
Dua hari di rumah Pak Aziz, bertepatan dengan hari ketujuh pernikahanku. Saat aku bersiap untuk pulang. Kulihat suasana di rumah ini berubah. Awalnya rumah ini terkesan relijius, dengan aturan yang strict. Namun, sekarang yang kulihat justru kebalikannya.
848Please respect copyright.PENANAmKfvKHlMaC
Saat aku pamit pulang, dengan bersalaman dengan Umi. Ahsan tiba-tiba berada di belakangku, memeluk tubuhku.
848Please respect copyright.PENANAIul62lumNq
"Kolokan banget kamu, San. Cici mau pulang tuh," kata Umi Jamilah.
848Please respect copyright.PENANABIhfybNU9k
"Masih kangen, Umi..." kata Ahsan.
848Please respect copyright.PENANApsEbMXMFVI
Risih sih, karena keluarga Akbar lebih tak lazim daripada keluargaku. Kulirik Akbar, Akbar membuang mukanya. Aku tau, Akbar cemburu. Namun, aku tak bisa mencegah Ahsan memelukku.
848Please respect copyright.PENANA5ZPFWCaBNy
"Farisha, pulang Bah," kataku sambil tersenyum di balik cadarku.
848Please respect copyright.PENANAVAg1E0nXeS
"Hati-hati di jalan ya..." kata Pak Aziz.
848Please respect copyright.PENANAk8MZZXUts9
Setelah aku berpamitan pada seluruh keluarga Akbar. Ada yang membekas di benakku, sesuatu yang tak bisa kujelaskan. Bukan perasaan cinta, benci atau pun nafsu. Sesuatu yang lain, yang muncul setitik dari traumaku. Sampai di dalam mobil aku senyum-senyum sendiri. Mengingat apa yang terjadi semalam. Dari Akbar yang gagal menjadi suami di ranjang. Dan hubungan terlarangku dengan mertua dan juga adik iparku.
848Please respect copyright.PENANAZFi8rOhG0B
Lalu pikiranku melompat ke Mama. Saat aku pamit pulang tadi, tak kulihat Mama sama sekali. Pikiranku pun melompat dari pengakuan Mama yang dijadikan gundik, yang akhirnya terungkap Mama nikah sirri dengan Pak Aziz sampai Mama yang terlihat submissive di keluarga Akbar dan masih banyak lagi.
848Please respect copyright.PENANADHk2FuFtKE
Sambil memegang kemudi, Akbar memelukku dari samping dengan tersenyum.
848Please respect copyright.PENANAffnH9Oy8B2
"Mikirin apa?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANAQgOsfLDd64
"Nggak Mas, nggak mikirin apa-apa," kataku dengan menunduk.
848Please respect copyright.PENANAHFGmItbL9S
"Kamu ngerasa aneh ya?" tanya Akbar tiba-tiba.
848Please respect copyright.PENANATzpxKASmiq
Aku menoleh ke Akbar karena aku merasa Akbar bisa membaca isi pikiranku. Lalu aku mengangguk.
848Please respect copyright.PENANAyH0S9lCiRX
"Maaf kalo aku memperlakukanmu dengan buruk. Aku juga minta maaf soal yang semalem," kata Akbar sambil menepuk punggung tanganku.
848Please respect copyright.PENANAn6Ou4vh5uT
Pernyataan Akbar tak kurespon. Hanya pandangan kosong yang mengarah ke depan.
848Please respect copyright.PENANAavxn9XWCOQ
"Kamu mikirin Mama kamu ya?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANAPpeAt55TE0
"Iya..." kataku lirih sambil mengangguk pelan.
848Please respect copyright.PENANAq1tqLAljOA
"Mama kamu baik-baik aja, kamu tenang aja ya!" kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANApod660YDKj
Lalu Akbar menghela nafasnya. "Aku udah gagal menjadi suami," kata Akbar dengan mata berkaca-kaca.
848Please respect copyright.PENANAdUxvCRW7z7
Kutatap Akbar yang berada di sampingku, yang sedang memegang kemudi. Namun aku tak mengucapkan apa-apa.
848Please respect copyright.PENANArWbEymVNPg
"Terpaksa... meski terkesan gila... yang kebetulan Abah dan Ahsan mengincarmu sejak dulu... Jadi... mau nggak mau... aku harus merelakanmu disentuh Abah dan Ahsan..." kata Akbar menunduk.
848Please respect copyright.PENANA2EEbkeTvOP
"Gimana perasaan, Mas?" tanyaku sambil menoleh ke arah Akbar.
848Please respect copyright.PENANAYHCdDbJU3Z
"Apa?" tanya Akbar masih dalam kondisi menatap ke depan.
848Please respect copyright.PENANAChtmgSpusV
Kutundukkan wajahku. "Mas nggak cemburu?"
848Please respect copyright.PENANA7m18RT9dJO
"Jelas aku cemburu... Aku kira, melihatmu disentuh Abah dan Ahsan, nafsuku terpicu... ternyata aku salah," kata Akbar lemah.
848Please respect copyright.PENANArDPTohUW4f
"Kenapa Mas berpikir kayak gitu?" tanyaku masih dalam kondisi menunduk.
848Please respect copyright.PENANAHqSynZW60x
"Aku nggak tau, Fa... Aku frustasi sama kondisiku... Dan itu bikin ide-ide gila muncul di kepalaku," kata Akbar dengan suara lemah.
848Please respect copyright.PENANAqhg6gayd0X
"Gimana sama Abah? Ahsan?" tanyaku.
848Please respect copyright.PENANAETEldXwrFX
"Maksudnya?" tanya Akbar menoleh ke arahku.
848Please respect copyright.PENANAtp4bmUcMMO
"Respon Abah... Ahsan saat Mas nawarin mereka buat setubuhin aku," kataku dengan wajah kembali menunduk. Menanyakan itu, jantungku berdetak dengan cepat.
848Please respect copyright.PENANAXbbbUev4t5
"Mereka menolak, terutama Abah..." kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAnfifEOV8hs
Kutatap Akbar penuh dengan banyak pertanyaan di kepalaku. "Kenapa Abah... Em berubah?"
848Please respect copyright.PENANARJzL2BeUFJ
"Mama kamu yang membujuknya..."
848Please respect copyright.PENANAsFVcBnQ9pU
"Mama?" tanyaku terkejut.
848Please respect copyright.PENANAbO2jxkcFaY
Kusenderkan tubuhku ke jok mobil dengan pandangan kosong ke atas. Kenapa selalu Mama?
848Please respect copyright.PENANA0wDvKsqQ4w
"Keluargaku berubah sejak Mama kamu masuk ke dalam keluargaku..." kata Akbar tenang.
848Please respect copyright.PENANAjkmSjxsTvf
"Aku tau... sekarang aku mengerti."
848Please respect copyright.PENANALWnIKATZzX
"Kamu tau, Fa?" kata Akbar mengagetkanku.
848Please respect copyright.PENANA5XEap9RaeL
"Hmm? Apa Mas?" tanyaku menoleh ke arah Akbar.
848Please respect copyright.PENANAVYZu35VfbS
"Perusahaan kita mulai rumit, setelah Mama kamu mulai ekspansi ke tanah-tanah milik beberapa tuan tanah," kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAUtlRNDfF6d
Kutatap Akbar dengan pandangan menyelidik.
848Please respect copyright.PENANAaf12zJwoXl
"Mama kamu mengincar tambang mineral... Dan Mama kamu memanfaatkan Abah," kata Akbar sambil menghela nafasnya.
848Please respect copyright.PENANA3jVPcGdwHh
"Manfaatin?" tanyaku tak mengerti.
848Please respect copyright.PENANA99hOHWaWkV
"Abah kyai besar... Mama kamu manfaatin itu... Awalnya kyai tuan tanah patuh sama Abah... Lama kelamaan kredibelitas Abah sebagai kyai besar dipertanyakan... Mereka mulai membangkang dan mencap Abah sebagai antek taipan," kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAqtskT1160L
"Apa yang bakal terjadi, Mas?" tanyaku sambil menghela nafas dalam.
848Please respect copyright.PENANArRbGkuVl1O
"Aku nggak tau," kata Akbar sambil memegang telapak tanganku lalu kembali memegang kemudi.
848Please respect copyright.PENANA85YXWOljzP
Sekilas aku menoleh ke samping untuk menatap Akbar dengan tersenyum. Hatiku mulai menghangat berada di samping Akbar.
848Please respect copyright.PENANAwepNSgMfy2
Di perjalanan, aku mulai bercengkrama lebih natural. Tak ada lagi kesan terpaksa atau pun terancam.
848Please respect copyright.PENANAmwoHwAMSrN
"Kita udah sampai..." kata Akbar yang menghentikan mobilnya di depan gerbang. Dengan membunyikan klakson satu kali, Pak Salim beranjak untuk membukakan gerbang.
848Please respect copyright.PENANAVRUYTY5x7E
"Terima kasih, Pak," kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANA8L8BnyJPPJ
Sekali lagi aku terkejut dengan perubahan Akbar.
848Please respect copyright.PENANAnzL7DJJRri
****
848Please respect copyright.PENANARRTWSnKxDY
2 minggu setelah siklus haid.
848Please respect copyright.PENANADu2tpjHWuP
"Mas harus berobat!" kataku.848Please respect copyright.PENANAZLQ9uYnjqj
848Please respect copyright.PENANAZ44YDg9rvX
"Kamu mau aku sembuh?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANAFGy0gumY5i
"Iya..." kataku menggelendot ke tubuh Akbar.
848Please respect copyright.PENANAJzLf4UOmIg
"Kenapa? Bukannya kamu benci sama aku?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANATUPR08BdNC
"Awalnya emang gitu. Apalagi saat Mas kasarin aku," kataku.
848Please respect copyright.PENANAfXefehPLjy
"Kenapa nggak balas dendam?" tanya Akbar sambil mengusap-usap kepalaku yang tertutup hijab.
848Please respect copyright.PENANAe3CMvb4gpN
Kugeleng-gelengkan kepalaku lalu menunduk.
848Please respect copyright.PENANA5n5Is815tp
"Harusnya kamu dendam sama aku, Fa," kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAChUici9shY
"Maunya sih... Tapi... "
848Please respect copyright.PENANAV2UNklZ06j
"Tapi apa?" tanya Akbar dengan wajah menyelidik.
848Please respect copyright.PENANAQ9LM5jFWHp
"Mas berhak dapetin kesempatan kedua..." kataku dengan tersenyum.
848Please respect copyright.PENANAnMcBglGiku
"Gimana sama papamu?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANAG1KHbgyGxe
"Incest itu salah, Mas... Dan Papa tetaplah papaku... Papa juga udah berubah kok," kataku.
848Please respect copyright.PENANArmUDvYSP80
"Trus? Pak Salim?" tanya Akbar yang memelukku erat.
848Please respect copyright.PENANAuDdGDIZ9uQ
"Kok Mas tau?" tanyaku dengan mengernyitkan dahiku.
848Please respect copyright.PENANAg1QRUNpjYi
"Aku tau dari Papa..." kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAnMU9RhYQsl
"Mas juga tau...?"
848Please respect copyright.PENANA5rVbZCXASz
"Kamu hamil anak Pak Salim?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANAZxE9lRA6aE
"Iya..." kataku dengan menunduk malu.
848Please respect copyright.PENANAA4uFZDbJe0
"Udah test kehamilan kan?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANA5rFGorW7gk
"Udah... Aku udah seminggu telat haid... Dan aku positif hamil..." kataku menunduk sedih.
848Please respect copyright.PENANABoDz8bXyXy
"Kok sedih?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANAlwVefEVPYK
"Aku takut..." kataku menunduk sambil memegang perutku.
848Please respect copyright.PENANAfnKjfY52Q2
"Nggak usah takut! Aku nggak peduli anakmu hasil zina. Lagian zina itu konsep kolot kan. Nggak ada zina, selama ada consent dan bukan perkosaan," kata Akbar tersenyum menatapku.
848Please respect copyright.PENANADKxMadlTbR
Kutatap mata Akbar dengan tatapan menyelidik. "Ada yang aneh..." kataku sambil memegang kening Akbar dengan punggung tanganku.
848Please respect copyright.PENANAZhOw06vNVE
"Hahaha, kamu ada-ada aja, Fa. Aku masih sadar kok, Fa... Sekarang kita sefrekwensi kan?" tanya Akbar sambil melingkarkan tangannya ke pundakku.
848Please respect copyright.PENANA49N5rK57IK
"Iya..." kataku sambil menunduk malu-malu.
848Please respect copyright.PENANA34Amp7lX5z
"Kita berjuang bersama ya, Fa!" kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAH9CqqOjW5q
"Buat?" tanyaku sambil menatap Akbar.
848Please respect copyright.PENANA3yxKlStRAE
"Papa, Mama dan Abah butuh bantuan kita..." kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAxzZesRenoI
"Soal perusahaan ya?" tanyaku.
848Please respect copyright.PENANAA1JurNU2UT
"Bener... " kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAmK3tndr5Mz
****848Please respect copyright.PENANAClyyERexPg
848Please respect copyright.PENANAvObZ2bwUBO
3 bulan kehamilanku.
848Please respect copyright.PENANAV6K6TLYsUw
"Mas gimana kata dokter?" tanyaku.848Please respect copyright.PENANAlBCkktkYhy
848Please respect copyright.PENANAr4ilwkI2zS
Akbar menunduk lesu, "Sulit, Fa..." kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAj5cfSdOzYe
Kupegang tangan Akbar, "Nggak apa-apa, Mas," kataku mencoba menenangkan.
848Please respect copyright.PENANAL7mbUkZeic
"Tapi?" tanya Akbar dengan wajah yang menatapku sedih.
848Please respect copyright.PENANAYh1HWULA2z
"Aku nggak apa-apa kok," kataku sambil tersenyum.
848Please respect copyright.PENANAKwVz2RqUSX
"Nggak..." kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANAEZVdp6gdk2
"Rumah tangga bukan sekedar masalah sex, Mas..." kataku mencoba menghiburnya.
848Please respect copyright.PENANA9qm5GBUOq4
"Tapi aku ngerasa gagal, Fa. Karena nggak bisa ngasih kamu nafkah batin," kata Akbar lesu.
848Please respect copyright.PENANA6v2EH4R3YE
Lalu aku berbisik lirih, "Kan ada toys sex, Mas..." kataku malu-malu.
848Please respect copyright.PENANAcNggjU0VcO
"Itu mainan, Fa," kata Akbar sambil mendengus.
848Please respect copyright.PENANA8XiqnZEUs1
"Trus?" tanyaku tak mengerti.
848Please respect copyright.PENANAAyhlS8rW8N
"Kalo aku izinin kamu have sex, kamu mau sama siapa? Papamu, Abah, Ahsan, Pak Salim atau?" tanya Akbar membuatku kaget.
848Please respect copyright.PENANATdehyZdveb
"Duh kok gitu lagi. Aku kan mau berubah, Mas," kataku menunduk.
848Please respect copyright.PENANAVFJYJKWBTt
"Jadi nggak mau?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANA1FYWKI6S6Z
"Emm... gimana ya..." kataku dengan jantung deg-deg'an.
848Please respect copyright.PENANAJ5VpPltOEY
"Pilih salah satu!" kata Akbar.
848Please respect copyright.PENANANRKlqJlFvM
Lalu dengan malu-malu aku berbisik, "Aku mau semuanya Mas..."
848Please respect copyright.PENANAsKEsZTlGkF
Akbar melotot menatapku.
848Please respect copyright.PENANAbyBHFsnC1K
"Tuh kan... marah!"
848Please respect copyright.PENANAJYUFrcwAYE
"Hehe, nggak kok Sayang!" kata Akbar sambil melingkarkan tangannya ke pundakku.
848Please respect copyright.PENANAlyF8h8JHE1
"Nggak usah deh. Aku males," kataku.
848Please respect copyright.PENANAcJBucnPoF5
"Hehe, ngambek. Gimana kalo sementara sama Pak Salim, Pak Sukri, Pak Dirman. Mau?" tanya Akbar.
848Please respect copyright.PENANAXkxiWgGg2o
"Mau.." kataku sambil mengangguk malu-malu.
848Please respect copyright.PENANAzRnP0Qp4T5
***
848Please respect copyright.PENANAZox1bUSDcc
Sekarang aku duduk di atas rumput tamanku bersama Pak Dirman.
848Please respect copyright.PENANAClnFdRHNq4
"Terima kasih ya, Pak," kataku dengan tersenyum di balik cadarku.
848Please respect copyright.PENANA4wuZHdCpKW
"Buat apa, Ci?" tanya Pak Dirman.
848Please respect copyright.PENANAxrj5BLcbhY
"Pak Dirman udah mau peduli sama aku," kataku sambil menunduk.
848Please respect copyright.PENANADbyglJBa6l
"Udah sewajarnya, Ci," kata Pak Dirman.
848Please respect copyright.PENANAU3gk7sDSkC
"Aku ingin membalas semua kebaikan, Pak Dirman," kataku sambil tersenyum menatapnya.
848Please respect copyright.PENANAsQqrIQDw8q
Kupegang tangan Pak Dirman. "Pak..."
848Please respect copyright.PENANAtOIHkROz2P
"Iya Ci..." kata Pak Dirman dengan suara bergetar.
848Please respect copyright.PENANA4JgQFkQ2M7
Lalu tangan Pak Dirman kupindahkan ke dadaku yang masih tertutup hijabku yang panjang.
848Please respect copyright.PENANAiV7IlcQiKw
"Jangan, Ci," kata Pak Dirman berusaha menarik tangannya.
848Please respect copyright.PENANALSEYeMpXx5
"Nggak apa-apa, Pak... remas aja!" kataku sambil tersenyum.
848Please respect copyright.PENANA56sK8FVzi3
Perlahan Pak Dirman meremas dadaku yang masih tertutup kain berlapis.
848Please respect copyright.PENANA6lrUvnXqnX
"Ini nggak boleh, Ci..." kata Pak Dirman terus menolak. Namun, telapak tangannya yang berada di dadaku terus meremas.
848Please respect copyright.PENANAVBKAmeI405
"Sini Pak, di belakangku!" kataku.
848Please respect copyright.PENANArBnj0Vx5Ot
Pak Dirman tak kunjung mengubah posisinya. Aku berinisiatif untuk duduk di depannya. Kupegang kedua tangannya lalu kuletakkan di kedua dadaku.
848Please respect copyright.PENANA2fEKBJ0kad
"Remas Pak!" kataku sambil menyandarkan kepalaku pada tubuh Pak Dirman.
848Please respect copyright.PENANAZf7E4a4QR8
"Sssssh, aaaaah." Aku mendesah sambil memejamkan mataku. Tubuhku pun ditarik ke belakang sampai tubuhku berada di dalam pelukan Pak Dirman.
848Please respect copyright.PENANAsehvRonepI
"Lembut banget, Ci..." kata Pak Dirman dengan nafas memburu.
848Please respect copyright.PENANALw8FGnf7hN
"Pak Dirman suka? Masukin aja Pak, tangan Pak Dirman ke dalam hijabku!" kataku.
848Please respect copyright.PENANAZrsKiWHpU2
Tanpa menjawab instruksiku, tangan Pak Dirman masuk ke dalam hijabku.
848Please respect copyright.PENANAHLNs2U1WMS
"Semakin kencang Ci... Ini besar..." kata Pak Dirman yang terus meremas dadaku.
848Please respect copyright.PENANAhsiibQXXqV
"Sssssh, Pak. Lebih kencang!" kataku.
848Please respect copyright.PENANA1gnqromZiD
Lalu Pak Sukri melintas di depan kita. "Pak Dirman ngapain? Ya Tuhan Pak, Pak Dirman ngelecehin Cici?" tanya Pak Sukri.
848Please respect copyright.PENANAOqFhXv0HqT
"Jangan salah Paham dulu, Pak!" kata Pak Dirman yang melepas pelukannya pada tubuhku.
848Please respect copyright.PENANAJ9OygMKJxR
"Aku yang minta kok, Pak!" kataku menunduk, menahan malu.
848Please respect copyright.PENANATTM5a0jtU7
"Maksudnya?" tanya Pak Sukri dengan mata menyelidik.
848Please respect copyright.PENANAFkd8cW3lc6
Dengan tersenyum, kubuka resleting di belakang punggungku. Kubuka perlahan dress panjangku sampai turun sebatas perut. Kusibakkan hijabku ke pundak. Sekarang dadaku yang masih tertutup tanktop dan bra terlihat.
848Please respect copyright.PENANA4hcYqzwb6q
"Jangan gini, Ci!" kata Pak Sukri yang duduk mendekatiku, sambil menutup kembali tubuhku yang terbuka dengan dressku. Perlahan resleting yang berada di punggungku ditarik ke atas.
848Please respect copyright.PENANA5YE8cuEEU7
Saat Pak Sukri pergi meninggalkanku di taman menuju garasi. Kuikuti Pak Sukri dari belakang.
848Please respect copyright.PENANANQXj8OgrkG
"Eh, Cici... Loh Pak Dirman kok ngikutin saya juga?" tanya Pak Sukri kaget.
848Please respect copyright.PENANAQIO9kL8pas
Kusibak dress panjangku lalu kulepas celamisku. Saat celamisku sudah terlepas, kulanjutkan dengan melepas celana dalamku.
848Please respect copyright.PENANADOCqubqWOW
"Ini buat rasa terima kasihku sama Pak Sukri," kataku sambil memegang dress panjangku yang tersibak ke atas.
848Please respect copyright.PENANAhZdkbU03Dg
Pak Sukri sempat membuang muka saat vaginaku yang tanpa penutup apa pun terpampang di depannya. Sesekali kusentuh labiaku yang memanjang keluar berwarna merah muda.
848Please respect copyright.PENANAE8LPmZloqk
"Hentikan, Ci! Saya nggak mau khilaf!" kata Pak Sukri sambil menutup matanya.
848Please respect copyright.PENANAViyFzeRnzd
"Pak?" kataku sambil memandang ke arah Pak Dirman.
848Please respect copyright.PENANACjtzaWTi0e
"Iya Ci..." Pak Dirman menatap ke arah vaginaku dengan bibir bergetar.
848Please respect copyright.PENANACbB7twAUdC
Sekarang aku menungging dengan bertumpu pada mobil di depanku. Kutunjukkan tubuh bagian bawahku yang tak tertutup apa pun kecuali kaos kaki.
848Please respect copyright.PENANAUTHiSDWqtJ
"Ayok Pak!" kataku sambil sesekali meremas pantatku.
848Please respect copyright.PENANAdMhDlNMqtj
Kulihat Pak Dirman sudah melepas celana dan celana dalamnya.
848Please respect copyright.PENANAOtmRhq3pXO
"Besar Pak!" kataku sambil menggigit bibir bawahku.
848Please respect copyright.PENANAnV5r0HGSqz
"Cici suka?" tanya Pak Dirman sambil mendekat ke arahku.
848Please respect copyright.PENANAv6aWbRJwzf
"Suka, Pak," kataku malu-malu.
848Please respect copyright.PENANAgg3bsfYGVp
"Halus banget Ci. Pantat Cici, bulat, empuk..." kata Pak Dirman yang mendekat ke arahku sambil membelai, meremas pantatku sampai ke pahaku.
848Please respect copyright.PENANA0iXGVUOXzT
"Udah Pak, jangan dilanjutin! Ini nggak bener..." kata Pak Sukri mencoba menarik tubuh Pak Dirman yang sudah berada tepat di belakangku.
848Please respect copyright.PENANASrTpPTgn0t
"Saya nggak kuat Pak... Liat Pak! Apa Pak Sukri nggak tergoda sama lubang pantat berwarna merah muda kayak gini?" tanya Pak Dirman sambil membuka belahan pantatku.
848Please respect copyright.PENANASLp9XBx2i7
"Cantik ya Pak?" tanyaku sambil menggigit bibir bawahku di balik cadarku.
848Please respect copyright.PENANAwlkW7I1Sbz
"Banget, Ci. Kok bisa selembut ini sih, Ci kulit Cici? Ssssh aaaah," tanya Pak Dirman sambil menggesek-gesekkan penisnya yang menegang di pantatku.
848Please respect copyright.PENANABQupwEmN0F
"Remas dadaku, Pak!" kataku sambil menarik tangan Pak Dirman.
848Please respect copyright.PENANAREjn5Jsv9Z
Kedua tangan Pak Dirman memegang dadaku lalu meremasnya.
848Please respect copyright.PENANA41U7wnB6Wf
"Saya nggak kuat, Ci. Boleh saya masukin?" tanya Pak Dirman dengan penisnya yang menyundul-nyundul vaginaku.
848Please respect copyright.PENANA0mpumxEast
"Boleh Pak," kataku tersenyum malu-malu.
848Please respect copyright.PENANAlsr8atWpvp
"Aaaah, menjepit banget, Ci," teriak Pak Dirman setelah penetrasi ke dalam vaginaku.
848Please respect copyright.PENANA5jjmjOJBG6
Kutengok Pak Sukri yang berada di belakangku, dengan menggigit bibir bawahku. "Pak Sukri mau jugah? Ssssh aaah" tanyaku sambil mendesah yang sesekali menggigit bibir bawahku yang masih tertutup cadar.
848Please respect copyright.PENANAT7NaS3QRWy
Kulihat Pak Sukri mulai melepas ikat pinggangnya. Lalu dengan terburu-buru melepas celana dan celana dalamnya.
848Please respect copyright.PENANAw90HW79UuH
"Jangan berebut ya Pak! Gantian! Ah ah ah ssssh Pak!" Pak Dirman memompa penisnya ke dalam vaginaku dengan tempo yang cepat.
848Please respect copyright.PENANALYjxWSyANd
"Dek..." Aku menoleh ke samping, ke arah suara yang memanggilku.
848Please respect copyright.PENANAVyq7QH9ts9
"Iyah? ah ah ah ssssh," jawabku sambil menatap ke sampingku. Sekarang berdiri Akbar yang sudah melepas celana dan celana dalamnya. Penisnya ereksi, namun tak maksimal.
848Please respect copyright.PENANArZ10omDNZh
Pak Dirman sempat kaget karena di sampingnya sedang berdiri Akbar.
848Please respect copyright.PENANAJqR0F82xTe
"Lanjutin aja, Pak! Liat dia nggak bisa ngaceng kan? Dia lemah Pak... Aaaahh aaaah aaaaah."
848Please respect copyright.PENANARflof6WCRX
Raut wajah Akbar berubah. Penisnya yang tadi sempat ereksi, kini kembali layu.
848Please respect copyright.PENANADWW8d3A4wP
Ini hukuman buat kamu Mas. Kamu menamparku, mengikatku dan mengumpankan aku ke Abah dan Ahsan. Aku tidak terima dan aku puas bisa membuat kamu menjadi pecundang.
848Please respect copyright.PENANAYUGanlL31h
"Gantian Pak!" kata Pak Sukri.
848Please respect copyright.PENANAOkZJ3DwNkj
Setelah Pak Dirman mencabut penisnya dari vaginaku, sekarang giliran Pak Sukri yang penetrasi ke vaginaku.
848Please respect copyright.PENANAq6mc2h0RXL
"Biar saya yang puasin Cici... Nggak pantas laki-laki kasar dan lemah itu jadi suami Cici," kata Pak Sukri.
848Please respect copyright.PENANAgX7ohnYJpN
"Bener Pak. Dia pecundang, aaaahh," kataku memekik saat penis Pak Sukri mulai membelah vaginaku.
848Please respect copyright.PENANA6wBKfpVSuy
"Ouh, rapet banget, Ci..." kata Pak Sukri berteriak.
848Please respect copyright.PENANAgJYVcGjmTT
"Penuh Pak... sesak... ah ah ah, Pak!" tubuhku terlonjak-lonjak ke depan sambil tanganku bertumpu pada mobil di depanku.
848Please respect copyright.PENANALtJeHHN82U
Pak Sukri mengangkat tubuhku, lalu memposisikan tubuhku menghadap ke arah Akbar. "Liat, Ci suami Cici!" kata Pak Sukri.
848Please respect copyright.PENANA2NYcUh6hwn
Kutatap Akbar yang sekarang meringkuk di atas lantai sambil menjambak-jambak rambutnya.
848Please respect copyright.PENANAnBcgJJWwdU
"Ah ah ah, Pak!" Pak Sukri kembali memompa vaginaku dengan tempo cepat sambil memegang tangan kananku.
848Please respect copyright.PENANAwWG3TqAi4b
"Sudah hentikan!" kata Akbar berteriak lalu meninggalkanku yang sedang disetubuhi Pak Sukri dengan posisi doggy style.
848Please respect copyright.PENANAkTjx0iSXRG
Melihat Akbar hancur, aku senang. Karena memang itu tujuanku sejak semula.
848Please respect copyright.PENANAjBcF7QlwBY
****848Please respect copyright.PENANADEuOCKvde0
848Please respect copyright.PENANAqvJRZwuhEg
9 bulan menjelang kelahiran anakku.848Please respect copyright.PENANAB9jZEJImwm
848Please respect copyright.PENANAnxyqdOW0Sf
"Kokoh orang tuanya?" tanya suster pada Papa.848Please respect copyright.PENANABcP1h2ZPa1
848Please respect copyright.PENANA7OB5r6cXES
"Bukan Sus, saya suaminya," kata Papa berbohong.
848Please respect copyright.PENANAvh34Dpv82W
Meski aku sedang menahan sakit karena kontraksi di perutku. Melihat Papa yang sedang bercanda, rasa sakit yang aku rasakan seakan sirna.
848Please respect copyright.PENANAkoCdPyZKrI
"Dorong, Ci. Cici pasti bisa!" kata Suster memberiku instruksi.
848Please respect copyright.PENANAVlkatlvWNV
"Ennnn, huh huh huh."
848Please respect copyright.PENANA10VFGrHd3g
"Lagi Ci, pasti bisa!"
848Please respect copyright.PENANAm9OQEnsGoT
"Ennn, ennnng..."
848Please respect copyright.PENANAdoS3HCyZvL
"Dorong lagi!" kata Suster memberi instruksi.
848Please respect copyright.PENANAOOSvCqpwQy
"Tahan, Sayang!" kata Papa sambil memegang tanganku.
848Please respect copyright.PENANAWszqmqzoMw
"Pegang tanganku yang erat, Jo! Ennnng!"
848Please respect copyright.PENANAqUTk2tbyFz
Oweeeee... Mendengar tangis bayiku rasanya bahagia. Bayi dari buah cintaku dengan Pak Salim.
848Please respect copyright.PENANAnEqhrrm9Zb
"Anak Cici cewek..." kata Suster.
848Please respect copyright.PENANAGy8YVKD3Nn
"Iya, Sus..." kataku tersenyum sambil melihat wajah anakku yang digendong Suster.
848Please respect copyright.PENANAEe0uEzYagT
"Pa...tolong kabarin Pak Salim!" kataku yang masih merasa lemas.
848Please respect copyright.PENANA4bUjucRIAn
"Iya, nanti Papa kabarin..." kata Papa sambil menggendong cucunya yang pertama.
848Please respect copyright.PENANAtalP8cMSrP
"Cantik ya, Pa?" tanyaku.
848Please respect copyright.PENANANsV3OpKokg
"Iya, kayak kamu, Fa..." kata Papa.
848Please respect copyright.PENANArlvRHQFFoQ
"Emm, pengen deh kasih nama Syakilla..." kataku.
848Please respect copyright.PENANAK2cVdjLhFp
"Syakilla ya? Nama yang cantik..." kata Papa.
848Please respect copyright.PENANAASYqaUl4jS
***
848Please respect copyright.PENANAi6WbEo4Cuh
Setelah kelahiran Syakilla, kehidupanku tak lagi seperti dulu lagi. Ada perubahan besar di hidupku, seperti perusahaan mineral Mama yang collapse. Akbar yang harus menderita stroke dan sekarang berada di kursi roda. Papa yang kembali ke rumah ini. Pak Aziz yang meninggal karena serangan jantung setelah mendengar anaknya mengalami stroke. Ahsan yang harus mendekam di penjara karena kasus pencabulan santri. Dan mamaku yang kembali rujuk dengan Papa.
848Please respect copyright.PENANAGEKUJULiPN
Dan yang paling kusuka adalah, di rumah ini aku seperti memiliki 4 suami. Papa, Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman.
848Please respect copyright.PENANAazQlVnTkts
"Sebentar ya! Dedek Syakillanya mau mimik cucu!"
848Please respect copyright.PENANAXc5qcrQgMp
"Mama aku juga mau..." kata Papa berlagak seperti bayi.
848Please respect copyright.PENANAdPIJsAcPk4
"Heh, genit ya Papa!" kata Mama menjewer kuping Papa.
848Please respect copyright.PENANA92vifoIMFy
"Duh, ampun Ma!" kata Papa.
848Please respect copyright.PENANAv3Sx7Qje6a
Kubuka dressku sampai turun sebatas perut. "Tuh udah dibukain! Katanya mau mik cucu?" tanya Mama sambil menggelengkan kepala.
848Please respect copyright.PENANA4UrPRHQNqW
"Hehe, nggak deh. Takut dijewer!" kata Papa.
848Please respect copyright.PENANApRAs5Zxj05
"Mas Salim mau mik cucu juga? hihi" tanyaku.
848Please respect copyright.PENANA0qOgnRec6c
Pak Salim tak menjawab hanya garuk-garuk kepala.
848Please respect copyright.PENANAVTZQmzYHKi
"Kenapa Mas?" tanyaku dengan tersenyum.
848Please respect copyright.PENANAFlXkKY05nW
"Malu Fa, masih ada Koh Johan sama Cik Jenny!" kata Pak Salim dengan wajah malu-malu.
848Please respect copyright.PENANAJiigkH5dOa
"Ya udah ke kamar aja yuk, Mas!" kataku sambil menggandeng tangan Pak Salim ke kamar. Lalu kurapikan mini dressku untuk menutupi dadaku.
848Please respect copyright.PENANAr9qvT31Grd
"Dedek Syakilla sama Oma dulu ya! Ayah sama Mama mau pacaran..." kata Mama sambil menggendong Syakilla.
848Please respect copyright.PENANABS4s3juDW2
Syakilla menatap Mama dengan mata beloknya, lalu tertawa sampai pipinya yang chubby semakin menggembung menggemaskan.
848Please respect copyright.PENANAIJRmGzzsZQ
"Cantik banget sih, cucu Oma," kata Mama sambil berkali-kali mencium pipi Syakilla yang chubby.
848Please respect copyright.PENANAZSechwuTvJ
"Ya udah, Farisha ke kamar dulu ya, Ma... dadaa Dedek Syakilla... Eh..." Aku kaget karena Pak Salim tiba-tiba menggendongku.
848Please respect copyright.PENANAc2u8gP8bvY
"Pegangan ya, Fa!" kata Pak Salim.
848Please respect copyright.PENANA1bq37kfBEh
"Iya..." kataku malu-malu sambil melingkarkan tanganku ke leher Pak Salim.
848Please respect copyright.PENANAl6uF33r4Jz
Kulihat Papa, Pak Sukri dan Pak Dirman mengikuti kita dari belakang.
848Please respect copyright.PENANAzsvlGmMyTA
"Loh, kok kalian ikut?" tanyaku sambil tersenyum.
848Please respect copyright.PENANA76aQ2yvoNo
Mereka hanya meresponku dengan tertawa saja. Setelah pintu kamarku terbuka, aku benar-benar terkejut.
848Please respect copyright.PENANA0hZgNnOr6p
Di dalam kamar, ada Doni, Aldo, Aris dan Riswan.
848Please respect copyright.PENANATOXKkzYW1h
"Kok kalian disini? Tuh Mas aku mau digilir sama mereka," kataku pura-pura ngambek.
848Please respect copyright.PENANADWfbKpWWWT
"Saya marah, kalian nggak boleh apa-apain istri saya!" kata Pak Salim. Semua yang ada di dalam kamar, tertawa ngakak mendengar Pak Salim.
848Please respect copyright.PENANAfugMM3zoEo
Kulihat Papa, Pak Sukri, Pak Dirman, Doni, Aldo, Aris dan Riswan sudah telanjang bulat bersiap-siap naik ke atas ranjang.
848Please respect copyright.PENANAnV8ox129G1
"Eit, nggak ada gangbang ya! Cuma ada bukake," kataku dengan tersenyum genit menatap Papa, Pak Sukri, Pak Dirman, Doni, Aldo, Aris dan Riswan.
848Please respect copyright.PENANABPWCrSkNiz
Satu persatu dari mereka naik ke atas ranjang untuk menggerayangi tubuhku yang telanjang.
848Please respect copyright.PENANABEKtJkSKXp
"Liat tuh Bar! Istri kamu ngapain!" Mama sedang mendorong Akbar yang berada di atas kursi roda ke kamarku.
848Please respect copyright.PENANAmJRwTskWGU
Sorot mata Akbar, terlihat penuh amarah. Namun, aku sama sekali tak memperdulikannya.
848Please respect copyright.PENANA1DEiYOpZRa
"Selamat menonton Akbar!" kata Mama.
848Please respect copyright.PENANATgA1a8npUD
POV orang ketiga
848Please respect copyright.PENANAIH33vVoxdx
Meski Jenny kembali rujuk dengan Johan, Jenny tak benar-benar rela melihat Johan dekat dengan Farisha. Disatu sisi, ia terangsang melihat suaminya menyetubuhi putri semata wayangnya. Namun, disisi lain Jenny cemburu pada Farisha.
848Please respect copyright.PENANAsw8FQVXFKX
Dengan kepura-puraannya Jenny membantu Farisha untuk menyakiti Akbar. Kenyataannya, Jenny memandang Farisha, anak kandungnya sendiri sebagai rival abadinya.
848Please respect copyright.PENANAUc43VxELtP
Dan meski begitu, perasaan gelapnya disembunyikannya dengan rapi.
848Please respect copyright.PENANAXdDKQfmJer
Masalah perusahaan, Jenny menyembunyikan rahasianya pada Johan. Saat ia menikah dengan Aziz, tujuannya adalah memanfaatkan pengaruhnya, untuk mendapatkan tanah milik kyai tuan tanah yang mengandung mineral tanah jarang. Meski pada akhirnya perusahaan collapse, Jenny merasa puas karena tujuannya tercapai dengan membeli tanah itu menjadi miliknya.
848Please respect copyright.PENANAsStYpOpNVJ
TAMAT
ns52.15.60.240da2