
Osamu dan Yoshine pergi ke sebuah motel kecil di dekat stasiun kereta, tanpa membawa satu pun barang, dan membayar menggunakan uang eletronik ... Osamu dan Yoshine pergi ke kamar motel yang kecil dengan penerangan minim itu sambil bergandengan tangan.
1838Please respect copyright.PENANAIRktYRGwca
Di dalam kamar Yoshine duduk di atas ranjang kayu bersama Osamu yang selalu memegang tangannya. Mereka saling pandang untuk beberapa saat sampai akhirnya secara alami kedua bibir mereka saling bertemu, dan saling mencaplok satu-sama lain.
1838Please respect copyright.PENANA9GK35iDzLk
"Senior! Aku kotor, boleh aku mandi dulu?" pinta Yoshine di sela-sela pangutan mereka.
1838Please respect copyright.PENANAou8rD9B1n1
"Mau mandi bareng?" goda Osamu.
1838Please respect copyright.PENANABys7mIbLMn
Yoshine langsung tersipu, dan membalasnya dengan anggukan kecil.
1838Please respect copyright.PENANAOKInE0s6Oq
Osamu tersenyum senang, kembali ia cium kekasihnya itu dengan penuh nafsu, lalu mulai membuka kimono yang ia kenakan hingga terlihatlah gunungan putih besar dengan ujung berwarna kecoklatan itu.
1838Please respect copyright.PENANAGO4qolRdj8
"Ahh! Senioor!" eram Yoshine saat Osamu meremas gemas payudara kanannya.
1838Please respect copyright.PENANANgX5mVRuwe
"Tetekmu Tobrut sekali Yoshine, bagaimana kau membesarkannya?" bisik Osamu dengan cabul ke telinga Yoshine.
1838Please respect copyright.PENANAmwqiwjIQse
"Ya ampun ... senior ini."
1838Please respect copyright.PENANAQxYjotwV4J
Yoshine cemberut dengan mengempalkan pipi, setelahnya ia tanggalkan seluruh pakaiannya hingga telajang bulat, dan menutupi vaginanya dengan tangan kiri—sementara tangan kanan menutupi putingnya.
1838Please respect copyright.PENANANuvELGSE2N
"Kenapa malu-malau Yoshine? Tubuhmu itu indah, tak usak malu untuk menunjukkannya padaku."
1838Please respect copyright.PENANAveHIEW9ITU
Yoshine melepas tangannya, tubuhnya yang putih montok dan tanpa sehelai benang pun terekspose di depan Osamu. Osamu sampai menelan ludah melihat pacarnya yang seksi itu, kedua payudaranya mengantung indah di atas rambut kemaluan tipis yang dicukur rapi.
1838Please respect copyright.PENANALxpFXKtDWp
"Aku mencintaimu Yoshine," kata Osamu tanpa sadar.
1838Please respect copyright.PENANAUKfZsIzjff
Osamu pun menanggalkan pakaiannya, Yoshine yang telanjang di depannya melebarkan matanya menatap tubuh telanjang Osamu yang kekar dan berotot dengan sebuah penis raksasa yang menjulang di antara kedua belah pahanya.
1838Please respect copyright.PENANAIlBgCIIWzW
'Besar sekali.... Ya Tuhan! Itu penis paling besar yang pernah aku lihat selama ini,' batin Yoshine yang kagum dengan kegagahan burung Osamu.
1838Please respect copyright.PENANA8kwSU8cCyV
Osamu yang telanjang itu pun mendekati Yoshine, Yoshine yang gugup tanpa sadar berjalan mundur dengan jantung berdegup kencang. Osamu memelukanya dari depan, penisnya yang gagak menyentuh perut Yoshine sementara dada besar Yoshine menempel di dada bidang dan sedikit berbulu Osamu.
1838Please respect copyright.PENANAtWudlxqeDE
"Ayo mandi, akan kubersihkan kau," bisik Osamu.
1838Please respect copyright.PENANAtPWc0LRbKg
Mereka berdua pun berjalan ke kamar mandi motel dengan saling memeluk dan berciuman dengan liarnya. Osamu terus meremasi dada besar Yoshine dengan gemas, mencubit putingnya yang kecoklatan, dan memelintirnya selagi berjalan hingga membuat Yoshine begitu becek di bawah sana.
1838Please respect copyright.PENANAF3PLmjwnM0
Sesampainya di kamar mandi, Osamu langsung mengambil shower untuk membasahi badan Yoshine yang penuh keringat, seperti memandikan mobil ... Osamu menyirami Yoshine dari atas ke bawah, dan berhenti di area selangkangannya yang becek dan berlendir.
1838Please respect copyright.PENANAjw1Iou6tNz
"Ini begitu becek, berapa kali orang itu memasukinya sampai sebecek ini?" kata Osamu sambil mengusapi bibir vagina Yoshine.
1838Please respect copyright.PENANAYRjRdW8m1J
"Ahh! Hentikan Senior! Ahh! Senior!"
1838Please respect copyright.PENANAV2TdVYEhQ4
Yoshine mengejang hebat, hanya dengan satu sentuhan tubuhnya itu seperti tersetrum ribuan volt. Tangan Osamu mengusapi pintu masuk gua rahasia Yoshine dengan kasar, sambil jarinya mencoba menusuk-nusuknya.
1838Please respect copyright.PENANA3u4VVJvOfD
Wajah Yoshine memerah dengan lidah menjulur, vaginanya itu dipermainkan Osamu sambil menyiraminya dengan air dingin. Sambil menggesek tangannya yang kasar ke gelambir Yoshine, Osamu meremasi pantatnya yang lembut dan bulat itu dari belakang.
1838Please respect copyright.PENANAE3Jpwb88ht
"Ahh! Senior Ahh! Aku-Aku..."
1838Please respect copyright.PENANAXRn2Ab9F1z
Yoshine tak tahan lagi, satu muncratan deras diikuti guyuran kecil pipis keluar dari uretranya diikuti desahan keras yang membuat kuping Osamu menjadi panas.
1838Please respect copyright.PENANAca95yUnz9x
"Hmmm... Ahh... Seniorr Ahh..."
1838Please respect copyright.PENANAr3exCgxk5m
Yoshine terkulai ke bawah, namun segera ditopang oleh Osamu dan langsung di dudukkan di samping dinding. Penis Osamu yang tegang itu semakin mengeras hingga kepalanya berdenyut-denyut, ia melihat Yoshine dengan nafsu, lalu menyodorkan penisnya ke wajah Yoshine untuk di sepong.
1838Please respect copyright.PENANA7DL01vHgIZ
"Yoshine... bisa tolong sepong," kata Osamu sambil menggenggam batang penisnya dengan tangan kanan untuk menahan getarannya.
1838Please respect copyright.PENANALx0zc0YPRk
"Aku tak begitu mahir, Senior. Tapi aku akan berusaha!"
1838Please respect copyright.PENANASBAOVPkYnt
Tangan Yoshine meraih kepala jamur Osamu yang bergetar, lalu mulai menggengamnya ... ukuran penis itu sangat besar sampai tangan Yoshine yang menggengamnya tak bisa menyatu ibu jari dengan telunjuknya. Perlahan Yoshine urut penis berurat itu dengan lembut, ke atas dan bawah, sambil mengelus lubang kencingnya yang berkilap karena precum.
1838Please respect copyright.PENANA41vvu2g7mS
"Ahh! Hmm! Bagus seperti itu Yoshine! Lanjutkan! Ahh!"
1838Please respect copyright.PENANAIyjnPTcG1z
Yoshine semakin percaya diri, ia kocok atas bawah penis itu lalu ia pijat bijinyanya dengan tangannya yang satunya. Setelah puas mengocoki penis itu Yoshine mulai mendekatkan kepalanya ... dari dekat ia bisa melihat lebih jelas betapa besar dan beruratnya penis Osamu.
1838Please respect copyright.PENANAFXCpNdvgai
"Aku jilat ya, Senior."
1838Please respect copyright.PENANAshxiKKlRuC
Yoshine menjulurkan lidahnya, menjilati kepala jamur Osamu dengan gerakan menggelitik hingga membuat Osamu mengejang—merasa penisnya itu akan meledak sebentar lagi.
1838Please respect copyright.PENANAOUNPv9OvKA
"Ahh! Yoshine! Ahh!"
1838Please respect copyright.PENANA8egY3Q9NL8
Osamu menggigit bibirnya sendiri untuk menahan ejaksinya, di bawah Yoshine semakin berani menjilati penis Osamu seperti menyantap sebatang eskrim rasa macha favoritnya sampai penis Osamu penuh liurnya.
1838Please respect copyright.PENANAzc7i7JOThs
"Masukkan Yoshine! Ahh! Masukkan!"
1838Please respect copyright.PENANAAu6zYSGfku
Yoshine membuka mulutnya lebar-lebar memasukkan batang Osamu yang keras dengan perlahan, ia sempat tersedak karena ukuran penis itu—namun ia menguatkan diri untuk memasukkannya semakin dalam ke mulutnya.
1838Please respect copyright.PENANAZPpLHzWyPW
"Ahhhh!"
1838Please respect copyright.PENANAyfsfzSmZVn
Sensasi lembut lidah Yoshine di bagian bawah batangnya membuat Osamu gila, baru setengah penisnya masuk—ia langsung tancap gas menggenjot mulut Yoshine dengan penuh semangat.
1838Please respect copyright.PENANACSwP4lc4Ad
"Hrmmm... Ermmm... Se... Errmm."
1838Please respect copyright.PENANAf2EuuoMb8T
Yoshine kelabakan, penis besar Osamu memaksa masuk dengan kasar hingga membuatnya mual. Osamu tak peduli, ia maju mundurkan penisnya itu di dalam mulut Yoshine untuk memuaskan dirinya. Tak menunggu lama, Osamu akhirnya ejaksi—pejunya menyembur kuat dalam kerongkongan Yoshine hingga sisanya mengalir keluar melalui mulutnya.
1838Please respect copyright.PENANAPRzqVWdGEU
"Huuaa! Hak! Uhak! Huk!"
1838Please respect copyright.PENANA2UXsYcHN4E
Yoshine terbatuk-batuk, sisa peju Osamu termuntahkan olehnya. Osamu yang baru orgasme menjadi panik karena terlalu kasar padanya.
1838Please respect copyright.PENANAdbNp7XhqMt
"Eh! Maaf-maaf Yoshine! Aku kelewatan!" seru Osamu panik.
1838Please respect copyright.PENANAik82lx8kyi
Tapi di luar yang ia duga, Yoshine malah berusaha menelan bulat-bulat sisa peju yang ada di mulutnya. Dengan mata memerah dan sedikit meringis, Yoshine menelan habis peju Osamu yang tersisa lalu tersenyum padanya.
1838Please respect copyright.PENANApLUSoW5Sux
"Jadi ini rasa calon anak-anak Senior, rada asin ... tapi aku menyukainya," kata Yoshine sembari tersenyum.
1838Please respect copyright.PENANAsSSeojOwKa
Mata Osamu berbinar, penisnya yang loyo perlahan kembali mengeras ingin segera bersarang dalam gua kekasihnya.
1838Please respect copyright.PENANAFEp8dMD083
"Senior ... Ayo selesaikan mandinya! Ntar kita lanjut di kasur!"
1838Please respect copyright.PENANATypVnYwnWV
Osamu mengangguk senang, setelahnya keduanya saling membasuh dan menyabuni satu sama lain. Sesali mereka saling menggoda dengan menyentuh bagian-bagian sensitif lawannya sambil menyabuninya.
1838Please respect copyright.PENANAApURJ53OUX