x
Izin yang Berat
POV Pram
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dZcQAsSm1
Aku duduk di kursi ruang tamu, memperhatikan Riska dari balik bingkai jendela dapur. Dia sedang mencuci piring, tubuhnya dibalut daster tipis warna biru muda yang menggantung lembut di punggung dan pahanya. Biasanya, pemandangan ini bikin hatiku hangat—tapi entah kenapa, sore ini justru terasa dingin. Seperti ada kabut tipis yang menutup langit cerah rumah tangga kami.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZPquxplSE
“Mas,” suara Riska memecah lamunanku. Dia muncul dari dapur dengan senyum ragu di wajahnya, membawa dua gelas teh hangat.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6J8Fy9ngMc
Aku pura-pura senyum, mengambil gelas yang disodorkannya. “Terima kasih, Sayang.”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tWaibLahL
Dia duduk di sebelahku. Tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu jauh. Ada jeda. Dan aku merasakannya.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rJRFPyILA
“Aku mau cerita sesuatu,” katanya pelan, matanya tidak langsung menatapku. Dia memainkan ujung dasternya, lalu menatap gelas teh di tangannya.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUoEFeeTxt5
“Nikahan temenku, Leni, minggu depan. Di luar kota,” katanya akhirnya.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5bXm4Ay1n
Aku diam. Leni. Nama yang familiar. Satu dari teman kantor Riska yang sering disebut-sebut, tapi tak pernah kutemui langsung.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxip3HMuN0F
“Temen-temen kantor juga banyak yang ikut. Rian juga,” lanjutnya cepat, seolah nama itu tak penting.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3E0Et6X59
Rian.
Dan jantungku mencelos pelan. Aku tahu nama itu. Aku tahu Rian. Terlalu sering disebut di sela obrolan Riska. Terlalu sering jadi alasan tawa kecil di bibirnya. Entah kenapa, tiap kali nama itu muncul, ada perasaan tak enak yang menghantam dadaku. Bukan marah. Bukan cemburu. Tapi campuran halus dari keduanya. Dan itu lebih menyakitkan—karena tak bisa kujelaskan.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYP6j2YvDI
“Bagus dong,” kataku datar. “Kalau rame-rame, pasti seru.”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6NUhvdzHx
“Hmm…” dia ragu sejenak. “Tapi kamu bisa nggak, Mas? Ikut?”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jMNbSHctG
Aku geleng. “Nggak bisa. Ada jadwal dinas. Udah fix dari minggu lalu.”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPa1u9wS0N
“Oh.” Hanya satu kata. Tapi nadanya seperti kecewa… atau lega?
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPf9Sq3eDZ
Aku menatapnya dalam. Dia tersenyum tipis, mencoba terlihat biasa. Tapi aku tahu Riska. Aku tahu cara dia menghindari kontak mata kalau sedang menyembunyikan sesuatu.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wFEtrW80A
“Kalau kamu sendiri gimana? Yakin mau ikut?” tanyaku hati-hati.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncQg6dpSAo
Dia mengangguk. “Iya. Pengen banget ketemu Leni. Dulu deket banget, tapi sejak pindah cabang jadi jarang ketemu.”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOWPVtdCcz
Aku diam. Ada rasa tak nyaman menggeliat di dalam perutku. Bukan karena Leni. Tapi karena Rian. Dan karena aku tak akan ada di sana.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOk2EJ9pwvA
“Temen-temen kantor juga ngajak pasangannya,” tambah Riska cepat. “Tapi ya… aku sendiri.”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQlgerGibp
Aku bisa membaca nada suaranya. Sebuah isyarat. Rasa bersalah kecil yang dibungkus dengan kalimat kasual. Mungkin berharap aku berkata, “Nggak apa-apa, Sayang. Aku percaya.”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInTLtnIr2b
Tapi yang keluar dari mulutku malah sebaliknya. “Kalau sendiri… kenapa nggak nunggu aku bisa? Kita berangkat bareng, kapan-kapan?”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtA6EGz5T4F
Riska menunduk. “Acara nikahannya cuma sekali, Mas. Nggak bisa diundur…”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0tsJ3o4wk
Tentu. Aku tahu. Tapi kalimat itu tetap membuatku merasa kalah.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR55pLZvMOX
Ada hening. Sunyi yang menggigit. Lalu dia mendekat sedikit, menempelkan bahunya ke lenganku.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaKz6qC69L
“Kamu cemburu ya?” bisiknya dengan nada menggoda. Seperti bercanda, tapi aku tahu dia mencari celah—apakah aku percaya padanya atau tidak.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEWyoe9EEA
Aku tersenyum tipis. “Sedikit.”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12ixgTiG6k
Dia terkekeh, manja. “Nggak usah. Aku kan milik Mas…”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPRePSx7va
Kalimat itu seperti gula di atas luka. Manis. Tapi perih. Karena aku tahu, kadang yang manis justru yang paling menyakitkan kalau tidak bisa dibuktikan.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJCQgRFvfHe
“Tapi… kamu bareng Rian di sana?” tanyaku akhirnya. Suaraku nyaris seperti bisikan.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZEwnDx9gQ
“Dia ikut, iya. Tapi kita rame-rame, Mas. Banyak kok temennya.”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofJS6XQ7hW
Aku hanya mengangguk. Dalam hati, ribuan kemungkinan berkelebat. Mobil perjalanan. Kamar hotel. Acara malam. Tawa. Pandangan mata. Dan segala hal yang seharusnya tidak kupikirkan… tapi tetap menari di benakku.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaKcw97YP5
“Aku izinin,” kataku pelan. “Tapi hati-hati ya…”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUVf1qZq3y
Dia tersenyum. “Makasih, Mas. Aku nggak akan macam-macam. Aku janji.”
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKJ434aRIV
Aku menatapnya. Wajah yang selama ini aku percayai sepenuhnya. Tapi kenapa sekarang, saat dia bicara soal janji, dadaku justru semakin sesak?
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQn7c48BicB
Riska berdiri, lalu mencium keningku sebentar. “Aku mandi dulu ya,” katanya ringan, sebelum berlalu ke kamar mandi.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQXJmQXo9q
Aku hanya menatap kosong ke arah bayangan punggungnya.
https://karyakarsa.com/DSASAXI88
Dan saat pintu kamar mandi tertutup, aku baru menyadari—bahwa suara hatiku berteriak lebih keras dari sebelumnya.
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEkA1rIBah
“Lu takut. Lu cemburu. Dan lu nggak tahu, apakah lu masih cukup jadi satu-satunya alasan dia pulang.”
Ponsel Rina tergeletak di meja rias. Layarnya menyala. Notifikasi WhatsApp berdenting ringan.
"Aku ngga tahan kalo kita ngobrol panjang… nanti kebayang terus kayak semalam."
Gue gak niat baca awalnya. Tapi jari ini gatal. Hati gue udah penuh curiga. Dan ketika nama "R" muncul di layar, jantung gue seperti ditarik ke bawah, ke dalam jurang yang dalam dan panas.
Gue tekan notifikasi itu.
R: “ lagi apa neng “
Rina : “ baru sampe rumah ,tiduran aja pak “
R : “ o kirain ditidurin hahaha”
Rina : “ iss apaan sih , kirain ada kerjaan atau apa gt.
gk lucu pak “
R : “ ya sih masi trasa aja yang tadi “
Terlihat dari waktunya agak lama istri membalas chat nya2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyme6z6gQ4w
hampir 18 mnt
Lalu ada chat lagi dari rian
R : besok pagi gimana neng masuk dimana... ?
Sedikit senyum aku membacanya lucu juga typo si Rian ini2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKrlOcbzLI
pikirku
5 menit kemudian istriku baru membalas chatnya
Rina : “ apanya yang dimana pak ? insyaallah masuk kerja pak “
R : bagus lah krena gk sabar pingin masukin juga nih heheh2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWr9hgm0QY
??
Gue berhenti napas.
Bibir gue bergetar.
Otak berusaha percaya ini cuma candaan.
Tapi dada gue… panas. Saat membaca balasan Rina
Rina : “ ihhh gak lucu lah pak “
R : “ gk lucu ya ? Pantes Eneng td gk ketawa ya , kirain2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3Ucw50eno
krena mulutnya penuh makanya gk ktawa “
Rina : “ ya namanya banyak banget gt pak hampir gak bisa2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6v6qK2qlBy
nafas “
R : knapa gk di buang aja neng klo kepenuhan ?
Malah di telen semua gt kok . Kwkwkwk “
Rina : “ iss bapak jahat, uda ah males ladeninnya “
R : ya uda neng tapi besok agak cepat dateng ya sarapan SOSIS2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDq2hN6yz6U
lagi maukan
Rina : mau banget pak apa lagi saosnya gurih2 gt masi berasa di tenggorokan
Apa maksudnya masih kerasa di tenggorokan?
Gue berusaha mikir logis.
Mungkin mereka lagi becanda… atau lagi ngomongin kejadian2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxO1x6ri7P
lain?
Gue scroll lagi.."
R:
"Lidah kamu waktu di akhir itu… sumpah. Aku gak2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMoGgbViImc
nyangka kamu bisa begitu."
Rina:
"Itu spontan… aku juga kaget kenapa aku ngelakuin itu.2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClsfyYpG13
… hmm… susah dijelasin."
Gue ngelempar ponsel itu ke kasur.
Tapi bayangan itu… udah terlanjur hidup di kepala gue.
Rina, istri gue. Yang gue kenal lembut, kalem, penuh sopan.
Gue ngelirik celana sendiri.
Brengsek.
Kenapa… gue malah keras?
Kenapa pikiran ini malah ngebayangin jelas setiap kata2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiJyQeZuVu
mereka?
Kenapa tubuh gue ngerespon dengan degupan jantung yang2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LMiwA7BaA
makin cepat,
dan celana yang makin sempit?
Apa gue… cemburu?
Apa gue marah?
Atau… apa gue terangsang?
Semua rasa bercampur di dada. Meledak. Tapi gak ada suara.
Gue duduk. Lemas. Tapi panas.
Kalau chat itu nyata… berarti mereka udah…
Tapi kenapa Rina bisa nulis kayak gitu?
Kalimatnya gak pernah vulgar, tapi… justru itu yang bikin2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkT57bsuEQ5
kepala gue makin gila.
“Masih kerasa di tenggorokan.”
“Aku takut
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUMQGey8fA
Itu bukan sekadar tulisan. Itu gambaran.Gue pandangi layar ponsel yang kini mati.2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWWaXSa9BV
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQg4gfCjt4n
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3AYj5xfmuI
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeexQOF6r2Y
Tapi dalam kepala gue, kata-kata itu masih menyala.2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwcAL9CPIX
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyk55xiTHpC
Dan gue sadar, untuk pertama kalinya dalam hidup gue…2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQKknSY6Vo
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJJ2kqWPyY
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwq7Z2r0nn
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9W6J8GZZZp
Gue takut.2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypCxhIp3Yu
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3T4fQ1XAwu
Takut kehilangan dia.2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPg5egKezM
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wxdofUCOv
Tapi juga…
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6OqR7J8th
gue spoil Bab 15: Reuni dan Nostalgia, dengan Riska yang mulai goyah oleh masa lalu, dan hubungan misterius Rian dengan mantan Riska. Akankah Riska kembali Setia oleh hadirnya sang mantan yang alim ?
CErk KaryaKarsanya ya
https://karyakarsa.com/DSASAXI88
2628Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHPoV7QdiH
