
Pagi sebelum Yuzuru berangkat sekolah, Chitose selalu menyepong penisnya tiap hari atas perintah Pak Tabuchi. Dalam satu hari biasanya, Chitose melakukan Blowjob sebanyak 4 - 5 kali tergantung kapan Yuzuru menginginkannya.
1874Please respect copyright.PENANAbE2jyYAimf
Awalnya Yuzuru keluar begitu cepat hanya dengan belaian lidah Chitose, tapi lama kelamaan durasinya semakin panjang hingga membuat Chitose sendiri harus berusaha keras untuk membuat anaknya yang mesum itu keluar.
1874Please respect copyright.PENANAsaid6AuZdx
"Ughhhh Ibu... Ahhh!"
1874Please respect copyright.PENANAROfHnymnIC
Yuzuru menekan selangkangannya ke wajah Chitose, membuatnya kesulitan bernapas, dan tersedak karena jembut dan sperma kental Yuzuru yang tebal.
1874Please respect copyright.PENANAkg3ekzDznG
"Ahhh... Enak sekali, Bu. Terimakasih untuk hari ini ... Aku berangkat dulu," kata Yuzuru, lalu mengenakan celananya, dan bersiap berangkat sekolah.
1874Please respect copyright.PENANA48RzXXuHW5
Sambil menyeka peju kental Yuzuru, Chitose merogoh sakunya untuk memberinya uang saku hasil pekerjaannya sebagai pelayan restoran.
1874Please respect copyright.PENANAeEsIKOW3q6
"Terima kasih, Bu. Aku menyayangimu!"
1874Please respect copyright.PENANArG5vemW9tp
Tanpa Chitose duga, Yuzuru tiba-tiba bergerak cepat mencium bibir Chitose yang baru saja ia bersihkan. Mata Chitose terbelalak, jantungnya berdegup kencang, dan pipinya berubah merah hanya karena sebuah ciuman kecil dari putra tercintanya itu.
1874Please respect copyright.PENANAWx2dydp6k3
"Selamat jalan, Bu. Aku berangkat dulu."
1874Please respect copyright.PENANAPfyXp6EgTW
Yuzuru akhirnya pergi lebih dulu meninggalkan ibunya yang membatu karena ciuman darinya. Sesaat setelah Yuzuru pergi, Chitose terkulai sambil memegangi bibirnya yang masih terasa hangat karena bibir Yuzuru.
1874Please respect copyright.PENANAsdKWyR4ZOB
"Yuzuru ... Kau tumbuh begitu cepat sayang..."
1874Please respect copyright.PENANA00dU2gPb8L
Chitose melirik tisu bekas peju Yuzuru yang ia seka, wajah Chitose memerah saat mengambil tisu yang berbau menyengat itu.
1874Please respect copyright.PENANA2uMzLCPiSo
"Ahh... Yuzuru! Yuzuru ku yang lemah dan tak berdaya telah tumbuh menjadi pria."
1874Please respect copyright.PENANAaSQ7FeKPyH
Chitose mengendus tisu itu dengan tatapan horny, tanpa sadar tangan Chitose mulai merogoh selangkangannya sambil membayangkan dirinya menyepong kontol kecil Yuzuru yang tiap hari semakin tumbuh besar, dan terus memenuhi mulutnya.
1874Please respect copyright.PENANAiAqCN9MfKT
*****
1874Please respect copyright.PENANANsGuDk5uuh
Di sekolah, Yuzuru terus menghindari Kirishima dan Hajime hingga membuat mereka sangat marah. Saat jam istirahat, Yuzuru langsung menuju ke ruang BK untuk berlindung pada Ayumi-sensei ... sementara saat pulang, Yuzuru selalu mengambil jalan memutar, dan sembunyi-sembunyi.
1874Please respect copyright.PENANAe0Vjym4nif
"Yuzuru, bagaimana sekolahmu?" tanya Ayumi-sensei, sambil menyajikan kopi panas pada Yuzuru yang tengah menunggu di kursinya.
1874Please respect copyright.PENANAqP9NnT2xsa
"Sejauh ini baik Ayumi-sensei. Terimakasih sudah melindugiku selama ini," balas Yzuru sambil menyeruput kopi itu secara perlahan sambil meniupnya.
1874Please respect copyright.PENANAyNVkulbZiC
"Syukurlah kalau begitu, kalau kau ada masalah bilang saja sama Ibu."
1874Please respect copyright.PENANALPZtnRMSRR
Ayumi-sensei menatap Yuzuru dengan saksama, dalam beberapa hari ini Yuzuru tampak tumbuh begitu cepat. Di mulai dari jakun di lehernya, dadanya yang semakin bidang, dan tingginya yang bertambah beberapa centi.
1874Please respect copyright.PENANAxbNNB41VGP
"Yuzuru apa kau minum suplement tertentu?"
1874Please respect copyright.PENANAlo4IJxP6bF
"Eh, kenapa Ayumi-sensei berkata seperti itu? Aku tak meminumnya ... lagipula keluargaku tak mungkin punya uang untuk membeli suplement itu."
1874Please respect copyright.PENANAfB76BH6dFk
"Eh benarkah? Tapi kenapa sekarang kau tampak begitu tinggi ... posturmu juga bagus ... apa yang kau lakukan?"
1874Please respect copyright.PENANAtCtc4cg0C7
Yuzuru menggaruk kepalanya, "Eh. Aku cuma ngegym aja kok."
1874Please respect copyright.PENANA1X153Sw9m5
"Eee!? Ngegym? Sejak kapan? Di mana?"
1874Please respect copyright.PENANAiB5WCQ9sI4
Ayumi-sensei terlihat tertarik, karena dia seorang gym holic yang tiap beberapa hari selalu pergi ke gym untuk berolahraga. Tak heran meskipun usianya sudah kepala tiga, tubuh Ayumi-sensei tetap kencang, dan tampak seperti wanita berusia 20-an.
1874Please respect copyright.PENANAnSxxaQDdY8
"Miyabi Gym. Aku baru mulai dua minggu yang lalu. Aku juga masih pemula Ayumi-sensei ... terkadang aku binggung harus apa di tempat itu—semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing."
1874Please respect copyright.PENANAZoVZTpse6Z
"Miyabi Gym ya ... aku tahu tempat itu. Tapi kenapa kau tiba-tiba bersemangat untuk ngegym ... apa karena kau ingin jadi lebih kuat untuk melawan pembullymu? Atau kau ingin mengesankan seorang gadis?"
1874Please respect copyright.PENANAUPiERlQpjr
"Em Ya seperti itulah. Setelah kupikir alasannya ...mungkin aku ingin jadi lebih kuat."
1874Please respect copyright.PENANAEHtZq4gsuR
Yuzuru menyengir kecil, ia tak bisa bilang pada Ayumi-sensei kalau alasannya ngegym untuk melatih stamina, dan memperbesar penisnya.
1874Please respect copyright.PENANAs7Q1Eoa4Bw
"Eh kalau gitu mau bareng gak? Kebetulan sensei juga sering ke sana ... em kau ke sana hari apa?"
1874Please respect copyright.PENANAWqvVyFTZYX
"Biasanya setiap selasa, rabu, dan sabtu. Pamanku mengajakku ke sana bersama dia."
1874Please respect copyright.PENANA7K6IHX49Hx
"Oh, kalau gitu ... sabtu ini mau ngegym bareng gak? Kebetulan sensei gak ada acara."
1874Please respect copyright.PENANA4XzOrK9he0
"Sabtu!? Em bisa. Tentu saja bisa sensei."
1874Please respect copyright.PENANAXrxZzg2mix
Yuzuru agak ragu untuk mengajak Ayumi-sensei yang baik kepadanya itu, ia khawatir David akan mendekatinya. Akhirnya ... Yuzuru dan Ayumi-sensei pun membuat janji untuk ngegym bersama minggu ini.
1874Please respect copyright.PENANApicETqv25i
*****
1874Please respect copyright.PENANAj04L3FfOPP
David mengantar Yuzuru pulang atas suruhan Pak Tabuchi, David yang mudah bergaul itu dengan cepat menjadi akrab dengan Yuzuru. Sepanjang jalan pulang, David selalu menceritakan kisah masa lalunya dulu tentang saat ia bekerja di perkebunan gandum di eropa.
1874Please respect copyright.PENANAYr1m22swgZ
"Yah Yuzuru, aku sudah beberapa kali ngentot dengan wanita berdada besar ... tapi Ibumu itu yang terbaik."
1874Please respect copyright.PENANAKrgWoyxVW8
"Eh kenapa begitu, Vid?"
1874Please respect copyright.PENANAcf7PGk5kpg
"Gimana menjelaskannya ya ... teteknya itu begitu kenyal, dan suara desahannya itu bikin kontolku berteriak ingin memperkosanya. Memeknya juga mantap, meski sedikit longgar tapi ukurannya pas dengan kontolku."
1874Please respect copyright.PENANAAHgthp7QPT
Yuzuru berpikir sejenak, ia pun terpikir sebuah ide untuk mencegah David bertemu Ayumi-sensei sabtu depan.
1874Please respect copyright.PENANAvzUD6Aipix
"David segitu sukanya 'kah kau sama Ibuku?"
1874Please respect copyright.PENANABtp13yC0Fr
"Tentulah! Ibumu itu yang terbaik!"
1874Please respect copyright.PENANAp0eQS5fZBH
"Kalau gitu mau ngentot lagi dengannya?"
1874Please respect copyright.PENANAGxy7M876JM
"Hah!? Apa kau serius? Kalau Tabuchi-sama tahu gimana?"
1874Please respect copyright.PENANAkdgMgkqB24
"Tenang aja, kalau kita jaga mulut pasti gak papa kok ... gimana kalau sabtu ini. Akan kuatur biar Ibu ada di rumah. Gimana?"
1874Please respect copyright.PENANAQjHcTwYMM5
"Wah ... mau banget Yuzuru, udah kuduga kamu emang bestie terbaikku."
1874Please respect copyright.PENANANB6iLx0Svk
Setelah membuat kesepakatan dengan David, Yuzuru pun sampai ke rumah susun bersamaan dengan Chitose yang baru saja pulang dari bekerja. Chitose yang melihat David langsung memalingkan muka karena takut mengingat sebrutal apa David menggenjot dirinya kemarin.
1874Please respect copyright.PENANAtrZJ3EmeUu
David dan Yuzuru pun berpisaha, mengetahui ibunya juga pulang di saat yang sama dengannya—Yuzuru mendekatinya, lalu berbisik dengan lembut ke telinganya.
1874Please respect copyright.PENANABD7Xe87kG8
'Bu, mau—'
1874Please respect copyright.PENANALHAJethR82
Wajah Chitose memerah seperti tomat, cepat-cepat ia menyumpak mulut Yuzuru dengan tangannya, dan menyeretnya masuk ke rusun tiga lantai itu.
1874Please respect copyright.PENANAPdIeNr8LFo
"Shttt! Jangan bicara hal seperti itu di luar rumah ... Yuzuru!"kata Chitose sambil mengangandeng tangan Yuzuru masuk ke rumah mereka.
1874Please respect copyright.PENANA12XEfo2Ik3
Sesampainya di rumah, Chitose langsung menutup pintu ... melorotkan celana Yuzuru, dan berjongkok di antara dua pahanya. Batang Yuzuru sudah keras saat Chitose tiba, ukurannya semakin besar sejak dari kemarin malam. Perlahan Chitose membuka mulutnya, memasukkan penis anaknya itu ke mulutnya yang basah dengan penuh nafsu.
1874Please respect copyright.PENANAKmCiRAJQaf