
Izin yang Berat
POV Pram
2504Please respect copyright.PENANAKELxmO3JWp
Aku duduk di kursi ruang tamu, memperhatikan Riska dari balik bingkai jendela dapur. Dia sedang mencuci piring, tubuhnya dibalut daster tipis warna biru muda yang menggantung lembut di punggung dan pahanya. Biasanya, pemandangan ini bikin hatiku hangat—tapi entah kenapa, sore ini justru terasa dingin. Seperti ada kabut tipis yang menutup langit cerah rumah tangga kami.
2504Please respect copyright.PENANAkRLeKpQFtw
“Mas,” suara Riska memecah lamunanku. Dia muncul dari dapur dengan senyum ragu di wajahnya, membawa dua gelas teh hangat.
2504Please respect copyright.PENANANTYoNYNj9j
Aku pura-pura senyum, mengambil gelas yang disodorkannya. “Terima kasih, Sayang.”
2504Please respect copyright.PENANAYPi6laWFR2
Dia duduk di sebelahku. Tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu jauh. Ada jeda. Dan aku merasakannya.
2504Please respect copyright.PENANAhHjLhoaYib
“Aku mau cerita sesuatu,” katanya pelan, matanya tidak langsung menatapku. Dia memainkan ujung dasternya, lalu menatap gelas teh di tangannya.
2504Please respect copyright.PENANAMu0VssxfbH
“Nikahan temenku, Leni, minggu depan. Di luar kota,” katanya akhirnya.
2504Please respect copyright.PENANAUsMnvbXRtE
Aku diam. Leni. Nama yang familiar. Satu dari teman kantor Riska yang sering disebut-sebut, tapi tak pernah kutemui langsung.
2504Please respect copyright.PENANAYq5QSP4SPn
“Temen-temen kantor juga banyak yang ikut. Rian juga,” lanjutnya cepat, seolah nama itu tak penting.
2504Please respect copyright.PENANALBtdPqqZEd
Rian.
Dan jantungku mencelos pelan. Aku tahu nama itu. Aku tahu Rian. Terlalu sering disebut di sela obrolan Riska. Terlalu sering jadi alasan tawa kecil di bibirnya. Entah kenapa, tiap kali nama itu muncul, ada perasaan tak enak yang menghantam dadaku. Bukan marah. Bukan cemburu. Tapi campuran halus dari keduanya. Dan itu lebih menyakitkan—karena tak bisa kujelaskan.
2504Please respect copyright.PENANA576FkSSlp0
“Bagus dong,” kataku datar. “Kalau rame-rame, pasti seru.”
2504Please respect copyright.PENANABFmDA7Zn69
“Hmm…” dia ragu sejenak. “Tapi kamu bisa nggak, Mas? Ikut?”
2504Please respect copyright.PENANA5MsJnmNx7e
Aku geleng. “Nggak bisa. Ada jadwal dinas. Udah fix dari minggu lalu.”
2504Please respect copyright.PENANA5JvthOQt1V
“Oh.” Hanya satu kata. Tapi nadanya seperti kecewa… atau lega?
2504Please respect copyright.PENANAGDgoyzkaI0
Aku menatapnya dalam. Dia tersenyum tipis, mencoba terlihat biasa. Tapi aku tahu Riska. Aku tahu cara dia menghindari kontak mata kalau sedang menyembunyikan sesuatu.
2504Please respect copyright.PENANAT91t68jOJz
“Kalau kamu sendiri gimana? Yakin mau ikut?” tanyaku hati-hati.
2504Please respect copyright.PENANAPmhdY1Y3si
Dia mengangguk. “Iya. Pengen banget ketemu Leni. Dulu deket banget, tapi sejak pindah cabang jadi jarang ketemu.”
2504Please respect copyright.PENANA9ulkXQll2P
Aku diam. Ada rasa tak nyaman menggeliat di dalam perutku. Bukan karena Leni. Tapi karena Rian. Dan karena aku tak akan ada di sana.
2504Please respect copyright.PENANALPfc8OMgYc
“Temen-temen kantor juga ngajak pasangannya,” tambah Riska cepat. “Tapi ya… aku sendiri.”
2504Please respect copyright.PENANAvGcUI8K8Xt
Aku bisa membaca nada suaranya. Sebuah isyarat. Rasa bersalah kecil yang dibungkus dengan kalimat kasual. Mungkin berharap aku berkata, “Nggak apa-apa, Sayang. Aku percaya.”
2504Please respect copyright.PENANAL2BA80esjy
Tapi yang keluar dari mulutku malah sebaliknya. “Kalau sendiri… kenapa nggak nunggu aku bisa? Kita berangkat bareng, kapan-kapan?”
2504Please respect copyright.PENANAFCGBvMe69c
Riska menunduk. “Acara nikahannya cuma sekali, Mas. Nggak bisa diundur…”
2504Please respect copyright.PENANAZ8XITQw96r
Tentu. Aku tahu. Tapi kalimat itu tetap membuatku merasa kalah.
2504Please respect copyright.PENANATBnttgvE0k
Ada hening. Sunyi yang menggigit. Lalu dia mendekat sedikit, menempelkan bahunya ke lenganku.
2504Please respect copyright.PENANAMNDq9IO5I2
“Kamu cemburu ya?” bisiknya dengan nada menggoda. Seperti bercanda, tapi aku tahu dia mencari celah—apakah aku percaya padanya atau tidak.
2504Please respect copyright.PENANAJYTbGZAB24
Aku tersenyum tipis. “Sedikit.”
2504Please respect copyright.PENANAHGGEwOJip5
Dia terkekeh, manja. “Nggak usah. Aku kan milik Mas…”
2504Please respect copyright.PENANAHO8aJ6aujI
Kalimat itu seperti gula di atas luka. Manis. Tapi perih. Karena aku tahu, kadang yang manis justru yang paling menyakitkan kalau tidak bisa dibuktikan.
2504Please respect copyright.PENANAAGwmXifVXN
“Tapi… kamu bareng Rian di sana?” tanyaku akhirnya. Suaraku nyaris seperti bisikan.
2504Please respect copyright.PENANAChNuxkyy6k
“Dia ikut, iya. Tapi kita rame-rame, Mas. Banyak kok temennya.”
2504Please respect copyright.PENANAudAwRRz12I
Aku hanya mengangguk. Dalam hati, ribuan kemungkinan berkelebat. Mobil perjalanan. Kamar hotel. Acara malam. Tawa. Pandangan mata. Dan segala hal yang seharusnya tidak kupikirkan… tapi tetap menari di benakku.
2504Please respect copyright.PENANAh8FmnV4s7P
“Aku izinin,” kataku pelan. “Tapi hati-hati ya…”
2504Please respect copyright.PENANA1VkhlWo4VQ
Dia tersenyum. “Makasih, Mas. Aku nggak akan macam-macam. Aku janji.”
2504Please respect copyright.PENANAbpGSfwjU4U
Aku menatapnya. Wajah yang selama ini aku percayai sepenuhnya. Tapi kenapa sekarang, saat dia bicara soal janji, dadaku justru semakin sesak?
2504Please respect copyright.PENANApzJooILCiZ
Riska berdiri, lalu mencium keningku sebentar. “Aku mandi dulu ya,” katanya ringan, sebelum berlalu ke kamar mandi.
2504Please respect copyright.PENANAQzW5NY9iSP
Aku hanya menatap kosong ke arah bayangan punggungnya.
https://karyakarsa.com/DSASAXI88
Dan saat pintu kamar mandi tertutup, aku baru menyadari—bahwa suara hatiku berteriak lebih keras dari sebelumnya.
2504Please respect copyright.PENANAcNAe4N1KJR
“Lu takut. Lu cemburu. Dan lu nggak tahu, apakah lu masih cukup jadi satu-satunya alasan dia pulang.”
Ponsel Rina tergeletak di meja rias. Layarnya menyala. Notifikasi WhatsApp berdenting ringan.
"Aku ngga tahan kalo kita ngobrol panjang… nanti kebayang terus kayak semalam."
Gue gak niat baca awalnya. Tapi jari ini gatal. Hati gue udah penuh curiga. Dan ketika nama "R" muncul di layar, jantung gue seperti ditarik ke bawah, ke dalam jurang yang dalam dan panas.
Gue tekan notifikasi itu.
R: “ lagi apa neng “
Rina : “ baru sampe rumah ,tiduran aja pak “
R : “ o kirain ditidurin hahaha”
Rina : “ iss apaan sih , kirain ada kerjaan atau apa gt.
gk lucu pak “
R : “ ya sih masi trasa aja yang tadi “
Terlihat dari waktunya agak lama istri membalas chat nya2504Please respect copyright.PENANAH3gJZ5YYjY
hampir 18 mnt
Lalu ada chat lagi dari rian
R : besok pagi gimana neng masuk dimana... ?
Sedikit senyum aku membacanya lucu juga typo si Rian ini2504Please respect copyright.PENANAAgjNhmiFZM
pikirku
5 menit kemudian istriku baru membalas chatnya
Rina : “ apanya yang dimana pak ? insyaallah masuk kerja pak “
R : bagus lah krena gk sabar pingin masukin juga nih heheh2504Please respect copyright.PENANA02KUQt72ey
??
Gue berhenti napas.
Bibir gue bergetar.
Otak berusaha percaya ini cuma candaan.
Tapi dada gue… panas. Saat membaca balasan Rina
Rina : “ ihhh gak lucu lah pak “
R : “ gk lucu ya ? Pantes Eneng td gk ketawa ya , kirain2504Please respect copyright.PENANAyHbccLn8Cu
krena mulutnya penuh makanya gk ktawa “
Rina : “ ya namanya banyak banget gt pak hampir gak bisa2504Please respect copyright.PENANAJ1Ev9ESIDC
nafas “
R : knapa gk di buang aja neng klo kepenuhan ?
Malah di telen semua gt kok . Kwkwkwk “
Rina : “ iss bapak jahat, uda ah males ladeninnya “
R : ya uda neng tapi besok agak cepat dateng ya sarapan SOSIS2504Please respect copyright.PENANAb2VW8K2KiJ
lagi maukan
Rina : mau banget pak apa lagi saosnya gurih2 gt masi berasa di tenggorokan
Apa maksudnya masih kerasa di tenggorokan?
Gue berusaha mikir logis.
Mungkin mereka lagi becanda… atau lagi ngomongin kejadian2504Please respect copyright.PENANAbSxaS0Q1gi
lain?
Gue scroll lagi.."
R:
"Lidah kamu waktu di akhir itu… sumpah. Aku gak2504Please respect copyright.PENANAI8jWrefKa0
nyangka kamu bisa begitu."
Rina:
"Itu spontan… aku juga kaget kenapa aku ngelakuin itu.2504Please respect copyright.PENANAgODrXPaViM
… hmm… susah dijelasin."
Gue ngelempar ponsel itu ke kasur.
Tapi bayangan itu… udah terlanjur hidup di kepala gue.
Rina, istri gue. Yang gue kenal lembut, kalem, penuh sopan.
Gue ngelirik celana sendiri.
Brengsek.
Kenapa… gue malah keras?
Kenapa pikiran ini malah ngebayangin jelas setiap kata2504Please respect copyright.PENANA4UrsVmQ7yW
mereka?
Kenapa tubuh gue ngerespon dengan degupan jantung yang2504Please respect copyright.PENANA4yV8JgTCgT
makin cepat,
dan celana yang makin sempit?
Apa gue… cemburu?
Apa gue marah?
Atau… apa gue terangsang?
Semua rasa bercampur di dada. Meledak. Tapi gak ada suara.
Gue duduk. Lemas. Tapi panas.
Kalau chat itu nyata… berarti mereka udah…
Tapi kenapa Rina bisa nulis kayak gitu?
Kalimatnya gak pernah vulgar, tapi… justru itu yang bikin2504Please respect copyright.PENANAUz0vBN1mDq
kepala gue makin gila.
“Masih kerasa di tenggorokan.”
“Aku takut
2504Please respect copyright.PENANArhbNLL1Q0s
Itu bukan sekadar tulisan. Itu gambaran.Gue pandangi layar ponsel yang kini mati.2504Please respect copyright.PENANAKpu7FoANuy
2504Please respect copyright.PENANASWN2kLTKn8
2504Please respect copyright.PENANALqk7M1Xc5S
2504Please respect copyright.PENANAadrfNOo8mt
Tapi dalam kepala gue, kata-kata itu masih menyala.2504Please respect copyright.PENANAsrrtbtsKv9
2504Please respect copyright.PENANAH2mcvLvdCx
Dan gue sadar, untuk pertama kalinya dalam hidup gue…2504Please respect copyright.PENANA0OC7vSsQQn
2504Please respect copyright.PENANAaz4NBD9ueB
2504Please respect copyright.PENANASAmSQEYfep
2504Please respect copyright.PENANAWNDTJKJFMd
Gue takut.2504Please respect copyright.PENANAGYgxB9ij6E
2504Please respect copyright.PENANADYVYPT4mI2
Takut kehilangan dia.2504Please respect copyright.PENANAO6ogHwMeLq
2504Please respect copyright.PENANAqAYcqNfJ0V
Tapi juga…
2504Please respect copyright.PENANAng2hpNGj1J
gue spoil Bab 15: Reuni dan Nostalgia, dengan Riska yang mulai goyah oleh masa lalu, dan hubungan misterius Rian dengan mantan Riska. Akankah Riska kembali Setia oleh hadirnya sang mantan yang alim ?
CErk KaryaKarsanya ya
https://karyakarsa.com/DSASAXI88
2504Please respect copyright.PENANABxOsDpiHrq