
[WARNING! DISTURBING CONTENT]976Please respect copyright.PENANAjD0NvubGKx
Pada hari sabtu, Pak Tabuchi sekali lagi datang berkunjung menemui Yuzuru dan Chitose ... kali ini dia datang sendirian tanpa mengajak David setelah tahu kalau David bercinta dengan Chitose di belakangnya. Agak kesal Pak Tabuchi memandang Yuzuru dan Chitose yang tengah duduk bersama sambil saling membuang pandang, ia masih tak terima kalau wanitanya itu disentuh pria lain tanpa izinnya.
"Kalian sudah mulai berani ya, apa kalian tahu apa konsekuensinya jika tak patuh padaku?"
Yuzuru dan Chitose saling pandang, baru kali ini mereka melihat Pak Tabuchi semarah ini ... untuk meredakan amarahnya—Yuzuru langsung berlutut meminta maaf diikuti dengan Chitose.
"Maaf Tabuchi-sama, aku sudah lancang ... itu semua salahku Tabuchi-sama, tolong jangan salahkan Ibuku," kata Tabuchi membela Chitose.
"Tidak Tabuchi-sama, ini semua salahku karena terlalu mudah diperkosa ... anakku tak bersalah, tolong maafkan dia Tabuchi-sama."
Keduanya saling melimpahkan kesalahan pada diri sendiri, melihat hal itu bukannya lebih baik Pak Tabuchi justru semakin kesal.
"Yuzuru! Apa kau sudah ngentot dengan Chitose?" tanya Pak Tabuchi.
"Mana berani aku melakukan itu, Tabuchi-sama kami tak melakukannya. Aku bersumpah Tabuchi-sama," jelas Yuzuru sambil menyentuhkan dahinya ke lantai untuk meminta pengampunan Pak Tabuchi.
Pak Tabuchi sedikit lebih baik, ia melihat kejujuran dari apa yang Yuzuru katakan, dan menghela napas panjang.
"Kalian ini—perlu kuberi hukuman. Yuzuru! Tunjukkan kontolmu!" seru Pak Tabuchi.
Tak ingin membuat Pak Tabuchi semakin marah, Yuzuru langsung melepas celana pendek hitam yang ia kenakan,dan terlihatlah penisnya yang sedang tidur mengantung seperti timun.
"Sudah lebih baik sekarang! Baiklah Chitose! Sekarang buka celanamu!"
Malu-malu Chitose melepas celana jeans ketat yang ia kenakan ... celana dalamnya yang besar, dan berwarna putih itu terlihat tak muat untuk menampung bongkahan panta besarnya yang menggoda itu.
Kedua Ibu dan anak itu kini bertelanjang bawah, keduanya tampak risih, dan berusaha untuk mengalihkan pandangan satu dengan yang lain. Pak Tabuchi lalu membuka tas kerja yang ia bawa, dan mengeluarkan sebuah anal plug panjang bergerigi.
Chitose reflek menggeleng karena tahu apa yang akan terjadi padanya begitu melihat alat itu, ingin rasanya ia berlari dari tempat itu dari pada harus memasukkan benda itu ke duburnya yang masih perawan, dan belum pernah dimasuki benda asing.
"Yuzuru, kau tahu apa ini?"
"Tidak Tabuchi-sama, benda itu ... apakah sejenis dildo?"
"Hahaha! Kau taksalah, tapi benda ini lebih bagus dari dildo. Kau mau tahu?"
Yuzuru mengangguk setuju, namun berbeda dengan Chitose yang tampak ketakutan meihat benda itu. Pak Tabuchi menghempaskan Chitose, lalu membuatnya dalamposisi menungging dengan ia berada di depan pantatnya sambil memegang anal plug di tangannya.
"Yuzuru! Pelajaran kali ini adalah anal! Kau tahu wanita punya 2 lubang di antara kedua pahanya ... satu lubang untuk membuat anak, sedangkan yang satunya lubang untuk membuang kotoran. Dua hal itu seperti Yin dan Yang, dan saling melengkapi satu sama lain, seperti sebuah harmoni."
"Berbeda dengan vagina, kalau kau keluarkan pejumu di pantatnya wanita tak akan hamil, selain itu dubur juga lebih elastis dan sempit dari pada vagina hal itu akan membuat penisnya merasa nikmat 2 kali dari biasanya."
Pak Tabuchi terus menjelaskan tentang anal sambil mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, Pak Tabuchi menyiapkan sebuah suntikan besar yang ia isi dengan air yang sudah dilarutkan obat pencuci perut sambil sesekali menekan dubur Chitose dengan jari-jarinya.
"Ini merupakan hal tabu, semua orang meragukan hal macam ini karena mereka menganggapnya hanya membawa penyakit, dan menjijikkan ... tapi faktanya tak begitu."
Sambil menjelaskan Pak Tabuchi menyuntikkan cairan yang berisi obat pencuci perut itu ke dubur Chitose hingga membuatnya melenguh kecang.
"Selama ratusan tahun, orang terus mencari metode yang aman untuk melakukan anal seks ... seks itu terus berkembang, seperti halnya teknologi ia terus berkembang karena manusia membutuhkannya. Hanya dengan beberapa obat, dan penanganan yang tepat, anal seks yang bisa menjadi aman kalau dilakukan dengan penuh persiapan."
"AAAAAAAAAAAaaaaaa!"
Chitose tak kuat menahan rasa mulas di perutnya saat tetes terakhir suntikan Pak Tabuchi selesai memasuki tubuhnya, sensasi panas, dan perasaan mulas menjadi satu dalam tubuhnya. Menyadari hal itu, Pak Tabuchi langsung menyumbat dubur Chitose dengan anal plug yang sudah ia siapkan sebelumnya.
"Aaaaaaaa! AAAAA!"
Chitose berteriak kencang saat anal plug bergerigi itu terpasang di anusnya, air mata Chitose keluar saat wajahnya yang biru menyentuh lantai karena tak kuat lagi untuk bersangga pada tangannya.
"Ini hukuman untukmu Chitose!" kata PakTabuchi sambil tersenyum puas.
"Kau akan tahu nikmatnya anal seks, dan akan kecanduan dengannya kalau kau takhati-hati Yuzuru! Banyak sekali pria di luar sana yang tersesat karena kenikmatan lubang dubur dan berakhir menghancurkan hidupnya."
Pak Tabuchi kembali menjelaskan, kali ini tatapannya menjadi sangat serius.
"Penjelasannya sudah cukup, sekarang Yuzuru saatnya untuk hukumanmu."
Pak Tabuchi tersenyum jahat, melihat hal itu Yuzuru hanya bisa menelan ludah.
Sepuluh menit Chitose merasa sangat tersiksa dengan anal plug di anusnya, rasanya perutnya seperti dipukul-pukul oleh puluhan orang saat itu, lelehan vesesnya yang bau tersumbat karena anal plug yang menahannya.
"Berbaringlah Yuzuru! Chitose berjongkoklah di atas kepala Yuzuru!"
Chitose menggeleng, ia tahu apa yang dipikirkan Pak Tabuchi segera ia menolak, dan ingin melawan namun segera dihentikan oleh Yuzuru yang langsung menahan ibunya itu dengan menggenggam pergelangan tangannya.
"Gak papa Bu, aku gak akan membencimu, kok."
Chitose ingin menangis, dengan terpaksa ia melakukan apa yang Pak Tabuchi suruh dengan berjongkok di atas kepala Yuzuru. Chitose menggigit bibirnya, berusaha menahan gejolak mendalam yang membuatnya tersiksa sejak tadi.
"Anal seks memang candu, tapi anal seks tetaplah anal seks ... senikmat-nikmat apa pun itu kau harus melihat sendiri betapa tak sempurnanya lubang kenikmatan itu."
Dengan satu hantaman keras, PakTabuchi memukul perut Chitose hingga membuatnya berteriak kencang. Gelombang mulasnya pun semakin kuat, cairan kuning bau itu sudah sangat terkumpul di ujung duburnya, satu pukulan Pak Tabuchi membuat cairan kuning itu memuncrat keluar.
976Please respect copyright.PENANAy1T6R5AtQQ
976Please respect copyright.PENANAFhPD612eFX
976Please respect copyright.PENANANrOHdRvLR1
976Please respect copyright.PENANAD03PHrwqop
976Please respect copyright.PENANAFUzdDvZXx6
976Please respect copyright.PENANALs5oQVhXvA
976Please respect copyright.PENANAM18sS4t0eY
976Please respect copyright.PENANA06r0xlkBUp
976Please respect copyright.PENANAQsNHbvYt9w
976Please respect copyright.PENANAlM96fZYrqw
976Please respect copyright.PENANA7g0DenwpBf
976Please respect copyright.PENANA5rQ3Fl6Inu
976Please respect copyright.PENANAgmlzRM41FT
976Please respect copyright.PENANAEdDVQuxKEr
976Please respect copyright.PENANAPdb9yKDNrT
976Please respect copyright.PENANAakZbhdjEjn
976Please respect copyright.PENANAGXkpUfsNkA
976Please respect copyright.PENANA9sMP6DuZSQ
976Please respect copyright.PENANAGzn4oOTZN2
976Please respect copyright.PENANAbZfRITdM44
976Please respect copyright.PENANAGDCM3sNpgU
976Please respect copyright.PENANAAPBFduOMIL
976Please respect copyright.PENANAZIScoYScp1
976Please respect copyright.PENANApSulWAnTgp
976Please respect copyright.PENANA5mYo2IVVWN
976Please respect copyright.PENANAIFsyxcZKsV
976Please respect copyright.PENANAQF2KGTnyIH
976Please respect copyright.PENANAS7z8Mw3IRT
976Please respect copyright.PENANArWAgPRFgnM
976Please respect copyright.PENANAzAwyakrvjB
976Please respect copyright.PENANA9cQPtDoRJa
976Please respect copyright.PENANA4mVyN4FgWi
976Please respect copyright.PENANARK6eqwJJjj
976Please respect copyright.PENANAF8I5B9tYGH
976Please respect copyright.PENANAyyhpWW9OzC
976Please respect copyright.PENANA1rodqy6VDh
976Please respect copyright.PENANAUt1uyk877D
976Please respect copyright.PENANAhiKjUcgzgr
976Please respect copyright.PENANAVG8OyJ4SHk
976Please respect copyright.PENANAemJzfSwKIf
976Please respect copyright.PENANA4Pd1gMCaaB
976Please respect copyright.PENANAKXpWOy4baJ
Anal plug di dubur Chitose terbang, bersamaan dengan itu mencretan kental berbau busuk langsung mengguyur dengan kencang seperti shower membasahi wajah serta rambut Yuzuru. Chitose menangis karena tak bisa menghentikan cairan menjijikkan yang terus keluar dari duburnya, apalagi saat mendengar suara mual dan teriakan putus asa Yuzuru di bawah selangkangnnya.
ns3.149.230.241da2