
Pandangan Pertama yang Menggetarkan
11319Please respect copyright.PENANAI9i8fP9w6D
Siang itu udara kantor terasa lebih gerah dari biasanya. AC lantai dua mati sejak pagi, membuat lorong-lorong sunyi dipenuhi hawa panas yang menempel di kulit.
11319Please respect copyright.PENANAaW6x5PTnJA
Riska baru saja turun dari mushola setelah salat zuhur. Langkahnya kecil dan teratur, jilbab panjangnya berayun pelan saat ia berjalan menyusuri koridor belakang yang jarang dilewati. Ia ingin mengambil laporan yang tertinggal di ruang meeting lama.
11319Please respect copyright.PENANA19dlS6Y5BJ
Tapi langkahnya terhenti.
11319Please respect copyright.PENANA0JBGIjLSrr
Dari celah pintu ruang meeting yang tak sepenuhnya tertutup, Riska menangkap suara samar. Erangan. Nafas berat. Lalu gerakan bayangan di balik kaca buram.
11319Please respect copyright.PENANA3Pc1Fd89H4
Ia mendekat… pelan… rasa penasaran melampaui akal sehatnya.
11319Please respect copyright.PENANASdEODer3ZR
Di dalam ruangan, Riska melihat sesuatu yang membuat seluruh tubuhnya membeku:
11319Please respect copyright.PENANA8sAfFGzxPW
Siska, rekan kerjanya, sedang telanjang di atas meja. Pak Hadi, atasan mereka, setengah membuka kemeja, menindih tubuh perempuan itu. Gerakannya menghentak, kasar, penuh nafsu. Siska memejam, menggigit bibir, tangan mencengkeram lengan kursi.
11319Please respect copyright.PENANAbdQ8dcnaqm
Itu… jelas sekali. Mereka sedang berhubungan.
11319Please respect copyright.PENANAamFJ3C7Rg5
Riska menelan ludah. Kakinya tak bisa bergerak. Tapi yang membuat jantungnya lebih melompat bukan hanya pemandangan di depan matanya… melainkan sosok lain di ujung lorong.
11319Please respect copyright.PENANAPFJY45E9Wu
Pak Darto, OB kantor, berdiri mengendap di balik dinding. Tangannya masuk ke celana seragamnya. Bergerak cepat. Wajahnya tegang. Nafasnya berat.
11319Please respect copyright.PENANAICLiHKbDcr
Riska nyaris berteriak—tapi tubuhnya tak menuruti perintah otaknya. Matanya justru terpaku ke arah benda besar, hitam, berurat, yang digenggam oleh OB itu. Lebih besar dari apa pun yang pernah ia bayangkan. Bahkan… lebih besar dari milik suaminya.
11319Please respect copyright.PENANAjlhihFNh1Y
Dan… ia tak tahu kenapa… tapi tubuhnya mendadak panas.
11319Please respect copyright.PENANA70AretYCvN
Keringat mulai mengalir dari pelipis, punggungnya basah, dan terutama… di bawah lengannya. Ia tahu, hari itu ia lupa memakai deodoran. Tapi yang lebih penting… ia juga tahu, ini bukan keringat biasa. Bukan karena suhu ruangan semata.
11319Please respect copyright.PENANAUNx2F8S4Mn
Ada sesuatu yang bergerak di dalam dirinya. Gelombang asing.
11319Please respect copyright.PENANA1qP9zWLd5s
Wajahnya merah. Nafasnya pendek. Ia segera mundur, melangkah cepat menjauh dari ruangan itu, menuju tangga belakang.
11319Please respect copyright.PENANAHgQq0iNWlT
Di balik kerudungnya, peluh mengalir makin deras. Jantungnya berdetak cepat. Dan pikirannya berantakan.
11319Please respect copyright.PENANAojcjhG69de
> “Apa yang barusan aku lihat… Kenapa aku… begini?”
11319Please respect copyright.PENANAwgauyJENTu
11319Please respect copyright.PENANA4bERQwDQUp
11319Please respect copyright.PENANAFb0K7G0fUQ
Riska menggenggam dadanya. Baju dalamnya sudah lengket oleh keringat. Tubuhnya bereaksi tanpa ia pahami. Bahkan bagian paling sensitif di tubuhnya terasa geli dan hangat, seolah disentuh oleh bayangan yang baru ia lihat tadi.
11319Please respect copyright.PENANATJ9yVjjcPZ
Dan saat ia tiba di meja kerjanya, masih dalam kondisi setengah linglung… seseorang memanggilnya.
11319Please respect copyright.PENANAgPGYHin0Mj
> “Ris, bantu bentar dong di ruang arsip…”
11319Please respect copyright.PENANArK1rqCVOht
11319Please respect copyright.PENANArzR1n8Hkg4
11319Please respect copyright.PENANAM1YTcS0osP
Rian. Teman kerjanya.
Riska hanya mengangguk. Masih mencoba mengusir panas dari pikirannya… tanpa tahu bahwa peluh di tubuhnya—aroma alaminya yang belum tersentuh parfum atau deodoran—akan segera menjadi pemicu bagi hasrat yang jauh lebih dalam
Langkah Riska terasa berat saat memasuki ruang arsip yang sempit dan pengap. Udara di dalam seolah menekan, dan peluh di tubuhnya belum juga mengering. Blus panjangnya menempel ketat di punggung dan pinggang, dan bagian bawah lengannya… sudah basah.
11319Please respect copyright.PENANA6D0GOysgor
Rian sudah berdiri di sana. Kemejanya digulung sampai siku. Napasnya terdengar berat saat melihat Riska masuk. Mata laki-laki itu mengamati setiap detail tubuhnya dengan kejelian yang licik—rambut yang terselip di balik kerudung, leher yang tampak sedikit saat ia membungkuk, dan terutama… ketiak yang sesekali terlihat dari balik lengan bajunya yang longgar.
11319Please respect copyright.PENANAdvT1W2NTmE
Aroma itu. Asem, tajam, dan anehnya… membuat kepala Rian ringan.
11319Please respect copyright.PENANAVTGmEunenY
> “Ris, sini… bantuin aku nyari laporan yang kemarin. Di rak atas itu,” ujarnya sambil menunjuk.
11319Please respect copyright.PENANAwmKr5IDbWN
11319Please respect copyright.PENANAFxMn4ubjYm
11319Please respect copyright.PENANAjr2waDyZ0E
Riska menaikkan tangan, meraih map di rak tinggi. Saat ia berjinjit, tubuhnya tertarik ke depan, dan blusnya makin menempel di kulit. Rian berdiri tepat di belakang, pura-pura memeriksa rak lain, padahal hidungnya nyaris menempel di bagian belakang jilbab Riska.
11319Please respect copyright.PENANA5rSmzhrNJE
Aroma tubuh Riska memukul otaknya seperti alkohol murni. Ia harus dapat lebih.
11319Please respect copyright.PENANA4UNxLzcjvk
> “Ris, kamu pakai parfum apa? Enak… asli,” katanya sambil tertawa pelan.
11319Please respect copyright.PENANAVl800koNJp
11319Please respect copyright.PENANADCF9Z7qnq5
11319Please respect copyright.PENANAgIlsZfcB5f
> “Enggak pakai, Mas. Malah belum sempat pakai deodoran…” jawab Riska polos, sedikit malu.
11319Please respect copyright.PENANAZhjHNM9euB
11319Please respect copyright.PENANAG8iijHKkFe
11319Please respect copyright.PENANATsJKFY0euN
Rian pura-pura tertawa juga. Tapi tangan kanannya mulai bergerak—tidak menyentuh langsung, hanya menyusuri pinggang Riska dengan benda yang makin keras di balik celananya.
11319Please respect copyright.PENANA3I3ny3EXaC
> “Kamu tahu gak, kalau orang tuh bisa dirangsang cuma dari aroma tubuh? Bukan parfum. Tapi aroma asli…”
11319Please respect copyright.PENANAbeAk6br53G
11319Please respect copyright.PENANAb110A3bnFu
11319Please respect copyright.PENANAH9pMFH5Qmi
> “Masa, sih?”
11319Please respect copyright.PENANAbzYZ5jttlk
11319Please respect copyright.PENANA4fZeMFxgWU
11319Please respect copyright.PENANAUDquIBgg3y
> “Mau aku ajarin cara biar bisa bikin cowok langsung nempel terus?”
11319Please respect copyright.PENANABq91B2VTSF
11319Please respect copyright.PENANAPzMZtxjAme
11319Please respect copyright.PENANAcMfi9Q9hLi
> “Ajarin dong…”
11319Please respect copyright.PENANAL060Op9odM
11319Please respect copyright.PENANAVK7a4mjEpv
11319Please respect copyright.PENANAXBWdISTrHP
Rian tersenyum licik. Ia tahu Riska akan menuruti. Dia hanya perlu menggiring perlahan.
11319Please respect copyright.PENANAYTjtIhWZdS
> “Coba kamu deketin tangan ke dada aku, terus tahan. Nah, gitu… Lalu putar dikit…”
11319Please respect copyright.PENANA5NjvbwlL4t
11319Please respect copyright.PENANAzoTgs4v4TM
11319Please respect copyright.PENANA3MoScjuTZH
Arahannya aneh. Tapi Riska menuruti. Gerakan itu perlahan-lahan berubah. Tangannya menggenggam sesuatu yang mulai berdenyut. Ia tak paham sepenuhnya, hanya merasa seperti “latihan”.
11319Please respect copyright.PENANA1nBLXGmYah
> “Nah, pelan aja. Kayak tadi…”
11319Please respect copyright.PENANAPDrkkwIDVY
11319Please respect copyright.PENANAn991kj2bNP
11319Please respect copyright.PENANAc54NLPc6mL
Dalam waktu singkat, Rian tak bisa menahan lagi. Ia menggigit bibir, menunduk, menyentuhkan wajah ke bagian belakang kerudung Riska, menghirup dalam-dalam sambil tubuhnya menegang.
11319Please respect copyright.PENANAp94YKYkGvk
“Ahh…” desahan pelan, nyaris tak terdengar, dan tubuhnya melengkung.
11319Please respect copyright.PENANA4AhJKA51sM
Riska baru sadar saat merasa jilbabnya seperti tersentuh cairan hangat. Tapi ia hanya mengernyit, tidak berpikir aneh.
11319Please respect copyright.PENANAQ6W5PRiqoi
> “Udah, Mas?”
11319Please respect copyright.PENANAMFUhc5rfQR
11319Please respect copyright.PENANA55ysoROweF
11319Please respect copyright.PENANAVj9uoiOpgM
> “Udah… makasih ya. Kamu ngerti banget ternyata.”
11319Please respect copyright.PENANA4kI1KWrJ4o
11319Please respect copyright.PENANArVNsec8q3y
11319Please respect copyright.PENANAvuXyDCfF4z
> “Hehe… padahal aku cuma ikutin omongan Mas.”
11319Please respect copyright.PENANALGNAykArLX
11319Please respect copyright.PENANAukBPBfix42
11319Please respect copyright.PENANARlHVrdQKfg
11319Please respect copyright.PENANAEnK4Rmpl93
---
11319Please respect copyright.PENANAyecRSTrk81
Malam hari
11319Please respect copyright.PENANADbxfUbPaOr
Riska baru selesai mandi dan mengganti pakaian. Jilbab kerjanya masih tergantung di dinding kamar, sedikit kusut dan mengering.
11319Please respect copyright.PENANAsCwDzYyBSx
Jaka, suaminya, sedang duduk di tepi ranjang sambil memeriksa sesuatu.
11319Please respect copyright.PENANARffR2j8iS5
> “Ris… tadi kamu abis bantu siapa aja di kantor?”
11319Please respect copyright.PENANAXi7krzCqLZ
11319Please respect copyright.PENANAkxLPLqzBUL
11319Please respect copyright.PENANASCxNJ0Fv0S
> “Hm? Mas Rian doang sih. Di arsip, bantu nyari file. Tapi sebelumnya aku lihat… ini aneh banget deh, Mas…”
11319Please respect copyright.PENANAbwGiKp9DUA
11319Please respect copyright.PENANA15tNIXP2Of
11319Please respect copyright.PENANATU4g5yun84
Riska duduk di sampingnya, matanya berbinar, seperti anak kecil yang habis nonton film rahasia.
11319Please respect copyright.PENANAaIoPYiVrur
> “Tadi aku lihat temen kantor… sama Pak Hadi, ehm… kayak yang suami istri gitu…”
11319Please respect copyright.PENANAZ9lUD9mW0p
11319Please respect copyright.PENANAP1qXc9hHtU
11319Please respect copyright.PENANAjWScC3xqoZ
Jaka diam. Tapi tangannya mengambil jilbab yang tergantung. Ia mengendus pelan, lalu memejamkan mata.
11319Please respect copyright.PENANAw5LByJw8PI
Ada bau khas. Bau sperma.
11319Please respect copyright.PENANAynbwW83JdK
> “Terus kamu ngapain?”
11319Please respect copyright.PENANApRGX4ifO7x
11319Please respect copyright.PENANAW6Li4PZkIY
11319Please respect copyright.PENANAhJA2E09vMA
> “Cuma lihat. Terus Pak Darto juga… kayak ngintip gitu, aneh banget. Tapi serem juga… Aku langsung pergi.”
11319Please respect copyright.PENANAuXZ9yntrFF
11319Please respect copyright.PENANAdnMuWFYZmY
11319Please respect copyright.PENANAMIwa6JPYnl
> “Dan Rian tadi ngapain?”
11319Please respect copyright.PENANA1gpqY4d1lE
11319Please respect copyright.PENANASehWq0oPt2
11319Please respect copyright.PENANAoOBS8z51Mg
> “Nggak ngapa-ngapain… ya ngajarin trik aja, katanya biar kelihatan lebih ‘menggoda’. Tapi aku gak ngerti sih, cuma ikut aja…”
11319Please respect copyright.PENANAaKn1vHgrtu
11319Please respect copyright.PENANAcLAmpHTU9l
11319Please respect copyright.PENANAD4woQYNZGP
Jaka tidak langsung menjawab. Tapi matanya menatap lekat ke istrinya.
11319Please respect copyright.PENANANvbQxLb2h7
> “Ris…”
11319Please respect copyright.PENANAEsFPLdiZM8
11319Please respect copyright.PENANAW2RErnc2vi
11319Please respect copyright.PENANA2zGgOEOm99
> “Iya, Mas?”
11319Please respect copyright.PENANAlKjEdOpKER
11319Please respect copyright.PENANAW4EO17wVpT
11319Please respect copyright.PENANAnbh1Q0gEVk
> “Besok… jangan pakai deodoran ya.”
11319Please respect copyright.PENANAN2r7FghNnU
11319Please respect copyright.PENANAEWHO6Czqaz
11319Please respect copyright.PENANA6yj1UTOI9z
> “Lho? Emangnya kenapa?”
11319Please respect copyright.PENANASBjyscWKSM
11319Please respect copyright.PENANAojEclK9K3c
11319Please respect copyright.PENANAPOoafVPdMh
> “Soalnya… aroma kamu hari ini… beda. Gairah Mas… gak nahan dari tadi.”
11319Please respect copyright.PENANAyQ9oMJGLfB
11319Please respect copyright.PENANAH0vPvTfz2z
11319Please respect copyright.PENANAbGwtWznrBd
Riska mengerutkan kening, malu-malu.
11319Please respect copyright.PENANAb6GRvI8Kv7
> “Masa sih? Apa karena aku keringetan ya…”
11319Please respect copyright.PENANAbMZMqRr4ue
11319Please respect copyright.PENANAQ0wGB7BsuI
11319Please respect copyright.PENANAZBeSyPZoSK
Jaka hanya tersenyum. Tapi dalam hatinya, ia mulai menyadari satu hal:
Ada sesuatu yang berubah di dalam diri istrinya. Dan bagian terdalam dirinya—yang paling liar—suka dengan perubahan itu.
Dukung saya dengan donasi
Atau like dan share ya
ns3.145.81.212da2