
Chapter 1: Riska yang Kukenal
16436Please respect copyright.PENANAUsz1HC1HRj
Namaku Jaka. Seorang suami biasa dengan hidup yang... sampai beberapa bulan lalu, rasanya adem-adem aja. Aku kerja kantoran, gajian tiap bulan cukup buat hidup layak. Istriku, Riska, wanita paling kalem yang pernah aku kenal. Lulusan kampus Islam, pintar, lembut, dan—kalau boleh jujur—terlalu baik buat dunia ini.
16436Please respect copyright.PENANAlDtKlymnJF
Riska itu tipe perempuan yang kalau aku ajak ngobrol agak ‘dewasa’ aja langsung bilang, “Mas... astaghfirullah.” Bahkan waktu malam pertama dulu, dia malu-malu banget. Sering kali aku yang harus ngerem diri sendiri, karena dia terlalu takut ‘dosa’.
16436Please respect copyright.PENANAOQxaI9YCG2
Tapi aku suka itu. Aku suka Riska yang polos, sholehah, dan selalu menunduk kalau bicara sama lawan jenis. Dia bikin aku ngerasa tenang. Rumah jadi kayak surga kecil.
16436Please respect copyright.PENANABjRVrAizZd
Lalu dia mulai kerja lagi.
16436Please respect copyright.PENANAmi4qJB7glh
16436Please respect copyright.PENANAoE6Wc8jlWd
---
16436Please respect copyright.PENANAQcdwtauAyA
Awalnya aku yang mendorong dia balik ke dunia kerja. Sayang ilmunya kalau nggak dipakai. Setelah nganggur dua tahun lebih, akhirnya dia dapat kerja di kantor distributor alat kesehatan. Posisi administrasi, katanya nggak terlalu berat.
16436Please respect copyright.PENANA9njqZ0ZB6v
Dari awal dia masuk, aku bisa lihat semangatnya. Tiap pagi dandan lebih rapi, kadang pakai lipstik tipis yang nggak pernah dia sentuh waktu jadi ibu rumah tangga.
16436Please respect copyright.PENANA8e001itirZ
Aku bangga, tapi juga... jujur aja, mulai ada rasa asing. Tapi kubuang jauh-jauh. Mungkin cuma aku yang terlalu sensitif.
16436Please respect copyright.PENANAatE2zc4fNp
16436Please respect copyright.PENANAfm7W3UNWdR
---
16436Please respect copyright.PENANAHLSGBH9Rpv
Setelah beberapa minggu kerja, Riska mulai sering cerita soal teman-teman kantornya. Ada satu nama yang paling sering disebut: Nina.
16436Please respect copyright.PENANAzSlIA7H4MT
“Nina itu rame banget, Mas. Orangnya asik, suka becandain aku. Tapi kadang... agak frontal,” katanya sambil senyum-senyum sendiri.
16436Please respect copyright.PENANAoJpgwUtFDT
“Frontal gimana?”
16436Please respect copyright.PENANAstMzQaSpmI
“Ya... suka bahas hal-hal yang agak ‘nakal’. Tadi aja dia cerita soal cowoknya yang suka minta difoto pakai lingerie. Aku sampe kaget, ‘Astaga, Na! Kamu ngomong gitu ke aku?’ Eh dia malah bilang, ‘Ris, kamu tuh kudu belajar nakal dikit, masa iya suami kamu nggak penasaran?’”
16436Please respect copyright.PENANATVlHNxq97m
Aku ketawa hambar. “Terus kamu jawab apa?”
16436Please respect copyright.PENANAJV3EDWBm2t
“Aku bilang, ‘Gila kamu, Na. Aku mana bisa kayak gitu.’ Tapi terus dia godain lagi, katanya, ‘Justru karena kamu polos, makanya seru kalau dicoba.’”
16436Please respect copyright.PENANAIyKroYO2Wz
Riska ketawa. Tapi aku cuma diam.
16436Please respect copyright.PENANA8sCAwtqB3W
Aku tahu Riska masih polos. Tapi dari caranya cerita, dari cara dia ketawa—ada yang berbeda. Seakan... dia nggak sepenuhnya nolak obrolan itu.
16436Please respect copyright.PENANAmcpoiEEybr
16436Please respect copyright.PENANALxIRABC1P9
---
16436Please respect copyright.PENANAkwH46gp6ko
Beberapa malam kemudian, Riska ngajak nonton film barat yang biasanya nggak dia lirik.
16436Please respect copyright.PENANAvvTvVDCQEC
“Katanya bagus ceritanya,” ujarnya sambil buka laptop.
16436Please respect copyright.PENANAo7aiHpX6jj
Film itu... ya, memang bagus. Tapi ada beberapa adegan ranjang yang cukup eksplisit. Biasanya Riska langsung tutup mata. Tapi kali ini dia nonton aja, meski agak kaku.
16436Please respect copyright.PENANAAduEHeNKu5
“Geli ya?” tanyaku, coba ledek.
16436Please respect copyright.PENANA4jqnPbC5UX
Dia nyengir. “Enggak. Cuma... penasaran aja. Di kantor suka dibahas juga.”
16436Please respect copyright.PENANAMc6R89f4dy
Aku mengangguk pelan, tapi pikiranku nggak bisa tenang. Ini udah beda dari Riska yang biasa ngerasa berdosa kalau cuma denger lagu cinta terlalu romantis.
16436Please respect copyright.PENANAvEr8A8MI43
16436Please respect copyright.PENANAN0kDz8o63l
---
16436Please respect copyright.PENANAUD9mBP2lhu
Suatu sore, aku jemput dia karena hujan turun deras dan dia ketinggalan jas hujan. Kantornya sepi, tinggal beberapa orang.
16436Please respect copyright.PENANAcRv7x796L3
Dari jauh aku lihat Riska lagi ngobrol sama seorang pria—tinggi, necis, wajahnya tenang dan karismatik. Aku tahu dari ceritanya, itu pasti Pak Arman, atasannya.
16436Please respect copyright.PENANAO6F5zuxgeX
Pak Arman menyodorkan map sambil tersenyum. Tangannya sempat menyentuh lengan Riska, sekilas aja. Tapi cukup bikin dadaku hangat—bukan karena cinta, tapi karena cemburu.
16436Please respect copyright.PENANA5ZcjaTCHh0
Riska kaget waktu lihat aku. “Mas? Tumben jemput.”
16436Please respect copyright.PENANAcNJE5nynjq
“Hujannya deres,” jawabku datar.
16436Please respect copyright.PENANAueKrsTmg4G
Pak Arman melirikku. “Wah, suami siaga, nih. Istri Ibu Riska ini rajin banget. Beruntung Bapak.”
16436Please respect copyright.PENANAkaANaKLmLG
Aku senyum sopan. Tapi hati rasanya nggak nyaman.
16436Please respect copyright.PENANA2CIumKcGRB
Di perjalanan pulang, aku tanya, “Itu Pak Arman ya?”
16436Please respect copyright.PENANABKmktxgbZr
“Iya. Orangnya baik, profesional kok. Nggak macem-macem.”
16436Please respect copyright.PENANAzloqUsGGkA
Aku cuma mengangguk. Tapi tetap aja, ada rasa nggak enak. Aku tahu tipe-tipe pria seperti dia. Sopan di luar, tapi licin kalau ada celah.
16436Please respect copyright.PENANAuBY1HXD7Sf
16436Please respect copyright.PENANA6UyL4VD6bT
---
16436Please respect copyright.PENANAR0VGiWp6LD
Malamnya, aku lihat Riska pegang HP sambil senyum-senyum kecil. Kupikir dia lagi chatting sama Nina. Tapi pas dia ke kamar mandi, notifikasi masuk: “Kang Ujang OB: hehe iya Bu, saya ingat yang kemarin...”
16436Please respect copyright.PENANAICI9n7MuAo
Aku nggak sempat baca lanjutannya. Dan aku juga nggak nanya. Belum.
16436Please respect copyright.PENANAgejcHAd0JK
Mungkin cuma obrolan biasa. Mungkin juga bukan apa-apa.
16436Please respect copyright.PENANAIjkpQeAVy8
Tapi rasanya... semua yang terjadi belakangan ini, kayak potongan puzzle yang belum nyatu. Riska yang makin sering tertawa sendiri. Riska yang mulai terbuka bahas hal-hal yang dulu dia anggap tabu. Riska yang... bukan lagi Riska yang kukenal dulu.
16436Please respect copyright.PENANAeUQhdIpyDy
Tapi apakah ini cuma perubahan biasa? Atau... awal dari sesuatu yang lebih dalam?
16436Please respect copyright.PENANAq2MSgJPW6d
Entahlah.
16436Please respect copyright.PENANArxfsJUzOv8
Untuk sekarang, aku cuma bisa mengamati. Dan berharap... semua ini cuma pikiran berlebih dari seorang suami yang terlalu mencintai istrinya.