Pahlawan Perang Dunia [21]
984Please respect copyright.PENANAolwQw1LMaU
Sudah 3 hari semenjak aku menjadi pelajar di akademi Militer AMIR. aku mempelajari di dalam AMIR, terdapat asrama laki-laki yang berada di bagian timur dan asrama perempuan berada di bagian selatan. Masing-masing gedung laki-laki dan perempuan itu adalah 3. Dan setip gedung dapat berisikan 500 pelajar. Untuk standar akademi militer AMIR. sebenarnya kurikulum yang diadakan semenjak 8 tahun ini bahwa Akademi militer merupakan sekolah tinggi yang mengajarkan para pelajarnya mengenai strategi perang, bagimana cara berperang, bahkan menjadi dokter ketika dalam peperangan. Dan semua itu pada akhirnya akan mengabdikan diri sebagai militer Negara Roxalia.
984Please respect copyright.PENANAtuDRgeS5lu
Adapun peraturan tidak tertulis di Roxalia bahwa mengucapkan nama belakang merupakan hal yang sangat privasi, maka tidak akan aneh banyak orang yang tidak memperkenalkan dirinya secara lengkap, kecuali jika dia benar-benar percaya.
984Please respect copyright.PENANA5vNIbYdWQI
Semenjak kejadian Sir Igo ntah bagaimaan caranya aku mendapat teman, yang mungkin bukan teman hanya sekedar dekat dan mereka tidak memandangku berbeda dengan yang lain. Yaitu Tara yang berbadan besar dan gendut seperti pesumo, Bara, memiliki badan berotot dan tampang seperti Preman. dan Vina perempuan yang memiliki rambut hitam panjang serta kulit yang sangat putih dan mata yang cipit. Kami bertiga biasanya berbicara satu sama lain, dan lama kelamaan pandangan pelajar di kelas J mulai berubah kepadaku. Yahhh… aku mungkin akan merasa betah disini.
984Please respect copyright.PENANAWd5fbTBVLP
Ketika hari itu. kami belajar seperti biasa, dan diajar mengenai strategi perang oleh Instruktur Sir Igor.
984Please respect copyright.PENANAIsorwu1r2q
“Baiklah. aku memiliki pertanyaan, jika seorang prajurit membuat kesalahan, siapa yang bertanggung akan dirinya. Jendreal atau Panglima perang. HEi JUSUF! JAWAB PERTANYAANKU JANGAN TERUS-TERUSSAN MELIHAT KEARAH JENDELA!”
984Please respect copyright.PENANA9W0annU7Ki
Sir Igor yang mengganggu lamunanku membuat kau merasa sebal. Aku berdiri dan mulai menjawabnya.
984Please respect copyright.PENANAXZ7d2G55OC
“yang bertanggung jawab adalah dirimu Sir Igor!”
984Please respect copyright.PENANA6y1cjhPeDm
“Ap-“ TACK!
984Please respect copyright.PENANAOZMFeweBKb
“wahahahaha”
984Please respect copyright.PENANACPMshXu8gU
Aku yang menjawab dengan nada main-main dan perkataan yang main-main juga membuat Sir Igor mematahkan penggarisnya karena marah, sedang teman sekelasku tertawa.
984Please respect copyright.PENANAPFOLBTBsW6
“SEMUA DIAM! JUSUF, LARI KELILING LAPANGAN SEBANYAK 50X. SEKARANG!”
984Please respect copyright.PENANAbSOBQANkgT
Mendengar bentakan itu, kau langsung jalan dan berlari ke arah lapangan. ‘paling tidak aku dapat menikmati udara segar’ aku berkata dalam benakku. Dan memang itu tujuanku sebenarnya.
984Please respect copyright.PENANAx9lYnI9Sx0
Ketika aku lari keliling lapangan, aku melihat Kelas A sedang berlatih bertarung satu sama lain menggunakan pisau kayu. Aku dapat melihat Yuna dan Jack sedang bertarung satu sama lan. Tidak diduga, Yuna ternyata dapat bergerak selincah itu. Ketika aku memperhatikan mereka. Aku melihat perempuan berambut pink, Sarah sedang kelawahan bertarung dengan lawannya yang juga seorang perempuan.
984Please respect copyright.PENANAivbrR7a39i
Aku memperhatikan mereka sejenak, aku melihat bahwa latihan yang seharusnya tidak terlalu serius itu, lawan dari Sarah sangat serius ingin melukainya. Karena itu, Sarah bahkan terjatuh berkali-kali. Setelah Sarah bangkit dengan susah payah bahkan kakinya gemetar hebat. Lawannya melihat hal itu dengan wajah tersenyum jahat, dan setelah itu, dia langsung melayangkan sabetan pisau kayu kea rah Sarah.
984Please respect copyright.PENANAEJbmJq8iXx
“Ap-!? Siapa kau?”
984Please respect copyright.PENANA83xLzOA7kW
“Maaf nona, tapi itu sudah cukup.”
984Please respect copyright.PENANAbsGxuwPt0y
Aku langsung menangkap tangannya sebelum mengenai Sarah. Aku mengintervensi hal tersebut tanpa panjang pikir, aku hanya paling tidak suka jika terjadi kejahatan di depanku.
984Please respect copyright.PENANArepC3WUfos
“hei ada apa ini?”
984Please respect copyright.PENANAfNEnavt6qs
Pria tampan berambut scarlet, ya itu adalah Rian. dia datang menghampiri kami ketika tau aku masuk ke lapangan untuk menyela mereka.
984Please respect copyright.PENANAnAQOwF2OB0
“Rian tolong aku! Dia memegangku dengan sangat erat dan bahkan dia ingin memukulku” perempuan yang ingin melukai Sarah itu bersilat lidah ke RIan.
984Please respect copyright.PENANAMXsr3d5gM1
“Hei kau, lepaskan wanita itu”
984Please respect copyright.PENANAXfzVoSlWke
“aku tidak mau.”
984Please respect copyright.PENANA5YwPoaGGDN
Rian mulai mendatangiku. Aku yang dimintanya untuk melepas tangan perempuan jahat itu menolak dirinya mentah-mentah.
984Please respect copyright.PENANAgNTvcNQaN9
“Sebelum kau meminta ku melepaskannya, kau harus tau permasalahannya”
984Please respect copyright.PENANAAJv5E1m6Ta
“sudah sangat jelas bahwa kau lah yang salah disini, pelajar kelas J rendahan sepertimu memasuki Kelas A. kau pasti hanya iri kepada kami”
984Please respect copyright.PENANAE0BX24KXq7
Rian yang menjawab pertanyaanku dengan jawaban syubjektif mulai memegang tangan kiriku yang memegang tangan perempuan jahat itu. Genggamannya semakin kuat, tapi aku tetap tidak melepaskan genggaman ku ke wanita tersebut.
984Please respect copyright.PENANA1bYmOTqpne
Dan Tapa kami sadari, semua pelajar kelas mulai mengkerumuni kami. Dan Jack mulai datang menyela kami.
984Please respect copyright.PENANAe3o2og9YFp
“hei hei tenang lah Rian, Jusuf tidak mungkin melakukan itu. Dan kau Jusuf, apa yang kau lakukan disini?”
984Please respect copyright.PENANA0OZJk8nEdS
“diamlah Jack, aku tahu kalian satu kampong halaman, mangkanya kau hanya akan berada disisinya. Sepertinya hal ini hanya bisa diselesaikan dengan kekerasan.”
984Please respect copyright.PENANATuy9SMRTTJ
Rian melepaskan genggamannya dan mengambil 2 buah pisau kayu, dan dia melepmarkan satu kepadaku.
984Please respect copyright.PENANAHT0VF9TrGA
“ambillah, atau kau hanya pecundang yang takut kalah”
984Please respect copyright.PENANAfR7rg3oiXU
Mendengar hal itu, aku langsung melepaskan genggamanku di perempuan jahat itu dan mengambil pisau kayu di tanah.
984Please respect copyright.PENANA1uKow9sMtQ
“Kau berani juga ya melawan pelajar baru nomor satu di AMIR”
984Please respect copyright.PENANAlNZyxo4CLB
“takut? Berani? Itu bukan persoalan. Apakah kau mau melawanku atau tidak?”
984Please respect copyright.PENANAfgekhAHjRc
“hmm… baikla-“
984Please respect copyright.PENANAS6ibd7D0fy
“HENTIKAN!”
984Please respect copyright.PENANArNpPy1WMX6
Seseorang yang mengehentikan kami adalah Perempuan berambut Scarlet Ungu dan ketua Dewan Pelajar di AMIR. Tya. Kami berdua terdiam melihat kehadirannya.
984Please respect copyright.PENANAbrhxk2lLkW
“apa yang terjadi disini? Hei kau jelaskan padaku”
984Please respect copyright.PENANAcpJbQelTDh
Tya menunjukku, dia memanggilku dengan kat ‘kau’ sepertinya dia lupa atau tidak ingin mengenalku.
984Please respect copyright.PENANAWRy2HMhEW1
Aku menjelaskan semua kejadian kepada Tya, dari Sarah yang disiksa dalam latihannya dan pengambilan kesimpulan subjektif oleh Rian. Seketika itu Tya melihat kearah Sarah dan melihat kondisinya. Lalu Tya mulai berdiri di tengah kerumunan.
984Please respect copyright.PENANAJWr91kOZbd
“baiklah , aku memutuskan bahwa ini adalah kesalahan perempuan yang menyiksa Sarah, dan dia tidak bersalah” ketika mengatakan dia, Tya menunjuk kearahku, hei hei, apakah dia ebnar-benar tidak mengenalku?.
984Please respect copyright.PENANApHq3kHT4F3
Setelah semua urusan selesai aku mulai kembali kelapangan untuk lari, aku mulai berlari dan ketika aku melewati sisi Rian, sebuah pukulan mengarah ke wajahku. Aku yang menyadari hal itu ingin menghindarinya, tapi karena terlalu banyak saksi mata menerima pukulan dahsyat itu dam melayangkan ku jauh kebelakang dan aku tidak sadarkan diri.
984Please respect copyright.PENANAVZN634wex1
“ughh… terang…”
984Please respect copyright.PENANAeuOWmj5v3c
Aku membuka mata namun semua terlihat sangat terang. Beberapa detik kemudian mataku mulai membiasakan diri dan aku dapat melihat ruangan yang ditutup oleh tirai putih.
984Please respect copyright.PENANAOUmsrXrrUe
“dimana aku?”
984Please respect copyright.PENANAdS3hl1qqAD
“ahh…hmm… k… kau ada di rumah sakit AMIR”
984Please respect copyright.PENANAMx7JVgiF0b
Yang menjawab disebelahku adalah perempuan cantik berambut gelombang panjang berwarna pink. Keika melihatnya aku terkejut kenapa Sarah bisa disampingku dan wajahnya terlihat merah.
984Please respect copyright.PENANANRedEowkr8
“bagaimana bisa aku disini?”
984Please respect copyright.PENANAcBnf5NX0n6
“hmm… kau tadi… tadi dipukul oleh Riyan dan tidak sadarkan diri selama 30 menit.”
984Please respect copyright.PENANAIznMIyVdM2
“ohh begitu”
984Please respect copyright.PENANAlA173tvChN
Aku yang berhasil mengingat kejadian sebelumnya membuat pipi kananku yang dibalut lakban berdenyut keras. Setelah perkataan terakhir dariku. Tak satupun dari kami yang berbcara, suasan semakin canggung, dan wajah Sarah semakin merah. Apakah dia akan menangis? Setelah mengetahui hal itu, aku berusaha untuk memulai pembicaraan lagi.
984Please respect copyright.PENANALf6cerrqGg
“ah an-“
984Please respect copyright.PENANAWzxjABztI3
“Ju…Juu..Juusuf… te…te…terima ka…kasih sudah menyelamatkannkyu.. ughhEhh!”
984Please respect copyright.PENANACJ2bRviwFW
Sarah yang terbata-bata bilang terima kasih kepadaku, bahkan dia menggigit lidahnya sendiri. Aku yang tidak dapat menahan luapan tawaku. Mulai tertawa terbahak behak
984Please respect copyright.PENANAhhm7MKvJRV
“hahahahahahaha”
984Please respect copyright.PENANAzCY4HS7rcW
“…”
984Please respect copyright.PENANA7DwxRDMoC4
Aku yang tertawa mulai menyadari bahwa muka Sarah semakin merah dan dia menggembungkan pipinya. Ketika melihat itu, aku berpikir dia semakin manis, tapi karena tau aku salah karena tertawa aku harus mengatakan maaf.
984Please respect copyright.PENANA4F58cfnWbc
“ehh… hmm… maa-“
984Please respect copyright.PENANAGXC9YJUrQQ
“Jusuf JAHATTTTTT…”
984Please respect copyright.PENANADMTEgg2rjA
Sarah keluar ruangan sembil mengeluarkan suara “UWAAAA” padahal aku belum sempat meminta maaf padanya.
984Please respect copyright.PENANA05f07yBPHc
“haaa… kalau begini aku jadi harus meminta maaf padanya sesegera mungkin”
984Please respect copyright.PENANAJDdoudpVdP
Setelah itu, aku mulai berdiri dan mulai keluar dari ruangan rumah sakit itu, tapi tepat ketika aku membuka pintu, tanpa sadar, Tya juga ingin membuk pintunya. Alhasil jarak kami sangat dekat, bahkan dapat mendengar nafas masing-masing.
984Please respect copyright.PENANAdSgogXwVyS
“KYAAAA!” *Dug
984Please respect copyright.PENANAO9o66eycws
Tya yang teriak langsung memukulku dengan spontan. Kekuatan pukulannya sangat tidak wajar, itu tidak terasa seperti pukulan perempuan. Dan hasilnya aku terjatuh dan pingsan lagi.
984Please respect copyright.PENANAIvVRk4Getk
“ugh… haa apakah ini yang dinamakan Dejavu?”
984Please respect copyright.PENANAsVYlvr88Fs
Aku membuka mata dan semuanya sangat menyilaukan. Setelah pulih. Aku melihat Tya sedang duduk disampingku dengan tegap dan gagahnya.
984Please respect copyright.PENANAW2PeiJst8U
“baguslah. Kau sudah sadar, maaf karena sudah memukulmu Jusuf, aku hanya ingin… hmm…men…menjengukmu tadi”
984Please respect copyright.PENANAXNqIHvmzg7
Tya mengatakan hal itu dengan malu-malu , aku bingung apakah dia memiliki 2 kepribadian, sifatnya yang gagah berganti menjadi sangat feminim.
984Please respect copyright.PENANAqskfcRPP9d
“bukankah kau menjengukku karena kewajibanmu sebagai Ketua Dewan Pelajar?”
984Please respect copyright.PENANAObKFkgWJ33
“AHH ya itu benar. BENAR SEKALI. Aha ha ha”
984Please respect copyright.PENANAYGldtMyNiP
Tya yang mulai tertawa aneh membuatku semakin bingung.
984Please respect copyright.PENANAOIwr9YfQrc
“oh ya, aku kesini karena juga memberitahumu bahwa Rian yang memukulmu sudah diamankan dan sekarang dalam interogasi. Aku akan memberimu nasihat sebagai Ketua Dewan pelajar Jusuf, kau jangan berurusan dengan Rian apapun yang terjadi dan jangan mencari perhatian.”
984Please respect copyright.PENANAqODTT8apcL
Aku mendengarkan dengan tenang nada serius dari Tya.
984Please respect copyright.PENANArrCjG67RsM
“oh iya, bukankah tadi di lapangannya kau tidak mengenalku Ketua? kau memanggilku “Kau” tanpa menyebut nama. Dan sekarang kau ingat. Aku meminta sebuah penejelasan.”
984Please respect copyright.PENANASIguNVu6RS
“ehh… itu… hmm… itu…. Karena…”
984Please respect copyright.PENANABOTXn7fWgL
“kerena??”
984Please respect copyright.PENANAbIb5PRRwFx
Aku mendengar dengan seksama perkataannya.
984Please respect copyright.PENANAEISoQQcHo9
“AGHH SUDAHLAH!” *duk
984Please respect copyright.PENANA1vaVHoEbPY
“Gahhh!”
984Please respect copyright.PENANAhMaesPIIGF
Tya yang memukulku di perut secara tiba-tiba membuat aku menahan rasa sakit di perutku.
984Please respect copyright.PENANArqxNFqCdEM
“aku akan pergi, sampai jumpa Hemm!”
984Please respect copyright.PENANA9uQcNGojpm
Tya pergi keluar ruangan sedangkan aku masih merintih menahan panas pukulan di perutku. Sepertinya hari ini aku sudah menerima banyak pukulan. Aku seperti orang bertampang jahat yang pantas dipukuli, setelah ini aku harus ngaca dan membuktikan bahwa aku tidak memiliki tampang jahat.
984Please respect copyright.PENANAhsGc7cRjXI
“Tapi sebelumnya, apakah pengobatan dirumah sakit ini gratis?” *Glup
984Please respect copyright.PENANATeGhlonCgL
Aku menelan ludah seketika sadar akan hal itu.
984Please respect copyright.PENANAaRZT4zvdtY
Catatan Penulis:
Terima kasih Sudah membaca Teman! ^^ Baca Juga cerita saya lainnya:
Pahlawan Perang Dunia
Terindu Kemerdekaan
Life in Word
Follow terus lini tulisan saya di:
Blog : HYPERLINK "http://www.Setegukkisah.blogspot.com" www.Setegukkisah.blogspot.com
Wattpadd :Ihsan_Iskandar
Penana :Iskandar
Storial :@Iskandar3
Sosial Media saya Juga Dong:
Email : [email protected]
Instagram : Pentears
Facebook : Ihsan Iskandar
984Please respect copyright.PENANAzZItlS5MON
984Please respect copyright.PENANAT3HFDQAOMW
ns216.73.216.8da2