
Osamu membawa Yoshine kembali ke ranjang dengan menggendongnya bak tuan putri, sambil menciuminya—Osamu sesekali meremas pantat lembut Yoshine. Osamu menjatuhkannya dengan lembut ke atas kasur, lalu mulai menindihnya dari atas sambil menatap matanya yang sayu, tangannya tak tinggal diam—ia meremasi kedua payudara Yoshine sambil menimbangnya.
1863Please respect copyright.PENANAd4loHxU1aE
Bibir mereka kembali bertemu, Osamu mencium Yoshine dengan lembut sambil membelai rambut hitam panjangnya, dan mengelus pipinya yang merah tersipu. Ciumannya lalu turun, melewati leher Yoshine dan berhenti di antara kedua payudaranya.
1863Please respect copyright.PENANA4ZAEmL08Px
"Ahh! Seniorr! Ahh!"
1863Please respect copyright.PENANAjGfp7zfypC
Yoshine mengeram keras, lidah Osamu menguasi putingnya dengan lembut sambil sesekati mengigitnya kecil. Kedua tangan Yoshine terangkat, ia remas sprei putih di bawahnya dengan keras sambil menikmati setiap permainan lidah Osamu di kedua gunungnya.
1863Please respect copyright.PENANAbeXPV6H3zJ
"Yoshine, jepit aku dengan tetekmu yang besar itu ... jepit aku Yoshine," kata Osamu sambil membenamkan kepalanya di antara dua payudara Yoshine.
1863Please respect copyright.PENANA83UMWnV3UZ
Tangan Yoshine yang bebas lalu memegang tiap sisi payudaranya, dan mulai menghimpit kepala Osamu di antara payudaranya. Embusan napas Osamu di antara kedua payudaranya, serta rambut hitamnya yang kusut membuatYoshine semakin bernafsu—ingin segera dibuahi.
1863Please respect copyright.PENANAe7AwXwC6Ki
"Senior! Ahh!"
1863Please respect copyright.PENANAOgoM6J5ewQ
Osamu keluar dari jepitan payudara itu, lalu turun ke belahan paha Yoshine yang ditumbuhi bulu-bulu tipis itu. Vaginanya merekah menggoda lidah Osamu untuk menjilatinya, dengan satu sapuan—Osamu menjilat dari atas bawah vagina Yoshine, lalu berhenti pada kacang kecil yang tegang, dan menghisapnya.
1863Please respect copyright.PENANAPbmTEer1rr
"Ahhhhh! Senioorr! Ahhh! Emmmhh! Ahhhh!"
1863Please respect copyright.PENANAF6xOvZ4SEe
Tubuh Yoshine bak tersengat listrik, satu semprotan keluar dari bawah kacangnya—membuat basah Osamu yang tengah menjilatinya.
1863Please respect copyright.PENANAnb3lWLNI4r
"Yoshine! Kau gampang keluar ya..." goda Osamu sambil menyeka cairan Yoshine di mulutnya.
1863Please respect copyright.PENANAxdRUc4RYkQ
"Itu karena Senior terlalu jago..."
1863Please respect copyright.PENANAA7hNvzVUBl
Osamu tersenyum lalu mulai menyiapkan penisnya untuk menembus liang kewanitaan Yoshine, ukurannya yang besar membuat Yoshine menelan ludah. Yoshine sendiri tak yakin apa vaginanya akan cukup untuk menampung seluruh batang penis Osamu, dan bagaimana rasanya saat batang keras itu menembus dirinya.
1863Please respect copyright.PENANA0z8TJa8bGz
"Aku akan pelan-pelan Yoshine, kalau sakit kau bisa bilang untuk berhenti," kata Osamu sambil mengarahkan kepala jamurnya ke celah vagina Yoshine yang terbuka.
1863Please respect copyright.PENANABJGQHzbIjJ
Jlep
1863Please respect copyright.PENANAm1oUDNQSnu
"Erggg!!"
1863Please respect copyright.PENANAMU0lEb7956
Yoshine memekik dengan wajah ahego, baru kepalanya saja yang masuk Yoshine sudah meringis kesakitan ia kembali mencengram sprei dan menggigit guling untuk menahan rasa sakit di vaginanya.
1863Please respect copyright.PENANAyxaf2prXJJ
"Apa sakit Yoshine? Kalau sakit aku bisa berhenti."
1863Please respect copyright.PENANAlq5rxP584H
"Ja-jangan Senior! Jangan! Tolong lanjutkan!"
1863Please respect copyright.PENANAG7XpaVWNKC
Osamu mendorong lembut penis masuk, saat ia mendorong Yoshine terus mengeram, akhirnya setelah lama melakukan penetrasi ... semua penis Osamu berhasil terbenam di dalam vagina juniornya itu.
1863Please respect copyright.PENANARJ7T4CFOQh
"Ahh! Yoshine! Memekmu meremas kontolku! Ahh!" ucap Osamu.
1863Please respect copyright.PENANAodDxJF8FgT
"Ahhh! Senior! Ahhh! Aku-Aku bisa meraskan kontol besarmu itu bergetar dalam diriku! Ahh! Senior! Senior! Ahh! Rasanya enak sekali! Ahh! Setelah ini ... Ah! Aku tak yakin ada penis lain yang bisa membuatku keenakan seperti ini! Ahh! Senior!"
1863Please respect copyright.PENANAWdlSiphQX3
"Yoshine! Aku gas!"
1863Please respect copyright.PENANASaFnwwuvd3
"ARGGGGGHHH!"
1863Please respect copyright.PENANATXzwZXCdxq
Yoshine memekik saat penis Osamu mulai bergerak dalam vaginanya, ular besar itu menghantam vaginanya maju mundur dengan kecepatan lambat namun semakin cepat seiring berjalannya waktu.
1863Please respect copyright.PENANAoHS4JzfnOu
"Ahhhhh! ARRGGG! AAAHHH! OOHH! AHHH! ENAKK! AHHH!"
1863Please respect copyright.PENANATbq4h00GB7
Yoshine tak lagi bisa menahan mulutnya untuk mendesah keenakan, penis Osamu benar-benar mengaduk-aduk dirinya seperti sebuah mesin pompa minyak dari amerika.
1863Please respect copyright.PENANABMyzIxrsq9
Osamu semakin brutal, vagina Yoshine semakin menyempit hingga membuatnya harus mengeluarkan tenaga ektra untuk menggenjotnya. Semenit kemudian Osamu mencapai orgasme, gerakan pinggulnya makin cepat hingga membuat Yoshine terhentak dan memekik merasakan vaginanya dihancurkan oleh Osamu.
1863Please respect copyright.PENANA6cQdZ4E8hR
"Ahhh! Haah! Hhaah! Maaf Yoshine aku crot di dalam," kata Osamu seraya mencabut penisnya.
1863Please respect copyright.PENANAhBAX9KImg8
Saat penis itu dicabut, vaginanya Yoshine mengangga lebar dengan cairan putih kental mengalir keluar bersama dengan lendirnya. Osamu menelan ludah, penisnya itu belum puas—ia pun membalik tubuh Yoshine, dan kembali menyodoknya dengan gaya Doggy Style.
1863Please respect copyright.PENANAixgEXPnw0f
"ARGGGHH! Senior! Ahh! Padahal baru crot! Ahh! Senior!"
1863Please respect copyright.PENANAXI3Ri4C5rG
Yoshine mengeram keenakan, Osamu di belakang terus menggenjotnya maju mundur dengan penuh semangat. Vaginanya yang mengangga disertai lendir licin membuat penis Osamu semakin lancar keluar masuk lubang kenikmatan itu.
1863Please respect copyright.PENANA2tfC4rbzVb
Payudara Yoshine berguncang hebat, setiap hentakan Osamu membuat payudara itu seperti ingin meloncat keluar dari tempatnya. Sebelum Osamu keluar, ia kembali berganti posisi dengan Yoshine yang berada di atas.
1863Please respect copyright.PENANAhAGMBdzV9Q
"Senior! Ahh! Kontolmu enakbanget ahhh!"
1863Please respect copyright.PENANAmjx9Rlvnbe
Yoshine mulai naik turun, menaiki penis Osamu di bawah dengan liar—lidahnya menjulur keluar, payudara besarnya naik turun mengikuti gerakan pinggulnya. Osamu menikmati setiap gerakan Yoshine sambil melihat wajahnya yang cabul sambil tersenyum. Tak menunggu waktu lama, Osamu kembali merubah posisi hingga kini ia yang berada di atas dengan gaya missionary.
1863Please respect copyright.PENANA9V938mHWzj
Dari posisi itu, ia bisa melihat dengan jelas keindahan tubuh lawan mainnya itu, dan bisa dengan bebas menggerakkan pinggulnya. Setelah penetrasi dan genjotan yang panjang—akhirnya Osamu kembali orgasme ... namun kali ini, ia tak lupa untuk mencabut keluar penisnya ... dan menyemburkan lahar panas itu ke perut Yoshine.
1863Please respect copyright.PENANA0Lhm5WlNlf
"Sial! Apa ada kondom di sini!?" kata Osamu.
1863Please respect copyright.PENANAHo9XpkVKNo
Osamu melihat sekeliling, dan terfokus pada sekotak kecil kondom yang terbuka di samping meja tempat tidur. Tanpa berpikir lagi, Osamu langsung meraih kondom itu dan memakainya—tapi ternyata kondom itu hanya mempu menutup setengah batanganya.
1863Please respect copyright.PENANAMhK20xGURj
"Ya ampun kecil sekali. Yoshine ... maaf, kondomnya terlalu kecil," kata Osamu pada Yoshine yang tengah menunggunya dengan kaki terbuka dan badan bersandar pada sisi ranjang.
1863Please respect copyright.PENANAkTJIaS1qLj
"Kalau Senior gak nyaman, gak usah pakai aja."
1863Please respect copyright.PENANAiQXOApTJgF
"Hah!? Gimana kalau kau hamil?"
1863Please respect copyright.PENANA3O9Ts2SWlH
"Gak! Papa kalau aku hamil, kalau itu anak Senior ... aku bakal menerimanya, dan menjadi Ibu yang baik."
1863Please respect copyright.PENANA87dojt4bm6
Mendengar kata fulgar itu, penis Osamu kembali mengeras ... ia lepas kondom kecil yang membungkus penisnya itu, dan mendekati Yoshine yang tersenyum sayu padanya.
1863Please respect copyright.PENANAK4n9qpQmQ3
"Baik Yoshine! Kalau itu yang kau mau aku Gas!"
1863Please respect copyright.PENANA9agdSuGgaT
"Oke Gas! Lakukan Senior!"
1863Please respect copyright.PENANA8uuphBet4i
Osamu tersenyum penuh semangat, dia pun kembali menggarap Yoshine dengan berbagai gaya sampai waktu berlalu dengan cepat. Setelah hampir 4 jam bertarung di atas ranjang keduanya pun tertidur sambil berpelukan dengan cairan lengket menempel di tubuh masing-masing.
1863Please respect copyright.PENANAaqVLVDQlsC
*****
1863Please respect copyright.PENANAvKL7n5wbow
Arisu kebingungan, sambil terus melihat HP-nya untuk mengecek balasan dari Osamu. Sekitar 467 pesan telah ia kirim pada kontok Osamu, dan 87 panggilan telah ia lakukan ... tapi papanya yang tampan itu sama sekali tak mengecek teleponnya.
1863Please respect copyright.PENANAxA5llxNjix
"Apa yang Papa lakukan!? Apa dia begitu sibuk sampai gak balas chatku!" geram Arisu sambil menggigit bibirnya.
1863Please respect copyright.PENANA9ezLU6onMP
Kepalanya dipenuhi pikiran—membayangkan hal-hal buruk yang terjadi pada ayahnya. Saat tengah gelisah tiba-tiba Arisu terpikir tentang Yoshine yang juga ikut perjalanan bisnis dengan ayahnya.
1863Please respect copyright.PENANAyWYKhGF6EO
"Wanita itu ... dia ... gak mungkin kan," gumam Arisu sambil menggigit ibu jarinya sendiri dan meringkuk di atas ranjang ayahnya.
1863Please respect copyright.PENANArXV1WG4WOK