
Chapter 2: Celah yang Mulai Terbuka
POV Jaka
25990Please respect copyright.PENANAWTSADTaXm7
Beberapa minggu belakangan, setiap kali Riska pulang kerja, selalu ada cerita baru dari kantornya. Kadang soal kerjaan, kadang soal gosip, tapi yang paling sering—tentang Nina.
25990Please respect copyright.PENANAhWWISK8kqK
Aku udah mulai hafal gaya dia kalau mau cerita hal "agak nakal". Awalnya senyum-senyum sendiri, terus ngeteh dulu, duduk selonjoran, baru deh mulai nyerocos.
25990Please respect copyright.PENANAK1ng8qyyqr
"Mas, tahu nggak, Nina tuh parah banget hari ini..." katanya, matanya berbinar lucu.
25990Please respect copyright.PENANAtEG1pOLjrJ
"Parah gimana?"
25990Please respect copyright.PENANAR3I43PAO8c
"Tadi dia cerita katanya pas dia liburan ke Bali, dia ketemu cowok bule. Terus... ya gitu deh. Mereka 'main'. Terus dia bilang gini ke aku, 'Ris... kamu tuh belum ngerasain nikmat dunia kalo belum nyobain yang ukurannya bule.'"
25990Please respect copyright.PENANAVPIrkmUhDS
Aku berhenti menggulir HP, menoleh ke Riska.
25990Please respect copyright.PENANAnkPkYmznVZ
"Terus kamu gimana?"
25990Please respect copyright.PENANA4i6r6cGBDY
Dia nyengir. "Ya kagetlah! Aku cuma bisa bilang, 'Ih, Na... dosa banget.' Tapi dia malah ketawa dan bilang, 'Ris, nikmat itu kadang nggak ada di suami sendiri. Kamu belum tahu rasanya batang besar dan panjang yang bukan milik sendiri... itu tuh beda, Ris. Sampe ke ubun-ubun.'"
25990Please respect copyright.PENANANrbmAJkVei
Riska ketawa geli waktu cerita itu, tapi aku cuma bisa mengerutkan kening.
25990Please respect copyright.PENANAguG5AXjEcV
"Duh, Mas... serem ya. Tapi lucu juga sih, Nina tuh kalau cerita vulgar tuh ekspresinya datar banget, jadi makin absurd."
25990Please respect copyright.PENANA33fv5KCmp2
Aku maksa ketawa, tapi dada rasanya sesak. Aku nggak suka dengar cerita kayak gitu dari istriku—apalagi dia kayak menikmati momen ngobrolin hal-hal vulgar bareng temennya itu.
25990Please respect copyright.PENANABjxX1laEMC
"Dia ngomong gitu ke kamu tiap hari?"
25990Please respect copyright.PENANAnTqu4F3DPQ
"Enggak sih, tapi sering. Dia tuh suka iseng ngajak aku ngobrol hal-hal kayak gitu. Kadang aku jawab sekenanya, tapi ya... ada aja yang bikin penasaran juga, sih."
25990Please respect copyright.PENANA1sNWoraxfO
Kalimat terakhir itu"bikin penasaran juga"masih terngiang-ngiang di kepala waktu aku coba tidur malam itu.
---
Pagi-pagi, waktu Riska lagi dandan, aku perhatikan dia lebih niat dari biasanya. Lipstik pink tipis, sedikit bedak, alis dirapihin. Wangi parfumnya juga baru.
25990Please respect copyright.PENANAlF8PYKNEAA
"Parfum baru ya?" tanyaku, pura-pura santai.
25990Please respect copyright.PENANALSlMNXSmbI
Dia menoleh sambil senyum. "Iya, Nina ngasih. Katanya biar aku kelihatan lebih fresh."
25990Please respect copyright.PENANAI8ZsO62RYj
"Emang kamu niat kelihatan fresh buat siapa di kantor?" tanyaku sambil ngelirik.
25990Please respect copyright.PENANABKDic4WRJq
Riska ketawa. "Ya biar enak dilihat aja. Masa keliatan kusam tiap hari?"
25990Please respect copyright.PENANAoMrhmr6PDG
Aku mengangguk, walau masih ada sisa sesak di dada. Aku nggak mau jadi suami posesif. Tapi sulit menepis perasaan bahwa Riska mulai... berubah. Cara bicaranya, cara berdandan, bahkan cara dia memandang dirinya sendiri—semua mulai bergeser.
25990Please respect copyright.PENANAHzZR4TZYVC
Siangnya aku iseng buka-buka akun sosial media. Riska jarang update, tapi aku coba cari akun Nina. Setelah beberapa pencarian, akhirnya ketemu. Akunnya penuh foto-foto selfie dengan caption yang... cukup vulgar untuk standar temen istriku.
25990Please respect copyright.PENANAXTf7RBH1Ee
Salah satu caption yang bikin aku menelan ludah:
“Kadang tubuh butuh yang asing... karena yang biasa udah nggak ngasih rasa.”
25990Please respect copyright.PENANAWy3X1iQKdS
Ada satu foto Nina dan beberapa teman kantor—termasuk Riska. Di situ istriku senyum, berdiri agak dekat dengan dua cowok yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
25990Please respect copyright.PENANA7vIunWMu0J
Aku nggak mau mikir macem-macem.
25990Please respect copyright.PENANAKxI6pQwxVB
Tapi ya... sebagai laki-laki, ada insting yang susah ditepis. Insting bahwa sesuatu di balik senyum Riska belakangan ini bukan cuma karena "pekerjaan yang menyenangkan".
25990Please respect copyright.PENANAsRQdCoPPmo
Sore itu dia pulang telat. Katanya ada lembur mendadak.
25990Please respect copyright.PENANACK3yXszdxb
Waktu dia sampai rumah, aku udah siapin teh hangat.
25990Please respect copyright.PENANAY0noIJOk1M
"Capek, Mas..." katanya sambil selonjoran di sofa. "Tadi Pak Arman bawain tumpukan invoice, padahal udah sore banget."
25990Please respect copyright.PENANAdNPP4V1HGq
"Pak Arman emang sering minta kamu kerja lebih ya?"
25990Please respect copyright.PENANAnf0CrDIERu
Dia mengangkat bahu. "Kadang. Tapi ya namanya juga atasan. Aku nggak bisa nolak."
25990Please respect copyright.PENANAiBovQEDEbT
Aku menahan diri buat nggak komentar banyak. Aku cuma ngangguk sambil menyodorkan teh.
25990Please respect copyright.PENANAXmJ4saCWjf
Riska menyesap pelan, lalu tersenyum. "Tadi pas Nina lihat aku masih kerja, dia nyeletuk, ‘Ris, jangan terlalu rajin nanti makin dilirik bos, lho. Si Pak Arman tuh seneng sama tipe yang nurut-nurut cantik kayak kamu.’ Hahaha, dasar Nina."
25990Please respect copyright.PENANAIV7X2aAQY2
Aku hanya ikut tertawa kecil, walau hati ini makin nggak karuan.
25990Please respect copyright.PENANAkNm531cMTt
Aku ingin percaya, semua ini cuma gurauan kantor. Cuma obrolan iseng antara rekan kerja.
25990Please respect copyright.PENANAJPyxH2IzUW
Tapi naluriku bilang, ini lebih dari sekadar itu.
Baca lanjutan versi tidak sensor & koleksi lainnya:
25990Please respect copyright.PENANAQRvnfCmG0o
25990Please respect copyright.PENANAcP2jbA81ZY
https://victie.com/novels/perubahan-istri-alim-dan-polos
25990Please respect copyright.PENANAuuEBSv3y9I
25990Please respect copyright.PENANAbYquKyaI8S
atau copas link ke browsermu
https://linktr.ee/Dsasaxi88
25990Please respect copyright.PENANAiIKM4C4on8