Arisu menatap sinis, ia julurkan kaki coklat jenjangnya ke arah selangkangannya Osamu yang ia tutupi dengan tangannya. Ia tekan kedua tangan Osamu yang berusaha menutupi penisnya yang kekar itu, sesekali ia gelitik punggung tangannya, dan ia singkap telapak tangan yang terus berusaha melindungi harta rahasianya.
158Please respect copyright.PENANA3iylWftkE6
"Buka gak!?" seru Arisu dengan nada tinggi.
158Please respect copyright.PENANAxL7L8h9gQI
"Jangan gini, Ris." kata Osamu dengan wajah memerah malu—dipermalukan Arisu.
158Please respect copyright.PENANAqNJhYReTUc
"Papa ini udah salah gak mau nurut! Kalau gini caranya Papa akan aku hukum!"
158Please respect copyright.PENANA6sT8WQokMX
Arisu mengeluarkan sebuah tali tambang plastik yang entah sejak kapan ada di saku hot pants-nya, ia bergerak ke belakang Osamu dan mengikat kedua tangannya ke belakang, lalu melilit tubuh Osamu dengan tali dengan simpul sangat kuat.
158Please respect copyright.PENANAlhKWmpxLMT
"Ughh! Arisu ... Sakit Ris. Kamu terlalu kuat, ugh."
158Please respect copyright.PENANApONehQb7Sy
Osamu merasakan sakit karena ikatan Arisu yang terlalu kuat, dan simpul ikatan cabul yang mengikat dirinya. Penisnya yang tak terlindungi itu menggantung indah di antara kedua kakinya yang juga Arisu ikat menyatu dengan paha.
158Please respect copyright.PENANAncwst2s2YF
"Sekarang lebih baik, Papa..." ucap Arisu dengan napas berat dan tatapan nafsu pada Osamu.
158Please respect copyright.PENANAo0Vc4EKmzf
"Ris! Tolong lepasin Ris, Ahhh."
158Please respect copyright.PENANA5VGL2qp48P
Sebuah injakan lembut menekan penis Osamu yang tak terlindungi, diikuti sebuah gelitikan, dan elusan pada lubang kencingnya—membuat Osamu ereksi.
158Please respect copyright.PENANAIG9WRyhsIA
"Papa cabul! Liat tuh, kontolnya jadi keras," hina Arisu.
158Please respect copyright.PENANAoRL37VAVCJ
"Udah Ris, plis! Papa minta maaf. Kumohon Ris. Lepasin Papa."
158Please respect copyright.PENANAWJqQs3PkK1
"Diemm!"
158Please respect copyright.PENANAyLxlsS0gxf
"Aaaaarrghhh!"
158Please respect copyright.PENANAUs4a3anrgJ
Arisu menendang biji Osamu hingga membuatnya tersentak ngilu, tak cuma sekali ... Arisu menendang biji Osamu berkali-kali sampai membuatnya bengkak dan membiru.
158Please respect copyright.PENANAFr8Bagloo9
Osamu terus mengerang, rasanya seperti setengah nyawanya dicabut paksa dari tubuhnya. Namun anehnya penisnya itu malah semakin mengeras karena tendangan Arisu, dan berkontraksi seperti ingin orgasme.
158Please respect copyright.PENANA6rfYWhU9Xd
"Papa mau crot ya? Gak boleh!"
158Please respect copyright.PENANAVbYst1Fbdq
Arisu mencengkram penis ayahnya itu dengan kuat, Osamu berteriak kesakitan—jalur pejunya itu disumbat oleh cengkraman tangan Arisu yang menyakitkan. Rasa sakit itu membuat Osamu tak bisa lagi berteriak, jantungnya terpacu dengan cepat namun bagian bawahnya tak bisa bebas.
158Please respect copyright.PENANAdb6IzBYpF4
"Arrghh! Arisu! Hentikan! Arisu! Biarkan papa keluarrr!"
158Please respect copyright.PENANAwq6foV5KMg
"Gak boleh! Sekali gak ya gak boleh!"
158Please respect copyright.PENANAHdKTinhwC3
Osamu berteriak kencang, pejunya tak keluar namun yang keluar malah kesadarannya. Ia pingsan dengan penis membiru karena cengkraman Arisu.
158Please respect copyright.PENANAGdr1gMZSAD
*****
158Please respect copyright.PENANAqkvdJacOaY
Osamu membuka matanya dengan berat, tangan dan kakinya terasa sakit, dan tubuhnya terasa benar-benar kaku. Saat Osamu sadar ia telah terikat dengan posisi X di ranjangnya sendiri. Ia melihat sekitar, dan ada dua orang gadis berseragam yang ketawa ketiwi sambil melihat HP.
158Please respect copyright.PENANAFcLOLltvGP
"Si-siapa kalian!? Mana Arisu!" kata Osamu lemah.
158Please respect copyright.PENANAE8UC25gCaC
Kedua gadis itu sontak terkejut, mereka berdua memakai seragam sekolah yang sama dengan Arisu, satu gadis berambut poni panjang montok dengan gundukan payudaranya yang besar, sementara yang lain seorang wanita muda berambut bob sebahu dengan hidung mancung, dan tubuh seperti Arisu.
158Please respect copyright.PENANANOWnRe3Zyg
"Halo Om, kami temennya Arisu, aku Hana dan dia Misono, salam kenal, Om," kata gadis montok memperkenalkan diri.
158Please respect copyright.PENANAzJ7mjbckkn
"Kenapa kalian ada di sini? Mana Arisu!" kata Osamu sambil menggeliat berusaha melepaskan diri.
158Please respect copyright.PENANA3i66HdDmt5
"Arisunya lagi keluar Om, katanya mau beli perangsang buat Om," jawab Misono.
158Please respect copyright.PENANAnqZDSRyiJr
Osamu terus menggeliat sambil dilihat oleh dua gadis muda yang sejak tadi terus melihat selangkangannya yang tak tertutup apa pun itu.
158Please respect copyright.PENANAb9M6yUUoss
"Kalian, bisa tolong lepasin Om gak!"
158Please respect copyright.PENANAouuwojhDXj
"Maaf Om, gak bisa. Ntar Arisu marah, dia kalo marah ngeri banget Om, hehe," timpal Hana.
158Please respect copyright.PENANArv79PxMf1Q
"Lepasin Om, ntar Om yang nanganin Arisu. Eh!?"
158Please respect copyright.PENANATIlZrn7JoU
Osamu terkejut setengah mati saat sebuah tangan lentik tiba-tiba menggenggam penisnya yang besar dan berurat. Saat ia melihat ke bawah ternyata ada Misono yang tengah memainkan penisnya.
158Please respect copyright.PENANArBIdleBUIM
"Ahh! Apa yang kamu lakukan! Ahhh hentikan."
158Please respect copyright.PENANA6rQQ8bXAiR
Misono tertawa kecil, " Maaf Om, abis aku gemes liat kontolnya Om. Gede banget pengen rasanya aku emut."
158Please respect copyright.PENANAGJNj2hPRI8
Osamu tersentak kaget, setelah ia lihat mereka berdua terlihat tak berbeda jauh dengan Arisu yang lacur, dan fakta kalau mereka berdua teman Arisu makin memperjelas semua itu.
158Please respect copyright.PENANAIUUWhPLweb
"Duh! Misono! Jangan nyolong start dong!" protes Hana sembari bergerak ke sambil Misono dan mendorongnya.
158Please respect copyright.PENANA4lU8xjW46s
Kini kedua gadis muda itu tengah menduduki masing-masing kali Osamu yang terikat menyilang, tangan mereka yang halus itu bergantian mengurut penis Osamu yang mulai tegak karena rangsangan mesum itu.
158Please respect copyright.PENANAYERy9hPx0N
"Lihat tuh! Jadi keras 'kan! Lu sih," tuduh Misono.
158Please respect copyright.PENANARvhmDUaZsq
"Kayaknya udah siap nih, aku duluan ya!"
158Please respect copyright.PENANAG60PVzC1OI
"Eh curang! Gw dulu lah."
158Please respect copyright.PENANAl6uByXcaYG
Akhirnya mereka berdua mengambil jalan tengah, keduanya silih berganti menjilati penis keras Osamu dari atas ke bawah. Sensasi sapuan dua lidah gadis cantik seumuran putrinya itu membuatnya gila, mereka benar-benar lihai dalam melakukan seperti seorang profesional.
158Please respect copyright.PENANAbgWE8xhioN
"Ahh! Cukup! Ahhh hentikan!"
158Please respect copyright.PENANATZuikTlnTT
Penis Osamu berkontraksi, dan sebuah letusan berlahar putih kental menyembur dari lubang kecilnya—membasahi rambut serta wajah Misono dan Hana yang tengah menjilatinya.
158Please respect copyright.PENANAmCVvOBBYSI
"Yah! Cepet banget keluarnya Om, eh tapi kok masih keras gini!? Gila banget ... Padahal keluarnya banyak banget," kata Misono sambil menyeka peju putih kental di rambut serta wajahnya.
158Please respect copyright.PENANAgGudK5Up3C
Berbeda dengan Misono, Hana seakan tak peduli dengan semua itu dan lebih memilih melanjutkan blowjobnya dengan menelan ujung kepala jamur milik Osamu.
158Please respect copyright.PENANAU61dT4QAuL
158Please respect copyright.PENANAVCVyuUJN0g
158Please respect copyright.PENANAH0XWGhYQJg
Mulutnya menyedot kering sisa-sisa peju yang belum keluar dari penis Osamu, dan menelannya dengan lahap seperti menelan sebuah krim. Tak mau kalah, Misono lalu melepaskan celana dalamnya, dan bergerak naik ke atas wajah Osamu. Ia duduki wajah Osamu, dan ia tekan mulutnya dengan vaginanya yang merekah.
158Please respect copyright.PENANA198K8ieE3C
"Uhhh! Hmmm! Jilatin Om! Ahhh! Iya... Gitu Ommm...."
158Please respect copyright.PENANAFd6jPPhkiK
Misono mendesah saat secara naluri Osamu menjulurkan lidahnya menjilati vagina yang ia sodorkan itu. Rasanya baru kemarin, Osamu menikmati rasa vagina Yoshine, dan sekarang ia mendapat rasa baru.
158Please respect copyright.PENANATTvKo8bB79
"Ahhh! Om jago banget aku mau croottt! Ahh."
158Please respect copyright.PENANAdWWuSd8L3I
Misono menggeliat seperti cacing, dan semburan pipis kencangnya pun membasahi wajah Osamu, dan menyirami lidahnya.
158Please respect copyright.PENANApc9xK1Qtfp
"Ahhh! Hmmm! Enak banget Om, rasanya nagih," puji Misono.
158Please respect copyright.PENANAFcF9iaOxjw
Belum sempat Osamu beristirahat, ia merasakan sebuah daging lembut yang berlendir mencengkram penisnya. Entah sejak kapan, Hana sudah melakukan penetrasi mandiri dengan penisnya.
158Please respect copyright.PENANAdo253tMJFg
Hana menggerakkan pinggulnya naik turun menunggangi penis Osamu seperti seorang penjoki profesional, suara desahannya tak kalah keras dari Misono. Jepitan vaginanya yang kuat membuat Osamu kembali orgasme untuk yang kedua kalinya.
158Please respect copyright.PENANAuvuBTNALMF
"Ahhh! Keluar! Pejunya keluar ahhh! Hana pasti hamil Om! Ahh! Pejunya banyak banget!"
158Please respect copyright.PENANATwC5JRuUjA
"Argggh!"
158Please respect copyright.PENANAvk4RGs1Dbj
Penis Osamu kembali berkontraksi, semburan keras menghantam rahim Hana dan meluber keluar seperti krim roti yang kebanyakan. Hana tersenggal-sengal, karena kepanasan ia lepas seragam serta pakaian dalamnya hingga telanjang bulat.
158Please respect copyright.PENANACJ21qFX5ut
"Gantian dong! Aku juga pengen!"
158Please respect copyright.PENANAcz2mLB5sW5
Misono mendorong Hana, kali ini giliran dia yang menaiki kontol Osamu yang ingin lemas karena keluar dua kali berturut-turut itu.
ns18.116.46.249da2