Arisu menatap sinis, ia julurkan kaki coklat jenjangnya ke arah selangkangannya Osamu yang ia tutupi dengan tangannya. Ia tekan kedua tangan Osamu yang berusaha menutupi penisnya yang kekar itu, sesekali ia gelitik punggung tangannya, dan ia singkap telapak tangan yang terus berusaha melindungi harta rahasianya.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡby4aoSHzz9
"Buka gak!?" seru Arisu dengan nada tinggi.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBT5mLSQICX
"Jangan gini, Ris." kata Osamu dengan wajah memerah malu—dipermalukan Arisu.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2LvlSlFl9
"Papa ini udah salah gak mau nurut! Kalau gini caranya Papa akan aku hukum!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmMGwcBeTf
Arisu mengeluarkan sebuah tali tambang plastik yang entah sejak kapan ada di saku hot pants-nya, ia bergerak ke belakang Osamu dan mengikat kedua tangannya ke belakang, lalu melilit tubuh Osamu dengan tali dengan simpul sangat kuat.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG29p8Bnvqk
"Ughh! Arisu ... Sakit Ris. Kamu terlalu kuat, ugh."
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ByoArDO8G
Osamu merasakan sakit karena ikatan Arisu yang terlalu kuat, dan simpul ikatan cabul yang mengikat dirinya. Penisnya yang tak terlindungi itu menggantung indah di antara kedua kakinya yang juga Arisu ikat menyatu dengan paha.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMi5WOkZOSo
"Sekarang lebih baik, Papa..." ucap Arisu dengan napas berat dan tatapan nafsu pada Osamu.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pN3B1qUsG
"Ris! Tolong lepasin Ris, Ahhh."
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUi7rEd8Bbd
Sebuah injakan lembut menekan penis Osamu yang tak terlindungi, diikuti sebuah gelitikan, dan elusan pada lubang kencingnya—membuat Osamu ereksi.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhtaWVilpo
"Papa cabul! Liat tuh, kontolnya jadi keras," hina Arisu.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm9TwTIKwua
"Udah Ris, plis! Papa minta maaf. Kumohon Ris. Lepasin Papa."
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBvxSB26ag
"Diemm!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNIhSO60IQ
"Aaaaarrghhh!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLv2MokCro
Arisu menendang biji Osamu hingga membuatnya tersentak ngilu, tak cuma sekali ... Arisu menendang biji Osamu berkali-kali sampai membuatnya bengkak dan membiru.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xmxsR5EEU
Osamu terus mengerang, rasanya seperti setengah nyawanya dicabut paksa dari tubuhnya. Namun anehnya penisnya itu malah semakin mengeras karena tendangan Arisu, dan berkontraksi seperti ingin orgasme.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgMOVCtsPf
"Papa mau crot ya? Gak boleh!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjw4JLeyY9g
Arisu mencengkram penis ayahnya itu dengan kuat, Osamu berteriak kesakitan—jalur pejunya itu disumbat oleh cengkraman tangan Arisu yang menyakitkan. Rasa sakit itu membuat Osamu tak bisa lagi berteriak, jantungnya terpacu dengan cepat namun bagian bawahnya tak bisa bebas.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFfXgRrPWS
"Arrghh! Arisu! Hentikan! Arisu! Biarkan papa keluarrr!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtjiGhDwAj
"Gak boleh! Sekali gak ya gak boleh!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgeUhepVs5
Osamu berteriak kencang, pejunya tak keluar namun yang keluar malah kesadarannya. Ia pingsan dengan penis membiru karena cengkraman Arisu.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekvrrj9VTA
*****
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1V6Y2u07l
Osamu membuka matanya dengan berat, tangan dan kakinya terasa sakit, dan tubuhnya terasa benar-benar kaku. Saat Osamu sadar ia telah terikat dengan posisi X di ranjangnya sendiri. Ia melihat sekitar, dan ada dua orang gadis berseragam yang ketawa ketiwi sambil melihat HP.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1pZj8IwHn
"Si-siapa kalian!? Mana Arisu!" kata Osamu lemah.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN33VtEi0lS
Kedua gadis itu sontak terkejut, mereka berdua memakai seragam sekolah yang sama dengan Arisu, satu gadis berambut poni panjang montok dengan gundukan payudaranya yang besar, sementara yang lain seorang wanita muda berambut bob sebahu dengan hidung mancung, dan tubuh seperti Arisu.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAMWkYoHvX
"Halo Om, kami temennya Arisu, aku Hana dan dia Misono, salam kenal, Om," kata gadis montok memperkenalkan diri.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xnaXtfGrI
"Kenapa kalian ada di sini? Mana Arisu!" kata Osamu sambil menggeliat berusaha melepaskan diri.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCnAHfcpfB
"Arisunya lagi keluar Om, katanya mau beli perangsang buat Om," jawab Misono.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlArwFELu8
Osamu terus menggeliat sambil dilihat oleh dua gadis muda yang sejak tadi terus melihat selangkangannya yang tak tertutup apa pun itu.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVpN0OzwI2
"Kalian, bisa tolong lepasin Om gak!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfcY2GBjHY4
"Maaf Om, gak bisa. Ntar Arisu marah, dia kalo marah ngeri banget Om, hehe," timpal Hana.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡem4WIyv6KM
"Lepasin Om, ntar Om yang nanganin Arisu. Eh!?"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITIYlHnNgm
Osamu terkejut setengah mati saat sebuah tangan lentik tiba-tiba menggenggam penisnya yang besar dan berurat. Saat ia melihat ke bawah ternyata ada Misono yang tengah memainkan penisnya.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfYPyjVC3A
"Ahh! Apa yang kamu lakukan! Ahhh hentikan."
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8v1rFfIkY
Misono tertawa kecil, " Maaf Om, abis aku gemes liat kontolnya Om. Gede banget pengen rasanya aku emut."
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHd0RsXKhiu
Osamu tersentak kaget, setelah ia lihat mereka berdua terlihat tak berbeda jauh dengan Arisu yang lacur, dan fakta kalau mereka berdua teman Arisu makin memperjelas semua itu.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxw9zhR9v3J
"Duh! Misono! Jangan nyolong start dong!" protes Hana sembari bergerak ke sambil Misono dan mendorongnya.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5hMeVPjCH
Kini kedua gadis muda itu tengah menduduki masing-masing kali Osamu yang terikat menyilang, tangan mereka yang halus itu bergantian mengurut penis Osamu yang mulai tegak karena rangsangan mesum itu.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxsfo6Cd7z
"Lihat tuh! Jadi keras 'kan! Lu sih," tuduh Misono.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGURHMbL4Qb
"Kayaknya udah siap nih, aku duluan ya!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTFymUIFzp
"Eh curang! Gw dulu lah."
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWhcr2P4hw
Akhirnya mereka berdua mengambil jalan tengah, keduanya silih berganti menjilati penis keras Osamu dari atas ke bawah. Sensasi sapuan dua lidah gadis cantik seumuran putrinya itu membuatnya gila, mereka benar-benar lihai dalam melakukan seperti seorang profesional.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MF05o0VSE
"Ahh! Cukup! Ahhh hentikan!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh86AH92Zmc
Penis Osamu berkontraksi, dan sebuah letusan berlahar putih kental menyembur dari lubang kecilnya—membasahi rambut serta wajah Misono dan Hana yang tengah menjilatinya.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgretoZBpRF
"Yah! Cepet banget keluarnya Om, eh tapi kok masih keras gini!? Gila banget ... Padahal keluarnya banyak banget," kata Misono sambil menyeka peju putih kental di rambut serta wajahnya.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9ACVev71l
Berbeda dengan Misono, Hana seakan tak peduli dengan semua itu dan lebih memilih melanjutkan blowjobnya dengan menelan ujung kepala jamur milik Osamu.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GZvLaQCqi
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76OzcctBcs
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsP60LdLmvn
Mulutnya menyedot kering sisa-sisa peju yang belum keluar dari penis Osamu, dan menelannya dengan lahap seperti menelan sebuah krim. Tak mau kalah, Misono lalu melepaskan celana dalamnya, dan bergerak naik ke atas wajah Osamu. Ia duduki wajah Osamu, dan ia tekan mulutnya dengan vaginanya yang merekah.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJ1MZ54kT1
"Uhhh! Hmmm! Jilatin Om! Ahhh! Iya... Gitu Ommm...."
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWXlyLaNl3J
Misono mendesah saat secara naluri Osamu menjulurkan lidahnya menjilati vagina yang ia sodorkan itu. Rasanya baru kemarin, Osamu menikmati rasa vagina Yoshine, dan sekarang ia mendapat rasa baru.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06V8zldFZa
"Ahhh! Om jago banget aku mau croottt! Ahh."
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOtN7spvl3
Misono menggeliat seperti cacing, dan semburan pipis kencangnya pun membasahi wajah Osamu, dan menyirami lidahnya.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ49QU6TcNTf
"Ahhh! Hmmm! Enak banget Om, rasanya nagih," puji Misono.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmt7WQTlBX
Belum sempat Osamu beristirahat, ia merasakan sebuah daging lembut yang berlendir mencengkram penisnya. Entah sejak kapan, Hana sudah melakukan penetrasi mandiri dengan penisnya.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKDVyQxCk5
Hana menggerakkan pinggulnya naik turun menunggangi penis Osamu seperti seorang penjoki profesional, suara desahannya tak kalah keras dari Misono. Jepitan vaginanya yang kuat membuat Osamu kembali orgasme untuk yang kedua kalinya.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxevXREQqD
"Ahhh! Keluar! Pejunya keluar ahhh! Hana pasti hamil Om! Ahh! Pejunya banyak banget!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDe2uQY5kr
"Argggh!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESLqKVJqd8
Penis Osamu kembali berkontraksi, semburan keras menghantam rahim Hana dan meluber keluar seperti krim roti yang kebanyakan. Hana tersenggal-sengal, karena kepanasan ia lepas seragam serta pakaian dalamnya hingga telanjang bulat.
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdF5UdMQmo5
"Gantian dong! Aku juga pengen!"
153Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tj77dj7ZV
Misono mendorong Hana, kali ini giliran dia yang menaiki kontol Osamu yang ingin lemas karena keluar dua kali berturut-turut itu.
ns3.22.117.210da2
