x
Hubunganku dengan Pak Aziz semakin dekat, karena aku memandang Pak Aziz seperti ayahku sendiri. Pak Aziz pun udah gak lagi canggung kepadaku. Yang awalnya memanggilku dengan panggilan Mbak sebagai penghormatan padaku, sekarang memanggilku sebatas nama saja.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmw7B23C2RO
Di usianya yang sudah gak lagi muda, Pak Aziz memutuskan untuk gak menikah bukan tanpa sebab. Dia sadar dalam kondisi finansial Pak Aziz gak mapan, memutuskan untuk menikah kata Pak Aziz sangat gak bertanggungjawab.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2r5j5Wj3s
Aku kagum mendengar curahan hati Pak Aziz, ternyata Pak Aziz cukup rasional dalam memandang kehidupan. Dan gak mau bermain-main dengan pernikahan. Berbeda dengan generasi sekarang, hanya karena ngebet untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, memutuskan untuk menikah.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjBIS5nWqu
Padahal dari segi mentalitas saja belum matang, ditambah belum bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Bagiku pernikahan bukan hal main-main. Ya dalam hal ini aku masih kolot, kalau aku memandang pernikahan itu gak penting lalu memutuskan hidup serumah dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan. Yang aku bayangkan adalah konsekuensi yang bakal diperoleh. Memikirkan itu, aku jadi teringat orang tuaku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8KyTnrghs
Kadang realistis itu penting, meski tau norma di masyarakat sudah gak relevan. Tetapi mempertimbangkannya bahwa keputusan melawan arus justru bakal mempersulit diri sendiri dan membawa penderitaan.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWWPlhAFr3
Sedih memang saat aku terbayang orang tuaku, tetapi aku harus mulai berdamai dengan keadaan. Mau memaafkan mereka yang menjadi penyebab kematian ibuku. Semakin aku bisa berlapang dada, memaafkan siapa pun yang menyakiti orang tuaku. Perasaanku menjadi lega, beban yang selama ini aku tanggung hilang sudah.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHgkiXuERg
Meski aku sudah berdamai dengan masa lalu, aku masih berharap bertemu dengan ayah biologisku. Pernah suatu ketika aku membolak-balik kitab klasik yang membahas tentang bolehnya ayah menikah dengan anak perempuannya dari hubungan di luar nikah karena nasabnya terputus membuatku mengernyitkan dahiku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zPuzEVGzX
Nuraniku memberontak, menyangkal pendapat imam madzhab ini yang aku pikir adalah kesalahan. Karena anak biologis tetaplah anak kandung meski dilahirkan dari hubungan yang haram. Tetapi semakin aku mencoba merasionalkan teks teks klasik yang aku baca, sedikit banyak mempengaruhi pola pikirku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLn9rCXQPd6
Aku yang awalnya menolak jadi berpikir, bagaimana kalau aku menikah dengan ayahku? Mencoba aku sangkal pikiran sesat itu, tetapi justru perasaan yang awalnya sekedar merindukan ayahku yang belum pernah aku lihat rupanya berganti letupan birahi yang muncul dengan tiba-tiba.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JAjNEbFX5
Tetapi anehnya, letupan birahi itu seakan teralihkan pada Pak Aziz, ketika aku mulai memandang Pak Aziz sebagai ayah kandungku sendiri.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUt2Ck5WT7
Berbeda dengan apa yang aku pikirkan dan rasakan, Pak Aziz justru memiliki pandangan yang bertolak belakang denganku. Pak Aziz merasa menyesal karena sudah mengambil keperawanan anusku. Menurut pandangannya, itu kesalahan terbesar karena gak bisa menjagaku yang sudah dianggapnya anaknya sendiri. Gak hanya itu, Pak Aziz sadar berhubungan intim dengan penetrasi ke dalam anus itu haram meski sudah halal menjadi sepasang suami istri.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmg0DZquV4x
Setelah kejadian itu, Pak Aziz berhenti seronok seperti dulu lagi. Dia hanya ingin menjagaku, layaknya seorang ayah pada putrinya.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHu5OXQaYo
Sampai-sampai Pak Aziz marah besar, saat tau Yusuf, Malik dan Rohman ingin sekedar mesumin aku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbVlV0ClLe
Hanya saja, tanpa sepengetahuan Pak Aziz, Yusuf, Malik dan Rohman mengambil kesempatan saat Pak Aziz gak ada disisiku. Meskipun hanya sekedar mencium pipiku, memeluk tubuhku. Hanya sebatas itu saja, gak lebih.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76f394WC3C
Hari-hariku aku lewati dengan bahagia, akhir-akhir ini gak ada dari ketiga remaja itu yang mesumin aku. Semakin kesini, hubunganku dengan mereka kembali normal. Aku menganggap mereka bekas murid mengajiku yang masih di bawah umur dan mereka menghormatiku sebagai kakak, yang umurnya lebih tua dari mereka.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KddkdPvnQ
Aku senang dengan perubahan mereka, obsesiku tentang memamerkan tubuhku juga semakin mereda. Karena obsesiku pada Yusuf, Malik dan Rohman hanya sekedar representasi dari kerinduanku pada sosok ayahku yang masih berumur 15 tahun ketika ayahku mendapat hukum cambuk di Aceh sana. Sama seperti Yusuf, Malik dan Rohman setahun lalu yang masih berumur 15 tahun juga. Sekarang mereka bertiga semakin dewasa, gak hanya sekedar usia mereka, menjadi 16 tahun. Mereka terpengaruh Pak Aziz, bagaimana memperlakukan perempuan dengan benar.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkHm7Oxput
Tetapi pandangan mereka belum berubah tentang keperawanan, aku gak memaksakan perspektifku pada mereka. Batinku, pola pikir mereka masih bisa berkembang karena usia mereka masih muda.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTi22vqYneE
Begitu juga denganku, di usiaku yang masih 20 tahun, aku masih bisa berubah. Hanya saja, semua pemikiranku lahir dari trauma, rasa takut yang memenuhi pikiranku. Karena jejak kepedihan yang dialami orang tuaku, membekas dalam benakku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIdd8HMH35
Saat ini aku menjalankan aktivitas seperti biasanya, menjaga gerai es tehku. Seperti biasa, Yusuf, Malik dan Rohman main ke gerai es tehku. Biasanya mereka main gak bareng seperti sekarang, ntah kenapa mereka main bareng seperti sekarang.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5iQ9xcjASS
"Mbak belum denger kabar ya?", Tanya Malik.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSa1GKpumSZ
"Kabar apa, Lik?", Tanyaku penasaran.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhjsdnwoX7
"Pak Aziz sakit Mbak", kata Malik.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELTVn6nSEO
"Innalilahi, sejak kapan?", Tanyaku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYN1KOH6Orv
"Sekitar semingguan mungkin Mbak", kata Yusuf.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Nx4MJut3Z
Lalu aku berpikir, kalau sekitar semingguan berarti semenjak aku dari sana dong?
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3046FgYjRL
"Kalian gak jenguk Pak Aziz? Trus Pak Aziz sekarang di rumah sakit atau?", Tanyaku khawatir.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcVbSC6pzG
"Ini mau jenguk Mbak. Di rumah Mbak, Ilham disana jagain Pak Aziz", kata Yusuf.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNc6XzY3a3B
"Sebenarnya sama ayahku udah mau dibawa ke rumah sakit Mbak. Tapi karena Pak Aziz marah-marah gak mau dibawa ke rumah sakit, akhirnya ayahku mengurungkan niatnya", kata Rohman.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GyWk4wEaE
"Sebenernya gejalanya apa sih?", Tanyaku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgO0DgOAcbb
"Sesak nafas sama batuk yang parah", kata Rohman.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UdUImc6FL
"Pak Rohman perokok berat sih Mbak. Padahal udah berkali-kali aku larang buat merokok, tapi Pak Rohman malah marah", kata Malik.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUz8ZEInb4
Aku mendengus kesal, bandel banget Pak Aziz. Padahal Pak Aziz dilarang merokok demi kebaikan Pak Aziz sendiri, tetapi Pak Aziz malah gak mau.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIW0oQB8Ni
"Diminum dulu es tehnya!!", Kataku pada ketiga remaja itu.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEGfPWTJL8
"PING."
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLCa2f4SYB
"Ada chat dari Ilham, Mbak", kata Rohman.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kigThvqdC
Aku mengernyitkan dahiku, pikiranku jadi berkecamuk. Takut terjadi apa-apa, pada Pak Aziz.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KSNDKu9kb
Rohman menghembuskan nafas panjang, lalu tangannya memegang punggung tanganku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5JXO9Z2nL
"Mbak jangan kaget ya!! Kuharap Mbak baik-baik aja setelah mendengar kabar ini", kata Rohman.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGg38Y6SY6
"Kabar apa Man? Cepat bilang!!", Kataku mendesaknya.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMnOs2kWqP
"Berat Mbak mau cerita", kata Rohman.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1vnfkClDj
Yusuf mendekatiku, memelukku dari samping. Aku menoleh ke arah Yusuf yang memelukku, menatapnya sendu.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7oa44Fi8q
"Tapi Mbak janji, Mbak jangan kaget!!", Kata Rohman.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsjPerKOy6
"Iya, Mbak janji. Ayo cerita!!", Kataku mendesak.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡou4zyiI3Xi
"Pak Aziz meninggal dunia Mbak", kata Rohman menunduk lalu terisak.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tOOdNvyqS
Mendengar kabar itu, tangisku langsung meledak. Padahal baru sebentar aku memiliki pengganti ayahku. Kini Pak Aziz sebagai pengganti ayahku telah pergi jua, meninggalkanku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmkY9B25yV
"Hiks, hiks, kenapa Pak Aziz pergi secepat ini Pak?."
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmBMjYJ3lf
"Sudah Mbak, tegarkan dirimu!!", Kata Yusuf yang memelukku dari samping.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4LBlrumO7
Sekarang aku menyandarkan kepalaku ke dada Yusuf, dengan Yusuf yang memelukku dari samping.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoj0FoxMn7
Kakek yang gak mengenal Pak Aziz ikut bersedih, karena mendengar semua ceritaku tentang Pak Aziz.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnggyNQvRPU
Dengan memakai pakaian serba hitam, aku, kakek, Yusuf, Malik dan Rohman melayat ke rumah Pak Aziz bersama-sama.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9wglJFR96
Sesampainya di rumah duka, tangisku meledak. Tetapi Yusuf menenangkanku, supaya jangan sampai orang-orang curiga dengan kedekatanku pada Pak Aziz. Kuseka air mataku, kutahan sebisa mungkin seperti saran Yusuf padaku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFwX90lwWF
Kakek, Yusuf, Malik, Rohman, Ilham dan Sukron ikut sholat jenazah. Dalam hatiku, aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada orang yang aku sayang. Dan aku berterimakasih karena kehadirannya pernah mengisi kekosongan hatiku karena kerinduanku pada sesosok ayah.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5jwzDDXJt
Di pemakaman, saat orang-orang telah pergi. Aku enggan meninggalkan makam Pak Aziz. Tangisku gak bisa aku tahan lagi, meledak sampai aku meringkuk di atas makam Pak Aziz.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHWdV6idYf
Yusuf, Malik dan Rohman menemaniku di makam. Begitu juga Ilham dan Sukron, yang ikut menemaniku juga.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORkLG4UWMs
Udara menjadi dingin bersamaan dengan langit yang berubah menjadi gelap, awan gelap pun menyelimuti langit. Hujan pun turun dengan derasnya yang membuat duka meninggalkan perasaan pilu.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1vjf3H03N
Yusuf yang berdiri di dekatku, mendekatiku duduk dengan membawa payung untuk memayungiku, kulihat Yusuf yang berada di sampingku basah kuyup, mengorbankan dirinya kehujanan untuk memayungiku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0ohnJtRe7
"Ayok Mbak, kita pergi!! Nanti Mbak sakit", kata Yusuf.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8w3X2nhgl
Berat sebenarnya meninggalkan makam Pak Aziz, karena aku gak tega melihat Yusuf yang basah kuyup. Yang berkorban untukku, agar aku gak kehujanan. Pada akhirnya aku luluh untuk bangkit, dan mengucapkan salam perpisahan pada Pak Aziz.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgFwppee6m
Kulihat Malik, Rohman, Ilham dan Sukron gak lagi memakai payungnya. Mereka ikut basah kuyup seperti Yusuf. Melihat solidaritas mereka pada Yusuf, hatiku menghangat yang membuat aku tersenyum.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡReZaHNUSbJ
"Terima kasih ya, Suf", kataku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmfFDO6Xse
"Sama-sama Mbak", kata Yusuf.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybPtqraF5I
Hujan semakin deras, dengan angin yang kencang disertai petir yang menggelegar.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIn1Y03RK3
Perjalananku belum berakhir, dengan perasaan yang membuncah ingin kutemukan ayah kandungku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfw8oaSYQ5
Sepeninggal Pak Aziz, hari-hariku berubah menjadi sepi. Meskipun aku dihibur oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Tetapi perasaan sepi itu gak bisa hilang.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucSby8QfBZ
Sekarang Ilham pun sering main ke gerai es tehku. Ilham bilang, dia bingung setelah Pak Aziz meninggal. Karena hanya Pak Aziz yang menjadi tempat curahan hatinya.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3HggIlLYC8
"Ibu mau kan menjadi pengganti Pak Aziz?", Tanya Ilham.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEQFMh0Aa9
"Pasti Ham, dengan senang hati", kataku dengan tersenyum.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6lTvEoA8d
"Boleh gak, manggil Ibu, Mbak kayak yang lain?", Tanya Ilham dengan malu-malu.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJab7pREix
"Boleh banget Ham", kataku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3mppmFz7r
Ntah kenapa responku ke Ilham berbeda dengan yang lain, rasanya Ilham seperti adekku sendiri. Kupeluk erat Ilham, perasaanku menjadi menghangat karena aku menemukan pengganti Pak Aziz.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZwwcGIxbk
Setiap pulang sekolah, Ilham selalu datang ke rumah untuk menemaniku menjaga gerai es tehku. Sekarang aku sudah gak kesepian lagi, karena di sampingku ada Ilham.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoOhXLkRMB
Kakek yang mengetahui itu sangat senang, karena Ilham sering juga membantu Kakek membawa dagangan ke pasar. Setelah pulang dari pasar, kadang mereka bermain catur bareng di dekat gerai es tehku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2tHiNM8Ts
Semakin hari, aku dan Ilham semakin dekat. Gak ada sekat yang membatasi kita. Bahkan kita bebas saling berpelukan saat Kakek gak berada di rumah.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuvbss3aGN
Ntah kenapa aku gak melarangnya, saat Ilham berusaha memelukku. Di dalam pikiranku, toh Ilham sudah aku anggap sebagai adekku sendiri.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgBIObkquB
Lagi-lagi perasaan sayangku pada Ilham yang aku anggap sebagai adekku sendiri beralih menjadi perasaan yang lebih dari itu. Aku menginginkan Ilham selalu berada disisiku, menemaniku. Sampai-sampai terbersit di pikiranku untuk memberikan lebih pada Ilham apa yang pernah aku berikan pada Pak Aziz.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43vtRlrZIZ
Saat hujan deras mulai turun, kuajak Ilham untuk masuk ke rumah. Kita bergandengan tangan berlari ke dalam rumah. Memayungi kepala kita masing-masing dengan telapak tangan.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ600RrnVKRT
Aku ajak masuk ke dalam kamarku, kudorong tubuhnya sampai terjatuh rebah di atas ranjangku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0wbIculiT
"Mbak, mau ngapain?", Tanya Ilham dengan suara bergetar.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubDh4kxk8L
Kudekati Ilham, dengan jari telunjukku kutempelkan pada bibirnya, "Sssstt."
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNUaNjURcy
Lalu aku melepas cadarku, cadarku pun turun ke lantai. Kutindih tubuh Ilham yang pasif.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ914g7tCDMn
Kubelai wajah Ilham yang tampan dengan wajah orientalnya.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡof2pMUP4K6
"Mbak cantik gak Ham?", Tanyaku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2LDtoxQXp
"Can... Cantik Mbak", kata Ilham tergagap.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjbZUokptD
Saat aku mencoba mencium bibirnya, Ilham mendorongku sampai aku terjatuh ke samping, rebah di atas ranjang. Ilham langsung berdiri, dengan kikuk Ilham bicara, "Maaf Mbak, ini salah", kata Ilham.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT6HDJ1uih9
"Tolong pakai cadar Mbak lagi!!", Kata Ilham dengan menutup matanya.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqfiAPN89L
Aku yang melihatnya tersenyum, ternyata Ilham berbeda dengan yang lain. Ilham masih polos dan sangat jahat kalau aku punya keinginan untuk merusak kepolosannya.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKt08TOlFn
Meski aku kecewa, seenggaknya aku mengerti. Rasa kasih sayang gak harus disertai dengan nafsu.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEfmFUsj4q
Lalu aku berdiri di depan Ilham dengan cadar yang sudah menutupi wajahku lagi.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FfoVee8LQ
"Maafin Mbak ya Ham", kataku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpotOThdVur
"Iya Mbak, gapapa", kata Ilham menundukkan pandangan.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWLozI5zqZ
Setelah kejadian itu, aku menjadi kikuk saat bertemu dengan Ilham. Kulihat Ilham juga terlihat kikuk, meski Ilham gak mengubah kebiasaannya padaku. Ikut membantu Kakek membawa dagangannya ke pasar dan menemaniku menjaga gerai es tehku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7DGD9COZp
Kadang Ilham gak sendirian menemaniku, tetapi juga ditemani oleh Yusuf, Malik dan Rohman.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcD8jpGiSu
Hanya saja, Ilham cenderung pendiam dibandingkan dengan yang lainnya. Saat mereka saling melempar bercandaan, Ilham hanya diam lalu meresponnya dengan tertawa.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqztE9i8ojE
Meski Ilham lebih banyak diam, gak banyak ngobrol. Yusuf, Malik dan Rohman gak pernah membullynya. Yang aku suka dari remaja-remaja itu karena sifatnya yang baik. Ya meski Yusuf, Malik dan Rohman anaknya mesum banget.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqQapI0KkK
Sekarang mereka udah gak lagi mesumin aku, hanya saja gak sepenuhnya mereka berubah. Mereka sering berebutan untuk memelukku seperti anak kecil. Melihat tingkah mereka aku tertawa, gak ada keinginan untuk melarang mereka memelukku. Toh aku sendiri, merasa itu hal yang wajar.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQjou0lmdD
Kadang salah satu dari mereka tiba-tiba memelukku dari belakang, lalu mencium pipiku yang tertutup cadar.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kxVHjA23s
Lalu yang lainnya karena merasa iri, berebutan untuk mencium pipiku juga.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkU6oTAIW2
"Kalian ini ya, kayak anak kecil", kataku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6ndJS5bIm
"Mbak, kita liburan ke pantai yuk!!", Ajak Rohman.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGnHLQxuT1
"Boleh, kapan?", Tanyaku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PPbFKIOV4
"Nanti kalau kita sudah musim liburan", kata Malik.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4YXMg2bLt
"Oh iya, Sukron ikut juga Mbak", kata Rohman.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTNq6mvKlF
"Boleh, Ilham ikut juga kan?", Tanyaku sambil melirik Ilham dengan tersenyum.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1aoCXAQkyi
Aku lirik, Ilham tersenyum lalu menundukkan pandangannya. "Pasti dong Mbak", kata Yusuf.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3tWIdVeGW
"Kakek gak diajak juga?", Tanya Malik terkekeh.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgHnaM64JY
"Jangan dong, nanti gak bisa.. ", kata Rohman terputus.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruwWL2lHlE
"Gak bisa apa hayo?", Tanyaku dengan tersenyum.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2h9HPMHQTk
"Gak bisa apa Suf?", Tanya Rohman ke Yusuf.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChDkjDb5cr
"Kok tanya aku? Tuh tanya Malik!!", kata Yusuf sambil terkekeh.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKLgr90d0D
"Hehehe, gak tau", kata Malik sambil garuk-garuk kepalanya.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvNf1Gp5mH
Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, lalu kepalaku dikecup.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdUbgG31eD
"Muah."
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxAoMa02x9
Setelah aku menoleh ke belakang, yang mengecup kepalaku Ilham. Aku terkejut, melihat Ilham yang berubah drastis. Padahal beberapa hari yang lalu Ilham menolak saat aku berusaha mencumbunya di dalam kamar. Dan menyuruhku kembali memakai cadarku. Dalam pikiranku, aku berpikir mungkin karena pengaruh dari Yusuf, Malik dan Rohman, Ilham berubah. Aku gak mempermasalahkan itu sih. Bahkan ada keinginan untuk melepas keperawananku untuk salah satu dari mereka.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55pR7wWijP
Saat aku mencoba, menoleh ke belakang, Ilham mengecup bibirku yang tertutup cadar, dengan tangannya meremas payudaraku yang masih tertutup hijab dan dress panjangku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡveEjtKeO52
Lagi-lagi aku terkejut, Ilham sudah jauh, gak seperti yang aku kira. Saat tangan Ilham mulai meremas payudaraku, kuletakkan tanganku di punggung tangan Ilham untuk membantunya untuk meremas payudaraku lebih kencang..
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rNqr4L1eZ
"Sssh ahhh" aku mendesah dengan memejamkan mataku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMK6nw8zUFB
"Nah gitu dong, Ham. Itu baru cowok", kata Rohman.4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5BH0z5zNV0
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11Lu5fKq3c
Kutatap mereka dengan wajah cemberut, "Oh ini ya yang kalian mau?", Kataku genit.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2si1mVjzK
"Jangan disini, di dalam rumah aja!!", Kataku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0R4jxcV3U
"Nanti kalau tetangga Mbak tau gimana?", Tanya Yusuf.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwFSFiGiKO
"Aku gak peduli", kataku dengan mendesah saat Ilham kembali meremas payudaraku.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMaAyFLrgk
Ilham kembali mengecup bibirku yang tertutup cadar, melumat bibirku yang tertutup cadar dengan panas sampai cadarku basah oleh ludahku dan ludah Ilham. Kupejamkan mataku, menikmati setiap kecapan demi kecapan sampai aku terhanyut.
4246Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxifFf2KHE
