
Pandangan Pertama yang Menggetarkan
9670Please respect copyright.PENANAkQBf9VTMng
Siang itu udara kantor terasa lebih gerah dari biasanya. AC lantai dua mati sejak pagi, membuat lorong-lorong sunyi dipenuhi hawa panas yang menempel di kulit.
9670Please respect copyright.PENANAX1xZnSoQaK
Riska baru saja turun dari mushola setelah salat zuhur. Langkahnya kecil dan teratur, jilbab panjangnya berayun pelan saat ia berjalan menyusuri koridor belakang yang jarang dilewati. Ia ingin mengambil laporan yang tertinggal di ruang meeting lama.
9670Please respect copyright.PENANAJY3qvWkG2t
Tapi langkahnya terhenti.
9670Please respect copyright.PENANARG7k1YG9dL
Dari celah pintu ruang meeting yang tak sepenuhnya tertutup, Riska menangkap suara samar. Erangan. Nafas berat. Lalu gerakan bayangan di balik kaca buram.
9670Please respect copyright.PENANAALE89xu7UR
Ia mendekat… pelan… rasa penasaran melampaui akal sehatnya.
9670Please respect copyright.PENANA1TpQaSRqnw
Di dalam ruangan, Riska melihat sesuatu yang membuat seluruh tubuhnya membeku:
9670Please respect copyright.PENANA4ZjoWVxLlJ
Siska, rekan kerjanya, sedang telanjang di atas meja. Pak Hadi, atasan mereka, setengah membuka kemeja, menindih tubuh perempuan itu. Gerakannya menghentak, kasar, penuh nafsu. Siska memejam, menggigit bibir, tangan mencengkeram lengan kursi.
9670Please respect copyright.PENANAIvCubz9FbW
Itu… jelas sekali. Mereka sedang berhubungan.
9670Please respect copyright.PENANAohOv0JFEJ6
Riska menelan ludah. Kakinya tak bisa bergerak. Tapi yang membuat jantungnya lebih melompat bukan hanya pemandangan di depan matanya… melainkan sosok lain di ujung lorong.
9670Please respect copyright.PENANA5OVF5bl2Sv
Pak Darto, OB kantor, berdiri mengendap di balik dinding. Tangannya masuk ke celana seragamnya. Bergerak cepat. Wajahnya tegang. Nafasnya berat.
9670Please respect copyright.PENANAT2eHEqaPiF
Riska nyaris berteriak—tapi tubuhnya tak menuruti perintah otaknya. Matanya justru terpaku ke arah benda besar, hitam, berurat, yang digenggam oleh OB itu. Lebih besar dari apa pun yang pernah ia bayangkan. Bahkan… lebih besar dari milik suaminya.
9670Please respect copyright.PENANAd4kml97g0j
Dan… ia tak tahu kenapa… tapi tubuhnya mendadak panas.
9670Please respect copyright.PENANAjRtkhi6SlJ
Keringat mulai mengalir dari pelipis, punggungnya basah, dan terutama… di bawah lengannya. Ia tahu, hari itu ia lupa memakai deodoran. Tapi yang lebih penting… ia juga tahu, ini bukan keringat biasa. Bukan karena suhu ruangan semata.
9670Please respect copyright.PENANAxGvCNn9f9p
Ada sesuatu yang bergerak di dalam dirinya. Gelombang asing.
9670Please respect copyright.PENANAzfIfNnQ4tH
Wajahnya merah. Nafasnya pendek. Ia segera mundur, melangkah cepat menjauh dari ruangan itu, menuju tangga belakang.
9670Please respect copyright.PENANAis4v4PwhUv
Di balik kerudungnya, peluh mengalir makin deras. Jantungnya berdetak cepat. Dan pikirannya berantakan.
9670Please respect copyright.PENANA4Uq4vVAZa3
> “Apa yang barusan aku lihat… Kenapa aku… begini?”
9670Please respect copyright.PENANAgjWvrUba3r
9670Please respect copyright.PENANAopUnGivgXo
9670Please respect copyright.PENANAKWKe4Qyp86
Riska menggenggam dadanya. Baju dalamnya sudah lengket oleh keringat. Tubuhnya bereaksi tanpa ia pahami. Bahkan bagian paling sensitif di tubuhnya terasa geli dan hangat, seolah disentuh oleh bayangan yang baru ia lihat tadi.
9670Please respect copyright.PENANAemey0IrtXu
Dan saat ia tiba di meja kerjanya, masih dalam kondisi setengah linglung… seseorang memanggilnya.
9670Please respect copyright.PENANAskTa2O0BsZ
> “Ris, bantu bentar dong di ruang arsip…”
9670Please respect copyright.PENANAwUVEmjzrhm
9670Please respect copyright.PENANAG0j6b2ZQn4
9670Please respect copyright.PENANA2H7iemFz2Z
Rian. Teman kerjanya.
Riska hanya mengangguk. Masih mencoba mengusir panas dari pikirannya… tanpa tahu bahwa peluh di tubuhnya—aroma alaminya yang belum tersentuh parfum atau deodoran—akan segera menjadi pemicu bagi hasrat yang jauh lebih dalam
Langkah Riska terasa berat saat memasuki ruang arsip yang sempit dan pengap. Udara di dalam seolah menekan, dan peluh di tubuhnya belum juga mengering. Blus panjangnya menempel ketat di punggung dan pinggang, dan bagian bawah lengannya… sudah basah.
9670Please respect copyright.PENANAt3pdeMzAmO
Rian sudah berdiri di sana. Kemejanya digulung sampai siku. Napasnya terdengar berat saat melihat Riska masuk. Mata laki-laki itu mengamati setiap detail tubuhnya dengan kejelian yang licik—rambut yang terselip di balik kerudung, leher yang tampak sedikit saat ia membungkuk, dan terutama… ketiak yang sesekali terlihat dari balik lengan bajunya yang longgar.
9670Please respect copyright.PENANAKSkdQEOtyZ
Aroma itu. Asem, tajam, dan anehnya… membuat kepala Rian ringan.
9670Please respect copyright.PENANALgCjM0WckX
> “Ris, sini… bantuin aku nyari laporan yang kemarin. Di rak atas itu,” ujarnya sambil menunjuk.
9670Please respect copyright.PENANA7GlZzRsacQ
9670Please respect copyright.PENANABt1RmAnunn
9670Please respect copyright.PENANA2Vxw4Vw9Je
Riska menaikkan tangan, meraih map di rak tinggi. Saat ia berjinjit, tubuhnya tertarik ke depan, dan blusnya makin menempel di kulit. Rian berdiri tepat di belakang, pura-pura memeriksa rak lain, padahal hidungnya nyaris menempel di bagian belakang jilbab Riska.
9670Please respect copyright.PENANAoP28M9qe4x
Aroma tubuh Riska memukul otaknya seperti alkohol murni. Ia harus dapat lebih.
9670Please respect copyright.PENANAyInfEpjXeC
> “Ris, kamu pakai parfum apa? Enak… asli,” katanya sambil tertawa pelan.
9670Please respect copyright.PENANAomp9jSOv34
9670Please respect copyright.PENANAKkSWPGCvFd
9670Please respect copyright.PENANAT7lwPjHF2f
> “Enggak pakai, Mas. Malah belum sempat pakai deodoran…” jawab Riska polos, sedikit malu.
9670Please respect copyright.PENANA2LrI5HcuGW
9670Please respect copyright.PENANABfWcW4euFT
9670Please respect copyright.PENANAalyzZFp2ls
Rian pura-pura tertawa juga. Tapi tangan kanannya mulai bergerak—tidak menyentuh langsung, hanya menyusuri pinggang Riska dengan benda yang makin keras di balik celananya.
9670Please respect copyright.PENANATr7JoCwFBd
> “Kamu tahu gak, kalau orang tuh bisa dirangsang cuma dari aroma tubuh? Bukan parfum. Tapi aroma asli…”
9670Please respect copyright.PENANAxgW2hdIYAa
9670Please respect copyright.PENANAMPfXlgEmaf
9670Please respect copyright.PENANADOYuxmIBjq
> “Masa, sih?”
9670Please respect copyright.PENANAO9miijz1qn
9670Please respect copyright.PENANAUAK4cj9r5d
9670Please respect copyright.PENANA2Blax6tOgK
> “Mau aku ajarin cara biar bisa bikin cowok langsung nempel terus?”
9670Please respect copyright.PENANA4mD4uDf4Uh
9670Please respect copyright.PENANAlzHmLkNUu9
9670Please respect copyright.PENANA8zwTron4H4
> “Ajarin dong…”
9670Please respect copyright.PENANAogZgEmQRRZ
9670Please respect copyright.PENANAUyh5607HMZ
9670Please respect copyright.PENANA2IHXS8Euik
Rian tersenyum licik. Ia tahu Riska akan menuruti. Dia hanya perlu menggiring perlahan.
9670Please respect copyright.PENANAWywgJRFHFk
> “Coba kamu deketin tangan ke dada aku, terus tahan. Nah, gitu… Lalu putar dikit…”
9670Please respect copyright.PENANAAfqAStvGyY
9670Please respect copyright.PENANAel0VostCFb
9670Please respect copyright.PENANAGxBb9Ku62h
Arahannya aneh. Tapi Riska menuruti. Gerakan itu perlahan-lahan berubah. Tangannya menggenggam sesuatu yang mulai berdenyut. Ia tak paham sepenuhnya, hanya merasa seperti “latihan”.
9670Please respect copyright.PENANAJpzrzhwI3g
> “Nah, pelan aja. Kayak tadi…”
9670Please respect copyright.PENANACZeIEZFdT0
9670Please respect copyright.PENANAyQfEOPhMQY
9670Please respect copyright.PENANApmJcoxx7QO
Dalam waktu singkat, Rian tak bisa menahan lagi. Ia menggigit bibir, menunduk, menyentuhkan wajah ke bagian belakang kerudung Riska, menghirup dalam-dalam sambil tubuhnya menegang.
9670Please respect copyright.PENANABiUjS5XL0N
“Ahh…” desahan pelan, nyaris tak terdengar, dan tubuhnya melengkung.
9670Please respect copyright.PENANA97ggjAjYmf
Riska baru sadar saat merasa jilbabnya seperti tersentuh cairan hangat. Tapi ia hanya mengernyit, tidak berpikir aneh.
9670Please respect copyright.PENANAuH3iV8kSep
> “Udah, Mas?”
9670Please respect copyright.PENANAYceQOAXa4L
9670Please respect copyright.PENANAhbKXYRX58y
9670Please respect copyright.PENANAfp62dsqEyg
> “Udah… makasih ya. Kamu ngerti banget ternyata.”
9670Please respect copyright.PENANA06qehpKwDO
9670Please respect copyright.PENANAT0AGuqLN0e
9670Please respect copyright.PENANAMzYIj2nRs2
> “Hehe… padahal aku cuma ikutin omongan Mas.”
9670Please respect copyright.PENANA8J6HucNAP8
9670Please respect copyright.PENANABsVZEw1TWm
9670Please respect copyright.PENANAwtviORzH5o
9670Please respect copyright.PENANAuLbGCjUleY
---
9670Please respect copyright.PENANAIUxpTQ3dEA
Malam hari
9670Please respect copyright.PENANAUMYP5uPMdv
Riska baru selesai mandi dan mengganti pakaian. Jilbab kerjanya masih tergantung di dinding kamar, sedikit kusut dan mengering.
9670Please respect copyright.PENANA24eJZZxMjV
Jaka, suaminya, sedang duduk di tepi ranjang sambil memeriksa sesuatu.
9670Please respect copyright.PENANAN6UI5NB3At
> “Ris… tadi kamu abis bantu siapa aja di kantor?”
9670Please respect copyright.PENANAXv0e3sFDSG
9670Please respect copyright.PENANAe02gvp7LeK
9670Please respect copyright.PENANAzmXn7Czqgp
> “Hm? Mas Rian doang sih. Di arsip, bantu nyari file. Tapi sebelumnya aku lihat… ini aneh banget deh, Mas…”
9670Please respect copyright.PENANAJ8aujS4rTA
9670Please respect copyright.PENANAeMWJeDL3xt
9670Please respect copyright.PENANAC5jUjOT1Jy
Riska duduk di sampingnya, matanya berbinar, seperti anak kecil yang habis nonton film rahasia.
9670Please respect copyright.PENANAyIgrzx6w9j
> “Tadi aku lihat temen kantor… sama Pak Hadi, ehm… kayak yang suami istri gitu…”
9670Please respect copyright.PENANAAH3M2SCaXo
9670Please respect copyright.PENANAf74PBukfOK
9670Please respect copyright.PENANAV0rcUqVhtO
Jaka diam. Tapi tangannya mengambil jilbab yang tergantung. Ia mengendus pelan, lalu memejamkan mata.
9670Please respect copyright.PENANAcwm37kUMFz
Ada bau khas. Bau sperma.
9670Please respect copyright.PENANAquzZ6f6JBd
> “Terus kamu ngapain?”
9670Please respect copyright.PENANAHLadbtojrZ
9670Please respect copyright.PENANA63FnSOGbJu
9670Please respect copyright.PENANASYQdwx2bjK
> “Cuma lihat. Terus Pak Darto juga… kayak ngintip gitu, aneh banget. Tapi serem juga… Aku langsung pergi.”
9670Please respect copyright.PENANAzSmTv1AEPZ
9670Please respect copyright.PENANAdXuOVVwmmP
9670Please respect copyright.PENANAXb5XSjO8j4
> “Dan Rian tadi ngapain?”
9670Please respect copyright.PENANABmxagjxwGO
9670Please respect copyright.PENANAcDsFvnfzzU
9670Please respect copyright.PENANAnvnu9mbCYv
> “Nggak ngapa-ngapain… ya ngajarin trik aja, katanya biar kelihatan lebih ‘menggoda’. Tapi aku gak ngerti sih, cuma ikut aja…”
9670Please respect copyright.PENANA2WP1MJNySs
9670Please respect copyright.PENANAXepDWmmkIg
9670Please respect copyright.PENANAeK398eM17Z
Jaka tidak langsung menjawab. Tapi matanya menatap lekat ke istrinya.
9670Please respect copyright.PENANAj5JKZfSJ4I
> “Ris…”
9670Please respect copyright.PENANAIcizlPmADO
9670Please respect copyright.PENANA9GyPdwT205
9670Please respect copyright.PENANAiRek6pD7PD
> “Iya, Mas?”
9670Please respect copyright.PENANAuW1i5dSofc
9670Please respect copyright.PENANAl2H5banNc6
9670Please respect copyright.PENANArF3Z5h1NzE
> “Besok… jangan pakai deodoran ya.”
9670Please respect copyright.PENANAqcCFA19F61
9670Please respect copyright.PENANAxjkAAzg5ZM
9670Please respect copyright.PENANAjMLkN80YH7
> “Lho? Emangnya kenapa?”
9670Please respect copyright.PENANA6Fc0tyYq13
9670Please respect copyright.PENANACWTrhlG5jS
9670Please respect copyright.PENANABUIJvI0lSW
> “Soalnya… aroma kamu hari ini… beda. Gairah Mas… gak nahan dari tadi.”
9670Please respect copyright.PENANALQORbfDsGA
9670Please respect copyright.PENANAEUmy8YmldV
9670Please respect copyright.PENANA6wcYg15SSC
Riska mengerutkan kening, malu-malu.
9670Please respect copyright.PENANAwcTDudj5YH
> “Masa sih? Apa karena aku keringetan ya…”
9670Please respect copyright.PENANALSOUCV6xOv
9670Please respect copyright.PENANAMU0aetm0v2
9670Please respect copyright.PENANAXorxCYL7WU
Jaka hanya tersenyum. Tapi dalam hatinya, ia mulai menyadari satu hal:
Ada sesuatu yang berubah di dalam diri istrinya. Dan bagian terdalam dirinya—yang paling liar—suka dengan perubahan itu.
Dukung saya dengan donasi
Atau like dan share ya
ns18.118.171.161da2