
Osamu tak menjawab, keduanya diam dalam kecanggungan. Yoshine berkeringat dingin, jantungnya berdebar sangat keras sampai-sampai ia merasa kalau suaranya akan di dengar oleh Osamu.
1884Please respect copyright.PENANAgomnxYITow
"Pak Osamu, Yoshine, apa yang kalian lakukan malam-malam begini?"
1884Please respect copyright.PENANA6HShJ3OB5x
Suara seorang lelaki membuat keduanya kembali tersadar, wajah keduanya memerah tak berani menatap mata masing-masing. Lelaki itu adalah teman sekamar Osamu, tampaknya ia habis dari kamar mandi karena terlihat berjalan dari sana.
1884Please respect copyright.PENANAfd0p0N04Gy
"Oh ini, Yoshine. Dia cuma ingin memeriksa laporan yang dibuat sebelumnya. Bentar ya, Yoshine ... Aku ambilkan dulu," kata Osamu beralasan.
1884Please respect copyright.PENANAchbAPJ5l46
Yoshine hanya mengangguk, Osamu pun masuk ke kamarnya, mengambil flashdisk dan menyakinkan laporan yang ia bikin seharian ke sana. Setelah selesai, ia berikan salinan itu pada Yoshine yang sangat gugup saat menerimanya.
1884Please respect copyright.PENANAbyl1MyUZLw
"Terimakasih senior, sampai jumpa besok," kata Yoshine yang terlibat belum puas karena harus menunggu jawaban dari Osamu.
1884Please respect copyright.PENANAIgZmdtlFlp
Osamu menelan ludah, melihat Yoshine pergi dengan terburu-buru. Jantungnya masih berdegup kencang, ia tak menyangka junior yang selama ini dekat dengannya akan menyimpan rasa padanya.
1884Please respect copyright.PENANArmUw0ybLNo
Osamu pun kembali ke kamarnya, ia tak bisa tidur malam itu memikirkan jawaban apa yang harus ia beri pada Yoshine.
1884Please respect copyright.PENANA7g6PVKIlNf
*****
1884Please respect copyright.PENANABKp18Kh0Yo
Keesokan harinya, pertemuan hari kedua berlangsung lebih santai dari hari pertama ... Negosiasi berjalan lancar, dan mereka pun bisa selesai lebih awal dari waktu yang ditentukan. Osamu menatap Yoshine dengan keadaan canggung, ia dan Yoshine belum bicara lagi sejak kemarin malam .
1884Please respect copyright.PENANAt89ybdxR8x
"Yoshine, boleh aku minta waktumu sebentar," kata Mina sebelum Yoshine keluar dari ruang pertemuan itu.
1884Please respect copyright.PENANAJgzeTrDYr8
"Ya, Miss Mina."
1884Please respect copyright.PENANAkGPfYVXKMs
Yoshine pun pergi bersama Mina meninggalkan Osamu dan teman-temannya yang tengah makan makanan yang disediakan saat pertemuan itu.
1884Please respect copyright.PENANAHff7DFXJQy
Lama Yoshine dan Mina tak kembali, bersamaan dengan itu pula Kiwamura yang terlihat asik berbincang dengan delegasi mulai bersiap untuk pergi bersama dua delegasi itu ke suatu tempat.
1884Please respect copyright.PENANALzxyOabz8c
Osamu pamit lebih dulu untuk kembali ke kamarnya, sebelum kembali ia mencari Yoshine di seluruh penginapan namun tak ketemu. Saat tengah mencari tiba-tiba ia berpapasan dengan Mina yang berjalan sendirian tanpa Yoshine.
1884Please respect copyright.PENANAN86N9KFptF
"Miss Mina, apa kau melihat Yoshine?" tanya Osamu.
1884Please respect copyright.PENANAS5DGZMr7dX
"Pak Osamu, ada urusan apa kau dengannya? Apa kau ada hubungan dengan Yoshine?" selidik Mina curiga.
1884Please respect copyright.PENANA616fap5AlJ
"Ah itu... Em tentang file yang aku berikan kemarin malam, aku ingin meminta flashdiskku kembali. Itu flashdisk satu-satunya yang kumiliki," kata Osamu.
1884Please respect copyright.PENANA3DfyNnqkp2
"Oh, begitu. Kau mungkin tak akan menemukan Yoshine siang ini ... Dia sedang ada tugas penting, mungkin kau bisa bertemu dengannya saat malam nanti. Kalau aku bertemu dengannya lagi, akan kusampaikan itu padanya," kata Mina.
1884Please respect copyright.PENANA0r2VsVziGl
"Oh, terima kasih, Miss Mina," kata Osamu sambil menunduk, teringat kejadian malam sebelumnya di taman itu.
1884Please respect copyright.PENANAbv1VxBM6qX
Setelah percakapan singkat itu, Osamu pergi lebih dahulu meninggal Mina yang tak bergerak dari tempatnya sebelumnya.
1884Please respect copyright.PENANAxVoENcjlCE
"Kasihan sekali Pak Osamu, hehehe...." gumam Mina dengan senyum jahat terukir di wajahnya.
1884Please respect copyright.PENANACYu43M6ukl
*****
1884Please respect copyright.PENANA5THFVDSqM1
Malam harinya, Yoshine datang menemui Osamu untuk meminta kejelasan hubungan mereka, saat ia itu Osamu tengah bersantai sambil membalas pesan-pesan vulgar yang dikirimkan Arisu padanya. Osamu menyambut Yoshine dengan baik, mereka pun memutuskan untuk mencari udara segar bersama.
1884Please respect copyright.PENANAJVIRkAtleg
"Yoshine, ke mana saja kau hari ini. Aku tak melihatmu di mana pun?" tanya Osamu sambil berjalan.
1884Please respect copyright.PENANAMquRCsR8i8
Yoshine terdiam dengan pandangan menunduk, tiba-tiba ia merangkul tangan kanan Osamu, dan mendekapnya seperti pasangan kekasih.
1884Please respect copyright.PENANAbDbqi8lwDq
"Senior rindu ya?" bisik Yoshine pelan, yang langsung membuat telinga Osamu panas dan jantungnya berdegup kencang.
1884Please respect copyright.PENANA1iKpncAJ3r
"Eh, apa-apa maksudnya itu," jawab Osamu salah tingkah.
1884Please respect copyright.PENANApf9hy6goE3
Yoshine tersenyum tipis, ia lalu berjalan mendahului Osamu sambil menyilangkan tangan di belakang tubuhnya.
1884Please respect copyright.PENANAkdHDGMzv7m
"Senior, bagaimana jawabanmu?" kata Yoshine dengan wajah sendu.
1884Please respect copyright.PENANA3rutrfxtNm
Suasana tiba-tiba menjadi hening, Osamu menelan ludah ia berjalan pelan mendekati Yoshine dengan pandangan tak percaya diri.
1884Please respect copyright.PENANAY5PYlI4qpE
"Yoshine, apa kau yakin ingin menjalin hubungan denganku? Aku ini seorang duda tua dengan seorang anak. Aku tak bisa menjamin kau akan hidup enak, dan bangga punya pasangan sepertiku," kata Osamu terus terang.
1884Please respect copyright.PENANAKdkDWoQTrS
Yoshine tersenyum, tiba-tiba ia lingkarkan tangannya ke leher Osamu, dan menciumnya dengan wajah memerah penuh nafsu.
1884Please respect copyright.PENANAxSlw8aIBn1
"Aku tak perduli dengan omongan orang terhadapmu, masa bodoh kau itu seorang duda, aku tetap suka padamu. Senior, kalau boleh ... Bolehkah aku menjadi milikmu? Aku tahu aku masih banyak kekurangan, aku juga tak yakin kalau Arisu akan menerimaku, tapi kuyakin perasaanku padamu ini nyata adanya."
1884Please respect copyright.PENANAi8jR5qUZTQ
"Yoshine..."
1884Please respect copyright.PENANA0yZQpgo50h
Keduanya saling pandang, jantung Osamu berdebar kencang saat Yoshine mengatakan semua itu padanya. Tangan Osamu bergerak dengan sendirinya, dan merangkul Yoshine dengan erat. Bibirnya ia majukan untuk memangut bibir Yoshine yang basah karena ciumannya sebelumnya.
1884Please respect copyright.PENANAOUGWc7RgTP
"Senior, aku-aku sangat bahagia," kata Yoshine dengan mata berkaca-kaca hendak menangis.
1884Please respect copyright.PENANA0VxVN8uOp0
Osamu melepaskan ciuman, mereka berdua lalu tersenyum bersama, dan mulai saling bergandengan tangan dengan malu-malu. Akhirnya, keduanya telah resmi menjadi sepasang kekasih malam itu, namun di antara kebahagiaan Yoshine terlihat menunduk saat Osamu tak memperhatikannya.
1884Please respect copyright.PENANACuDJyRZM43
*****
1884Please respect copyright.PENANAUj4Mosw1uz
Esoknya Osamu datang ke pertemuan dengan kantung mata hitam namun wajah terlihat berseri, pertemuan hari terakhir ini berlangsung lancar daripada sebelumnya, dan berakhir dengan tercapainya kerja sama antara perusahaan Osamu dan perusahaan Client.
1884Please respect copyright.PENANAp5TMm16SVj
Puluhan hidangan mahal terhampar di atas meja panjang yang telah dipesan Kiwamura untuk pertemuan ini, acara terakhir pun ditutup dengan makan-makan oleh dua pihak.
1884Please respect copyright.PENANAx1a9rPp9o7
Yoshine yang duduk di sampingnya Osamu tak menunjukkan ekspresi apa pun terhadap semua itu, ia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu sampai Osamu menyapanya.
1884Please respect copyright.PENANAs6lpCFEAWS
"Ada apa Yoshine?" tanya Osamu.
1884Please respect copyright.PENANA1IWhfRh0s3
"Gak ada apa-apa kok, Senior. Silahkan duluan Senior, keburu dingin nanti," jawab Yoshine sambil menggeser makanan di depannya pada Osamu.
1884Please respect copyright.PENANALE8xIsQYMU
Osamu merasa ada yang salah, ada sesuatu yang tak beres terjadi pada Yoshine kala itu. Akhirnya Osamu pun berdiri, dan menarik Yoshine pergi keluar dari perayaan itu. Beberapa orang memang ada yang keluar untuk sekadar ke kamar mandi atau mencari angin, hingga mereka berdua bisa pergi tanpa memperhatikan.
1884Please respect copyright.PENANAVOochGGXbM
"Mereka pergi, Pak Kiwamura," bisik Mina yang tepat berada di samping Kiwamura.
1884Please respect copyright.PENANAsRIIAZ9DVJ
"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada mereka berdua, apa perlu kita ajak Osamu malam nanti. Orang itu bekerja terlalu keras, dia layak mendapat hadiah atas usahanya," kata Kiwamura sambil tersenyum jahat.
1884Please respect copyright.PENANAfO7Z389xo8