x
"Mas, lepasin aku! Mas nyiksa aku tau nggak," kataku dengan muka lesu.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhodtv9hvBo
Akbar tak merespon sama sekali. Sekarang ia sedang duduk di atas ranjang di sampingku sambil menatap layar laptopnya.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2lzYcrfjx6
"Mas, aku laper! Aku belum makan dari kemarin!" kataku sambil menggerak-gerakkan tangan kakiku yang terikat membentuk huruf X.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfENrtGW5hK
"Sebentar lagi dateng... aku udah pesen online," kata Akbar masih dengan wajah dingin. Sesekali Akbar meneguk kopinya di dalam cangkir.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7L0kCkoGK
"Mas tega banget sama aku sih... Aku mau pipis, Mas..." kataku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVct1OGDGhR
"Diem!" Akbar berdiri untuk melepas ikatan tangan dan kakiku. Saat Akbar memapahku, kucoba untuk melepas pegangan tangan Akbar dari tubuhku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgey5KaCXFh
"Aduh... " Aku terjatuh di atas lantai, dengan tubuh lemas dan kaki terasa lumpuh.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLcDfzXGKt
"Hehe, makanya kamu nurut kalo dibantuin jalan! Nggak usah sok jaim gitu, sok mandiri..." kata Akbar dengan senyum menyebalkan.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4nEOSdgAb
Kupandang wajah Akbar dengan tatapan kesal. Andai saja tubuhku tak lemas, mungkin aku bisa kabur dari sini.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡai6ZUf6S90
"Nggak usah ngelihatin aku kayak gitu, Fa!" kata Akbar yang kembali memapahku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXmypGsNycb
Kubuang mukaku saat Akbar memandangku dengan sinis. Sekarang aku berada di dalam kamar mandi, sedang jongkok, buang air kecil.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXWLvIyLuk
"Ngadep sana, kambing!"
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ysOiYQLAZ
"Hahaha, suami sendiri dikatain kambing. Udah buruan kencingnya! Abis ini kamu kudu mandi!" kata Akbar yang memegangi tubuhku karena kakiku terasa lumpuh.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpADH8TsyC
"Trus ngapaian kamu disini? Katanya nyuruh aku mandi?" tanyaku dengan jutek.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnc3GJIvDu
"Nggak usah sok kuat..." kata Akbar sambil melepas pegangannya pada tubuhku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhA7yCBqbwc
"Aduh..." lagi-lagi aku terjatuh.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWCjoLVQfB
"Kan udah aku bilang. Nggak usah jaim, sok kuat," kata Akbar meledekku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDJQbgvXXo
Kutatap Akbar dengan mata melotot, "Ini kan gara-gara kamu... Orang jahat," kataku terisak sambil mengusap air mataku yang menetes.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcn9leG9kqA
Lalu Akbar jongkok di depanku sambil menangkupkan tangannya di kedua pipiku, "Kamu yang jahat... nympho."
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr08tJ1REAf
Kutepis tangan Akbar dari kedua pipiku, "Lepasin! Nggak usah ngatain aku!" kataku mulai emosi.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdhWOf9tc7
"Kenapa? Sakit hati? Bukannya kamu kayak gitu, Fa? Berapa kontol yang masuk ke dalam lubangmu?" tanya Akbar dengan tatapan yang menusuk.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesbgw5Kw5L
"Bar.. kasiani aku! Tubuhku udah lemas banget," kataku mulai mengiba. Aku tak peduli Akbar meledekku dengan sebutan apa pun. Emosi hanya membuat tubuhku lemas.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZwRJbqg2D
"Hehe, sebenarnya aku kasian sama kamu, Fa. Nggak seharusnya aku menyiksa istriku sendiri," kata Akbar sambil melepas pakaianku. Lalu Akbar menggendongku ke dalam bathtub.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5S6EBh3RvZ
Dalam hati, aku ingin memaki-maki Akbar karena sudah membuatku menderita.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFN1dnE4dca
"Aku tungguin disini! Cepet mandinya!" kata Akbar yang duduk di dekat kamar mandi sambil menutup gorden yang memisahkan antara aku yang berada di dalam bathtub dan Akbar yang duduk menungguku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnLiJCAbL2
"Nggak bisa... aku cewek. Nggak bisa cepet mandinya."
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfDTKzACa4
*******
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSqDuA0pFf
Selesei aku mandi, Akbar menghanduki tubuhku. Tangannya yang sedang menghanduki tubuhku, tak bergeser dari dadaku. Yang tak berhenti mengelap lekukan dadaku. Naik ke atas sampai ke puting lalu berputar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGU7kAo6hN
"Cantik..." kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbBRlybr6V
"Nggak usah cabul!" kataku kesal.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OcQgwD9QV
"Haha, nggak ada yang salah, Fa. Suami muji tubuh istrinya sendiri," kata Akbar sambil tertawa.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGG2WW9v18
"Tapi aku nggak butuh..." kataku sambil membuang muka.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfH114SgCAy
Akbar masih mengusap tubuhku bagian dada dengan handuk berkali-kali.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDD4MDSbiyX
"Udah ah, aku kedinginan!" kataku jutek.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlZkh3vftz
Akbar yang berada di belakangku mengambil kimono panjang dari capstok lalu membantuku memakainya. Dengan sedikit kasar, Akbar memutar tubuhku menghadap cermin.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUGqdV1CEO
"Lihat wajahmu!" kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZ3Gk1Azyl
Wajahku pucat, dengan lingkaran hitam mengelilingi mataku. Menatap penampilanku di cermin, aku terisak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3q4BWUnGT
"Kenapa kamu nangis?" tanya Akbar sambil mengendus rambutku yang tergerai di punggungku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrfsdhvlhl
Kuusap air mataku yang menetes di pipiku, "Kamu kejam!"
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGWoS0qNYr
"Aku nggak kejam, Fa. Nggak mungkin aku kejam sama istriku sendiri," kata Akbar yang tersenyum di belakangku tanpa rasa bersalah.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LD8na9N2w
"Psikopat!" kataku dengan terisak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwtSGwuNdd
"Hahaha, aku itu sayang sama kamu, Fa. Kamu tau apa yang aku inginkan? Aku ingin mendidikmu menjadi perempuan baik-baik," kata Akbar dengan senyum mengerikan.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjGanBzfuh
Bulu kudukku bergidik melihat Akbar. Jantungku pun mulai berdetak kencang, seakan-akan memberi peringatan bahwa ada ancaman besar yang mengintaiku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡld0cgGjccr
Tangisku kembali meledak. Tubuhku pun tersentak-sentak karena tangisku tak bisa kubendung.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJCTw4tphA
"Aku bisa ngerasain apa yang kamu rasain, Fa," kata Akbar yang memelukku semakin erat dengan senyum menyeringai.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEaHzTFPp44
"Kenapa kamu siksa aku kayak gini? hiks hiks hiks" tanyaku terisak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcz2N0iAXJ
"Karena aku sayang sama kamu, Fa," kata Akbar dengan senyum datar sambil menggendongku masuk ke dalam kamar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLDICdkbMi
Tubuhku kembali direbahkan di atas ranjang, lalu tangan dan kakiku kembali diikat.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TBfDrL6Cl
"Aku nggak berangkat ke kantor dan memilih remote demi kamu," kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMPzt1Al12
"Demi nyiksa aku? hiks hiks."
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknAB8FcRQo
Kudengar bunyi bell dari depan gerbang. "Makananmu, udah dateng..." kata Akbar yang turun dari ranjang.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsNZ8eVRpV
Setelah Akbar pergi, tangisku mulai mereda. Dan aku berpikir, tak ada gunanya terus-terusan bersedih. Tenagaku perlu diisi ulang, aku pun perlu makan juga.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGEeYO53ta
Akbar membuka pintu kamar, "Makan seadanya..." kata Akbar sambil menutup pintu kamar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydeEB6gkJP
Ikatanku pun dilepas, namun hanya bagian tangan saja. Karena rasa lapar yang menderaku, aku tak lagi peduli dengan reputasiku. Lalu sebungkus nasi goreng yang masih dipegang Akbar kurebut, dengan buru-buru kumakan nasi goreng itu dengan lahapnya. Sesekali kulirik Akbar, kulihat Akbar menatapku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpHxweNhZ6
"Kenapa liatin aku?" tanyaku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JHODOpGgb
"Nggak..." kata Akbar tersenyum.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJpIHW9jCG
"Kamu mau juga? Jangan ya, aku laper banget," kataku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKRHZSgtcj
"Nggak, itu buat kamu aja, biar kenyang. Aku taruh sini ya botol air mineralnya," kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgA8ECL6bG
"Iya..." kataku sambil mengangguk-angguk.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm523cBjamU
*****
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7sdKL9JbIT
Sekarang hari ketiga pernikahanku. Kondisiku masih seperti hari-hari sebelumnya, dalam kondisi terikat di atas ranjang. Aku tak lagi hanyut ke dalam kesedihan. Bahkan, mencoba memberontak pun aku enggan. Tubuhku sudah lelah, apalagi Akbar hanya memberiku makan sehari sekali.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGMf7ipwQ7
Baru saja tiga hari, tubuhku semakin kurus. Pipiku yang orang-orang bilang chubby, kini menjadi tirus. Dan mataku cekung, menandakan aku sangat kelelahan. Penderitaan yang aku rasakan terasa seperti pil pahit yang kupaksa telan, agar aku sembuh dari siksaan yang kuhadapi.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQMZ3dTSJe
Dari semua kegilaan yang aku terima dari Akbar, ada keanehan yang membuatku mengernyitkan dahiku. Sampai detik ini, Akbar belum menyentuhku sama sekali. Entah apa alasannya, aku tak bisa menerka.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHBEtrUzNh
Tak hanya itu saja, aku juga memikirkan Mbok Darmi, Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman. Aku mengkhawatirkan mereka.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyaCGZdZqL
"Sial!" kata Akbar masuk ke dalam kamar lalu membanting pintu kamar sampai aku tersentak kaget.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3bNkC4lvN
"Liat! Apa yang dilakuin pegawaimu!" kata Akbar sambil memegang mulutnya yang berdarah.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDxRRpyBtC
"Apa yang terjadi?" tanyaku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoOKbHAqiJ
"Aku dikeroyok Salim, Sukri sama Dirman, haha. Pegawai nggak tau diri dan ternyata mereka setia sama kamu!" kata Akbar yang kini membungkuk sambil memegang daguku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjlJUnSDfa
Tak kutanggapi pernyataan Akbar. Namun aku lega karena Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman baik-baik saja.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvjM9509De
"Kenapa? Kamu suka liat aku dipukulin?" tanya Akbar sambil menangkupkan tangannya di kedua pipiku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7osuMBpVdj
"Lepasin, Mas! Sakit," kataku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJal9l0ekd
"Sakit ya? Kamu kasih apa mereka sampai mereka setia sama kamu?" tanya Akbar sambil mendengus.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKjZSQN5OO
"Aku nggak kasih apa-apa..." kataku dengan suara lemah.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AJ2e5AZ1G
Lalu Akbar bangun dari ranjang, berdiri di samping ranjangku. "Baru kali ini aku dipukulin kayak gini. Berani-beraninya mereka mukul anak kyai," kata Akbar yang mulai sombong.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOyNN9Xony
Pintu kamarku pun didobrak, Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman masuk ke dalam kamar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXSBcHIWsk
"Ci..." kata Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVYdmPjW6X
"Bajingan..." Pak Salim memukul Akbar. Disusul oleh Pak Sukri yang menyasar ulu hatinya. Yang terakhir Pak Dirman yang memukul hidung Akbar sampai darahnya mengucur.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzwPcA4fjm
"Hahaha, ayo lawan aku, tua bangka!" kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Va2lUY2KS
Satu pukulan mengenai Pak Salim, pukulan kedua mengenai Pak Sukri. Pukulan ketiga mengenai Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemhtaQxwXs
"Cih..." Akbar meludah ke tubuh Pak Salim yang mengegelepar di atas lantai.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqCcXJ7Ne5Z
Akbar tak henti-hentinya menginjak-injak kepala Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyvb6UtATn
"Udah, Mas! Udah! Hentikan!" kataku terisak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMsutF6u7o
Kulihat ada lima orang berbadan besar masuk ke dalam kamar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBeSRlifsU
"Bawa mereka keluar!" kata Akbar memberi instruksi pada lima orang berbadan besar itu.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNzSttj02o
Kudengar suara lirih Pak Salim, "Maafin aku, Fa..."
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tL7BjKh3x
Air mataku menetes, muncul perasaan bersalah karena menyeret Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman ke dalam masalahku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrinhZ9g4S3
"Aku nggak bakal mecat mereka... Aku pengen tau, seberapa setia mereka sama kamu," kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlIRdvU8Vl
"Mas, kumohon! Jangan apa-apakan mereka lagi! Urusan Mas sama aku, Mas boleh ngelakuin apa aja ke aku!" kataku dengan terisak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcapqpJaFur
Akbar pun naik ke atas ranjang, dengan sedikit membungkuk. Mendekatkan wajahnya ke wajahku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipjp6HxxMC
"Gimana rasanya?" tanya Akbar sambil menangkupkan tangannya ke kedua pipiku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAv7rD7Lb2u
Lidahku terasa kelu. Bibirku pun sulit untuk mengucapkan satu patah kata. Namun, air mataku tak mampu kubendung, yang terus mengalir membasahi pipiku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxAtvjdxL4
"Jangan nangis, Sayang! Aku nggak berniat nyakitin kamu. Yang aku mau, kamu nurut sama aku..." kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58xlglXOEf
Dengan terisak aku membuka bibirku, "Aku nurut sama kamu, Mas."
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXnHpzuBrD
"Bagus..." kata Akbar dengan seringai menyeramkan.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqi0FRpDEk
"Apa yang harus aku lakuin?" tanyaku lemah.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHByoENRnxd
"Aku cuma mau, kamu jadi istri yang baik. Kamu nggak boleh melepas hijab cadarmu. Kamu harus tetap memakai celamis, handshock, kaos kaki kecuali di dalam kamar. Kamu nggak boleh memakai parfum, bahkan memoles wajahmu kecuali buat suamimu saja!"
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sy7fFSbgp
"Baik, aku patuh, Mas!" kataku pasrah.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEVueo1WTV
*********
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglXNJespl8
Sekarang hari ke empat pernikahanku. Aku berubah, tak seperti sebelumnya. Setiap hari, aku berteriak-teriak histeris karena trauma yang kualami. Kadang aku menangis di pojokan dengan menutup telingaku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡomDTRvsYYp
"Non..." kata Mbok Darmi sambil memeluk tubuhku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMOk7G5hDi
Tangisku terus terisak. Tubuhku pun terasa lumpuh.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cOPyuM0Ev
"Mbok... Aku takut!" kataku sambil memeluk erat Mbok Darmi.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcbuLMmQgQ
"Maafin, Mbok ya Non. Mbok nggak bisa nolongin Non," kata Mbok Darmi ikut menangis sesenggukan.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfzUKZ8b6v
Mbok Darmi mengangkat tubuhku, memapahku ke kursi sofa ruang tamu.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMdmOENNIF
Di ruang tamu, aku menunduk dengan perasaan cemas yang menyiksa. Sesekali aku merapikan penampilanku, agar auratku tak tersingkap.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmTolXHuxb
Saat Pak Sukri mendekatiku lalu duduk di sampingku. Perasaan takutku mulai muncul, "Maaf, Pak... Permisi!" Aku pun berjalan ke depan meninggalkan Pak Sukri.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUwfHx4nFP
Saat aku duduk di lantai teras rumah, kulihat Pak Dirman menatapku dari jauh. Perasaan takutku kembali muncul dengan kutundukkan pandanganku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKod5vNCJ3D
Pak Dirman mendekat, duduk di sampingku. "Cici nggak apa-apa kan?" tanya Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVd09sehj08
"Aku takut, Pak..." kataku sendu.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcasOlMBDa
"Dek..." kudengar Akbar berada di belakangku. Tubuhku langsung menggigil seketika mendengar suara Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFM3j2qpp4b
"Maaf Pak," kataku sambil meninggalkan Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7xCv1eGmq
Lalu aku berjalan ke arah Akbar. "Iya, Mas..." kataku menunduk dengan perasaan takut.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ23wkhCJTL
"Adek darimana aja tadi? Mas nyariin lho," kata Akbar dengan suara meninggi.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjBd4h7goH
"A... dek di depan Mas... duduk di teras," kataku tergagap.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWRfZz69Hs
"Jangan bo'ong!" kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRzQqdBwwV
Tangisku langsung meledak. Aku pun berlutut di depan Akbar. "Maafin, aku Mas!" kataku dengan terisak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdoDwDpKBK
Lalu Akbar jongkok di depanku, sambil kedua tangannya masing-masing berada di kedua pundakku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9041YcQyoI
"Emang barusan, ngapain?" tanya Akbar sambil mengangkat daguku agar menatapnya.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7wesy3gUQ
"A... aku... "
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSePhhMk5E
"Ngapain? Nggak usah takut, Dek!" kata Akbar menyeringai.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47QgjpZtJv
"Maafin aku, Mas! Jangan sakitin aku lagi, hiks hiks."
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDARnRz2rlU
"Hahaha, nggak ada yang nyakitin kamu, Dek," kata Akbar sambil tertawa terbahak-bahak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB9FAKQ5jFD
Pandanganku tetap menunduk. Aku takut Akbar menyakiti Pak Sukri dan Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVCiCR9ZGS
"Hmm? Adek tadi sama siapa di teras?" tanya Akbar mengintimidasiku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysRiPZ4rjb
Lagi-lagi aku berlutut di depan Akbar, "Jangan sakitin siapa pun, Mas! Ini semua kesalahanku..."
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4dxht5DDb
"Udah! Aku nggak marah. Sama siapa Dek?" tanya Akbar sambil mengangkat tubuhku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiBcNTGayp
"Sama Pak Dirman, hiks hiks," kataku sambil terisak-isak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFntnTD07f
"Aku nggak ngapa-ngapain, kamu Fa..." kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoUqiR2LUq
Kutatap mata Akbar dengan mata berkaca-kaca.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmIwtNi5na
"Tapi kamu salah!!" kata Akbar berteriak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwauNkhHyy9
Plak!
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡounPbNMt9x
"Aduh..." aku terjatuh di lantai.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIS08NPfVAc
Akbar menunduk, dengan wajah mendekat ke depan wajahku. "Jangan nangis, Dek! Mas sayang sama kamu," kata Akbar sambil mengusap air mataku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwor2A3lPbN
"Maafin aku, Mas! Jangan sakitin Pak Dirman!" tanyaku mengiba.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZaPrY0GJl
"Kenapa nggak boleh?" tanya Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRtvB5VYDs
"Aku yang salah," kataku masih terisak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFpZGMj42t
"Oh, kamu mengakui kalo kamu salah? Kamu tau kan itu khalwat?" tanya Akbar dengan suara meninggi.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3cDkazbPwh
"Aku tau..." kataku terisak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaUmAtvN06
"Ya bagus kalo kamu tau kalo kamu salah!" kata Akbar berdiri dengan emosi yang meledak-ledak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwImTQBwLm1
Pak Dirman berlari mendekatiku yang bersimpuh di atas lantai. "Cici nggak apa-apa?" tanya Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tJOl7is28
"Heh, tua bangka... Menyingkir dari istriku!" kata Akbar dengan emosi.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIbYm9Zvh6
"Jangan perlakukan Cici kayak gini Mas!" kata Pak Dirman berdiri sambil tangannya terkepal.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMCBCPGrfs
"Oh mau babak belur kayak kemarin lagi?"
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSI3IfDzhGn
"Nggak masalah, saya babak belur. Saya yang salah, jadi hukum saya! Jangan Cici Farisha!" kata Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4vrbcw8jM
"Saya nggak mau mengotori tangan saya buat mukul orang rendahan kayak kalian..." kata Akbar mendengus kesal.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSHCkM7HHRp
Pak Dirman memandang Akbar dengan mata berkaca-kaca.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUThPSPBeF
"Saya nggak masalah, Mas menghina saya. Tapi saya nggak rela Cici diperlakukan kasar," kata Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡto1zkWOuPH
"Oh so sweet. Sebegitu setianyakah Pak Dirman sama istri saya? Pak Dirman dikasih apa sama istri saya?" tanya Akbar dengan nada mengejek.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8x1Dkwnwi
"Saya nggak dikasih apa-apa. Saya tulus, nggak mengharapkan apa-apa," kata Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFuY13hIbm
"Hahaha, benarkah?" tanya Akbar sambil mendekat ke arah Pak Dirman lalu memukul perutnya.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FmZGNgwka
Pak Dirman memegang perutnya karena kesakitan lalu tersungkur di atas lantai.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26kjuA3Rfu
"Hiks, Mas udah Mas!" kataku sambil berlutut memegang kaki Akbar yang menendang-nendang tubuh Pak Dirman.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wuep26TJ9
Saat Akbar sedang menendang tubuh Pak Dirman. Pak Salim dan Pak Sukri datang mendekat.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aItsitBwN
"Pak Dirman, nggak apa-apa Pak?" tanya Pak Salim.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwGRyJSYAI
"Saya nggak apa-apa. Yang penting Cici jangan sampe dipukulin lagi, Pak," kata Pak Dirman sambil memegang perutnya.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnaJVpf63J
Melihat Pak Dirman kesakitan, aku tak tega. Aku tak peduli jika aku harus ditampar berkali-kali. Sekarang aku duduk di samping Pak Dirman sambil terisak-isak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENIyrZFdWS
"Dek, apa-apaan kamu Dek!" kata Akbar mendekatiku sambil menarik tubuhku sampai aku terjengkang ke belakang.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqlQJ3kepk
"Aduh..."
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldPXIaoPzk
Pak Salim dan Pak Sukri mendorong tubuh Akbar sampai terdorong mundur. Akbar mulai dipukuli, dari wajah sampai perutnya.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NaMBNQ3NJ
"Hahaha, baru kali ini aku tau, babu setia sama majikannya," kata Akbar sambil tertawa.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLakOv1ZCc
Lima orang bodyguard Akbar masuk ke dalam rumah, untuk membantu Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLbQxAfXIw
"Udah! Kalian nggak perlu bantuin aku!" kata Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGXWCAfN6e
Lalu Akbar mulai mendengus, Pak Salim ditonjoknya sampai sempoyongan. Setelah Pak Salim jatuh, giliran Pak Sukri dihajar habis-habisan. Mentalku yang rapuh, membuatku tak mampu berbuat apa-apa untuk menolong mereka.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGrId8TK0I
"Udah Mas! Udah!" kataku sambil berlutut memegang kaki Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LpfYdfhy0
"Udah kalian bubar!" kata Akbar berteriak.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwjkl7aiZBc
Pak Dirman bangun, dengan tangan memegang perutnya. Disusul Pak Salim dan Pak Sukri dengan tangan yang terkepal. Kelima bodyguard pun meninggalkan ruangan.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2H7WKYLX9
Sekarang aku diseret Akbar dengan memegang tanganku ke lantai atas. Saat Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman ingin mencegah Akbar, aku menggeleng-gelengkan kepalaku. Mereka patuh padaku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ta4i6TGCI
Kuucapkan kata-kata lirih ke mereka, "Terima kasih, Pak."
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSV0kU1dOee
"Sama-sama," kata mereka lirih.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqC11z94XTx
Sesampainya di lantai atas, pintu kamar ditutup dengan keras. Lalu tubuhku diempaskan ke atas ranjang.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlC1yO1w0g
"Udah waktunya, Dek," kata Akbar menyeringai sambil menelanjangi dirinya sendiri.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmSb1bqpDJ
"Mas!" Aku yang masih memakai outfit lengkap sedang ditindih Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD91Yul0SIV
Kulihat penis Akbar hampir seukuran penis Papa. Namun, nafsuku sama sekali tak terpicu, karena trauma yang kualami. Yang muncul justru perasaan takut, Akbar kembali memperlakukanku dengan kasar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcomV94UtP
"Kamu nggak perlu telanjang, Fa!" kata Akbar sambil tangannya menyibakkan dressku ke atas sampai ke perut lalu melepas celamisku dengan kasar.1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMoi6jxtrnK
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpH8Ws9Pa0I
Dengan satu tarikan, celana dalamku pun turun sampai sebatas lutut. Entah kenapa otakku terasa dihijack, saat Akbar mulai penetrasi tanpa foreplay. Aku hanya bisa pasrah tanpa mencegahnya karena tubuhku membeku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3uiPRIAqD
Belum sempat penis Akbar masuk ke dalam lubang vaginaku, hanya sebatas menempel saja. Tiba-tiba Akbar mengejang. Lalu tubuhnya ambruk ke atas tubuhku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddVDagqRSF
"Siyal!" kata Akbar merutuki dirinya sendiri.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPd5aAC1wU
"Ejakulasi dini?"
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRe0FnlKLCP
Ketakutanku yang awalnya membayangi pikiranku dengan awan gelap, mulai tersibak. Cahaya pun seakan memberiku ruang untuk bernafas. Bukankah ini sesuai rencanaku? Namun, aku tak pernah membayangkan akan mengalami siksaan fisik dan mental seperti ini. Meski mentalku terlanjur rusak, ada secercah harapan agar aku kembali ke sedia kala.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5miGUxt7Kf
Sekarang Akbar berguling ke sampingku. Kutatap wajahnya, Akbar pun membuang mukanya ke samping. Lalu pandanganku mengarah ke arah kelaminnya yang mulai layu.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz32RT85g1P
"Mas, kok si Johny layu sih?" tanyaku yang sekarang duduk sambil memegang penis Akbar. Kucoba mengocoknya, namun penis Akbar tak kunjung menegang.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44lCQVPnX9
"Hei, kamu nggak nafsu sama Meymey ya John?" tanyaku sambil mengocok penis Akbar lalu kumasukkan ke dalam mulutku. Lembek di lidah, sama sekali tak membuatku bergairah.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcVyiVk4hSU
"Udah Dek! Nggak usah dikulum!" kata Akbar mendorong kepalaku, sampai penisnya yang aku kulum terlepas.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMsK0caVPh
"Kenapa, Mas?" tanyaku pura-pura polos.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPp4o3HLdT9
"Nggak usah ya nggak usah!" kata Akbar membentakku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6fHAAe591
"Ma'af!" kataku sambil menundukkan wajahku karena bentakan Akbar sempat membuatku down.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdX8iGmM8x
Akbar kembali memakai pakaiannya, lalu keluar dari kamarku.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegyFzvB0tx
"Mas mau kemana?" tanyaku ke Akbar.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMdXh8BrPp
"Nggak usah bawel! Bukan urusanmu, aku bakal kemana!" kata Akbar dengan nada emosi.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4C2j3eVHI
Dalam hati aku tersenyum. Ternyata temperamen Akbar tak sebanding dengan arogansinya. Personalitasnya minus, yang sering main tangan pada istrinya sendiri. Belum lagi lemah di atas ranjang. Apa yang dibanggakan suami seperti itu. Posisi tinggi di perusahaan pun, karena orang dalam. Begitu juga previllage di masyarakat, hanya karena ia anak seorang kyai.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0H6XHmtl8
Entah kenapa mengulik keburukan Akbar membuatku ingin membandingkannya dengan Papa. Dari wajah, postur tubuh, kecerdasan, kesuksesan finansial dan cara memperlakukan lawan jenis. Papa tak pernah membatasi kebebasanku. Sedangkan Akbar hanya laki-laki patriarkis yang menganggapku seperti object yang tak memiliki perasaan. Yang bebas menyakitiku seenaknya.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkb5Bne2LJ
Maka, mulai detik ini kuputuskan bahwa aku harus pulih dari traumaku. Sudah cukup aku terpuruk berhari-hari. Lelahku harus terbayarkan, dengan cara bangkit dari mimpi burukku. Yang aku inginkan, aku lepas dari perasaan cemas dan takutku. Setelah itu, aku harus kembali ceria. Dengan pulihnya mentalku, aku bisa melindungi diriku sendiri. Aku juga bisa melindungi orang-orang yang aku sayangi. Lalu apakah aku suka, mengungkap kelemahan Akbar? Ya meski mirip harapanku sebelum menikah. Namun apa gunanya? Mentalku sudah terlanjur hancur, begitu juga dengan orang-orang yang aku sayangi. Apa aku semakin benci pada Akbar? Ya, tak bisa kupungkiri. Aku sangat membencinya.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoy2mTe1ij
Dan dibalik tubuhku yang lemah seperti sekarang, aku hanya bisa menggigil. Dengan memanggil-manggil nama papaku, karena aku sangat merindukannya.
1035Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnGBsyjjB8
