x
Semenjak apa yang terjadi di pos satpam bersama Pak Salim, aku jadi sering salah tingkah. Ada perubahan kecil pada diriku. Seperti sering merias wajahku agar lebih cantik saat bertemu Pak Salim dan memakai pakaian yang paling sexy yang aku punya. Ah, inikah yang namanya bucin? Seumur-umur aku belum pernah merasakan bucin.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTVXkPQYZj
Perasaanku pun yang beberapa hari yang lalu sempat memberi ruang untuk Aldo, kian lama kian memudar. Muncul perasaan lain yang lebih dominan yang memberi ruang untuk Pak Salim. Aku tak tau, apa yang terjadi pada diriku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVRKL5kzcL
Baru saja aku sedikit lega karena perasaan bahagia, lagi-lagi orang tuaku bertengkar hebat. Sempat kututupi telingaku dengan earphone agar aku tak mendengar pertengkaran mereka. Namun percuma saja, suara pertengkaran kedua orang tuaku tetap terdengar meski sayup-sayup.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xYC5rqSm7
Saking kesalnya, aku turun ke lantai bawah dengan emosi. "Pa, Ma... Nggak malu apa tiap hari berantem?" tanyaku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jkINjLSEF
"Ini memalukan, Fa..." kata Papa.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIXjwwRP7O
"Maksud, Papa?" tanyaku penasaran.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDAKbDoXtw
"Terlalu rumit buat dijelaskan..."
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gylmCFwFm
Lagi-lagi aku bingung dengan perkataan Papa yang setengah-setengah, ambigu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0KxpvGkno2
"Ini terjadi karena kesalahan, Papa juga..." kata Mama.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcP8qgKzXql
"Hah? Aku bingung..." kataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUdHVDAc3U
"Ya, ini juga kesalahan Papa juga..." kata Papa yang semakin berbelit-belit.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSvzxtoVPV
"Sebenarnya apa yang terjadi? Jangan bikin aku bingung dong, Pa... Ma... " kataku kesal.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnP0nOhjfR
"Bukan kesalahan Mama, kalo sekarang Mama jadi simpanan si Kyai brengsek itu... "kata Mama mendengus kesal.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3s4QJWib6K
"Kyai brengsek? Siapa, Ma? Mama selingkuh?" tanyaku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBlWAJHUGs
Kulihat tangan Papa terkepal, dengan wajahnya berubah menjadi merah padam.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeQgvnhSiP
"70% saham perusahaan, milik Mama. Papa kudu inget, modal awal berdirinya perusahaan dari Mama. Dari orang tua Mama," kata Mama.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGfcxgBBpw
"Iya, aku paham, Ma..." kata Papa lesu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVTpTH3bPW
"Mama tau, yang menjalankan perusahaan Papa. Dan bisa berkembang kayak sekarang. Cuma, kesalahan kita. Bukan Papa doang ya, Mama juga ngerasa bersalah. Kita terlalu percaya sama Kyai brengsek itu... "
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqcwyX19Tv
"Kyai brengsek itu manfaatin kita, dengan pura-pura membantu kita buat urusan sengketa tanah. Ternyata dia lah beking yang menggerakkan massa, karena tanah yang diperebutkan. Trus Kyai brengsek itu mencoba menekan Papa, agar ngerasa utang budi. Bukan kamu doang, Fa yang menjadi tumbal tapi juga, Mama..." kata Mama sambil mendengus lesu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsGr4jJ6y3
"Trus, Mama dijadiin gundik sama Kyai itu kah?" tanyaku tidak mengerti.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqKs6G9IWQ
"Iya, Mama nggak bisa berbuat apa-apa, Fa. Kamu tau apa perjanjiannya? Setelah kamu menikah sama Akbar, perusahaan wajib diwariskan ke Akbar... Dan kalo Mama menolak buat dijadiin pelampiasan nafsu bejat si Aziz itu..." kata Mama lemah.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4auwy6J2CF
"Mama diancam apa?" tanyaku ikut terbawa emosi.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpJgNH3Znk
"Kamu yang bakal dijadiin mangsa selanjutnya... " kata Mama tertunduk lesu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrG7xoPu0Bw
"Aku nggak terima, Ma. Pernikahanku sama Akbar harus dibatalin!" kataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4JInlqC2b
"Nggak bisa, Fa. Masalah ini udah merembet kemana-mana. Si Aziz itu licik, dia bisa menghalalkan segala cara demi tujuannya," kata Mama.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfE1orKmZaP
"Aku nggak mau, Ma kayak gini... Aku nggak mau nikah... " kataku mencoba menyangkal kenyataan yang aku hadapi sekarang.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcaERiaXGgp
"Aziz juga mencancam buat mencemarkan nama baik Mama, Fa... " kata Mama.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrTx1spBLa
Papa memegang telapak tangan Mama, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgISVuzdT5
"Dia mengancam apalagi Ma, Pa? Tolong katakan!" kataku mendesak Mama dan Papa.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMLN1J03GL
"Maaf, Fa. Mama nggak bisa cerita sekarang. Terlalu berat buat Mama... Maafin Mama" kata Mama terisak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YPCmIj3hT
Kuembuskan nafas panjang, mendengar kisah pilu yang dihadapi keluargaku. Dadaku pun terasa sesak. Rasa-rasanya aku ingin berteriak sekencang-kencangnya.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKHX0E8Sl5
Kulihat Mama jatuh meringkuk, dengan tangisan yang menyayat hatiku. Aku ingin membantu Mama, mengurangi penderitaan Mama. Namun, aku pun bingung dengan masalah yang kuhadapi. Bahkan Papa pun, tak mengucapkan sepatah kata pun. Emosiku pun ingin meledak karena melihat Papa yang tidak berdaya. Aku benci Papa, Papa terlalu lemah. Bahkan saat keluarganya terjerat ke dalam perangkap iblis pun, Papa hanya diam saja membisu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15bav71fzR
"Pa!" teriakku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi31T8AK90q
"Kenapa Papa diam aja sih, Pa?"
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz40RzfozJJ
Papa hanya menatapku dengan tatapan kosong, tanpa mengucapkan kata-kata apa pun. Lalu kembali menunduk lesu sambil memeluk Mama yang meringkuk di lantai.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWcl8XcmjB
"Aku kecewa sama, Papa!"
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOP6OGkmL1
Aku berlari, naik ke lantai atas. Dengan tangis yang belum mereda, kuhamburkan tubuhku ke atas ranjangku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1yNtFStzY
Kudengar Papa dan Mama kembali bertengkar. Seketika aku bangun dari tempat tidurku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf31Awzb7L5
"Papa jangan salahin Mama terus!" kata Mama berteriak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1i2QEMNW9
"Gimana Papa nggak salahin Mama. Mama aja rela dijadiin gundik sama si Aziz!" kata Papa juga berteriak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6foaI2WdtJ
"Papa pikir Mama mau sama kondisi yang menimpa Mama? Nggak Pa. Mama nggak mau, mengorbankan Farisha!" kata Mama tak kalah berteriak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64plNd07dM
Air mataku tiba-tiba menetes mendengar ucapan Mama. Aku merasa berdosa karena pernah menyakiti perasaan Mama, "Maafin Farisha Ma," kataku dalam hati, lalu tangisku pun meledak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbCCqcpnhg
"Papa nggak rela, Ma! kata Papa berteriak sampai terdengar suara pecahan kaca.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFByIE2dznI
"Kenapa Papa marahnya sama Mama? Kenapa Papa nggak marah sama Aziz dan mencoba nyelametin Mama, Pa?" kata Mama dengan terisak-isak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjZ5xzYJWx
"Pa.. Pa.. jangan Pa!" kata Mama berteriak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmd7B3NBM9
Karena aku khawatir dengan Mama, aku cepat-cepat turun ke lantai bawah. Kulihat Papa sudah membawa katana, sedangkan Mama berlutut di lantai memegang kaki Papa.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVGQ7c7K8F
"Kenapa Mama halangi Papa? Biar Papa bunuh si Iblis itu!" kata Papa penuh emosi.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡej9WjsE3G8
"Jangan Pa! Kumohon! Bukan pake cara kayak gini, Pa!" kata Mama.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0rUtz4SZR
Aku pun turun ke lantai bawah, berusaha mencegah Papa agar menahan emosinya.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuRLGoZFCO
"Pa! Papa ngerti nggak sih, kalo Papa pake kekerasan kayak gitu, justru memperumit masalah ini? Papa justru bikin anak dan istri Papa makin menderita!" kataku dengan nada emosi.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcNPTr8mqY
Katana yang dipegang Papa jatuh ke lantai, "Maafin, Papa, Fa!" kata Papa berdiri lesu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0eSRLHuAb
Kudekati Papa, kupeluk Papa dari depan. Kuusap-usap punggungnya untuk sedikit menenangkan hati Papa.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDpCVCRGMB
"Kita jalani dulu, Pa! Farisha rela untuk sementara menjadi korban. Tapi Farisha nggak bakal tinggal diam. Farisha bakal cari solusi buat masalah kita," kataku mencoba menenangkan.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡee10mRQR9w
Sekarang Papa dan Mama duduk di sofa, mereka sudah sedikit tenang.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9m9Mt7coP
"Maafin Papa ya, Fa. Papa nggak bisa nolongin kamu," kata Papa tertunduk lesu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDhBNwxoNj
"Nggak apa-apa, Pa. Farisha paham, masalah ini rumit. Andai aja Farisha bisa menolong Mama pun, hari ini juga Farisha bakal menolong Mama. Tapi Farisha nggak bisa," kataku juga dengan terisak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwI68IgTgPC
Aku dan Papa sekarang berpelukan, Mama pun mendekat ke arah Papa yang ikut memeluk Papa dari samping. Kulihat Mbok Darmi berdiri di dekat kami, dengan sesekali mengusap air matanya.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbqA4TNcRi
"Maafin Mbok juga ya, Non. Nggak bisa bantuin apa-apa..." kata Mbok Darmi dengan tangannya mengusap air matanya.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffkJxVfI39
"Nggak apa-apa, Mbok," kataku dengan tersenyum pilu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJjX53XRdA
"Ini Tuan, Nyonya. Dimakan dulu mie rebusnya! Saya taruh sini ya tuan?"
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobf9dPDjLD
"Ini buat, Non Farisha... Nggak pake telur," kata Mbok Darmi dengan tersenyum.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5u5vZcZbAf
"Eh, Mbok Darmi kok tau sih? Aku nggak makan telur?" tanyaku antusias.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvRH6IUBbi
"Tau dong, Non. Mbok kan yang rawat Non dari kecil. Jadi tau apa yang Non suka atau nggak suka," kata Mbok Darmi.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFEM7qsi3m
"Terima kasih ya, Mbok," kataku tersenyum ramah.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGQgEyUerK
"Sama-sama, Non. Ya udah, Non, Tuan, Nyonya. Saya ke belakang dulu," kata Mbok Darmi.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLyjdtQw5J
"Iya, Mbok," kataku ramah.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivv5Fu7SGP
Setelah kepergian Mbok Darmi, tak ada lagi kesedihan, kemarahan, keputusasaan yang terpancar dari wajah Papa dan Mama. Aku bersyukur memiliki Mbok Darmi yang sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri. Setidaknya dengan kehadiran Mbok Darmi, bisa sedikit menyembuhkan luka yang aku dan keluargaku alami.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuR12GrAih
"Mama ke kamar dulu ya, Fa..." kata Mama.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAasIBzP5Lj
"Iya, Ma... Papa nggak temenin Mama?" tanyaku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Rok5c0Q9i
"Papa disini aja dulu, Fa," kata Papa.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCa9SCSaXdI
"Oh, iya Pa..." kataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqT6sKgcEs
"Papa boleh nggak peluk kamu?" tanya Papa tiba-tiba.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBI4owzsSqn
"Eh... Duh, Farisha malu Pa. Farisha kan udah gede," kataku salah tingkah.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUh1gSizuqD
"Kata siapa kamu udah gede? Kamu tetap gadis kecil Papa yang dulu..." kata Papa yang sekarang bergeser ke dekatku, lalu sekarang memeluk tubuhku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5YniJu6pV
"Papa mah, udah gede gini masih dibilang gadis kecil," kataku malu-malu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVLFtSbLjB
"Beban dan masalah Papa berasa menguap kalo Papa meluk kamu gini, Fa..." kata Papa yang membenamkan wajahnya ke rambutku yang tergerai.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyxvT4ylPN
"Farisha ikut seneng Pa, kalo Farisha bisa sedikit mengurangi beban, Papa," kataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NaOPPqIG5
Papa terus saja memelukku, dengan wajahnya terus dibenamkan ke rambutku lalu berpindah ke tengkukku. Kurasakan embusan nafas Papa dan aku tau Papa sedang menghirup dalam-dalam aroma tubuhku. Aku tau sebenarnya ini tak wajar, namun karena sikap Papa seperti ini padaku tak sekali ini saja. Jadi aku anggap wajar-wajar saja. Bahkan Mama pernah memergokiku dengan Papa... Mama meresponnya hanya dengan tersenyum saja.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxm2ei6Nu1
Mungkin Mama masih menganggap perlakuan Papa kepadaku normal-normal saja, karena memang aku anak perempuan Papa satu-satunya. Jikapun Papa memanjakanku, bukan hal yang aneh. Meski agak kelewat batas, jika dilihat dari umurku yang sekarang.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KrksIf0N0
"Pa, nggak enak ah. Nanti dilihat Mbok, Darmi!" kataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNDwqCtdWQ
"Iya ya. Ya udah kita ke atas aja ya, Sayang?" tanya Papa sambil menggendongku, membawaku ke lantai atas.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Xa2xFJuk1
"Pa, mau bawa aku kemana?" tanyaku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwp4MPulMN
"Ke kamarmu, Sayang," kata Papa.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzQeI2fQRj
Setelah sampai di kamarku, Papa menutup pintunya dengan kakinya. Lalu tubuhku direbahkan di atas ranjang.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUa6nGQ3HS
"Udah lama Papa nggak ngelonin anak Papa ini," kata Papa.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdZ7l1cYUZ
"Duh, Pa. Farisha kan udah gede?" kataku merengek.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DRZUaRyup
Lalu Papa memelukku dari belakang yang tidur miring ke samping, dan menarik selimut agar menutupi tubuhnya yang sedang memelukku, anak perempuannya satu-satunya yang kini sudah tumbuh dewasa. Tabu memang, meski dalam keluargaku dianggap biasa-biasa saja.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7g7OKORoXk
Baru beberapa menit Papa memelukku dengan erat ke dalam pelukannya, Papa mulai terlelap. Dengan perlahan kusibak selimut yang menutupi tubuh Papa dan tubuhku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNnVdjClZ9
Perlahan, aku mengendap-endap, sedikit berjinjit keluar dari kamar. Setelah berhasil keluar dari kamar, kututup pintu secara perlahan.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfI4RwwyRQ
Saat aku turun dari tangga ke lantai bawah, aku berpapasan dengan Mama. "Papamu udah tidur?" tanya Mama.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguO2XsLL0n
"Udah, Ma," kataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogToAkqtWn
"Ya udah biarin aja! Papamu emang suka kolokan sama kamu," kata Mama.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1L4UypVbW
"Iya tuh, si Papa. Padahal aku udah bukan anak kecil lagi," kataku merajuk.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgEUCuTRij
"Udah, lagian sama orang tua sendiri," kata Mama mencoba menormalisasi.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHlnfPczUy
Dalam hati, aku menggerutu karena Mama terlalu menormalisasi kelakuan Papa yang tidak wajar. Namun, ya sudahlah. Toh, belum melewati batas.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95VieoKXwE
"Mama mau kemana?" tanyaku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNxX92brUB
Mama tidak menjawab, hanya menundukkan pandangannya saja. Kulihat penampilan Mama sudah tidak seperti sebelumnya. Mama memakai dress panjang berwarna merah, dengan hijab berwarna merah juga.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8icXWa6Ao
"Maafin, Mama Fa. Mama harus pergi ke rumah Aziz," kata Mama sambil memegang telapak tanganku dengan memegangnya erat dengan kedua telapak tangannya.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzYhGGDngA
Mendengar pengakuan Mama, tubuhku terasa lemas. Aku baru sadar, masalah kita belum berakhir. Dan Mama masih harus berkorban untukku, untuk keluarga.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmBBHLvhbq
"Mama harus pergi, Fa..." kata Mama meninggalkanku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaEeSsITGd
Aku benar-benar tak kuasa, sampai aku tak sanggup menahan air mataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIR5nWIzYRM
"Jangan menangis, Fa! Jaga diri kamu baik-baik. Mama titip Papa ya!" kata Mama berusaha mengusap air mataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdMS0WA9Ah
"Iya, Ma. Farisha nggak nangis kok," kataku berpura-pura tegar, lalu kuusap air mataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOcUlbsHnx
Kulihat Mama dijemput entah oleh siapa, dengan mobil mewah yang terparkir di depan gerbang. Sepertinya Pak Salim menyadari bahwa aku sedang bersedih, saat aku berdiri di depan pintu menyaksikan kepergian Mama. Setelah gerbang kembali ditutup, Pak Salim mendekatiku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwW7GhiI7MK
"Kamu baik-baik aja kan, Fa?" tanya Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8zt84Ay8x
"Aku nggak tau, Pak. Permasalahan keluargaku terlalu rumit," kataku sambil mengusap air mataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMmZY1losN
"Iya, saya paham, Fa..." kata Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHymRkjBbs
"Pak Salim nggak tau, masalah apa yang aku hadapi," kataku sesengukkan.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUHbzQhJlI
"Saya ngerti kok, Fa. Mbok Darmi udah ceritain semuanya," kata Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoY49jEIuoi
"Pak Salim nggak menganggap mamaku pelacur kan?" tanyaku dengan masih terisak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfwRv7xzhg
"Tentu aja nggak, Fa. Saya tau duduk persoalannya," kata Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaDHveUaMg
Sekarang Pak Salim sedang memelukku dari samping, yang sedang duduk di atas lantai.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIHjXyZB3IP
"Terima kasih, Pak," kataku sambil menyandarkan kepalaku di bahu Pak Salim. Pak Salim pun meresponnya dengan mengecup puncak kepalaku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFDVzTDsxnO
"Kita ke pos satpam yuk!" kata Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzvabQhEhY
"Boleh Pak," kataku sambil berdiri lalu berjalan di samping Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJXWunNRG0
Sesampainya di pos satpam, Pak Salim mempersilahkanku duduk di kursi kayu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mBnjKNMgL
"Farisha udah makan?" tanya Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERW79CnwYh
"Panggil aku, kamu aja, Pak!" kataku mencoba mencairkan suasana.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtX7fXdkGFY
"Aku bawa beberapa sachet kopi instan sama mie instan tadi dari kost-kostan. Kamu mau yang mana?" tanya Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9DAHtkcPX
"Kopi instan aja, Pak," kataku sambil tersenyum.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemvcfXrTQw
"Tunggu ya!" kata Pak Salim menyeduh air panas dari thermos ke dalam gelas plastik.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNO282WWrru
"Ini, diminum biar masalahnya ilang!" kata Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5xUSrPRHC
"Hihihi, Pak Salim bisa aja ngehibur aku," kataku tersenyum lalu menyesap kopi di dalam gelas.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXn6zzPXdVA
"Aku seneng ngelihat kamu kembali ceria, Fa" kata Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzc5K92pQ5V
"Terima kasih ya, Pak," kataku sambil tersenyum.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9wEocwYLP
"Sama-sama," kata Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtB8koe7vcx
Sekarang Pak Salim duduk di sebelahku. Aku dan Pak Salim saling tatap cukup lama. Lalu aku menunduk tertawa malu-malu. Pak Salim mengangkat daguku ke atas, kita pun saling tatap. Dan Pak Salim mendekatkan wajahnya ke wajahku, nafas kita saling beradu. Saat Pak Salim mendekat hendak mengecup bibirku, aku membuang muka dengan tersenyum malu-malu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPs4y3QXtZ1
"Nggak boleh ya?" tanya Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WPLxD3o35
"Boleh nggak ya?"
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZBQbbPnkB
"Oh nggak boleh ya?" tanya Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMdNKStHxW
"Iya, nggak boleh, hihi," kataku tersenyum lalu menunduk.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0CaMMH0Au
"Oh..."
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzs8Sw08Dj
"Hihihi, boleh kok Pak," kataku tergelak tawaku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqT0mjm9ad
"Ngerjain aku lagi kan?" kata Pak Salim dengan wajah kesel.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWtygDeoal
"Duh, Pak Salim. Jangan kesel dong! Aku kan becanda!" kataku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwqpfUmvlp
Pak Salim memegang kedua pipiku dengan kedua tangannya agar aku menatap ke arahnya. Lalu wajah Pak Salim mendekat ke arahku, karena kutahu apa yang akan terjadi, kupejamkan mataku. Jantungku deg-degan menunggu kecupan bibir hitam Pak Salim pada bibirku. Sesekali kubuka mataku. Pak Salim meresponku dengan tersenyum saja.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfFWHcFj03f
"Pak?" kataku dengan sedikit kesal, karena Pak Salim mengerjaiku. Padahal aku sudah menunggu kecupan pada bibirku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgVA3fvDla
"Hehe, kok manyun gitu mukanya?" tanya Pak Salim sambil terkekeh.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WoiAJ00Ci
"Pak, Salim jahat, hiks hiks."
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaKNXvTgww
"Aduh, malah nangis..." kata Pak Salim kebingungan.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxO1HTe3sw8
Aku pura-pura menangis sambil melirik Pak Salim. Saat Pak Salim menatapku, aku kencangkan tangisku lebih kencang lagi.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaakEfEPhQ
Huwaaaaa...
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVuk8UGjwnB
"Jangan nangis dong, Fa! Takut Mbok Darmi sama papa kamu denger..." kata Pak Salim dengan wajah khawatir.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAI5DUZOf2R
Aku berhenti menangis, hanya saja aku tetap menatap Pak Salim dengan wajah kesal. Penasaran saja, bagaimana respon Pak Salim. Awas aja pokoknya, jika Pak Salim mengerjaiku lagi, aku yang akan ambil alih.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQcVmU3nXaz
"Seharusnya aku yang kerjain Pak Salim, bukan Pak Salim," kataku kesal.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdz253iQK2
"Loh, keselnya soal itu? Hahaha. Kirain kesel gara-gara nggak jadi aku cium bibirnya," kata Pak Salim tertawa meledak.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbcdrv5fya
Kupandang Pak Salim dengan wajah cemberut, "Nggak peka..."
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxsVTNIJF5
"Maksudnya?" tanya Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3Y2FQWnWY
"Tuh kan..." kataku dengan masih menyembunyikan maksudku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡef87JxkjrN
Pak Salim menggaruk-garuk kepalanya, "Ya udah aku tinggal ngerokok dulu ya, Fa?" tanya Pak Salim.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7lTUJNwt1
"Pak Salim, ih. Kok nggak paham sih?" tanganku menarik tangan Pak Salim agar tetap duduk di sampingku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeokF8ayT45
Kupejamkan mataku dengan sedikit kumonyongkan bibirku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyt3Ag11LIp
Muah...
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOXCfXhgsZ
"Kok pipi sih Pak?" tanyaku protes.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiuB8bjoXk
"Maunya? hehe," tanya Pak Salim sambil terkekeh.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZ0wBtMm7o
"Disini!" kataku sambil mengetuk-ngetuk bibirku dengan ujung jari.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJbKcudrHf
"Bilang dong, daritadi! haha," kata Pak Salim sambil tertawa.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHhZlMW7Lm
"Huuu. Ya udah nggak jadi, aku udah nggak mood," kataku pura-pura.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJjzlJ1qBn
Pak Salim memegang daguku, aku yang awalnya menunduk menatap ke arahnya. Wajah Pak Salim mendekat, sampai bibir kita berjarak semakin dekat. Dengan jantung yang berdetak kencang, tanganku kini sudah berpindah ke kedua pipi Pak Salim. Pak Salim pun kedua tangannya juga berada di kedua pipiku. Kupejamkan mataku, saat hembusan nafas Pak Salim mulai menerpa wajahku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYxMbkzp6w
"Kamu cantik banget, Fa," kata Pak Salim yang membuat aku membuka mataku, lalu kubuang muka karena merasa tersanjung.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FvnDWSrJz
"Terima kasih..." kataku malu-malu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmD8ISxwHd
Lalu Pak Salim mulai mengecupku. Kubalas kecupan itu dengan kecupan juga. Kita saling mengecup. Setiap sentuhan pada bibirku, kurasakan sensasi yang merambat ke seluruh syarafku. Aku benar-benar hanyut karena kecupan bukan lagi sekedar kecupan. Kecupan sebagai simbol dari sebuah ikatan. Yang tak sekedar penyatuan dari gejolak dari insting terdasar manusia. Namun, ikatan emosi yang menyatukan. Tak ada lagi batasan antara siapa aku, siapa ia. Kita bukan lagi dua orang yang berbeda. Dari sentuhan bibir, kecupan, ludah kita yang bercampur jadi satu. Dan benih di dalam rahimku yang mulai membuahiku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzp1AoDO6e
Kedua tangan Pak Salim memegang kedua tanganku. Memegangnya erat, dengan jari-jari kita yang menyatu.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwMffgH5nk
Aku yang sekarang terlentang, ditindih Pak Salim dengan kecupannya yang menjelajahi wajah dan leherku. Kuresapi sensasi yang semakin melambungkan hasratku. Kupejamkan mataku, merasakan tubuh Pak Salim yang kembali menyatu ke dalam tubuhku.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaKzi4HWPe
"Aaaaah, Pak."
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlh1TDKzJnb
Keringat kita mengucur deras, menyatu dengan sensasi yang menyentuh syaraf dinding vaginaku. Begitu sesak, begitu nikmat.
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjeiaVXQ5g
"Aaaaah, Pak."
4565Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibj1p95VWy
