x
Ayumi-sensei mengantar Yuzuru pulang menggunakan mobilnya, dengan tubuh penuh keringat Ayumi-sensei menyetir mobil dengan Yuzuru duduk di sampingnya. Saat ini memang sedang musim panas, tak heran meski sudah menyalakan AC Ayumi-sensei dan Yuzuru tetap berkeringat.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrJeHCiTVl
"Panas banget ya, hari ini Yuzuru," ucap Ayumi-sensei sensei sambil menarik-narik bra olahraganya yang basah.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPfmfBQCRz
"Iya Sensei, di gym memang gak terasa karena banyak AC ... Tapi pas di luar kayak dipanggang," balas Yuzuru sambil matanya terfokus pada gumpalan putih di balik bra olahraga Ayumi-sensei.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnq77nviKZU
Ayumi-sensei tentu tahu Yuzuru tengah melihat payudara yang sedikit tersembul saat ia menarik-narik bajunya, namun ia membiarkannya saja—membiarkan Yuzuru menikmati tontonan gratis itu dengan penis yang mulai mengintip lagi dari balik celananya.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NGzmmOWMj
Mobil Ayumi-sensei pun sampai di depan rusun tempat Yuzuru tinggal, Yuzuru membungkuk berterima kasih pada Ayumi-sensei sebelum masuk ke rusun tiga lantai itu dengan gelisah.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPquBuWU2g
Saat Yuzuru selangkah lagi masuk ke rusun, David kebetulan berpapasan dengannya. Melihat David yang berseri-seri Yuzuru menyipitkan mata—merasa curiga kalau David berlebihan lagi seperti sebelumnya.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCV0PmsClyk
"Kau gak main kasar kan!?" tanya Yuzuru.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyBOFGVkI8
David hanya menggeleng sambil senyam-senyum seperti habis mendapatkan pencerahan.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIctYXRlfJ
"Kalau mau tahu kenapa kau tak pastikan saja sendiri?"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFU6jAQBBf
Jantung Yuzuru berdebar kencang, penisnya yang memang sudah ereksi sejak tadi semakin membengkak membayangkan akan seperti apa Ibunya saat ia kembali.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJNQK3aQyP
*****
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMNBUGZ9TF
Chitose tersengal-sengal, selangkangannya terbuka lebar dengan sperma putih kental yang terus mengucur dari dalam. Dalam posisi terduduk di sebuah kursi kayu tanpa sehelai benang pun, Chitose bersandar untuk mengistirahatkan tubuhnya yang seharian dipermainkan oleh tubuh hitam kekar David.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAWkeq2NnN
"Haah hoooh haaah aaahh..."
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5vEaZs8zZ
Chitose melebarkan pahanya sambil melirik ke payudara besarnya yang dipenuhi bekas cupangan, putingnya masih keras libidonya masih tinggi meskipun ia sudah berkali-kali digenjot oleh David dalam berbagai posisi.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfcdfyvh7q
Kleekk!
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQCocHr1VN
Pintu rumahnya terbuka lagi, suara langkah kaki terdengar berjalan ke arahnya dengan tergesa-gesa. Chitose gusar, ia mencoba untuk berdiri namun lututnya itu terlalu lelah untuk di gerakkan, alhasil ia hanya bisa menunggu suara langkah kaki itu menemukan dalam posisi memalukan tersebut.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvWZdWYDEj
"Yuzuru..."
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6mkBdjTMJ
Saat melihat Yuzuru datang tubuh Chitose langsung bereaksi, perasaan malu, bersalah sekaligus terangsang menjadi satu, dan sebuah semburan cairan bening encer menyembur deras ke badan Yuzuru yang basah oleh keringat.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqmayVmAdd
Bau pesing tercium ke mana-mana, Yuzuru tertegun dengan penis mengeras seperti batu. Pikirannya tak lagi jernih, tumpukan rasa horny mulai menggelapkan matanya.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRgWopfODZ
"Ibu! Akuu!"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKZmVlXCC7
Satu tarikan Yuzuru menurunkan celananya sendiri menampakkan penisnya yang keras yang sekarang ukuran termasuk ukuran rata-rata pria dewasa. Yuzuru melepas pakaiannya satu persatu hingga telanjang bulat, lalu mendekati Chitose yang gemetaran dan menggeliat sehabis klimaks dihadapan anaknya.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOuSnW62gM
"Ibu, boleh aku menggesekkan padamu?" pinta Yuzuru dengan tubuh sangat dekat dengan Chitose hingga ujung penis bisa menyentuh payudara besar Chitose yang penuh tanda merah.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOyMf1ME4v
Antara sadar atau tidak Chitose hanya mengangguk pelan saat diminta Yuzuru, begitu mendapat izin dari ibunya—Yuzuru langsung meremas dua payudara besar di depannya, lalu menjepitkan penis di antaranya.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpckxmKOoc
"Ahhh! Ahhhh"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPX5ILJZ27
Yuzuru serasa akan terbang merasakan lembutnya dua gunung yang mengapit penisnya itu, mengikuti nalurinya ia mulai memaju mundurkan penis di antara jepitan payudara Chitose. Penisnya bergetar hebat, liurnya seakan mau jatuh saat Yuzuru mulai mempercepat genjotannya, suara gesekan penisnya dan payudara Chitose, dan sensasi panas di batangnya membuat Yuzuru langsung orgasme hanya dalam beberapa detik.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9nMaJ7AydO
Semburan sperma Yuzuru tertahan oleh lembutnya payudara Chitose, napasnya tersengal-sengal saat ia menarik keluar penisnya yang mengkilap karena cairannya sendiri. Yuzuru tersenyum bangga melihat lelehan pejunya yang turun dengan cepat melalui perut berlemak Chitose, belahannya yang mengkilap, dan ekspresi horny yang Chitose tunjukkan membuat Yuzuru kembali keras.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrlUZTnWaH
"Ibu, boleh kugesekkan kontolku ke memekmu? Cuma gesek aja, gak bakal aku masukin kok," kata Yuzuru meminta izin.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGy3vF7Wxv
Chitose terdiam, liang kewanitaannya sudah basah sedari tadi. Sensasi panas batang Yuzuru di antara payudaranya membuat liang itu semakin banjir—mengeluarkan peju David dan cairan cintanya sendiri.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOIF7VwrIZ
"Cuma gesek aja, gak lebih."
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLY2vBpD1Wv
Yuzuru begitu sangat senang, ia dekatkan penisnya ke bibir vagina wanita yang telah melahirkannya itu dengan hati berdebar. Bibir vagina Chitose masih terbuka lebar karena penis David, hingga saat Yuzuru ingin menggeseknya tanpa sengaja sedikit bagian kepalanya masuk dalam baginya Chitose yang mengangga.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX9OLVSwbQ7
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAhhh!"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MtSdtSYbe
Chitose mendesah keras, Yuzuru segera menarik penisnya, dan langsung meminta maaf padanya.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRQWiJPZ3a
"Maaf Bu, aku gak sengaja! Maaf!"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37Iwp5YsFm
Tanpa Yuzuru duga, tangan Chitose yang sejak tadi diam tiba-tiba menerkam batang penisnya yang sensitif hingga membuat Yuzuru meringis sesaat.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3LW93Dwmh
"Dasar anak gak berguna! Ngarahin aja kamu gak bisa!" seru Chitose dengan suara membesar sumbang.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNDu8YhWxu
Yuzuru terkejut bukan main melihat Ibunya yang selalu berkata lembut, dan tak pernah membentaknya tiba-tiba berkata kasar, dan menghinanya.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDfJrFOmWB
"Dasar anak durhaka! Mesum! Cabul! Penis bayi! Masak harus Ibu yang ngarahin sih dasar Babi rendahan!"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gxyEdGuig
Chitose mencengkram penis Yuzuru dengan keras hingga membuat Yuzuru berteriak kesakitan, namun bukannya lemas penis Yuzuru justru semakin keras dan membengkak hingga membuat Chitose terkaget-kaget.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHpBz0UouA
"Apa ini!? Kenapa jadi keras dan berdenyut-denyut? Apa kamu masokis? Dasar Babi! Anak sama bapak sama aja! Sama-sama Babi masokis!"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyZRJ0XpOv
Yuzuru semakin nafsu, perkataan kasar Chitose justru membuatnya semakin bersemangat. Segera Yuzuru mencium bibir Chitose, dan menyerang lidahnya dengan mulutnya.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJqv7bosDN
"Hmmm hmmmm hmmmm."
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAS2yGspDpH
Keduanya berciuman dengan liar, lidah mereka saling melilit, mulut mereka tak bisa diam saling maju mundur untuk membuat yang lain kenikmatan.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWa4kFI2z56
Gengaman Chitose mulai melemah, memanfaatkan itu Yuzuru langsung menarik penisnya, dan mengarahkan batangnya ke bibir vagina Chitose.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Q5nmaKQla
"Aaahhhhhh! Ouhhh! Hmmm! Hmmm! Enak! Ahhh! Bagaimana gesekan saja bisa seenak ini! Aaaaaahh"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhc1fjy0Ql
Chitose mengeliat, sementara Yuzuru menggerakkan pinggulnya naik turun menggesekkan batangnya ke bibir vagina Chitose.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpkhmVm2Af
"Ahhh! Aahhh! Ibuu! Ahhh"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPreLfegKk
"Ahhh! Ahhh! Ahhh! Yuzuruuu! Ahhh!"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSEBhE6Lso
Gerakan pinggul Yuzuru semakin cepat, penisnya yang keras menggesek daging lembut licin berlendir itu hingga membuat kursi yang diduduki Chitose bergoyang tak kuasa menahan nafsu ibu dan anak itu.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgp0Ws9GYl
"Ahhhhhh! Ibuuuu!"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu50ELxphRv
"Yuzuruuu!"
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqX0fM666Yq
Keduanya lagi-lagi keluar secara bersamaan, penis Yuzuru yang dipenuhi lendir Chitose menyemburkan cairan putih kental ke jembut dan perut Chitose yang sebelumnya juga sudah kotor karena pejunya.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOV0AYTer1b
Yuzuru memeluk ibunya itu sambil tersengal-sengal, penisnya yang terus keluar itu menempel di perut Chitose dengan precum masih keluar sedikit demi sedikit.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqh5XMhVo9
"Yuzuru..."
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQXADCq7Lf
"Ibu..."
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdIs0Gm4c8w
Keduanya pun lalu berciuman, dan berpelukan untuk waktu yang lama sampai Chitose menawan Yuzuru untuk mandi bersama. Hari yang melelahkan itu pun di akhiri dengan Chitose dan Yuzuru saling menggosok lagi di kamar mandi, dalam bathtub keduanya berendam bersama dengan Chitose berada di bawah sambil menceritakan kejadian yang mereka alami hari ini.
1599Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtadpiIULoQ
