Perang Dunia 27
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIy3tEyc0PR
“Hei Jusuf apakah kau tidak ikut turnamen nanti?” Jack bertanya padaku sembari meminum jus jeruk kesukaannya.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLA6Lpn0LfB
“Aku tidak akan ikut, itu sangat menyusahkan.” Jusuf menjawab dengan perkataan penuh acuh juga sembari meminum kopi hangat miliknya.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQefqtzAyF
Sudah 2 minggu sejak tragedi di desa Rexan dan luka-luka Jusuf sudah hampir secara keseluruhan sembuh. Tepat di jam istirahat, Sekarang mereka berada di jendela lorong lantai 2 yang biasa menjadi tempat tongkrongan Jack dan Jusuf.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8om1U5Nmg
Turnamen yang dimaksud oleh Jack adalah Turnamen yang diselenggarakan setiap tahun dengan mengikutkan seluruh pelajar AMIR untuk bertarung 1 vs 1.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIOOKfy8RT
“Ayolah Jusuf kau harus ikut, apakah kau tidak menginginkan uang jutaan Rupi itu?” Jack memelas sembari menatap Jusuf dengan mata serius.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31BRf3FtYH
“Bagaimana aku bisa ikut jika kau melihatku dengan tatapan nafsu harta itu bodoh, lagian aku tidak perlu uang yang banyak. Kau harus belajar, harta dapat merubahmu menjadi binatang.” Jusuf menjawab dengan nada menceramahi dan Jack merasa sedih karena pancingannya tidak berhasil.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6c5QM238xM
“Heeiiiii Jusuf!”
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEC2rNY6JR
Terdengar suara memanggil Jusuf dari kejauhan, mereka memalingkan lokasi suara dan melihat Yuna berlari tergesa-gesa. Tapi dibalik larinya, terdapat sesuatu yang bergoyang.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigLPe8Hrkh
“Hei Jusuf...apakah kau berpikir sama sepertiku?” Jack menyinggul lengan Jusuf sembari memakai wajah mesum.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzz6d4NZEYl
Bup!
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytFGp60MiR
“Awwwwww... Kenapa kau memukulku?”Jack bertanya, tetapi Jusuf tidak menjawabnya karena dia berpikir itu hal yang tidak seharusnya lelaki terhormat lakukan. Walaupun sepersekian detik, Jusuf juga berpikir yang sama.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEL6rVXLnY
“Haa haa haa... Jusuf aku punya kabar gembira padamu.” Ucap Yuna sembari terengah-engah seperti setelah berlari 1 km.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV7AzoFk96l
“Apa itu?” Tanya Jusuf sembari menyeruput kopinya.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MbbQoEsex
(“Mudah-mudahan bukan sola Turnamen”) Pikir Jusuf dalam Hati dengan perasaan sedikit berharap.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKl21b4q2nE
“Lihat ini!” Cetus Yuna sembari memperlihatkan sebuah Poster yang diatasnya terdapat tulisan besar Turnamen.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JVwdWMYXR
“Kau dan Jack telah terpilih menjadi salah satu peserta yang ikut dalam Turnamen Prajurit AMIR!”
Ucap Yuna dengan penuh kebanggaan dan mata berbinar.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRtnsWCL5s
Mendengar kabar yang 180 derajat berbeda dari keinginan Jusuf, Jusuf langsung menarik poster dari tangan Yuna, bahkan Yuna sedikit bersuara *kyaa dan wajahnya merah karena Jusuf sedikit menyentuh tangannya.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGdYSkCX4f
Setelah melihat satu persatu daftarnya dan bertanya kepada Jack apakah dirinya medaftarkan diri dan jawabannya adalah ‘Tidak’. Berarti ada kemungkinan besar beberapa peserta dipilih berdasarkan kualitas fisiknya. Karena Jack dan beberapa nama di daftar tersebut adalah pemilik nilai fisik tertinggi ketika ujian masuk. Tetapi itu bukan jawaban kenapa nama Jusuf tertulis.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4KDFZ3ybY
Setelah berpikir beberapa saat dengan tangan kanan Jusuf memegang dagunya layaknya seorang detektif berpikir. Di meletakkan memberikan minumannya kepada Jack.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvCG8gpDHa
“Peganglah, ada kucing garong yang harus kuurus.” Ucap Jusuf meninggalkan Yuna dan Jack tanpa alasan. Terlebih terlukis rasa kecewadi wajah Yuna karena akhirnya memiliki alasan untuk bertemu Jusuf namunn hanya sebentar.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinw6AFQ0xB
Tok tok tok!
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSc6yz91lA6
Setelah beberapa menit Jusuf berjalan, jusuf sekarang berada di bangunan yang dihiasidengan warna hijau dengan tulisan ‘Bangunan Pelajar’ ditengahnya, bangunan ini khusus untuk pelajar dan diisi banyak ruangan dari berbagai klub. Diantaranya, klub panah, renang, bahkan berpedang. Tetapi bukan salah satu klub itu yang dituju Jusuf.melainkan ruangan paling besar yang berada di lantai 3 bangunan dan mengetuk pintunya.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCYbQYLxMm
“Siapa?” terdengar jawaban suara yang tidak asing oleh Jusuf.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlEys0hYuc
“ini dari korbanmu, bukalah.” Cetus Jusuf dengan suara jengkel.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGXqu0fx9p
“...”
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1IigoNj9l
Walaupun tidak ada jawaban, Tidak lama kemudian pintu terbuka dan wanitaberambut hitam pendek mempersilahkan Jusuf masuk.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAkMBExaXV
Didalam ruangan nerukuran cukup besari itu, terdapat meja panjang dan bendera Roxalia berukuran besar di dinding.tepatdibawah bendera itu seorang wanita cantik yang membuat semua orang terpana, rambut scarlet yang memancarkan keagungan dan kebangsawanan. Wanita tersebut tidak lain adalah ketua pelajar AMIR. Wanita itu adalah Yuna.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiE1u4ozno
Tanpa Ragu Jusuf langsung mendatangi Tya dengan ritme langkah sedikti cepat.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwLBE1PpVi
“Hei, Apa maksudnya ini?” Ucap Jusuf sekaligus memberikan Poster yang dia terima dari Yuna.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWyYVDM91E
“Oh wow, kau ikut Turnamen itu ternyata, kukira kau tidak akan mau. Selamat ya!” Balas Tya dengan suara lembut dan memberi selamat namun nada dan wajahnya terlihat seperti mengejek.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyucqHONpZ
“Aku memang tidak akan mau, dan tidak akan pernah. Aneh rasanya jika namaku ada disini. Nilai fisik ku biasa-biasa saja, dan yang punya kehendak untuk menuliskan nama disini terlepas dari syarat dan ketentuan, hanyalah penyelenggaranya, yang tidak lain adalah Organisasi Pelajar AMIR.” Jusuf menjelaskan dengan panjang lebar asumsinya dan Tya hanya melihat dan mendengarkannya saja.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5M4svkk5S
“Dan pemilik kekuasaan terbesar di organisasi tersebut adalah pemimpinnya, tidak lain adalah kau Tya.” Ucap Jusufdengan membara sembari menunjuk ke arah Tya yang sedari tadi dudun dengan tenang.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqd6qNfYDz5
“Hebat, kau hampir benar, yang memilihmu bukan hanya aku, tetapi ada orang lain lagi.”
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53n26fXCiv
“Siapa?”
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuK5333kkOQ
Tya menjawabdengan mengacung jari telunjuknya keatas.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhxPR1uGQf
“Dasar kepala sekolah nenek nenek” Ucap Jusuf dengan geram.
Setelah mendengarkan kejengkelan Jusuf, Tya berdiri sembari menghibaskan rambut indahnya dengan tangan kanannya. Dengan sedikit tertawa dia memegang bahu kanan Jusuf.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxR8B7nvls
“Selamat Berjuang hahahaha.” Menambahi Tya diikuti gelak tawa.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7FjkTpd1d
Jusuf yang tidak biasa berbuat apa-apa lagi dan hanya bisa menerima kenyataan dan keluar dari ruangan tersebut.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGDw8Pz6Hj
Dan seminggu kemudian Turnamen yang ditunggu akhirnya tiba bersamaan dengan festival di AMIR.
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ996jZVYo07
459Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6I5yc15B7
