelas sambil cengar – cengir.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0Dg1ndoPk
“bu Asih kok liatinnya gitu amat ya…” batinku salah tingkah karena masih di pandang bu Asih
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAmEcEIoyh
“kamu grogi ya duduk dekat ibu..” ucap bu Asih tersenyum yang kemudian berdiri dan berjalan ke depan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1eA5oIUOt
Aku tidak menjawab dan hanya bisa tersenyum malu. Aku masih tak percaya dengan yang diucapkan oleh bu Asih. Kenapa juga dia berbicara dan bersikap seperti itu padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTP0gSu7WHW
Saat sudah di depan kelas, bu Asih sempat menasehati Akbar kemudian menyuruhnya duduk kembali. Akhirnya pelajaran pun dilanjutkan kembali.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6l8BqsQNIZ
Saat bel istirahat berbunyi, aku kemudian bergegas menuju kantin. Aku melihat Dini, Monic dan Nisa yang sudah duduk disana. Setelah sempat bergabung sebentar, aku kemudian pamit untuk kembali ke kelas dengan alasan belum mengerjakan PR. Aku sebenarnya sebenarnya merasa kurang nyaman dan aku hanya ingin menjaga perasaan Monic karena Dini yang sering mengajakku bercanda sampai kadang memegang tanganku saat dia tertawa. Monic sebenarnya sudah berkali – kali menyuruhku untuk bersikap sewajarnya, tapi aku tidak bisa untuk selalu berpura – pura.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd24LgGk8eG
“kenapa kamu menghindar..?” pesan dari Monic.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQThgYzqhWB
“maaf.. aku merasa kurang nyaman..” balas pesanku ke Monic.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmuuM0EoDW
“apa karena aku..?” balas pesan dari Monic.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8As1ANCsO
“bukan.. aku tak nyaman dengan diriku sendiri yang terus berpura – pura..” balas pesanku ke Monic.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rzjEIPfEm
“Dini sahabatku, aku senang melihatnya bahagia..” pesan dari Monic.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ry4VOVRVL
“apa kamu bahagia juga..?” balas pesanku ke Monic yang kemudian tidak ada lagi balasan darinya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtwlfmCTIf
Aku kemudian hanya duduk – duduk di kelas untuk menunggu jam istirahat selesai. Tak berapa lama kemudian, Akbar datang dengan muka yang terlihat kusut.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoWJctm83q
“kenapa bro..?” tanyaku pada Akbar.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyC4oW98OD
“ente kena masalah bro..?” balas Akbar yang terlihat khawatir.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrDaPV382k
“gara – gara yang kemaren..?” tanyaku kemudian.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1m8i2oCPQ
“iya.. anak – anak MEDUSA mau ketemu ente nanti setelah pulang sekolah..” jawab Akbar menjelaskan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnYfaWOJ82
“baiklah..” balasku menyanggupi yang Akbar terlihat kaget.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzIPCS31moN
“ente gak takut..?” tanya Akbar heran.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GrkelPuYL
“berani berbuat.. berani bertanggung jawab..” balasku tersenyum pada Akbar dan dia hanya geleng – geleng kepala.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTyP4C3rcQK
Jujur aku tidak begitu memikirkan untuk bertemu dengan anak – anak MEDUSA, yang aku pikirkan malah perasaan Monic. Kenapa dia tidak membalas pesanku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAEoIuAfFyN
Setelah pulang sekolah, aku dan Akbar kemudian mengambil motor masing – masing. Kemudian Akbar mengajakku ke tongkrongan anak – anak MEDUSA yang letaknya di belakang sekolah.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhzTOvXvxW
Aku yang mengikuti Akbar dari belakang kemudian berhenti di sebuah warung. Di depan warung terlihat seseorang yang sudah menunggu kedatangan kami. Orang itu yang menendangku saat aku duduk menyendiri di kamar mandi waktu itu.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGZHRkYYzc
“kak Angga..” sapa Akbar kepada orang itu. Oh ternyata namanya Angga.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKtIIBiNPa

“hmm.. udah.. kamu boleh pergi..” ucap Angga menyuruh Akbar pergi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHmQbEbm8c
Akbar dengan sedikit tidak rela akhirnya menurut dan meninggalkanku pergi. Setelah memarkirkan motor aku menghampiri kakak kelasku itu.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0A7yPIRsDF
“BEGH” sebuah pukulan tepat mengenai ulu hatiku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGY4by2fLUt
Aku yang tidak siap mengaduh kesakitan sambil memegang perutku. Ini orang bener – bener gak ada sopan – sopannya. Kemarin dia menendangku saat aku sedang duduk menyendiri, sekarang tanpa permisi langsung memukulku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4l7fWLBKQ
“kamu berani – beraninya dekatin Dini sampai mengajaknya pergi juga. Kamu tau gak kalau aku sudah lama suka padanya. Jadi jangan coba – coba lagi dekati dia..” ucapnya berbisik padaku kemudian menarikku masuk ke dalam warung.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXieWNXEsr
Aku tak menghiraukan ucapannya. Selain perutku yang masih terasa sakit, Angga menarikku dengan kasar sehingga terpaksa aku mengikutinya. Lagian kenapa juga dia pake acara ngancam – ngancam segala? Kalau emang suka ya bilang langsung ke Dini, kenapa malah bilangnya ke aku pake ngancam – ngancam pula. Apa aku takut? Hehehe… pantang bagiku untuk takut pada ancaman seorang pengecut.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmdeQrwqH7
Di dalam warung aku bertemu dengan dua orang yang sedang duduk, salah satunya aku tau kalau namanya Sigit. Dan orang satunya aku tidak tau namanya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIilHInOpi
“namaku Bimo.. aku yang seharusnya bertanggung jawab saat sparing kemarin..” ucap orang tersebut.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTzCxX8Mk1

“aku sudah dengar cerita dari Sigit tentang apa yang kamu lakukan.. kami ingin mendengarkan penjelasanmu..” ucap Bimo padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8JsrYUrgJ
“plak..” sebuah tamparan di pipi kiriku yang dilakukan oleh Angga.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5qvlGwv5q
“kalau ditanya tu jawab..!” ucap Angga setelah menamparku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qExSefzVt
“maaf Kak.. aku kelewatan..” ucapku meminta maaf.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BxsrzFqxN
“kamu tau siapa Benny?” tanya Bimo yang hanya aku balas dengan anggukan kepala.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVrkh95vRd
“plak..” tamparan dari Angga yang membuatku sedikit emosi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJC0m6ZU9N5
“punya mulut tidak.. kalau ditanya itu jawab ******..!” ucap Angga melotot.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKok0pgr5Rn
“Benny adalah salah satu petinggi KOMBAT, dan tindakanmu kemarin menghancurkan aliansi antara MEDUSA dan KOMBAT..” ucap Bimo menjelaskan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Qf2x1ptn8
“maaf Kak kalau tindakanku..” ucapku terpotong.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrVP38v29U
“plak..” tamparan dari Angga yang membuatku makin emosi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnf5b5425g
“siapa yang suruh kamu ngomong..!” ucap Angga yang terlihat puas bisa menamparku berkali – kali.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLMebAZkH0
Aku yang dari tadi sudah mencoba bersabar akhirnya terpancing juga. Angga sepertinya sengaja melakukan itu padaku, agar dia terlihat jago yang membuatku takut padanya, sehingga aku jadi tidak berani lagi untuk mendekati Dini. Aku bukannya menjadi takut malah menjadi muak, melihat gayanya yang sok – sok an di tambah mulutnya yang banyak omong membuatku emosi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNlT7PJqgH
“BAGH” suara pukulanku yang tepat mengenai hidungnya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOgzLvTkM0
“arghh… anjing… hidungku..” teriak Angga kesakitan sambil memegang hidungnya yang berdarah.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgaHmfBVEP
Melihat temannya aku pukul, Bimo dan Sigit yang merasa tidak terima langsung berdiri.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5EXakwR3D
“bangsat kamu.. “ ucap Sigit terpotong.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WAgqeLq4p
“kenapa..?” bentakku pada Sigit yang terlihat marah.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzFNdIgVlU
“apa kalian takut sampai harus aliansi dengan pengecut itu..” ucapku menantang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoDel1g5nt
“wah.. wah.. nampaknya mulutmu besar juga, kita lihat seberapa besar kemampuanmu..” ucap Bimo bersiap mengajakku bertarung.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJNtCvjA9HW
Aku dan Bimo berhadapan dan masing – masing dari kami sudah bersiap memasang kuda – kuda. Aku hanya menunggu dia menyerang duluan karena dilihat dari caranya berdiri dan memasang kuda – kuda, dia sudah biasa bertarung yang membuatku harus lebih berhati – hati. Sedangkan Sigit kembali duduk di samping dan Angga terlihat membawa sebuah kain untuk menutup hidungnya yang berdarah. Sejenak aku dan Bimo saling melihat seolah sedang menilai kemampuan lawan sebelum saling serang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIknXRIjIvS
“hentikan..” tiba – tiba terdengar suara dari arah belakangku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiKmwuepgE
Aku menoleh ke belakang dan melihat seseorang yang berjalan masuk dengan santai. Orang itu adalah kakak kelasku yang pernah aku lihat saat mereka sedang berkumpul di kamar mandi belakang. Aku ingat dengannya karena hanya orang ini yang melihatku dengan santai, karena yang lain menatapku dengan tatapan tajam.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYnSYORCUv
“lawanmu adalah aku..” ucap orang itu padaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4da08hw06
“tapi..” ucap Bimo yang terhenti karena dilirik oleh orang itu.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcQRrhlaGr
“aku yang menyetujui adanya aliansi dengan KOMBAT, jadi aku yang harus bertanggung jawab..” ucap orang itu kemudian.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJRgSiROgp
Kemudian orang itu berdiri di depanku dan bersiap untuk bertarung. Gayanya terlihat santai dan tidak menyeramkan sama sekali, tapi yang membuatku heran adalah kenapa Bimo yang terlihat sudah biasa bertarung seperti takut pada orang ini.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTdtsX4mwP
“sudah siap..?” ucap orang itu dengan santai sambil tersenyum.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSycpf4jUD2
Aku yang kemudian mengangkat tanganku dan memasang kuda – kuda bersiap untuk bertarung. Aku melihat orang itu masih berdiri dengan santai.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cQP6Xiqn9
“ayo jangan sungkan..” ucap orang itu sambil mengarahkan tangannya ke depan dan dua jarinya digerakkan maju mundur seolah menantangku untuk menyerang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZBotnsxNs
Aku yang merasa diremehkan langsung bergerak maju dan melayangkan pukulan yang aku arahkan ke kepalanya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38SqFGH9UU
“wutt..”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvP9uVieEyu
Pukulanku tidak mengenai sasaran karena dapat dihindari oleh orang itu dengan cara menunduk dan sedikit memundurkan kepalanya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0ElhSqQUY
“BUGH”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgClOrCCiHG
Sebuah pukulan telak dari arah bawah mengenai wajahku sebelah kiri yang membuatku oleng ke belakang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfcPDFys1Qf
“BUGH”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFYFCCaWtm
Sebuah pukulan susulan tepat mengenai pelipis sebelah kiriku yang membuatku jatuh terlentang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡScFAkHPkIo
“mampuusss..!!” teriak Angga yang melihatku jatuh terlentang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDz1Tks51r9
Aku yang mencoba berdiri merasakan nyeri yang luar biasa. Gila gerakan menghindarnya lincah dan dua pukulan mendarat telak di wajahku. Pukulannya juga sangat keras sampai terasa ada darah yang mengalir dari pelipisku yang sobek terkena pukulan orang itu. Aku kemudian mencoba mengubah strategi bertarung dengan cara bertahan, karena apabila aku yang menyerang lagi, pasti aku akan tumbang karena lincahnya orang itu menghindari seranganku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNYGobQn9k
Aku kemudian memprovokasi orang itu dengan cara memainkan jariku seperti yang dia dilakukan tadi, berharap dia yang kemudian menyerangku. Terlihat raut wajahnya yang seketika berubah kemudian bergerak ke arahku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCi9or4Pyv
“wutt..” pukulan orang itu dapat aku hindari dengan cara menunduk dan sedikit bergerak ke samping.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMLZVq5qQH
“BUGH” pukulanku masuk mengenai kepala sampingnya tapi hanya membuatnya tertoleh sedikit.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvfFbm7LVK
“BUGH” pukulan balasan darinya mengenai wajahku yang membuatku mundur ke belakang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hB0CXXlKV
Saat dia akan melayangkan pukulan berikutnya, aku sudah bersiap menghindarinya dengan cara menunduk. Ternyata dugaanku salah, itu hanya pukulan tipuan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZh7CF52d7
“DUGH” serangan lutut tepat mengenai bibirku yang membuatku terlempar dan jatuh terlentang untuk kedua kalinya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5vtfV2CJh
“hahaha…” terdengar suara orang – orang tertawa melihatku terjatuh lagi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMxglr2r0o
Aku merasakan perih pada bibirku yang mengeluarkan darah dan terasa asin di mulutku. Aku yang masih belum menyerah mencoba untuk bangkit lagi. Saat aku masih berjongkok hendak berdiri, terlihat orang itu mendekat ke arahku, terlihat dia hendak melepaskan tendangan ke arahku. Aku yang sadar akan hal itu dengan tiba – tiba melontarkan diriku untuk menabraknya sesaat sebelum dia sampai ketempatku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCoZ5LXYSf
“DUGH” terjanganku masuk dengan bahuku yang mengenai lengan bagian dalam di bawah ketiak kanannya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByYNrc00bO
“arrghh..” teriak orang itu kesakitan saat bahuku dengan keras menabraknya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUmNMa914A
Dia yang terlihat kesakitan mencoba memegang lengan kanannya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya terlihat tidak bisa di gerakkan akibat benturan dengan bahuku tadi, hal itu langsung kumanfaatkan untuk menyerangnya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhmvKNSDKl
“BUGH.. BUGH.. BUGH..”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDorfu30mDh
Pukulanku masuk mengenai kepalanya yang kemudian di block dengan tangan kirinya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJe0HcZowU
“BUGH” tendanganku yang keras mengenai lutut kirinya yang membuat tangan kirinya turun untuk melindungi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPvVzPubnl
Aku kemudian menyerang wajah dan lututnya dengan cepat secara bergantian (lutut kiri bagian luar, lutut kanan bagian dalam) hingga lututnya yang aku tendang berkali – kali terlihat mulai goyah. Saat tubuhnya sudah mulai condong ke bawah, aku arahkan lututku menerjang wajahnya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcz7aj0gEJC
“DUGH” terjangan lututku tepat mengenai wajahnya yang membuatnya terlempar kebelakang dan jatuh terlentang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1RQXX2ytz
Aku yang sudah kesetanan tidak mau berhenti, sesaat setelah dia jatuh aku langsung ke atasnya dengan bertopang lutut memukuli wajahnya berkali – kali.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliwJ3Jczx0
“BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH..”
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwKq4TrOWX
Pukulanku terhenti saat aku ditarik paksa dan dilemparkan ke belakang oleh seseorang. Kemudian aku di keroyok oleh Bimo, Sigit dan Angga. Aku walau masih emosi tapi tidak bisa membalas karena dikeroyok oleh tiga orang yang menyerangku bertubi – tubi, yang membuatku hanya bisa bertahan meringkuk melindungi kepalaku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJZgZRa0OS
“cukup…!!” suara orang itu yang membuat Bimo, Sigit dan Angga berhenti mengeroyokku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtazgYrDL3H
“aku sudah kalah.. biarkan dia pergi..” ucap orang itu yang kepayahan mencoba duduk.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBFKY4Zw7z
Aku kemudian berdiri dan bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut. Aku bingung mau kemana karena kalau aku pulang dengan kondisi seperti ini, aku pasti dimarahin Tante Septi.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRm9A7spy2
Dengan emosiku yang masih terasa, kupacu motorku menuju suatu tempat yang bisa untukku bersembuyi dan mencari tau tentang apa yang terjadi pada diriku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZuEBrUw7Q
***
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIgZ6GDhLH
Pov Dini
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsA46IBu39
Aku selalu kesepian saat sedang berada dirumah. Papa dan Mamaku selalu sibuk dengan urusannya masing – masing sehingga membuat mereka jarang dirumah. Kakakku yang biasanya menemaniku akhir – akhir ini sering pergi dan nongkrong diluar. Aku yang merasa bosan akhirnya hanya duduk di teras rumah sambil membaca novel. Kemudian terdengar suara motor berhenti di depan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSdnC4nIYI
“asik.. kakak pulang..” batinku senang karena akhirnya ada yang menemaniku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFufvkR8lC
Setelah gerbang dibuka terlihat kakakku yang dibonceng kak Angga dibantu turun oleh kak Bimo. Aku yang kaget melihat kondisi kakakku yang babak belur langsung berlari menghampiri mereka.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcRbs3ibPj

“kakak kenapa..?” tanyaku khawatir.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFrdnKUjfc
Kakakku hanya tersenyum sambil berjalan masuk dibantu oleh kak Bimo. Aku melihat kak Angga sedang mendorong motor kakakku. Setelah memarkirkan motor kakakku, kak Angga kemudian berjalan menghampiriku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxX5HlsjSn
“kak Doni kenapa..?” tanyaku pada kak Angga.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHz68H1MmQ1
“Doni dipukuli sama temanmu..” jawab kak Angga.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ855ffYikQq
“temanku siapa kak..?” tanyaku penasaran.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEB79ZUhIC1
“Riki.. anak kelas 2..” jawab kak Angga yang membuatku kaget.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrokzw7kGZ
Hah..? Mana mungkin Riki mukuli kakakku yang seorang ketua genk sekolah. Aku yang masih kaget menjadi bingung antara percaya atau tidak.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRw5qBIb47
“terus kenapa tidak ada yang bantu..?” tanyaku kemudian.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQ68hoDxQ2
“kami datang telat Din.. aku yang sempat akan membantu juga kena pukul..” balas kak Angga sambil menunjukkan bekas luka hidungnya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WxjQlzWPh
Aku yang syok tidak bisa berkata – kata. Aku sangat syok melihat kakakku yang babak belur ditambah mendengar Riki yang melakukannya. Hatiku hancur dengan apa yang dilakukan Riki. Kenapa dia tega melakukan itu pada kakakku yang sangat aku sayang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kiuojHYtb
“lebih baik kamu jauhi dia Din.. dia orang yang berbahaya..” ucap kak Angga mengingatkan.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutNgoqrH9P
“kami pamit dulu Din..” pamit kak Angga saat kak Bimo sudah kembali dari dalam.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4omFk0ZF70
Aku ternyata bodoh karena selama ini percaya pada Riki. Dibalik sikap lembut dan senyum manisnya ternyata tersimpan banyak kebohongan. Aku kecewa pada diriku sendiri kenapa juga aku bisa sampai suka padanya. Aku marah karena dia menyakiti kakakku, itu sama halnya dia juga menyakitiku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZuHtUl8fg
Aku kemudian masuk ke dalam untuk melihat kondisi kakakku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5PLtb1AI0
“kak..” panggilku saat melihat kakakku yang sedang terbaring dengan kondisi yang membuatku sedih.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQ1nrBwn94
“aku baik – baik saja Dek..” balas kakakku tersenyum.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQEjI8C9je
“siapa yang melakukannya..?” balasku bertanya.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdm8CMeTPzn
“bukan siapa – siapa..” jawab kakakku tenang.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmwlpeV6Kd
“Riki.. pasti dia tidak terima karena..” ucapku terpotong.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGu6bpVi80
“Dek.. kakak mau istirahat dulu..” balas kakakku yang kemudian tidur menyamping memunggungiku.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeqTQ574r5
Aku kemudian menuju kamarku dan mengambil HP ku. Aku ingin menelpon dan memaki Riki untuk meluapkan amarahku. Tapi aku urungkan niatku untuk menelponnya karena pasti dia akan menjawabku dengan beribu alasan. Jadi aku putuskan untuk menemuinya langsung saat di sekolah nanti.
12501Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUwh7smqkQ
“aku akan buat perhitungan denganmu Rik.. tunggu saja..” batinku menahan emosi.
ns216.73.216.143da2
