Arisu menatap sinis, ia julurkan kaki coklat jenjangnya ke arah selangkangannya Osamu yang ia tutupi dengan tangannya. Ia tekan kedua tangan Osamu yang berusaha menutupi penisnya yang kekar itu, sesekali ia gelitik punggung tangannya, dan ia singkap telapak tangan yang terus berusaha melindungi harta rahasianya.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGengXY0neu
"Buka gak!?" seru Arisu dengan nada tinggi.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNepbP4qiR1
"Jangan gini, Ris." kata Osamu dengan wajah memerah malu—dipermalukan Arisu.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbbtdYKC95
"Papa ini udah salah gak mau nurut! Kalau gini caranya Papa akan aku hukum!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpH83hGq06V
Arisu mengeluarkan sebuah tali tambang plastik yang entah sejak kapan ada di saku hot pants-nya, ia bergerak ke belakang Osamu dan mengikat kedua tangannya ke belakang, lalu melilit tubuh Osamu dengan tali dengan simpul sangat kuat.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9u1BBrNZq7
"Ughh! Arisu ... Sakit Ris. Kamu terlalu kuat, ugh."
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdgSkyVnwa
Osamu merasakan sakit karena ikatan Arisu yang terlalu kuat, dan simpul ikatan cabul yang mengikat dirinya. Penisnya yang tak terlindungi itu menggantung indah di antara kedua kakinya yang juga Arisu ikat menyatu dengan paha.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm80OiN2ZoI
"Sekarang lebih baik, Papa..." ucap Arisu dengan napas berat dan tatapan nafsu pada Osamu.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIT501naAvj
"Ris! Tolong lepasin Ris, Ahhh."
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8tWNGzGyL
Sebuah injakan lembut menekan penis Osamu yang tak terlindungi, diikuti sebuah gelitikan, dan elusan pada lubang kencingnya—membuat Osamu ereksi.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SKsihv1p7
"Papa cabul! Liat tuh, kontolnya jadi keras," hina Arisu.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8FQ9RXzXi
"Udah Ris, plis! Papa minta maaf. Kumohon Ris. Lepasin Papa."
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcaLkOVteT
"Diemm!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSmUrrsIie
"Aaaaarrghhh!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbp17hmh4g
Arisu menendang biji Osamu hingga membuatnya tersentak ngilu, tak cuma sekali ... Arisu menendang biji Osamu berkali-kali sampai membuatnya bengkak dan membiru.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ouBsOfXoy
Osamu terus mengerang, rasanya seperti setengah nyawanya dicabut paksa dari tubuhnya. Namun anehnya penisnya itu malah semakin mengeras karena tendangan Arisu, dan berkontraksi seperti ingin orgasme.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfN7GRRlLJA
"Papa mau crot ya? Gak boleh!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QIIfcZwyj
Arisu mencengkram penis ayahnya itu dengan kuat, Osamu berteriak kesakitan—jalur pejunya itu disumbat oleh cengkraman tangan Arisu yang menyakitkan. Rasa sakit itu membuat Osamu tak bisa lagi berteriak, jantungnya terpacu dengan cepat namun bagian bawahnya tak bisa bebas.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbBoxQtTCL
"Arrghh! Arisu! Hentikan! Arisu! Biarkan papa keluarrr!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0a5aPwVol
"Gak boleh! Sekali gak ya gak boleh!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCvfd2A6AJ
Osamu berteriak kencang, pejunya tak keluar namun yang keluar malah kesadarannya. Ia pingsan dengan penis membiru karena cengkraman Arisu.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZgaLbsZMM
*****
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfNDAz8z2V
Osamu membuka matanya dengan berat, tangan dan kakinya terasa sakit, dan tubuhnya terasa benar-benar kaku. Saat Osamu sadar ia telah terikat dengan posisi X di ranjangnya sendiri. Ia melihat sekitar, dan ada dua orang gadis berseragam yang ketawa ketiwi sambil melihat HP.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmwYLuaQf3
"Si-siapa kalian!? Mana Arisu!" kata Osamu lemah.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozIyuqtOuT
Kedua gadis itu sontak terkejut, mereka berdua memakai seragam sekolah yang sama dengan Arisu, satu gadis berambut poni panjang montok dengan gundukan payudaranya yang besar, sementara yang lain seorang wanita muda berambut bob sebahu dengan hidung mancung, dan tubuh seperti Arisu.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFca9TrJ27g
"Halo Om, kami temennya Arisu, aku Hana dan dia Misono, salam kenal, Om," kata gadis montok memperkenalkan diri.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNZD329Qh7
"Kenapa kalian ada di sini? Mana Arisu!" kata Osamu sambil menggeliat berusaha melepaskan diri.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ4rEzeh1bf
"Arisunya lagi keluar Om, katanya mau beli perangsang buat Om," jawab Misono.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUHFnFqfb9
Osamu terus menggeliat sambil dilihat oleh dua gadis muda yang sejak tadi terus melihat selangkangannya yang tak tertutup apa pun itu.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJ1a6M2myI
"Kalian, bisa tolong lepasin Om gak!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XAzesJ2hG
"Maaf Om, gak bisa. Ntar Arisu marah, dia kalo marah ngeri banget Om, hehe," timpal Hana.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcFpA4lM03
"Lepasin Om, ntar Om yang nanganin Arisu. Eh!?"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaDU9ZCmOU
Osamu terkejut setengah mati saat sebuah tangan lentik tiba-tiba menggenggam penisnya yang besar dan berurat. Saat ia melihat ke bawah ternyata ada Misono yang tengah memainkan penisnya.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7BPRdrv4b
"Ahh! Apa yang kamu lakukan! Ahhh hentikan."
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MrlQr0E6r
Misono tertawa kecil, " Maaf Om, abis aku gemes liat kontolnya Om. Gede banget pengen rasanya aku emut."
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNANzoe6n9
Osamu tersentak kaget, setelah ia lihat mereka berdua terlihat tak berbeda jauh dengan Arisu yang lacur, dan fakta kalau mereka berdua teman Arisu makin memperjelas semua itu.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHw0aoCAM5
"Duh! Misono! Jangan nyolong start dong!" protes Hana sembari bergerak ke sambil Misono dan mendorongnya.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5ifb81h45
Kini kedua gadis muda itu tengah menduduki masing-masing kali Osamu yang terikat menyilang, tangan mereka yang halus itu bergantian mengurut penis Osamu yang mulai tegak karena rangsangan mesum itu.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKPBfQe5RI
"Lihat tuh! Jadi keras 'kan! Lu sih," tuduh Misono.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FbFPMVhNk
"Kayaknya udah siap nih, aku duluan ya!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGESHGpNfT
"Eh curang! Gw dulu lah."
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI36Aorlzlq
Akhirnya mereka berdua mengambil jalan tengah, keduanya silih berganti menjilati penis keras Osamu dari atas ke bawah. Sensasi sapuan dua lidah gadis cantik seumuran putrinya itu membuatnya gila, mereka benar-benar lihai dalam melakukan seperti seorang profesional.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEKa3LhSMYF
"Ahh! Cukup! Ahhh hentikan!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXho4thcGHM
Penis Osamu berkontraksi, dan sebuah letusan berlahar putih kental menyembur dari lubang kecilnya—membasahi rambut serta wajah Misono dan Hana yang tengah menjilatinya.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yhsI7vggb
"Yah! Cepet banget keluarnya Om, eh tapi kok masih keras gini!? Gila banget ... Padahal keluarnya banyak banget," kata Misono sambil menyeka peju putih kental di rambut serta wajahnya.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdEMYNzOF4
Berbeda dengan Misono, Hana seakan tak peduli dengan semua itu dan lebih memilih melanjutkan blowjobnya dengan menelan ujung kepala jamur milik Osamu.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJH2YcRMAdd
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IvzPYpkoB
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBMH2UAVjO
Mulutnya menyedot kering sisa-sisa peju yang belum keluar dari penis Osamu, dan menelannya dengan lahap seperti menelan sebuah krim. Tak mau kalah, Misono lalu melepaskan celana dalamnya, dan bergerak naik ke atas wajah Osamu. Ia duduki wajah Osamu, dan ia tekan mulutnya dengan vaginanya yang merekah.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIU3lwd1fov
"Uhhh! Hmmm! Jilatin Om! Ahhh! Iya... Gitu Ommm...."
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzJa2CVTJJ
Misono mendesah saat secara naluri Osamu menjulurkan lidahnya menjilati vagina yang ia sodorkan itu. Rasanya baru kemarin, Osamu menikmati rasa vagina Yoshine, dan sekarang ia mendapat rasa baru.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDSSJTtppp
"Ahhh! Om jago banget aku mau croottt! Ahh."
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJciPR4vENz
Misono menggeliat seperti cacing, dan semburan pipis kencangnya pun membasahi wajah Osamu, dan menyirami lidahnya.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT47I1HwVIW
"Ahhh! Hmmm! Enak banget Om, rasanya nagih," puji Misono.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡomDZjvfk9T
Belum sempat Osamu beristirahat, ia merasakan sebuah daging lembut yang berlendir mencengkram penisnya. Entah sejak kapan, Hana sudah melakukan penetrasi mandiri dengan penisnya.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGjt3PdTug
Hana menggerakkan pinggulnya naik turun menunggangi penis Osamu seperti seorang penjoki profesional, suara desahannya tak kalah keras dari Misono. Jepitan vaginanya yang kuat membuat Osamu kembali orgasme untuk yang kedua kalinya.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7okYSEtQh5
"Ahhh! Keluar! Pejunya keluar ahhh! Hana pasti hamil Om! Ahh! Pejunya banyak banget!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMxiFnUIuE
"Argggh!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrD0SeCoVJV
Penis Osamu kembali berkontraksi, semburan keras menghantam rahim Hana dan meluber keluar seperti krim roti yang kebanyakan. Hana tersenggal-sengal, karena kepanasan ia lepas seragam serta pakaian dalamnya hingga telanjang bulat.
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlwg9a1mIs
"Gantian dong! Aku juga pengen!"
155Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNcnUD4cfQ
Misono mendorong Hana, kali ini giliran dia yang menaiki kontol Osamu yang ingin lemas karena keluar dua kali berturut-turut itu.
ns18.217.55.199da2
