
Izin yang Berat
POV Pram
2902Please respect copyright.PENANAA4KlMnRoJ8
Aku duduk di kursi ruang tamu, memperhatikan Riska dari balik bingkai jendela dapur. Dia sedang mencuci piring, tubuhnya dibalut daster tipis warna biru muda yang menggantung lembut di punggung dan pahanya. Biasanya, pemandangan ini bikin hatiku hangat—tapi entah kenapa, sore ini justru terasa dingin. Seperti ada kabut tipis yang menutup langit cerah rumah tangga kami.
2902Please respect copyright.PENANAn7JuEDw61l
“Mas,” suara Riska memecah lamunanku. Dia muncul dari dapur dengan senyum ragu di wajahnya, membawa dua gelas teh hangat.
2902Please respect copyright.PENANA7ESkwP5tqU
Aku pura-pura senyum, mengambil gelas yang disodorkannya. “Terima kasih, Sayang.”
2902Please respect copyright.PENANAuAytOZP6pQ
Dia duduk di sebelahku. Tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu jauh. Ada jeda. Dan aku merasakannya.
2902Please respect copyright.PENANA8VvZxD8dOQ
“Aku mau cerita sesuatu,” katanya pelan, matanya tidak langsung menatapku. Dia memainkan ujung dasternya, lalu menatap gelas teh di tangannya.
2902Please respect copyright.PENANA2fyRLF5Fuk
“Nikahan temenku, Leni, minggu depan. Di luar kota,” katanya akhirnya.
2902Please respect copyright.PENANApyVh1ObTki
Aku diam. Leni. Nama yang familiar. Satu dari teman kantor Riska yang sering disebut-sebut, tapi tak pernah kutemui langsung.
2902Please respect copyright.PENANAoUAEEqFsYF
“Temen-temen kantor juga banyak yang ikut. Rian juga,” lanjutnya cepat, seolah nama itu tak penting.
2902Please respect copyright.PENANAZJQ5H7iZxR
Rian.
Dan jantungku mencelos pelan. Aku tahu nama itu. Aku tahu Rian. Terlalu sering disebut di sela obrolan Riska. Terlalu sering jadi alasan tawa kecil di bibirnya. Entah kenapa, tiap kali nama itu muncul, ada perasaan tak enak yang menghantam dadaku. Bukan marah. Bukan cemburu. Tapi campuran halus dari keduanya. Dan itu lebih menyakitkan—karena tak bisa kujelaskan.
2902Please respect copyright.PENANABWA0Ubww8H
“Bagus dong,” kataku datar. “Kalau rame-rame, pasti seru.”
2902Please respect copyright.PENANA1yFC8Awglt
“Hmm…” dia ragu sejenak. “Tapi kamu bisa nggak, Mas? Ikut?”
2902Please respect copyright.PENANAbkHFtRkFeF
Aku geleng. “Nggak bisa. Ada jadwal dinas. Udah fix dari minggu lalu.”
2902Please respect copyright.PENANAmtJRaTuFFF
“Oh.” Hanya satu kata. Tapi nadanya seperti kecewa… atau lega?
2902Please respect copyright.PENANAjzrs7WmrSr
Aku menatapnya dalam. Dia tersenyum tipis, mencoba terlihat biasa. Tapi aku tahu Riska. Aku tahu cara dia menghindari kontak mata kalau sedang menyembunyikan sesuatu.
2902Please respect copyright.PENANAzylWzSBIky
“Kalau kamu sendiri gimana? Yakin mau ikut?” tanyaku hati-hati.
2902Please respect copyright.PENANAjH89Qb60dr
Dia mengangguk. “Iya. Pengen banget ketemu Leni. Dulu deket banget, tapi sejak pindah cabang jadi jarang ketemu.”
2902Please respect copyright.PENANAjURll6wlY7
Aku diam. Ada rasa tak nyaman menggeliat di dalam perutku. Bukan karena Leni. Tapi karena Rian. Dan karena aku tak akan ada di sana.
2902Please respect copyright.PENANA95JlnkT0sp
“Temen-temen kantor juga ngajak pasangannya,” tambah Riska cepat. “Tapi ya… aku sendiri.”
2902Please respect copyright.PENANAVJ74hZcfxC
Aku bisa membaca nada suaranya. Sebuah isyarat. Rasa bersalah kecil yang dibungkus dengan kalimat kasual. Mungkin berharap aku berkata, “Nggak apa-apa, Sayang. Aku percaya.”
2902Please respect copyright.PENANA2hFoGggomM
Tapi yang keluar dari mulutku malah sebaliknya. “Kalau sendiri… kenapa nggak nunggu aku bisa? Kita berangkat bareng, kapan-kapan?”
2902Please respect copyright.PENANA6qJTkAgzeO
Riska menunduk. “Acara nikahannya cuma sekali, Mas. Nggak bisa diundur…”
2902Please respect copyright.PENANAulBuweW8kv
Tentu. Aku tahu. Tapi kalimat itu tetap membuatku merasa kalah.
2902Please respect copyright.PENANArikzWqml4C
Ada hening. Sunyi yang menggigit. Lalu dia mendekat sedikit, menempelkan bahunya ke lenganku.
2902Please respect copyright.PENANALHDwVhCxM9
“Kamu cemburu ya?” bisiknya dengan nada menggoda. Seperti bercanda, tapi aku tahu dia mencari celah—apakah aku percaya padanya atau tidak.
2902Please respect copyright.PENANAKfxaZottPq
Aku tersenyum tipis. “Sedikit.”
2902Please respect copyright.PENANAZmWemIzl3d
Dia terkekeh, manja. “Nggak usah. Aku kan milik Mas…”
2902Please respect copyright.PENANAoFbDUXD6QR
Kalimat itu seperti gula di atas luka. Manis. Tapi perih. Karena aku tahu, kadang yang manis justru yang paling menyakitkan kalau tidak bisa dibuktikan.
2902Please respect copyright.PENANAfbJH1hf1Qa
“Tapi… kamu bareng Rian di sana?” tanyaku akhirnya. Suaraku nyaris seperti bisikan.
2902Please respect copyright.PENANA0dtQtrPNWf
“Dia ikut, iya. Tapi kita rame-rame, Mas. Banyak kok temennya.”
2902Please respect copyright.PENANAWS98gj2gqo
Aku hanya mengangguk. Dalam hati, ribuan kemungkinan berkelebat. Mobil perjalanan. Kamar hotel. Acara malam. Tawa. Pandangan mata. Dan segala hal yang seharusnya tidak kupikirkan… tapi tetap menari di benakku.
2902Please respect copyright.PENANAt1epbbXRyF
“Aku izinin,” kataku pelan. “Tapi hati-hati ya…”
2902Please respect copyright.PENANAwHJZYucMwJ
Dia tersenyum. “Makasih, Mas. Aku nggak akan macam-macam. Aku janji.”
2902Please respect copyright.PENANAng02Lk4ZzG
Aku menatapnya. Wajah yang selama ini aku percayai sepenuhnya. Tapi kenapa sekarang, saat dia bicara soal janji, dadaku justru semakin sesak?
2902Please respect copyright.PENANAOKvR0To4FF
Riska berdiri, lalu mencium keningku sebentar. “Aku mandi dulu ya,” katanya ringan, sebelum berlalu ke kamar mandi.
2902Please respect copyright.PENANAZhn2cigDqj
Aku hanya menatap kosong ke arah bayangan punggungnya.
https://karyakarsa.com/DSASAXI88
Dan saat pintu kamar mandi tertutup, aku baru menyadari—bahwa suara hatiku berteriak lebih keras dari sebelumnya.
2902Please respect copyright.PENANAAZjQEeK1hO
“Lu takut. Lu cemburu. Dan lu nggak tahu, apakah lu masih cukup jadi satu-satunya alasan dia pulang.”
Ponsel Rina tergeletak di meja rias. Layarnya menyala. Notifikasi WhatsApp berdenting ringan.
"Aku ngga tahan kalo kita ngobrol panjang… nanti kebayang terus kayak semalam."
Gue gak niat baca awalnya. Tapi jari ini gatal. Hati gue udah penuh curiga. Dan ketika nama "R" muncul di layar, jantung gue seperti ditarik ke bawah, ke dalam jurang yang dalam dan panas.
Gue tekan notifikasi itu.
R: “ lagi apa neng “
Rina : “ baru sampe rumah ,tiduran aja pak “
R : “ o kirain ditidurin hahaha”
Rina : “ iss apaan sih , kirain ada kerjaan atau apa gt.
gk lucu pak “
R : “ ya sih masi trasa aja yang tadi “
Terlihat dari waktunya agak lama istri membalas chat nya2902Please respect copyright.PENANAwzj7QjsnX6
hampir 18 mnt
Lalu ada chat lagi dari rian
R : besok pagi gimana neng masuk dimana... ?
Sedikit senyum aku membacanya lucu juga typo si Rian ini2902Please respect copyright.PENANAkHjyalPhyw
pikirku
5 menit kemudian istriku baru membalas chatnya
Rina : “ apanya yang dimana pak ? insyaallah masuk kerja pak “
R : bagus lah krena gk sabar pingin masukin juga nih heheh2902Please respect copyright.PENANAOtX9yZ53KZ
??
Gue berhenti napas.
Bibir gue bergetar.
Otak berusaha percaya ini cuma candaan.
Tapi dada gue… panas. Saat membaca balasan Rina
Rina : “ ihhh gak lucu lah pak “
R : “ gk lucu ya ? Pantes Eneng td gk ketawa ya , kirain2902Please respect copyright.PENANAh4H9liZjUW
krena mulutnya penuh makanya gk ktawa “
Rina : “ ya namanya banyak banget gt pak hampir gak bisa2902Please respect copyright.PENANAJV0vzV9QGh
nafas “
R : knapa gk di buang aja neng klo kepenuhan ?
Malah di telen semua gt kok . Kwkwkwk “
Rina : “ iss bapak jahat, uda ah males ladeninnya “
R : ya uda neng tapi besok agak cepat dateng ya sarapan SOSIS2902Please respect copyright.PENANAmPMGz5feDo
lagi maukan
Rina : mau banget pak apa lagi saosnya gurih2 gt masi berasa di tenggorokan
Apa maksudnya masih kerasa di tenggorokan?
Gue berusaha mikir logis.
Mungkin mereka lagi becanda… atau lagi ngomongin kejadian2902Please respect copyright.PENANApceE2Tbp7g
lain?
Gue scroll lagi.."
R:
"Lidah kamu waktu di akhir itu… sumpah. Aku gak2902Please respect copyright.PENANAIdyW3WPgHc
nyangka kamu bisa begitu."
Rina:
"Itu spontan… aku juga kaget kenapa aku ngelakuin itu.2902Please respect copyright.PENANA2Mzh5HSqTI
… hmm… susah dijelasin."
Gue ngelempar ponsel itu ke kasur.
Tapi bayangan itu… udah terlanjur hidup di kepala gue.
Rina, istri gue. Yang gue kenal lembut, kalem, penuh sopan.
Gue ngelirik celana sendiri.
Brengsek.
Kenapa… gue malah keras?
Kenapa pikiran ini malah ngebayangin jelas setiap kata2902Please respect copyright.PENANAxxVQSXnPBe
mereka?
Kenapa tubuh gue ngerespon dengan degupan jantung yang2902Please respect copyright.PENANAiGAukwFXxJ
makin cepat,
dan celana yang makin sempit?
Apa gue… cemburu?
Apa gue marah?
Atau… apa gue terangsang?
Semua rasa bercampur di dada. Meledak. Tapi gak ada suara.
Gue duduk. Lemas. Tapi panas.
Kalau chat itu nyata… berarti mereka udah…
Tapi kenapa Rina bisa nulis kayak gitu?
Kalimatnya gak pernah vulgar, tapi… justru itu yang bikin2902Please respect copyright.PENANA8CD8iT9nkq
kepala gue makin gila.
“Masih kerasa di tenggorokan.”
“Aku takut
2902Please respect copyright.PENANA9ezbyrcaJk
Itu bukan sekadar tulisan. Itu gambaran.Gue pandangi layar ponsel yang kini mati.2902Please respect copyright.PENANAnW2hBuJHPV
2902Please respect copyright.PENANAfYXyvkDuRV
2902Please respect copyright.PENANAyubeRZXfFt
2902Please respect copyright.PENANAvPyaytnYHs
Tapi dalam kepala gue, kata-kata itu masih menyala.2902Please respect copyright.PENANA6Jjq1Tw1dl
2902Please respect copyright.PENANAnhc7u7adUk
Dan gue sadar, untuk pertama kalinya dalam hidup gue…2902Please respect copyright.PENANA8Eug969X5V
2902Please respect copyright.PENANA9M5ETSTfSZ
2902Please respect copyright.PENANA0gaJ5XsCJd
2902Please respect copyright.PENANAUzaG1ePdpZ
Gue takut.2902Please respect copyright.PENANAGv8yGwALvT
2902Please respect copyright.PENANAmDTdR1lKZz
Takut kehilangan dia.2902Please respect copyright.PENANA3fvJPhyguX
2902Please respect copyright.PENANA5Z5yCjGBvw
Tapi juga…
2902Please respect copyright.PENANAjEhCpjQDno
gue spoil Bab 15: Reuni dan Nostalgia, dengan Riska yang mulai goyah oleh masa lalu, dan hubungan misterius Rian dengan mantan Riska. Akankah Riska kembali Setia oleh hadirnya sang mantan yang alim ?
CErk KaryaKarsanya ya
https://karyakarsa.com/DSASAXI88
2902Please respect copyright.PENANAdCPcbTY448