
Chapter 2: Celah yang Mulai Terbuka
POV Jaka
23797Please respect copyright.PENANAbVvVXY1brT
Beberapa minggu belakangan, setiap kali Riska pulang kerja, selalu ada cerita baru dari kantornya. Kadang soal kerjaan, kadang soal gosip, tapi yang paling sering—tentang Nina.
23797Please respect copyright.PENANAmo6EWmgPU2
Aku udah mulai hafal gaya dia kalau mau cerita hal "agak nakal". Awalnya senyum-senyum sendiri, terus ngeteh dulu, duduk selonjoran, baru deh mulai nyerocos.
23797Please respect copyright.PENANAfqG1k61R6x
"Mas, tahu nggak, Nina tuh parah banget hari ini..." katanya, matanya berbinar lucu.
23797Please respect copyright.PENANAoVgEnvSdTq
"Parah gimana?"
23797Please respect copyright.PENANA0OtGg4Go3f
"Tadi dia cerita katanya pas dia liburan ke Bali, dia ketemu cowok bule. Terus... ya gitu deh. Mereka 'main'. Terus dia bilang gini ke aku, 'Ris... kamu tuh belum ngerasain nikmat dunia kalo belum nyobain yang ukurannya bule.'"
23797Please respect copyright.PENANARmKJlUVVya
Aku berhenti menggulir HP, menoleh ke Riska.
23797Please respect copyright.PENANAJErjDsRbpr
"Terus kamu gimana?"
23797Please respect copyright.PENANALHdLXiIZgh
Dia nyengir. "Ya kagetlah! Aku cuma bisa bilang, 'Ih, Na... dosa banget.' Tapi dia malah ketawa dan bilang, 'Ris, nikmat itu kadang nggak ada di suami sendiri. Kamu belum tahu rasanya batang besar dan panjang yang bukan milik sendiri... itu tuh beda, Ris. Sampe ke ubun-ubun.'"
23797Please respect copyright.PENANAa7MWcKInIc
Riska ketawa geli waktu cerita itu, tapi aku cuma bisa mengerutkan kening.
23797Please respect copyright.PENANAIfztxuUUCg
"Duh, Mas... serem ya. Tapi lucu juga sih, Nina tuh kalau cerita vulgar tuh ekspresinya datar banget, jadi makin absurd."
23797Please respect copyright.PENANAsa06KDOJTK
Aku maksa ketawa, tapi dada rasanya sesak. Aku nggak suka dengar cerita kayak gitu dari istriku—apalagi dia kayak menikmati momen ngobrolin hal-hal vulgar bareng temennya itu.
23797Please respect copyright.PENANAHHEGFYOSFG
"Dia ngomong gitu ke kamu tiap hari?"
23797Please respect copyright.PENANAPWL3Py4bub
"Enggak sih, tapi sering. Dia tuh suka iseng ngajak aku ngobrol hal-hal kayak gitu. Kadang aku jawab sekenanya, tapi ya... ada aja yang bikin penasaran juga, sih."
23797Please respect copyright.PENANA3GtGGcqjjp
Kalimat terakhir itu"bikin penasaran juga"masih terngiang-ngiang di kepala waktu aku coba tidur malam itu.
---
Pagi-pagi, waktu Riska lagi dandan, aku perhatikan dia lebih niat dari biasanya. Lipstik pink tipis, sedikit bedak, alis dirapihin. Wangi parfumnya juga baru.
23797Please respect copyright.PENANA8vIwlJz90Y
"Parfum baru ya?" tanyaku, pura-pura santai.
23797Please respect copyright.PENANA4ur74SpzfX
Dia menoleh sambil senyum. "Iya, Nina ngasih. Katanya biar aku kelihatan lebih fresh."
23797Please respect copyright.PENANAkN7OJiXhXZ
"Emang kamu niat kelihatan fresh buat siapa di kantor?" tanyaku sambil ngelirik.
23797Please respect copyright.PENANAqzAnQkQ29I
Riska ketawa. "Ya biar enak dilihat aja. Masa keliatan kusam tiap hari?"
23797Please respect copyright.PENANAXIJdRJTR2t
Aku mengangguk, walau masih ada sisa sesak di dada. Aku nggak mau jadi suami posesif. Tapi sulit menepis perasaan bahwa Riska mulai... berubah. Cara bicaranya, cara berdandan, bahkan cara dia memandang dirinya sendiri—semua mulai bergeser.
23797Please respect copyright.PENANA1wR8pQNgNY
Siangnya aku iseng buka-buka akun sosial media. Riska jarang update, tapi aku coba cari akun Nina. Setelah beberapa pencarian, akhirnya ketemu. Akunnya penuh foto-foto selfie dengan caption yang... cukup vulgar untuk standar temen istriku.
23797Please respect copyright.PENANAA5FofFiy57
Salah satu caption yang bikin aku menelan ludah:
“Kadang tubuh butuh yang asing... karena yang biasa udah nggak ngasih rasa.”
23797Please respect copyright.PENANABQ8iS4fWSF
Ada satu foto Nina dan beberapa teman kantor—termasuk Riska. Di situ istriku senyum, berdiri agak dekat dengan dua cowok yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
23797Please respect copyright.PENANAc0gsV2qWBe
Aku nggak mau mikir macem-macem.
23797Please respect copyright.PENANAgvJkR91icH
Tapi ya... sebagai laki-laki, ada insting yang susah ditepis. Insting bahwa sesuatu di balik senyum Riska belakangan ini bukan cuma karena "pekerjaan yang menyenangkan".
23797Please respect copyright.PENANAmImN4fDTuU
Sore itu dia pulang telat. Katanya ada lembur mendadak.
23797Please respect copyright.PENANAXQ4Lm8dL1H
Waktu dia sampai rumah, aku udah siapin teh hangat.
23797Please respect copyright.PENANAux2bZW8RNO
"Capek, Mas..." katanya sambil selonjoran di sofa. "Tadi Pak Arman bawain tumpukan invoice, padahal udah sore banget."
23797Please respect copyright.PENANAshcZYG30hz
"Pak Arman emang sering minta kamu kerja lebih ya?"
23797Please respect copyright.PENANAKKbinsCdNP
Dia mengangkat bahu. "Kadang. Tapi ya namanya juga atasan. Aku nggak bisa nolak."
23797Please respect copyright.PENANA6zYMnDoecc
Aku menahan diri buat nggak komentar banyak. Aku cuma ngangguk sambil menyodorkan teh.
23797Please respect copyright.PENANANSAhQ2a4JG
Riska menyesap pelan, lalu tersenyum. "Tadi pas Nina lihat aku masih kerja, dia nyeletuk, ‘Ris, jangan terlalu rajin nanti makin dilirik bos, lho. Si Pak Arman tuh seneng sama tipe yang nurut-nurut cantik kayak kamu.’ Hahaha, dasar Nina."
23797Please respect copyright.PENANAdFKoSu2Hvb
Aku hanya ikut tertawa kecil, walau hati ini makin nggak karuan.
23797Please respect copyright.PENANAVZQsiS9CKF
Aku ingin percaya, semua ini cuma gurauan kantor. Cuma obrolan iseng antara rekan kerja.
23797Please respect copyright.PENANATFg5EKG0b3
Tapi naluriku bilang, ini lebih dari sekadar itu.
Baca lanjutan versi tidak sensor & koleksi lainnya:
23797Please respect copyright.PENANAM3sV9ZjwaP
23797Please respect copyright.PENANAdetv5cWhuV
https://victie.com/novels/perubahan-istri-alim-dan-polos
23797Please respect copyright.PENANA0bE3hj4HNh
23797Please respect copyright.PENANAJSkXZcXBk2
atau copas link ke browsermu
https://linktr.ee/Dsasaxi88
23797Please respect copyright.PENANAOF1Y21Gh5W