
Delapan pagi, Osamu baru sampai di rumahnya setelah malam penuh kenikmatan dengan Yoshine. Saat ia sampai pintu rumah sudah terkunci, dan HP-nya lupa ia bawa dari penginapan terkutuk itu.
1047Please respect copyright.PENANAGjTQrUPDxr
"Hah, Arisu sekarang pasti baru berangkat. Kalau sudah gini, mending aku jalan-jalan," gumam Osamu yang merasa percuma menunggu di depan pintu seperti orang bingung.
1047Please respect copyright.PENANAmbgTBMNNKM
Osamu yang kelelahan beristirahat di bangku taman yang sepi, dan jarang di lewati orang. Sambil menguap, Osamu mendongak menatap dedaunan yang rindang di sekitarnya, sambil memikirkan nasibnya kedepannya.
1047Please respect copyright.PENANA8EXIKMpGj6
"Apa aku harus beri tahu Arisu kalau aku dipecat ya.... Tapi bagaimana kalau dia jadi khawatir? Astaga ... Aku dilema."
1047Please respect copyright.PENANAMFhpKCtw2m
Setelah cukup lama Osamu melamun di bangku taman itu, ia putuskan untuk pergi ke perpustakaan umum untuk membaca koran—guna mencari pekerjaan baru. Setelah memilah-milah pekerjaan yang tersedia, ia pun mendapat sebuah loker yang menurutnya cocok dengannya.
1047Please respect copyright.PENANAVEox0DRXhk
Lama Osamu berada di perpustakaan itu, membalik lembar demi lembar koran, dan membaca novel di kala ia bosan. Saat jam dinding menunjukkan pukul 16.00, Osamu langsung bergegas pulang setelah menghabiskan waktu seharian mencatat nomor telepon, dan alamat kantor penyedia lowongan pekerjaan.
1047Please respect copyright.PENANAbBT55ebDbm
"Papa, udah pulang dari tadi? Kok ngak ngabarin?" sapa Arisu yang terlihat baru saja pulang, dan kebetulan berpapasan dengan Osamu.
1047Please respect copyright.PENANAeha9gOosxZ
"Ah, Arisu ini rumit. HP-ku aku tinggalkan di sana, maaf tak mengabarimu," kata Osamu sambil melihat putrinya dengan perasaan bersalah.
1047Please respect copyright.PENANAiOoBCDEunW
"Eh, kenapa ditinggalin, Pa. Ya udah, ayo masuk."
1047Please respect copyright.PENANAEWgwv9y3EY
Mereka berdua masuk bersama tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut mereka, Arisu terlihat curiga melihat penampilan Osamu yang acak-acakan dan berbau menyengat. Namun ia tak mengatakan apapun untuk menghargai ayahnya itu.
1047Please respect copyright.PENANA3aSjg7bNuO
"Arisu, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu...." kata Osamu.
1047Please respect copyright.PENANA5t7ReFnb7O
"Ada apa, Pa?" balas Arisu.
1047Please respect copyright.PENANA4SkxxRtqDI
"Papa dipecat. Maaf, Arisu."
1047Please respect copyright.PENANAY20CUGDzIf
Arisu mengernyit dahi, merasa bingung kenapa perusahaan gelap tempat ayahnya bekerja itu memecatnya yang loyal, dan mau disuruh-suruh.
1047Please respect copyright.PENANAcYOhTnbm2I
"Sebenarnya...."
1047Please respect copyright.PENANAvPC6hERXGq
Osamu pun menceritakan apa yang terjadi sebenarnya pada Arisu, namun tak mengatakan apa pun tentang hubungannya dengan Yoshine. Arisu hanya bisa menghela napas mendengar cerita ayahnya yang sembrono itu.
1047Please respect copyright.PENANA5Prx1VsQir
"Jadi Papa dan Wanita itu dipecat karena Papa gangguin mereka?"
1047Please respect copyright.PENANAcLj8wKX13d
"Gangguin apa Arisu!? Sudah jelas-jelas mereka memaksa Yoshine untuk melayani mereka. Yoshine bahkan sampai menangis saat itu."
1047Please respect copyright.PENANAUYASv2MZyC
"Ya ampun Papa, itu tindakan yang bodoh. Harusnya Papa biarkan saja pelacur itu diperkosa."
1047Please respect copyright.PENANAs0dKLkPxyG
"Hah!? Jaga bicaramu Arisu! Yoshine itu temanku, dia banyak membantuku selama ini ... Kenapa kau bicara seperti itu!?"
1047Please respect copyright.PENANAOEBcGtFXld
"Kenapa Papa nyolot!? Apa terjadi sesuatu antara kalian berdua?"
1047Please respect copyright.PENANAyOlUFeiJuD
Osamu terdiam, melihat hal itu Arisu semakin marah padanya, dan meninggalkan Osamu sebelum sempat membalas ucapannya.
1047Please respect copyright.PENANAYavr37JuzX
'Sial, aku mengacaukannya,' batin Osamu sambil mengacak-acak rambutnya.
1047Please respect copyright.PENANAWJUcez7Adu
*****
1047Please respect copyright.PENANAoZFNSdTUZR
Selama seminggu lebih, Arisu mendiamkan Osamu dan tak bicara sepatah kata pun dengannya. Selama seminggu itu, Osamu yang menganggur bekerja sambilan sebagai tukang angkat barang sambil menunggu panggilan.
1047Please respect copyright.PENANAXW7QL28DtF
Osamu bingung harus bagaimana menghadapi Arisu, lalu ia pun bertanya pada Yoshine yang sama-sama wanita.
1047Please respect copyright.PENANAx46g30w16Q
"Seperti Arisu tak ingin ayahnya mencintai orang lain selain dirinya, mungkin takut kalau ayahnya diambil darinya," kata Yoshine setelah mendengar cerita Osamu.
1047Please respect copyright.PENANA8xObJ06tK2
"Lalu aku harus bagaimana Yoshine, rasanya tak menyenangkan tinggal serumah tapi tak saling bicara."
1047Please respect copyright.PENANA1phMs5iwjJ
"Senior harus minta maaf lebih dulu padanya."
1047Please respect copyright.PENANA6VQhZaw3EU
"Bagaimana aku mau minta maaf, dia terus-menerus menghindariku."
1047Please respect copyright.PENANAjzClncM8Sl
"Hmmm... Apa aku ke sana saja ya, untuk membantumu, Senior."
1047Please respect copyright.PENANAaNIO0nIIg6
Osamu menggeleng tak setuju, " Itu ide yang buruk, bisa jadi Arisu tambah marah kalau itu terjadi."
1047Please respect copyright.PENANAlpTH6iBWT3
"Hmm... Sulit juga kalau begitu, sepertinya aku terlalu merepotkanmu, Senior."
1047Please respect copyright.PENANALwZ7Nu3Cnq
"Jangan berkata begitu, Yoshine. Tenanglah, aku akan membujuk Arisu. Dia mungkin belum siap untuk menerimamu."
1047Please respect copyright.PENANASsvPjrqeOE
"Senior..."
1047Please respect copyright.PENANAlhCZEIUQiU
Yoshine tersentuh karena ucapan pacarnya itu, lalu mereka berdua berciuman dengan mesra dan penuh gairah. Di dalam kamar Yoshine yang bernuansa pink itu, Osamu dan Yoshine bercumbu dengan penuh nafsu ... Namun tak sampai berhubungan badan—hanya saling cium, pegang, raba bagian memalukan masing-masing.
1047Please respect copyright.PENANAhTK56zQ1Tp
"Aku bikin makan siang dulu, ya. Senior," bisik Yoshine di kala percumbuan mereka.
1047Please respect copyright.PENANAF38fRaV6kV
"Jangan lama-lama, Sayang."
1047Please respect copyright.PENANAqCfOtsPkub
Yoshine tersenyum simpul, lalu menggigit kecil bibir bawah Osamu sebelum pergi untuk membuat makan siang.
1047Please respect copyright.PENANAhFX0NxlPUf
Osamu termenung dengan penis berdiri tegak dari balik celananya, ia masih tak percaya akan mendapat wanita secantik dan seseksi Yoshine sebagai pacarnya.
1047Please respect copyright.PENANATbc8orIEut
Sambil menunggu Yoshine selesai membuat makan siang, Osamu menyambi membuat CV untuk melamar kerja di laptop Yoshine. Saat Yoshine kembali, mereka berdua makan siang bersama sambil bermesraan dan bercanda merencanakan masa depan mereka.
1047Please respect copyright.PENANAcgnEPnH0vY
*****
1047Please respect copyright.PENANAI3kdBOLBg5
1047Please respect copyright.PENANAUtSH0tiLgo
Saat Osamu pulang, Arisu sudah menunggu di depan pintu dengan tanktop putih tipis dan hotpants merah yang memperlihatkan pahanya yang mulus. Arisu menatap Osamu dengan tatapan sinis, seperti seorang istri yang mencurigai suaminya selingkuh dengan wanita lain.
1047Please respect copyright.PENANAMOMRuSlPx4
"Papa kemana aja! Kenapa jam segini baru pulang!?" selidik Arisu sembari menyilangkan tangan.
1047Please respect copyright.PENANAZCr9u1TS3Y
Osamu berkata jujur, "Dari tempat Yoshine. Kami berdua lagi bikin CV bareng."
1047Please respect copyright.PENANA1hPWsWuCAp
Arisu kesal, ia langsung pergi begitu mendengar jawaban Osamu yang polos itu. Osamu kebingungan, namun segera ia mengejar Arisu untuk meminta maaf padanya.
1047Please respect copyright.PENANAx3hrol9c2E
"Ris! Dengerin Papa, Ris! Papa minta maaf! Papa salah!" kata Osamu sambil menangkap tangan Arisu.
1047Please respect copyright.PENANAFRnbvng4m4
Arisu menoleh dengan wajah tak senang, ia tepis tangan Osamu lalu mulai menyilangkan tangan dan bersandar di samping tembok.
1047Please respect copyright.PENANALQxoh5D8fI
"Papa pikir, minta maaf cukup. Buka baju Papa!"
1047Please respect copyright.PENANAOuATnvYUvd
"Hah!? Apa!?"
1047Please respect copyright.PENANAuy55B8DNKG
"Papa gak dengar aku, buka baju Papa kalau papa serius mau aku maafin Papa!"
1047Please respect copyright.PENANAk1gjKey6Px
Osamu tersentak kaget, ia lihat wajah serius Arisu, lalu ia pun menuruti perintahnya, dan mulai melepas kaos serta celana jeans yang ia kenakan sampai hanya tersisa celana dalam saja.
1047Please respect copyright.PENANAhnt4HJsCWN
"CD-nya kok ngak dilepas!? Mau aku lepasin!?" ucap Arisu sambil menelan ludah melihat tubuh berisi ayahnya itu.
1047Please respect copyright.PENANADxOBIU039p
"Eh!? Harus!? Kenapa!?"
1047Please respect copyright.PENANAQtwYAgh2cy
"Papa mau dimaafin gak!?"
1047Please respect copyright.PENANADZB9Eg1IVI
Akhirnya Osamu pun melepas kain terakhir yang menutup tubuhnya, dan telanjang bulat di depan putrinya yang memerah menyaksikan tubuh telanjangnya.
1047Please respect copyright.PENANAYIAi4SZHBl
"Nah tuh kan!? Ada bekas cupangan! Papa ngentot ya ama dia!?" bentak Arisu saat melihat bekas merah di sekitar perut Osamu.
1047Please respect copyright.PENANAJTjHG0TTCL
Osamu yang tengah menutupi selangkangan langsung berusaha menutup bekas merah itu, dan membiarkan burung besarnya yang masih lemas itu bergelantung di antara kakinya.
1047Please respect copyright.PENANAsKLkwr1p6C
1047Please respect copyright.PENANAquZMxJvjdZ
1047Please respect copyright.PENANA8y7Ot1w8E7